10sudiyono
DESCRIPTION
kisahTRANSCRIPT
EKSTRAKSI DAN KEGUNAAN PEKTIN DARI KULIT JERUK
THE EXTRACTION AND USAGE OF PECTIN FROM PEEL OF CITRUS
Sudiyono
Fakultas Pertanian Universitas Widyagama Malang
ABSTRAK
Semua jeruk mengandung pektin terutama jenis limes, lemon, dan orange. Proses
ekstraksi secara konvensional dengan panas yang berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan pektin sehingga menurunkan kualitasnya. Hingga sekarang para ilmuwan telah
berusahan untuk mengembangkan teknologi ekstraksi dengan menggunakan panas
microwave untuk mengekstrak pektin dari buah-buahan dan sayuran.
Tujuan penulisan adalah untuk menggali informasi sejauh mana potensi, cara
ekstrasi dan manfaat pektin dari produk sekunder jeruk.
Pektin dalam produk pangan dapat berperan sebagai gelling agent dan pengental
pada produk jam, jeli, dan marmalade, sebagai fat replacer dalam berbagai macam formula
pangan, pengemulsi dan penstabil pada produk minuman susu.
Kata kunci : ekstraksi, pektin, jeruk
ABSTRACT
All citrus contains pectin and the richest sources are limes, lemons, oranges. To
extract pectin from fruit, industry uses conventional heating process. Overheating
sometimes breaks down the pectin, reducing its quality. Now scientist has found a way to
use microwave technology to extract pectin from fruit and vegetable materials.
The aim paper is to get information about potation, technology extraction
and using pectin on food products.
Pectin is used as a jellying and thickening agent in the preparation of jams, jellies and
marmalades, as a fat replacer in various food formulations.
Key words : extraction, pectin, citrus
PENDAHULUAN
Jeruk merupakan salah satu
produk buah-buahan Indonesia yang
dapat diandalkan baik untuk konsumsi
segar maupun sebagai bahan baku
produk olahan. Produk jeruk olahan
diantaranya juice, jeruk instant, dan
sebagai pemberi aroma dari beberapa
jenis makanan atau minuman. Produk-
produk olahan tersebut adalah produk
primer ( primary products ). Disamping
produk primer masih tersimpan
potensi yang besar yaitu produk
sekunder seperti kulit dan limbah yang
lain sebagai sumber pektin. Kulit jeruk
mengandung ekstrak pektin yang
relatif tinggi yaitu 20 -35 %. Apabila
produk sekunder tersebut tidak
dimanfaatkan maka akan menghasil-
kan limbah dan menimbulkan masalah
lingkungan.
Pektin sangat berperan dalam
pengolahan produk-produk pangan,
seperti pada produk jam dan jeli buah
berperan sebagai gelling agent, sebagai
texturizer pada produk yughurt
campuran.
Perkembangan teknologi eks-
traksi pektin mulai mengarah pada
penggunaan teknologi microwave,
sebab dengan proses pemanasan
konvensional memerlukan waktu lebih
dari satu jam per batch. Dengan
pemanasan berlebihan kadang-kadang
dapat merusak pektin sehingga akan
menurunkan mutu pektin (Fishman,
2001).
Menurut Bates, Morris dan
Crandall (2002) bahwa beberapa
produk yang dapat dihasilkan dari
produk sekunder jeruk disamping
pektin adalah dietary fibre, dried citrus pell,
pulp wash, juice sacks dan whole juice
vesicles, baverage bases and clouding agents,
fractionated citrus oil, citrus molassed and
baverage alcohol base, favonoids dan
limonin. Pektin berbasis jeruk
mempunyai peranan yang penting
dalam membentuk produk-produk
olahan pangan maupun non pangan.
Dalam bidang pangan berperan seba-
gai pengental, pembentuk suspensi,
gelling agent, penstabil dan sebagainya.
Sedangkan untuk produk non-pangan
pektin digunakan untuk bidang
farmasi, kosmetik maupun fibre
enrichment.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan adalah untuk
menggali informasi tentang potensi,
cara ekstraksi dan pemanfaatan pektin
yang bersumber dari produk sekunder
dari jeruk.
POTENSI BAHAN BAKU
Semua sayur maupun buah
dengan kadungan pektin tinggi cocok
untuk menghasilkan pektin. Pada
industri pektin sumber bahan baku
utama diperoleh dari apple pomace, kulit
jeruk dan sugar beet chips. Bahan-bahan
tersebut menghasilkan sejumlah
ekstrak pektin yang bervariasi seperti
tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Ekstrak pektin dari bermacam-macam bahan baku (Bates, Morris dan Crandall, 2002)
No Nama bahan Ekstrak pektin (%)
1
2
3
4.
Apple pomace
Sugar beet chips
Bunga matahari-infructescence
Kulit jeruk
10 – 15
10 – 20
15 – 25
20 – 35
Kulit jeruk merupakan sumber
pektin terbesar, dimana kandungan
pektinnya bisa mencapai 20 -35 %
(Bates, Morris dan Crandall, 2002).
Pektin jeruk sebagian besar berasal
dari kulit jeruk jenis lemon dan lime,
hanya sedikit pada orange dan grapefruit
(Genu, 2004).
Ekstrak pektin dari bahan
baku yang berbeda-beda akan
menghasilkan struktur molekul pektin
yang berbeda pula seperti berat
molekul, derajad esterifikasi, kandung-
an asetil, kandungan gula netral,
distribusi dari methoxylated carboxyl
groups, sehingga memiliki sifat-sifat
fungsional yang berbeda. Pektin yang
memiliki derajad eserifikasi > 50 %
dinamakan sebagai high methoxyl pektins.
Pektin jenis ini membutuhkan pH
rendah dan sukrosa tinggi untuk
proses gelasinya. Sedangkan yang
memiliki derajat esterifikasi < 50 %
dinamakan low methoxyl pektins, pektin
jenis ini membutuhkan bantuan
kalsium untuk membentuk gel.
(Herbstreith & Fox KG, 2002)
Semua jeruk mengandung
pektin, namun terdapat beberapa jenis
jeruk yang kaya akan pektin yaitu limes,
lemons, oranges dan grafefruit. Jika
dilakukan irisan melintang pada jeruk
maka sumber-sumber pektin terletak
pada bagian-bagian seperti ditunjuk-
kan pada Gambar 1A dan B.
Didalam sel, komponen pektin
terletak pada dinding sel primer dan
berada pada sela-sela selulosa dan
hemiselulosa, letak pektin tersebut
dapat diilustrasikan seperti pada
Gambar 2.
(A) (B)
Gambar 1. Irisan melintang dari buah jeruk (A) Bates, Morris dan Crandall (2002) dan Letak sumber- sumber pektin (B) (Genu, 2004)
Gambar 2. Letak pektin pada dinding sel primer ( IPPA, 2001)
PROSES EKSTRAKSI
Herbstreith & Fox KG (2002)
menyatakan bahwa pada skala
industry, ekstrasi soluble pektin dilaku-
kan dengan hidrolisa asam dalam
cairan pektin. Larutan pektin selanjut-
nya dikeringkan untuk menghasilkan
ekstrak pektin atau pektin diisolasi dari
larutan dengan teknik pengendapan
menggunakan alkohol. Setelah itu
pektin dikeringkan, digiling dengan
ukuran partikel tertentu.
Bates, Morris dan Crandall
(2002) menyatakan bahwa dalam
memproduksi pektin meliputi tahapan
leaching untuk memindahkan gula dan
asam dari kulit yang masih segar,
ekstraksi asam, presipitasi (precipitation),
purifikasi (purification) dan standarisasi
(standardization). Selanjutnya National
Research Development Corporation
(NRDC) (2004) menjelaskan bahwa
limbah jeruk (citrus waste) yang
diperoleh selama crushing dari jeruk
jenis limes dipotong-potong menjadi
bagian yang lebih kecil dan direndam
dalam air, selanjutnya dipres untuk
memindahkan bahan terlarut yang
tidak diinginkan. Kulit yang terpotong
kecil-kecil digunakan untuk ekstraksi
dengan steam (uap ). Magma yang telah
termasak dipisahkan dan didinginkan.
Filtrat ditambah dengan Aluminium
sulfat untuk membentuk endapan Al
pektinat. Al-pektinat dipisahkan,
diaduk dan kation dipindahkan
dengan resin guna memisahkan masa
konsentrat protein. Masa pektin yang
diperoleh dicuci dipres dan
dihancurkan untuk membentuk
granula. Granula yang diperoleh
dikeringkan dan ditepungkan. Larutan
resin yang terpisah dilakukan
regenerasi dengan dilarutkan pada
alkohol, pektin yang ikut tercuci
dipisahkan dengan teknik distilasi.
Produk pektin ini termasuk high grade
pektin (> 200 grade).
Para ilmuwan telah mengem-
bangkan metode ekstraksi pektin dari
buah jeruk dengan menggunakan
teknologi pemanasan microwave.
Teknologi ini menggunakan microwave
untuk pemanasan kulit buah jeruk
pada air asam dalam container yang
tahan terhadap tekanan. Dengan
menggunakan metode ini pektin dapat
diekstrak dalam waktu 10 menit.
Penggunanan teknologi ini dapat
mengurangi kebutuhan energi yang
digunakan dibandingkan dengan cara
konvensional. Disamping itu
kemungkinan kerusakan senyawa
pektin dapat dikurangi (Fishman,
2000).
Dinu (2000) telah melakukan
penelitian tentang cara ekstraksi pektin
dari kulit gandum yang diektrak dari
etanol-insoluble material (EIM) seperti
pada skema Gambar 3.
Gambar 3. Cara ekstraksi pektin dari kulit gandum ( Dinu, 2001). KEGUNAAN PEKTIN DARI
KULIT JERUK DALAM
INDUSTRI PANGAN
Emulsifier
Perubahan tegangan permu-
kaan yang didetermiansi dari larutan
HM pektin apel dan jeruk, beet pectin
(dosis 2,5 %), ekstrak pektin dari apel
dan beet pectin yang dikeringkan
menggunakan metode dum dried (dosis
10 %), hasilnya dapat dilihat pada
Gambar 4
Gambar 4. Dinamika tegangan permukaan dari beberapa jenis dan dosis HM pektin
(Herbstreith & Fox KG, 2002 ). Perbedaan penggunaan pektin
jeruk dan beet pektin sebagai
emulsifier minyak jeruk dapat dilihat
pada Gambar 5. Ukuran partikel
emulsi pektin jeruk adalah (5
mikron) ternyata menunjukkan
ketidakstabilan. Tingginya viscous
pektin memperlihat-kan ketidak
sesuaian dalam penerapan.
Gambar 5. Penggunaan beet pektin dan citrus pektin sebagai pemulsifier pada
minyak jeruk. (Herbstreith & Fox KG, 2002 ).
Peran Dalam Pangan dan
Minuman
Pektin dalam proses pengolah-
an pangan digunakan sebagai gelling
agents dan pengental (thickeners) dalam
beberapa produk pangan, Beberapa
diantaranya menghendaki gel yang
stabil pada kondisi panas dari HM
pectin. Beberapa produk yang menggu-
nakan HM pectin termasuk diantarnya :
jam dan jeli, bakery jellies, confectionery
product, produk minuman yang
memiliki rasa enak pada kelarutan
solid rendah, susu asam dan minuman
berbasis kedelai, yoghurt dan
minuman yoghurt (Herbstreith & Fox
KG, 2002 ).
Penggunannan pektin pada
produk-produk seperti jams, jellies,
marmalades dan fruit preparation dengan
soluble solids lebih 55oBX dapat dilihat
pada Tabel 2.
Sedang penggunaan pektin asal
jeruk untuk baked products (produk
yang dipanggang) seperti tertera dalam
Tabel 3
Tabel 2. Penggunannan pektin pada produk-produk seperti jams, jellies, marmalades dan fruit preparation dengan soluble solids lebih 55oBX
Sumber : (Herbstreith & Fox KG, 2002 ).
Tabel 3. Penggunaan pektin asal jeruk untuk baked products
Sumber : Herbstreith & Fox KG. (2002) DAFTAR RUJUKAN
Fishman, M.L., 2001. Using Microwaves To Extract Pektin - Brief Article. USDA-ARS Plant Science and Technology Research Unit, Wyndmoor, Pennsylvania; phone (215) 233-6450, e-mail [email protected].
Herbstreith & Fox KG. 2002. http://www.herbstreith-fox.de/eindex.htm
Diana Dinu. 2001. Extraction and Characterization of Pektins from Wheat Bran. Faculty of Biology, University of Bucharest, 91-95 Spl. Independentei,
75201 Bucharest, Romania International Pektin Producers Association (IPPA) . 2001. FACTS ABOUT
PEKTIN: What is Pektin · Safety and Legal Status · ApplicationsTHE ASSOCIATION: Home · Aims · Members · Structure · Contact
Bates, R.P., Morris, J.R. and Crandall, P.G., 2002. Principles and practices of small -
and medium - scale fruit juice processing. Food Science and Human Nutrition Department University of Florida .United States