11111kjlkl

Download 11111kjlkl

If you can't read please download the document

Upload: dana-steele

Post on 23-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

lk

TRANSCRIPT

49 telah di tetapkan, proses kegiatan dalam mencapai tujuan, dan penyimpangan kegiatan dari rencana yang telah di susun. Penilaian berperan untuk menghimpun, mengolah, dan menyajikan informasi untuk pengambilan keputusan yang menyangkut upaya justifikasi, perbaikan, penyesuaian, pelaksanaan dan pengembangan PLS.Pengembangan menjadi tuntutan mutlak dalam manajemen PLS. Pengembangan pada dasarnya merupakan pelaksanaan kembali (recycling) kegiatan pendidikan luar sekolah melalui fiingsi - fungsi manajemen yang telah dikemukakan di atas dimulai lagi dari perencanaan, pengorganisasian, pennggerakan, pembinaan, penilaian, sampai dengan pengembangan. Dengan demikian pengembangan berperan untuk menjembatani siklus kegiatan pendidikan luar sekolah dalam mata rantai peningkatan kegiatan secara berkelanj utan.C. Konsep Pendidikan Luar Sekolah1. Pengertian dan Tujuan PLS.11Pendidikan luar sekolah yang merupakan sub sistem pendidikan nasional,

mempunyai ruang lingkup dan kajian yang lebih luas dari pendidikan persekolahan. Supaijo Adiktigumo seperti dikutip oleh Ruhendra (1990 :44) mengemukakan definisiPLS sebagai berikut:Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah dan seorang memperoleh informasi pengetahuan, latihan bimbingan sesupi dengan usia dan kebutuhan hidupnya, dengan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan, sikap sikap, nilai nilai yang50memungkinkan baginya menjadi peserta didik yang efisien dalam lingkup keluarga, masyarakat dan negaranya.Dalam kaitannya dengan tujuan pendidikan luar sekolah Djuju Sudjana (1991 :43) merumuskan tujuan pendidikan PLS sebagai berikut : "Untuk mengembangkan keterampilan, sikap, pengetahuan serta nilai - nilai yang memungkinkan bagi seseorang atau kelompok untuk berperan serta secara efisien dan efektif di dalam lingkungan keluarga, pekerjaannya, masyarakat dan bahkan negaranya.Pendidikan Luar Sekolah diselenggarakan dengan tujuan untuk memecahkan masalah masalah keterlantaran pendidikan, baik bagi mereka yang belum bersekolah, maupun mereka yang gagal sekolah ( drop out ) serta memberikan kelak sikap dan keterampilan dan pengetahuan praktis yang relevan dengan kebutuhan hi dupnya.2. Kedudukan dan Fungsi PLSPendidikan luar sekolah lahir jauh sebelum muncul, dalam melembaganya pendidikan persekolahan sewajarnya jika PLS lebih pesat pertumbuhan dan perkembangannya dibanding pendidikan persekolahan. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian sejak muncul dan melembaganya pendidikan dan persekolahan maka PLS serasa kurang terpenuhi. Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana kebutuhan dan harapan akan pendidikan semakin kompleks, keberadaan PLS mulai dilirik kembali. Banyaknya harapan dan kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi oleh pendidikan persekolahan menyebabkan terasa pentingnya PLS sebagai pendidikan alternatif. Atas dasar inilah kemudian perhatian51 terhadap PLS semakin banyak dan gencar dilaksanakan mulai dari munculnya definisi - definisi barn, konsep - konsep barn maupun kebijaksanaan - kebijaksanaan serta peraturan - peraturan barn yang selanjutnya semakin memperkokoh keberadaan PLS. Dalam sistem pendidikan nasional, PLS merupakan sub sistem pendidikan nasional. Sub sistem PLS meliputi: program pendidikan non formal dan pendidikan formal. PLS diselenggarakan dilingkungan keluarga dan masyarakat sedangkan pendidikan persekolahan diselenggarakan dilingkungan sekolah. Struktur ini menggambarkan bahwa tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan berada pada tiga kondisi yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis gambarkan keterkaitan antara sub sistem PLS dengan pendidikan sekolah seperti digambarkan oleh H. Djuju Sudjana (1992 : 42) pada diagram berikut :SIS I EM PENDIDIKANNASIONAL

Sub Sistem PendidikanLuar Sekolah

Sub Sistem

Prog. PendidikanInformalDi LingkunganKeluargaSub Sistem PendidikanLuar SekolahMasukan MentahTri Pusat I Tri KomisiProgram PendidikanFormalDi LingkunganSekolah55Gambaran atau bagan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: masukan sarana (instrumental input) meliputi keseluruhan sumber fasilitas yang memungkinkan bagi seseorang atau kelompok dapat melakukan kegiatan belajar mengajar.Yang termasuk komponen ini antara lain: tujuan program, kurikulum pendidikan ( tutor, pelatih, fasilitas ), tenaga kependidikan lainnya, tenaga pengelola program, sumber belajar, media, fasilitas, biaya dan pengelolaan program.Masukan mentah (raw input) yaitu peserta didik dengan berbagai karakteristik yang dimilikinya, termasuk ciri-ciri yang berhubungan dengan faktor internal dan eksternal (keadaan keluarga dari segi ekonomi, pendidikan, status sosial, biaya dan prasarana belajar serta cara kebiasaan belajar ).Masukan lingkungan (environmental input) yaitu faktor lingkungan yang menunjang atau mendorong berjalannya program pendidikan, meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan daerah, lingkungan nasional, lingkungan internasional.Keluaran (output) meliputi kuantitas lulusan dengan fasilitas lulusannya (perubahan tingkah laku, kognitif, afektif, dan psikomotorik). Sesuai dengan karakteristiknya dalam PLS lebih dominan pada psikomotoriknya / keterampilan lebih diutamakan tetapi bukan berarti mengabaikan faktor kognitif dan afektif.Masukan lain ( other input) adalah daya dukung lain yang memungkinkan pada peserta didik dan lulusan dapat menggunakan kemampuannya yang telah dimilikinya untuk kemajuan kehidupannya. Masukan lain ini terdiri dari dana / modal usaha, alat53 terkait, otonomi terdapat pada tingkat program dan daerah, menekan pada inisiatif dan partisipasi di daerah.4.Sasaran PLSSanifiah Faisal dalam bukunya "PLS didalam sistem pendidikan dan pembangunan nasional "(1981: 84) mengklasifikasikan populasi dan sasaran Bari program luar sekolah pada usia, jenis kelamin, lingkungan tempat tinggal, latar belakang pekerjaan, latar belakang pendidikan dan latar belakang keadaan sosial.

4.Bentuk bentuk kegiatan PLSJenis program pendidikan luar sekolah dan isinya pada dasarnya bergantung pada kebutuhan pendidikan, dalam hal ini adalah kebutuhan belajar peserta didik. Hal tersebut mudah dimengerti sebab kehadiran pendidikan luar sekolah memang berangkat dan bermuara pada kepentingan populasi sasaran. Isi dan tujuannya senantiasa berorientasi pada hal yang nyata dan dirasakan sebagai kepentingan kehidupan.

4.Azas azas PLSMenurut H.D. Sudjana azas PLS terdiri dan : (a) azas kebutuhan, (b) azas pendidikan sepanjang hayat, (c) azas relevansi dengan pengembangan masyarakat, (d) azas wawasan kemasa depan.

52PLS mempunyai kedudukan yang sama dengan pendidikan sekolah, bahkan PLS mempunyai fungsi lain terhadap pendidikan persekolahan yaitu berfungsi sebagai pelengkap, penambah dan pengganti pendidikan persekolahan.3. Karakteristik PLSWalaupun kedudukan PLS sama dengan pendidikan persekolahan tetapi PLS mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pendidikan persekolahan. Dalam hubungannya dengan ini Djuju Sujana menginventarisir beberapa karakteristik PLS yaitu:I. Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar tertentu yang berfungsi bagi kehidupan masa kini. Hash belajar berijasah atau tidak, yang penting dapat diterapkan langsung dalam kehidupan dilingkungan pekerjaan atau masyarakat.2.Waktu relatif singkat yang disesuaikan dengan pemenuhan kebutuhan pada masa sekarang.Isi program terutama kurikulum lebih menekankan keterampilan yang bernilai guna bagi kehidupan peserta didik dan lingkungannya.Pembinaan belajar mengajar dipusatkan dilingkungan masyarakat atau lembaga kegiatan belajar, tempat bekerja atau pusat pendidikan non formal.

2.Pengendalian program dilakukan oleh pelaksana program dan peserta didik pengendalian tidak berpusat, koordinasi dilakukan oleh lembaga - lembaga

"us..$654. Sarana BelajarSefaaa n -Sarana belajar lutjar-A*&i43 adalah gedung sekolah, perabot sekolah seperti meja, kursi, lemari dan papan tulis. Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua, oleh karena itu keberhasilan wajib belajar di masyarakat sangat tergantung dari partisipasi pemerintah, masyarakat dan orang tua. Sarana belajar yang ada di kelompok ini masih tergantung pada bangunan MI setempat, yang mana MI ini pada siang hari tidak di pakai kegiatan sekolah. Sarana lain yang ikut menunjang kegiatan1.t.-sct--eirc4aprogram ini adalah: sarana administrasi diantaranya, papan nama itsjar paket-B

dan buku administrasi yang mencakup di dalamnya, daftar induk

warga belajar, daftar nama warga belajar, daftar nama penyelenggara / sumber belajar / tutor, daftar hadir warga belajar, daftar hadir sumber belajar / pamong belajar, daftar nilai warga belajar, ligagzam,kejai=paket43, daftar inventaris, buku tamu.644-seti rria r) 514 (0-ef 13)yang berlaku dalam programliejar-paltet,g,setara-SL---TP, mengikuti kegiatan belajaryang diberikan tutor.1. Hak warga belajar adalah menerima pelajaran berdasarkan ketentuan yang we ran C(14berlaku dalam kejar(paket 3mendapat keterampilan yang menunjang untukmenambah penghasilan hidupnya, mendapatkan ijazah apabila telah lulus ujian akhir.2.Sumber BelajarSumber belajar adalah dari buku - buku modul yang dikirim oleh Kabupaten

seksi Dikmas, juga dapat menggunakan buku - buku yang ada yang sesuai dengan s.ek-AractoPengetahuan dan keterampilan yang dipelajari adalah cam membuattelur asin pada tahun pertama ini bartujuan agar warga belajar dapat memperoleh4ik-tavlarhasil dari keterampilan tersebut, karena dalam llggpaket B)ini yang ditekankan yaitu keterampilan.3.Dana BelajarDana belajar adalah dana berupa uang untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut dan untuk merangsang kegiatan maka penyelenggara memberikan kaos

olah raga yang di dapat dari dana penyelenggara tersebut. Dan belajar untuk dawn c mA9pelaksanaan program(paket diperoleh dari proyek pendidikan non formal /Dikmas.dalam petunjuk pelaksanaan penuntasan anak kurang beruntung, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (1995 : 5 ) adalah sebagai berikut : " upaya memberikan pelayanan pendidikan bagi anak usia 7 - 12 tahun pada masyarakat yang kurang beruntung ".Pendidikan tidak mungkin hanya diselenggarakan pada satu jalur pendidikan saja, melainkan pendidikan itu berlangsung pula di luar persekolahan ( non formal ), atau dimana saja sepanjang terjadi hubungan saling mempengaruhi..k-a raa mf CRIVe1-6Dalam menyelenggarakan kegiatan program : - al' yang dilaksanakan oleh SKB maupun oleh pendidikan, masyarakat, maka perlu para penyelenggara tersebut memperlihatkan acuan formal sepuluh patokan pendidikan masyarakat yang akan menunjang terhadap kegiatan belajarnya, karena 10 patokan Dikmas merupakan komponen yang satu menjadikan ciri yang membedakan suatu kegiatan pendidikan luar sekolah atau tidak.c0"1-eCtjBerikut ini penulis mencoba menguraikan tentang program Kvjar Caketsebagai salah satu bentuk kegiatan PLS ditinjau dan beberapa segi patokan Dikmas. 1. SasaranSasaran kejar paket B adalah warga masyarakat yang tidak buta hurup murni, drop out, umur antara 11 - 15, berasal dari keluarga yang tidak mampu. Kewajiban warga belajar datang setiap kegiatan yaitu 4x dalam 1 minggu, mentaati tata tertib

ra svve ePow-12,)63yang ingin di capai sebagaimana tercantumTujuan62 dengan kepentigannya, masalah dan kebutuhan masyartakat, serta selaras dengan azas dan prinsip belajar masyarakat atau pengembangan pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat.5. Sebagai pusat penelitian masyarakat terutama dalam pengembangan pendidikan non formal, PKBM berfungsi sebagai tempat untuk menggali, mengkaji, menelaah berbagai persoalan atau permasalahan dalam bidang pendidikan nonformal dan keterampilan baik yang berkaitan dengan program yang di kembangkan di PKBM.4. Program - program yang di kembangkan PKBMBeberapa program yang dikembangkan dalam PKBM, di antaranya adalah : Program Keaksaraan Fungsional, Pengembangan Anak Usia Dini, Program Kesetaraan, Kelompok Belajar Usaha, Pengembangan Program Magang pada PKBM, Kursus Keterampilan, Program PKBM di Luar Program Depdiknas.E. Konsep Paket B Sebagai Bentuk Pembelajaran PLS0:arc/an CM-f (Po k .13_)Kelompok belajaradalah suatu kegiatan membelajarkanwarga masyarakat untuk mengejar ketinggalan di bidang pendidikan dengan cara melanjutkan belajar yang setara dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap warga belajar sehingga mereka bisa mengejar ketinggalan terutama dibidang pendidikan selain itu juga mereka dapat memiliki keterampilan untuk menambah penghasilan hi dupnya.612.Sebagai tempat tukar belajar, PKBM memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran berbagai informasi, ilmu pengetahuan dan keterampilan antar warga belajar, sehingga antara warga belajar yang satu dengan yang lainnya bisa saling mengisi. Sehingga setiap warga belajar sangat di mungkinkan dapat berperan sebagai sumber belajar bagi warga belajar lainnya.Sebagai pusat informasi atau taman bacaan masyarakat. PKBM hams mampu berfungsi sebagai bank informasi, artinya PKBM dapat dijadikan tempat menyimpan berbagai informasi pengetahuan dan keterampilan secara aman dan kemudian di salurkan kepada seluruh masyarakat atau WB yang menbutuhkan. Di samping itu pula pengelola, tutor, dan warga belajar dituntut mengembangkan berbagai pengetahuan dan keterampilan secara inovatif, melalui pengkajian dan pencarian berbagai informasi barn baik dalam hal model-model pembelajaran maupun model-model pembangunan masyarakat lainnya.Sebagai sentra pertemuan berbagai lapisan masyarakat, fungsi PKBM dalam hal ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pertemuan antara pengelola dengan sumber belajar dan warga belajar, akan tetapi PKBM berfungsi sebagai tempat berkumpulnya seluruh komponen masyarakat (tokoh masyarakat, organisasi masyarakat aparat pemerintah daerah, pengusaha / swasta, dokter, LSM dll ), dalam berbagai bidang sesuai

547 . Komponen komponen PLSSebagaimana diketahui bahwa pendidikan formal memiliki komponen - komponen yang saling menunjang antara komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga proses belajar mengajar dan proses pendidikan dapat berlangsung. Demikian pula halnya dengan pendidikan non formal walau ada sedikit perbedaan terutama pada dunia kerja, dunia usaha dan program di integrasikan kedalam gerakan pembangunan masyarakat, dua komponen tambahan yaitu masukan lain dan komponen pengaruh. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dikemukakan beberapa komponen yang termasuk komponen PLS seperti dikemukakan oleh H.D.Sudjana yaitu masukan lingkungan, masukan sarana, masukan mentah, masukan lain, masukan proses, masukan keluaran dan masukan pengaruh.KOMPONEN KOMPONEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAHMasukan LingkunganMasukan SaranaMasukan Lain Proses

KeluaranAPengaruhMasukan MentahAMasukan Lingkungan56dan fasilitas, pemasaran, paguyuban peserta didik, latihan lanjutan, bantuan eksternal dan lain-lain.Pengaruh atau impact menyangkut hasil yang dicapai oleh peserta didik dan lulusan. Pengaruh ini meliputi perubahan taraf hidup, mengikutsertakan orang lain dalam memanfaatkan hasil belajar yang telah dimilikinya serta peningkatan partisipasi dalam kegiatan kegiatan sosial dalam pembangunan masyarakat.8. Teori Pembelajaran PLSPembelajaran adalah proses pengorganisasian kegiatan belajar. Dengan kata lain pembelajaran merupakan upaya penciptaan kondisi yang kondusif, yaitu membangkitkan kegiatan belajar yang efektif dikalangan para siswa. Perlu disadari bahwa keberhasilan proses pembelajaran tidak di tentukan oleh metoda atau prosedur yang di gunakan, bukan kolot atau modernnya pembelajaran, bukan pula konfensional atau progresifnya pengajaran. Semuanya penting tetapi tidak menjadi pertimbangan akhir, karena hanya berkaitan dengan alat bukan tujuan. Syarat utama pembelajaran adalah hasil, dan hasil hanyalah sebuah akibat dari prosesnya.Beberapa prinsip pembelajaran yang dikembangkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan guna menunjang hasil belajar yang efektif dan efisien adalah: kesempatan belajar, pengetahuan awal siswa, refleksi, motivasi, keragaman individu, kemandirian dan kerjasama, belajar untuk kebersamaan, siswa sebagai pembangun gagasan, rasa ingin tahu, kreativitas dan ketuhanan, suasana yang mendukung, menyenangkan, interaksi dan komunikasi, belajar cara belajar.57Secara fungsional kegiatan pembelajaran dalam suatu sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tugas utama seorang guru. Oleh karena itu untuk merealisasikan tugas dengan baik selayaknya guru memperhatikan komponen - komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran diantaranya: hasil belajar, karakteristik siswa , sarana prasarana , dan lingkungan.Pengembangan program pembelajaran dalam pendidikan non formal dapat dilakukan melalui pendekatan dan pengembangan model terintegrasi antara materi yang akan dikembangkan, model pengelolaan pembelajaran dan tujuan yang ingin di capai warga belajar. Konsep pengembangan program pendidikan nonformal di landasi oleh prinsip prinsip relevansi, fleksibilitas, efektivitas, realistis, dan kontinuitas. Prinsip pengembangan program pembelajaran, tidak lepas dari pertimbangan aspek aspek tujuan, isi, proses dan evaluasi pendidikan nonformal yang dikembangkan dengan program tersebut.D. Konsep PKBMPendidikan luar sekolah dalam implementasi program - programnya memiliki model satuan pengelolaan kelembagaan yang sangat bervariasi. Pusat kegiatan belajar masyarakat atau PKBM merupakan sebuah lembaga pendidikan yang lahir dari pemikiran tentang kesadaran pentingnya kedudukan masyarakat dalam proses pembangunan pendidikan nonformal. Oleh karena itu berdirinya PKBM di tengah - tengah masyarakat diharapkan mampu menjadi tulang punggung bagi terjadinya proses pembangunan melalui pemberdayaan potensi-potensi yang ada di masyarakat.58Sihombing (1999) menjelaskan bahwa PKBM merupakan salah satu alternatif yang dapat di pilih dan di jadikan ajang pemberdayaan masyarakat. Hal ini selaras dengan pemikiran bahwa dengan melembagakan PKBM akan banyak potensi yang selama ini tidak tergali akan dapat di gali, ditumbuhkan, dimanfaatkan dan didayagunakan melalui pendekatan pendekatan budaya yang persuasif.Berdasar pada tiga fungsi kunci PKBM (pendidikan dasar, latihan keterampilan, informasi baru ) dalam mengembangkan program - program PKBM sebagai basis pendidikan masyarakat perlu dikembangkan secara komprehensif, fleksible, beraneka ragam dan terbuka bagi semua kelompok usia sesuai dengan peranan, hasrat, kepentingan dan kebutuhan belajar masyarakat.UNESCO secara tegas menjelaskan salah satu karakteristik utama dan pertama dalam mengembangkan dan menumbuhkan semua kegiatan PKBM adalah peningkatan partisipasi masyarakat. Sehingga PKBM merupakan salah satu wadah dalam memberikan kesempatan penuh kepada seluruh komponen masyarakat agar mampu: (a) memberdayakan masyarakat agar masyarakat mandiri dan mampu berswadaya, (b) meningkatkan kualitas hidup masyarakat, (c) pengembangan dan pembangunan masyarakatnya. Dengan ketiga kriteria tersebut PKBM hams mampu dibangun dan dikembangkan oleh masyarakat itu sendiri sehingga PKBM lebih bermakna, bermanfaat, selaras dan sesuai dengan kebutuhan.591.Definisi PKBMUNESCO (1998) memberikan definisi PKBM adalah sebuah lembaga pendidikan yang diselenggarakan diluar sistem pendidikan formal di arahkan untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan dengan dikelola oleh masyarakat itu sendiri serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya.

Umrerto Sihombing (1999) menyebutkan PKBM adalah sebuah model pelembagaan yang diartikan bahwa PKBM sebagai basis pendidikan masyarakat, di kelola secara profesional oleh LSM atau organisasi kemasyarakatan lainnya, sehingga masyarakat dengan mudah dapat berhubungan dengan PKBM dan meminta informasi tentang berbagai program pendidikan masyarakat, persyaratannya, dan jadwal pelaksanaannya.1.Tujuan dan Tugas tugas PKBMAda tiga tujuan penting dalam rangka pendirian dan pengembangan PKBM yaitu:

1.Memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri ( berdaya )Meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik dari segi sosial maupun ekonomiMeningkatkan kepekaan terhadap masalah - masalah yang terjadi di lingkungannya sehingga mampu memecahkan permasalahan tersebut.

160 Sihombing dalam bukunya PLS kini dan masa depan (1999) menyebutkan bahwa tujuan pelembagaan PKBM adalah untuk menggali, menumbuhkan, mengembangkan, dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada di masyarakat untuk sebesar besarnya pemberdayaan masyarakat itu sendiri.Tujuan pemberdayaan di sini dalam arti memberdayakan seluruh potensi dan fasilitas pendidikan yang ada di desa sebagai upaya membelajarkan masyarakat yang di arahkan untuk mendukung pengentasan kemiskinan ( miskin pendidikan dan miskin ekonomi ) denngan prinsip pengembangan dalam rangka mewujudkan demokrasi bidang pendidikan .3. Fungsi PKBMBerdasar pada peran ideal PKBM ada beberapa fungsi yang dapat dijadikan acuan di mana fungsi fungsi tersebut berhubungan satu sama lain secara terpadu. Di mana fungsi fungsi tersebut merupakan karakteristik dasar yang hams menjadi acuan pengembangan kelembagaan PKBM sebagai wadah pembelajaran masyarakat di antaranya :1. Sebagai tempat masyarakat belajar ( learning society ), PKBM merupakan tempat masyarakat memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dan bermacam ragam keterampilan fungsional sesuai dengan kebutuhannya, sehingga masyarakat berdaya dalam meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya.