07130034a.pdf

48
99 BAB IV PAPARAN DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1) Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Malang 1.1 Masa Pendudukan Tentara Jepang Kota Malang tidak segera memiliki sekolah lanjutan setelah tentara Jepang menguasai Indonesia. Pada tahun 1944 Kepala Pemerintahan Umum Tentara Pendudukan Jepang meminta kepada Mr. Raspio, pegawai pemerintah Jepang bagian pendiri koperasi di daerah-daerah, untuk mendirikan Sekolah Menengah Tinggi (SMT). SMT yang memiliki 90 orang murid laki-laki dan perempuan menempatigedung di Jalan Celaket 55 Malang, yang sekarang menjadi SMAK Cor Jesu. 1.2 Masa Pendudukan Tentara Belanda Pada saat Belanda melancarkan Aksi Militer yang pertama pada bulan Juli 1947, Belanda berhasil merebut kotra Malang. Banyak gedung di kota Malang yang dibumihanguskan, termasuk gedung SMT di Alun-Alun Bundar. Riwayat SMT bentukan Jepang tamat dan digantikan oleh VHO (Voorberindend Hoger Ondewijs=Persiapan Pendidikan yang lebih tinggi) yang didirikan oleh Belanda. Setelah Malang dikuasai oleh pihak Republik Indonesia, sekolah tersebut dinasionalisasikan menjadi SMA B, di bawah pimpinan Bapak Poewadi dan akhirnya menjadi SMA Negeri 1 seperti sekarang ini.

Upload: iphenk-rusapande

Post on 08-Apr-2016

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hasil pembahasan

TRANSCRIPT

Page 1: 07130034a.pdf

99

BAB IV

PAPARAN DATA

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1) Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Malang

1.1 Masa Pendudukan Tentara Jepang

Kota Malang tidak segera memiliki sekolah lanjutan setelah tentara

Jepang menguasai Indonesia. Pada tahun 1944 Kepala Pemerintahan Umum

Tentara Pendudukan Jepang meminta kepada Mr. Raspio, pegawai

pemerintah Jepang bagian pendiri koperasi di daerah-daerah, untuk

mendirikan Sekolah Menengah Tinggi (SMT). SMT yang memiliki 90 orang

murid laki-laki dan perempuan menempatigedung di Jalan Celaket 55

Malang, yang sekarang menjadi SMAK Cor Jesu.

1.2 Masa Pendudukan Tentara Belanda

Pada saat Belanda melancarkan Aksi Militer yang pertama pada bulan

Juli 1947, Belanda berhasil merebut kotra Malang. Banyak gedung di kota

Malang yang dibumihanguskan, termasuk gedung SMT di Alun-Alun

Bundar. Riwayat SMT bentukan Jepang tamat dan digantikan oleh VHO

(Voorberindend Hoger Ondewijs=Persiapan Pendidikan yang lebih tinggi)

yang didirikan oleh Belanda. Setelah Malang dikuasai oleh pihak Republik

Indonesia, sekolah tersebut dinasionalisasikan menjadi SMA B, di bawah

pimpinan Bapak Poewadi dan akhirnya menjadi SMA Negeri 1 seperti

sekarang ini.

Page 2: 07130034a.pdf

100

Selain itu , juga terdapat SMPT yang tumbuh bersamaan dengan SMT.

Saat itu SMPT menempati gedung tetap di jalan Kelud. Dr. Poedyo Soemanto

memijamkan rumah kembarnya yang berlantai dua untuk kedua sekolah

tersebut. Belanda memiliki akal licik agar tetap bias mngawasi kedua sekolah

tersebut, Belanda menjanjikan akan memberikan subsidi. Jika sekolah tidak

mau menerima subsidi, maka sekolah tersebut harus ditutup. Bendera merah

putih yang berkibar di halaman sekolah tersebut merupakan bendera merah

putih pertama yang berkibar di kota Malang sejak kota ini diduduki oleh

Belanda pada tahun 1947. Selanjutnya SMT PGI berpindah ke jalan Arjuno,

di gedung SMP Negeri 8 Malang sekarang. Sedangkan SMP PGI tetep di

Kidul Pasar. Tidak lama kemudian SMT PGI menempati gedung di Jalan

Alun-Alun Bundar dan setalah mengalami jatuh bangun memperjuangkan

kelangsungan sekolah, maka pada hari Senin Kliwon tanggal 17 April 1950,

SMT PGI diresmikan sebgai SMA Negeri oleh Pemerintah Repoblik

Indonesia.

1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Pada tahun 1950, SMA Negeri di Jalan Alun-Alun Bundar terdapat

tiga sekolah, yaitu sebagai berikut.

a. SMA Negeri pimpinan Bapak G.B. Pasariboe, yang pada waktu itu

sikenal sebagai”SMA Republik”

b. SMA Negeri pimpinan Bapak Poerwadi

c. SMA OPeralihan terdiri dari pejuang yang tergabung dalam TRIP dan

Kesatuan Tentara Pelajar klainnya.

Page 3: 07130034a.pdf

101

Pada hari Selasa, 16 September 1958, SMA Negeti I-A/C dipecah

menjadi dua, maka lahirlah SMA IV-A/C, yang dipimpin oleh Bapak

Goenadi. Sekolah tersebut bertempat di Jalan Kota Lama 34, sekarang

menjadi SMA Negeri 2 Malang. Pada tanggal 1 Aprol 1977, filial SMA

Negeri Kepanjen diresmikan dengan Kepala Sekolah yang pertama Bapak

Drs. M. Moenawar.

Demikianlah paparan sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 1

Malang yang juga mengungkapkan lahirnya sekolah-sekolah yang terkait,

sehingga kita dapat mengetahui bahwa sekolah-sekolah di Malang merupakan

saudara. Hal tersebut penting untuk membangun kerja sama antar sekolah

guna memupuk rasa persatuan demi kemajuan bersama.

2) VISI dan MISI SMAN 1 Malang

Visi dan misi merupakan gambaran visual yang dinyatakan dalam

kata-kata. Visi merupakan gambaran kemana sebuah organisasi hendak pergi.

Visi bagi organisasi merupakan segalanya, yang tidak pernah berakhir, tidak

ada batas waktu, dan tidak terukur, tidak demikian halnya dengan misi. Misi

harus memiliki titik akhir yang dapat diukur dan dapat dicapai. Misi

menyediakan fokus dan kejelasan dan mungkin menjadi tinjauan ulang yang

berharga dalam mencari sebuah visi masa depan yang bermanfaat.

Adapun visi dan misi dari SMA Negeri 1 Malang dapat disebutkan

antara lain:

Page 4: 07130034a.pdf

102

2.1 Visi

Terwujudnya lulusan yang berkualitas,unggul, berdasarkan imtaq, dan

menguasai IPTEK serta berjiwa MITREKA SATATA.

2.2 Misi

1. Terciptanya budaya disiplin, demokratis, dan beretos kerja tinggi.

2. Terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien.

3. Terwujudnya lulusan yang ber-IMTAQ dan menguasai IPTEK serta

mampu bersaing di era global.

4. Terwujudnya sarana dan prasarana sekolah yang memadai.

5. Terwujudnya manajemen sekolah yang mandiri, partisipatif,

demokratis, tranparasi, dan akuntabel.

6. Terwujudnya pengembangan wawasan guru dan karyan dalam

mengikuti kemajuan IPTEK.

7. Terwujudnyakesejahteraan lahir batin bagi warga sekolah.

8. Terwujudnya hubungan yang harmonis antara warga sekolah yang

berjiwa MITREKA SATATA.

9. Terwujudnya pelayanan yang cepat, tepat, dan memuaskan pada

masyarakat.

10. Terwujudnya budaya jujur, ikhlas, sapa, senyum, dan santun.

11. Terwujudnya pengembangan kreativitas siswa dalam PIR, keilmuan,

seni, social, olahraga, dan keagamaan.

12. Terwujudnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan

dengan instansi lain.

Page 5: 07130034a.pdf

103

13. Terwujudnya pelaksanaan 7K.

Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi

ke depan dengan memperhatikan potensi kekikinian, sesuai dengan norma dan

harapan masyarakat.

3) Tujuan Sekolah

a. Mengacu pada Visi dan Misi di atas, maka tujuan SMA Negeri 1

Malang dapat dirumuskan sebagai berikut :

b. Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Tuhan

Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

c. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang beretika,

cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang akademis, olahraga

dan seni.

d. Membekali peserta didik agar memiliki ketrampilan teknologi

informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara

mandiri.

e. Membentuk sikap gigih dan ulet dalam berkompetisi, beradaptasi

dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas

f. Membekali peserta didik dengan kemampuan menggali ilmu

pengetahuan, teknologi dan ketrampilan agar mampu bersaing untuk

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

g. Terlaksananya budaya disiplin, beretos kerja tinggi, dan bertanggung

jawab

Page 6: 07130034a.pdf

104

h. Terlaksananya pembelajaran yang efektif, efisien, profesional,

kompetitif dan menyenangkan.

i. Mewujudkan lulusan yang ber-IMTAQ dan menguasai IPTEKS serta

mampu bersaing di era globalisasi.

j. Mewujudkan sarana prasarana sekolah yang standar.

k. Mewujudkan manajemen sekolah yang partisipatif, transparan dan

akuntable.

l. Mewujudkan pengembangan wawasan guru dan karyawan dalam

mengikuti kemajuan IPTEKS

m. Mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin bagi warga sekolah.

4) Standar Kompetensi Lulusan

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat

dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah

mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP

sebagai berikut ini.

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

perkembangan remaja

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan

diri serta memperbaiki kekurangannya

3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,

perbuatan, dan pekerjaannya

4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

Page 7: 07130034a.pdf

105

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan

sosial ekonomi dalam lingkup global

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,

kritis, kreatif, dan inovatif

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

dalam pengambilan keputusan

8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil

yang terbaik

10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

kompleks

11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial

12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia

14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

15. Mengapresiasi karya seni dan budaya

16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta

kebersihan lingkungan

18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

Page 8: 07130034a.pdf

106

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di

masyarakat

20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang

lain

21. Menunjukkan ketrampilan membaca dan menulis naskah secara

sistematis dan estetis

22. Menunjukkan ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara

dalam bahasa Indonesia dan Inggris

23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan

tinggi

Dilihat dari segi fisik , pada saat ini SMA Negeri 01 Malang memiliki:

1. Sarana dan Prasarana.

a. Tanah dan Halaman

Tanah sekolah sepenuhnya milik negara. Luas areal seluruhnya

10.200 m2. Sekitar sekolah dikelilingi oleh pagar sepanjang 350 m.

Keadaan Tanah Sekolah SMA Negeri 1 Malang

Status : Milik Negara

Luas Tanah : 10.200 m2

Luas Bangunan : 2.026 m2

Luas Halaman : 878 m2

Luas Lap.

Olahraga

: 400 m2

Luas Kebun : 6.336 m2

Page 9: 07130034a.pdf

107

Lain-lain : 560 m2

b. Gedung Sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang

kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai.

Keadaan Gedung Sekolah SMA Negeri 1 Malang

Luas Bangunan : 2.026 m2

Ruang Kepala Sekolah : 1 Baik

Ruang TU : 1 Baik

Ruang Guru : 1 Baik

Ruang Kelas : 15 Baik

Ruang Lab. IPA : 1 Baik

Ruang Lab. Komputer : 1 Baik

Ruang Perpustakaan : 1 Baik

Ruang Serba Guna : 1 Baik

Musholla : 1 Baik

Ruang Osis : 1 Baik

Ruang Olahraga : 1 Baik

c. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Pengelola SMAN 1 Malang

Struktur organisasi, tugas dan fungsi pengelola merupakan suatu

kerangka atau susunan yang menunjukkan hubungan antara komponen yang satu

dengan yang lain, sehingga jelas tugasnya, wewenang dan tanggung jawab

masing-masing dalam suatu kebulatan yang teratur.

Page 10: 07130034a.pdf

108

Struktur organisasi SMA Negeri 1 Malang disusun secara sistematis.

Sekolah juga bekerja sama dengan komite sekolah. Dalam struktur organisasi

sekolah, peran Kepala Sekolah merupakan pimpinan tertinggi dalam suatu

sekolah. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Sekolah dibantu oleh empat wakil

kepala sekolah, yaitu wakil kepala sekolah bagian kurikulum, bagian kesiswaan,

bagian sarana dan prasarana, dan bagian hubungan masyarakat. Kepala sekolah

juga memiliki hubungan koordinasi dengan Bimbingan dan Konseling dan semua

personil sekolah yang bekerja berdasarkan garis komando dan garis koordinasi.

Bagan struktur organisasi dapat dilihat dalam lampiran 1.

Adapun tugas dari masing-masing komponen tersebut adalah sebagai

berikut.

No. Pelaksana Uraian Tugas

1. Kepala Sekolah 1.1 Melaksanakan kegiatan rutin pengelolaan

kelas yang terdiri dari;

a. Kegiatan harian

b. Kegiatan mingguan

c. Kegiatan bulanan

d. Kegiatan Akhir Semester

e. Kegiatan Akhir Tahun Pelajaran

1.2 Mengorganisasi, mengkoordinasi dan

membina kegiatan pendidikan yang

dilakasanakan staf sekolah, yaitu Wakil

Kepala Sekolah dan Staf Wakasek,

Page 11: 07130034a.pdf

109

Pengelola/Pembina, dan Kelompok KIR/PIR.

1.3 Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan

pendidikan yang meliputi perencanaan,

pembinaan, pengorganisasian dan

pengkoordinasian kegiatan pendidikan.

1.4 Membuat laporan kepada atasan langsung.

2. Wakil Kepala

Sekolah

Wakil Kepala Sekolah terdiri dari empat bagian

yang memiliki tugas masing-masing, yaitu:

2.1 Waka Urusan Kurikulum

2.2 Wakasek Urusan Kesiswaan

2.3 Waka Urusan Hubungan Kerjasama dengan

Masyarakat (Hukermas)

2.4 Waka Urusan Sarana dan Prasarana

3. Staf Wakasek Membantu Wakil Kepala Sekolah sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

4. Koordinator

Laboratorium

4.1 Sebagai koordinator pengelola Laboratorium

IPA dan Bahasa

4.2 Melengkapi sarana pendukung laboratorium

4.3 Sebagai penanggung jawab Laboratorium IPS.

5. Ketua MGMP 5.2 Sebagai ketua MGMP Sekolah

5.3 Sebagai pembina klub mata pelajaran

6. Wali Kelas 6.1 Sebagai Supervisor

6.2 Sebagai Administrator

Page 12: 07130034a.pdf

110

6.3 Memahami 12 langkah kepemimpinan

6.4 Membantu Kepala Sekolah dalam kelancaran

dan ketertiban pelaksanaan kegiatan-kegiatan

sekolah baik rutin maupun incidental

6.5 Membantu Kepala Sekolah dalam hubungan

dengan kerjasama antar sekolah dengan orang

tua

7. Guru 7.1 Melakukan perencanaan

7.2 Melaksanakan KBM

7.3 Melakukan evaluasi pengajaran

7.4 Melakukan analisis hasil evaluasi dalam hal

kegiatan harian

7.5 Melakukan program tindak lanjut

7.6 Membantu Kepala Sekolah dalam pembinaan

siswa

7.7 Melakukan analisis hasil evaluasi yang

berhubungan dengan kegitan upaya

meningkatkan kualitas pendidik

7.8 Memberitahukan dan menyiapkan tugas

apabila tidak dapat hadir dan melaksanakan

kegiatan KBM

7.9 Ikut membantu pelaksanaan ketertiban dan

disiplin siswa

Page 13: 07130034a.pdf

111

8. Guru BP/BK 8.1 Sebagai koordinator Bimbingan Konseling/BK

8.2 Sebagai guru pembimbing

9. Pembina OSIS Mengadakan pembinaan terhadap delapan seksi

yang ada di OSIS.

10. Tim Penelitian dan

Pengembangan

Sekolah

(LITBANG)

10.1 Membantu Kepala Sekolah secara periodik

10.2 Mengadakan penelitian tindakan secara

periodik.

10.3 Membantu Kepala Sekolah menilai guru

teladan sekolah.

10.4 Mengadakan seminar

10.5 Mengumumkan hasil penilaian pada setiap

peringatan ulang tahun sekolah.

10.6 Secara periodik memberikan laporan kepada

Kepala Sekolah.

(Tabel 1 : Data-data tentang SMAN 1 Malang dengan tugas-tugasnya)

Denah lokasi dan semua dokumentasi SMAN 1 Malng dapat dilihat pada

lampiran-7

B. Paparan Data Sebelum Tindakan

1) Observasi

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan

pada hari sabtu tanggal 7 Februari 2011 dengan kepala sekolah dan guru

sosiologi SMA Negeri 1 Malang. Dalam pertemuan itu peneliti

menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

Page 14: 07130034a.pdf

112

Kepala sekolah dan waka kurikulum serta guru mata pelajaran Sosiologi

memberikan ijin pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti dan guru

sosiologi berdiskusi mengenai rencana penelitian yang dilaksanakan, dan

disepakati bahwa kelas X-7 yang dijadikan sumber data penelitian.

Dengan pertimbangan bahwa kelas X-7 termasuk kelas yang mempunyai

kemampuan yang heterogen dan juga merupakan kelas yang baik dalam

kedisiplinan dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa

yang diamanatkan oleh setiap guru.

Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti terlebih dahulu berdiskusi

dengan wali kelas X-7, peneliti meminta data tentang kelas X-7, yaitu data

tentang kemampuan belajar siswa, sebagai tolak ukur dalam

pengelompokan belajar dengan menggunakan metode Everyone Is

Teachear Here yang akan dilaksanakan dikelas X-7.

2) Pre Test

Sebelum tindakan dimulai, terlebih dahulu peneliti mengadakan

pre test . pre test dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 februari 2011

dengan menggunakan pembelajaran secara umum, yaitu dengan metode

ceramah.

3) Hasil Pre test

Pada pelaksanaan pre test, siswa terlihat kurang antusias terhadap

mata pelajaran, mereka terlihat kurang dapat mengikuti kegiatan belajar

mengajar dengan baik. Hal tersebut dapat diketahui tentang dari kurangnya

rasa keingintahuan mereka terhadap materi yang akan diberikan.

Page 15: 07130034a.pdf

113

Kebanyakan dari mereka kelihatannya jenuh terhadap pelajaran, karena

motivasi siswa terhadap pelajaran kurang, maka prestasi belajar mereka

juga kurang maksimal. Dari hasil evaluasi pada saat pre test, didapatkan

rata-rata kelas sebesar 61,8. (Hasil pre test dapat dilihat pada lampiran 10)

C. Siklus I

1. Siklus Pertama

Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan sebanyak dua (2)

kali pertemuan.

a. Perencanaan

Adapun beberapa hal yang peneliti lakukan dalam tahap ini adalah:

1). Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses

belajar mengajar.

2). Membuat atau menyiapkan materi tentang :

a) Pengertian sikap-sikap antisocial

1) Penyebab sikap anti sosial

2) Nilai sosial sebagai kontrol sikap anti sosial

3) Pengawasan sosial

b) Faktor-faktor sikap antisocial

c) Perilaku anti sosial berdasarkan sifatnya

3) . Membagikan kartu indeks kepada siswa untuk di isi dengan

pertanyaan.

Page 16: 07130034a.pdf

114

4). Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk

meneliti peningkatan motivasi siswa terhadap materi yang telah

dijelaskan dengan menggunakan metode Every one Is Teachere

Here.

5). Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus I yang

meliputi:

1. Pendahuluan

a) Mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan bacaan doa.

b) Perkenalan antara peneliti dengan siswa.

c) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan

pengetahuan siswa dengan materi yang akan disampaikan.

d) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

a) Guru memberikan materi atau bahan belajar dan meminta

siswa-siswi membaca materi tersebut.

b) Guru memberikan kartu indeks kepada tiap siswa dan

memerintahkan siswa untuk menulis pertanyaan yang mereka

pahami tentang materi yang dipelajari.

c) Guru mengumpulkan pertanyaan yang ditulis pada kartu tadi,

kemudian dikocok dan guru membagikan satu-satu kepada

siswa. Guru menyuruh siswa untuk membacanya dalam hati

pertanyaan yang mereka terima dan memikirkan jawabannya.

Page 17: 07130034a.pdf

115

d) Guru memanggil beberapa siswa untuk membacakan kartu

yang mereka dapatkan dan memberikan jawabannya.

e) Setelah memberikan jawaban, kemudian memberi

kesempatan kepada siswa yang lain untuk memberikan

tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang

membacakan kartu pertanyaan tadi.

f) Siswa melakukan diskusi, tanya jawab, saling Sharing antar

teman.

g) Selama kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung guru

melakukan penilaian.

3. Penutup atau refleksi

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengungkapkan pembelajaran di dalam kelas, serta memberi

kesempatan untuk bertanya pada guru mengenai materi yang di

pelajari didalam kelas tersebut. Peneliti disini juga mengambil

langkah-langkah dalam proses pembelajaran tersebut. Antara lain

sebagai berikut :

a) Memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk berani

mengungkapkan gagasan bertanya terhadap materi yang

sedang dipelajari.

b) Memacu siswa untuk lebih banyak membaca buku-buku yang

terkait dengan materi yang sedang dipelajari siswa serta

Page 18: 07130034a.pdf

116

memberi mereka untuk berkonsultasi pada guru mata pelajaran

diluar jam mengajar.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus pertama ini, diadakan dua kali pertemuan yaitu pada

tanggal 10 dan tanggal 17 Februari 2011. Pembelajaran berlangsung

selama 2 X 45 menit untuk setiap pertemuan. Adapun langkah-langkah

pembelajarannya tersebut sebagaimana yang telah direncanakan dalam

rencana penelitian yaitu sebagai berikut :

Pertemuan 1 : 2 x 45 menit (10 Februari 2011).

1) Pendahuluan

Secara garis besar, pada pertemuan pertama dengan alokasi waktu

90 menit meliputi :

a. Salam Pembuka dan do‟a

b. Perkenalan anatara guru dengan murid

c. Memotivasi siswa dan apersepsi dengan cara

menghubungkan pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan

materi pembelajaran

d. Guru memberikan rencana kegiatan pembelajaran pada saat

itu materi yang akan dipelajari adalah pengertian sikap-sikap

antisosial dan faktor-faktor sikap antisosial

Page 19: 07130034a.pdf

117

2. Kegiatan Inti

a. Guru memberikan materi bahan ajar yang akan dipelajari

tentang pengertian sikap-sikap antisosial dan faktor-faktor

sikap antisosial.

b. Guru membantu siswa yang belum memahami langkah-

langkah strategi everyone is a teacher here

c. Guru memberikan kartu indeks kepada tiap siswa dan

memerintahkan siswa untuk menulis pertanyaan yang

mereka pahami tentang materi yang dipelajari.

d. guru mengumpulkan pertanyaan yang ditulis pada kartu

tadi, kemudian dikocok dan guru membagikan satu-satu

kepada siswa. Guru menyuruh siswa untuk membacanya

dalam hati pertanyaan yang mereka terima dan memikirkan

jawabannya.

e. Guru memanggil beberapa siswa untuk membacakan kartu

yang mereka dapatkan dan memberikan jawabannya.

f. Setelah memberikan jawaban, kemudian memberi

kesempatan kepada siswa yang lain untuk memberikan

tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang

membacakan kartu pertanyaan tadi.

g. Siswa melakukan diskusi, tanya jawab, saling Sharing antar

teman.

Page 20: 07130034a.pdf

118

h. Selama kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung guru

melakukan penilaian.

3. Penutup atau Refleksi

a) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu

tentang beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari

sebuah rencana kegiatan pembelajaran.

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengungkapkan pengalaman atau fenomena realitas sosial yang

ada pada sekitar siswa tersebut yang terkait dengan sikap anti

sosial

c) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait dengan

materi yang dipelajari.

d) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan

e) Guru memotivasi dan mengharapkan pda siswa untuk belajar dan

membaca materi yang akan dibahas selanjutnya

f) Menutup pembelajaran

Pertemuan ke-II : 2 X 45 menit (17 Februari 2011)

A. Pendahuluan

1). Salam Pembuka dan do‟a

2). Sikap siswa siap dalam memulai pelajaran

3). Guru Memotivasi siswa dan appersepsi dengan cara menghubungkan

pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.

Page 21: 07130034a.pdf

119

4). Guru memberikan rencana kegiatan pembelajaran pada saat itu materi

yang akan dipelajari adalah pengertian perilaku menyimpang dan

faktor-faktor perilaku menyimpang.

b. Kegiatan Inti

a). Guru memberikan slide tentang materi bahan ajar yang akan dipelajari

tentang pengertian perilaku menyimpang dan faktor-faktor perilaku

menyimpang.

b). Guru memberikan kartu indeks kepada tiap siswa dan memerintahkan

siswa untuk menulis pertanyaan yang mereka pahami tentang materi

yang dipelajari.

c). guru mengumpulkan pertanyaan yang ditulis pada kartu tadi, kemudian

dikocok dan guru membagikan satu-satu kepada siswa. Guru menyuruh

siswa untuk membacanya dalam hati pertanyaan yang mereka terima

dan memikirkan jawabannya.

d). Guru memanggil beberapa siswa untuk membacakan kartu yang

mereka dapatkan dan memberikan jawabannya.

e). Setelah memberikan jawaban, kemudian memberi kesempatan kepada

siswa yang lain untuk memberikan tambahan atas apa yang

dikemukakan oleh siswa yang membacakan kartu pertanyaan tadi.

f). Siswa melakukan diskusi, tanya jawab, saling Sharing antar teman.

g). Selama kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung guru melakukan

penilaian.

Page 22: 07130034a.pdf

120

c. Penutup atau Refleksi

1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang

beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari sebuah rencana

kegiatan pembelajaran.

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan

pengalaman atau fenomena realitas sosial yang ada pada sekitar siswa

tersebut yang terkait dengan sikap anti sosial

3) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait dengan materi

yang dipelajari.

4) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan

5) Guru memotivasi dan mengharapkan pda siswa untuk belajar dan

membaca materi yang akan dibahas selanjutnya

6) Menutup pembelajaran.

3. Observasi Siklus I

Pada siklus I ini, selama pelaksanaan pembelajaran sosiologi didalam

kelas dengan menggunakan model pembelajaran Everyone Is Teachere Here,

terlihat bahwasahnya siswa sudah mulai merespon positif, hal ini dapat dilihat dari

adanya peningkatan motivasi belajar siswa dibandingkan pada saat pre-tes dan

dari pertemuan ke-1 sampai peretmuan ke-2, hal ini dapat dilihat dari aktifitas

bertanya siswa pada saat pre test dan pada saaat pertemuan pertama mereka masi

malu-malu dan takut salah akan jawabannya, pada siklus I ini mereka sudah bisa

menerima metode dan sudah bisa bertanya meskipun bobot pertanyaan tersebut

masih belum mencapai seperti yang diharapkan. Pada saat kegiatan belajar

Page 23: 07130034a.pdf

121

mengajar berlangsung, para siswa tampak gembira dan senang, hal ini dapat

dilihat dari ekspresi muka dan kelakuan mereka yang menunjukkan semangat dan

antusias untuk belajar meskipun masih ada beberapa siswa yang belum terbiasa

dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti.

Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai pengajar

atau guru sekaligus sebagai observer yang mencatat lembar pengamatan pada

pedoman observasi tentang motivasi siswa. Hasil pengamatan pada tahap

pendahuluan, terdapat sedikit peningkatan motivasi, hal ini dikarenakan siswa

merasa mendapatkan penyegaran dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga

siswa-siswi tersebut berusaha memusatkan perhatian selama pembelajaran

berlangsung. Akan tetapi, memasuki kegiatan penjelasan materi secara global,

aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan masih kurang, hal ini dikarenakan

siswa masi belum terbiasa untuk mengajukan pertanyaan. Sebaliknya, mereka

lebih suka menjawab pertanyaan.

Memasuki tahap kegiatan inti, peneliti memberikan materi atau bahan ajar

dan meminta peserta untuk membaca dan mempelajari materi dalam bahan

pembelajaran tersebut, serta membagikan kartu indeks, kemudian peneliti

memberikan tugas kepada setiap siswa dan menyuruh siswa untuk menuliskan

pertanyaan yang mereka miliki tentang materi belajar yang tengah dipelajari

dikelas, dan kemudian siswa mengumpulkan pertanyaan yang ditulis pada kartu

tadi kemudian dikocok, dan peneliti membagikan satu-persatu kepada siswa.

Peneliti menyuruh siswa untuk membaca dalam hati pertanyaan yang mereka

terima memikirkan jawabannya, setiap siswa nampak sibuk dengan membuka

Page 24: 07130034a.pdf

122

buku paket dan LKS soiologi merekaa dan setelah mempresentasikan jawaban,

kemudian memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk memberikan

tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa pada saat mempresentasikan

jawabannya.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, diketahui bahwa motivasi belajar

siswa masih belum seperti yang diharapkan atau bisa dikatakan masih rendah. Ini

dapat dilihat dari lembar observasi motivasi siswa yang menunjukkan bahwa,

aktivitas kinerja siswa yang menunjukkan belum mencapai apa yang seharusnya

diharapkan.pada kegiatan belajar mengajar ini masih didominasi oleh para siswa

yang memang sudah aktif, sedangkan mereka yang pasif cenderung mengikuti

hasil yang telah dikerjakan oleh teman-temannya. Hal tersebut dikarenakan

adanya perbedaan individual pada masing-masing siswa, mereka yang aktif adalah

mayortitas merupakan yang memiliki prestasi didalam kelas tersebut, dan mereka

yang pasif merupakan yang kurang berprestasi dikelas dan cenderung kurang

percaya diri pada kemampuannya sendiri.

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa terhadap

materi sosiologi, peneliti memberikan tugas mengilustrasikan atau memberi

contoh dalam lingkungan pada siswa tersebut tinggal yang berkaitan dengan

perilaku menyimpang sehingga siswa dapat termotivasi dalam proses belajar

mengajar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dengan tugas seperti itu siswa

dapat belajar dengan menyenangkan dan bahkan prestasi belajar mereka juga

mulai bertambah, hal ini terlihat dari hasil belajar mereka yang menunjukkan

peningkatan.

Page 25: 07130034a.pdf

123

Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan evaluasi berupa kuis, yang

berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk setiap siswa, mereka berlomba-lomba

untuk bisa menjawab pertanyaan dari peneliti meskipun ada sebagian jawaban

dari siswa yang masi kurang berbobot dalam menjawab pertanyaan dari peneliti

akan tetapi, tidak telihat dari mereka rasa jenuh atau mengantuk, bahkan mereka

terlihat menikmati setiap pertanyaan yang peneliti berikan. Dalam hal ini peneliti

ingin melihat dan mengukur seberapa besar tingkat motivasi dan prestasi siswa

dalam proses belajar mengajar.

Indikator peningkatan motivasi belajar siswa tercermin dalam semangat,

antusias, dan rasa ingin tahu dari siswa itu sendiri dalam kegiatan belajar mengaja.

Sedangkan indikator peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari hasil belajar

siswa.

d..Refleksi Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini, bertujuan untuk meningkatkan

motivasi siswa dan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran sosiologi. Pada

pertama kali pertemuan dengan menggunakan metode Every One Is Teacher Here

para siswa dikelas X-7 masih kebanyakan bingung dan merasa canggung, apalagi

waktu siswa mengerjakan tugas awal dari metode tersebut, yakni berupa menulis

pertanyaan di kartu indeks dan pertanyaan tersebut diambil dari materi pelajaran

sosiologi yang mereka pelajari pada saat itu, mereka kelihatan bingung dan

berusaha untuk tidak menerimanya, dan akhirnya dengan pengarahan guru dan

peneliti mereka dapat menerimanya. Metode Everyone Is Teacher Here

Page 26: 07130034a.pdf

124

merupakan suatu metode belajar yang berpusatkan pada siswa dan guru sebagai

fasilitator, mediator, motivator dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Kembali kepada tujuan peneliti menerapkan metode pembelajaran dengan

pendekatan Metode Everyone Is Teacher Here adalah untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa terhadap materi sosiologi melalui pembelajaran yang

melibatkan siswa secara aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus I

tersebut, siswa masih belum menunjukkan motivasinya hanya siswa yang aktif

yang dapat berperan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat

dari :

a. Kegiatan siswa dalam mengungkapkan jawaban didepan yang dilontarkan

oleh pertanyaan temannya sendiri , kurang bisa mengemukakan pendapat

untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut.

b. Motivasi belajar siswa terhadap materi sosiologi hanya dimiliki mereka

yang sebagian memiliki prestasi di kelas tersebut, sedangkan mereka yang

berprestasi kurang cenderung pasif dalam kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi dari siklus I tersebut, maka

peneliti akan melanjutkan pembelajaran pada siklus ke II dengan mengambil

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Guru lebih banyak memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa,

terutama siswa yang masi cenderung pasif yang ada di kelas X-7 tersebut

serta siswa yang aktif juga memotivasi temannya yang pasif dalam proses

kegiatan belajar mengajar.

b. Memotivasi siswa agar lebih berani dalam berpendapat.

Page 27: 07130034a.pdf

125

c. Memberikan pengertrian kepada siswa tentang pentingnya bekerja sama

dalam kegiatan belajar mengajar.

d. Memacu siswa agar banyak membaca buku, baik itu dari perpustakaan,

koran atau media internet

D. .Siklus II

1. Perencanaan dalam Tindakan Siklus II

Dalam perencanaan tindakan pada siklus II, peneliti telah menetapkan

melakukan perbaikan teknik atau cara dari metode Everyone Is Teacher Here

yaitu secara kelompok dan variatif. Hal ini diharapkan, dengan melakukan

kegiatan tersebut yang dilakukan secara kelompok akan meningkatkan

pemahaman dan motivasi siswa, mengingat setelah dilakukan siklus I ternyata

hasil yang dicapai belum memuaskan. Sebagaimana halnya dengan pelaksanaan

siklus I, pada siklus II ini dimulai dengan tahap sebagai berikut :

1. Membuat perencanaan pembelajaran (RPP)

2. Membagi siswa menjadi enam kelompok

3. Membagi materi kelompok, menjadi dua bagian:

1). Pengertian perilaku menyimpang

a) pengertian perilaku menyimpang menurut para ahli

b). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku yang menyimpang

c). Faktor internal

d). Fakrtor eksternal

2). Klasifikasi perilaku menyimpang

a). Jenis-jenis penyimpangan sosial.

Page 28: 07130034a.pdf

126

b). Teori-teori penyimpangan sosial

4. Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti

peningkatan motivasi siswa kelas X-7.

5. Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus II yang meliputi:

1) Membuka pelajaran

a) Salam Pembuka dan do‟a

b) Sikap siswa siap dalam memulai pelajaran

c) Guru Memotivasi siswa dan appersepsi dengan cara

menghubungkan pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan materi

pembelajaran.

d) Guru memberikan rencana kegiatan pembelajaran pada saat itu

materi yang akan dipelajari.

2). Pengembangan pembelajaran.

a) Guru membagi murid menjadi enam (6) kelompok, masing-

masing kelompok terdiri atas enam atau tujuh orang anggota

siswa-siswi anggota kelompok (tiap kelompok memiliki anggota

yang heterogen, baik jenis kelamin maupun kemampuannya).

b) Guru memberikan materi bahan ajar dan meminta semua

kelompok untuk membaca dan memahami materi pada kelompok

tersebut.

c) Guru memberikan kartu indeks kepada kelompok untuk

menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang

dipelajari dikelas.

Page 29: 07130034a.pdf

127

d) Setiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan guru, yaitu:

(1) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru

serta menulis pertanyaan di kartu indeks.

(2) Diskusi perkelompok dimulai

(3) Masing-masing kelompok secara bergilir mempresentasikan

hasil kerja kelompok mereka.

(4) Kelompok yang lain memberikan pertanyaan, sanggahan,

masukan, tanggapan atas presentasi kelompok yang sedang

mempresentasikan hasil kelompoknya.

(5) Melakukan masukan dan berbagi antar kelompok dan

disimpulkan.

e). Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penelitian.

f). Guru dan peneliti (berkolaborasi dalam proses kegiatan belajar

mengajar di kelas X-7) memberikan pujian bagi salah satu

kelompok yang bisa berperan aktif.

3). Penutup

a). Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu

tentang beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari sebuah

rencana kegiatan pembelajaran.

b). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan

pengalaman atau fenomena realitas sosial yang ada pada sekitar

siswa tersebut yang terkait dengan sikap anti sosial

Page 30: 07130034a.pdf

128

c). Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait dengan

materi yang dipelajari.

d). Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan

dan Guru memotivasi dan mengharapkan pda siswa untuk belajar

dan membaca materi yang akan dibahas selanjutnya

2. Pelaksanaan Siklus II

Sebagaimana pada siklus I, pelaksanaan siklus II diadakan sebanyak dua

kali pertemuan, yaitu pada tanggal 24 Februari dan Tanggal 3 Maret 2011.

Pembelajarannya juga berlangsung selama 2 X 45 menit untuk satu

pertemuannya. Pada pelaksanaan siklus II ini, langkah-langkah pembelajaran

dilakukan sebagaimana skenario pembelajaran yang terdapat dalam rencana

pembelajaran (RPP) yaitu sebagai berikut:

Pertemuan I : 2 X 45 menit (24 Februari 2011)

a. Pendahuluan

1) Salam Pembuka dan do‟a

2) Sikap siswa siap dalam memulai pelajaran

3) Guru Memotivasi siswa dan appersepsi dengan cara menghubungkan

pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.

4) Guru memberikan rencana kegiatan pembelajaran pada saat itu materi yang akan

dipelajari adalah perilaku menyimpang dan faktor-faktor perilaku menyimpang.

b. Kegiatan Inti

1).Guru membagi murid menjadi enam (6) kelompok, masing-masing

kelompok terdiri atas enam atau tujuh orang anggota siswa-siswi anggota

Page 31: 07130034a.pdf

129

kelompok (tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis

kelamin maupun kemampuannya).

2) Guru memberikan materi bahan ajar dan meminta semua kelompok untuk

membaca dan memahami materi pada kelompok tersebut.

3) Guru memberikan kartu indeks kepada kelompok untuk menuliskan

pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang dipelajari dikelas.

4) Setiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan guru, yaitu:

(a) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru serta

menulis pertanyaan di kartu indeks.

(b) Diskusi perkelompok dimulai

(c) Masing-masing kelompok secara bergilir mempresentasikan hasil kerja

kelompok mereka.

(d) Kelompok yang lain memberikan pertanyaan, sanggahan, masukan,

tanggapan atas presentasi kelompok yang sedang mempresentasikan

hasil kelompoknya.

(e) Melakukan masukan dan berbagi antar kelompok dan disimpulkan.

5). Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penelitian.

6). Guru dan peneliti (berkolaborasi dalam proses kegiatan belajar mengajar di

kelas X-7) memberikan pujian bagi salah satu kelompok yang bisa berperan

aktif.

Page 32: 07130034a.pdf

130

c. Penutup atau Refleksi

1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang

beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari sebuah rencana

kegiatan pembelajaran.

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan

pengalaman atau fenomena realitas sosial yang ada pada sekitar siswa

tersebut yang terkait dengan sikap anti sosial

3) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait dengan materi

yang dipelajari.

4) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan

5) Guru memotivasi dan mengharapkan pda siswa untuk belajar dan

membaca materi yang akan dibahas selanjutnya

6) Menutup pembelajaran.

Pertemuan II: 2 X 45 menit (3 Maret 2011)

a.Pendahuluan

1) Salam Pembuka dan do‟a

2) Sikap siswa siap dalam memulai pelajaran

3) Guru Memotivasi siswa dan appersepsi dengan cara menghubungkan

pengetahuan siswa yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.

4) Guru memberikan rencana kegiatan pembelajaran pada saat itu materi yang akan

dipelajari adalah klasifikasi perilaku menyimpang dan perilaku menyimpang

yang tidak sempurna.

Page 33: 07130034a.pdf

131

b. Kegiatan Inti

1).Guru membagi murid menjadi enam (6) kelompok, masing-masing

kelompok terdiri atas enam atau tujuh orang anggota siswa-siswi anggota

kelompok (tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis

kelamin maupun kemampuannya).

2) Guru memberikan materi bahan ajar dan meminta semua kelompok untuk

membaca dan memahami materi pada kelompok tersebut.

3) Guru memberikan kartu indeks kepada kelompok untuk menuliskan

pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang dipelajari dikelas.

4) Setiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan guru, yaitu:

(a) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru serta

menulis pertanyaan di kartu indeks.

(b) Diskusi perkelompok dimulai

(c) Masing-masing kelompok secara bergilir mempresentasikan hasil kerja

kelompok mereka.

(d) Kelompok yang lain memberikan pertanyaan, sanggahan, masukan,

tanggapan atas presentasi kelompok yang sedang mempresentasikan

hasil kelompoknya.

(e) Melakukan masukan dan berbagi antar kelompok dan disimpulkan.

5). Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penelitian.

6). Guru dan peneliti (berkolaborasi dalam proses kegiatan belajar mengajar di

kelas X-7) memberikan pujian bagi salah satu kelompok yang bisa berperan

aktif.

Page 34: 07130034a.pdf

132

c. Penutup atau Refleksi

1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang

beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari sebuah rencana

kegiatan pembelajaran.

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan

pengalaman atau fenomena realitas sosial yang ada pada sekitar siswa

tersebut yang terkait dengan sikap anti sosial

3) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya terkait dengan materi

yang dipelajari.

4) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan

5) Guru memotivasi dan mengharapkan pada siswa untuk belajar dan

membaca materi yang akan dibahas selanjutnya

6) Menutup pembelajaran.

3.Observasi Siklus II

Pada siklus II ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa mengalami

peningkatan motivasi belajar yang cukup tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar dikelas dan siswa sudah mulai terbiasa bertanya dan mengemukakan

pendapatnya apabila peneliti memberikan suatu permasalahan dan juga siswa

sudah faham dan mengerti tenytang konsep metode belajar Everyone Is Teacher

Here ini,sehingga siswa langsung tanggap akan langkah-langkah dari metode

tersebut.

Memasuki kegiatan inti, hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa

begitu antusias untuk berlomba mencadpai hasil yang lebih baik antar sesama

Page 35: 07130034a.pdf

133

teman atau dengan anggota kelompok yang lain. Ketika peneliti memberikan

tugas pada masing-masing kelompok, siswa menerima tugas tersebut dengan

senang dan atas anjuran peneliti mereka berusaha untuk saling membantu dan

memahami materi yang diberikan pada masing-masing kelompok. Peneliti

mendengar pertanyaan dari siswa-siswi atau anggota kelompok sudah begitu

berbobot dan hasil diskusi yang memuaskan. Sudah ada komunikasi dan

kerjasama yang cukup baik pada diskusi antar anggota kelompok tersebut. Karena

masing masing siswa sudah mulai bisa menghilangkan rasa malunya dan

pernyataan takut salah akan jawabannya sendiri dalam mengajukan pendapatnya.

Mayoritas dari siswa tersebut sudah mulai terbiasa demngan model pembelajaran

yang peneliti terapkan dalam kelas X-7 tersebut, ditambah lagi pada siklus II ini,

peneliti dan guru sosiologi (berkolaboratif) berusaha memberikan pujian pada

salah satu kelompok atas prestasi dan partisipasi yang diraih oleh siswa,

dengannitu maka akan menjadi penyemangat bagi kelompok lain yang belum

pernah mendapatkan pujian dari peneliti sehingga kelompok yang lain juga akan

ikut terangsang untuk jadi lebih baik dibandingkan dengan kelopok yang sudah

maju dalam presentasinya tersebut.

Pada akhir pembelajaran, peneliti mencoba mengadakan tanya jawab

dengan siswa terkait dengan studi kasusu yang terjadi pada realitas kehidupan

yang ada didaerah siswa itu sendiri dan peneliti mencoba untuk memberikan

pertanyaan yang sesuai dengan kasus yang ada pada lingkungan siswa tersebut,

dan rata-rata mereka dapat menjawab dengan baik. Mereka juga dapat mengetahui

Page 36: 07130034a.pdf

134

perihal tentang perbuatan mana yang menyimpang dan yang tidak serta macam-

macam dari perilaku menyimpang itu sendiri.

Indikator peningkatan motivasi siswa tercermin dalam bertambahnya

semangat dan antusias serta rasa keingin tahuan dari siswa tersebut dalam

kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terdapat peningkatan

motivasi siswa kelas X-7 yang semula nilai rata-rata kelas dari siklus ke-I dan

siklus-II, pada siklus-I nilai rata-rata kelas sebesar 51,5 dan nilai rata-rata pada

siklus-II,meningkat`menjadi 74

Hasil nilai hasil motivasi siswa dapat dilihat pada lampiran 9.

4. Refleksi Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus-II ini tetap sama dengan siklus-I,

yaitu bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terdapat mata

pelajaran sosiologi. Pada siklus II ini, siswa sudah mulai mengerti dan bahkan

mayoritas dari mereka sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang

peneliti lakukan di kelas X-7 tersebut. Pada waktu mengerjakan soal para siswa

sudah mulai bisa bertukar pendapat dengan teman keompoknya, dengan demikian

tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sudah mulai mereka

kerjakan bersama-sama dengan sungguh-sungguh.

Kembali pada tujuan, peneliti menerapkan pendidikan dengan pendekatan

pembelajaran aktif dengan teknik Everyone Is Teacher Here adalah untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap materi sosiologi melalui

pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, maka peneliti menyimpulkan

Page 37: 07130034a.pdf

135

bahwa pada siklus II ini penerapan pendidikan dengan teknik Everyone Is Teacher

Here, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang cukup tinggi, hal ini dapat

dilihat dari :

a. Kegiatan diskusi kelompok yang sudah dapat membawa siswa untu kaktif berbicara

mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab.

b. Sebagian siswa sudah dapat mengandalkan kemampuan menyikapi atau memecahkan

persoalan, untuk mensinkronkan materi dengan kehidupan nyata.

c. Motivasi belajar siswa terhadap materi sosiologi dimiliki hampir semua siswa kelas

X-7, jadi bukan hanya mereka yang memiliki prestasi di kelas, tetapi juga mereka

yang berprestasi rendah / kurang.

d. Hasil dari menjawab pertanyaan dari peneliti yang hampir semua siswa mendapatkan

nilai A dan B, itu menunjukkan bahwa motivasi belajar dapat membuat mereka

benar-benar memahami apa yang mereka pelajari.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari siklus II, maka peneliti akan

melanjutkan pembelajaran pada siklus III dengan mengambil langkah-langkah

sebagai berikut.

a. Guru tetap memberikan dorongan tentang manfaat materi pelajaran yang

dipelajari, terutama pada kelompok uang masih pasif dan kurang bersemangat

dalam proses pembelajaran.

b. Memotivasi siswa agar lebih berani mengungkapkan gagasannya.

c. Memberi pengertian akan pentingnya kerjasama dalam kelompok.

d. Memacu siswa untuk lebih banyak membaca buku, baik di perpustakaan atau

buku pendukung lainnya.

Page 38: 07130034a.pdf

136

E. SIKLUS III

1. Rencana Tindakan Siklus III

Berbeda dengan siklus I dan II, pada siklus III pertemuan hanya

dilakukan dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 10 Mei dan 17 maret

2011 rencana tindakan siklus III peneliti tetap menerapkan teknik

Everyone Is Teacher Here pada mata pelajaran Sosiologi, dengan model

pembelajaran ini diharapkan dapat membantuk untuk lebih meningkatkan

motivasi belajar siswa. Sama halnya dengan siklus sebelumnya, sebelum

siklus III dilaksanakan, peneliti melakukan beberapa tahap persiapan,

antara lain :

1. Membuat perencanaan pembelajaran

2. Membagi siswa menjadi enam kelompok

3. Membuat atau menyiapkan materi tentang.

1. Perilaku menyimpang

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang.

b. Teori-teori penyimpangan.

4. Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti

peningkatan motivasi belajar siswa.

5. Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus III meliputi :

1. Membuka pelajaran

a. Mengucapkan salam dilanjutkan dengan bacaan do‟a dan salah

satu surat pendek.

b. Sikap siswa siap memulai pelajaran.

Page 39: 07130034a.pdf

137

c. Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan

pengetahuan siswa dikaitkan dengan materi yang akan

disampaikan.

d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu.

2. Pengembangan pembelajaran

a. Guru membagi murid menjadi enam kelompok, masing-masing

kelompok terdiri atas enam / tujuh orang anggota kelompok (tiap

kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin

maupun kemampuannya).

b. Guru memberikan materi atau bahan belajar dan meminta semua

kelompok untuk membaca dan memahami materi tersebut.

c. Guru membagikan kartu indek pada setiap kelompok untuk

menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang

dipelajari dikelas.

d. Tiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan guru, yaitu :

(1) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh

guru tadi serta menulis pertanyaan pada kartu indeks sesuai

dengan materi yang dipelajari.

(2) Bekerjasama dengan seluruh anggota kelompok masing-

masing (yang pandai mengajari yang lemah).

(3) Semua anggota kelompok bertanggungjawab atas

kelompokna masing-masing.

Page 40: 07130034a.pdf

138

(4) Masing-masing kelompok secara bergilir mempresentasikan

hasil kerja kelompok di depan kelas.

(5) Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

memberikan sanggahan atau tambahan atas jawaban yang

dikemukakan didepan.

(6) Melakukan sharing antar kelompok.

e. Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penilaian.

f. Memberikan pujian kepada salah satu kelompok atas prestasi

yang diraih.

3. Penutup pembelajaran

a. Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu

tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sesbuah

rencana kegiatan pembelajaran.

b. Guru memberi kesempatan siswa mengungkapkan pengalaman

mereka, yang berkaitan dengan materi saat itu.

c. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan memberi

kesempatan pada siswa untuk merencanakan tindakan yang akan

mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Pada siklus III diadakan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 10 dan

17 Maret 2011. Pembelajaran berlangsung selama 2 x 45 menit untuk setiap

pertemuan. Adapun langkah-langkah pembelajaran sebagaimana yang telah

direncakan dalam rencana penelitian yaitu sebagai berikut :

Page 41: 07130034a.pdf

139

Pertemuan I : 2 x 45 menit (10 maret 2011)

a. Pendahuluan

1) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan bacaan do‟a dan salah satu

surat pendek.

2) Sikap siswa siap memulai pelajaran.

3) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan

pengetahuan siswa dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan.

4) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu, yaitu

mengkaji bersama topik pembahasan tentang anti sosial dan perilaku

menyimpang.

b. Kegiatan Inti

1) Guru membagi murid menjadi enam kelompok, masing-masing

kelompok terdiri atas enam/tujuh orang anggota kelompok (tiap

kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin

maupun kemampuannya).

2) Guru memberikan materi atau bahan belajar tentang penyimpangan

sosial dan anti sosial, dan meminta semua kelompok untuk membaca

dan memahami materi tersebut.

3) Guru membagikan kartu indek pada setiap kelompok untuk

menuliskan pertanyaan yang mereka miliki terkait dengan materi yang

dipelajari dikelas.

4) Tiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan, yaitu :

Page 42: 07130034a.pdf

140

(1) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru tadi

serta menulis pertanyaan pada kartu indeks sesuai dengan materi

yang dipelajari.

(2) Bekerjasama dengan seluruh anggota kelompok masing-masing

(yang pandai mengajari yang lemah).

(3) Semua anggota kelompok bertanggungjawab atas kelompoknya

masing-masing.

(4) Masing-masing kelompok sec ara bergilir mempresentasikan hasil

kerja kelompok di depan kelas.

(5) Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

memberikan sanggahan atau tambahan atas jawaban yang

dikemukakan didepan.

(6) Melakukan sharing antar kelompok

5) Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penilaian.

6) Memberikan pujian kepada salah satu kelompok atas prestasi yang

diraih.

c. Penutup / Refleksi

1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang

beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sebuah rencana

kegiatan pembelajaran.

2) Guru memberi kesempatan siswa mengungkapkan pengalaman

mereka, yang berkaitan dengan materi saat itu.

Page 43: 07130034a.pdf

141

3) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan memberi

kesempatan pada siswa untuk merencanakan tindakan yang akan

mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari.

Pertemuan II : 2 x 45 menit (17 Maret 2011)

a. Pendahuluan

1) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan bacaan do‟a dan salah satu

surat pendek.

2) Sikap siswa siap memulai pelajaran.

3) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan

pengetahuan siswa dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan.

4) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu, yaitu

mengkaji bersama topik pembahasan tentang penyimpangan sosial

dan anti social.

b. Kegiatan Inti

1) Guru membagi murid menjadi enam kelompok, masing-masing

kelompok terdiri atas enam/tujuh orang anggota kelompok (tiap

kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin

maupun kemampuannya).

2) Guru memberikan materi atau bahan belajar tentang kebudayaan dan

kepribadian, dan meminta semua kelompok untuk membaca dan

memahami materi tersebut.

Page 44: 07130034a.pdf

142

3) Guru membagikan kartu indek pada setiap kelompok untuk

menuliskan pertanyaan yang mereka miliki terkait dengan materi yang

dipelajari dikelas.

4) Tiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan, yaitu :

(1) Mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru tadi

serta menulis pertanyaan pada kartu indeks sesuai dengan materi

yang dipelajari.

(2) Bekerjasama dengan seluruh anggota kelompok masing-masing

(yang pandai mengajari yang lemah).

(3) Semua anggota kelompok bertanggungjawab atas kelompoknya

masing-masing.

(4) Masing-masing kelompok sec ara bergilir mempresentasikan hasil

kerja kelompok di depan kelas.

(5) Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

memberikan sanggahan atau tambahan atas jawaban yang

dikemukakan didepan.

(6) Melakukan sharing antar kelompok

5) Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penilaian.

6) Memberikan pujian kepada salah satu kelompok atas prestasi yang

diraih.

Page 45: 07130034a.pdf

143

c. Penutup / Refleksi

1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu tentang

beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sebuah rencana

kegiatan pembelajaran.

2) Guru memberi kesempatan siswa mengungkapkan pengalaman

mereka, yang berkaitan dengan materi saat itu.

3) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan memberi

kesempatan pada siswa untuk merencanakan tindakan yang akan

mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari.

3. Observasi Siklus III

Pada siklus III ini, hasil pengamanatan menunnjukkan bahwa siswa

mengalami peningkatan motivasi belajar yang cukup menggembirakan dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa sudah terbiasa menjawab

pertanyaan dari kartu indeks tersebut, dan memberi sanggahan atau tambahan

untuk temannya, setelah temannya menjawab pertanyaan. Dan tidak hanya

motivasi belajar siswa yang mengalami peningkatan.

Pada tahap pendahuluan, kegiatan siswa cukup bagus. Hal ini dapat

dilihat dari.

a. Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar.

b. Pada saat penjelasan materi secara global siswa juga berani mengajukan

pertanyaan dan pendapat.

Memasuki kegiatan inti, ketika guru membentuk kelompok, masing-

masing kelompok diberi materi untuk dipelajari dna dikuasai. Ketika peneliti

Page 46: 07130034a.pdf

144

memberi tugas atau pembagian materi pada masing-masing kelompok, siswa

menerima tugas dengan senang hati dan atas anjuran peneliti mereka berusaha

untuk saling membantu memahami materi yang dibebankan pada masing-

masing kelompok, mereka tampak bersemangat dalam mengerjakan tugas,

mereka saling membantu memahami materi yang diberikna. Mereka saling

melontarkan pertanyaan demi tercapainya hasil belajar yang memuaskan serta

terus berdiskusi dalam waktu yang ditentukan, serta menampakkan rasa

gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran. Tidak tampak rasa letih

dari roman muka mereka, bahkan ketika peneliti memberi kesempatan untuk

menjawab pertanyaan yang mereka pegang, dengan serentak para siswa

berebut mengacungkan tangan untuk menjawabnya.

Peneliti menangkap komunikasi dan kerjasama yang sudah sangat

baik bahkan dapat dikatakan begitu dinamis dan sempurna pada diskusi antar

sesama anggota kelompok, karena masing-masing siswa merasa tidak ada

beban rasa malu dan takut salah dalam menjawab pertanyaan atau mengajukan

pendapat. Selain itu hampir 95% dari mereka sudah sangat terbiasa dan

menyatu dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan di kelas X-7 ini,

bahkan mereka mengarapkan agar teknik ini dapat diterapkan pada semua

mata pelajarna.

Indikator peningkatan motivasi belajar siswa tercermin dalam

bertambahnya semangat, antusias dan rasa ingin tahu siswa dalam KBM dan

meningkatnya hasil belajar siswa.

Page 47: 07130034a.pdf

145

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan terdapat

peningkatan motivasi ada pada tabel sebagai berikut.

Jumlah nilai rata-rata peningkatan motivasi

(Tabel. 3 Jumlah nilai rata-rata peningkatan motivasi )

Nilai tersebut diperoleh dari hasil observasi motivasi siswa yang dapat dilihat

di tabel pada lampiran 8 dan tabel nilai motivasi rekap ada pada lampiran 9 .

4. Refleksi Siklus III

Pelaksanaa pembelajaran pada siklus III ini tetap sama dengan siklus-

siklus sebelumnya yaitu bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

terhadap mata pelajaran Sosiologi. Pada siklus III ini, 95% dari siswa sudah

sangat mengerti dan cocok dengan model pembelajaran yang diterapkan

peneliti. Bahkan mayoritas dari mereka sudah sangat terbiasa dengan model

pembelajaran yang peneliti terapkan di kelas X ini. Pada waktu mengerjakan

soal para siswa sudah merasa nyaman berdiskusi dengan teman kelompoknya,

dengan demikian tugas yang dikerjakan secara kelompok sudah mereka

kerjakan dengan sungguh-sungguh, dan sudah tidak ada lagi dominasi dari

Siklus Jumlah nilai Rata-rata

Pri test 2038 61,8

Siklus I 309,5 51,5

Siklus II 444 74

Siklus III 638,5 107,4

Post tes 2338 71.2

Page 48: 07130034a.pdf

146

siswa yang lebih unggul. Mereka mengerjakan tugas dengan roman muka

yang gembira, dan tidak terlihat letih ataupun bermalas-malasan.

Seperti disebutkan di atas, bahwa tujuan peneliti menerapkan

pendidikan dengan pendekatan pembelajaran aktif dengan teknik Everyone Is

Teacher Here adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap

mata pelajaran Sosiologi melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secara

aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus III ini penerapan

pendidikan dengan teknik Everyone Is Teacher Here, dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa yang sangat menggembirakan, hal ini dapat dilihat dari:

a. Kegiatan diskusi kelompok yang dapat membawa semua siswa untuk aktif

berbicara mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan.

b. Siswa sudah dapat mengandalkan kemampuan menyikapi atau

memecahkan persoalan, dan mensinkronkan materi dengan kehidupan

nyata.

c. Motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Sosiologi yang ada pada

siklus I dan II hanya dimiliki siswa sekarang sudah mencapai hampir 95%

yang ada pada kelas X-7.