10657718_920854467924774_1856024527_n
DESCRIPTION
wTRANSCRIPT
Asuhan Keperawatan
Kasus Problem Solving:
Tuan Agus, usia 45 tahun mengalami kecelakaan 4 bulan yang lalu di kaki kanan. Riwayat
klien dibawa ke pengobatan tradisional sangkal putung. Berdasarkan keterangan dari
keluarganya klien dilakukan pemijatan dan dipasang balutan coklat pada kaki kanannya oleh
tukang sangkal putung. Pasien mengeluh nyeri menetap dan bertambah sakit jika
digerakkan, kakinya semakin membengkak. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan adanya
kekakuan pada otot disekitar trauma, terdapat rembesan cairan pada balutan berwarna
kuning, bau menyengat dan busuk, kulit teraba panas di sekitar balutan, denyut nadi teraba
lemah pada a. dorsalis pedis, CR jari kaki > 3 det. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan kadar leukosit 35.600 /uL, Hb 10 g/dl, kultur luka resisten terhadap
ceftriakson. Saat dilakukan pembukaan balutan ditemukan kondisi luka: nekrosis 90%,
slough 10%, tampak tulang kehitaman dan berbau. Pasien direncanakan untuk amputasi
oleh dokter bedah pada kaki kanannya 2 hari lagi.
Hasil foto radiologi:
Hasil Bacaan:
Frontal (A) dan lateral (B) menunjukkan adanya gambaran lesi destruksi
pada sisi regio diametaphysial pada tibia proksimal
Pengkajian
a. Identitas
Nama : Tuan Agus
Usia : 45th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Sumber informasi : Keluarga klien
b. Status kesehatan saat Ini
a. Keluhan utama : klien mengalami mengalami kecelakaan 4 bulan yang
lalu di kaki kanan. Pasien mengeluh nyeri menetap dan
bertambah sakit jika digerakkan, kakinya semakin
membengkak
b. Lama Keluhan : 4 bulan yang lalu
c. Kualitas keluhan : menetap dan bertambah parah
d. Faktor pencetus : klien mengalami kecelakaan 4bulan yang lalu
e. Faktor pemberat : Klien mempunyai riwayat dibawa ke pengobatan
tradisional sangkal putung
f. Upaya yang telah dilakukan : tidak terkaji
c. Diagnosa medis : Osteomilitis
d. Riwayat kesehatan saat ini
Tuan Agus, usia 45 tahun mengalami kecelakaan 4 bulan yang lalu di kaki kanan.
Riwayat klien dibawa ke pengobatan tradisional sangkal putung. Berdasarkan
keterangan dari keluarganya klien dilakukan pemijatan dan dipasang balutan coklat
pada kaki kanannya oleh tukang sangkal putung. Pasien mengeluh nyeri menetap
dan bertambah sakit jika digerakkan, kakinya semakin membengkak. Hasil
pemeriksaan fisik ditemukan adanya kekakuan pada otot disekitar trauma, terdapat
rembesan cairan pada balutan berwarna kuning, bau menyengat dan busuk, kulit
teraba panas di sekitar balutan, denyut nadi teraba lemah pada a. dorsalis pedis, CR
jari kaki > 3 det. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar leukosit
35.600 /uL, Hb 10 g/dl, kultur luka resisten terhadap ceftriakson. Saat dilakukan
pembukaan balutan ditemukan kondisi luka: nekrosis 90%, slough 10%, tampak
tulang kehitaman dan berbau
e. Riwayak Kesehatan terdahulu
Tidak terkaji
f. Pemeriksaan Fisik
adanya kekakuan pada otot disekitar trauma
terdapat rembesan cairan pada balutan berwarna kuning
bau menyengat dan busuk, kulit teraba panas di sekitar balutan
denyut nadi teraba lemah pada a. dorsalis pedis
CR jari kaki > 3 det
Hasil PemeriksaanLaboratorium
kadar leukosit 35.600 /uL
Hb 10 g/dl
kultur luka resisten terhadap ceftriakson.
Hasil Pemeriksaan Radiologi
Frontal (A) dan lateral (B) menunjukkan adanya gambaran lesi destruksi pada
sisi regio diametaphysial pada tibia proksimal
Rencana Tindakan
Klien di rencanakan amputasi oleh dokter bedah pada kaki kanannya 2 hari
lagi.
Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS :
Pasien mengeluh nyeri
menetap dan tambah
nyeri jika digerakkan
DO
Saat dilakukan
pembukaan balutan
ditemukan kondisi
luka nekrosis 90%
slough 10 % dan
tampak tulang
Kecelakaan pada kaki kanan
Dilakukan pemijatan dan pemasangan balutan coklat
di sangkal putung
Invasi mikroorganisme dari tempat yang mengalami luka terbuka yang beredar melalui
darah
Nyeri Akut
menghitamMasuk ke epifisis tulang
panjang
Invasi ke tulang sendi (terinfeksi)
Osteomilitis
Fagositosis
Proses inflamasi: pembengkakan, hiperemia,
gangguan fungsi, pembentukan pus
Peningkatan jaringan atau tekanan tulang dan medula
Iskemia dan nekrosis tulang
Pembentukan abses tulang (pasien mengeluh nyeri dan tambah sakit juka digerakan)
Nyeri akut
DS :
Keluarga klien
mengatakan klien
dibawa ke sangkal
putung dilakukan
pemijatan dan
Kecelakaan pada kaki kanan
Dilakukan pemijatan dan pemasangan balutan coklat
di sangkal putung
Disfungsi Neuvaskuler Perifer
dipasang balutan
coklat pada kaki kanan
Klien mengeluh nyeri
menetap, bertambah
sakit jika digerakkan,
kaki semakin bengkak
DO:
Pain (P1): lokasi kaki
kanan, nyeri menetap,
dan nyeri timbul jika
digerakkan
Pallor (P2): CRT > 3
detik
Pulselessness (P3):
denyut nadi lemah
Pressure (P6): edema,
kulit teraba panas di
sekitar balutan
Invasi mikroorganisme dari
tempat yang mengalami luka terbuka yang beredar melalui
darah
Masuk ke epifisis tulang panjang
Invasi ke tulang sendi (terinfeksi)
Osteomilitis
Fagositosis
Proses inflamasi: pembengkakan, hiperemia,
gangguan fungsi, pembentukan pus
penurunan aliran darah
nadi melemah, CRT>3dtk
Disfungsi Neuvaskuler Perifer
DS :
klien mengeluh sakit
jika digerakkan, kaki
kanan bengkak
Trauma akibat kecelakaan
di kaki kanan 4 bulan lau
Menyebabkan lesi distruksi
Hambatan Mobilitas Fisik
DO:
Kaku otot sekitar area
trauma
Necrosis 90%, slough
10%, tulang
menghitam
Terdapat lesi distruksi
pada tibia proksimal
Pasien direncanakan
amputasi oleh dokter
2 hari kemudian
tibia proksimal
Manajemen luka yang
tidak tepat
Terjadi invasi bakteri
Osteomilitis
Fagositosis
Proses inflamasi: pembengkakan, hiperemia,
gangguan fungsi, pembentukan pus
Peningkatan jaringan atau tekanan tulang dan medula
Iskemia dan nekrosis tulang
Menyebar ke jaringan dan
sendi di sekitarnya
Kaku otot dan sakit bila
digerakkan
Hambatan mobilitas fisik
DS :
Pasien mengeluh nyeri
menetap dan
Kecelakaan pada kaki kanan
Kerusakan integritas
jaringan
bertambah sakit jika
digerakkan, kakinya
semakin membengkak.
DO :
terdapat rembesan
cairan pada balutan
berwarna kuning, bau
menyengat dan busuk,
kulit teraba panas di
sekitar balutan
Dilakukan pemijatan dan pemasangan balutan coklat
di sangkal putung
Invasi mikroorganisme dari tempat yang mengalami luka terbuka yang beredar melalui
darah
Masuk ke epifisis tulang panjang
Invasi ke tulang sendi (terinfeksi)
Osteomilitis
Fagositosis
Proses inflamasi: pembengkakan, hiperemia,
gangguan fungsi, pembentukan pus
Terdapat rembesan cairan,
bau menyegat dan busuk,
kulit teraba panas
Peningkatan tekanan
jaringan tulang dan
medula Iskemia, nekrosis
jaringan
DS :
- Klien dibawa ke
pengobatan
alternaltif sangkal
putung
- klien dilakukan
pemijatan dan
pemasangan
balutan coklat
pada kaki
kanannya
- pasien mengeluh
nyeri menetap dn
bertambah sakit
jika digerakkan
serta kakinya
semakin
membengkak
DO :
- terdapat rembesan
cairan pada
balutan berwarna
kuning, bau
menyengat dan
busuk
- saat dilakukan
pembukaan
balutan ditemukan
Kerusakan integritas
jaringan
Kecelakaan pada kaki kanan
Dilakukan pemijatan dan pemasangan balutan coklat
di sangkal putung
Invasi mikroorganisme dari tempat yang mengalami luka terbuka yang beredar melalui
darah
Masuk ke epifisis tulang panjang
Invasi ke tulang sendi (terinfeksi)
Osteomilitis
Fagositosis
Proses inflamasi: pembengkakan, hiperemia,
gangguan fungsi, pembentukan pus
Terdapat rembesan cairan berwarna kuning, bau
menyengat dan busuk, kulit
Defisit Pengetahuan
kondisi luka
nekrosis 90%
slough 10%
teraba panas
Iskemia dan nekrosis tulang
komplikasi
Kurang terpajan pengetahuan dan informasi
Defisit Pengetahuan
g. Prioritas Diagnosa Keperawatan
No Tgl Diagnosa Keperawatan TTD
1. Nyeri Akut berhubungan dengan cedera
ditandai dengan melaporkan nyeri secara
verbal
2. Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer
berhubungan dengan obstruksi vaskuler yang
ditandai dengan nadi melemah, nyeri menetap
dan edema
3. Kerusakan Integritas Jaringan berhubungan
dengan gangguan sirkulasi ditandai dengan
kulit teraba panas di sekitar luka
4. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan
dengan gangguan muskuloskeletal ditandai
dengan kaku otot di sekitar trauma
5. Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan
salah interpretasi informasi ditandai dengan
perilaku tidak tepat dibawa ke sangkal putung
dan menimbulkan komplikasi fraktur
Intervensi Keperawatan
1. Nyeri Akut
Diagnosa
Nyeri Akut berhubungan dengan cedera ditandai dengan melaporkan nyeri
secara verbal
Tujuan
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, pasien kembali pada
keadaan status neurologis sebelum sakit, meningkatnya kesadaran pasien dan
fungsi sensoris.
Kriteria hasil
Indikator NOC mencapai nilai 4
NOC : Pain control
No. Indikator 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
Recognizes pain onset
Describe causal factors
Recognizes associated symptoms of pain
Reports pain controlled
√
√
√
√
Keterangan :
1. Never Demonstrated
2. Rarely Demonstrated
3. Sometimes Demonstrated
4. Often Demonstrated
5. Consistenly
NIC : Pain Management
- Menunjukkan area nyeri yang meliputi lokasi karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri dan faktor yang timbul
- Memeriksa faktor yang dapat meningkatkan atau memperburuk nyeri
- Menurunkan atau menghilangkan faktor penyebab nyeri misalnya ketakutan,
kelemahan dan kurang pengetahuan
- Kaji pengetahuan pasien mengenai nyeri
- Pilih dan implementasikan beberapa tindakan (misalnya farmakologi, non
farmakologi) untuk memfasilitasi penyembuhan nyeri jika diperlukan
- Ajarkan teknik manajemen nyeri
- Kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan profesional lainnya untuk
memilih implementasi dan tindakan farmakologi jika diperlukan
2. Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer
Diagnosa
Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer berhubungan dengan obstruksi vaskuler
yang ditandai dengan nadi melemah, nyeri menetap dan edema
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam rasa sakit pasien
berkurang / rasa sakit terkontrol
Kriteria Hasil
Indikator NOC mencapai nilai 4
NOC : Circulation Status
No. Indikator 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
Capillary refill
Peripheral Edema
Pallor
√
√
√
Keterangan :
1. Severe deviation from normal range
2. Substantial deviation from normal range
3. Moderate deviation from normal range
4. Mild deviation from normal range
5. No deviation from normal range
NIC : Circulatory Precautions
- Menunjukkan penilaian sirkulasi perifer (dengan cara edema, capillary
refill,cek nadi perifer, suhu, dan warna ekstremitas)
- Mencegah infeksi pada luka
- Menghindari luka pada area yang terkena
- Monitor pada area ekstremitas yang panas, nyeri, dan bengkak
- Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala yang diperlukan mengenai
perawatan emergency contohnya komplikasi luka, bertambah nyeri saat
istirahat
3. Kerusakan Integritas Jaringan
Diagnosa
Kerusakan Integritas Jaringan berhubungan dengan gangguan sirkulasi ditandai
dengan kulit teraba panas di sekitar luka
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 jam, jaringan kulit
mengalami perbaikan.
Kriteria Hasil
NOC : Tissue Integrity : Skin and mucous membran
No. Indikator 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
Temperatur Kulit
Integritas Kulit
Necrosis
Perfusi Jaringan
√
√
√
√
Keterangan :
1. Tidak pernah dilakukan
2. Sesekali dilakukan
3. Terkadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
NIC : Wound Care
- Monitor karakteristik luka meliputi drainase, warna, ukuran dan bau
- Dokumentasi lokasi luka, ukuran, dan bentuk luka
- Intruksikan pasien / anggota keluarga untuk prosedur perawatan luka
Skin Survillance
- Monitor warna kulit dan temperatur
- Observasi ekstremitas untuk warna, kehangatan, bengkak, nadi, tektur,
edema, dan ulcerasi
- Monitor untuk infeksi terutama area edema
4. Hambatan Mobilitas Fisik
Diagnosa
Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
ditandai dengan kaku otot di sekitar trauma
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 jam pasien mampu
meningkatkan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Kriteria Hasil
Indikator NOC mencapai nilai 4
NOC : Mobility
No. Indikator 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
Koordinasi
Gerakan otot
Posisi tubuh
Cara berjalan
√
√
√
√
Keterangan :
1. Severely compromised
2. Ubstantially compromised
3. Moderately compromised
4. Mildly compromised
5. Not compromised
NIC : Exercise Therapu : Ambulation
- Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
- Latihan pasien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara mandiri
sesuai kebutuhan
- Ajarkan pasien dan pantau dalam penggunaan alat bantu
- Ajarkan pasien dalam latihan ROM aktif pada ekstremitas yang tidak aktif
dan ROM pasif pada ekstremitas yang sakit
- Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai
kebutuhan
5. Defisit Pengetahuan
Diagnosa
Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi informasi
ditandai dengan perilaku tidak tepat dibawa ke sangkal putung dan
menimbulkan komplikasi fraktur
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam pasien memiliki
pengetahuan dan informasi mengenai penyakitnya.
Kriteria Hasil
Indikator NOC mencapai nilai 4
NOC : Knowledge : Disease Process
No. Indikator 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
Characteristic of spesific disease
Cause and contributing factor
Risk factor
Sign and symptons of disease
Sign and symptons of disease complication
√
√
√
√
Keterangan :
1. Severely compromised
2. Ubstantially compromised
3. Moderately compromised
4. Mildly compromised
5. Not compromised
NIC : Teaching Disease Process
- Jelaskan pada pasien tentang proses perjalanan penyakit dan pengaruhnya
terhadap anatomi maupun psikologi pasien
- Deskripsikan tanda dan gejala yang ada pada penyakit
- Diskusikan tentang perubahan gaya hidup karena amputasi
- Diskusikan terapi yang tepat
- Diskusikan komplikasi kronik yang mungkin ditimbulkan