07_hubunganantaravarisesesofagusdan

7
 Hubungan Antara Varises Esofagus dan Gambaran Klinik Penderita Sirosis Hati  Dr. Sja msu Tabrich Aplatun, Dr. HAM Akil *, Dr. Achmad Rifai Amirudin * *Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universi tas Hasnuddin, Ujung Pandang PENDAHULUAN Sirosis hati (SH) merupakan penyakit yang  ba ny ak di ju mpa i  ba ik di negara-negara maju maupun di negara-negara sedang  be rk em ba ng . Di Ind onesia khususnya, SH masih merupakari topik yang sering dibicarakan pada pertemuan-pertemuan ilmiah 2- 6 . Sirosis hati disebabkan oleh bermacam-macam penyebab, dengan gam baran klinik yang ditandai dengan manifestasi kegagalan faal hati dan hipertensi  portal 7,8 . Pada kegagalan faal hati, dapat dijumpai adanya ikterus, muka abu-abu, ram-  b u t ak sila d an pubis gugur,  sp ider n ev i, ginekomasti, atrofi testis, eritema palmaris dan secara laboratorik dapat ditemu- kan gangguan tes faal hati 9-12 . Hipertensi  p ort a l (tekanan vena porta lebih besar atau sama dengan  1 5 mm Hg) intrahepatik akibat penyemp itan vena hepatika oleh karena fibrosis hati dan regenerasi noduler, menyebabkan terbentuknya berbagai kolateral, seperti varises esofagus, varises lambung, pelebaran vena-vena dinding perut, splenomegali, di mana kelainan-kelainan tersebut dapat di- deteksi dengan pemeriksaan fisik, foto atau endoskopi  11,13 . Pada SH dengan hipertensi  portal, masalah gawat yang sering dihadapi adalah perdarahan saluran pencernaan bagian atas yang  be rasal dari varises esofagus, walaupun tidak semua  p er d a ra h a n sa lu ra n p e n c e rn aa n b ag ia n at a s d is e b ab k an o le h  pec ah ny a va ris es esof ag us 4 ' 11 . Apakah ada hubungan antara gambaran klinik sirosis hati, yaitu hipertensi  portal, dan ke- lainan faal hati khususnya? 1) Hubungan antara varises esofagus dan besarnya limpa. 2) Hubungan antara varises esofagus dan besarnya hati. 3) Hubungan antara varises esofagus dan banyaknya cairan asites. 4) Hub ungan antara varises esofagus dan kelainan-kelainan tes faal hati khususnya serum albumin. 5) Hubungan antara varises esofagus yang didapatkan dengan endoskopi dan yang didapatkan pada esofagogram, dan sejauh 20 Cermin Dunia Kedokt era n No. 40 , 1985 mana hubungan itu, dalam tulisan ini akan dicoba di te liti. D i samping itu, persentasi perdarahan saluran pencernaan makanan bagian atas yang  be ra sal dari va ris es es ofa gus. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Diteliti secara retrospektif semua status  p e n d e ri ta S H yang telah dilakukan tindakan endosko pi/esofagoskopi  d i Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNHAS selama periode 1 Januari 1982 sa mpa i de ng an 31 Desember  1984, men genai anam nesis, pem eriksaan fisik, tes faal hati, esofagogram , endoskopi dan h asil  bi ops i h at i Diagnosis sirosis hati didasarkan atas kriteria diagnostik menurut Subandiri dan Suharyono (dikutip oleh Sjaifullah  N ur d k k) 14 , yaitu bilamana ditemukan 5 dari 7 kelainan ber- turut-turut seperti : 1. eritema palmaris 2.  sp id er ne vi 3. asites dengan atau tanpa edema 4. splenomegali 5. hematemesis dan melena 6. rasio album in/globulin terbalik 7. kolateral di dinding perut atau varises esofagus pada X- foto 14 Bilam ana tidak memenuh i kri teria tersebut di atas, tetapi pada  bi ops i h at i m enu nj uk ka n sir osi s h at i sep erti be rik ut in i : Sirosis mikronoduler Septa tipis, lebar sama . Di antara septa-septa terdapat  pa ren ki m ha ti de ng an no du l-n odu l s ama be sar. Sirosis makronoduler Septa lebih tebal daripada mikronoduler, lebarnya ber- variasi.  N od u l b er b ag ai uk ur an d en g an diameter 1 — 5 cm. Sirosis tipe campuran Campuran antara mikronoduler dan makronoduler. Terlihat nodul tidak sama besar ada yang kecil di antara yang  b esa r-

Upload: taufik-rizkian-asir

Post on 12-Jul-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/11/2018 07_HubunganAntaraVarisesEsofagusdan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/07hubunganantaravarisesesofagusdan 1/6

 

Hubungan Antara Varises Esofagus

dan Gambaran Klinik 

Penderita Sirosis Hati

  Dr. Sjamsu Tabrich Aplatun, Dr. HAM Aki l *, Dr. Achmad Rifai Amirudin *

*Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasnuddin, Ujung Pandang 

PENDAHULUAN

Sirosis hati (SH) merupakan penyakit yang  banyak dijumpai

 baik  di negara-negara maju maupun di negara-negara sedang

 berkembang' . Di Indonesia khususnya, SH masih merupakari

topik  yang sering dibicarakan pada pertemuan-pertemuan

ilmiah 2-6 .

Sirosis hati disebabkan oleh bermacam-macam penyebab,

dengan gambaran klinik  yang ditandai dengan manifestasi

kegagalan faal hati dan hipertensi  portal 7,8. Pada kegagalan

faal hati, dapat dijumpai adanya ikterus, muka abu-abu, ram- but aksila dan  pubis gugur,  spider nevi, ginekomasti, atrofi

testis, eritema palmaris dan secara laboratorik dapat ditemu-

kan gangguan tes faal hati9-12

.

Hipertensi portal (tekanan vena porta lebih besar atau sama

dengan 15 mm Hg) intrahepatik akibat penyempitan vena

hepatika oleh karena fibrosis hati dan regenerasi noduler,menyebabkan terbentuknya berbagai kolateral, seperti varises

esofagus, varises lambung, pelebaran vena-vena dinding perut,

splenomegali, di mana kelainan-kelainan tersebut dapat di-

deteksi dengan pemeriksaan fisik, foto atau endoskopi 11,13.

Pada SH dengan hipertensi  portal, masalah gawat yang sering

dihadapi adalah perdarahan saluran pencernaan bagian atas

yang  berasal dari varises esofagus, walaupun tidak semua

 perdarahan saluran pencernaan bagian atas disebabkan oleh pecahnya varises esofagus

4'

11. Apakah ada hubungan antara

gambaran klinik sirosis hati, yaitu hipertensi  portal, dan ke-

lainan faal hati khususnya?

1) Hubungan antara varises esofagus dan besarnya limpa.

2) Hubungan antara varises esofagus dan besarnya hati.

3) Hubungan antara varises esofagus dan banyaknya cairan

asites.

4) Hubungan antara varises esofagus dan kelainan-kelainan

tes faal hati khususnya serum albumin.5) Hubungan antara varises esofagus yang didapatkan dengan

endoskopi dan yang didapatkan pada esofagogram, dan sejauh

20 Cermin Dunia Kedokteran No. 40, 1985

mana hubungan itu, dalam tulisan ini akan dicoba diteliti

D i samping itu, persentasi perdarahan saluran pencernaa

makanan bagian atas yang berasal dari varises esofagus.

BAHAN DAN CARA PENELITIAN

Diteliti secara retrospektif semua status  penderita SH

yang telah dilakukan tindakan endoskopi/esofagoskopi

Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

UNHAS selama periode 1 Januari 1982 sampai dengan 3

Desember  1984, mengenai anamnesis, pemeriksaan fisik, te

faal hati, esofagogram, endoskopi danhasil  biopsi hatiDiagnosis sirosis hati didasarkan atas kriteria diagnosti

menurut Subandiri dan Suharyono (dikutip oleh Sjaifulla

 Nur dkk)14, yaitu bilamana ditemukan 5 dari 7 kelainan b

turut-turut seperti :

1. eritema palmaris

2. spider nevi

3. asites dengan atau tanpa edema4. splenomegali

5. hematemesis dan melena

6. rasio albumin/globulin terbalik 

7. kolateral di dinding perut atau varises esofagus pada Xfoto14

Bilamana tidak memenuhi kriteria tersebut di atas, tetapi pad

 biopsi hati menunjukkan sirosis hati seperti berikut ini :

Sirosis mikronoduler

Septa tipis, lebar sama. Di antara septa-septa terdapa

 parenkim hati dengan nodul-nodul sama besar.

Sirosis makronoduler

Septa lebih tebal daripada mikronoduler, lebarnya ber

variasi.  Nodul berbagai ukuran dengan diameter 1 — 5 cm

Sirosis tipe campuran

Campuran antara mikronoduler dan makronoduler. Terlihanodul tidak sama besar ada yang kecil di antara yang  besa

5/11/2018 07_HubunganAntaraVarisesEsofagusdan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/07hubunganantaravarisesesofagusdan 2/6

 

 besar.

Sirosis multilobuler

Fibrosis septal lebih menonjol da n jaringan parenkim mem- punyai gambaran asini yang normal jika nodulnya besar- besar 15

Varises esofagus yaitu bila dengan endoskopi tampak pe-lebaran vena-vena yang terlihat sebagai penonjolan; berwarnakebiru - biruan pada mukosa 1/3  bagian bawah esofagus; atau

 pada esofagogram tampak  cobble stone filling defect  pada1 /3  bagian bawah esofagus16

Varises esofagus yang tampak defigan endoskopi dibagi atas5 tingkatan, sesuai dengan klasifikasi Dagradi (dikutip olehHadi).

Tingkat I

Varises esofagus dengan diameter 1—2 mm terdapat pada

lapisan submukosa, boleh dikata penonjolan ke dalam lumen

sukar dilihat. Hanya dapat dilihat setelah dilakukan kompresi.

Tingkat II

Varises esofagus dengan diameter 2 — 3 mm masih di sub-mukosa, mulai terlihat penonjolan di mukosa tanpa kompresi.

Tingkat III

Varises esofagus dengan diameter 3 — 4 mm, panjang dansudah terlihat berkelok -kelok, terlihat penonjolan sebagiandengan jelas pada mukosa.

Tingkat IV

Varises esofagus dengan diameter 3 — 4 mm terlihat pan- jang dan berkelok -kelok.Sebagian besar varises terlihat pada mukosa esofagus.

Tingkat V

Varises esofagus dengan diameter lebih dari 5 mm, jelassebagian besar atau seluruh esofagus terlihat penonjolan atau

 berkelok-kelok 

Pembesaran hati dinilai berdasarkan pengukuran besarnyahati mulai dengan 1 jari (sesuai dengan besarnya jari si peme-riksa) di bawah arkus kostarum kanan ssampai seterusnya.

Pembesaran limpa diukur sesuai dengan pembagian Schuff-ner, mulai dengan S I sampai S VIII.

Asites dinilai dengan berat ringannya sebagai berikut :—r ingan : ada asites, tetapi sukar didapatkan pada peme-

 riksaan fisik yang biasa.— sedang : asites mudah didapatkan pada pemeriksaan

fisik tetapi belum ada penonjolan pusat.— berat  :   asites tampak seperti perut kodok dengan

 penonjolan pusat.

Endoskop yang digunakan adalah EF P2, FP P2 dan GIF P2Olympus. Penderita sebelumnya berpuasa semalam dan pada

 pagi harinya diberikan premedikasi dengan sulfas atropin

1/4 — 1/2 mg IM, bascon 2 ml peroral 15 menit sebelumendoskopi, buscopan kompositum 1 ampul IM 10 menit se-

 belum endoskopi, valium 5 mg IV, 5 menit sebelum endoskopidan anestesi lokal xilokain semprot sesuai yang tercantum da-lam status penderita. Penelitian ini menggunakan analisastatistik X pangkat dua.

HASIL

1) Dari 52 penderita sirosis hati yang telah dilakukan pemerik-saan endoskopi/esofagoskopi, ditemukan 43 varises esofagus

36 dari 52 penderita adalah laki-laki (69,23%) dan 16 da52 penderita adalah wanita (30,77%) dengan perbandingaantara laki-laki dan wanita 2,25 : 1, umur antara 24 — 8tahun (termuda umur 24 tahun dan tertua umur 80 tahun)terbanyak pada umur 41 — 60 tahun sebesar 59,62% (liha

tabel 1).

Tabel 1. Distribusi umur dan jenis kelamin sirosis hati

Umur (Tabun) Lakidaki Wanita Jumlah

21—30 2 0 231—40 5 3 841—50 7 7 1451 — 60 14 3 1761—70 6 2 871—80 2 1 3

Jumlah 36 16 52

2) Keluhan -keluhan penderita sirosis hati waktu masuk rumahsakit. sebagian besar mengeluh perut gembung/bengkak se

 besar  94,23%, dan sebagian kecil mengeluh hematemesimelena sebesar 42,31% (lihat tabel 2).

Tabel 2. Keluhan-keluhan penderita sirosis hati waktu masuk R.S.

Keluhan -keluhan Jumlah (N = 52) %

 perut gembung/bengkak  49 49,23lemah badan 40 76,92 bengkak pada kaki 38 73,08nafsu makan berkurang. 38 73,08nausealvomitus 30 57,70hematemesis melena 22 42,31

Hubungan antara varises esofagus pada '43 penderita denga

hematemesis melena pada penelitian ini (lihat tabel 3).

Tabel 3. Hubungan varises esofagus dengan hematemesis melena

Dari 43 penderita sirosis hati dengan varises esofagus, 22 penderita yang mengalami hematemesis melena, sedang 9 pen

derita tanpa varises esofagus, tidak ada (0%) yang mengalamhematemesis melena. Perbedaan ini bermakna (p < 0,05)

 berarti hematemesis melena dapat digunakan sebagai petunjukemungkinan adanya varises esofagus pada sirosis hati.

Dari 22 penderita yang mengalami hematemesis melena14 penderita disertai esofagitis, 3 disertai dengan tukak peptdan 5 penderita lainnya tanpa esofagitis dan tukak peptik

4) Pada pemeriksaan fisik sirosis hati, ditemukan terbanyayaitu asites (94,23%), sedangkan yang kurang ialah ikteru

(34,62%). (lihat tabel 4).

Cermin Dunia Kedokteran No. 40, 1985 21

5/11/2018 07_HubunganAntaraVarisesEsofagusdan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/07hubunganantaravarisesesofagusdan 3/6

 

Tabel 4. Pemeriksaan fisik sirosis hati

Pemeriksaan fisik  Jumlah (N = 52) %

asites 49 94,23splenomegali 38 73,08hepatomegali 38 73,08edema tungkai bawah 38 73,08 pelebaran vena-vena din ding perut 38 73,08eritema palmaris 31 59,62spider nevi 27 51,92ikterus - 18 34,62

5) Hubungan antara varises esofagus dan splenomegali (lihat

tabel 5).

Pada penelitian ini, dari 52 penderita sirosis hati terdapat38 penderita dengan splenomegali, 31 dari 38 penderita di-sertai varises esofagus. Dari 14 penderita tanpa splenomegali,12 dari 14 penderita tersebut disertai dengan varises esofagus.

Secara statistik tidak ada perbedaan bermakna (p > 0,05).Ini menunjukkan, splenomegali bukan merupakan petunjuk 

yang dapat digunakan untuk menyatakan ada tidaknya varisesesofaguspada penderita sirosis hati (lihat tabel 5).6) Hubungan antara tingkat varises esofagus dan tingkat sple-nomegali pada penderita sirosis hati (lihat tabel 6).

Tabel 6. Hubungan tingkat varises esofagus dan tingkat splenomegali

pada sirosis hati

ada tidaknya varises esofagus pada penderita sirosis hati.

Tabel 7. Hubungan antara varises esofagus dan besarnya hati pa sirosis hati

X c

2(1 df) = 0,8276  p > 0,05

8) Hubungan antara tingkat pembesaran hati dan tingka beratnya varises esofagus pada penderita sirosis hati (lihtabel 8).

Tabel 8. Hubungan antara tingkat varises. esofagus dan tingkat pbesaran hati pada sirosis hati

Pada penelitian ini tidak didapatkan perbedaan bermaknantara tingkat varises esofagus dengan derajat pembesarahati (p > 0,05). Ini menunjukkan, tingkat hepatomegali tidadapat digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan berringannya varises esofagus pada penderita sirosis hati.

9) Hubungan antara varises esofagus dan asites (lihat tabel 9

Pada penelitian ini menunjukkan, tidak ada hubungan antaratingkat varises esofagus dan tingkat splenomegali (p > 0,05).

Ini menunjukkan bahwa tingkat pembesaran limpa tidak dapatdigunakan sebagai petunjuk untuk menentukan beratnya/tingkat varises esofagus pada sirosis hati.7) Hubungan antara varises esofagus' dan besarnya hati pada

 penderita sirosis hati (lihat tabel 7).

Pada penelitian ini menunjukkan, dari 38 penderita hepato-megali, 33 penderita disertai varises esofagus. Dari 14 pen-derita tanpa hepatomegali, 10 penderita yang disertai denganvarises esofagus. Secara statistik hasil tersebut tidak menunjuk-kan perbedaan yang bermakna (p > 0,05) (lihat tabel 7). Ini

menunjukkan bahwa hepatomegali bukan merupakan petunjuk 

22. Cermin Dunia Kedokteran No. 40, 1985

Pada penelitian ini menunjukkan 43 penderita dengan varise

esofagus, 41 penderita (95,34%) disertai asites, dan 9 pen

derita yang tidak ditemukan varises esofagus, 8 penderi(88,89%) dengan asites. Dari hasil ini tidak ditemukan pe

 bedaan bermakna (p > 0,05), ini menunjukkan, asites tidadapat digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan adtidaknya varises esofagus pada penderita sirosis hati (lihatabel 9).

10)  Hubungan antara tingkat varises esofagus dan besarnyasites pada penderita sirosis hati (lihat tabel 10).Dari hasil penelitian ini, tampak hubungan bermakna antartingkat varises esofagus dan beratnya asites (p < 0,05). Ini menunjukkan bahwa beratnya asites dapat digunakan sebaga

5/11/2018 07_HubunganAntaraVarisesEsofagusdan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/07hubunganantaravarisesesofagusdan 4/6

 

 petunjuk kemungkinan beratnya varises esofagus pada pen-derita sirosis hati, bilamana ditemukan asites bersama-samadengan varises esofagus.

Tabel 10 . Hubungan derajat varises esofagus dan tingkat asites padasirosis hati

11) Hasil pemeriksaan tes faal hati penderita sirosis hati pada penelitian ini (lihat tabel 11).

Tabel 11 . Hasil pemeriksaan tes faal hati pada sirosis hati

12) Hubungan antara varises esofagus dan tes f aal hati padasirosis hati hasil penelitian ini (lihat tabel 12).

Tabel 1 2. Hubungan antara varises esofagus dan tes faal hati pada pen-derita sirosis hati

13) Hubungan antara varises esofagus yang didapatkan denganendoskopi dengan yang didapatkan pada esofagogram pada

 penderita sirosis hati (lihat tabel 13).

PEMBAHASAN

1) Selama 3 tahun telah diteliti status- status penderita sirosishati yang telah dilakukan endoskopi/esofaguskopi. Dari 52

 penderita tersebut, ditemukan 43 (82,70%) varises esofagus.Distribusi jenis kelamin dari 52 penderita sirosis hati laki-laki16 (69,23%) dan wanita 16 (30,77%) atau 2,25 : 1. Distribusini jika dibandingkan dengan peneliti terdahulu tidak jauh

 berbeda dengan yang didapatkan oleh Hadi18

, Pangalila dkk tetapi lebih besar daripada yang dilaporkan oleh Sjaifulladkk 14 , dan lebih kecil daripada yang dilaporkan oleh Adenadkk 2 , Akil dkk 

6, Julius dkk 

2° dan Purba dkk21 .

2) Distribusi umur

Umur penderita sirosis hati termuda ialah 24 tahun datertua umur 80 tahun (rata-rata 52 tahun), terbanyak ditemu

kan pada . umur 41—60 tahun, yaitu 31 penderita atau 59,62%Ini tidak banyak berbeda dengan yang dilaporkan oleh peneliti-peneliti terdahulu seperti Adenan dkk 2 , Akil dkk 6 , Hadi 1

Purba dkk 21

, Sjaifullah dkk 14 dan Saefu1 22 .Di negara-negara barat, sirosis hati terdapat pada umur lebi

lanjut, sedangkan di negara-negara sedang berkembang terdapat pada umur lebih muda

20, mungkin oleh karena tingginy

insidensi karier HBsAg pada ibu-ibu hamil.

3) Keluhan-keluhan Penderita sirosis hati

Keluhan -keluhan yang paling banyak ditemukan pad

sirosis hati  penelitian ini waktu masuk rumah sakit iala

 perut gembung/membesar seperti yang dilaporkan oleh H adi1

Purba dkk 21

dan Sjaifullah dkk 

4) Hematemesis melenaPada penelitian ini, hematemesis melena tidak berbed

 jauh dengan yang dilaporkan oleh peneliti - peneliti seperChristensen dkk melaporkan 48,5%, Merrigan dkk 

24melapo

kan 53%. Persentasi hematernesis melena yang kami temuka pada penelitian ini lebih besar daripada yang dilaporkan oleHadi 18 yaitu 12,90%, Purba dkk 21 yaitu 26,69% tetapi mnyerupai dengan yang dilaporkan oleh Sjatifullah dkk 

14

Hematemesis melena pada penelitian ini dapat digunakasebagai petunjuk kemungkinan adanya varises esofagus padsirosis hati. Ini berarti, bila ditemukan hematemesis melen pada penderita sirosis hati, telah ada varises esofagus.

Dari 22 penderita dengan perdarahan varises esofagus pad penelitian ini, 6 varises esofagus tingkat II, 8 varises esofagu

tingkat III, dan 8 penderita varises esofagus tingkat IV.Perdarahan mulai pada .tingkat II ke atas sesuai yang d

laporkan oleh Amirudin dan Aki125

dan Chang dkk l

. Kam juga menemukan, 14 dari 22 penderita yang mengalami pedarahan varises esofagus disertai esofagitis, 3 disertai tuka

 peptik dan yang lainnya tidak ditemukan esofagitis dan tuka peptik: sesuai dengan yang dilaporkan oleh Amirudin daAkil

25, bahwa lebih dari separuh penderita sirosis hati denga

 perdarahan varises esofagus disertai esofagitis.Ini tidak berbeda jauh dengan yang dilaporkan oleh Ma

 paung26

, bahwa 30 penderita sirosis hati dengan varises esof

22. Cermin Dunia Kedokteran No. 40, 1985

5/11/2018 07_HubunganAntaraVarisesEsofagusdan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/07hubunganantaravarisesesofagusdan 5/6

 

gus 9 penderita mengalami perdarahan, 8 di antaranya disertaiesofagitis, sedangkan Polish dkk 

27 melaporkan 23 penderita

sirosis hati dengan varises esofagus, 10 dengan hematemesismelena, 7 disertai esofagitis.

5) Pemeriksaan fisik penderita sirosis had

•  Asites

Pada penelitian ini, ditemukan bahwa asites tidak dapatdigunakan sebagai petunjuk adanya varises esofagus pada penderita sirosis hati. Tetapi bilamana ditemukan asites ber-sama-sama dengan varises esofagus, menunjukkan, beratnyaasites dapat digunakan sebagai petunjuk kemungkinan berat-nya varises esofagus. Ini sesuai dengan yang dilaporkan olehBrick dan Palmer 9. Hubungan ini dapat dimengerti, oleh ka-rena salah satu sifat varises esofagus pada penderita sirosis hatiialah semakin membesar jika terjadi pendorongan/penekanan

oleh cairan asites28

.

Persentasi asites pada penelitian ini lebih kecil dari yang

dilaporkan oleh Sjaifullah dkk 14 , dan lebih besar dari yang di-

laporkan oleh Hadil5, Saeful 22 dan Purba dkk 

21

• Splenomegali

Paton29

melaporkan, pada penderita sirosis hati derajat pembesaran limpa ringan sampai sedang, dan bilamana pen-

derita mengalami perdarahan akibat pecahnya varises esofagus,limpa semakin mengecil atau menghilang/normal. Ini mungkindisebabkan, setelah perdarahan varises esofagus tekanan vena

 porta menurun dan limpa yang terbendung akan mengecil/

normal30

Kusumobroto dkk 30 melaporkan, perdarahan varises eso-

fagus lebih sering timbul pada penderita sirosis hati tanpasplenomegali, atau splenomegali derajat ringan dibandingdengan limpa yang besar. Dalam penelitiannya tersebut, me-nemukan 57% penderita dengan limpa tak teraba sampai S Imengalami perdarahan, sedangkan hanya 32% penderita limpaS II — IV yang mengalami perdarahan. Kemungkinan dalam

 penelitiannya ini, limpa sudah mengecil akibat perdarahan baru diperiksa

30

Dari 22 penderita yang mengalami perdarahan varisesesofagus, 7 penderita limpa tidak teraba, 13 penderita limpaS I dan 2 penderita limpa S II. Pada penelitian ini didapatkan,

splenomegali tidak dapaf digunakan sebagai petunjuk adanyavarises esofagus, sesuai yang dilaporkan oleh Brick dan Pal-

mer 9 .Sagara dkk 31 melaporkan, semakin besar varises esofagus

semakin besar limpa.Wang dkk 

32 melaporkan, tidak ada korelasi antara varisesesofagus dan splenomegali, tetapi ada kecenderungan sirosis

hati dengan splenomegali disertai varises esofagus.

•  Hepatomegali

Pada penelitian ini, hepatomegali tidak dapat digunakansebagai petunjuk ada/tidaknya varises esofagus. Demikian pulayang dilaporkan oleh Brick dan Palmer' dan Wang dkk 32 .

Persentasi hepatomegali yang kami dapatkan lebih besar daripada yang dilaporkan oleh Hadil5 yaitu 37,80% dan Ade-

nan dkk 2. yaitu 24,43%, tetapi lebih kecil dari yang dilapor-

kan oleh Saeful22 yaitu 84,20%. Pada sirosis postnekrotik 

hati mengecil, pada sirosis alkoholik, sirosis kardial33

dan padastadium dini hati membesar 34 . Akil dan Junus6 melaporkan,14% penderita minum alkohol 7 — 10 tahun dan 3% penderitadekompensasio kordis lama yang ditemukan pada penderita

24 Cermin Dunia Kedokteran No. 40, 1985

sirosis hati di Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam FakultaKedokteran Universitas Hasanuddin Ujung Pand ang.

6) LaboratoriumPada penelitian ini bila ditemukan gangguan tes faal hat

(rasi albumin/globilin < 1, serum albumin < 2,5 gr %, protein

total < 5 gr % dan kolesterol < 150 mg %) dapat digunakansebagai petunjuk kemungkinan adanya varises esofagus pad

 penderita sirosis hati, tidak jauh berbeda dengan yang dilaporkan oleh Amirudin dan Akil

25 ,  bahwa bila ditemuka perubahan-perubahan nilai-nilai tes faal hati (protein tota< 5 gr %, rasio albumin/globulin < 1, fosfatase alkali > 69 u/

dan kolesterol lebih kecil dari 200 mg %), maka kemungkina besar secara bermakna terdapat varises esofagus.

Chang dkk l dan Sagara dkk 31 melaporkan, semakin renda

kadar serum albumin paralel dengan beratnya varises esofagu

Menurut Willoughby dkk 35, semakin berat gangguan te

faal hati semakin besar varises esofagus.

7) Radiologi

Pada penelitian ini, esofagogram dapat mcndcteksi 33 da43 varises esofagus yang dapat dideteksi dengan endoskop

esofaguskopi. Ternyata esofagogram tidak dapat mendetekvarises esofagus tingkat I (secara endoskopi), dan hanya 1dari 14 varises esofagus tingkat II yang dapat dideteksi dengaesofagogram.

Menurut Dumont dkk 36

,  pada  pemeriksaan radiolo

dapat mendeteksi varises esofagus :— 1 dari 3 kasus dengan diameter vena 0,5 — 1 mm— 3 dari 5 kasus dengan diameter vena 1 — 3 mm— 5 dari 8 kasus dengan diameter vena 3 mm

atau lebihMenurut Willoughby dkk 

35 , esofagogram dapat mendetekvarises esofagus dengan diameter varises esofagus paling kec

3 mm.Menurut Brick dan Palmer 9, pada inspirasi dan ekspirasi

tekanan vena dalam varises esofagus bervariasi kira-kira 10 mmair. Pada waktu ekspirasi tekanan dalam varises esofagus m

ningkat 10 mm air, sedangkan waktu valsava tekanan vendalam varises esofagus meningkat 265 mm air.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan atau sekurankurangnya memperkecil kesalahan diagnostik  radiolog

varises esofagus ialah dengan menggunakan emulsi BaSo 4 ya

kental dan jangan mengisi terlalu penuh, serta sebaiknya d buat beberapa seri foto dalam berbagai posisi seperti tegak

terlentang, tengkurap, pada waktu inspirasi dalam dah padwaktu melakukan valsava atau Muller. Selain itu, perlu diing

 bahwa varises esofagus bisa menghilang dengan peristaltesofagus. Oleh karena itu sebaiknya pengambilan gambar skurang-kurangnya 8 lembar 

37.

Endoskop dapat mendeteksi varises esofagus dengan d iamter vena 0,5 mm35 , sehingga dapat dikatakan endoskopi leb

unggul dari esofagogram5 dan dapat mendeteksi varises esfagus tingkat I pada penelitian ini.

RINGKASAN

Selama 3 tahun (1982 — 1984), sebanyak 52 orang pederita sirosis hati yang dirawat di Laboratorium Ilmu PenyakDalam Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran dilakukesofagoskopi, diteliti secara retrospektif untuk menilai h

 bungan varises esofagus dan gambaran kliniknya. Dari 5

5/11/2018 07_HubunganAntaraVarisesEsofagusdan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/07hubunganantaravarisesesofagusdan 6/6

 

 penderita ini 36 orang laki-laki dan 16 orang wanita, denganumur antara 24 — 80 tahun. Pada esofagoskopi ditemukan 43

 penderita (94,23%) dengan varises esofagus, dengan derajat/tingkat varises : tingkat I = 9 orang, tingkat II = 14 orang,tingkat III = 12 orang dan tingkat IV = 8 orang. Pada peme-riksaan penderita keluhan yang paling sering adalah perutgembung atau bengkak (9423%), hematemesis dan melena(43,31%), merupakan keluhan yang dapat digunakan sebagai petunjuk kemungkinan adanya varises esofagus. Asites merupa-kan kelainan fisik yang paling sering (94,23%) dan dapat di-gunakan sebagai petunjuk kemungkinan beratnya varisesesofagus bilamana ditemukan bersama-sama. Tidak ditemukankorelasi antara splenomegali dan hepatomegali dengan varisesesofagus. Pada pemeriksaan tes faal hati, rasio albumin dan glo-

 bulin lebih kecil dari 1 , serum albumin lebih kecil dari 2,5 gr %,

 protein total lebih kecil dari 5 gr% dan kolesterol lebih kecildari 150 mg% dapat digunakan sebagai petunjuk kemungkinanadanya varises esofagus pada penderita sirosis hati. Dua puluhdua dari 43 orang d engan varises esofagus terdapat hemeteme-si s melena, di mana 14 orang disertai esofagitis, 3 orang dengan

tukak peptik dan 5 orang tanpa esofagitis dan atau tukak  peptik. Pada esofagogram maka varises esofagus tingkat IIIdan IV jelas tampak, sedangkan 14 varises esofagus tingkat IIhanya 13 terlihat dengan esofagogram, tetapi semua varisesesofagus tingkat I tidak terlihat dengan esofagogram.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini, dapat ditar ik kesimpulan sebaga berikut.

1) Keluhan yang paling sering ditemukan ialah perut gembung bengkak.2) Kelainan fisik yang paling sering ditemukan ialah asites3) Hematemesis melena dan gangguan tes faal hati (rasialbumin/globulin lebih kecil dari 1, albumin serum lebih kecdari 5 gr % dan kolesterol lebih kecil dari 150 mg %) dapdigunakan sebagai petunjuk kemungkinan adanya variseesofagus pada penderita sirosis hati.4) Asites berat dapat digunakan sebagai petunjuk kemungkinan beratnya/tingkat varises esofagus pada penderita sirosihati bilamana asites ditemukan bersama-sama dengan variseesofagus.5) Esofagitis mempermudah timbulnya perdarahan variseesofagus.6) Tidak ada korclasi antara splcnomegali. hepatomegali danvarises esofagus.7) Esofagogram tidak dapat nicndeteksi varises esofagutingkat I.

*  Dibawakan pada Simposium Pen yakit   Hati  Kalimantan Timur

Samarinda 20 Oktober  1985.

Cermin Dunia Kedokteran No. 40, 1985 2