09e02704

100
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-1 MEDAN PENGARUH SIKAP DAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PTPN IV PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) KEBUN PABATU DRAFT SKRIPSI OLEH : LAURA FRESTYNOR. H 050502010 MANAJEMEN Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2009

Upload: violita-puspitasari

Post on 23-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-1 MEDAN

    PENGARUH SIKAP DAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PTPN IV

    PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) KEBUN PABATU

    DRAFT SKRIPSI

    OLEH :

    LAURA FRESTYNOR. H 050502010

    MANAJEMEN

    Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Universitas Sumatera Utara Medan 2009

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    i

    ABSTRAK

    Laura Frestynor (2009). Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, dibawah bimbingan Dr. Prihatin Lumban Raja, SE. MSi. Ketua Departemen Manajemen : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi. Dosen Penguji I : Dra. Komariah Pandia, MSi, Dosen Penguji II : Syafrizal Helmi. Situmorang, SE, MSi.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Sikap dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling (teknik sampel secara random atas dasar strata yang proporsional). Teknik ini digunakan jika populasi memiliki anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Populasi distrata lebih dahulu. Stratanya disesuaikan dengan sifat-sifat atau ciri-ciri suatu populasi dengan membagikan kuesioner pada karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis defkriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial dan pengujian koefisien determinasi.

    Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel sikap (X1) dan variabel keterampilan komunikasi (X2) terhadap kinerja karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu.

    Kata Kunci : Sikap, Keterampilan komunikasi, Kinerja Karyawan

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    ii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT

    atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam

    menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Sikap Dan Ketrampilan

    Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV

    Kebun Pabatu. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

    Penulis telah banyak menerima saran, motivasi, dan doa dari berbagai

    pihak selama proses studi dan pengerjaan penelitian ini. Oleh karena itu pada

    kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

    1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas

    Ekonomi ke arah yang lebih baik.

    2. Ibu Prof. Dr. Ritha. F Dalimunthe, SE, MSi, selaku Ketua Departemen

    Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu

    melakukan terobosan baru yang lebih baik dalam Departemen Manajemen.

    3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

    4. Dr. Prihatin Lumban Raja, SE. MSi, selaku Dosen Pembimbing. Penulis

    mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membantu dan

    membimbing serta memberi pengarahan dengan penuh kesabaran dalam

    pengerjaan skripsi ini.

    5. Dra. Komariah Pandia, MSi, selaku Dosen Penguji I yang telah

    memberikan masukan, petunjuk serta nasehat dalam penyempurnaan

    penulisan skripsi ini

    ii

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    iii

    6. Syafrizal Helmi. S. SE. MSi, selaku Dosen Penguji II yang telah

    memberikan masukan, saran, motivasi serta nasehat yang membangun

    dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini, serta kebaikan yang diberikan

    kepada penulis dengan sangat tulus.

    7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen

    Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis dari

    awal sampai penelitian ini selesai dan juga selama masa perkuliahan.

    8. Seluruh pegawai di Kantor Departemen Manajemen, Kak Dani, Bang Jum,

    Kak Vina, dan Pegawai di Fakulatas Ekonomi Sumatara Utara, terima

    kasih untuk semua jasa-jasanya dan bantuan administrasi selama

    perkuliahan.

    9. Seluruh Staff dan Pegawai PTPN IV Pabatu, terima kasih untuk semua

    jasa-jasanya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

    10. Kepada kedua orang tuaku tercinta Ir. Muhammad Nur Hutabarat dan Ivo

    Fresty Wahyuni, terima kasih atas segala kasih sayang, doa dan

    dukungannya, serta kesabaran dalam menunggu penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya bisa memberikan balasan ini atas

    segala pengorbanan yang telah dilakukan. Terima Kasih Bapak & Mamak

    untuk segala-galanya.

    11. Kepada keluargaku yang tersayang, Abangku Zivo, Adikku Riko, terima

    kasih atas segala dukungan dan doanya. Serta kesabaran untuk menunggu

    penulis dalam menyelesaikan program studi ini.

    12. Kepada sahabat terbaikku T. Kharisma Nissa Akbari di yang sudah tulus

    untuk membantu penulis selama masa perkuliahan. Aku mungkin bukan

    sahabat yang sempurna yg kalian cari, bukan juga yg terbaik diantara

    iii

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    iv

    semuanya, tapi yang pasti aku adalah sahabat yang selalu ingat kalian

    semua.

    13. Kepada sahabat-sahabatku tercinta: Novi, S.E, Tya Mbem, S.E, Uke,

    Dinda, S.E., Putri, Filza, Etenk (mak ros), nurul, S.E, yang telah

    memberikan keceriaan, semangat, dan kisah perkampusan yang

    menyenangkan.

    14. Kepada sahabat-sahabatku yang lain, Hary, S.E, rika, zulfitri, dewi, cory,

    aida, denson, novri, endang, ina, puput, Terima Kasih untuk dukungan

    dan doanya kepada penulis.

    15. Seluruh teman-teman semua yang tidak dapat disebutkan satu per satu

    yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam penyusunan

    skripsi ini, semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik buat teman-

    teman semua.

    Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

    berkenan untuk membacanya dan penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh

    dari kesempurnaan sehingga masih memiliki keterbatasan dan kekurangan,

    penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan masukan yang membangun

    serta membantu untuk perbaikan di masa depan.

    Medan, Juni 2009 Penulis

    Laura Frestynor. H

    iv

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    v

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................ vi DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................... 4 C. Kerangka Konseptual ................................................................ 5 D. Hipotesis ................................................................................... 6 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 6 1. Tujuan Penelitian ................................................................. 6 2. Manfaat Penelitian .............................................................. 6 F. Metode Penelitian .................................................................... 7 1. Batasan Operasional ........................................................... 7 2. Definisi Operasional ........................................................... 7 3. Skala Pengukuran Variabel ................................................. 8 4. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................... 9 5. Populasi dan Sampel ........................................................... 9 6. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 10 7. Tehnik Pengumpulan Data .................................................. 11 8. Uji Validitas dan Reabilitas ................................................ 12 9. Teknik Analisis Data ........................................................... 13 BAB II URAIAN TEORITIS ..................................................................... 18 A. Penelitian Terdahulu ................................................................. 18 B. Sikap ......................................................................................... 18 1. Pengertian Sikap .................................................................. 18 2. Komponen Sikap ................................................................. 19 3. Sikap Kerja .......................................................................... 20 4. Teori Sikap .......................................................................... 22 C. Komunikasi ............................................................................... 23 1. Pengertian Komunikasi ........................................................ 23 2. Keterampilan Komunikasi ................................................... 24 3. Jenis Komunikasi................................................................. 26 4. Pola Komunikasi ................................................................. 28 D. Kinerja Karyawan ...................................................................... 30 1. Pengertian Kinerja ............................................................... 30 2. Penilaian Kinerja Karyawan ................................................ 30

    v

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    vi

    BAB III GAMBARAN UMUM PTPN IV PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) KEBUN PABATU ............................................................... 34 A. Sejarah Perusahaan .................................................................... 34 B. Letak Geografis ......................................................................... 35 C. Visi............................................................................................ 36 D. Misi ........................................................................................... 36 E. Tujuan ....................................................................................... 37 F. Budaya ...................................................................................... 37 G. Uraian Tugas Karyawan Unit Pimpinan Kebun Pabatu .............. 38

    1. Manajer Unit ...................................................................... 38 2. Kepala Dinas Teknik .......................................................... 38 3. Kepala Dinas Tanaman ....................................................... 39 4. Kepala Dinas Pengolahan ................................................... 39 5. Kepala Dinas Tata Usaha .................................................... 40 6. Asisten Umum dan SDM .................................................... 41 7. Asisten Tehnik Umum ........................................................ 41 8. Asisten Pengolahan............................................................. 42 9. Asisten Pengolahan............................................................. 42 10. Perwira Pengamanan .......................................................... 43

    BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 44 A. Analisis Data ............................................................................. 44 1. Analisis Deskriptif Responden ............................................. 44 2. Analisis Deskriptif Variabel ................................................. 46 3. Kinerja Karyawan Sebagai Variabel Y ................................ 50 B. Analisis Regresi Linier Berganda............................................... 51 C. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 52 1. Uji Normalitas ..................................................................... 52 2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 55 3. Uji Multikolinearitas ............................................................ 57 D. Pengujian Hipotesis .................................................................. 58 1. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ................................ 58 2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ........................................... 59 3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ................................................ 61

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 66 A. Kesimpulan .............................................................................. 66 B. Saran ........................................................................................ 67

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 69

    LAMPIRAN KUESIONER

    vi

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    vii

    DAFTAR TABEL

    Halaman Tabel 1.1 : Capaian Rendemen PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) .......... 4

    Tabel 1.2 : Instrumen Skala Likert ............................................................... 8

    Tabel 1.3 : Operasionalisasi Variabel ........................................................... 8

    Tabel 1.4 : Jumlah Karyawan Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV

    Kebun Pabatu ............................................................................. 10

    Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 45

    Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur............................... 45

    Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................ 46

    Tabel 4.4 : Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Sikap ........................... 47

    Tabel 4.5 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Keterampilan

    Komunikasi ................................................................................ 48

    Tabel 4.6 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kinerja Karyawan ...... 50

    Tabel 4.7 : Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 51

    Tabel 4.8 : One Sample Kolmogorov Smirnov Test ................................ 54

    Tabel 4.9 : Uji Glesjer .................................................................................. 56

    Tabel 4.10 : Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficients ................................... 57

    Tabel 4.11 : Pengujian Koefisien Determinasi ................................................ 58

    Tabel 4.12. : Hasil Uji F .................................................................................. 60

    Tabel 4.13. : Hasil Uji t ................................................................................... 62

    vii

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    viii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual ............................................................. 6

    Gambar 4.1 : Histogram Uji Normalitas ...................................................... 53

    Gambar 4.2 : Plot Uji Normalitas ................................................................ 53

    Gambar 4.3 : Scaterplot .............................................................................. 55

    viii

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas

    maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun

    kelompok. Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dan

    agregasi kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Untuk mengetahui faktor

    yang mempengaruhi (determinan) kinerja individu, perlu dilakukan pengkajian

    terhadap teori kinerja. Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang

    mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu, yaitu: variabel individu,

    variabel organisasi dan variabel psikologis. Penilaian kinerja diukur berdasarkan

    kedisiplinan karyawan, kemampuan karyawan, dan perilaku-perilaku inovatif.

    Kelompok variabel individu terdiri dari variabel kemampuan dan

    ketrampilan, latar belakang pribadi dan demografis. Variabel kemampuan dan

    keterampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku kerja dan

    kinerja individu. Sedangkan variabel demografis mempunyai pengaruh yang tidak

    langsung. Kelompok variabel psikologis terdiri dari variabel persepsi, sikap,

    kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel ini banyak dipengaruhi oleh keluarga,

    tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan variabel demografis.

    Sikap karyawan bisa bermanfaat bagi manajer dalam usaha untuk

    memprediksi perilaku karyawan. sikap dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya dalam

    memberi, menimbang dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan

    untuk melaksanakan tugas yaitu sebagai berikut : berfikir positif, menghargai

    1

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    2

    kerjasama tim, mengupayakan kesinambungan antara pencapaian sasaran

    perusahaan dan peningkatan kesejahteraan karyawan serta mengutamakan

    kepentingan perusahaan daripada kepentingan kelompok atau pribadi. Karyawan

    yang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaan dan kurangnya kerja sama di

    dalam perusahaan karena karyawan lebih mementingkan kepentingan pribadi dari

    pada kepentingan kelompok sangat mempengaruhi pencapaian sasaran

    perusahaan. Sehingga dalam suatu perusahaan perlu ditanamkan nilai-nilai budaya

    yang dapat mencerminkan sikap-sikap yang positif bagi karyawan.

    Pimpinan perusahaan, manajer, para ahli teknologi, supervisor dan

    karyawan perlu meningkatkan kecerdasan emosional agar mampu

    mendayagunakan sumber dayanya (SDM) secara optimal dalam mencapai kinerja.

    Keterampilan utama dalam kecerdasan emosional adalah mengetahui cara

    berkomunikasi dengan menggunakan intelektual dan perasaan. Masalah yang

    terbesar dalam komunikasi adalah kesalahpahaman yang terjadi karena orang

    gagal menyampaikan apa yang mereka pikirkan dan yang mereka rasakan.

    Sehingga mampu mendudukan perusahaan pada posisi persaingan pasar yang

    lebih kuat dibandingkan dengan kompetensi yang dimiliki perusahaan-perusahaan

    pesaing. Keterampilan komunikasi dipengaruhi dengan cara membina hubungan

    sesama anggota organisasi, memberi dan menerima informasi, menentukan arah

    untuk melihat masa depan perusahaan, mempengaruhi setiap anggota organisasi

    untuk melakukan hal yang terbaik dalam organisasi. Perusahaan memberikan

    kesempatan bagi karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan

    guna meningkatkan kinerja individu maupun kinerja organisasi, sehingga

    perusahaan perlu untuk melakukan penilaian terhadap perubahan sikap dan

    keterampilan komunikasi para karyawan.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    3

    PTPN IV PKS Kebun Pabatu mengembangkan karyawan agar dapat

    mencapai kinerja yang diinginkan karyawan. Dalam memberikan target, manajer

    perusahaan telah menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP). Standart

    Operasional Prosedur ini ditetapkan agar setiap karyawan mengetahui dengan

    benar tugas-tugas yang harus dilaksanakannya pada masing-masing station tempat

    mereka bekerja. Untuk memaksimalkan Standar Operasional Prosedur tersebut

    maka ditanamkan nilai-nilai budaya dalam perusahaan yang dapat membentuk

    sikap karyawan yang baik dan manajer harus memiliki keterampilan

    berkomunikasi terhadap karyawannya dengan baik agar karyawan dapat

    memahami apa yang diperintahkan. Manajer dan karyawan harus bisa

    menanamkan rasa tidak saling menyalahkan, tetapi berusaha untuk mencapai

    target yang telah ditetapkan. Dengan demikian karyawan tidak akan merekayasa

    pekerjaan yang dilakukannya, sehingga dapat memaksimalkan kinerja karyawan

    agar mencapai target.

    Pada PTPN IV PKS Kebun Pabatu terdapat rantai komunikasi antara

    karyawan dengan manajer, karena tidak semua karyawan berani mengungkapkan

    segala keluhan langsung kepada manajer. Adapun rantai komunikasi di

    perusahaan ini adalah karyawan menyampaikan keluhan kepada Mandor,

    kemudian Mandor menyampaikan kepada Staff Pengolahan, dilanjutkan kepada

    Kepala Dinas, dan Kepala Dinas lah yang menyampaikan keluhan tersebut kepada

    Manajer. Seringkali dalam berkomunikasi ada hambatan sehingga tugas yang

    diberikan tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal. Hambatan itu misalnya

    sering terjadi kesalahpahaman dalam penyampaian pesan atau keluhan dan kurang

    ditanggapi oleh pihak atasan.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    4

    Tabel 1.1 Capaian Rendemen PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu

    2007 Rendemen 2008 Rendemen Januari 22,90 Januari 23,05 Febuari 22,82 Febuari 23,12 Maret 22,79 Maret 23,51 April 21,20 April 23,93 Mei 22,34 Mei 23,41 Juni 22,99 Juni 23,41 Juli 23,02 Juli 23,51

    Agustus 23,06 Agustus 22,82 September 23,13 September 22,74 Oktober 23,02 Oktober 23,72

    November 23,09 November 23,81 Desember 22,79 Desember 23,83

    Sumber : PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu (2009) Pada Tabel 1.1 terlihat rendemen PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun

    Pabatu tahun 2007 pada bulan April terjadi penurunan rendemen dengan nilai

    21,20. Sedangkan pada bulan April 2008 terjadi peningkatan dengan nilai 23,93.

    Hal ini juga terlihat terlihat pada bulan lainnya yaitu pada bulan September tahun

    2007 terjadi peningkatan nilai rendemen sebesar 23,13. Sedangkan pada bulan

    September tahun 2008 terjadi penurunan nilai rendemen sebesar 22,74. Maka, dari

    Tabel 1.1 tersebut terdapat suatu fenomena yang mengundang peneliti ingin

    mengetahui permasalahan yang terjadi.

    Berdasarkan alasan-alasan tersebut, peneliti tertarik mengambil judul

    penelitian yaitu : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap

    Kinerja Karyawan Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Pabatu.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian dan pemikiran diatas, maka penulis merumuskan

    permasalahan sebagai berikut : Apakah Sikap dan Keterampilan Komunikasi

    berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan?

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    5

    C. Kerangka Konseptual

    Sikap (Robbins, 2002:35) merupakan pernyataan evaluatif, baik

    menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan yakni tentang suatu objek,

    orang atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan

    sesuatu. Di PTPN IV PKS Kebun Pabatu ini, sikap dipengaruhi oleh nilai-nilai

    budaya dalam memberi, menimbang, dan mendorong perilaku seluruh karyawan

    perusahaan untuk melaksanakan tugas yaitu sebagai berikut : berfikir positif,

    menghargai kerjasama tim, mengupayakan kesinambungan antara pencapaian

    sasaran perusahaan dan peningkatan kesejahteraan karyawan, serta

    mengutamakan kepentingan perusahaan daripada kepentingan kelompok atau

    pribadi.

    Komunikasi (Reksohadiprodjo dan Handoko, 2006:172) adalah usaha

    mendorong usaha orang lain menginterpresentasikan pendapat seperti apa yang

    dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat tersebut. Dengan komunikasi

    diharapkan diperoleh titik kesamaan saling pengertian. Menurut Di Kamp (2001:

    107), keterampilan komunikasi dipengaruhi dengan cara : membina hubungan

    sesama anggota organisasi, memberi dan menerima informasi, menentukan arah

    untuk melihat masa depan perusahaan, mempengaruhi setiap anggota organisasi

    untuk melakukan hal yang terbaik dalam organisasi.

    Kinerja (Rivai, 2004) adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang

    sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya

    dalam perusahaan. Menurut Simamora (Situmorang, 2008:172), penilaian kinerja

    diukur berdasarkan kedisiplinan karyawan, kemampuan karyawan, dan perilaku-

    perilaku inovatif.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    6

    Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat kerangka konsptual sebagai

    berikut:

    Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sikap dan Keterampilan Komunikasi

    terhadap Kinerja Karyawan Sumber : Sikap : PTPN IV PKS Kebun Pabatu, Keterampilan Komunikasi :

    Di Kamp (2001), Kinerja Karyawan : Situmorang (2008)

    D. Hipotesis

    Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara atau dugaan jawaban yang

    paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian (Umar

    2003:69). Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada, maka penulis

    merumuskan hipotesis sebagai berikut : Sikap dan Keterampilan Komunikasi

    berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

    E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sikap dan

    keterampilan komunikasi terhadap kinerja karyawan di PTPN IV PKS Kebun

    Pabatu.

    2. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

    a. Bagi Perusahaan

    Sebagai bahan masukan bagi PTPN IV PKS Kebun Pabatu dalam

    menerapkan sikap dan menerapkan keterampilan komunikasi yang lebih

    tepat dan efektif.

    Sikap (X1) Kinerja karyawan

    (Y)

    Ketrampilan komunikasi (X2)

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    7

    b. Bagi Pihak Lain

    Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian

    tentang objek yang sama di masa mendatang.

    c. Bagi Penulis

    Sebagai suatu bekal pengetahuan dan pengalaman untuk penulis dalam

    melakukan penelitian.

    F. Metode Penelitian

    1. Batasan Operasional

    Penelitian ini membahas keterkaitan atau pengaruh sikap dan keterampilan

    komunikasi terhadap kinerja karyawan di PTPN IV PKS Kebun Pabatu.

    2. Definisi operasional

    Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

    a. Variabel Independen (bebas) terdiri dari :

    1) Sikap (X1) adalah mencerminkan bagaimana seseorang melakukan

    sesuatu. Sikap diukur dengan nilai-nilai budaya, yaitu berfikir positif,

    kerjasama tim, pencapaian sasaran perusahaan, dan mengutamakan

    kepentingan perusahaan daripada kepentingan kelompok atau pribadi

    2) Ketrampilan komunikasi (X2) adalah usaha mendorong usaha orang lain

    menginterpresentasikan pendapatnya. Keterampilan komunikasi diukur

    dengan cara : Membina hubungan, member dan menerima informasi,

    menentukan arah, dan mempengaruhi.

    b. Variabel Dependen (terikat) : Kinerja Karyawan (Y) adalah perilaku

    seseorang yang mencerminkan prestasi kerja dari orang tersebut. Kinerja

    karyawan diukur berdasarkan kedisiplinan karyawan, kemampuan

    karyawan, dan perilaku-perilaku inovatif.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    8

    3. Skala Pengukuran Variabel

    Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

    seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk keperluan

    analisis kuantitatif pnelitian ini, maka setiap variabel diberi skala 1 sampai 5,

    dimana jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala likert

    mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif dengan skor

    sebagai berikut :

    Tabel 1.2 Instrumen Skala Likert

    No. Pertanyaan Skor 1 Sangat Tidak setuju (STS) 1 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Ragu-ragu (RG) 3 4 Setuju (S) 4

    No. Pertanyaan Skor 5 Sangat Setuju (SS) 5

    Sumber : Sugiyono (2005:86)

    Variabel-variabel dalam penelitian ini memiliki beberapa indikator sebagai

    berikut:

    Tabel 1.3 Operasionalisasi Variabel

    Variabel Indikator Variabel Skala pengukuran

    Sikap (X1) 1. Berpikir positif 2. Kerjasama tim 3. Pencapaian sasaran 4. Mengutamakan kepentingan

    perusahaan daripada pribadi

    Skala Likert

    Keterampilan

    Komunikasi (X2)

    1. Membina hubungan 2. Memberi dan menerima

    informasi 3. Menentukan arah 4. Mempengaruhi

    Skala Likert

    Kinerja Karyawan

    (Y)

    1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Disiplin

    Skala Likert

    Sumber : Sikap : PTPN IV PKS Kebun Pabatu, Keterampilan Komunikasi : Di Kamp (2001), Kinerja Karyawan : Situmorang (2008).

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    9

    4. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dimulai bulan Mei 2009 sampai dengan bulan Juni 2009 yang

    berlokasi di PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit Kebun Pabatu yang berlokasi

    Kabupaten Sergei.

    5. Populasi dan Sampel

    a. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Pabrik Kelapa

    Sawit PTPN IV Kebun Pabatu yang berjumlah 122 orang .

    b. Sampel

    Menurut Slovin (Ginting dan Situmorang, 2008 : 132), menentukan ukuran

    sampel dari suatu populasi adalah dengan rumus sebagai berikut:

    n = 2)(1 eNN

    +

    = 2)1,0(1221122

    +

    = 55 orang

    Keterangan :

    n = jumlah sampel

    N = ukuran populasi

    e = batas kesalahan

    Peneliti menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling (teknik

    sampel secara random atas dasar strata yang proporsional), teknik ini

    digunakan jika populasi memiliki anggota yang tidak homogen dan

    berstrata secara proporsional. Populasi distrata lebih dahulu. Stratanya

    disesuaikan dengan sifat-sifat atau ciri-ciri suatu populasi.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    10

    Tabel 1.4 Jumlah Karyawan Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Pabatu

    Tahun 2009 No Station Populasi Sampel 1 Loading Ramp 6 3 2 Rebusan 18 9 3 Pressan 10 4 4 Klarifikasi 10 4 5 Pabrik Biji 8 3 6 Ketel Uap 12 6 7 Operasi Kamar Mesin 4 2 8 Operasi Limbah 4 2 9 Laboratorium 6 3 10 Timbangan TBS 4 2 11 Administrasi 12 6 12 Sortasi 10 4 13 Pengepakan 8 3 14 Pemeliharaan Halaman 10 4

    Total 122 55 Sumber : Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Pabatu

    Berdasarkan Tabel 1.4 terlihat jumlah sampel yang jumlahnya setengahnya dari

    jumlah populasi. Jumlah sampel tersebut diperoleh dengan cara sebagai berikut:

    Rumus = Populasi Jumlah Populasi Jumlah Sampel

    = 6 122 55 = 3

    Demikian pula dengan nilai sampel lainnya diperoleh dengan menggunakan

    rumus tersebut.

    6. Jenis dan Sumber Data

    Penulis menggunakan dua jenis data dalam penelitian yang dilakukan untuk

    memecahkan masalah, yaitu :

    a. Data Primer

    Data yang diperoleh dengan cara mendatangi objek penelitian dan

    melakukan wawancara secara langsung, dimana data yang diperoleh

    hasilnya aktual dan validitasnya dapat dipertanggung jawabkan. Data

    primer ini diperoleh dengan mewawancarai langsung karyawan dan dari

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    11

    kuesioner yang diberikan kepada seluruh karyawan PTPN IV PKS Kebun

    Pabatu.

    b. Data Sekunder

    Data yang dipeoleh dari bahan-bahan bacaan, literatur, catatan kuliah, dan

    lain-lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Data sekunder

    yang diperoleh yaitu data mengenai gambaran umum organisasi, struktur

    organisasi, data jumlah pegawai, dan lain-lain.

    7. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    a. Kuesioner

    Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

    untuk dijawabnya.

    b. Wawancara

    Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan apabila

    peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

    permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

    mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

    respondennya sedikit atau kecil. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

    wawancara secara terstruktur yang digunakan apabila peneliti telah

    mengetahui dengan pasti tentang informasi yang diperoleh. Dalam

    wawancara ini, peneliti harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis

    yang alternative jawabannya telah disiapkan.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    12

    c. Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

    dengan mempelajari data-data yang diperoleh dari buku, majalah, hasil

    lapangan, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

    8. Uji Validitas dan Reabilitas

    Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian

    penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan alat

    penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik.

    Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen

    penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang

    diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel

    maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas

    kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for

    windows.

    a. Uji Validitas

    Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 dengan

    kriteria sebagai berikut :

    Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.

    Jika rhitung positif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak

    valid.

    Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

    Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

    kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian yang hasilnya

    dapat dilihat pada Tabel 4.1.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    13

    Tabel 4.1 Uji Validitas

    Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

    p1 .509 0.361 Valid p2 .428 0.361 Valid p3 .551 0.361 Valid p4 .571 0.361 Valid p5 .744 0.361 Valid p6 .407 0.361 Valid p7 .500 0.361 Valid p8 .466 0.361 Valid p9 .466 0.361 Valid

    p10 .392 0.361 Valid p11 .558 0.361 Valid

    Sumber: Hasil Penelitian diolah (Juni, 2009) Pada Tabel 4.1 diatas menunjukkan korelasi antara skor item dengan

    skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.

    Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom

    corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan

    dengan rtabel. Adapun pada = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehinggan

    r (0,05:30), diperoleh rtabel adalah 0,361.

    Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid

    karena r hitung > rtabel yang dapat dilihat dari rhitung pada corrected item total

    correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,361).

    Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap reliabilitas.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    14

    b. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian.

    Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan

    berulangkali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data

    yang sama (Sugiyono, 2005:110). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan

    konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner.

    Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan

    yang sudah valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai

    berikut:

    Jika ralpha > rtabel, maka kuesioner reliabel

    Jika ralpha < rtabel, maka kuesioner tidak reliable

    Uji validitas dan realibilitas dilakukan pada 30 orang diluar responden

    penelitian lalu data diproses dengan menggunakan program software SPSS

    (Statistic Product and Service Solution) versi 15,0.

    Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang dkk, 2006:179) butir

    pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

    reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

    a. Menurut Ghozali nilai Cronbachs Alpha > 0.60

    b. Menurut Kuncoro nilai Cronbachs Alpha > 0.80

    Tabel 4.2 Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items 0.830 11

    Sumber: Hasil Penelitian diolah (Juni, 2009)

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    15

    Pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai r alpha sebesar 0,830 dan rtabel

    sebesar 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r alpha positif dan lebih

    besar dari rtabel (0,830 > 0,361) maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan

    dapat digunakan untuk penelitian. Kriteria lain menyatakan bahwa suatu variabel

    dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach's alpha > 0,60 atau 0,80

    berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.2 maka ke 11 pernyataan dinyatakan reliabel

    dengan kriteria tersebut.

    9. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    a. Analisis Deskriptif

    Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data

    yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui

    pengumpulan, menyusun dan menganalisis data sehingga dapat diketahui

    gambaran umum instansi yang sedang diteliti.

    b. Analisis Regresi Linear Berganda

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

    statistik regresi linier berganda. Metode ini digunakan oleh penulis untuk

    mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen, yaitu

    sikap (X1) dan ketrampilan komunikasi (X2) serta variabel Dependen,

    Kinerja Karyawan (Y). Metode regresi linear berganda dalam penelitian

    ini menggunakan software SPSS 15.00 for Windows. Adapun model

    persamaan yang digunakan menurut Sugiyono (2005 : 211) :

    Y = a + b1X1 + b2X2 + e

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    16

    Dimana:

    Y = Kinerja Karyawan

    X1 = Sikap

    X2 = Keterampilan Komunikasi

    b1-b2 = Koefisien Regresi

    a = Konstanta

    e = Standar Error

    Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai

    uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak).

    Sebaliknya disebut tidak sinifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam

    daerah dimana H0 diterima.

    c. Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar

    diperoleh perkiraan yang tidak bias dan efisiensi. Ada beberapa kriteria

    persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

    1. Uji Normalitas

    Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui distribusi sebuah data

    mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan

    dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan

    menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed)

    diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal

    (Situmorang dkk , 2008:55).

    2. Uji Heteroskedastisitas

    Uji Heteroskedastisitas pada prinsipnya adalah ingin menguji sebuah grup

    mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    17

    jika varians variabel independent adalah konstan (sama) untuk setiap nilai

    tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. (Situmorang dkk,

    2008:63).

    3. Uji Multikolinearitas

    Artinya variabel indepen dengan yang satu dengan yang lain dalam model

    regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk

    mengetahui ada tidaknya gejala multikololinearitas dapat dilihat dari

    besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varience Inflation Factor) melalui

    program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang

    tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa

    dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi

    multikolinearitas (Situmorang dkk, 2008:104).

    besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varience Inflation Factor) melalui

    program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang

    tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa

    dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi

    multikolinearitas (Situmorang dkk, 2008:104).

    d. Pengujian Hipotesis

    Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai

    uji statistiknya berada dalam daerah krisis (daerah dimana Ho ditolak).

    Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam

    daerah dimana Ho diterima. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria

    ketepatan, yaitu:

    1. Uji Determinasi (R2)

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    18

    Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas (X) terhadap

    variabel terikat Y dapat dilihat dari koefisien determinasi (R2) dimana 0

    < R2 < 1. Hal ini menunjukkan jika nilai R2 semakin dekat dengan 1

    maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

    semakin kuat. Sebaliknya jika R2 semakin dekat dengan 0 maka

    pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin

    lemah. Hal ini menunjukkan jika R2 semakin besar maka pengaruh

    variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) adalah semakin kuat

    (besar). Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka

    pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin

    lemah (kecil).

    2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

    Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variablel bebas yang

    dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

    (serempak) terhadap variabel dependen (Y). Hipotesis dirumuskan

    sebagai berikut:

    H0 : b1 = b2 = 0

    Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan

    signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

    Ha : b1 b2 0

    Artinya secara bersama-sama (serempak) terdapat pengaruh yang

    positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel

    terikat (Y).

    3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    19

    Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara

    individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan

    langkah-langkah sebagai berikut:

    H0 : bi =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengruh yang positif dan

    signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

    Ha: bi 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

    signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

    Kriteria pengambilan keputsan:

    H0 diterima jika t hitung < t tabel pada =5%

    Ha diterima jika t hitung < t tabel pada =5%

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    20

    BAB II

    URAIAN TEORITIS

    A. Penelitian Terdahulu

    Devristya M. H. (2007) dalam penelitiannya dengan judul : Pengaruh

    sikap kerja terhadap persepsi karyawan mengenai kinerja organisasi pada radio

    cpp radionet di Magelang Hubungan variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada

    t hitung (3.148 (X1), 2.263 (X2) dan 3.861 (X3)) > t table (1.99) dengan tingkat

    signifikan masing-masing 0.002, 0.026 dan 0.000 yang F tabel 2.705 dengan taraf

    signifikansi 0.000 (http://digilib.uns.ac.id/abstrakpdf_3272).

    Supriadi (2008) dalam penelitiannya dengan judul : Pengaruh Komunikasi

    Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata dan

    Kebudayaan Kota Palembang. Hasil dari penelitian ini Terdapat hubungan positif

    antara komunikasi interpersonal pegawai dengan tingkat kinerja pegawai namun

    agak rendah yaitu dengan indeks koefisien korelasi sebesar rxy = 0,486

    (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/ilmu-komunikasi).

    B. Sikap

    1. Pengertian Sikap

    Sikap (Sule dkk, 2005:223) pada dasarnya merupakan prinsip yang

    diambil individu berdasarkan kepribadian, keyakinan dan perasaannya yang

    menyangkut suatu gagasan, situasi atau lingkungan yang dihadapinya. Sikap

    (Robbins, 2002:35) merupakan pernyataan evaluatif, baik menyenangkan

    maupun yang tidak menyenangkan yakni tentang suatu objek, orang atau

    peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu.

    20

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    21

    Perilaku organisasi memfokuskan diri pada sikap yang berkaitan dengan

    pekerjaan. Sikap (Robbins dan Judge, 2008:92) adalah pernyataan evaluatif

    baik yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan terhadap objek,

    individu, atau peristiwa.

    2. Komponen Sikap

    Faktor-faktor dalam penilaian sikap, memiliki tiga komponen (Ruslan,

    1998:55) yaitu:

    a. Komponen afektif

    Komponen ini menyangkut perasaan yang dirasakan oleh seseorang

    mengenai gagasan, situasi maupun lingkungan yang dihadapinya.

    Komponen ini berkaitan dengan rasa senang, suka, sayang, takut, benci,

    sedih, dan kebanggaan hingga muak atau bosan terhadap sesuatu, sebagai

    akibat setelah merasakannya atau timbul setelah melihat atau

    mendengarkannya.

    b. Komponen kognitif

    Komponen ini menyangkut pengetahuan seseorang mengenai sesuatu yang

    terkait dengan gagasan, situasi maupun lingkungannya yang dihadapinya.

    Komponen ini berkaitan dengan penalaran seseorang untuk menilai suatu

    informasi, pesan fakta dan pengertian yang berkaitan dengan pendiriannya.

    Komponen ini menghasilkan penilaian atau pengertian dari seseorang

    berdasarkan rasio atau kemampuan penalarannya.

    c. Komponen intense

    Komponen ini menyangkut harapan dari seseorang akibat dari gagasan,

    situasi maupun lingkungan yang dihadapinya. Komponen ini lebih

    menampilkan tingkah laku atau perilaku seseorang.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    22

    3. Sikap Kerja

    Sikap yang berhubungan dengan pekerjaan merupakan sikap yang

    mempengaruhi bagai mana karyawan melakukan pekerjaannya dengan baik.

    Adapun yang termasuk dalam sikap kerja yang utama (Robbins dkk, 2008:99)

    adalah :

    a. Kepuasan kerja (job satisfaction)

    Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang

    yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Kepuasan

    kerja mengacu pada sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya.

    Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap

    yang positif terhadap pekerjaannya dan seseorang yang tidak puas dengan

    pekerjaannya mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut. Ketika

    orang berbicara tentang sikap karyawan, seringkali mereka bermaksud

    mengatakan kepuasan kerja. Faktor yang lebih banyak mendatangkan

    kepuasan kerja adalah pekerjaan yang secara mentalitas memberi

    tantangan, penghargaan yang layak, kondisi kerja yang menunjang, dan

    rekan kerja yang mendukung.

    b. Keterlibatan kerja

    Keterlibatan kerja adalah tingkat sejauh mana seseorang berkecimpung

    dalam pekerjaannya dan secara aktif berpartisipasi didalamnya.

    Keterlibatan kerja merupakan tambahan yang terbaru dalam literatur

    perilaku organisasi. Seseorang dengan keterlibatan kerja yang tinggi

    dengan kuat memihak pada jenis kerja yang dilakukan dan benar-benar

    peduli dengan jenis kerja itu. Tingkat keterlibatan yang tinggi telah

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    23

    ditemukan berkaitan dengan kemangkiran yang lebih rendah dan tingkat

    permohonan berhenti yang lebih rendah. Akan tetapi tampaknya lebih

    konsisten untuk meramalkan keluarnya karyawan daripada kemangkiran

    dengan memperhitungkan varians keluarnya karyawan.

    c. Komitmen organisasi

    Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan

    memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat

    memelihara keanggotaannya dalam organisasi itu. Jadi keterlibatan kerja

    yang tinggi berarti pemihakan seseorang pada pekerjaannya yang khusus,

    dan komitmen pada organisasi yang tinggi berarti pemihakan pada

    organisasi yang mempekerjakannya. Komitmen organisasi merupakan

    peramal yang lebih baik karena merupakan respon yang lebih global dan

    bertahan terhadap organisasi sebagai suatu keseluruhan dari kepuasan

    kerja. Seorang karyawan dapat tidak puas dengan pekerjaan tertentu dan

    menganggapnya sebagai kondisi sementara, tetapi tidak puas dengan

    organisasi yang merupakan suatu keseluruhan. Tiga dimensi terpisah

    dalam komitmen organisasional adalah:

    1) Komponen afektif

    Perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai-

    nilainya.

    2) Komponen berkelanjutan

    Nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu organisasi bila

    dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    24

    3) Komponen normative

    Kewajiban untuk bertahan dalam organisasi untuk alasan-alasan moral

    atau etis.

    d. Dukungan Organisasi

    Dukungan organisasi yang dirasakan adalah tingkat sampai mana

    karyawan yakin organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli

    dengan kesejahteraan mereka. Sikap ini menunjukkan bahwa individu

    merasa organisasi mereka bersikap suportif ketika penghargaan

    dipertimbangkan dengan adil, karyawan mempunyai suara dalam

    pengambilan keputusan, dan pengawas mereka dianggap suportif.

    e. Keterlibatan karyawan

    Keterlibatan karyawan adalah keterlibatan, kepuasan, dan antusiasme

    individual dengan kerja yang mereka lakukan. Tingkat keterlibatan

    karyawan rata-rata tinggi mempunyai tingkat kepuasan pelanggan yang

    lebih tinggi, serta tingkat perputaran karyawan dan kecelakaan menjadi

    lebih rendah.

    4. Teori Sikap

    Adapun teori-teori yang terdapat dalam sikap (Robbins, 2008:97) adalah :

    a. Teori Ketidaksesuaian Kognitif

    Teori Ketidaksesuaian Kognitif (dikemukakan oleh Leon Festinger tahun

    1950-an), berusaha menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku.

    Ketidaksesuaian berarti suatu ketidakkonsistenan. Ketidaksesuaian

    kognitif merujuk pada setiap ketidaksesuaian yang dirasakan oleh seorang

    individu antara dua sikapnya atau lebih, atau antara perilaku dan sikapnya.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    25

    Festinger berpendapat bahwa bentuk ketidakkonsistenan apapun tidaklah

    menyenangkan dan bahwa individu akan berusaha mengurangi

    ketidaksesuaian dan ketidaknyamanan tersebut. Oleh karena itu, individu

    akan mencari keadaan yang stabil, dimana hanya ada sedikit

    ketidaksesuaian.

    b. Teori Persepsi Diri

    Teori Persepsi Diri membuktikan bahwa sikap digunakan, setelah

    melakukan sesuatu, untuk memahami suatu tindakan yang telah terjadi

    daripada sebagai alat yang mendahului dan memandu tindakan.

    Berlawanan dengan teori ketidaksesuaian kognitif, sikap hanyalah

    pernyataan verbal yang sederhana. Ketika individu ditanyai tentang sikap

    mereka dan mereka tidak mempunyai pendirian atau perasaan yang kuat,

    teori persepsi diri mengatakan bahwa mereka cenderung membuat jawaban

    yang masuk akal.

    C. Komunikasi

    1. Pengertian Komunikasi

    Komunikasi (Reksohadiprodjo dkk, 2006:172) adalah usaha mendorong

    usaha orang lain menginterpresentasikan pendapat seperti apa yang

    dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat tersebut. Dengan

    komunikasi diharapkan diperoleh titik kesamaan saling pengertian.

    Komunikasi pada umumnya (Widjaya, 2000:1) diartikan sebagai

    hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan

    atau dapat diartikan sebagai sarana tukar-menukar pendapat atau sebagai

    kontak antara manusia secara individu ataupun kelompok.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    26

    2. Keterampilan Komunikasi

    Ketrampilan komunikasi yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam

    menciptakan komunikasi yang efektif (Di Kamp, 2001:105) adalah sebagai

    berikut :

    a. Membina hubungan komunikasi

    Membina hubungan komunikasi dimulai dengan cara kita berhubungan

    dengan orang lain. Hubungan adalah hasil alamiah dari perasaan tentang

    adanya hubungan positif diantara kita. Unsur-unsur yang dapat

    membangun hubungan antara lain :

    1) Maksud Anda; menjelaskan maksud anda dan meyakinkan orang lain

    dengan sikap yang positif terhadap orang lain.

    2) Keadaan Anda; meyakinkan orang lain bahwa anda dalam keadaan

    yang positif saat membina hubungan dengan orang lain.

    3) Hasil Yang Diperoleh; membangun hubungan dan meningkatkan

    hubungan melalui interaksi kita dengan orang lain.

    4) Menemukan Tingkatan Yang Tepat; melakukan hubungan dengan

    mengubah tingkat kesadaran, yaitu dengan menilai suasana hati orang

    lain agar mereka menanggapi kita secara positif

    5) Bahasa Yang Tepat; menyesuaikan bahasa dengan lingkungannya

    karena setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mengekspresikan

    dirinya pada saat melakukan pembicaraan.

    6) Menghargai Orang Lain; membangun kepercayaan dengan melakukan

    pendekatan yang konsisten dengan orang lain.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    27

    b. Memberi dan Menerima Informasi

    Informasi adalah pusat kegiatan kerja yang efektif dalam tim. Adapun

    unsur-unsur dalam memberi dan menerima informasi adalah:

    1) Menerima Informasi; penerimaan informasi mengandung tiga faktor

    yaitu: ingin diberi informasi, memberikan perhatian, menggunakan

    informasi dengan baik.

    2) Meminta informasi; mengetahui dengan jelas informasi apa yang anda

    inginkan dan kegunaan informasi tersebut.

    3) Memberikan informasi; pemberian informasi ini bertujuan

    memudahkan anda dalam menyajikan informasi secara tepat dan

    memudahkan karyawan anda menerima dan menanggapi informasi

    tersebut.

    4) Umpan balik; merupakan reaksi dan respon yang diberikan atas

    perilaku atau tingkatan tertentu.

    5) Memberikan umpan balik; memperoleh manfaat dari umpan balik yang

    diberikan orang lain kepada anda.

    c. Menentukan arah

    Yang perlu dilakukan dalam menentukan arah adalah:

    1) Melihat masa depan

    2) Memiliki visi jangka panjang

    3) Mempertahankan gerakan ke arah visi

    4) Penerapan pengembangan diri

    d. Mempengaruhi

    Mempengaruhi adalah untuk mengalir ke dalam, maksudnya adalah cara

    mempengaruhi yang baik tidaklah menggangu, namun mengalir secara

    alamiah ke arah orang lain sebagaimana adanya.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    28

    3. Jenis komunikasi

    Pada dasarnya ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan

    dalam dunia bisnis (Purwanto, 2003) adalah:

    a. Komunikasi verbal

    Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim

    digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain

    melalui tulisan maupun lisan. Bentuk komunikasi ini memiliki struktur

    yang teratur dan terorganisir dengan baik. Melalui komunikasi lisan

    maupun tulisan diharapkan orang dapat memahami apa yang disampaikan

    oleh pengirim pesan dengan baik. Penyampaian suatu pesan melalui

    tulisan dan lisan memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat

    membaca atau mendengar apa yang dikatakan pihak lain dengan baik dan

    benar.

    b. Komunikasi Non Verbal

    Komunikasi non verbal memiliki sifat yang kurang terstruktur yang

    membuat komunikasi non verbal sulit untuk dipelajari. Jenis komunikasi

    non verbal adalah gerakan isyarat-isyarat tertentu, komunikasi ini lebih

    bersifat spontan, misalnya seseorang akan menggelengkan kepala apabila

    ia akan tidak setuju. Namun komunikasi non verbal memiliki pengaruh

    yang lebih besar daripada komunikasi verbal. Isyarat-isyarat komunikasi

    non verbal sangat penting, terutama dalam kaitannya dengan penyampaian

    perasaan dan emosi seseorang. Secara umum, orang akan mudah menipu

    orang lain dengan menggunakan kata-kata daripada menggunakan gerakan

    tubuh atau bahasa isyarat. Komunikasi dengan menggunakan kata-kata

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    29

    akan lebih mudah dikendalikan daripada dengan menggunakan bahasa

    isyarat atau ekspresi wajah. Ada lima macam bentuk komunikasi non

    verbal yaitu :

    1) Kinesics, yaitu cara berkomunikasi dalam bentuk gerakan badan,

    gerakan tangan, ekspresi muka dan sebagainya. Cara ini bermanfaat

    untuk mengecek tingkat penerimaan seseorang.

    2) Proxemics, yaitu cara berkomunikasi yang tandanya ialah bagaimana

    pihak-pihak yang berkomunikasi menempatkan diri secara fisik dalam

    suatu komunikasi. Misalnya dengan saling mendekatnya mereka

    berdiri atau duduk. Tetapi komunikasi yang kurang berhasil akan

    ditandai oleh semakin jauhnya kedua belah pihak.

    3) Chronemics, yaitu menunjukan prilaku komunikasi berdasarkan lama

    atau sebentarnya terputus suatu komunikasi lisan. Bila terjadi

    penghentian yang cukup lama jangka waktunya, ini menandakan

    kekurangan kepastian. Tetapi bila komunikasi berlangsung secara

    berkesinambungan, ini memberikan indikasi bahwa komunikasi

    menarik bagi ke dua belah pihak.

    4) Occulisics atau gerakan mata. Pentingnya arti gerakan mata ini terlihat

    kalau kita memperhatikan pemain poker. Untuk menutupi dari

    pandangan lawan gerakan mata yang dapat memberikan arti tertentu,

    biasanya mereka memakai kacamata hitam. Larangan untuk memakai

    kacamata hitam ditempat yang dianggap cukup rahasia ada

    kemungkinan berhubungan dengan pendapat ini.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    30

    5) Physical appearance atau penampilan fisik. Bukan rahasia lagi bahwa

    kita sering menilai seseorang dari cara ia berpakaian. Oleh sebab itu,

    penampilan fisik seseorang sering kali menyebabkan timbulnya

    gangguan komunikasi.

    4. Pola Komunikasi

    Pola komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan

    menjadi saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi non formal

    (Purwanto, 2003).

    a. Saluran komunikasi formal.

    Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak

    berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan

    batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses

    penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan, pola transformasi

    informasinya dapat berbentuk :

    1) Komunikasi dari atas ke bawah

    Komunikasi dari atas ke bawah (Downward communications) dimulai

    dari manajemen puncak kemudian mengalir kebawah melalui tingkatan-

    tingkatan manajemen sampai ke karyawan lini dari personalia paling

    bawah. Maksud utama komunikasi ke bawah adalah untuk memberi

    pengarahan, informasi, instruksi, nasehat atau saran dan penilaian

    kepada bawahan serta memberikan informasi kepada para anggota

    organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    31

    2) Komunikasi dari bawah ke atas

    Komunikasi dari bawah ke atas (Upward communications). Fungsi

    utama komunikasi dari bawah ke atas adalah untuk mensuplai informasi

    kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi pada

    tingkatan bawah. Tipe komunikasi ini mencakup laporan periodic,

    penjelasan, gagasan, dan permintaan untuk diberikan keputusan. Hal ini

    dapat dipandang sebagai data atau informasi umpan balik bagi

    manajemen atas.

    3) Komunikasi Lateral atau Horizontal

    Komunikasi Lateral atau Horizontal adalah komunikasi yang terjadi

    antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam

    organisasi. Komunikasi ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

    a. Komunikasi di antara anggota dalam kelompok kerja yang sama.

    b. Komunikasi yang terjadi antara departemen-departemen pada

    tingkatan organisasi yang sama.

    Bentuk komunikasi ini pada dasarnya bersifat koordinatif, dan

    merupakan hasil dari konsep spesialisasi organisasi. Sehingga

    komunikasi ini di rancang guna mempermudah koordinasi dan

    penanganan masalah. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk

    melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informan kepada

    bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.

    4) Komunikasi Diagonal

    Komunikasi Diagonal merupakan komunikasi yang memotong secara

    menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    32

    sebagai hasil hubungan-hubungan departemen lini dan staff dapat

    berbeda-beda yang akan membentuk beberapa komunikasi diagonal

    yang berbeda-beda.

    D. Kinerja Karyawan

    1. Pengertian Kinerja

    Kinerja (Rivai, 2004) adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang

    sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya

    dalam perusahaan. Jika dilihat dari asal katanya, kata kinerja adalah

    terjemahan dari kata performance, yang menurut The Scribner-Bantam

    English Dictionary, terbitan Amerika Serikat dan Canada, berasal dari akar

    kata to perform dengan beberapa entries yaitu :

    a. Melakukan, menjalankan (to do or carry out, execute)

    b. Memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar (to

    discharge of fulfil, as vow)

    c. Melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (to execute or

    complete an understanding), dan

    d. Melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin (to do what

    is expected of a person machine).

    2. Penilaian Kinerja Karyawan

    Penilaian kinerja dapat menjadi sumber informasi utama dan umpan balik

    untuk karyawan, yang merupakan kunci pengembangan bagi mereka di masa

    mendatang. Di saat atasan mengidentifikasikan kelemahan, potensi, dan

    kebutuhan pelatihan melalui umpan balik penilaian kinerja, mereka dapat

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    33

    memberitahu karyawan mengenai kemajuan mereka, mendiskusikan

    keterampilan apa yang perlu mereka kembangkan dan melaksanakan

    perencanaan pengembangan.

    Menurut Simamora (Situmorang, 2008 : 172), kinerja karyawan

    dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah :

    a. Tingkat kedisiplinan karyawan sebagai suatu bentuk pemenuhan

    kebutuhan organisasi untuk menahan orang-orang dalam organisasi, yang

    dijabarkan dalam penilaian terhadap ketidakhadiran, keterlambatan dan

    lama waktu kerja.

    b. Tingkat kemampuan karyawan sebagai suatu bentuk pemenuhan

    kebutuhan organisasi untuk memperoleh hasil penyelesaian tugas yang

    terandalkan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas kinerja yang harus

    dicapai oleh seorang karyawan.

    c. Perilaku-perilaku inovatif dan spontan diluar persyaratan-persyaratan

    tugas formal untuk meningkatkan efektivitas organisasi, antara lain dalam

    bentuk kerja sama, tindakan protektif, gagasan-gagasan yang konstruktif

    dan kreatif, pelatihan diri, serta sikap-sikap lain yang menguntungkan

    organisasi.

    Para pimpinan organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja

    antara satu karyawan dengan karyawan lainnya yang berada dibawah

    pengawasannya. Secara garis besar, perbedaan kinerja ini disebabkan oleh

    dua factor yaitu faktor individu dan situasi kerja.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    34

    Ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi kinerja atau prestasi kerja

    (Gibson dkk, 1999:53), yaitu :

    a. Variabel individual, terdiri dari :

    1). Kemampuan dan Keterampilan

    Kondisi mental dan fisik seseorang dalam menjalankan suatu aktivitas

    atau pekerjaan.

    2). Latar Belakang

    Kondisi di masa lalu yang mempengaruhi karakteristik dan sikap

    mental seseorang, biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan serta

    pengalaman dimasa lalu.

    3). Demografis

    Kondisi kependudukan yang berlaku pada individu atau karyawan,

    dimana lingkungan sekitarnya membentuk pola tingkah laku individu

    tersebut berdasarkan adat atau norma sosial yang berlaku.

    b. Variabel organisasional, terdiri dari :

    1) Sumber Daya

    Sekumpulan potensi atau kemampuan organisasi yang dapat diukur dan

    dinilai, seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia.

    2) Kepemimpinan

    Suatu seni mengkoordinasi yang dilakukan oleh pimpinan dalam

    memotivasi pihak lain untuk meraih tujuan yang ditujukan oleh

    organisasi.

    3) Imbalan

    Balas jasa yang diterima oleh pegawai atau usaha yang telah dilakukan

    di dalam proses aktivitas organisasi dalam jangka waktu tertentu secara

    instrinsik maupun ekstrinsik.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    35

    4) Struktur

    Hubungan wewenang dan tanggung jawab antar individu di dalam

    organisasi, dengan karakteristik tertentu dan kebutuhan organisasi.

    5) Desain pekerjaan

    Job description yang diberikan kepada pegawai, apakah pegawai dapat

    melakukan pekerjaan sesuai dengan job description.

    c. Variabel Psikologis, terdiri dari :

    1) Persepsi

    Suatu proses kognitif yang digunakan oleh seseorang untuk

    menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya.

    2) Sikap

    Kesiapsiagaan mental yang dipelajari oleh organisasi melalui

    pengalaman dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap

    seseorang terhadap orang lain.

    3) Kepribadian

    Pola perilaku dan proses mental yang unik yang mencirikan seseorang.

    4) Belajar

    Proses yang dijalani seseorang dari tahap tidak tahu menjadi tahu dan

    memahami akan sesuatu terutama yang berhubungan dengan organisasi

    dan pekerjaan.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    36

    BAB III

    GAMBARAN UMUM PTPN IV PABRIK KELAPA SAWIT

    (PKS) KEBUN PABATU

    A. Sejarah Perusahaan

    Pada tahun 1958 sesuai Undang-Undang Nomer 86 Tahun 1958,

    perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA dan RCMA

    dinasionalisasikan oleh Pemerintah RI, dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan

    Milik Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomer 19 Tahun 1959.

    selanjutnya pada tahun 1967 Pemerintah melakukan pengelompokkan menjadi

    Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan Serat.

    Melalui Kepres Nomor 144 Tahun 1968 PPN yang ada di Wilayah

    Sumatera Utara dan Aceh dikelompokkan ulang menjadi Perusahaan Negara

    Perkebunan (PNP) I s/d PNP IX. Berdasaarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29

    Tahun 1971, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan

    Terbatas Persero, dengan nama resmi PT>Perkebunan I s/d IX (Persero).

    Pada Tahun 1994 PTPVI< VII dan VIII digabung dalam kelompok

    PTP.Sumut III, kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

    1996 semua PTP yang ada di Indonesia dikelompokkan kembali melalui

    penggabungan dan pemisahan proyek-proyek yang melahirkan PT.Perkebunan

    Nusantara (PTPN-I s/d PTPN-XIV).

    Terhitung sejak 11 Maret 1996 gabungan PTP.VI,VII dan VIII diberi

    nama PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero), yang kini berkantor pusat di

    JL.Letjend.Soeprapto No.2 Medan.

    36

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    37

    Unit usaha yang dikelola PTPN-IV sejumlah 38 Unit Usaha, terletak di

    10Daerah Kabupaten/Kota dalam satu Propinsi Sumatera Utara. Salah satu unit

    usahanya adalah Kebun Pabatu, terdiri dari Kebun Sawit 5.399 Ha dan Pabrik

    Kelapa Sawit (PKS) Pabatu dengan Kapasitas 30 ton Tandan Buah Segar (TBS)

    perjam olah.

    Unit Kebun Pabatu berasal dari Hak Konsesi Pabatu Gunung Hataran dan

    Dolok Merawan milik Handless Vereninging Amsterdam yang diambil alih dan

    dinasionalisasikan oleh Pemerintah Indonesia dari BOCM pada tahun 1957

    dengan luas areal keseluruhan saat itu 6.173,53 Ha. Pada awalnya sampai dengan

    tahun 1938, Unit Kebun Pabatu adalah perkebunan tembakau yang dikonversi

    oleh BOCM menjadi perkebunan sawit.

    Berdasarkan Konstatering No.110/PPT/B, Menteri Dalam Negeri Cq.

    Direktorat Jenderal Agraria melalui Surat Keputusan No. 19/HGU/DA/1976

    tanggal 26 Juni 1976, memberikan Hak Guna Usaha kepada PNP-VI atas areal

    seluas 5.770,07 Ha yang didasari atas pemeriksaan yang dilakukan oleh Panitia B

    yang menetapkan bahwa areal tersebut bebas dari pendudukan rakyat.

    B. Letak Geografis

    Unit Kebun Pabatu berjarak 07 KM dari Kota Tebing Tinggi dan 87

    KM dari Kota Medan serta 40 KM dari Kota Pematang Siantar. Unit Kebun

    Pabatu berada pada Ketinggian 300 meter di atas permukaan laut dengan

    Topografi bergelombang. Curah hujan berdasarkan data stasiun penakar curah

    hujan Unit Kebun Pabatu periode s/d Juni 2006 sebesar rata-rata 232 mm

    pertahun dan kelembapan udara 63,70%.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    38

    Batas-batas Kebun sebagai berikut :

    1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi.

    2. Sebelah Selatan berbatasan dengan PTPN-III Kebun Gunung Para.

    3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kebun Sibulan dan PTPN-IV Kebun

    Dolok Ilir.

    4. Sebelah Barat berbatasan dengan PTPN-III Kebun Gunung Pamela

    C. Visi

    Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dan mampu bersaing, baik di

    sektor hulu dan hilir ditingkat nasional dan regional.

    D. Misi

    1. Menjalankan usaha agribisnis perkebunan di bidang perkebunan kelapa

    sawit (komoditi utama) dan teh, serta menghasilkan produk minyak sawit,

    inti sawit, teh jadi serta produk turunannya yang berkualiitas untuk

    memberikan kepuasan bagi pelanggan.

    2. Meningkatkan daya saing produk secara terus menerus yang didukung

    oleh sistem, cara kerja dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya

    kreativitas dan inovasi untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi.

    3. Menghasilkan laba yang berkesinambungan untuk menjamin

    pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan perusahaan serta memberi

    manfaat dan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham, karyawan

    dan stakeholder lainnya.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    39

    4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai Perusahaan

    dengan berpegang pada nilai-nilai etika bisnis dan senantiasa berpedoman

    pada tata kelola perusahaan secara sehat.

    5. Memberikan perhatian dan peran yang sungguh-sungguh dalam

    membangun kemitraaan dan mengembangkan lingkungan (community

    development), koperasi, usaha kecil dan menengah, serta kelestarian

    lingkungan hidup.

    E. Tujuan

    Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program

    pemerintah dalam pembangunan nasional di bidang ekonomi, khususnya

    pembangunan di bidang pertanian sub sektor perkebunan.

    F. Budaya

    Memberi, menimbang dan mendorong perilaku seluruh karyawan

    perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu :

    1. Berfikir positif

    2. Menghargai kerjasama tim

    3. Mengupayakan kesinambungan di antara pencapaian sasaran perusahaan

    dan peningkatan kesejahteraan karyawan

    4. Mengutamakan kepentingan perusahaan daripada kepentingan kelompok

    atau pribadi.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    40

    G. Uraian Tugas Karyawan Pimpinan Unit Kebun Pabatu

    1. Manajer Unit

    a. Memimpin, bertanggung jawab terhadap Direksi dan mengelola sektor

    produksi dan pemakaian biaya yang ada di Perusahaan yang berpedoman

    kepada kebijakan Perusahaan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

    b. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum perkebunan sesuai

    dengan norma/ pedoman dan instruksi dari Pimpinan Umum (Direksi).

    c. Menandatangani surat-surat, laporan-laporan dan kontrak, baik interen

    maupun eksteren.

    d. Menelaah dan mendisposisi surat-surat masuk untuk penyelesaian

    selanjutnya.

    e. Mengajukan permintaan barang dan uang kepada Kantor Direksi.

    f. Menginstruksikan pembayaran dan mempertanggungjawabkan

    pengeluaran.

    g. Membina suasana kekeluargaan dan kerjasama yang baik antar karyawan

    dan warga sekitar serta memelihara keamanan/ketertiban.

    h. Bertanggung jawab atas keselamatan pekerja dan perlengkapannya.

    i. Menjaga kerahasiaan Perusahaan dan bertanggung jawab kepada Direksi

    PTPN-IV (Persero).

    2. Kepala Dinas Teknik (KD. Teknik)

    a. Merupakan wakil Manajer Unit untuk memimpin kegiatan tugas dalam

    bidang teknik.

    b. Koordinator tugas-tugas Assisten bidang teknik.

    c. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    41

    d. Menyusun kegiatan-kegiatan dibidang teknik.

    e. Menandatangani dan mengecek formulir-formulir dan laporan-laporan

    dari tiap bagian teknik

    f. Memberikan segala informasi pada bidang teknik kepada Manajer Unit.

    g. Mengkoordinir, memberikan petunjuk dan mengawasi penyusunan

    rancangan anggaran belanja bidang teknik yang meneliti dan mengawasi

    pembuatan laporan-laporan teknik atau permintaan kebutuhan bahan-

    bahan dan alat-alat keperluan teknik.

    3. Kepala Dinas Tanaman (KD.Tanaman)

    a. Menerima perintah dan bertanggung jawab kepada Manajer Unit.

    b. Mengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan tanaman.

    c. Melaporkan data kegiatan serta mengawasi kegoiatan-kegiatan tanaman.

    d. Mengkoordinir, meneliti dan mengajukan permintaan bahan-bahan/alat-

    alat tanaman.

    e. Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para Assisten Tanaman.

    4. Kepala Dinas Pengolahan (KD.Pengolahan)

    a. Membantu Manajer Unit dalam bidang proses pengolahan pabrik.

    b. Bertanggung jawab terhadap Manajer Unit.

    c. Membawahi langsung Assisten Pengolahan/Assisten jaga.

    d. Merencanakan dan mengarahkan serta mengawasi kegiatan pada bagian

    pengolahan dan laboraturium.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    42

    e. Menandatangani dan mengecek formulir dan laporan sesuai dengan sistem

    dan prosedur yang berlaku.

    f. Pencapaian target serta kelancaran pengolahan minyak kelapa sawit dan

    inti sawit.

    g. Bertanggung jawab pada biaya-biaya kelancaran pengolahan.

    h. Meneliti dan mengawasi pembuatan laporan pengolahan serta

    meningkatkan efisiensi dan pengawasan pengeluaran biaya pengolahan.

    5. Kepala Dinas Tata Usaha (KD.Tata Usaha)

    a. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit.

    b. Merencanakan dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pada bagian

    administrasi

    c. Mengawasi penggunaan alat-alat kantor.

    d. Mengkoordinir. Memberi petunjuk dan mengawasi kegiatan bidang

    kesejahteraan.

    e. Mengawasi seluruh kegiatan administrasi perusahaan dan kelancaran

    kegiatan pabrik.

    f. Mengadministrasikan surat-surat dan mempersiapkan daftar barang-

    barang dan mengawasi persediaan barang dan perlengkapan dan biaya-

    biaya perkantoran.

    g. Dalam pelaksanaan tugasnya dibantu Assisten Tata Usaha/Gudang.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    43

    6. Assisten SDM & Umum

    a. Membantu Manajer Unit dalam meneliti penerimaan tenaga kerja.

    b. Bertanggung jawab terhadap Manajer Unit.

    c. Mengawasi dan memilih penerimaan tenaga kerja dengan berpedoman

    kepada standart yang telah ditetapkan oleh Direksi.

    d. Membina hubungan baik dengan Pemerintah dan masyarakat

    produktivitas di sekitar lokasi Perusahaan.

    e. Memberikan informasi terhadap Manajer Unit dalam produktivitas kerja.

    f. Pencapaian dan kelancaran kerja.

    7. Assisten Teknik (Teknik Sipil, Transport, Teknik Pabrik dan Teknik

    Umum

    a. Membantu KD. Teknik dalam memimpin bagian reparasi, perbengkelan

    dan alat-alat pabrik.

    b. Pemeliharaan dan perbaikan alat-alat yang ada di pabrik agar tetap dalam

    kondisi yang baik.

    c. Merencanakan dan mengarahkan serta mengkoordinasi kegiatan bagian

    reparasi.

    d. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target dan kondisi alat-alat dan

    biaya-biaya operasional.

    e. Mengawasi alat pengangkut kenderaan bermotor.

    f. Memberikan informasi kepada KD.Teknik pada bidang teknik.

    g. Mengkoordinasi segala perbaikan kenderaan bermotor yang rusak.

    h. Bertanggung jawab terhadap kelancaran beroperasinya alat transportasi

    perusahaan.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    44

    8. Assisten Pengolahan

    a. Membantu KD.Tanaman dalam memimpin kegiatan di bagian tanaman.

    b. Bertanggung jawab kepada KD.Tanaman.

    c. Mengawasi hasil panen agar jangan sampai tertinggal di lapangan yang di

    bantu oleh para mandor.

    d. Memimpin segala kegiatan di bagian tanaman (Afdeling) yang

    berpedoman kepada petunjuk KD. Tanaman dan Manajer Unit.

    e. Melaporkan kegiatan di Afdeling kepada KD.Tanaman.

    f. Menjamin suasana kerja yang kondusif.

    g. Membimbing bawahan dan menjalankan tugas masing-masing serta

    memnerikan petunjuk kepada bawahan.

    9. Assisten Pengolahan KS/IS/Assisten Jaga

    a. Mengawasi proses dan mutu kelapa sawit dan inti sawit serta membuat

    laporan-laporan kepada KD.Pengolahan.

    b. Membuat anggaran belanja pabrik dan meningkatkan efektifitas serta

    efisiensi kerja Perusahaan.

    c. Bertanggung jawab kepada KD.Pengolahan.

    d. Membantu KD.Pengolahan dalam mengawasi kegiatan pabrik.

    e. Mengawasi seluruh kegiatan proses produksi di pabrik.

    f. Memberikan data dan kegiatan proses produksi kepada KD.Pengolahan.

    g. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pekerjaan pabrik.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    45

    10. Perwira Pengamanan

    a. Membantu Manajer Unit dalam bidang keamanan.

    b. Bertanggung jawab terhadap Manajer Unit.

    c. Pengawasan keamanan, informasi dan inventaris (asset) Perusahaan.

    d. Memelihara dan menjaga karyawan dalam menjalankan tugas.

    e. Menjaga stabilitas keamanan Perusahaan.

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    46

    BAB IV

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Penulis dalam menganalisis dan mengevaluasi data menggunakan dua

    metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif. Analisis deskriptif

    digunakan untuk melihat karakteristik responden penelitian, sedangkan analisis

    statistik digunakan untuk melihat Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi

    Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu.

    A. Analisis Data

    1. Analisis Deskriptif Responden

    Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan

    dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh

    responden dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah daftar-daftar pertanyaan (kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah

    11 butir pertanyaan, yakni empat butir pertanyaan untuk variabel Sikap (X1) dan

    empat butir pertanyaan untuk variabel Keterampilan Komunikasi (X2) serta tiga

    butir pertanyaan untuk variabel Kinerja Karyawan (Y). Kuesioner disebarkan

    kepada karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu yang

    dijadikan sebagai responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

    karyawan Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Pabatu.

    46

  • Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.

    47

    a. Pembagian Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis

    kelamin:

    Tabel 4.1