10. lp & askeb (ibu nifas)
DESCRIPTION
jjcgcgTRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN
DAN ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU NIFAS HARI KE I
DI PUSKESMAS GONDANG
TULUNGAGUNG
Disusun Oleh
DIAJENG MEGA PANGESTU
Bd. DH. 2008. 57
AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI
2010
LAPORAN PENDAHULUAN
IBU NIFAS
I. DEFINISI
Masa nifas adalah masa pulihnya kembali mulai dari persalinan sampai alat-
alat kandungan kembali sebelum hamil, lama masa nifas 6 – 8 Minggu
(Mochtar, Rustam)
Masa nifas : mulai seperti partus selesai dan berakhir kira-kira 6 Minggu
(Sarwono)
Puerperium adalah berlangsung selama 6 Minggu atau 42 hari merupakan
waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat-alat kandungan pada keadaan
abnormal
(Manuaba, Ida Bagus Gde)
II. PERIODE MASA NIFAS
1. Purperium dini
Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari
2. Purperium intermedial
yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 Minggu.
3. Remote puerperium
ialah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk
sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
III. PERUBAHAN PADA PUERPERIUM
1. Fisiologis
TTV
- tekanan darah menurun relaksasi kerja jantung
- nadi umumnya 60 – 80 x/mnt, bradikardi dapat terjadi karena setelah
partus
- suhu tidak lebih dari 37,2o C, sesudah partus dapat naik + 0,05o C
dan keadaan normal, namun tidak melebihi 38o C
- pernafasan kembali ke keadaan normal 16-20 /menit
Kardiovaskular
- bradikardi 60 – 80 x/mnt
- diaporesis pada malam hari, tidak disertai demam normal.
Hemoglobin dan hematokrit tetap, leukosit 15.000 – 30.000
Endokrin
- estrogen dan progesteron meningkat setelah plasenta lahir
- protein meningkat karena hisapan bayi, ASI mulai keluar untuk
menyusui (dimulai dari kolostrum)
Mammae
Keluar kolostrum pada 2 – 3 hari pertama post partum. ASI keluar pada
hari ke – 3 karena adanya vaskularisasi
Sistem pencernaan
Minggu I motilitas menurun, kekurangan cairan
Musculus
- tonus otot menurun : lembek
- distasis recti abdominaslis : sensasi ekstremitas bawah menurun
karena anestesi
- tromboflebitis : menurunnya aktivitas melalui protrombin
Involusi organ reproduksi
1. Uterus
Secara berangsur-angsur mengecil dan kembali seperti sebelum
hamil:
Involusi TFU Berat
Bayi lahir
Uri lahir
1 Minggu
2 Minggu
6 Minggu
8 Minggu
Setinggi pusat
2 jari di bawah pusat
Pertengahan pusat symphisis
Tidak teraba di atas symphisis
Bertambah kecil
Sebesar normal
1000 gr
750 gr
500 gr
300 gr
50 gr
30 gr
2. Involusi
Proses involusi uterus bekas implantasi plasenta, terdapat gambaran
sebagai berikut :
- bekas implantasi plasenta segera setelah lahir seluas 12 x 15 cm,
permukaan kasar dimana pembuluh bermuara
- pada pembuluh darah terjadi pembentuk trombosit, di samping
pembuluh darah tertutup puerperium sebesar 2 cm
- bekas luka imlpantasi yang cepat mengecil pada Minggu ke 2
sebesar 6 – 8 cm dan akhir puerperium sebesar 2 cm
3. Perubahan pada serviks dan vagina
- beberapa hari setelah persalinan ostium eksternal dapat dilalui
oleh 2 jari
- pada akhir Minggu I hanya dapat dilalui oleh jari apa saja
- setelah involusi selesai, ostium eksternum lebih besar dan tetap
retak-retak pada pinggirnya oleh robekan ini terbentuk bibir
depan dengan bibir belakang serviks
- vagina yang sangat di regang pada waktu persalinan, akan
mencapai ukuran normal
- pada Minggu ke 3 PP rugae mulai tampak kembali
4. Dinding perut dan perineum
Dinding perut yang longgar karena diregang begitu lama akan pulih
kembali dalam 6 Minggu
5. Lochea
Adalah cairan/sekret sisa lapisan endometrium dan sisa dari tempat
implantasi plasenta. Pengeluaran plasenta dapat dibagi berdasarkan
jumlah dan warnanya sebagai berikut:
a. lochea rubra (cruenta)
berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
vernik kaseosa lanugo dan mekonium, selama 2 hari pasca
persalinan, warna merah dan hitam
b. lochea sanguinolenta
berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, ahri ke 3 – 7
pasien persalinan
c. lochea serosa
berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7 – 14
pasca persalinan
d. lochea alba
cairan putih, selama 2 Minggu/14 hari
e. lochea purulenta
terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
f. lochiostasi
lochea tidak lancar keluarnya
6. Serviks
Setelah persalinan bentuknya seperti corong, berwarna kehitaman,
lunak kadang terjadi perlukaan kecil.
Keadaan serviks setelah bayi lahir:
1 jam PP dapat dilalui 1 tangan
2 jam PP dapat dilalui 2 – 3 jari
7 hari PP dapat dilalui 1 jari
7. Vagina
Mengalami perlukaan, oedema, biru laserasi, rugae berkurang, akan
sembuh 6 – 7 hari. Jika tidak disertai infeksi
8. Perineum
Luka episiotomi maupun robekan perinuem akan mengakibatkan
ketidaknyamanan, nyeri
2. Psikologis
a. Taking in
Timbul pada hari 1dan 2
Ciri-ciri :
- Dependen (tergantung).
- Pasif.
- Fokus pada diri sendiri.
- Perlu tidur & makan.
b. Taking hold
timbul pada hari ke 3 s/d Minggu 4 – 5
Ciri-ciri :
- Dependen/independen
- Fokus melibatkan bayi
- Melalui perawatan diri
- Dapat bertanggung jawab
- Konsistensi normal
c. Letting go
Timbul pada hari ke 3 s/d Minggu ke 4 - 5
- Independen pada pesan bayi
- Sistem keluarga telah menyesuaikan diri
- Tubuh klien sudah sembuh
- Extended family tidak lagi ikut campur
IV. PENATALAKSANAAN
1. Kebersihan diri
Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
Mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan
air, dari vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut minimal 2 x/hari
Sarankan ibu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
membersihkan alat kelaminnya
Jika ibu mempunyai luka episitomi sarankan ibu untuk menghindari
menyentuh daerah luka
2. Istirahat
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang
berlebihan
Sarankan ibu untuk kembali kegiatan-kegiatan rumah tangga biasa
secara perlahan-lahan dan untuk tidur siang/beristirahat selagi bayi tidur
Kurangnya istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal:
- mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
- mempelambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
- menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan
dirinya sendiri
3. Gizi
Ibu menyusui harus :
Mengonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari
Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan
vitamin yang cukup
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum
setiap kali menyusui)
Tablet Fe harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40
hari pasca persalinan
Minum vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A pada
bayinya melalui ASI iya
4. Perawatan payudara
Menjaga payudara tetap bersih dan kering
Mengenakan BH yang menyokong payudara
Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum ASI yang keluar pada
sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap
dilakukan dari puting susu yang tidak lecet
Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminum dengan sendok
Apabila payudara bengkak dilakukan perawatan payudara
POHON MASALAH
Partus
Masa nifas
Tanda-tanda vital Payudara
SuhuMax. 38o C(24 jam I)
Kerja otot Dehidrasi Perubahan
hormonal
PernafasanDalam batas
normal
TDHipertensi enthostatik
Cardiovaskular Bradikardi 50 – 70 x/mnt
dalam batas normal Takikardi Partus lama dan perdarahan Diaporesis Malam hari normal bila tidak
ada oedema Menggigil instabilitas
vasomotor
Involus Uterus lama
menjadi kecil dan kembali seperti semula
Lochea Rubra Sanguindenta Serosa Alba
Kebutuhan personal hygiene
Sistem urinaria Berkurangnya
sensivitas kandung kemih
Kapasitas bertambah
Minggu I
kolostrumkeluar kuning
ASIkeluar kental
Minggu II
ASI keluar
Konseling tentangmanajemen laktasi dan
breastcare
Pentauan 2 jam DP
TFU tiap 15 menit 1 jam pertama
TFU, tiap 30 mnt pada 1 jam ke-2
Setiap 1 jamSetiap 6 jam
INTERVENSI UMUM
NO DX/M/KEB INTERVENSI RASIONAL
Dx : P1001 post
partum hari ke 1
Mx : nyeri luka
jahitan
1. Lakukan observasi
TTV setiap 8 jam
sekali.
2. Lakukan observasi
proses involusi yang
meliputi perdarahan,
TFU, VU, UC.
3. Anjurkan ibu untuk
mobilisasi dini.
4. Beri penyuluhan
tentang tanda bahaya
nifas, gizi, asi
eksklusif.
5. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
Amox 31 500 gram
Asam mefenamat 31
500 gram
SF 21
1. Bantu ibu dalam
merawat daerah
permanen
2. Observasi jahitan
1. Dengan mengobservasi
TTV dapat mengetahui
keadaan ibu secara umum.
2. Dengan melakukan
observasi proses involusi
maka dapat memantau
keadaan ibu dan tidak ada
komplikasi.
3. Dengan mobilisasi dini
dapat melancarkan
peredaran darah dan
meregangkan otot.
4. Dengan memberi
penyuluhan maka
pengetahuan ibu bertambah
dan dapat mengantisipasi
setiap kejadian secepatnya.
5. Dengan kolaborasi dapat
menentukan terapi
pengobatan yang tepat.
1. Dengan sering merawat
daerah perineum akan
mencegah infeksi
2. Dengan mengobservasi
Kebutuhan :
Personal hygiene
perineal
3. Pantau daerah laserasi
4. Anjurkan ibu menjaga
personal hygiene
5. Anjurkan ibu diit
TKTP dan mobilisasi
1. Anjurkan ibu mandi
minimal 2 sehari
2. Observasi luka
episiotomi terhadap
tanda-tanda infeksi
rembesan dan eksudak
purujen
3. Perawatan perineum
daerah jahitan perineal
dapat mengetahui bersih,
kering dan tidak ada
innfeksi
3. Dengan mengobservasi
dapat mengetahui daerah
laserasi bersih (+), kering
(+), infkei (-)
4. Dengan mengajari ibu cara
menjaga personal hygiene,
ibu dapat merasa lebih
nyaman dengan kebersihan
tubuhnya
5. Dengan menganjurkan ibu
diit TKTP dapat membantu
ibu tambah sehat (tidak
boleh tarak)
Membantu mobilisasi ibu
agar ibu tidak akan takut
kalau jahitannya akan robek
1. Dengan mandi ibu menjadi
bersih dan merasa lebih
nyaman serta mencegah
terjadinya infeksi
2. Rembesan menandakan
adanya perdarahan
gangguan penyatuan jahitan
3. Perawatan perineum
mencegah terjadinya infeksi
4. Anjurkan ibu untuk
vulva hygiene
dan mempercepat
penyembuhan luka
4. Mencegah dan membantu
penyembuhan
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Syarifudin. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta : EGC
Mochtar Rustam. Prof. Dr. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC..Prawiro, Sarwono SpOG. 2002. Ilmu Kebidanan.. Jakarta: YBS - SP
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
Tanggal masuk RS : 20 April 2010
Jam : 03.00 WIB
Tanggal pengkajian : 20 April 2010
Jam : 08.00 WIB
Nomor register : 011157_B
Diagnosa masuk : P1001 PP hari ke I
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. IDENTITAS (BIODATA)
Nama Pasien : Ny. Novitasari
Umur : 19 Tahun
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : -
Alamat Rumah : Dusun Kudan,
Desa Tiudan,
Gondang
Nama Suami : Tn. Santowidodo
Umur : 28 tahun
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : -
2. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan bahwa telah melahirkan anak pertama pada tanggal 20
April 2010 jam 05.00 WIB dengan BB 2800 gram, laki-laki.
3. RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : 13 tahun
Lama haid : 7 hari
Banyaknya : 3 x ganti pembalut
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Teratur
Sifat darah : Encer
Dismenorhoe : Ya, sebelum haid
Flour albus : Ya, sebelum dan setelah haid
Jumlah : Sedikit, tidak sampai membasahi celana dalam
Warna/bau : Putih / khas fluor albus
HPHT : 3 – 08 - 2009
HPL : 10 – 05 - 2010
4. ANTENATAL
Umur kehamilan : Mulai berumur 36 - 38 Minggu
ANC di : di Bidan
TM I : 2 kali
Keluhan : Mual dan muntah pada awal kehamilan
5. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU
KehamilanPerkawinan
ke
Tempat
persln
Usia
keha
Jenis
persPenlg
Penyulit Anak Kete
ranganKeh Persl Nifas JK BB PB
Kehamilan ini
6. RIWAYAT PERSALINAN SAAT INI
- Tempat persalinan : bidan
- Jenis persalinan : spontan
- Penolong : bidan
Komplikasi
- Partus lama : jam
- KPD : jam
Plasenta
- Jenis persalinan : spontan
- Ukuran/berat : tebal 2 cm, diameter 15 cm, berat +
500 gram
- Tali pusat : panjang 33 cm
- Kelainan : -
Perineum
- Utuh
- Ruptur derajat I/II/III/IV
- Episiotomi (medialis/lateralis/mediolateralis)
- Jahitan dalam
- Jahitan luar
- Jahitan jelujur
Perdarahan
- kala I : 50 cc
- kala II : 100 cc
- kala III : 50 cc
- kala IV: 150 cc
- selama operasi : - cc +
- total : 350 cc
Tindakan
- Infus cairan : -
- Transfusi : -
Lama persalinan
- kala I : Jam menit
- kala II : Jam menit
- kala III : Jam menit
- kala IV: Jam menit
- selama operasi : Jam menit +
- total : Jam menit
(tidak dikaji)
7. KEADAAN BAYI BARU LAHIR
Lahir tanggal : 20 April 2010 Jam 05.00 WIB
Masa gestasi : 36 – 38 Minggu
BB/PB lahir : 2800 gram/48/ cm
Nilai APGAR : 7 – 8 – 9
Cacat bawaan : tidak ada
Rawat gabung : iya
8. RIWAYAT POST PARTUM
Ambulasi
- Pola makan
Sebelum hamil Selama hamil
3 x sehari
Nasi, lauk, sayur
1 porsi habis
3 x sehari
Nasi, lauk, sayur
1 porsi habis
- Pola tidur
Sebelum hamil Selama hamil
Siang : 1 jam (13.00 – 14.00 WIB)
Malam 7 jam (21.00 – 04.00 WIB)
Tidak tentu, siang 2 jam
Malam 7 – 8 jam
- Pola Eliminasi
Sebelum hamil
Selama hamil
BAB BAK
1 - 2x / hari
-
5 - 6 x / hari
6 – 7 x /hari
- Pengalaman menyusui : ibu belum pernah mempunyai
pengalaman menyusui
- Pengalaman waktu melahirkan : baik
- Lokasi ketidaknyamanan : payudara, perineum
9. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
- Selama hamil : mencuci, menyapu, memasak,
menonton TV
- Selama nifas : berbaring di tempat tidur, duduk-
duduk
10. RIWAYAT KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN
No.Jenis
Kontrasepsi
Mulai MemakaiKeluhan
Berhenti/ganti cara Alas
anTgl Oleh Tempat Tol Oleh Tempat
Belum
pernah KB
11. RIWAYAT PENYAKIT YANG SEDANG DIDERITA
Ibu mengatakan tidak pernah/sedang penyakit apapun
12. RIWAYAT PENYAKIT YANG LALU
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit serius, hanya batuk dan pilek
ringan saja
13. RIWAYAT PENYAKIT KETURUNAN
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menurun
seperti DM, hipertensi, asma, jantung dll
14. PERILAKU KESEHATAN
- Merokok : Tidak
- Minum jamu-jamuan : Tidak
- Perubahan pola makan : (ngidam, nafsu makan turun, dll) :
ibu mengatakan tidak ada
perubahan dalam pola makannya
- Ganti pakaian : 2 x sehari
15. SEKSUALITAS
- selama hamil : 1 seminggu
- selama nifas : belum pernah
16. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
a. Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan : ya
b. Penerimaan ibu terhadap kelahiran bayinya : baik
c. Jumlah keluarga yang tinggal serumah : 2 orang, suami
dan anak
d. Orang terdekat ibu : ibu
e. Tanggapan keluarga terhadap kelahiran bayinya : baik
f. Pengetahuan ibu tentang masa nifas dan perawatan bayi :
Ibu belum begitu tahu berat anaknya
17. KEPERCAYAAN/ADAT ISTIADAT
Ibu mengatakan di dalam keluarganya masih mempercayai bahwa saat
nifas tidak boleh makan pedas dan tidur pada siang hari
18. PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
-
B. Data Obyektif
1. PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital
a. Tekanan darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Pernafasan : 20 x/menit
d. Suhu : 368 0 C
e. BB/TB : 46 kg/ -
2. PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
a. Kepala
Edema wajah : tidak ada
Rambut : Warna rambut : hitam
benjolan/tumor : tidak ada
ketombe : tidak ada
rontok : tidak rontok
Muka : oedema : tidak ada
cloasmagravidarum : tidak ada
Mata : simetris : kanan kiri
kelopak mata oedem : tidak/tidak oedem kanan kiri
sklera : tidak putih, ikterus kanan kiri
konjungtiva : tidak anemis kanan kiri
Hidung : simetris : simetris kanan kiri
sekret : tidak ada kanan kiri
polip : tidak ada kanan kiri
Mulut : lidah : bersih, tidak stomatitis
gusi : tidak epulis, merah muda
gigi : tidak caries, bersih
Telinga : simetris : simetris kanan kiri
serumen : tidak ada kanan kiri
b. Leher kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran
kelenjar vena jugularis: tidak ada pembesaran
c. Dada
Mammae bentuk : simetris kanan kiri
puting susu : menonjol kanan kiri
areola mammae : bersih kanan kiri
pengeluaran : ada kanan kiri
benjolan/tumor : tidak ada kanan kiri
konsistensi : kenyal kanan kiri
hygiene : bersih kanan kiri
nyeri tekan : tidak ada
Axilla pembesaran kel.limfe : tidak ada
d. Abdomen : TFU : 2 jari ↓ pusat
kontraksi uterus : baik
linea alba/nigra : ada
bekas luka operasi : tidak ada
striae livide : ada
pembesaran : tidak ada
e. Anogenital : Lochea : rubrat
Perineum : derajat I mukosa vagina
Oedema : tidak ada
Luka jahitan : tidak ada tanda infeksi
Varises : tidak ada
f. Ekstremitas :
Atas : bentuk : simetris
oedema : tidak ada kanan kiri
varises : tidak ada kanan kiri
refleks patela : baik +/+
Bawah : bentuk : simetris
oedema : tidak ada kanan kiri
varises : tidak ada kanan kiri
g. Palpasi : payudara : tidak ada benjolan
abdomen : kundung kencing kosong
h. Inspeculo vagina : tidak dikaji
Serviks : tidak dikaji
3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah : Hb : -
Gol. Darah : -
Urine : Protein : -
Reduksi : -
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN
Tidak dikaji
II. INTERPRETASI DATA
TGL/ DX/MX/ DATA DASAR
JAM KEB
20 April
2010
Jam
08.00
WIB
Dx: P1001 PP
hari ke 1
Mx: Nyeri
luka jahitan
Keb: Personal
Hygiene
DS: - Ibu mengatakan telah melahirkan
bayinya pada tanggal 20 April 2010
pukul 05.17 WIB. JK Laki-laki, BB
2800 gr, PB ; 48 cm
D0: - KU : Baik
- Kes : Komposmentis
- TTV: TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36,8 0C
PR : 20 x/menit
- Inspeksi
Payudara : kolostrum : keluar ka/ki
areola : bersih ka/ki
Anogenital: lochea rubra
- Palpasi
Payudara : tidak ada benjolan dan
nyeri tekan ka/ki
Abdomen : TFU
UC
Ds : Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan
DO : - Luka perineum tidak ada infeksi
- Personal hygiene baik
DS : Ibu mengatakan daerah perical terasa
lembab
DO : - Luka perineum tidak ada infeksi
- Personal hygiene baik
III. INTERVENSI
TGL/JAM DX/M/KEB INTERVENSI RASIONAL
Selasa 20
April 2010
Jam
08.15WIB
Dx: P1001
PP hari ke-1
Tujuan:
- Masa nifas berjalan
tanpa adanya
penyulit dan
komplikasi
- Bayi dan ibu sehat
Kriteria Hasil
- KU : Baik
- Kes : Kompos-
mentis
- TTV:
TD : 110/70 –
120/80
mmHg
N : 60 - 80
x/mnt
S : 36,5 – 37,5 0C
PR : 16 - 20
x/menit
- TFU : 2 jari ↓ pusat
- UC : baik
- VU : kosong
Intervensi :
1. Lakukan observasi
TTV setiap 8 jam
sekali dan keluhan
pasien
2. Lakukan observasi
proses involusi yang
1. Dengan observasi
TTV dapat
mengetahui
keadaan ibu secara
umum dan dapat
mengetahui apa
yang sedang
diderita pasien
2. Dengan
melakukan
Mx : nyeri
luka
jahitan
meliputi peredaran
TFU, VC, UC
3. Anjurkan ibu untuk
mobilisasi dini
4. Anjurkan ibu untuk
makan-makan
bergizi
5. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
Amox 31 500 gr
Asam mefenamat
31 500 gr
SF 21
Tujuan :
- Memberikan rasa
nyaman pada ibu
- Menambah
kebutuhan istirahat
ibu
Kriteria Hasil :
- Ibu menjadi bersih
(dapat mengetahui
observasi proses
invlolusi maka
dapat memantau
keadaan ibu dan
tidak ada
komplikasi
3. Dengan mobilitas
dini dapat
melancarkan
peredaran darah
dan meregangkan
otot
4. Memenuhi asupan
nutrisi pada ibu
dan bayi
5. Dengan kolaborasi
dapat menentukan
tx pengobatan
yang tepat
cara perawatan
perineum)
- Ibu merasa nyaman
dengan keadaannya
dan tidak merasa
nyeri luka jahitan
Intervensi:
1. Bantu ibu dalam
merawat daerah
perineum
2. Observasi jahitan
perineal
3. Pantau daerah
laserasi
4. Anjurkan ibu
menjaga personal
hygiene
5. Anjurkan ibu diit
TKTP dan
mobilisasi
1. Dengan sering
merawat daerah
perineum akan
mencegah infeksi
2. Dengan
mengobservasi
daerah jahitan
perineal dapat
mengetahui bersih,
kering dan tidak ada
innfeksi
3. Dengan
mengobservasi dapat
mengetahui daerah
laserasi bersih (+),
kering (+), infkei (-)
4. Dengan mengajari
ibu cara menjaga
personal hygiene, ibu
dapat merasa lebih
nyaman dengan
kebersihan tubuhnya
5. Dengan
menganjurkan ibu
diit TKTP dapat
Kebutuhan :
Personal
hygiene
Tujuan :
- Memberikan rasa
nyaman dan
mencegah terjadinya
infeksi
Kriteria Hasil :
- Ibu menjadi bersih
- Ibu merasa nyaman
dengan keadaan
tubuhnya
Intervensi :
1. Anjurkan ibu mandi
minimal 2 sehari
2. Observasi luka
episiotomi terhadap
tanda-tanda infeksi
rembesan dan
eksudak purujen
3. Perawatan perineum
membantu ibu
tambah sehat (tidak
boleh tarak)
Membantu
mobilisasi ibu agar
ibu tidak akan takut
kalau jahitannya
akan robek
1. Dengan mandi ibu
menjadi bersih dan
merasa lebih nyaman
serta mencegah
terjadinya infeksi
2. Rembesan
menandakan adanya
perdarahan gangguan
penyatuan jahitan
3. Perawatan perineum
mencegah terjadinya
infeksi dan
mempercepat
4. Anjurkan ibu untuk
vulva hygiene
penyembuhan luka
4. Mencegah dan
membantu
penyembuhan
IV. IMPLEMENTASI
TANGGAL/JAM DX/MX/KEB IMPLEMENTASI
20 April 2010 Dx: P1001 1. Melakukan observasi TTV
Jam 08.30 PP hari ke-1
Masalah
1. Nyeri luka
jahitan
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/mnt
S : 368 oC
2. Melakukan observasi TFU,
kontraksi uterus, kandung kemih
TFU : 2 jari bawah
pusat
Perdarahan : cant pembalut 3
x
Pervag : lochea rubra
UC : baik
Kandung kemih : kosong
3. Memberi tahu ibu untuk mobilisasi
dini dengan berjalan-jalan
4. Menganjurkan ibu untuk makan
makanan yang bergizi dan seimbang
5. Memberikan :
Amox 31 500 gr
Asam mefenamat 31 500 gr
SF 1 tablet 21
1. Membantu ibu dalam merawat daerah
perineum yaitu dibersihkan dari
depan ke belakang
2. Melakukan Observasi jahitan perineal
Bersih (+)
Kering (+)
Infeksi (-)
Kebutuhan :
Personal
hygiene
3. Melakukan observasi daerah laserasi
Perdarahan (-)
4. Menganjurkan ibu menjaga personal
hygiene dengan cara :
- Mandi minimal 2 x sehari
- Gosok gigi
pagi sesudah makan
malam sebelum tidur
- Ganti pembalut dan celana dalam
bila terasa lembab dan setelah
BAB dan BAK
5. Menganjurkan ibu diit TKTP dan
mobilisasi dengan cara miring kanan
dan kiri
1. Menganjurkan ibu untuk mandi
minimal 2 x sehari
- gosok gigi
pagi : sesudah makan
malam : sebelum tidur
- ganti baju 2 x sehari
Dengan menjaga kebersihan diri
sendiri ibu menjadi bersih dan merasa
nyaman serta mencegah terjadinya
infeksi
2. Mengobservasi luka episiotomi
terhadap tanda-tanda infeksi
rembesan dan eksudak purujen
- Rembesan menandakan adanya
perdarahan gangguan penyatuan
jahitan
3. Menganjurkan ibu untuk Perawatan
perineum
- Ganti pembalut dan celana dalam
bila terasa lembab dan setelah
BAB dan BAK
- Perawatan perineum mencegah
terjadinya infeksi dan
mempercepat penyembuhan luka
4. Anjurkan ibu untuk vulva hygiene
- dengan cara pada waktu BAK
dibersihkan dari depan ke
belakang, diberi sabun dan
dikeringkan dengan handuk
kering
- vulva hygene mencegah infeksi
dan membantu penyembuhan
V. EVALUASI
Tgl/Jam Dx/Mx/Keb Evaluasi
20 April Dx: P1001 S : Ibu mengatakan bahwa sudah mengerti
2010
Jam 13.00
WIB
Mx :
Nyeri luka
jahitan
tentang penjelasan bidan
- Ibu mengatakan akan menjalani apa
yang sudah dianjurkan
0 : KU ibu : baik
Kesadaran : composmentris
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 20 x/mnt
S : 368 oC
Payudara : ka/ki keluar ASI
UC : baik
VU : kosong
TFU : 2 jari di bawah pusat
Paervag: lochea rubra
A : P1001 PP hari ke 1
P : - Beritahu ibu untuk datang ke
puskesmas 2 Minggu lagi
- Beritahu ibu untuk tidak tarak
terhadap makanan tertentu
- Anjurkan ibu untuk berjalan-jalan
setiap hari di rumah
- Berikan HE tentang personal hygiene
dan perawatan payudara
- Anjurkan ibu untuk sesering mungkin
menyusui bayinya dan jangan
memberikan tambahan selain ASI
dari umur 0 – 6 bulan
S : Ibu mengatakan mengerti penjelasan
yang diberikan oleh bidan
Kebutuhan:
Personal
hygiene
O : - lochea : rubra
- perineum heating I
- luka jahitan bersih, infeksi (-)
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Anjurkan ibu untuk mobilisasi
S : Ibu mengatakan mengerti penjelasan
yang diberikan oleh bidan
O : - lochea : rubra
- luka jahitan bersih, basah (+), infeksi
(-)
A : Kebutuhan teratasi sebagian
P : - Anjurkan ibu untuk merawat daerah
perineum dan laserasinya