144637845 pemeriksaan tanda rangsang meningeal dan tingkat kesadaran

Upload: ginger-davis

Post on 18-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

p.fisik

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 144637845 Pemeriksaan Tanda Rangsang Meningeal Dan Tingkat Kesadaran - slidep...

    http:///reader/full/144637845-pemeriksaan-tanda-rangsang-meningeal-dan-tingkat

    PEMERIKSAAN TANDA RANGSANG MENINGEAL DAN TINGKAT KESADARAN

    A. TINGKAT KESADARANSeseorang disebut sadar bila ia sadar terhadap diri dan lingkungannya. Dalam memeriksa tingkat

    kesadaran, seorang dokter melakukan inspeksi, komunikasi dan bila perlu memberikan

    rangsangan nyeri.

    1. Inspeksi : perhatikan apakah pasien berespon secara wajar terhadap stimulus visual, auditordan taktil yang ada di sekitarnya.

    2. Komunikasi : apakah pasien memberikan rekasi wajar terhadap suara atau dapatdibangunkanoleh suruhan atau pernyataan yang disampaikan dengan suara yang kuat.

    3. Nyeri : bagaimana respon pasien terhadap rangsang nyeri

    PERUBAHAN PATOLOGIS TINGKAT KESADARAN

    Delirium

    Penurunan kesadaran diserati peningkatan yang abnormal dari aktifitas psikomotor dan siklus

    tidur bangun yang terganggu. Pada keadaan ini pasien tampak gaduh gelisah, kacau,

    disorientasi, berteriak, aktivitas motornya meningkat, meronta-ronta. Penyebabnya beragam,

    diantaranya kurang tidur oleh berbagai obat, dan gangguan metabolik toksik dan penyebab

    lainnya. Pada manula biasanya didapatkan pada malam hari.

    Secara sederhana tingkat kesadaran dapat dibagi menjadi :

    Somnolen : Keadaan mengantuk. Keadaan ini dapat pulih penuh bila dirangsang. Tingkatkesadarn ini ditandai dengan mudahnya penderita dibangunkan, mampu memberikan

    jawaban verbal dan menangkis rangsang nyeri.

    Sopor (stupor) : kantuk yang dalam. Penderita masih dapat dibangunkan bila diberikanrangsang kuat, tetapi kesadarannya segera menurun lagi. Maish mengikuti suruhan singkat

    dan masih terlihat gerakan spontan. Dengan rangsang nyeri penderita tidak dapat

    dibangunkan sempurna. Reaksi terhadap perintah tidak konsisten dan samar. Tidak dapat

    diperoleh jawaban verbal dari penderita. Gerak motorik untuk menagkis nyeri masih baik.

    Koma ringan (semi koma) tidak ada respon terhadap rangsangan verbal. Refleks (pupil, dsb)masih baik. Gerakan terutama timbul sebagai respon terhadap rangsangan nyeri. Reaksi

  • 5/28/2018 144637845 Pemeriksaan Tanda Rangsang Meningeal Dan Tingkat Kesadaran - slidep...

    http:///reader/full/144637845-pemeriksaan-tanda-rangsang-meningeal-dan-tingkat

    rangsang nyeri tidak terorganisir, merupakan jawaban (primitive). Penderita sama sekali

    tidak dapat dibangunkan.

    Koma (dalam atau komplit) : tidak ada gerakan spontan. Tidak ada jawaban sama sekaliterhadap rangsang nyeri bagaimana kuatnya.

    Pembagian tingkat kesadaran di atas merupakan pembagian dalam pengertian klinis, dan batas

    antara tingkatan ini tidaktegas.

    Tingkat kesadaran menurut Skala Koma Glasgow (Glasgow Coma Scale/GCS)

    Tanggapan/respon penderita yang perlu diperhatikan adalah :

    a. Membuka matab. Respon verbal (bicara)c. Respon motorik (gerakan)

    Respon mata

    Spontan 4 Terhadap bicara 3

    (suruh pasien membuka mata)

    Dengan rangsang nyeri 2(tekan pada saraf supraorbita atau kuku jari)

    Tidak ada reaksi 1(dengan rangsang nyeri pasien tidak membuka mata)

    Respon Verbal

    Baik dan tidak ada disorientasi 5(dapat menjawab dengan kalimat yang baik dan tahu dimana ia berada,

    tahu waktu, hari, bulan)

    Kacau (confused) 4(dapat bicara dalam kalimat namun ada disorientasi waktu dan tempat)

    Tidak tepat 3(dapat mengucapkan katakata, namun tidak berupa kalimat dan tidak tepat)

    Mengerang 2(tidak mengucap kata, hanya suara mengerang)

    Tidak ada jawaban 1

  • 5/28/2018 144637845 Pemeriksaan Tanda Rangsang Meningeal Dan Tingkat Kesadaran - slidep...

    http:///reader/full/144637845-pemeriksaan-tanda-rangsang-meningeal-dan-tingkat

    Respon motorik (gerakan)

    Menurut perintah 6(misalnya, suruh : angkat tangan)

    Mengetahui lokasi nyeri 5(Bila oleh rangsang nyeri pasien mengangkat tangannya sampai melewati dagu

    untuk maksud menapis rangsang tersebut berarti ia dapat mengetahui lokasi nyeri)

    Refleks menghindar 4 Refleks fleksi (dekortikasi) 3

    (bila terdapat jawaban siku memfleksi, terdapat reaksi fleksi terhadap rangsang nyeri)

    Refleks ekstensi (deserebrasi) 2(dengan rangsang nyeri terdapat ekstensi pada siku. Ini selalu diserati

    fleksi spastic pada pergelangan tangan)

    Tidak ada reaksi 1(sebelum memutuskan tidak ada reaksi harus diyakinkan bahwa rangsang nyeri

    Memang harus cukup adekuat diberikan)

    Bila kita menggunakan Skala Glasgow sebagai patokan untuk koma = tidak didapatkan respon

    membuka mata, bicara dan geraka dengan jumlah nilai = 3

  • 5/28/2018 144637845 Pemeriksaan Tanda Rangsang Meningeal Dan Tingkat Kesadaran - slidep...

    http:///reader/full/144637845-pemeriksaan-tanda-rangsang-meningeal-dan-tingkat

    Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol EVM

    Selanutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6 dan terendah

    adalah 3 yaitu E1V1M1.

    Jika dihubungkan dengan kasus trauma kapitis maka didapatkan hasil :

    GCS : 1415 = CKR (cidera kepala ringan)

    GCS : 913 = CKS (cidera kepala sedang)

    GCS : 38 = CKB (cidera kepala berat)

    B. RANGSANG SELAPUT OTAKPada keadaan radang selaput otak (misalnya pada meningitis) atau di rongga subarachnoid

    terdapat benda asing (misalnya darah, seperti pada perdarahan subarakhnoid), maka hal ini dapat

    merangsang selaput otak, dan terjadi iritasi meningeal atau rangsang selaput otak.

    Manifestasi keadaan ini adalah keluhan yang dapat berupa sakit kepala, kuduk terasa kaku,

    fotofobia, dan hiperakusis. Gejala lain yang dapat timbul : sikap tungkai yang selalu mengambil posisi

    fleksi, dan opistotonuskarena tegangnya otot otot ekstensor kuduk dan punggung (lebih sering

    dijumpai pada bayi dan anak yang mengalami meningitis, misalnya meningitis TB)

    Selain itu, rangsang selaput otak dapat memberikan gejala diantaranya : Kaku kuduk, Laseque,

    Kernig, Brudzinski I(Brudzinskis neck sign),Brudzinski II (Brudzinskis collateral leg).

    No Prosedur Keterangan

    TINGKAT KESADARAN

    1. Mampu menjelaskan dan melaporkan tingkat kesadaran/ Level of

    Consciousnes dari pasien secara sederhana2. Mampu menjelaskan dan melaporkan tingkat kesadaran/ Level of

    Consciousnes dari pasien menurut Skala Koma Glasgowdengan :

    3. Melakukan penilaian respon mata

    4. Melakukan penilaian respon verbal

    5. Melakukan penilain respon motorik (gerakan)

    6. Menyebutkan berapa GCS dari pasien yang bersangkutan

    PEMERIKSAAN TANDA RANGSANG MENINGEAL

    7. Menyapa keluarga penderita dan memperkenalkan diri, lalu melakukan

  • 5/28/2018 144637845 Pemeriksaan Tanda Rangsang Meningeal Dan Tingkat Kesadaran - slidep...

    http:///reader/full/144637845-pemeriksaan-tanda-rangsang-meningeal-dan-tingkat

    informed consent singkat

    8. Melakukan pemeriksaan kaku kudukdengan teknik yang benar :

    9. Pasien dalam posisi berbaring

    10. Pemeriksa di sebelah kanan pasien

    11. Menempatkan tangan pemeriksa di bawah kepala pasien

    12. Kepala pasien ditekukkan (fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai

    dada.

    13. Melaporkan hasil pemeriksaan kaku kuduk (nuchal (neck) rigidity)

    Positif bila: Adanya tahanan selama penekukan

    14. Melakukan pemeriksaan lasequedengan teknik yang benar

    15. Posisi pasien dalam keadaan berbaring

    16. Pemeriksa di sebelah kanan pasien

    17. Pemeriksa meluruskan kedua tungkai pasien

    18. Satu tungkai diangkat lurus, dibengkokkan fleksi pada persendian

    panggulnya hingga 70.

    19. Tungkai satu lagi selalu dalam keadaan ekstensi (lurus)

    20. Melaporkan hasil pemeriksaan Laseque

    Positif bila : sudah timbul rasa sakit sebelum kita mencapai 70(pada pasien lanjut usia diambil patokan 60)

    Dijumpai pada : rangsang selaput otak, isialgia, iritasi pleksuslumbosakral

    21. Melakukan pemeriksaan Kernig dengan teknik yang benar

  • 5/28/2018 144637845 Pemeriksaan Tanda Rangsang Meningeal Dan Tingkat Kesadaran - slidep...

    http:///reader/full/144637845-pemeriksaan-tanda-rangsang-meningeal-dan-tingkat

    22. Pasien dalam posisi berbaring

    23. Pemeriksa di sebelah kanan pasien

    24. Pemeriksa meluruskan kedua tungkai pasien

    25. Pemeriksa memfleksikan paha pasien pada persendian panggul sampai

    membuat sudut 90.

    26. Setelah itu tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut

    27. Melaporkan hasil pemeriksaan Kernig

    Positif bila: sudah timbuk tahanan dan rasa nyeri sebelum tercapaisudut 135.

    Dijumpai pada : rangsang selaput otak (positif bilateral), isialgia,iritasi pleksus lumbosakral (unilateral)

    28. Melakukan pemeriksaan Brudzinski Idengan teknik yang benar

    29. Pasien dalam posisi berbaring

    30. Pemeriksa di sebelah kanan pasien

    31. Menempatkan tangan pemeriksa di bwah kepala pasien

    32. Kepala pasien ditekukkan (fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai dada

    33. Pemeriksa meletakkan tangan satu lagi untuk mencegah diangkatnya

    badan.

    34. Melaporkan hasil pemeriksaan Brudzinski I

    Positif bila: fleksi pada kedua tungkai (bila tungkai tidak lumpuh)

    35. Melakukan pemeriksaan Brudzinski IIdengan teknik yang benar

  • 5/28/2018 144637845 Pemeriksaan Tanda Rangsang Meningeal Dan Tingkat Kesadaran - slidep...

    http:///reader/full/144637845-pemeriksaan-tanda-rangsang-meningeal-dan-tingkat

    36. Pasien dalam posisi berbaring

    37. Pemeriksa di sebelah kanan pasien

    38. Satu tungkai pasien difleksikan pada persendiin panggul, sedang tungkai

    yang satu dalam keadaan ekstensi (lurus)

    39. Melaporkan hasil pemeriksaan Brudzinski II

    Positif bila: fleksi pada tungkai satunya (yang seharusnya tetap dalam

    keadaan ekstensi), bila tungkai tidak lumpuh

    Kepustakaan :

    1. Lumban Tobing, S. M dalam Neurologi Klinik. Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta. BalaiPenerbit FKUI. Ed11. 2008

    Mardjono m, Sidharta P, Neurologi Klinis Dasar. Jakarta. Dian Rakyat. Ed 8. 2000