119263661-kolesterol

Upload: sukma-akhfaris-ma-arsyad

Post on 03-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    1/13

    I. Judul Praktikum

    Pemeriksaan kolesterol dengan metode CHOD-PAP

    II. Tanggal Praktikum

    Rabu, 10 desember 2008

    III. Tujuan Praktikum

    1. Mengukur kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP

    2. Membandingkan kadar kolesterol probandus dengan nilai normal

    3. Melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang disebabkan oleh peningkatan

    kadar kolesterol dengan bantuan hasil praktikum yang dilakukan.

    IV. Dasar Teori

    Kolesterol adalah komponen membran sel dan prekursor untuk hormon

    steroid dan asam empedu yang disintesa oleh sel tubuh dan diserap dengan

    makanan. Kolesterol diangkut di dalam plasma melalui lipoprotein, yang disebut

    kompleks antara lipid dan apolipoprotein. Ada 4 klas lipoprotein: high density

    lipoprotein (HDL), low density lipoprotein (LDL), very low density lipoprotein

    (VLDL), dan khilomikron. Sementara LDL berperan dalam pengangkutankolesterol ke sel di perifer, HDL bertanggungjawab terhadap pengambilan

    kembali kolesterol dari sel. Empat perbedaan klas lipoprotein menunjukkan

    hubungan yang nyata terhadap atherosklerosis koroner. LDL-cholesterol (LDL-C)

    menyumbang pembentukan plak atherosklerotik di dalam intima arteri dan terkait

    erat dengan penyakit jantung koroner (PJK) dan berhubungan dengan mortalitas.

    Pada saat kolesterol total dalam rentang nilai normal, peningkatan kolesterol

    LDL-C menunjukkan resiko tinggi. HDL-C mempunyai efek perlindungan

    dengan menghambat pembentukan plak dan menunjukkan hubungan terbalik

    dengan angka kejadian PJK. Pada kenyataannya, nilai HDL-C yang rendah

    merupakan faktor resiko independen. Penetapan kadar kolesterol total individu

    digunakan untuk screening kepentingan itu, sambil pengkajian resiko yang lebih

    baik, maka perlu mengukur HDL-C dan LDL-C sebagai tambahan.

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    2/13

    Beberapa uji coba klinis terkendali dengan menggunakan diet, perubahan

    gaya hidup, obat-obat yang berbeda (khususnya HMG-CoA reductase inhibitor

    /statins) telah menunjukan bahwa rendahnya kadar kolesterol total dan LDL-C

    mengurangi resiko PJK secara drastis.

    Nilai normal kolesterol dicurigai di atas 220 mg/dl atau mmol/l dan

    meningkat di atas 260 mg/dl atau 6,7 mmol/l. Asosiasi Atherosclerosis Eropa

    merekomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol sampai dengan 180 mg/dl

    untuk orang berusia sampai dengan 30 th dan 200 mg/dl di atas 30 th.

    Prinsip :

    Kolesterol ditentukan setelah hidrolisa enzimatic dan oksidasi. Indikator

    kolorimetrik yaitu quinoneimine terbentuk dari 4-aminoantipyrine dan phenol

    oleh hydrogen peroksida dengan katalis peroksidase (reaksi trinders).

    CHE

    Cholesterol ester + H2O cholesterol as. Lemak

    (CHE : Cholesterol Esterase)

    CHO

    Cholesterol + O2 cholesterol as. Lemak

    (CHO : Cholesterol Oksidase)

    POD

    2H2O2 + PAD + phenol quinoneimine + 4H2O

    (POD :Peroksidase)

    V. Alat dan Bahan

    A. Alat

    1. Spuit 3 cc

    2. Torniquet

    3. Plakon

    4. Eppendorf

    5. Sentrifugator

    6. Tabung reaksi 3 mL

    7. Rak tabung reaksi

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    3/13

    8. Mikropipet (10 l - 100 l)

    9. Mikropipet (100 l - 1000 l)

    10. Yellow tip

    11. Blue tip12. kuvet

    13. Spektrofotometer

    B. Bahan

    1. Sampel (serum)

    2. Working reagen

    VI. Cara Kerja

    1. Persiapan sampel :

    a. Diambil darah probandus sebanyak 3 cc dengan

    spuit

    b. Darah dimasukkan ke dalam tabung eppendorf dan

    disentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit, kemudian

    diambil serumnya sebagai sampel.

    2. Sampel (serum) sebanyak 10 l dicampur dengan working reagen

    sebanyak 1000 l

    3. Campuran di inkubasi selama 15 menit dalam suhu ruangan (20-25 0C),

    kemudian diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 546

    nm.

    VII. Hasil dan Pembahasan

    A. Hasil

    Probandus : Leti Indah Oktaviani

    Umur : 19 tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    4/13

    diinkubasi 20 menit(suhu 20-25

    0

    C)

    diukur absorbansinya

    dengan spektrofotometer=546 nm

    Berdasarkan hasil pengukuran dengan spektrofotometer didapatkan

    kadar kolesterol total probandus adalah 209 mg/dl.

    B. Pembahasan

    Berdasarkan hasil praktikum, kadar kolesterol total dari probandus

    yaitu 209 mg/dl. Hal ini menunjukan kadar kolesterol probandus normal

    karena dalam rentan 180 - 220 mg/dl.

    Terdapat dua sumber kolesterol tubuh yaitu makanan dan

    pembentukan kolesterol oleh banyak organ terutama hati. Karena tubuh dapat

    membentuk kolesterol, tidak ada korelasi antar kolesterol langsung antara

    kolesterol yang dimakan dengan kadar kolesterol dalam darah. Walaupun

    penurunan asupan lemak hewani dapat menurunkan kadar klesterol dalam

    darah di tingkat sedang. Kolesterol adalah suatu lipid yang tidak terlalu larut

    1000 lworking reagen

    10 lserum

    working reagen + serum

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    5/13

    dalam darah. Sebagian besar kolesterol terikat protein-protein plasma tertentu

    dalam bentuk lipoprotein.

    Metabolisme lipid dapat dibagi atas tiga jalur utama yaitu jalur

    metabolisme eksogen, jalur endogen, dan jalurreverse cholesterol transport.

    Jalur metabolisme eksogen adalah lipid yang diserap dari usus halus, jalur

    metabolisme endogen adalah sintesa lipid di hati, dan jalurreverse cholesterol

    transportadalah berkaitan dengan fungsi HDL yang menarik kolesterol yang

    mengendap di jaringan khususnya di makrofag untuk di bawa kembali ke hati

    atau jaringan steroidogenik lainnya.

    1. Jalur metabolism eksogen

    Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan

    kolesterol. Selain lemak yang berasal dari makanan, dalam usus juga

    terdapat kolesterol dari hati yang diekskresi bersama empedu ke usus

    halus. Baik lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun yang

    berasal dari hati disebut lemak eksogen. Trigliserid dan kolesterol dalam

    usus halus akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserid

    akan diserap sebagai asam lemak bebas sedang kolesterol sebagai

    kolesterol. Di dalam usus halus asam lemak bebas akan dirubah lagi

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    6/13

    menjadi trigliserid, sedang kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi

    kolesterol ester dan keduanya bersama dengan fosfolipid dan

    apolipoprotein akan membentuk lipoprotrein yang dikenal dengan

    kilomikron.

    Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui

    duktus torasikus akan masuk ke dalam aliran darah. Trigliserid dalam

    kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang

    berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas (free fatty acid (FFA) =

    non-esterified fatty acid (NEFA)). Asam lemak bebas dapat disimpan

    sebagai trigliserid kembali di jaringan lemak (adiposa), tetapi bila banyak

    sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk pembentukkan

    trilgiserid hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar

    trilgiserid akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol

    ester dan akan dibawa ke hati.

    2. Jalur metabolism endogen

    Trigliserida dan kolesterol yang disintesis di hati dan disekresi ke

    dalam sirkulasi sebagai VLDL. Apolipoprotein yang terkandung dalamVLDL adalah apolipoprotein B100. Dalam sirkulasi, trigliserid di VLDL

    akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL), dan VLDL

    berubah menjadi IDL yang juga akan mengalami hidrolisis dan berubah

    menjadi LDL. Sebagian dari VLDL dan IDL akan mengangkut kolesterol

    ester kembali ke hati. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    7/13

    mengandung kolesterol. Sebagian dari kolesterol di LDL akan dibawa ke

    hati dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan

    ovarium yang mempunyai reseptor untuk LDL.

    Tetapi sebagian dari LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap

    oleh reseptor scavengerA (SR-A) di makrofag dan akan menjadi sel busa

    (foam cell). Makin banyak kadar LDL-kolesterol dalam plasma makin

    banyak yang akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag.

    Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tidak banyak tergantung dari

    kadar kolesterol yang terkandung di LDL. Beberapa hal yang

    mempengaruhi tingkat oksidasi seperti:

    a. Meningkatnya jumlah LDL kecil padat (small dense LDL) seperti

    pada diabetes melitus

    b. Kadar HDL-kolesterol, makin tinggi kadar HDL-kolesterol akan

    bersifat protektif terhadap oksidasi LDL.

    3. Jalur reverse cholesterol transport

    HDL dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol yang

    mengandung apolipoprotein (apo) A, C dan E; dan disebut HDL nascent.

    HDL nascent berasal dari usus halus dan hati, mempunyai bentuk gepeng

    dan mengandung apolipoprotein A1. HDL nascent akan mendekati

    makrofag untuk mengambil kolesterol yang tersimpan di makrofag.

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    8/13

    Setelah mengambil kolesterol dari makrofag, HDL nascent berubah

    menjadi HDL dewasa yang berbentuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL

    nascent, kolesterol (kolesterol bebas) di bagian dalam dari makrofag harus

    dibawa ke permukaan membran sel makrofag oleh suatu transporter yang

    disebut adenosine triphosphate-binding cassette transporter-1 atau

    disingkat ABC-1.

    Setelah mengambil kolesterol bebas dari sel makrofag, kolesterol

    bebas akan diesterifikasi menjadi kolesterol ester oleh enzim lecithin

    cholesterol acyltransferase (LCAT). Selanjutnya sebagian kolesterol ester

    yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama ialah ke

    hati dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type 1 dikenal dengan

    SR-B1. Jalur kedua adalah kolesterol dalam HDL akan dipertukarkan

    dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester

    transfer protein (CETP). Dengan demikian fungsi HDL sebagai penyerap

    kolesterol dari makrofag mempunyai dua jalur yaitu langsung ke hati dan

    jalur tidak langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolesterol

    kembali ke hati.

    Kolesterol HDL sering pula disebut sebagai kolesterol baik yang

    membawa kolesterol dari sel ke hati. Trigliserida di dalam tubuh dibawa di

    aliran darah oleh lipoprotein VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Kadar

    HDL yang rendah secara konsisten dihubungakan dengan peningkatan risiko

    penyakit jantung koroner dan stroke. Kadar HDL yang rendah memacu

    munculnya proses atherogenik (pembentukan plak di dinding pembuluh darah

    arteri).

    Sebaliknya, Kolesterol LDL disebut sebagai kolesterol jahat yang

    membawa kolesterol dari hati ke dalam sel. Jumlah kolesterol LDL yang

    tinggi akan menyebabkan penimbunan kolesterol di dalam sel. Hal ini akan

    memacu munculnya proses atherosklerosis (pengerasan dinding pembuluh

    darah arteri). Proses atherosklerosis akan menimbulkan komplikasi pada

    organ target (jantung, otak, dan ginjal). Proses tersebut pada otak akan

    meningkatkan risiko terkena stroke.

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    9/13

    Tidak seperti sebagian besar lipid lainnya, kolesterol tidak digunakan

    sebagai bahan dasar metabolik. Kolesterol berfungsi sebagai komponen

    penting membran plasma. Walaupun sebagian besar sel-sel tersebut mampu

    mensintesis kolesterol sendiri, namun tidak dapat memebentuk dalam jumlah

    yang cukup. Sel-sel tersebut butuh aupan dari makanan atau sel-sel yang

    mengkhususkan diri membentuk kolesterol seperti sel-sel hati.

    Kolesterol dapat ditemukan dalam bentuk bebas atau gabungan dengan

    asam lemak rantai panjang sebagai ester kolesterol. Unsure ini disintesis di

    berbagai jaringan dari asetil-KoA dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh di

    dalam empedu sebagai garam kolesterol atau empedu.kolesterol juga

    merupakan prekursor senyawa steroid lain di dalam tubuh seperti

    kortikosteroid, hormone sek, asam empedu dan vitamin D. Senyawa ini secara

    khas adalah produk dari hewan. Oleh karena itu banyak terdapat pada

    makanan yang bersumber dari hewan, seperti kuning telur, hati, daging, dan

    otak.

    Pemeliharaan penyaluran kolesterol darah ke sel melibatkan interaksi

    kolesterol dari makanan dan kolesterol ayng sisintesis oleh hati. Apabila

    jumlah kolesterol darah meningkat, sintesis kolesterol oleh hati dihentikan

    karena kolesterol dalam darah secara langsung menghambat enzim di hati

    yang penting untuk sintesis kolesterol. Jadi semakin banyak kolesterol yng di

    makan, semakin sedikit kolesterol yang dibentuk oleh hati. Sebaliknya,

    apabila asupan makanan melalui kolesterol berkurang, efek inhibisi pada

    enzim hati tersebut tidak ada. Dengan cara ini kadar kolesterol darah dapatdi

    pertahankan dalam keadaan konstan.

    Kolesterol dalam tubuh dapat meningkat akibat berbagai proses

    ditingkat jaringan, antar lain :

    1. Ambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh reseptor

    kolesterol

    2. Ambilan kolesterol dari lipoprotein yang kaya akan kolesterol ke

    membran sel

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    10/13

    3. Sintesis kolesterol itu sendiri

    4. Hidrolisis ester kolestreril oleh enzim ester kolesteril hidrolase

    Sedangkan penurunan kadar kolesterol terjadi akibat :

    1. Aliran keluar kolesterol dari membran sel ke lipoprotein yang

    potensial kolesterolnya rendah

    2. esterifikasi kolesterol oleh enzim ACAT (asil-KoA:kolesterol

    asiltransferase)

    3. penggunaan kolesterol untuk sintesis senyawa steroid lainnya,

    seperti hormon atau asam empedu di hati.

    C. Aplikasi Klinis

    1. Aterosklerosis

    Aterosklerosis merupakan penyempitan dan pengerasan dinding

    pembuluh darah arteri koroner. Penyempitan ini disebabkan oleh

    penumpukan zat-zat lemak (lipid dan kolesterol) di bawah lapisan

    terdalam (endotelium) dinding pembuluh darah arteri koroner, yang

    disebut ateroma. Tumpukan zat-zat lemak ini akan mengalami oksidasi

    yang lama kelamaan akan membentuk plak yang dapat menyebabkan

    pengerasan arteri.Aterosklerosis adalah proses pembentukan kerak padadinding pembuluh darah (ateroma) sehingga pembuluh darah mengeras

    dan lumen atau saluran pembuluh darah menjadi sempit.

    Aterosklerosis diawali dengan kelainan lemak darah yaitu kadar

    kolesterol total, trigliserida atau kolesterol LDL tinggi , terlebih lagi bila

    di sertai dengan kolesterol HDL rendah. Kadar lemak yang berlebihan

    terutama kolesterol LDL akan tertimbun kemudian menyusup kedalam

    lapisan dinding pembuluh darah. Kolesterol LDL akan lebih mudah

    menyusup dalam lapisan dinding pembuluh darah bila berukuran kecil

    atau di sebut LDL kecil padat yang di tandai dengan kadar Apo B dan

    trigliserida yang tinggi. Di dalam dinding pembuluh darah, LDL akan

    dioksidasi menjadi LDL teroksidasi menjadi yang dapat merangsang

    terbentuknya kerak aterosklerosis atau ateroma. Proses oksidasi ini secara

    normal akan dihambat oleh sistem antioksidan tubuh, tetapi bila sistem

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    11/13

    antioksidan tidak memadai maka proses akan berlanjut sehingga terbentuk

    ateroma.

    2. Penyakit Jantung Koroner

    LDL kolesterol atau lipoprotein berkepadatan rendah adalah

    kolesterol jahat karena LDL melekat pada dinding arteri. Jika timbunan

    LDL semakin banyak bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri.

    Penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi dimana otot jantung

    mengalami kerusakan karena kurangnya suplai darah. Penyakit jantung

    koroner merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat. Penyakit

    ini menyerang pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung. Arteri

    coronaria pada penderita PJK mengalami penyempitan sehingga suplai

    darah ke otot jantung itu sendiri akan menurun. Timbunan lemak,

    kolesterol dan jaringan ikat pada dinding pembuluh darah secara perlahan-

    lahan pada akhirnya akan mengakibatkan menyempitnya pembuluh darah.

    Pada waktu pembuluh darah menyempit, jantung harus bekerja lebih keras

    dan ini menyebabkan nyeri dada. Kalau pembuluh darah tersumbat sama

    sekali, pemasokan darah ke jantung akan terhenti. Inilah yang disebut

    serangan jantung. Faktor resiko terjadinya penyakit jantung koroner ini

    adalah kolesterol, kebiasaan merokok dan hipertensi.

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    12/13

    VIII. Kesimpulan

    1. Pemeriksaan kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP digunakan

    campuran serum dengan working reagen.

    2. Berdasarkan hasil praktikum, kadar kolesterol total dari probandus yaitu

    209 mg/dl. Hal ini menunjukan kadar kolesterol probandus normal karena

    dalam rentan 180 - 220 mg/dl.

    3. LDL yang mengangkut kolesterol dan trigliserid merupakan lipoprotein

    jahat karena menempel pada pembuluh darah yang dpat mnyebabkan

    penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah. Hal ini bisa menimbulkan

    aterosklerosis dan aenyakit jantung koroner.

  • 7/28/2019 119263661-kolesterol

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Guyton, Arthur C. dan John E. Hall. 1990. Metabolisme lipid. Dalam: Buku Ajar

    FisiologiKedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. 625-629.

    Koolman, Jan dan Heinrich R. 2000.Biosintesis Kolesterol. Dalam: AtlasBerwarna dan

    Teks Biokimia.Jakarta : Hippokrates. 168.

    Murrey, Robert K, at all. 2003. Sintesis, Pengangkutan, dan Ekskresi kolesterol. Dalam :

    Biokimia Harper edisi 25. Jakarta : EGC. 271-80.

    Samudro, Pugud. 2008. Dislipidemi. Dalam : Materi Kuliah Blok Endokrin dan

    Metabolisme. Purwokerto : RSMS.

    Sherwood, Lauralee. 2001. Kontrol Endokrin atas Metabolisme Bahan Bakar. Dalam:

    Fisiologi Manusia (Dari Sel ke Sistem) Edisi 2. Jakarta : EGC. 661-7.