139039579-obat-bronkodilator

9
Obat – obat bronkodilator D.Aniesta.T FAKULTAS KEDOKTERAN ISLAM SUMATERA UTARA Page 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan obat-obatan pada penyakit paru (medikamentous) yang terpenting adalah bronkodilator yang terbagi atas beta 2 agonis, derivat xantine dan antikolinergik. Derivat xantine merupakan bronkodilator yang paling sering digunakan, sedangkan beta 2 agonis lebih sensitif pada anak-anak, disamping itu efek simpatomimetiknya pada jantung lebih besar (1) . Bronkodilator merupakan obat utama untuk mengatasi atau mengurangi obstruksi saluran napas yang terdapat pada penyakit paru obstruksi. Penyakit dengan kelainan tersebut antara lain asma bronkial, penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), dan sindroma obstruksi pasca TB (SOPT).Gangguan obstruksi yang terjadi menimbulkan dampak buruk pada penderita karena menimbulkan gangguan oksigenasi dengan segala dampaknya (2) . Pemberian bronkodilator yang bertujuan mengatasi obstruksi saluran nafas. Terdapat beberapa golongan bronkodilator dan cara pemberian yang berbeda. Pemilihan bronkodilator yang tepat dan cara pemberian yang akurat perlu dilakukan agar diperoleh efek pengobatan yang optimal dengan efek samping yang minimal (2,3) .

Upload: irma-setyawati

Post on 01-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 139039579-OBAT-BRONKODILATOR

Obat – obat bronkodilator D.Aniesta.T FAKULTAS KEDOKTERAN ISLAM SUMATERA UTARA Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan obat-obatan pada penyakit paru (medikamentous) yang terpenting adalah

bronkodilator yang terbagi atas beta 2 agonis, derivat xantine dan antikolinergik. Derivat

xantine merupakan bronkodilator yang paling sering digunakan, sedangkan beta 2 agonis

lebih sensitif pada anak-anak, disamping itu efek simpatomimetiknya pada jantung lebih

besar (1)

.

Bronkodilator merupakan obat utama untuk mengatasi atau mengurangi obstruksi

saluran napas yang terdapat pada penyakit paru obstruksi. Penyakit dengan kelainan tersebut

antara lain asma bronkial, penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), dan sindroma obstruksi

pasca TB (SOPT).Gangguan obstruksi yang terjadi menimbulkan dampak buruk pada

penderita karena menimbulkan gangguan oksigenasi dengan segala dampaknya (2)

.

Pemberian bronkodilator yang bertujuan mengatasi obstruksi saluran nafas. Terdapat

beberapa golongan bronkodilator dan cara pemberian yang berbeda. Pemilihan bronkodilator

yang tepat dan cara pemberian yang akurat perlu dilakukan agar diperoleh efek pengobatan

yang optimal dengan efek samping yang minimal (2,3)

.

Page 2: 139039579-OBAT-BRONKODILATOR

Obat – obat bronkodilator D.Aniesta.T FAKULTAS KEDOKTERAN ISLAM SUMATERA UTARA Page 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Definisi

Bronkodilator merupakan obat utama untuk mengatasi atau mengurangi obstruksi saluran

napas yang terdapat pada penyakit paru obstruktif. Ada 3 golongan bronkodilator utama yaitu

golongan simpatomimetik, golongan antikolinergik dan golongan xanthin. Ketiga golongan

ini memiliki cara kerja yang berbeda dalam mengatasi obstruksi saluran nafas (2,3)

.

Beberapa mekanisme yang diduga menyebabkan terjadinya bronkodilator adalah(2)

:

Blokade reseptor adenosin

Rangsangan pelepasan katekolamin endogen

Meningkatkan jumlah dan efektivitas sel T supresor

Meningkatkan ambilan kalsium kedalam sel otot polos dan penghambatan pelepasan

mediator dan sel mast.

Pemberian bronkodilator secara inhalasi sangat dianjurkan oleh karena cara ini

memberikan berbagai keuntungan yaitu (2)

:

Obat bekerja langsung pada saluran nafas

Onset kerja yang cepat

Dosis obat yang kecil

Efek samping yang minimal karena kadar obat dalam darah rendah

Membantu mobilisasi lendir

Ada berbagai cara pemberian obat inhalasi yaitu dengan inhalasi dosis terukur. Alat

bantu yang digunakan berupa : spacer, nebuhaler, turbuhaler, dischaler, rothaler dan

nebuliser. Hal yang perlu diperhatikan adalah cara yang tepat dan benar sehingga obat dapat

mencapai saluran nafas dengan dosis yang cukup(2)

.

Page 3: 139039579-OBAT-BRONKODILATOR

Obat – obat bronkodilator D.Aniesta.T FAKULTAS KEDOKTERAN ISLAM SUMATERA UTARA Page 3

Yang dimaksud dengan terapi aerosol adalah suatu terapi yang bertujuan untuk

merangsang bronkus dengan butir-butir air yang disemprotkan pada saluran pernafasan.

Besarnya partikel dari butir-butir ini menentukan lokasi dari butir-butir cairan ini disaluran

pernafasan. Partikel yang berukuran 1,2µ dapat sampai ke alveoli, sedangkan yang berukuran

20-40µ dapat sampai di bronkus dan apabila lebih dari 60µ maka hanya dapat sampai

ditrakea (1)

.

II.2 Klasifikasi

1. Agonis β adrenergik

Agonis β adrenergik atau simpatomimetik diberikan untuk terapi pada ashma,

bronkitis, empisema dan berbagai penyakit paru obstruksi lainnya. Obat

simpatomimetik terdiri dari dua cara kerja yaitu short-acting (salbutamol, terbutalin

sulfat, bambuterol hidroklorida, fenoterol hidrobromida) dan long-acting (formeterol

fumarat, salmeterol). Efek karakteristik terbaik dari agobis β adrenergik pada jalan

napas adalah relaksasi otot polos jalan napas yang menyebabkan bronkodilatasi(2,3,4)

.

Beta adrenergik dapat diberika secara oral, subkutan, intravena atau secara

inhalasi. Pemberian terapi sebaiknya diberikan dalam bentuk inhalasi oleh karena

penyerapan akan lebih baik dan tepat sasaran dan juga untuk meminimalisir efek

samping(2,3)

.

Agonis β adrenergik merupakan obat utama pada penyakit asma dan PPOK.

Pada asma, short acting agonis β adrenergik digunakan sebagai terapi pada gejala

akut dan untuk mencegah spasme bronkus. Sedangkan long acting agonis β

adrenergik digunakan sebagai terapi tambahan pada pasien dengan asma yang sedang

hingga berat dimana biasanya diberikan bersamaan dengan inhalasi kortikosteroid (3)

.

Mekanisme kerjanya adalah melalui stimulasi reseptor b2 di trachea (batang

tenggorok) dan bronkus, yang menyebabkan aktivasi adenilsiklase. Enzim ini

memperkuat pengubahan adenosintrifosat (ATP) yang kaya energi menjadi cyclic-

Page 4: 139039579-OBAT-BRONKODILATOR

Obat – obat bronkodilator D.Aniesta.T FAKULTAS KEDOKTERAN ISLAM SUMATERA UTARA Page 4

adenosin monophosphat (cAMP) dengan pembebasan energi yang digunakan untuk

proses-proses dalam sel. Meningkatnya kadar cAMP di dalam sel menghasilkan

beberapa efek bronkodilatasi dan penghambatan pelepasan mediator oleh mast cells

(2,4,5).

Salbutamol dan terbutalin dapat digunakan oleh wanita hamil, begitu pula

fenoterol dan heksoprenalin setelah minggu ke-16. salbutamol. Terbutalin, dan

salmeterol mencapai air susu ibu. Dari obat lainnya belum terdapat cukup data untuk

menilai keamanannya. Pada binatang percobaan, salmoterol ternyata merugikan

janin(5)

.

Obat-obat beta adrenergik yang sering digunakan sebagai bronchodilator

adalah :

Efedrin

Epinefrin sangat poten, kerjanya cepat secara parenteral. Efek terapeutiknya

pendek. Pemberian secara subkutan dengan dosis 0,01 mg/kg berat badan.

Pemakaian epnefrin harus dibatasi pada usia tua, terutama yang menderita

penyakit jantung iskemik. Karena obat ini dapat menimbulkan efek

samping seperti iskemia miokard, aritmia dan hipertensi sistemik (6)

.

Salbutamol

Dosis : 3-4 dd 2-4 mg. Inhalasi 3-4 dd 2 semprotan dari 100 mcg, pada

serangan akut 2 puff yang dapat diulang setelah 15 menit. Pemberian i.m

atau s.c 250-500 mcg, yang dapat diulang sesudah 4 jam.

Efek samping : jarang terjadi, biasanya biasanya berupa nyeri kepala, mual

dan tremor tangan. Pada overdosis dapat terjadi stimulasi reseptor β1dengan

efek kardiovaskular : takikardi, palpitasi, aritmia dan hipotensi. Oleh karena

itu jangan memberikan inhalasi dalam waktu yang terlalu singkat karena

dapat terjadi takifilaksis yaitu efek obat menurun dengan pesat pada

penggunaan yang terlalu sering (5)

.

Page 5: 139039579-OBAT-BRONKODILATOR

Obat – obat bronkodilator D.Aniesta.T FAKULTAS KEDOKTERAN ISLAM SUMATERA UTARA Page 5

Terbutalin

Pemberian per oral kerjanya sesudah 1-2 jam sedangkan lama kerjanya k.l 6

jam. Dosisnya : 2-3 dd 2,5-5 mg, inhalasi 4 dd 1-2 semprotan dari 250 mcg.

Maksimal 16 puff per hari, s.c 250 mcg maksimal 4 kali sehari (5)

.

2. Antikolinergik

Atropin, prototipe antikolinergik. Atropin diserap tubuh melewati mukosa.

Namun obat sintetiknya banyak dipakai pada pengobatan penderita penyakit paru

obstruktif menahun yaitu ipratropium bromida dengan nama dagang atroven dan

robinul. Merupakan obat yang mempunyai kemampuan bronkodilatasi dua kali lipat

dengan waktu kerja yang jauh lebih lama dibandingkan dengan atropin sendiri (6)

.

Antikolinergik alkaloid sudah digunakan sebagai terapi pada penyakit saluran

pernapasan. Diantaranya ipatropine yang bersifat lambat diabsorbsi, tidak melewati

sawar darah otak dan memiliki sedikit efek samping (3)

.

Di dalam sel-sel otot polos terdapat keseimbangan antara sistem adrenergis

dan sistem kolinergis. Bila karena sesuatu sebab reseptor b2 dari sistem adrenergis

terhambat, sehingga mengakibatkan bronkokonstriksi. Antikolimengika memblok

reseptor muskarin dari saraf-saraf kolinergis di otot polos bronchi, hingga aktivitas

saraf adrenergis menjadi dominan dengan efek bronchodilatasi(5)

.

Efek samping yang tidak dikehendaki adalah sifatnya yang mengentalkan

dahak dan takikardia, yang tidak jarang mengganggu terapi. Yang terkenal pula

adalah efek atropin, seperti mulut kering, obstipasi, sukar berkemih, dan penglihatan

buram akibat gangguan akomodasi. Atropin aman untuk dikonsumsi bagi wanita

hamil dan menyusui (4,5)

.

Ipratropium bromida sangat efektif untuk terapi terhadap COPD. Kombinasi

obat antikolinergik dengan golongan bronkodilator lain seperti beta-2 agonis dan

xanthin memberikan efek bronkodilatasi yang lebih baik, dimana derivat dari

Page 6: 139039579-OBAT-BRONKODILATOR

Obat – obat bronkodilator D.Aniesta.T FAKULTAS KEDOKTERAN ISLAM SUMATERA UTARA Page 6

adrenegik yang bersifat sebagai adenilsiklase dan derivate xanthin yang bersifat

sebagai penghambat fosfodiesterase. Efek maksimalnya dicapai setelah 1-2 jam dan

bertahan rata-rata 6 jam. Dosis inhalasi 3-4 dd 2 semprotan dari 20 mcg (1,2,5)

.

3. Xhantin

Golongan xanthin mempunyai efek bronkodilator yang lebih rendah, selain

bersifat sebgai bronkodilator obat ini juga berperan dalam meningkatkan kekuatan

otot diafragma. Metabolisme obat golongan xanthin ini dipengaruhi oleh umur,

merokok, gagal jantung dan infeksi bakteri (2)

.

Teopilin dan aminopilin merupakan derivat xanthin yang digunakan sebagai

terapi asma dan COPD. Memberikan efek terapeutik berupa relaksasi otot bronkial,

menurunkan hipertensi pulmonal, memperbaiki kontraktilitas diafragma, peningkatan

cardiac output dan menghambat pelepasan mediator (3)

.

Daya bronkorelaksasinya diperkirakan berdasarkan blokade reseptor adenosin.

Reseptor-reseptor tersebut memodulasi aktivitas adenylyl cyclase dan adenosine, yang

telah terbukti dapat meyebabkan kontraksi otot polos jalan nafas dan menyebabkan

keluarnya histamine dari sel-sel mast jalan napas. Teopilin melawan efek tersebut

dengan menyekat reseptor adenosine permukaan sel. Selain itu, teofilin seperti

kromoglikat mencegah meningkatnya hiperaktivitas dan berdasarkan ini bekerja

profilaksi. Resorpsi dari turunan teofilin amat berbeda-beda; yang terbaik adalah

teofilin microfine (particle size 1-5 micron) dan garam-garamnya aminofilin dan

kolinteofilinat. Penggunaanya secara terus-menerus pada terapi pemeliharaan ternyata

efektif mengurangi frekuensi serta hebatnya serangan. Pada keadaan akut dapat

dikombinasi dengan obat asam lainnya, tetapi kombinasi dengan b2-mimetika

hendaknya digunakan dengan hati-hati berhubungan kedua jenis obat saling

memperkuat efek terhadap jantung. Kombinasinya dengan efedrin (Asmadex,

Asmasolon) praktis tidak memperbesar efek bronkodilatasi, sedangkan efeknya

terhadap jantung dan efek sentralnya amat diperkuat. Oleh karena ini, sediaan

kombinasi demikian tidak dianjurkan, terutama bagi para manula (2,5)

.

Page 7: 139039579-OBAT-BRONKODILATOR

Obat – obat bronkodilator D.Aniesta.T FAKULTAS KEDOKTERAN ISLAM SUMATERA UTARA Page 7

Pada keadaan akut dapat diberikan injeksi aminopilin yang dapat

dikombinasikan dengan obat-obat asma lainnya. Tetapi kombinasi dengan β2

mimetika hendaknya digunakan dengan hati-hati berhubung kedua jenis obat saling

berhubungan dengan efek terhadap jantung. Aminofilin adalah garam yang dalam

darah membebaskan teofilin kembali. Garam ini bersifat basa dan sangat merangsang

selaput lendir, sehingga secara oral sering mengakibatkan gangguan lambung

(mual,muntah). Teopilin dimetabolisme di hati sehingga pada dosis terapi dapat

menimbulkan toksik pada pasien dengan penyakit hati.

Dosis : oral 2-4 dd 175-350 mg. pada serangan hebat (eksaserbasi) i.v 240 mg,

rectal 2-3 dd 360 mg. dosis maksimal 1,5 g perhari (5)

.

Page 8: 139039579-OBAT-BRONKODILATOR

Obat – obat bronkodilator D.Aniesta.T FAKULTAS KEDOKTERAN ISLAM SUMATERA UTARA Page 8

BAB III

PENUTUP

Bronkodilator merupakan obat utama untuk mengatasi atau mengurangi obstruksi

saluran napas yang terdapat pada penyakit paru obstruktif. Ada 3 golongan bronkodilator

utama yaitu golongan simpatomimetik, golongan antikolinergik dan golongan xanthin. Ketiga

golongan ini memiliki cara kerja yang berbeda dalam mengatasi obstruksi saluran nafas.

Obat-obat yang termasuk dalam beta adrenergik adalah efedrine, isoprenalin,

salbutamol, terbutalin. Obat yang termasuk dalam golongan antikolinergik adalah ipratropin.

Obat-obat yang termasuk dalam golongan xanthin adalah teofilin dan aminofilin.

Page 9: 139039579-OBAT-BRONKODILATOR

Obat – obat bronkodilator D.Aniesta.T FAKULTAS KEDOKTERAN ISLAM SUMATERA UTARA Page 9

DAFTAR RUJUKAN

1. Tabrani R. Terapi Dan Penyakit Paru. Ilmu penyakit paru. Jakarta. Trans info media.

2010,601-616

2. Yunus F. Penatalaksanaan Penyakit Paru Obstruksi.Cermin Dunia Kedokteran. 1997, 28-

32

3. Bellini LM, Grippi MA. Pulmonary Pharmacotherapy. In Fishman AP, Elias JA,

Fishman JA, Gripii MA, Kaiser LR, Senior RM editor Manual of Pulmonary Disease

And Disorders. USA. The McGrow Hill Companies. 2002,1099-1102

4. Boushey HA. Obat-obat Asma. In Sjabana D, Raharjo, Sastrowardoyo W, Hamzah,

Isbandiati E, Uno I, Purwaningsih S editor Farmakologi Dasar Dan Klinik jilid I. Jakarta.

Salemba Medika. 2001,590-599

5. Tjay TH, Rahardja K. Obat Asma Dan COPD. Obat-obat Penting kasiat, penggunaan

dan efek samping. Jakarta. Elex media computindo.2008,645-646

6. Alsagaff H, Mukty A. Asma. Dasar-dasar ilmu penyakit paru. Airlangga university

press.2009,292-295.