06. kak-rtbl-ok

17
Status 5 Februari 2007 KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL) (KONTRAKTUAL) 0

Upload: dimas-arisandi

Post on 02-Dec-2015

270 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: 06. KAK-RTBL-ok

Status 5 Februari 2007

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN

RENCANA TATA BANGUNAN DAN

LINGKUNGAN (RTBL)(KONTRAKTUAL)

KERANGKA ACUAN KERJA

0

Page 2: 06. KAK-RTBL-ok

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

(Kontraktual)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai bagian dari lingkungan kota, beberapa kawasan diantaranya

memiliki pertumbuhan fisik yang cepat namun berkembang kurang

tertib tidak selaras dan serasi dengan lingkungannya, sehingga kawasan

tersebut menjadi tidak produktif. Suatu kawasan yang berkembang

dengan pola demikian memerlukan pengaturan lebih khusus terutama

dari segi tata bangunan dan lingkungannya. Diharapkan upaya penataan

melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), selain untuk

mencapai kualitas lingkungan yang lebih baik, sekaligus juga dapat

memberikan arahan terhadap pemanfaatan lahan sesuai Tata Ruang

yang berlaku. RTBL tersebut juga merupakan arahan untuk perwujudan

arsitektur lingkungan setempat agar lebih melengkapi peraturan

bangunan yang ada.

Mengingat potensi serta kecenderungan pertumbuhan fisik secara cepat

sering terjadi di daerah perkotaan/urban, maka prioritas

penanganan/penataan terutama dilakukan pada kawasan yang padat,

daerah pusat perdagangan, permukiman campuran, atau pada kawasan

yang kondisi geografisnya memerlukan perhatian khusus atas

pertimbangan keamanan serta keserasiannya terhadap lokasi setempat

(misal daerah tepian air/water front, perbukitan dan sebagainya).

Disatu sisi, terutama atas pertimbangan makin tingginya harga tanah di

perkotaan, optimalisasi pemanfaatan lahan untuk pembangunan

perumahan dan permukiman menjadi suatu hal yang tak terelakkan. Di

sisi lain, potensi masyarakat yang mampu untuk memliki rumah pribadi

cenderung makin menurun, sehingga di perkotaan banyak diantara

masyarakat tinggal di kawasan padat, meskipun berkondisi kumuh dan

kurang sehat. Agar tetap dekat dengan lokasi tempat bekerja (yang

umumnya di pusat kota) tak jarang mereka cukup tinggal di rumah sewa

dengan kondisi permukiman seperti tersebut diatas.

Suatu kota yang baik harus merupakan satu kesatuan sistem organisasi

yang mampu mengakomodasi kegiatan-kegaitan sosial, ekonomi,

budaya, memiliki citra fisik maupun non fisik yang kuat, keindahan

visual serta terencana dan terancang secara terpadu. Untuk

1

Page 3: 06. KAK-RTBL-ok

meningkatkan pemanfaatan ruang kota yang terkendali, suatu produk

tata ruang kota harus dilengkapi dengan Rencana Tata Bangunan dan

Lingkungannya. Hal tersebut sebagai bagian dari pemenuhan terhadap

Persyaratan Tata Bangunan seperti tersirat dalam Undang–Undang No.

28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (pasal 9).

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) diperlukan sebagai

perangkat pengendali pertumbuhan serta memberi panduan terhadap

wujud bangunan dan lingkungan pada suatu kawasan. RTBL disusun

setelah suatu produk perencanaan tata ruang kota disahkan oleh

Pemerintah Daerah setempat sebagai Peraturan Daerah (Perda). Untuk

dapat mengendalikan pemanfaatan ruang, suatu rencana tata ruang

seyogyanya ditindaklanjuti pula dengan pengaturan di bidang tata

bangunan dan lingkungan secara memadai melalui Peraturan Bangunan

Setempat (PBS).

Peraturan Bangunan Setempat yang bersifat khusus diperlukan sebagai

pengarah perwujudan arsitektur lingkungan perkotaan (urban

architecture) terutama pada kawasan atau bagian kota yang tumbuh

cepat dan berkembang secara tidak teratur baik dari segi tertib

bangunan, keselamatan bangunan maupun keserasian bangunan

terhadap lingkungannya. Peraturan yang bersifat khusus ini disebut juga

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) untuk melengkapi

peraturan bangunan setempat yang telah ada.

Dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Kota yang berlaku,

selanjutnya disusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

yang memberikan arahan pengendalian pemanfaatan ruang dan

menindaklanjuti Rencana Rinci Tata Ruang, serta sebagai panduan

rancangan kawasan dalam rangka perwujudan kualitas bangunan

gedung dan lingkungannya. Dengan demikian RTBL akan memberikan

arahan terhadap wujud pemanfaatan lahan, ragam arsitektural dari

bangunan-bangunan sebagai hasil rencana teknis/rancang bangunan

(building design), terutama pada kawasan/daerah tertentu yang

memiliki karakter khas seperti dimaksud diatas.

Dengan arahan tersebut, perencana kawasan dan bangunan (urban

designer dan arsitek) akan mempunyai kejelasan menyangkut

kebijaksanaan pembangunan fisik dari Pemerintah Daerah setempat,

termasuk di dalamnya yang menyangkut kepentingan umum, citra, dan

jati diri lokasi yang perlu dikemukakan. Pada gilirannya seluruh tatanan

bangunan dan lingkungan yang dirancang akan dapat memberikan

kontribusi positif terhadap kawasan.

2

Page 4: 06. KAK-RTBL-ok

1. Proses penyusunan RTBL

Dalam proses penyusunan RTBL harus memerhatikan dan

memenuhi:

a. Kepentingan umum atau aspirasi masyarakat.

b. Pemanfaatan sumber daya setempat.

c. Kemampuan daya dukung lahan yang optimal.

2. Muatan RTBL:

a. Pedoman Rencana Teknik (desain tiga dimensi)

b. Program Tata Bangunan dan Lingkungan

c. Pedoman-pedoman untuk mengendalikan perwujudan bangunan

(urban/environmental-building design and development

guidelines).

3. Cakupan Program

Mengingat pengembangan kawasan yang ditangani melalui

pendekatan perencanaan tata bangunan dan lingkungan akan

menyerap dana yang cukup besar, suatu RTBL harus sudah

mencakup:

a. program investasi serta

b. program penanganan administrasi.

Kawasan-kawasan yang merupakan pusat-pusat fungsi aktivitas

ekonomi perdagangan yang memiliki intensitas tinggi yang rawan

ditinjau dari segi keselamatan bangunan, serta penempatan elemen-

elemen lingkungan yang berupa papan-papan reklame perlu ditata.

Demikian pula dengan kawasan kota lain yang memiliki fungsi berbeda

perlu dilengkapi dengan perangkat pengaturan yang memadai.

B. INFORMASI SINGKAT KAWASAN

1. Kondisi eksisting kawasan (Informasi awal dari kawasan yang akan

disusun RTBL)

Informasi awal ciri-ciri kawasan yang akan disusun RTBL-nya

diuraikan secara umum meliputi:

Letak Kawasan, wilayah admnistrasi dalam kabupaten/kota,

Perkembangan ekonomi wilayah dimana kawasan tersebut berada,

pengaruh, peran strategis kawasan terhadap wilayah disekitarnya,

3

Page 5: 06. KAK-RTBL-ok

Letak geografis kawasan, sumber daya alam, kehidupan sosial

budaya masyarakat di kawasan, potensi unggulan kawasan dan

masalahnya serta isu-isu khusus lain yang dapat memberikan

gambaran terhadap kondisi kawasan yang di rencanakan.

2. Permasalahan Kawasan

Pesatnya perkembangan ekonomi di kawasan....... (kawasan yang

menjadi lingkup KAK ini) yang didorong oleh potensi (pariwisata,

sejarah, ekonomi, social, budaya dst, dst) mendesak Kawasan ini

untuk terus berkembang. Sementara dilain sisi regulasi untuk

pengendalian dan pembangunan kawasan kota belum tersedia.

Dorongan untuk berkembang dan dan exploitasi potensi lokal yang

ada tidak terkendali hanya akan berdampak negatif terhadap

perkembangan kota dimasa yang akan datang.

Seperti kondisi disebagian besar kota-kota di Indonesia, kawasan.....

(kawasan yang menjadi lingkup KAK ini) juga menghadapi masalah-

masalah dalam pengendalian pemanfaatan ruang kotanya. Dari

beragam fungsi kawasan yang dimiliki oleh kawasan......... (kawasan

yang menjadi lingkup KAK ini) belum semuanya dilengkapi dengan

perangkat pengaturan khusus seperti RTBL (Rencana Tata Bangunan

dan Lingkungan).

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud dari kegiatan Penyusunan RTBL kawasan....... (kawasan yang

menjadi lingkup KAK ini) adalah untuk memberikan :

a. Masukan rencana dan program pembangunan fisik bagi

Pemerintah Daerah dalam penanganan tata bangunan dan

lingkungan kawasan tertentu.

b. Masukan teknis bagi Pemerintah Daerah dalam betuk rincian

pengendalian perwujudan bangunan dan lingkungan pada

kawasan tertentu.

c. Masukan teknis bagi Pemerintah Daerah dalam mengarahkan

peran serta seluruh pelaku pembangunan (pemerintah, swasta,

masyarakat lokal, investor) dalam mewujudkan lingkungan yang

dikehendaki.

2. Tujuan dari kegiatan Penyusunan RTBL kawasan ....... (kawasan yang

menjadi lingkup KAK ini) adalah :

a. Menyiapkan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada

kawasantertentu sebagai bagian dari upaya penataan fungsi dan

4

Page 6: 06. KAK-RTBL-ok

fisik kawasan, bersama masyarakat dan semua stakeholder,

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal dengan

memperhatikan keserasian dengan alam sekitarnya.

b. Menyusun Program Investasi Pembangunan sebagai acuan

implementasi dari rencana dan rancangan yang telah disusun,

dengan menyertakan masyarakat sekitar sebagai bagian integral

dari upaya pembangunan di lingkungan / kawasan yang

dimaksud.

D. SASARAN

Sasaran dari kegiatan Penyusunan RTBL Kawasan ....... (kawasan yang

menjadi lingkup KAK ini) adalah :

1. Tersusunnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

(RTBL)

Tersusunnya RTBL untuk kawasan ....... (kawasan yang menjadi

lingkup KAK ini) sebagai bagian dari upaya penataan fungsi dan fisik

kawasan, bersama masyarakat dan semua stakeholder, sesuai

dengan kebutuhan dan kondisi lokal dengan memperhatikan

keserasian dengan alam sekitarnya.

2. Tersusunnya status legal dari RTBL

Tersusunnya SK Walikota/ SK Bupati untuk mengoperasionalkan

RTBL yang telah disusun.

3. Tersusunnya Program Investasi Pembangunan

Tersusunnya Program Investasi Pembangunan kawasan .......

(kawasan yang menjadi lingkup KAK ini) yang telah disetujui semua

pihak yang terkait dan sebagai bagian upaya peningkatan kualitas

permukiman dengan menyertakan masyarakat sebagai bagian

integral dari upaya pembangunan di lingkungan / kawasan.

5

Page 7: 06. KAK-RTBL-ok

II. LINGKUP PEKERJAAN DAN TUGAS

A. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup wilayah perencanaan di kawasan ....... (kawasan yang menjadi

lingkup KAK ini) dan disesuaikan dengan kondisi dan peraturan

setempat yang memerlukan penanganan khusus.

Dalam penetapan ruang lingkup wilayah secara konkret

(delineasi/penentuan batas wilayah studi), harus dikonsultasikan dengan

tim teknis dan Pemda.

B. LINGKUP TUGAS

Lingkup Kegiatan Konsultansi terdiri dari :

1. Pengumpulan data:

a. Mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data

primer maupun sekunder sebagai bahan analisis.

b. Mengadakan peta / foto udara kawasan skala 1 : 5000

c. Analisis, Melakukan analisis data baik dari aspek kuantitatif dan

aspek kualitatif yang dapat dipakai sebagai bahan untuk

merumuskan masalah sebagai dasar penyusunan RTBL.

2. Perumusan Potensi dan Masalah, Berdasarkan analisa di lapangan

perlu dirumuskan potensi dan masalah yang pemecahannya dapat

didekati dengan SWOT untuk penyusunan RTBL.

3. Materi pokok Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

sekurang-kurangnya terdiri dari:

a. Program Bangunan dan Lingkungan:

Harus mempertimbangkan faktor kelayakan baik dari segi

ekonomi, sosial dan budaya.

Program ditetapkan setelah mempertimbangkan konsep

keberagaman kawasan (diversity), seperti keseimbangan

pengembangan fungsi perumahan, niaga/usaha, rekreasi,

budaya dan upaya-upaya pelestarian.

Program merupakan penjabaran peruntukkan lahan yang telah

ditetapkan, untuk kurun waktu tertentu, baik yang

menyangkut jenis, jumlah, besaran dan luasan bangunan.

Termasuk di dalam program adalah penetapan fungsi-fungsi

bangunan (peruntukan lahan mikro), kebutuhan ruang

terbuka, fasiltas umum, dan fasilitas sosial.

6

Page 8: 06. KAK-RTBL-ok

b. Program Investasi:

Bersifat jangka menengah (5 tahun),

Mengindikasikan investasi untuk macam-macam kegiatan

yang konsisten dengan program bangunan dan lingkungan,

meliputi tolok ukur / kuantitas pekerjaam, besaran rencana

pembiayaan, perkiraan waktu pelaksanaan dan usulan sumber

pendanaannya.

Tidak hanya meliputi investasi pembangunan yang akan di

biayai oleh pemerintah dari berbagai sektor, daerah dan pusat,

tetapi terutama dari yang akan dapat dibiayai oleh dunia

usaha dan masyarakat.

c. Rencana Umum (design plan)

Rencana peruntukan lahan mikro

Rencana perpetakan

Rencana tapak

Rencana sistem pergerakkan

Rencana prasarana / sarana lingkungan.

Rencana aksesbilitas lingkungan

Rencana Wujud bangunan

d. Rencana Detail (design-guidelines)

Bersifat panduan rencana teknik tata bangunan yang lebih

memperjelas pencapaian kualitas minimal visual dan

lingkungan yang responsif.

Lebih rinci menjelaskan arahan bentuk, dimensi, gubahan,

perletakan dan lain-lain dari suatu bangunan, komponen

bangunan, ruang terbuka, sarana. prasarana bangunan dan

lingkungan sampai dengan materi seperti façade, perletakan

dan signage, pedestrian dan lain-lain.

e. Administrasi Pengendalian Program dan Rencana (administration

guidelines)

f. Arahan Pengendalian Pelaksanaan (development guidelines)

Rumusan arahan substansi teknis kelanjutan dari rencana dan

program sebagai masukan teknis bagi peraturan daerah

tentang bangunan pada lingkungan tertentu, yang

pengembangan lingkungannya telah mengacu kepada RTBL

yang disusun.

7

Page 9: 06. KAK-RTBL-ok

Arahan bersifat lokal sesuai dengan batasan lingkungan yang

dikendalikan, aturan yang bersifat performance-based sebagai

bagian yang tak terpisahkan dari RTBL.

Merupakan ketentuan umum penatalaksanaan atau

manajemen pelaksanaannya.

III. METODOLOGI

Metodologi Penyusunan RTBL Kawasan ....... (kawasan yang menjadi lingkup

KAK ini) dilakukan melalui tahapan kegiatan meliputi:

A. PERSIAPAN

Melakukan persiapan pelaksanaan menyangkut penyusunan program

kerja (alur pikir dan jadwal), penyusunan instrumen pendataan

(kuesioner, peralatan, bahan dan tenaga) yang akan dilibatkan.

B. TAHAP PENYUSUNAN RTBL (Survei, Analisis, Perencanaan)

1. Melakukan pengumpulan data primer :

melalui survey lapangan terhadap kawasan / lingkungan yang

berpotensi dari segi :

a. Potensi fungsi kawasan / lingkungan

b. Potensi ekonomi / sosial / budaya masyarakatnya

c. Kondisi fisik kawasan / lingkungan yang berupa prasarana / sarana

dan fasilitasnya

d. Karakteristik arsitektur yang ada, dll yang dianggap perlu.

2. Melakukan pengumpulan data sekunder dari institusi terkait seperti

instansi pemerintah yang ada di pusat maupun daerah, perguruan

tinggi, lembaga masyarakat baik formal / informal seperti adat, yang

berupa :

a. Peraturan bangunan setempat

b. Peta-peta

c. Rencana tata ruang kota

3. Tahap kompilasi dan pemrosesan data

Melakukan kompilasi data dan melakukan analisis data menggunakan

teknik-teknik analisis kuantitatif dan kualitatif serta membuat

kesimpulan hasil analisis dan menyajikan prioritas dan alternatif serta

prioritas.

4. Tahap Analisis dan Justifikasi

8

Page 10: 06. KAK-RTBL-ok

5. Tahap Penyusunan Skenario

6. Tahap Penyusunan Rencana Umum

7. Tahap Penyusunan Rencana Detail

8. Tahap Penyusunan Rencana dan Program Pembangunan

9. Tahap Penyusunan Program Investasi

10.Tahap Penyusunan Administrasi Pengendalian & Rencana

11.Tahap Penyusunan Arahan Daerah

IV. MASUKAN

A. INFORMASI

Dalam melaksanakan tugasnya konsultan harus mencari informasi yang

dibutuhkan selain informasi yang telah disampaikan melalui KAK.

Informasi yang dimiliki harus juga termasuk informasi dari Pemerintah

dan masyarakat ....... (kawasan yang menjadi lingkup KAK ini) sebagai

kawasan yang sedang distudi. Keabsahan data dan informasi dari

berbagai sumber yang digunakan dalam proses deskripsi, analisis dan

penuangan konsep serta penyusunan berbagai program pada kegiatan

bantuan teknik penyusunan RTBL Kawasan ....... (kawasan yang menjadi

lingkup KAK ini) ini menjadi bagian tugas koreksi dari Konsultan yang

bersangkutan. Dan setiap kesalahan atau kelalaian pekerjaan sebagai

akibat dari kesalahan informasi juga menjadi tanggung jawab Konsultan.

B. TENAGA

Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan harus menyiapkan tenaga

profesional dalam jumlah yang cukup dan memenuhi persyaratan yang

ditinjau dari lingkup proyek mapun tingkat kompleksitas pekerjaan.

Tenaga profesional tersebut ialah personal berlatar belakang pendidikan

Sarjana (S1) dan Strata 2 (S2) untuk Ketua Tim diprioritaskan.

1. Ketua Tim/Team Leader : Pengalaman prof. min. 5-8

tahun

Tenaga ahli Urban Design : 1 orang

(dengan S2 dari Arsitektur)

2. Tenaga Ahli : Pengalaman prof. min. 8 tahun

Yang terdiri dari :

a. Ahli Arsitektur : 1 orang

9

Page 11: 06. KAK-RTBL-ok

b. Ahli Perencana Kota : 1 orang

c. Ahli Teknik Sipil : 1 orang

d. Ahli Teknik Lingkungan : 1 orang

e. Ahli Lansekap : 1 orang

f.Ahli Ekonomi /Sosial dan Budaya : 1 orang

3. Tenaga Penunjang yang terdiri :

a. Tenaga menengah surveyor : 1 orang

b. Tenaga Sekretaris : 1 orang

c. Tenaga administrasi : 1 orang

d. Tenaga Operator Komputer : 1 orang

e. Tenaga Operator CAD : 1 orang

Bagi konsultan yang dapat mengadakan dan melibatkan tenaga

profesioal yang sesuai dengan lingkup pekerjaan ini, berpendidikan dan

berpengalaman lebih tinggi dari yang diisyaratkan di atas maka akan

lebih diutamakan.

C. WAKTU PELAKSANAAN.

Secara umum efisiensi dan efektifitas waktu dan biaya pada pekerjaan

dan berpengalaman lebih tinggi dari yang diisyaratkan di atas maka akan

lebih diutamakan.

Kegiatan Bantuan Teknis Penanganan Kawasan Kota Bandaneira ini

dilaksanakan dan diselesaikan dalam waktu ……. (……) bulan sejak

ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Biaya konsultan dan tata cara pembayarannya diatur secara kontraktual

setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan.

V. KELUARAN

Sesuai dengan ruang lingkup dalam KAK ini keluaran dari penyusunan RTBL

adalah:

A. Penetapan lokasi dan delineasi RTBL (disetujui Dinas Teknis, Pemerintah

Kota)

B. Program Bangunan dan Lingkungan

C. Program Investasi

D. Rencana Umum (Design Plan)

E. Rencana Detail (Design Guidelines)

10

Page 12: 06. KAK-RTBL-ok

F. Administrasi Pengendalian Program dan Rencana

G. Arahan Pengendalian pelaksanaan

H. Draft Pengaturan Kepala Daerah berupa Draft Perda/SK Bupati/Wali kota

memberikan status hukum serta mengoperasionalkan muatan

pengaturan RTBL yang telah disusun.

I. Keluaran tersebut diatas, dalam bentuk format laporan naskah akademis

dan format pengaturan, dilengkapi dengan peta-peta kawasan dengan

skala 1 : 1000, serta peta digital dan foto udara dengan skala 1 : 5000.

dalam bentuk laporan tercetak (print out berwarna) disertai rekaman file

digital dalam media compact disk (CD).

VI. PEMBIAYAAN

Biaya Penyusunan RTBL Kawasan ....... (kawasan yang menjadi lingkup KAK

ini) sebesar Rp. ……….,- dibebankan pada DIPA PBL Provinsi …….TA. 2007.

VII. PELAPORAN

Selama melaksanakan tugas, konsultan harus mengkoordinir

penyelenggaraan konsultasi dan pembahasan pada tiap tahap kegiatan.

Kegiatan tersebut harus melibatkan berbagai unsur di masing-masing kota

sasaran dan tim yang dibentuk oleh pemberi tugas dan hasil pembahasan

dituangkan dalam bentuk berita acara pembahasan. Adapun kegiatan

konsultasi yang merupakan hasil pembahasan bersama dengan berbagai

unsur Pusat dan Daerah serta Tim Pembahas sekurang-kurangnya meliputi:

A. Laporan Pendahuluan (Inception Report) 20 buku

Laporan ini diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan kalender setelah

turunnya SPMK. Laporan ini akan dibahas di Pusat dengan Tim Teknis

terkait.

B. Laporan Antara (Interim Report)20 buku

Laporan diserahkan paling lambat 3 (tiga) bulan kalender setelah

turunnya SPMK. Laporan ini dibahas 1 (satu) kali di daerah yang dihadiri

oleh unsur-unsur terkait di daerah dan pusat.

C. Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report) 20 buku

Laporan diserahkan paling lambat 5 (lima) bulan kalender setelah

turunnya SPMK. Laporan ini dibahas 1 (satu) kali di daerah yang dihadiri

11

Page 13: 06. KAK-RTBL-ok

oleh unsur-unsur terkait di daerah dan pusat termasuk presentasi hasil

pekerjaan konsultan Identifikasi dengan menyampaikan hasil analisis

dan konsep rekomendasi dan hasil identifikasi yang dipamerkan dengan

kertas A3 meliputi konsep dan gambar-gambar perencanaan.

D. Laporan Final (Final Report) 20 buku

Laporan diserahkan paling lambat 7 (tujuh) bulan kalender setelah

turunnya SPMK. Laporan ini merupakan laporan dari seluruh kegiatan

pekerjaan yang berisi seluruh muatan dari awal hingga akhir pekerjaan

setelah direvisi dan disempurnakannya Laporan Akhir Sementara yang

sudah dibahas, ditambah dengan materi tambahan, dibahas 1 (satu) kali

di pusat dihadiri oleh unsur terkait di pusat.

E. CD Dokumentasi Kegiatan 10 keping

Merupakan data dan informasi seluruh pekerjaan yang berisi data primer

dan sekunder dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi, grafis

presentasi / Executif Summary dan data yang bersifat statistik lainnya.

VIII. PENUTUP

A. BAHAN MASUKAN

Setelah KAK ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua

bahan masukan yang telah diterima dan mencari bahan masukan (input)

yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan ini.

B. USULAN BIAYA, TEKNIS DAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI

Berdasarkan bahan-bahan tersebut agar konsultan segera menyusun

Usulan Teknis dan Usulan Biaya serta pemenuhan kelengkapan

administrasi sesuai dengan dokumen pengadaan (persyaratan

administrasi) yang menjadi satu kesatuan dengan KAK ini.

............... ( nama ibukota Provinsi ), ...... (Bulan)

2007

SNVT Penataan Bangunan dan Lingkungan,

Kegiatan Pembinaan Teknis Bangunan

Gedung Provinsi............,

(Nama Pejabat Pembuat Komitmen )

12

Page 14: 06. KAK-RTBL-ok

NIP..................

13