12.04.677_bab1
DESCRIPTION
bab 1TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Profil Perusahaan P&G (Procter & Gamble Company)
Procter & Gamble Co. (P&G) merupakan perusahaan
internasional yang memproduksi barang konsumen yang
bergerak cepat. Kantor pusat P&G terletak di Cincinnati,
Ohio, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan tahun 1837.
Perusahaan ini mempekerjakan 140.000 pekerja pada tahun
2005.
P&G didirikan oleh William Procter, seorang
pembuat lilin, dan James Gamble, seorang pembuat sabun.
Keduanya menjadi ipar ketika menikah dengan kakak
beradik Olivia dan Elizabeth Norris. Ide pendirian usaha
bersama ini dirintis oleh Alexander Norris, mertua mereka,
yang mengadakan pertemuan di mana ia membujuk Procter
and Gamble untuk menjadi partner bisnis. Pada bulan
Oktober 1837, sebagai hasil dari pertemuan tersebut,
Procter & Gamble didirikan.
2
Pada tahun 1858-1859, penjualan P&G berhasil
mencapai $1 juta. Di titik ini, P&G memiliki sekitar 80
karyawan yang bekerja di sana. Pada masa Perang Saudara
Amerika Serikat, P&G memenangkan kontrak untuk
menyuplai sabun dan lilin kepada Tentara Union. Selain
memberikan profit tambahan, kontrak tersebut secara tidak
langsung juga memperkenalkan produk P&G ke tentara-
tentara di seluruh wilayah Amerika Serikat.
1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi perusahaan merupakan dasar budaya
dalam perusahaan P&G dimana perusahaan tersebut telah
beroperasi selama 170 tahun dan telah berkembang dan
mendunia, maka dengan ini diharapkan visi dan misi
perusahaan dapat diwarisi untuk generasi penerus P&G.
Adapun visi dari perusahaan tersebut adalah :
1. Selalu mencoba membuat produk di jalan yang
benar dan juga mengedepankan kejujuran dalam
melayani konsumen dengan produk-produk dan
layananya.
2. Berusaha menjadi yang terbaik dalam
melakukan apa yang paling penting.
3
3. Keinginan kuat untuk meningkatkan dan
memenangkan pasar.
4. Menghormati kolega kami, pelanggan dan
konsumen, dan memperlakukan mereka sebaik
mungkin.
Dan misi dari perusahaan tersebut adalah :
1. Mempromosikan ide sederhana untuk untuk
meningkatkan kehidupan sehari-hari konsumen
dunia setiap harinya.
2. Melampaui produk bermerk lainya dengan
produk yang berkualitas tinggi dan terjamin
mampu memuaskan konsumen.
3. Memperluas pangsa pasar dan dapat
menjangkau konsumen di lebih banyak bagian
negara dengan melakukan ekspansi pasar
1.1.3 Profil Produk Penelitian (Pantene Shampoo)
Pantene adalah merek produk perawatan rambut yang
dimiliki oleh Procter & Gamble. Jajaran produk pertama kali
diperkenalkan di Eropa pada tahun 1947 oleh Hoffman-
4
LaRoche dari Swiss, yang bermerek nama berdasarkan
panthenol sebagai bahan sampo. Hal itu dibeli oleh Procter &
Gamble (P & G) pada tahun 1985 dalam rangka untuk P & G
untuk bersaing di pasar "produk kecantikan" daripada produk
yang hanya fungsiona
Gambar 1.1 Logo Shampoo Pantene
Sumber www.pantene.com/indonesia
Saat ini di Indonesia sendiri, beberapa produk merk ini
yang telah tersebar di indonesia adalah shampoo dan
kondisioner wanita yang memiliki beberapa tipe sesuai
dengan kondisi rambut yaitu, Pantene Hair Fall Control
(mengatasi kerontokan rambut), Pantene Smooth and Silky
(mengurangi rambut kusut dan susah diatur), dan Pantene
Total Care (untuk mengatasi rambut bercabang).
1.2 Latar Belakang Penelitian
Kecantikan merupakan keindahan dari seorang wanita.
Pengertian kecantikan sendiri dalam kamus besar bahasa
5
Indonesia adalah elok, rupawan, molek, indah, enak
dipandang, sangat rupawan dan juga sangat indah. Kecantikan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kecantikan fisik dan non
fisik (inner beauty). Kecantikan fisik merupakan keindahan
dari seorang wanita yang dapat dilihat dari luar seperti
kecantikan rambut, paras wajah, kulit, dan tubuh, sedangkan
kecantikan non-fisik (inner beauty) merupakan kecantikan
yang tidak terlihat dari fisik atau tidak nyata namun dapat
dirasakan, dimana kecantikan tersebut timbul dari hati, sifat
dan juga sikap seorang wanita yang baik, biasa disebut
kecantikan batin, dimana semakin baik sifat dan sikap seorang
wanita, maka kecantikan dalam diri seorang wanita akan
dapat dirasakan oleh orang lain.
Dalam merawat kecantikan, rambut merupakan salah
satu ‘mahkota’ wanita yang membuat penampilan wanita
semakin cantik, maka dari itu semua wanita akan
mempertahankan mahkotanya itu agar selalu sehat dan indah.
Untuk menjaga keindahan dan kesehatan rambut seorang
wanita, shampoo menjadi kebutuhan penting untuk menjaga
kebersihan dan keindahan rambut. Dimana shampoo
merupakan kebutuhan sehari-hari yang dapat digunakan
sebagai alat pembersih dan perawat keindahan rambut agar
selalu cantik. Dengan penggunaan shampoo tentunya mampu
6
mempermudah para wanita untuk membersihkan rambutnya
dengan rutin tanpa mengeluarkan biaya yang besar untuk
perawatan rambut yang mahal di salon kecantikan wanita.
Melihat fenomena tersebut, persaingan dalam dunia
bisnis shampoo saat ini semakin lama terasa semakin tajam.
Persaingan dalam memperebutkan dan mempertahankan
konsumen menjadi semakin ketat. Hal ini terlihat dari
semakin banyaknya alternatif produk yang dapat dipilih oleh
konsumen. Munculnya varian produk-produk shampoo secara
terus-menerus dalam waktu yang relatif singkat menuntut
perusahaan untuk berupaya mengembangkan produk-
produknya agar tidak tertinggal oleh pesaing-pesaingnya.
Pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta kegiatan
bisnis yang semakin pesat menuntut perusahaan semakin
gencar mengembangkan strategi pemasaranya untuk menarik
dan mempertahankan konsumen. Hal ini dapat dilihat pada
pertumbuhan tingkat perekonomian Indonesia pada gambar
berikut :
7
Gambar 1.2 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia pada tahun 2009-2012
Sumber : Modifikasi dari majalah Bussinesweek no 38/23
Desember 2010-Januari 2012
Berdasarkan gambar 1.2, tingkat pertumbuhan ekonomi
Indonesia meningkat setiap tahunya, Hal ini menunjukan
bahwa perekonomian Indonesia semakin membaik dan
diperkirakan akan meningkatkan persaingan diberbagai sektor
industri, sebagai dampak dari perubahan perilaku konsumen
dan meningkatnya permintaan barang. Dan salah satu
sektornya adalah industri barang fast moving customer.
Fast moving customer product adalah produk yang
dapat dijual dengan cepat dengan biaya yang relatif rendah
8
seperti barang-barang yang tidak tahan lama, contohnya
seperti minuman dan makanan ringan, perlengkapan mandi
dan grocery items. Kondisi pasar bagi industri fast moving
customer product adalah buyers market, dimana buyers
market adalah suatu pasar yang telah memiliki banyak
pembeli dan penjual, karena menawarkan harga yang
terjangkau sehingga membuat pasokan permintaan dari pasar
semakin banyak, dan konsumen dihadapkan pada begitu
banyak pilihan produk yang variatif sehingga konsumen
memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menentukan
pilihannya.
Salah satu industri fast moving customer yang potensial
adalah industri toiletries, dimana industri tersebut
memproduksi kebutuhan kebersihan badan sehari-hari seperti
sabun, shampoo, pasta gigi dan pembersih lainya. Produsen
dalam industri ini dituntut untuk melakukan terobosan bisnis
yang baru agar mengungguli para pesaing, dengan
menghasilkan produk yang dapat diterima oleh konsumen.
Khususnya pada lini shampoo, dimana semakin banyak jenis
dan merek yang beredar di pasaran. Konsumen pun semakin
jeli dan kritis dalam memilih shampoo yang ada. Konsumen
akan menggunakan produk shampoo yang menurut
persepsinya terbaik. Saat ini konsumen tidak hanya
9
mengharapkan kualitas yang tinggi dalam suatu produk,
melainkan mempertimbangkan manfaat yang didapat dari
produk tersebut. Indeks rata-rata best brand industri toiletries
dari tahun 2009-2011 menunjukan adanya kenaikan yang
berarti, bahwa industri ini mampu menghasilkan produk yang
memang diharapkan oleh konsumen.
Tabel 1.1 Indeks rata-rata best brand industri toiletries shampoo di Indonesian tahun 2009-2011
Tahun Shampoo
2009 14,0
2010 32,3
2011 45,7
Sumber : swa.com/indekstoiletries09-11
Berdasarkan tabel 1.1, menunjukan bahwa rata-rata
kinerja produk toiletries pada shampoo tahun 2009-2011 terus
mengalami peningkatan. Hal ini memberikan gambaran nyata
bahwa adanya persaingan dan kenaikan penjualan dalam
dunia bisnis shampoo di Indonesia.
Para perusahaan produk shampoo wanita pun
berlomba-lomba dalam meluncurkan produk untuk merawat
kecantikan rambut seperti shampoo dan conditioner.
Diantaranya yang mampu memikat para wanita, terutama
10
wanita di Indonesia untuk membeli produk dari salah satu
perusahaan produk shampoo wanita yaitu produk dari P&G
Pantene Shampoo. Data pada swa.com, Pantene saat ini telah
mempunyai market share kurang lebih 54,7% wanita
Indonesia telah menggunakan produk Pantene tersebut, dan
Pantene unggul dalam award Indonesia Best Brand Award
(IBBA) pada tahun 2011 ini.
Gambar 1.3 Market Share Shampoo di Indonesia
Sumber: www.swa.co.id/indonesiabestbrandaward
Indonesia Best Brand Award merupakan ajang
penghargaan bagi merek-merek terbaik di Indonesia. Dengan
unggulnya Pantene dalam ajang tersebut, Pantene
memposisikan produknya pada segmentasi middle up, selain
itu menurut External Relation Director P&G Indonesia,
Bambang Sumaryanto, pada wawancara yang dimuat oleh
MIX magazine di website mix.co.id, segmentasi middle up
juga dikarenakan tren penjualan shampoo Pantene yang yang
11
bergeser dari sachet ke botol. Sehingga menurut Bambang
Sumaryanto, ini berarti konsumen pantene sekarang datang
dari segmen middle up dan kebanyakan mendapatkan produk
di modern market.
Keberhasilan Pantene menjadi merek terpercaya itu
tidak semata-mata lahir karena belanja iklan yang
dikeluarkan. Pasalnya, bujet iklan yang digelontorkan tiap
tahun tidak selalu naik. Menyimak data Nielsen Media
Research, belanja iklan Pantene tahun 2009 senilai Rp 205,62
miliar, tahun 2010 naik menjadi Rp 312,39 miliar. Untuk
tahun 2011, data sementara tercatat Januari-April di posisi Rp
23,56 miliar.
Berbagai cara ditempuh oleh perusahaan agar
produknya tetap diminati oleh konsumen, salah satunya
adalah menjadikan selebriti sebagai bintang iklanya ataupun
sebagai brand ambassador. Salah satu tujuan memlilih
seorang brand ambassador adalah untuk mengajak konsumen
menggunakan produk suatu perusahaan dan untuk
meningkatkan penjualan. ‘Penggunaan brand ambassador
harus melalui beberapa pertimbangan, diantaranya adalah
pilihan yang dijatuhkan pada selebriti yang kala itu sedang
12
naik daun, dan dipilih karena dapat mewakili karakter suatu
produk’ (Royan, 2005:7).
Pada iklan dan promosi produknya, Pantene
menggunakan brand ambassador yaitu Anggun C. Sasmi
untuk bentuk promosi mereka seperti iklan dengan visualisasi
rambut yang tergerai indah dan seakan-akan menghipnotis
para penontonnya untuk menginginkan dapat memiliki rambut
indah seperti Anggun dan juga beberapa event marketing
seperti Anggun Cari Bintang Pantene (ACBP). Pantene telah
mengontrak Anggun secara eksklusif dari tahun 2008-hingga
kini sebagai brand ambassador shampoo Pantene. Hal ini
dapat dilihat pada tabel Pantene Milestone di bawah ini :
Tabel 1.2 Pantene Milestone
2008
January
February
July
Final Siti Nurhaliza Cari Bintang Pantene (Siti Nurhaliza cari Bintang Pantene)
Launch Annisa Pohan as Pantene Indonesia Brand AmbassdorTheme: The New Formula on Pantene Hair Fall Control (Water Activated Formula)
Pantene 3 minutes Miracle
13
August
August – Dec
Regional Launch in Bangkok with media and hairstylist around ASIA including Indonesia
Launch ANGGUN as The New Brand Ambassador for Indonesia Launch of Pantene 3 minutes Miracle
Anggun Pantene Star Search (ANGGUN cari Bintang Pantene)
2009
January Final Anggun Star Search (ANGGUN cari Bintang Pantene)
Sumber : www.mix.co.id
Anggun Cipta Sasmi (lahir di Jakarta, 29 April 1974)
adalah penyanyi Indonesia yang sekarang memiliki
kewarganegaraan Prancis. Anggun memulai karir
internasionalnya pada saat ia berusia 19 tahun pada tahun
1994, setelah ia menjual perusahaan rekamanya dan
meninggalkan segala popularitasnya di Indonesia. Pada tahun
1996, Anggun bertemu dengan Erick Benzi, salah seorang
produser besar perancis yang pernah menangani album
sejumlah penyanyi terkenal seperti Celine Dion, Jean-Jacques
Goldman, dan Jhony Hallyday. Benzi terpikat oleh suara
Anggun, dan akhirnya membuat rekaman album, dan setelah
14
peluncuran album tersebut, ternyata album tersebut sukses di
pasaran Swiss, Belgia dan Kanada.
Pada wawancara dengan Public Relation Assistant PT
P&G Indonesia, Sofie Haini, pemilihan Anggun sebagai
ambassador shampoo Pantene dikarenakan reputasi anggun
sebagai penyanyi internasional, cocok untuk menggambarkan
produk internasional seperti shampoo Pantene. Dan juga
karena Pantene merupakan produk bawaan dari perusahaan
P&G (Protecter and Gamble) di Ohio, Amerika. Dan
pemilihan Anggun C. Sasmi sebagai brand ambassador
Pantene dikarenakan karena jenis rambut anggun yang cocok
dengan varian shampoo yang dimiliki Pantene.
Selain itu, dalam artikel di mix.co.id, menurut Junita
Kartikasari, Public Relations Manager PT P&G Indonesia,
untuk memilih seorang brand ambassador Pantene tidak
dengan waktu yang sebentar, beberapa tahapan seperti
wawancara dan pendekatan secara langsung dilakukan dalam
kurun waktu 1 tahun. Menurut perusahaan tersebut, seorang
brand ambassador harus memiliki rambut yang sehat, indah,
asli, dan menggunakan Pantene. Bukan hanya sekedar
bintang, style dan karakter ambassador juga harus bisa
diterima publik, sehingga bisa menjadi sumber inspirasi bagi
15
publik. Dengan pertimbangan tersebut, maka Anggun C.
Sasmi dipilih sebagai brand ambassador Pantene,
menggantikan Siti Nurhaliza karena Anggun berkilau dengan
pencapaian kariernya dan mempunyai chemistry pada produk
Pantene.
Dan pada bulan Agustus 2011, PT P&G Indonesia
menambahkan lagi brand ambassador untuk varian shampoo
Pantene. Brand ambassador juga dipilih pada kalangan artis
seperti Nirina Zubir, Mariana Renata, Rossa, dan Merissa
Nasution. Namun menurut wawancara degan Sofie Haini,
Public Relations Assistant PT P&G Indonesia, brand
ambassador yang lama tetap Anggun C. Sasmi sebagai duta
merek inti dari shampoo Pantene. Karena menurutnya, karier
Anggun yang sudah diakui sebagai penyanyi internasional,
paling sesuai untuk mewakili produk shampoo kelas
internasional.
Pantene Indonesia kini telah mempunyai Fan Page,
pada situs jejaring sosial (social media) dalam Facebook.com,
dimana pada halaman Facebook tersebut Pantene telah
mampu mengumpulkan beberapa Facebook users yang
sebagian besar merupakan pengguna shampoo Pantene. Pada
Fan Page tersebut para Facebook users dapat membentuk
16
diskusi dan testimonial untuk Pantene. Hingga kini (Maret
2012) jumlah users pada page tersebut adalah 201.154.
Jumlah users pada page tersebut selalu meningkat setiap
bulanya.
Pada Fan Page tersebut, menurut Public Relations
Assistant PT P&G Indonesia, Sofie Haini, Facebook Fan
Page merupakan salah satu alat promosi dan beriklan dalam
social media, dimana pada Fan Page tersebut, Pantene
Indonesia memberikan informasi tentang produknya,
beberapa event yang akan berlangsung, dan juga kegiatan dan
iklan menggunakan ambassador-nya yaitu Anggun C. Sasmi
kepada para users di halaman Facebook tersebut yang juga
merupakan pengguna shampoo Pantene di seluruh Indonesia.
Selain Facebook fan page, Pantene juga mempunyai
platform social media lain seperti Twitter, namun menurut
Public Relations Assistant PT P&G Indonesia, Sofie Haini,
Fan Page lebih mengandung unsur iklan visual endorser yang
di mix dengan beberapa event Pantene, posting di Facebook
juga lebih sering di-update dibandingkan Twitter karena
traffic dan respon lebih baik di social media Facebook
dibanding Twitter, ini dapat dilihat dari talking about this
(member aktif) pada fan page Pantene Indonesia terus
17
meningkat setiap harinya dan mencapai 28.600 orang dalam
jumlah keseluruhan users di Fan Page tersebut. Hal ini juga
diperkuat dengan masuknya Facebook Fan Page Pantene
Indonesia dalam award ‘Juara Social Media Indonesia Most
Favorable Brand 2012’ yang diselenggarakan oleh SITTI,
Majalah SWA dan OMG Creative Consulting. Pada berita
yang dimuat majalah Tempo Indonesia yang membahas
mengenai award ini, menyatakan bahwa pemenang award
dikarenakan feed di Facebook Fan Page Pantene Indonesia
mendapatakan crawling dan banyaknya pembicaraan yang
positif akan atribut yang dimiliki oleh produk Pantene
Indonesia. Hal ini menjadikan alasan bagi penulis untuk
memilih objek penelitian pada komunitas ini karena mampu
mewakili hasil penelitian yang relevan dan sesuai dengan
kategori produk Pantene.
18
Gambar 1.4 Iklan Anggun di Snapshot Facebook Fan Page Pantene
Sumber : www.facebook.com/panteneindonesia
1.3 Rumusan Masalah
Shampoo Pantene merupakan pelopor konsep promosi
menggunakan brand ambassador dan belum ada merk dengan
kategori produk sejenenis yang melakukan hal serupa, hal ini
menjadi ketertarikan bagi peneliti untuk mengkaji lebih dalam
fenomena tersebut kedalam penelitian karya tulis ilmiah
dalam bentuk skripsi ini yaitu “ Pengaruh Brand
Ambassador ‘Anggun C. Sasmi’ Terhadap Keputusan
19
Pembelian Shampoo Pantene (Survei terhadap Facebook
users yang tergabung dalam Facebook Fan Page Pantene
Indonesia)”
Pada penelitian ini, penulis mengidentifikasi
permasalahan dalam bentuk pertanyaan yaitu :
1. Bagaimana kinerja brand ambassador shampoo
Pantene?
2. Bagaimana keputusan pembelian konsumen
shampoo Pantene?
3. Seberapa besar pengaruh brand ambassador
shampoo Pantene terhadap keputusan pembelian
konsumen ?
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui kinerja atribut brand ambassador
shampoo pantene.
2. Mengetahui keputusan pembelian shampoo
Pantene.
20
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh brand
ambassador Pantene terhadap keputusan
pembelian konsumen.
1.5 Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengkaji kegunaan
penelitian ini dari dua aspek yaitu :
a. Aspek teoritis
1. Penelitian ini dapat memperkaya konsep dan
teori mengenai pemasaran suatu merek
menggunakan brand ambassador sehingga
mampu mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Sebagai sumbangan ilmu bagi bidang
komunikasi khususnya di bidang manajemen
merek.
b. Aspek Praktis
Bagi Perusahaan
21
1. Sebagai gambaran seberapa besar
pengaruh penggunaan brand ambassador
dengan keputusan pembelian konsumen
2. Sebagai evaluasi terhadap manajemen
sebuah merek perusahaan agar mampu
meningkatkan efektifitas pemasaran
sebuah produk maupun jasa.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran secara ringkas mengenai
penelitian yang dilakukan, maka penulis menyusun
sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi
dan hal apa yang akan dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun
sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang
penelitian ini, rumusan masalah, identifikasi masalah,
maksud dan tujuan penelitian dan kegunaan penelitian.
22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka mengkaji permasalahan yang akan
diteliti secara mendalam dengan menggunakan beberapa
literatur sebagai referensi penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian
yan akan digunakan, operasionalisasi variabel dan skala
pengukuran, tahapan penelitian, teknik sampling dan
pengambilan sample, pengumpulan data, pengujian
validitas dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang hasil analisis dan
pengolahan data yang dilakukan serta pembahasan hasil
penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
23
Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dari
hasil penelitian beserta rekomendasi bagi perusahaan
maupun untuk penelitian selanjutnya.