12_palsi_serebral

Upload: tenialfitri

Post on 13-Jan-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ABSES OTAK

PALSI SEREBRALDarto Saharso

BATASAN

Palsi Serebral atau Cerebral Palsy (CP) adalah kelainan yang tidak progresif dari gerakan dan sikap tubuh karena kerusakan otak yang terjadi pada periode awal pertumbuhan otak, yang pada umumnya di bawah 3 tahun. PATOFISIOLOGIPalsi Serebral disebabkan oleh beberapa faktor penyebab yang terjadi pada masa prenatal, natal dan post natal.A. Penyebab Prenatal

Trimester I : malformasi kongenital, kelainan genetik, infeksi intrauterin (rubella, sifilis, sitomegalovirus, toksoplasma). Percobaan pengguguran. Trimester II dan III : percobaan pengguguran, ibu dengan penyakit kronis, toksemia, IUGR, infeksi intrauterin, trauma. Lain-lain : sinar X, usia ibu < 17 tahun atau > 35 tahun, asfiksia in utero (abrupsio plasenta, plasenta previa).B. Penyebab Perinatal Toksemia Perdarahan antepartum Kelainan plasenta/umbilikus yang menyebabkan hipoksia/iskemia Trauma persalinan, persalinan macet/lama Asfiksia berat Infeksi Prematuritas dan atau BBLR Hipoglikemia Hiperbilirubinemia/Kern Ikterus SyokC. Penyebab Postnatal Infeksi Trauma Gangguan pembuluh darah otak Epilepsi Keracunan obat, bahan kimia dan logam berat

Berdasarkan aspek klinis dan anatomis, CP dapat diklasifikasikan menjadi (Gilroy & Meyer, 1975) :

1. CP Diplegia Spastik

Kelumpuhan 2 anggota gerak, kerusakan traktus kortikospinalis. 50% kasus.2. CP Hemiplegik

Kelumpuhan 2 anggota gerak sepihak, anggota gerak atas lebih berat, kerusakan traktus kortikospinalis unilateral. 30% kasus.3. CP Kuadriplegi Spastik/Diplegi Kompleks

Disertai koreoatetosis, kerusakan traktus kortikospinalis dan sistem lainnya.4. CP Atetotik/Koreoatetotik

Kerusakan sistem ekstrapiramidal, gerakan abnormal.5. CP Ataksia

Kelainan pada serebelum dan serabut asosiasinya, ataksia merupakan gejala utama. Gejala lainnya :

Mata : gangguan visus, gerakan bola mata, strabismus, dan nistagmus THT : ketulian (audiometri) Psikologik : test IQ (juga penting untuk terapi dan rehabilitasi) Psikomotorik : gangguan tingkah laku dan lain-lainnya Test perkembangan : gangguan bicara (90% kasus) Laboratorik : mencari kausa seperti toxoplasmosis dll.

GEJALA KLINIS Gangguan gerakan dan sikap tubuh

Keterlambatan perkembangan motorik dan bicara Kaki gemetarPEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS Anamnesis :Anemnesis ibu merupakan hal yang penting (yang mendorong ibu minta pertolongan pengobatan) :

Anak belum dapat berjalan;

Belum dapat duduk;

Terlambat bicara;

Kaki gemetar;

Gerakan kurang pada sisi badan;

Mata juling.

Riwayat kehamilan dan persalinan (lihat di atas) Pemeriksaan fisik : Paralisis spastik (paraparesis, diplegia, kuadriparesis, hemiparesis, monoparesis);

Atetosis;

Koreoatetosis;

Distonia/atonia;

Tremor;

Rigiditas;

Ataksia;

Kelainan bahasa;

Hiperkinesis/hipokinesis.PENATALAKSANAANPenderita CP memerlukan tatalaksana terpadu/multi disipliner mengingat masalah yang dihadapi sangat kompleks, yaitu :

Gangguan motorik

Retardasi mental

Kejang

Gangguan pendengaran

Gangguan rasa raba

Gangguan bahasa dan bicara

Makan/gizi

Gangguan mengontrol miksi (ngompol)

Gangguan konsentrasi

Gangguan emosi

Gangguan belajar

Tim diagnostik dan penatalaksanaan CP ini meliputi :1. Tim Inti :

Neuropediatri Dokter Gigi Psikolog Perawat

Fisioterapi (terapi kerja, terapi bicara) Pekerja Sosial (pengunjung rumah)2. Tim Konsultasi : Tim Tumbuh Kembang Anak dan Remaja

Dokter Bedah (Ortopedi) Dokter Mata

Dokter THT

Psikiater Anak

Guru SLB (cacat tubuh, tunanetra, tunarungu)Penatalaksanaan CP meliputi :

A. Medikamentosa, untuk mengatasi spastisitas :1. Benzodiazepin :

Usia < 6 bulan tidak direkomendasi

Usia > 6 bulan: 0,12-0,8 mg/KgBB/hari PO dibagi 6-8 jam (tidak lebih 10 mg/dosis)2. Baclofen (Lioresal) : 3 x 10 mg PO (dapat dinaikkan sampai 40-80 mg/hari)3. Dantrolene (Dantrium): dimulai dari 25 mg/hari, dapat dinaikkan sampai 40 mg/hari 4. Haloperidol : 0,03 mg/KgBB/hari PO dosis tunggal (untuk mengurangi gerakan involusi)5. Botox : Usia < 12 tahun belum direkomendasikan Usia > 12 tahun : 1,25-2,5 ml (0,05-0,1 ml tiap 3-4 bulan)

Apabila belum berhasil dosis berikutnya dinaikkan 2x/tidak lebih 25 ml perkali atau 200 ml perbulanB. Terapi Perkembangan Fisik (Rehabilitasi Medik)

C. Lain-lain :1. Pendidikan khusus

2. Penyuluhan psikologis

3. RekreasiDAFTAR PUSTAKA1. Badawi N, Watson L, Petterson B, et al: What constitutes cerebral palsy? Dev Med Child Neurol 1998 Aug.; 40 (8) : 520-7.

2. Kuban KC, Leviton A: Cerebral palsy. N Engl J Med 1994 Jan. 20; 330 (3) : 188-95.

3. Matthews DJ, Wilson P: Cerebral palsy. In : Molnar GE, Alexander MA, eds. Pediatric Rehabilitation. 3rd ed. Pediatric Rehabilitation Philadelphia: Hanley & Belfus; 1999 : 192-217.

4. Mayston MJ: People with cerebral palsy : effects of and perspectives for therapy. Neural Plast 2001; 8 (1-2) : 51-69.

5. Ucapan terima kasih kepada : dr. Erny, Sp.A atas bantuan dalam penyusunan pedoman diagnosis & terapi, Neurologi anak. PAGE PDT Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya 247