anatomi & fisiologi sistem...

54
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN Atika Dalili Akhmad, M. Sc., Apt

Upload: others

Post on 15-Jan-2020

146 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

ANATOMI & FISIOLOGI

SISTEM ENDOKRIN

Atika Dalili Akhmad, M. Sc., Apt

Page 2: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

PENDAHULUAN

Endocrinology Ilmu yang mempelajari tentang sistem komunikasi kimia yang mengontrol sejumlah besar dari proses fisiologis di dalam tubuh (organ endokrin dan hormon endokrin)

Sistem Endokrin Terdiri dari sistem kelenjar non-duktus yang sangat berintegrasi & tersebar luas, dengan tujuan untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh

Page 3: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Fungsi Sistem Endokrin

Memelihara dan mengatur fungsi vital :

respon terhadap stres & cedera

pertumbuhan & perkembangan

reproduksi

homeostasis ion

metabolisme energi

PENDAHULUAN

Page 4: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

PENDAHULUAN

Hormon bertindak

sebagai "pembawa

pesan“ melalui

aliran darah ke

berbagai sel dan

menerjemahkan

"pesan“ sebagai

tindakan

Page 5: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Hormon ?

Fungsi Hormon :

Pertumbuhan dan

perkembangan

Metabolisme tubuh

(Digestion, breathing,

circulation, and keep of

thermal body)

Fungsi seksual dan

reproduksi

Mood

Sifat-Sifat :

Bekerja secara spesifik pada organ,

bagian tubuh tertentu atau aktivitas

tertentu

Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang

sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh

besar terhadap aktivitas tertentu dalam

tubuh

Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak

spontan seperti pada pengaturan oleh

syaraf

Tidak dihasilkan setiap waktu. Hormon

diproduksi hanya apabila dibutuhkan

Page 6: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Mekanisme kerja Hormon ?

Merubah permeabilitas

membran plasma atau

potensial membran

atau keduanya melalui

pembukaan penutupan

kanal ion

Menstimulasi sintesis

enzim atau protein

lainnya dalam sel

Mengaktifkan atau

menonaktifkan enzim

Menginduksi aktivitas sekresi

Menstimulasi mitosis

Page 7: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Klasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID

Katekolamin Hormon Tiroid

Struktur

vasopresin

epinefrin

Tiroksin,T4

kortisol

Kelarutan Hidrofilik Hidrofilik Lipofilik Lipofilik

Transportasi

dalam darah

Sbg hormon bebas Sebagian terikat

protein plasma

Sebagian terikat

protein plasma

Sebagian terikat

protein plasma

Hormon jenis

ini

Semua hormon dari

hipotalamus, hipofisis

anterior, hipofisis

posterior, pankreas,

paratiroid, saluran

pencernaan, ginjal,

hati, sel c tiroid,

jantung

Hanya hormon-

hormon dari

medula adrenal

Hanya hormon-

hormon dari sel

folikel tiroid

Hormon-hormon

dari korteks

adrenal dan

gonad, dan

sebagian besar

hormon plasenta

Page 8: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Hormon dan Saraf

Perbedaan Hormon Saraf

Aksi Lambat Cepat

Pengaturan

Sistem

Jangka Panjang, ditandai

dengan pertumbuhan dan

perkembangan

Jangka Pendek, ditandai

dengan denyut jantung dan

kontraksi otot

Sekresi Hormon Neurotransmitter

Komunikasi Komunikasi melalui sistem

sirkulasi

Komunikasi antar neuron

melalui synapsis

Page 9: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Anatomi Kelenjar Hormon

Kelenjar Hormon

Endokrin

Melepas sekresi

langsung ke dalam darah

Terdapat pada Pulau Langerhans, kelenjar gonad,

adrenal, hipofise, tiroid, paratiroid

Eksokrin Melepas sekresi ke

dalam duktus

Pada permukaan tubuh (Kulit & organ internal) yaitu lapisan traktus intestinal-sel APUD (amine precursor

reuptake decarboxylase)

Page 10: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Endokrin

Page 11: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Hipofisis/Pituitari

Page 12: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Hipofisis/Pituitari

Kelenjar hipofisis (pituitari)

master of gland

kelenjar pengendali &

pengatur kegiatan lainnya.

Bentuk kelenjar : bulat,

kecil, diameter 1,3cm,

Hipofisis dibagi 3 :

anterior / adenohipofisis,

posterior / neurohipofisis,

pars intermedia (bagian

tengah)

Page 13: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Hipofisis POSTERIOR Hipotalamus dan

kelenjar hipofisis

posterior

membentuk suatu

sistem

neurosekretorik

yang mengeluarkan

hormon peptida

yaitu :

VASOPRESIN (Anti

Diuretik Hormon

/ADH)

OKSITOSIN

Meningkatkan retensi

H2O oleh ginjal

(efek antidiuretik)

Kontraksi otot polos

arteriol (vasopresor)

Kontraksi otot polos uterus

Mendorong pengeluaran susu

dari kelenjar mammaria

Page 14: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Hipofisis ANTERIOR

Hormon yg dihasilkan oleh Lobus

Anterior :

Thyroid-stimulating hormone

(TSH)

Adrenokortikotropik hormone

(ACTH)

Growth Hormone (GH)

Follicle-stimulating hormone (FSH)

Luteinizing Hormone (LH) –

interstisial sel hormon

Prolaktin (PRL)

Melanocyte-Stimulating Hormon

(MSH)

Gonadotropin Hormon Tropik

Page 15: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon
Page 16: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon
Page 17: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kretinisme

Akromegali

Page 18: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Hipofisis Pars Media

Page 19: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Pengaturan Hormon Hipofisis Anterior

Dua Faktor penting yang mengatur sekresi hormon hipofisis anterior :

1) Hormon Hipotalamus

2) Umpan Balik oleh hormon organ sasaran

Hormon-Hormon Pelepas (releasing hormone) dan penghambat (inhibiting hormone) hipotalamus disalurkan ke hipofisis anterior melalui sistem porta hipotalamus-hipofisis untuk mengontrol sekresi hormon hipofisis anterior. Hormon-hormon ini disebut hormon hipofisiotropik (hormon hipotalamus).

Page 20: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

sistem porta hipotalamus-hipofisis

1) Hormon Hipotalamus

Page 21: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon
Page 22: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

2) Umpan Balik oleh hormon organ sasaran

Page 23: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Mekanisme Aksi Hormon-Reseptor

Page 24: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Tiroid

Page 25: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Sel-sel tiroid tersusun

menjadi gelembung

berongga yang

membentuk unit

fungsional, FOLIKEL.

Sel folikel dipenuhi

oleh KOLOID, suatu

bahan yang

berfungsi sbg

tempat penyimpanan

hormon-hormon tiroid

Kelenjar Tiroid

Konstituen utama koloid adl molekul besar

dan kompleks disebut Tiroglobulin (Tg)

Hormon yg mengandung iodium (asam

amino tirosin) :

1) Tetraioditironin (T4, Tiroksin)

2) Triiodotironin (T3)

Page 26: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Pembentukan, Penyimpanan, dan

Pengeluaran Hormon Tiroid

Diatur oleh hormon TSH dan TRH

Page 27: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Efek T3 dan T4

1) Efek pada Laju metabolisme Peningkatan laju metabolik basal

2) Efek Kalorigenik kalorigenik = penghasil panas, terjadi peningkatan laju metabolisme yang menyebabkan peningkatan produksi panas

3) Efek pada metabolisme perantara, contoh : Glukosa glikogen, bentuk simpanan glukosa, dipermudah krena adanya hormon tiroid

4) Efek simpatomimetik, efek yang dihasilkan oleh sistem saraf simpatis hormon tiroid meningkatkan ketanggapan sel sasaran terhadap epinefrin dan norepinefrin shg aktifitas sistem saraf simpatis meningkat

Page 28: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Efek T3 dan T4

5) Efek pada sistem kardiovaskuler meningkatkan

kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi otot jantung

6) Efek pada pertumbuhan dan sistem saraf

mendorong sekresi hormon pertumbuhan

(Somatomedin)

Mendorong perkembangan normal SSP

Page 29: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Jenis Disfungsi Tiroid

DISFUNGSI

TIROID

PENYEBAB KONSENTRASI HORMON RELEVAN

DALAM PLASMA

GONDOK

ADA?

Hipotiroidisme Kegagalan primer

kelenjar tiroid

T3 dan T4 , TSH YA

Sekunder krena kegagalan

hipotalamus atau hipofisis

anterior

T3 dan T4, TRH dan/atau

TSH

TIDAK

Kurangnya iodium dalam

makanan T3 dan T4 , TSH

YA

Hipertiroidisme Adanya Imunoglobulin

perangsang tiroid (TSI)

(Penyakit Grave)

T3 dan T4 , TSH

YA

Sekunder akibat kelebihan

sekresi hipotalamus atau

hipofisisanterior

T3 dan T4, TRH dan/atau

TSH

YA

Hipersekresi tumor tiroid T3 dan T4 , TSH YA

Page 30: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Grave’s Disease

Page 31: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Paratiroid

Ukuran sangat kecil, melekat / berdekatan dengan kel. Tiroid

Pada manusia berjumlah 4 buah.

Memiliki masa 40 mg

Fungsi Kelenjar Paratiroid: - mendorong absorsi calsium (Ca2+) pada usus

- Mendorong ekskresi pospat melalui urine

- Berperan dalam proses penulangan(ossifikasi)

Sekresi Paratiroid Hormon

(PTH) atau disebut

Parathormone

Regulasi Ca2+

Fungsi Calsium : transmisi

impuls syaraf, kontraksi

otot, Pembekuan darah

Page 32: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Adrenal

Page 33: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Hormon

Kelenjar Adrenal

1. Mineralokortikoid

mengatur keseimbangan elektrolit dan homeostasis

tekanan darah. Hormon : Aldosteron homeostasis

Na+ dan K+

Page 34: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Hormon

Kelenjar Adrenal

2. Glukokortikoid

Memiliki efek metabolik dan berperan penting

dalam adaptasi stress. Hormon : Kortisol

metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein

Merangsang

glukoneogenesis

Menghambat

penyerapan dan

penggunaan glukosa

digunakan lebih bnyk

oleh otak

Menguraikan protein

otot mjd asam amino

glukoneogenesis

perbaikan jaringan

rusak

Menguraikan simpanan

lemak jr. Adiposa

Efek farmologis

Anti-inflamasi dan

imunosupresif

“memecat” sel

darah putih”

Page 35: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Pengaturan Sekresi Kortisol Stress

Irama

diurnal

Hipotalamus

+

Cortisol-Releasing

Hormon (CRH)

Hipofisis anterior

+

Adenokortikotropik

Hormon (ACTH)

Korteks adrenal

Kortisol

+

-

-

Meningkatkan glukosa darah

Meningkatkan asam amino darah

Meningkatkan asam lemak darah

Tersedia bahan bakar

metabolik dan bahan-

bahan pembangun untuk

membantu mengatasi stress

Page 36: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Gangguan pada Adrenokorteks

Gangguan Penyakit Penyebab Gejala

Kelebihan Aldosteron Sindrom Conn

Tumor zona

glomerulosa

Hipernatremia,

hipokalemia, hipertensi

Kelebihan kortisol Sindrom Cushing Kelebihan CRH

dan/atau ACTH akibat

penyakit di

hipotalamus atau

hipofisis anterior,

tumor korteks, tumor di

paru

Kelebihan glukosa,

protein, distribusi

lemak yang abnormal

Defisiensi aldosteron

dan kortisol

Penyakit Addison

(Insufisiensi

adrenokorteks)

Destruksi atau atrofi

idiopatik korteks

adrenal

Kurang tahan

terhadap stress,

hipoglikemia,

gangguan aktfitas

metabolik

Defisiensi kortisol Insufiensi adrenal Insufisiensi ACTH

akibat kegagalan

hipotalamus datau

hipofisis anterior

Hiperkalemia,

hiponatremia,

hipotensi

Page 37: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Cushing Syndrome

Page 38: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Hormon

Kelenjar Adrenal (Medulla adrenal)

Epinefrin dan Norepinefrin

Respon terhadap stress, pengaturan tekanan darah

arteri, dan kontorl metabolisme bahan bakar

Mempengarusi sistem saraf simpatis

meningkatkan kecepatan dan kekuatan

kontraksi jantung shg curah jantung

meningkat

Merangsang mobilisasi simpanan

karbohidrat dan lemak :

glukoneogenesis dan glikogenolisis

Membantu tubuh mengeluarkan panas

(keringat), membesarkan pupil

Disfungsi medula adrenal jarang

dijumpai

Page 39: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Pankreas

Page 40: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Pankreas

Page 41: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

- jaringan EKSOKRIN : mengeluarkan larutan basa encer dan enzim-

enzim pencernaan

- Jaringan ENDOKRIN : PULAU LANGERHANS HORMON

Pulau-Pulau Langerhans tersusun oleh

1. Sel alpha (α) : 15-20% hormon glukagon

2. Sel beta (β) : 60 – 90% sintesis dan ekskresi hormon insulin

3. Sel D (delta) : 1 – 8% sintesis somatostatin (penghambat

fungsi saluran pencernaan, sering menyebabkan pembentukan

batu empedu

4. Sel PP polipeptida pankreas : belum jelas efeknya,

kemungkinan efek menghambat fungsi pencernaan.

Kelenjar Pankreas

Page 42: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Pankreas : HORMON INSULIN & GLUKAGON

Fungsi Insulin :

1. Mendorong glukosa ke dalam sel

2. Mendorong glukosa glikogen

glukosa lemak

3. Mencegah glukogenolisis

4. Mendorong sintesis protein

Defisiensi insulin : Diabetes Mellitus

- hiperglikemia

- Kerusakan fungsi organ

Mis : neuropati, nephropati, retinopati,

cardiopati dan gangren

Page 43: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Pankreas : HORMON INSULIN & GLUKAGON

Fungsi Glukogon :

Meningkatkan kadar glukosa darah

melalui : - glukogenolisis

- Glukoneogenesis

- Lipolisis

Secara keseluruhan glukagon bekerja

dengan mekanisme berlawanan

dengan insulin

Kelebihan glukagon : hiperglikemia,

memperparah kedaaan diabetes melitus

Page 44: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Pengaturan Sekresi pada Hipofisis Posterior

Page 45: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Gonad (Kelenjar Kelamin)

Page 46: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Ovarium

Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel

de Graaf dan dirangsang oleh FSH

Estrogen berfungsi menimbulkan dan

mempertahankan tanda – tanda

kelamin sekunder pada wanita,

misalnya perkembangan pinggul,

payudara, serta kulit menjadi halus.

Progesteron dihasilkan oleh korpus

luteum dan dirangsang oleh LH

Progesteron berfungsi

mempersiapkan dinding uterus agar

dapat menerima sel telur yang

sudah dibuahi.

kelenjar kelamin wanita yang berfungsi

menghasilkan sel telur, hormone estrogen

dan hormone progesterone.

Page 47: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Sistem Hormonal yg Pengaruhi Siklus Menstruasi :

(follicle stimulating hormone releasing hormone) FSH-RH

• Yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH

(luteinizing hormone releasing hormone) LH-RH

• Yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH.

(prolactine inhibiting hormone) PIH

• Yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin

Page 48: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Siklus Menstruasi

Page 49: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Testis

Testis pada mammalia terdiri dari tubulus

yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel

germinal), tubulus ini dikenal dengan

tubulus seminiferus.

Mensekresikan hormon testosterone yang

berfungsi merangsang pematangan

sperma (spermatogenesisi) dan

pembentukan tanda – tanda kelamin pria,

misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu

dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon testosteron dirangsang oleh

Interstitial Cell Stimulating Hormon (ICSH)

yang dihasilkan oleh hipofisis bagian

anterior. Sewaktu pubertas, hipofisis anterior

memproduksi gonadotropin, yaitu hormone

FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini

dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin

Releasing Factor) yang berasal dari

hipotalamus

Page 50: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Pineal

Page 51: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Pineal

Bentuk : kerucut, sangat kecil di

otak

Panjang : 5-8 mm

Berat : 150 mg

Hormon yang disekresi : Melatonin

- Dipengaruhi periode terang-gelap (diurnal)

- Mengatur circadian rhythms (mempengaruhi tingkat

metabolisme, fs. endokrin, aktivitas digestif, siklus bangun-

tidur, dll)

Page 52: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Timus

Page 53: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Kelenjar Timus

Struktur

- Kelenjar tymus berwarna kemerah-merahan

dan terdiri dari 2 lobus, saling berhubungan

dalam jaringan ikat.

- Medulla dan korteks menghasilkan sel

Limfosit

Pada bayi baru lahir, bentuknya

sangat kecil dan beratnya kira-

kira 10 gram.

Ukurannnya bertambah

setelah masa remaja antara 30-

40 gram dan setelah dewasa

akan mengerut.

Kelenjar timus hanya dijumpai

pada anak dibawah 18 tahun

Perkembangan tymus bervariasi

sesuai dengan umur seseorang,

perkembangannya mencapai

maksimum pada masa pubertas

kemudian berangsur menyusut.

Page 54: ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM ENDOKRINkuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/49061/mod_resource/content/2/Sistem Endokrin .pdfKlasifikasi Hormon SIFAT PEPTIDA AMINA STEROID Katekolamin Hormon

Fungsi Kelenjar Timus

1. Produksi Sel Limfosit T

Kelenjar timus akan memproduksi hormon tymosin,

fungsi : pemicu pembentukan sel limfosit T dalam tubuh. Sel limfosit T merupakan

kelompok sel darah putih yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh.

2. Sedikit berperan dalam pertumbuhan sampai masa pubertas

Selain bagian dari sistem imun, kelenjar timus juga memiliki sedikit peran untuk

pertumbuhan seseorang karena pada kelenjar timus terdapat penumpukan hormon

pertumbuhan yaitu hormon somatotrof.

Gangguan pada kelenjar timus : imunodefisiensi (atau penyakit

autoimun) dan alergi (atau hipersensitivitas), HIV-AIDS