03- amina

Upload: rama-danu-saputra

Post on 09-Jan-2016

811 views

Category:

Documents


44 download

DESCRIPTION

Aminaaaa

TRANSCRIPT

  • AMINA

    Dirangkum oleh : Ami Soewandi J.S. Tutuk B. Soewandi

  • AMINA Pengertian Umum :

    Senyawa organik turunan amonia (NH3) dimana atom H diganti oleh gugus alkil atau aril

    Pada atom Nitrogen terdapat satu pasang elektron bebas; karena itu amina bersifat basa, selain itu juga bersifat nukleofilik

    Senyawa golongan amina ditemui pada hewan maupun tumbuhan

    NCH3H3C

    H3C (R)HO

    H

    H3CO

    NH

    H

    (S)

    (R)

    (R)

    (S)

    O

    HO

    H3CO

    N CH3

    (Z)

    (Z)

    Trimetilamina

    Penyebab bau khas

    pada ikan

    Kuinin - antimalaria

    (diisolasi dari kulit batang

    pohon Cinchona)

    Codein - analgesik

    terdapat pada buah opium

  • Penggolongan Amina

    Berdasarkan jumlah substituen yang terikat pada atom N, maka amina

    dibedakan menjadi :

    Amina primer (RNH2) : CH3NH2 (metilamina)

    Amina sekunder (R2NH) : (CH3)2NH (dimetilamina)

    Amina tersier (R3N) : (CH3)3N (trimetilamina)

    Pemakaian istilah primer, sekunder, tersier pada golongan amina berbeda

    dengan senyawa golongan alkohol dan alkil halida.

    C

    CH3

    H3C

    CH3

    OH C

    CH3

    H3C

    CH3

    NH2 N :

    CH3

    H3C

    CH3

    tert-Butil alkohol

    (alkohol tersier)

    tert-Butilamina

    (amina primer)

    Trimetilamina

    (amina tersier)

  • Senyawa yang mengandung atom N dengan empat

    substituen disebut garam amonium kuarterner, dimana

    atom N bermuatan positif (mengapa ?)

  • Tata nama amina

    Amina primer

    1. Nama substituen alkil + amina

    2. Kata amina menggantikan akhiran a pada nama induk

    3. Amina dengan lebih dari satu gugus fungsi, maka NH2 merupakan substituen amino dari nama induk (diletakkan sebagai awalan)

  • Amina sekunder dan amina tersier

    1.Simetris : substituen pada atom N gugus yang sama

    Ditambah awalan di- atau tri- pada substituen alkil

    2. Asimetris : substituen pada atom N gugus yang berbeda

    Dinamai sebagai amina primer tersubstitusi pada atom N

    N

    H

    N

    CH2CH3

    CH2CH3H3CH2C

    Difenilamina Trietilamina

    N CH2CH2CH3

    H3C

    H3CN

    CH2CH3H3C

    N,N-dimetilpropilamina

    nama induk : propilamina

    substituen : dua gugus metil

    N-etil-N-metilsikloheksilamina

    nama induk : sikloheksilamina

    substituen : etil & metil

  • Amina aromatis ( = arilamina )

    Contoh arilamina sederhana adalah

    anilin

    toluidin (ada 3 isomer : o- ; m- ; p-)

    aminonaftalena (ada 2 1somer : - dan - )

    Gambarkan strukturnya :

    N,N-dimetilanilin

    2,4-dimetilanilin

    1,2-diaminonaftalena

    NH2 NH2

    CH3anilin o-toluidin

    NH2

    1-aminonaftalenna

    = -naftilamina

  • Amina heterosiklis

    Atom N merupakan bagian dari cincin

    Setiap sistem cincin heterosiklis mempunyai nama yang berbeda

    Pada cincin N-heterosiklis, atom N selalu diberi nomor 1

    N

    N

    N

    NH

    NH

    N

    NH

    NH

    N

    NH

    piridin pirol kuinolin imidazol

    piperidin pirolidin indol pirimidin

    1

    2

    3

    1

    2

    34

    5

    6

    7

    1

    2

    3

    45

    6

    7

    8

    1

    2

    3

    1

    2

    34

    5

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

  • Soal Latihan

    Beri nama senyawa berikut (sistem IUPAC, kalau ada nama trivial)

    Gambarkan struktur senyawa berikut :

    a. Triisopropilamina e. 5-metoksiindol

    b. N-metilanilin f. 4-(N,N-dimetilamino)piridin

    c. N-isopropilsikloheksilamina g. N-etilpirol

    d. N-etil-N-metilsiklopentilamina h. 1,3-dimetilpirol

    NH2

    BrBr

    CH2CH2NH2

    NHCH2CH3

    N CH2CH2CH3

    N

    CH3

    CH2CH3

    H2NCH2CH2CH2CN

    H2N

    C

    O

    CH3CH3CH2CHCH2CO2H

    N(CH3)2

    NH(CH3)2Cl CH2CH2NHCH3

  • Sifat Fisis and Struktur Amina (1)

    Amina tersier mempunyai titik didih lebih rendah daripada amina primer atau sekunder dengan berat molekul yang sebanding

    Amina dengan berat molekul rendah dapat larut dalam air meskipun merupakan amina primer, sekunder, atau tersier

    N

    RR'

    H

    N

    RR'

    H

    N

    RR'

    HN

    RR'

    H

    N

    RR'

    H

  • Sifat Fisis and Struktur Amina (2)

    Amina primer dan sekunder dapat membentuk ikatan hidrogen antar

    molekulnya maupun dengan molekul air.

    Amina tersier tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul

    tetapi dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air (sebagai pendonor

    ikatan-H)

    Amina mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan alkana dengan

    MR yang mirip :

    Dietilamina (MR 71,7) td = 56,30C

    Pentana (MR 72,1) td = 36,10C

    Amina dengan MR rendah mempunyai bau spesifik :

    Trimetilamina : bau khas seperti ikan

    Cadaverine (= 1,5-pentanadiamina) : bau seperti mayat

  • Struktur Amina Atom nitrogen pada amina mempunyai hibridisasi sp3

    Ketiga gugus dan pasangan elektron

    pada atom N membentuk tetrahidral

    Sudut C-N-C besarnya 1080,

    bentuknya piramidal

    Muatan parsial negatif terlokalisasi

    di daerah pasangan elektron bebas

    Bila ke tiga substituen berbeda, amina bersifat kiral

    Terdapat sepasang enantiomer, tetapi tidak dapat dipisahkan; sebab kedua enantiomer selalu berubah melalui proses interkonversi

    piramidal pada suhu kamar

  • Kebasaan Amina

    Adanya pasangan elektron bebas pada atom N menyebabkan :

    a. Amina bersifat basa (bereaksi dengan asam membentuk garam)

    Amina bersifat lebih basa dibandingkan alkohol, eter, atau air

    (bandingkan keelektronegatifan atom N dan O)

    b. Amina bersifat nukleofilik (bereaksi dengan elektrofil)

  • Larutan amina dalam air bersifat basa (air berfungsi sebagai

    proton donor). Kebasaan amina (RNH2) dinyatakan dengan Kb

    atau pKb.

    Dalam praktek, untuk mengukur kebasaan amina dinyatakan

    berdasarkan keasaman (Ka atau pKa dari ion amoniumnya (RNH3+)

    RNH2 H2ORNH3 OH

    - [RNH3]

    [RNH2]

    [OH-]

    Kb =

    pKb = - log Kb

    RNH3 H2ORNH2 KH

    [RNH2]

    [RNH3]

    [H3O+]

    Ka =

    pKa = - log Ka pKb = 14 - pKa

  • RNH3 H2ORNH2 KH

    bila pKa garam amonium kecil

    (asam kuat), maka amina adalah basa lemah

    bila pKa garam amonium besar

    (asam lemah), maka amina adalah basa kuat

    Basa lemah :

    pKa ion amonium kecil

    Basa kuat :

    pKa ion amonium besar

  • Kebasaan beberapa senyawa amina

    Nama Struktur pKa ion amonium

    Amoniak NH3 9,26

    Alkilamina primer

    Etilamina CH3CH2NH2 10,81

    Metilamina CH3NH2 10,66

    Alkilamina sekunder

    Pirolidin 11,27

    Dimetilamina (CH3)2NH 10,73

    Dietilamina (CH3CH2)2NH 10,49

    Alkilamina tersier

    Trietilamina (CH3CH2)3N 11,01

    Trimetilamina (CH3)3N 9,81

    Arilamina

    Anilin 4,63

    Amina heterosiklis

    Piridin 5,25

    Pirol 0,4

    N H

    N H

    NH2

    N

  • Hal-hal yang mempengaruhi kebasaan

    1. Efek induksi :

    +I : pendorong elektron basa naik

    -I : penarik elektron basa turun

    NH3 pKa 9,26 CH3 :pendorong elektron

    CH3NH2 pKa 10,66 makin banyak gugus CH3

    (CH3)2NH pKa 10,73 basa meningkat

    2. Efek halangan ruang; menurunkan kebasaan

    N :

    H3C

    H3CH

    N :

    H3C

    H3CH3C

    Dimetilamina (pKa = 10,73) Trimetilamina (pKa = 9,81)

    Halangan ruang oleh 3 gugus alkil

    mempersulit pengikatan proton

  • 3. Hambatan rotasi bebas; akan meningkatkan kebasaan

    4. Kearomatikan

    CH3

    H2C

    NH

    CH2

    H3C

    Dietilamina (pKa = 10,49)

    Rotasi bebas pada ikatan tunggal

    mempersulit pengikatan proton

    H2C

    H2C

    NH

    CH2

    CH2

    Pirolidin (pKa = 11,27)Hambatan rotasi bebas oleh adanya cincin, mempermudah penerimaan proton

    H2C

    H2C

    NH

    CH2

    CH2 HC

    HC

    NH

    CH

    CH

    Pirolidin (pKa = 11,27)

    Senyawa non-aromatis

    Pirol (pKa = 0,4)

    Pasangan elektron atom N merupakan

    bagian sistem aromatik. Tidak bersifat basa

  • 5. Hibridisasi atom N makin besar sifat orbital s, makin sulit melepaskan pasangan elektron.

    Basa makin lemah

    6. Resonansi Pasangan elektron makin sulit dilepaskan bila terlibat dalam sistem

    resonansi. Basa makin lemah.

    NH2

    + H2O

    NH3

    + OH

    NH2 NH2 NH3 NH3

    NH2 NH2 NH2

    resonance

    stabilization of

    the free base,

    increases the H, shifts the

    ionization to the

    left, decreasing

    base strength.

    (CH3)3N :

    trimetilamina (N-sp3)

    pKa = 9,8

    N

    piridin (N-sp2)

    pKa = 5,2

    H3C C N :

    asetonitril (N-sp)

    pKa < 0

  • Pengaruh substituen terhadap kebasaan amina aromatis

    Gugus pendonor elektron akan menstabilkan ion anilinium, berarti H makin kecil, sehingga menggeser kesetimbangan ionisasi ke kanan

    yang menyebabkan kebasaan bertambah kuat

    Gugus penarik elektron akan megurangi kestablan ion anilinium, meningkatkan H, sehingga kesetimbangan ionisasi bergeser ke kiri yang mengakibatkan kebasaan senyawa akan berkurang.

    Soal :

    Urutkan kebasaan senyawa berikut (mulai yang paling kuat sifat basanya)

    Anilin; siklohexilamina; p.nitroanilin; p.metoksianilin; ammonia

    NH2

    + H2O

    NH3

    + OH

    G G

  • NH2Y NH3YH2O-OH

    Substituen Y pKa

    -NH2 6,15

    -OCH3 5,34 gugus

    -CH3 5,08 aktivator

    -H 4,63

    -Cl 3,98

    -Br 3,86 gugus

    -CN 1,74 deaktivator

    -NO2 1,00

    Basa makin

    kuat

    Basa makin

    lemah

  • Soal Latihan :

    1. Manakah dari pasangan senyawa berikut yang lebih basa sifatnya, beri

    penjelasan !

    a. CH3CH2NH2 atau CH3CH2CONH2 c. NaOH atau CH3NH2

    b. CH3NHCH3 atau piridin d. anilin atau sikloheksilamina

    2. Harga pKa ion benzilaminium (C6H5CH2NH2+) = 9,33; sedangkan pKa

    propilaminium = 10,71. Manakah yang lebih basa sifatnya, benzilamina atau

    propilamina? Berapakah harga pKb dari benzilamina dan propilamina ?

    3. Urutkan kebasaan senyawa berikut, mulai yang paling basa sifatnya !

    a. p-nitroanilin, p-aminobenzaldehid, p-bromoanilin

    b. p-kloroanilin, p-aminoasetofenon, p-metilanilin

    c. p-(trifluorometil)anilin, p-metilanilin, p-(fluorometil)anilin

    4. Pada struktur histamin berikut ini terdapat tiga buah atom N. Urutkan

    peningkatan kebasannya, dan beri penjelasan !

    NH2N

    NH

    Histamin

  • Sifat basa amina dapat dipakai untuk memurnikan amina dari

    campurannya dengan senyawa netral (misalnya alkohol atau keton)

    Amina + senyawa netral lain

    Lapisan eter

    (senyawa netral)

    Lapisan air

    (R-+NH3Cl-; grm amonium)

    Lapisan eter

    (amina)

    Lapisan air

    (NaCl)

    Dilarutkan dalam eter

    Ditambah HCl, H2O

    Ditambah NaOH, eter

    Bagaimana cara pemisahan

    campuran benzilalkohol dan

    benzilamina dalam larutan eter ?

  • Pembuatan Khusus Amina Primer

    Jumlah atom C tetap

    a. Substitusi nukleofilik

    1. alkilasi RX dengan Na-azida, dilanjutkan hidrolisis

    2. alkilasi RX dengan K-ftalimida, dilanjutkan hidrolisis basa

    b. Reduksi senyawa nitro

    Penambahan satu atom C

    a. Reduksi senyawa nitril

    b. Reduksi amida primer

    Pengurangan satu atom C

    a. Tata-ulang Hofmann

    b. Tata-ulang Curtius

  • Pembuatan Amina

    Melalui Reaksi Substitusi Nukleofilik

    A. Alkilasi Ammonia

    Reaksi ammonia dengan alkil halida membentuk garam aminium

    Garam aminium ditambah basa menghasilkan amina primer

    Metode ini terbatas karena terjadi alkilasi berulang

    Dengan pemakaian ammonia berlebih akan meminimalkan terjadinya multi-alkilasi

  • B. Alkilasi Ion Azida diikuti oleh Reduksi Amina primer disintesis lebih efisien melalui reaksi antara ion azida

    dengan alkil halida yang dilanjutkan reduksi alkilazida menjadi amina.

    C. Sintesis ftalimid Gabriel Amina primer juga dapat dibuat melalui sintesis Gabriel Tahap awal sintesis Gabriel adalah alkilasi terhadap K-ftalimida

    Reaksi N-alkilftalimida dengan hydrazine dalam etanol panas menghasilkan

    amina primer (hidrolisis dapat juga dilakukan dengan NaOH)

  • Pembuatan Amina Aromatik primer melalui

    Reduksi senyawa Nitro

    Amina aromatik disintesis dengan mereduksi senyawa nitro aromatik yang sesuai

    Satu molar ekuivalen dari hidrogen sulfida dalam larutan amonia/etanol dipakai mereduksi satu gugus nitro dengan adanya gugus nitro yang lain

  • Pembuatan Amina primer melalui reaksi tata-ulang

    Hoffman dan tata-ulang Curtius

    Amida tak-tersubstitusi dapat diubah menjadi amina primer dengan

    pengurangan gugus karbonil-amida melalui tataulang Hofmann

    Sebagai pereaksi dipakai Br2 dalam larutan NaOH

    Tataulang Curtius berlangsung melalui intermediat suatu asil azida

    Asil azida diperoleh dari klorida asam

    Tataulang asil azida terjadi dengan lepasnya N2, suatu leaving group

    yang sangat stabil

    Pada tahapan terakhir, isosianat akan terhidrolisis oleh penambahan air

  • Contoh penggunaan reaksi Hofmann dan Curtius

    Bagaimanakah cara pembuatan o-metilbenzilamina dari suatu asam karboksilat, baik dengan

    melalui tataulang Hofmann maupun tataulang Curtius ?

    Strategi :

    Tataulang Hofmann dan tataulang Curtius mengubah asam karboksilat menjadi amina primer

    dengan pengurangan satu atom C.

    Tatulang Hofmann dari amida; tataulang Curtius dari halida asam

    Kedua reaksi mulai dengan asam karboksilat yang sama, dimana gugus COOH diganti dengan gugus NH2

    Pada reaksi ini sebagai bahan awal dipilih asam o-metilfenilasetat

    Penyelesaian :

    Soal :

    Bagaimana pembuatan senyawa berikut melalui tataulang Hofmann dan Curtius?

    a. 3,3-dimetilbutanamina b. p-toluidin

    CH3

    CC

    O

    OH

    H H

    CH3

    CC

    O

    Cl

    H H

    CH3

    CNH2

    H H1. NH3

    2. Br2, NaOH, H2O

    1. NaN3

    2. H2O, panas

    SOCl2

    asam o-metilfenilasetat o-metilbenzilamina

  • Pembuatan Amina Primer, Sekunder, dan Tersier

    melalui Aminasi Reduksi Aldehid dan keton bereaksi dengan ammonia, amina primer atau amina

    sekunder menghasilkan imina atau garam iminium

    Imina dan ion iminium kemudian dapat direduksi menjadi amina primer, sekunder, atau tersier yang baru

  • Reaksi reduksi dilakukan menggunakan metode

    hidrogenasi katalitik atau dengan pereaksi reduksi

    NaBH3CN dan LiBH3CN merupakan pereduksi yang efektive untuk reaksi aminasi reduksi

  • O H N CH3

    H3C

    H3CN

    CH3

    HNaBH3CN

    CH3OH

    H2O

    sikloheksanon N,N-dimetilsikloheksilamina(85%)

    NHCH3 NH2CHO NaBH3CN NaBH3CN

    CH2NH2CH2O

    N-metil-2-feniletilamina

    Contoh reaksi :

    Contoh soal :

    Bagaimana pembuatan N-metil-2-feniletilamina dengan metode aminasi reduktif ?

  • Pembuatan Amina primer, sekunder, atau tersier

    melalui reduksi terhadap senyawa nitril, oksim,

    atau amida Reduksi amida akan menghasilkan amina primer, sekunder

    atau tertier

    Reduksi nitril atau oksim hanya menghasilkan amina primer

  • NH2

    CH2CH2NH2

    CH2NH2

    CHCH3

    NH2

    H3C

    H3C

    NH2

    CH3 HNO3

    H2SO4

    H3C NO2

    H2, Ni

    Br2,hvCH2Br

    NH3

    (CH3CO)2O

    AlCl3

    H3C CCH3

    O NH3

    H2,Ni

    CH2BrNaCN

    CH2CN2 H2

    Pt

    COOHPCl3

    COClNH3

    CONH2

    OBr-

    KM

    nO

    4,h

    eat

    Br2,hv

  • Reaksi Amina Pasangan elektron bebas pada atom nitrogen dari

    amina berperan pada sifat-sifat kimia dari amina

    Pasangan elektron dapat berfungsi sebagai basa atau sebagai nukleofil

  • Reaksi Eliminasi Hofmann

    Mirip reaksi 3o ROH dalam asam yang membentuk alkena

    Amina dipanaskan dengan basa Ag2O akan menghasilkan alkena

    Atom N diubah menjadi N-kuarterner melalui reaksi metilasi (pereaksi CH3I berlebih) supaya berfungsi sebagai gugus pergi yang baik

    Mekanisme reaksi berlangsung melalui reaksi E-2:

    penarikan proton oleh basa bersamaan dengan lepasnya N(CH3)3

    CH3(CH2)3CH2CH2NH2

    CH3(CH2)3CH=CH2

    CH3(CH2)3CH2CH2N+(CH3)3 I

    -

    N(CH3)3

    CH3I berlebih

    Ag2O

    H2O, panas

    heksilamina

    1-heksena (60%)

    HO: -

    C C

    H

    N(CH3)3

    C C H2O N(CH3)3

    grm amonium kuarterner

    alkena

    E-2

  • Bila produk eliminasi lebih dari satu macam alkena, hasil utama adalah alkena yang tersubstitusi paling sedikit (aturan Hofmann).

    Penyebabnya N-kuarterner adalah gugus lepas yang meruah, maka atom H yang bereaksi dengan basa adalah H yang paling kecil halangan ruangnya

    CH3CH2CH2CHCH3

    N CH3H3C

    CH3-OH

    CH3CH2CH2CH=CH2 CH3CH2CH=CHCH3

    lebih terlindungi

    lebih sulit bereaksi

    kurang terlindungi

    lebih mudah bereaksi

    Ag2O

    H2O, panas

    1-pentena (94%)

    2-pentena (6%)

    Contoh soal :

    Produk apa yang diharapkan terjadi pada eliminasi Hofmann ?

    Terdapat tiga jenis H, yang paling mudah lepas adalah H yang terikat

    pada atom C-primer (halangan ruang paling kecil)

    CHC

    NH

    CH3

    H H

    H CH2CH3

    CHCH2

    CH3

    N(CH3)2

    H2C CH21. CH3I berlebih

    2. Ag2O, H2O, panas

  • Reaksi Aril Amina (amina aromatis)

    Substitusi elektrofilik pada senyawa aromatis (SE-Ar)

    Pada reaksi SE-Ar, gugus NH2 merupakan gugus aktivator kuat (langsung terjadi trisubstitusi); juga berfungsi sebagai gugus

    pengarah orto-para NH2

    Br2

    H2O

    NH2

    BrBr

    Branilin

    2,4,6-tribromoanilin (100%)

    Selain itu, pasangan elektron bebas pada atom N bersifat basa yang akan

    bereaksi dengan katalis AlCl3 (suatu asam Lewis) sehingga tidak terjadi

    reaksi Friedel-Crafts (alkilasi maupun asilasi)

    NH2

    AlCl3

    NH2Cl3Al

    anilin

  • Penambahan anhidrida asetat pada amina akan membentuk senyawa N-terasetilasi.

    Gugus asetamido (-NHCOCH3) tetap berfungsi sebagai pengarah o-p, tetapi

    efek aktivator lebih lemah dan kurang basa.

    Pada bromasi, akan menghasilkan produk mono-bromo, dan hidrolisis dalam basa

    akan menghasilkan amina

    Bila posisi para dari gugus asetamido tidak tersubstitusi, maka elektrofil

    akan menempati posisi para

  • NH

    O

    H3C NH

    O

    H3C

    S

    Cl

    OO

    N

    H

    O

    H3C

    SNH2

    OO

    H2N

    SNH2

    OO

    NaOH,H2O

    NH3HOSO2Cl

    asetanilida

    sulfanilamida

    H2N

    SNH

    OO

    sulfathiazol

    N

    S

    Sebagai contoh adalah pembuatan obat golongan sulfa :

    Soal :

    Sarankan suatu cara sintesis sulfathiazol dari benzena dan amina yang sesuai

    Bagaimanakah cara pembuatan senyawa berikut dari bahan awal benzena :

    a. N,N-dimetilanilin c. p-kloroanilin

    b. m-kloroanilin d. 2,4-dimetilanilin

  • Reaksi Amina dengan Asam Nitrit Asam nitrit (HONO) dibuat baru (in situ) dari reaksi antara

    Natrium nitrit dengan larutan asam kuat

    Reaksi Amina Alifatis Primer dengan Asam Nitrit

    Amina primer mengalami diazotizasi dengan asam nitrit

    Garam diazonium yang tak stabil terurai membentuk karbokation

    Karbokation bereaksi lebih lanjut membentuk alkena, alkohol and alkil halida

  • Reaksi arilamina primer dengan asam nitrit menghasilkan

    pembentukan garam arenadiazonium yang relatif stabil

    Reaksi ini berlangsung melalui pembentukan intermediat N-nitrosoamina

    N-nitrosoamina diubah menjadi ion diazonium dalam beberapa tahapan reaksi

  • Reaksi Substitusi garam Arenadiazonium Garam Arildiazonium segera bereaksi dengan berbagai pereaksi

    nukleofilik menghasilkan senyawa aromatik yang sangat beragam

    Garam arildiazonium dibuat dari arilamina yang sesuai

    Arilamina dapat dibuat melalui reduksi senyawa nitroaromatik

  • Reaksi Sandmeyer: Penggantian Gugus Diazonium oleh -Cl, -Br or -CN Mekanisme reaksi Sandmeyer belum diketahui dengan pasti tetapi

    diperkirakan melalui pembentukan radikal

  • Reaksi Coupling dari Garam Arenadiazonium Ion Arenadiazonium berperan sebagai elektrofil dengan senyawa amina

    aromatis yang sangat reaktif misalnya fenol atau amina aromatik tersier

    Reaksinya disebut reaksi coupling diazo

    Coupling dengan golongan fenol paling baik berlangsung dalam larutan sedikit alkalis

    Dalam larutan alkalis membentuk ion fenoksida yang lebih cepat mengadakan coupling

    Bila larutan terlalu basa, akan terbentuk diazohidroksida yang non-reaktif

  • Fenol dan turunan anilin mengadakan coupling terutama pada posisi para; kecuali bila posisi para telah terisi maka substituen

    akan terikat pada posisi orto

  • Senyawa Azo biasanya dipakai sebagai zat warna Senyawa azo hasil reaksi coupling membentuk sistem terkonyugasi yang

    panjang dan umumnya merupakan senyawa yang berwarna (menyerap di

    daerah sinar tampak).

    Gugus -SO3-Na+ ditambahkan pada molekul untuk meningkatkan kelarutan

    dalam air, dan untuk mengikatkan zat warna pada serat yang polar misalnya

    wool, katun

    Contoh : Orange II dibuat dari 2-naftol dan Na-sulfanilat