pijar misi edisi januari 2014

18
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014 Logo Upaya Bersama “United Action” UPAYA BERSAMA, Bukan Sekedar Kata-Kata Oleh: Pdt. Rannieh B. Mercado Dalam UEM kita memegang prinsip: “Semua anggota adalah Pemberi dan Penerima.” “Selama beberapa tahun terakhir kondisi keuangan UEM telah stabil karena adanya iuran dan donasi- donasi dari para anggota. Tetapi situasi ini akan berubah dalam beberapa tahun kedepan. Pendapatan Gereja-gereja di Jerman berkurang. Sejauh ini sebagian besar keuangan UEM telah disediakan oleh gereja-gereja Jerman, sedangkan kontribusi anggota gereja dari Afrika dan Asia masih kurang dari 1,5 %.” (dikutip dari brosur ‘Upaya Bersama) Kampanye “Upaya Bersama” adalah ide awal yang nantinya akan dilakukan secara berkelanjutan sebagai aksi penggalangan dana yang melibatkan seluruh anggota UEM. Kampanye ini akan berjalan di bawah label “Upaya Bersama” dengan rangkaian tema yang jelas. Setiap kampanye pengumpulan dana ditujukan untuk memenuhi anggaran, membiayai proyek dan program serta untuk biaya operasional UEM. Donasi akan ditingkatkan melalui kolekte di gereja- gereja (seperti persembahan Minggu UEM) dan sebagainya. Dan setiap kampanye akan dilaksanakan selama 2 sampai 3 tahun. Seperti halnya tema tahun 2013-2014 adalah “Anak-anak yang membutuhkan”. (Dikutip dari Laporan AsRA Tahun 2013) Respon yang sangat baik dapat dilihat dari aksi anggota gereja di Asia dalam membantu GBKP atas bencana Erupsi Gunung Sinabung di tanah karo, Indonesia dan bantuan yang telah diberikan kepada UCCP atas Topan Yolanda/Haiyan yang melanda Visayas, Filipina. Aksi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan oleh karena rasa solidaritas yang kuat antara kita. Pada bulan Nopember dan Desember 2013, UEM Kantor Medan telah menerima bantuan darurat sebesar Rp. 107,105,000.00.- untuk GBKP dan untuk UCCP sebesar Rp. 247,129,288.00.-. Ini adalah aksi pertama yang dilakukan di wilayah Asia. Sehingga di saat tantangan besar datang, kita di Asia telah memperlihatkan Upaya Bersama kita. Seperti halnya dalam mengawali tahun 2014 ini, Departemen Asia sedang memulai kegiatan yang besar yang menyuarakan bahwa apa yang telah direncanakan tak hanya sekedar kata-kata. Pada tanggal 6 Februari nanti, kampanye NAPAK TILAS akan diadakan di Tanah Batak, tanah tempat missionaris pertama berpijak melalui RMG (yang kini dikenal dengan United Evangelical Mission) yang sudah berdiri lebih dari 150 tahun lalu. Jejak missionaris yang telah berakar dan berbuah hingga banyak gereja berdiri dan berkembang. Konsep Dasar “Walk a Mile” (Napak Tilas) Tahun 2014 Napak Tilas atau “Walk a Mile” (WaM) tahun 2014 dipahami sebagai sebuah perayaan dan kampanye. 1

Upload: missionspark

Post on 13-Mar-2016

246 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

http://missionsparkasia.org/images/publication/Pijar_Misi_Edisi_Januari_2014.pdf

TRANSCRIPT

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Logo Upaya Bersama “United Action”

UPAYA BERSAMA, Bukan Sekedar Kata-Kata

Oleh: Pdt. Rannieh B. Mercado

Dalam UEM kita memegang prinsip: “Semua

anggota adalah Pemberi dan Penerima.”

“Selama beberapa tahun terakhir kondisi keuangan

UEM telah stabil karena adanya iuran dan donasi-

donasi dari para anggota. Tetapi situasi ini akan

berubah dalam beberapa tahun kedepan.

Pendapatan Gereja-gereja di Jerman berkurang.

Sejauh ini sebagian besar keuangan UEM telah

disediakan oleh gereja-gereja Jerman, sedangkan

kontribusi anggota gereja dari Afrika dan Asia

masih kurang dari 1,5 %.” (dikutip dari brosur

‘Upaya Bersama)

Kampanye “Upaya

Bersama” adalah ide awal

yang nantinya akan

dilakukan secara

berkelanjutan sebagai

aksi penggalangan dana

yang melibatkan seluruh

anggota UEM. Kampanye

ini akan berjalan di

bawah label

“Upaya Bersama”

dengan rangkaian

tema yang jelas. Setiap kampanye pengumpulan

dana ditujukan untuk memenuhi anggaran,

membiayai proyek dan program serta untuk biaya

operasional UEM.

Donasi akan ditingkatkan melalui kolekte di gereja-

gereja (seperti persembahan Minggu UEM) dan

sebagainya. Dan setiap kampanye akan

dilaksanakan selama 2 sampai 3 tahun. Seperti

halnya tema tahun 2013-2014 adalah “Anak-anak

yang membutuhkan”. (Dikutip dari Laporan AsRA

Tahun 2013)

Respon yang sangat baik dapat dilihat dari aksi

anggota gereja di Asia dalam membantu GBKP atas

bencana Erupsi Gunung Sinabung di tanah karo,

Indonesia dan bantuan yang telah diberikan kepada

UCCP atas Topan Yolanda/Haiyan yang melanda

Visayas, Filipina. Aksi seperti ini belum pernah

terjadi sebelumnya, dan oleh karena rasa solidaritas

yang kuat antara kita. Pada bulan Nopember dan

Desember 2013, UEM Kantor Medan telah

menerima bantuan darurat sebesar Rp.

107,105,000.00.- untuk GBKP dan untuk UCCP

sebesar Rp. 247,129,288.00.-. Ini adalah aksi

pertama yang dilakukan di wilayah Asia. Sehingga

di saat tantangan besar datang, kita di Asia telah

memperlihatkan Upaya Bersama kita. Seperti halnya

dalam mengawali tahun 2014 ini, Departemen Asia

sedang memulai kegiatan yang besar yang

menyuarakan bahwa apa yang telah direncanakan

tak hanya sekedar kata-kata.

Pada tanggal 6 Februari nanti, kampanye NAPAK

TILAS akan diadakan di Tanah Batak, tanah tempat

missionaris pertama berpijak melalui RMG (yang

kini dikenal dengan United Evangelical Mission)

yang sudah berdiri lebih dari 150 tahun lalu. Jejak

missionaris yang telah berakar dan berbuah hingga

banyak gereja berdiri dan berkembang.

Konsep Dasar “Walk a Mile” (Napak Tilas) Tahun

2014

Napak Tilas atau “Walk a Mile” (WaM) tahun 2014

dipahami sebagai sebuah perayaan dan kampanye.

1

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

DR. NOMMENSEN

(Foto dari Website)

Dr. Lumbangaol saat

mengikuti ICAAP 11 di

Thailand. (Foto: Panitia

ICAAP)

Untuk tahun 2014 HKBP (Huria Kristen Batak

Protestan) bersedia menjadi tuan rumah.

“WaM” merupakan sebuah perayaan karena kita

ingin mensyukuri pekerjaan missi yang pernah

dilakukan oleh para Missionaris di Tanah Batak,

antara lain; DR. INGWER LUDWIG NOMMENSEN

yang dinobatkan sebagai Rasul Batak. Oleh sebab

itu kita semua diajak untuk menegaskan ulang

tekad para Missionaris tersebut.

“Walk a mile” adalah salah satu

kampanye program dari “United

Action”. Melalui WaM ini kita

menerapkan apa yang telah

disepakati oleh para pemimpin

Gereja dalam AsRA Tahun 2013

di Hong Kong.

Melalui kampanye ini kita

berusaha mengumpulkan dana

untuk menyokong upaya

pelayanan dan misi UEM

bukan hanya dalam gereja

Anggota tetapi lebih dari itu.

Untuk membuatnya lebih berkesan dan bersejarah,

kegiatan “Walk a Mile” akan diadakan pada hari

kelahiran DR. NOMMENSEN yaitu pada tanggal 6

Februari Pukul 9 pagi. Dengan demikian HKBP

telah siap menjadi tuan dan nyonya rumah untuk

kegiatan perdana ini.

HKBP Sigumpar dipilih sebagai tempat perayaan

karena tempat ini mengandung arti penting bagi

DR. NOMMENSEN karena disinilah ia pernah

melayani sampai ia kembali ke pangkuan Bapa di

Sorga.

Untuk menekankan pentingnya perayaan ini,

Moderator UEM (Regina Buschmann) bersama

Wakil Sekretaris Umum UEM (Juergen Borchardt),

kepala Departemen UEM Asia (Pdt. Sonia Parera-

Hummel) dan para Pimpinan Gereja anggota UEM di

Tanah Batak diundang untuk ikut serta.

Mudah-mudahan dengan perayaan ini, kita semua

terdorong untuk mengikuti jejak para misionaris

dalam mewujudkan tekad kita untuk melayani

seperti tujuan missi dan lingkup kerja UEM di

bidang PI, Diakonia, Pengembangan, Advokasi

dan Kemitraan.

Kongres Internasional ke-11 tentang AIDS di Asia

dan Pasifik

Oleh: dr. Ria Lumbangaol

Kongres Internasional

mengenai AIDS di Asia

dan Pasifik (ICAAP)

merupakan forum

terbesar untuk

membahas tentang AIDS

di wilayah Asia Pasifik.

Kongres ini berfungsi

sebagai forum untuk

berbagi pengetahuan

dan pengalaman tentang

HIV.

Isu tentang AIDS antara

para pemangku

kepentingan di wilayah

tersebut. Selama lebih

dari 20 tahun, ICAAP

telah memainkan peran penting dalam

meningkatkan kesadaran masyarakat, membangun

komitmen politik dan memperkuat jaringan

advokasi untuk penanggulangan HIV dan AIDS.

Kongres ini bertemakan : "Asia/Pasifik Mencapai

Tiga nol : Investasi Inovasi". ICAAP ke-11 disorot ide

inovatif dan memotong tepi pengetahuan dan

praktek dalam menghadapi tantangan regional dan

memajukan komitmen dan tindakan untuk

mengurangi stigma dan diskriminasi melalui

kerjasama. Acara ini juga mengumpulkan orang

dari populasi kunci yang terkena dampak, para ahli

kesehatan, Konsultan HIV, Organisasi Masyarakat

Sipil dan pemangku kepentingan lainnya di wilayah

ini, bertemu untuk memajukan visi Tiga Zero dan

menerjemahkannya ke dalam kebijakan dan

praktek.

ICAAP mengundang Konsultan HIV dari UEM

sebagai salah satu delegasi dan pembicara untuk

berbagi pengalaman, bagaimana untuk bergerak

2

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Peringatan Hari AIDS Internasional di Siantar.

(Foto: dr.lumbangaol)

dan meningkatkan partisipasi para pemimpin gereja

dalam upaya penanggulangan AIDS.

Pandemi HIV/AIDS sangat menimbulkan masalah

keprihatinan etika dan agama, kasih sayang dan

dukungan bagi orang yang hidup dengan HIV dan

AIDS dan keluarga mereka. Ini juga merupakan

mandat agama untuk membawa martabat,

kepenuhan hidup dan masyarakat yang

berkelanjutan untuk semua. Dari perspektif ini,

keterlibatan dalam pemahaman, pengampunan,

rekonsiliasi dan persatuan.

Selain berbagi pengalaman, di ICAAP juga belajar

tentang banyak hal, dan membangun jaringan

dengan organisasi-organisasi yang berbeda yang

terlibat dalam HIV/AIDS. Struktur Program ICAAP

terdiri dari Plenary Session, Oral Sesi, E Poster, E-

Poster Diskusi, Simposium, Rapat satelit, Lokakarya

Keterampilan Bangunan, Asia Pacific Village dan

Forum Pra Kongres Community.

Hampir 600 presentasi diberikan dalam ICAAP,

sehingga pada saat yang sama dapat menjalankan

20 ruang simultan.

Untuk itu, konsultan HIV memilih tema : ilmu

pengetahuan dan keterampilan advokasi, dan

modul pelatihan keterampilan terbaru memberikan

HIV/AIDS. Seperti Kontribusi Inovatif pemimpin

muda agama menuju Triple Zero Simpan Tool Kit,

Perempuan Terkena Key dan Girls, Getting to Zero

di Tempat Kerja dan Pekerja Migran, Kebijakan

Stregthening dan Keterampilan Advokasi Pendidikan

Seksualitas Remaja.Semua pengalaman,

pengetahuan dan keterampilan, dan membangun

jaringan, diharapkan akan menjadi penyediaan

Konsultan HIV dari UEM untuk mengembangkan

dan memberdayakan gereja-gereja lainnya.

Cegah HIV dan AIDS; Lindungi Pekerja, Keluarga dan

Bangsa

Oleh: Ria Lumbangaol

Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2013

telah dilaksanakan oleh United Evangelical Mission

pada tanggal 2 Desember 2013 di Siantar.

Pelaksana HAS ini adalah Pondok Kasih bekerja

sama dengan Pemerintah dan KPAD Kotamadya

Pematang Siantar.Acara bertemakan “Cegah HIV

dan AIDS; Lindungi Pekerja, Keluarga dan

Bangsa”. .Hal ini terkait dengan tujuan global

program AIDS yaitu Getting To Zero, Zero dalam

infeksi baru HIV, Zero dalam kematian karena AIDS,

dan Zero dalam stigma dan diskriminasi.

Mengingat sebanyak 80 persen Orang Dengan

HIV/AIDS (ODHA) terjadi pada usia produktif 15-49

tahun, tepatnya untuk usia pelajar dan pekerja. Jika

kita dapat mencegah penularan HIV dan AIDS maka

akan menjadi fase yang luar biasa bagi masa depan.

“Kami berterimakasih kepada gereja-gereja yang

tergabung dalam Pondok Kasih untuk menggugah

Siantar menjadi lebih peduli, demikian kata

sambutan yang disampaikan Bapak Walikota

Pematang Siantar, Drs. Koni Ismail Siregar.

Dalam acara ini, Pondok Kasih juga tidak

ketinggalan membuat stand test HIV, sebelum

mengadakan tes, para tim mengadakan konseling

terlebih dahulu.. Pada acara ini beberapa pengurus

Pondok Kasih juga menjalani test HIV, sebagai

wujud kampanye untuk mengajak masyarakat

mengetahui status kesehatan masing-masing.

Karena siapapun beresiko tertular HIV, meski

terbagi dalam resiko tinggi dan rendah.

3

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Diakhir acara setiap orang menandatangani spanduk sepanjang 15 meter sebagai symbol

kepedulian terhadap penanggulangan HIV dan AIDS,

dari pihak pemerintah dan jajarannya, komunitas

kunci, lembaga swadaya masyarakat, swasta, BUMN,

pelajar dan mahasiswa, serta pihak lainnya.

Kemudian panitia membagikan pita merah, brosur

dan bunga di sepanjang jalan-jalan utama kota

Siantar. Stop AIDS sampai di sini!!

60 Harapan di Tumaini

Oleh: Bertua Kristina Elisabeth Silalahi

Nama saya Bertua Kristina Elisabeth Silalahi. Saya

lahir pada tanggal 10 Februari 1986. Saya berasal

dari Gereja Kristen Protestan Angkola

Padangsidimpuan dan mengawali tugas sebagai

volunteer pada tanggal 27 Agustus 2013 di

Tumaini Children’s Center Bukoba, sebuah

Organisasi Non-Government di bawah naungan

Evangelical Lutheran Church in Tanzania (ELCT).

Sebelum saya memulai tugas sebagai volunteer,

saya adalah alumni Sastra Perancis Unpad dan

kemudian bekerja di bidang keuangan di sebuah

hotel milik keluarga.

Dua bulan pertama bisa dikatakan sebagai

masa beradaptasi saya terhadap makanan,

lingkungan, bahasa, dan cuaca di Bukoba. Cuaca di

Bukoba tidak jauh berbeda dengan Indonesia,

hanya saja di bulan-bulan tertentu seperti di bulan

Mei, Juni, Juli, dan November cuaca bisa sangat

panas. Mengenai makanan, kebanyakan makanan di

sini baru bagi saya. Kalau di Indonesia makanan

pokoknya adalah nasi, di Tanzania

makanan pokoknya adalah pisang (ndizi), ugali

(yang terbuat dari tepung jagung), dan lauknya

sama seperti lauk yang dimakan bersama nasi.

Awalnya saya merasa aneh memakan pisang

dicampur dengan ikan, terung, dan kacang merah.

Tapi sekarang ini saya pikir saya sudah

menyukainya. Terlebih lagi saya bersyukur karena

masih ada cabai dan ikan kecil-kecil mirip ikan teri

di sini, setidaknya mengobati rasa rindu saya pada

masakan khas kampung halaman.

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, di

Afrika, saya bekerja di Tumaini Children’s Center

(TCC), sebuah organisasi tempat rehabilitasi dan

reunifikasi anak-anak jalanan. TCC memiliki kantor

resepsionis yang berlokasi di kota, dan pusatnya

yang berlokasi di Kyakairabwa sekitar 3 km dari

kota. Di pusat ini ada sekitar 60 orang anak yang

direhabilitasi. Kemiskinan, kekerasan dalam

keluarga membuat mereka lari dari rumah dan

memilih tinggal di jalanan. Beberapa dari mereka

ada yang ditinggal mati oleh orangtua mereka

karena penyakit AIDS sehingga mereka diambil dan

diasuh oleh TCC. Anak-anak ini kehilangan

kesempatan mereka untuk pendidikan, rentan

terhadap kekerasan dan penyakit, dan tanpa akses

keperawatan kesehatan. Mereka pada dasarnya

menyangkal hak-hak mereka sebagai anak-anak

oleh tuntutan hidup untuk bertahan hidup di

jalanan. TCC menjadi rumah sementara bagi

mereka, membantu mereka dalam hal konseling,

tempat pemulihan dan mencoba menyatukan

mereka kembali dengan keluarga mereka,

membiayai pendidikan di sekolah, serta membantu

mereka dalam hal kesehatan.

Di bulan pertama di TCC saya dilibatkan

untuk bekerja di lapangan yaitu mengunjungi

beberapa keluarga di desa-desa, biasanya saya

turun ke lapangan bersama field assistant.

Keluarga-keluarga yang kami kunjungi adalah

keluarga dari anak-anak yang dibantu oleh Tumaini.

Berthua Bersama anak-anak di Tumaini, Tanzania dalam

acara Naik Sidi “Kipaimara”

4

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Kami mengunjungi mereka untuk mengantarkan

kebutuhan sekolah anak-anak seperti; buku catatan,

pulpen, alat mandi seperti; sabun, sikat gigi, pasta

gigi, dan gula. Pada kesempatan itu saya melihat

bagaimana tempat tinggal mereka, dan bagaimana

mereka tinggal. Tidak ada listrik, dinding terbuat

dari tanah liat atau batu bata, dan lantai biasanya

mereka alasi dengan jerami sebagai alas duduk.

Ada satu anak yang kami kunjungi,

kehidupan keluarganya sangat berkecukupan

sekali, tapi sewaktu saya melihat buku catatannya,

nilai-nilai pelajarannya di sekolah amat bagus, saya

masih ingat nama anak itu adalah France Frederick.

Ada juga anak yang lain, dia tuna wicara, hidup

mereka juga sangat berkecukupan, tetapi nilai-nilai

mata pelajarannya juga sangat bagus, hampir

sempurna. Ternyata kemiskinan tidak menjadi

penghalang bagi mereka untuk belajar dan menjadi

yang terbaik di kelas. Di bulan Oktober saya mulai

melibatkan diri menjadi pengajar di kelas Memkwa

yaitu kelas khusus untuk anak-anak yang terlambat

mendapat pendidikan normal. Usia mereka berkisar

antara 8-16 tahun. Saya mengajar matematika dan

menggambar. Saya senang sekali melihat mereka

antusias belajar. Kalau soal latihan yang diberikan

selesai, mereka minta tambahan soal latihan

lainnya. Saya sangat terharu melihat semangat

mereka. Dari anak-anak Tumaini juga saya belajar

tentang kesederhanaan dan berbagi, pernah sekali

itu ada satu anak mendapat satu potong biskuit

kecil, tapi dia masih memaruh satu potong biskuit

kecil itu kepada temannya.

Waktu terasa cepat sekali berlalu, tinggal 6 bulan

lagi saya berada di sini, meskipun rindu pada

keluarga di kampung halaman namun saya sangat

berharap dapat tinggal lebih lama. Walaupun nanti

saya kembali ke kampung halaman, saya akan tetap

berdoa semoga anak-anak yang saya layani ini kelak

menjadi anak-anak yang berhasil dan bahagia. Saya

bersyukur untuk kesempatan yang diberikan Tuhan

kepada saya melalui UEM untuk melihat,

merasakan, semua hal ini. Tetaplah doakan saya

untuk 6 bulan ke depan agar tugas saya sebagai

volunteer dapat saya kerjakan dengan baik. Amin.

KUNJUNGAN KEMITRAAN KE JERMAN

Oleh: Friska Pakpahan/Wakil Sekretaris BPM Distrik

VI Dairi

Pada tanggal 27 April s/d 17 Mei 2013 delegasi

kemitraan dari Distrik Dairi dan Distrik Medan-Aceh

berangkat ke Jerman. Tujuan dari kunjungan ini

adalah untuk mengunjungi mitra (paralealeonta)

yang ada di An der Agger Jerman.

Kami diberikan kesempatan menghadiri

pameran tradisional yang bernama ”Mirktzmart“.

Ditempat ini kami melihat berbagai hal tentang

kehidupan di Jerman selama ratusan tahun yang

Anak-anak di Tumaini Center sedang latihan Koor

5

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

lalu. Kami mengunjungi kantor Distrik An der

Agger dan berkenalan dengan para pengurus di

sana.

Tidak kalah menariknya, kami menghadiri

Kirchentag, kami mengunjungi stand UEM,

Kemudian kami juga mengikuti dialog tentang

keberagaman agama di Indonesia dan fenomena

pengrusakan gereja yang terjadi di Jawa. Setelah itu

kami melakukan rapat kemitraan, dan kami juga

mengunjungi yayasan-yayasan yang dimiliki oleh

gereja mitra.

Kami juga mengunjungi Rumah misi UEM di

Wuppertal dan bertemu dengan Marudur Siahaan

dan Kristina Neubauer (bagian kemitraan UEM).

Selain melihat ruang arsip Rumah Misi UEM, kami

juga menghadiri Malam Budaya yang

dipersembahkan oleh Mitra GKPS.

Kami juga mengikuti pertemuan kaum

wanita gereja Mitra, Pada pertemuan tersebut Ibu

Ginting berbagi pengalamannya sebagai ketua koor

kaum wanita gereja di distrik Dairi. Selanjutnya

Biblevrow juga menyampaikan pengalamannya

membina kaum wanita gereja di distrik Medan-

Aceh. Mereka tampak antusias mendengarkan,

karena system ini berbeda dengan yang mereka

alami di Jerman. Di Jerman, Jumlah kaum wanita

gereja lebih sedikit, dan sebagian besar adalah

orangtua lanjut usia. Mereka hanya bertemu untuk

berbagi cerita setiap minggunya. Tidak ada koor

saat ibadah minggu. Sehingga mereka cukup

kagum mendenar kegiatan kaum wanita yang kami

sampaikan.

Banyak hal luar biasa yang kami dapat dan banyak

hal yang kami pelajari, mulai dari kunjungan –

kunjungan yang dilakukan sampai pada interaksi

dengan setiap golongan yang kami temui.

Kami berharap dengan adanya program saling

mengunjungi seperti ini akan dapat mempererat

hubungan kemitraan/paralealeon dengan Jerman,

karena kita adalah saudara dalam Kristus.

Semoga Kemitraan ini terus terjalin dan semakin

bermanfaat

Pemberian Beasiswa kepada Pemuda di HKBP distrik

Silindung

Oleh: Martogi Sitorus

Badan Pengurus Mitra HKBP distrik Silindung (BPM

Silindung) telah bermitra dengan distrik Koeln-Sued

Jerman lebih dari 20 tahun, setiap tahunnya Koeln-

sued Jerman selalu memberikan bantuannya untuk

mendukung berbagai kegiatan di distrik Silindung

antara lain, pemberian beasiswa, pengadaan air

minum, pengobatan massal, bantuan pengadaan

buku-buku ibadah dll.

Pada bulan Desember yang lalu, tepatnya tanggal

18 desember 2013, bertepatan pada perayaan Natal

HKBP Distrik II Silindung yang bertempat di HKBP

Pearaja telah dilaksanakan penyerahan beasiswa

kategori reguler kepada 21 orang

penerima (sebesar 1440 euro dibagi 21 orang).

6

Praeses HKBP distrik II Silindung sedang memberikan beasiswa Prases dan Penerima beasiswa Distrik Silindung

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Aksi Protes Pemuda atas pengrusakan Hutan di daerah Tapanuli pada Hari Iklim Pemuda tanggal 7 Desember 2013 (Foto: Andy Siahaan)

“Pemuda Gereja Peringatkan Bahaya Perubahan

Iklim”

Pemuda Huria Kristen Batak Protestan (N-HKBP),

melakukan serangkaian aksi kritik untuk

memperingatkan pemerintah dan pengusaha atas

bahaya perubahan iklim, khususnya ditingkat lokal.

Sekitar 600-an pemuda HKBP secara simultan

melakukan aksi di dua tempat yang berbeda, yakni

di Porsea dan di Parapat, Sumatera Utara, Indonesia,

pada Sabtu, 7 Desember 2013.

Ratusan pemuda HKBP distrik 4 Toba mengadakan

aksi long march sejauh 4 kilometer dengan

memakai masker, dari kota Porsea hingga pinggir

pantai Danau Toba. Disepanjang jalan mereka

mengutip sampah, dan diakhiri dengan menanam

pohon di pinggiran Danau Toba. Sementara itu,

Pemuda HKBP Parapat, melakukan aksi teatrikal

berupa pembuatan spanduk raksasa di kapal

penumpang dari Parapat ke Tuktuk Samosir berisi

seruan penghentian pengrusakan Danau Toba.

Selain spanduk raksasa, pemuda pemudi gereja itu

juga terlibat dalam aksi lingkungan bersama

dengan lembaga lainnya yang terlibat seperti

Taman Eden, Radio Samosir Green, Earth Society for

Danau Toba, Hubert Apartment, GOA dan KSPPM.

Aksi ini juga diramaikan dengan pelepasan ikan

lokal ke danau Toba, dan penanaman pohon di

pulau Samosir.

Dalam orasinya, Ketua

Pemuda HKBP distrik 4

Toba, Jeffri

Simangunsong

menyampaikan, aksi

keprihatinan ini

dilakukan sebagai

bentuk protes atas

rusaknya alam di

Tapanuli, tercemarnya

danau Toba, dan polusi

udara yang tidak henti-

hentinya di kawasan

Porsea yang berdampak

pada cuaca setempat

yang tidak stabil.

“Tidak hanya dalam

aksi ini, kita sepertinya

harus memakai masker

setiap hari karena bau

busuk yang dikeluarkan

perusahaan di wilayah

ini,”Ungkap Jeffri. Meilisa Manurung, jurubicara

pemuda HKBP Parapat, menyampaikan

keprihatinannya atas kerusakan keindahan danau

Toba yang berdampak pada berkurangnya

pengunjung ke daerah itu.

Meilisa mengeluhkan tidak adanya upaya yang

serius dari pemerintah Indonesia, khususnya

Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Simalungun

dalam membangun kawasan Danau Toba.

7

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Pemuda GBKP dan GKPS berfoto bersama Ephorus GKPS

Marandus Sirait, salah seorang penggagas aksi

pemuda di Parapat, menyampaikan, seruan sudah

lebih dari cukup, tetapi satu telinga pun tidak mau

mendengar. Tokoh penerima Kalpataru, yang

belakangan mengembalikannya kepada Presiden

Republik Indonesia ini menyerukan aksi semua

pihak untuk merestorasi Danau Toba.

Penggagas lainnya, Saurlin Siagian dari departemen

Lingkungan dan Iklim lembaga internasional UEM

menyebutkan semakin menipisnya kesempatan

yang ada untuk merestorasi alam yang rusak. “Saya

yakin, sebagaimana berbagai ilmuwan dunia telah

sampaikan, generasi ini punya andil yang sangat

penting, apakah akan menyelamatkan bumi, atau

tidak sama sekali”,

Pungkasnya.Kedua aksi ini didukung penuh oleh

pemimpin tertinggi gereja dengan jemaat protestan

terbesar di Asia tenggara, HKBP, Ephorus Willem

Tumpal Pandapotan Simarmata. Ephorus ini dikenal

getol mengkampanyekan secara keras perlunya

kembali merehabilitasi alam yang telah rusak.

“Umat manusia ini berada dalam satu kapal, tidak

ada satu orang pun yang mau merusak atau

membocori kapalnya sendiri. Jika ada satu saja yang

membocori “kapal” ini, semua kita akan

tenggelam,”Ungkapnya. Pemuda adalah ujung

tombak gereja untuk melindungi alam, oleh karena

itu, saya mendukung dan melindungi penuh setiap

inisiatif pemuda yang ingin terlibat perjuangan

lingkungan,”Tambahnya.

Aksi lainnya dilakukan oleh pemuda GBKP dan

pemuda GKPS di Siantar pada tanggal 7 Desember,

dinamai dengan “Free garbage day”. Salah satu

pengurus pemuda GBKP, Yanti Sitepu mengeluhkan

kota Siantar yang seharusnya menjadi kota yang

indah, tetapi sekarang dikotori oleh sampah akibat

kebiasaan orang-orang yang melempar sampah

kemana-mana.

“Kami ingin menghimbau orang-orang dan

pemerintah bahwa Jalan raya, sungai, dan tempat-

tempat umum bukanlah Tong Sampah, pemerintah

sebaiknya menyediakan tong sampah dan orang-

orang harus membuang sampah

ketempatnya,”Imbuhnya. (ss)

8

Pemuda GBKP dan GKPS sedang menyapu Jalan

Aksi Pemuda Gereja Peduli Lingkungan di Danau Toba

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Konsep "Upaya Bersama" untuk Kampanye

Penggalangan Dana di Asia

Salah satu prinsip utama dari UEM Corporate Identity adalah bahwa: "Kami mengelola sumber daya yang

dipercayakan kepada kami secara transparan, dan secara cermat dan memperhitungkannya bersama-sama

dalam kepengurusan yang setia. "Semua anggota merupakan pemberi dan penerima. Selama beberapa tahun

terakhir, pendapatan UEM telah stabil, baik yang berasal dari biaya anggota dan sumbangan. Tapi kondisi ini

akan berubah dalam beberapa tahun ke depan. Sebagian besar pendanaan untuk kegiatan UEM telah

disediakan oleh anggota yang ada Jerman dalam hal kontribusi dan pendanaan proyek, sementara Afrika dan

Asia menyumbang kurang dari 1,5 % untuk anggaran UEM.

Oleh karena itu, Sidang Raya UEM di Berastagi yang diadakan Tahun 2012 lalu telah memutuskan untuk

memulai kampanye “Upaya Bersama” untuk meningkatkan secara signifikan kontribusi dari para anggota di

Asia dan Afrika. Tujuannya agar pada tahun 2018, sumbangan sebesar 500.000 Euro pertahun akan diperoleh

dari Kawasan Asia dan Afrika (40 persen dari Kawasan Afrika, dan 60 persen dari kawasan Asia ).

Oleh karena itu, Sidang Raya UEM Wilayah Asia (AsRA) tahun 2013 yang telah diadakan di Hong-Kong meminta

semua gereja untuk mengidentifikasi dan menerapkan cara yang paling tepat dalam rangka penggalangan dana

untuk menepati janji mereka untuk berkontribusi sesuai dengan target keuangan yang diharapkan dari Wilayah

Asia sebesar € 30,000 di tahun 2013, € 90,000 pada tahun 2014, € 150,000 pada tahun 2015, € 210,000

pada tahun 2016, € 270,000 pada tahun 2017, dan € 300,000 pada tahun 2018 dan seterusnya).

AsRA berterima kasih atas komitmen semua anggota di Asia untuk memperkenalkan kepada anggotanya akan

program celengan kecil ini. Peserta AsRA juga diminta untuk memenuhi atau bahkan dapat melebihi "Janji

Iman" yang telah dituliskan selama Kebaktian khusus pada tanggal 12 Juli 2013 di Hong Kong. AsRA

mendorong mereka untuk terus memenuhi janji iman, begitu juga untuk tahun berikutnya sampai AsRA Tahun

2015.

A. Janji Iman

Sebuah Ibadah khusus dilakukan saat AsRA Tahun 2013 berlangsung di Hong Kong, para delegasi, staf dan

pandu diminta untuk memberikan “Janji Iman” sebagai reaksi nyata akan tantangan menghadapi

Kemiskinan dan Perdagangan anak di Asia. Janji iman itu dapat diberikan dalam jumlah tertentu seperti

dalam bentuk Rupiah, Peso, SL Rupee, HK$, Euro dll. Janji Iman ini sesuai dengan amanah AsRA untuk

menjadikannya sebagai sumbangan tahunan pada tahun 2013, 2014 dan 2015.

No Nama Gereja Jumlah yang dijanjikan Jumlah

yang

disetor

Tanggal

Pembayaran

IDR EUR PHP HK$ US$ LKR

1 Willem Simarmata HKBP 1.000.000.- - - - - - 1.000.000.

-

13 Juli 2013

2 Oinike Harefa BNKP 200.000.- - - - - - 200.000.- 13 Juli 2013

3 Tuhoni

Telaumbanua

BNKP 500.000.- 50 - - - - 500.000.-

+ 50 Euro

13 Juli 2013

4 Yunelis Ndraha BNKP 100.000.- - - - - - 100.000.- 13 Juli 2013

5 Yanti Sitepu GBKP 100.000.- - - - - - 100.000.- 13 Juli 2013

6 Petrus Sugito GKJTU 300.000.- - - - - - 300.000.- 13 Juli 2013

7 Sumardjono GKJW 500.000.- - - - - - 500.000.- 16 Juli 2013

8 Widhiyanti GKJW 100.000.- - - - - - 100.000.- 16 Juli 2013

9 Ester Margaretha GKPI 500.000.- - - - - - 500.000.- 13 Juli 2013

9

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Munthe

10 Patut Sipahutar GKPI 500.000.- - - - - - 1000.000.- 25 Okt

2013

11 Tetty Aritonang GKPI 500.000.- - - - - - 500.000.- 13 Juli 2013

12 Netty Urmelita

Tasireleleu

GKPM 100.000.- - - - - - 100.000.- 13 Juli 2013

13 Jonarita Purba GKPS 200.000.- - - - - - 200.000.- 13 Juli 2013

14 Panulis Saguntung GKPM 1.000.000.- - - - - -

1.000.000.

13 Juli 2013

15 Sonia Parera

Hummel

BNKP - 500 - - - - 500 Euro 5 Des.

2013-

16 Anneliese Wong CRC - - - 5.000 - - - -

17 Iris Wong CRC - - - 18.000 - - - -

18 Lily CRC - - - - 300 - - -

19 Jennie Elliyani GBKP 500.000.- - - - - - - -

20 Jemmy Ayomi GKI-TP 100.000.- - - - - - - -

21 Matheus Adadikam GKI-TP 1.000.000.- - - - - - - -

22 Mientje GKI-TP 500.000.- - - - - - - -

23 Kurnia Setya

Nurhayati

GKJTU 400.000.- - - - - - - -

24 Trisna Dian Pratiwi GKJTU 200.000.- - - - - - - -

25 Togar Simatupang GKPA 250.000.- - - - - - - -

26 Ridho Sunelju GKPM 200.000.- - - - - - 200.000 19 Des

2013

27 Elias J.Solin GKPPD 100.000.- - - - - - - -

28 Gijela Mariati

Ujung

GKPDD 500.000.- - - - - - - -

29 Jaharianson

Saragih

GKPS 12.000.000.

-

- - - - - - -

30 Wanda Lucia GKPS 500.000.- - - - - - - -

31 M.Syarif

Simanjuntak

GPKB 500.000.- - - - - - 500.000.- 26 Agustus

2013

32 Basaria

Lumbangaol

HKBP 500.000.- - - - - - - -

33 Benny Sinaga HKBP 500.000.- - - - - - - -

34 Daniel Sinaga HKBP 200.000.- - - - - - - -

35 Marudur Siahaan HKBP 500.000.- - - - - - 500.000 20 Des

2013

36 Welman

Tampubolon

HKBP 1.500.000.- - - - - - - -

37 Desri Sumbayak HKI 1.000.000.- - - - - - - -

38 Evalina Pasaribu HKI 300.000.- - - - - - 300.000 31 Des „13

39 Albert Jebanesan

MC-SL - - - - - 17.

000

- -

40 Leandro Karlo

Suarez

UCCP - 500 - - - - - -

41 Rannieh B.Mercado UCCP - - 2013 - - - 550.000.- 11 Okt

2013

42 Reuel Norman O

Marigza

UCCP - - - - 50 - - -

43 Tidak ada nama - - - - - - - -

10

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

B. Sepuluh Ribu Satu Kotak Cerita “10.001 Kotak Ceria” (Dari keluarga-keluarga setiap gereja)

Ingin membangkitkan kesadaran dan dukungan yang kuat dari keluarga, organisasi, dan jemaat-jemaat

anggota gereja UEM, para pimpinan gereja telah menjanjikan “Kotak Persembahan per Gereja” dengan

jumlah tertentu. Jumlah kuota keseluruhan sudah mencapai 10000 kotak persembahan. Kotak-kotak

persembahan ini akan ditambahkan dengan Stiker “Upaya Bersama” secara seragam dicetak oleh UEM) yang

akan dibagi rata oleh setiap gereja ke jemaat, keluarga, kantor, dan tempat sentral. Kotak ini bisa diisi

dengan jumlah berapa saja, apakah diisi harian, atau minggu. Kemudian, pada Minggu pertama bulan Juni,

jumlah yang diperoleh akan dilaporkan oleh jemaat ke Kantor Pusat Gereja, yang akan menghitung dan

mengirimkan keseluruhan kolekte ke UEM kantor Medan.

No Nama Gereja Jumlah Kotak Persembahan Jumlah yang disetor

1 HKBP 3000

2 BNKP 600

3 GKPS 1200

4 GBKP 750

5 GKJTU 200

6 GKPA 130

7 GPKB 70

8 GKPPD 100

9 HKI 250

10 GKPI 300

11 GKJW 300

12 UCCP 1500

13 MC-SL 1000

14 GKI-TP 300

15 GKPM 150

C. Persembahan/Kolekte selama AsRA, Pertemuan ARB & Program/Kegiatan UEM lainnya

Pengurus Wilayah Asia (ARB) telah memutuskan bahwa kolekte-kolekte berikut dimaksudkan untuk

persembahan kepada Yayasan UEM. Walalupun target kontribusi untuk Yayasan UEM sudah tercapai, tapi

kemudian Persembahan dan Kolekte yang telah dimulai tahun 2013 dialokasikan ke bagian kampanye

„Upaya Bersama“.

No Kegiatan Tanggal Tempat Jumlah Kolekte

(Rp)

1 Kebaktian Tahun Baru Januari Di Rumah Pdt Rannieh 257.000.00-

2 Ibadah Pembuka ARB 08 Juli 2013 Hotel AnneBlack, Hong kong 1.069.563.68.-

3 Ibadah Pembuka AsRA 11 Juli 2013 Regal Airport Hotel, Hong

Kong

3.101.719.81.-

4 Kebaktian Minggu dan Ibadah

Pelantikan ARB and Staff

14 Juli 2013 Gereja CRC Hong Kong 10.817.826.94.-

5 Kebaktian Pembuka Latihan

Kepemimpinan Pendeta dan Istri

Pendeta GPKB

5 Nopember 2013 PPWG Zentrum Kabanjahe 232.000.-

6 Kebaktian Penutup Latihan

Kepemimpinan Pendeta dan Istri

Pendeta GPKB

8 Nopember 2013 PPWG Zentrum Kabanjahe 282.000.-

7 Persembahan kebaktian Minggu

Advent kantor UEM di Medan

16 Desember

2013

195.500.-

11

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

D. Persembahan dan Kolekte Minggu UEM (Minggu Pertama bulan Juni)

AsRA Tahun 2009 dan 2012 telah memutuskan tentang persembahan Minggu UEM untuk Yayasan UEM,

dengan semangat keputusan yang telah diambil di AsRA tahun 2013, persembahan ini seterusnya akan

disetorkan dan menjadi diakui sebagai kontribusi dari Kampanye “Upaya Bersama”.

No Gereja Jemaat / Organisasi Jumlah yang disetor (Rp)

1 BNKP Teladan, Medan 1.000.000.-

2 - Sofian 2.051.000.-

3 GKI Tanah Papua Efata 300.000.-

4 Agustina Homer 500.000.-

5 GKI Tanah Papua Lembah Jordan 816.000.-

6 GKI Tanah Papua Pengharapan 10.049.600.-

7 - Benny Yoseph Labobar 520.000.-

8 - Anna 853.000.-

9 - Elia 993.000.-

10 GKI Tanah Papua Getsemani 4.285.000.-

11 GKI Tanah Papua Marni - Manokwari 1.600.000.-

12 GKI Tanah Papua Bethesda Warkapi 219.000.-

13 GKI Tanah Papua Getseman Bhayangkara 438.000.-

14 GKI Tanah Papua Bakaro 123.000.-

15 GKI Tanah Papua Elsye, Manokwari 200.000.-

16 GKI Tanah Papua Ahmate - Manokwari 550.000.-

17 GKI Tanah Papua Mozes Kali Acai 300.000.-

18 GKI Tanah Papua Bahtera Rakyat 621.000.-

19 GKI Tanah Papua Bukit Saitun Skyland 196.700.-

20 GKI Tanah Papua Alfa Omega Kota Raja 1.381.000.-

21 GKI Tanah Papua Alumni Peserta kegiatan UEM 800.000.-

22 GKI Tanah Papua Maramba Abepura 738.000.-

23 GKI Tanah Papua Sem Kaiwei 665.000.-

24 GKI Tanah Papua Petrus Amban Manokwari 2.647.000.-

E. Sumbangan Khusus dari Perorangan/Keluarga, Organisasi dan Yayasan

No Nama Alamat Jumlah yang disetor (Rp)

1 Pdt. Rannieh B.Mercado Medan 500.000.-

2 Pdt. Sonia Parera Hummel Jerman 200.000.-

3 Tidak ada nama 250.000.-

4 Pdt. Sonia Parera Hummel (Khotbah in GPKB) Jerman 350.000.-

5 Pdt. Sonia Parera Hummel (Khotbah du GKI Tanah Papua-

Zoar Abeale, Sentani)

Jerman 300.000.-

6 Jaharianson Saragih 75.000.-

7 Wanda Lucia 75.000.-

8 Sumardjana 100.000.-

9 Widhiyawati 100.000.-

10 Desri Sumbayak 75.000.-

11 Evalina Pasaribu 75.000.-

12 Manjalo Hutabarat 275.000.-

13 Elvira Makuba 580.000.-

14 Widhyawati 50.000.-

15 Wanda Lucia 75.000.-

12

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Daftar Sumbangan

Untuk Bencana Erupsi Gunung Sinabung di Indonesia

dan Topan Haiyan (Yolanda) di Filipina

Menanggapi Seruan UEM untuk mendukung GBKP dalam membantu para korban bencana Erupsi Gunung

Sinabung di Tanah Karo, begitu juga dalam membantu UCCP dalam membantu para korban Topan Haiyan

(Yolanda) di Filipina. Berikut nama gereja/pribadi di Wilayah Asia yang sudah memberikan bantuan melalui Rek.

UEM Asia:

Erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, Indonesia:

No.

Gereja

Keterangan

Jumlah

Tanggal Terima

1 BNKP Bantuan untuk Bencana Gunung Sinabung 15,000,000.00 19-September 2013

2 - Dari Mrs. Nawangsari - Bandung 1,000,000.00 20-September 2013

3 GKPM Jemaat Silaoinan 1,000,000.00 10-Oktober 2013

4 Tidak ada nama 350.000 11 Oktober 2013

5 GKPM Jemaat Peipei Mentawai 100,000.00 16- Oktober 2013

6 CRC Bantuan untuk Bencana Gunung Sinabung 75,055,000.00 17- Oktober 2013

7 GKJW Bantuan untuk Bencana Gunung Sinabung 10,000,000.00 18- Oktober 2013

8 GKPM Marsono Sababalat 1,750,000.00 30- Oktober 2013

9 GKPM Ajomar Satoko 700,000.00 8-November 2013

10 GKPM Jemaat Peipei Mentawai 500,000.00 11-November 2013

11 GKPA Dari Sinode 2,000,000.00 20-November 2013

13

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Topan Haiyan (Yolanda) di Filipina:

No. Gereja Keterangan Jumlah

Tanggal Terima

1 GKJTU Bantuan Darurat 10,000,000.00 12-November 2013

2 GKPS Bantuan Darurat 25,000,000.00 13-November 2013

3 HKBP Bantuan Darurat 40,000,000.00 14-November 2013

4 GKPA Pdt. Nursini Sihombing 2,000,000.00 14-November 2013

5 - Alumni CPE 2,000,000.00 14-November 2013

6 GBKP Bantuan Darurat 15,000,000.00 14-November 2013

7 BNKP Bantuan Darurat 10,000,000.00 14-November 2013

8 - Mervin T Hutabarat (unknown) 1,000,000.00 19-November 2013

9 GKPI Bantuan Darurat 20,000,000.00 19-November 2013

10 GKPM Bantuan Darurat 2,000,000.00 19-November 2013

11 CRC Bantuan Darurat 69,342,788.00 20-November 2013

12 GKPA Bantuan Darurat 3,000,000.00 20-November 2013

13 - Hartini Sinaga 786,500.00 21-November 2013

14 - Tanpa Nama 1,000,000.00 21-November 2013

15 - Tanpa Nama 1,000,000.00 21-November 2013

16 HKBP Bantuan Darurat 25,000,000.00 22-November 2013

17 Bantuan darurat 400.000.00 28 November 2013

18 GKJW Bantuan Darurat 20,000,000.00 5-Desember 2013

19 GKPM Bantuan Darurat – Jemaat Tua 800.000.00 9 Desember 2013

20 GKPM Bantuan Darurat – Nelki Sanenek 300.000.00 10 Desember 2013

21 GKPM Bantuan Darurat - Marsono 6.000.000.00 11 Desember 2013

22 CRC Bantuan dan Rehabilitasi 72.587.872.00 28 Desember 2013

14

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

“Napak Tilas 2014”

Upaya Bersama UEM dan Gereja-Gereja Anggota di

Sumatera Utara bagi Misi Allah”

UEM mengundang para pimpinan anggota Gereja UEM di Sumatera Utara, alumni UEM, co-worker dan jemaat

Gereja anggota UEM untuk menghadiri NAPAK TILAS “WALK A MILE” yang akan diadakan pada hari Kamis, 6

Januari 2014 di HKBP Sigumpar, Kecamatan Sigumpar, Kabupaten Toba Samosir. Perayaan ini akan dimulai

pada pukul 09.00 pagi sampai pukul 2 siang.

Berikut rangkaian acara yang akan dilakukan pada kegiatan NAPAK TILAS tersebut:

1. Gereja HKBP Nauli (Pukul 09:00 WIB)

Seluruh peserta akan berkumpul di HKBP Nauli, sebagai titik awal NAPAK TILAS dan melakukan persiapan,

UEM akan menjual topi dan selendang, dll. Acara ini akan dipandu oleh Pdt. Marudur Siahaan dan Panitia

Lokal HKBP.

2. Gereja HKBP Sigumpar

Setelah melakukan Napak Tilas, akan dilakukan Upacara Penyambutan di Pintu Gerbang Gereja HKBP

Sigumpar. Panitia Lokal HKBP akan mempersiapkan lagu-lagu Batak, tari-tarian dan Ulos sebagai sebuah

bentuk penyambutan tamu (UEM dan Pimpinan gereja). Kemudian akan dilanjutkan dengan Penanaman

Pohon disekitar halaman gereja sebagai simbol sebuah aksi membawa kehidupan.

Setiap pimpinan gereja yang hadir (Eporus/Bishop) di Sumatra Utara akan menanam pohon sebagai

sebuah janji gerejanya dalam melanjutkan misi kerja DR. LI Nommensen, yang diawali dengan

“menaburkan bibit iman” di Tanah Batak

3. Kuburan Nommensen di Sigumpar

- Aksi Peletakan Bunga

Pimpinan Gereja dan peserta akan meletakkan bunga di makam sebagai suatu aksi peringatan terhadap

DR. Nommensen pada saat hari ulang tahunnya. Panitia Lokal HKBP akan mempersiapkan bunga.

- Doa Ucapan Syukur

Ephorus GKPS (Pdt. Dr. Jaharianson Saragih) akan membawakan doa yang khidmat sebagai ucapan

syukur kepada Tuhan atas hidup dan pelayanan DR. IL Nomensen, yang bekerja bagi misi Allah yang

berbuah dan tak terhitung banyaknya berkat bagi banyak orang.

15

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

- „Pelepasan Burung’

Setiap pimpinan gereja dan Moderator UEM akan diminta untuk “melepaskan” atau “membebaskan”

burung untuk melambangkan harapan dan doa dari gereja-gereja bahwa misi Allah akan membawa

kebebasan dan kemerdekaan bagi setiap orang dan sekitarnya secara Simbolik sebagai tanda pelayanan

UEM bagi misi Allah oleh Moderator UEM, Kepala Departemen Asia, Ephorus HKBP.

4. Gereja HKBP Sigumpar

- Ibadah Perayaan

Ibadah ini dilakukan sebagai Tanda Ucapan Syukur memperingati hari kelahiran Dr. Nommensen, karunia

atas kehidupan dan pelayanannya, dan untuk memperbaharui warisan yang abadi di antara orang Batak

dalam meneruskan misi Allah saat ini dan masa mendatang. Dk. Regine Buschmann, Moderator UEM

akan menjadi Pengkhotbah, dan Pimpinan Ibadah akan dimintakan kepada seluruh pimpinan Gereja yang

hadir.

- Presentasi Powerpoint dan Kampanye Upaya Bersama oleh oleh Pdt. Sonia Parera Hummel, Kepala

Departemen Asia.

- Lelang barang milik Ibu Dk. Regine Buschmann, Bpk. Jürgen Borchardt dan UEM Departemen Asia

sebagai Penggalangan Dana bagi Upaya Bersama UEM (Eporus HKBP akan menjadi Juru Lelang)

- Pada Pukul 14.00 WIB, sebagai acara penutup, akan diadakan Upacara Perpisahan dengan Bpk. Jürgen

Borchardt, Wakil Sekretaris Jendral UEM dihadiri oleh UEM, HKBP & Pimpinan Gereja yang hadir.

“UEM GOES TO CAMPUS”

Setelah berhasil melaksanakan kegiatan “UEM GOES TO CAMPUS” tahun 2013 lalu, kini UEM kembali

melaksanakan kegiatan UEM “Goes to Campus” di bulan Februari mendatang dengan beragam fokus tema

yang berbeda.

Mengawali tahun 2014 ini, UEM akan mengadakan Kuliah Umum di Sekolah Tinggi Biblevrouw HKBP di

Laguboti pada tanggal 14 Februari 2014, dan di Sekolah Diakones HKBP di Balige pada tanggal 15

Februari 2014 dengan tema “Kemiskinan dan Perdagangan Anak (Child Poverty and Trafficking) dengan

pembicara Ibu. Widhiyanti, SH, CN dari GKJW. Selain itu, pada tanggal 22 Februari, UEM juga akan

mengadakan kegiatan Goes To Campus akan di STT Sundermann, Pulau Nias. Dengan Tema Keadilan Iklim

yang dibawakan oleh Saurlin Siagian (Konsultan Keadilan Iklim UEM) diharapkan pemuda dapat mengenal

lebih jauh tentang iklim dan mendorong mereka agar ikut melakukan aksi untuk lingkungan.

16

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Program

Pemuda

Internasional:

Dengan tema “The Great Lakes Region in the Eyes of Their Children” Pada tanggal 31 Maret 2014, UEM

akan mengadakan kegiatan pemuda Internasional di Rwanda dan Kongo bagian Timur, Afrika. Tempat ini

dipilih sebagai aksi solidaritas kepada saudara-saudari kita yang tinggal di daerah konflik. Pemuda UEM

akan mempelajari situasi politik dan dinamika umum yang ada disana, begitu juga mencerminkan latar

belakang mereka sendiri.

Proyek ini tidak hanya menjadi sebuah sarana untuk pembelajaran antar-budaya, tetapi juga memotivasi

pemuda untuk berani berbicara dan ikut berjuang melawan kemiskinan anak. UEM dapat dan akan

menawarkan pemuda untuk program tersebut. Kegiatan Pemuda Internasional ini akan dihadiri oleh 20

orang pemuda internasional, 4 diantaranya diharapkan berasal dari pemuda dari anggota gereja UEM di

kawasan Asia.

Tujuan dari proyek ini yaitu:

Untuk meningkatkan minat dan menyebarkan isu politik yang terjadi di Daerah Great Lakes;

Untuk memperkuat komunitas pemuda UEM internasional;

Untuk memotivasi generasi muda agar lebih terlibat lagi di kegiatan UEM dan hak asasi manusia;

Untuk mempublikasikan, bahwa pemuda UEM terlihat hidup dalam solidaritas pada keadaan yang sulit

sekalipun;

Untuk saling bertukar tema Sidang Raya: " kemiskinan dan perdagangan Anak ";

Untuk menciptakan kesadaran tentang kemiskinan anak di wilayah Great Lake dengan cara yang kreatif

melalui media baru.

17

Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014

Pesan Editorial

Pijar Misi Elektronik bertujuan untuk memberikan informasi terkini kepada seluruh gereja anggota UEM,

lembaga dan organisasi mitra, tentang tema tertentu, program, proyek dan kegiatan yang dilaksanakan

khususnya di wilayah Asia. Oleh karena itu, untuk memperkaya berita di Pijar Misi Elektronik ini, kami

mengundang seluruh gereja anggota UEM, lembaga dan organisasi mitra untuk kiranya dapat mengirimkan

berita/artikel tentang kegiatan yang dilaksanakan khususnya di Wilayah Asia. Pijar Misi ini diterbitkan setiap

akhir bulan, maka kami berharap jika tulisan bapak/ibu dapat dikirimkan paling lambat minggu ke-I sebelum

setiap bulan. Terima kasih.

Kiranya Tuhan kita dimuliakan melalui pelayanan ini.

18