1.doc

4
Jelaskan tipe porositas pada batuan sedimen silisiklastik! Batuan sedimen silisiklastik merupakan batuan yang umumnya terdiri dari butir, matriks, dan semen. Selain itu, sedimen juga mempunyai lubang yang tidak diisi oleh ketiga aspek tersebut, namun dapat diisi oleh fluida, seperti air, udara, minyak, dan gas bumi dan inilah yang disebut sebagai pori pada batuan sedimen. P erbandingan antara volome batuan yang tidak terisi oleh padatan tersebut terhadaf volume batuan secara keseluruhan disebut sebagai porositas. Batuan sedimen silisiklastik porositas dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : a. Fabric Selective · Interpartikel , porositas interpartikel merupakan ruang/pori yang terdapat diantara butir batuan sedimen silisiklastik. Porositas jenis ini merupakan porositas yang umum dijumpai pada sedimen silisiklastik. Peningkatan diagenesis batuan berakibat pada penurunan porositas batuannya. · Interkristalin , porositas jenis ini terbentuk di antara individu kristal. Biasanya

Upload: dannadii

Post on 10-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jelaskan tipe porositas pada batuan sedimen silisiklastik!

Jelaskan tipe porositas pada batuan sedimen silisiklastik! Batuan sedimen silisiklastik merupakan batuan yang umumnya terdiri dari butir, matriks, dan semen. Selain itu, sedimen juga mempunyai lubang yang tidak diisi oleh ketiga aspek tersebut, namun dapat diisi oleh fluida, seperti air, udara, minyak, dan gas bumi dan inilah yang disebut sebagai pori pada batuan sedimen. Perbandingan antara volome batuan yang tidak terisi oleh padatan tersebut terhadaf volume batuan secara keseluruhan disebut sebagai porositas. Batuan sedimen silisiklastik porositas dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :a.Fabric SelectiveInterpartikel,porositas interpartikel merupakan ruang/pori yang terdapat diantara butir batuan sedimen silisiklastik. Porositas jenis ini merupakan porositas yang umum dijumpai pada sedimen silisiklastik. Peningkatan diagenesis batuan berakibat pada penurunan porositas batuannya.Interkristalin, porositas jenis ini terbentuk di antara individu kristal. Biasanya terdapat pada batuan evaporasi, batuan beku, dan batuan malihan. Namun pada batuan sedimen, porositas jenis ini terbentuk bila terdapat pertumbuhan yang baik oleh mineral dolomit, kalsit, atau mineral karbonat lainnya.Mouldic,merupakan jenis porositas sekunder dimana rongga pada deformasi ini sulit terdeformasi. Porositas moldic terbentuk akibat pelarutan fragmen yang disebabkan akibat sementasi. Moldic sendiri terbagi lagi menurut organisme penyusun batuan menjadi oomoldic, pelmoldic, dan biomoldic.Intrapartikel,porositas ini berupa kepingan batuan yang berada di rongga-rongga yang ada pada fosil organisme penyusun batuan tersebut. Oleh karena itu porositas jenis ini akan mudah sekali menurun tingkan kesarangannya apabila mengalami proses diagenesis.Fenestrae,porositas pada kemas batuan sedimen lebih besar dari celah pada batuan yang dikuasai butiran (grain-supported). Porositas jenis ini sangat umum dijumpai pada batuan karbonat dan terbentuk karena dehidrasi, litifikasi, dan pengeluaran gas sehingga membentuk rongga mendatar.Shelter, pori pori yang terbrntuk dibawah partikel besar seperti kerang kerangan yang cembung. Porositas ini merupakan jenis porositas yang kecil akan tetapi menjadi pelengkap porositas lainnya.Cavitas de croissance, porositas yang terbentuk oleh pertumbuhan skeletal seperti koral, stromatoporoid atau alga.b.Non Fabric SelectiveFracture,porositas ini terbentuk karena adanya rekahan yang membentuk pori dan dapat terisi oleh fluida. Fluida akan menyebabkan proses pelarutan di sekitar pori tersebut meningkat sehingga dapat memicu terjadinya pelebaran pori.Vuggy,ditemukan dalam batuan sedimen silisiklastik yang kerangka batuannya keras dan ukuran pori yang cukup besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Porositas jenis Vug terbentuk menjadi karbon dioksida yang kaya air tanah yang dihasilkan selama terbentuknya hidrokarbon.Breccia,jenis porositas yang merupakan tingkatan lanjut dari porositasfracture. Yang membedakan adalah ukuran retakan yang lebih besar akibat adanya pertambahan jarak antara dinding-dinding yang mengalami perekahan akibat adanya proses tektonik.Chenaux, porositas yang terbentuk ketika batugamping mengalami dissolution dibawah titik jenuh air yang bentuknya memanjangCaverne, porositas yang bentuknya sangat besar dengan bentuk dapat berupa channel atau vuggyBoring dan burrow, porositas yang terbentuk akibat hasil dari organisme biologi.