06. dr. ati - profilaksis pasca pajanan
DESCRIPTION
jasdfhTRANSCRIPT
PROFILAKSIS PROFILAKSIS PASCA PAJANAN PASCA PAJANAN
Profilaksis Pasca PajananProfilaksis Pasca Pajanan
Kewaspadaan Universal merupakan Kewaspadaan Universal merupakan prioritas utamaprioritas utama
Setiap Rumah Sakit perlu memiliki Setiap Rumah Sakit perlu memiliki protokol tatalaksan pasca pajanan/ protokol tatalaksan pasca pajanan/ pengobatanpengobatan
Selalu melakukan pemantauan dan Selalu melakukan pemantauan dan pencatatan setiap pajanan pada pencatatan setiap pajanan pada kecelakaan kerjakecelakaan kerja
Pajanan pada Kecelakaan KerjaPajanan pada Kecelakaan Kerja
Pajanan Pajanan Perlukaan kulitPerlukaan kulit Pajanan pada Pajanan pada
selaput mukosaselaput mukosa Pajanan melalui Pajanan melalui
kulit yang lukakulit yang luka Gigitan yang Gigitan yang
berdarahberdarah
Bahan PajananBahan Pajanan DarahDarah Cairan bercampur darah Cairan bercampur darah
yang kasat matayang kasat mata Cairan yang potensial Cairan yang potensial
terinfeksi: semen, cairan terinfeksi: semen, cairan vagina, cvagina, c.. serebrospinal, serebrospinal, c. sinovia, c. pleura, cc. sinovia, c. pleura, c.. peritoneal, cperitoneal, c.. aamnionmnion,, c. c. perickardial, perickardial,
Virus yang terkonsentrasi Virus yang terkonsentrasi
Tatalaksana PajanananTatalaksana Pajananan :: 1. 1.
Jangan Panik !Tapi selesaikan
dalam
<4 jam
Tatalaksana Pajananan: 2Tatalaksana Pajananan: 2
SegeraSegera
Luka tusuk Luka tusuk bilas air mengalir dan sabun / antiseptik bilas air mengalir dan sabun / antiseptik Pajanan mukosa mulut Pajanan mukosa mulut ludahkan dan kumur ludahkan dan kumur Pajanan mukosa mata Pajanan mukosa mata irigasi dg air/ garam fisiolofis irigasi dg air/ garam fisiolofis Pajanan mukosa hidung Pajanan mukosa hidung hembuskan keluar dan hembuskan keluar dan
bersihkan dengan airbersihkan dengan air Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekanJangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan salah Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan salah
satu:satu:- Betadine Betadine (povidone iodine 2.5%)(povidone iodine 2.5%) selama 5 mnt selama 5 mnt- Alcohol 70% selama 3 mntAlcohol 70% selama 3 mnt
CatatanCatatan :: chlorhexidine cetrimide bekerja melawan HIVchlorhexidine cetrimide bekerja melawan HIV,, tetapi bukan HBVtetapi bukan HBV
Tatalaksana PajanananTatalaksana Pajananan : 3: 3..
LaporkanLaporkan
Catat dan laporkan Catat dan laporkan Panitia PIN, Panitia K3, Atasan langsungPanitia PIN, Panitia K3, Atasan langsung Agar secepat mungkin diberi PPPAgar secepat mungkin diberi PPP
Perlakukan sebagai keadaan darurat Perlakukan sebagai keadaan darurat Obat PPP harus diberikan sesegera mungkin Obat PPP harus diberikan sesegera mungkin bila diperlukan (dalam 1-2 jam)bila diperlukan (dalam 1-2 jam)
PPP setelah 72 jam tidak efektifPPP setelah 72 jam tidak efektif Tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi Tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi
meski hingga satu minggu setelahnya (maks)meski hingga satu minggu setelahnya (maks) Pantau sesuai dengan protokol Pantau sesuai dengan protokol Tx.Tx. AR ARVV Hitung sel darah, LFT, kepatuhan, dukunganHitung sel darah, LFT, kepatuhan, dukungan
Tatalaksana Pajananan: 4Tatalaksana Pajananan: 4
Pertimbangkan
Profilaksis Pasca Pajanan
(PPP)
Didasarkan Derajat pajanan Status infeksi dari sumber
pajanan Ketersediaan obat PPP
Konseling Tindak lanjut dan Evaluasi
PPP untuk Hepatitis BPPP untuk Hepatitis B Vaksinasi dan respon Vaksinasi dan respon antibodi dari Petugas antibodi dari Petugas
KesehatanKesehatan±±
Status infeksi Sumber PajananStatus infeksi Sumber Pajanan
HBsAgHBsAg positif positif HBsAg negatifHBsAg negatif Tidak tahu Tidak tahu sarana pemeriksaan (-)sarana pemeriksaan (-)
Belum divaksinasiBelum divaksinasi 1 dos HBIG + seri 1 dos HBIG + seri vaksinasi hepatitis B vaksinasi hepatitis B
Seri vaksinasi Seri vaksinasi hepatitis Bhepatitis B
Seri vaksinasi hepatitis BSeri vaksinasi hepatitis BSumber pajanan berisiko Sumber pajanan berisiko tinggi tinggi obati seperti pada obati seperti pada HBsAg positif HBsAg positif
Pernah divaksinasiPernah divaksinasi
Diketahui sbg responderDiketahui sbg responder Tidak perlu PPPTidak perlu PPP Tidak perlu Tidak perlu PPPPPP
Tidak perlu PPPTidak perlu PPP
Diketahui sbg non-Diketahui sbg non-responderresponder
1 dosis HBI1 dosis HBIgg + ulangan + ulangan seri vaksinasi hepatitis B seri vaksinasi hepatitis B atau 2 dosis HBIatau 2 dosis HBIgg
Tidak perlu Tidak perlu PPPPPP
Sumber pajanan berisiko Sumber pajanan berisiko tinggi tinggi obati seperti pada obati seperti pada HBsAg positif HBsAg positif
Tidak diketahui status Tidak diketahui status respon antibodinyarespon antibodinya
Anti-HBs terpajanAnti-HBs terpajan cukup - tidak perlu PPP cukup - tidak perlu PPP tidak cukup - 1 dosis tidak cukup - 1 dosis HBIHBIgg + vaksin boster + vaksin boster
Tidak perlu Tidak perlu PPPPPP
Anti-HBs terpajanAnti-HBs terpajan cukup - tidak perlu PPP cukup - tidak perlu PPP tidak cukup - 1 dosis HBItidak cukup - 1 dosis HBIgg + vaksin boster + vaksin boster
Alur PPP pada pajanan HIV:Alur PPP pada pajanan HIV: 1. Menentukan Kategori Pajanan (KP)1. Menentukan Kategori Pajanan (KP)
Sumber pajanan berupa darah, cairan berdarah, atau bahan lain yang berpotensi menularkan infeksi (OPIM), atau alat kesehatan yang tercemar dari salah satu bahan tersebut?
OPIMTak perlu
PPP
Darah atau cairan berdarah
Kulit yg tak utuh atau selaput mukosa
Tidak
Macam pajanan yang terjadi
Kulit yang utuh Pajanan perkutaneus
Volume? Tak perlu PPP Seberapa berat?
Sedikit(mis. satu tetes, dalam
waktu singkat)
Banyak(mis. Beberapa tetes, percikan
darah darah banyak dan/atau dalam waktu lama)
Tidak berat(mis. Jarum solid atau goresan superfisial)
Lebih berat(mis. Jarum besar bersaluran, tusukan dalam, darah terlihat,
jarum bekas pasien)
KP 1 KP 2 KP 2 KP 3
Ya
Alur PPP pada pajanan HIV:Alur PPP pada pajanan HIV: 2. 2. Menentukan Kategori/ status HIV sumber pajanan Menentukan Kategori/ status HIV sumber pajanan
(KS-HIV)(KS-HIV)
Bagaimanakah Status HIV dari Sumber Pajanan?
KS HIV 1
KS HIV tidak tahu
HIV (-) HIV (+) Tak diketahui sumbernya
Tak perlu PPP
Pajanan dengan titer rendah, mis. Asimtomatik
dan CD4 tinggi
Pajanan dengan titer tinggi, mis. AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL yang meningkat atau tinggi atau
CD4 rendah
KS HIV 2
Tak diketahui
Pada umumnya Tak perlu PPP,
Perlu telaah kasus per kasus
Alur PPP pada pajanan HIVAlur PPP pada pajanan HIV 3. 3. Menentukan Pengobatan Profilaksis Pasca PajananMenentukan Pengobatan Profilaksis Pasca Pajanan
Kategori Pajanan
(KP)
Kategori Sumber pajanan (KS HIV)
Rekomendasi Pengobatan
1 1 (rendah) Obat tidak dianjurkanRisiko toksisitas obat > dari risiko terinfeksi HIV
1 2 (tinggi) Pertimbangkan AZT + 3TC + Indinavir + EfavirenPajanan memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan
2 1 (rendah) Dianjurkan AZT + 3TC + Indinavir + EfavirenKebanyakan pajanan masuk dalan kategori ini
23
21 atau 2
Dianjurkan AZT + 3TC + indinavir atau nelfinavir
Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis: AZT: 3 kali sehari @ 200 mg, atau 2 kali sehari @ 300mg3TC: 2 kali sehari @ 150mgIndinavir: 3x sehari @ 800mg 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan banyak minum, diet rendah lemah / Efaviren 1 x 600 mg
CATATCATAT
Tanggal dan jam kejadian (pajanan)Tanggal dan jam kejadian (pajanan) Uraian kejadian lebih rinciUraian kejadian lebih rinci Sumber pajanan bila diketahuiSumber pajanan bila diketahui Pengobatan PPP secara rinci bila Pengobatan PPP secara rinci bila
mendapatkannyamendapatkannya Tindak lanjutTindak lanjut Hasil pengobatamHasil pengobatam Simpan semua data pajananSimpan semua data pajanan
Tatalaksana Tatalaksana PPPPPP Konseling prates untuk petugas kesehatan Konseling prates untuk petugas kesehatan
yang terpajanyang terpajan Lakukan pemeriksaan awalLakukan pemeriksaan awal
HIVHIV Hep B and CHep B and C SyphilisSyphilis,, malaria malaria
Beri konseling untuk tidak menjadi donor darah, Beri konseling untuk tidak menjadi donor darah, harus berperilaku seksual dan suntikan yang harus berperilaku seksual dan suntikan yang aman sampai hasil diketahui aman sampai hasil diketahui
Konseling pasca tes dan berikan hasil tes awal Konseling pasca tes dan berikan hasil tes awal secepat mungkin kepada terpajansecepat mungkin kepada terpajan
Informasi kepada orang yang Informasi kepada orang yang terpajanterpajan
Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah = 0.3% jika Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah = 0.3% jika sumber pasien adalah HIV positifsumber pasien adalah HIV positif
Risiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaanRisiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan status PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan status
HIV dari sumber pasienHIV dari sumber pasien PPP tidak 100% efektifPPP tidak 100% efektif Minum ARVMinum ARV Efek samping ARV Efek samping ARV Hindari hubungan seks yang tak terlindungi sampai Hindari hubungan seks yang tak terlindungi sampai
konfirmasi setelah 3 bulankonfirmasi setelah 3 bulan
Penjelasan yang jelas oleh dokter mengenai risiko dan tindakan yang dapat digunakan untuk melepaskan stress dan kegelisahan!
Keputusan PPP harus ditangan terpajan! Tanda tangani formulir penolakan jika
Petugas Kesehatan menolak PPP
Informasi kepada orang yang terpajan
Follow up Laboratoris Waktu Jika meminum PPP Tidak meminum PPP
Data Dasar (Dalam waktu 8 hari)
HIV, HCV, HBVDL, Transaminase
HIV, HCV, HBV
Minggu ke 4 TransaminaseDL
Transaminase
Bulan ke 3 HIV, HCV, HBVTransaminase
HIV, HCV, HBVTransaminase
Bulan ke 6 HIV, HCV, HBVTransaminase
HIV, HCV, HBVTransaminase
INGAT!
HIV dan virus-virus lebih cenderung ditularkan melalui HUBUNGAN SEKSUAL atau melalui TRANSFUSI DARAH yang
terkontaminasi Kemungkinan tertular sebagai akibat
pajanan pada kecelakaan kerja lebih kecil
Follow up klinis Amati tanda-tanda yang menunjukan
serokonversi HIV (dalam 50-70%) dalam waktu 3 sampai 6 minggu Demam akut, Lymphadenopathy yang tersebar, Erupsi kulit Faringitis, Gejala-gejala flu non-specific, ulkus mulut atau area genital.
Evaluasi perilaku dan pengelolaan benda tajam Bila banyak kecelakaan telaah perilaku
atau alat perlu diganti Kurangi jahitan - ganti penggunaan
plester Sejauh mungkin hindari suntikan –
terbatas yang sangat perlu saja Hindari episiotomi yang tidak perlu
Risiko Kecelakaan Kerja
Risiko penularan HIV setelah tertusuk jarum dari klien HIV positif 3 : 1000
Risiko penularan HBV setelah tertusuk jarum dari klien HBV positif 27-37 : 100
Volume Percikan Darah terinfeksi HBV yang mampu menularkan HBV 10-8ml = 0.00000001 ml
Risiko Penularan di Sarana Pelayanan Kesehatan
Agen Cara pajanan Resiko infeksi
HBV Perkutaneus 30 %
HCV Perkutaneus 3 %
HIV Perkutaneus 0.3 %
HIV Mukokutaneus 0.03 %
Tindakan yang paling berisiko
Pengambilan darah, penutupan kembali jarum suntik
Memasukan dan menangani cairan IV Operasi Menangani darah atau cairan tubuh yang
terinfeksi di laboratorium Membersihkan, menangani dan menghancurkan
limbah sampah dan alat-alat medis yang terkontaminasi
TERUTAMA DALAM KEADAAN TERBURU-BURU!
Mutu pelayanan Keamanan Kesejahteraan pekerja
Kondisi lingkungan kerja mempengaruhi
Kewaspadaan Universal membantu menciptakan lingkungan kerja yang aman
Upaya meningkatkan keamanan dan lingkungan kerja yang kondusif Pemahaman para manager
risiko kerja dan cara pencegahan tatalaksana kecelakaan kerja
Penyediaan alat pelindung, bahan dan sarana perlengkapan KU
Pengembangan kebijakan, prosedur kerja yang rinci Dukungan bagi tenaga kesehatan: stres, burnout,
PPP, konseling pasca pajanan Supervisi Surveilans