1hfmd2
DESCRIPTION
hfmd kasus terseringTRANSCRIPT
7/17/2019 1hfmd2
http://slidepdf.com/reader/full/1hfmd2 1/9
BAB I
PENDAHULUAN
menyarankan virus Coxsackie (terutama Coxsackie B4) memiliki peran dalam
pengembangan tipe onset akut I (sebelumnya dikenal sebagai juvenile) diabetes, namun
hubungan ini masih dalam penyelidikan.
irus Coxsackie dan enterovirus lainnya dapat menyebabkan penyakit anak dari
tangan, kaki, dan penyakit mulut. !amun, sebagian besar anak"anak dengan in#eksi virus
Coxsackie sepenuhnya menyelesaikan gejala dan in#eksi dalam $aktu sekitar %&"%' hari.
setelah enanthem. esi berukuran "* mm, timbul makula yang cepat berubah
$arna menjadi kepucatan dan timbul vesikel. esikel timbul di telapak tangan, kaki,
bagian dorsal jari dan ibu kaki, dan dapat menyebar ke $ajah, pantat, dan tungkai. +ejala
ini dapat hilang kisaran * hari, biasanya tanpa meninggalkan jaringan parut atau krusta.
1
Gambar 2. esikel dan eritem pada lidah pasien
-/
7/17/2019 1hfmd2
http://slidepdf.com/reader/full/1hfmd2 2/9
esi kutaneus peri#er terjadi pada sekitar dua per tiga kasus dan timbul segera
setelah timbul lesi oral. esi paling sering timbul pada telapak tangan, telapak kaki, bokong, genitalia eksterna, muka, dan kaki. esi ini berkembang sama seperti lesi oral
yaitu dimulai timbulnya makula merah yang berkembang cepat menjadi vesikel
berbentuk oval, elips (berbentuk seperti bola kaki). 0etelah vesikel pecah dan membentuk
krusta, lesi akan sembuh dalam $aktu * sampai %& hari.
2
Gambar 3. 1lserasi pada lidah
merupakan salah satu lesi oral -/
Gambar 4. esikel pada telapak tangan pasien-/%
Gambar 5. esikel 2 football-shaped 3 pada telapak
kaki penderita -/
7/17/2019 1hfmd2
http://slidepdf.com/reader/full/1hfmd2 3/9
3
7/17/2019 1hfmd2
http://slidepdf.com/reader/full/1hfmd2 4/9
2.6 Pemeriksaan Penunjang
0ecara umum, tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan untuk
-/. 5umlah leukosit berjumlah 4&&&"%6&&&78, terkadang dapat terjadi lim#ositosis.
5ika dicurigai terjadi suatu epidemi atau $abah, dapat dilakukan biakan dari #eses atau
dahak. Isolasi virus dilakukan dengan menggunakan apusan dari cairan vesikel atau dari
spesimen #eses dan kemudian dilakukan biakan. Neutralizing antibodies menghilang
secara cepat tapi dapat terdeteksi hanya pada #ase akut. 9adar yang tinggi dari antibodi
komplemen dapat muncul pada #ase konvalesen. Beberapa penelitian menunjukkan
kegunaan pemeriksaan molekuler menggunakan Polymerase Chain Reaction untuk
mendiagnosis secara tepat dan spesi#ik untuk membedakan penyebab -/ apakah
coxsackievirus :%6 atau enterovirus *%.
;emeriksaan laboratorium yang lain yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan
histopatologi, serologi, tes Tzank, dan biakan virus. al ini sangat membantu evaluasi
secara retrospekti# dari seroprevalens penyakit ini di dalam suatu komunitas.
;ada pemeriksaan histopatologi didapatkan adanya degenerasi retikular epidermis
yang menyebabkan terjadinya vesikel intraepidermal yang berisi netro#il, sel
mononuklear, dan eosino#ilik. ;emeriksaan serologi dilakukan untuk mendeteksi adanya
neutralizing antibodies.
;ada #ase akut, neutralizing antibodies dapat terdeteksi tapi menghilang secara
cepat. ;ada #ase konvalesens, terdapat peningkatan titer komplemen"antibodi. ;ada
pemeriksaan Tzank tidak ditemukan multinucleated giant cell dan inclusion bodies
Biakan virus dilakukan dengan mengisolasi virus di vesikel, dahak, ataupun #eses. -eses,
dahak, cairan vesikel dapat digunakan sebagai bahan biakan. -eses dianggap sebagai
sampel yang paling tepat karena kemampuannya untuk menjaga virus untuk tetap hidup
dalam $aktu yang lebih lama. Biakan organisme ini memungkinkan identi#ikasi
spesi#ikasi virus melalui observasi e#ek cytopathic dalam sel atau pembentuk plak padasel monolayer ( pla!ue assay).
4
7/17/2019 1hfmd2
http://slidepdf.com/reader/full/1hfmd2 5/9
2.7 Diagnsis Ban!ing
/iagnosis banding untuk -/ yang paling mendekati yaitu erpangina.
;enyakit lain yang dapat dipertimbangkan sebagai diagnosis banding diantaranya yaitu
varisela, stomatitis :phthous, erupsi obat, dan eritema multi#orm.
/iagnosis Banding "and, #oot, and $outh
%isease
;aling mendekati <
• erpangina
/ipertimbangkan <
• arisela
• 0tomatitis :phthous
• =rupsi obat
• =ritema multi#orm
>agu"ragu <
• erpes gingivostomatitis
2. " #a$a%aksana
-/ ini merupakan suatu penyakit yang bersi#at self-limiting disease yang
dapat sembuh dalam $aktu *"%& hari. ;engobatan yang dilakukan bersi#at simptomatik.
?etapi pada kasus yang berat dengan penyebab -/ yaitu enterovirus *% dapat
diberikan terapi.
• ?atalaksana umum
?atalaksana umum meliputi edukasi untuk mencegah penularan dan penyebaran
virus yaitu edukasi bah$a virus yang menyebabkan -/ tetap ada di #eses pasien
selama satu bulan. =dukasi pentingnya teknik mencuci tangan yang baik dan benar untuk
mengurangi potensi penyebaran penyakit. =dukasi untuk tidak memecahkan lepuhan atau
bintil untuk mengurangi penyebaran virus. :njurkan pasien untuk lebih sering minum
untuk mencegah dehidrasi. +anti diet menjadi makanan lunak seperti sop jika terjadi lesi
di mulut. :njurkan pasien untuk banyak istirahat di rumah sampai keadaan umum pasien
membaik dan seluruh lesi pecah dan kering untuk mempercepat proses penyembuhan
-/ yang bersi#at self limiting disease.
5
#abe% &. /iagnosis Banding -/5
7/17/2019 1hfmd2
http://slidepdf.com/reader/full/1hfmd2 6/9
7/17/2019 1hfmd2
http://slidepdf.com/reader/full/1hfmd2 7/9
%. ?eknik mencuci tangan yang baik dengan menggunakan sabun dan air terutama
setelah mengganti popok bayi atau setelah keluar dari toilet'. Bersihkan dengan menggunakan disin#ektan benda"benda yang kotor seperti
mainan anak"anak. ;ertama, cuci benda tersebut dengan air dan sabun, lalu
disin#eksi dengan menggunakan larutan klorin.. encegah kontak seperti mencium, memeluk, atau menggunakan bersama
peralatan makanan dengan penderita -/.
2. && Prgnsis
-/ merupakan penyakit yang bersi#at self-limited disease yang sembuh dalam
kisaran *"%& hari dan prognosisnya baik, tapi pada beberapa pasien tertentu seperti
pengguna imunosupresan atau neonatus, in#eksi dapat berkembang menjadi komplikasi
yang mengancam ji$a. ?etapi beberapa kasus dilaporkan mengalami demam yang
lama, keluhan sistemik, diare, dan nyeri sendi.
7
7/17/2019 1hfmd2
http://slidepdf.com/reader/full/1hfmd2 8/9
BAB III
(E-IPULAN
"and, foot, and mouth disease (-/) merupakan suatu penyakit in#eksi virus
akut yang bersi#at self-limiting disease yang sering terjadi pada bayi dan anak"anak, yangditandai dengan adanya vesikel pada telapak tangan, telapak kaki, dan mukosa oral.
/istribusi penyebaran penyakit ini terjadi di seluruh belahan dunia dan sering
menimbulkan outbreak ($abah). ;enyebab tersering disebabkan oleh coxsackievirus :%6
(C: %6) dan human enterovirus *% (=*%).
?ransmisi terjadi melalui kontak langsung melalui droplet, sekresi oral atau #eses
dalam rute #ekal"oral atau oral"oral. +ejala klinis ditandai dengan adanya ulserasi berupa
lesi di sekitar mulut serta lesi mukokutaneus lainnya yang timbul di telapak tangan dan
telapak kaki terutama pada bagian jari"jari dan ibu jari. esi mukokutaneus yang terjadi
berupa timbul makula sampai papula yang berkembang cepat menjadi vesikel dengan
dikelilingi dasar yang kemerahan (eritem). ;emeriksaan penunjang lain yang dapat
dilakukan berupa pemeriksaan histopatologi, serologi, tes ?Aank, dan biakan virus. ;asien
jarang mengalami komplikasi akibat -/. 0alah satu komplikasi yang cukup serius
yang diakibatkan enterovirus *% yaitu meningitis aseptik.
-/ ini merupakan suatu penyakit yang bersi#at self-limiting disease yang
dapat sembuh dalam $aktu *"%& hari dan prognosisnya baik, tapi pada beberapa pasien
tertentu seperti pengguna imunosupresan atau neonatus, in#eksi dapat berkembang
menjadi komplikasi yang mengancam ji$a. ?atalaksana umum meliputi edukasi untuk
mencegah penularan dan penyebaran virus. ?atalaksana khusus meliputi topikal dan
sistemik yang bersi#at simptomatis diantaranya pemberian anestesi topikal dyclonine
hidrochlorida &,&@ untuk mengurangi rasa tidak nyaman di mulut, pemberian
antipiretik untuk mengurangi demam, dan analgetik untuk meredakan nyeri. ?erapi a$al
yang juga berpotensi untuk mengurangi angka kematian dari penyakit yang memilikikomplikasi berat yang disebabkan enterovirus *% diantaranya pemberian milrinone serta
Ig+ intravena.
8
7/17/2019 1hfmd2
http://slidepdf.com/reader/full/1hfmd2 9/9
DA/#A0 PU-#A(A
%. an 5- et al . :ntibody /ependent =nhancement In#ection o# =nterovirus *% in vitro and
in vivo. &irology 'ournal '&%% < %&6'. Behrman >.=, aughan .C. !elson ?extbook o# ;ediatrics. %Dth edition.
. Eol## 9, >ichard :5. -itApatrickFs Color :tlas and 0ynopsis o# Clinical /ermatology. 6 th
=d. !e$ Gork< ?he c+ra$ ills, Inc. '&&D. p. &"4
4. Centers #or /isease Control and ;revention. and, -oot, and outh /isease < ;revention
and ?reatment. :vailable #rom< http<77$$$. cdc.gov Hast accessed '&% ay '6. !adhirin . In#ormasi ;enyakit ulut, 9aki dan ?angan (;9?) < ;engamatan
=pidemiologi ;enyakit. /itjen ;; ;< 5akarta '&&%.
http<77$$$.annsilva.$ordpress.com7'&&D7%'7%'7hand"#oot"and"mouth disease H/iakses
' ei '&%
9