1-islam dan syari’ah islam

11
1 BAB I ISLAM DAN SYARI’AH ISLAM Makna Islam Bahasa : ”tunduk dan patuh” Terminologi: “Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah -- jika engkau berkemampuan melaksanakannya.” (HR Muslim) Makna Islam tunduk serta patuh (aslama) pasrah berserah diri (sallama) tangga/derajat (sullam) kedamaian (siliim) kesejahteraan, kebahagiaan dan keselamatan (salaama). Makna Manusia Manusia adalah makhluk yang dimuliakan oleh Allah SWT karena mempunyai ruh dan keistimewaan berupa akal serta diberi tugas oleh Allah SWT untuk menjalankan peran sebagai khalifah/wakil Allah di bumi untuk mengatur alam dan seisinya, sesuai ketentuan Allah SWT. (QS 32: 9, QS 17: 70, dan QS 2: 30) Manusia adalah makhluk yang lemah, bodoh, dan fakir (QS 4: 28, QS 33: 72, dan QS 35: 15). Dasar-Dasar Ajaran Islam Aqidah Rukun Iman Syariah Rukun Islam Akhlaq Perilaku

Upload: yuli

Post on 16-Sep-2015

54 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

BAB IIslam dan Syari'ah Islam

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    ISLAM DAN SYARIAH ISLAM

    Makna Islam

    Bahasa : tunduk dan patuh

    Terminologi:

    Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, engkau

    menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum Ramadhan, dan

    menunaikan ibadah haji ke Baitullah -- jika engkau berkemampuan

    melaksanakannya.

    (HR Muslim)

    Makna Islam

    tunduk serta patuh (aslama)

    pasrah berserah diri (sallama)

    tangga/derajat (sullam)

    kedamaian (siliim)

    kesejahteraan, kebahagiaan dan keselamatan (salaama).

    Makna Manusia

    Manusia adalah makhluk yang dimuliakan oleh Allah SWT karena mempunyai ruh dan keistimewaan berupa akal serta diberi tugas oleh Allah SWT untuk

    menjalankan peran sebagai khalifah/wakil Allah di bumi untuk mengatur alam

    dan seisinya, sesuai ketentuan Allah SWT. (QS 32: 9, QS 17: 70, dan QS 2: 30)

    Manusia adalah makhluk yang lemah, bodoh, dan fakir (QS 4: 28, QS 33: 72, dan QS 35: 15).

    Dasar-Dasar Ajaran Islam

    Aqidah Rukun Iman Syariah Rukun Islam Akhlaq Perilaku

  • 2

    Aqidah

    menurut bahasa Arab aqad, berarti ikatan

    menurut istilah, aqidah adalah perjanjian yang teguh dan kuat terpatri dalam hati dan tertanam di dalam lubuk hati yang paling dalam.

    Jadi, akidah bagaikan ikatan perjanjian yang kokoh yang tertanam jauh di dalam

    lubuk hati sanubari manusia.

    Dalil Aqidah

    Dia telah mensyariatkan bagi kamu dalam agama, apa yang telah diwasiatkan-NYA kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu, dan apa yang telah kami

    wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu: tegakkanlah agama dan janganlah

    kamu berpecah-belah tentangnya............ (QS 42:13)

    atau beberapa ayat lain seperti pada QS 2: 136, dan QS 3: 84

    Syariah

    menurut bahasa Arab: jalan yang ditempuh atau garis yang seharusnya dilalui.

    menurut terminologi: pokok-pokok aturan hukum yang digariskan oleh Allah SWT untuk dipatuhi dan dilalui oleh seorang muslim dalam menjalani segala

    aktifitas hidupnya (ibadah) di dunia.

    Kaidah Fiqih

    Hukum asal ibadah mahdhah adalah segala sesuatu dilarang untuk dikerjakan, kecuali yang dibolehkan dalam Al-Quran atau dicontohkan Nabi Muhammad melalui As-Sunnah.

    Hukum asal ibadah muamalah adalah segala sesuatu dibolehkan, kecuali ada larangan dalam Al-Quran atau As-Sunnah.

  • 3

    Aturan ibadah muamalah

    Hukum keluarga (ahwalus syakhsiyah)

    Hukum privat (ahkamul madaniyah)

    Hukum pidana (ahkamul jinaiyah)

    Hukum perundang-undangan (ahkamul dusturiyah)

    Hukum internasional (ahkamul dauliyah)

    Hukum ekonomi dan keuangan (ahkamul iqtishadiyah maliyah)

    Akhlaq

    Mengatur hubungan antara manusia dengan:

    Allah SWT dan Rasul SAW

    Diri Sendiri

    Sesama Manusia

    Alam

    Akhlaq kepada Allah & Rasul

    Katakanlah: Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosamu, Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

    Katakanlah: Taatilah Allah dan RasulNya jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat zalim (QS. 3: 31-32 )

    Akhlaq kepada diri sendiri

    Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah berserta orang-orang yang ruku

    Mengapa kamu suruh orang lain kebaktian, sedang kamu melupakan dirimu sendiri padahal kamu membaca Al Kitab? Maka tidaklah kamu berpikir

    (QS 2:43-44)

    Akhlaq kepada sesama manusia

    Hai anakku dirikanlah shalat dan suruhlah orang mengerjakan yang baik, dan cegahlah dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang

    menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan.

    Dan janganlah kamu memalingkan muka dari manusia, dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh, sesungguh nya Allah tidak menyukai

    orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri QS 2:83 dan QS 31:17-19.

    Akhlaq kepada alam

    Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi, Mereka berkata: mengapa Engkau

  • 4

    hendak menjadikan di bumi orang yang akan berbuat kerusakan padanya dan

    menumpahkan darah....... (QS 2:30)

    Hukum Islam

    disebut juga hukum syara adalah hukum Allah yang mengatur perbuatan manusia yang didalamnya mengandung tuntutan untuk dikerjakan oleh para mukallaf atau

    ditinggalkannya atau yang mengandung pilihan antara dikerjakan dan

    ditinggalkan.

    Hukum syara hanya dapat diambil dari sumber-sumber hukum Islam, yaitu Al Quran, As Sunnah, ijma sahabat nabi, dan qiyas

    Klasifikasi Hukum Islam

    1. Wajib Wajib Ain & Kifayah 2. Sunnah QS : 2: 282 3. Mubah QS 2: 173 4. Makruh HR Bukhari Muslim 5. Haram QS 17:32

    Sasaran Hukum Islam

    Mensucikan Jiwa: agar manusia menjadi sumber kebaikan Menegakkan Keadilan Dalam Masyarakat Mewujudkan Kemashlahatan/kesejahteraan Manusia, yang merupakan tujuan dari

    hukum islam atau Maqashidus Syariah meliputi pemeliharaan terhadap: agama,

    jiwa, harta, akal dan keturunan

  • 5

    Memelihara Agama (Al muhafazhah alad Dien)

    Untuk memelihara agamanya, Allah mewajibkan manusia untuk shalat, zakat, puasa, haji.

    Apabila manusia tidak melakukan peribadatan tersebut maka di mata Allah ia akan mendapatkan dosa karena tidak menjalankan apa yang diperintahkannya.

    Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam; sesungguhnya telah jelas yang benar daripada jalan yang salah (QS 2:256)

    Memelihara jiwa (Al muhafazhah alan nafs)

    Memelihara jiwa ialah memelihara hak untuk hidup secara terhormat agar manusia terhindar dari pembunuhan, penganiayaan baik fisik maupun psikis,

    fitnah, caci maki dan perbuatan lainnya.

    Balasan perbuatan jahat adalah kejahatan yang seimbang dengannya. Barang siapa yang memaafkan dan berlaku damai, pahalanya ada di tangan Allah. (Q.S

    42: 40)

    Memelihara akal (Al muhafazhah alal aql)

    Menjaga akal bertujuan agar tidak terkena kerusakan yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi tak berguna lagi di masyarakat sehingga dapat menjadi sumber

    keburukan.

    Akal merupakan salah satu unsur yang membedakan manusia dengan binatang. Namun demikian, Al-Quran juga mengingatkan bahwa manusia dapat menjadi

    lebih hina daripada hewan bila tidak memiliki moral.

  • 6

    Memelihara keturunan (Al muhafazhah alan nasl)

    Memelihara keturunan adalah memelihara kelestarian manusia dan membina sikap mental generasi penerus agar terjalin rasa persahabatan dan persatuan

    diantara sesama umat manusia.

    Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pernikahan yang sah, sesuai dengan ketentuan syariah, sehingga dapat terbentuk keluarga yang tentram dan saling

    menyayangi.

    Memelihara harta (Al muhafazhah alal mal)

    Menjaga harta, bertujuan agar harta yang dimiliki oleh manusia diperoleh dan digunakan sesuai dengan syariah. Aturan syariah mengatur proses perolehan dan

    pengeluaran harta. Dalam memperoleh harta harus bebas dari riba, judi, menipu,

    merampok, mencuri dan tindakan lainnya yang dapat merugikan orang lain

    Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

    berlaku dengan suka sama suka diantara kamu dan janganlah membunuh dirimu.

    Sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu (QS 4 : 29)

    Sumber Hukum Dalam Islam

    Merupakan dasar atau referensi untuk menilai apakah perbuatan manusia sesuai dengan syariah yang telah digariskan oleh Allah SWT atau tidak.

    Sumber hukum yang telah disepakati jumhur (kebanyakan) ulama ada 4 (empat), yaitu Al-Quran, As-Sunnah, Ijma, dan Qiyas

    Hai orang orang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul dan ulil amri (pemegang kekuasaan). Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu,

    maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama

    (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS 4: 59)

    Bagaimana caranya kamu memutuskan perkara yang dikemukakan kepadamu? kuhukumi dengan kitab Allah jawabnya, jika kamu tidak mendapatkannya didalam kitab Allah, lantas bagaimana?. sambung Rasulullah. dengan sunnah Rasulullah ujarnya. Jika tidak kamu temukan dalam sunnah Rasulullah, lalu bagaimana? tanya Rasul lebih lanjut. Aku akan menggunakan ijtihad fikiranku dan aku tidak akan meninggalkannya, jawabnya dengan tegas. Rasulullah SAW. Lalu menepuk dadanya seraya memuji, katanya: Alhamdulillah, Allah telah

    memberi taufik kepada utusan Rasulullah sesuai dengan yang diridhai Allah dan

    RasulNya (HR Ahmad, Abu Dawud dan At-Turmudzi)

    Al-Quran

    Bahasa: kalam Allah (kalaamullah- QS 53:4)

    Merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui utusan Allah malaikat Jibril AS, untuk digunakan sebagai pedoman hidup bagi

    manusia dalam menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

    Diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 Tahun

    Ayat yang pertama: QS 96: 1-5

  • 7

    Ayat terakhir : QS 5: 3

    ... Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat Ku bagimu dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu...

    Selalu dijaga kemurniannya

    Sungguh Kami lah yang menurunkan Al Quran dan sungguh kami yang memeliharanya (QS 15:9)

    Ayat Makkiyah & Madaniah

    1. Ayat-ayat yang diturunkan di Makkah (ayat-ayat Makkiyah)

    menerangkan tentang akidah Islamiyah yaitu Al-Wahdaniyah (Ke-Esaan Tuhan)

    keimanan terhadap para malaikat, para nabi dan hari akhir. bantahan terhadap orang-orang musyrik

    pemaparan ibarat dan tamsil-tamsil

    menerangkan akibat orang-orang yang berbuat syirik dan durhaka di beberapa negeri

    dan mengajak kepada kebebasan berpikir dan melepaskan dari apa yang dianut oleh orang tua dan nenek moyang mereka

    2. Ayat-ayat yang turun di Madinah (ayat-ayat Madaniah),

    mengandung hukum-hukum fiqih

    aturan pemerintahan

    aturan keluarga

    serta aturan tentang hubungan antara orang-orang muslim dan non-muslim yang menyangkut perjanjian dan perdamaian

    Mengapa diturunkan secara berangsur-angsur ?

    1. Untuk menguatkan hati, berupa kesenangan rohani (spiritual)

    2. Untuk mentartilkan (membaca dengan benar dan pelan) Al-Quran (QS 75: 16-19).

    Mujizat Al Quran

    Keindahan seni bahasa Al-Quran (balaghah)

    Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu sebagian yang

    lain.

    Kebenaran pemberitaan Al-Quran tentang keadaan yang terjadi pada abad-abad yang silam

    Pemberitaan Al-Quran tentang hal-hal yang akan terjadi pada masa datang

  • 8

    Kandungan Al-Quran banyak memuat informasi tentang ilmu pengetahuan

    Fungsi Al-Quran

    1. Pedoman hidup (QS 45: 20).

    2. Rahmat bagi alam semesta (QS 10:57, & QS 17:82).

    3. Cahaya petunjuk (QS 42:52; QS 2: 2, 185)

    4. Peringatan (QS 18: 2)

    5. Penerangan dan pembeda (QS. 2: 185; QS 3:138 & QS. 36:69)

    6. Pelajaran (QS.10:57 & QS. 69:48)

    7. Sumber ilmu (QS. 96:1-5).

    8. Hukum (QS 13:37).

    9. Obat penyakit jiwa (QS 10:57).

    10. Pemberi kabar gembira (QS 16: 102).

    11. Pedoman melakukan pencatatan (QS. 2 :282-283).

    Akuntansi dalam Al Quran

    Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah

    seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar, janganlah penulis

    menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya,

    maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu

    mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan

    janganlah dia mengurangi sedikitpun daripadanya. Jika yang berutang itu orang

    yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan

    sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan

    persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki diantara kamu. Jika tidak ada

    (saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua orang

    perempuan diantara orang-orang yang kamu sukai daripada saksi (yang ada),

    agar jika yang seorang lupa maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan

    janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil dan janganlah kamu bosan

    menuliskannya untuk batas waktunya baik (utang) itu kecil maupun besar. Yang

    demikian itu lebih adil disisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian dan lebih

    mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan

    perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu, maka tidak ada dosa

    diantara kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu

    berjual beli, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu

    lakukan (yang demikian), maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan

    bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepada kamu dan

    Allah maha mengetahui segala sesuatu. (QS 2: 282)

    Dan jika kamu dalam perjalanan, sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika

    sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu

    menunaikan amanatnya (utangnya). Dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah

    Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barangsiapa

  • 9

    menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah maha mengetahui

    apa yang kamu kerjakan

    As Sunnah

    Ucapan (qauliyah), perbuatan (filiyah) serta ketetapan-ketetapan (taqririyah) Nabi Muhammad SAW, yang merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al-

    Quran.

    Berita tentang ucapan, perbuatan dan ketetapan Nabi Muhammad SAW disebut Hadits. Hadits mengandung 3 (tiga) elemen, yaitu rawi (orang yang

    menyampaikan), sanad (urutan para rawi), dan matan (teks hadits).

    Periwayatan Hadits

    Hadits Mutawattir, diriwayatkan oleh sejumlah orang yang tidak terhitung jumlahnya dan mereka tidak mungkin bersepakat berbohong dengan perawi

    yang sama banyaknya hingga sanadnya bersambung sampai kepada Nabi

    SAW.

    Hadits Masyhur, diriwayatkan dari Nabi, oleh seorang, dua orang atau lebih sedikit dari kalangan sahabat, atau diriwayatkan dari sahabat, oleh seorang

    atau dua orang perawi kemudian setelah itu tersebar luas hingga diriwayatkan

    oleh orang banyak yang tidak mungkin bersepakat bohong.

    Hadits Ahad/khabar/Khasshah, diriwayatkan dari Rasulullah SAW oleh seorang, dua orang atau sedikit lebih banyak, dan belum mencapai syarat

    hadits Masyhur.

    Hadits Ahad

    Hadist shahih, diriwayatkan oleh perawi yang adil, dan sempurna ketelitiannya, sanadnya bersambung, sampai kepada Rasulullah, tidak

    mempunyai cacat.

    Hadist hasan: diriwayatkan oleh perawi yang adil tetapi kurang ketelitiannya, sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah, tidak mempunyai cacat dan

    tidak berlawanan dengan orang yang lebih terpercaya.

    Hadist dhaif, adalah hadist yang tidak memenuhi syarat-syarat Hadist Shahih dan Hadist Hasan.

    Fungsi As Sunnah

    1. Menguatkan hukum yang telah ditetapkan dalam Al Quran

    2. Memberikan keterangan ayat-ayat Al Quran dan menjelaskan rincian ayat ayat yang masih bersifat umum

    3. Membatasi kemutlakannya

    4. Mentakhshishkan/mengkhususkan keumuman nya

    5. Menciptakan hukum baru yang tidak ada di dalam Al-Quran

  • 10

    As Sunnah sebagai sumber hukum

    Barang siapa mentaati Rasul, maka sesungguhnya dia telah mentaati Allah SWT.

    Dan barang siapa berpaling (dari ketaatan itu) maka (ketahuilah) Kami tidak

    mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka (QS 4 :80)

    Ijma

    kesepakatan para mujtahid dalam suatu masa setelah wafatnya Rasulullah SAW, terhadap hukum syara yang bersifat praktis (amaliy)

    merupakan sumber hukum Islam ketiga setelah Al-Quran dan As-Sunnah

    ingatlah, barangsiapa yang ingin menempati surga, maka bergabunglah (ikutilah) jamaah. Karena syaithan adalah bersama orang-orang yang menyendiri. Ia akan lebih jauh dari dua orang, dari pada dari seseorang yang

    menyendiri. (HR.Umar bin Khatthab).

    Tingkatan Ijma

    Ijma Sharih ialah jika engkau atau salah seorang ulama mengatakan, hukum ini telah disepakati, maka niscaya setiap ulama yang engkau temui juga mengatakan seperti apa yang engkau katakan.

    Ijma Sukuti ialah suatu pendapat yang dikemukakan oleh seorang mujtahid, kemudian pendapat tersebut telah diketahui oleh para mujtahid yang hidup

    semasa dengan mujtahid di atas, akan tetapi tidak ada seorang pun yang

    mengingkarinya.

    Ijma pada permasalahan pokok: Jika para ahli fiqih (fuqaha) yang hidup dalam satu masa (generasi) berbeda dalam berbagai pendapat, akan tetapi bersepakat

    dalam hukum yang pokok, maka seseorang tidak boleh mengemukakan pendapat

    yang bertentangan dengan pendapat-pendapat mereka.

    Syarat Ijma sebagai Dasar Hukum

    1. Pada masa terjadinya peristiwa itu harus ada beberapa orang mujtahid

    2. Kesepakatan itu haruslah kesepakatan yang bulat

    3. Seluruh mujtahid menyetujui hukum syara yang telah mereka putuskan itu dengan tidak memandang negara, kebangsaan dan golongan mereka

    4. Kesepakatan itu diterapkan secara tegas baik lewat perkataan maupun perbuatan

    Syarat Mujtahid

    Menguasai ilmu bahasa arab dengan segala cabangnya

    Mengetahui nash-nash Al-Quran

    Mengetahui nash-nash Al-Hadits

    Mengetahui maqashidus syariyah (tujuan syariah)

  • 11

    Qiyas

    Bahasa: pengukuran sesuatu dengan yang lainnya atau penyamaan sesuatu dengan sejenisnya

    Terminologi: suatu proses penyingkapan kesamaan hukum suatu kasus yang tidak disebutkan dalam suatu nash baik di Al-Quran dan As-Sunnah dengan suatu hukum yang disebutkan dalam nash karena ada kesamaan dalam alasan

    (illat)nya

    Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang mempunyai wawasan. (QS 59: 2)

    Syarat Qiyas sebagai Sumber Hukum

    1. Mengacu kepada dan tidak bertentangan dengan Al-Quran dan As- Sunnah

    2. Sesuai dengan logika yang sehat

    Dalil Qiyas

    Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad) dan Ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu. Kemudian jika kamu berbeda

    pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya) jika kamu beriman kepada Allah Swt dan hari kemudian. Yang demikian

    itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS 4:59)