galih satya dharma, tab ,0420120055

27
MAKALAH ELEMEN MESIN RODA GIGI Nama : Galih Satya Dharma Prodi : TAB ( Teknik Alat Berat) No : 0420120055

Upload: galihsatyadharma

Post on 19-Jan-2015

2.124 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

teknik alat berat

TRANSCRIPT

Page 1: Galih satya dharma, tab ,0420120055

MAKALAH ELEMEN MESIN

RODA GIGI

Nama : Galih Satya Dharma

Prodi : TAB ( Teknik Alat Berat)

No : 0420120055

Page 2: Galih satya dharma, tab ,0420120055

BAB 1 Pengertian Gear atau Roda Gigi

Pengertian Roda Gigi menurut Sularso Jika dari dua roda berbentuk silinder atau kerucut yang saling bersinggungan pda

kelilingnya salah satu diputar maka yang lain akan ikut berputar pula. Alat yang menggunakan cara kerja semacam ini untuk mentransmisikan daya disebut roda gesek. Cari ini cukup baik untuk meneruskan daya kecil dengan putaran yang tidak perlu tepat.

Guna mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat tidak dapat dilakukan dengan roda gesek. Untuk ini, kedua roda tersebut harus dibuat bergigi pada kelilingnya sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi semacam ini, yang dapat berbentuk silinder atau kerucut, disebut Roda Gigi

Pengertian Roda Gigi Wikipedia

Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi.

Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan transmisi roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu mencegah slip, dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan puli kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di dalamnya.

Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan, keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi yang lebih besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan torsi.

Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan keistimewaan dari roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang lain (misal sabuk dan puli). Mesin yang presisi seperti jam tangan mengambil banyak manfaat dari rasio kecepatan putar yang tepat ini. Dalam kasus di mana sumber daya dan beban berdekatan, roda gigi memiliki kelebihan karena mampu didesain dalam ukuran kecil. Kekurangan dari roda gigi adalah biaya pembuatannya yang lebih mahal dan dibutuhkan pelumasan yang menjadikan biaya operasi lebih tinggi.

Ilmuwan Yunani Kuno Archimedes pertama kali mengembangkan roda gigi dalam ilmu mekanika di sekolah Aleksandria pada abad ketiga sebelum masehi. Mekanisme Antikythera adalah contoh aplikasi roda gigi yang rumit yang pertama, yang didesain untuk menghitung posisi astronomi. Waktu pengerjaan mekanisme ini diperkirakan antara 150 dan 100 SM

Page 3: Galih satya dharma, tab ,0420120055

BAB II Klasifikasi Roda Gigi

Roda gigi diklasifikasikan sebagai berikut :

Menurut letak poros.

Menurut arah putaran.

Menurut bentuk jalur gigi

2.1.1 Menurut Letak Poros

Menurut letak poros maka roda gigi diklasifikasikan seperti tabel berikut :

Letak Poros Rodagigi Keterangan

Roda gigi

dengan

poros

sejajar

Roda gigi lurus

Roda gigi miring

Roda gigi miring ganda

Roda gigi luar

Roda gigi dalam dan pinion

Batang gigi dan pinion

Klasifikasi atas dasar

bentuk alur gigi

Arah putaran berlawanan

Arah putaran sama

Gerakan lurus dan

berputar

Roda gigi

dengan poros

berpotongan

Roda gigi kerucut lurus

Roda gigi kerucut spiral

Roda gigi kerucut zerol

Roda gigi kerucut miring

Roda gigi kerucut miring ganda

Roda gigi permukaan dengan

poros berpotongan

Klasifikasi atas dasar

bentuk jalur gigi

Roda gigi dengan poros

berpotongan berbentuk

istimewa

Roda gigi

dengan poros

silang

Roda gigi miring silang

Batang gigi miring silang

Roda gigi cacing silindris

Roda gigi cacing selubung ganda

Roda gigi cacing samping

Roda gigi hiperboloid

Roda gigi hipoid

Roda gigi permukaan silang

Kontak gigi

Gerak lurus dan berputar

Page 4: Galih satya dharma, tab ,0420120055

2.2.2 Menurut arah putaran

Menurut arah putarannya, roda gigi dapat dibedakan atas :

Roda gigi luar ; arah putarannya berlawanan.

Roda gigi dalam dan pinion ; arah putarannya sama

2.2.3 Menurut bentuk jalur gigi

Berdasarkan bentuk jalur giginya, roda gigi dapat dibedakan atas :

2.2.3.1 Roda gigi Lurus

Roda gigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau paralel. Dibandingkan dengan

jenis roda gigi yang lain roda gigi lurus ini paling mudah dalam proses pengerjaannya

(machining) sehingga harganya lebih murah. Roda gigi lurus ini cocok digunakan pada sistim

transmisi yang gaya kelilingnya besar, karena tidak menimbulkan gaya aksial.

Gambar 2.1 Roda gigi Lurus

Ciri-ciri roda gigi lurus adalah :

1. Daya yang ditransmisikan < 25.000 Hp

2. Putaran yang ditransmisikan < 100.000 rpm

3. Kecepatan keliling < 200 m/s

4. Rasio kecepatan yang digunakan

Untuk 1 tingkat ( i ) < 8

Untuk 2 tingkat ( i ) < 45

Untuk 3 tingkat ( i ) < 200

( i ) = Perbandingan kecepatan antara penggerak dengan yang digerakkan

5. Efisiensi keseluruhan untuk masing-masing tingkat 96% - 99% tergantung disain

dan ukuran.

Page 5: Galih satya dharma, tab ,0420120055

Jenis-jenis roda gigi lurus antara lain :

1. Roda gigi lurus (external gearing)

Roda gigi lurus (external gearing) ditunjukkan seperti gambar 2.2. Pasangan roda gigi

lurus ini digunakan untuk menaikkan atau menurunkan putaran dalam arah yang

berlawanan.

Gambar 2.2 Roda gigi Lurus Luar

2. Roda gigi dalam (internal gearing)

Roda gigi dalam dipakai jika diinginkan alat transmisi yang berukuran kecil

dengan perbandingan reduksi besar.

3. Roda gigi Rack dan Pinion

Roda gigi Rack dan Pinion (gambar 2.3) berupa pasangan antara batang gigi dan pinion

roda gigi jenis ini digunakan untuk merubah gerakan putar menjadi lurus atau sebaliknya.

Gambar 2.3 Roda gigi Rack dan Pinion

4. Roda gigi permukaan

Roda gigi lurus permukaan (gambar 2.4) memiliki dua sumbu saling berpotongan dengan

sudut sebesar 90.

Page 6: Galih satya dharma, tab ,0420120055

Gambar 2.4 Roda gigi Permukaan

2.2.3.2 Roda gigi Miring

Roda gigi miring (gambar 2.5) kriterianya hampir sama dengan roda gigi lurus, tetapi dalam

pengoperasiannya roda gigi miring lebih lembut dan tingkat kebisingannya rendah dengan

perkontakan antara gigi lebih dari 1.

Gambar 2.5 Roda gigi Miring

Ciri-ciri roda gigi miring adalah :

1. Arah gigi membentuk sudut terhadap sumbu poros.

2. Distribusi beban sepanjang garis kontak tidak uniform.

3. Kemampuan pembebanan lebih besar dari pada rodagigi lurus.

4. Gaya aksial lebih besar sehingga memerlukan bantalan aksial dan roda gigi yang

kokoh.

Jenis-jenis roda gigi miring antara lain :

1. Roda gigi miring biasa

Gambar 2.6 Roda gigi Miring Biasa

Page 7: Galih satya dharma, tab ,0420120055

2. Roda gigi miring silang

Gambar 2.7 Roda gigi Miring Silang

3. Roda gigi miring ganda

Gambar 2.8 Roda gigi Miring Ganda

4. Roda gigi ganda bersambung

Gambar 2.9 Roda gigi Ganda Bersambung

2.2.3.3 Roda gigi Kerucut

Roda gigi kerucut (gambar 2.10) digunakan untuk mentransmisikan 2 buah poros yang saling

berpotongan.

Gambar 2.10 Roda gigi Kerucut

Jenis-jenis roda gigi kerucut antara lain :

1. Roda gigi kerucut lurus

Page 8: Galih satya dharma, tab ,0420120055

Gambar 2.11 Roda gigi Kerucut Lurus

2. Roda gigi kerucut miring

Gambar 2.12 Roda gigi Kerucut Miring

3. Roda gigi kerucut spiral

Gambar 2.13 Roda gigi Kerucut Spiral

4. Roda gigi kerucut hypoid

Gambar 2.14 Roda gigi Kerucut Hypoid

2.2.3.4 Roda gigi Cacing

Ciri-ciri roda gigi cacing adalah:

1. Kedua sumbu saling bersilang dengan jarak sebesar a, biasanya sudut yang

dibentuk kedua sumbu sebesar 90.

Page 9: Galih satya dharma, tab ,0420120055

2. Kerjanya halus dan hampir tanpa bunyi.

3. Umumnya arah transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan putaran dari roda

cacing ke cacing (mengunci sendiri).

4. Perbandingan reduksi bisa dibuat sampai 1 : 150.

5. Kapasitas beban yang besar dimungkinkan karena kontak beberapa gigi

(biasanya 2 sampai 4).

6. Roda gigi cacing efisiensinya sangat rendah, terutama jika sudut kisarnya kecil.

Batasan pemakaian roda gigi cacing adalah:

a) Kecepatan roda gigi cacing maksimum 40.000 rpm

b) Kecepatan keliling roda gigi cacing maksimum 69 m/s

c) Torsi roda gigi maksimum 70.000 m kgf

d) Gaya keliling roda gigi maksimum 80.000 kgf

e) Diameter roda gigi maksimum 2 m

f) Daya maksimum1.400 Hp

Peningkatan pemakaian roda gigi cacing seperti gambar 2.15, dibatasi pada nilai i antara 1

sampai dengan 5, karena dengan ini bisa digunakan untuk mentransmisikan daya yang besar

dengan efisiensi yang tinggi dan selanjutnya hubungan seri dengan salah satu tingkat roda

gigi lurus sebelum atau sesudahnya untuk dapat mendapat reduksi yang lebih besar dengan

efisiensi yang lebih baik.

Gambar 2.15 Roda gigi Cacing

Pemakaian dari roda gigi cacing meliputi: gigi reduksi untuk semua tipe transmisi sampai

daya 1.400 Hp, diantaranya pada lift, motor derek, untuk mesin tekstil, rangkaian kemudi

kapal, mesin bor vertikal, mesin freis dan juga untuk berbagai sistim kemudi kendaraan.

Page 10: Galih satya dharma, tab ,0420120055

Adapun bentuk profil dari roda gigi cacing ditunjukkan seperti pada gambar 2.16 :

N-worm E-worm K-worm H-worm

i ii iii iv

Gambar 2.16 Profil Roda gigi Cacing

1. N-worm atau A-worm

Gigi cacing yang punya profil trapozoidal dalam bagian normal dan bagian aksial,

diproduksi dengan menggunakan mesin bubut dengan pahat yang berbentuk trapesium,

serta tanpa proses penggerindaan.

2. E-worm

Gigi cacing yang menunjukkan involut pada gigi miring dengan antara 87sampai

dengan 45o .

3. K-worm

Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat mempunyai bentuk trapezoidal,

menunjukkan dua kerucut.

4. H-worm

Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat yang berbentuk cembung.

Tipe-tipe dari penggerak roda gigi cacing antara lain :

a. Cylindrical worm gear dengan pasangan gigi globoid

Gambar 2.17 Cylindrical Worm Gear Dengan Pasangan Gigi Globoid

b. Globoid worm gear dipasangkan dengan roda gigi lurus

Page 11: Galih satya dharma, tab ,0420120055

Gambar 2.18 Globoid Worm Gear Dipasangkan Dengan Roda gigi Lurus

c. Globoid worm drive dipasangkan dengan roda gigi globoid

Gambar 2.19 Globoid worm drive dipasangankan dengan roda gigi globoid

d. Roda gigi cacing kerucut dipasangkan dengan rodagigi kerucut globoid yang dinamai

dengan roda gigi spiroid (gambar 2.20)

Gambar 2.20 Roda gigi cacing kerucut dipasangkan dengan roda gigi kerucut globoid

BAB III Nama –nama Bagian Roda Gigi dan Ukurannya

Berikut beberapa buah istilah yang perlu diketahui dalam perancangan roda gigi yang perlu

diketahui yaitu :

1. Lingkaran pitch (pitch circle)

Lingkaran khayal yang menggelinding tanpa terjadinya slip. Lingkaran ini merupakan

dasar untuk memberikan ukuran-ukuran gigi seperti tebal gigi, jarak antara gigi dan lain-

lain.

2. Pinion

Roda gigi yang lebih kecil dalam suatu pasangan roda gigi.

Page 12: Galih satya dharma, tab ,0420120055

3. Diameter lingkaran pitch (pitch circle diameter)

Merupakan diameter dari lingkaran pitch.

4. Diametral Pitch

Jumlah gigi persatuan pitch diameter

5. Jarak bagi lingkar (circular pitch)

Jarak sepanjang lingkaran pitch antara profil dua gigi yang berdekatan atau keliling

lingkaran pitch dibagi dengan jumlah gigi, secara formula dapat ditulis :

t =

πdb 1

z

6. Modul (module)

perbandingan antara diameter lingkaran pitch dengan jumlah gigi.

m =

db 1

z

7. Adendum (addendum)

Jarak antara lingkaran kepala dengan lingkaran pitch dengan lingkaran pitch diukur

dalam arah radial.

8. Dedendum (dedendum)

Jarak antara lingkaran pitch dengan lingkaran kaki yang diukur dalam arah radial.

9. Working Depth

Jumlah jari-jari lingkaran kepala dari sepasang roda gigi yang berkontak dikurangi

dengan jarak poros.

10. Clearance Circle

Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari gigi yang berpasangan.

11. Pitch point

Titik singgung dari lingkaran pitch dari sepasang roda gigi yang berkontak yang juga

merupakan titik potong antara garis kerja dan garis pusat.

Page 13: Galih satya dharma, tab ,0420120055

12. Operating pitch circle

lingkaran-lingkaran singgung dari sepasang rodagigi yang berkontak dan jarak porosnya

menyimpang dari jarak poros yang secara teoritis benar.

13. Addendum circle

Lingkaran kepala gigi yaitu lingkaran yang membatasi gigi.

14. Dedendum circle

Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi.

15. Width of space

Tebal ruang antara roda gigi diukur sepanjang lingkaran pitch.

16. Sudut tekan (pressure angle)

Sudut yang dibentuk dari garis normal dengan kemiringan dari sisi kepala gigi.

17. Kedalaman total (total depth)

Jumlah dari adendum dan dedendum.

18. Tebal gigi (tooth thickness)

Lebar gigi diukur sepanjang lingkaran pitch.

19. Lebar ruang (tooth space)

Ukuran ruang antara dua gigi sepanjang lingkaran pitch

20. Backlash

Selisih antara tebal gigi dengan lebar ruang.

21. Sisi kepala (face of tooth)

Permukaan gigi diatas lingkaran pitch

22. Sisi kaki (flank of tooth)

Permukaan gigi dibawah lingkaran pitch.

23. Puncak kepala (top land)

Permukaan di puncak gigi

24. Lebar gigi (face width)

Page 14: Galih satya dharma, tab ,0420120055

Kedalaman gigi diukur sejajar sumbunya.

gambar 2.4 Bagian-bagian dari roda gigi kerucut lurus

Page 15: Galih satya dharma, tab ,0420120055

BAB IV PEMAKAIAN RODA GIGI PADA ALAT BERAT

Cara kerja Planetary Gear System pad Hydroshift Transmission

Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang Hydrosift Transmission, sekarang kita akan membahas komponen dalam HydroshiftTransmission itu sendiri. Pada produk komatsu, hydroshifttransmission dibagi dalam dua bentuk, yaitu dengan menggunakanplanetary gear dan menggunakan counter shaft. Dan untuk kali ini, saya akan menjelaskan tentang planetary gear system saja.

Planetary gear system terdiri dari tiga elemen, yaitu : Sun gear, Carrierdan Ring gear atau internal gear. Apabila mencoba untuk memutarkandua elemen dari ketiganya atau   satu diputar sedangkan satu lagiditahan maka akan menghasilkan putaran   yang bervariasi padaelemen outputnya, lebih cepat atau lebih lambat, maju   atau mundur.

Speed ratio dari gear penggerak dengan gear yang digerakkanadalah   tergantung jumlah gigi dari masing - masing gear.Kebanyakan pemakaian dari   planetary gear system terdapat padatransmission system yang mana untuk   kecepatan putar dan arahputar dariintpu dapat diubah bervariasi dalam   berbagai tingkatanpada planetary gear system.

Page 16: Galih satya dharma, tab ,0420120055

Input shaft dihubungkan dengan planetary carrier ( untuk lebih singkatselanjutnya disebut Carrier ), sedangkan output shaft dihubungkan  dengan Sun gear. Ketika kedua Ring gear ditahan diam tak berputar (dengan   cara meng-engage-kan clutch yaitu mengikat ring geardengan case ). Maka   sun gear yang selanjutnya sebagai output akanmendapat tenaga putar dari input.

Dikarenakan adanya perbedaaan jumlah gigi dari kedua sun gear (lihat gambar ) maka apabila clutch untuk speed 2 di-engage-kan, output putarannya   akan lebih cepat daripada clutch untuk speed 1 yang di-engage-kan.

Prinsip Kerja Planetary Gear Single pinion type

Sahabat teknisi, melanjutkan pembahasan mengenai planetary gear sistem yang terdahulu, kita akan bahas satu per satu macam-macam tipe dari planetary gearitu sendiri. Yang pertama saya akan bahas tentang single pinion type. Contoh alat berat yang menggunakan transmisi tipe ini adalah Dozer D55 S-3 dan D75 S-2.

Apabila carrier ditahan, maka ring gear akan berputar berlawanan arah dengan putaran sun gear. Ini merupakan salah satu aplikasi sistem planetary geartransmission untuk mendapatkan posisi gerak mundur (reverse). Dengan cara menahan carriernya, apabila sebagai input adalah sun gear berputar searah jarum jam, maka ring gear sebagai output akan berputar berlawanan arah dengan jarum jam.

Page 17: Galih satya dharma, tab ,0420120055

Cara menentukan arah putaran pada planetary single pinion

S = Sun GearC = CarrierR = Ring Gear

Apabila sun gear kita putar ke arah kanan, sedangkan carriernya kita paksa untuk diam atau ditahan, maka ring gear nantinya akan  berputar ke kiri. Cara melihatnya adalah seperti gambar disamping, pertama kita buat S, C dan R segaris. Kemudian, kita tarik keatas untuk S-nya untuk menunjukkan putaran kanan dan C ditahan (tanpa garis). Setelah itu, kita tarik garis lurus antara S dan memotong titik C sampai ke arah R. Kemudian bisa kita lihat, jika kita tarik garis tegak di titik R, maka garis tersebut akan mengarah ke bawah. Hal ini menunjukkan bahwa hasil putaran R adalah ke kiri atau berlawanan dengan S-nya.

Menghitung speed ratio untuk tipe single pinionUntuk menghitung speed ratio pada single pinion dapat digunakan rumus

S*Ns + R*Nr = (S + R)Nc Dimana

S = jumlah gigi sun gear

Page 18: Galih satya dharma, tab ,0420120055

R = jumlah gigi ring gearNs = jumlah putaran sun gearNr = jumlah putaran ring gearNc = jumlah putaran carrier

Sebagai contoh perhitungan :Diketahui : jumlah gigi sun gear = 39                   jumlah gigi ring gear = 78                  apabila sun gear diputar ke kanan sebesar 100 rpm dan carrier ditahan

Ditanyakan : Kemana Arah dan Berapa besarnya putaran ring gear????Jawab : S*Ns + R*Nr   =  (S + R)Nc             39*100 + 78Nr =  (39 + 78)0             3900 + 78Nr     = 0             3900                 = -78Nr             Nr                     = -50jadi jumlah putaran ring gear adalah 50 rpm dan arahnya ke kiri.

Power sterring pada bulldozer

 tipe steering system pada crawler machine sebagian besar adalah mechanical clutch, dimana dalam pengendaliannya menggunakan clutch yang terdiri dari disc dan plate yang tersusun diantara inner drum dan outer drum serta dipasang pada kedua ujung bevel gear shaft.

Page 19: Galih satya dharma, tab ,0420120055

1. Outer drum2. Disc3. Plate4. Inner drum5. Bolt6. Piston7. Seal piston8. Spacer9. Spring small10. Spring large11. Pressure plate12. Bolt13. Bevel gear shaft hub14. Bevel gear shaft 

Fungsi komponen-komponen utama steering system tipe mechanical clutch, adalah :• Clutch drum atau inner drum, dibaut pada bevel gear shaft hub yang terikat pada spline bevelgear shaft, berfungsi sebagai tempat kedudukan plate juga berfungsi sebagai silinder .• Bevel gear shaft hub, mengalirkan oli dari steering control valve ke piston.• Brake drum atau outer drum, dibaut pada final drive flange berfungsi sebagai tempat kedudukandisc.• Plate, terbuat dari baja tahan karat serta tahan temperatur tinggi. Plate ini berfungsi sebagaifriction plate dan duduk pada spline outer drum.• Disc, terbuat dari baja, bagian luar diberi lapisan bronze yang berguna untuk mengurangikeausan. Disc berfungsi sebagai friction plate dan duduk pada spline inner drum.• Pressure plate, terpasang tetap ke piston oleh bolt. Piston dan pressure plate bergerak secarabersamaan berfungsi sebagai pendorong disc secara langsung.• Spring, berfungsi sebagai sumber kekuatan untuk menekan susunan disc dan plate denganperantaraan pressure plate.

Proses pemindahan tenaga pada clutch sangat tergantung kepada :• Gaya tekanan (P) yang diperoleh dari spring atau hidrolik.• Koefisien gesek (u) tergantung dari jenis material.• Area (A) tergantung dari luas permukaan yang bergesekan.

Gear pada Pump

Page 20: Galih satya dharma, tab ,0420120055

Semua pompa menimbulkan aliran ( flow ). Prinsipnya operasinya disebut DISPLACEMENT  “ dimana zat cair atau fluida diambil dan dipindahkan ke tempat lain. Secara umum pompa mengubah tenaga mechanical menjadi tenaga fluida hidrolik. Sedangkan yang dimaksud dengan DISPLACEMENT adalah volume zat cair yang dipindahkan tiap cycle ( putaran ) dari pompa.

Klasifikasi Pompa.    Pada dasarnya pompa hirolik diklasifikasikan menjadi :a. Non positive displacementYang dimaksud dengan pompa NON POSITIVE DISPLACEMENT ialah bila pompa mempunyai karakteristik : Internal leakage besar.Perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kapasitasnya    b. Positive displacement.Yang dimaksud dengan pompa POSITIVE DISPLACEMENT ialah bila pompa mempunyai karakteristik :   Internal leakage kecil ( untuk mendapatkan ini dibuat SEAL atau presisi ).   Perubahan tekanan berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya ( dengan dibuatnya presisi / SEAL, akan melawan kebocoran pada saat tekanan naik ).

Pompa positive displacement sendiri terbagi menjadi beberapa type, yaitu: 

Gear pump: bersifat murah, memiliki ketahanan yang lama (awet), sederhana pengoperasiannya. Tetapi kelemahannya adalah memiliki efisiensi yang rendah, karena sifat pompa yang ber-displacement tetap, dan lebih cocok untuk digunakan pada tekanan di bawah 20 MPa (3000 psi).  

Vane pump: murah dan sederhana, biaya perawatan yang rendah, dan baik untuk menghasilkan aliran tinggi dengan tekanan yang rendah. 

Page 21: Galih satya dharma, tab ,0420120055

Axial piston pump.Satu jenis pompa hidrolik yang menarik adalah axial piston pump. Pompa ini dapat berjenis swashplateatau juga checkball. Jenis pompa ini didesain untuk dapat belerja pada displacement yang bervariasi, sehingga dapat menghasilkan aliran dan tekanan fluida hidrolik yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Jenis yang paling banyak digunakan adalah swashplate pump. Pompa ini dapat kita ubah sudutswashplate-nya untuk menghasilkan langkah piston yang bervariasi tiap putaran. Jika sudut semakina besar, akan menghasilkan debit aliran yang besar dengan besar tekanan yang lebih kecil, dan begitu pula sebaliknya.   

Radial Piston Pump: digunakan untuk menghasilkan tekananfluida hidrolik yang tinggi dengan debit aliran yang rendah. 

Page 22: Galih satya dharma, tab ,0420120055

Pompa roda gigi ( gear pump ) banyak sekali dipergunakan pada sistem karena pompa ini sangat sederhana dan ekonomis. Pompa ini tergolong pompa fixed displacement.

Gear pump digolongkan menjadi dua yaitu :(-) Internal Gear Pump.Konstruksi internal gear pump atau trochoid pump.

(-) External Gear Pump.Untuk unit - unit Komatsu sistem hidroliknya banyak memakai jenis external gear pumpini. Konstruksi external gear pump terlihat pada gambar.Secara garis besar, external gear pump dapat dibagi dalam dua jenis :

Page 23: Galih satya dharma, tab ,0420120055

~ Fixed Side Plate Type Gear Pumps.Side plate pompa ini tidak dapat bergeser-geser. Kontruksinya ada yang jadi satu dengan housing, dan ada pula yang terpisah tetapi di ikat terhadap housingnya. Pompa ini mempunyai discharge pressure antara 30 Kg/Cm2 sampai dengan 125 Kg/Cm2. Komatsu menamakan pompa jenis ini tipe FAL/R dan GAL/R.

~ Movable Side Plate Type ( Pressure Balancing Type Gear Pumps ).Side plate pompa ini dapat bergeser semakin menjepit gear bila      tekanan naik. Dengan demikian maka internal leakage diperkecil sebab side clearance juga kecil. Specific Discharge Pressurenya lebih besar dari 140 Kg/Cm2.Gear pump yang dipergunakan dalam unit-unit Komatsu berbeda-beda jenisnya disesuaikan dengan fungsinya. Untuk itulah maka external gear pumps diklasifikasikan dalam 5 ( lima ) jenis yaitu :        * FAL/R dengan tekanan 30 Kg/Cm2

        * GAL/R dengan tekanan 125 Kg/Cm2

        * PAL/R dengan tekanan 140 Kg/Cm2

        * KAL/R dengan tekanan 175 Kg/Cm2

        * SAL/R dengan tekanan 210 Kg/Cm2