study kasus
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
STUDI KASUS
Pengertian Studi KasusSecara sederhana studi kasus dapat diartikan sebagai suatu metode
penyelidikan secara langsung dengan latar yang alamiah dan memusatkan perhatian pada suatu peristiwa secara intensif dan rinci.
Merriam menyimpulkan bahwa studi kasus dapat didefinisikan sebagai proses menginvestigasi
terhadap peristiwa-peristiwa yang aktual sebagai unit analisis.
Dalam penelitian kualitatif, studi kasus dapat dipandang sebagai metode sekaligus sebagai suatu rancangan untuk mengumpulkan informasi yang
memadai tentang fakta-fakta atau keterangan-keterangan dari seseorang, latar sosial, peristiwa, atau kelompok yang sengaja diteliti untuk dipahami.
Studi kasus dapat pula dikatakan sebagai pendekatan untuk memahami keseluruhan
pandangan hidup.
Pendekatan studi kasus memiliki rentangan yang sangat luas, yaitu dari studi lapangan secara umum
sampai dengan wawancara (interview) terhadap seseorang
individu atau kelompok.
Tujuan Memilih Studi Kasus
Banyak digunakan oleh para pembuat kebijakan dan para praktisi (professional) di berbagai bidang sosial untuk memecahkan masalah secara sistematis dan didasarkan
atas fakta-fakta empiris dalam konteks kehidupan nyata
Untuk menjawab pertanyaan
“bagaimana” (how)
Menjawab pertanyaan
“mengapa” (why)
Untuk mengkaji dunia pendidikan, khususnya manajemen pendidikan
Untuk mempertahankan karakteristik holistik dan makna dari peristiwa-peristiwa
kehidupan nyata
Stake mengatakan bahwa studi kasus dapat diklasifikasikan dalam tiga tujuan
tujuan yang terkait dengan kandungan aspek-aspek intrinsik dalam kasus itu sendiri
tujuan yang terkait dengan upaya mengaitkan antara satu kasus dengan kasus yang lain
tujuan yang terkait dengan perangkat yang diperlukan untuk mempelajari kasus
Alasan Memilih Studi Kasus
Karena peneliti ingin mengetahui secara rinci dan menyeluruh terhadap suatu (kejadian) kasus
Merriam menambahkan bahwa alasan memilih rancangan metode studi kasus adalah 1) karena peneliti berminat
untuk menyelidiki proses, dan 2) karena fenomena yang diselidiki itu sangat unik.
Kelebihan Studi Kasus
1) tidak memerlukan waktu yang relatif lebih
lama5) menelaah secara mendalam
suatu peristiwa
4) sebagai pedoman (guide) untuk memusatkan perhatian dalam memahami fenomena
individu, institusi, atau masyarakat
3) sebagai alat “pembuka” untuk mendalami masalah-
masalah yang lebih kompleks
2) untuk mendeskripsikan dan menjelaskan suatu peristiwa
secara utuh (holistic)
memberikan kesempatan untuk
memperoleh wawasan
memberikan informasi
penting
menyajikan data dan
temuan yang sangat
berguna
• Kelebihan studi kasus juga ditunjukkan oleh Aziz
Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri yang tergantung pada tiga hal
(1) tipe pertanyaa
n atau masalah
penelitiannya
(3) fokus terhadap fenomena penelitiannya
(2)
kontrol
yang
dimiliki
peneliti
terhada
p
peristiw
a
perilaku
yang
akan
diselidik
i
Beberapa kelemahan studi kasus
2) kedalaman studi kasus,
tanpa disadari ternyata justru
sering mengorbankan tingkat keluasan
yang seharusnya dilakukan
1) studi kasus kurang cukup
untuk memberikan
dasar yang kuat dalam
melakukan generalisasi
ilmiah 3) ada kecenderungan peneliti kurang
mampu mengendalikan
bias atau kesalahan
subjektif pada diri peneliti
Yin memberikan alternatif yang bisa ditempuh oleh peneliti agar studi kasus tidak lagi dikesani (stereotipe) lemah dari sisi generalisasi ilmiahnya. Alternatif terobosan itu dibahas
oleh Aziz
Studi kasus harus lengkap. Kelengkapan ini dilihat dari tiga hal, yaitu (1) kasus yang
diteliti memiliki batas-batas yang jelas dan ada perbedaan yang tegas antara fenomena dengan konteksnya, (2) ketersediaan bukti-
bukti yang relevan, memadai, dan meyakinkan, dan (3) mempermasalahkan
ketersediaan kondisi buatan tertentu.Studi kasus mempertimbangkan alternatif perspektif.
Laporan studi kasus harus ditulis secara menarik sehingga
mengundang minat pembaca untuk
mendalami secara keseluruhan.
Studi kasus harus signifikan atau memiliki makna yang berarti.
Macam-macam Studi KasusTerdapa
t dua tipe
tujuan orientasi studi kasus
kualitatif, yaitu studi kasus yang
tujuannya
berorientasi pada
pengembangan disiplin
ilmu dan
studi kasus yang
tujannya
berorientasi pada
pengembangan fungsi.
Studi kasus yang
orientasinya
untuk pengembangan
ilmu umumn
ya menggunakan jenis studi multi situs
(multisite
design), studi multi kasus
(multicase
studies/design)
atau studi kasus
komparatif
(comparativecas
e design)
Studi Kasus Berdasarkan Strategi Pengungkapan dan Tujuan Pelaporannya
Studi Kasus Eksploratoris
• Studi kasus eksploratoris umumnya digunakan sebagai pengantar penelitian atau penelitian pendahuluan (pilot study). Jika pertanyaan penelitian lebih banyak mengarah pada pertanyaan ‘apa’(what), berarti merupakan pertanyaan eksploratoris. Pertanyaan ini lebih banyak digunakan untuk memberikan rasional guna melaksanakan studi eksploratoris. Studi kasus eksploratoris dapat dipilih sebagai studi awal.
Studi Kasus Eksplanatoris
• Rancangan studi kasus eksplanatoris digunakan jika peneliti menghadapi studi kasus tunggal, sementara peneliti tidak hanya ingin mencapai tujuan eksploratoris, tetapi juga menganalisis penjelasan-penjelasan tandingan dalam rangkaian peristiwa yang sama, sehingga memungkinkan untuk dapat diterapkan pada situasi-situasi yang lain.
Studi Kasus Deskriptif
• Suatu strategi studi kasus deskriptif umumnya digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang menyangkut pertanyaan what, how dan why. Studi kasus deskriptif umumnya digunakan untuk mencakup studi kasus eksploratoris dan eksplanatoris. Pada studi kasus deskriptif, peneliti ingin melacak urutan peristiwa, hubungan antar pribadi, menggambarkan subbudaya, dan menemukan fenomena kunci dalam suatu peristiwa.
Menurut Ulfatin penggunaan masing-masing strategi, perlu memperhatikan tiga kondisi
1) tipe pertanyaan yang diajukan
Studi Kasus Berdasarkan Jumlah Kasusnya
Studi Kasus Tunggal
Studi kasus tunggal pada umumnya hanya melibatkan satu lingkungan tertentu dan pada periode tertentu pula. Satu lingkungan dipilih karena
dianggap memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh lingkungan lain. Dengan demikian, studi kasus tunggal tidak dimaksudkan untuk
membuat kesimpulan yang akan diterapkan pada kasus lain. Adanya periode tertentu pada kasus menunjukkan bahwa perlunya menyelidiki
suatu proses. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif yang lebih menekankan pada aspek proses dan bukan hasil.
Sejumlah alasan yang dapat digunakan untuk memilih studi kasus tunggal1) penelitian difokuskan pada lingkup yang terdapat keterkaitan subjek-subjek yang diteliti
dalam kelompok, dan mengharuskan bahwa kelompok tersebut yang diuji2) pada studi kasus, dalam kenyataannya semua aspek dari kehidupan sosial individu adalah
saling berkait dan sering seseorang tidak cukup memahami tanpa pertimbangan dari yang lain
Dalam bidang pendidikan, fokus studi kasus tunggal (individual case study) dapat diterapkan untuk meneliti individu, program, peristiwa, atau
proses yang diakibatkan oleh suatu konsep tertentu.
Studi kasus tunggal dapat juga dimaknai kasus organisasi, yaitu sudi kasus untuk mendapatkan informasi tentang
keterangan-keterangan organisasi.
Studi Multi Kasus
•Peneliti yang melakukan penelitian dengan menggunakan lebih dari satu kasus, maka istilah yang digunakan adalah Multiple Case Studies. Pada awalnya, studi multi kasus (Multiple Case Studies) dipandang sebagai lawan dan berbeda dari studi kasus tunggal. Studi multi kasus dipilih untuk mengerjakan apa yang dipandang sebagai penelitian komparatif (Comparative Case Studies). Studi multi kasus memiliki keuntungan dan kerugian dibandingkan studi kasus tunggal. Studi multi kasus dipandang lebih kuat karena harus menuntut banyak sumber dan banyak waktu untuk menyelidiki. Studi multi kasus melibatkan pengumpulan dan analisis data dari beberapa kasus.
1) peneliti
an multi kasus dapat
menghasilkan kajian kasus untuk dilihat
persamaan dan
perbedaannya
2) peneliti
multi kasus dapat
melihat (mengu
ji) keefekt
ifan suatu teori yang
diamati di
beberapa
kasus
3) peneliti
multi kasus dapat
melakukan
generalisasi hasil dari
beberapa
kasus
Alasan yang
memperkuat
peneliti harus
memilih
penelitian
multi kasus
Rancanga
n multi
site studies,
yaitu
suatu
rancangan pe
nelitian
kualitatif
yang
melibatkan
beberapa situ
s dan
subjek pe
nelitian
sebaga
i kasus. Subjek-
subjek pe
nelitian
dalam kasus tersebut diasu
msikan memiliki
karakteristik yan
g sama
. Rancanga
n studi
multi
situs
merupakan
salah satu
bentu
k rancangan yan
g digunakan
untuk mengembangkan teori
yang
diangkat
dari
beberapa lata
r pe
nelitian
yang
serupa. Pada rancangan studi
multi
situs
akan
dihasilkan teori
yang
dapat digeneralisasikan secara substansial.
Studi Multi Situs
Bogdan dan Biklen menjelaskan ada dua
macam pendekata
n yang dapat
digunakan dalam
rancangan studi multi
situs
2) Metode komparatif konstan
1) Metode induksi analitik yang dimodifikasi
Nilai
Ilmiah Studi
Kasus
• Peneliti studi kasus tidak selalu memiliki kerangka teori yang akurat untuk melaksanakan penelitian, terutama ketika peneliti ingin mengeksplorasikan isu-isu yang diangkat. Menurut Patton pada situasi tersebut, peneliti perlu menggunakan ‘teori tindakan’ (theory of action). Teori tindakan yaitu penggunaan kerangka pikir sebagaimana yang dilakukan oleh para ahli penelitian dalam menemukan kasus dari suatu situasi untuk penelitiannya di masa yang akan datang.
Dengan studi
kasus, paling
tidak ada dua
keuntungan yang didapat
Keobjektifan dalam
Studi Kasus
Data penelitian studi kasus
dan analisisnya yang dinilai
benar berarti penelitian itu menghasilkan temuan yang
benar (objektif). Dan,
jika hasil penelitian
yang dihasilkan dari studi kasus itu dianggap ada
kesalahan, maka
kesalahan itu harus terlihat pada langkah-
langkah penelitiannya.
Generalisasi dalam
Studi Kasus
Prasangka yang sering
diajukan untuk melihat nilai ilmiah dari studi kasus
adalah terlalu sedikit
memberikan landasan
untuk generalisasi. Studi kasus
sama halnya dengan
eksperimen, yaitu dapat
digeneralisasikan ke proposisi
teoritis dan bukan
generalisasi frekuensi
Rancangan Studi Kasus,
desain penelitian
paling tidak mencakup empat hal
(1) apa yang akan diteliti
(2) data apa yang harus dikumpulkan
(3) bagaimana mengumpulkan
data
(4) bagaimana menganalisis
hasilnya
Yin mengemukakan terdapat lima komponen yang sangat penting dalam desain studi kasus
(1) pertanyaan-pertanyaan penelitian
(2) proposisi (jika ada)
(3) unit-unit analisisnya
(4) logika yang mengaitkan data dengan proposisi tersebut
(5) kriteria untuk menginterpretasi temuan
Kriteria penginterpretasian
temuan sebagai komponen terakhir
dari desain studi kasus
Proposisi penelitian sebagai komponen desain studi kasus
Unit analisis sebagai komponen desain
studi kasus
Logika yang mengaitkan data dengan proposisi
sebagai komponen dari desain studi
kasus
Peneliti disarankan
agar memaksimalk
an empat aspek kualitas
desain penelitian
studi kasus. Empat aspek
itu adalah
(1) validitas konstruk
(2) validitas internal
(3) validitas eksternal
(4) reliabilitas
Kerangka Teoritik dan Sampel dalam Studi Kasus
Kerangka teoretik yang didapat dari kajian literatur
dibawa peneliti sebagai orientasi atau arah dalam penelitiannya. Kerangka teoretik berangkat dari
struktur disiplin ilmu masing-masing peneliti.
Ada dua tingkat sampel yang biasa digunakan dalam studi
kasus. Tingkat pertama memilih kasus yang akan
diteliti. Tingkatan kedua dari penggunaan sampel dalam
studi kasus.
Pertanyaan
1. Pak Kholik Kel. 6: bagaimana contoh bentuk kasus, secara detail?
2. Mba Ika Kel. 8: Jelaskan apakah ada hubungan antara pertanyaan penelitian dengan what, why, dan how?
3. Bu Niken kel. 4: studi kasus deskriptif4. Pak Sapto: generalisasi?5. Pak Izzi kel. 7: cara menyelesaikan studi kasus?
Terima Kasih