document1

3
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Limbah yang Dihasilkan PT. Gudang Garam PT. Gudang garam merupakan salah satu pabrik rokok terbesar di Jawa Timur yang berlokasi di beberapa titik di kota Kediri. Meskipun secara ekonomi PT. Gudang Garam menguntungkan bagi pemerintah kota Kediri serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, dalam proses produksi, PT. Gudang Garam menghasilkan limbah produksi berupa asap yang mengganggu ekosistem sekitar pabrik. Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan, selain limbah asap, PT Gudang Garam Tbk. Juga menghasilkan limbah buangan berupa sisa cengkeh dan tembakau yang kemudian dibakar. Selain limbah buangan sisa cengkeh dan tembakau, dalam proses produksinya PT. Gudang Garam juga menghailkan limbah buangan burupa limbah cair hasil cucian cengkeh dan tembakau yang menimbulkan bau tidak sedap di sekitar lingkungan pabrik. 2.2. Dampak yang Ditimbulkan oleh Limbah PT. Gudang Garam Menurut Mashudi, Polusi udara yang berasal dari cerbong pembakaran di Unit X PT GG, setiap hari mengotori pakaian, makanan dan barang-barang milik warga Susuhan dan Gampengrejo sejak tahun 2006 silam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kantor Lingkungan Hidup (KLH) setempat, asap yang dihasilkan oleh PT. Gudang Garam dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan polusi, abu polusi yang menyebar sejak 2006 silam itu juga mengakibatkan sejumlah warga menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Selain menimbulkan polusi udara, limbah tersebut juga dilaporkan mencemari sungai. Air sungai yang semula berwarna jernih lambat laun mulai berubah cokelat kemerah-merahan. Sejumlah tanaman pertanian milik warga mengalami kerusakan dan gagal panen akibat mempergunakan air tersebut sebagaiirigasi. 2.3. Respon Masyarakat dan Pemerintah Mengenai Limbah PT. Gudang Garam Pada bulan Agustus 2010, sekitar Sekitar 700 warga Desa Susuhan dan Gampengrejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri turun jalan Minggu. Mereka berjalan kaki sambil mengenakan masker sebagai protes atas pencemaran udara dari cerobong asap Pabrik Rokok PT Gudang Garam (GG) Tbk Kediri.

Upload: purnomo

Post on 13-Dec-2015

230 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PR

TRANSCRIPT

Page 1: Document1

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Limbah yang Dihasilkan PT. Gudang GaramPT. Gudang garam merupakan salah satu pabrik rokok terbesar di Jawa Timur yang

berlokasi di beberapa titik di kota Kediri. Meskipun secara ekonomi PT. Gudang Garam menguntungkan bagi pemerintah kota Kediri serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, dalam proses produksi, PT. Gudang Garam menghasilkan limbah produksi berupa asap yang mengganggu ekosistem sekitar pabrik.

Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan, selain limbah asap, PT Gudang Garam Tbk. Juga menghasilkan limbah buangan berupa sisa cengkeh dan tembakau yang kemudian dibakar. Selain limbah buangan sisa cengkeh dan tembakau, dalam proses produksinya PT. Gudang Garam juga menghailkan limbah buangan burupa limbah cair hasil cucian cengkeh dan tembakau yang menimbulkan bau tidak sedap di sekitar lingkungan pabrik.

2.2. Dampak yang Ditimbulkan oleh Limbah PT. Gudang GaramMenurut Mashudi, Polusi udara yang berasal dari cerbong pembakaran di Unit X PT GG,

setiap hari mengotori pakaian, makanan dan barang-barang milik warga Susuhan dan

Gampengrejo sejak tahun 2006 silam.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kantor Lingkungan Hidup (KLH) setempat,

asap yang dihasilkan oleh PT. Gudang Garam dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan

polusi, abu polusi yang menyebar sejak 2006 silam itu juga mengakibatkan sejumlah warga

menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

Selain menimbulkan polusi udara, limbah tersebut juga dilaporkan mencemari sungai. Air sungai yang semula berwarna jernih lambat laun mulai berubah cokelat kemerah-merahan. Sejumlah tanaman pertanian milik warga mengalami kerusakan dan gagal panen akibat mempergunakan air tersebut sebagaiirigasi.

2.3.      Respon Masyarakat dan Pemerintah Mengenai Limbah PT. Gudang GaramPada bulan Agustus 2010, sekitar Sekitar 700 warga Desa Susuhan dan Gampengrejo,

Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri turun jalan Minggu. Mereka berjalan kaki sambil mengenakan masker sebagai protes atas pencemaran udara dari cerobong asap Pabrik Rokok PT Gudang Garam (GG) Tbk Kediri. Banyak warga yang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akibat pencemaran limbah Gudang Garam sejak 2006.

Di tahun yang sama, Pemerintah Kabupaten Kediri telah memeriksa sistem pembuangan limbah PT Gudang Garam (Tbk). Perusahaan mengklaim telah mengantungi izin analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang dipertanyakan warga. Namun koordinator warga menyangkal adanya izin amdal tersebut. Menurut dia ,persoalan limbah ini sudah muncul sejak Gudang Garam membangun cerobong pembakaran limbah beberapa tahun silam. Meski telah berulangkali melakukan pembicaraan, hingga kini manajemen belum pernah memperbaiki sistem limbah dan memberikan ganti rugi kesehatan kepada warga yang sakit.

Page 2: Document1

2.4       Solusi yang dapat Diterapkan untuk Menangani Limbah Buangan PT. Gudang Garam Tbk.                   Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari studi literatur, Tembakau merupakan bahan dasar dalam pembuatan rokok karena kandungan nikotinnya dapat  mencapai 0,3 sampai 5% bobot kering tembakau yang berasal dari hasil  biosintesis  di akar dan diakumulasikan di daun (wikipedia, 2011).Selama ini, pemanfaatan tanaman tembakau hanya pada daun,  akan tetapi tangkai daunnya belum dimanfaatkan, agar dapat menghasilkan keuntungan secara ekonomi. Ekstrak  dari tanaman tembakau, seperti kayu, kulit, daun,  bunga, buah atau biji, diyakini berpotensi mencegah pertumbuhan jamur ataupun menolak kehadiran serangga perusak terutama pada tanaman kehutanan. Salah satu potensi kandungan nikotin yang belum dimanfaatkan adalah tangkai daun tembakau.Limbah tangkai daun tembakau yang jumlahnya melimpah berpotensi untuk dimanfaatkan  menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Kandungan nikotin yang juga terdapat pada batang tembakau dapat diekstraksi dan dimanfaatkan sebagai sumber insektisida. Nikotin diyakini dapat menjadi racun syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Contoh serangga yang dapat diatasi dengan menggunakan insektisida dari nikotin adalah Afid. Aiidbiasanya terdapat  pada  daun dan  tangkai  bunga.  Kutu tersebut  menyerap sari makanan sehingga menghambat pertumbuhan tanaman dan membuka peluang masuknya bibit penyakit seperti jamur dan bakteri.Megadomani (2006) menyebutkan bahwa nikotin adalah zat aditif (menyebabkan kecanduan)  yang  memengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogenik, dimana mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Nikotin termasuk  golongan  alkaloid beracun aktif, tidak berwarna, berminyak, tersusun dari unsur karbon, hidrogen. Sifatnya yang  meracun dan karsinogenik menyebabkan pemanfaatan insektisida dari   nikotin belum banyak dikembangkan. Akan tetapi pemanfaatannya sebagai insektisida  sebaiknya dilakukan untuk mengatasi hama pada persemaian tanaman kehutanan, bukan  diperuntukkan bagi  tanaman  pangan.  Dengan demikian  limbah tangkai  daun tembakau  sebagai sumber nikotin tetap dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan insektisida bagi tanaman kehutanan. Solusi di atas didukung  dengan adanya permasalahan hama pada persemaian tanaman kehutanan. Sementara Salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah minyak daun cengkeh yaitu dengan memproduksi senyawa isolate dari minyak daun cengkeh yaitu eugenol atau senyawa turunannya antara lain iso-eugenol dan vanillin.Solusi untuk limbah berupa gas adalah membuat cerobong asap yang tinggi sehingga tidak sampai terjangkau oleh masyarakat.