140311 - evaluasi variation order pembangunan pump house caison (fix)

14
EVALUASI USULAN VARIATION ORDER PEMBANGUNAN PUMP HOUSE METODE CAISON PROYEK PLTU 2 NTB (2X25 MW) Kontrak Nomor : No. 243.PJ/041/DIR /2007 Tanggal : 30 Oktober 2007 Sumber Dana : APLN Kontraktor : PT BARATA INDONESIA (Persero) OLEH PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN XI TAHUN 2014

Upload: maulanaindragunawan

Post on 29-Dec-2015

119 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

EVALUASI USULAN VARIATION ORDERPEMBANGUNAN PUMP HOUSE METODE CAISON

PROYEK PLTU 2 NTB (2X25 MW)

Kontrak Nomor : No. 243.PJ/041/DIR /2007

Tanggal : 30 Oktober 2007

Sumber Dana : APLN

Kontraktor : PT BARATA INDONESIA (Persero)

OLEH

PT PLN (PERSERO)

UNIT INDUK PEMBANGUNAN XI

TAHUN 2014

Page 2: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 2

I. DATA UMUM

Nama Proyek : PLTU 2 NTB

Kapasitas : 2 X 25 MW

Nomor Kontrak : No. 243.PJ/041/DIR /2007

Tanggal Kontrak : 30 Oktober 2007

Lokasi Proyek : Desa Jeranjang, Kecamatan Gerung,

Kabupaten Lombok Barat,

Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kontraktor : PT Barata Indonesia (Persero)

Nilai Kontrak (Original) : USD. 30.787.009,- dan

Rp.354.295.822.868,- ( termasuk VAT )

Sumber Pendanaan : APLN

Engineering Design : PT PLN (Persero) Pusat Enjinering dan

Review & Approval Ketenagalistrikan

Supervisi Konstruksi : KSO Rekadaya Elektrika– Indra Karya - Hasfarm

II. KRONOLOGIS

Kontrak telah efektif tanggal 30 Oktober 2007 dengan durasi Unit I 24 bulan dan Unit II

26 bulan, namun karena adanya permasalahan dalam pembebasan lahan yang

dilakukan oleh Tim IX dan PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat, maka lokasi proyek

yang semula di Dusun Endok dipindahkan ke Dusun Jeranjang, Desa Taman Ayu dan

penyerahan lahan 100% baru dapat dilaksanakan pada tanggal 1 April 2009 dan

menjadi tanggal efektif kontrak sesuai Side Letter Agreement ke-2 tanggal 12 Agustus

2010.

Perpindahan lokasi tersebut menyebabkan permasalahan pada layout dan desain dari

peralatan yang ada di PLTU 2 NTB (2x25 MW) terutama peralatan pendingin utama

yang membutuhkan suplai air pendingin dari pompa pendingin utama atau CWP

(Circulating Water Pump), permasalahan tersebut diantaranya adalah :

1. Desain awal Pump pit hanya untuk mensuplai air pendingin ke 2 unit PLTU

2. Permasalahan kekurangan suplai air pendingin untuk 3 unit PLTU (PLTU 3 NTB

1x25 MW & PLTU 2 NTB 2X25 MW) karena sedimentasi yang terjadi di Water

Intake Channel karena posisinya berada tepat di mulut muara sungai Babak

3. Permasalahan sampah rumah tangga dari sungai Babak yang terbawa masuk

ke yang menghambat aliran air pendingin ke 3 unit PLTU di area PLTU

Jeranjang.

Page 3: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 3

Berdasarkan CDA No. M – 001 Kontrak pekerjaan pembangunan PLTU 3 NTB (1x25

MW) Kontrak No. 220.PJ/121/PIKITRING JBN/2007, PLN menjelaskan bahwa

berdasarkan dokumen kontrak fasilitas Open canal cooling water system structures

(dari intake mouth sampai dengan pump house dan discharge dari seal pit ke laut) akan

disuplai oleh Kontraktor PLTU 2 NTB 2x25 MW, dengan demikian Desain Pump pit

yang dikerjakan oleh Kontraktor PLTU 2 NTB seharusnya dapat memenuhi kebutuhan

suplai air pendingin ke 3 unit PLTU. Namun berdasarkan kontrak pembangunan PLTU

2 NTB 2x25 MW No. 243.PJ/041/DIR /2007 Scope pekerjaan intake mouth sampai

hanya untuk mensuplai kebutuhan air pendingin ke PLTU NTB 2x25 MW saja. Hal ini

menjadi permasalahan karena pada pelaksanaannya Kontraktor PLTU 3 NTB dapat

lebih cepat melaksanakan test & commissioning namun belum ada keputusan terkait

penggunaan intake mouth sampai dengan pump house untuk keperluan operasional

PLTU 3 NTB. Maka berdasarkan risalah rapat tanggal 2 Agustus 2010 antara konsultan

enjiniring PLTU 3 NTB 1x25 MW (PLN Enjiniring) dengan konsultan enjiniring PLTU 2

NTB 2x25 MW (PLN PUSENLIS) perihal Scope of Work CW Pump, disepakati bahwa

untuk fasilitas Circulating Water System dari Circulating Water Pump house sampai

dengan discharge seal pit bukan merupakan common facilities, sehingga untuk intake

dan PLTU 3 NTB menggunakan desain intake dan yang dikerjakan oleh Kontraktor

PLTU 2 NTB (PT BARATA Indonesia) atau menjadikan intake dan pump house yang

dikerjakan oleh Kontraktor PLTU 2 NTB sebagai common facilities untuk 3 unit PLTU

(3x25 MW).

Permasalahan muncul pada saat dilakukan trial run test 1 unit CWP PLTU 3 NTB pada

tanggal 27 Maret 2012, terjadi penyusutan level air di pump pit dan intake canal

sehingga menyebabkan pompa berhenti beroperasi atau trip karena batas level trip

yang di setting oleh pabrikan CWP berada pada level 2,7 meter dari dasar pump pit,

sedangkan desain pump pit yang digunakan tidak dapat mengakomodir kebutuhan

tersebut, sehingga setting trip level air CWP harus menyesuaikan dengan desain pump

pit existing. Penyusutan level air di pump pit dan intake canal disebabkan oleh

beberapa hal, diantaranya :

1. Terjadinya pendangkalan akibat sedimentasi yang terjadi di mulut dan sepanjang

intake canal sehingga suplai air yang sampai ke pump pit tidak maksimal.

2. Kapasitas debit air yang masuk ke pump pit tidak seimbang dengan kecepatan

suction pompa, karena desain yang dikerjakan oleh Kontraktor PLTU 2 NTB

adalah untuk operasional PLTU 2 NTB (2x25 MW) saja. Kondisi ini akan lebih

parah jika ke-6 (enam) unit CWP di lokasi pump house existing telah beroperasi.

3. Terdapat tumpukan sampah rumah tangga di jaring yang berada di depan pump

pit yang mengkibatkan pasokan air ke pump pit semakin berkurang.

Page 4: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 4

Karena kebutuhan test & commissioning PLTU 3 NTB yang mendesak, maka dilakukan

beberapa upaya jangka pendek untuk mengatasi permasalahan kekurangan suplai air

pendingin tersebut, yaitu :

1. Menurunkan level trip CWP PLTU 3 NTB menjadi 1,7 meter

2. Melakukan pengerukan sedimentasi pasir di mulut intake

Solusi tersebut hanya bersifat sementara, karena sedimentasi gosong pasir di mulut

intake akan terus bertambah selama muara sungai Babak tetap berada disana dan

secara desain penurunan level trip CWP sebesar 1 meter akan berpengaruh pada umur

pakai pompa itu sendiri, karena pompa beroperasi tidak sesuai dengan rekomendasi

dari pihak pabrikan.

Untuk mencari solusi permanen dari permasalahan kekurangan suplai air pendingin ini,

pada tanggal 13-15 September 2012 dilakukan diskusi antara pihak PLN UPK NUSRA

2, PLN PUSENLIS, PT BARATA, dan Jiang Xi Jiang Lian di Wuxi China, dari diskusi

tersebut semua pihak berpendapat bahwa permasalahan yang terjadi pada saat CWP

PLTU 3 beroperasi akan menjadi lebih parah pada saat CWP PLTU 2 NTB nanti

beroperasi, sehingga disarankan untuk mempelajari kembali desain yang telah

diterapkan dan melakukan modifikasi desain tersebut.

Berdasarkan risalah rapat tanggal 5 April 2013, PLN UIP XI, PLN PUSENLIS, PT.

Barata, dan KSK sepakat untuk dilakukan perhitungan ulang dan modifikasi pada main

gate pump pit, karena desain pond dan pump pit yang dikerjakan oleh PT Barata hanya

untuk keperluan 2 (dua) unit pembangkit.

Detail korespondensi usulan kerja tambah kurang dengan kronologis sebagai berikut:

No. Tanggal Deskripsi Keterangan

1. 30 Oktober 2007

Penandatanganan Kontrak PLTU 2 NTB (2x25 MW)Kontrak No. 243.PJ/041/DIR /2007

Dokumen Kontrak

2. 18 Maret 2008 Surat Keputusan Bupati Lombok Barat, perihal Ijin Pembangunan PLTU di Dusun Jeranjang, Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.

SuratKeputusan

3. 11 Juni 2008 Notulen rapat Koordinasi Antara Muspida NTB dan Kabupaten Lombok Barat, Panitia Tim 9 LOBAR dengan PT PLN (Persero) Wilayah NTB tentang Penyelesaian Pengadaan Tanah untuk Pembangunan PLTU 3x25 MW di Dusun Taman Jernjang Desa Kebon Ayu Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat

Risalah Rapat

4. 18 Juni 2008 Surat PLN Wilayah NTB No. 0750/121/WIL.NTB/2008 perihal Kronologis Pengadaan Tanah Pembangunan PLTU

Surat

5. 27 Agustus 2008

1st Side Letter Agreement, perihal Serah Terima Lahan PLTU 2 NTB (tahap pertama)

Agreement

Page 5: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 5

No. Tanggal Deskripsi Keterangan

6. 3-5 Desember 2008

Risalah rapat pembahasan Deviasi PLTU Lombok 1x25 MW, Lampiran Risalah rapat Pembahasan Deviasi – Mechanical CDA No. M-001

CDA

7. 1 April 2009 2nd Side Letter Agreement, perihal Serah Terima Lahan PLTU 2 NTB (tahap kedua)

Agreement

8. 14 April 2010 Surat PT PLN (Persero) Kantor Pusat perihal Percepatan Common Facilites untuk mendukung operasi PLTU (1x25 MW), APBN

Surat

9. 3 Mei 2010 Notulen Rapat PLTU 2 NTB (2x25 MW) - Lombok di PT PLN (Persero) kantor Pusat

Risalah Rapat

10. 4 Mei 2010 Approval drawing dan Comment Sheet dari PLN PUSENLIS untuk & Intake Channel

Approval design

11. 21 Juli 2010 Risalah rapat Coordination Meeting Juli 2010 di Kantor Pusat PT. PLN (Persero) Jakarta

Risalah Rapat

12. 29 Juli 2010 Surat PT PLN (Persero) Kantor Pusat perihal Interfacing Unit 1, 2 dengan Unit 3 PLTU Lombok , NTB

13. 2 Agustus 2010

Risalah Rapat Scope of Work CW Pump Risalah Rapat

14. 11 Agustus 2010

Surat perihal Scope pekerjaan Intake Surat

15. 1 November 2010

Risalah Rapat Koordinasi Pekerjaan Pembangkit dan jaringan di Wilayah NTB PT PLN (Persero) Pembangkit KALINUSA

Risalah Rapat

16. 16 Maret 2011 Risalah Rapat Penyelesaian Common Facility PLTU 2 & 3

Risalah Rapat

17. 5 Maret 2012 Risalah rapat PLTU 2 NTB (2x25 MW) di Jakarta Risalah Rapat18. 30 Maret 2012 Surat PLN UPK 2 No. 0058/121/UPK.KITRING

NUSRA II/2012 Perihal Evaluasi Kapasitas Intake Canal dan

Surat

19. 25 Juli 2012 Risalah rapat perihal Design of Water Intake PLTU 2 NTB

Risalah Rapat

20. 31 Juli 2012 Risalah Rapat PLTU Jeranjang NTB (1x25 MW) Risalah Rapat21. 13-15 Sept

2012MoM of CW Pump and Design Review NTB Coal Fired Steam Power Plant 2x25 MW at Wuxi China

Risalah Rapat

22. 25 Sept 2012 Rapat Pembahasan Water Intake Risalah Rapat23. 5 April 2013 Pembahasan Permasalahan CW Intake Risalah rapat24. 17 Oktober

2013Risalah rapat Pembahasan Modifikasi PLTU 2 NTB (2x25 MW)

Risalah rapat

25. 18 Oktober 2013

Surat PLN UIP XI No. 1436/121/UIP XI/2013 perihal Permintaan Penugasan Kajian teknis Modifikasi Desain Proyek PLTU 2 NTB (2x25 MW)

Surat

26. 29 November 2013

Penyampaian Kajian Teknis Modifikasi Proyek PLTU 2 NTB (2x25 MW)

Dokumen kajian

27. 27 Januari 2014

Surat PLN UIP XI No. 103/121/UIP XI/2014 perihal Permintaan Desain, Metode kerja, dan SchedulePekerjaan Pembangunan Sea Water Pump Housedengan Metode Caison Proyek PLTU 2 NTB (2x25 MW)

Surat

28. 29 Januari 2014

Surat PT Barata No.30 1 PD 14 197 perihal Dok.Teknis Pump House PLTU 2 NTB 2x25 MW

Dokumen teknis

Page 6: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 6

Berdasarkan kronologis diatas maka PLN UIP XI mengajukan usulan Variation Order

kepada PLN Pusat perihal Pekerjaan Pembangunan Pump House metode Caison

dengan dasar bahwa desain pump pit yang ada sekarang hanya di desain untuk

keperluan 2 unit pembangkit sehingga lebar main gate terlalu kecil dan kapasitas pump

pit tidak akan mampu untuk mensuplai air ke 3 unit pembangkit.

III.KAJIAN KONTRAKTUAL

III.1 DASAR HUKUM KONTRAK

Dalam Contract Agreement PLTU 2 NTB (2 x 25 MW) No. 243.PJ/041/DIR /2007, ada

beberapa klausul persyaratan kontrak yang terdapat di dalam dokumen kontrak yang

bisa dijadikan sebagai landasan untuk menyetujui perubahan design dan Pekerjaan

Tambah/Kurang yaitu :

1. Dalam Book 1, Part 2 (General Condition), Sub-Clause 2.1.52 (definisi),

disebutkan bahwa :

“Variations means any modification to the Works, approved by the owner, which

cause an increase or decrease in the cost of, or the time required for, the

execution of the Contract or part thereof.

Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa dalam kontrak dimungkinkan

terjadinya pekerjaan tambah atau kurang atas persetujuan Owner.

2. Dalam Book I, Part 2, Clause 2.47 (Variations) lebih jauh disebut :

The Contractor shall not alter any of the Works, except as directed in writing by

the Owner, but the Owner will have full power from time to time during the

execution of the Contract by notice in writing to direct the Contractor to alter,

amend, omit, add to, or otherwise vary any of the Works and the Contractor

shall carry out such variations and be bound by the same conditions, so far as

applicable, as though the said variations were stated in the Contract.

Sesuai dengan persyaratan yang tertera didalam klausal tersebut, bahwa

pekerjaan tambah atau kurang dapat diadakan jika ada permintaan tertulis dari

Owner. Demikian pula selama pelaksanaan kontrak, Owner akan

menyampaikan secara tertulis untuk mengubah, mengurangi maupun

menambah pekerjan.

Selanjutnya dalam Dokumen Kontrak Book 1, Part 2, Clause 2.47, Paragraph 3

Page 7: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 7

“ The difference in cost to the Owner, if any, occasioned by any such variations

shall be added to or deducted from the Contract Price as the case may injure.

The amount of such difference shall be ascertained and mutually agreed to by

negotiations between the Owner and the Contractor. ”

Bahwa penambahan atau pengurangan biaya yang terjadi sebagai akibat dari

perubahan pekerjaan (Variations), yang telah disepakati oleh kedua belah

pihak, harus ditambahkan atau dikurangkan terhadap Nilai Kontrak yang

dituangkan dalam bentuk Amandemen Kontrak.

IV. DESKRIPSI USULAN PEKERJAAN TAMBAH

IV.1 Evaluasi Teknis

Saat ini 1 unit PLTU di area PLTU Jeranjang (PLTU 3 NTB 1x25 MW) telah masuk ke

sistem kelistrikan Lombok dan menjadi base load untuk menyuplai kebutuhan listrik di

sistem kelistrikan Lombok. Operasional PLTU 3 NTB (1x25 MW) sangat bergantung

pada ketersediaan air pendingin yang ada pump pit yang dikerjakan oleh Kontraktor

PLTU 2 NTB (2x25 MW), selain itu saat ini PLTU 2 NTB telah memasuki tahapan Test

& Commissioning sehingga penggunaan pump pit juga mulai digunakan untuk

mensuplai air pendingin ke PLTU 2 NTB. Untuk pengoperasian PLTU diperlukan suplai

air pendingin untuk mendinginkan peralatan utama yang berada di PLTU, suplai air

pendingin peralatan utama berasal dari laut yang di pompa menggunakan pompa

pendingin peralatan utama atau Circulating Water Pump (CWP) yang berfungsi

sebagai:

1. Media untuk mengkondensasikan uap yang digunakan untuk memutar

turbin menjadi air pengisi boiler yang prosesnya terjadi di condenser.

2. Media pendingin dari Closed Cooling Water System yang berfungsi sebagai

pendingin peralatan utama seperti ID Fan, PA Fan, Boiler Feed Pump, Lube

Oil System, dan peralatan lainnya.

3. Menyuplai air ke Water Treatment Plant (WTP) yang berfungsi mengubah

air laut menjadi air murni atau Demineralized Water yang digunakan untuk

mengisi air di boiler.

Karena sangat vitalnya fungsi CWP untuk pengoperasian PLTU, maka suplai air laut

dari Water Intake Channel sampai ke pump pit tidak boleh berkurang atau terganggu,

karena jika CWP berhenti beroperasi/trip maka PLTU juga akan mengalami trip atau

keluar sistem sehingga akan menyebabkan gangguan di sistem kelistrikan Lombok

karena suplai daya yang dihasilkan PLTU merupakan yang terbesar di sistem

kelistrikan Lombok.

Page 8: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 8

Pada pelaksanaannya, pekerjaan Proyek PLTU 3 NTB terlebih dahulu siap untuk

dilaksanakan Test & Commissioning sehingga membutuhkan dukungan suplai air

pendingin yang berdasarkan CDA No. M-001 (open canal cooling water system)

dikerjakan oleh Kontraktor PLTU 2 NTB atau menjadi common facility, namun dalam

kontrak pekerjaan PLTU 2 NTB tidak disebutkan bahwa item pekerjaan open canal

cooling water system merupakan common facility, sehingga dilakukan pembahasan

antara PLN PUSENLIS dengan PLN Enjiniring pada tanggal 2 Agustus 2010 terkait

Scope of Work CW Pump dan disepakati bahwa “Fasilitas Circulating Water System

dari Circulating Water Pump house sampai dengan Condenser dan dari discharge seal

pit bukan merupakan common facility.” Sehingga menurut risalah rapat tersebut dapat

diartikan bahwa pekerjaan dari intake mouth sampai dengan pump house menjadi

scope pekerjaan proyek PLTU 2 NTB. Karena kebutuhan yang mendesak berdasarkan

risalah rapat tanggal 1 Nopember 2010 diputuskan “Intake dan pump house

(menggunakan design Barata), posisi dan dudukan pompa mengikuti penentuan lokasi

WTC (perubahan hanya di posisi angkur, dimensi dan volume relative sama).”

Gambar 1.1 Desain Awal Layout Water Intake & Pump pit PLTU 2 NTB tanggal 4 Mei 2010 (Approval B)

Penambahan fungsi dan perubahan desain ini tidak disertai dengan perhitungan ulang

dan analisa yang mendalam terhadap pengaruh operasional seluruh pompa yang ada

di sana, karena status approval drawing pump pit & intake channel telah di approve “B”

pada tanggal 4 Mei 2010, sehingga Kontraktor sudah mulai dapat mengerjakan item

pekerjaan dan intake channel sesuai dengan approval drawing, karena kebutuhan

mendesak terkait test & commissioning PLTU 3 NTB, maka sesuai kesepakatan rapat

tanggal 1 Nopember 2010 Kontraktor PLTU 2 NTB memperlebar dimensi pump pit yang

telah dikerjakan untuk mendukung persiapan operasinal PLTU 3 NTB tanpa adanya

perhitungan ulang desain dan perubahan lebar main gate.

Page 9: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 9

Gambar 1.2 Desain Water Intake & Pump pit PLTU 2 NTB Existing tanggal 27 Desember 2013 (Approval A)

Penambahan fungsi pemakaian pump pit dan intake canal ini akan berpengaruh

terhadap operasional PLTU diantaranya :

1. Umur Pakai CWP

Tidak adanya perhitungan ulang desain dan perubahan lebar main gate di pump pit

beriakibat pada kurangnya suplai air pendingin untuk operasional PLTU. Hal ini

diketahui pada saat dilakukan trial run test 1 unit CWP PLTU 3 NTB tanggal 27

Maret 2012, terjadi penyusutan level air di pump pit dan intake canal disebabkan

adanya sedimentasi di intake mouth dan perhitungan ulang dari desain pompa yang

digunakan sehingga pompa mengalami trip karena setting trip pompa untuk level air

berdasarkan rekomendasi pabrikan berada di level 2,7 meter dari dasar pump pit.

Terkait mendesaknya kebutuhan test & commissioning serta persiapan operasional

PLTU 3 NTB, maka setting trip untuk level air di CWP PLTU 3 NTB diturunkan

menjadi 1,7 meter dari dasar pump pit. Secara desain penurunan setting trip ini akan

mempengaruhi umur pakai CWP karena pihak pabrikan pasti telah

memperhitungkan ambang batas keamanan dari peralalatan yang dibuat agar

peralatan tersebut dapat beroperasi secara efisien dan memiliki umur pakai yang

panjang dengan parameter-parameter yang telah ditentukan, sehingga dengan

diturunkannya level trip CWP karena kurangnya suplai air di pump pit ini akan

sangat berpengaruh pada umur pakai CWP itu sendiri, hal yang sama juga akan

terjadi pada CWP PLTU 2 NTB jika tidak ada modifikasi, karena desain pump pit

yang digunakan saat ini sudah tidak sesuai dengan desain awal.

Page 10: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 10

2. Suplai Air Pendingin

Penambahan fungsi penggunaan pump pit tanpa adanya perhitungan ulang dan

pelebaran main gate juga akan menyebabkan tidak seimbangnya volume air yang

nantinya akan di pompa 6 unit CWP (3 unit beroperasi) dengan volume air yang

masuk ke pump pit, hal ini berdasarkan data yang diambil pada saat PLTU 3 NTB

beroperasi (2 unit CWP) tanggal 2 Oktober 2012.

Gambar 1.3 record penurunan level air di pada saat operasi CWP PLTU 3 NTB (diukur dari posisi MSL)

Berdasarkan data diatas, terlihat adanya penurunan level air ±300mm di dalam

pump pit, dari data teknis CWP yang terpasang kebutuhan air unutk operasional 3

unit PLTU adalah sebesar :

PLTU 3 NTB = 2 x 3.204 m3/jam

= 6.408 m3/jam

PLTU 2 NTB = 4 x 2800 m3/jam

= 11.200 m3/jam

PLTU 2 & 3 NTB = 6.408 m3/jam + 11.200 m3/jam

= 17.608 m3/jam

Total debit maksimal yang diperlukan untuk operasional 3 unit PLTU adalah sebesar

17.608 m3/jam, sedangkan pada saat operasional 2 unit CWP PLTU 3 NTB dengan

kebutuhan debit air 6.408 m3/jam sudah terjadi penurunan air ±300mm di dalam

pump pit. Dengan setting trip CWP saat ini yang di setting pada level 1700 mm dan

rata-rata level air di pump pit sebesar 3000mm dari dasar pump pit, maka kondisi 6

unit CWP beroperasi secara bersama-sama akan sulit dicapai, karena akan terjadi

penurunan level air >900mm saat semua CWP beroperasi, serta kondisi pasang

surut air laut/hari yang selisihnya bisa mencapai 1000mm (data pasanglaut.com).

Page 11: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 11

Gambar 1.4 Data Teknis CWP

Dari keadaan diatas, diperkirakan debit air yang di pompa tidak akan mampu di

imbangi oleh suplai air ke pump pit karena dimensi main gate yang dipasang secara

desain hanya mengakomodir kebutuhan air pendingin untuk 2 unit PLTU serta

penambahan fungsi pump pit yang telah dilakukan untuk mendukung operasional

PLTU 3 NTB tidak disertai dengan kajian dan perhitungan ulang dari desain awal

pump pit.

Kondisi kekurangan suplai air pendingin ini diperparah oleh kondisi alam,

sedimentasi pasir di intake, dan sampah rumah tangga, karena pada saat level air

laut berada pada posisi LLWL (Lowest Low Water Level) tidak ada aliran air laut

yang masuk ke pump pit, karena kondisi laut yang berada pada puncak surutnya

(pada saat bulan purnama atau bulan mati) dan sedimentasi di intake mouth,

banyaknya sampah yang terjaring di depan main gate pump pit juga mungurangi

suplai air yang masuk ke pump pit, sehingga dapat dipastikan bahwa yang telah

dibangun oleh Kontraktor PLTU 2 NTB secara desain tidak akan mampu mensuplai

air ke 3 unit PLTU yang ada di area PLTU Jeranjang (3x25 MW) jika tidak terdapat

modifikasi.

Untuk membahas permasalahan kekurangan suplai air pendingin di area pump pit

ini, telah dilakukan pembahasan dan design review antara PT. Barata, Jiang Xi

Jiang Lian, Handan Design Institue, PLN PUSENLIS dan PLN UIP NUSRA di Wuxi

China tanggal 13 – 15 September 2012. Dari pembahasan tersebut, semua pihak

sepakat bahwa untuk mendukung operasional 3 unit PLTU, harus dilakukan kajian

ulang dan modifikasi terhadap desain pump pit yang digunakan saat ini dan

mengusulkan beberapa alternatif, diantaranya :

1. - Men-chipping bottom slab dari sebesar 250 mm,

- Menambah panjang shaft pompa sebesar 570 mm.

Page 12: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 12

2. - Menambah panjang shaft pompa sebesar 320 mm tanpa melakukan

chipping pada bottom slab,

- Menurunkan level alarm pompa menjadi 1000 mm dan trip pada 800 mm

dari submersible atau alarm pada 1700 mm dan trip pada 1500 dari

bottom slab pump pit.

3. Pelebaran Main Gate pump pit.

Pada pelaksanaannya alternatif penyelesaian masalah diatas sangat sulit untuk

dilaksanakan karena terkait dengan operasional PLTU 3 NTB (1x25 MW) yang harus

tetap beroperasi untuk mensuplai listrik ke sistem kelistrikan Lombok.

VI. 2 Usulan Penyelesaian Masalah

Dengan kondisi kurangnya suplai air pendingin untuk keperluan operasional 3 unit

PLTU dan kondisi sistem kelistrikan Lombok yang megharuskan PLTU 3 NTB tetap

beroperasi, maka berdasarkan rapat yang dilaksanakan tanggal 17 Oktober 2013

didapatkan beberapa alternative penyelesaian permasalahan kekurangan suplai air

untuk kebutuhan operasional 3 unit PLTU (3x25 MW) ini, diantaranya adalah :

1. Pemasangan intake tower menjauhi pasir gosong

2. Penurunan level pump pit dan perpanjangan pipa intake

3. Pembangunan pump house baru dengan metode caison.

Selain menyelesaikan permasalahan desain, alternative yang diambil juga harus

mengakomodir permasalahan sedimentasi dan sampah yang terjadi.

Gambar 1.5 Posisi Pump House Existing dan Muara Sunga Babak

MUARA SUNGAI BABAK

WATER INTAKE CHANNEL

POSISI PUMP HOUSE EXISTING

Page 13: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 13

Setelah dilakukan studi banding ke PLTU Tonasa (2x25 MW) dan berdasarkan kajian

teknis dari PLN PUSENLIS, pembuatan Pump house baru dengan metode Caison

menjadi alternatif paling memungkinkan untuk diterapkan di PLTU Jeranjang (3x25

MW), karena dalam proses pengerjaannya tidak perlu menghentikan operasional PLTU

PLTU 3 NTB (1x25 MW), dan meminimalisir waktu stop operasi PLTU 2 NTB (2x25

MW) yang saat ini sedang dalam tahap Test and Commisioning pada saat

penyambungan pipa dengan pipa eksisting dan pemasangan pompa.

Gambar 1.6 Desain Rencana Pump House dengan Metode Caison

Dari Gambaran diatas direncanakan posisi Pump House baru dengan metode Caison

berada di sisi barat PLTU 2 NTB (tepat di belakang Jetty) dengan jalur pipa intake baru

berada di sisi utara Water Intake Channel existing.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan evaluasi tersebut diatas, dengan ini disimpulkan bahwa penambahan

fungsi pump pit PLTU 2 NTB (2x25 MW) untuk operasional PLTU 3 NTB (1x25 MW)

tidak disertai dengan kajian ulang dan perhitungan ulang dari desain awal pump pit,

karena mendesaknya kebutuhan operasional PLTU 3 NTB untuk mensuplai listrik ke

sistem kelistrikan Lombok. Untuk menyelesaikan permasalahan kekurangan suplai air

pendingin, kami mengusulkan agar diberikan Variation Order untuk Pembangunan

Pump House baru dengan metode Caison di Proyek PLTU 2 NTB untuk menunjang

kelancaran Operasional 3 unit PLTU (3x25 MW), serta menjaga kehandalan sistem

kelistrikan di Pulau Lombok.

Page 14: 140311 - Evaluasi Variation Order Pembangunan Pump House Caison (FIX)

Evaluasi Usulan VO Pembangunan Pump House dengan Metode Caison – PLTU 2 NTB (2x25 MW) Page 14

VI. LAMPIRAN

- Copy bagian Kontrak yang Relevan

- Korespondensi

- Kajian Teknis Penerapan Metoda Caison dari PLN PUSENLIS

Mengetahui,

PLT. DM PENGENDALIAN PROYEK & K2

ZAKY ADIKTA