10690807_335052826697972_1075052542_n
TRANSCRIPT
KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI GIZI (KIE GIZI)
Disusun oleh Kelompok Enam (6)
Nama Anggota :
Aulia agustina (1306103010019)
Ayu andaresta (1306103010031)
Nurul hayati (1306103010033)
Misbahul jannah (1306103010069)
Miftahul jannah (1306103010100)
Ratu Diana maisurah (1306103010063)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Semesesta Alam yang telah memberi penulis rahmat
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan rahmatnya penulis dapat berpikir
apa yang dapat dicantumkan dan dikembangkan dalam makalah ini sehingga makalah
ini dapat terselesaikan pada waktunya. Tak lupa pula penulis sanjung-sajikan
kepangkuan kekasihnya, Muhammad saw. yang telah membawa ilmu pengetahuan ke
muka bumi ini dengan berbagai pengetahuan yang sangat bermanfaat dan terus
berkembang sampai sekarang.
Tujuan makalah ini untuk memberi pengetahuan serta membagi wawasan yang
didapat penulis dari berbagai sumber seperti buku dan internet. Makalah ini membahas
tentang “Komunikasi Informasi Dan Edukasi Gizi (Kie Gizi)”.
Ucapan terima kasih saya kepada bapak yang telah menyetujui judul makalah
penulis, sehingga penulis dapat mengembangkan keinginannya menulis makalah ini
sebagai acuan ilmu terhadap pembaca.
Banda Aceh, 25 Desember 2014
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian KIE Gizi.............................................................................................3
B. Prinsip KIE Gizi..................................................................................................5
C. Jenis-Jenis Kegiatan dalam KIE Gizi..................................................................5
D. Tahapan – Tahapan Program KIE Gizi...............................................................6
E. Hambatan–Hambatan Dalam Komunikasi..........................................................9
F. Cara Mengatasi Hambatan-Hambatan KIE Gizi...............................................11
BAB III.............................................................................................................................13
PENUTUP........................................................................................................................13
Kesimpulan...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................iv
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar BelakangSampai saat ini gizi masih menjadi masalah di negara maju dan berkembang,
salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi adalah dengan melaksanakan program
KIE gizi. KIE gizi adalah suatu cara pemberian informasi atau pesan yang berkaitan
dengan gizi dari seseorang atau intitusi kepada masyarakat sebagai penerima pesan
melalui media tertentu. Masalah gizi buruk setiap tahun mengalami peningkatan,
fenomena yang tidak bisa dipungkiri ternyata munculnya kasus gizi buruk baru sebagian
besar berasal dari kasus kembuhan. Artinya kasus gizi buruk yang sudah ditangani dan
dinyatakan mengalami perbaikan hingga sembuh, akan kembali menjadi buruk ketika
intervensi dihentikan/berakhir. Hal ini berulang setiap tahun, seolah tidak ada dampak
terhadap intervensi yang diberikan. Beragam upaya intervensi telah dilakukan, namun
belum menunjukan hasil yang signifikan. Untuk menekan /menurunkan angka gizi
buruk, diperlukan strategi KIE yang tepat dan efisien, untuk itulah penulis mencoba
menyampaikan beberapa hal yang diperlukan dalam menyampaikan
Komunikasi,Informasi dan Edukasi (KIE),
Para ahli komunikasi menyatakan tentang definisi, unsur-unsur komunikasi, serta
proses yang terjadi pada saat komunikasi seperti: calr hovlan, Philip kotler, laswell, agar
program KIE berjalan sukses ada beberapa tahapan KIE yang perlu dilakukan yaitu
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
1
II. Rumusan Masalah
1. Apa saja tahapan dalam melakukan KIE gizi ?
2. Bagaimana strategi komunikasi efektif dapat dilakukan pada tahapan KIE
gizi?
3. Bagaimana tujuan dalam melakukan KIE gizi ?
4. Mengapa diperlukan evaluasi pada KIE gizi ?
III. Tujuan Penulisan
1. Dapat menjelaskan tahapan untuk melakukan KIE gizi.
2. Dapat menjelaskan strategi komunikasi efektif pada KIE gizi .
3. Dapat mengetahui tujuan dari melakukan KIE gizi.
4. Dapat mengetahui keperluan evaluasi pada KIE gizi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian KIE Gizi
a. Komunikasi
Penyampaian pesan secara langsung ataupun tidak langsung melalui saluran
komunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan suatu efek (DEPKES RI, 1984).
Menurut Effendy (1998), komunikasi adalah pertukaran pikiran atau keterangan dalam
rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya, demi terwujudnya
hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain. Komunikasi adalah pertukaran
fakta, gagasan, opini atau emosi antara dua orang atau lebih.
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara
positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan
metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi
massa (Notoatmodjo, 2003). Unsur-unsur komunikasi menurut laswell meliputi lima
unsur sebagai jawaban pertanyaan yang di ajukan:
a. Komunikator (Communicator, source, sender).
b. Pesan (Massage).
c. Media (Channel, Media).
d. Komunikan (communicant, receiver).
e. Efek (Effect, Impact, Infuence).
Unsur-unsur dalam proses komunikasi berdasarkan Philip Kotler adalah sebagai
berikut
a. Sander atau Komunikator yaitu orang atau intitusi yang menyampaikan
pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.
b. Enconding atau penyandian yaitu proses pengalihan pikiran kedalam
bentuk lambang.
3
c. Message atau pesan yaitu seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator.
d. Media yaitu saluran tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada
komunikan.
e. Decoding atau pengalih sandian yaitu proses dimana komunikan
menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator
kepadanya.
f. Receiver atau komunikan yaitu si penerima pesan dari komunikator.
g. Response atau tanggapan yaitu seperangkat reaksi pada komunikan
setelah diterima pesan.
h. Feedback atau umpan balik yaitu tanggapan komunikan yang
tersampaikan/disampaikan kepada komunikator.
i. Noise yaitu gangguan tidak terencana yang terjadi dalam proses
komunikasi.
b. Informasi
Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang perlu
diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993). Sedangkan menurut DEPKES, 1990
Informasi adalah pesan yang disampaikan.
c. Edukasi
Pendidikan adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI,
1990). Menurut Effendy (1998), pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi
yang dituntut dari tenaga kesehatan, karena merupakan salah satu peranan yang harus
dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan, baik itu terhadap individu,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
4
Jadi defenisi KIE gizi adalah suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang program kesehatan baik menggunakan media seperti: radio, televisi, pers, film, mobil unit penerangan, penerbitan, kegiatan promosi, pameran dengan tujuan utama adalah untuk memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat dalam meningkatkan program kesehatan atau sebagai penunjang tercapainya program KB.
B. Prinsip KIE Gizi
Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE adalah :
1. Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.
2. Memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu (status pendidikan, sosial
ekonomi dan emosi) sebagaimana adanya.
3. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
4. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan
sehari–hari.
5. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan risiko yang dimiliki ibu.
C. Jenis-Jenis Kegiatan dalam KIE Gizi
Kie dapat dikelompokkan menjadi 3 kegiatan :
1. KIE Massa adalah suatu proses KIE tentang program kesehatan yang dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam
jumlah besar.
2. KIE Kelompok adalah suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas
KIE dengan kelompok (2-15 orang).
3. KIE Perorangan adalah suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas
KIE dengan individu sasaran program kesehatan.
Menurut media yang digunakan, kegiatan KIE dapat diperinci sebagai berikut :
1. Radio
2. Televisi
5
3. Mobil unit penerangan
4. Penerbitan/publikasi
5. Pers/surat kabar
6. Film
7. Kegiatan promosi
8. Pameran
D. Tahapan – Tahapan Program KIE Gizi
Komunikasi gizi adalah factor penting dalam rangka perbaikan status gizi suatu
masyarakat. Banyak program KIE yang telah dilaksanakan oleh pemerintah yang
tujuannya adalah peningkatan status gizi. Untuk mencapai keberhasilan program KIE
diperlukan tahapan – tahapan KIE yaitu perencanaan dan pemilihan strategi.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan fondasi bagi seluruh proses KIE. Kegagalan pada tahap
ini mengakibatkan kegagalan pada seluruh program KIE. Pada tahap perencanaan
terdapat empat fase sebagai berikut:
1. Konseptualisasi
Pada tahap ini yang dilakukan adalah mendefinisikan masalah-masalah gizi,
menentukan penyebab (the cause) masalah-masalah tersebut, membangun the
educational framework. Tujuan akhir dari KIE adalah perubahan kebiasan perilaku yang
tidak mendukung terhadap peningkatan status gizi. Oleh karena itu, dalam perencanaan
KIE perlu di ketahui kebiasaan-kebiasaan di masyarakat yang buruk tersebut. Untuk
mengetahuinya terdapat beberapa cara berikut:
a). Literature Review
Data di dapatkan dari perpustakaan atau institusi baik pemerintah maupun swasta
berupa jurnal, hasil penelitian. Dibutuhkan waktu pengumpulan beberapa hari atau
minggu tergantung dari subyek, biaya tidak mahal. Keterbatasannya adalah data tidak
tersedia dan tidak dapat menentukan reliabilitas dan validitas data.
6
b). Interview In Central Location
Data di kumpulkan dari sejumlah orang di tempat yang ramai dengan
menggunakan kuisoner yang telah di uji coba.
c). Indepth Interview ( Wawancara Mendalam)
Data dikumpulkan dari bebrapa orang dengan interview yang mendalam dengan
pedoman wawancara.
d). Focus group discussion (Diskusi Kelompok)
Data diperoleh berdasarkan diskusi dari 8 sampai 12 orang .
e) Observasi
Data diperoleh dari observasi.
f) Survei KAP (Knowledge,Attitude,Practice)
Data dikumpulkan dengan melakukan survei menggunakan kuisoner dan sampel
yang representative dari populasi.
2. Formulasi
Pada fase formulasi dilakukan penyusunan objektif/tujuan, mendesain pesan,
pemilihan media, atau multimedia.
a. Formulasi Penetapan Tujuan
Target populasi suatu intervensi pendidikan terdiri dari beberapa kelompok.
Untuk melakukan pendekatan pada setiap kelompok, dibutuhkan identifikasi setiap
kelompok untuk membedakan satu sama lain.
Di tingkat mana tujuan akan di buat Nutricional Objectives berbeda dalam
masyarakat. Tujuan utama program intervensi gizi adalah perbaikan nutrisi kelompok
sasaran yang di ukur melalui indikator-indikator diet makanan, biokimia, antropometri,
dan biofisik. Seluruh indikator ini menunjukkan status gizi yang berbeda dalam
masyarakat. Educational Objectives Tujuan khusus program pendidikan gizi adalah
untuk memperoleh perubahan perilaku yang mempengaruhi status gizi Communication
Objectives. Agar program komunikasi berjalan efektif dan dapat mengubah perilaku,
7
target sasaran harus di fokuskan pada isi pesan (terpapar dengan isi pesan) sehingga
dapat mengingat pesan.
b. Mendesain pesan/membuat pesan
Bagaimana menjamin bahwa isi pesan itu logis dengan tujuan, yaitu dengan
cara: pesan harus sesuai dengan tujuan, pesan harus logis dengan jenis intervensi,
merancang pesan yang bersifat persuasive, dan memaksimalkan kemampuan untuk
menghasilkan pesan yang efektif.
c. Pemilihan media atau multimedia.
1) Komunikasi tatap muka (dua arah)
Komunikasi tatap muka mencakup dua hal, yaitu Komunikasi Interpersonal
(bicara Langsung) adalah pembicaraan langsung bersifat dua arah yang dilakukan oleh
dua orang pada saat yang sama. Komunikasi Kelompok (Diskusi) dilakukan pada
pendidikan gizi dalam waktu lama melalaui kegiatan diskusi. Jenis komunikasi ini lebih
baik karena merupakan hasil pengalaman lapangan dan penelitian ilmiah.
2) Mass Media
Melalui mass media, tidak pernah terjadi kontak langsung antara penerima dan
transmitter karena diperantarai oleh gambaran visual, cetak, atau kombinasi elemen-
elemen ini. Bagaimana memilih media dan bahan-bahan pendukung. Proses itu
menggunakan beberapa kriteria, di antaranya biaya, aksesbilitas/jangkauan, mudah di
pakai oleh target sasaran, kredibilitas / dapat dipercaya, parsitipasi masyarakat, penyebar
luasan pesan dengan waktu (bersifat lama/panjang), dan berhubungan dengan tujuan
intervensi.
Pada dasarnya kesuksesan program edukasi masyarakat banyak ditentukan oleh
penggunaan kombinasi multimedia. Kombinasi media terdiri dari gabungan komunikasi
interpersonal dengan media massa.
3. Implementasi
a. Produksi Bahan Materi Komunikasi
8
Pengembangan materi komunikasi membutuhkan tim dari berbagai disiplin ilmu,
seperti ahli gizi yang bertanggung jawab atas isi pesan, ahli kreatif untuk merancang
formulasi pesan, teknisi yang bertanggung jawab merancang bahan audiovisual, dan tim
perencana yang memiliki wewenang untuk menerima atau menolak bahan materi
melalui pre-test.
b. Pre-test Materi
Prosedur pre-test materi dan pesan adalah sama., dimana uji coba bahan materi
dilakukan sebelum di produksi dalam jumlah besar untuk digunakan.
4. Evaluasi Program Intervensi
Evaluasi sebuah intervensi dilakukan dari dua perspektif,yaitu untuk melihat jika
tujuan telah tercapai dan untuk menentukan jika prosedur telah dilakukan telah sesuai
dengan harapan.
b. Pemilihan Strategi
1. Penajaman rumusan siapa sasaran KIE termasuk idntifikasi masalah
2. Penajaman dalam penggunaan forum,kelompok dan media dimana pesan KIE
disampaikan (Forum Posyandu,Dasa wisma,PKK, dsb )
3. Pengembangan model rantai hubungan masalah gizi buruk dengan factor-faktor
determinan sesuai wilayah dan penajaman analisis
4. Penajaman system keterpaduan dan koordinasi didalam pelaksanaan operasional
KIE.
E. Hambatan–Hambatan Dalam Komunikasi
Hambatan komunikasi dapat di kelompokkan menjadi tiga jenis berikut:
1. Technical Barrier (Hambatan Teknik)
a. Timing
Waktu merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam mengirim pesan, jadi
perlu dilakukan penelitian sebelumnya tentang waktu yang tepat untuk mengirim pesan
agar pesan dapat diterima kepada komunikan yang dimaksud.
9
b. Information Load
Kondisi ini dapat terjadi apabila komunikan menerima banyak pesan pada satu
waktu atau apabila terdapat banyak pesan melalui multimedia yang pesannya
bertentangan.
c. Cultural Difference
Terdapat kebiasaan yang berbeda, misalnya tentang media habit sehingga perlu
diketahui media habit pada populasi komunikan.
2. Linguage Barrier (Hambatan Bahasa)
a. Language
Bahasa pengantar yang berbeda antara komunikator dengan komunikan tentu
menyebabkan pesan tidak akan sampai dan diterima oleh komunikan.
b. Vocabulary
Kata-kata dalam komunikasi sebaiknya di gunakan sesuai dengan segmen
komunikan, yang dapat dibedakan berdasarkan usia, tingkat pendidikan, social ekonomi,
dan lain-lain.
c. Somantic
Komunikator sebaiknya dapat memilih kata-kata yang tepat, jangan sampai
memberikan kata-kata yang dapat memberikan arti yang berbeda kepada komunikan.
d. Jargon
Komunikator sebaiknya mengerti istilah-istilah tertentu yang biasa di gunakan
dalam percakapan sehingga dapat lebih mudah di mengerti.
3. Psychological Barrier (Hambatan Psikologi)
a. Information Filtering
Apabila pesan yang disampaikan dari mulut ke mulut, pesan yang akan
disampaikan ke komunikan terkadang berbeda dengan pertama hal ini dikarenakan
adanya Information Filtering. Maka, perlu dipertimbangkan media yang sesuai agar
pesan dapat disampaikan tanpa mengubah isi pesan.
b. Lacking Trust
10
Komunikasi kurang berhasil akibat ketidakpercayaan masyarakat kepada si
pemberi pesan.
c. Pre-occupation
Pesan tidak akan sampai kepada penerima pesan jika si penerima pesan sibuk
dengan dirinya sendiri atau sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
d. Hearing what we expect to hear
Pesan akan di dengarkan oleh penerima pesan apabila memang menjadi
kebutuhan penerima pesan, tetapi jika pesan tersebut bukan merupakan kebutuhan
penerima pesan maka akan sulit untuk di dengarkan.
e. Perception set Different
Ketidakberhasilan komunikasi biasa terjadi karena perbedaan persepsi antara
komunikator dengan komunikan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor seperti
pengalaman, tingkat pendidikan, dan nilai/norma.
f. Noise
Noise adalah gangguan yang terjadi pada saat ditransmisikan pesan dari
komunikator kepada komunikan.
F. Cara Mengatasi Hambatan-Hambatan KIE Gizi
Hambatan dalam komunikasi adalah saat sumber dan penerima mengalami
kesulitan saat komunikasi berlangsung, misalnya seorang yang sedang melakukan
penilitian di daerah pedalaman, hambatan yang dialami adalah pada saat seseorang yang
melakukan penelitian tidak mengerti bahasa yang digunakan oleh orang pedalaman
tersebut, dan orng pedalaman juga tidak mengerti bahasa yang digunakan oleh orang
yang melakukan penelitian terrsebut, sehingga meraka merasakan kesulitan saat
berkomunikasi, sehingga cara mengatasi komunikasi mereka dengan bahasa isyarat atau
non verbal. Pada saat sumber melakukan komunikasi dengan menggunakan media yang
tidak dimengerti oleh penerima. Beberapa hambatan yang terdapat pada KIE gizi dan
cara mengatasinya:
11
Sumber, pada Sumber, sumber harus memiliki kepribadian, pengetahuan dan
kemampuan yang lebih banyak dan ditingkatkan. Serta harus memiliki pengetahuan
pesan yag akan disampaikan. Dan harus dapat membedakan sosiologis, psikologis dan
antropologis pada setiap orang.
Pesan, pesan yang disampaikan harus memiliki makna, menggunakan bahasa
yang mudah untuk dimengerti oleh penerima, pesan yang tepat dan sesuai dengan kontek
yang akan dibicarakan, misalnya memikirkan pesan yang akan disampaikan pada anak,
dewasa atau orang tua pesan itu akan disampaikan
Media, Media yang digunakan harus sesuai dengan tempat dan penerima pesan
yang akan menerima pesan tersebut. Memilih media yang cocok dan trmpil yang dapat
memanipulasi peranan satuan medi dan campuran media, bahkan multimedia. Media
yang digunaka harus mudah dilihat atau dicerna oleh penerima yang menggunakan
media itu.
Penerima, Penerima merancang segmen sasaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan
sumber, kesesuaian pesan dan kemudahan media. Penerima pesan juga harus fokus
terhadap sumber yang akan menyampaikan pesan.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam pembuatan program KIE, yaitu
Perencanaan (Konseptualisasi dan formulasi penetapan tujuan, mendesain
pesan, pemilihan media). Implementasi Pre-test dan penyebarluasan pesan
dengan media), Evaluasi program.
2. Strategi komunikasi efektif ditujukan pada seluruh kelompok sasaran yaitu
kelompok primer, kelompok sekunder, dan kelompok tersier. Pendekatan
yang digunakan bervariasi pada setiap kelompok tergantung pada tingkat
pendidikan, status sosio-ekonomi, pengetahuan dan sebagainya.
3. Tujuan (objective) komunikasi atau intervensi gizi dibuat berdasarkan di
tingkat mana tujuan akan di buat.
4. Pembuatan pesan harus bersifat logis terhadap tujuan dan jenis intervensi,
dan menggunakan bahasa yang bersifat persuasive, selanjutnya isi pesan akan
diuji coba melalui pendekatan kualitatif:FGD dan wawancara mendalam.
5. Evaluasi intervensi dilakukan untuk melihat jika tujuan telah tercapai dan
untuk menentukan jika prosedur yang dilakukan telah sesuai dengan
harapan.evaluasi dilakukan pada saat intervensi sedang berjalan atau setelah
intervensi selesai di lakukan.
13
DAFTAR PUSTAKA
FAO. 1994. Social Communication in Nutrition: a Methodology for Intervention, Globalisasi. BPS, Depkes, Badan POM,Bappenas,Deptan dan Ristek.jakarta.
Hubley. John 1994. Communication Helth: An Action Guide to Health Education and Health Promotion.
http://azkiattamam.blogspot.com/2013/06/program-kie-dalam-penyuluhan-keluarga.html
http://khanzima.wordpress.com/2011/03/10/komunikasi-informasi-dan-edukasi-kie/
http://gizidiyah.blogspot.com/
http://yunipatra05.wordpress.com/2014/09/23/strategi-komunikasiinformasi-dan-edukasi-kie-dalam-penanggulangan-gizi-buruk-ditulis-sri-wahyuniskm-tgl-1-agustus-2014/
iv