1.2 tujuanmkm.helvetia.ac.id/.../contoh-laporan-residensi-rsu-1.docx · web viewakreditasi rumah...

47
LAPORAN RESIDENSI PENILAIAN PERSIAPAN AKREDITASI RUMAH SAKIT MERUJUK JOINT COMISSION INTERNATIONAL (JCI) Disusun Untuk Memenuhi Program Residensi Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Disusun oleh : 1. Cicilia (1602011xxx) 2. Lisna (1602011xxx) 3. Sidiq (1602011xxx) Pembimbing Supervisor Utama :Triyani,S.E.,M.Kes.,Akt. Supervisor Lapangan : Marwati, M.Kes

Upload: duongdien

Post on 23-May-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

LAPORAN RESIDENSI

PENILAIAN PERSIAPANAKREDITASI RUMAH SAKIT MERUJUK JOINT

COMISSION INTERNATIONAL (JCI)

Disusun Untuk Memenuhi Program Residensi Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :

1. Cicilia (1602011xxx)

2. Lisna (1602011xxx)

3. Sidiq (1602011xxx)

Pembimbing

Supervisor Utama :Triyani,S.E.,M.Kes.,Akt.

Supervisor Lapangan : Marwati, M.Kes

Co-Supervisor : Firman, M.Kes

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKATMINAT STUDI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA2018

Page 2: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

HALAMAN PENGESAHAN“PENILAIAN PERSIAPAN

AKREDITASI RUMAH SAKIT MERUJUK JOINT COMISSION INTERNASIONAL (JCI)”

Disusun Untuk Memenuhi Program Residensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

Disusun oleh :

1. Cicilia (1602011xxx)

2. Lisna (1602011xxx)

3. Sidiq (1602011xxx)

Telah disetujui dan dipresentasikan pada tanggal 11 Februari 2018

Oleh :

Supervisor Utama:

Triyani,S.E.,M.Kes.,Akt.

Page 3: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

KATA PENGANTAR

Page 4: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

DAFTAR ISI

Page 5: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

DAFTAR TABEL

Page 6: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

DAFTAR GAMBAR

Page 7: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

DAFTAR LAMPIRAN

Page 8: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG (latar belakang berisi uraian mengenai alasan

pemilihan tempat dan masalah residensi).Cth:

Menurut Permekes Republik Indonesia Nomor 012 tahun 2012 Pasal 1,

akreditasi rumah sakit merupakan suatu pengakuan terhadap rumah sakit yang

diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan

oleh Menteri setelah dinilai bahwa rumah sakittersebut memenuhi standar

pelayanan rumah sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan

rumah sakit secara berkesinambungan. Tujuannya adalah menentukan apakah

rumah sakit tersebut memenuhi standar yang dirancang untuk memperbaiki

keselamatan dan mutu pelayanan. Standar akreditasi sifatnya berupa suatu

persyaratan yang optimal dan dapat dicapai. Akreditasi menunjukkan

komitmen nyata sebuah rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan dan

kualitas asuhan pasien, memastikan bahwa lingkungan pelayanan aman dan

rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi resiko bagi para pasien dan staf

rumah sakit. Dengan demikian akreditasi diperlukan sebagai cara efektif untuk

mengevaluasi mutu suatu rumah sakit yang sekaligus berperan sebagai sarana

manajemen.

Proses akreditasi dirancang untuk meningkatkan budaya keselamatan

dan budaya kualitas di rumah sakit, sehingga senantiasa berusaha

meningkatkan mutu dan keamanan pelayanannya. Melalui proses akreditasi

rumah sakit dapat:

Page 9: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa rumah sakit menitik

beratkan sasarannya pada keselamatan pasien dan mutu pelayanan

2. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien sehingga staf

merasa puas

3. Mendengarkan pasien dan keluarga mereka, menghormati hak – hak

mereka, dan melibatkan mereka sebagai mitra dalam proses pelayanan

4. Menciptakan budaya mau belajar dari laporan insiden keselamatan pasien

5. Membangun kepemimpinan yang mengutamakan kerja sama.

Kepemimpinan ini menetapkan prioritas untuk dan demi terciptanya

kepemimpinan yang berkelanjutan untuk meraih kualitas dan keselamatan

pasien pada semua tingkatan

Standar akreditasi rumah sakit ini merupakan upaya Kementrian

Kesehatan menyediakan suatu perangkat untuk mendorong rumah sakit

senantiasa meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan. Dengan penekanan

bahwa akeditasi adalah proses belajar, maka rumah sakit distimulasi

melakukan perbaikan yang berkelanjutan dan terus menerus.

Standar ini yang titik beratnya adalah fokus pada pasien disusun

dengan mengacu pada sumber – sumber antara lain sebagai berikut :

1. Internasional Principles for Healtcare Standards, A Framework of

requirement for standards, 3rd Editon December 2007, International

Society for Quality in Health Care (ISQua)

2. Joint commision International Accreditation Standards for Hospitals, 4th

edition, 2011

Page 10: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007, Komisi Akreditasi Rumah

Sakit (KARS)

4. Standar-standar spesifik lainnya untuk rumah sakit

Standar ini dikelompokkan menurut fungsi – fungsi dalam rumah sakit

terkait dengan pelayanan pasien, upaya menciptakan organisasi – manajemen

yang aman, efektif, terkelola dengan baik. Fungsi – fungsi ini juga konsisten,

berlaku untuk dan dipatuhi oleh, setiap unit/bagian/instalasi.

Standar adalah suatu pernyataan yang mendefinisikan harapan

terhadap kinerja, struktur, proses yang harus dimiliki RS untuk memberikan

pelayanan dan asuhan yang bermutu dan aman. Pada setiap standar disusun

elemen penilaian, yaitu adalah persyaratan untuk memenuhi standar terkait.

Undang – undang No.44 tahun 2009 tentang rumah sakit mewajibkan

rumah sakit menjalani akreditasi. Dengan demikian rumah sakit harus

menerapkan standar akreditasi rumah sakit, termasuk standar – standar lain

yang berlaku bagi rumah sakit sesuai dengan penjabaran dalam standar

akreditasi rumah sakit.

Setiap rumah sakit, tanpa kecuali harus melalui proses akreditasi dan

bila dinyatakan lulus baru dapat memperpanjang ijin operasionalnya.

Akreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis

mempertemukan kepentingan regulator, kepentingan manajemen rumah sakit,

dan harapan pasien. Hal inilah yang mendasari KARS untuk membuat standar

baru untuk akreditasi rumah sakit yang akan dicanangkan mulai awal tahun

2012.

Page 11: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

Perubahan paradigma standar akreditasi baru diaplikasikan pada

pelayanan berfokus keselamatan pasien menjadi standar utama,

kesinambungan pelayanan harus dilakukan baik saat merujuk keluar maupun

serah terima pasien di dalam RS. Manfaat langsung dari standar akreditasi

baru, yaitu RS mendengarkan pasien dan keluarganya, menghormati hak-hak

pasien, dan melibatkan pasien dalam proses perawatan sebagai mitra;

meningkatkan kepercayaan publik bahwa RS telah melakukan upaya

peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien; menyediakan

lingkungan kerja yang aman dan efisien yang memberikan kontribusi terhadap

kepuasan karyawan; modal negosiasi dengan asuransi kesehatan dan sumber

pembayar lainnya dengan data tentang mutu pelayanan menciptakan budaya

yang terbuka untuk belajar dari pelaporan yang tepat dari kejadian yang tidak

diharapkan; dan membangun kepemimpinan kolaboratif yang menetapkan

prioritas pada kualitas dan keselamatan pasien di semua tingkat.

Pedoman baru ini mengacu pada standar akreditasi rumah sakit dari

Joint Committee International (JCI) yang secara luas diterima di dunia.

Standar baru ini menyoroti proses, sementara standar lama lebih

menggarisbawahi pada outcome dan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action).

Standar baru ini bukan hanya meneliti secara cross sectional tetapi juga

longitudinal, serta hasil survey pencapaian RS terhadap skoring yang

ditentukan berupa level-level pencapaian pratama, madya, utama dan

paripurna. Standar baru akreditasi rumah sakit tidak lagi berdasarkan enam

belas unit/satuan kerja yang ada di rumah sakit, namun dibagi menjadi dua

kelompok standar dan dua kelompok sasaran yaitu kelompok standar

Page 12: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

pelayanan berfokus pada pasien dan kelompok standar manajemen rumah

sakit dan dua sasaran yaitu sasaran keselamatan pasien rumah sakit dan

sasaran millennium development goals (MDGs). Tiap-tiap standar dan sasaran

dibagi menjadi beberapa bab. Masing-masing bab membahas satu topik secara

khusus dan dilengkapi dengan sebuah gambaran umum dan uraian berbagai

standar yang dilengkapi dengan maksud, tujuan, dan elemen penilaian. Elemen

penilaian menjelaskan apa saja yang akan dilihat untuk menilai pencapaian

rumah sakit terhadap suatu standar.

Standar pelayanan berfokus pada pasien terbagi menjadi tujuh bab,

yaitu (1) akses ke pelayanan dan kontinuitas pelayanan (APK; (2) hak pasien

dan keluarga (HPK); (3) asesmen pasien (AP); (4) pelayanan pasien (PP); (5)

pelayanan anestesi dan bedah (PAB); (6) manajemen dan

penggunaan obat (MPO); dan (7) pendidikan pasien dan keluarga (PPK).

Standar manajemen rumah sakit terbagi menjadi enam bab, yaitu (1)

peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP); (2) pencegahan dan

pengendalian infeksi (PPI); (3) tata kelola, kepemimpinan, dan pengarahan

(TKP); (4) manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK); (5) kualifikasi dan

pendidikan staf (KPS); dan (6) manajemen komunikasi dan informasi (MKI).

Sasaran keselamatan pasien rumah sakit terbagi menjadi enam sasaran,

yaitu (1) sasaran ketepatan indentifikasi pasien; (2) sasaran peningkatan

komunikasi yang efektif; (3) peningkatan keamanan obat yang perlu

diwaspadai; (4) kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi;

(5) pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan;  dan (6)

pengurangan resiko pasien jatuh. Sedangkan sasaran millennium development

Page 13: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

goals terbagi menjadi tiga sasaran, yaitu (1) penurunan angka kematian bayi

dan peningkatan kesehatan ibu; (2) penurunan angka kesakitan HIV/AIDS;

dan (3) penurunan angka kesakitan tuberkulosis.

1.2 TUJUAN

I.1. Tujuan Umum (Menjelaskan tujuan residensi di unit kerja yang

dipilih), cth:

Memperoleh pengalaman, keterampilan, penyesuaian sikap, dan

penghayatan pengetahuan di dunia kerja dalam rangka memperkaya

pengetahuan, sikap, dan ketrampilan bidang kesehatan dan melatih

kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim sehingga

diperoleh manfaat bersama baik bagi peserta Residensi maupun instansi

tempat residensi

I.2. Tujuan Khusus

1. Mampu memahami struktur organisasi RS

2. dst...

1.3 MANFAAT (tuliskan manfaat bagi mahasiswa, Instansi tempat

residensi,dan bagi Program Studi S2 IKM Institut Kesehatan Helvetia)

Kegiatan residensi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-

pihak yang terkait di dalamnya.

1.3.1 Bagi Mahasiswa

Manfaat Program Residensi bagi mahasiswa yang menjalankannya

ialah :

1. Berhadapan langsung dengan berbagai permasalahan nyata di

lingkungan kerja.

2. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih aplikatif

dalam bidang kesehatan masyarakat.

3. Mendapatkan pengalaman bekerja dalam tim untuk memecahkan

suatu permasalahan.

Page 14: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

4. Mendapatkan pengalaman dalam menggunakan metode yang relevan

untuk melakukan analisis situasi, mengidentifikasi masalah,

merencanakan program intervensi atau pengendalian serta

memonitor dan mengevaluasi keberhasilan suatu program intervensi

atau pengendalian.

5. Menjalin hubungan langsung dengan personal di dunia kerja dan

dunia usaha sebagai bekal jejaring sosial di kemudian hari.

1.3.2 Bagi Tempat Residensi

Adapun kegiatan ini memiliki manfaat bagi tempat residensi antara

lain ialah :

1. Sebagai bahan referensi dan tambahan masukan terhadap

pelaksanaan kegiatan proses identifikasi dan pengendalian risiko.

2. Sebagai bahan evaluasi bagi pelaksanaan proses identifikasi dan

pengendalian risiko.

3. dst…..

1.3.3 Bagi Program Studi

Manfaat Program Residensi bagi Program Studi Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Surabaya ialah :

1. Terbinanya suatu jejaring kerjasama antara institusi tempat residensi

dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan (link and

match) antara substansi akademik dengan kompetensi yang

dibutuhkan di tempat kerja.

2. Tersusunnya kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan nyata di

lapangan.

3. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan

menghasilkan peserta didik yang terampil.

Page 15: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

BAB II

RENCANA KEGIATAN

2.1 Metode Kegiatan

Pada bab ini mahasiswa menuliskan metode dan pelaksanaan kegiatan mulai

dari tahap persiapan, pelaksanaan, penulisan laporan, sampai seminar

residensi

beserta jadwal pelaksanaannya. Pada metode dijelaskan bagaimana cara maha

siswa memperoleh data, informasi yang diperlukan dalam pembuatan laporan

dengan cara observasi (melihat langsung program kegiatan yang dilakukan),

wawancara mendalamdan penelusuran dokumen. 

2.2 Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan, mahasiswa memaparkan langkah-langkah kegiatan

Residensi yang dimulai dari proses persiapan yang dilakukan seperti:

melakukan proses administrasi perizinan,melakukan diskusi dengan

pembimbing. Pada tahap pelaksanaan, mahasiswa menjelaskan bagaimana

prosedur dan kegiatan yang akan dilakukan guna memperoleh akurasi

informasi data yang dibutuhkan. Mengikuti program-program yang relevan

sesuai dengan tujuan residensi. Pada tahap akhir kegiatan

residensi mahasiswa mampu menjelaskan target akhir dari residensi antara

lain adanya laporan residensi, seminar, prosiding.

2.3 Penutup

Page 16: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 PROFIL RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

A. Sejarah Berdirinya RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

PKU (Pembina Kesejahteraan Umat) pada awalnya bernama PKO

(Penolong Kesengsaraan Oemat) dengan maksud menyediakan pelayanan

bagi kaum duafa’. RSU PKU muhammadiyah awalnya didirikan berupa

klinik sederhana pada tanggal 15 februari 1923 di kampung jagang

notoprajan Yogyakarta di bawah pimpinan dr.Sumowidagdo. Atas dasar

inisiatif H.M.Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh K.H.Ahmad Dahlan.

Poliklinik yang masih berstatus menyewa tersebut pada tahun 1928

dipindahkan ke jalan ngabean 12 yang sekarang bernama jalan KH.Ahmad

Dahlan karena perkembangan klinik semakin bertambah besar dan

berkembang menjadi poliklinik PKO selain itu lokasi tempat lama sudah

tidak lagi memadai. Pada 8 tahun kemudian tepatnya tahun 1936 klinik

dan poliklinik PKU Muhammadiyah Yogyakarta pindah lokasi ke jalan

K.H. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta hingga sekarang. Pada tahun

1970 status klinik dan poliklinik berubah menjadi RSU PKU

Muhammadiyah Yogyakarta hingga saat ini merupakan salah satu rumah

sakit swasta milik pimpinan pusat persyarikatan muhammadiyah (Buku

saku profile PKU Muhammadiyah Yogyakart 2012).

Dalam bidang standarisasi mutu pada bulan juli 1998 rumah sakit

PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah diakreditasi dan berhasil lulus

Page 17: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

akreditasi penuh pada lima bidang pelayanan yaitu pelayanan gawat

darurat, pelayanan rekam medik, Administrasi, dan manajemen, pelayanan

medik, dan pelayanan keperawatan. Pada tahun 2002 Rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta diakreditasi kembali oleh komite Akreditasi

rumah sakit (KARS) untuk 12 bidang pelayanan termasuk pelayanan

farmasi, administrasi, manajemen pelayanan medik, keperawatan gawat

darurat, rekam medik, pelayanan perinatologi, resiko tinggi IBS,

pengendalian infeksi nosokomial, K3, pelayanan farmasi, pelayanan

radiologi, serta laboratorium. Berdasarkan SK Menkes Nomor

YM.00.03.2.2.1.5 pada tahun 2003 RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

mendapatkan status akreditasi penuh tingkat lanjut dan pada tahun 2008

menuju ISO 9001:2000. Saat ini RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

telah lulus sertifikasi ISO 9001:2000 sebagai bagian dari standarisasi mutu

pelayanan rumah sakit. Penilaian dilakukan pada bulan agustus 2008 dan

penyerahan sertifikasi dilakukan pada tanggal 15 november 2008.

Kemudian untuk mengevaluasi efektivitas sistem yang terstandarisasi ISO

9001: 2000, Audit dilakukan setiap 6 bulan sekali. Hingga saat ini RS

PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah mampu menyediakan layanan

medis lengkap (Buku saku profil RS PKU Muhammadiyah Yogyakkarta

2011), Dst……..

3.2 Visi dan Misi

Visi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah Menjadi rumah

sakit Islam yang berdasar pada Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW,

dan sebagai rujukan terpercaya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa

Page 18: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

Tengah dengan kualitas pelayanan kesehatan yang Islami, profesional,

cepat, nyaman dan bermutu, setara dengan kualitas pelayanan rumah sakit

- rumah sakit terkemuka di Indonesia dan Asia.

Misi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta :

1. Mewujudkan derajad kesehatan yang optimal bagi semua lapisan

masyarakat melalui pendekatan pemeliharaan, pencegahan,

pengobatan, pemulihan kesehatan secara menyeluruh sesuai dengan

peraturan atau ketentuan perundang-undangan.

2. Mewujudkan peningkatan mutu bagi tenaga kesehatan melalui sarana

pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan secara profesional dan

sesuai tuntunan ajaran Islam.

3. Mewujudkan da’wah Islam, amar ma’ruf nahi munkar di bidang

kesehatan dengan senantiasa menjaga tali silaturrahim, sebagai bagian

dari da’wah Muhammadiyah, Dst……..

3.3 Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Falsafah dan nilai-nilai yang dikembangkan adalah Jagalah dirimu

dan keluargamu dari siksa api neraka (QS. At-Tahrim:6) dan apabila aku

sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku (QS. Asy-Syuara:80). RS PKU

(Pembina Kesejahteraan Umat) Muhammadiyah adalah perwujudan dari

amal shalih sebagai sarana ibadah yang dilandasi iman dan taqwa kepada

Allah SWT. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dikelola berdasarkan

manajemen entrepreneural yang bertumpu pada nilai-nilai yang bersumber

dari Al Qur’an yaitu : Amanah, Sidiq, Fathonah, Tabligh, Inovatif dan

Silaturrahim.

Page 19: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

Tujuan organisasi adalah untuk menunjang tersedianya sarana jasa

pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi bagi kehidupan semua lapisan

masyarakat. Oleh karena itu untuk menggerakkan roda organisasi secara

efektif dan menjalankan strategi organisasi dalam rangka mencapai tujuan,

maka pilar-pilar yang harus dibangun.

Adapun pilar-pilar organisasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

adalah sebagai berikut :

1. Kultur kerja berbasis komitmen, kompetensi dan prestasi.

2. Standar manajemen kinerja yaitu pengukuran prestasi sistem penilaian,

pengembangan, dan reward.

3. Proses pengambilan keputusan, sistem komunikasi, peraturan yang

mendukung proses kerja.

4. Kapasitas melakukan perubahan (otoritas dan kualitas kemampuan

SDI atau SDM).

5. Kepemimpinan yang bertumpu pada entrepreuneurial leadership

(kepemimpinan yang berorientasi kedepan), Dst……..

3.4 Jenis/program Pelayanan Kesehatan

Jenis pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum PKU

Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Jenis Pelayanan di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah

Bantul

Jenis Pelayanan Unit Pelayanan

Rawat Jalan / Poliklinik 1. Poliklinik Obsgyn2. Poliklinik Tumbang3. Poliklinik Penyakit Dalam4. Poliklinik Anak

Page 20: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

5. Poliklinik Bedah6. Poliklinik Kulit Kelamin7. Poliklinik Syaraf8. Jiwa9. THT10. Gigi11. Mata12. Umum13. Fisioterapi 14. Hemodialisa

Pelayana 24 Jam 1. Instalasi Gawat Darurat2. Rawat Inap (VIP, Kelas I, II, III)3. ICU4. Pelayanan Bersalin5. Pelayanan Operasi6. Ruang Jenazah7. LaboratoriumRadiologi8. Farmasi9. Ambulan 118

Pelayanan Lain 1. Club Lansia2. Club Diabetes3. Test bebas NAPZA4. Senam Hamil5. Informasi Obat6. Konsultasi Gizi7. Pelayanan Home Care8. Pelayanan akte kelahiran9. General Medical Chek up (GMC)

(Sumber : Profil Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta,

2013)

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul juga melayani pasien

asuransi yang meliputi Askes Sosial PNS, Jamkesmas, Jamkessos,

Jamkesda, dan asuransi yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta,

Dst……..

3.5 Struktur Organisasi dan Ketenagaan

A. Struktur Organisasi (Disesuaikan dengan tempat Residensi)

Page 21: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

B. Ketenagaan

a) SDM RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Kontrak tenaga kerja 2 tahun< awalnya pegawai diakui sebagai

calon pegawai dan dirotasi pada semua bagian selama 3 bulan pertama<

selanjutnya pegawai tersebut akan dianggap sebagai pegawai. Sistem

kepegawaian perbangsal/ perunit akan dievaluasi (tugas kepala

kepegawaian). Dalam menerima pegawai RS akan melakukan seleksi,

yaitu seleksi administrasi (No.dokumen 005/SPP/HM/2011 VI)

1. Perawat akan mendapatkan remunerisasi = harus diperhitungkan unit

nya.

2. Perawat memiliki paradigma tamu untuk semua perawat akan dilakukan

pelatihan/ 1x masa kerja (draft baru dibuat). Sesuai dengan SK

pelayanan prima “paradigma tamu” tahun 2009 nomor

4293/PP.25.4/XI/2012.

3. Regenerasi adalh tugas dari pengembangan staf keperawatan 2009-

2014, akan di adakan kegiatan formal atau nonformal yang

diselenggarakan sendiri oleh Rs dengan cara :

a. Pengembangan staf = diklat/kepegawaian (infokan kebidang

keperawatan tentang pelatihan atau seminar.

b. Diklat crosscek dengan program yang mengajukan pendidikan atau

pelatihan dari bidang keperawatan.

c. Apabila sesuai dengan program yang diusulkan selanjutnya bidang

keperawatan menentukan peserta pelatihan.

d. Bidang keperawatan mengirim nama-nama peserta.

Page 22: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

e. Diklat mengajukan permohonan pelatihan ke direktur utama

f. Direktur akan memberikan surat tugas.

g. Diklat membantu kelancaran penyelesaian proses pengiriman calon

peserta.

h. Sosialisasi tentang pelatihan yang diikuti dan dapat menerapkan

serta mengembangkan ilmu yang didapatkan.

Surat ketentuan kedisplinan karyawan No.497/B2/2001, tidak

hanya mengenai THD tapi juga mengenai seragam

a. Pegawai harus datang dan pulang tepat pada waktunya

b. Pegawai yang keterlambatannya lebih besar atau sama dengan 10x

maka THD dalam bulan tersebut tidak dibayarkan dan akan diberikan

surat himbauan.

c. Surat himbauan akan diberikan sebanyak 3x

d. Pegawai yang mendapatkan surat himbauan sebanyak 3x, maka Ipk

pada triwulan tidak dibayarkan

e. Jika setelah terbit masih melanggar maka akan diterbitkan sp 1 samapai

dengan 3 dengan sanksi hukuman ringan, sedang samapai berat.

Komposisi sumber daya manusia pada PKU Muhammadiyah

Yogyakarta yang terangkum dalam kategori jenis kelamin, status pegawai

profesi, tingkat pendidikan, dan jabatan yang diemban saat ini. Komposisi

karyawan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berjumlah 712 dimana

592 pegawai tetap dan 120 orang pegawai kontrak yang tersebar dalam 75

unit kerja. Jumlah pegawai pria sebanyak 270 orang sedangkan pegawai

wanita 441 orang. Komposisi pegawai berdasarkan profesi dimana

Page 23: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

pegawai yang berprofesi sebagai dokter 39 orang, Perawat sebanyak 337

orang, Penunjang medis sebanyak 84 orang, dan Non medis sebanyak 252

orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dimana

pegawai yang berpendidikan SD 11, SMP 43 orang, SLTA 68 orang,

SMEA 11 orang, SMK 46 orang, SMKK 16 orang, SMF 25 orang, SPK 12

orang, Diploma 342 orang, S1 113 orang, S2 24 orang, dan S3 1 orang.

Dengan kesimpulan jumlah tenaga non medis 252 orang (35,4%), medis

39 orang (5,5%), keperawatan 337 orang (47,4%), penunjang medis 84

orang (11.8%). Berikut adalah Proporsi kualifikasi SDM di RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta dijabarkan dalam gambar 1 (Bagian Sumber

Daya Insani RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode Agustus 2013).

Tenaga keperawatan merupakan jumlah tenaga yang terbanyak di

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, tenaga keperawatan tersebut

tersebar dibeberapa unit kerja. Instalasi rawat inap adalah yang memiliki

proporsi jumlah perawat yang terbanyak yaitu yakni 85% dari jumlah

keseluruhan perawat.

b) Kepegawaian Keperawatan

Kepemimpinan untuk perawat di RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta merupakan hirarki kepemimpinan berjenjang yang dimulai

dari direktur, seksi keperawatan dan kepala ruang atau supervisor. Ruang

rawat inap di pimpin oleh seorang kepala ruang atau supervisor yang

diangkat berdasarkan rekomendasi dari bagian kepegawaian berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu antara lain masa kerja (pengalaman)

dan hasil DP3 namun yang menetapkan adalah dewan direksi. Kepala

Page 24: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

ruang atau supervisor di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta memiliki

latar belakang pendidikan yang beraneka ragam masa kerja yang bervariasi

dan lama memangku jabatan sebagai kepala ruang yang berbeda. untuk

evaluasi atau penilaian kinerjanya dilakukan per 1 tahun.

Uraian tugas kepala bidang keperawatan RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta telah ditetapkan uraian tugas tenaga keperawatan SK

no.2737/Sk.3.2/I/2011 dan berdasarkan Menkes RI

No.1596/menkes/per/11/1988 serta PP Muhammadiyah

no.92/kep/1.0/0/2003 tanggal 26 mei 2008 tentang uraian tugas manajer

bidang keperawatan, berikut uraian tugas :

Manajer bidang keperawatan mengkoordinasi pelayanan bidang

keperawatan dan administrasi bidang keperawatan, meliputi :

a. Melakukan fungsi perencanaan

b. Melakukan fungsi penggerakan dan pelaksanaan

c. Melakukan fungsi pengawasan, penilaian dan pengendalian.

d. Melakukan tugas lain yaitu membina hubungan baik dengan lembaga

atau perorangan di luar rumah sakit, terkait dengan pelayanan

perawatan RS.

e. Melakukan tugas lain yang didelegasikan atasan.

f. Melaksanakan kegiatan evaluasi tenaga keperawatan baik jumlah

maupun mutu di unit pelayanan keperawatan.

g. Melakukan penilaian terhadap kinerja tenaga keperawatan.

h. Membagi habis tugas kepada staf di bawahnya serta memberi

pengarahan dalam pelaksanaannya.

Page 25: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

i. Melaksanakan tugas-tugas pada bidang :

- Etika dan mutu profesi keperawatan

- Asuhan keperawatan

Sedangkan syarat jabatan kepala bidang keperawatan RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta :

a. Sarjana keperawatan dengan pengalaman kerja minimal tiga tahun

b. D3 keperawatan dengan pengalaman kerja minimal lima tahun

c. Sedang atau pernah menduduki jabatan kepala seksi atau kepala ruang

dalam keperawatan pegawai tetap.

d. Sehat, berakhlak baik dan mempunyai jiwa kepemimpinan

e. Loyal terhadap mutu pelayanan

f. Mempunyai kemampuan memimpin dan keterampilan.

Pembagian tindakan keperawatan beradsarkan Tingkat

ketergantungan :

1. Askep minimal (minimal care)

2. Askep sedang

3. Askep agak berat

4. Askep maksimal

Dst………

C. Sarana dan Prasarana (Disesuaikan dengan Rumah sakit)

D. Sumber Pembiayaan RS (Jika Ada)

Page 26: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

BAB IV

ANALISIS SITUASI

4.1 Unit Kerja

Data analisis situasi diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dari

dokumenyang mendukung.

4.2 Alur

Proses Kegiatan Mahasiswa harus membuat gambaran alur proses kegiatan

(flow chart) di unit kerja yang dipilih dan keterkaitan unit tersebut serta beri

penjelasan dari alur yang dibuat.

Page 27: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

BAB V

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Identifikasi masalah merupakan hasil investigasi mahasiswa di unit kerja yang

dipilih dan telah dikonsultasikan kepada Pembimbing Lapangan. Dalam

menentukan identifikasi masalah dapat dilihat dari gambaran umum dananalisis

situasi unit kerja. Prioritas masalah dapat ditentukan dengan teknik skoring

(kuantitatif) seperti teknik Hanlon, Bryant dan lain-lain, maupun dengan teknik

non scoring (kualitatif) seperti teknik Delphi.

Page 28: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

BAB VI

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Pada bab ini mahasiswa menguraikan alternatif-alternatif pemecahan masalah

dari prioritas masalah yang telah ditentukan. Dalam menentukan alternatif yang te

pat maka mahasiswa dianjurkan membuat Diagram Tulang Ikan (Fish Born

Diagram) atau Diagram Sebab Akibat. Setelah mahasiswa mengetahui sebab dari

permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalahnya.

Page 29: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

BAB VII

RENCANA INTERVENSI (PLAN OF ACTION)

Membuat rencana intervensi dalam bentuk Plan of Action (POA) sesuai dengan

alternative pemecahan masalah yang didapatkan.

Page 30: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

BAB VIII

PENUTUP

Rekomendasi yang ditawarkan adalah upaya yang paling visible, reasonable dan

Manageable untuk dapat dikerjakan oleh instansi residensi dari berbagai

alternative yang ada. Sifat rekomendasi harus rinci dan memiliki indikator

penyelesaian, waktu penyelesaian, dan biaya penyelesaian (bila ada).

Page 31: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka yang digunakan minimal 10 bahan bacaan (buku dan jurnal 10

tahun terakhir) dan diutamakan adalah pustaka yang digunakan untuk pemecahan

masalah. Cara penulisan pustaka mengikuti format baku yang ada yaitu van

couver (menggunakan software pengelolaan referensi seperti Mendeley ataupun

endnote)

Page 32: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

Lampiran

Hal-hal penting yang perlu dilampirkan sebagai bukti laporan residensi adalah:

1) Surat perizinan (surat pengantar dari Prodi S2 IKM Institut Kesehatan

Helvetia,

2) surat keterangan telah selesai residensi)

3) daftar hadir yang diketahui oleh pembimbing lapangan

4) Struktur organisasi

5) Matriks wawancara

6) Data pendukung

7) Dokumentasi hasil observasi (berupa foto kegiatan)

Page 33: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

Ketentuan Tambahan:

Format penulisan Proposal dan laporan residensi adalah sebagai berikut:

1) Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis minimum 70

gram dengan ukuran A4.

2) Diketik dengan menggunakan huruf “Times New Roman”

Judul Bab : ukuran 14 (Bold)Judul Sub Bab : ukuran 12 (Bold) Naskah isi :

ukuran 12 spasi 2.

3) Margin pengetikan Top : 3 cm Bottom : 3 cm Left : 4 cm Right : 3 cm

4) Antar Bab dan Sub Bab jarak spasi 3.

5) Penulisan halaman dikanan bawah.

6) Judul tabel dan judul gambar ditulis dengan huruf kecil (huruf awal kata tiap

judul dengan huruf besar).

7) Judul tabel ditulis diatas tabel, dan judul gambar ditulis dibawah gambar.

8) Tabel dibuat tanpa garis vertical

Presentasi Hasil Residensi

Presentasi hasil Residensi dilaksanakan di kampus (dalam bentuk oral

presentasi).Bila pihak tempat residensi menghendaki diadakannya presentasi di

tempat tersebut, maka draft 

 Laporan Residensi dipresentasikan atau disajikan dihadapan pimpinan dan unit

kerja terpilih.Masukan dan koreksi dari presentasi digunakan untuk

menyempurnakan laporan. Laporan yang sudah final diketahui dan disetujui oleh

Supervisor Utama, Pembimbing Lapangan (Supervisor) dan Co-Supervisor.

Laporan Residensi yang telah disetujui dijilid 2 rangkap, untuk Program

Studi, dan perpustakaan. Selain itu laporan residensi diserahkan dalam bentuk

 softcopy

 

Persyaratan Presentasi Laporan Residensi

1) Waktu presentasi selama 15 menit, mahasiswa mempresentasikan laporan

residensi dan menjabarkan semua materi yang disampaikan termasuk sesi

tanya jawab.

Page 34: 1.2 TUJUANmkm.helvetia.ac.id/.../CONTOH-LAPORAN-RESIDENSI-RSU-1.docx · Web viewAkreditasi rumah sakit, sebagai alat menjaga mutu tidak otomatis mempertemukan kepentingan regulator,

2) Materi presentasi menggunakan Power Point untuk itu mahasiswa harus

memperhatikan jumlah slide yang akan ditampilkan. Misalnya 1 slide

membutuhkan waktu 1 sampai 1,5 menit maka mahasiswa cukup

menyiapkan 10 sampai 15 slide.

3) Slide yang efektif dan menarik berisi tidak lebih 15 baris disertai efek

animasi yang sederhana (simple).Contoh slide yang efektif:

Slide 1  : Judul residensi dan nama mahasiswa

Slide 2-3 : Pendahuluan (alasan ilmiah pemilihan masalah terpilih, tujuan re

sidensi dan manfaat residensi)

Slide 4  : Jelaskan rencana kegiatan residensi

Slide 5  : Jelaskan alur proses kegiatan

Slide 6-8: Identifikas dan prioritas masalah (beri alasan kenapa masalah ters

ebut terpilih)

Slide 9-10 : Alternatif penyelesaian masalah (berikan alasannya)

Slide 11-12 : Rekomendasi