17 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/4.pemanfaatan-potensi-tepung... · 0,25 liter,...

6
ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|17 http://www.untb.ac.id/September-2019/ Volume 5, No. 3, September 2019 PEMANFAATAN POTENSI TEPUNG DAUN ASHITABA (Angelica keiskei) SEBAGAI FITOBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP PRODUKTIFITAS AYAM BROILER Oleh : Dina Oktaviana 1) , Gusti Ayu Esty Windhari 2) 1,) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Tenggara Barat 2 ) Fakultas Tekhnik Universitas Nusa Tenggara Barat Abstrak : Ashitaba merupakan tanaman multi fungsi karena kaya akan vitamin, mineral, asam amino, unsur mineral, maupun zat aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan potensi tepung daun Ashitaba sebagai sumber fitobiotik dalam pakan terhadap produktifitas ayam broiler. Sebanyak 25 ekor ayam broiler unsexd umur sehari yang diproduksi oleh PT. Malindo Tbk dipelihara selama 35 hari dalam kandang individu ukuran 40 x 40 cm. Perlakuan berupa penambahan tepung daun Ashitaba dalam pakan basal degan level yang berbeda yaitu; P0 (0% Tepung daun Ashitaba + 98% Pakan Basal + 2% Filler); P1 (0,5% Tepung daun Ashitaba + 98% Pakan Basal + 1,5% Filler); P2 (1% Tepung daun Ashitaba + 98% Pakan Basal + 1% Filler); P3 (1,5% tepung daun Ashitaba + 98% Pakan Basal + 0,5% Filler) dan ;P4 (2% Tepung daun Ashitaba + 98% Pakan Basal + 0% Filler). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola searah degan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis degan sidik ragam dan bila terdapat perbedaan yang nyata maka akan diuji lanjut degan Uji Jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Tepung Daun Ashitaba sampai degan level 2% tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan akan tetapi berpengaruh nyata mampu meningkatkan pertambahan bobot badan (P>0,05) serta bobot potong (P>0,05), dan menurunkan angka konversi pakan (FCR) (P>0,05). Level P3 degan pemberian tepung daun Ashitaba 1,5% dalam pakan basal memberikan respon terbaik. Kata Kunci: Ayam Broiler, Tepung Daun Ashitaba, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, bobot potong, dan konversi pakan. PENDAHULUAN Kebutuhan daging ayam sebagai sumber protein hewani mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya penghasilan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi. Usaha peternakan ayam broiler dapat dengan cepat memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani karena pertumbuhan ayam broiler relatif lebih singkat dibandingkan ternak penghasil daging lainnya. Untuk mencapai standar produksi ayam broiler, maka diperlukan bahan pakan yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik. Produktivitas yang baik memerlukan pakan yang tepat, berimbang, dan efisien. Hal ini karena pakan merupakan faktor pendukung utama untuk meningkatkan produksi ternak unggas. Pakan memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan peternakan unggas, karena biaya pakan menguasai sekitar 60 sampai 70% dari total biaya produksi peternakan unggas. Fitobiotik (phytobiotic) adalah salah satu jenis fitokimia (phytochemicals) yang murni berasal dari tanaman (tumbuh-tumbuhan). Sebagai aditif, bahan ini dilaporkan mampu menstimulasi pertumbuhan dan sekaligus dapat dipergunakan untuk memelihara kesehatan unggas (Zuprizal, 2004). Pemanfaatan fitobiotik sebagai Natural Growth Promotor atau NGPs telah diidentifikasi sebagai alternatif yang efektif untuk antibiotik. Fitobiotik sebagai NGPs berkembang sebagai feed additive, immunitas, meningkatkan performa dan sangat efektif dalam meningkatkan kesehatan saluran pencernaan (Panda et al., 2009). Salah satu sumber atau bahan yang dapat digunakan sebagai sumber fitobiotik adalah daun ashitaba Sebagai sumber fitobiotik. Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan tanaman multi fungsi karena kaya akan vitamin, mineral, asam amino, unsur mineral maupun zat aktif. Tanaman ashitaba dapat digunakan sebagai sumber antioksidan terutama bagian daun karena mengandung senyawa kimia golongan alkoloid, saponin, glikosida, triterfenoid dan chalcone. Dalam chalcone terdapat dua senyawa flavonoid yaitu xantoangeol dan 4- hidrooxyricine. Senyawa inilah yang membedakan ashitaba dengan tanaman sejenisnya (Baba, 2009) senyawa ini memiliki struktur molekul yang aktif dan merupakan antioksidan yang sangat potensial dalam menangkap radikal bebas lebih tinggi. Senyawa chalcone ini mampu membersihkan darah, menekan sekresi asam, mencegah terbentuknya thrombus, antibakteri mencegah

Upload: others

Post on 20-Feb-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 17 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/4.PEMANFAATAN-POTENSI-TEPUNG... · 0,25 liter, lampu pijar 40 watt sebagai pemanas, termometer untuk mengukur temperatur, alat-alat

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|17

http://www.untb.ac.id/September-2019/ Volume 5, No. 3, September 2019

PEMANFAATAN POTENSI TEPUNG DAUN ASHITABA (Angelica keiskei) SEBAGAIFITOBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP PRODUKTIFITAS AYAM BROILER

Oleh :

Dina Oktaviana1), Gusti Ayu Esty Windhari2)

1,) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Tenggara Barat2) Fakultas Tekhnik Universitas Nusa Tenggara Barat

Abstrak : Ashitaba merupakan tanaman multi fungsi karena kaya akan vitamin, mineral, asam amino,unsur mineral, maupun zat aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan potensitepung daun Ashitaba sebagai sumber fitobiotik dalam pakan terhadap produktifitas ayam broiler.Sebanyak 25 ekor ayam broiler unsexd umur sehari yang diproduksi oleh PT. Malindo Tbk dipeliharaselama 35 hari dalam kandang individu ukuran 40 x 40 cm. Perlakuan berupa penambahan tepung daunAshitaba dalam pakan basal degan level yang berbeda yaitu; P0 (0% Tepung daun Ashitaba + 98% PakanBasal + 2% Filler); P1 (0,5% Tepung daun Ashitaba + 98% Pakan Basal + 1,5% Filler); P2 (1% Tepungdaun Ashitaba + 98% Pakan Basal + 1% Filler); P3 (1,5% tepung daun Ashitaba + 98% Pakan Basal +0,5% Filler) dan ;P4 (2% Tepung daun Ashitaba + 98% Pakan Basal + 0% Filler). Rancangan yangdigunakan adalah rancangan acak lengkap pola searah degan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Data yangdiperoleh dianalisis degan sidik ragam dan bila terdapat perbedaan yang nyata maka akan diuji lanjutdegan Uji Jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Tepung Daun Ashitaba sampaidegan level 2% tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan akan tetapi berpengaruh nyata mampumeningkatkan pertambahan bobot badan (P>0,05) serta bobot potong (P>0,05), dan menurunkan angkakonversi pakan (FCR) (P>0,05). Level P3 degan pemberian tepung daun Ashitaba 1,5% dalam pakanbasal memberikan respon terbaik.

Kata Kunci: Ayam Broiler, Tepung Daun Ashitaba, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, bobotpotong, dan konversi pakan.

PENDAHULUAN

Kebutuhan daging ayam sebagai sumberprotein hewani mengalami peningkatan seiringdengan meningkatnya penghasilan dan kesadaranmasyarakat akan pentingnya makanan bergizi.Usaha peternakan ayam broiler dapat dengan cepatmemenuhi kebutuhan masyarakat akan proteinhewani karena pertumbuhan ayam broiler relatiflebih singkat dibandingkan ternak penghasil daginglainnya.

Untuk mencapai standar produksi ayambroiler, maka diperlukan bahan pakan yangmemiliki kualitas dan kuantitas yang baik.Produktivitas yang baik memerlukan pakan yangtepat, berimbang, dan efisien. Hal ini karena pakanmerupakan faktor pendukung utama untukmeningkatkan produksi ternak unggas. Pakanmemegang peranan yang sangat penting dalamkeberhasilan peternakan unggas, karena biayapakan menguasai sekitar 60 sampai 70% dari totalbiaya produksi peternakan unggas.

Fitobiotik (phytobiotic) adalah salah satu jenisfitokimia (phytochemicals) yang murni berasal daritanaman (tumbuh-tumbuhan). Sebagai aditif, bahanini dilaporkan mampu menstimulasi pertumbuhandan sekaligus dapat dipergunakan untukmemelihara kesehatan unggas (Zuprizal, 2004).

Pemanfaatan fitobiotik sebagai Natural GrowthPromotor atau NGPs telah diidentifikasi sebagaialternatif yang efektif untuk antibiotik. Fitobiotiksebagai NGPs berkembang sebagai feed additive,immunitas, meningkatkan performa dan sangatefektif dalam meningkatkan kesehatan saluranpencernaan (Panda et al., 2009).

Salah satu sumber atau bahan yang dapatdigunakan sebagai sumber fitobiotik adalah daunashitaba Sebagai sumber fitobiotik. Ashitaba(Angelica keiskei) merupakan tanaman multi fungsikarena kaya akan vitamin, mineral, asam amino,unsur mineral maupun zat aktif. Tanaman ashitabadapat digunakan sebagai sumber antioksidanterutama bagian daun karena mengandung senyawakimia golongan alkoloid, saponin, glikosida,triterfenoid dan chalcone. Dalam chalcone terdapatdua senyawa flavonoid yaitu xantoangeol dan 4-hidrooxyricine. Senyawa inilah yang membedakanashitaba dengan tanaman sejenisnya (Baba, 2009)senyawa ini memiliki struktur molekul yang aktifdan merupakan antioksidan yang sangat potensialdalam menangkap radikal bebas lebih tinggi.Senyawa chalcone ini mampu membersihkandarah, menekan sekresi asam, mencegahterbentuknya thrombus, antibakteri mencegah

Page 2: 17 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/4.PEMANFAATAN-POTENSI-TEPUNG... · 0,25 liter, lampu pijar 40 watt sebagai pemanas, termometer untuk mengukur temperatur, alat-alat

18|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 5, No. 3, September 2019 http://www.untb.ac.id/September-2019/

kanker dan meningkatkan fungsi ginjal dalammembuang racun dari dalam darah secara efisien(Inamori, et al 1991)

Dilihat dari potensi daun ashitaba sebagaisumber fitobiotik dalam pakan sangat perludilakukan penelitian untuk dapat meningkatkanproduktivitas ayam broiler.

Hasil penielitian ini diharapkan mampumemberikan informasi kepada masyarakatpeternak, khususnya peternak masyarakat kecil danmenengah diprovinsi Nusa Tenggara Barat dandunia kedokteran hewan tentang potensi DaunAshitaba (Angelica keiskei) sebagai semberfitobiotik pada ayam broiler sehingga mampumeningkatkan produktivitas Ayam Brolier.

METODE DAN ANALISA DATA

Penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 10April sampai degan 8 Mei dikandang ayam Broileryang berada di KelurahanPraya Kecamatan PrayaKabupaten Lombok Tengah Provinsi NusaTenggara Barat.

Ternak yang digunakan dalam penelitian iniadalah ayam broiler unsexd umur sehari (DOC)yang diproduksi oleh PT. Malindo Feedmill, Tbksebanyak 25 ekor.

Besaran sampel pada penelitian ini ditentukanberdasarkan rumus Federer dalam Hanafiah (2001)(t-1) (n-1) ≥ 15(5-1) (n-1)≥154(n-1)≥154n ≥15+4n≥19n=4,75dan n=4,75 dibulatkan menjadi 5 ekor

a. Alat Penelitian1. Selama pemeliharaan ayam broiler yang

digunakan adalah kandang individu ukuran(40 x 40) cm2 sebanyak 25 unit, tempat pakanberbentuk nampan, tempat minum berukuran0,25 liter, lampu pijar 40 watt sebagaipemanas, termometer untuk mengukurtemperatur, alat-alat sanitasi kandang, sertadisinfektan. Timbangan yang digunakanadalah Neraca Ohauss, berkapasitas 20 kgdengan kepekaan 1 g, timbangan dudukkapasitas 5 kg dengan kepekaan 20 g.

2. Alat yang digunakan dalam pengujian kualitasfisik adalah satu unit uji kualitas fisik dagingadalah satu unit alat uji kualitas karkas yangterdiri dari timbangan digital kapasitas 1,2 kgkepekaan 0,1 g, pH meter merek HannaInstrumen dengan skala 0-14 denganpenggunaan kertas lakmus, water bath, sherrpress merek Accu weight kapasitas maksimal

200 lb dengan kepekaan 0,5 lb serta alat untukmengetahui kadar air daging yaitu plat kaca,beban besi 35 kg, oven 1050 C.

3. Seperangkat uji kadar kolesterol dantrigliserida darah.

b. Susunan RansumPakan basal yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pakan komplit BR1 dari umur 1-3minggu dan BR2 untuk minggu ke 4 dan 5dengan kandungan nutrien sebagai berikut:

Tabel 1. Kandungan nutrien bahan pakan

1 Berdasarkan analisis di Laboratorium BiokimiaNutrisi Fakultas Peternakan UGM 2019

2 Berdasarkan tabel komposisi pakan di labelpakan basal

Tabel 2. Susunan formulasi ransum

c. Persiapan

Lantai dan dinding kandang yang digunakandicuci dengan ditergen. Fumigasi kandangmenggunakan cairan disinfektan (destan) untuklantai dan dinding kandang. Fumigasi dilakukan 2minggu sebelum DOC dimasukkan.

Untuk Daun Ashitaba hanya dikeringkandengan cara diangin-aginkan tidak dibawah sinarmatahari lagsung, jika sudah kering ditumbuk dandiayak hingga halus, kadar air tepung daunAshitaba max 10%.d. Pengelompokan ayam

Dua puluh lima ekor ayam broilerditempatkan pada 5 kelompok perlakuan pakanyang berbeda, setiap kelompok perlakuan pakandiberikan replikasi 5 kali. Pada penelitian ini,masing-masing kelompok diberikan 1 ekor,sehingga seluruh anak ayam broiler tersebutterdistribusi secara merata pada 25 unit kandang

Page 3: 17 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/4.PEMANFAATAN-POTENSI-TEPUNG... · 0,25 liter, lampu pijar 40 watt sebagai pemanas, termometer untuk mengukur temperatur, alat-alat

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|19

http://www.untb.ac.id/September-2019/ Volume 5, No. 3, September 2019

(unit percobaan). Seluruh ayam dipelihara selama35 hari.

e. Pemeliharaan

Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari padapagi pukul 07.00 dan sore hari pada pukul 16.00,serta pemberian air minum secara ad libitum.Pakan yang diberikan dan sisa pakan dikoleksi danditimbang. Penimbangan bobot badan ayamdilakukan seminggu sekali.

Ternak yang digunakan dalam penilitian iniadalah ayam broiler unsexd umur sehari yangdiproduksi oleh PT Malindo Feedmill Tbksebanyak 25 ekor.

f. Metode Penelitian

Performan Ayam Broiler1. Konsumsi pakan diketahui dari selisih bobot

pakan yang diberikan dengan sisa pakan setiaphari dari masing-masing kandang (ulangan),selanjutnya dilakukan penghitunganpenghitungan konsumsi pakan setiap kandangperminggu dan pada akhir penelitian dilakukanpenghitungan konsumsi pakan kumulatif padaulangan.

2. Pertambahan bobot badan.Penimbangan bobotbadan ayam broiler dimulai pada awalpenelitian pada masing-masing ulangan,kemudian setiap minggu dilaksanakanpenimbangan pada waktu yang telah ditentukansampai akhir penelitian. Data pertambahanbobot badan selama penelitian diperoleh dariselisih antara bobot badan akhir dengan bobotbadan awal.

3. Konversi pakan. Konversi pakan diperoleh daripembagian antara jumlah pakan yangdikonsumsi dengan pertambahan bobot badandalam satuan bobot dan waktu yang sama.

g. Analisis Data

Semua data hasil penelitian akan diuji secarastatistik menggunakan Completely RandomizedDesign (CRD) pola searah. Perbedaan rata-rataantar perlakuan diuji lanjut dengan Duncan’s newMultiple Range Test (DMRT) menurut Steel danTorrie (1993).

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Produktivitas Ayam Broiler

Performa ayam broiler dilakukan pada 4parameter utama yaitu: konsumsi pakan,pertambahan bobot badan, bobot potong dankonversi pakan (FCR). Setelah dilakukan penelitian(pemeliharaan) selama 35 hari, maka hasil

pengamatan dan peghitungan data statistik adalahseperti terlihat pada Tabel. 3 di bawah ini.

Tabel 3. Performa atau penampilan produksi ayambroiler umur 35 hari yang mendapatkanpenambahan tepung daun Ashitaba dalamransumnya.

ns = non signifikan (tidak berbeda nyata)*= berbeda nyata (a,b superskrip yang berbeda padabaris yang sama menunjukkan perbedaan yangnyata P>0,05)

b. Konsumsi Pakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahan Tepung Daun Ashitaba sampaidengan level 2,0% tidak berpengaruh nyataterhadap konsumsi pakan. Hal ini disebabkankarena imbangan energi dan protein dalam pakanrelatif sama (iso energi dan iso protein) sehinggakonsumsi pakan menjadi sama. Konsumsi pakanpada penelitian ini berkisar antara 2330,40 sampaidengan 2388,740 g/ekor. Hal ini sesuai deganpendapat Ensminger and Heinemann (1992) dalamNegoro, dkk (2013) yang menyatakan bahwatingkat energy dalam pakan akan menentukanjumlah pakan yang dikonsumsi (Razak, 2016)

Konsumsi pakan dapat dipengaruhi olehkualitas dan kuantitas ransum, umur, aktivitasternak, palatabilitas ransum, suhu lingkungan,kesehatan, tingkat produksi dan pengelolaanya.Menurut Pond et al, 1995 yang dikutip (Manafe,2017) bahwa palatabilitas pakan merupakan dayatarik pakan atau bahan pakan yang dapatmenimbulkan selera makan ternak. Hubunganpakan dan palatabilitas dapat dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu rasa, bau dan warna bahanpakan.

2300

2350

2400KONSUMSI PAKAN (gr)

KONSUMSIPAKAN (gr)

Page 4: 17 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/4.PEMANFAATAN-POTENSI-TEPUNG... · 0,25 liter, lampu pijar 40 watt sebagai pemanas, termometer untuk mengukur temperatur, alat-alat

20|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 5, No. 3, September 2019 http://www.untb.ac.id/September-2019/

c. Pertambahan Bobot Badan

Berdasarkan rata-rata hasil penelitianmenunjukkan bahwa penambahan Tepung DaunAshitaba dalam pakan sampai dengan level 2,0berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap pertambahanbobot badan ayam broiler yang dipelihara selama 5minggu. Pertambahan bobot badan tertinggi dicapaipada level 1,5% penambahan Tepung DaunAshitaba, degan rata-rata berat 1635,60 gram. Halini disebabkan karena adanya kandungan flavanoiddalam tepung daun Ashitaba. Total falavonoiddalam pucuk daun Ashitaba berkisar 219 mg/100 gberat basah (Yang et al, 2005). Senyawa aktifflavonoid berperan lagsung sebagai antibiotikdegan mengganggu fungsi dari mikroorganismeseperti bakteri dan virus, membantu dalammembasmi mikroba pathogen didalam saluranpencernaan sehingga zat makanan dapatdimanfaatkan secara efisien sehingga dapatdikoneversi menjadi daging (Muiz, 2016).

Rasyaf (2004) menyatakan bahwa faktor yangmempengaruhi bobot badan antara lain genetik,kesehatan, nilai gizi pakan, keseimbangan gizipakan, keseimbangan zat pakan, stress danlingkungan. Wulandari (2010) yang dikutip olehUddin (2011) pertambahan bobot badan ayampedaging dipengaruhi oleh meningkatnya konsumsipakan yang diikuti degan proses pencernaan danpencernaan pakan secara optimal, selain itukeberadaan zat fitokimia berupa senyawa flavonoiddalam perlakuan P3 berperan aktif dalammeningkatkan pertambahan ayam broiler umur 5minggu, walaupun kosumsi pakan dalam penelitianini tidak berpengaruh secara nyata akan tetapiangka tertinggi didapatkan pada level P3 sebesar2388,40 gram sehingga berdampak padapeningkatan berat badan tertinggi pada levelpemberian P3.

d. Bobot Potong

Pemberian daun Ashtaba dalam pakan ayamBroiler yang di pelihara selama 5 mingguberpengaruh secara nyata mampu meningkatkanbobot potong (P>0,05) hal ini disebabkan olehpertambahan bobot badan dalam penelitian iniberpegaruh secara nyata sehingga berdampakpositif pula terhadap bobot potong dan berpengaruhsecara nyata. Bobot potong tertinggi didapat padalevel pemberian P3 yaitu sebesar 1763,60 gram.Bobot potong merupakan gambaran pertumbuhanbagi ayam pedaging, yang digunakan untuk menilaikeberhasilan suatu usaha peternakan. Bobot potongakan menentukan harga jual ternak sehinggamempengaruhi besar kecilnya pendapatpeternak.Blakely dan Blade (1991) yang dikutipoleh Suryanah, dkk (2016) menyatakan bahwatingkat konsumsi ransum akan mempengaruhi lajupertumbuhan dan bobot akhir.

e. Konversi Pakan

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwapenambahan tepung daun Ashitaba dalam pakanayam broiler berpengaruh secara nyata menurunkankonversi pakan (P>0,05) konversi pakan terendahdidapatkan pada level bemberian P3 yaitu 1,5%degan nilai 1,46 dan tertinggi pada level P0 atautanpa pemberian tepung Daun Ashitaba yaitu 1,79.Dengan demikian nilai konversi pakan terbaikdidapatkan pada level pemberian P3 dibandingkanayam yang tanpa diberikan tepung daun Ashitabaatau P0. Adanya korelasi positif yang ditunjukkanoleh pertambahan bobot badan degan nilai konversipakan dimana semakin tinggi pemberian tepungdaun Ashitaba dalam pakan memperlihatkanpeningkatkan pertambahan bobot badan, dan nilaikonversi pakan semakin rendah. Nilai konvesipakan dalam penelitian ini jauh lebih rendah daripenelitian yang dilakukan oleh Manafe (2017)tentang pemberian tepung krokot dalam pakanayam broiler degan kisaran konversi pakan anatara1,62 sampai degan 1,86. Penelitian yang dilakukanoleh Akmal dan Mairizal (2013) menunjukkanbahwa konversi ransum ayam broiler yangdiberikan ransum degan kandungan daun Sengonsebesar 0, 2,5, 5, 7,5 dan 10 % berkisar antara 1,50sampai dengan 1,68. Jadi didapatkan bahwa

010002000

PERTAMBAHAN BOBOT BADAN (gr)

PERTAMABAHANBOBOT BADAN (gr)

0500

100015002000

PO(0%)

P1(0,5%)

P2(1%)

P3(1,5%)

P4(2%)

BOBOT POTONG (gr)

BOBOT POTONG(gr)

012

P0(0%)

P1(0,5%)

P2(1%)

P3(1,5%)

P4(2%)

KONVERSI PAKAN / FCR

KONVERSI PAKAN /FCR

Page 5: 17 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/4.PEMANFAATAN-POTENSI-TEPUNG... · 0,25 liter, lampu pijar 40 watt sebagai pemanas, termometer untuk mengukur temperatur, alat-alat

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|21

http://www.untb.ac.id/September-2019/ Volume 5, No. 3, September 2019

konversi pakan dalam penelitian ini rendahterutama pada level P3. Siregar (1982) menyatakanbahwa konversi ransum sangat ditentukan olehkonsumsi ransum dan pertamabahan bobot badanyang dihasilkan dan semakin baik mutu ransummaka angka konversi pakan semakin kecil.

Nilai konversi pakan rendah dikarenabanyaknya pakan yang dikonsumsi ayam broilerdiimbangi degan kenaikan bobot badan selamapemeliharaan. Konversi pakan digunakan untukmelihat efisiensi penggunaan pakan oleh ternakatau dapat dikatakan efisiensi pengubahan pakanmenjadi produk akhir yakni pembentukan daging(Wirapati, 2008 yang dikutip oleh Razak, 2016).

PENUTUP

Pemberian tepung Daun Ashitaba sampaidegan level 2% dalam pakan basal tidakberpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan, akantetapi berpengaruh nyata dapat meningkatkanpertambahan bobot badan serta bobot potong, danmampu menurunkan angka koversi pakan (FCR).Level P3 atau 1,5% tepung daun Ashitaba dalampakan basal memberikan respon terbaik.

DAFTAR PUSTAKA

Akmal dan Mairizal. 2013. Performa Broiler yangdiberi Ransum Mengandung DaunSengon (Albizzia falcataria) yangDirendam degan Larutan Kapur Thor(CaO). Jurnal Peternakan IndonesiaVolume 15 (1). Februari 2013.

Baba K, Taniguchi M, Shibano M, Minami H,2009. “The Components and LineBreeding of Angelica keiskei koidzumi“. Bunseki Kagaku, Desember, Vol. 58No.12.

Hanafiah, K. A. 2001. Rancangan Percobaan Teoridan Aplikasi. Buku Fakultas PertanianUniversitas Sriwijaya. Palembang.243p.

Inamori Y, Baba K, Tsujibo H, Taniguchi M,Nakata K, Kozawa M, 1991.“Antibacterial Actifity of TwoChalcones, Xanthoangelol and 4-Hydroxyderricin, Isolated from theRoot og Angelica keiskei koidzumi”.Chemical and Pharmacy BulletinOsaka University of PharmaceuticalScience. 39(6);1604-5.

Mannafe. M. E. M. L Mullik dan F. M. S.Telupere. 2017. Performans AyamBroiler Melalui Penggunaan TepungKrokot (Portulaca Oleracea L yang

disubstitusikan dalam RansumKomersial. Jurnal Sains PeternakanIndonesia Vol 12. No 4. Oktober-Desember 2017. E-ISSN 2528-7109 P-ISSN 1978-3000.

Muiz Abdul. 2016 Pengaruh Penggunaan TepungDaun Binahong (Andrederacordifollia) (Ten) (Stennis) sebagaiFeed Additive Terhadap KualitasKarkas Ayam Pedaging. J. Agrisains17 (1) 54-61 April 2016 ISSN 1412-3657.

Negoro, A. S. P, Achmanu dan Muharlien, 2013.Pengaruh Penggunaan TepungKemangi dalam Pakan terhadapPenampilan Produksi Ayam Pedaging.Fakultas Peternakan UniversitasBrawijaya. Malang.

Panda, A. S.R. Rao, and M. Raju. 2009.Phytobiotics, a natural growthpromoter. Poultry International, July2009. Pp:10-11.

Rajak, A. D, Khaerani. K dan Muh Nur Hidayat.2016. Pertambahan Bobot Badan,Konsumsi Ransum dan KonversiRansum Ayam Ras Pedaging yangDiberikan Tepung Daun Sirih (PiperBetle Linn) sebagai Imbuhan Pakan.JIP. Jurnal Ilmu dan IndustriPeternakan Vol. 3. November-Desember 2016.

Rasyaf. M. 2004. Peternakan Broiler. PT KanisiusJogjakarta

Siregar. A. P.,M. Sabrani. dan S. Pranu. 1982.Tekhik Beternak Ayam Pedaging diIndonesia. Margie Group. Jakarta.

Steel, R. G. D. Dan J. Torrie. 1993. Prinsip danProsedur Statistik suatu PendekatanBiometrik. Alih Bahasa B. Sumantri.Gramedia. Jakarta.

Sufro, T. 1992. Fish Meal. Manufactur, Propertiesand Utilization. In G. Borgstrom: Fishas Food. Academy Press. New York,San Frasisco, London.

Suryanah. H. Nur dan Aggraeni. 2016. PengaruhNeraca Kation Anion Ransum yangBerbedaterhadap Bobot Karkas danBobot Giblet Ayam Broiler. JurnalPeternakan Nusantara ISSN 2442-2541Volume 2. Nomor 1, April 2016.

Page 6: 17 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/4.PEMANFAATAN-POTENSI-TEPUNG... · 0,25 liter, lampu pijar 40 watt sebagai pemanas, termometer untuk mengukur temperatur, alat-alat

22|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 5, No. 3, September 2019 http://www.untb.ac.id/September-2019/

Uddin’Diya, Eko Widodo dan Surisdiarto. 2011.Pengaruh Penggunaan Tepung DaunSeligi (Phyllanthus buxifolius Muell)terhadap Penampilan Produksi AyamPedaging Periode Finisher. BagianNutrisi Makanan Ternak. FakultasPeternakan Universitas Brawijaya.Malang.

Wicaksono, F. K.2005. Kimia Umum. Lipida I:Kresno, S. B. Gandosoebrata , R.,Latu. J. (eds). Tinjauan Klinis AtasHasil Pemeriksaan LaboratoriumJakarta: EGC,p:263.

Yang, R. S. Lin dan G . Kuo. 2005. Countent anddistribution of flavo-noids among 91edible plant species. Asia Pasific J.Clin Nutrs. 17;275-279.

Zuprizal, 2004. Antibiotik, Probiotik dan Fitobiotikdalam Pakan Unggas Ilmiah Populer.Majalah Poultry Indonesia No 284.Jakarta.