Download - 09E02704
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-1 MEDAN
PENGARUH SIKAP DAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PTPN IV
PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) KEBUN PABATU
DRAFT SKRIPSI
OLEH :
LAURA FRESTYNOR. H 050502010
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan 2009
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
i
ABSTRAK
Laura Frestynor (2009). Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, dibawah bimbingan Dr. Prihatin Lumban Raja, SE. MSi. Ketua Departemen Manajemen : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi. Dosen Penguji I : Dra. Komariah Pandia, MSi, Dosen Penguji II : Syafrizal Helmi. Situmorang, SE, MSi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Sikap dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling (teknik sampel secara random atas dasar strata yang proporsional). Teknik ini digunakan jika populasi memiliki anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Populasi distrata lebih dahulu. Stratanya disesuaikan dengan sifat-sifat atau ciri-ciri suatu populasi dengan membagikan kuesioner pada karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis defkriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial dan pengujian koefisien determinasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel sikap (X1) dan variabel keterampilan komunikasi (X2) terhadap kinerja karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu.
Kata Kunci : Sikap, Keterampilan komunikasi, Kinerja Karyawan
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT
atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam
menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Sikap Dan Ketrampilan
Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV
Kebun Pabatu. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.
Penulis telah banyak menerima saran, motivasi, dan doa dari berbagai
pihak selama proses studi dan pengerjaan penelitian ini. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas
Ekonomi ke arah yang lebih baik.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha. F Dalimunthe, SE, MSi, selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu
melakukan terobosan baru yang lebih baik dalam Departemen Manajemen.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Dr. Prihatin Lumban Raja, SE. MSi, selaku Dosen Pembimbing. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membantu dan
membimbing serta memberi pengarahan dengan penuh kesabaran dalam
pengerjaan skripsi ini.
5. Dra. Komariah Pandia, MSi, selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan masukan, petunjuk serta nasehat dalam penyempurnaan
penulisan skripsi ini
ii
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
iii
6. Syafrizal Helmi. S. SE. MSi, selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan masukan, saran, motivasi serta nasehat yang membangun
dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini, serta kebaikan yang diberikan
kepada penulis dengan sangat tulus.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen
Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis dari
awal sampai penelitian ini selesai dan juga selama masa perkuliahan.
8. Seluruh pegawai di Kantor Departemen Manajemen, Kak Dani, Bang Jum,
Kak Vina, dan Pegawai di Fakulatas Ekonomi Sumatara Utara, terima
kasih untuk semua jasa-jasanya dan bantuan administrasi selama
perkuliahan.
9. Seluruh Staff dan Pegawai PTPN IV Pabatu, terima kasih untuk semua
jasa-jasanya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada kedua orang tuaku tercinta Ir. Muhammad Nur Hutabarat dan Ivo
Fresty Wahyuni, terima kasih atas segala kasih sayang, doa dan
dukungannya, serta kesabaran dalam menunggu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya bisa memberikan balasan ini atas
segala pengorbanan yang telah dilakukan. Terima Kasih Bapak & Mamak
untuk segala-galanya.
11. Kepada keluargaku yang tersayang, Abangku Zivo, Adikku Riko, terima
kasih atas segala dukungan dan doanya. Serta kesabaran untuk menunggu
penulis dalam menyelesaikan program studi ini.
12. Kepada sahabat terbaikku T. Kharisma Nissa Akbari di yang sudah tulus
untuk membantu penulis selama masa perkuliahan. Aku mungkin bukan
sahabat yang sempurna yg kalian cari, bukan juga yg terbaik diantara
iii
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
iv
semuanya, tapi yang pasti aku adalah sahabat yang selalu ingat kalian
semua.
13. Kepada sahabat-sahabatku tercinta: Novi, S.E, Tya Mbem, S.E, Uke,
Dinda, S.E., Putri, Filza, Etenk (mak ros), nurul, S.E, yang telah
memberikan keceriaan, semangat, dan kisah perkampusan yang
menyenangkan.
14. Kepada sahabat-sahabatku yang lain, Hary, S.E, rika, zulfitri, dewi, cory,
aida, denson, novri, endang, ina, puput, Terima Kasih untuk dukungan
dan doanya kepada penulis.
15. Seluruh teman-teman semua yang tidak dapat disebutkan satu per satu
yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam penyusunan
skripsi ini, semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik buat teman-
teman semua.
Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkenan untuk membacanya dan penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan sehingga masih memiliki keterbatasan dan kekurangan,
penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan masukan yang membangun
serta membantu untuk perbaikan di masa depan.
Medan, Juni 2009 Penulis
Laura Frestynor. H
iv
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................ vi DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................... 4 C. Kerangka Konseptual ................................................................ 5 D. Hipotesis ................................................................................... 6 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 6 1. Tujuan Penelitian ................................................................. 6 2. Manfaat Penelitian .............................................................. 6 F. Metode Penelitian .................................................................... 7 1. Batasan Operasional ........................................................... 7 2. Definisi Operasional ........................................................... 7 3. Skala Pengukuran Variabel ................................................. 8 4. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................... 9 5. Populasi dan Sampel ........................................................... 9 6. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 10 7. Tehnik Pengumpulan Data .................................................. 11 8. Uji Validitas dan Reabilitas ................................................ 12 9. Teknik Analisis Data ........................................................... 13 BAB II URAIAN TEORITIS ..................................................................... 18 A. Penelitian Terdahulu ................................................................. 18 B. Sikap ......................................................................................... 18 1. Pengertian Sikap .................................................................. 18 2. Komponen Sikap ................................................................. 19 3. Sikap Kerja .......................................................................... 20 4. Teori Sikap .......................................................................... 22 C. Komunikasi ............................................................................... 23 1. Pengertian Komunikasi ........................................................ 23 2. Keterampilan Komunikasi ................................................... 24 3. Jenis Komunikasi................................................................. 26 4. Pola Komunikasi ................................................................. 28 D. Kinerja Karyawan ...................................................................... 30 1. Pengertian Kinerja ............................................................... 30 2. Penilaian Kinerja Karyawan ................................................ 30
v
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
vi
BAB III GAMBARAN UMUM PTPN IV PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) KEBUN PABATU ............................................................... 34 A. Sejarah Perusahaan .................................................................... 34 B. Letak Geografis ......................................................................... 35 C. Visi............................................................................................ 36 D. Misi ........................................................................................... 36 E. Tujuan ....................................................................................... 37 F. Budaya ...................................................................................... 37 G. Uraian Tugas Karyawan Unit Pimpinan Kebun Pabatu .............. 38
1. Manajer Unit ...................................................................... 38 2. Kepala Dinas Teknik .......................................................... 38 3. Kepala Dinas Tanaman ....................................................... 39 4. Kepala Dinas Pengolahan ................................................... 39 5. Kepala Dinas Tata Usaha .................................................... 40 6. Asisten Umum dan SDM .................................................... 41 7. Asisten Tehnik Umum ........................................................ 41 8. Asisten Pengolahan............................................................. 42 9. Asisten Pengolahan............................................................. 42 10. Perwira Pengamanan .......................................................... 43
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 44 A. Analisis Data ............................................................................. 44 1. Analisis Deskriptif Responden ............................................. 44 2. Analisis Deskriptif Variabel ................................................. 46 3. Kinerja Karyawan Sebagai Variabel Y ................................ 50 B. Analisis Regresi Linier Berganda............................................... 51 C. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 52 1. Uji Normalitas ..................................................................... 52 2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 55 3. Uji Multikolinearitas ............................................................ 57 D. Pengujian Hipotesis .................................................................. 58 1. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ................................ 58 2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ........................................... 59 3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ................................................ 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 66 A. Kesimpulan .............................................................................. 66 B. Saran ........................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 69
LAMPIRAN KUESIONER
vi
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
vii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 : Capaian Rendemen PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) .......... 4
Tabel 1.2 : Instrumen Skala Likert ............................................................... 8
Tabel 1.3 : Operasionalisasi Variabel ........................................................... 8
Tabel 1.4 : Jumlah Karyawan Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV
Kebun Pabatu ............................................................................. 10
Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 45
Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur............................... 45
Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................ 46
Tabel 4.4 : Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Sikap ........................... 47
Tabel 4.5 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Keterampilan
Komunikasi ................................................................................ 48
Tabel 4.6 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kinerja Karyawan ...... 50
Tabel 4.7 : Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 51
Tabel 4.8 : One Sample Kolmogorov Smirnov Test ................................ 54
Tabel 4.9 : Uji Glesjer .................................................................................. 56
Tabel 4.10 : Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficients ................................... 57
Tabel 4.11 : Pengujian Koefisien Determinasi ................................................ 58
Tabel 4.12. : Hasil Uji F .................................................................................. 60
Tabel 4.13. : Hasil Uji t ................................................................................... 62
vii
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual ............................................................. 6
Gambar 4.1 : Histogram Uji Normalitas ...................................................... 53
Gambar 4.2 : Plot Uji Normalitas ................................................................ 53
Gambar 4.3 : Scaterplot .............................................................................. 55
viii
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas
maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun
kelompok. Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dan
agregasi kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi (determinan) kinerja individu, perlu dilakukan pengkajian
terhadap teori kinerja. Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang
mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu, yaitu: variabel individu,
variabel organisasi dan variabel psikologis. Penilaian kinerja diukur berdasarkan
kedisiplinan karyawan, kemampuan karyawan, dan perilaku-perilaku inovatif.
Kelompok variabel individu terdiri dari variabel kemampuan dan
ketrampilan, latar belakang pribadi dan demografis. Variabel kemampuan dan
keterampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku kerja dan
kinerja individu. Sedangkan variabel demografis mempunyai pengaruh yang tidak
langsung. Kelompok variabel psikologis terdiri dari variabel persepsi, sikap,
kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel ini banyak dipengaruhi oleh keluarga,
tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan variabel demografis.
Sikap karyawan bisa bermanfaat bagi manajer dalam usaha untuk
memprediksi perilaku karyawan. sikap dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya dalam
memberi, menimbang dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan
untuk melaksanakan tugas yaitu sebagai berikut : berfikir positif, menghargai
1
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
2
kerjasama tim, mengupayakan kesinambungan antara pencapaian sasaran
perusahaan dan peningkatan kesejahteraan karyawan serta mengutamakan
kepentingan perusahaan daripada kepentingan kelompok atau pribadi. Karyawan
yang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaan dan kurangnya kerja sama di
dalam perusahaan karena karyawan lebih mementingkan kepentingan pribadi dari
pada kepentingan kelompok sangat mempengaruhi pencapaian sasaran
perusahaan. Sehingga dalam suatu perusahaan perlu ditanamkan nilai-nilai budaya
yang dapat mencerminkan sikap-sikap yang positif bagi karyawan.
Pimpinan perusahaan, manajer, para ahli teknologi, supervisor dan
karyawan perlu meningkatkan kecerdasan emosional agar mampu
mendayagunakan sumber dayanya (SDM) secara optimal dalam mencapai kinerja.
Keterampilan utama dalam kecerdasan emosional adalah mengetahui cara
berkomunikasi dengan menggunakan intelektual dan perasaan. Masalah yang
terbesar dalam komunikasi adalah kesalahpahaman yang terjadi karena orang
gagal menyampaikan apa yang mereka pikirkan dan yang mereka rasakan.
Sehingga mampu mendudukan perusahaan pada posisi persaingan pasar yang
lebih kuat dibandingkan dengan kompetensi yang dimiliki perusahaan-perusahaan
pesaing. Keterampilan komunikasi dipengaruhi dengan cara membina hubungan
sesama anggota organisasi, memberi dan menerima informasi, menentukan arah
untuk melihat masa depan perusahaan, mempengaruhi setiap anggota organisasi
untuk melakukan hal yang terbaik dalam organisasi. Perusahaan memberikan
kesempatan bagi karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan
guna meningkatkan kinerja individu maupun kinerja organisasi, sehingga
perusahaan perlu untuk melakukan penilaian terhadap perubahan sikap dan
keterampilan komunikasi para karyawan.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
3
PTPN IV PKS Kebun Pabatu mengembangkan karyawan agar dapat
mencapai kinerja yang diinginkan karyawan. Dalam memberikan target, manajer
perusahaan telah menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP). Standart
Operasional Prosedur ini ditetapkan agar setiap karyawan mengetahui dengan
benar tugas-tugas yang harus dilaksanakannya pada masing-masing station tempat
mereka bekerja. Untuk memaksimalkan Standar Operasional Prosedur tersebut
maka ditanamkan nilai-nilai budaya dalam perusahaan yang dapat membentuk
sikap karyawan yang baik dan manajer harus memiliki keterampilan
berkomunikasi terhadap karyawannya dengan baik agar karyawan dapat
memahami apa yang diperintahkan. Manajer dan karyawan harus bisa
menanamkan rasa tidak saling menyalahkan, tetapi berusaha untuk mencapai
target yang telah ditetapkan. Dengan demikian karyawan tidak akan merekayasa
pekerjaan yang dilakukannya, sehingga dapat memaksimalkan kinerja karyawan
agar mencapai target.
Pada PTPN IV PKS Kebun Pabatu terdapat rantai komunikasi antara
karyawan dengan manajer, karena tidak semua karyawan berani mengungkapkan
segala keluhan langsung kepada manajer. Adapun rantai komunikasi di
perusahaan ini adalah karyawan menyampaikan keluhan kepada Mandor,
kemudian Mandor menyampaikan kepada Staff Pengolahan, dilanjutkan kepada
Kepala Dinas, dan Kepala Dinas lah yang menyampaikan keluhan tersebut kepada
Manajer. Seringkali dalam berkomunikasi ada hambatan sehingga tugas yang
diberikan tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal. Hambatan itu misalnya
sering terjadi kesalahpahaman dalam penyampaian pesan atau keluhan dan kurang
ditanggapi oleh pihak atasan.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
4
Tabel 1.1 Capaian Rendemen PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu
2007 Rendemen 2008 Rendemen Januari 22,90 Januari 23,05 Febuari 22,82 Febuari 23,12 Maret 22,79 Maret 23,51 April 21,20 April 23,93 Mei 22,34 Mei 23,41 Juni 22,99 Juni 23,41 Juli 23,02 Juli 23,51
Agustus 23,06 Agustus 22,82 September 23,13 September 22,74 Oktober 23,02 Oktober 23,72
November 23,09 November 23,81 Desember 22,79 Desember 23,83
Sumber : PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu (2009) Pada Tabel 1.1 terlihat rendemen PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun
Pabatu tahun 2007 pada bulan April terjadi penurunan rendemen dengan nilai
21,20. Sedangkan pada bulan April 2008 terjadi peningkatan dengan nilai 23,93.
Hal ini juga terlihat terlihat pada bulan lainnya yaitu pada bulan September tahun
2007 terjadi peningkatan nilai rendemen sebesar 23,13. Sedangkan pada bulan
September tahun 2008 terjadi penurunan nilai rendemen sebesar 22,74. Maka, dari
Tabel 1.1 tersebut terdapat suatu fenomena yang mengundang peneliti ingin
mengetahui permasalahan yang terjadi.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, peneliti tertarik mengambil judul
penelitian yaitu : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap
Kinerja Karyawan Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Pabatu.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan pemikiran diatas, maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut : Apakah Sikap dan Keterampilan Komunikasi
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan?
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
5
C. Kerangka Konseptual
Sikap (Robbins, 2002:35) merupakan pernyataan evaluatif, baik
menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan yakni tentang suatu objek,
orang atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan
sesuatu. Di PTPN IV PKS Kebun Pabatu ini, sikap dipengaruhi oleh nilai-nilai
budaya dalam memberi, menimbang, dan mendorong perilaku seluruh karyawan
perusahaan untuk melaksanakan tugas yaitu sebagai berikut : berfikir positif,
menghargai kerjasama tim, mengupayakan kesinambungan antara pencapaian
sasaran perusahaan dan peningkatan kesejahteraan karyawan, serta
mengutamakan kepentingan perusahaan daripada kepentingan kelompok atau
pribadi.
Komunikasi (Reksohadiprodjo dan Handoko, 2006:172) adalah usaha
mendorong usaha orang lain menginterpresentasikan pendapat seperti apa yang
dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat tersebut. Dengan komunikasi
diharapkan diperoleh titik kesamaan saling pengertian. Menurut Di Kamp (2001:
107), keterampilan komunikasi dipengaruhi dengan cara : membina hubungan
sesama anggota organisasi, memberi dan menerima informasi, menentukan arah
untuk melihat masa depan perusahaan, mempengaruhi setiap anggota organisasi
untuk melakukan hal yang terbaik dalam organisasi.
Kinerja (Rivai, 2004) adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya
dalam perusahaan. Menurut Simamora (Situmorang, 2008:172), penilaian kinerja
diukur berdasarkan kedisiplinan karyawan, kemampuan karyawan, dan perilaku-
perilaku inovatif.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
6
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat kerangka konsptual sebagai
berikut:
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sikap dan Keterampilan Komunikasi
terhadap Kinerja Karyawan Sumber : Sikap : PTPN IV PKS Kebun Pabatu, Keterampilan Komunikasi :
Di Kamp (2001), Kinerja Karyawan : Situmorang (2008)
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara atau dugaan jawaban yang
paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian (Umar
2003:69). Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada, maka penulis
merumuskan hipotesis sebagai berikut : Sikap dan Keterampilan Komunikasi
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sikap dan
keterampilan komunikasi terhadap kinerja karyawan di PTPN IV PKS Kebun
Pabatu.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi PTPN IV PKS Kebun Pabatu dalam
menerapkan sikap dan menerapkan keterampilan komunikasi yang lebih
tepat dan efektif.
Sikap (X1) Kinerja karyawan
(Y)
Ketrampilan komunikasi (X2)
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
7
b. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
tentang objek yang sama di masa mendatang.
c. Bagi Penulis
Sebagai suatu bekal pengetahuan dan pengalaman untuk penulis dalam
melakukan penelitian.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Penelitian ini membahas keterkaitan atau pengaruh sikap dan keterampilan
komunikasi terhadap kinerja karyawan di PTPN IV PKS Kebun Pabatu.
2. Definisi operasional
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Independen (bebas) terdiri dari :
1) Sikap (X1) adalah mencerminkan bagaimana seseorang melakukan
sesuatu. Sikap diukur dengan nilai-nilai budaya, yaitu berfikir positif,
kerjasama tim, pencapaian sasaran perusahaan, dan mengutamakan
kepentingan perusahaan daripada kepentingan kelompok atau pribadi
2) Ketrampilan komunikasi (X2) adalah usaha mendorong usaha orang lain
menginterpresentasikan pendapatnya. Keterampilan komunikasi diukur
dengan cara : Membina hubungan, member dan menerima informasi,
menentukan arah, dan mempengaruhi.
b. Variabel Dependen (terikat) : Kinerja Karyawan (Y) adalah perilaku
seseorang yang mencerminkan prestasi kerja dari orang tersebut. Kinerja
karyawan diukur berdasarkan kedisiplinan karyawan, kemampuan
karyawan, dan perilaku-perilaku inovatif.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
8
3. Skala Pengukuran Variabel
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk keperluan
analisis kuantitatif pnelitian ini, maka setiap variabel diberi skala 1 sampai 5,
dimana jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif dengan skor
sebagai berikut :
Tabel 1.2 Instrumen Skala Likert
No. Pertanyaan Skor 1 Sangat Tidak setuju (STS) 1 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Ragu-ragu (RG) 3 4 Setuju (S) 4
No. Pertanyaan Skor 5 Sangat Setuju (SS) 5
Sumber : Sugiyono (2005:86)
Variabel-variabel dalam penelitian ini memiliki beberapa indikator sebagai
berikut:
Tabel 1.3 Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Variabel Skala pengukuran
Sikap (X1) 1. Berpikir positif 2. Kerjasama tim 3. Pencapaian sasaran 4. Mengutamakan kepentingan
perusahaan daripada pribadi
Skala Likert
Keterampilan
Komunikasi (X2)
1. Membina hubungan 2. Memberi dan menerima
informasi 3. Menentukan arah 4. Mempengaruhi
Skala Likert
Kinerja Karyawan
(Y)
1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Disiplin
Skala Likert
Sumber : Sikap : PTPN IV PKS Kebun Pabatu, Keterampilan Komunikasi : Di Kamp (2001), Kinerja Karyawan : Situmorang (2008).
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
9
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai bulan Mei 2009 sampai dengan bulan Juni 2009 yang
berlokasi di PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit Kebun Pabatu yang berlokasi
Kabupaten Sergei.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Pabrik Kelapa
Sawit PTPN IV Kebun Pabatu yang berjumlah 122 orang .
b. Sampel
Menurut Slovin (Ginting dan Situmorang, 2008 : 132), menentukan ukuran
sampel dari suatu populasi adalah dengan rumus sebagai berikut:
n = 2)(1 eNN
+
= 2)1,0(1221122
+
= 55 orang
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = ukuran populasi
e = batas kesalahan
Peneliti menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling (teknik
sampel secara random atas dasar strata yang proporsional), teknik ini
digunakan jika populasi memiliki anggota yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional. Populasi distrata lebih dahulu. Stratanya
disesuaikan dengan sifat-sifat atau ciri-ciri suatu populasi.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
10
Tabel 1.4 Jumlah Karyawan Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Pabatu
Tahun 2009 No Station Populasi Sampel 1 Loading Ramp 6 3 2 Rebusan 18 9 3 Pressan 10 4 4 Klarifikasi 10 4 5 Pabrik Biji 8 3 6 Ketel Uap 12 6 7 Operasi Kamar Mesin 4 2 8 Operasi Limbah 4 2 9 Laboratorium 6 3 10 Timbangan TBS 4 2 11 Administrasi 12 6 12 Sortasi 10 4 13 Pengepakan 8 3 14 Pemeliharaan Halaman 10 4
Total 122 55 Sumber : Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Pabatu
Berdasarkan Tabel 1.4 terlihat jumlah sampel yang jumlahnya setengahnya dari
jumlah populasi. Jumlah sampel tersebut diperoleh dengan cara sebagai berikut:
Rumus = Populasi Jumlah Populasi Jumlah Sampel
= 6 122 55 = 3
Demikian pula dengan nilai sampel lainnya diperoleh dengan menggunakan
rumus tersebut.
6. Jenis dan Sumber Data
Penulis menggunakan dua jenis data dalam penelitian yang dilakukan untuk
memecahkan masalah, yaitu :
a. Data Primer
Data yang diperoleh dengan cara mendatangi objek penelitian dan
melakukan wawancara secara langsung, dimana data yang diperoleh
hasilnya aktual dan validitasnya dapat dipertanggung jawabkan. Data
primer ini diperoleh dengan mewawancarai langsung karyawan dan dari
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
11
kuesioner yang diberikan kepada seluruh karyawan PTPN IV PKS Kebun
Pabatu.
b. Data Sekunder
Data yang dipeoleh dari bahan-bahan bacaan, literatur, catatan kuliah, dan
lain-lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Data sekunder
yang diperoleh yaitu data mengenai gambaran umum organisasi, struktur
organisasi, data jumlah pegawai, dan lain-lain.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
wawancara secara terstruktur yang digunakan apabila peneliti telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi yang diperoleh. Dalam
wawancara ini, peneliti harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis
yang alternative jawabannya telah disiapkan.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
12
c. Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mempelajari data-data yang diperoleh dari buku, majalah, hasil
lapangan, dan situs internet untuk mendukung penelitian.
8. Uji Validitas dan Reabilitas
Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian
penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan alat
penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik.
Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen
penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang
diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel
maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas
kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for
windows.
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 dengan
kriteria sebagai berikut :
Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.
Jika rhitung positif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak
valid.
Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian yang hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 4.1.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
13
Tabel 4.1 Uji Validitas
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
p1 .509 0.361 Valid p2 .428 0.361 Valid p3 .551 0.361 Valid p4 .571 0.361 Valid p5 .744 0.361 Valid p6 .407 0.361 Valid p7 .500 0.361 Valid p8 .466 0.361 Valid p9 .466 0.361 Valid
p10 .392 0.361 Valid p11 .558 0.361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian diolah (Juni, 2009) Pada Tabel 4.1 diatas menunjukkan korelasi antara skor item dengan
skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.
Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom
corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan
dengan rtabel. Adapun pada = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehinggan
r (0,05:30), diperoleh rtabel adalah 0,361.
Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid
karena r hitung > rtabel yang dapat dilihat dari rhitung pada corrected item total
correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,361).
Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap reliabilitas.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
14
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan
berulangkali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data
yang sama (Sugiyono, 2005:110). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan
konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner.
Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan
yang sudah valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai
berikut:
Jika ralpha > rtabel, maka kuesioner reliabel
Jika ralpha < rtabel, maka kuesioner tidak reliable
Uji validitas dan realibilitas dilakukan pada 30 orang diluar responden
penelitian lalu data diproses dengan menggunakan program software SPSS
(Statistic Product and Service Solution) versi 15,0.
Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang dkk, 2006:179) butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Menurut Ghozali nilai Cronbachs Alpha > 0.60
b. Menurut Kuncoro nilai Cronbachs Alpha > 0.80
Tabel 4.2 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items 0.830 11
Sumber: Hasil Penelitian diolah (Juni, 2009)
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
15
Pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai r alpha sebesar 0,830 dan rtabel
sebesar 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r alpha positif dan lebih
besar dari rtabel (0,830 > 0,361) maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan
dapat digunakan untuk penelitian. Kriteria lain menyatakan bahwa suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach's alpha > 0,60 atau 0,80
berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.2 maka ke 11 pernyataan dinyatakan reliabel
dengan kriteria tersebut.
9. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui
pengumpulan, menyusun dan menganalisis data sehingga dapat diketahui
gambaran umum instansi yang sedang diteliti.
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
statistik regresi linier berganda. Metode ini digunakan oleh penulis untuk
mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen, yaitu
sikap (X1) dan ketrampilan komunikasi (X2) serta variabel Dependen,
Kinerja Karyawan (Y). Metode regresi linear berganda dalam penelitian
ini menggunakan software SPSS 15.00 for Windows. Adapun model
persamaan yang digunakan menurut Sugiyono (2005 : 211) :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
16
Dimana:
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Sikap
X2 = Keterampilan Komunikasi
b1-b2 = Koefisien Regresi
a = Konstanta
e = Standar Error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak).
Sebaliknya disebut tidak sinifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam
daerah dimana H0 diterima.
c. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar
diperoleh perkiraan yang tidak bias dan efisiensi. Ada beberapa kriteria
persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed)
diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal
(Situmorang dkk , 2008:55).
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas pada prinsipnya adalah ingin menguji sebuah grup
mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
17
jika varians variabel independent adalah konstan (sama) untuk setiap nilai
tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. (Situmorang dkk,
2008:63).
3. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel indepen dengan yang satu dengan yang lain dalam model
regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikololinearitas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varience Inflation Factor) melalui
program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa
dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas (Situmorang dkk, 2008:104).
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varience Inflation Factor) melalui
program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa
dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas (Situmorang dkk, 2008:104).
d. Pengujian Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada dalam daerah krisis (daerah dimana Ho ditolak).
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah dimana Ho diterima. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria
ketepatan, yaitu:
1. Uji Determinasi (R2)
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
18
Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat Y dapat dilihat dari koefisien determinasi (R2) dimana 0
< R2 < 1. Hal ini menunjukkan jika nilai R2 semakin dekat dengan 1
maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
semakin kuat. Sebaliknya jika R2 semakin dekat dengan 0 maka
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin
lemah. Hal ini menunjukkan jika R2 semakin besar maka pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) adalah semakin kuat
(besar). Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin
lemah (kecil).
2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variablel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
(serempak) terhadap variabel dependen (Y). Hipotesis dirumuskan
sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = 0
Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Ha : b1 b2 0
Artinya secara bersama-sama (serempak) terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y).
3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
19
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara
individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
H0 : bi =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Ha: bi 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputsan:
H0 diterima jika t hitung < t tabel pada =5%
Ha diterima jika t hitung < t tabel pada =5%
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
20
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Devristya M. H. (2007) dalam penelitiannya dengan judul : Pengaruh
sikap kerja terhadap persepsi karyawan mengenai kinerja organisasi pada radio
cpp radionet di Magelang Hubungan variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada
t hitung (3.148 (X1), 2.263 (X2) dan 3.861 (X3)) > t table (1.99) dengan tingkat
signifikan masing-masing 0.002, 0.026 dan 0.000 yang F tabel 2.705 dengan taraf
signifikansi 0.000 (http://digilib.uns.ac.id/abstrakpdf_3272).
Supriadi (2008) dalam penelitiannya dengan judul : Pengaruh Komunikasi
Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Palembang. Hasil dari penelitian ini Terdapat hubungan positif
antara komunikasi interpersonal pegawai dengan tingkat kinerja pegawai namun
agak rendah yaitu dengan indeks koefisien korelasi sebesar rxy = 0,486
(http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/ilmu-komunikasi).
B. Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap (Sule dkk, 2005:223) pada dasarnya merupakan prinsip yang
diambil individu berdasarkan kepribadian, keyakinan dan perasaannya yang
menyangkut suatu gagasan, situasi atau lingkungan yang dihadapinya. Sikap
(Robbins, 2002:35) merupakan pernyataan evaluatif, baik menyenangkan
maupun yang tidak menyenangkan yakni tentang suatu objek, orang atau
peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu.
20
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
21
Perilaku organisasi memfokuskan diri pada sikap yang berkaitan dengan
pekerjaan. Sikap (Robbins dan Judge, 2008:92) adalah pernyataan evaluatif
baik yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan terhadap objek,
individu, atau peristiwa.
2. Komponen Sikap
Faktor-faktor dalam penilaian sikap, memiliki tiga komponen (Ruslan,
1998:55) yaitu:
a. Komponen afektif
Komponen ini menyangkut perasaan yang dirasakan oleh seseorang
mengenai gagasan, situasi maupun lingkungan yang dihadapinya.
Komponen ini berkaitan dengan rasa senang, suka, sayang, takut, benci,
sedih, dan kebanggaan hingga muak atau bosan terhadap sesuatu, sebagai
akibat setelah merasakannya atau timbul setelah melihat atau
mendengarkannya.
b. Komponen kognitif
Komponen ini menyangkut pengetahuan seseorang mengenai sesuatu yang
terkait dengan gagasan, situasi maupun lingkungannya yang dihadapinya.
Komponen ini berkaitan dengan penalaran seseorang untuk menilai suatu
informasi, pesan fakta dan pengertian yang berkaitan dengan pendiriannya.
Komponen ini menghasilkan penilaian atau pengertian dari seseorang
berdasarkan rasio atau kemampuan penalarannya.
c. Komponen intense
Komponen ini menyangkut harapan dari seseorang akibat dari gagasan,
situasi maupun lingkungan yang dihadapinya. Komponen ini lebih
menampilkan tingkah laku atau perilaku seseorang.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
22
3. Sikap Kerja
Sikap yang berhubungan dengan pekerjaan merupakan sikap yang
mempengaruhi bagai mana karyawan melakukan pekerjaannya dengan baik.
Adapun yang termasuk dalam sikap kerja yang utama (Robbins dkk, 2008:99)
adalah :
a. Kepuasan kerja (job satisfaction)
Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang
yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Kepuasan
kerja mengacu pada sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya.
Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap
yang positif terhadap pekerjaannya dan seseorang yang tidak puas dengan
pekerjaannya mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut. Ketika
orang berbicara tentang sikap karyawan, seringkali mereka bermaksud
mengatakan kepuasan kerja. Faktor yang lebih banyak mendatangkan
kepuasan kerja adalah pekerjaan yang secara mentalitas memberi
tantangan, penghargaan yang layak, kondisi kerja yang menunjang, dan
rekan kerja yang mendukung.
b. Keterlibatan kerja
Keterlibatan kerja adalah tingkat sejauh mana seseorang berkecimpung
dalam pekerjaannya dan secara aktif berpartisipasi didalamnya.
Keterlibatan kerja merupakan tambahan yang terbaru dalam literatur
perilaku organisasi. Seseorang dengan keterlibatan kerja yang tinggi
dengan kuat memihak pada jenis kerja yang dilakukan dan benar-benar
peduli dengan jenis kerja itu. Tingkat keterlibatan yang tinggi telah
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
23
ditemukan berkaitan dengan kemangkiran yang lebih rendah dan tingkat
permohonan berhenti yang lebih rendah. Akan tetapi tampaknya lebih
konsisten untuk meramalkan keluarnya karyawan daripada kemangkiran
dengan memperhitungkan varians keluarnya karyawan.
c. Komitmen organisasi
Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan
memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat
memelihara keanggotaannya dalam organisasi itu. Jadi keterlibatan kerja
yang tinggi berarti pemihakan seseorang pada pekerjaannya yang khusus,
dan komitmen pada organisasi yang tinggi berarti pemihakan pada
organisasi yang mempekerjakannya. Komitmen organisasi merupakan
peramal yang lebih baik karena merupakan respon yang lebih global dan
bertahan terhadap organisasi sebagai suatu keseluruhan dari kepuasan
kerja. Seorang karyawan dapat tidak puas dengan pekerjaan tertentu dan
menganggapnya sebagai kondisi sementara, tetapi tidak puas dengan
organisasi yang merupakan suatu keseluruhan. Tiga dimensi terpisah
dalam komitmen organisasional adalah:
1) Komponen afektif
Perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai-
nilainya.
2) Komponen berkelanjutan
Nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu organisasi bila
dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
24
3) Komponen normative
Kewajiban untuk bertahan dalam organisasi untuk alasan-alasan moral
atau etis.
d. Dukungan Organisasi
Dukungan organisasi yang dirasakan adalah tingkat sampai mana
karyawan yakin organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli
dengan kesejahteraan mereka. Sikap ini menunjukkan bahwa individu
merasa organisasi mereka bersikap suportif ketika penghargaan
dipertimbangkan dengan adil, karyawan mempunyai suara dalam
pengambilan keputusan, dan pengawas mereka dianggap suportif.
e. Keterlibatan karyawan
Keterlibatan karyawan adalah keterlibatan, kepuasan, dan antusiasme
individual dengan kerja yang mereka lakukan. Tingkat keterlibatan
karyawan rata-rata tinggi mempunyai tingkat kepuasan pelanggan yang
lebih tinggi, serta tingkat perputaran karyawan dan kecelakaan menjadi
lebih rendah.
4. Teori Sikap
Adapun teori-teori yang terdapat dalam sikap (Robbins, 2008:97) adalah :
a. Teori Ketidaksesuaian Kognitif
Teori Ketidaksesuaian Kognitif (dikemukakan oleh Leon Festinger tahun
1950-an), berusaha menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku.
Ketidaksesuaian berarti suatu ketidakkonsistenan. Ketidaksesuaian
kognitif merujuk pada setiap ketidaksesuaian yang dirasakan oleh seorang
individu antara dua sikapnya atau lebih, atau antara perilaku dan sikapnya.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
25
Festinger berpendapat bahwa bentuk ketidakkonsistenan apapun tidaklah
menyenangkan dan bahwa individu akan berusaha mengurangi
ketidaksesuaian dan ketidaknyamanan tersebut. Oleh karena itu, individu
akan mencari keadaan yang stabil, dimana hanya ada sedikit
ketidaksesuaian.
b. Teori Persepsi Diri
Teori Persepsi Diri membuktikan bahwa sikap digunakan, setelah
melakukan sesuatu, untuk memahami suatu tindakan yang telah terjadi
daripada sebagai alat yang mendahului dan memandu tindakan.
Berlawanan dengan teori ketidaksesuaian kognitif, sikap hanyalah
pernyataan verbal yang sederhana. Ketika individu ditanyai tentang sikap
mereka dan mereka tidak mempunyai pendirian atau perasaan yang kuat,
teori persepsi diri mengatakan bahwa mereka cenderung membuat jawaban
yang masuk akal.
C. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi (Reksohadiprodjo dkk, 2006:172) adalah usaha mendorong
usaha orang lain menginterpresentasikan pendapat seperti apa yang
dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat tersebut. Dengan
komunikasi diharapkan diperoleh titik kesamaan saling pengertian.
Komunikasi pada umumnya (Widjaya, 2000:1) diartikan sebagai
hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan
atau dapat diartikan sebagai sarana tukar-menukar pendapat atau sebagai
kontak antara manusia secara individu ataupun kelompok.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
26
2. Keterampilan Komunikasi
Ketrampilan komunikasi yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam
menciptakan komunikasi yang efektif (Di Kamp, 2001:105) adalah sebagai
berikut :
a. Membina hubungan komunikasi
Membina hubungan komunikasi dimulai dengan cara kita berhubungan
dengan orang lain. Hubungan adalah hasil alamiah dari perasaan tentang
adanya hubungan positif diantara kita. Unsur-unsur yang dapat
membangun hubungan antara lain :
1) Maksud Anda; menjelaskan maksud anda dan meyakinkan orang lain
dengan sikap yang positif terhadap orang lain.
2) Keadaan Anda; meyakinkan orang lain bahwa anda dalam keadaan
yang positif saat membina hubungan dengan orang lain.
3) Hasil Yang Diperoleh; membangun hubungan dan meningkatkan
hubungan melalui interaksi kita dengan orang lain.
4) Menemukan Tingkatan Yang Tepat; melakukan hubungan dengan
mengubah tingkat kesadaran, yaitu dengan menilai suasana hati orang
lain agar mereka menanggapi kita secara positif
5) Bahasa Yang Tepat; menyesuaikan bahasa dengan lingkungannya
karena setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mengekspresikan
dirinya pada saat melakukan pembicaraan.
6) Menghargai Orang Lain; membangun kepercayaan dengan melakukan
pendekatan yang konsisten dengan orang lain.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
27
b. Memberi dan Menerima Informasi
Informasi adalah pusat kegiatan kerja yang efektif dalam tim. Adapun
unsur-unsur dalam memberi dan menerima informasi adalah:
1) Menerima Informasi; penerimaan informasi mengandung tiga faktor
yaitu: ingin diberi informasi, memberikan perhatian, menggunakan
informasi dengan baik.
2) Meminta informasi; mengetahui dengan jelas informasi apa yang anda
inginkan dan kegunaan informasi tersebut.
3) Memberikan informasi; pemberian informasi ini bertujuan
memudahkan anda dalam menyajikan informasi secara tepat dan
memudahkan karyawan anda menerima dan menanggapi informasi
tersebut.
4) Umpan balik; merupakan reaksi dan respon yang diberikan atas
perilaku atau tingkatan tertentu.
5) Memberikan umpan balik; memperoleh manfaat dari umpan balik yang
diberikan orang lain kepada anda.
c. Menentukan arah
Yang perlu dilakukan dalam menentukan arah adalah:
1) Melihat masa depan
2) Memiliki visi jangka panjang
3) Mempertahankan gerakan ke arah visi
4) Penerapan pengembangan diri
d. Mempengaruhi
Mempengaruhi adalah untuk mengalir ke dalam, maksudnya adalah cara
mempengaruhi yang baik tidaklah menggangu, namun mengalir secara
alamiah ke arah orang lain sebagaimana adanya.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
28
3. Jenis komunikasi
Pada dasarnya ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan
dalam dunia bisnis (Purwanto, 2003) adalah:
a. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain
melalui tulisan maupun lisan. Bentuk komunikasi ini memiliki struktur
yang teratur dan terorganisir dengan baik. Melalui komunikasi lisan
maupun tulisan diharapkan orang dapat memahami apa yang disampaikan
oleh pengirim pesan dengan baik. Penyampaian suatu pesan melalui
tulisan dan lisan memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat
membaca atau mendengar apa yang dikatakan pihak lain dengan baik dan
benar.
b. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal memiliki sifat yang kurang terstruktur yang
membuat komunikasi non verbal sulit untuk dipelajari. Jenis komunikasi
non verbal adalah gerakan isyarat-isyarat tertentu, komunikasi ini lebih
bersifat spontan, misalnya seseorang akan menggelengkan kepala apabila
ia akan tidak setuju. Namun komunikasi non verbal memiliki pengaruh
yang lebih besar daripada komunikasi verbal. Isyarat-isyarat komunikasi
non verbal sangat penting, terutama dalam kaitannya dengan penyampaian
perasaan dan emosi seseorang. Secara umum, orang akan mudah menipu
orang lain dengan menggunakan kata-kata daripada menggunakan gerakan
tubuh atau bahasa isyarat. Komunikasi dengan menggunakan kata-kata
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
29
akan lebih mudah dikendalikan daripada dengan menggunakan bahasa
isyarat atau ekspresi wajah. Ada lima macam bentuk komunikasi non
verbal yaitu :
1) Kinesics, yaitu cara berkomunikasi dalam bentuk gerakan badan,
gerakan tangan, ekspresi muka dan sebagainya. Cara ini bermanfaat
untuk mengecek tingkat penerimaan seseorang.
2) Proxemics, yaitu cara berkomunikasi yang tandanya ialah bagaimana
pihak-pihak yang berkomunikasi menempatkan diri secara fisik dalam
suatu komunikasi. Misalnya dengan saling mendekatnya mereka
berdiri atau duduk. Tetapi komunikasi yang kurang berhasil akan
ditandai oleh semakin jauhnya kedua belah pihak.
3) Chronemics, yaitu menunjukan prilaku komunikasi berdasarkan lama
atau sebentarnya terputus suatu komunikasi lisan. Bila terjadi
penghentian yang cukup lama jangka waktunya, ini menandakan
kekurangan kepastian. Tetapi bila komunikasi berlangsung secara
berkesinambungan, ini memberikan indikasi bahwa komunikasi
menarik bagi ke dua belah pihak.
4) Occulisics atau gerakan mata. Pentingnya arti gerakan mata ini terlihat
kalau kita memperhatikan pemain poker. Untuk menutupi dari
pandangan lawan gerakan mata yang dapat memberikan arti tertentu,
biasanya mereka memakai kacamata hitam. Larangan untuk memakai
kacamata hitam ditempat yang dianggap cukup rahasia ada
kemungkinan berhubungan dengan pendapat ini.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
30
5) Physical appearance atau penampilan fisik. Bukan rahasia lagi bahwa
kita sering menilai seseorang dari cara ia berpakaian. Oleh sebab itu,
penampilan fisik seseorang sering kali menyebabkan timbulnya
gangguan komunikasi.
4. Pola Komunikasi
Pola komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan
menjadi saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi non formal
(Purwanto, 2003).
a. Saluran komunikasi formal.
Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak
berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan
batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses
penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan, pola transformasi
informasinya dapat berbentuk :
1) Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah (Downward communications) dimulai
dari manajemen puncak kemudian mengalir kebawah melalui tingkatan-
tingkatan manajemen sampai ke karyawan lini dari personalia paling
bawah. Maksud utama komunikasi ke bawah adalah untuk memberi
pengarahan, informasi, instruksi, nasehat atau saran dan penilaian
kepada bawahan serta memberikan informasi kepada para anggota
organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
31
2) Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi dari bawah ke atas (Upward communications). Fungsi
utama komunikasi dari bawah ke atas adalah untuk mensuplai informasi
kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi pada
tingkatan bawah. Tipe komunikasi ini mencakup laporan periodic,
penjelasan, gagasan, dan permintaan untuk diberikan keputusan. Hal ini
dapat dipandang sebagai data atau informasi umpan balik bagi
manajemen atas.
3) Komunikasi Lateral atau Horizontal
Komunikasi Lateral atau Horizontal adalah komunikasi yang terjadi
antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam
organisasi. Komunikasi ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Komunikasi di antara anggota dalam kelompok kerja yang sama.
b. Komunikasi yang terjadi antara departemen-departemen pada
tingkatan organisasi yang sama.
Bentuk komunikasi ini pada dasarnya bersifat koordinatif, dan
merupakan hasil dari konsep spesialisasi organisasi. Sehingga
komunikasi ini di rancang guna mempermudah koordinasi dan
penanganan masalah. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk
melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informan kepada
bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
4) Komunikasi Diagonal
Komunikasi Diagonal merupakan komunikasi yang memotong secara
menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
32
sebagai hasil hubungan-hubungan departemen lini dan staff dapat
berbeda-beda yang akan membentuk beberapa komunikasi diagonal
yang berbeda-beda.
D. Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja
Kinerja (Rivai, 2004) adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya
dalam perusahaan. Jika dilihat dari asal katanya, kata kinerja adalah
terjemahan dari kata performance, yang menurut The Scribner-Bantam
English Dictionary, terbitan Amerika Serikat dan Canada, berasal dari akar
kata to perform dengan beberapa entries yaitu :
a. Melakukan, menjalankan (to do or carry out, execute)
b. Memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar (to
discharge of fulfil, as vow)
c. Melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (to execute or
complete an understanding), dan
d. Melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin (to do what
is expected of a person machine).
2. Penilaian Kinerja Karyawan
Penilaian kinerja dapat menjadi sumber informasi utama dan umpan balik
untuk karyawan, yang merupakan kunci pengembangan bagi mereka di masa
mendatang. Di saat atasan mengidentifikasikan kelemahan, potensi, dan
kebutuhan pelatihan melalui umpan balik penilaian kinerja, mereka dapat
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
33
memberitahu karyawan mengenai kemajuan mereka, mendiskusikan
keterampilan apa yang perlu mereka kembangkan dan melaksanakan
perencanaan pengembangan.
Menurut Simamora (Situmorang, 2008 : 172), kinerja karyawan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah :
a. Tingkat kedisiplinan karyawan sebagai suatu bentuk pemenuhan
kebutuhan organisasi untuk menahan orang-orang dalam organisasi, yang
dijabarkan dalam penilaian terhadap ketidakhadiran, keterlambatan dan
lama waktu kerja.
b. Tingkat kemampuan karyawan sebagai suatu bentuk pemenuhan
kebutuhan organisasi untuk memperoleh hasil penyelesaian tugas yang
terandalkan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas kinerja yang harus
dicapai oleh seorang karyawan.
c. Perilaku-perilaku inovatif dan spontan diluar persyaratan-persyaratan
tugas formal untuk meningkatkan efektivitas organisasi, antara lain dalam
bentuk kerja sama, tindakan protektif, gagasan-gagasan yang konstruktif
dan kreatif, pelatihan diri, serta sikap-sikap lain yang menguntungkan
organisasi.
Para pimpinan organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja
antara satu karyawan dengan karyawan lainnya yang berada dibawah
pengawasannya. Secara garis besar, perbedaan kinerja ini disebabkan oleh
dua factor yaitu faktor individu dan situasi kerja.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
34
Ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi kinerja atau prestasi kerja
(Gibson dkk, 1999:53), yaitu :
a. Variabel individual, terdiri dari :
1). Kemampuan dan Keterampilan
Kondisi mental dan fisik seseorang dalam menjalankan suatu aktivitas
atau pekerjaan.
2). Latar Belakang
Kondisi di masa lalu yang mempengaruhi karakteristik dan sikap
mental seseorang, biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan serta
pengalaman dimasa lalu.
3). Demografis
Kondisi kependudukan yang berlaku pada individu atau karyawan,
dimana lingkungan sekitarnya membentuk pola tingkah laku individu
tersebut berdasarkan adat atau norma sosial yang berlaku.
b. Variabel organisasional, terdiri dari :
1) Sumber Daya
Sekumpulan potensi atau kemampuan organisasi yang dapat diukur dan
dinilai, seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia.
2) Kepemimpinan
Suatu seni mengkoordinasi yang dilakukan oleh pimpinan dalam
memotivasi pihak lain untuk meraih tujuan yang ditujukan oleh
organisasi.
3) Imbalan
Balas jasa yang diterima oleh pegawai atau usaha yang telah dilakukan
di dalam proses aktivitas organisasi dalam jangka waktu tertentu secara
instrinsik maupun ekstrinsik.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
35
4) Struktur
Hubungan wewenang dan tanggung jawab antar individu di dalam
organisasi, dengan karakteristik tertentu dan kebutuhan organisasi.
5) Desain pekerjaan
Job description yang diberikan kepada pegawai, apakah pegawai dapat
melakukan pekerjaan sesuai dengan job description.
c. Variabel Psikologis, terdiri dari :
1) Persepsi
Suatu proses kognitif yang digunakan oleh seseorang untuk
menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya.
2) Sikap
Kesiapsiagaan mental yang dipelajari oleh organisasi melalui
pengalaman dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap
seseorang terhadap orang lain.
3) Kepribadian
Pola perilaku dan proses mental yang unik yang mencirikan seseorang.
4) Belajar
Proses yang dijalani seseorang dari tahap tidak tahu menjadi tahu dan
memahami akan sesuatu terutama yang berhubungan dengan organisasi
dan pekerjaan.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
36
BAB III
GAMBARAN UMUM PTPN IV PABRIK KELAPA SAWIT
(PKS) KEBUN PABATU
A. Sejarah Perusahaan
Pada tahun 1958 sesuai Undang-Undang Nomer 86 Tahun 1958,
perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA dan RCMA
dinasionalisasikan oleh Pemerintah RI, dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan
Milik Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomer 19 Tahun 1959.
selanjutnya pada tahun 1967 Pemerintah melakukan pengelompokkan menjadi
Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan Serat.
Melalui Kepres Nomor 144 Tahun 1968 PPN yang ada di Wilayah
Sumatera Utara dan Aceh dikelompokkan ulang menjadi Perusahaan Negara
Perkebunan (PNP) I s/d PNP IX. Berdasaarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29
Tahun 1971, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan
Terbatas Persero, dengan nama resmi PT>Perkebunan I s/d IX (Persero).
Pada Tahun 1994 PTPVI< VII dan VIII digabung dalam kelompok
PTP.Sumut III, kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
1996 semua PTP yang ada di Indonesia dikelompokkan kembali melalui
penggabungan dan pemisahan proyek-proyek yang melahirkan PT.Perkebunan
Nusantara (PTPN-I s/d PTPN-XIV).
Terhitung sejak 11 Maret 1996 gabungan PTP.VI,VII dan VIII diberi
nama PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero), yang kini berkantor pusat di
JL.Letjend.Soeprapto No.2 Medan.
36
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
37
Unit usaha yang dikelola PTPN-IV sejumlah 38 Unit Usaha, terletak di
10Daerah Kabupaten/Kota dalam satu Propinsi Sumatera Utara. Salah satu unit
usahanya adalah Kebun Pabatu, terdiri dari Kebun Sawit 5.399 Ha dan Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) Pabatu dengan Kapasitas 30 ton Tandan Buah Segar (TBS)
perjam olah.
Unit Kebun Pabatu berasal dari Hak Konsesi Pabatu Gunung Hataran dan
Dolok Merawan milik Handless Vereninging Amsterdam yang diambil alih dan
dinasionalisasikan oleh Pemerintah Indonesia dari BOCM pada tahun 1957
dengan luas areal keseluruhan saat itu 6.173,53 Ha. Pada awalnya sampai dengan
tahun 1938, Unit Kebun Pabatu adalah perkebunan tembakau yang dikonversi
oleh BOCM menjadi perkebunan sawit.
Berdasarkan Konstatering No.110/PPT/B, Menteri Dalam Negeri Cq.
Direktorat Jenderal Agraria melalui Surat Keputusan No. 19/HGU/DA/1976
tanggal 26 Juni 1976, memberikan Hak Guna Usaha kepada PNP-VI atas areal
seluas 5.770,07 Ha yang didasari atas pemeriksaan yang dilakukan oleh Panitia B
yang menetapkan bahwa areal tersebut bebas dari pendudukan rakyat.
B. Letak Geografis
Unit Kebun Pabatu berjarak 07 KM dari Kota Tebing Tinggi dan 87
KM dari Kota Medan serta 40 KM dari Kota Pematang Siantar. Unit Kebun
Pabatu berada pada Ketinggian 300 meter di atas permukaan laut dengan
Topografi bergelombang. Curah hujan berdasarkan data stasiun penakar curah
hujan Unit Kebun Pabatu periode s/d Juni 2006 sebesar rata-rata 232 mm
pertahun dan kelembapan udara 63,70%.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
38
Batas-batas Kebun sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan PTPN-III Kebun Gunung Para.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kebun Sibulan dan PTPN-IV Kebun
Dolok Ilir.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan PTPN-III Kebun Gunung Pamela
C. Visi
Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dan mampu bersaing, baik di
sektor hulu dan hilir ditingkat nasional dan regional.
D. Misi
1. Menjalankan usaha agribisnis perkebunan di bidang perkebunan kelapa
sawit (komoditi utama) dan teh, serta menghasilkan produk minyak sawit,
inti sawit, teh jadi serta produk turunannya yang berkualiitas untuk
memberikan kepuasan bagi pelanggan.
2. Meningkatkan daya saing produk secara terus menerus yang didukung
oleh sistem, cara kerja dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya
kreativitas dan inovasi untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi.
3. Menghasilkan laba yang berkesinambungan untuk menjamin
pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan perusahaan serta memberi
manfaat dan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham, karyawan
dan stakeholder lainnya.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
39
4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai Perusahaan
dengan berpegang pada nilai-nilai etika bisnis dan senantiasa berpedoman
pada tata kelola perusahaan secara sehat.
5. Memberikan perhatian dan peran yang sungguh-sungguh dalam
membangun kemitraaan dan mengembangkan lingkungan (community
development), koperasi, usaha kecil dan menengah, serta kelestarian
lingkungan hidup.
E. Tujuan
Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program
pemerintah dalam pembangunan nasional di bidang ekonomi, khususnya
pembangunan di bidang pertanian sub sektor perkebunan.
F. Budaya
Memberi, menimbang dan mendorong perilaku seluruh karyawan
perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu :
1. Berfikir positif
2. Menghargai kerjasama tim
3. Mengupayakan kesinambungan di antara pencapaian sasaran perusahaan
dan peningkatan kesejahteraan karyawan
4. Mengutamakan kepentingan perusahaan daripada kepentingan kelompok
atau pribadi.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
40
G. Uraian Tugas Karyawan Pimpinan Unit Kebun Pabatu
1. Manajer Unit
a. Memimpin, bertanggung jawab terhadap Direksi dan mengelola sektor
produksi dan pemakaian biaya yang ada di Perusahaan yang berpedoman
kepada kebijakan Perusahaan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
b. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum perkebunan sesuai
dengan norma/ pedoman dan instruksi dari Pimpinan Umum (Direksi).
c. Menandatangani surat-surat, laporan-laporan dan kontrak, baik interen
maupun eksteren.
d. Menelaah dan mendisposisi surat-surat masuk untuk penyelesaian
selanjutnya.
e. Mengajukan permintaan barang dan uang kepada Kantor Direksi.
f. Menginstruksikan pembayaran dan mempertanggungjawabkan
pengeluaran.
g. Membina suasana kekeluargaan dan kerjasama yang baik antar karyawan
dan warga sekitar serta memelihara keamanan/ketertiban.
h. Bertanggung jawab atas keselamatan pekerja dan perlengkapannya.
i. Menjaga kerahasiaan Perusahaan dan bertanggung jawab kepada Direksi
PTPN-IV (Persero).
2. Kepala Dinas Teknik (KD. Teknik)
a. Merupakan wakil Manajer Unit untuk memimpin kegiatan tugas dalam
bidang teknik.
b. Koordinator tugas-tugas Assisten bidang teknik.
c. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
41
d. Menyusun kegiatan-kegiatan dibidang teknik.
e. Menandatangani dan mengecek formulir-formulir dan laporan-laporan
dari tiap bagian teknik
f. Memberikan segala informasi pada bidang teknik kepada Manajer Unit.
g. Mengkoordinir, memberikan petunjuk dan mengawasi penyusunan
rancangan anggaran belanja bidang teknik yang meneliti dan mengawasi
pembuatan laporan-laporan teknik atau permintaan kebutuhan bahan-
bahan dan alat-alat keperluan teknik.
3. Kepala Dinas Tanaman (KD.Tanaman)
a. Menerima perintah dan bertanggung jawab kepada Manajer Unit.
b. Mengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan tanaman.
c. Melaporkan data kegiatan serta mengawasi kegoiatan-kegiatan tanaman.
d. Mengkoordinir, meneliti dan mengajukan permintaan bahan-bahan/alat-
alat tanaman.
e. Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para Assisten Tanaman.
4. Kepala Dinas Pengolahan (KD.Pengolahan)
a. Membantu Manajer Unit dalam bidang proses pengolahan pabrik.
b. Bertanggung jawab terhadap Manajer Unit.
c. Membawahi langsung Assisten Pengolahan/Assisten jaga.
d. Merencanakan dan mengarahkan serta mengawasi kegiatan pada bagian
pengolahan dan laboraturium.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
42
e. Menandatangani dan mengecek formulir dan laporan sesuai dengan sistem
dan prosedur yang berlaku.
f. Pencapaian target serta kelancaran pengolahan minyak kelapa sawit dan
inti sawit.
g. Bertanggung jawab pada biaya-biaya kelancaran pengolahan.
h. Meneliti dan mengawasi pembuatan laporan pengolahan serta
meningkatkan efisiensi dan pengawasan pengeluaran biaya pengolahan.
5. Kepala Dinas Tata Usaha (KD.Tata Usaha)
a. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit.
b. Merencanakan dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pada bagian
administrasi
c. Mengawasi penggunaan alat-alat kantor.
d. Mengkoordinir. Memberi petunjuk dan mengawasi kegiatan bidang
kesejahteraan.
e. Mengawasi seluruh kegiatan administrasi perusahaan dan kelancaran
kegiatan pabrik.
f. Mengadministrasikan surat-surat dan mempersiapkan daftar barang-
barang dan mengawasi persediaan barang dan perlengkapan dan biaya-
biaya perkantoran.
g. Dalam pelaksanaan tugasnya dibantu Assisten Tata Usaha/Gudang.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
43
6. Assisten SDM & Umum
a. Membantu Manajer Unit dalam meneliti penerimaan tenaga kerja.
b. Bertanggung jawab terhadap Manajer Unit.
c. Mengawasi dan memilih penerimaan tenaga kerja dengan berpedoman
kepada standart yang telah ditetapkan oleh Direksi.
d. Membina hubungan baik dengan Pemerintah dan masyarakat
produktivitas di sekitar lokasi Perusahaan.
e. Memberikan informasi terhadap Manajer Unit dalam produktivitas kerja.
f. Pencapaian dan kelancaran kerja.
7. Assisten Teknik (Teknik Sipil, Transport, Teknik Pabrik dan Teknik
Umum
a. Membantu KD. Teknik dalam memimpin bagian reparasi, perbengkelan
dan alat-alat pabrik.
b. Pemeliharaan dan perbaikan alat-alat yang ada di pabrik agar tetap dalam
kondisi yang baik.
c. Merencanakan dan mengarahkan serta mengkoordinasi kegiatan bagian
reparasi.
d. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target dan kondisi alat-alat dan
biaya-biaya operasional.
e. Mengawasi alat pengangkut kenderaan bermotor.
f. Memberikan informasi kepada KD.Teknik pada bidang teknik.
g. Mengkoordinasi segala perbaikan kenderaan bermotor yang rusak.
h. Bertanggung jawab terhadap kelancaran beroperasinya alat transportasi
perusahaan.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
44
8. Assisten Pengolahan
a. Membantu KD.Tanaman dalam memimpin kegiatan di bagian tanaman.
b. Bertanggung jawab kepada KD.Tanaman.
c. Mengawasi hasil panen agar jangan sampai tertinggal di lapangan yang di
bantu oleh para mandor.
d. Memimpin segala kegiatan di bagian tanaman (Afdeling) yang
berpedoman kepada petunjuk KD. Tanaman dan Manajer Unit.
e. Melaporkan kegiatan di Afdeling kepada KD.Tanaman.
f. Menjamin suasana kerja yang kondusif.
g. Membimbing bawahan dan menjalankan tugas masing-masing serta
memnerikan petunjuk kepada bawahan.
9. Assisten Pengolahan KS/IS/Assisten Jaga
a. Mengawasi proses dan mutu kelapa sawit dan inti sawit serta membuat
laporan-laporan kepada KD.Pengolahan.
b. Membuat anggaran belanja pabrik dan meningkatkan efektifitas serta
efisiensi kerja Perusahaan.
c. Bertanggung jawab kepada KD.Pengolahan.
d. Membantu KD.Pengolahan dalam mengawasi kegiatan pabrik.
e. Mengawasi seluruh kegiatan proses produksi di pabrik.
f. Memberikan data dan kegiatan proses produksi kepada KD.Pengolahan.
g. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pekerjaan pabrik.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
45
10. Perwira Pengamanan
a. Membantu Manajer Unit dalam bidang keamanan.
b. Bertanggung jawab terhadap Manajer Unit.
c. Pengawasan keamanan, informasi dan inventaris (asset) Perusahaan.
d. Memelihara dan menjaga karyawan dalam menjalankan tugas.
e. Menjaga stabilitas keamanan Perusahaan.
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
46
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penulis dalam menganalisis dan mengevaluasi data menggunakan dua
metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif. Analisis deskriptif
digunakan untuk melihat karakteristik responden penelitian, sedangkan analisis
statistik digunakan untuk melihat Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi
Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu.
A. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan
dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh
responden dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah daftar-daftar pertanyaan (kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah
11 butir pertanyaan, yakni empat butir pertanyaan untuk variabel Sikap (X1) dan
empat butir pertanyaan untuk variabel Keterampilan Komunikasi (X2) serta tiga
butir pertanyaan untuk variabel Kinerja Karyawan (Y). Kuesioner disebarkan
kepada karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu yang
dijadikan sebagai responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Pabatu.
46
-
Laura Frestynor H : Pengaruh Sikap Dan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PTPN IV Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Pabatu, 2009.
47
a. Pembagian Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin:
Tabel 4.1