1315-1365-1-sm

7
92 AbstractPerusahaan yang akan meningkatkan daya saing melalui penyesuaian produk, mutu tinggi, pengurangan biaya, dan kecepatan distribusi maka harus memperhatikan rantai pasokan (supply chain). Manajemen rantai pasokan (supply chain management) adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Seluruh aktivitas ini mencakup aktivitas pembeliaan dan outsourcing, ditambah fungsi lain yang penting bagi hubungan antara pemasok dengan distributor. Tujuan utama dari SCM adalah pernyerahan atau pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen, mengurangi biaya, meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan), mengurangi waktu, memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi. penerapan supply chain management di masa seperti ini cocok di terapkan, karena system ini memiliki kelebihan dimana mampu me-manage aliran barang atau produk dalam suatu rantai supply. Keywordsscm, rantai pasokan, manajemen, supply chain I. PENDAHULUAN P ersaingan dalam industri distributor makin ketat dewasa ini. Salah satu hal yang membuat perusahaan distributor bertahan adalah penyediaan produk yang tepat bagi konsumen di waktu yang tepat, dan dalam biaya ekonomis. Ketersediaan produk dan harga jual yang ekonomis hanya dapat terjadi jika ada koordinasi yang baik antara perusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantai suplainya. Koordinasi antara pihak-pihak dalam rantai suplai tidak hanya melibatkan koordinasi persediaan saja, tetapi juga informasi tentang pasar yang berguna bagi perencanaan perusahaan. Kekurangan persediaan produk pada distributor akan berakibat kehilangan penjualan, sedangkan kelebihan tertentu akan berakibat menumpuknya produk dan meningkatnya biaya pemeliharaan persediaan. Selain itu, koordinasi dengan toko-toko cabang sebagai salah satu mata rantai suplai adalah penting, dimana kantor pusat dapat berbagi informasi dan mengumpulkan informasi mengenai masing-masing supllier agar pengelolaan suplai dan perencanaan penjualan produk dapat dilakukan dengan lebih baik. Dengan demikian peran serta supplier, perusahaan transportasi dan jaringan distributor adalah dibutuhkan. Kesadaran akan adanya produk yang murah, cepat dan berkualitas inilah yang melahirkan konsep baru tahun 1990-an yaitu Manajemen rantai pasokan / Supply Chain Management ( SCM ). SCM adalah suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Manufakturing, dalam penerapan supply chain management (SCM), perusahaan-perusahaan diharuskan mampu memenuhi kepuasan pelanggan, mengembangkan produk tepat waktu, mengeluarkan biaya yang rendah dalam bidang persediaan dan penyerahan produk, mengelola industri secara cermat dan fleksibel. Sekarang ini konsumen semakin kritis, mereka menuntut penyediaan produk secara tepat tempat, tepat waktu. Sehingga menyebabkan perusahaan manufaktur yang antisipatif akan hal ini akan mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan kehilangan pelanggan. Supply chain management menjadi satu solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat produktivitas antara perusahaan-perusahaan yang berbeda 1.1. PENGERTIAN SCM Istilah supply chain dan supply chain management sudah menjadi jargon yang umum dijumpai di berbagai media baik majalah manajemen, buletin, koran, buku ataupun dalam diskusi-diskusi. Namun tidak jarang kedua term diatas di persepsikan secara salah. Banyak yang mengkonotasikan supply chain sebagai suatu software. Bahkan ada yang mempersepsikan bahwa supply chain hanya dimiliki oleh perusahaan manufaktur saja. Sebagai disiplin, supply chain management memang merupakan suatu disiplin ilmu yang relative baru. Cooper (1997) bahkan menyebut istilah “supply chain management” baru muncul di awal tahun 90-an dan istilah ini diperkenalkan oleh para konsultan manajemen. Saat ini supply chain management merupakan suatu topic yang hangat, MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT) : KONSEP DAN HAKIKAT Oleh : Sariyun Naja Anwar, B.Sc, M.MSI

Upload: putuyuli

Post on 24-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1315-1365-1-SM

92

Abstract— Perusahaan yang akanmeningkatkan daya saing melalui penyesuaianproduk, mutu tinggi, pengurangan biaya, dankecepatan distribusi maka harus memperhatikanrantai pasokan (supply chain). Manajemen rantaipasokan (supply chain management) adalahpengintegrasian aktivitas pengadaan bahan danpelayanan, pengubahan menjadi barang setengahjadi dan produk akhir, serta pengiriman kepelanggan. Seluruh aktivitas ini mencakup aktivitaspembeliaan dan outsourcing, ditambah fungsi lainyang penting bagi hubungan antara pemasokdengan distributor. Tujuan utama dari SCM adalahpernyerahan atau pengiriman produk secara tepatwaktu demi memuaskan konsumen, mengurangibiaya, meningkatkan segala hasil dari seluruhsupply chain (bukan hanya satu perusahaan),mengurangi waktu, memusatkan kegiatanperencanaan dan distribusi. penerapan supply chainmanagement di masa seperti ini cocok di terapkan,karena system ini memiliki kelebihan dimanamampu me-manage aliran barang atau produkdalam suatu rantai supply.

Keywords—scm, rantai pasokan, manajemen,supply chain

I. PENDAHULUAN

Persaingan dalam industri distributor makinketat dewasa ini. Salah satu hal yang membuatperusahaan distributor bertahan adalah penyediaanproduk yang tepat bagi konsumen di waktu yangtepat, dan dalam biaya ekonomis. Ketersediaanproduk dan harga jual yang ekonomis hanya dapatterjadi jika ada koordinasi yang baik antaraperusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantaisuplainya. Koordinasi antara pihak-pihak dalamrantai suplai tidak hanya melibatkan koordinasipersediaan saja, tetapi juga informasi tentang pasaryang berguna bagi perencanaan perusahaan.Kekurangan persediaan produk pada distributor akanberakibat kehilangan penjualan, sedangkankelebihan tertentu akan berakibat menumpuknyaproduk dan meningkatnya biaya pemeliharaanpersediaan. Selain itu, koordinasi dengan toko-tokocabang sebagai salah satu mata rantai suplai adalahpenting, dimana kantor pusat dapat berbagi

informasi dan mengumpulkan informasi mengenaimasing-masing supllier agar pengelolaan suplai danperencanaan penjualan produk dapat dilakukandengan lebih baik. Dengan demikian peran sertasupplier, perusahaan transportasi dan jaringandistributor adalah dibutuhkan. Kesadaran akanadanya produk yang murah, cepat dan berkualitasinilah yang melahirkan konsep baru tahun 1990-anyaitu Manajemen rantai pasokan / Supply ChainManagement ( SCM ).

SCM adalah suatu konsep atau mekanismeuntuk meningkatkan produktivitas total perusahaandalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu,lokasi dan aliran kuantitas bahan. Manufakturing,dalam penerapan supply chain management (SCM),perusahaan-perusahaan diharuskan mampumemenuhi kepuasan pelanggan, mengembangkanproduk tepat waktu, mengeluarkan biaya yangrendah dalam bidang persediaan dan penyerahanproduk, mengelola industri secara cermat danfleksibel.

Sekarang ini konsumen semakin kritis, merekamenuntut penyediaan produk secara tepat tempat,tepat waktu. Sehingga menyebabkan perusahaanmanufaktur yang antisipatif akan hal ini akanmendapatkan pelanggan sedangkan yang tidakantisipatif akan kehilangan pelanggan. Supply chainmanagement menjadi satu solusi terbaik untukmemperbaiki tingkat produktivitas antaraperusahaan-perusahaan yang berbeda1.1. PENGERTIAN SCM

Istilah supply chain dan supply chainmanagement sudah menjadi jargon yang umumdijumpai di berbagai media baik majalahmanajemen, buletin, koran, buku ataupun dalamdiskusi-diskusi. Namun tidak jarang kedua termdiatas di persepsikan secara salah. Banyak yangmengkonotasikan supply chain sebagai suatusoftware. Bahkan ada yang mempersepsikan bahwasupply chain hanya dimiliki oleh perusahaanmanufaktur saja. Sebagai disiplin, supply chainmanagement memang merupakan suatu disiplin ilmuyang relative baru. Cooper (1997) bahkan menyebutistilah “supply chain management” baru muncul diawal tahun 90-an dan istilah ini diperkenalkan olehpara konsultan manajemen. Saat ini supply chainmanagement merupakan suatu topic yang hangat,

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT) :KONSEP DAN HAKIKAT

Oleh :Sariyun Naja Anwar, B.Sc, M.MSI

Page 2: 1315-1365-1-SM

93

menarik untuk didiskusikan bahkan mengundangdaya tarik yang luar biasa baik dari kalanganakademisi maupun praktisi.

Supply chain dapat didefinisikan sebagaisekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas)yang terlibat dalam proses transformasi dandistribusi barang mulai dari bahan baku paling awaldari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir.Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chainterdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan bakudari bumi/alam, perusahaan yangmentransformasikan bahan baku menjadi bahansetengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahanpendukung produk, perusahaan perakitan,distributor, dan retailer yang menjual barang tersebutke konsumen akhir.

Dalam supply chain ada beberapa pemainutama yang merupakan perusahaan yang mempunyaikepentingan yang sama, yaitu :1. Supplies2. Manufactures3. Distribution4. Retail Outlet5. Customersa. Chain 1: Supplier

Jaringan bermula dari sini, yang merupakansumber yang menyediakan bahan pertama, dimanarantai penyaluran baru akan mulai. Bahan pertamaini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah,bahan penolong, barang dagangan, suku cadang danlain-lain.b. Chain 1-2-3: Supplier-Manufactures-

DistributionBarang yang sudah dihasilkan oleh

manufactures sudah mulai harus disalurkan kepadapelanggan. Walaupun sudah tersedia banyak carauntuk menyalurkan barang kepada pelanggan, yangumum adalah melalui distributor dan ini biasanyaditempuh oleh sebagian besar supply chain.c. Chain 1-2-3-4: Supplier-Manufactures-

Distribution-Retail OutletPedagang besar biasanya mempunyai fasilitas

gudang sendiri atau dapat juga menyewa dari pihaklain. Gudang ini digunakan untuk menyimpanbarang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer.Disini ada kesempatan untuk memperolehpenghematan dalam bentuk jumlah inventoris danbiaya gudang dengan cara melakukan desainkembali pola pengiriman barang baik dari gudangmanufacture maupun ke toko pengecer.d. Chain 1-2-3-4-5: Supplier-Manufactures

Distribution-Retail Outlet-Customer.Para pengecer atau retailer menawarkan barang

langsung kepada para pelanggan atau pembeli ataupengguna barang langsung. Yang termasuk retail

outlet adalah toko kelontong, supermarket, warung-warung, dan lain-lain.Secara sederhana pemain utama dalam proses SCMdapat digambarkan dibawah ini :

Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalamsupply chain yaitu :• Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir

contohnya bahan baku yang dikirim darisupplier ke pabrik, setelah produksi selesaidikirim ke distributor, pengecer, kemudian kepemakai akhir.

• Kedua, aliran uang dan sejenisnya yangmengalir dari hilir ke hulu dan

• Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadidari hulu ke hilir atau sebaliknya.Secara sederhana sebuah model struktur Supply

Chain dapat disederhanakan seperti nampak dalamGambar dibawah ini :

Sedangkan Supply Chain Management (SCM)adalah merupakan aplikasi terpadu yangmemberikan dukungan sistem informasi kepadamanajemen dalam hal pengadaan barang dan jasabagi perusahaan sekaligus mengelola hubungandiantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaanproduk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaansecara optimal. SCM mengintegrasikan mulai daripengiriman order dan prosesnya, pengadaan bahanmentah, order tracking, penyebaran informasi,perencanaan kolaboratif, pengukuran kinerja,pelayanan purna jual, dan pengembangan produkbaru.

Jadi kalau supply chain adalah jaringanfisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibatdalam memasok bahan baku, memproduksi barangmaupun mengirimkannya ke pemakai akhir,sedangkan SCM adalah metode, alat ataupendekatan pengelolaannya. Sebagai contoh supplychain produk sepatu sbb. :

Page 3: 1315-1365-1-SM

94

1.2. PERKEMBANGAN SCMYang melatarbelakangi berkembangnya konsep

SCM adalah akselerasi perubahan lingkungan bisnisdisebabkan berkembangnya secara cepat faktor-faktor penting, antara lain:a. Tuntutan konsumen yang semakin kritis.b. Infrastruktur telekomunikasi, informasi,

transportasi, dan perbankan yang semakincanggih memungkinkan berkembangnya modelbaru dalam aliran material / produk.

c. Daur hidup produk sangat pendek seiringdengan perubahan-perubahan yang terjadi dalamlingkungan pasar.

d. Kesadaran konsumen akan pentingnya aspeksosial dan lingkungan dalam kehidupan,menuntut industri manufaktur memasukkankonsep-konsep ramah lingkungan mulai dariproses perancangan produk, proses produksimaupun proses distribusinya

Menurut Ross, F.D (2003), awal perkembangankonsep SCM didasarkan pada dua fakta yaitu bahwapada tahun 1960-an pabrikan dituntut untukmenurunkan biaya produksi dan perkembanganteknologi informasi khususnya internet yang mampumembantu merealisasikan suatu sistem terpadusehingga mendorong perusahaan untuk melakukanefisiensi biaya bukan saja pada lingkup satuperusahan saja.

Gambar Proses Evolusi SC, dari mulai MRP sampaiEIS

(Turban et. al, John Wiley & Sons, Inc. 2004).

Supply Chain mencakup 3 bagian :1. Upstream Supply Chain

Bagian ini mencakup supplier first-tier dariorganisasi (dapat berupa perusahaan manufakturatau asembling) dan suppliernya, yang didalamnyatelah terbina suatu hubungan/relasi.2. Internal Supply Chain

Bagian ini mencakup semua proses yangdigunakan oleh organisasi dalam mengubah inputyang dikirim oleh supplier menjadi output, mulaidari waktu material tersebut masuk padaperusahaan sampai pada produk tersebutdidistribusikan, diluar perusahaan tersebut.3. Downstream Supply Chain

Bagian ini mencakup semua proses yangterlibat dalam pengiriman produk pada customerakhir.

Aktivitas Manajemen Rantai Pasokan :a. Meramalkan permintaan pelangganb. Membuat jadwal produksic. Menyiapkan jaringan transportasid. Memesan persediaan pengganti dari para

pemasoke. Mengelola persediaan: bahan mentah, barang

dalam proses dan barang jadif. Menjalankan produksig. Menjamin kelancaran transportasi sumber daya

kepada pelangganh. Melacak aliran sumber daya material, jasa,

informasi, dan keuangan dari pemasok, di dalamperusahaan, dan kepada pelanggan.

1.3. TUJUAN UTAMA SCM1. Penyerahan / pengiriman produk secara tepat

waktu demi memuaskan konsumen.2. Mengurangi biaya.3. Meningkatkan segala hasil dari seluruh supply

chain (bukan hanya satu perusahaan).4. Mengurangi waktu.5. Memusatkan kegiatan perencanaan dan

distribusi.

1.4. MANFAAT SCMApabila SCM diterapkan maka dapat memberi

manfaat antara lain :1. Kepuasan pelanggan.

Konsumen atau pengguna produk merupakantarget utama dari aktivitas proses produksisetiap produk yang dihasilkan perusahaan.Konsumen atau pengguna yang dimaksuddalam konteks ini tentunya konsumen yangsetia dalam jangka waktu yang panjang. Untukmenjadikan konsumen setia, maka terlebihdahulu konsumen harus puas dengan pelayananyang disampaikan oleh perusahaan.

2. Meningkatkan pendapatan.

Page 4: 1315-1365-1-SM

95

Semakin banyak konsumen yang setia danmenjadi mitra perusahaan berarti akan turutpula meningkatkan pendapatan perusahaan,sehingga produk-produk yang dihasilkanperusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma,karena diminati konsumen.

3. Menurunnya biaya.Pengintegrasian aliran produk dari perusahankepada konsumen akhir berarti pulamengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.

4. Pemanfaatan asset semakin tinggi.Aset terutama faktor manusia akan semakinterlatih dan terampil baik dari segi pengetahuanmaupun keterampilan. Tenaga manusia akanmampu memberdayakan penggunaan teknologitinggi sebagaimana yang dituntut dalampelaksanaan SCM.

5. Peningkatan laba.Dengan semakin meningkatnya jumlahkonsumen yang setia dan menjadi penggunaproduk, pada gilirannya akan meningkatkanlaba perusahaan.

6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yangmendapat keuntungan dari segi proses distribusiproduknya lambat laun akan menjadi besar, dantumbuh lebih kuat.

HAMBATAN DALAM SCM1. Incerasing Variety of Products.

Sekarang konsumen seakan dimanjakan olehprodusen, hal ini kita lihat semakin beragamnyajenis produk yang ada di pasaran. Hal ini juga kitalihat strategi perusahan yang selalu berfokus padacustomer (customer oriented). Jika dahulu produsenmelakukan strategi dengan melakukan pembagiansegment pada customer, maka sekarang konsumenlebih dimanjakan lagi dengan pelemparan produkmenurut keinginan setiap individu bukan menurutkeinginan segment tertentu. Banyaknya jenis produkdan jumlah dari yang tidak menentu dari masing-masing produk membuat produsen semakinkewalahan dalam memuaskan keinginan darikonsumen.2. Decreasing Product Life Cycles.

Menurunnya daur hidup sebuah produkmembuat perusahan semakin kerepotan dalammengatur strategi pasokan barang, karena untukmengatur pasokan barang tertentu maka perusahaanmembutuhkan waktu yang tertentu juga. Daur hidupproduk diartikan sebagai umur produk tersebutdipasaran.3. Increasingly Demand Customer.

Supply chain management berusaha mengatur(manage) peningkatan permintaan secara cepat,karena sekarang customer semakin menuntutpemenuhan permintaan yang secara cepat walaupun

permintaan itu sangat mendadak dan bukan produkyang standart (customize).4. Fragmentation of Supply Chain Ownership.

Hal ini menggambarkan supply chain itumelibatkan banyak pihak yang mempunyai masing-masing kepentingan, sehingga hal ini mebuat Supplychain mangement semakin rumit dan kompleks.5. Globalization.

Globalisasi membuat supply chain semakinrumit dan kompleks karena pihak-pihak yang terlibatdalam supply chain tersebut mencakup pihak-pihakdi berbagai negara yang mungkin mempunyai lokasidiberbagai pelosok dunia.

1.5. SOLUSI UNTUK MASALAH SCMa. Melakukan outsourcing (dengan menggunakan

sumber dari pihak luar) daripada dilakukansendiri selama ada permintaan yang meningkat.

b. Membeli input secara langsung daripada harusmemproduksi lebih dahulu.

c. Menciptakan ”strategic partnership” dengansupplier.

d. Menggunakan pendekatan ”just in time”dalam melakukan pembelian, yang manasupplier mengirimkan kuantitas / dalamjumlah kecil material yang dibutuhkan.

e. Mengurangi waktu tunggu selama pembeliandan penjualan.

f. Menggunakan supplier sedikit/seminimummungkin.

g. Memperbaiki hubungan antara supplier danbuyer.

h. Melakukan proses produksi setelah ada order.i. Mencapai permintaan yang akurat melalui

kerjasama yang lebih dekat dengan supplier.

1.6. MEMBANGUN SCMUntuk membangun suatu sistem manajemen

rantai pasokan yang optimal, kita harus perhatikanlima hal dasar sebagai-berikut :1. Perencanaan – ini merupakan proses awal yangstrategis, harus dipikirkan mulai dari awalbagaimana membuat suatu tolok ukur untukmenentukan tingkat efisiensi, harga, kualitas, dannilai pada pelanggan2. Pemasokan – pilihlah pemasok-pemasok yangpaling baik, dan tentukan tolok ukur untuk menjagakualitas, komitmen, penerimaan barang,pemeriksaan, pemindahan ke pabrik, sertapembayaran3. Pembuatan – yang ini merupakan langkahpabrikasi, tentukan langkah2 yang diperlukan untukpembuatan, pemeriksaan, pemaketan, dan persiapanpengiriman. Tentukan tolok ukur yang jelas tentangtingkat kualitas, tingkat produksi, dan produktivitaskaryawan

Page 5: 1315-1365-1-SM

96

4. Pengantaran – bagian ini disebut juga logistik.Atur penerimaan pesanan dari pelanggan, buatjaringan pergudangan, pilih ekspedisi pengirimanbarang ke arah pelanggan, dan juga masalahpembayaran5. Pengembalian – bagian ini menangani masalahpengembalian barang cacat atau produksi berlebihdari pelanggan

1.7. IT DALAM SCMAda banyak keterlibatan IT dalam SCM,

diantara lain dalam bentuk:1. Enterprice Resource Planning (ERP).

Suatu metode mengatur seluruh proses bisnisyang ada dalam suatu perusahaan dengan suatuarsitektur perangkat lunak yang berjalan dalamwaktu nyata, baik itu menyangkut otomasi back-endoffice system, front-end office system, maupun dalamhal peningkatan efisiensi, kualitas dan produktifitasserta keuntungan (Turban et. al, John Wiley & Sons,Inc. 2004).2. Inter Organizations Information System (IOIS).

Suatu sistem yang bekerja untukmengumpulkan, memproses, menyimpan,menganalisa dan menyebarluaskan informasi yangberada dalam dua atau lebih organisasi gunameningkatkan efisiensi proses transaksi bisnisseperti pemesanan, penagihan, pembayaran maupunlainnya.3. Electronic Data Interchange (EDI).

Segala hal yang berkaitan dengan standarperpindahan data yang berhubungan dengantransaksi bisnis antara komputer.4. Virtual Enterprice (VE).

Suatu jaringan dari beberapa perusahaan yangindependen, sangat mungkin dahulunya sesamakompetitor, bersama-sama dan bekerjasama dalammempercepat peningkatan keuntungan dan meraihkesempatan dengan menggunakan information andcommunication technology (ICT) (Gunasekaran,Ngai, EJOR 159, 2004).5. E-Commerce.

Seluruh aktifitas yang berhubungan denganproses pembelian, penjualan, pengiriman maupunpertukaran produk, servis maupun informasi melaluibantuan jaringan komputer, termasuk juga internet(Turban et. al, John Wiley & Sons, Inc. 2004).

1.8. E-SCMSalah satu kunci sukses dalam menciptakan

SCM yang baik terletak pada pengelolaan informasisupply chain. Informasi supply chain dapatdiwujudkan dalam bentuk e-Supply ChainManagement (e-SCM). e-SCM didefinisikan sebagaisebuah taktik dan strategi yang diterapakan dalamteknologi internet sebagai channel system yangmenghubungkan semua organisasi yang terlibat

dalam supply chain untuk meningkatkan pelayananatau memberikan manfaat kepada pelanggan(Ross,2003).

Pada era sekarang ini dimana pihak-pihak yangterlibat dalam supply chain memiliki akses yangmemadai ke jaringan internet, maka penerapan e-SCM menjadi mungkin untuk dilakukan dalamrangka mengelola informasi yang terjadi. Jadi ketikaaktivitas supply chain dengan menggunakaninternet, intranet maupun extranet sebagai mediakomunikasi secara online dan realtime, dimanagesecara elektronis maka hal itu dikenal dengan e-supply chain. (Indrajit dan Djokopranoto, 2003).Konsep e-scm digambarkan sbb. :

Beberapa manfaat dari penerapan e-SCMmenurut Kearney (2003) adalah :a. Mengurangi biaya transaksi sebesar 90%.b. Menurunkan biaya pembelian barang dan

pelayanan sebesar 2 sampai 6 persen.c. Membantu mengurangi biaya dan memperbaiki

performance dengan memperkuat kebijakanprocurement dalam desain produk dan SCM.

d. Melalui perbaikan kualitas informasi,accessibility dan waktu, e-SCM membantudalam supply chain lebih transparan untukmencapai tujuan bersama.

2. PENERAPAN (SCM)Dalam hal ini penerapan supply chain

management di masa seperti ini cocok di terapkan,karena system ini memiliki kelebihan dimanamampu me-manage aliran barang atau produk dalamsuatu rantai supply. Dalam hal ini, model SCMmengaplikasikan bagaimana suatu jaringan kegiatanproduksi dan distribusi dari suatu perusahaan dapatbekerja bersama-sama untuk memenuhi tuntutankonsumen.

Penggunaan SCM bagi perusahaan-perusahaanbeberapa bidang di negara-negara berkembang,termasuk Indonesia, saat ini masih sangat terbatas.Dimana hubungan antara setiap sub sistem yangterlibat pada umumnya masih tersekat-sekat,sehingga sulit untuk bersaing di pasar bebas. Haltersebut dapat dilihat dari terpisahnya operasional

Page 6: 1315-1365-1-SM

97

antara sub sistem hulu sampai dengan sub sistemhilir yang disebabkan oleh sub sistem banyakdiperankan oleh pengusaha dalam skala produksikecil, dan tidak memiliki posisi tawar yang kuat.

Di Indonesia bisa diterapkan secara maksimaldengan memperbaiki beberapa kekurangan yangmenghambat system ini, dalam hal ini solusi yangdapat dilakukan yaitu harus mentransformasikanstruktur yang tersekat dan terpisah tersebut kepadastruktur integrasi yang vertikal. Hal tersebutdimaksudkan untuk memadukan sub sistem hulusampai dengan hilir dalam satu keputusanmanajemen. Upaya tersebut dikembangkan denganbentuk-bentuk yang mampu mengakomodasipelaku-pelaku industri dari setiap sub sistem yangada. Beberapa langkah yang bisa diambil untukperbaikan system sehingga SCM ini dapatberkembang secara baik di Indonesia antara lain;1. Penekanan pada upaya pembangunan danpemeliharaan dalam rantai, yaitu pembentukanhubungan antar rantai agar lebih spesifik, misalnyapada volume, mutu, distribusi, tergantungkekurangan pada bidang usaha sehingga terbentukpola yang terpadu dan saling terkait;2. Pengontrolan terhadap persediaan pasokanharus dilakukan sehingga effisien dalam biaya,misalnya dalam hal ini jumlah pasokan disesuaikandengan jumlah produk yang dapat dijual yangmenghasilkan kestabilan persediaan bahan baku dantidak terjadi penumpukan stok yang berakibat padapeningkatan biaya penyimpanan;3. Dalam penentuan lokasi dan transportasi dalamrantai jaringan dibuat dengan perhitungan danmemperhatikan dampak terhadap biaya persediaan,dalam hal ini akan berpengaruh pada tingkatkepekaan konsumen, oleh karena itu evaluasiterhadap hal ini sangat perlu dilakukan;4. Pembentukan system informasi antara yangbertugas dalam pengumpulan, pengolahan,penyimpanan, dan penyebarluasan informasi kepadasetiap stakeholder yang dilandasi dengankepercayaan, dengan ini akan mendukung kinerjadan produktivitas dari masing masing anggota rantai.

Dalam penerapan SCM ini perlu jugamemperhatikan hal-hal yang perlu dihindari yangakan menghambat system ini, hal-hal tersebut antaralain;1. Pengukuran kinerja yang tidak didefinisikan

dengan baik.2. Customer service tidak didefinisikan dengan

jelas, dan tidak ada ukuran keterlambatanrespon dalam pelayanan.

3. Status data pengiriman yang terlambat dantidak akurat

4. Sistem informasi tidak efisien.

5. Dampak ketidakpastian diabaikan.6. Kebijakan inventori terlalu sederhana.7. Koordinasi antar aktivitas suplai, produksi,dan

pengiriman tidak bagus.8. Analisis metode metode pengiriman tidak

lengkap.9. Definisi ongkos ongkos persediaan tidak tepat.10. Adanya kendala komunikasi antar organisasi.

Memang saat ini di Indonesia penerapan SCMini belum bisa dikembangkan karena mungkinterjadi kendala seperti yang disebutkan di atas, tapidengan mengidentifikasi system yang menjadikendala dan memperbaiki system tersebut danmentaati semua aturan dari Supply ChainManagement diyakini perkembangan industri diIndonesia akan semakin maju karena system inisudah teruji di beberapa Negara maju dalam sectorindustrinya. Inti dari system ini adalah koordinasiantar rantai dan juga pemikiran untukmemaksimalkan kinerja untuk kepuasan antar rantai,dan juga kepercayaan didalam rantai tersebut.

3. KESIMPULAN

Adanya Supply Chain Management dalamperusahaan dimungkinkan peningkatan efektifitasdan efisiensi dalam proses pembelian bahan baku,pemenuhan pesanan customer serta proses distribusibarang jadi. Penerapan supply chain management dimasa seperti ini cocok di terapkan, karena system inimemiliki kelebihan dimana mampu me-managealiran barang atau produk dalam suatu rantai supply

4. DAFTAR PUSTAKA

[1] Chopra, Sunil, Meindl, Peter. (2004). Supplychain Management : Strategy, Planning,and Operations, 2nd edition, Prentice-Hall,New Jersey.

[2] Deasy Christiana Dewi (2009), SistemInformasi Manajemen, Fakultas EkonomiManajemen, Universitas Widya Mandala,Madiun

[3] Didiek S. Wiyono & Yusep Rosmansyah.(2008). Review Peranan TeknologiInformasi/Information Technology (IT)dalam Manajemen RantaiPasok/SupplyChain Management (SCM)

[4] Doni Adriansah, Aplikasi Sederhana SCMdalam Dunia Manufaktur

[5] Hesti Maheswari. (2008), Manajemen RantaiPasokan, Fakultas Ekonomi, UniversitasMercubuana, Pusat Pengembangan BahanAjar, Jakarta.

Page 7: 1315-1365-1-SM

98

[6] Indrajit, Richardus Eko dan Djokopranoto.(2003). Konsep Manajemen Supply Chain:Strategi Mengelola anajemen RantaiPasokan Bagi Perusahaan ModerndiIndonesia, PT Gramedia WidiasaranaIndonesia, Jakarta.

[7] Indri Gautama & Djoko Raditya Dian, (2009).Analisis Dan Perancangan Stratefi E-Supply Chain management Pada PT. Ina,Jurusan Manajemen, Fakultas EkonomiDamn Bisnis, BINUSUniversity.

[8] Pujawan, I Nyoman. (2005). SupplyChainManagement, Edisi Pertama. GunaWidya, Surabaya

[9] Ross, F. D. (2003). Introduction to e-supplychain management:engaging technology tobuild market-winning businesspartnership.United States of America: ST. Lucie Press.

[10] Turban et al. (2004), Information technologyfor management 4th edition, John Wiley &Sons, Inc.

[11] http://tonyseno.blogspot.com/2008/09/manajemen-rantai-pasokan-scmsupply.html

[12] http://ardifizr.blogspot.com/2010/12/artikel-jurnal-scm.html

[13]http://baihaqi.wordpress.com/2006/12/16/supply-chain-supply-chainmanagement/