1338991 634652878368467500
TRANSCRIPT
DEMAM BERDARAH DENGUEDEMAM BERDARAH DENGUE(DBD)(DBD)
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Penyakit DBD masih endemis dan Kejadian Luar biasa(KLB) masih sering
• Vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi virusnya belum tersedia• Partisipasi masyarakat dalam PSN melalui 3M perlu ditingkatan
DBDDBD penyakit menular berbahaya menyebabkan gangguan pada pembuluh
darah kapiler dan sistem pembekuan darah (trombosit)
mengakibatkan perdarahan dan dapat menimbulkan kematian
Disebabkan oleh virus Dengue
Cara Penularan: Melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti
Virus Dengue
Ciri - Ciri Nyamuk Aedes AegyptiCiri - Ciri Nyamuk Aedes Aegypti
1. berwarna hitam dengan belang-belang (loreng) Putih pada Seluruh Tubuhnya
2. Hidup Didalam Dan Diluar Rumah
3. Mampu Terbang Sampai 100-200 M
4. Umur nyamuk Aedes Aegypti rata-rata 2 minggu. Tetapi sebagian diantaranya dapat hidup sampai 2-3 bulan. (terutama jika berada dalam kondisi udara optimunterutama jika berada dalam kondisi udara optimun 2424°°CC - 28 - 28°°C dan kelembapan 60 - 80%).C dan kelembapan 60 - 80%).
Siklus Hidup Nyamuk Aedes AegyptiSiklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti
Telur Telur Jentik Jentik Kepompong Kepompong Nyamuk Nyamuk
Kepompong(PUPA)
3 – 4 hari
1 – 2
hari5 – 7 hari
1 – 2
hari
TelurJentik
Nyamuk Dewasa
1. Telur Nyamuk Aedes Aegypti1. Telur Nyamuk Aedes Aegypti
1. Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat bertelur hingga 100 butir.
2. Telur berwarna hitam dengan ukuran ± 0,80 mm
3. Ditempat yang kering, telur ini dapat bertahan sampai 6 bulan
4. Telur akan menjadi jentik jika terendam air ± 2 hari
2. JENTIK2. JENTIK1. Jentik yang menetas akan tumbuh menjadi besar yang panjangnya 0,5 - 1 Cm
2. Jentik aedes aegypti akan selalu bergerak aktif dalam air. Geraknya berulang-ulang dari bawah keatas permukaan air untuk bernafas.
3. Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air, biasanya berada di dinding tempat penampungan air.
4. Setelah 5-7 hari jentik akan berubah menjadi kepompong
3. Kepompong Nyamuk3. Kepompong Nyamuk(PUPA)(PUPA)
1. Berbentuk seperti koma
2. Gerakannya lamban
3. Sering berada di permukaan air
4. Setelah 1 - 2 hari akan menjadi nyamuk dewasa.
4. Nyamuk Dewasa4. Nyamuk Dewasa Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih Aedes Aegypti Betina hidup rata-rata hanya 10 hari,
masa yang cukup untuk pertumbuhan virus dengue dalam tubuhnya.
Darah manusia berfungsi untuk mematangkan telur agar dapat dibuahi pada saat perkawinan. Mereka mempunyai kebiasaan menggigit berulang kali.
Puncak aktif nyamuk pada siang dan sore hari. (Pk 09.00-10.00 dan Pk 16.00-17.00)
Bertelur tiga hari setelah mengisap darah di tempat yang paling disenangi yaitu genangan air bersih dan 24 jam kemudian mengisap darah kembali serta bertelur kembali tiga hari kemudian.
Karena daya terbangnya dalam radius 100 - 200 m saja, ia selalu mencari mangsa yang dekat (dalam rumah atau sekitar rumah)
Tempat Berkembang BiakTempat Berkembang Biak
Cara PenularanCara Penularan Ditularkan melalui nyamuk betina Nyamuk ini mendapatkan virus dari orang yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue Virus yang terhisap akan berkembang dalam tubuh nyamuk, termasuk kelenjar liurnya Bila nyamuk mengigit orang lain, maka virus tersebut dapat pindah ke orang lain melalui air liurnya Bila orang yang tertular tersebut tidak memiliki kekebalan tubuh, maka virus akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah kecil / kapiler. Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan Bila orang yang tertular memiliki kekebalan tubuh yang cukup, maka virus dengue tidak berdaya sehingga orang tersebut tidak sakit. Dalam darah manusia, virus dengue tersebut akan mati dalam kurun waktu 7 hari
Gejala / Tanda DBDGejala / Tanda DBDTanda AwalTanda Awal1. Mendadak panas tinggi 2 - 7 hari. Badan tampak lemah dan lesu2. Ulu hati terasa nyeri, karena terjadi perdarahan di lambung3. Tampak bintik-bintik merah pada kulit seperti bekas gigitan nyamuk. (karena pecahnya pembuluh darah kapiler di kulit)
Cara LainCara Lain1. Uji Tourniquet positif (dipertahankan pada pertengahan tekanan diatolik dan sistolik)
2. Trombositopenia (= 100.000 per mm3)
Pertolongan PertamaPertolongan Pertama1. Beri minum yang banyak2. Berikan obat penurun panas (parasetamol)3. Segera bawa ke puskesmas atau pusat kesehatan lain
Gejala LanjutanGejala Lanjutan1. Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan)2. Dapt terjadi muntah atau berak bercampur darah3. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung kaki dan tangan dingin, berkeringat. 4. Bila tidak segera ditolong penderita akan mengalami renjatan (Dengue Shock Syndrome) atau nadi melemah dan tekanan darah tak terukur, penderita bisa meninggal dunia
Gejala / Tanda DBDGejala / Tanda DBD
Cara Pemberantasan Nyamuk Cara Pemberantasan Nyamuk DBDDBD
Ada 5 langkah pemberantasan nyamuk DBD :1. Penyemprotan2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)3. Larvasidasi4. Ikanisasi5. Perangkap nyamuk
1. Penyemprotan1. Penyemprotan
Dikenal dengan istilah fogging (Malathion 4% Malathion 4% dicampur solar) dicampur solar) , yaitu :menyemprotkan racun serangga untukmematikan nyamuk dewasa
Tetapi tidak cukupkarena selama jentiknya tidak dibasmi, makanyamuk dapat berkembang biak kembali
2. Pemberantasan Sarang Nyamuk 2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)(PSN)PSN dilakukan guna
memberantas jentik nyamuk.
Dikenal dengan istilah 3 M3 M yaitu :
1. Mengurans tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
3. Menguburkan, mengumpulkan, memanfaatkan kembali
atau menyingkrikan barang-barang bekas yang dapat
menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas,
ban bekas dll
3. Larvasidasi3. LarvasidasiLarvasidasi adalah menaburkan bubuk larvasida kedalam tempat-tempat penampungan air, terutama ditempat-tempat yang sulit dikuras dan didaerah yang sulit air.
Cara Larvasidasi 1. Menaburkan bubuk abate
(Abatisasi) dengan takaran 10 gr untuk 100 Liter air.
2. Menggunakan Altosid. Altosid berbentuk seperti gula pasir berwarna hitam. Takarannya 2,5 gr untuk 100 Liter air.
3. Menggunakan Sumilarv 0.5 G (dbd). Penggunaannya 0,25 gram untuk
100 Liter air.
ikan adalah predator alami dari jentik nyamuk
Ikan cupang, ikan gapi, dan anak ikan nila
Step 1 :Pasang kasa nyamuk pada ember
Step 2 : Isi ember dengan air hingga 1/3 tinggi kasa nyamuk tergenang air
Step 3 :Sebaiknya tempatkan di tempat yang gelap dan di sudut ruangan
Step 4:Setelah satu minggu anda bisa mempunyai segerombolan nyamuk mati di dalam perangkap. Ganti air dan bersihkan kasa nyamuk setiap seminggu sekali.
PERINGATAN : Ganti airnya secara rutin. Jika tidak, ada kemungkinan, bukannya menjadi perangkap, justru malah menjadi peternakan nyamuk.
Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai lotion anti nyamuk
Menggunakan obat anti nyamuk Memasang kawat kasa dijendela dan di
ventilasi Tidak membiasakan menggantung pakaian
di dalam kamar Gunakan sarung klambu waktu tidur
Bila masyarakat menjumpai anggota keluarga atau tetangga di lingkungan dengan gejala diatas segera ke Puskesmas
Lakukan PSN dengan 3M + Laporan penderita penyakit dari rumah sakit dikirim
ke Puskesmas di wilayah penderita untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi dan Fogging/Pengasapan
Untuk mencegah gigitan, upayakan antara lain dengan memasang kawat nyamuk halus pada pintu, lubang jendela, dan ventilasi
Hindari penggantungan pakaian di kamar mandi atauatau tempat yang gelap. Namun yang terpenting,ng, selaluselalu Menjaga kebersihan lingkungan Anda !!!!!!..
Masalah DBD tidak bisa di atasi secara individualdividual DBD adalah masalahasalah seluruh warga masyarakat Ciptakan budaya bersih dilingkungan Andaa
Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Kemitraan Berwawasan
Bebas Penyakit DBD Peningkatan Profesionalisme Pengelola
Program Desentralisasi Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Lingkungan
Meningkatkan perilaku hidup sehat dan kemandirian terhadap P2 DBD
Meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penyakit DBD
Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program P2 DBD
Memantapkan kemitraan baik lintas sektor/program, LSM, organisasi profesional dan dunia usaha
Melakukan surveilans epidemiologi dimana dilakukan kewaspadaan dini penyakit DBD melalui kegiatan penemuan dan pelaporan penderita baik dari RS, Puskemas, Pemantauan Jentik Berkala
Tatalaksana kasus Pemberantasan vektor melalui program
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) Penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) Penggerakan peran serta masyarakat Pelatihan guna meningkatkan SDM yang profesional
terhadap petugas kesehatan, petugas laboratorium, pelaksana program, petugas lapangan penyemprot, dokter puskesmas, dokter swasta, dan dokter RS
Promosi DBD yaitu melalui penyuluhan media massa, pengadaan leaflet, poster dan seminar.
Faizah A. Siregar. Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat: USU Digital Library. 2004
Siti Arifah. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah di Desa Kliwonan Masaran Sragen. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. Surakarta. 2008
Jose E. Rigau Perez. Dkk. Dengue and Dengue Haemorragic Fever: The Lancet. Volume 352. San Juan. Puerto Rico. 1998
Promosi Kesehatan. Demam Berdarah Dengue (DBD). Jakarta. 2008
Semoga BermanfaatSemoga Bermanfaat
TerimakasihTerimakasih