1. pendahuluan - institutional repository | satya wacana...

35
1 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Seorang pemilik modal yang berminat membeli obligasi, seharusnya memperhatikan peringkat obligasi karena peringkat tersebut memberikan informasi dan memberikan signal tentang probabilitas kegagalan hutang suatu perusahaan. Peringkat obligasi merupakan skala rasio atau tingkat keamanan dari semua obligasi yang diterbitkan. Peringkat obligasi menjadi penting karena bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan, menyatakan layak atau tidaknya obligasi tersebut diinvestasikan dan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajibannya dimasa yang akan datang. Sebelum ditawarkan, obligasi seharusnya diperingkat oleh suatu lembaga atau agen pemeringkat obligasi (Rating Agency). Agen pemeringkat obligasi adalah lembaga independen, obyektif dan dapat dipercaya yang memberikan informasi pemeringkat skala resiko, dan didalamnya terdapat sekuritas obligasi yang berfungsi sebagai petunjuk sejauh mana keamanan suatu obligasi bagi investor. Keamanan tersebut ditunjukkan oleh kemampuan suatu perusahaan dalam hal membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman. Dan bagi pemilik modal bisa menggunakan jasa agen pemeringkat obligasi tersebut untuk mendapatkan informasi mengenai peringkat obligasi. Di Indonesia terdapat dua lembaga pemeringkat efek, yaitu PT PEFINDO dan PT Moody’s Indonesia. Perbedaan kedua agen tersebut adalah dalam hal obyek penilaian. Obyek PEFINDO hanya memperingkat efek utang dan perusahaan, sedangkan Moody’s Indonesia memberikan jasa pelayanan

Upload: nguyennhu

Post on 04-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

1

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Seorang pemilik modal yang berminat membeli obligasi, seharusnya

memperhatikan peringkat obligasi karena peringkat tersebut memberikan

informasi dan memberikan signal tentang probabilitas kegagalan hutang suatu

perusahaan. Peringkat obligasi merupakan skala rasio atau tingkat keamanan

dari semua obligasi yang diterbitkan. Peringkat obligasi menjadi penting

karena bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan, menyatakan layak atau

tidaknya obligasi tersebut diinvestasikan dan menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam menyelesaikan kewajibannya dimasa yang akan datang.

Sebelum ditawarkan, obligasi seharusnya diperingkat oleh suatu

lembaga atau agen pemeringkat obligasi (Rating Agency). Agen pemeringkat

obligasi adalah lembaga independen, obyektif dan dapat dipercaya yang

memberikan informasi pemeringkat skala resiko, dan didalamnya terdapat

sekuritas obligasi yang berfungsi sebagai petunjuk sejauh mana keamanan

suatu obligasi bagi investor. Keamanan tersebut ditunjukkan oleh kemampuan

suatu perusahaan dalam hal membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman.

Dan bagi pemilik modal bisa menggunakan jasa agen pemeringkat obligasi

tersebut untuk mendapatkan informasi mengenai peringkat obligasi.

Di Indonesia terdapat dua lembaga pemeringkat efek, yaitu PT

PEFINDO dan PT Moody’s Indonesia. Perbedaan kedua agen tersebut adalah

dalam hal obyek penilaian. Obyek PEFINDO hanya memperingkat efek utang

dan perusahaan, sedangkan Moody’s Indonesia memberikan jasa pelayanan

Page 2: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

2

pemeringkat bond, commercial paper, collateralized bond, dan general

obligation (Raharjo, 2003).

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia lebih

banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk memperingkat obligasi yang

akan diterbitkan. Pemilihan PEFINDO diharapkan dapat memberikan

informasi yang relevan karena sebagian perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia menggunakan jasa pemeringkat obligasi PEFINDO yang

berarti memiliki kepercayaan terhadap agen rating tersebut atas penilaian yang

diberikan terhadap peringkat obligasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk

memprediksi dengan melihat dari penelitian sebelumnya faktor-faktor apa saja

yang nantinya dapat mempengaruhi peringkat obligasi dengan membaginya ke

dalam dua aspek yaitu aspek keuangan dan aspek non keuangan. Aspek

keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

variabel pertumbuhan (growth) perusahaan, profitabilitas dan likuiditas,

Sedangkan aspek non keuangan menggunakan variabel sisa umur obligasi dan

reputasi auditor, nilai tambah yang didapat dari penambahan variabel non

keuangan adalah dalam mengukur kinerja perusahaan lebih baik lagi karena

perusahaan dapat mengerti sisa umur obligasi yang harus dibayarkan, dan

kinerja perusahaan tersebut lebih terjamin karena diaudit oleh auditor

perusahaan yang baik dan terpecaya. Alasan dipilihnya variabel tersebut

karena variabel tersebut sering digunakan investor untuk mengukur atau

menilai kinerja perusahaan.

Page 3: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

3

Ada beberapa penelitian menurut Sejati (2010), Almilia dan Devi

(2007), Andry (2005), yang menguji faktor-faktor yang mempengaruhi

peringkat obligasi. Sejati (2010) menyatakan bahwa growth perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Almilia dan Devi (2007)

menyatakan bahwa yang berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi

adalah growth dan rasio likuiditas yang diproyeksikan dengan current ratio.

Andry (2005) menyatakan growth, sinking fund, umur obligasi dan auditor

berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa variabel

yang mempengaruhi sangat bervariatif. Untuk itu dalam penelitian ini akan

mengintegrasi dari hasil penelitian sebelumnya yang mempengaruhi peringkat

obligasi dengan menggunakan variabel pertumbuhan (growth) perusahaan

likuiditas, profitabilitas, sisa umur obligasi, dan reputasi auditor dengan

periode waktu pengamatan yang beda dari penelitian sebelumnya. Sampel

yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan obligasi dan

diperingkat oleh lembaga pemeringkat obligasi yaitu oleh PEFINDO periode

tahun 2008-2011.

1.2. Persoalan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan sebelumnya,

persoalan penelitian dalam penelitian ini adalah :

Page 4: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

4

1. Apakah pertumbuhan (growth) perusahaan berpengaruh secara signifikan

terhadap peringkat obligasi di perusahaan manufaktur?

2. Apakah Profitabilitas perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap

peringkat obligasi di perusahaan manufaktur?

3. Apakah Likuiditas perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap

peringkat obligasi di perusahaan manufaktur?

4. Apakah Sisa Umur Obligasi perusahaan berpengaruh secara signifikan

terhadap peringkat obligasi di perusahaan manufaktur?

5. Apakah Reputasi auditor perusahaan berpengaruh secara signifikan

terhadap peringkat obligasi di perusahaan manufaktur?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Menguji pengaruh pertumbuhan (growth) perusahaan terhadap peringkat

obligasi pada perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI.

2. Menguji pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap peringkat obligasi

pada perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI.

3. Menguji pengaruh Likuiditas perusahaan terhadap peringkat obligasi pada

perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI.

4. Menguji pengaruh Sisa Umur Obligasi perusahaan terhadap peringkat

obligasi pada perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI.

5. Menguji pengaruh Reputasi Auditor perusahaan terhadap peringkat

obligasi pada perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI.

Page 5: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

5

2. Telaah Literatur dan Konsep

2.1 Obligasi

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak

pengakuan hutang atas pinjaman yang diberima oleh penerbit obligasi dari

pemberi pinjaman (pemodal).

2.2 Peringkat Obligasi

Seorang pemodal yang tertarik untuk membeli obligasi tentunya harus

memperhatikkan peringkat obligasi (rating bond). Peringkat merupakan

sebuah pernyataan tentang keadaan penghutang dan kemungkinan apa yang

bisa dan akan dilakukan sehubungan dengan hutang yang dimiliki. Dapat

dikatakan bahwa peringkat mencoba mengukur risiko kegagalan yaitu peluang

emitan atau peminjam akan megalami kondisi tidak mampu memenuhi

kewajiban keuangan (Foster, 1986), peringkat obligasi perusahaan

memberikan petunjuk bagi investor tentang kualitas investasi obligasi yang

mereka minati.

Pemodal bisa menggunakan jasa pemeringkat obligasi di Indonesia

yaitu PEFINDO untuk memberikan penilaian terhadap obligasi yang beredar

untuk mendapatkan informasi mengenai peringkat obligasi.

Definisi peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PEFINDO adalah

sebagai berikut :

Page 6: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

6

Tabel 2.1

Definisi peringkat PT. PEFINDO

SIMBOL ARTI

AAA Efek uang yang peringkatnya paling tinggi dan beresiko

paling rendah yang didukung oleh kemampuan obligor

yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya

untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya sesuai

dengan perjanjian.

AA Efek utang memiliki kualitas kredit sedikit dibawah

peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan obligor

yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban financial

jangka panjangnya sesuai dengan perjanjian, relatif

dibanding dengan entitas Indonesia lainnya. Dan tidak

mudah dipengaruhi oleh perubahan keadaan.

A Efek utang yang beresiko investasi rendah dan memiliki

kemampuan dukungan obligor yang kuat dibanding

entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban

financialnya sesuai dengan perjanjian namun cukup

peka terhadap perubahan yang merugikan.

BBB Efek utang yang beresiko investasi cukup rendah

didukung oleh kemampuan obligor yang memadai,

relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk

Page 7: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

7

SIMBOL ARTI

memenuhi kewajiban financialnya sesuai dengan

perjanjian. Namun kemampuan tersebut dapat

diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan

perekonomian yang merugikan.

BB Efek utang menunjukkan dukungan kemampuan obligor

yang agak lemah relatif dibanding entitas Indonesia

lainnya untuk memenuhi kewajiban fianncial ajangka

panjangnya sesuai dengan perjanjian serta peka

terhadap keadaan bisnis dan perekonomian yang tidak

menentu dan merugikan.

B Efek utang yang menunjukkan parameter perlindungan

yang sangat lemah, walaupun obligor masih memiliki

kemampuan untuk memenuhi kewajiban financial

jangka panjangnya. Namun adanya perubahan keadaan

bisnis dan perekonomian yang merugikan akan

memperburuk kemampuan tersebut untuk memenuhi

kewajiban financialnya.

CCC Efek utang yang tidak mampu lagi memenuhi

kewajiban financialnya serta hanya bergantung kepada

perbaikan keadaan eksternal.

D Efek utang yang macet atau emitennya sudah berhenti

berusaha.

SUMBER : PEFINDO tahun 2004

Page 8: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

8

2.3. Teori Sinyal

Teori Sinyal mengatakan adanya hubungan asimetri antara manajemen

dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap informasi perusahaan

(Raharja dan Sari, 2008).

Asimetri informasi yang diberikan oleh manajemen perusahaan

menyebabkan pihak eksternal sangat sulit membedakan antara perusahaan

yang memiliki kualitas yang tinggi atau rendah. Sebelum memutuskan untuk

berinvestasi obligasi, pihak eksternal perusahaan yang lain seperti calon

investor sangat membutuhkan informasi tentang kondisi obligasi melalui

sinyal yang diberikan oleh manajemen atau pihak internal perusahaan dengan

menggunakan agen pemeringkat obligasi sehingga nantinya calon investor

dapat membedakan apakah obligasi setelah diinvestasikan tersebut berpotensi

gagal bayar atau tidak.

2.4. Nalar Konsep

2.4.1. Pengaruh Pertumbuhan (growth) perusahaan terhadap

Peringkat Obligasi

Pertumbuhan (growth) suatu perusahaan didasarkan pada teori sinyal

diatas, karena pihak manajemen perusahaan memberikan informasi tentang

pertumbuhan perusahaan dengan melihat nilai book to market ratio dalam

laporan keuangan perusahaan yang membagi antara nilai buku perusahaan

(book value of firm) dengan nilai pasar (market value of firm), pertumbuhan

Page 9: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

9

perusahaan dikatakan baik jika nilai pasar lebih besar dari nilai buku (book

value), karena nilai pasar disini menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan dari nilai jual per saham yang tinggi dan

beredar di pasar, sehingga dengan keuntungan yang didapat dari nilai jual per

saham yang tinggi, maka perusahaan pada saat itu dalam pertumbuhan yang

baik, dan memiliki modal yang baik dan besar yang didapat dari keuntungan

nilai jual per saham yang digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan

dalam jangka panjang maupun jangka pendek, sehingga secara tidak langsung

jika suatu pertumbuhan perusahaan baik maka akan berpengaruh terhadap

peringkat obligasi dan dapat memberikan peringkat obligasi yang baik.

Pottier and Sommer (1997) mengatakan bahwa pertumbuhan (growth)

perusahaan yang kuat berhubungan positif dengan keputusan rating dan grade

yang diberikan oleh pemeringkat obligasi.

H1: Pertumbuhan (growth) perusahaan berpengaruh positif signifikan

terhadap peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur.

2.4.2. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Peringkat

Obligasi

Profitabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba yang tinggi dan juga untuk mengetahui efektifitas

perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang dimiliki. Profitabilitas

perusahaan dihitung dan diproyeksikan dengan return on asset (ROA),

didasarkan pada teori sinyal diatas pihak manajemen perusahaan dapat

Page 10: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

10

memberikan informasi melalui laporan keuangannya dengan melihat dari laba

yang tinggi dari perusahaan tersebut, dan nantinya dengan laba yang tinggi

yang dimiliki oleh perusahaan digunakan untuk membayar dan melunasi

kewajiban jangka panjang, dan dapat digunakan sebagai pengukur risiko

default perusahaan, karena memiliki laba yang tinggi dan konsisten dari tahun

per tahun, Sehingga dapat dikatakan apabila laba perusahaan tinggi maka akan

berpengaruh terhadap peringkat obligasi, dan peringkat obligasi yang

ditimbulkan merupakan peringkat yang termasuk dalam kategori investment

grade.

Mark, K; Peter, K; and Teck-Kin, S (2001) mengatakan bahwa rasio

profitabilitas yang diukur dengan ROA mempunyai pengaruh yang positif

terhadap pertumbuhan laba, karena rasio ini mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu

dan Sejati (2010) mengatakan bahwa ketika laba perusahaan tinggi maka

peringkat obligasi juga tinggi.

H2: Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat

obligasi pada perusahaan manufaktur.

2.4.3 Pengaruh Likuiditas Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi

Likuiditas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk melunasi

kewajiban jangka pendek, biasanya diukur dengan current ratio. Didasarkan

pada teori sinyal diatas pihak manajemen perusahaan memberikan informasi

kepada calon investor dari laporan keuangan perusahaan dengan melihat

Page 11: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

11

aktiva lancar perusahaan, jika perusahaan memiliki aktiva lancar yang tinggi

maka kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendek

dikatakan baik dan tepat waktu dan mengindikasikan bahwa perusahaan dalam

keadaan likuid, karena perusahaan akan mendapatkan pendapatan yang tinggi

melalui pemasukan dari kas perusahaan, dan nantinya dengan kas perusahaan

yang tinggi digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendek perusahaan,

maka secara tidak langsung akan memberikan peringkat obligasi yang

investment grade bagi perusahaan dari pemeringkat obligasi.

Burton et al (2000) mengatakan bahwa tingkat likuditas yang tinggi

akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan secara finansial sehingga akan

mempengaruhi peringkat obligasi.

H3: Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat

obligasi pada perusahaan manufaktur.

2.4.4 Perngaruh Sisa Umur Obligasi Perusahaan Terhadap

Peringkat Obligasi

Jatuh tempo (maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan

mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang

dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari

sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1

tahun akan lebih mudah untuk diprediksi, sehingga memiliki resiko yang lebih

kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo diatas

Page 12: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

12

5 tahun. Semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin tinggi

kupon dan bunganya yang harus dibayar.

Berdasarkan teori sinyal yang dikemukakan diatas pihak manajemen

perusahaan memberikan informasi kepada investor dengan melihat sisa umur

obligasi dari perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut memiliki sisa

umur obligasi yang lebih sedikit dari jatuh tempo (maturity) obligasi atau

memiliki sisa umur obligasi yang lebih panjang, karena jika sisa umur

obligasinya lebih pendek dari jatuh tempo (maturity) obligasi, maka

kemampuan perusahaan untuk melunasi sisanya dikatakan baik dibanding

dengan perusahaan yang memiliki sisa pelunasan pembayaran obligasi yang

lebih panjang dari jatuh tempo (maturity) obligasi.karena perusahaan tidak

bisa memprediksi pembayaran kupon dan bunga obligasi dan tidak mengerti

kondisi perekonomian yang sedang terjadi pada saat itu, dan investor di

Indonesia cenderung tidak menyukai obligasi dengan sisa umur yang panjang,

karena resiko yang didapat juga akan semakin besar, sehingga dapat dikatakan

jika perusahaan memiliki sisa umur obligasi pendek, maka peringkat obligasi

yang diberikan oleh pemeringkat obligasi akan masuk ke dalam kategori

peringkat obligasi yang investment grade.

Wydia Andry (2005) mengatakan bahwa perusahaan yang rating

obligasinya tinggi memiliki sisa umur obligasi yang pendek.

H4 : Sisa Umur Obligasi berpengaruh negatif signifikan terhadap

peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur.

Page 13: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

13

2.4.5 Pengaruh Reputasi Auditor Perusahaan Terhadap Peringkat

Obligasi

Didasarkan pada teori sinyal yang telah dikemukakan diatas, pihak

manajemen perusahaan memberikan informasi kepada pihak eksternal

perusahaan berupa hasil laporan keuangan perusahaan yang diaudit oleh jasa

audit big four, karena jika kinerja laporan keuangan perusahaan diaudit oleh

big four maka tingkat kebenaran dan ketelitian dari laporan keuangan akan

semakin akurat dan terpercaya dan nantinya akan mempengaruhi peringkat

obligasi.

Sementara di Indonesia emiten yang kinerja laporan keuangan diaudit

oleh big four akan memberikan peringkat obligasi perusahaan yang investment

grade, karena kualitas kredit yang diinginkan oleh investor di Indonesia

maupun investor di luar negeri adalah kualitas kredit yang lebih kecil

resikonya tetapi dapat menghasilkan return atau penghasilan yang tinggi, dan

kualitas kredit yang kecil dan baik bagi perusahaan didukung dengan kualitas

audit yang akurat dan terpercaya.

Andry (2005) mengatakan bahwa semakin tinggi reputasi auditor maka

semakin tinggi pula tingkat kepastian suatu perusahaan sehingga semakin

kecil kemungkinan perusahaan mengalami kegagalan. Yang termasuk dalam

kategori auditor big four adalah Sidharta dan Sidharta yang berafiliasi dengan

KPMG, Prasetyo, Sarwoko dan Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst and

Young, Osman Ramli Satrio yang berafiliasi dengan Deloitte Touche dan

Tohmatsu, Haryanto Sahari yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers.

Page 14: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

14

H5: Reputasi Auditor berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat

obligasi pada perusahaan manufaktur.

2.5. Kerangka Teoritis

+

+

+

-

+

3. Metode Penelitian

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2008-2011 yang menerbitkan obligasi dan diperingkat oleh lembaga

pemeringkat obligasi yaitu oleh PT.PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diperingkat oleh

PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia).

Growth (H1)

Profitabilitas (H2)

Likuditas (H3)

Sisa Umur Obligasi (H4)

+++

=+ Reputasi Auditor (H5)

Peringkat Obligasi

(Y)

Page 15: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

15

Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode purposive sampling. Adapun kriteria dalam pengambilan

sampel adalah sebagai berikut :

1. Obligasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2008 – 2011.

2. Obligasi tersebut diperingkat dan dicatat oleh Pemeringkat Efek

Indonesia (PEFINDO) tahun 2008-2011 .

3. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan

keuangan tahunan secara rutin, terperinci dan memiliki kelengkapan

data yang dibutuhkan dalam penelitian ini untuk tahun 2008-2011.

Tabel 3.1

Prosedur Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah

Perusahaan

Akumulasi

Perusahaan-perusahaan

manufaktur yang terdaftar di

BEI

153 153

Obligasi perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI tahun

2008-2011

95 68

Obligasi perusahaan manufaktur

yang tidak diperingkat oleh

PEFINDO tahun 2008-2011

50 18

Tidak menerbitkan laporan

keuangan yang rinci dan

lengkap untuk penelitian ini

tahun 2008-2011

4 14

Jumlah Obligasi perusahaan

manufaktur yang terdaftar dan

diperingkat oleh PEFINDO

tahun 2008-2011

4 14

Page 16: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

16

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang

diperoleh dari database Bursa Efek Indonesia, Indonesia Bond Market dan

juga data dari Indonesia Capital market Direcotry (ICMD) tahun 2008 – 2011.

Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Studi Dokumentasi yaitu laporan keuangan, artikel-artikel, dan

prospektus dari sampel yang akan diteliti.

3.3. Pengukuran Variabel

Variabel Dependent (Y)

Peringkat Obligasi Klasifikasi Peringkat Kategori Peringkat

IdAAA 7 Investment

idAA+ 6 Investment

IdAA 6 Investment

idAA- 6 Investment

idA+ 5 Investment

IdA 5 Investment

idA- 5 Investment

idBBB+ 4 Investment

IdBBB 4 Investment

idBBB- 4 Investment

idBB+ 3 Speculative

IdBB 3 Speculative

idBB- 3 Speculative

idB+ 2 Speculative

IdB 2 Speculative

idB- 2 Speculative

idCCC+ 1 Speculative

IdCCC 1 Speculative

idD atau SD 1 Speculative

Sumber: Setyaningrum (2005)

Page 17: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

17

Variabel Independent (X)

Skala pengukuran untuk variabel keuangan menggunakan rasio seperti

variabel growth perusahaan, profitabilitas dan likuiditas perusahaan,

sedangkan untuk variabel non keuangan menggunakan variabel dummy seperti

sisa umur obligasi dan reputasi auditor.

Pertumbuhan (growth) Perusahaan (X1)

Variabel pertumbuhan (growth) perusahaan yang digunakan dalam

penelitian ini sesuai dengan penelitian Wydia Andry (2005) yang melihat

growth berdasarkan kesempatan bertumbuh (growth oppurtunities) perusahaan

yang diukur dengan book to market ratio.

Book To Market= Book Value of Firm

Market Value of Firm

Profitabilitas Perusahaan (X2)

Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

return on total asset (ROA). Arvian (2012)

Return On Total Asset= Laba Bersih

Total Aktiva

Likuditas Perusahaan (X3)

Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

current ratio.

Current Ratio= Aktiva Lancar

Hutang Lancar

Page 18: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

18

Sisa Umur Obligasi (X4)

Skala pengukuran menggunakan skala nominal karena merupakan

variabel dummy. Pengukuran dilakukan dengan memberikan nilai 1 jika

obligasi mempunyai sisa umur antara 1-5 tahun dan 0 jika obligasi

mempunyai sisa umur lebih dari lima tahun. Almilia dan Devi (2007),

Magreta dan Poppy (2009).

Reputasi Auditor (X5)

Skala pengukuran menggunakan skala nominal karena merupakan

variabel dummy. Pengukuran dilakukan dengan memberi nilai 1 jika laporan

keuangan diaudit oleh big four dan 0 jika laporan keuangan tidak diaudit oleh

big four. Almilia dan Devi (2007), Magreta, Poppy Nurmayati (2009)

3.4. Model Penelitian

Logit (p1+ p2+ …..pk) = a 1+ β’X1 + β’X2 + β’X3 + β’X4 + β’X5 + ε

Keterangan :

P: Probabilitas Peringkat Obligasi

P1 = idD- idCCC+

P2 = idB- - idB+

P3 = idBB- - idBB+

P4 = idBBB- - idBBB+

P5 = idA- - idA+

P6 = idAA- - idAA+

Page 19: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

19

P7 = idAAA

a : Konstanta

β : Koefisian Regresi

X1 : Pertumbuhan perusahaan (growth)

X2 : Profitabilitas

X3 : Likuiditas

X4 : Umur Obligasi

X5 : Reputasi Auditor

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

ordinal logistic regression. Model ini digunakan karena variabel terikat dari

penelitian ini berbentuk kategorial.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Hasil Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Independen

Keterangan Kode Frekuensi Persentasi Kode Frekuensi Persentasi

Sisa Umur

Obligasi

0 (< 5

tahun)

6 10,71% 1 (1-5

tahun)

50 89,29%

Reputasi

Auditor

0 (non

big

four)

20 35,71% 1 (big

four)

36 64,29%

Page 20: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

20

Keterangan Minimum Maximum Rata-rata Deviasi

standar

Book to market

(Growth)

0,00 4706,79 490,84 1049,60

ROA

(Profitabilitas)

0,00 3,41 0,26 0,68

CR (Likuiditas) 0,88 8,84 2,09 1,19

Statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan untuk memberi

informasi tentang karakteristik variabel independen peringkat obligasi. Tabel

diatas menunjukkan bahwa untuk variabel pertumbuhaan (growth)

perusahaan, profitabilitas dan likuiditas perusahaan nilainya cenderung kearah

nilai maksimumnya dan memiliki rata-rata untuk pertumbuhan perusahaan

sebesar 490,84%, profitabilitas perusahaan sebesar 0,26%, dan likuiditas

perusahaan sebesar 2,09x.

Untuk variabel sisa umur obligasi, frekuensi dan presentase yang paling

tinggi terletak pada kode 1 yaitu sisa umur obligasi yang antara1 sampai

dengan 5 tahun dengan nilai frekuensi sebanyak 50 dari 56 jumlah sampel

yang digunakan dalam penelitian ini, dan dari 14 perusahaan manufaktur yang

dijadikan sampel hampir semuanya memiliki sisa pelunasannya yang pendek

dari jatuh tempo obligasinya yaitu antara 1-3 tahun, yang berarti perusahaan

tersebut didukung dengan kemampuan finansial yang memadai dan

pertumbuhan perusahaan yang tinggi serta perusahaan tersebut memiliki

aktiva lancar yang tinggi juga yang digunakan untuk melunasi kewajiban

jangka pendeknya terlihat dari nilai current ratio sebesar 2,09x, nilai ini diatas

dari nilai rata-rata industri menurut Kasmir (2008: 208) sebesar 2x, dan juga

Page 21: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

21

dapat dilihat dari profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan yang nilainya

condong kearah nilai maksimum. Untuk variabel reputasi auditor, frekuensi

dan persentase yang tertinggi terletak pada kode 1 yaitu laporan keuangan

perusahaan yang diaudit oleh big four dengan frekuensi sebanyak 36 dari 56

sampel yang ada dalam penelitian ini, dan dari 14 perusahaan manufaktur

yang dijadikan sampel hampir semuanya menggunakan jasa audit dan

memiliki kepercayaan yang tinggi akan kualitas audit yang disajikan oleh big

four diantaranya Ernst and Young, Deloitte Touche, dan Pricewaterhouse

Coopers terlihat dari nilainya yang condong kearah maksimum dari masing-

masing variabel growth, roa, dan current ratio terhadap peringkat obligasi.

2. Case Processing Summary

3.

Tabel 4.2

Case Processing Summary

N

Marginal

Percentage

Peringkatobli IdD-CCC+ 4 7.1%

IdBB--BB+ 1 1.8%

IdBBB--BBB+ 8 14.3%

IdA--A+ 22 39.3%

IdAA-AA+ 13 23.2%

IdAAA 8 14.3%

Valid 56 100.0%

Missing 0

Total 56

Page 22: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

22

Berdasarkan tabel case processing summary dapat dilihat bahwa jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 56 sampel dari 14

perusahaan manufaktur dikali dengan waktu pengamatan selama 4 tahun dari

2008-2011 dengan perincian peringkat obligasi 1(idD-CCC+) sebanyak 4

sampel, peringkat obligasi 3(idBB- - BB+) sebanyak 1 sampel, peringkat

obligasi 4(idBBB- -BBB+) sebanyak 8 sampel, peringkat obligasi 5(idA- -

A+) sebanyak 22 sampel, peringkat obligasi 6(idAA- - AA+) sebanyak 13

sampel, dan peringkat obligasi 7(idAAA) sebanyak 8 sampel.

3. Hasil Analisis

Hasil pengujian dengan menggunakan ordinal logistic regression sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Estimates (β) Signifikansi

Threshold [peringkat obligasi = 1]

[peringkat obligasi = 3]

[peringkat obligasi = 4]

[peringkat obligasi = 5]

[peringkat obligasi = 6]

-5,590

-5,148

-2,604

-,239

1,139

,000

,000

,000

,678

,065

Book To Market Ratio ,000 ,520

Return On Asset -,615 ,281

Current Ratio -,110 ,649

Sisa Umur Obligasi -3,930 ,003*

Reputasi Auditor ,1,515 ,019*

Model Final Fitting ,000

R-square

McFadden ,178

Keterangan: * = Signifikan (< α= 0,05)

Page 23: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

23

Berdasarkan hasil di atas model persamaan ordinal logistic regression

(PLUM) sebagai berikut:

Logit (p1+p3+p4…+p6) = 1,139 + 0,000X1 – 0,615X2 – 0,110X3 – 3,930X4 +

1,515X5

Keterangan:

P1 = Probabilitas peringkat obligasi sangat buruk

P3 = Probabilitas peringkat obligasi buruk

P4 = Probabilitas peringkat obligasi cukup baik

P5 = Probabilitas peringkat obligasi baik

P6 = Probabilitas peringkat obligasi sangat baik

X1= Book To Market

X2= ROA

X3= Current Ratio

X4= Sisa Umur Obligasi

X5= Reputasi Auditor

Misal pengaruh variabel X4 (Sisa Umur Obligasi) terhadap peringkat

obligasi dapat diinterpretasikan sebgai berikut: (X4=1 dan variabel

independen lainnya =0) maka:

P1 = Exp(-5,590-3,930) = 0,00007337

1+Exp(-5,590-3,930)

Page 24: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

24

P1 + P3= Exp(-5,148-3,930) = 0,00011415

1+Exp(-5,148-3,930)

Jadi p3 = 0,00011415-0,00007337= 0,00004078

P1 +P3+P4 = Exp(-2,604-3,930) = 0,001401803

1+Exp(-2,604-3,930)

Jadi p4 = 0,001401803-0,00004078= -0,01406596

P1+P3+P4+P5 = Exp(-0,239-3,930) = 0,015467763

1+Exp(-0,239-3,930)

Jadi p5 = 0,015467763-0,001401803= 0,01406596

P1+P3+P4+P5+P6 = Exp(1,139-3,930) = 0,061359938

1+Exp(1,139-3,930)

Jadi p6 = 0,061359938-0,015467763= 0,045892175

Dimana exp = exponensial (e) = 2,71828

Dapat disimpulkan dari 14 perusahaan manufaktur yang dijadikan

sampel masing-masing memiliki sisa umur pelunasan obligasi yang lebih

pendek dari jatuh tempo obligasi (maturity) yaitu antara 1-5 tahun dan

berpengaruh terhadap peringkat obligasi serta menurunkan probabilitas

peringkat obligasi sangat buruk sebesar 0,0073%, probabilitas buruk sebesar

0,004078%, probabilitas cukup baik dan baik sebesar 1,40%, dan menurunkan

probabilitas peringkat obligasi sangat baik sebesar 4,59%.

Page 25: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

25

Pengaruh variabel X5 (Reputasi Auditor) terhadap peringkat obligasi

dapat diintrepetasikan sebagai berikut: (X5=1, dan variabel independen

lainnya 0):

P1= Exp(-5,590+1,515) = 0,016992261

1+Exp(-5,590+1,515)

P1+P3= Exp(-5,418+1,515) = 0,020181329

1+Exp(-5,418+1,515)

Jadi p3= 0,020181329-0,016992261= 0,003189068

P1+P3+P4= Exp(-2,604+1,515) = 0,336553124

1+Exp(-2,604+1,515)

Jadi p4= 0,336553124-0,020181329= 0,316371795

P1+P3+P4+P5= Exp(-0,239+1,515) = 3,582278827

1+Exp(-0,239+1,515)

Jadi p5= 3,582278827-0,336553124= 3,245725703

P1+P3+P4+P5+P6= Exp(1,139+1,515) = 14,21074281

1+Exp(1,139+1,515)

Jadi p6= 14,21074281-3,582278827= 10,62846399

Page 26: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

26

Dapat disimpulkan dari 14 perusahaan manufaktur yang dijadikan

sampel dalam menyusun laporan keuangannya menggunakan jasa audit big

four berpengaruh terhadap peringkat obligasi serta menaikkan probabilitas

peringkat obligasi sangat buruk sebesar 1,70%, probabilitas buruk sebesar

3,19%, probabilitas cukup baik sebesar 31,63%, probabilitas baik sebesar

3,24% dan menaikkan probabilitas sangat baik sebesar 10,63%.

Model dalam penelitian ini dikatakan fit jika nilai signifikansinya

kurang dari α=< 0,05, sementara dalam tabel diatas nilai signifikannya 0,000

berarti model penelitian ini dengan menggunakan variabel book to market,

roa, current ratio, sisa umur obligasi, dan reputasi auditor dikatakan fit atau

cocok.

Untuk melihat seberapa besar pengaruh yang dihasilkan oleh variabel

yang terkait dalam model penelitian ini dengan variabel lain yang tidak terkait

dapat dilihat dari nilai McFadden yang dilihat dari R-square dalam tabel diatas

yaitu sebesar 0,178 atau 17,8%, yang artinya sebanyak 17,8% variasi

peringkat obligasi dapat dijelaskan oleh variabel yang terkait yaitu book to

market, roa, current ratio, sisa umur obligasi, dan reputasi auditor, dan 82,2%

dijelaskan oleh variabel yang tidak terkait dalam model penelitian ini.

4.2 Pembahasan

Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa pertumbuhan (growth) perusahaan

berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi ditolak. Pada

Page 27: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

27

umumnya dengan pertumbuhan (growth) perusahaan yang baik akan

memberikan peringkat obligasi yang investment grade. Namun growth

perusahaan dapat dilihat dari berbagai sisi, tidak hanya dari kesempatan

bertumbuh (growth opportunities) saja yang baik, tetapi juga dapat dilihat dari

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari tingkat

penjualan bersih atau dengan kata lain dalam mengukur growth perusahaan

bisa melihat dari net profit margin, jika suatu perusahaan memiliki net profit

margin yang tinggi, maka secara langsung perusahaan tersebut akan memiliki

pertumbuhan yang baik, dan nantinya dengan memiliki pertumbuhan yang

baik kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban baik jangka pendek

maupun jangka panjang dikatakan baik, dan dapat menghasilkan peringkat

obligasi yang investment grade. Kemungkinan lainnya dalam penelitian ini

hasil tidak signifikan disebabkan waktu atau periode pengamatan yang

berbeda dengan penelitian seblumnya. Hasil ini sesuai dengan penelitian

Arvian (2012).

Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan yang

diukur dengan ROA berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi ditolak.

Hal ini terbukti bahwa perusahaan yang memiliki laba yang tinggi tidak

memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi, hal ini disebabkan perusahaan

yang menjadi sampel dalam penelitian ini tidak membukukan laba bersih

secara konstan, terlihat pada grafik dibawah ini:

Page 28: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

28

Karena dalam grafik diatas terlihat dari kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba bersih yang diukur dengan ROA dari tahun 2008-2011

cenderung berfluktuasi dan tidak stabil, sehingga menyebabkan sulitnya

menilai resiko obligasi hanya sekedar dilihat dari profitabilitas perusahaan

saja, hal ini berdampak pada tidak adanya pengaruh profitabilitas terhadap

peringkat obligasi. Dan bagi calon investor sebaiknya mengabaikan sinyal

tentang profitabilitas perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Alimilia

dan Vieka (2007), Sejati (2010) dan Arvian (2012).

Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa likuiditas perusahaan yang diukur

dengan current ratio berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi ditolak.

Hal ini membuktikan bahwa meskipun current ratio yang dimiliki oleh

perusahaan tinggi, tidak menjamin bahwa akan memberikan peringkat obligasi

yang baik terhadap perusahaan penerbit obligasi, karena dalam penelitian ini 4

perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel tidak dapat membukukan

keuntungan perusahaan melalui laba bersih yang konsisten dan stabil terlihat

pada grafik ROA diatas pada pembahasan hipotesis 2, karena likuiditas

perusahaan tidak hanya didukung dengan aktiva lancar yang tinggi, tetapi juga

didukung oleh kemampuan membukukan atau memberikan keuntungan bagi

Page 29: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

29

perusahaan dari tahun ke tahun yang konsisten dan stabil melalui laba yang

tinggi, sebab perusahaan tidak hanya berorientasi untuk pembayaran jangka

pendek saja, tetapi juga berorientasi pembayaran untuk jangka panjang. Ini

mengindikasikan bahwa secara umum likuiditas perusahaan tidak

diperhitungkan dalam menentukan peringkat obligasi, dan bagi calon investor

sebaiknya mengabaikan sinyal atau informasi yang diberikan oleh pihak

manajemen tentang likuiditas perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Magreta, Poppy Nurmayati (2009), dan Sejati (2010).

Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa sisa umur obligasi perusahaan

berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi diterima. Ini berarti semakin

sedikit sisa umur obligasinya dari jatuh tempo (maturity) obligasi yaitu sisa

pelunasan pembayaran obligasi yang kurang dari 5 tahun, akan berpengaruh

terhadap peringkat obligasi, karena karakteristik perusahaan manufaktur di

Indonesia yang dijadikan sampel dalam penelitian ini hampir semuanya

memiliki sisa umur obligasi yang lebih sedikit yaitu antara 1-3 tahun dari jatuh

tempo obligasi, bahkan ada perusahaan yang tinggal 1 tahun seperti

perusahaan Indofood Sukses Makmur,Tbk, karena dengan memiliki sisa umur

obligasi yang lebih kecil dari jatuh tempo obligasi, resiko yang dihadapi oleh

perusahaan juga akan semakin kecil, dan bagi PEFINDO hendaknya

memperhatikan informasi tersebut, sehingga dapat dijadikan pedoman atau

acuan sebelum memberikan peringkat obligasi terhadap perusahaan tersebut,

karena kencenderungan investor di Indonesia lebih menyukai obligasi yang

memiliki sisa umur yang lebih pendek serta resiko yang dihadapi kecil, tetapi

Page 30: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

30

dapat menghasilkan return yang tinggi. Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Andry (2005) dan Adhi (2012).

Hipotesis 5 yang menyatakan bahwa reputasi auditor perusahaan

berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi diterima. Ini berarti emiten di

Indonesia memberikan kepercayaan yang penuh terhadap kualitas audit yang

diberikan oleh KAP big four, karena anggapan para emiten bahwa perusahaan

yang menggunakan jasa audit big four dalam mengaudit laporan keuangannya,

maka kualitas audit yang diberikan akurat dan terpercaya, serta dapat

mengurangi resiko perusahaan mengalami default atau kebangkrutan. Dan

KAP yang ada di Indonesia umumnya sudah berafiliasi dengan KAP big four

yang berada di luar negeri seperti Sidharta yang berafiliasi dengan KPMG,

Prasetyo, Sarwoko dan Sandjaja dengan Ernst and Young, Osman Ramli

Satrio dengan Deloitte Touche and Tohmatsu, dan Haryanto Sahari yang

berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers, ini berarti KAP big four yang

berada di luar negeri memiliki reputasi yang baik, dan dalam mengaudit

laporan keuangan perusahaan tingkat keakuratan dan kepercayaan tidak

diragukan lagi, dan nantinya bagi calon investor akan melihat ini sebagai

pedoman atau acuan untuk berinvestasi obligasi, selain melihat dari kualitas

jasa audit yang diberikan oleh big four, calon investor juga harus

memperhatikan opini auditor dari big four karena itu juga penting untuk

dijadikan penilaian untuk berinvestasi obligasi. Hasil ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Andry (2005).

Page 31: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

31

5. PENUTUP

5.1. Simpulan

Sesuai dengan pembahasan dan hasil uji hipotesis diatas dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini mengintegrasi dari penelitian sebelumnya

dengan melihat pengaruh faktor akuntansi yaitu pertumbuhan (growth)

perusahaan, profitabilitas perusahaan, serta likuiditas perusahaan dan faktor

non akuntansi berupa sisa umur obligasi dan reputasi auditor terhadap

peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat obligasi

PEFINDO, dan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis ordinal

logistic regression (PLUM) dan hasil dari penelitian ini hanya faktor non

akuntansi yaitu sisa umur obligasi dan reputasi auditor yang berpengaruh

signifikan terhadap peringkat obligasi pada 14 perusahaan manufaktur yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2008-2011.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yang dialami penulis dalam penyusunan kertas

kerja adalah sebagai berikut:

1. Di dalam penelitian ini faktor-faktor yang digunakan masih

menggunakan acuan dari penelitian sebelumnya, karena Pefindo

sendiri tidak dapat memberikan informasi secara eksplisit serta

rinci tentang faktor-faktor apa saja yang digunakan untuk

Page 32: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

32

melakukan penilaian oleh pefindo dalam mengeluarkan peringkat

obligasi.

2. Dalam penelitian ini likuiditas perusahaan yang diukur dengan

current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat

obligasi.

3. Untuk variabel reputasi auditor dalam penelitian ini hanya melihat

berdasarkan kualitas audit yang diberikan oleh jasa audit big four

dan non big four.

5.3. Saran Penelitian Selanjutnya

Dari keterbatasan penelitian yang dikemukakan diatas, penulis memberi

saran untuk penelitian selanjutnya diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan lebih memahami lagi

tentang karakteristik Pefindo, mungkin Pefindo dalam

memberikan penilaian terhadap peringkat obligasi tidak

berdasarkan faktor keuangan maupun non keuangan, tetapi

melihat dari segi kemampuan perusahaan dalam hal membayar

kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang dan melihat

apakah perusahaan tersebut mengalami kondisi default atau

kebangkrutan, bisa menggunakan skala pengukuran Altman Z

Score untuk melihat kondisi perusahaan tersebut.

2. Disarankan untuk penelitian selanjutnya proksi atau skala

pengukuran yang digunakan untuk melihat likuiditas perusahaan

Page 33: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

33

bisa menggunakan cash ratio, karena rasio ini menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mendapatkan

keuntungan dari kas perusahaan, karena yang dipertimbangkan

oleh investor obligasi adalah ketersediaan uang kas yang baik dan

tinggi yang digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendek

perusahaan.

3. Disarankan untuk penelitian selanjutnya apabila masih

menggunakan reputasi auditor sebagai variabel di dalamnya tidak

hanya dilihat dari segi kualitas jasa audit yang diaudit oleh big

four, tetapi perlu dilihat dan ditambahkan juga dari segi opini

auditornya, karena opini auditor jauh lebih penting untuk melihat

kondisi resiko perusahaan gagal bayar dari oblligasinya daripada

hanya melihatnya dari segi kualitas jasa audit yang diaudit oleh

big four.

Page 34: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

34

DAFTAR PUSTAKA

Andry, Widya, 2005, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi

Peringkat Obligasi”, Jurnal Buletin Ekonomi dan Moneter dan

Perbankan, Vol. 8, No. 2, September.

Almilia, Luciana Spica, dan Vieka Devi, 2007, “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, SMART November.

Bursa Efek Surabaya. 2006. Obligasi. www.google.com. 05 Oktober 2012.

Burton, B: Mike, A; dan hardwick, P. 2000, The Determinants of Credit

Ratings in United Kingdom Insurance Industry.

Dyah, Setyaningrum, 2005, “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

Terhadap Peringkat Surat Utang Perusahaan di Indonesia”, Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.2, No.2 Juli-Desember (2005;

73-102).

Foster, George. 1986, Financial Statement Analysis, Prentice Hall International,

Inc.

Grace Putri Sejati, 2010, “Analisis Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi Dalam

Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan manufaktur”, Jurnal Ilmu

Administrasi dan Organisasi, Vol. 17, No. 1, Hal: 70-78, Januari-April.

Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS19, Cetakan V, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kasmir, 2008, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 2008.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Page 35: 1. Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3667/2/T1_212009026_Full... · banyak yang menggunakan jasa PEFINDO untuk ... maka

35

Magreta dan Poppy Nurmayati, 2009, ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Prediksi Peringkat Obligasi Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non

Akuntansi”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 11, No. 3, Desember

(2009; 143-154).

Mark, K; Peter, K; dan Teck-kin, S.2001, Combining Bond Ratting Forecasts

Using Logit, The Financial Review, pp 75-96.

Pottier, Steven W, and David W Sommer, 1997, “Agency Theory and Life Insurer

Ownership Structure”. The Journal of Risk Ang Insurance, Vol. 64,

No. 3.

Pandutama, Arvian, 2012, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat

Obligasi pada Perusahaan Manufaktur Di BEI”, Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 4, Juli.

Prabowo, Adhi, 2012, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi

Perusahaan GO Publik Yang Listing Di BEI Periode Tahun 2007-2010”,

Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 2, Februari.

Raharjo, Sapto, 2003, Panduan Investasi Obligasi, Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.