119263661-kolesterol
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
1/13
I. Judul Praktikum
Pemeriksaan kolesterol dengan metode CHOD-PAP
II. Tanggal Praktikum
Rabu, 10 desember 2008
III. Tujuan Praktikum
1. Mengukur kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP
2. Membandingkan kadar kolesterol probandus dengan nilai normal
3. Melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang disebabkan oleh peningkatan
kadar kolesterol dengan bantuan hasil praktikum yang dilakukan.
IV. Dasar Teori
Kolesterol adalah komponen membran sel dan prekursor untuk hormon
steroid dan asam empedu yang disintesa oleh sel tubuh dan diserap dengan
makanan. Kolesterol diangkut di dalam plasma melalui lipoprotein, yang disebut
kompleks antara lipid dan apolipoprotein. Ada 4 klas lipoprotein: high density
lipoprotein (HDL), low density lipoprotein (LDL), very low density lipoprotein
(VLDL), dan khilomikron. Sementara LDL berperan dalam pengangkutankolesterol ke sel di perifer, HDL bertanggungjawab terhadap pengambilan
kembali kolesterol dari sel. Empat perbedaan klas lipoprotein menunjukkan
hubungan yang nyata terhadap atherosklerosis koroner. LDL-cholesterol (LDL-C)
menyumbang pembentukan plak atherosklerotik di dalam intima arteri dan terkait
erat dengan penyakit jantung koroner (PJK) dan berhubungan dengan mortalitas.
Pada saat kolesterol total dalam rentang nilai normal, peningkatan kolesterol
LDL-C menunjukkan resiko tinggi. HDL-C mempunyai efek perlindungan
dengan menghambat pembentukan plak dan menunjukkan hubungan terbalik
dengan angka kejadian PJK. Pada kenyataannya, nilai HDL-C yang rendah
merupakan faktor resiko independen. Penetapan kadar kolesterol total individu
digunakan untuk screening kepentingan itu, sambil pengkajian resiko yang lebih
baik, maka perlu mengukur HDL-C dan LDL-C sebagai tambahan.
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
2/13
Beberapa uji coba klinis terkendali dengan menggunakan diet, perubahan
gaya hidup, obat-obat yang berbeda (khususnya HMG-CoA reductase inhibitor
/statins) telah menunjukan bahwa rendahnya kadar kolesterol total dan LDL-C
mengurangi resiko PJK secara drastis.
Nilai normal kolesterol dicurigai di atas 220 mg/dl atau mmol/l dan
meningkat di atas 260 mg/dl atau 6,7 mmol/l. Asosiasi Atherosclerosis Eropa
merekomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol sampai dengan 180 mg/dl
untuk orang berusia sampai dengan 30 th dan 200 mg/dl di atas 30 th.
Prinsip :
Kolesterol ditentukan setelah hidrolisa enzimatic dan oksidasi. Indikator
kolorimetrik yaitu quinoneimine terbentuk dari 4-aminoantipyrine dan phenol
oleh hydrogen peroksida dengan katalis peroksidase (reaksi trinders).
CHE
Cholesterol ester + H2O cholesterol as. Lemak
(CHE : Cholesterol Esterase)
CHO
Cholesterol + O2 cholesterol as. Lemak
(CHO : Cholesterol Oksidase)
POD
2H2O2 + PAD + phenol quinoneimine + 4H2O
(POD :Peroksidase)
V. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Spuit 3 cc
2. Torniquet
3. Plakon
4. Eppendorf
5. Sentrifugator
6. Tabung reaksi 3 mL
7. Rak tabung reaksi
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
3/13
8. Mikropipet (10 l - 100 l)
9. Mikropipet (100 l - 1000 l)
10. Yellow tip
11. Blue tip12. kuvet
13. Spektrofotometer
B. Bahan
1. Sampel (serum)
2. Working reagen
VI. Cara Kerja
1. Persiapan sampel :
a. Diambil darah probandus sebanyak 3 cc dengan
spuit
b. Darah dimasukkan ke dalam tabung eppendorf dan
disentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit, kemudian
diambil serumnya sebagai sampel.
2. Sampel (serum) sebanyak 10 l dicampur dengan working reagen
sebanyak 1000 l
3. Campuran di inkubasi selama 15 menit dalam suhu ruangan (20-25 0C),
kemudian diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 546
nm.
VII. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Probandus : Leti Indah Oktaviani
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
4/13
diinkubasi 20 menit(suhu 20-25
0
C)
diukur absorbansinya
dengan spektrofotometer=546 nm
Berdasarkan hasil pengukuran dengan spektrofotometer didapatkan
kadar kolesterol total probandus adalah 209 mg/dl.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum, kadar kolesterol total dari probandus
yaitu 209 mg/dl. Hal ini menunjukan kadar kolesterol probandus normal
karena dalam rentan 180 - 220 mg/dl.
Terdapat dua sumber kolesterol tubuh yaitu makanan dan
pembentukan kolesterol oleh banyak organ terutama hati. Karena tubuh dapat
membentuk kolesterol, tidak ada korelasi antar kolesterol langsung antara
kolesterol yang dimakan dengan kadar kolesterol dalam darah. Walaupun
penurunan asupan lemak hewani dapat menurunkan kadar klesterol dalam
darah di tingkat sedang. Kolesterol adalah suatu lipid yang tidak terlalu larut
1000 lworking reagen
10 lserum
working reagen + serum
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
5/13
dalam darah. Sebagian besar kolesterol terikat protein-protein plasma tertentu
dalam bentuk lipoprotein.
Metabolisme lipid dapat dibagi atas tiga jalur utama yaitu jalur
metabolisme eksogen, jalur endogen, dan jalurreverse cholesterol transport.
Jalur metabolisme eksogen adalah lipid yang diserap dari usus halus, jalur
metabolisme endogen adalah sintesa lipid di hati, dan jalurreverse cholesterol
transportadalah berkaitan dengan fungsi HDL yang menarik kolesterol yang
mengendap di jaringan khususnya di makrofag untuk di bawa kembali ke hati
atau jaringan steroidogenik lainnya.
1. Jalur metabolism eksogen
Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan
kolesterol. Selain lemak yang berasal dari makanan, dalam usus juga
terdapat kolesterol dari hati yang diekskresi bersama empedu ke usus
halus. Baik lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun yang
berasal dari hati disebut lemak eksogen. Trigliserid dan kolesterol dalam
usus halus akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserid
akan diserap sebagai asam lemak bebas sedang kolesterol sebagai
kolesterol. Di dalam usus halus asam lemak bebas akan dirubah lagi
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
6/13
menjadi trigliserid, sedang kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi
kolesterol ester dan keduanya bersama dengan fosfolipid dan
apolipoprotein akan membentuk lipoprotrein yang dikenal dengan
kilomikron.
Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui
duktus torasikus akan masuk ke dalam aliran darah. Trigliserid dalam
kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang
berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas (free fatty acid (FFA) =
non-esterified fatty acid (NEFA)). Asam lemak bebas dapat disimpan
sebagai trigliserid kembali di jaringan lemak (adiposa), tetapi bila banyak
sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk pembentukkan
trilgiserid hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar
trilgiserid akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol
ester dan akan dibawa ke hati.
2. Jalur metabolism endogen
Trigliserida dan kolesterol yang disintesis di hati dan disekresi ke
dalam sirkulasi sebagai VLDL. Apolipoprotein yang terkandung dalamVLDL adalah apolipoprotein B100. Dalam sirkulasi, trigliserid di VLDL
akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL), dan VLDL
berubah menjadi IDL yang juga akan mengalami hidrolisis dan berubah
menjadi LDL. Sebagian dari VLDL dan IDL akan mengangkut kolesterol
ester kembali ke hati. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
7/13
mengandung kolesterol. Sebagian dari kolesterol di LDL akan dibawa ke
hati dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan
ovarium yang mempunyai reseptor untuk LDL.
Tetapi sebagian dari LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap
oleh reseptor scavengerA (SR-A) di makrofag dan akan menjadi sel busa
(foam cell). Makin banyak kadar LDL-kolesterol dalam plasma makin
banyak yang akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag.
Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tidak banyak tergantung dari
kadar kolesterol yang terkandung di LDL. Beberapa hal yang
mempengaruhi tingkat oksidasi seperti:
a. Meningkatnya jumlah LDL kecil padat (small dense LDL) seperti
pada diabetes melitus
b. Kadar HDL-kolesterol, makin tinggi kadar HDL-kolesterol akan
bersifat protektif terhadap oksidasi LDL.
3. Jalur reverse cholesterol transport
HDL dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol yang
mengandung apolipoprotein (apo) A, C dan E; dan disebut HDL nascent.
HDL nascent berasal dari usus halus dan hati, mempunyai bentuk gepeng
dan mengandung apolipoprotein A1. HDL nascent akan mendekati
makrofag untuk mengambil kolesterol yang tersimpan di makrofag.
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
8/13
Setelah mengambil kolesterol dari makrofag, HDL nascent berubah
menjadi HDL dewasa yang berbentuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL
nascent, kolesterol (kolesterol bebas) di bagian dalam dari makrofag harus
dibawa ke permukaan membran sel makrofag oleh suatu transporter yang
disebut adenosine triphosphate-binding cassette transporter-1 atau
disingkat ABC-1.
Setelah mengambil kolesterol bebas dari sel makrofag, kolesterol
bebas akan diesterifikasi menjadi kolesterol ester oleh enzim lecithin
cholesterol acyltransferase (LCAT). Selanjutnya sebagian kolesterol ester
yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama ialah ke
hati dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type 1 dikenal dengan
SR-B1. Jalur kedua adalah kolesterol dalam HDL akan dipertukarkan
dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester
transfer protein (CETP). Dengan demikian fungsi HDL sebagai penyerap
kolesterol dari makrofag mempunyai dua jalur yaitu langsung ke hati dan
jalur tidak langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolesterol
kembali ke hati.
Kolesterol HDL sering pula disebut sebagai kolesterol baik yang
membawa kolesterol dari sel ke hati. Trigliserida di dalam tubuh dibawa di
aliran darah oleh lipoprotein VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Kadar
HDL yang rendah secara konsisten dihubungakan dengan peningkatan risiko
penyakit jantung koroner dan stroke. Kadar HDL yang rendah memacu
munculnya proses atherogenik (pembentukan plak di dinding pembuluh darah
arteri).
Sebaliknya, Kolesterol LDL disebut sebagai kolesterol jahat yang
membawa kolesterol dari hati ke dalam sel. Jumlah kolesterol LDL yang
tinggi akan menyebabkan penimbunan kolesterol di dalam sel. Hal ini akan
memacu munculnya proses atherosklerosis (pengerasan dinding pembuluh
darah arteri). Proses atherosklerosis akan menimbulkan komplikasi pada
organ target (jantung, otak, dan ginjal). Proses tersebut pada otak akan
meningkatkan risiko terkena stroke.
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
9/13
Tidak seperti sebagian besar lipid lainnya, kolesterol tidak digunakan
sebagai bahan dasar metabolik. Kolesterol berfungsi sebagai komponen
penting membran plasma. Walaupun sebagian besar sel-sel tersebut mampu
mensintesis kolesterol sendiri, namun tidak dapat memebentuk dalam jumlah
yang cukup. Sel-sel tersebut butuh aupan dari makanan atau sel-sel yang
mengkhususkan diri membentuk kolesterol seperti sel-sel hati.
Kolesterol dapat ditemukan dalam bentuk bebas atau gabungan dengan
asam lemak rantai panjang sebagai ester kolesterol. Unsure ini disintesis di
berbagai jaringan dari asetil-KoA dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh di
dalam empedu sebagai garam kolesterol atau empedu.kolesterol juga
merupakan prekursor senyawa steroid lain di dalam tubuh seperti
kortikosteroid, hormone sek, asam empedu dan vitamin D. Senyawa ini secara
khas adalah produk dari hewan. Oleh karena itu banyak terdapat pada
makanan yang bersumber dari hewan, seperti kuning telur, hati, daging, dan
otak.
Pemeliharaan penyaluran kolesterol darah ke sel melibatkan interaksi
kolesterol dari makanan dan kolesterol ayng sisintesis oleh hati. Apabila
jumlah kolesterol darah meningkat, sintesis kolesterol oleh hati dihentikan
karena kolesterol dalam darah secara langsung menghambat enzim di hati
yang penting untuk sintesis kolesterol. Jadi semakin banyak kolesterol yng di
makan, semakin sedikit kolesterol yang dibentuk oleh hati. Sebaliknya,
apabila asupan makanan melalui kolesterol berkurang, efek inhibisi pada
enzim hati tersebut tidak ada. Dengan cara ini kadar kolesterol darah dapatdi
pertahankan dalam keadaan konstan.
Kolesterol dalam tubuh dapat meningkat akibat berbagai proses
ditingkat jaringan, antar lain :
1. Ambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh reseptor
kolesterol
2. Ambilan kolesterol dari lipoprotein yang kaya akan kolesterol ke
membran sel
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
10/13
3. Sintesis kolesterol itu sendiri
4. Hidrolisis ester kolestreril oleh enzim ester kolesteril hidrolase
Sedangkan penurunan kadar kolesterol terjadi akibat :
1. Aliran keluar kolesterol dari membran sel ke lipoprotein yang
potensial kolesterolnya rendah
2. esterifikasi kolesterol oleh enzim ACAT (asil-KoA:kolesterol
asiltransferase)
3. penggunaan kolesterol untuk sintesis senyawa steroid lainnya,
seperti hormon atau asam empedu di hati.
C. Aplikasi Klinis
1. Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyempitan dan pengerasan dinding
pembuluh darah arteri koroner. Penyempitan ini disebabkan oleh
penumpukan zat-zat lemak (lipid dan kolesterol) di bawah lapisan
terdalam (endotelium) dinding pembuluh darah arteri koroner, yang
disebut ateroma. Tumpukan zat-zat lemak ini akan mengalami oksidasi
yang lama kelamaan akan membentuk plak yang dapat menyebabkan
pengerasan arteri.Aterosklerosis adalah proses pembentukan kerak padadinding pembuluh darah (ateroma) sehingga pembuluh darah mengeras
dan lumen atau saluran pembuluh darah menjadi sempit.
Aterosklerosis diawali dengan kelainan lemak darah yaitu kadar
kolesterol total, trigliserida atau kolesterol LDL tinggi , terlebih lagi bila
di sertai dengan kolesterol HDL rendah. Kadar lemak yang berlebihan
terutama kolesterol LDL akan tertimbun kemudian menyusup kedalam
lapisan dinding pembuluh darah. Kolesterol LDL akan lebih mudah
menyusup dalam lapisan dinding pembuluh darah bila berukuran kecil
atau di sebut LDL kecil padat yang di tandai dengan kadar Apo B dan
trigliserida yang tinggi. Di dalam dinding pembuluh darah, LDL akan
dioksidasi menjadi LDL teroksidasi menjadi yang dapat merangsang
terbentuknya kerak aterosklerosis atau ateroma. Proses oksidasi ini secara
normal akan dihambat oleh sistem antioksidan tubuh, tetapi bila sistem
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
11/13
antioksidan tidak memadai maka proses akan berlanjut sehingga terbentuk
ateroma.
2. Penyakit Jantung Koroner
LDL kolesterol atau lipoprotein berkepadatan rendah adalah
kolesterol jahat karena LDL melekat pada dinding arteri. Jika timbunan
LDL semakin banyak bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri.
Penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi dimana otot jantung
mengalami kerusakan karena kurangnya suplai darah. Penyakit jantung
koroner merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat. Penyakit
ini menyerang pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung. Arteri
coronaria pada penderita PJK mengalami penyempitan sehingga suplai
darah ke otot jantung itu sendiri akan menurun. Timbunan lemak,
kolesterol dan jaringan ikat pada dinding pembuluh darah secara perlahan-
lahan pada akhirnya akan mengakibatkan menyempitnya pembuluh darah.
Pada waktu pembuluh darah menyempit, jantung harus bekerja lebih keras
dan ini menyebabkan nyeri dada. Kalau pembuluh darah tersumbat sama
sekali, pemasokan darah ke jantung akan terhenti. Inilah yang disebut
serangan jantung. Faktor resiko terjadinya penyakit jantung koroner ini
adalah kolesterol, kebiasaan merokok dan hipertensi.
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
12/13
VIII. Kesimpulan
1. Pemeriksaan kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP digunakan
campuran serum dengan working reagen.
2. Berdasarkan hasil praktikum, kadar kolesterol total dari probandus yaitu
209 mg/dl. Hal ini menunjukan kadar kolesterol probandus normal karena
dalam rentan 180 - 220 mg/dl.
3. LDL yang mengangkut kolesterol dan trigliserid merupakan lipoprotein
jahat karena menempel pada pembuluh darah yang dpat mnyebabkan
penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah. Hal ini bisa menimbulkan
aterosklerosis dan aenyakit jantung koroner.
-
7/28/2019 119263661-kolesterol
13/13
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C. dan John E. Hall. 1990. Metabolisme lipid. Dalam: Buku Ajar
FisiologiKedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. 625-629.
Koolman, Jan dan Heinrich R. 2000.Biosintesis Kolesterol. Dalam: AtlasBerwarna dan
Teks Biokimia.Jakarta : Hippokrates. 168.
Murrey, Robert K, at all. 2003. Sintesis, Pengangkutan, dan Ekskresi kolesterol. Dalam :
Biokimia Harper edisi 25. Jakarta : EGC. 271-80.
Samudro, Pugud. 2008. Dislipidemi. Dalam : Materi Kuliah Blok Endokrin dan
Metabolisme. Purwokerto : RSMS.
Sherwood, Lauralee. 2001. Kontrol Endokrin atas Metabolisme Bahan Bakar. Dalam:
Fisiologi Manusia (Dari Sel ke Sistem) Edisi 2. Jakarta : EGC. 661-7.