04. penyakit akibat pajanan faktor fisik (3 april 2011)

106
Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 1 FAKTOR2 FISIK DI LINGKUNGAN KERJA

Upload: ilhamdr

Post on 13-Feb-2015

94 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 1

FAKTOR2 FISIKDI LINGKUNGAN KERJA

Page 2: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 2

Pokok Bahasan

• Aspek bahaya faktor fisik di lingkungan kerja

• Gangguan kesehatan dan penyakit yang berhubungan dengan pajanan potensi bahaya faktor fisik

• Pencegahan gangguan kesehatan/penyakit akibat faktor fisik di lingkungan kerja

• Tujuh langkah diagnosis PAK

Page 3: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 3

PENDAHULUAN

Industrialisasi & modernisasi :

penggunaan peralatan / teknologi

� pengaruh positif dan negatif

-Kemudahan

-Produksi

-Penyakit Akibat Kerja )

-Kecelakaan Kerja )

Page 4: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 4

Faktor fisik

• Kebisingan

• Getaran

• Suhu lingkungan kerja

• Pencahayaan

• Radiasi elektromagnetik

Page 5: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 5

KEBISINGAN

• BISING

Adalah “ suara yang tidak dikehendaki”

( unwanted sound ) dapat berasal dari :

Kegiatan alam Kegiatan manusiapetir,gunungmeletus,gempa mesin2, alat musik, lalu lintas,

alat rumah tangga

- Frekuensi : Hertz ( Hz ) - Intensitas : desibel ( dB )

Page 6: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 6

Jenis bising

• Bising kontinua.l. mesin bubut, kipas angin, mesin gergaji, katup gas

• Bising ter-putus2 ( intermittent) a.l. suara lalu lintas, pesawat terbang

• Bising impulsifa.l. pukulan palu, tembakan pistol

bising impulsif berulang : tiang pancang,mesin

tempa

Kerusakan pendengaran terjadi krn paparan kumulatif kebisingan diatas intensitas maksimal

dalam waktu lama

Page 7: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 7

• Intensitas bunyi :

diukur dg sound level meter

Nilai ambang pendengaran :

diukur dg audiometer

NAB KEBISINGAN = 85 dB

(angka desibel yang dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam sehari atau 40 jam seminggu)

Pemerintah telah menetapkan NAB dengan memperhatikan waktu pemajanan per hari

Page 8: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 8

PeraturanMenakerno.per.13/MEN/X/2011

tentang NAB faktor fisik dan faktor kimia

di tempat kerja

Faktor fisik : kebisingan, iklim kerja, getaran, radiasi frekwensi radio & gelombang mikro, radiasi sinar uv, medan magnit statis

Page 9: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 9

Page 10: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 10

Pengaruh kebisingan

• Gangguan pendengaran :

- TTS / Temporary treshold shift

- PTS / Permanent treshold shift

- Trauma akustik

• Gangguan komunikasi, konsentrasi, ketelitian

• Gangguan fisiologis (sistem pencernaan, kardiovaskuler, sistem faal tubuh lainnya)

• Gangguan tidur

• Gangguan psikologis/perilaku

Page 11: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 11

Audiogram Noise Induced Hearing Loss (NIHL): Hearing loss

dlm dB

10 sebelum pengaruh kebisingan

/22,5 jam sesudahnya

20 3,5 jam sesudahnya

30 segera setelah

pengaruh bising dihentikan

40

80

90

250 500 1000 2000 4000 8000

Frekuensi ( Hz )

Page 12: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 12

Hilang daya dengar akibat bising( Noise Induced Hearing Loss / NIHL )

Hilang daya dengar sementara

Temporary Treshold shift / TTS

� reversibel

Page 13: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 13

Hilang daya dengar permanen (Permanent treshold shift /PTS)

•Terjadi bila bekerja terus menerus di tempat bising �hilang daya dengar menetap karena kerusakan sistem saraf alat pendengar

•Dimulai pd frekwensi sekitar 4.000 Hz�meluas ke frekwensi lain�frekwensi percakapan

Page 14: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 14

Diagnosa gangguan pendengaran akibat

bising ditempat kerja (tidak mudah)

• Riwayat penurunan pendengaran

• Riwayat pekerjaan

• Riwayat kesehatan

• Evaluasi kebisingan ditempat kerja

• Pemeriksaan otologis

• Pemeriksaan audiometrik

• Menyingkirkan kemungkinan penyebab ketulianyang bukan akibat pekerjaannya.

Page 15: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 15

Upaya penanggulangan( Hearing Conservation Program )

• Survai paparan bising

• Pengendalian kebisingan

• Pendidikan dan motivasi

• Perlindungan pendengaran

• Penilaian program

• Pencatatan dan pelaporan

Page 16: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 16

Pengendalian kebisingan

• Pengendalian teknis

! Mengurangi bising dari sumbernya

• Pengendalian administratif

- Mengatur waktu kerja

- Rotasi pekerjaan

- Mengurangi jam kerja ditempat yg bising

• Pengendalian secara medis

• Pemakaian alat pelindung diri ( APD )

Page 17: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 17

Efektivitas alat pelindung telinga

• Ear plug : utk kebisingan s/d 100 dB

mengurangi pajanan sebesar 8 – 30 dB

• Ear Muff : utk kebisingan s/d 110 dB

mengurangi pajanan s/d 25 – 40 dB

• Helm :mengurangi pajanan s/d 40–50 dB

Page 18: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 18

Page 19: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 19

GETARAN / VIBRASI

Getaran adalah pergerakan gelombang mekanik melalui titik2 yang terletak pada

satu garis lurus

Getaran dapat dihantarkan :

•keseluruh tubuh ( whole body vibration)

mengendarai dijalan kasar, traktor,dll

•setempat ( hand arm vibration = HAV )

tukang gerinda, bor, gergaji

Page 20: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 20

Efek getaran thd tubuhA. Getaran seluruh tubuh :

whole body vibration ( WBV)

ketidaknyamanan, kelelahan, penglihatan kabur, gangguan keseimbangan, motion sickness, perdarahan gastrointestinal & saluran kemih

Page 21: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 21

Getaran seluruh tubuh..............

• Toleransi thd vibrasi > posisi berdiri

• ♀ > sensitif

• Hampir semua peralatan berat & kendaraan bermotor � vibrasi pd aksisvertikal, frek 0.1 – 20 Hz

• Pengaruh kesehatan dpt terjadi pd frek 0.1 – 10000 Hz

• Gejala : rasa sakit pd punggung dan perut

• NAB getaran yg kontak langsung/tidaklangsung pd seluruh tubuh : 0,5 m/det2

Page 22: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 22

WBV vertikal

• Getaran vertikal pada frekwensi 2,5-5 Hz : resonansi yg kuat pd leher dan ruas tulang belakang

• 4 – 8 Hz resonansi di bahu dan leher

• 20-30 Hz resonansi antara kepala dan bahu

Page 23: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 23

B. Getaran setempat

hand arm vibration (HAV) Insidens : 5-10% pd populasi umum

risiko : ♀ 8-9 x > ♂

meningkat pd perokok

Page 24: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Faktor yg mempengaruhi HAV Syndrome

�Frekuensi ( paling bahaya 6 – 1000 Hz )

�Lamanya waktu pajanan

�Pajanan yg terus menerus

�Kekuatan memegang peralatan

�Kerentanan individu

Page 25: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 25

Gangguan Kesehatan pada HAV

1. Gangguan sirkulasi darah

2. Tulang , sendi dan otot

3. Neurologis

Page 26: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 26

Gangguan sirkulasi darah

• Gejala seperti Raynaud’s Syndrome

Gejala awal :

kesemutan/baal pd jari.

Vasokonstriksi (warna jari menjadi pucat)

terutama pagi hari/ hawa dingin

(vibration white finger )�biasanya <1 jam,

diakhiri dg memerahnya jari (+nyeri)

� kembalinya darah ke ujung2 jari

( + menurunnya sensitivitas jari2)

Page 27: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 27

Page 28: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 28

Pajanan 10-20 tahun

• Jari2 sianotik permanen

(akrosianosis) �

nekrosis /ulserasi

Dapat kena area lain �

sistem sensoris dan

ketangkasan jari2

Page 29: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 29

Gangguan tulang, sendi dan otot

Tulang & sendi : terbatas pada tulangkarpal (lunata dan navikularis), sendiradioulnaris dan siku�artrosis &pseudokista, kadang2 atrofi.

Kasus lanjut : fragmentasi permukaansendi, dekalsifikasi dan degenerasiosteolisis lain

Otot: atrofi otot,menurunnya kekuatanmemegang

Page 30: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 30

Gangguan neurologis

Parestesi, ambang sensoris, konduksi saraf

Page 31: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 31

NAB GETARAN (lengan-tangan)

Peraturan Menaker

no per.13/Men/X/2011____________________________________

Juml waktu Nilai percepatan pd frek.dominan pemajanan

per hari kerja m/ det2 gravitasi ( 1 gram = 9,81 m/det2)

____________________________________________________________________

4 jam - < 8 jam 4 0,40

2 jam - < 4 jam 6 0,61

1 jam - < 2 jam 8 0,81

Kurang dari 1 jam 12 1,22

__________________________________________________

Alat pengukur percepatan getaran mekanis pd tangan-lengan : vibration meter/akselerometer

Page 32: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 32

Upaya pengendalian

•Pengendalian secara teknis :

kurangi getaran dari sumbernya

•Pengendalian administratif

• Pengendalian secara medis

•Pemakaian alat pelindung diri

Page 33: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 33

Pengendalian teknis• Perencanaan dari awal (pemilihan alat2

kerja yg intensitas getarannya rendah)

• Kurangi transmisi getaran, misalnya : pengendara kendaraan ( perbaiki suspensikendaraan, ubah posisi duduk)

• Anti vibration handle, bantalan

• Peningkatan pemeliharaan alat2 kerja

• Pembatasan penggunaan

• Penggunaan sarung tangan pelindung

• Mengurangi berat alat

Page 34: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 34

Dari segi manajemen

• Pelatihan pekerja

• Penjadwalan penggunaan alat vibrasi

• Pemeriksaan berkala 1 kali/ tahun

Bagi pekerja :

• Stretching tangan sebelum bekerja

• Stop merokok

• Pemeriksaan dokter bila ada keluhan

Page 35: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Pengendalian administratif

�Pengaturan waktu kerja agar tidak terpapar> NAB

Intensitas getaran Waktu pemaparan

(meter/detik2) ( jam)

________________________________________________

4 8

6 4

8 2

12 1

________________________________________________

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 35

Page 36: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 36

SUHU LINGKUNGAN KERJA

• PANAS

• DINGIN

Page 37: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 37

P A N A S : thermal stress

• Faktor2 yg mempengaruhi :

suhu udara, kelembaban udara , kecepatan

aliran udara, suhu radiasi dari lingkungan

atau benda2 sekitar.

Utk kerja normal :

suhu ideal 19 – 230C, kelembaban 30 – 70%

Indonesia : 24 – 260C, kelembaban 60-70%

Page 38: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 38

Pekerja berisiko

• Pekerja tanur

• Pertambangan

• Pekerja di cuaca panas

• Pekerja kamar mesin

Page 39: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 39

Menilai tingkat paparan panas ( heat stress ) � berbagai

rumus a.l :

ISBB / WBGT ( Index suhu basah & bola/ Wet bulb globe temperature index )dlm perhitungannya telah memperhatikan faktor suhu, kelembaban dan radiasi

Diluar ruangan dg panas radiasi :ISBB = 0,7 tw + 0,2 tg + 0,1 ta

Didalam atau diluar ruangan tanpa panas radiasiISBB = 0,7 tw + 0,3 tgtw = suhu basah, tg = suhu radiasi, ta = suhu kering

Page 40: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 40

PENGARUH THD TENAGA KERJA

Tubuh manusia � menerima panas dari luar ( konveksi, konduksi dan radiasi ) + panas metabolisme.

Panas hasil metabolisme tubuh :

hanya 25% yang dipakai sebagai tenaga � kelebihan panas yg. akan ditimbun >>.

Tubuh mempunyai mekanisme termoregulasi agar suhu tubuh tetap normal

M + Konveksi + Konduksi + Radiasi – Evaporasi = 0

Page 41: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Mekanisme termoregulasi

� Konduksi :

pertukaran panas antara tubuh dg benda2 sekitarmelalui kontak langsung

� Konveksi :

pertukaran panas dari badan dg lingkungan melaluikontak udara dg tubuh (dipengaruhi suhu udara danaliran angin)

� Radiasi :

pertukaran panas melalui mekanisme pancarangelombang panas

� Evaporasi : pengeluaran panas melalui penguapankeringat

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 41

Page 42: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 42

Mekanisme termoregulasi

Evaporasi keringat

radiasi

konduksi

konveksi

Panas hasil metabolisme tubuh (M)

Page 43: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 43

Efek pd kesehatan

• Ringan : eritema kulit, miliaria

• Syncope

• Heat cramps ( akibat melakukan pekerjaan fisik berat di lingk panas�elektrolit tak seimbang)

• Heat exhaustion ( lemas/kelelahan akibat dehidrasi)

• Heat stroke ( regulasi suhu tubuh gagal sehingga suhu tubuh >>>)

Page 44: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 44

Efek pd kesehatan.......

• Pelebaran pembuluh darah kulit � timbunan darah di perifer � heat syncopeKeringat >> :

heat exhaustion miliariaheat cramps

Bila pusat pengatur suhu di otak tidak mampu mengatasi : heat stroke

____________________________________

Kemampuan adaptasi tubuh thd panas :aklimatisasi

Page 45: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 45

NAB PAPARAN PANAS YANG DIPERKENANKAN

( DLM SATUAN DERAJAT CELCIUS ISBB )

_________________________________________

Pengaturan waktu Beban kerja

kerja / jam Ringan Sedang Berat

_________________________________________

75 - 100% 31 28 -

50 - 75 % 31 29 27,5

25 - 50 % 32 30 29

0 - 25% 32,2 31,1 30,5

________________________________________Beban kerja ringan : membutuhkan kalori sd 200 kilo kalori/jam

Beban kerja sedang : > 200 sampai < 350 kilo kalori/jam

Beban kerja berat : > 350 sd < 500 kilo kalori/jam

Page 46: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 46

UPAYA PENGENDALIAN

Pengendalian thd lingkungan kerja-Memperkecil panas konveksi : a.l.

* Isolasi peralatan* Menyempurnakan sistem ventilasi

-Memperkecil panas radiasi* Isolasi peralatan* Memasang pelindung / sekat

aluminium* Warna peralatan yg cerah

Page 47: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)
Page 48: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 48

• -Mengontrol kelembaban* Kebocoran uap air diperbaiki* Menyempurnakan ventilasi umum* Ventilation suit

-Pengendalian secara umum :* Menyediakan tempat istirahat utk pemulihan

* Pemasangan AC

Page 49: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 49

Pengendalian thd tenaga kerja

- Air minum

- Pakaian kerja dan bahannya yg sesuai

- Mengurangi faktor risiko individu

- Pem. Kesehatan ( pra kerja, periodik )

- Pengaturan waktu kerja sesuai NAB

dan untuk aklimatisasi

Page 50: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 50

IKLIM KERJA DINGIN

Dapat mengurangi efisiensi kerja� keluhan kaku

atau kurangnya koordinasi otot

Gangguan kesehatan pada suhu sangat rendah :

- Chillblains

- Trench foot

- Frostbite

Page 51: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 51

• Berkurangnya efisiensi kerja ( kaku otot, kurangnya koordinasi otot )

• Chillblains : bengkak, merah,panas,sakit/gatal akb suhu sekitar/dibwh titik beku� reversibel

• Trench foot : kerusakan anggota badan(kaki) akb dingin & lembab wlp masih diatas titik beku �kaki iskemi /pucat, nadi tak teraba, kesemutan, kaku, rasa berat. Lalu diikuti fase hiperemi (bengkak, merah, sakit� reversibel

• Frostbite : akb suhu sangat rendah dibawah titik beku. Jaringan membeku & terbentuk kristal2 es. Lama2 : gangren � ireversibel

Hypothermia � dapat fatal

Page 52: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 52

Populasi berisiko

•Pekerja pengolahan makanan dg kamar pendingin

•Pabrik es

•Nelayan/penyelam

•Pekerja di iklim dingin

•Ruang komputer/server

Page 53: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 53

CARA PENGENDALIAN

• Seleksi tenaga kerja, pemeriksaan kesehatan

• Pemantauan timbulnya gejala akibat suhu dingin

• Pemenuhan kebutuhan kalori

• Variasi kerja-istirahat yg memerlukan mobilitas

• Penggunaan pakaian pelindung

Page 54: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 54

PENCAHAYAAN /PENERANGAN

• Setiap kegiatan yang melibatkan fungsi penglihatan memerlukan penerangan yang cukup

• Penerangan yang baik :

-Obyek pekerjaannya dapat dilihat dengan tepat, jelas, cepat , nyaman dan tanpa upaya yg tidak perlu

-Dapat memperbaiki motivasi tenaga kerja dan efisiensi kerja

Page 55: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 55

Sumber pencahayaan

�Penerangan alami ( sinar matahari )

�Penerangan buatan ( a.l. lampu)

• Aspek utama yg menentukan kualitas penerangan di tempat kerja :

�Intensitas

�Kesilauan

�Distribusi

Page 56: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 56

Faktor lain yg berpengaruh

• Pemeliharaan instalasi penerangan & sekitarnya

• Arah sinar

• Ukuran ruangan

• Kekontrasan

• Keserasian warna lingkungan kerja

• Faktor manusia : tajam penglihatan & durasikerja (waktu)

• Kebersihan & penataan ruangan

• Jenis sumber penerangan

Page 57: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Warna: berpengaruh terhadap refleksi /pantulan

� Warna putih : refleksi 75%

� Warna pucat/muda : daya refleksi 50-75%

� Warna lebih tua/agak gelap : 20-50%

� Warna gelap : < 20%

Kombinasi warna dlm ruangan akan terasa nyamanbila menggunakan warna2 yg mempunyai dayarefleksi :

Langit2 > 75% ; Dinding 50-75% ; Lantai 20-25%, perabotan 20-40%

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 57

Page 58: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Sistem pemasangan sumber cahaya

� Direct : 90% cahaya mengarah kebawah

�biasanya digunakan untuk ruangan yg tinggi danluas

� Semi direct : 60-90% cahaya mengarah kebawah, lainnya keatas� cocok digunakan di perusahaan2

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 58

Page 59: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 59

Page 60: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 60

Page 61: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)
Page 62: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 62

Pengukuran pencahayaan (dg alat luxmeter)

yg diukur : jml cahaya yg jatuh pd permukaan

• Satuan : lux ( 1 Lm/m2 )

Lm = lumen = arus cahaya yg ditimbulkan

oleh sumber cahaya kesemua arah

• Pencahayaan yang baik :

TIDAK terjadi kesilauan (glare)

TIDAK terbentuk bayangan

Page 63: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 63

Cahaya yg menyilaukan ( glare)

• Discomfort glare : cahaya yg tdk menyenangkan tapi tdk begitu mengganggu kegiatan visual.

Efek : sakit kepala, kelelahan

• Disability glare : cahaya yg sangat mengganggu, karena diterima langsung oleh mata.

Efek : kerusakan mata � kebutaan

Page 64: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 64

Discomfort glare

• Lampu yg dipasang terlalu rendah tanpa pelindung

• Jendela atau ventilasi cahaya yg langsung berhadapan dg mata

• Cahaya terang yg berlebihan

• Pantulan dr permukaan terang/mengkilat

Page 65: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 65

Contoh2 Tingkat pencahayaan

berdasarkan pekerjaan

Jenis pekerjaan Contoh Kekuatan penerangan

Umum Gudang, toilet, 80 – 170 luxkamar mesin

Ketelitian sedang Pengepakan barang 200 – 250Pengeboran, pasangbaut/mur 250 – 300

Pekerjaan halus membaca, menulis 300 – 700tehnisi laborat

Pekerjaan dengan Gambar tehnik, 1000 – 2000ketelitian tinggi pemasangan alat

listrik, arloji dst

Page 66: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 66

Akibat dari penerangan yg buruk

• Kelelahan mata � berkurangnya daya dan efisiensi kerja

• Kelelahan mental

• Keluhan pegal didaerah mata

atau sakit kepala sekitar mata

• Kerusakan alat penglihatan

• Meningkatnya kecelakaan

Page 67: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 67

Pengendalian

• Pengendalian teknis :

-Memperbesar intensitas penerangan (minimal 2 X lipat)

-Memperbesar ukuran obyek

-Masuknya sinar jangan sampai terhalang

-Mencegah kesilauan ( perbesar kontras

antara obyek dg latar belakang, permukaan

mesin jangan dilapisi bahan yg mengkilap,

meletakkan lampu sebaiknya diatas kepala

pekerja, sebelah kiri belakang)

-Menata warna dinding dan langit2

Page 68: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 68

2. Pengendalian administratif

-Pekerjaan malam hari /perlu ketelitian :

lebih baik yg berusia relatif muda &

visusnya baik

-Menjaga kebersihan dinding, langit2, lampu

dan perangkatnya ( kotoran/debu dapat

mengurangi intensitas penerangan

hingga 35%)

Page 69: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 69

RADIASI ELEKTROMAGNETIK

Berasal dari medan listrik dan medan magnit

�Mempunyai spektrum luasFrek sangat rendah --------------------------------sangat tinggi

( 0 – 300 Hz )

_______________________________________________

1 Hz 1kHz 1 MHz 1GHz 1THz 1015Hz 1018Hz 1021Hz

radio & TV IR – UV X-ray

60 Hz microwaves Gamma

Listrik se-hari2

Page 70: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 70

Page 71: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 71

Jenis radiasi yg mungkin ada di tempat

kerja

•Radiasi elektromagnetik : gelombang

mikro, laser, infra merah, ultra violet, sinar

X (rontgen) dan sinar gamma

•Radiasi radioaktif : radiasi/sinar dari

bahan radioaktif

Page 72: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 72

Pekerja berisiko

• Penata rontgen

• Tukang las

• Pekerja di tempat terbuka/ sinar matahari

• Pekerja pemotongan logam dg sinar laser

• Pekerja tanur/peleburan baja

• Pekerja antena pemancar

Page 73: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 73

Radiasi elektromagnetik

• Radiasi medan magnet-listrik

• Frekwensi : 30-300 Hz.

Frekwensi listrik se-hari2 60 Hz

• Diduga menyebabkan terjadinyagangguan sistem saraf, kardiovaskuler, reproduksi dan lekemia

Page 74: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 74

Medan elektromagnetik terdiri dari Medan Listrik (ML) & Medan Magnet (MM )

• Medan Listrik:– Dibangkitkan oleh partikel bermuatan listrik

– Kuat ML : besarnya muatan/Voltage berbanding terbalik dengan jarak: V/m

• Medan Magnetik:– Dibangkitkan penghantar dialiri arus listrik

– Kuat MM : besarnya arus listrik (A)

– Satuan: Tesla (T)

Page 75: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 75

Page 76: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 76

Upaya pengendalianPengendalian teknisa.l:- isolasi peralatan yg dlm penggunaannya

merupakan sumber medan elektromagnetik- Desain, konstruksi,operasi, pemeliharaan dan penggunaan peralatan : usahakan agar tingkat radiasi serendah mungkin

- Pencegahan timbunan muatan listrik pd peralatan atau atap dari bahan logam dengan pentanahan

- Bangunan di lokasi tegangan tinggi harus ber-langit2 (plafon) dan pd tanah yg kosong ditanami pohon2an

Page 77: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 77

Pengendalian administratif

-Pengaturan waktu kerja

-Penyuluhan / sosialisasi batas paparan yg

aman dan cara2 penggunaan peralatan yang

baik

Pengendalian medis

- Observasi keluhan dan gejala

- Medical check up (pra kerja, berkala, khusus )

Page 78: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 78

Radiasi sinar ultra violet

( dari sinar matahari, sinar las listrik)

- Kulit : iritasi, terbakar, melepuh

- Mata : konjungtivitis, katarak

!! Pakai kacamata kobal saat bekerja

NAB radiasi UV : iradiasi efektif ( I Eff )

0,0001 mWatt/cm2

Page 79: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 79

Page 80: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 80

Radiasi sinar infra merah

• Beban panas tubuh

• Katarak

Bersumber dari :

peleburan baja,

peleburan gelas,

bara logam,

nelayan

Page 81: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 81

Radiasi sinar infra merah• Panjang gelombang: 0,75 µm – 3000 µm

• Industri: semua yang ada sumber panas, termasuk pada penggunaan sinar laser

• Efek pada Kesehatan:

Pada kulit : hanya sebatas subkutis:

pigmentasi, luka bakar pada kulit

Pada mata :

– Cataract: Glass Blowers Cataract/Heat Cataract

– Cornea: Iritasi - Dry Eyes

– Retina: Protein denaturation

Page 82: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 82

Radiasi sinar infra merah…………….

• Pencegahan:

– Penyekat aluminium

– Alat Pelindung Mata: IR & UV (khusus)

Page 83: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 83

Radiasi gelombang mikroPanjang gelombang :

• 3 cm : diabsorpsi di stratum korneum kulit

• 3-10 cm penetrasi lebih dalam (dpt 1 cm)

• 10-20 cm dpt merusak organ tubuh bag dalam

Jaringan dg kandungan air > : absorpsi

Efek thd kesehatan:

konjungtivitis,

ggn sistem saraf,

ggn reproduksi

Page 84: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 84

Microwave & Gelombang Radio

• Peralatan:

• Radar & Komunikasi

• Diathermia

• Oven

• Kesehatan: terutama karena panas

– Gangguan kesehatan lain?

Page 85: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 85

Page 86: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 86

Radiasi pengion danpartikel berenergi tinggi

• a.l. SinarX, sinar gamma, partikel alfa,beta dan

netron.

• Efek bagi tubuh : Efek stokastik dan nonstokastik

Efek non stokastik :

sebanding dg dosis yg diterima,

dpt terjd pd tingkat ambang batas tertentu.

(Ambang Batas umum : 0,55 Sv)

Page 87: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 87

Efek stokastik

• Berkaitan dg fungsi dosis, tanpa memperhatikan ambang batas

• Dipengaruhi radiosensitifitas sel

• Anak2 lbh sensitif drpd dewasa

• Dosis yg dpt menimb efek ini : 50 Msv/tahun

Akut

Efek stokastik

Kronik

Page 88: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 88

Efek akut

• Eritema kulit

• Depresi sumsum tulang

• Penurunan fertilitas sementara/permanen

• Sindrom radiasi akut

Efek lambat : katarak

Efek kronis : kemandulan, kanker, cacat

congenital,katarak

Page 89: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 89

Sindrom radiasi akut

• Fase prodromal : (24 jam setelah radiasi)

mual,muntah,nyeri kepala, eritema, limfopeni.

• Fase kedua : gejala tsb hilang setelah 2 minggu

• Fase ketiga : gangguan organ2 utama

kulit eritem, alopesia ( setelah 17 hari)

G/ gastrointestinal, nyeri abd, diare, dehidrasi,

syok, toksemia, meninggal dlm 7-10 hr

Page 90: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 90

Sindrom radiasi akut.....

• Hemopoetik : trombositopeni, lekopeni, perdrh setl 4-6 minggu radiasi

• Efek serebral : mengantuk ataksia, bingung, kejang, penurunan kesadaran, kematian akibat edema serebral akut

PENATALAKSANAAN :

simptomatis, hindari infeksi, terapi cairan

Page 91: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 91

NAB radiasi pengion( International Commission on Radiological Protection)

• Didasarkan atas dosis ekivalen yg diterima seluruh tubuh dlm pemajanan setahun

Utk lingkungan kerja : 5 rem

Utk masyarakat umum : 0,5 rem

Page 92: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 92

Sinar Laser • Sinar yang terdiri dari:

– satu warna/panjang gelombang.

– Satu frekwensi

– arah gelombang semua paralel

• Industri:

– Memotong Logam

– Medis

– Teknologi Komunikasi Tinggi

• Kesehatan: Mata: luka bakar pada kornea

• Gangguan Kesehatan lain akibat proses penggunaan laser : kerusakan retina� kebutaan

Page 93: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 93VDT/AS 93

RADIASI Komputer • Keluhan Utama, biasanya bersifat sementara:

– Rasa pegal pada mata

– Penglihatan kabur

– Sakit Kepala

• Penyebab utama:

– Jarak , lama dan perubahan fokus waktu melihat obyek

– Penyinaran yang tidak sesuai

– Glare

– Karakteristik Layar: Kontras & berkedip

• Upaya pengurangan gangguan:

– Secara periodik melihat jarak jauh

Page 94: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 94VDT/AS 94

• Dokumen dan monitor sebaiknya berada pada jarak yang sama dari mata

• Penyinaran yang sesuai tergantung pada umur pekerja dan kualitas dokumen.

• Penyinaran umumnya lebih rendah daripada pada perkantoran umum yang biasanya membutuhkan 1000 lux

• Glare/kesilauan perlu dihindari

Page 95: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 95

7 LANGKAH DIAGNOSISPENYAKIT AKIBAT KERJA

1. Menentukan diagnosis klinis

2. Menentukan pajanan yg dialami dalam pekerjaan

3. Menentukan apakah ada hubungan pajanan dengan penyakit

4. Menentukan apakah pajanan yang dialami cukup besar sehingga dapat menyebabkan penyakit akibat kerja

Page 96: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 96

7 langkah diagnosis....

5. Menentukan apakah ada faktor individuyang berperan

6. Menentukan apakah ada faktor lain diluarpekerjaan

7. Menentukan diagnosis penyakit akibatkerja

Page 97: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 97

Contoh kasus Pajanan Fisik

Peserta dibagi empat kelompok

Setiap kasus yg sama sedikitnya didiskusikan

oleh 2 kelompok

Page 98: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 98

Kasus I

• Laki-laki, 40 th, perokok sehari 14 batang, bekerja

sebagai operator mesin gerinda selama 15 tahun, ia

bekerja kebanyakan sambil berdiri. Datang ke

Puskesmas dengan keluhan kedua tangan baal,

kesemutan, setiap bangun tidur pagi dan terutama

pada udara dingin terasa makin nyeri . Sudah minum

obat pegal linu, kapsul maupun jamu tapi tak

sembuh.

Page 99: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 99

Pertanyaan kasus I

• Apakah masalah pada pasien tersebut?

• Apakah kasus ini termasuk PAK?

• Bagaimana penatalaksanaannya? Terhadap

pekerja maupun perusahaan

Page 100: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 100

Kasus II

Tn A, 45 tahun, sudah 5 tahun bekerja di pabrik gelas, tugasnya memasukkan bahan produksi ke tungku pemanas. Beberapa minggu terakhir, sedang ada peningkatan produksi berhubung banyak order. 2 minggu yl, ia mengeluh nyeri bila buang air kecil.

Keluhan berulang 1 minggu kemudian. Ia sudah berobat ke Puskesmas dan keluhan hilang setelah meminum obat yang diberikan. Tetapi sejak tadi pagi keluhan timbul lagi, sehingga ia segera berobat lagi ke Puskesmas. Keluhan tidak disertai sakit pinggang dan tidak ada demam.

Page 101: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 101

Lanjutan kasus II

• Pada pemeriksaan dokter:

– Pemeriksaan fisik: dalam batas normal

– Laboratorium: kristal ++

• Informasi kebiasaan sehari-hari:

– Merokok ½ bungkus / hari

– Sesudah makan biasanya minum air teh

– Kalau dirumah terasa panas, memasang

kipas angin

Page 102: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 102

Pertanyaan kasus II

• Apakah masalah pada pasien tersebut?

• Apakah diagnosis okupasinya ( 7 langkah

diagnosis okupasi)

• Bagaimana penatalaksanaannya?

Page 103: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 103

Kasus III

• Sebuah desa ditepi pantai dihuni oleh 600 orang,

diantaranya 200 orang laki-laki dewasa bekerja sebagai

nelayan dengan masa kerja 2 – 30 tahun.

• Nelayan yg sudah bekerja > 10 tahun, mengeluh terjadi

penurunan penglihatan/melihat obyek kabur. Oleh

karena lokasi sulit didatangi, kepala desa mengajukan

permohonan kepada kepala Puskesmas untuk

memeriksa nelayan dengan mendatangi desa tersebut

Page 104: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 104

Pertanyaan kasus III

• Dari data diatas, apakah yang kemungkinan

menjadi penyebab keluhan tersebut?

• Apakah keluhan tersebut merupakan penyakit

akibat kerja?

• Apakah anjuran yang harus kita berikan

sebagai dokter Puskesmas bagi kelompok

masyarakat tersebut?

Page 105: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 105

Kasus IV

• Industri batik cap dan batik tulis, dilaksanakan

dirumah penduduk, ditempat pemukiman yang

padat. Hasil industri disetorkan ke industri Bapak

angkat. Setelah dilakukan pemeriksaan pada hasil

kerja mereka, ternyata banyak kesalahan yang

dilakukan pekerja batik. Sehingga hasilnya kurang

baik. Pengusaha meminta bantuan Pengawas K3

untuk mengukur intensitas cahaya, hasilnya 45 lux

Page 106: 04. Penyakit Akibat Pajanan Faktor Fisik (3 April 2011)

Disiapkan oleh Tim PERDOKI (Based on MM) 106

Pertanyaan kasus IV

• Apakah diagnosa klinis penyakit ini

• Mungkinkah merupakan kasus PAK?

• Bagaimana penatalaksanaannya?