03 farmakoterapi depresi major

21
FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR DAN ANTIDEPRESI

Upload: citra-rahayu

Post on 01-Jul-2015

295 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

FARMAKOTERAPI

DEPRESI MAJOR DAN ANTIDEPRESI

Page 2: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

TUJUAN PEMBELAJARAN1.Menjelaskan etiologi dan patofisiologi gangguan depresi

major.2.Mengidentifikasi gejala dan gambaran klinis dari

gangguan depresi major.3.Membedakan antidepresan menurut sifat farmakologi,

efek samping, profil farmakokinetik, profil interaksi obat, dan dosisnya.

4.Memprediksikan efek samping antidepresan berdasarkan farmakologinya.

5.Menyatakan tujuan farmakoterapi dalam gangguan depresi major.

6.Mengedukasi pasien dan perawatnya tentang penggunaan antidepresan yang cocok.

Page 3: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

JENIS-JENIS DEPRESI

* Depresi reaktif/sekunder (depresi eksogen)respons terhadap penyebab nyata : penyakit dan kesedihan. * Depresi endogengangguan biokimia ditentukan secara genetik, manifestasi ketidakmampuan atasi stres yang biasa.

* Depresi gangguan afektif bipolar, depresi mayor dan mania yang terjadi bergantian

• Depresi mayor - kesedihan yg dalam - hilangnya minat pada aktivitas biasa - selera makan yang buruk, - insomnia / hipersomnia, - retardasi atau agitasi psikomotor - penurunan dorongan seksual, kelelahan - perasaan tidak berharga, - penurunan konsentrasi - pikiran untuk mati atau bunuh diri. • Mania, - perasaan meningkat, meluap luap / ‑

iritabel, - aktivitas meningkat - wahan kebesaran, - kebutuhan tidur berkurang, - aktivitas berpotensi akibat menyakitkan.

Page 4: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

Depresi Major

Gangguan mood, seseorang mengalami satu atau lebih episode depresi mayor tanpa riwayat episode mania, campuran, atau hipomania

Page 5: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

ETIOLOGI

• Terlalu kompleks untuk dijelaskan dgn teori sosial, perkembangan, atau biologis.

• Beberapa faktor secara bersama-sama menjadi penyebab.

• Gejala yang dilaporkan secara konsisten mencerminkan perubahan neurotransmiter monoamin pada otak, khususnya norepinephrine (NE), serotonin (5-HT), and dopamine (DA)

Page 6: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

PATOFISIOLOGI• Hipotesis amin biogenik : Menurunnya kadar

neurotransmiter norepinephrine (NE), serotonin (5-HT), dan dopamine (DA) dalam otak

• Perubahan sensitivitas reseptor pascasinaps. Perubahan sensitivitas reseptor NE atau 5-HT2 berhubungan dgn mula depresi.

• Hipotesis Disregulasi. Kegagalan regulasi homeostatik sistem neurotransmiter.

• Sistem serotonergik maupun noradrenergik diperlukan fungsinya agar efek antidepresan terjadi.

• Peran dopamine (DA). Neurotransmisi DA di sekitar nukleus berhubungan dengan mekanisme aksi antidepressan.

Page 7: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

Tanda-tanda Klinis• Gejala emosional : tidak minat beraktivitas, sedih, pesimis, susah

bicara, putus asa, gelisah, penuh rasa bersalah, bayangan psikotik (halusinasi, delusi).

• Gejala fisik : lelah, nyeri (terutama sakit kepala), tidur teraganggu, nafsu makan terganggu (menurun atau meningkat), hilang hasrat seksual, keluhan saluran cerna dan pernapasan.

• Gejala Intelektual atau kognitif : daya konsentrasi kurang, lambat berpikir, daya ingat kekinian berkurang, bingung, tidak mampu mengambil kesimpulan.

• Gangguan psikomotorik : retardasi psikomotorik (lambannya gerakan fisik, proses berfikir dan bicara) atau agitasi psikomotorik.

Page 8: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

Tujuan Pengobatan

• Mengeliminasi atau mengurangi gejala depresi,

• Meminimalkan efek samping, • Memastikan kepatuhan terhadap pengaturan

dosis,• Memudahkan kembalinya fungsi-fungsi

normal, • Mencegah episoda depresi lanjut.

Page 9: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

Terapi Non-Obat (Non-farmakologi)

• Psikoterapi dan antidepressan berefek aditif.

• Psikoterapi sendiri tdk dianjurkan untuk pengobatan akut penderita depresi major yang parah.

• Untuk gangguan yang tidak begitu parah, kombinasi terapi tidak berefek yang khas.

• Terapi kognitif, perilaku, dan psikoterapi antapribadi berefek sama.

Page 10: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

Terapi Non-Obat (Non-farmakologi)

• ECT, terapi aman dan efektif untuk semua subtipe depresi major.

• Respon terapi cepat (10-14 hari). • Dikontraindikasikan terhadap tekanan

intrakranial meningkat, cedera otak, infark miokard, kondisi vaskular tak stabil.

• Efek samping ECT bingung, kegagalan daya ingat, sakit kepala, mual, dan sakit otot.

Page 11: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

PRINSIP UMUM TERAPI

• Umumnya, antidepresan memiliki efek yang sama bila diberikan dalam dosis sepadan.

• Faktor-2 yang mempengaruhi pemilihan antidepresan : riwayat respon pasien, riwayat respon keluarga, subtipe depresi, riwayat pengobatan medis, potensi interaksi obat, profil efek samping berbagai obat, harga obat.

• 65% - 70% pasien depresi major membaik dengan terapi obat.

• Depresi Melancholic berespon baik terhadap TCA, selective 5-HT reuptake inhibitors (SSRI), dan ECT.

Page 12: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

PRINSIP UMUM TERAPI

• Respon yang lebih baik terhadap penghambat MAO dilaporkan pada pasien depresi atipikal.

• Pasien yang gagal merespon TCA merespon dgn baik SSRI, atau sebaliknya.

• Penderita depresi psikis umumnya memerlukan ECT atau kombinasi terapi dengan antidepressan dan antipsikotik.

Page 13: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

Klasifikasi Obat• SSRI menghambat ambilan kembali 5-HT ke dalam neuron

prasinaps• TCA efektif untuk semua tipe depresi.• Penghambat MAO (MAOI), fenelzine dan tranilsipromin

meningkatkan kadar NE, 5-HT, dan DA di dalam sinaps melalui penghambatan sistem enzim monoamine oxidase.

• Trazodone dan nefazodone antagonis pada reseptor 5-HT2 dan menghambat ambilan kembali 5-HT. Afinitasnya sangat kecil terhadap reseptor kolinergik dan histaminergik.

• Aksi neurokimiawi paling kuat dari bupropion adalah penghambatan ambilan kembali DA

Page 14: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

ANTIDEPRESI TRISIKLIK

• Hambat ambilan neurotransmiter ke terminal prasinaps

• Hambat reseptor serotonik, α-adrenergik, histamin dan muskarinik

•Tingkatkan pikiran

•Perbaiki kewaspadaan mental

•Perbaikan alam pikiran (butuh 2 minggu atau lebih)

Page 15: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

PENGHAMBAT MAOBentuk senyawa kompleks yg stabil thdp enzim MAO

Peningkatan depot NE, ser, dan DA dalam neuron

FARMAKOKINETIK :

•Absorbsi oral mudah

•Perlu 2 -4 minggu untuk efek

•Metab dan eks cepat via urin

EFEK SAMPING

Akibat interaksi dengan tiramin

Page 16: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

Klasifikasi Obat

• Venlafaxine inhibitor kuat terhadap ambilan kembali NE, inhibitor lemah terhadap ambilan kembali DA.

• Maprotiline dan Amoxapine inhibitor ambilan kembali NE, efek kecil terhadap ambilan kembali 5-HT.

• Mirtazapine meningkatkan aktivitas noradrenergick dan serotonergik

• St John's Wort, obat herbal OTC, efektif terhadap depresi ringan hingga sedang.

Page 17: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

Efek Samping TCA

• Efek Antikolinergik (mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, retensi urin, takikardia, gagal memori), efek sedasi lebih mungkin terjadi dengan amin tersier daripada sekunder

• Hipotensi Ortostatik, akibat antagonisme 1-adrenergik

• Pelambatan konduksi jantung, terutama pasien yang telah mengalami sakit jantung.

• Efek samping karena tidak patuh obat : BB naik, keringat berlebihan, difungsi seksual.

Page 18: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

Efek Samping TCA

• Penghentian mendadak TCA (khususnya dari dosis tinggi) dpt timbulkan gejala kolinergik (pusing, mual, diare, insomnia, gelisah).

• Amoxapine adalah metabolit demetilasi dari loxapine, sebagai akibat efek DA reseptor pascasinaps, dihubungkan dengan efek samping extrapiramidal (EPS).

• Maprotiline, suatu tetrasiklik, menyebabkan bangkitan serng daripada TCA. Dosis maksimum 225 mg/day.

Page 19: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR

Efek Samping MAOI

• Paling umum hipotensi postural, dpat diminimalkan dengan dosis harian terbagi. Efek samping antikolinergik juga umum tapi lebih ringan daripada TCA

• Krisis hipertensi, reaksi sampingan yang berpotensi fatal bila diberikan bersama dengan makanan tertentu, terutama yang mengandung tiramin.

Page 20: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR
Page 21: 03 FARMAKOTERAPI DEPRESI MAJOR