13 cohort study

19
• Contoh : Untuk membuktikan bahwa kebiasaan minum alkohol merupakan faktor risiko kanker hati, diambil 2 kelompok orang yaitu : - kelompok orang-orang yang minum alkohol - kelompok tidak minum alkohol, kemudian diperiksa apakah ada perbedaan pengidap kanker hati pada kedua kelompok tersebut

Upload: ubaidillah-hafidz

Post on 03-Jan-2016

78 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

slide penelitian

TRANSCRIPT

• Contoh : Untuk membuktikan bahwa kebiasaan minum alkohol merupakan faktor risiko kanker hati, diambil 2 kelompok orang yaitu :

- kelompok orang-orang yang minum alkohol - kelompok tidak minum alkohol, kemudian diperiksa apakah ada perbedaan

pengidap kanker hati pada kedua kelompok tersebut

LANGKAH-LANGKAH PADA STUDI KOHORT

1. Merumuskan pertanyaan penelitian2. Menetapkan kohort3. Memilih kelompok kontrol4. Mengindentifikasi variabel penelitian5. Mengamati timbulnya6. Menganalisa hasil

Langkah-langkah Studi Kohort

Studi Kohort - Epidemiologi Dasar

RANCANGAN ANALISIS

Risiko atribut A C RA = --------- _ ---------- A + B C + D

Contoh Kasus yang menggunakan Studi Kohort:

Suatu penelitian yang dilakukan pada tahun 1980 oleh Harford, T. C, seorang ahli epidemiologi di Amerika Serikat, melakukan untuk menentukan adanya hubungan antara peminum alkohol dengan terjadinya hemoragi stroke.

Dalam penelitian ini dikumpulkan sebanyak 4.952 orang peminum alkohol dan 2.916 orang bukan peminum alkohol. Dilakukan pengamatan pada kedua kelompok selama 12 tahun.

Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.

Dari 4.952 peminum alkohol ditemukan 197 orang menderita stroke dan dari 2.916 bukan peminum alkohol terdapat 93 orang menderita stroke.

Maka temuan tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel kontingensi 2 X 2.

Diambil dari Brooks, S. D. & Harford, T. C., “Occupation and Alkohol-Related Causes of Death,” Drug and Alcohol Dependence, Vol. 29, No. 3, pp.245-251, 1992

Variabel Stoke Jumlah

Ya Tidak

Peminum Alkohol

•Ya 193 2.723 2.916

•Tidak 93 4.859 4.952

Jumlah 286 7.582 7.868

52,3952.4

93:

916.2

193RR

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa peminum alkohol mempunyai resiko 3,52 kali lebih besar jika dibandingkan dengan bukan peminum alkohol.

Studi Kohort - Epidemiologi Dasar

Contoh KasusData berasal dari rumah sakit di Nigeria pada tahun 1977. Data disajikan dalam tabel berikut ini.

Dapatkah Anda menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan risiko Burst abdomen setelah operasi caesar antara wanita yang terdaftar (diperiksa 1-2x sebelum melahirkan) dengan wanita yang tidak terdaftar (hanya periksa sewaktu melahirkan).

Burst Abdomen

+ -

Faktor Risiko

Wanita yg tak terdaftar

39 1298

Wanita yang terdaftar

12 690

Studi Kohort - Epidemiologi Dasar

Penyelesaian:Burst Abdomen

Jumlah+ -

Faktor Risiko

Wanita yang tidak terdaftar

39 1298 1337

Wanita yg terdaftar

12 690 702

Jumlah 51 1988 2039

RA= (39/1337) – (12/702) = 0,0292 - 0,0171 = 0,0121 = 1,21%

=39/1337

RR12/702

==0,0292

0,01711,7

Studi Kohort - Epidemiologi Dasar

Interpretasi

- Wanita yang tidak terdaftar mempunyai risiko 2 kali lebih besar dari pada wanita yang terdaftar untuk mengalami Burst Abdomen sehabis melahirkan secara Sectio caesaria,

- Besarnya risiko yang dapat dihindarkan dengan mendaftarkan dirinya untuk diperiksa adalah 1,21%.

Studi Kohort - Epidemiologi Dasar

Penyelesaian:

KANKER HATIJumlah+ -

Faktor Risiko

MINUM ALKOHO

L

40 10 50

TDK MINUM

ALKOHOL

10 90 100

Jumlah 50 100 150RA= (40/50 – (10/100) = = = 70,0%

=40/50

RR10/100

== 8,0

Studi Kohort - Epidemiologi Dasar

Interpretasi

-

1. DESAIN KOHORT RETROSPEKTIF (Cohort Historik).

- Desain penelitian ini sama dengan kohort prospektif, hanya saja paparan dan efek sudah

terjadi.

- Pada umumnya Faktor risiko yang terjadi pada masa lalu berasal dari lingkungan

- Desain penelitian ini dapat dilakukan apabila data Faktor risiko dan efek telah tercatat dengan lengkap pada catatan medik suatu instansi atau rumah sakit

RancanganPenelitian

Apakah terjadi efek

Faktor risiko positif

Faktor risiko negatif

Ya

Tdk

Ya

Tdk

A

B

C

D D

Subyek

yang

diteliti

Penelitian mulai disini

Contoh :Catatan medik suatu RS bersalin terdapat - 400 bayi lahir cukup bulan- 180 bayi diantaranya melakukan kontrol teratur setiap bulan sampai usia 1 tahun

Pada pemantauan tersebut tercatat :- apakah bayi mendapatkan ASI eksklusif atau tidakMenurut catatan yang lengkap tersebut, maka bisa dilakukan penelitian dengan desain kohort retrospektif untuk mencari hubungan pemberian ASI eksklusif dengan berat badan bayi usia 1 tahun

2. DESAIN KOHORT BERGANDA (Double Cohort Study)

Sejak awal penelitian telah dipisahkan antara- kelompok terpajan oleh faktor risiko - kelompok lain yang tidak terpajan oleh faktor risiko- kemudian proses perjalanan penyakit alamiah

kedua kelompok tersebut diikuti untuk menemukan insidensi penyakit yang dimaksud.

Analisis dengan menghitung risiko relatif, risiko atribut, dan perhitungan statistik untuk menguji hipotesis.

Rancangan Penelitian

Apakah terjadi efek

Penelitian mulai disini

Ditelusuri Prospekstif

Kohort I

Subyek dengan Faktor risiko (+)

Kohort II

Subyek tanpa Faktor risiko (-)

Ya

Tdk

Ya

Tdk

A

B

C

DD

Faktor risiko +

Dgn perlakuan

Efek +

Efek -Faktor risiko +

tidak dengan

perlakuan

Efek +

Efek -

Subyek penelitia

nFR –

Efek -

Penelitian mulai disini

Subyek tanpa faktor risiko

Efek +

Efek -

Penelitian kasus-kontrol bersarang (Nested Case-control study).

• Rancangan ini dipakai untuk mengetahui adanya faktor lain yang dapat menyebabkan efek, namun pada saat penelitian kohort tidak dapat dilakukan (karena biaya pemeriksaan mahal).

• Setelah selesai penelitian maka yang sakit dijadikan sebagai kasus dan yang tidak sakit sebagai kontrol

• Kedua kelompok dilihat paparannya seperti pada penelitian kasus kontrol

Studi Kohort - Epidemiologi Dasar