09e01870

14
REGULASI SISTEM SARAF PADA NAFSU MAKAN Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

Upload: astin-setiachasanah

Post on 17-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pisang

TRANSCRIPT

  • REGULASI SISTEM SARAF PADA NAFSU MAKAN

    Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973

    2007

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • DAFTAR ISI

    I . PENDAHULUAN..1

    II. SUSUNAN SISTEM SARAF ..... 2

    III . HIPOTHALAMUS.....3

    III. 1. HIPOTHALAMUS DAN RESPON MAKAN4

    IV. MEKANISME NEURAL MENGATUR KONTROL MAKAN.......4

    V. PENGATURAN KIMIAWI ........6

    VI. HUBUNGAN ANTARA HIPOTHALAMUS DAN LEPTIN....6

    VII. GANGGUAN MAKAN PADA KEADAAN STRESS......10

    DAFTAR PUSTAKAAN ...................................................................................... .12

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • REGULASI SISTEM SARAF PADA NAFSU MAKAN

    I. Pendahuluan

    Kemampuan untuk bereaksi pada suatu rangsang sifat fundamentall semua

    organisme hidup. Reaksi terhadap rangsang dapat berupa kelenjar bersekresi, otot

    berkontraksi, silia menyapu dan sel-sel tertentu mencerna organisme asing.

    Dua buah sistem yang mengalami spesialisasi untuk memungkinkan organisme

    melakukan koordinasi dan mobilisasi sumber dayanya sebagai jawaban terhadap

    perubahan yang terjadi di dalam dan di luar lingkungannya adalah :

    1. Sistem saraf

    2. Sistem endokrin

    Diantara kedua sistem ini terdapat interelasi dan integrasi.

    Sistem endokrin adalah koordinasi yang menggunakan messenger kimiawi (agent

    humoral atau hormon) disekresikan oleh suatu kelenjar endokrin melalui sirkulasi darah

    dari ke organ sasarannya. Reaktivitas sistem hormonal ini lambat tetapi bertahan lebih

    lama.

    Susunan saraf ialah koordinasi yang menggunakan neurotransmiter yang

    disekresikan oleh sel saraf ke dalam celah sinaps yang sempit tempat neurotransmiter itu

    bekerja untuk mempengaruhi sel saraf lain, sel otak atau sel kelenjar. Beberapa

    neurotransmiter seperti : dopamine (gerakan, perhatian, emosi), serotonin (mood, lapar,

    tidur, arousal). Reaktivitas sistem saraf ini berjalan cepat namun kurang bertahan lama.

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • II. SUSUNAN SISTEM SARAF

    Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu:

    1.Central Nervous System (CNS)/Sistem Syaraf Pusat (SSP), terdiri dari : -

    Brain (otak)

    - Spinal Cord (medula spinalis)

    2.Peripheral Nervous System (PNS)/Sistem Saraf Tepi (SST), terdiri dari : -

    12 pasang syaraf Kranial & 31 pasang syaraf Spinal

    Sistem saraf tepi meliputi Somatic Nervous Sistem (Voluntary Movement)/

    Sistem Saraf Sadar (gerakan Sadar) contohnya adalah pergerakan skeletal muscles

    (otot rangka) dan Autonomic Nervous System (Involuntary)/Sistem Saraf Tak

    Sadar (gerakan Tak Sadar) contohnya pada viscera, otot polos & kelenjar

    eksokrin, saluran cerna, jantung & paru, kelenjar adrenal

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • Gambar 1. Susunan Saraf

    III. HIPOTHALAMUS

    Merupakan bagian dari sistem saraf pusat. Mempunyai peranan yang bermakna

    dalam pengaturan aktifitas otonom. Pada dasarnya hipothalamus bekerja sebagai

    modulator yang mempengaruhi pusat-pusat otonom dalam batang otak dan sumsum

    tulang belakang. Hipothalamus mengatur banyak aspek motivasi dan emosi termasuk

    rasa lapar, haus dan perilaku sexual

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • Lokasi Hypothalamus

    Gambar 2. Hipothalamus

    III. 1. HIPOTHALAMUS DAN RESPON MAKAN

    Dorongan (drive) primitif untuk mengambil makanan merupakan usaha

    organisme untuk bertahan hidup yang umumnya dihubungkan dengan lapar murni. Selera

    makan tidak perlu punya hubungan apapun dengan keperluan makan untuk bertahan

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • hidup. Rangsangan selera makan datang dari sumber-sumber beraneka ragam seperti

    distensi lambung, kadar glukosa dalam darah dan asosiasi psikik seperti bau, melihat dan

    mengecap makanan.

    Daerah hipothalamus yang bersangkutan dengan respon makan dinamakan

    Appestat / Appetite Control System (ACS).

    ACS juga merupakan kontrol bersama terhadap berat badan, suhu, tingkat aktivitas,

    siklus reproduksi pada wanita, dan energi yang tersedia untuk memutuskan berapa

    banyak makanan yang diperlukan hari ini.

    IV. Mekanisme Neural mengatur kontrol makan

    Melalui nervus vagus, otak menerima informasi mengenai isi pencernaaan dari

    usus dan metabolisme zat-zat makanan pada hepar. Peninggian konsentrasi glukosa

    setelah makan menyebabkan penyampaian rangsang dari traktus solitarius pada nukleus

    serabut saraf vagus. Melalui nukleus saraf vagus ini informasi rangsangan ini diteruskan

    ke hipothalamus dan komponen dari sistem limbic pada forebrain.

    Pada hipothalamus rangsang akan melibatkan daerah yang berperan dalam respon

    makan meliputi :

    1. Nukleus Ventromedial Hipothalamus dinamakan pusat kenyang, disebut sebagai

    satiety system

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • 2. Nukleus Lateral Hipothalamus dinamakan pusat lapar atau pusat makan atau

    disebut sebagai feeding system

    Gambar 3. Area respon makan pada hipothalamus

    V. Pengaturan kimiawi

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • Rangsang pada hipothalamus seperti contohnya konsentrasi makanan di dalam

    gastrointestinal dan lain lain, juga akan menyebabkan reaksi pada sistem saraf otonom

    yang mengakibatkan hipothalamus akan mensekresikan neurotransismiter termasuk

    serotonin, katekolamin (epinefrin, norepinefrin, dopamin), opiat endogenous dan

    neuropeptides. Neuropeptides yang dihasilkan yaitu :

    Neuropeptide Y (NPY): berperan dalam keinginan untuk makan/

    rasa lapar

    Glucagon-like Peptide 1 (GLP-1): berperan pada rasa kenyang

    Hipothalamus juga berhubungan dengan pengaturan hormonal tubuh, mengatur

    kelenjar pituitary dimana hal ini akan menyebabkan pengaturan kelenjar kelenjar

    endokrin.Nukleus-nukleus hipothalamus yang berespon terhadap Kadar Glukosa Darah

    apabila kadar glukosa darah rendah, maka akan hipothalamus melepaskan impuls ke

    batang otak sehingga timbul rangsang pelepasan sejumlah hormon yang mempengaruhi

    respon makan.

    VI. Hubungan antara Hipothalamus dan Leptin

    Sejak tahun 1940 para ahli telah mengetahui bahwa hipothalamus memegang

    peranan kunci pada pengaturan makan dan berat badan. Pada binatang percobaan

    kerusakan daerah Ventrolateral hipothalamus ini akan mengakibatkan selera makan yang

    meningkat, banyak makan dan menjadi gemuk sedangkan pada lesi daerah Lateral

    Hipothalamus akan menyebabkan anoreksia dan penurunan berat badan.

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • Pada tahun 1994 yang lalu, Jeffrey Friedman MD, PhD, seorang professor pada

    Rockefeller University, New York dan anggota grup resetnya menemukan bahwa hormon

    Leptin yang disintesis oleh sel-sel lipid merupakan penghantar signal pada otak untuk

    kontrol makan. Penemuan ini diharapkan merupakan jalan baru untuk mengontrol

    gangguan makan dan kegemukan.

    Gambar 4. Pengaturan Leptin pada Hipothalamus

    Pada bagian Medial Hipothalamus, Leptin mengaktifkan sel saraf Anorectic yang akan

    melepaskan neuropeptide yang menekan appetite (POMC, CRH dan CART).

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • Pada saat yang sama, Leptin akan menghambat kelompok sel saraf lain yang sensitif

    terhadap Leptin yang disebut Orexigenic yang akan melepaskan neuropeptide yang

    mengatur appetite ( NPY dan AGRP).

    Ke dua kelompok sel saraf yang sensitif terhadap leptin ini akan mengirim signal

    penekanan appetite untuk kunci sel saraf pada bagian lateral hipothalamus mengontrol

    kebiasaan termasuk kebiasaan makan.

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • Gambar5. Leptin cascade

    Gambar 6. The JAK/STAT mechanism

    Gangguan Makan Pada Keadaan Stress

    Studi di laboratorium memperlihatkan pada keadaan stress terjadi peningkatan opioid

    endogenous yang akan merangsang nafsu makan. Opioid ini mengatur rangsang nafsu

    makan melalui pengaturan neurotransmiter .

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • Ada perbedaan dari tipe gangguan makan pada keadaan stress pada seorang individu.

    Salah satunya adalah yang disebut sebagai syndroma makan pada malam hari dengan

    karakter pagi hari mengalami anoreksia. Ini terjadi selama periode stress dan menghilang

    saat saat tidak stress. Yang menarik adalah jenis gangguan makan seperti ini, konsentrasi

    opioid endogenous pada tikus percobaan menunjukkan fluktuasi, peningkatan terjadi

    pada phase nocturnal dan konsentrasi yang rendah pada diluar phase

    Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

  • Mutiara Indah Sari : Regulasi Sistem Saraf Pada Nafsu Makan, 2007

    DAFTAR PUSTAKA

    Journal of the American Dietetic Association Physiologic control of food intake by neural and chemical mechanisms.htm Lehninger A, Nelson D,Cox M M .Principles of Biochemistry 2nd 1993 : 893 - 901 Journal of Study Reveals How Brain Controls Eating In Normal Rats.htm Leptin, Hypothalamus, Appetite & Weight.htm Hunger and Eating.htm Control of Appetite and Feeding Behavior.htm

    Morley JF. Levine AS. Stress Induced eating Is mediated through endogenous opiates. Science 1980; 209: 1259-61.

    Vaswani KK, Tejwani GA. Opiate mediated, stress Induced Increase In the Intake of high fat diet. Soc Neurosci Abstr 1982; 8:224.

    Morley JE, Levine AS. The role of the endogenous opiates as regulators of appetite. Am J. Clin Nutr 1982; 35:757-61.

    Sanger DJ. Endorphinergic mechanisms In the control of food and water intake. Appetite 1981; 2:193-208

    VI. HUBUNGAN ANTARA HIPOTHALAMUS DAN LEPTIN....6VI. Hubungan antara Hipothalamus dan LeptinSejak tahun 1940 para ahli telah mengetahui bahwa hipothalamus memegang peranan kunci pada pengaturan makan dan berat badan. Pada binatang percobaan kerusakan daerah Ventrolateral hipothalamus ini akan mengakibatkan selera makan yang meningkat, banyak makan dan menjadi gemuk sedangkan pada lesi daerah Lateral Hipothalamus akan menyebabkan anoreksia dan penurunan berat badan. Pada tahun 1994 yang lalu, Jeffrey Friedman MD, PhD, seorang professor pada Rockefeller University, New York dan anggota grup resetnya menemukan bahwa hormon Leptin yang disintesis oleh sel-sel lipid merupakan penghantar signal pada otak untuk kontrol makan. Penemuan ini diharapkan merupakan jalan baru untuk mengontrol gangguan makan dan kegemukan.Gambar 4. Pengaturan Leptin pada HipothalamusPada bagian Medial Hipothalamus, Leptin mengaktifkan sel saraf Anorectic yang akan melepaskan neuropeptide yang menekan appetite (POMC, CRH dan CART). Pada saat yang sama, Leptin akan menghambat kelompok sel saraf lain yang sensitif terhadap Leptin yang disebut Orexigenic yang akan melepaskan neuropeptide yang mengatur appetite ( NPY dan AGRP). Ke dua kelompok sel saraf yang sensitif terhadap leptin ini akan mengirim signal penekanan appetite untuk kunci sel saraf pada bagian lateral hipothalamus mengontrol kebiasaan termasuk kebiasaan makan.