1. esensi dan ranah profesi kependidikan

5
Esensi dan Ranah Profesi Kependidikan A. Ranah Profesi Kependidikan Profesi Kependidikan terdiri dari dua ranah, yaitu profess pendidik dan profesi tenaga kependidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) merupakan dua jenis “profesi” atau pekerjaan yang saling mengisi. Tenaga kependidikan adalah aggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penylenggaraan pendidikan, dimana didalamnya termasuk pendidik. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelanggarakan pendidikan. Dengan lahirnya UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru yang tadinya masu rumpun “pendidik”, kini telah memiliki definisi tersendiri. Secara lebih luas Tenaga kependidikan yang dimaksudkan disini adalah sebagaimana temaktub UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu sebagai berikut. 1. Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas,peneliti dan pengembang dibidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar, dan penguji. 2. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan pelatih. 3. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rector, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah. Pendidik dimaksud mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Guru bertugas dan bertanggung jawab sebagai pendidik pprofesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 2. Dosen bertugas dan bertanggung jawab sebagai pendidik professional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tekhnologi, da seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 3. Konselor bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. 4. Pamong belajar bertugas dan bertanggung jawab , menyuluh, membimbing , mengajar, melatih peserta didik, dan mengembangkan : model program pembelajaran, alat pembelajaran, dan pengelolaan pembelajaran pada jalur pendidikan non formal. 5. Pamong bertugas dan bertanggung jawab membimbing dan melatih anak usia dini pada kelompok bermain, penitipan anak dan bentuk lain yang sejenis. 6. Widyaiswara bertugas dan bertanggung jawab mendidik, mengajar dan melatih peserta didik pada program pendidikan dan pelatihan prajabatan dan/atau dalam jabatan yang diselenggarakan oleh Pememrintahan dan/atau pemeritah daerah. 7. Tutor bertugas dan bertugas jawab memberikan bantuan belajar kepada peserta didik dalam proses pembelajaran jarak jauh dan/atau pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan jalur formal dan nonformal.

Upload: anhy-oncy

Post on 02-Jan-2016

1.373 views

Category:

Documents


86 download

DESCRIPTION

Profesi Keguruan

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Esensi Dan Ranah Profesi Kependidikan

Esensi dan Ranah Profesi Kependidikan

A. Ranah Profesi Kependidikan

Profesi Kependidikan terdiri dari dua ranah, yaitu profess pendidik dan profesi tenaga kependidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)

merupakan dua jenis “profesi” atau pekerjaan yang saling mengisi.

Tenaga kependidikan adalah aggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penylenggaraan pendidikan, dimana

didalamnya termasuk pendidik. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,

tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelanggarakan pendidikan.

Dengan lahirnya UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru yang tadinya masu rumpun “pendidik”, kini telah memiliki definisi

tersendiri. Secara lebih luas Tenaga kependidikan yang dimaksudkan disini adalah sebagaimana temaktub UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu

sebagai berikut.

1. Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas,peneliti dan pengembang dibidang

pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar, dan penguji.

2. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan pelatih.

3. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rector, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.

Pendidik dimaksud mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Guru bertugas dan bertanggung jawab sebagai pendidik pprofesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah.

2. Dosen bertugas dan bertanggung jawab sebagai pendidik professional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan,

mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tekhnologi, da seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat.

3. Konselor bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

4. Pamong belajar bertugas dan bertanggung jawab , menyuluh, membimbing , mengajar, melatih peserta didik, dan mengembangkan :

model program pembelajaran, alat pembelajaran, dan pengelolaan pembelajaran pada jalur pendidikan non formal.

5. Pamong bertugas dan bertanggung jawab membimbing dan melatih anak usia dini pada kelompok bermain, penitipan anak dan bentuk

lain yang sejenis.

6. Widyaiswara bertugas dan bertanggung jawab mendidik, mengajar dan melatih peserta didik pada program pendidikan dan pelatihan

prajabatan dan/atau dalam jabatan yang diselenggarakan oleh Pememrintahan dan/atau pemeritah daerah.

7. Tutor bertugas dan bertugas jawab memberikan bantuan belajar kepada peserta didik dalam proses pembelajaran jarak jauh dan/atau

pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan jalur formal dan nonformal.

8. Instruktur bertugas dan bertanggung jawab memberikan pelatihan teknis kepada peserta didik pada kursus dan/atau pelatihan; dan

9. Fasilitator bertugas dan bertanggung jawab memberikan pelayanan pembelajaran pada lembaga pendidikan dan pelatihan.

Tenaga kependidikan mencakup pimpinan satuan pendidikan, penilik satuan pendidikan nonformal, pengawas satuan pendidikan formal,

tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga lapangan pendidikan, tenaga administrasi, psikolog, pekerja social, terapis,

tenaga kebersihan sekolah, dan tenaga atau sebutan lain untuk petugas sejenis yang bekerja pada satuan pendidikan. Atas dasar itu,penyandang profesi

atau pemangku pekerjaan tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

1. Pimpinan satuan pendidikan bertugas dan bertanggung jawab mengelola satuan pendidikan pada pendidikan formal atau nonformal

2. Penilik bertugas dan bertanggung jawab melakukan pemantauan, penilaian, dan pembinaan pada satuan pendidikan nonformal

3. Pengawas bertugas da bertanggung jawab melakukan pemantauan, penialian, dan pembinaan pada satuan pendidikan anak usia dini jalur

formal, satuan pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

4. Tenaga perpustakaan bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan perpustakaan pada satuan pendidikan.

5. Tenaga laboratorium bertugas dan bertanggung jawab membantu mendidik mengelola kegiatan praktikum di laboratorium satuan

pendidikan

6. Teknisi sumber belajar mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran pada satuan pendidikan.

Page 2: 1. Esensi Dan Ranah Profesi Kependidikan

7. Tenaga lapangan pendidikan bertugas dan bertanggung jawab melakukan pendataan, pemantauan, pembimbingan, dan pelaporan

pelaksanaan pendidikan nonformal.

8. Tenaga administrasi bertugas dan bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan administrative pada satuan pendidikan

9. Psikolog bertugas dan bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan psikologis-pedagogis kepada peserta didik dan

pendidik pada pendidikan khusus dan pendidikan anak usia dini.

10. Pekerja sosial bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan sosiologis-pedagogis kepada peserta didik dan pendidik

pada pendidikan khusus dan pendidikan anak usia dini.

11. Terapis bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan fisiologis-kinesiologis kepada peserta didik dan pendidik pada

pendidikan khusus dan pendidikan anak usia dini.

12. Tenaga lapangan dikmas (TLD), yaitu tenaga pendidikan nonformal (PNF) yang berlatar belakang pendidikan sarjana, berstatus sebagai

tenaga kontrak yang diberi tugas membantu penilik dan berkedudukan di kecamatan.

13. Fasilitator desa binaan intensif (FDI), yaitu tenaga kontrak berpendidikan sarjana yang bertugas di pedesaan (satu sarjana eksakta dan

satunya lagi non-eksakta), yang bertugas memberikan layanan PNF yang merata da berkualitas, terutama bagi masyarakat yang bermukim

di desa-desa dengan kategori terpencil dan tertinggal.

14. Teknisi teknologi informasi, yatu tenaga yang memiliki keterampilan dan keahlian pada bidang teknologi dan informasi yang diberi tugas

dan kewenangan mengelola teknologi dan informasi pada suatu lembaga penyelenggara satua PNF.

15. Pekerja sosial kependidikan bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bantuan sosiologis-pedagogis kepada peserta didik dan

pendidik kepada pendidikan khusus dan PAUD

16. Tenaga kebersihan sekolah bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan kebersihan lingkunangan sekolah

B. Guru dan Tenaga Kependidikan Profesional

Secara definisi kata “guru” bermakna sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik , memebimbing,mengarahkan, melatih,

menilai, mengevaluasi peserta didik paa jalur pendidikan formal. Tugas utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tetentu yang

tercermin dari kompetens, kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.

Untuk memenuhi kriteria profesional itu, guru harus menjalani profesonalisasi atau proses menuju derajat professional yang sesungguhnya

secara terus-menerus, termasuk kompetensi mengelola kelas. Di dalam UU No. 74 Tahun 2008 dibedakan antara pembinaan dan pengembangan

kompetensi guru yang belum dan yang sudah berkualifikasi S-1 atau D-IV.

Penegmbangan dan peningkatan kompetensi bagi guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik dilakukan dalam rangka menjaga agar

kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi, seni dan budaya dan/atau olahraga. Pengambangan dan

peningkatan kompetensi dimaksud dilakukan melalui system pembinaan dan pengembangan keprofesian guru berkelanjutan yang dikaitkan dengan

perolehan angka kredit jabatan fungsional.

C. Profesi da Prinsip-Prinsip Profesionalitas

Sebelum era sekarang, telah lama profesi guru dan tenaga kependidikan pada umumnya dipersepsi oleh masyarakat sebagai “prosfesi kelas

dua”. Memag, pada dasarnya pilihan seseorang untuk menjadi guru dan tenaga kependidikan adalah “panggilan jiwa” untuk memberikan pengabdian pada

sesame manusia dengan mendidik, mengajar, membimbing dan melatih, yang diwujudkan melalui proses belajar-mengajar serta pemberian bimbingan

dan pengarahan siswanya agar mencapai kedewasaan masing masing.

Guru dan tenaga kependidikan harus tampil secara professional pada setiap tempat dan situasi. Kata professional bemakna pekerjaan atau

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang

memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Unsur terpenting dalam profesi guru adalah penguasaan sejumlah kompetensi sebagai keterampilan atau keahlian khusus, yang diperlukan

untuk melaksanakan tugas mendidik dan mengajar secara efektif dan efisien. Kompetensi professional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan

kewenangan guru dalam menjalankan profesi kegururannya dengan kemampuan tinggi.

Penguasaaan dan kemampuan melaksanakan kompetensi secara prima dalam arti efektif dan efisien, menenmpatkan profesi guru sebagai

sebuah profesi. Sehubungan dengan itu Djojonegoro (1998) menyatakan bahwa profesionalisme dalam suatu jabatan ditentukan oleh tiga faktor penting.

Ketiga faktor tersebut disajikan berikut ini.

1. Memiliki keahlian khusus yang dipersiapkan oelh program pendidikan keahlian atau spesialisasi

Page 3: 1. Esensi Dan Ranah Profesi Kependidikan

2. Kemampuan untuk memperbaiki kemampuan (keterampilan dan keahlian khusus yang dikuasai)

3. Penghasilan yang memadai sebagai imbalan terhadap keahlian khusus yang dimilikinya.

Untuk memahami betapa beratnya profesi guru, bahwa guru harus memiliki keahlian ganda berupa keahlian dalam bidang pendidikan dan

keahlian dalam bidang studi yang diajarkannya, berbeda dari profesi lainnya yang hanya menuntut satu keahlian dibidangnya, akan diketengahkan secara

rinci kompetensi yang harus dikuasai guru yang professional. Kompetensi itu menurut Richard D. Kellough (1998) adalah:

1. Guru harus menguasai pengetahuan tentang materi pelajaran yang diajarkan

2. Guru merupakan anggota aktif organisasi profesi guru, membaca jurnal professional, melakukan dialog dengan sesame guru,

mengembangkan kemahiran metodologi, membina siswa dan materi pelajaran.

3. Guru memahami proses belajar dalam arti siswa memahami tujuan belajar, harapan-harapan dan prosedur yang terjadi di kelas.

4. Guru adalah ”perantara pendidikan” yang tidak perlu tahu segala-galanya, tetapi paling tidak tahu bagaimana dan dimana dapat

memperoleh penegtahuan.

5. Guru melaksanakan perilaku sesuia modelyang diinginkan didepan siswa

6. Guru terbuka untuk berubah, berani mengambil resiko dan siap bertanggung jawab.

7. Guru tidak berprasangka jender, membedakan jenis kelamin, etnis, agama, penderita cacatda status sosial.

8. Guru mengorganisasi kelas dan merencanakan pembelajaran secara cermat.

9. Guru merupakan komunikator-komunikator yang efektif

10. Guru harus berfungsi secara efektif sebagai pengambil keputusan

11. Guru harus secara konstan meningkatkan kemampuan, misalnya dalam stategi mengajar

12. Guru secara nyata menaruh perhatian pada kesehatan dan keselamatan siswa

13. Guru harus optimis terhadap kondisi belajar siswa dan menyiapkan situasi belajar yang positif dan konstruktif

14. Guru memperlihatkan prcaya diri pada setiap kemampuan siswa untuk belajar

15. Guru harus terampil dan adil dalam menilai proses dan hasil belajar siswa

16. Guru harus memperlihatkan perhatian terus-menerus dalam tanggung jawab professional dalam setiap kesempatan

17. Guru harus terampil bekerja dengan orang tua atau wali, sesame guru, administrator, dan memelihara hubungan baik sesuai etika

professional

18. Guru memperlihatkan minat dan perhatian luas tentang berbagai hal

19. Guru sebaiknya mempunyai humor yang sehat

20. Guru harus mampu mengenali secara cepat siswa yang memerlukan perhatian khusus

21. Guru harus berusaha melakukan usaha khusus untuk memperlihatkan bagaimana materi pelajaran berkaitan denga kehidupan sehari-hari

22. Guru hendaknya dapat dipercaya, baik dalam membuat perjanjian maupun kesepakatan

Dengan demikian jelas bahwa profesi guru merupakan sebuah profesi yang hanya dapat dilakukan secara efektif dan efesien oleh seseorang

yang dipersiapkan untuk menguasai kompetensi guru melalui pendidikan dan/atau pelatihan khusus. Untuk itu jabatan guru sebagai profesi seharusnya

mendapat perlindungan hukum untuk menjamin agar pelaksanaannya tidak merugukan berbagai pihak yang membutuhkan jasa guru secara professional,

dengan memberikan penghargaan finansial dan nonfonansial yang layak bagi sebuah profesi. Profesi guru merupakan bidag pekerjaan yang dilaksanakan

bedasarkan prinsip khusus. Didalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa prinsip-prinsip profesi guru adalah sebagai berikut:

1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism

2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia

3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas

4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas

5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan

6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja

7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat

8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanaka tugas keprofesionalan; dan

9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur al-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.