12. deskripsi diri

8/2/2019 12. DESKRIPSI DIRI

http://slidepdf.com/reader/full/12-deskripsi-diri 1/14

Sistem administrasi sertifikasi dosen unsrat 2011 - serdos.dikti.go.id

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN

Deskripsi Diri

IDENTITAS DOSEN

1. Nama Dosen yang diusulkan : Dra. Meity Dina Himpong, M.Si.

2. NIP/NRK/NRP : 196104301986022001

3. Perguruan Tinggi Pengusul : Universitas Sam Ratulangi Manado

4. Nomor Peserta : 3640030046104

5. Rumpun Bidang Ilmu Yang Disertifikasi : Ilmu Sosial / Ilmu Komunikasi

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

2011

LAMPIRAN P.V




A. PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN

A.1.

1. Usaha Kreatif

Pembelajaran diartikan dimana dosen sebagai pendidik dan ilmuwan

profesional menjelaskan materi kuliah dan mahasiswa mendengarkan dan

memahaminya. Untuk memperoleh pembelajaran yang berkualitas,

memerlukan pengembangan yaitu suatu usaha untuk meningkatkan

kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral dosen sesuai dengan

kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Hal ini berarti, dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran, diawali dari kualitas diri dosen melalui pengembangan

dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu yang selanjutnya

diikuti peningkatan kualitas materi pembelajaran, metode, strategi, dan media

pembelajaran.

Pada tahun 1986 saya diterima sebagai dosen dan merupakan awal saya

menekuni pekerjaan saya sebagai profesi pengajar dengan tingkat

pendidikan S1. Dalam melakukan proses belajar mengajar, saya selalu

memberikan materi berdasarkan literatur yang saya miliki. Untuk

meningkatkan kualitas yang saya miliki, maka saya berusaha melakukanpengembangan dalam meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan dengan

melanjutkan studi S2 pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya

Pembangunan Jurusan Manajemen Sumberdaya. Selain pengembangan

pendidikan, saya mengikuti pengembangan melalui Pelatihan Pekerti, AA dan

Toefl.

Selain itu, dalam meningkatkan materi pembelajaran, saya membuat GBPP

dan SAP bersama-sama dosen mata kuliah bersangkutan. Untuk

meningkatkan kualitasnya, bersama teman-teman setiap tahun dilakukan

evaluasi dengan cara meninjau kembali mengikuti perkembangan ilmu yang

ada. Berdasarkan GBPP dan SAP mata kuliah yang saya asuh, dibuat bahan

ajar yang disusun dari berbagai literatur yang kemudian dibagikan ke

mahasiswa dalam bentuk buku yang digandakan (copy). Dan untuk menjaga




kualitas bahan ajar tersebut, maka setiap tahunnya ditinjau kembali sesuai

perkembangan ilmu yang ada.

Berdasarkan GBPP dan SAP, selanjutnya saya transformasikan dengan

metode memperkenalkan konsep dan teori dari pokok bahasan yang ada baik

melalui penjelasan didepan kelas, maupun melalui diskusi kelompok yang

dipresentasikan didepan kelas. Dalam hal penyajian materi, saya sering

membuat ringkasan materi yang dituangkan baik dalam lembaran kertas,

media white board dan power point.

2. Dampak Perubahan

Usaha kreatif yang saya lakukan mempunyai dampak perubahan yang positif.

Setelah mengikuti pendidikan di jenjang S2, saya mendapatkan

pengembangan diri baik secara ilmu maupun kepribadian, sehingga secara

tidak langsung berdampak pula bagi mahasiswa yang saya asuh melalui

mata kuliah Bahasa Inggris, Hubungan Manusiawi, Komunikasi

Pembangunan dan Perubahan Sosial, Dasar-Dasar Humas, dan Manajemen

Humas. Indikator dampak perubahan positif yang ada pada mahasiswa dapat

diukur melalui nilai akhir yang diperoleh dimana 65% memperoleh nilai A dan

35% dengan nilai B.

A.2 .

3. Disiplin

Dalam hal kedisiplinan, saya selalu berusaha hadir didalam kelas ± 15 menit

sebelum perkuliahan dimulai. Disiplin waktu ini saya lakukan bukan hanya

untuk diri saya sendiri, tetapi bagi mahasiswa juga. Bagi mahasiswa yang

terlambat ± 10 menit perkuliahan berlangsung, tidak diijinkan masuk kelas.

Selain disiplin dalam waktu, saya selalu menunjukkan disiplin dalam

kepatuhan akan aturan-aturan akademik yang berlaku seperti pemenuhan 16

kehadiran yang terdiri dari 14 kali tatap muka, 1 kali Ujian Mid Semester dan

1 kali Ujian Semester, pemberian tugas terstruktur, pemberian nilai, serta

memasukkan DPNA sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Kedisiplinan yang




saya tunjukkan juga melalui apa yang menjadi kewajiban baik bagi institusi

maupun bagi mahasiswa.

4. Keteladanan

Keteladanan merupakan cermin bagi mahasiswa selama proses belajar

mengajar dari dosen yang ada. Berdasarkan hal tersebut, saya selalu

menunjukkan sikap dan perilaku kepada mahasiswa yang saya asuh sesuai

dengan norma dan nilai yang berlaku secara umum. Selain sikap dan

perbuatan, keteladanan dalam penguasaan pengetahuan perlu ditunjukkan

kepada mahasiswa. Sehingga keteladanan yang kita tujukkan bukan hanya

keteladanan afektif, kognitif tetapi juga keteladanan dari segi kognitif.

5. Keterbukaan Terhadap Kritik

Untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran, saya selalu membuka diri

terhadap kritik yang ditujukan kepada saya. Setiap kritik yang ada, saya

selalu menerimanya secara terbuka, yang selanjutnya dievaluasi untuk

memilah kritik mana yang dapat memberikan hal positif dan negatif. Kritik

yang positif, selalu diambil sebagai pengalaman yang berharga untuk modal

pada masa mendatang. Bagi saya semua kritik yang ada diterima dengantangan terbuka dari siapa saja, baik dari pimpinan, tim dosen, pegawai,

bahkan dari mahasiswa.

B. PENGEMBANGAN KEILMUAN/KEAHLIAN

B.1

6. Produktifitas Ilmiah

a. Artikel/Jurnal: “Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia

terhadap Produktivitas Kerja Aparatur pada Kantor Bupati Minahasa

Selatan”. Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmu Administrasi Vol 3 No. 2

Agustus 2007.




b. Penelitian Mandiri: Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani

Hortikultura Di Desa Sinisir Kecamatan Modoinding

c. Penelitian Mandiri: Peranan Komunikasi Keluarga Dalam Mencegah

Kenakalan Remaja Di Desa Sinisir Kecamatan Modoinding

d. Karya Ilmiah: Tantangan Humas Pemerintahan Dalam Era Globalisasi

e. Karya Ilmiah: Pentingnya Humas Dalam Lembaga Pemerintahan

7. Makna dan Kegunaan

a. “Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Produktivitas

Kerja Aparatur pada Kantor Bupati Minahasa Selatan”.

Artikel hasil penelitian ini erat kaitannya dengan pengukuran produktivitas

kerja yang berguna bagi pengembangan sumberdaya manusia pegawai.

b. “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Hortikultura Di Desa

Sinisir Kecamatan Modoinding”

Hasil penelitian ini erat kaitannya dengan kehidupan sosial ekonomi yang

berguna bagi petani hortikultura dalam meningkatkan kualitas kehidupan

sosial dan peningkatan ekonomi.

c. “Peranan Komunikasi Keluarga Dalam Mencegah Kenakalan Remaja Di

Desa Sinisir Kecamatan Modoinding”

Hasil penelitian ini erat kaitannya dengan pentingnya komunikasi dalam

keluarga yang berguna dalam meminimalisir kenakalan remaja.

d. “Tantangan Humas Pemerintahan Dalam Era Globalisasi”

Hasil penelitian ini erat kaitannya dengan pengembangan konsep Humas

dalam pemerintahan yang berguna di era globalisasi.




e. “Pentingnya Humas Dalam Lembaga Pemerintahan”

Hasil penelitian ini erat kaitannya dengan pengembangan konsep Humas

yang berguna bagi lembaga pemerintahan.

8. Usaha Inovatif

a. Usaha inovatifnya ialah sumberdaya manusia akan lebih berkembang jika

kita menggunakan pengukuran produktivitas kerja.

b. Usaha inovatifnya ialah pengelolaan lahan hortikultura yang baik dan

benar, akan meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

c. Usaha inovatifnya ialah semakin tinggi komunikasi yang berlangsung

dalam keluarga secara persuasif akan mengurangi tingkat kenakalan

remaja.

d. Usaha inovatifnya ialah pengembangan peran dan fungsi humas di era

globalisasi, akan memberikan kontribusi dalam pengelolaan informasi

dalam pemerintahan.e. Usaha inovatifnya ialah pengembangan peran dan fungsi humas akan

memperkuat struktur dan fungsi humas antar lembaga pemerintah dalam

menjalankan tugasnya sebagai pengayom masyarakat khususnya dalam

menyampaikan informasi.

B.2

9. Konsistensi

Konsistensi merupakan keteraturan dalam melakukan sesuatu. Bagi saya,

agar keilmuan/keahlian dapat berkembang, maka harus dilakukan

pengembangan dengan cara penelitian yang dituangkan dalam karya ilmiah

yang selanjutnya dipublikasikan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Tanpa

konsistensi, ilmu dan keahlian yang saya miliki pastinya tidak akan

berkembang dan menjadi hal merugikan bagi ilmu pengetahuan secara




umumya. Konsistensi dalam menulis karya ilmiah telah saya tunjukkan,

dengan melakukan lima penelitian yang dilakukan secara teratur selama dua

tahun terkahir ini (2010-2011) yang sebelumnya telah saya tuangkan hasil

karya ilmiah dalam jurnal pada tahun 2007.

10. Target Kerja

Target kerja merupakan batas waktu yang ditetapkan untuk menciptakan

efektifitas dan efisiensi. Bagi saya, selain konsistensi dalam membuat produk-

produk karya ilmiah, juga diperlukan target kerja yang berguna dalam

menghasilkan karya ilmiah yang efektif dalam penelitian dan memiliki efisiensi

waktu bahkan dana, sehingga semua yang dilakukan dalam mengembangkan

kelimuan/keahlian yang saya miliki dapat terukur. Target kerja ini telah saya

tunjukkan dimana selama tahun 2010-2011 telah menghasilkan empat karya

ilmiah yang dapat dirampungkan sesuai dengan target ditetapkan. Dengan

adanya target kerja yang telah ditetapkan sebelumnya, saya merasa adanya

manajemen waktu yang baik dalam membantu saya untuk bekerja khususnya

dalam membuat produk-produk ilmiah maupun dalam mentransformasikan

ilmu yang saya miliki kepada mahasiswa-mahasiswa asuhan saya. Hal ini

dilakukan supaya semua yang saya lakukan dapat terukur, baik terukursecara waktu dan terukur secara hasil yang diharapkan.

C. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

C.1.

11. Implementasi Kegiatan

Bentuk PPM yang telah dilakukan berupa penyuluhan, pelatihan maupun

ceramah kepada masyarakat yang berkaitan dengan kompetensi keilmuan

yang saya miliki. Sebagai peserta, saya berperan aktif dalam melakukan

penyuluhan, pelatihan maupun ceramah. Dalam melakukan penyuluhan,

pelatihan maupun ceramah kepada masyarakat, saya selalu mempersiapkan

terlebih dahulu bahan atau materi yang akan saya berikan, yaitu dengan cara




mengumpulkan berbagai literatur yang memiliki sangkut paut dengan materi

yang akan saya berikan pada setiap kegiatan penyuluhan, pelatihan, maupun

ceramah. Selain persiapan materi, jika memungkinkan saya bersama teman-

teman-teman dosen lainnya menggunakan alat peraga untuk mempermudah

pelaksanaan kegiatan.

12. Perubahan

Kegitan PPM tersebut memberi dampak perubahan berupa dari ketidak-

tahuan yang akhirnya menjadi tahu sehingga meciptakan pemahaman yang

baik bagi masyarakat. Contohnya di Kecamatan Modoinding Kabupaten

Minahasa Selatan, ketika saya memberikan ceramah tentang perubahan

sosial ekonomi, dimana tingkat sosial ekonomi masyarakat yang berprofesi

petani hortikultura dominan lebih baik dibandingkan masyarakat yang

berprofesi yang lainnya. Hal ini memberikan perubahan pemahaman bagi

masyarakat, sehingga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan, berminat

untuk menjadi petani hortikultura baik sebagai petani penggarap maupun

sebagai pemilik. Bagi saya, perubahan yang terjadi dalam masyarakat

tersebut, menjadi ukuran berhasil tidaknya kegiatan penyuluhan, pelatihan

dan ceramah yang kita laksanakan, karena tanpa adanya perubahan dalammasyarakat maka kegiatan PPM dianggap tidak akan memberikan kontribusi

terutama bagi masyarakat yang dijadikan sasaran kegiatan.

13. Dukungan Masyarakat

Dalam melakukan kegiatan PPM, saya bersama teman-teman dosen yang

terlibat dalam kegiatan, selalu mendapat dukungan positif baik dari

pemerintah dan lembaga-lembaga, serta masyarakat setempat. Hal ini dapat

dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat yang ada. Bagi saya, dukungan

masyarakat menjadi faktor penting dalam kegiatan PPM baik itu penyuluhan,

pelatihan dan ceramah. Tanpa adanya dukungan masyarakat yang pada

dasarnya merupakan sasaran dari kegiatan yang dilaksanakan, maka

kegiatan tidak akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dukungan




masyarakat dapat terlihat dengan sikap pro aktif mereka dengan memberikan

informasi-informasi kepada kami apa yang kami perlukan, dan ikut serta

dalam kegiatan yang dilaksanakan.

C.2.

14. Kemampuan Komunikasi

Setiap kegitan PPM yang saya ikuti bersama dengan teman-teman dosen

dapat terselenggara dengan baik. Hal ini bisa dilakukan melalui komunikasi

antar-persona yang persuasif maupun edukatif, sehingga saya bersama

teman-teman lainnya mendapat respon yang positif dalam setiap kegiatan

PPM yang dilakukan disetiap daerah yang kami kunjungi. Bagi saya,

Kemampuan komonukasi, bukan hanya komunikasi antar dosen yang ada,

tetapi bagaimana kemampuan dalam melakukan komunikasi dengan

masyarakat yang ada. Untuk mendukung komunikasi yang baik, Cara yang

sering saya lakukan ialah dengan mempelajari kerangka acuan dari

masyarakat yang akan dijadikan sasaran komunikasi. Dengan demikian, saya

tidak memperoleh hambatan yang berarti dalam melakukan komunikasi

dalam kegiatan penyuluhan, pelatihan dan ceramah.

15. Kemampuan KerjasamaSelain kemampuan komunikasi, kegiatan PPM dapat terlaksana dengan baik

karena didukung pula oleh kemampuan kerjasama baik antar saya dan

teman-teman dosen yang ada serta kerjasama dengan pihak pemerintah,

lembaga dan masyarakat setempat. Bagi saya, kemampuan kerjasama

selalu membutuhkan sikap menghargai orang lain, oleh karena itu saya selalu

berupaya untuk menghargai orang lain khususnya dalam melakukan kegiatan

penyuluhan, pelatihan dan ceramah. Karena bagi saya, tanpa adanya sikap

saling menghargai antar sesama, kerjasama yang baik tidak akan tercipta

didalam mencapai tujuan yang kita harapkan.




D. MANAJEMEN/PENGELOLAAN INSTITUSI

D.1


Sebagai bagian dari institusi, saya sebagai dosen merasa memiliki kewajiban

dan tanggung jawab untuk ikut mengelolah institusi, baik fakultas, jurusan dan

program studi. Oleh karena itu, pada setiap rapat fakultas, jurusan dan

program studi, saya selalu menyampaikan pemikiran-pemikiran yang saya

anggap berguna bagi kemajuan institusi. Pemikiran yang selalu saya

sampaikan berkisar pada perencanaan GBPP, SAP, dan bahan ajar, yang

bersangkut paut dengan akademik pada jurusan/program studi,

pengembangan dosen dan mahasiswa, serta penataan perpustakaan.

17. Dukungan Institusi

Pemikiran saya yang dianggap positif untuk pencapaian tujuan institusi, selalu

mendapat dukungan. Hal ini dapat tergambarkan dari teraktualisasinya buah

pemikiran yang saya sampaikan dan pelaksanaannya selalu dikontrol bahkan

dievaluasi setelah semua terlaksana. Dukungan institusi bagi saya sangatdibutuhkan, karena tanpa adanya dukungan institusi, setiap buah pemikiran

yang saya berikan untuk kemajuan institusi didalam pengelolaannya yang

lebih baik, tidak akan memiliki arti apa-apa.

D.2.

18. Kendali Diri

Dalam manajemen/pengelolaan institusi, Saya selalu mengendalikan diri baik

dalam betindak maupun bersikap. Hal ini saya tunjukkan dengan menerima

ketika ada usulan-usulan yang saya pikir baik untuk institusi tetapi ditolak.

Kendali diri ini saya lakukan untuk menghormati pendapat atau saran orang

lain tanpa harus bersikap dan bertindak diluar norma-norma dan nilai-nilai

yang berlaku. Selain itu, kendali diri ini saya selalu terapkan dalam setiap

kegiatan perkuliahan dalam menghadapi mahasiswa-mahasiswa asuhan




saya yang memiliki berbagai karakter yang berbeda antara satu dengan

lainnya.

19. Tanggung Jawab

Tanggung jawab dalam implementasi manajemen institusi, saya tunjukkan

dengan melaksanakan tugas dan kewajiban saya mengajar dan membimbing

mahasiswa dengan sebaik-baiknya dan denga seoptimal mungkin. Bagi saya,

tanggung jawab merupakan hal yang penting dalam menunjukkan kecintaan

akan pekerjaan yang saya jalani, yaitu sebagai pengajar. Tanggung jawab

dalam mengajar saya tunjukkan dengan selalu mempersiapkan diri sebaiknya

dengan menguasai materi yang akan diberikan kepada mahasiswa. Begitu

juga dalam melakukan bimbingan, saya selalu berupaya untuk melakukan

bimbingan mulai dari awal sampai selesai kegiatan yang dilakukan oleh

mahasiswa asuhan saya.

20. Keteguhan Terhadap Prinsip

Dalam hal keteguhan terhadap prinsip, saya selalu mendukung setiap

kebijakan institusi yang dianggap tepat, dan memberikan kritik terhadap

kebijakan institusi yang menurut saya kurang tepat. Begitu juga bagimahasiswa yang ada, saya selalu memiliki prinsip tidak membeda-bedakan.

Mahasiswa yang rajin akan mendapatkan nilai yang baik, sedangkan

mahasiswa yang tidak rajin tentunya tidak akan mendapatkan nilai yang sama

dengan mahasiswa yang rajin.

E. PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN MAHASISWA

E.1

21. Peran

Peran atau kedudukan dosen dalam meningkatkan kualitas kegiatan

mahasiswa ialah ikut terlibat langsung dengan memberikan bimbingan dan

pengarahan. Sebelum saya meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa,




tentunya saya harus meningkatkan kualitas diri saya sendiri. Untuk

meningkatkan kualitas diri, saya selalu mempelajari terlebih dahulu kegiatan

apa yang dilakukan oleh mahasiswa asuhan saya. Setelah saya memahami

dengan benar kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa, maka saya

mendampingi mahasiswa asuhan saya guna melakukan bimbingan dan

memberikan pengarahan untuk peningkatan kualitas mereka.


Jurusan Ilmu Komunikasi setiap semester melakukan Praktik Kerja Lapangan

(PKL). Saya selalu memberikan bimbingan dan arahan sebelum sampai pada

saat mahasiswa turun lapangan. Selain itu, dalam proses belajar mengajar,

saya juga melayani mahasiswa yang ingin berkonsultasi berhubungan

dengan mata kuliah yang saya asuh dan mahasiswa yang menjadi dosen

penanggung jawab saya. Bagi saya, tanpa adanya keterlibatan langsung

maka kualitas yang dimiliki oleh mahasiswa asuhan tidak akan meningkat.

Karena saya memahami, bahwa setiap mahasiswa memerlukan

pendampingan selama mereka melakukan kegiatan agar mereka dapat

memperoleh pemahaman dengan semua kegiatan yang mereka lakukan

dalam meningkatkan kualitas.

E.2

23. Interaksi

Bagi saya, interaksi merupakan cara untuk mengurangi jarak antara dosen

dan mahasiswa dalam arti positif. Semakin kecil jarak yang tercipta, semakin

besar saya bisa mengetahui kendala-kendala yang ada pada setiap

mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan, sehingga kualitas

mahasiswa lebih mudah untuk ditingkatkan. Dalam melakukan interaksi

dengan mahasiswa, saya sering melakukan secara individu dengan individu,

maupun secara individu dengan kelompok. Apabila mahasiswa memerlukan

konsultasi, maka saya lebih memilih untuk melakukan interaksi secara




individu dan individu, dan apabila saya akan memberikan pengarahan, sering

saya menggunakan interaksi secara individu dengan kelompok.

24. Manfaat Kegiatan

Interaksi yang saya tunjukkan kepada mahasiswa, membuat mahasiswa lebih

terbuka dengan kendala-kendala yang dihadapi dalam perkuliahan dalam

kelas maupun pada kegiatan lapangan, sehingga sangat bermanfaat saya

meningkatkan prestasi mahasiswa yang saya asuh. Bentuk interaksi yang

saya tunjukkan berupa sikap dan perilaku yang tidak menakutkan, sehingga

mahasiswa tidak enggan untuk melakukan interaksi dengan saya. Bagi saya,

intaraksi dengan mahasiswa memberikan manfaat yang sangat baik bukan

hanya untuk saya sendiri, tetapi memberikan manfaat yang penting dalam

meningkatkan kualitas mahasiswa yang saya asuh.

12. deskripsi diri

Documents