110376139-makallah-gadai

Upload: adri-haroen

Post on 14-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 110376139-makallah-gadai

    1/11

    MAKALAH TENTANG GADAI

    Disusun oleh: JUNAIDI (210.02.06375) HASAN (209.02.06023) JOHN RISTU F.S (209.02.06030)

    Mata Kuliah: Hukum Jaminan Dosen: Nanang Hermansyah, SH.MHum

    SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM SULTAN ADAM (STIHSA) BANJARMASIN 2011

  • 7/30/2019 110376139-makallah-gadai

    2/11

    MAKALAH TENTANG GADAI STIHSA Banjarmasin

    Daftar IsiDaftar Isi ......................................................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 2 A. Latar Belakang .......................................................................... 2 B. Rumusan masalah ..................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 4 A. Pengertian Gadai ....................................................................... 4 B. Obyek Hak Gadai........................................................................ 5 C. Subjek Hak Gadai....................................................................... 6 D. Hak-Hak Pemegang Gadai........................................................... 6 E. Kewajiban-Kewajiban Pemegang Gadai ........................................ 7 F. Sebab-Sebab Hapusnya Gadai ..................................................... 7 BAB III KESIMPULAN ...................................................................... 8 Daftar Pustaka ............................................................................... 9

    -2011, STIHSA Banjarmasin -

    1

  • 7/30/2019 110376139-makallah-gadai

    3/11

    MAKALAH TENTANG GADAI STIHSA Banjarmasin

    BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangDalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat perlu dana maupun modal. Misalnya untuk membuka suatu lapangan usaha tidak hanya dibutuhkan bakat dan kemauan keras untuk berusaha, tetapi juga diperlukan adanya modal dalam bentuk uang tunai. Halitulah yang menjadi potensi perlu adanya lembaga perkreditan yang menyediakan dana pinjaman. Untuk mendapatkan modal usaha melalui kridit masyarakat membutuhkanadanya sarana dan

    prasarana. Maka pemerintah memberikan sarana berupa lembaga perbankkan dan lembaga non perbankkan. Salah satu lembaga non perbankan yang menyediakan kredit adalah Pegadaian. Pegadaian merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia yang usaha intinya adalah bidang jasa penyaluran kredit kepada masyarakatatas dasar hukum gadai.

    Lembaga pegadaian menawarkan peminjaman dengan system gadai. Jadi masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-barangnya. Lembaga pegadaian memiliki kemudahanantara lain prosedur dan syarat-syarat administrasi yang mudah dan sederhana, dimana

    nasabah cukup memberikan keterangan-keterangan singkat tentang identitasnya dantujuan penggunaan kredit, waktu yang relatif singkat dana pinjaman sudah cair da

    n bunga relatif rendah. Hal ini sesuai dengan motto dari pegadaian itu sendiri,yaitu : Mengatasi Masalah Tanpa Masalah. Masalah jaminan utang berkaitan dengan gadai yang timbul dari sebuah perjanjian utang-piutang, yang mana barang jaminan tersebut merupakan perjanjian tambahan guna menjamin dilunasinya

    kewajiban debitur pada waktu yang telah ditentukan dan disepakati sebelumnya diantara kreditur dan debitur. Adanya perjanjian gadai tersebut, maka diperlukan juga adanya barang sebagai jaminan. Jaminan yang digunakan dalam gadai yaitu seluruh barang bergerak, yang terdiri dari:2

  • 7/30/2019 110376139-makallah-gadai

    4/11

    MAKALAH TENTANG GADAI STIHSA Banjarmasin

    1. benda bergerak berwujud, yaitu benda yang dapat dipindahpindahkan. Misalnya :televisi, emas, dvd, dan lain-lain. 2. benda bergerak yang tidak berwujud. Misalnya : surat-surat berharga seperti saham, obligasi, wesel, cek, aksep, dan promes. Sebagai suatu bentuk jaminan yang diberikan atas benda bergerak yang mensyaratkan pengeluaran benda gadai dari tangan pemilik benda yang digadaikan tersebut.

    B. Rumusan masalahBerdasarkan latar belakang dari pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan beberapapermasalahan untuk menjadi pedoman dalam pembahasan makalah ini. Adapun perumusan permasalahan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud gadai danunsur-unsurnya? 2. Apa yang menjadi objek dan subjek gadai? 3. Apa saja yang menjadi hak-hak dan kewajiban pemegang gadai dan hapusnya gadai tersebut?

    3

  • 7/30/2019 110376139-makallah-gadai

    5/11

    MAKALAH TENTANG GADAI STIHSA Banjarmasin

    BAB II PEMBAHASANA. Pengertian GadaiBerbicara masalah gadai tentu ada hubungannya dengan jaminan, maka itu sebelum kita membahas apa itu gadai maka perlu kita ketahui dulu apa itu Jaminan, sehingga memudahkan kita untuk membahas gadai lebih lanjut sebagai bentuk jaminan. Jaminan dalam konteks Ilmu Hukum adalah suatu kebendaan maupun orang/penanggungan/borgtoch III untuk menjadi yang diberikan oleh

    debitur/pihak

    penanggung

    pelunasan

    perikatan/hutang debitur. Jaminan kebendaan menurut pasal 1131 KUHPerd adalah segala kebendaan milik orang yang berhutang, baik bergerak maupun tidak bergerak yang sudah ada maupun yang akan ada menjadi tanggungan segala perikatan yang dibuatnya. Jaminan orang/penanggungan (Borgtoch) adalah suatu perjanjian dimana pihak ketiga mengikatkan diri kepada kreditur menjadi penanggung Jaminan kemampuan pelunasan/perikatan/hutang dalam dan Hukum Perbankan calon debitur adalah debiturapabila keyakinan untuk yang atas

    bersangkutan wanprestasi.

    kesanggupan

    melunasi

    kewajibannya. (pasal 8 UU Perbankan). Dari uraiyan diatas dapat disimpulkan gadai ada karena akibat perikatan utang-piutang sebagai bentuk penanggungan pelunasan utang debitur terhadap piutang kriditur. Definisi dari Gadai berdasarkan Pasal1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerd):

    Suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seseorang berutang atau seorang lain atas namanya, dan yan

    g memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya;4

  • 7/30/2019 110376139-makallah-gadai

    6/11

    MAKALAH TENTANG GADAI STIHSA Banjarmasin

    dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biayabiaya mana harus didahulukan.Dari definisi gadai tersebut, unsur-unsur gadai (secara umum) berdasarkan pasaltersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. Gadai 2. Barang bergerak sebagai jaminan 3. Adanya hak kebendaan dari barang jaminan kepada si berpiutang Dari definisi dan unsur-unsur di atas, gadai merupakan hak kebendaan dan timbul dari suatuperjanjian gadai. Perjanjian gadai inipun tidaklah berdiri sendiri melainkan merupakan perjanjian ikutan atau accesoir dari perjanjian pokoknya. Perjanjian pokok ini biasanya adalah berupa perjanjian hutang piutang antara kreditur dan debitur. Dalam suatu perjanjian hutang piutang, debitur sebagai pihak yang berutangmeminjam uang atau barang dari kreditur sebagai pihak yang berpiutang. Agar kreditur memperoleh rasa aman dan terjamin terhadap uang atau barang yang dipinjamkan, kreditur mensyaratkan sebuah agunan atau jaminan atas uang atau barang yang dipinjamkan. Agunan ini diantaranya bisa berupa gadai atas barang-barang bergerakyang dimiliki oleh debitur ataupun milik pihak ketiga. Debitur sebagai pemberigadai menyerahkan barang-barang yang digadaikan tersebut kepada kreditur atau penerima gadai. Disamping menyerahkan kepada kreditur, barang yang digadaikan inidapat diserahkan kepada pihak ketiga asalkan terdapat persetujuan kedua belah pihak.

    B. Obyek Hak Gadai

    Dilihat dari definisi gadai sendiri, yang menjadi objek dari hak gadai adalah benda bergerak. Benda bergerak yang dimaksudkan meliputi benda bergerak yang berwujud (lichamelijke zaken) dan benda bergerak yang tidak berwujud (onlichamelijkezaken) berupa hak untuk mendapatkan pembayaran uang yang berwujud surat-surat berharga. Surat-surat berharga ini dapat berupa :

    5

  • 7/30/2019 110376139-makallah-gadai

    7/11

    MAKALAH TENTANG GADAI STIHSA Banjarmasin

    1. Atas bawa (aan toonder), yang memungkinkan pembayaran uang kepada siapa sajayang membawa surat-surat itu seperti saham dan obligasi, cara mengadakan gadai itu ialah dengan cara menyerahkan begitu saja surat-surat berharga tersebut kepada kreditur pemegang gadai. 2. Atas perintah (aan order), yang memungkinkan pembayaran uang kepada orang yang disebut dalam surat seperti wesel, cek, aksep, promes, cara mengadakan gadai masih diperlukan penyebutan dalam surat berharga tersebut bahwa haknya dialihkan kepada pemegang gadai (endossement menurut pasal 1152bis KUHPerd). Disamping endossement, surat-surat berharga tersebut harus diserahkan kepada pemegang gadai. 3. Atas nama (op naam), yang memungkinkan pembayaranuang kepada orang yang namanya disebut dalam surat itu, maka cara mengadakan gadai menurut pasal 1153 KUHPerd adalah bahwa hal menggadaikan ini harus diberitahukan kepada orang yang berwajib membayar uang. Dan orang yang wajib membayar inidapat menuntut supaya ada bukti tertulis dari pemberitahuan dan izin pemberi gadai.

    C. Subjek Hak GadaiSeperti halnya perbuatan perbuatan hukum yang lain, pemberi dan penerima gadai hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang cakap untuk melakukan perbuatan hukum, akan tetapi, bagi pemberi gadai ada syarat lagi yaitu ia harus berhak mengasingkan (menjual, menukar, menghibahkan dan lain-lain) benda yang digadaikan. Pasal1152 ayat (4) KUHPerd menentukan bahwa kalu kemudian ternyata pemberi gadai tidak berhak untuk mengasingkan benda itu, gadai tidak bisa dibatalkan, asal saja p

    enerima gadai betul-betul mengira bahwa pemberi gadai adalah berhak memberi gadai itu. Kalau penerima gadai mengetahui atau seharusnya dapat menyangka bahwa pemberi gadai tidak berhak memberi gadai, penerima gadai tidak mendapat perlindungan hukum dan hak gadai harus dibatalkan.

    D. Hak-Hak Pemegang GadaiHak-hak pemegang gadai adalah : 1. Hak untuk menahan benda yang digadaikan selama sebelum dilunasi hutang pokoknya, bunganya dan biaya-biaya lainnya oleh debitur. 2. Hak untuk mendapatkan pembayaran piutangnya dari pendapatan penjualan benda yang digadaikan, apabila debitur tidak menepati kewajibannya. Penjualan bendayang digadaikan6

  • 7/30/2019 110376139-makallah-gadai

    8/11

    MAKALAH TENTANG GADAI STIHSA Banjarmasin

    dapat dilakukan sendiri oleh pemegang gadai dan dapat pula dengan perantaraan hakim. 3. Hak minta ganti biaya-biaya yang telah dikeluarkannya untuk memelihara benda yang digadaikan itu. 4. Pemegang gadai mempunyai hak untuk menggadaikan lagi benda yang dijadikan jaminan, bila mana hal itu sudah menjadi kebiasaan, seperti menggadaikan surat-surat sero tau obligasi. 5. Dalam melahsanakan hak gadai secara menjual benda yang dijaminkan, pemegang gadai berhak untuk didahulukan menerima pembayaran piutangnya sebelum piutang-piutang lainnya, kecuali biaya-biayalelang, biaya-biaya pemeliharaan agar barang itu tidak rusak-musnah.

    E. Kewajiban-Kewajiban Pemegang GadaiKewajiban-kewajiban pemegang gadai adalah: 1. Pemegang gadai bertanggung jawab atas hilangnya atau berkurangnya harga barang yang digadaikan jika hal itu disebabkan oleh kelalaiannya. 2. Pemegang gadai harus memberitahukan kepada pemberi gadai bilamana ia hendak menjual barang yang digadaikan kepadanya. 3. Pemegang gadai harus memberikan perhitungan tentang pendapatan penjualan benda yang digadaikan dan setelah mengambil pelunasan piutangnya ia harus menyerahkan kelebihannyakepada pemberi gadai. 4. Pemegang gadai harus mengembalikan benda yang digadaikan bila mana hutang pokok, bunga dan biaya untuk memelihara benda yang digadaikantelah lunas dibayar oleh debitur.

    F. Sebab-Sebab Hapusnya GadaiYang menjadi sebab hapusnya gadai : 1. Karena hapusnya perjanjian peminjaman uan

    g. 2. Karena perintah pengembalian benda yang digadaikan lantaran penyalahgunaandari pemegang gadai. 3. Karena benda yang digadaikan dikembalikan dengan kemauan sendiri oleh pemegang gadai kepada pemberi gadai. 4. Karena pemegang gadai lantaran sesuatu sebab menjadi pemilik benda yang digadaikan. 5. Karena dieksekusioleh pemegang gadai. 6. Karena lenyapnya benda yang digadaikan. 7. Karena hilangnya benda yang digadaikan.

    7

  • 7/30/2019 110376139-makallah-gadai

    9/11

    MAKALAH TENTANG GADAI STIHSA Banjarmasin

    BAB III KESIMPULANDari makalah tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa gadai terjadi karena adanya unsur-unsur timbulnya hak debitur yang

    disebabkan perikatan utang-piutang, dan adanya penyerahan benda bergerak baik berwujud maupun tidak berwujud sebagai jaminan yang diberikan oleh kriditur. Obyekdari gadai adalah benda bergerak berwujud dan tidak berwujud dan yang menjadi subyek dari hak gadai adalah penerima hak gadai (debitur) dan pemberi hak gadai (kreditur), dan secara hukum orang yang tidak cakap dalam perbuatan hukum tentu saja tidak bisa melakukan hubungan hukum gadai. Untuk menjaminnya agar gadai bisadilaksanakan secara benar, sehingga tidak terjadi sengketa dikemudian hari tentu saja si penerima gadai harus memahami gadai. Demikian makalah tentang Gadai inibergunan dan bermanfaat buat kita semua. dibuat, semoga bisa dan melaksanakan kewajibannya, dan

    sipemberi gadai harus juga mengerti apa yang manjadi hak si penerima

    8

  • 7/30/2019 110376139-makallah-gadai

    10/11

    MAKALAH TENTANG GADAI STIHSA Banjarmasin

    Daftar Pustaka1. H.Riduan Syahrani, S.H., Seluk-Beluk Dan Asas-Asas Hukum

    Perdata , Cet. 1-Bandung : Alumni, 20062. Prof. R. Subekti, S.H. dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-

    Undang Hukum Perdata (KUHPerd), - Cet. 38-Jakarta :Pradnya Paramita, 2007 3. http://pegadaian.co.id 4. http://id.wikipedia.org/wiki/Pegadaian ________________________________________

    9

  • 7/30/2019 110376139-makallah-gadai

    11/11