12811042_indonesia

3
TUGAS PENDAHULUAN 2 NUR ALFI LAILAH AHSAR 12811042 Keragaman curah hujan terjadi juga secara lokal di suatu tempat, yang disebabkan oleh adanya perbedaan kondisi topografi yang menyebabkan penyebaran hujan yang tidak merata. Variasi curah hujan harian dipengaruhi oleh faktor lokal (topografi, tipe vegetasi, drainase, kelembaban, warna tanah, albedo, dan lain-lain). Variasi bulanan atau musiman dipengaruhi oleh angin darat dan angin laut, aktivitas konveksi, arah aliran udara di atas permukaan bumi, variasi sebaran daratan dan lautan. Sedangkan variasi tahunan dipengaruhi oleh perilaku sirkulasi atmosfer global, kejadian badai, dan lain-lain (Ruminta(1989), dalam Erwin, M(2001)). Tjasyono (1999) menyatakan Indonesia secara umum dapat dibagi menjadi 3 pola iklim utama dengan melihat pola curah hujan selama setahun. Hal ini didukung oleh Aldrian dan Susanto (2003) yang telah mengklasifikasi Iklim Indonesia sebagai berikut: Pola curah hujan di wilayah Indonesia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pola Monsoon, pola ekuatorial dan pola lokal. Sumber: Tjasyono 1999

Upload: alfi-laila

Post on 17-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

formalitas

TRANSCRIPT

TUGAS PENDAHULUAN 2

NUR ALFI LAILAH AHSAR

12811042

Keragaman curah hujan terjadi juga secara lokal di suatu tempat, yang disebabkan oleh adanya perbedaan kondisi topografi yang menyebabkan penyebaran hujan yang tidak merata. Variasi curah hujan harian dipengaruhi oleh faktor lokal (topografi, tipe vegetasi, drainase, kelembaban, warna tanah, albedo, dan lain-lain). Variasi bulanan atau musiman dipengaruhi oleh angin darat dan angin laut, aktivitas konveksi, arah aliran udara di atas permukaan bumi, variasi sebaran daratan dan lautan. Sedangkan variasi tahunan dipengaruhi oleh perilaku sirkulasi atmosfer global, kejadian badai, dan lain-lain (Ruminta(1989), dalam Erwin, M(2001)). Tjasyono (1999) menyatakan Indonesia secara umum dapat dibagi menjadi 3 pola iklim utama dengan melihat pola curah hujan selama setahun. Hal ini didukung oleh Aldrian dan Susanto (2003) yang telah mengklasifikasi Iklim Indonesia sebagai berikut: Pola curah hujan di wilayah Indonesia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pola Monsoon, pola ekuatorial dan pola lokal.Sumber: Tjasyono 1999

Menurut BMKG, berdasarkan distribusi data rata-rata curah hujan bulanan terdapat 3 (tiga) pola hujan wilayah Indonesia, yaitu :

1. Pola hujan monsun, yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau kemudian dikelompokan dalam Zona Musim (ZOM), tipe curah hujan yang bersifat unimodial (satu puncak musim hujan,DJF musim hujan,JJA musim kemarau). Selama enam bulan curah hujan relatif tinggi (biasanya disebut musim hujan) dan enam bulan berikutnya rendah (bisanya disebut musim kemarau). pada saat monsun barat (DJF) , dalam kondisi normal, daerah yang bertipe hujan monsun ini akan mendapatkan jumlah curah hujan yang berlebih. Wilayah yang memiliki pola hujan monsun yaitu: pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, dan sebagian Sumatera (jambi, dumai, bangka belitung).2. Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan dua puncak musim hujan maksimum dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kreteria musim hujan. Pola ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks. Pengaruh monsun di daerah ini kurang tegas akibat pengaruh insolasi pada saat terjadi ekinoks. Wilayah yang memiliki pola hujan equatorial yaitu: Sumatera Utara, Sumatra barat, kalimantan barat, kalimantan timur, sulawesi utara, sulawesi tengah, kendari, ternate, dan sebagian wilayah papua.3. Pola hujan lokal, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan kebalikan dengan pola monsun. Pola lokal dicirikan oleh bentuk pola hujan unimodial (satu puncak hujan), tetapi bentuknya berlawanan dengan tipe hujan monsun bisa disebut juga anti-monsun. Pada daerah ini lebih dipengaruhi oleh efek orografi atau pengaruh topografi lokal. Wilayah yang memiliki pola hujan lokal yaitu: Ambon (Maluku).