1,3,30,31

11

Click here to load reader

Upload: pascalis-adhi-kurniawan

Post on 26-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: 1,3,30,31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak kasus kematian yang terjadi akibat keadaan emergency/gawat

darurat. Penderita gawat darurat adalah penderita yang oleh karena suatu

penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) yang bila tidak

segera ditolong akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau

meninggal (Sudjito, 2003). Berdasarkan KODEKI pasal 13, setiap dokter

wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan,

kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bersedia dan lebih mampu

memberikan (MKEK, 2002). Dalam penanganan penderita gawat darurat

yang terpenting bagi tenaga kesehatan adalah mempertahankan jiwa

penderita, mengurangi penyulit yang mungkin timbul, meringankan

penderitaan korban, dan melindungi diri dari kemungkinan penularan

penyakit menular dari penderita (Sudjito, 2003).

Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat (PPGD) adalah serangkaian

usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam

rangka menyelamatkan pasien dari kematian. Prinsip Utama PPGD adalah

menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi gawat darurat, kemudian

filosofi dalam PPGD adalah “Time Saving is Life Saving”, dalam artian

bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat

haruslah benar-benar efektif dan efisien, karena pada kondisi tersebut pasien

dapat kehilangan nyawa dalam hitungan menit saja ( henti nafas selama 2-3

menit dapat mengakibatkan kematian). Pertolongan ini harus diberikan secara

tepat, sebab penanganan yang salah justru dapat berakibat kematian atau

kecacatan bagi penderita (Purwadianto dan Sampurna, 2000). Oleh karena itu,

sebagai dokter gigi kita harus mengetahui cara-cara pertolongan pertama pada

kegawatdaruratan sebab kasus emergency dapat terjadi di ruang praktik

1

Page 2: 1,3,30,31

ataupun saat menemukan seseorang yang membutuhkan bantuan tersebut

dimanapun kita berada.

.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka laporan ini akan membahas

mengenai contoh kasus kegawatdaruratan, hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam penyelamatan kasus kegawatdaruratan, langkah-langkah

penanganannya, serta kasus kegawatdaruratan dental.

C. Tujuan

Tujuan dari Problem Based Learning (PBL) kali ini adalah mengetahui

contoh kasus kegawatdaruratan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

penyelamatan kasus kegawatdaruratan, langkah-langkah penanganannya,

serta kasus kegawatdaruratan dental.

D. Manfaat

Sebagai sarana belajar bagi mahasiswa untuk menggali pengetahuan

lebih dalam tentang kasus kegawatdaruratan secara umum dan

kegawatdaruratan dental, serta mampu memberikan pertolongan pertama

pada kasus kegawatdaruratan tersebut.

2

Page 3: 1,3,30,31

BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Gawat Darurat

Kasus Gawat Darurat adalah keadaan yang menimpa seseorang yang

dapat menyebabkan sesuatu yang mengancam jiwanya dalam arti

memerlukan pertolongan tepat, cermat dan cepat bila tidak maka seseorang

tersebut dapat mati atau menderita cacat. Situasi gawat darurat disebabkan

oleh banyak hal dan dapat berakibat kematian atau cacat dalam waktu

singkat, baik sebab bidang medik ataupun trauma.

Yang mengakibatkan kegawatan menyangkut:

a. Jalan napas dan fungsi napas

b. Fungsi peredaran darah

c. Fungsi otak dan kesadaran

2. Pertolongan Pertama

Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan, pengobatan dan

perawatan yang sifatnya darurat dan harus dilaksanakan dengan cepat,

tepat dan serasi ketika menangani korban kecelakaan atau bencana

sebelum dirujuk ke rumah sakit atau sarana kesehatan lain yang lebih

memadai. Tindakan Pertolongan Pertama Gawat Darurat:

a. Oleh siapa saja (dokter, perawat, orang awam) yang pertama

mengetahui.

b. Tindakan pertolongan pertama (first action) bukan terapi definitif.

c. Terdiri dari BHD (Bantuan Hidup Dasar)/Basic Life Support dan

BHL (Bantuan Hidup Lanjut)/Advanced Life Support.

d. Penanganan melibatkan multi disiplin, multi profesi dan lintas

sektoral, bukan merupakan penjumlahan masing-masing

disiplin/spesialisasi.

3

Page 4: 1,3,30,31

e. Pendekatan dalam upaya pertolongan berdasarkan problem dan

pendekatan fungsi-fungsi.

f. Bila resusitasi yang bersifat life saving berhasil, diperlukan

pengetahuan tambahan (spesialistis) sesuai kasus untuk rujukan.

g. Kegiatan meliputi:

Pra rumah sakit.

Intra rumah sakit.

Antar rumah sakit

B. Pembahasan

1. Skenario

2. Klarifikasi Istilah

4

Page 5: 1,3,30,31

a. Emergency.

b. Medical Emergency

3. Menguraikan Masalah

Pertanyaan yang muncul setelah membaca skenario kasus adalah

sebagai berikut:

a. Macam-macam medical emergency

b. Kriteria pasien gawat darurat dan tingkat kesadarannya

c. Klasifikasi gawat darurat

d. Prinsip kegawatdaruratan (assesment)

e. Alat dan bahan

f. Peran masing-masing paramedis

g. Penatalaksanaan

Gambar 2.1 Topic Tree Pembahasan PBL

4. Curah Pendapat

a. Macam

Penderita gawat darurat yaitu penderita yang memerlukan

pertolongan segera dan bila tidak mendapat pertolongan segera dapat

mengancam jiwanya atau menimbulkan cacat permanent.

5

Medical Emergency

Macam Kriteria pasien

Hal yang perlu diperhatikan

(Prosedur penanganan)

Alat dan bahan

Peran tim paramedik

Page 6: 1,3,30,31

Penderita tidak gawat dan darurat yaitu penderita yang tidak

terancam jiwanya tetapi bila tidak mendapat pertolongan segera akan

menimbulkan kecacatan atau kondisi yang parah.

Penderita gawat dan tidak darurat adalah penderita yang terancam

jiwanya dan tidak memerlukan pertolongan segera.

Penderita tidak gawat dan tidak darurat yaitu penderita yang tidak

terancam

jiwanya dan tidak mendapat pertolongan segera.

b. Kriteria Pasien

.

c. Prosedur Penanganan

d. Peran Tim Medis

.

5. Analisis Masalah Detail

a. Bagaimana cara pembuatan sendok cetak perseorangan?

.

b. Klasifikasi edentulous total PDI?

.

c. Penyembuhan luka lebih lama pada kondisi DM

.

d. Apakah pasien tersebut benar-benar menderita DM?

6

Page 7: 1,3,30,31

.

6. Sasaran Belajar

a. Kondisi gawat daruratb. Initial assesment-perawatan definitifc. GCSd. Kegawatdaruratan dental

7. Belajar Mandiri

a. Custom tray

.

b. MMR, fiksasi, dan penyusunan gigi

7

Page 8: 1,3,30,31

BAB III

KESIMPULAN

.

8

Page 9: 1,3,30,31

DAFTAR PUSTAKA

Bakar, A., 2012, Kedokteran Gigi Klinis, Quantum Sinergis Media, Yogyakarta.

9