1504_20 metode pekrjaan base course dan atb rev-01

Metode Pekerjaan Base Course dan ATB

PEMBANGUNAN WADUK PIDEKSO DI KABUPATEN WONOGIRIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIRSNVT PEMBANGUNAN BENDUNGAN

PT. VIRAMA KARYA (Persero) –PT. TATA GUNA PATRIA KSO PT. PP (Persero) Tbk.

LAYOUT

1 STA 2+900 2+935 STA 2+947 2+9651. STA 2+900 – 2+935, STA 2+947 – 2+965

2. STA 2+944 – 3+207.8, STA 3+331.6 – 3+470.9

3. STA 3+612 – 4+204.2

4. STA 7+300 – 8+184.2STA 0+000

1

22

3

STA 8+450

4

PEMBANGUNAN WADUK PIDEKSO DI KABUPATEN WONOGIRI

STA 8+450Fleksibel Eksisting

Rigid Eksisting

DESAIN PEKERJAAN JALAN

ATB tebal 10 cm

Base Course tebal 20 cm

J l Ek i i

Untuk lokasi di atas jembatan tidak dilakukan penghamparan base course

Jalan Eksisting

Untuk lokasi di atas jembatan tidak dilakukan penghamparan base course, untuk menjaga level antara jalan dan jembatan tidak terlalu ekstrem makadilakukan pekerjaan galian mulai jarak 10 m sebelum jembatan sehinggadilakukan pekerjaan galian mulai jarak 10 m sebelum jembatan sehinggaketebalan perkerasan jalan tetap terjaga.

10 m 10 m


DESAIN PEKERJAAN JALAN

10 m 10 m

KETERANGAN :P k ATB

ATB tebal 10 cm


Permukaan ATB

Permukaan Base Course

Permukaan Jalan Eksisting

Di ba ah garis perm kaan jalan


Di bawah garis permukaan jalaneksisting dilakukan pekerjaangalian menyesuaikan ketebalang yrencana dari Base course danATB.

ATB tebal 10 cm



FLOW CHART

PERSIAPAN

START

PERSIAPAN

PENGUKURAN

TIMBUNAN BASE COURSE

CEK KEPADATAN TANAHTIDAK

CEK KEPADATAN TANAH

PRIME COAT

YES

ATB

FINISHFINISH


KOMPOSISI MATERIAL

Base Course Take CoatNo Material Komposisi (%)

1 Split 35 mm 10

CNo Material Komposisi (%)

1 Aspal 70

Take Coat

2 Split 10‐20 mm 10

3 Split 10 mm 20

4 Split 5 10 mm 20

2 Minyak Tanah 30

4 Split 5‐10 mm 20

5 Abu Batu 40

No Material Komposisi (%)Prime Coat

1 Aspal 60

2 Minyak Tanah 40


KOMPOSISI MATERIAL

ATBNo.

SaringanUkuranSaringan( )

% berat agregat yang lolos

Batas Batas Batas %

ATB

(mm) Atas Bawah Tengah tertahan

1” 25,4 100 100 100 ‐

¾” 19 100 100 100 ‐¾ 19 100 100 100

½” 12,5 100 90 95 5

3/8” 9,5 90 72 81 14

No. 4 4,75 69 54 61 20

No. 8 2,36 53 39,1 46 15

No. 16 1,18 40 31,6 36 10No. 16 1,18 40 31,6 36 10

No. 30 0,6 30 23,1 27 9

No. 50 0,3 22 15,5 19 8

No. 100 0,15 15 9 12 7

No. 200 0,075 10 4 6 6

Filler 6Dengan kadar

l 5 47 %


Jumlah 100aspal 5,47 %

PEKERJAAN PENGUKURAN

Pengukuran eksisting jalan denganmemasang patok-patok.Dengan : lebar jalan = 4,5 m

Tebal Base Course = 0,2 mTebal ATB = 0,1 m

Patok dibuat dari bambu dandiberi tanda cat untuk Patok

b bmenentukan elevasi. Jarak tiappatok 25 m.

bambu0,1 m

0,2 m25 m 25 m


Jalan Eksisting

PEKERJAAN PENGHAMPARAN MATERIAL BASE COURSE

1 2 31 2 3

44 5

1 Pengangk tan material b ke lokasi perencanaan jalan mengg nakan alat1. Pengangkutan material base course ke lokasi perencanaan jalan menggunakan alattransportasi Dump Truck.

Kapasitas = 8 m3Kapasitas = 8 m3

Jarak lokasi = 15 Km


2. Perataan material menggunakan motor grader.

PEKERJAAN PENGHAMPARAN MATERIAL BASE COURSE

gg g

Panjang blade = 3,7 m (panjang efektif 1,3 m dengan kemiringan 45°)

Banyak lintasan = 10 lintasany

3. Pemadatan material dengan menggunakan alat vibro roller.

Tipe alat = kapasitas 6 tonpe a at apas tas 6 to

Banyak lintasan = 10 lintasan

2. Tebal base course 20 cm atau sesuai dengan shop drawing.2. Tebal base course 20 cm atau sesuai dengan shop drawing.

3. Pengetesan kepadatan material base course (kepadatan tidak kurang dari100%).)

Catatan :

Untuk jumlah lintasan pekerjaan pemadatan base course dilakukan trial dil d tk k d t i ifik i


lapangan agar mendapatkan kepadatan yang sesuai spesifikasi.

PEKERJAAN PRIME COAT & HOTMIX

1. Pembersihan lahan menggunakan air compressor.

2. Penyemprotan prime coat menggunakan asphalt sprayer.

Suhu yang diijinkan = 120°C - 160°C, jika panas di atas 200°C dibatalkan


y g j , j p


k h h i d ifik i k i3. Pengecekan suhu campuran hotmix sesuai dengan spesifikasi teknis.

Suhu yang diijinkan = 120°C - 160°C, jika panas di atas 200°C dibatalkan

4. Penghamparan material hotmix tebal 10 cm dengan tahapan :

• Pek. penghamparan hotmix tebal pemadatan 5 cm

• Dilanjutkan penyemprotan track coat

• Pek. penghamparan hotmix tebal pemadatan 5 cm



Tandem Roller

Tire Roller

1. Pemadatan pertama campuran hotmix menggunakan tandem roller.

i d ll iJenis tandem roller = tipe getar 6 ton

Banyak lintasan = 10 lintasan

1. Pemadatan kedua campuran hotmix menggunakan pneumatic tire roller.

2. Pemadatan trakhir kembali menggunakan tandem roller.


ALAT DAN MATERIAL

Alat yang diperlukan :

Alat ukur (Theodolit)

Material yang diperlukan :

Material Base course

Dump Truck

Motor Grader

Prime Coat

Track Coat

Vibro Roller

Water Tank

Hotmix

Alat uji kepadatan (sand cone)

Air Compressor

Asphalt Sprayer

Asphalt Finisher


PRODUKTIVITAS PEKERJAAN BASE COURSE & PRIME COAT

GELAR DAN PEMADATAN BASE COURSE PRIME COAT / TRACK COATProduktivitas Alat1. Motor Grader = 53,35 m3/jam2. Vibro Roller = 39,02 m3/jam3 W t T k 73 64 3/j

Produktivitas Alat1. Asphalt Sprayer = 648,00 ltr/jam2. Air Compressor = 380 ltr/jamP hit k i i fl t l t3. Water Tank = 73,64 m3/jam

Perhitungan komposisi fleet alat 1. Motor Grader = 39,02/40,01 = 1 unit2. Vibro Roller = 39,02/39,02 = 1 unit

Perhitungan komposisi fleet alat 1. Asphalt Sprayer = 380/486,00 = 1 unit2. Air Compressor = 380/380 = 1 unitProduktivitas Pekerjaan

3. Water Tank = 39,02/73,64 = 1 unitProduktivitas PekerjaanProduktifitas pekerjaan 1 fleet alat adalah= 39 02 m3/jam = 312 16 m3/hari

jProduktifitas pekerjaan 1 fleet alat adalah= 380 liter/jam = 3040 liter/hari

= 39,02 m3/jam = 312,16 m3/hari


PRODUKTIVITAS PEKERJAAN HOTMIX

HOTMIXHOTMIXProduktivitas Alat1. Asphalt Finisher = 27,00 m3/jam2 Tandem Roller = 20 30 m3 /jam2. Tandem Roller 20,30 m3 /jam3. Pneumatic Tire Roller = 24,30 m3 /jamPerhitungan komposisi fleet alat 1. Asphalt Finisher = 27,00/27,00 = 1 unit1. Asphalt Finisher 27,00/27,00 1 unit2. Tandem Roller = 27,00/20,30 = 2 unit3. Pneumatic Tire Roller = 27,00/24,30 = 2 unitProduktivitas PekerjaanjProduktifitas pekerjaan 1 fleet alat adalah= 27,00 m3/jam = 216 m3/hari

= 496,8 ton/hari


SCHEDULE PEKERJAAN JALAN

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 0 + 000 - 4 + 675 m1 Pek. Base Course (tebal = 20 cm) m3 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Pek. Prime Coat liter 6 1 1 1 1 1 11 Pek ATB (tebal = 5 cm) m3 7 1 1 1 1 1 1 1

No Uraian Pekerjaan Sat Durasi (hari)

April Mei

1 Pek. ATB (tebal 5 cm) m3 7 1 1 1 1 1 1 11 Pek. Track Coat liter 6 1 1 1 1 1 1

Pek. ATB (tebal = 5 cm) m3 6 0 0 0 0 0 0

2 4 + 675 - 8 + 600 m2 Pek. Base Course (tebal = 20 cm) m3 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Pek. Prime Coat liter 6 1 1 1 1 1 12 Pek ATB (tebal 5 cm) m3 7 1 1 1 1 1 1 12 Pek. ATB (tebal = 5 cm) m3 7 1 1 1 1 1 1 12 Pek. Track Coat liter 6 0 0 0 0 0 0

Pek. ATB (tebal = 5 cm) m3 6 0 0 0 0 0 0


QUALITY TARGET

1 B C Tebal base course setelah pemadatan 20 cm atau sesuai Shop1. Base Course Tebal base course setelah pemadatan 20 cm atau sesuai Shop Drawing.

Nilai CBR minimal 60%.

Tes kepadatan minimal 100%

Material terdiri batu pecah atau agregat batu pecah.

Uk i l b i k i 4

Kadar air selama dan sesudah pemadatan antara 3% sampai +1% dari kadar air optimum (OMC)

Ukuran material butir maksimum 4 cm.

Permukaan timbunan rata dan tidak ada genangan air.

Kadar air selama dan sesudah pemadatan antara -3% sampai +1% dari kadar air optimum (OMC).

Elevasi sesuai dengan shop drawing dengan toleransi sekitar 3 cm dalam setiap jarak 5 cm


Sumber : Spesifikasi Teknik

QUALITY TARGET

2 Prime Coat2. Prime Coat

Harus diaplikasikan pada temperature antara 120°C dan 160°C, dan agar tidaklebih panas 200°C, panas diatas temperature 200°C harus dibatalkan.

P k i P i C 0 15 0 35 li / 2 Pemakaian Prime Coat 0,15 – 0,35 liter/m2

Tidak ada genangan air

Lulus tes pengecekan laboratorium


QUALITY TARGET

3 ATB3. ATB

Material aspal harus diangkut dalam keadaantertutup.

Setiap pengiriman harus disertai sertifikat analisapengolahan yang disiapkan oleh pabrik aspal.

Warna material seragam (hitam mengkilap)

Har s diaplikasikan pada temperat re antara 120°C dan 160°C dan agar tidak lebih Harus diaplikasikan pada temperature antara 120°C dan 160°C, dan agar tidak lebihpanas 200°C, panas diatas temperature 200°C harus dibatalkan.

Tidak ada retakTidak ada retak.

Ketebalan ATB 10 cm atau sesuai dengan gambar Shop Drawing.


1504_20 metode pekrjaan base course dan atb rev-01

Documents