01.rmk-umum-batam

5
I – UMUM 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi kelengkapan dalam penerapan program jaminan mutu di lingkungan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera IV, setiap kegiatan yang akan dilakukan untuk pembangunan bidang Sumber Daya Air wajib dibuatkan terlebih dahulu Rencana Mutu Kontrak (RMK) oleh konsultan. RMK ini menggambarkan upaya konsultan melakukan rencana kegiatan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang telah dipersiapkan. Sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Nomor : PR.01.01.Dd/262, tanggal 9 Nopember 2000 tentang Program Penerapan Sistem Mutu (Quality Assurance) Bidang Pengairan, dan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Nomor : PR.01.01.Ds/25, tanggal 8 Pebruari 2001 tentang Program Penerapan Sistem Mutu (Quality Assurance) Bidang Pengairan serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 04/PRT/M/2009 tanggal 16 Maret 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum, maka setiap pekerjaan dalam wilayah kerja Dirjen Sumber Daya Air harus menyajikan prosedur mutu kontrak desain sebagai alat/sarana untuk memantau (mengawasi) metode dan hasil kerja konsultan. Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon agar penjelasan mengenai kegiatan penyusunan prosedur Rencana Mutu Kontrak juga disajikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Selanjutnya ditindaklanjuti dengan beberapa peraturan perundang – undangan serta beberapa ketentuan yang berlaku antara lain : 1.Keppres RI No. 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah beserta Perubahannya. 2.Peraturan Menteri PU No. 04/PRT/M tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen PU.

Upload: yanuar

Post on 11-Sep-2015

234 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

umum

TRANSCRIPT

I UMUM

1.1. Latar BelakangUntuk memenuhi kelengkapan dalam penerapan program jaminan mutu di lingkungan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera IV, setiap kegiatan yang akan dilakukan untuk pembangunan bidang Sumber Daya Air wajib dibuatkan terlebih dahulu Rencana Mutu Kontrak (RMK) oleh konsultan. RMK ini menggambarkan upaya konsultan melakukan rencana kegiatan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang telah dipersiapkan.Sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Nomor : PR.01.01.Dd/262, tanggal 9 Nopember 2000 tentang Program Penerapan Sistem Mutu (Quality Assurance) Bidang Pengairan, dan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Nomor : PR.01.01.Ds/25, tanggal 8 Pebruari 2001 tentang Program Penerapan Sistem Mutu (Quality Assurance) Bidang Pengairan serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 04/PRT/M/2009 tanggal 16 Maret 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum, maka setiap pekerjaan dalam wilayah kerja Dirjen Sumber Daya Air harus menyajikan prosedur mutu kontrak desain sebagai alat/sarana untuk memantau (mengawasi) metode dan hasil kerja konsultan. Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon agar penjelasan mengenai kegiatan penyusunan prosedur Rencana Mutu Kontrak juga disajikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).Selanjutnya ditindaklanjuti dengan beberapa peraturan perundang undangan serta beberapa ketentuan yang berlaku antara lain :1.Keppres RI No. 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah beserta Perubahannya.2.Peraturan Menteri PU No. 04/PRT/M tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen PU.3.Surat Keputusan Direktur SDA No. 177/KPTS/D tahun 2003 tentang Penyempurnaan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Jaminan Mutu.4.Keputusan Direktur Jenderal SDA No. 03/KPTS/D/2005 tentang Prosedur Prosedur dalam rangka pelaksanaan penerapan sistem jaminan mutu bidang SDA.Konsultan yang ditunjuk atau mendapat tugas untuk melaksanakan pekerjaan desain, harus menyusun RMK berdasarkan pedoman penyusunan RMK yang telah ditetapkan atau disepakati bersama sebelum melaksanakan pekerjaan. Bilamana hal ini belum disebutkan dalam dokumen kontrak, Pejabat Pembuat Komitmen harus segera memberitahukan kepada konsultan yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan ini.Rencana Mutu Kontrak (RMK) harus mencerminkan pengaturan kegiatan yang akan dilakukan serta sarana yang akan disiapkan sebagai berikut :a.Bentuk susunan organisasi pelaksana pekerjaan di lapangan, pembagian tugas dan kewenangan serta mekanisme hubungan kerja.b.Daftar personil serta tenaga ahli yang akan melaksanakan tugas kegiatan, lama waktu penugasan, serta tugas dan tanggung jawabnya.c.Uraian secara rinci kegiatan yang akan dilakukan (survai, pengukuran, penyelidikan, analisa dan evaluasi data, inspeksi/test dan kegiatan lainnya yang terkait) yang digambarkan dalam bentuk bagan alir (flowcart).d.Harus menyebutkan standar prosedur, standar desain, pedoman - pedoman atau ketentuan-ketentuan teknis serta instruksi kerja untuk masing - masing kegiatan yang akan diterapkan, serta kriteria penerimaan kegiatan / pekerjaan masing - masing.e.Metode atau tata cara inspeksi dan test maupun pengendalian yang akan diterapkan, pengaturan waktu pelaksanaan setiap kegiatan inpeksi dan test, serta mencantumkan standar penerimaan kegiatan yang bersangkutan.f.Produk serta laporan - laporan yang diwajibkan dan jadwal penyerahan.Dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini akan digunakan konsultan sebagai pedoman dalam melakukan pembuatan desain dan harus mendapat persetujuan terlebih dulu dari Tim Direksi Pekerjaan untuk memastikan bahwa RMK sudah sesuai dengan yang telah diterapkan dan disetujui. Dokumen RMK ini juga akan digunakan oleh Direksi Pekerjaan sebagai dasar untuk pengendalian kegiatan konsultan.Dokumen RMK ini harus dibahas dalam pertemuan dengan tim pengarah untuk mendapat persetujuan. Pembahasan RMK harus mencapai kesepakatan dan harus mendapat persetujuan kedua belah pihak. Kesepakatan ini harus didokumentasikan dalam bentuk berita acara, karena dokumen ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen kontrak.

1.2. Maksud dan TujuanMaksud penyusunan Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini adalah untuk mempermudah pedoman pelaksanaan pekerjaan dalam pengendalian proses pekerjaan Penyusunan Manual OP Sungai WS Kepulauan Batam-Bintan, baik bagi penentu kebijakan maupun pelaksana serta dapat diketahui secara dini jika terjadi penyimpangan melalui inspeksi atau pengecekan mutu pekerjaan.Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini menguraikan secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata cara melaksanakan kegiatan pembuatan desain, yang disusun sesuai dengan urutan tahap kegiatan, mulai tahap persiapan, tahap pembuatan sampai dengan tahap penerapan dokumen desain.Dengan penetapan Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini, diharapkan semua unit kerja yang melakukan kegiatan pembuatan atau penerapan dokumen desain dapat mengikuti serta menerapkan petunjuk - petunjuk tentang tata cara melakukan kegiatan yang terdapat di dalamnya. Dengan mengikuti dan menerapkan petunjuk dalam Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini, diharapkan akan segera dicapai keseragaman maupun ketertiban baik dalam proses persiapan, proses penyusunan desain maupun dalam proses penerapannya.Penyusunan Rencana Mutu Kontrak (RMK) dibuat secara jelas dan rinci sesuai urutan untuk setiap kegiatan, dengan maksud agar supaya setiap kegiatan yang berkaitan denga desain akan menjadi lebih mudah diikuti, mudah dikerjakan, mudah diawasi, dikendalikan, dipantau dan dievalusi, serta mudah dikoreksi atau diperbaiki bilamana terjadi penyimpangan.Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini adalah agar hasil pekerjaan yang dilaksanakan berhasil baik sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dalam Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) khususnya yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan apabila terjadi penyimpangan atau ketidak sesuaian produk, dapat ditelusuri dengan cepat dan mudah.Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun untuk memantapkan tingkat mutu produk maupun proses atau bahkan bilamana memungkinkan memperbaikai dan meningkatkan mutu produk maupun proses produksi untuk yang akan datang melalui proses kegiatan yang terencana, sistematis dan seragam. Proses kegiatan yang demikian ini akan memberikan dampak peningkatan efisiensi serta efektivitas dalam hal :a.Penggunaan tenaga kerja profesionalb.Penerapan teknologi bidang Sumber Daya Air yang tepatc.Penggunaan peralatan survai / penyelidikan yang tepatd.Pemanfaatan waktu kerja yang lebih singkate.Penggunaan anggaran biaya yang lebih hemat.Dengan menerapkan dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK), diharapkan dapat mencegah keraguan bagi para pembina, pengawas maupun pelaksana pekerjaan dalam menafsirkan suatu tata cara kegiatan desain, sehingga dapat dicegah pula kesulitan yang akan timbul selama proses pembuatan dan penerapan. Disamping itu dapat pula dicegah kemungkinan terjadi pemborosan dalam penggunaan dana, pemanfaatan waktu pelaksanaan dan tenaga profesional, serta dapat dicegah kemungkinan terjadi kegagalan atau ketidak berhasilan atau sering terjadi kerusakan bangunan di kemudian hari.