0#&%10,.(20&., !#$%&'()*'...

102
Toolkits Perencanaan Multiguna Hutan Multiple Use Forest Planning Toolkits BUKU C: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Upload: duongkhanh

Post on 05-May-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

Toolkits PerencanaanMultiguna HutanMultiple UseForest Planning Toolkits

BUKU C:RENCANA PENGELOLAAN HUTAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTANBADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN INOVASIKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Page 2: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

BUKU C :

RENCANA

PENGELOLAAN HUTAN

Toolkits

Perencanaan Multiguna Hutan

Multiple Use Forest Planning

Toolkits

PENGARAH: Agus Justianto Kirsfianti L. Ginoga DISUSUN OLEH: Rinaldi Imanuddin Agustinus Tampubolon Miranti Triana Zulkifli Bontor L. Tobing Adi Suprihadhi Rahayu Wulandini Adhi Nurul Hadi Akub Indrajaya Ramdhani

Midian S. Manurung Didid Sulastiyo Nassat Idris Nurka Cahyaningsih Eko Budi Wiyono Ade Wahyu Deden Nurochman Harityas Wiyoga Ristianto Pribadi

Diterbitkan oleh:

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Bekerjasama dengan:

Page 3: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

BUKU C: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN Toolkits Perencanaan Multiguna Hutan Multiple Use Forest Planning Toolkits Pengarah: Agus Justianto Kirsfianti L. Ginoga

Disusun oleh: Rinaldi Imanuddin Agustinus Tampubolon Miranti Triana Zulkifli Bontor L. Tobing Adi Suprihadhi Rahayu Wulandini Adhi Nurul Hadi Akub Indrajaya Ramdhani

Midian S. Manurung Didid Sulastiyo Nassat Idris Nurka Cahyaningsih Eko Budi Wiyono Ade Wahyu Deden Nurochman Harityas Wiyoga Ristianto Pribadi

Desain sampul dan tata letak: Harityas Wiyoga

ISBN 978-602-1681-44-2 Penerbit: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jl. Raya Gunung Batu No.5, Kotak Pos 165, Bogor 16610 Telepon: (0251) 8633234 Fax: (0251) 8638111 Bekerjasama dengan United States Agency for International Development dan United States Forest Service, International Programs

Cetakan ke-1, Januari 2018

Page 4: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

1

DaftarIsiDaftarIsi 1C:RencanaPengelolaanHutan 5

C1-MenyusunatauMerevisiRencana 5

C1.1-MenyusunatauMerevisiRencana 5

C1.11-LangkahUmumuntukMenyusunatauMerevisiRencana 5

C1.12-PertimbanganDalamPenyusunanRencanaBaruatauRencanaRevisi 6

C1.13–PeluanguntukmengkoordinasikanPerencanaandanKegiatanLainnya 7

C1.14-KoordinasiUntukPenjangkauanPublik(PublicOutreach)danRuangLingkupKegiatanuntukRevisiRencana 8

C1.2–BasisInformasiuntukPenyusunandanRevisiRencana 11

C1.21–KebutuhanuntukRevisirencana 11

C1.22–SpesiesyangDilindungi 12

C1.22a–Identifikasispesieskonservasi 12

C1.22b–MengevaluasiInformasiBaruMengenaiSpesiesYangMenjadiPerhatianKonservasi 13

C1.23–Penjangkauandalampenyusunanataurevisirencana 13

C1.24–KonsultasiDenganKomunitasLokal 14

C1.3–MerevisiRencana 14

C1.31-RevisiRencanaKegiatanyangSpesifikdanReviuAdministratif 15

C1.32–UpayaPelibatanMasyarakatdalamRevisiRencanadanKonsultasi 15

C1.33-KonsistensiKegiatanDenganRevisiRencana 15

C1.4–PenyelesaianProsesPenyusunanatauRevisiRencana 15

C1.41-DokumenKeputusan 15

C1.42-DokumentasiRevisiRencanadanCatatanPerencanaan 17

C1.43-MendokumentasikanPelibatanPublik 18

C1.5-PerubahanAdministratif 18

C1.51-MembuatPerubahanAdministratifpadaKegiatanPemantauan 19

C1.6–PenyusunanatauRevisiRencanaSesuaiAturanperencanaanSebelumnya(sebelumtoolkitsinidisusun) 19

C1.7–KeputusanKegiatanYangBersamaanDenganKeputusanRencana 19

C1.8–TataTertibPenggunaanPublik 20

C2–Persyaratanuntukmengintegrasikansubstansirencana 22

Page 5: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

2

C2.1–KomponenRencana 23

C2.11–Kondisiyangdiinginkan 25

C2.12–TujuanRencanaPengelolaanHutan 26

C2.13–Standar 27

C2.14–Pedoman 28

C2.15-KesesuaianKawasanHutan 28

C2.16–Sasaran 30

C2.2-DimanaKomponenRencanaBerlaku 31

C2.21–IdentifikasiWilayahPengelolaandanWilayahGeografis 31

C2.3–SubstansiLainnyayangDiperlukandalamRencana 32

C2.31–DASPrioritas 33

C2.32–PerandanKontribusiKhususdariWilayahRencana 33

C2.33–PemantauanRencana 35

C2.34–RencanaKegiatan 35

C2.4–SubstansiyangBersifatOpsionaldalamRencana 36

C3–PertimbanganSumberDayauntukKomponenRencanaTerpadu 37

C3.1–KelestarianEkologidanKeanekaragamanKomunitasTumbuhandanSatwa 39

C3.11–KomponenRencanaUntukKeutuhandanKeanekaragamanEkosistem 40

C3.11a–RentangVariasiAlami(NaturalRangeofvariation) 41

C3.11b-Keutuhanekosistem 42

C3.11c-PeluangUntukMemulihkanEkosistemYangAdaptifterhadapKebakaran45

C3.11d–KeanekaragamanEkosistem 46

C3.11e–WilayahRiparian 47

C3.12-KomponenRencanauntukUdara,Tanah,danAir 49

C3.12a-KualitasUdara 50

C3.12b–TanahdanProduktivitasTanah 50

C3.12c–KualitasAirdanSumberdayaAir 51

C3.13–KomponenrencanauntukSpesiesBeresiko(At-RiskSpecies) 52

C3.13a–JenisyangTerancamdanTerancamPunah 54

C3.13b–SpesiesUsulandanSpesiesKandidat 54

C3.13c–SpesiesYangMenjadiPusatPerhatianKonservasi 55

C3.2–KelestarianSosialdanEkonomidanMultiguna 57

C3.21–KontribusiWilayahRencanaTerhadapKelestarianSosialdanEkonomi 58

Page 6: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

3

C3.21a–Multiguna 59

C3.21b–JasaEkosistem 59

C3.22–KondisiSosial,Budaya,danEkonomiyangDipengaruhiolehRencana 60

C3.23–PertimbanganMultigunaHutan,JasaEkosistem,danInfrastruktur 61

C3.23a–KelestarianSumberdayaRekreasidanPeluangUntukMenghubungkanMasyarakatdenganAlam 61

C3.23b-Ikan,SatwaLiar,danTumbuhan 66

C3.23c-DaerahAliranSungaidanSumberDayaAir 66

C3.23d–LahanPenggembalaan,TanamanuntukPakanTernakdanPenggembalaan 67

C3.23e–KayudanVegetasi 69

C3.23f–PemandanganIndah,Nilaiestetika,Areapandang,danCorakGeologi 70

C3.23g–SumberdayaBudaya,danSejarah 72

C3.23h–WilayahKepentinganMasyarakat 74

C3.23i–MineraldanSumberdayaEnergyYangTidakTerbarukan 74

C3.23j–BencanaGeologi 77

C3.23k–Energiterbarukan 77

C3.23l–Infrastruktur,Jalan,danJalansetapak 79

C3.23m–StatusKawasanHutan,Penggunaan,AksesdanKeterkaitannyadenganKawasanLain 80

C3.23n–PertimbanganLainuntuk(manfaat)Multiguna 82

C.4–Wilayahyangditetapkan 82

C4.1-MengidentifikasiWilayahYangDitetapkan(eksisting)danMerekomendasikanWilayahYangDitetapkanbarudalamrencana 85

C4.2–KomponenrencanauntukWilayahYangDitetapkandanWilayahyangDirekomendasikanuntukMenjadiWilayahYangDitetapkan 86

C4.3–Rencana(untuk)WilayahyangDitetapkan 87

C4.4–JenisSpesifikWilayahyangDitetapkandalamRencanaPengelolaanhutan 87

C4.41–HutanBelantara(alam) 87

C4.42-SungaiAlamidanIndah 89

C4.43–JaluryangIndahdanBersejarah 91

C4.44–ArealdenganAksesibilitasTerbatas 93

C5.MatriksRencanaPengelolaanHutan 94

Page 7: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

4

Page 8: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

5

C:RencanaPengelolaanHutan

Buku ini menjelaskan prosedur untuk menyusun atau merevisi rencana pengelolaanhutandalamtahapperencanaan.Persyaratandanprosespenilaian (assessment)untukpenyusunan maupun revisi dari rencana Pengelolaan Hutan dijelaskan pada Buku B.Secaraumum, tugasKepalaKPHdalamprosespenyusunanataurevisi rencanaadalahsebagaiberikut:

1. MenyelesaikanpenyusunanrencanasegerasetelahorganisasiKPHdibentuk.2. Membentukdanmemberikanarahantimmultidisiplin3. Mengidentifikasi dan mempertimbangkan aspek sumber daya serta faktor-faktor

terkaitpengelolaanhutan4. Memastikan rencana berada dalam batas kewenangan dan kemampuan anggaran

KPH5. Mengkoordinasikanprosespenyusunanperencanaanbersamaparapihak

C1-MenyusunatauMerevisiRencana

Bagianinimemberikanpanduanpadatahapperencanaantentangbagaimanamenyusunatau merevisi sebuah rencana pengelolaan hutan. Buku B (Penilaian) menjelaskanpersyaratanpada tahappenilaianuntukmenyusunataumerevisi rencanapengelolaanhutan.Rencanapengelolaanhutanmenyajikandeskripsikawasanhutan,misidanvisi,strategi, rencana aksi/tindak, pedoman, kendala/hambatan, pemantauan, evaluasi danpelaporan.

C1.1-MenyusunatauMerevisiRencana

C1.11-LangkahUmumuntukMenyusunatauMerevisiRencana

RencanapengelolaanhutandisusunolehKepalaKPHsetelahorganisasiKPHdibentuk.Proses penyusunan atau revisi rencana pengelolaan dilakukan denganmempertimbangkankondisidankarakteristiklokaldimasing-masingKPH.

Timmultidisiplinperlumerancangprosespenyusunanataurevisiyangtransparandanefisien,agarmencerminkanprinsip-prinsippengelolaanyangadaptif.Masyarakatperludilibatkan dalam berbagai kesempatan sebagai proses yang partisipatif sejak awalperencanaanmaupunpadasaatrevisi rencanasertapelaksanaanrencanapengelolaanhutan.

KepalaKPHmemilikikebijaksanaanuntukmenentukanruang lingkup,metode, forum,danwaktudalamprosespenyusunan atau revisi rencana, dengan tetapberkoordinasidenganparapihakdanmemenuhiketentuanyangberlaku(lihatBukuE).

Kepala KPH perlu membentuk Tim Multidisiplin untuk melaksanakan prosesperencanaan danmemberikan arahan kepada Timmengenai ruang lingkup dan jenisdari rencana yang akan disusun atau yang akan direvisi. Setelah tahap penilaian danselama tahap perencanaan, Tim Multidisiplin menyusun/menetapkan substansirencana,mereviu,mengevaluasi,danmenyempurnakannyaselama tahapperencanaanuntukmemastikankoherensirencanasecarakeseluruhan.

Page 9: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

6

Langkah-langkahumumdalammelakukanprosesperencanaanmeliputi:

1. Mengidentifikasikebutuhanuntukmenyusunataumerevisirencana.

2. Menggambarkan peran dan kontribusi dari rencana yang disusun dalam lanskaphutanyanglebihluas.

3. Mengidentifikasispesiesyangmenjadiperhatiankonservasi.

4. Menyusunusulanrencanaataurencanayangdilakukanmelaluipartisipasipublik.

5. Menganalisiskebijakansertaarahankehutananpadatingkatnasionaldanprovinsisertamengimplementasikannyapadadokumenrencanabaruataurevisirencana.

6. MereviukegiatanpemanfaatandanpenggunaankawasanhutanolehparapihakdiwilayahKPH.

7. Memberikan kesempatan kepada para pihak untuk memberikan tanggapan danusulanterhadaprencana(baru)ataurencana(revisi).

8. Mempertimbangkanmasukanpublikdanmenyiapkankonsepawalrencana(baru)ataurencana(revisi).

9. Mengkonsultasikankonseprencanadenganinstansipemerintahterkait.

10. Prosespersetujuankonsepakhirrencana(baru)ataukonsepfinalrencana(revisi)dituangkandalamsebuahdokumenkeputusan,dandisosialisasikankepadapublik.

C1.12-PertimbanganDalamPenyusunanRencanaBaruatauRencanaRevisi

KepalaKPHperlumengidentifikasidanmempertimbangkansumberdayayangdimilikidanisu-isuyangperludiperhatikandalammenyusunrencanabaruataurencanarevisi.Pertimbangan tersebutperludidukungoleh informasi yangdihasilkandaripartisipasipublik atau berasal dari sumber lain. Berikut adalah beberapa hal utama yang harusdipertimbangkanolehKPH:

1. KepalaKPHharusmemastikanbahwaprosesperencanaan,komponenrencana,danisi rencana lainnya berada di dalam batas kewenangan KPH, kemampuan yangmelekatpadawilayahrencana,dankemampuananggaranKPH.

2. Sebelumataupadasaatprosespenyusunankomponenrencanauntukrencanabaruataurencanarevisi,TimMultidisiplinperlumenyelesaikanhal-halberikut:a. Identifikasispesiesyangmenjadiperhatiankonservasi.b. Deskripsitentangperandankontribusikhususwilayahrencanadalamlanskap

hutanyanglebihluas.c. Identifikasikebutuhanuntukmerevisirencanayangada.d. Identifikasidaerahaliransungaiprioritas.e. PertimbangantujuandansasaranrencanastrategisKPH.f. Identifikasi keadaan dan mempertimbangkan pentingnya berbagai sumber

daya ekologi, ekonomi, dan sosial budaya, serta pertimbangan sejarah padawilayahrencanaberdasarkanpenilaiandankebutuhanuntukmenyusunataumengubahkomponenrencana.

g. Pertimbangan kondisi, tren, dan sumber tekanan yang teridentifikasi dalampenilaian(assessment)terkaitkebutuhanuntukmengubahkomponenrencana.

h. Inventarisasidanevaluasikawasanhutandalamrangkamelaksanakan fungsikonservasipadawilayahKPH.

Page 10: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

7

i. Identifikasi kelayakan sungai untuk dipertimbangkan sebagai bagian darirencanapengelolaanhutan.

j. Identifikasiarealhutanuntukfungsipelestarianalam.k. Identifikasi areal hutan yang sesuai untuk produksi kayu dan menentukan

jumlah maksimum kayu yang mungkin diproduksi dari kawasan yangdirencanakan.

l. Identifikasipertanyaan,parameterdan indikatoruntukkegiatanpemantauanrencana.

m. Identifikasisubstansirencanalainnya.n. Identifikasiizinpemanfaatandanpenggunaankawasanhutan.o. Identifikasikebijakandanarahankehutanantingkatnasionaldanprovinsi.

3. Tata letak penulisan dokumen rencana dapat berpedoman pada pedoman danregulasiyangberlaku.

4. KepalaKPHperlumemastikanbahwakomponenrencanaharus:a. Menjaminkelestariandankeutuhanekologi,keragamankomunitastumbuhan

dansatwa,jasaekosistem,danmultigunahutan;b. Berkontribusipadakeberlanjutanaspeksosialdanekonomi;c. Menyediakan kerangka strategis dan praktis untuk mengelola hutan pada

wilayahyangdirencanakan;d. BeradadalambataskewenanganKPH,kemampuanyangmelekatpadawilayah

rencana,dankemampuananggaranKPH;dane. MenjagakeseimbangandanmemenuhikebutuhanmasyarakatdisekitarKPH.

5. KepalaKPHharusmemahami:

a. Konseppengelolaanhutanlestari;

b. Kebijakanperundanganterkaityangberlaku;

c. Adatistiadatdanbudayasetempat;

d. Kepentingan, kebutuhan, perspektif, dan keinginan publik yang berbeda danmungkinbertentangan,termasuksudutpandangpusatdandaerah;dan

e. Nilaidannormayangberlakudimasyarakat,danmasukanparapihak.

C1.13–PeluanguntukmengkoordinasikanPerencanaandanKegiatanLainnya

Proses perencanaan lingkungan dan proses perencanaan hutan harus terintegrasi.KepalaKPHharusmampumengarahkanTimMultidisiplinuntukmenyusunpendekatanstrategis perencanaan yang sesuai dengan kaidah-kaidah lingkungan. Koordinasi yangdilakukan secara kolaboratif memungkinkan keselarasan pelaksanaan prosesperencanaandenganperaturanperundanganyangada.

Prosesperencanaanlingkungandanprosesperencanaanhutanyangterintegrasiharusmemperhatikanpersyaratansebagaiberikut:

1. Penggunaan hasil penilaian (assessment) dalammenggambarkan lingkungan yangterkenadampakmelalui analisisdampak lingkungan.Apabila terdapatperbedaaninformasi selama atau setelah proses penilaian (assessment), maka diperlukaninformasi tambahan untuk menjelaskan secara efektif lingkungan yang terkenadampak.

Page 11: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

8

2. Tujuan dan kebutuhan penilaian (assessment) untuk analisis dampak lingkungandidasarkanpadadokumenyangmenyatakankebutuhanuntukrevisirencana.Padatahapawalprosesperencanaan,hasilidentifikasikebutuhanawaluntukmengubahrencana dan masukan publik dapat membantu meningkatkan fokus penyusunanataurevisirencana.

3. Memasukan aspek perencanaan dan persyaratan lingkungan dalam strategipartisipasipublik(BukuE).

4. Mengintegrasikan ruang lingkup lingkungan, ke dalam kegiatan yang melibatkanpublik untuk mendukung penyusunan komponen rencana dan konten rencanalainnya.Penajamanruanglingkupkegiatanmencakup:menyempurnakankegiatanyangdiajukan,menentukaninstansipemerintahdanparapihaklainuntukbekerjasama, dan mengidentifikasi masalah/isu awal. Keterlibatan publik sejak awalselamaprosesperencanaandapatmembantumengidentifikasitujuandanmasalahdi wilayah yang direncanakan. Tahap ini memberikan kesempatan bagi TimMultidisiplinuntukmemenuhiruanglingkuppersyaratanpenilaianlingkungandanolehkarenaitu,TimMultidisiplinperlumemahamielemen-elemenberikutselamaprosesanalisisdampaklingkungan:a. Pembatasan alternatif (pengelolaan dampak lingkungan) berdasarkan isu

pentinguntukpertimbangan.b. Analisisberdasarkanalternatifyangpotensial,danc. Dampakpotensialdarialternatifyangdipilih.

C1.14 - Koordinasi Untuk Penjangkauan Publik (Public Outreach) dan RuangLingkupKegiatanuntukRevisiRencana

KepalaKPHmemilikikewenanganuntukmenentukankapanmemulaitahappenetapanruang lingkup aspek lingkungan;misalnya, selama penilaian, segera setelah penilaianselesai, sebelum menyusun komponen-komponen rencana, atau pada saat awalpenyusunankomponenrencana.KepalaKPHdapatmenyesuaikantahapdanisiprosespenetapanruanglingkup.

Kepala KPH harus memastikan bahwa Tim Multidisiplin telah merencanakan secaratepatuntukmemenuhidanmengintegrasikanpersyaratanlingkungandanpersyaratampenjangkauanpublik,sertatelahmengakomodirhasillpembahasansebelumnya.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengkoordinasikanpenjangkauan publik dan penetapan ruang lingkup kegiatan. Berikut ini adalah duacontohyangdapatdijadikanpertimbangan:

1. Melibatkanpublikdalampenyusunanproposaldankemudianmemulaipenetapanruanglingkupaspeklingkungan.• Pada saat Kepala KPH memulai proses perencanaan melalui pemberitahuan

untukmemulaipenyusunanrevisirencana,TimMultidisiplinakanmelakukankegiatan yang melibatkan publik untuk mendapatkan masukan dalammenyusunproposal.

• Proposaltersebutdapatterdiridarikebutuhanrinciuntukmengubahrencana,usulan areal pengelolaan, komponen rencana, atau kombinasi dari hal-haltersebut.

Page 12: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

9

• Sebelum dimulainya penyiapan konsep analisis dampak lingkungan, KepalaKPHberhakmemulaiprosespenetapanruanglingkupaspeklingkungan.

• KPHdapatmenyediakanproposalyang lebihspesifik, sehinggamasukandaripubliklebihfokus.

• KepalaKPHharusmenetapkanharapanyangakanmenjadipertimbangan,danmenggunakanseluruhmasukanpublik,untukmemperbaikiproposal.

2. Melibatkanpublikdalampenyusunanproposaldanpadasaatyangsamamemulaipenetapanruanglingkupaspeklingkungan.• Penetapan ruang lingkup aspek lingkungan bisa dimulai bersamaan dengan

prosesperencanaan.• Pemberitahuan rencana untuk menyiapkan kajian dampak lingkungan dapat

dikombinasikan dengan pemberitahuan untuk memulai penyusunan revisirencana.

• Upayauntukmelibatkanpublikdimaksudkanuntukmengidentifikasimasalahdan cara penyelesaian terbaik, serta untuk merancang komponen rencana,yangdiselesaikansecarabersamaan.

• Pelibatan publik mungkin diperlukan kembali saat proposal telah selesaidisusununtukmengidentifikasimasalahspesifikyangterkaitdenganproposaltersebut.

Tabel01menampilkansebuahmodeltentangbagaimanaperencanaan,lingkungan,dankesempatanuntukberpartisipasisalingberhubungansatusamalaindalamprosesrevisirencana. Awal proses penilaian berada di kolom sebelah kiri sedangkan akhir dariprosesperencanaanberadadikolomsebelahkanan.Kegiatanyangterjadipadawaktuyanghampirbersamaandisusundiatassatusamalain.Lamanyakegiatantertentuakanbervariasitergantungpadakeadaanataukondisitertentu.

Page 13: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

TO

OL

KIT

S P

ER

EN

CA

NA

AN

MU

LT

IGU

NA

HU

TA

N

10

Tabel01

HubunganPerencanaan,Lingkungan,danKesem

patanuntukBerpartisipasidalam

RevisiRencana

TatawaktuPerencanaan

ProsesPerencanaan

Penilaian

Identifikasiawalkebutuhanu

ntuk

mengubahrencana

Penyusunan

komp

onenrencana

dansubstansi

rencanalain

nya

untukrencanayang

akandiaju

kan

Memp

erhatikan

saranp

ublikpada

rencanayang

diajuk

an

Menyusunrencana

Persetu

juanrencana

KebijakanLingkungan

Penetap

anruanglingkuplin

gkungan

(fleksibilitasun

tukm

emula

ipeneta

pan

padasituasiapapund

alamproses

penilaiandanp

erencanaan)

Reviu

hasilpenetap

an,identifikasi

tujua

ndankebutuhanb

erdasarkan

kebutuhanu

ntukmengubahrencana

Mengide

ntifikasi

alternatif-alternatif

Menje

laskan

lingkunganyang

terdamp

ak

Memp

erkirakan

pengaruhsetiap

alternatif

Menyusunpenilaian

damp

aklin

gkungan

Memp

erhatikan

saranp

ublik

terhadapk

onsep

dokume

nanalisis

damp

ak

lingkungand

an

alternatifterpilih

Pertimb

angkankome

ntardan

tanggapi/responm

asukan.

Menyusunkonsepakhirdo

kume

nanalisislin

gkungand

ankonsep

keputusanrencana

Mencata

tkeputusanyang

menyetu

juirencana

Kesem

patanPartisipasiPublik

Pemb

eritahuan

resmidimula

inya

penilaian

Pemb

eritahuanaw

alrevisirencana

Menginformasi-kan

kepadapu

blik

tentan

ghasil

penetap

anruang

lingkupaspek

lingkungan

Pemb

eritahuan

tentan

gketersedia

an

analisisdamp

ak

lingkungand

an

rencanayang

diusulkan

Pemb

eritahuanataspersetu

juan

rencana

Pelibata

npublik

dalam

penilaian.

Pemb

eritahuanun

tukm

enyusun

analisisdamp

aklin

gkungan(saat

penetap

anruanglingkupaspek

lingkungand

imula

i)

Pelibata

npublikdalam

proses

perencanaand

anprosespenetap

an

ruanglingkupaspeklingkungan.

Pelibata

npublik

Pelibata

npublik

Pelibata

npublik

Pelibata

npubliktentang

persetu

juanrencana

Page 14: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

11

C1.2–BasisInformasiuntukPenyusunandanRevisiRencana

1. Rencanabarudanrencanarevisididasarkanpadakebutuhanuntukmenyusunataumengubah rencana tersebut.Kepala KPHmemulai revisi rencana karena sudahsaatnyauntukmelakukanrevisi(minimalsetiap5tahun).Seberapabanyakkontendarirencanayangharusdiubahdalamprosesrevisidisesuaikandenganseberapabesarkebutuhanuntukmengubahrencanaitusendiri.

2. Jikakebutuhanuntukmengubahrencanatidakdapatditempuhmelaluiperubahanadministratif ataudenganmengubahpelaksanaanpengelolaan,maka revisi harussegeradimulai sebagaimanamestinya.Penentuanuntukmengubahrencanaharusdidasarkan pada sumber informasi yang baik dan benar.Catatan-catatan hasilpenilaian (dijelaskan pada BukuB), bersamaan dengan catatan perencanaan,merupakansumberinformasiyangpentingbagirencanabaruataurencanarevisi.

3. Untuk proses revisi rencana, proses penilaian (assessment) tidak dipersyaratkan(lihat Buku.B).KepalaKPHdapat mengandalkan laporan pemantauan ataudokumentasi lainnya yang berisikan informasi terkini,menginformasikan kondisiatausituasiyangberubahuntukmengidentifikasikebutuhanrevisirencana.

4. KepalaKPHharusfokuspadahasilevaluasiinformasiterkaityangtersedia.

C1.21–KebutuhanuntukRevisirencana

Kebutuhan untuk mengubah rencana membantu menentukan tindakan, tujuan dankebutuhan, dan penetapan kerangka kerja untuk analisis lingkungan yang berkaitandengan proses perencanaan.KepalaKPHdapat melibatkan publik dan para pihaklainnya dalam menentukan kebutuhan untuk revisi rencana, termasuk memberikanmasukan terhadap kebutuhan awal untuk mengubah rencana. Kebutuhan untukmengubah rencana harus ditulis sehingga jelas bagi publik yang mana komponenrencanayangdiusulkanuntukdiubahdanyangmanayangtidak.

1. BanyaksumberinformasitersediabagikepalaKPHuntukmembantumenentukankebutuhanuntukrevisirencana,antaralain:a. Evaluasiinformasihasilpemantauan.b. Penilaian (assessment) untuk penyusunan rencana atau revisi rencana (Buku

B).c. Penilaianterfokusuntukrevisirencana,jikahaltersebutdibutuhkan(BukuB,

BagianB5).d. Dokumentasilainnyadariberbagaisumberterkaitinformasibaru,kondisiatau

situasiyangberubahpadawilayahrencana.e. Perubahanpadaperaturanperundangandankebijakanterkait.

2. Ketika menyusun atau merevisi rencana, kepala KPH dapat meminta masukanpublik dan para pihak terkait lainnya terhadap kebutuhan awal untuk merevisirencana,sehingga:a. Aspirasi publik digunakan untuk memperbaiki kebutuhan untuk revisi

rencana.b. Menentukanskalarevisirencana.

Page 15: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

12

c. Kebutuhan revisi rencana dapat menentukan untuk mempertahankankomponenrencanayangadaataumenyusunkomponenrencanabaru.

3. Kepala KPH harusmendokumentasikan kebutuhan revisi rencana sebagai bagiandaritujuandankebutuhandalamdokumenanalisislingkunganuntukpenyusunandanrevisirencana.

C1.22–SpesiesyangDilindungi

C1.22a–Identifikasispesieskonservasi

Dalam hal mengidentifikasi spesies yang menjadi perhatian konservasi, KPHberkoordinasidenganUnitkerjadibidangkonservasisumberdayaalam(contoh:BalaiKonservasi Sumber Daya Alam/BKSDA) selama tahap perencanaan, atau kapanpunsesuaikebutuhan.

1. KPHbersamaBKSDAmempunyaiperandantanggungjawabuntuk:a. Mereviudasarpemikirandanpendokumentasianspesiesyangpotensialuntuk

menjadiperhatiankonservasi(BukuC,Bag.C.3.13c),danmenentukanapakahberdasarkaninformasiilmiahyangtersedia:1) Spesies tersebut adalah asli dan diketahui terdapat atau berada di

wilayahrencana(wilayahKPH),dan2) Terdapat kekhawatiran besar tentang kemampuan spesies untuk

bertahandalamjangkawaktupanjangdiwilayahrencana.b. Berdasarkan reviu dimaksud, dilakukan penetapan spesies yang menjadi

perhatian konservasi di wilayah rencana (wilayah KPH). Kewenangan untukmengidentifikasidanmenetapkan spesiesyangmenjadiperhatiankonservasiinitidakbisadilimpahkan.

c. Identifikasi awal spesies yang menjadi perhatian konservasi dilakukan gunamempercepatprosesperencanaan.

d. Memanfaatkankeahlianpakardanpengetahuanpublikuntukmengidentifikasispesiesyangmenjadiperhatiankonservasi.

e. Melibatkandanmemintamasukanpublikketikamengidentifikasispesiesyangmenjadi perhatian konservasi, sebagai bagian dari strategi partisipasi publik(lihatBukuE,Bag.E.2)

f. Mendokumentasikandasarpemikirandalampenetapanspesiesyangmenjadiperhatiankonservasi

g. Memberitahukan kepada publik mengenai spesies konservasi yang menjadiperhatiankonservasi

h. Mengidentifikasi spesies yang menjadi perhatian konservasi di luar prosesperencanaansesuaikebutuhandansebagaimanamestinya.

2. KepalaKPHmemilikiwewenanguntuk:a. Memanfaatkan keahlian pakar, pengetahuan publik, dan instansi terkait

konservasi sumber daya alamuntukmenentukan apakah komponen rencanaperlu untuk ditambah, dihapus, atau diubah berdasarkan adanya penemuanspesiesbaruyangmenjadiperhatiankonservasi.

b. Merekomendasikan perubahan pada daftar spesies yang menjadi perhatiankonservasikeBKSDA,jikadiperlukan.

Page 16: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

13

C1.22b–MengevaluasiInformasiBaruMengenaiSpesiesYangMenjadiPerhatianKonservasi

Spesies yang menjadi perhatian konservasi dapat diperoleh dari hasil identifikasiBKSDA serta literatur/kajian ilmiah lainnya. Apabila KPHmenerima informasi ilmiahyangbarusebelumatausesudahrencanabaruataurevisirencanadisetujui,maka:

1. Apabila terdapat informasi ilmiah baru yang mengindikasikan adanya potensiperubahanterhadapdaftarspesiesyangmenjadiperhatiankonservasi,kepalaKPHdapat:a. Mengevaluasi informasi terbaru menggunakan panduan Buku D, untuk

menyusun rekomendasi usulan perubahan daftar spesies yang menjadiperhatiankonservasi.

b. Memanfaatkankeahlianpakardanpengetahuanpublik.c. Mendokumentasikan dasar penentuan suatu spesies sebagai spesies yang

menjadiperhatiankonservasidiwilayahrencana.d. MengirimkandokumendanrekomendasikepadaBKSDA.

2. Ketika BKSDAmenerima sebuah rekomendasi dari Kepala KPH untukmengubahdaftar spesies yangmenjadi perhatian konservasi dalamwilayah rencana, BKSDAdapat:a. Mempertimbangkanrekomendasitersebut.b. Memanfaatkankeahlianpakardanpengetahuanpublik.c. Mendokumentasikan tanggapan atas rekomendasi tersebut dan dasar

pemikirannya.d. MemberitahukankepadapublikdankepalaKPHjikaterdapatperubahanpada

daftarspesiesyangmenjadiperhatiankonservasidiwilayahrencana(wilayahKPH).

3. JikaBKSDAmengidentifikasiadanyapenambahanspesiesyangmenjadiperhatiankonservasi,makaKepalaKPHdapat:a. Mereviu informasi yang berkaitan dengan ancaman, pemicu tekanan, dan

resikolainnyaterhadapkeberadaanspesiestersebutpadawilayahrencana.b. Melakukan evaluasi apakah komponen rencana yang telah ada dapat

menyediakan kondisi ekologi yang diperlukan untuk mempertahankankeberadaanspesiespadawilayahrencana.

c. Menentukan perlu tidaknya komponen rencana untuk spesies tertentu(spesifik)dalamrangkamempertahankankeberadaanspesies tersebutdalamjangkawaktupanjang.

d. Mendokumentasikan penentuan tersebut, dan mengubah rencana jikadiperlukan.

4. Jika BKSDAmenghapus suatu spesies dari daftar spesies yangmenjadi perhatiankonservasi,kepalaKPHdapatmengkajiulangrencanadanmengubahrencana,jikahaltersebutdiperlukan.

C1.23–Penjangkauandalampenyusunanataurevisirencana

Panduanstrategipenjangkauanpublikdanpemerintah,termasukkonsultasipublik,danmetodeuntukmemberikanmasukandibahasdalamBukuE.

Page 17: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

14

• Jika persetujuan dari rencana, atau revisi rencana, dapat mempengaruhi daftarspesies atau habitat yang kritis, kepala KPH harus mengikuti prosedur yangberkaitandenganbidangtersebut.

• Untukpenyusunanataurevisirencanayangberakibatmempengaruhibenda-bendabersejarah atau situs budaya/agama yang penting bagi masyarakat setempat,kepalaKPHharusmengikutiproseduryangberkaitandengansubjektersebut

C1.24–KonsultasiDenganKomunitasLokal

Kepala KPH melakukan konsultasi dengan pimpinan masyarakat lokal (masyarakatadat)mengenai rencanabaru atau revisi rencana sebagai bagiandari hubunganantarpemerintah dengan masyarakat adat/lokal. (lihat Toolkit Buku E – PartisipasiMasyarakat, untuk panduan mengenai konsultasi dan koordinasi dengan masyarakatsetempat(ToolkitBukuE,Bag.E.4.3)

C1.3–MerevisiRencana

Perubahanpadasubstansirencanayangberkaitandengankomponenrencana(kondisiyang diinginkan, sasaran, pedoman, tujuan, standar atau kesesuaian lahan untukpengunaan) harus dibuat berdasarkan rencana perubahan atau rencana revisi. Semuatambahanatauperubahanterhadapdokumenrencanaharusdisusunsesuaikomponenrencanasebagaimanaketentuanyangberlaku.

Revisi rencanamerupakan alatmanajemen adaptif untukmenjaga agar rencana tetapmutakhir dan terkini, efektif, dan tetap relevan. Revisi membantu kepala KPHmenyesuaikan rencana yang ada dengan informasi baru dan kondisi/situasi yangberubah.

Ruang lingkup perubahan tergantung pada kebutuhan untuk mengubah rencanatersebut. Penilaian (assessment) untuk revisi rencana tidak diperlukan, namun dapatdisusunberdasarkandiskresiKepalaKPH(lihatBukuB,bag.B.5).

Sebuah revisidiusulkanbaik sebagai respon terhadapadanyaperubahankondisi atauadanyakegiatanbaruyanglebihspesifik.KepalaKPHharusmenjagaruanglingkupdanskalaprosesrevisi,termasukpartisipasipublik.

Proses revisi rencanamengacu pada hasil identifikasi kebutuhan revisi rencana yangdapat diperoleh dari hasil penilaian terbaru; laporan pemantauan; informasi terbarulainnya;ataukondisi/situasiyangberubah.

Secaraumum,langkah-langkahuntukmelakukanrevisirencanaadalahsebagaiberikut:

1. KepalaKPHmengidentifikasikebutuhanrevisirencana.2. Memintamasukandaripublikmengenaikebutuhanuntukmengubahrencanayang

teridentifikasipadalangkahpertamadiatas.(BukuE).3. Mempertimbangkan masukan publik, melengkapi dokumentasi mengenai

kebutuhan revisi rencana, dan menentukan apakah perubahan yang dilakukansudahsesuai.

4. Mendokumentasikan kebutuhan revisi rencana dalam dokumen analisislingkungan.

Page 18: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

15

5. Memberikankesempatankepadapublikuntukmenanggapiusulanperubahandandokumenanalisislingkungan.

6. Menyetujuikonsepakhirrevisirencanadanmemberitahukankepadapublik.

Koreksi terhadap kesalahan penulisan dalam komponen rencana bukan merupakanrevisirencanatetapihanyaperubahansecaraadministratif.

C1.31-RevisiRencanaKegiatanyangSpesifikdanReviuAdministratif

Jika kegiatan yang diusulkan tidak konsisten dengan rencana yang ada, Kepala KPHmemiliki kewenangan untuk melakukan revisi rencana, yang dapat mengakomodasikegiatan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa revisi dapat dilakukan untuk kegiatanyangspesifik.

Proses reviu administrasi untuk revisi rencana bervariasi berdasarkan pada satukegiatan atau beberapa kegiatan dimasa yang akandatang. Jika revisi rencana hanyaberlakuuntuksatukegiatansaja,revisitersebutmerupakanprosesreviukegiatan.

Ketika revisi rencana dan kegiatan disetujui dalam dokumen keputusan yang sama,Kepala KPH memiliki tanggung jawab terhadap kedua dokumen tersebut, meskipunkegiatantersebuthanyaberadadiwilayahBagianKesatuanPengelolaanHutan(BKPH)atau Resor PengelolaanHutan (RPH). Dokumen keputusan untuk perubahan kegiatandanrevisirencanaharusmemasukanalasanmengapamelakukanperubahantersebut.

Jikarevisirencanakegiatanyangspesifikdilakukanberulang-ulangpadahalyangsama,sebaiknyarevisidilakukanterhadapkomponenrencana.KepalaKPHharusmengetahuikapan terdapat revisi yang berulang pada kegiatan yang spesifik, dan mengevaluasiadanya kebutuhan perubahan rencana yang harus diselesaikan melalui proses revisirencana.

C1.32–UpayaPelibatanMasyarakatdalamRevisiRencanadanKonsultasi

Pelibatanmasyarakatdankonsultasiselamaprosesrevisirencanahampirsamadenganpelibatanmasyarakatdankonsultasiuntukpenyusunanrencana.LihatToolkitBukuEuntukpanduantambahantentangpartisipasipublik.

C1.33-KonsistensiKegiatanDenganRevisiRencana

Setiap kegiatan harus konsisten dengan revisi rencana atau komponen rencana yangberlaku.Dokumenpersetujuankegiatanharusmenjelaskanbagaimanakegiatansesuaidengan komponen rencana yang berlaku atau yang telah direvisi. Apabila konsistensitidakditerapkanmakadapatmenambahpeluangadanyaperubahanyang tidaksesuaidengan kebutuhan mendasar untuk merubah atau mempertahankan rencana. Olehkarenanya,pentinguntukmenerapkankonsistensipadasaatawalpenyusunanrencanasesuaistandardanpedomanyangberlaku.

C1.4–PenyelesaianProsesPenyusunanatauRevisiRencana

C1.41-DokumenKeputusan

KementerianLingkunganHidupdanKehutananmenyetujuirencanayangdisusunataudirevisi, melalui dokumen keputusan yang disusun sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 19: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

16

Dokumen keputusan untuk rencana baru, atau rencana revisi, harus memenuhipersyaratan,yangtercantumdalamTabel02.

Tabel02PersyaratanuntukDokumenKeputusan

PersyaratanDokumenKeputusan RencanaBaru Rencanarevisi/perubahan

Alasanuntukpersetujuan Ya Ya

Penjelasantentangbagaimanakomponenrencanamemenuhipersyaratankelestarian,persyaratankeanekaragaman,persyaratanmultiguna,danpersyaratankebutuhandanproduksikayu

Ya Jikadapatdiaplikasikan

Setiapdokumenkeputusanmenyetujuirencana,revisirencanayangtelahdisetujuiolehpemerintahProvinsidansekaligusmenyatakanbahwapemanfaatan/penggunaanyangadasebelumdokumenkeputusandibuattetapberlaku.Jikadokumenkeputusantidakmenyatakanpenggunaan/pemanfaatanyangtelahadatersebutmakaselanjutnyaharusdisesuaikanataumengikutirencanayangdisetujuitersebut.

Ya Ya

Dokumentasitentangbagaimanainformasiilmiahterbaikyangtersediadigunakandalamprosespenyusunanrencana,komponenrencana,dansubstansirencanalainnya,termasukkegiatanpemantauanrencana.

Ya Ya

RekomendasidariUnitKerjaterkaitlingkupBadanLitbangjikadalamrencanaterdapatrencanapenelitiandanpengembanganatauterdapatwilayahuntukdijadikanobjekpenelitian.

Jikadapatdiaplikasikan

Jikadapatdiaplikasikan

Tanggalefektifberlakunyarencanaataurencanarevisi Ya Ya

Dokumen keputusan juga harus menyertakan ringkasan tentang bagaimana rencanadan proses perencanaan memenuhi semua persyaratan yang berlaku. Ringkasan iniharus memberikan gambaran bagaimana keputusan rencana menerima saran daripubliktermasukkeberhasilandalammelibatkanmasyarakatberpendapatanrendahdanmasyarakat minoritas serta generasi muda dalam proses perencanaan. Batasan atauruanglingkupdariringkasanharussetaradengankompleksitaspembuatankeputusan.

Untuk rencana hasil revisi, dokumen keputusan hanya membahas persyaratan yangharus diterapkan dalam komponen rencana yang telah revisi. Sebagai contoh, jikarencana hasil revisi tidak berkaitan dengan penelitian atau tidak ada rencanapembuatan hutan penelitian maka tidak memerlukan rekomendasi dari unit kerjaterkaitlingkupBadanlitbang.

Rencana berfungsi sebagai payung untuk kegiatan dan rencana alokasi sumber daya.Jika kegiatan dan rencana alokasi sumber daya yang sedang berjalan tidak sesuaidengan rencana atau rencana hasil revisi, maka kegiatan tersebut harus dibuatkonsistendenganrencanayangada,kecuali jikadokumenkeputusanmengizinkanhaltersebut untuk dilanjutkan tanpa adanya perubahan. Dokumen keputusan harus

Page 20: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

17

mengidentifikasi kegiatan dan rencana alokasi sumber daya sertamenetapkan jadwaluntukmemodifikasikegiatanyangsedangberjalanagarsesuaidenganrencana.

C1.42-DokumentasiRevisiRencanadanCatatanPerencanaan

KepalaKPHharusmenjagadokumen-dokumenberikutagardapatdiaksesolehpublikbaiksecaraonlinemaupunmelalui:

• Laporanpenilaian;• Perencanaan,termasukkegiatanpemantauan;• Rencanayangdiusulkan,rencanaperubahan,ataurencanarevisi;• Pemberitahuanumumdandokumenlingkunganyangterkaitdenganrencana;• Dokumenkeputusanrencana;dan• Laporanevaluasipemantauan.

Catatan perencanaan mencakup dokumen yang mendukung kesimpulan analitis yangdibuat dan alternatif yang dipertimbangkan selama proses perencanaan. Kepala KPHmemastikan catatan perencanaan tersedia di Kantor KPH. Kesimpulan analitis harusditulis menggunakan bahasa sederhana yang membahas resiko dan ketidakpastiandalam asumsi yang digunakan. TimMultidisiplin dapatmendukung kesimpulan, salahsatucontohnyadenganmenggunakanModel"Issue-Rule-Analysis/Application-Conclusion(IRAC)”.Modeltersebutmenggunakanformulasisebagaiberikut:

1. BagianPenilaianisu/masalahmengemukakanpertanyaankunciyangharusdijawabatauisu/masalahyangperluditangani.

2. Bagian Aturan Penilaian menyajikan kriteria yang diperlukan untuk mengatasimasalah.

3. Bagiananalisis/aplikasi menerapkanasumsi, data, fakta, atauhasil analisispakarsumberdayayangrelevanuntukaturan-aturan.

4. Kesimpulan secara langsung menjawab pertanyaan yang terkemuka dalampenilaianisu/masalahberdasarkanmateriyangadadalambagianaturanpenilaianmaupunanalisis

Untuklebihjelasnyalihatkotak01berikutsebagaicontoh.

Kotak01ContohmodelIssue-Rule-Analysis/Application-Conclusion

Isu/masalah: Apakah komponen rencana harus mensyaratkan tutupan hutan yangspesifikuntukmenyediakankondisiekologisyangdiperlukanuntukmempertahankanpopulasi spesies XX yang layak di dalamwilayah perencanaan (spesies yangmenjadiperhatiankonservasi).

Aturan: Peraturan perencanaan menuntut komponen rencana menyediakan kondisiekologis yang diperlukan untuk memelihara populasi yang layak dari setiap spesiesyangmenjadi perhatian konservasi di dalamwilayah perencanaan kecuali jikaKepalaKPHmenentukanbahwahaltersebutberadadiluarkewenanganKPHatautidakdalamkapasitasyangmelekat/beradapadawilayahrencana

Analisis: Informasi ilmiah terbaik yang tersediamenunjukkan bahwa populasi spesies

Page 21: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

18

XXdapatterpeliharamelaluipengelolaanhabitatuntukmemenuhikondisiekologis1,2,dan 3. Spesifik persentase tutupan hutan bukanlah salah satu dari kondisi ekologistersebut.

Kesimpulan: Komponen rencana tidak menuntut luas tutupan hutan tertentu karenainformasi ilmiah terbaik yang ada menunjukkan bahwa tutupan hutan tertentu tidakdiperlukan untukmempertahankan populasi spesies XX yang layak di dalamwilayahrencana.

(Catatan:analisisuntukrencanayangsesungguhnyakemungkinanakanlebihrinci).

C1.43-MendokumentasikanPelibatanPublik

TimMultidisiplinharusmendokumentasikanbagaimanapelibatanpublikberkontribusiterhadappenyusunanrencanayangdiusulkandalamdokumen"prosespartisipasi".Timharus mendokumentasikan "siapa, apa, dimana, kapan dan bagaimana" partisipasipublik dalam penyusunan rencana. Tim harus mendokumentasikan langkah-langkahprosespartisipasipublikterkaitdenganpenyusunankebutuhanperubahanrencanadanalternatif pengembangannya. Komentar dan masukan dari publik juga harus dikeloladan didokumentasikan. Dokumentasi harus memasukan alamat yang bisa dihubungibaikalamatsuratmaupunsuratelektronik(email)dandimasukandalamlampiranpadadokumenrencana.

C1.5-PerubahanAdministratif

Perubahan administratif adalah perubahan terhadap rencana yang bukanmerupakanrevisi rencana. Perubahan administratif mencakup koreksi kesalahan penulisan padabagian-bagian rencana yang disusun, kesesuaian rencana dengan persyaratan dalamperaturanyangbaru,atauperubahanpadaisilainnyadalamrencana.

Perubahan substantif terhadap kegiatan pemantauan yang dilakukan di luar prosesrevisi rencanahanyadapatdilakukansetelahpemberitahuankepadapublikmengenaiperubahan tersebut dan setelah mempertimbangkan masukan dari publik. Semuaperubahanadministratiflainnyadapatdilakukansetelahpemberitahuanpublik.

Perubahanadministratifantaralain:

1. Koreksi kesalahan penulisan terhadap substansi rencana, termasuk komponenrencana;

2. Setiapperubahanuntukmenyesuaikanrencanadenganketentuanbaruyangwajibdipatuhi.

3. Perubahanlainnyadiluarsubstansimaupunkomponenrencana.

KepalaKPHharusmenyampaikanpemberitahuankepadapubliksebelummenetapkanperubahan administratif dalam rangkamemberikan kesempatan kepada publik untukmemberikan masukan. Pemberitahuan publik dapat dilakukan dengan cara apa punyangdianggaptepatolehKepalaKPH,asaltidakseadanyaatauhanyauntukmemenuhisyarat;pemberitahuanharussampaikansecaradaring.

Setelahmereviumasukan/catatanatasusulanperubahantersebut,jikaada,KepalaKPHdapatsegeramembuatperubahantersebutdenganmempublikasikannyasecaradaring.

Page 22: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

19

Kepala KPH harus transparan kepada publik saatmelakukan perubahan administratifterhadap"substansirencanalainnya"dengansegeramenyampaikannyakepadapublik.Ketika mempertimbangkan partisipasi publik, Kepala KPH harus mempertimbangkanpentingnyakebutuhanperubahanrencanadanmelakukanpelibatanyangsesuaidenganperubahanyangakandibuatdantingkatkepentinganpublik.Pelibatanpublikmungkinminimalataubahkantidakperluuntukperubahanyangsifatnyakesalahanpenulisan.

C1.51-MembuatPerubahanAdministratifpadaKegiatanPemantauan

Perubahan terhadap kegiatan pemantauan rencana yang ada dilakukan denganperubahanadministratif,kecualijikaperubahantersebutdilakukansebagaibagiandarirevisirencana.

Kepala KPH memberikan kesempatan partisipasi kepada publik saatmempertimbangkanperubahanpadakegiatanpemantauan.

1. Setiap perubahan pada kegiatan pemantauan dapat dilakukan setelahpemberitahuan kepada publik mengenai perubahan yang diinginkan dan setelahmempertimbangkanmasukanpublik.

2. Batas waktu masukan publik terhadap usulan perubahan kegiatan pemantauandisepakatibersamaparapihak.

C1.6–PenyusunanatauRevisiRencanaSesuaiAturanperencanaanSebelumnya(sebelumtoolkitsinidisusun)

Kepala KPH dapat memilih untuk menyesuaikan proses perencanaan yang sedangberlangsungsesuaidenganketentuanbaru,jikahalitumemungkinkandantepatuntukdilakukan.

Untuk menyesuaikannya, kepala KPH harus mengevaluasi proses perencanaan yangberjalan dan menentukan sampai sejauhmana perencanaan itu sudah sesuai denganketentuan baru dan memperbaiki proses perencanaan yang sedang berjalan untukmemenuhiketentuanbarutersebut. JikakepalaKPHmemutuskanuntukmemperbaikiproses perencanaan, kepala KPH harus mengeluarkan pemberitahuan resmi kepadapublikmelaluimediamassadalamrangkamengumumkandanmenjelaskanbagaimanarevisirencanaakandisesuaikandenganketentuanpadaketentuanbaru.

C1.7–KeputusanKegiatanYangBersamaanDenganKeputusanRencana

KepalaKPHdapatmenemukanbahwaproseslingkunganuntuksebuahkegiatandapatlebih efisien dilakukan bersamaan dengan proses revisi rencana. Hubungan antaraprosespenetapankegiatandanprosesperencanaanyaitusebagaiberikut:

1. Keputusan penetapan kegiatan dapat dibuat pada saat yang bersamaan dengankeputusanuntukmenyetujuirencanapengelolaanhutanatauperubahannya,tetapikeputusan penetapan kegiatan seperti itu tidakmenjadi komponen rencana ataubagiandarisebuahrencana.

2. Keputusan penetapan kegiatan harus didukung oleh analisis lingkungan yangberbedadarianalisislingkunganuntukrencanaataurevisirencana.

Page 23: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

20

3. Analisis lingkungan untuk kegiatan dapat dimasukkan ke dalam dokumen yangsama dengan analisis lingkungan untuk penyusunan rencana, namun perlupemisahanyangjelasantarakeduaanalisistersebut.

4. Keputusan penetapan kegiatan dapat dimasukkan ke dalam dokumen keputusanrencanaataudalamdokumenkeputusanyang terpisah. Jikakeputusanpenetapankegiatan dimasukkan ke dalam dokumen yang sama dengan dokumen keputusanrencana,makaperbedaanantarakeduakeputusanharusjelas.

5. Reviu administratif untuk kegiatan harus sesuai prosedur yang tepat untukkeputusanpenetapankegiatan.a. Jikasebuahrencanahasilrevisitelahdisetujuiuntukditerapkanpadakegiatan

spesifik tertentu, kesempatan melakukan reviu administratif untuk revisirencanatersebutharussesuaidengankeputusanpenetapankegiatan.

b. Jika revisi rencana akan diterbitkan pada waktu yang bersamaan dengankeputusan penetapan kegiatan, dan revisi rencana itu berlaku juga bagikegiatan yang akan datang, maka terdapat dua peluang reviu administratif,yaituuntukmengujikegiatandanuntukmengujirevisirencana.

6. Contohdarikeputusanpenetapankegiatanadalahsebagaiberikut:a. Pemberiankewenanganataskegiatanpengelolaanhutanyangspesifik.b. Desainjalan,jalansetapakdanareauntukpenggunaankendaraanbermotor.c. Mengeluarkan aturan/tata tertib pelarangan atau pembatasan penggunaan

kawasanhutanolehpublik.

C1.8–TataTertibPenggunaanPublik

Adanya batasan penggunaan areal oleh publik di wilayah KPH sesuai peraturanperundangan,harusditindaklanjuti olehkepalaKPHdenganmembuat tata tertib atauaturanlebihrinciterkaithaltersebut.Tatatertibdapatberupapenutupanarealtertentuatau pelaranganmelalu pengaturanwaktu penggunaan atau pembatasan penggunaansuatu areal. Contohnya: “Tindakan berikut dilarang pada kawasan hutan di wilayahKPH:memilikiataumenggunakankendaraanbermotor,kecualipada jalanhutanyangterbukamenuju jalanbesardimanakendaraandiperbolehkan, jalansetapakditujukanhanya untuk penggunaan sepeda, pengembangan area rekreasi, dan jalan masukmelewatihutan.”

Sebuah rencanamerupakan arahan atau pedoman bagi KPH, bukan bagi publik; olehkarena itu, rencana itu sendiri tidak bisa melarang penggunaan publik sepertibersepeda, berperahu, kemah,memancing,mendaki,menunggang kuda, berburu atauberpiknik.LihatKotak02untukmenunjukkanbagaimanadesainkawasanhutan tidaksesuaiuntukpenggunaanpublikberdampakpadapengelolaanhutan.

Page 24: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

21

Kotak02

Contohbagaimanakesesuaiankawasanhutanuntukpenggunaantertentuberdampakpadapengelolaanpermukaantanah.

Sebuahrencanadapatmengidentifikasisuatuareatidaksesuaiuntukkegiatanoffroad.

Rencana tersebut tidak dapat memberikan dampak seketika terhadap publik. Orang-orangmungkinmasihmelakukanoffroaddiareatersebut.

Karena rencana tersebut, KPH tidak menerbitkan izin untuk kegiatan off road, ataumenyetujuipembangunanataupemeliharaanjalanuntukoffroad.

Kepala KPH dapat menerbitkan tata tertib/aturan/perintah penutupan (mengikutianalisis lingkungan yang tepat) untukmelarang kegiatan pada area yang tidak sesuaidengan peruntukannya. Perintah penutupan dapat di terbitkan bersamaan dengandokumenkeputusanrencana,atauterpisah,tergantungdiskresikepalaKPH.

TidakadayangdapatmenghalangikewenangankepalaKPHuntukmenerbitkansuatuperintah/tatatertib,apabilahalitudibutuhkandansesuaidenganaturanperundangandalam rangka pengelolaan dan kelestarian kawasan dan sumber daya hutan. Dalamkonteks perencanaan, terdapat dua pilihan yang berhubungan dengan penggunaanpublikyaitupencegahanterhadapkondisiyangdiinginkanuntukwilayahrencanaataubagiandariwilayahrencana:

1. Penetapan keputusan rencana dan kegiatan secara berurutan. Kepala KPH bisamengidentifikasi kawasan hutan dimana penggunaannya tidak sesuai danmenyusun sebuah tujuan dalam rangka mengendalikan penggunaan tersebutdengan batasan waktu tertentu. Setelah rencana disetujui, kepala KPH dapatmengajukan permintaan penutupan, menganalisis dampak dari rencana kegiatandan menerbitkan kegiatan untuk menerbitkan tata tertib yang melarangpenggunaantersebut.KepalaKPHtidakperluuntukmengajukandanmenerbitkanperintahpenutupan,danpenggunaanpublikterusberlangsungmeskipunkawasanhutan tersebut tidak sesuai untuk mereka, selama perintah penutupan tidakberlaku. Komponen dari perencanaan tersebut, bagaimanapun,menghalangi KPHdalammemberikanizinpenggunaansepertiitu,sebagaicontoh,kapanpenggunaantersebut akan dilakukan sebagai sebuah kegiatan yang memerlukan sebuah izinpenggunaankhusus.

2. Penetapan keputusan rencana dan kegiatan secara bersamaan. Selama prosespenyusunan rencana, kepala KPH dapat mengidentifikasi kawasan hutan dimanapenggunaan yang dilakukan saat ini sebagai penggunaan yang tidak sesuai, danmenetapkantujuandalamrencanauntukdapatmengendalikanpenggunaansepertiitu pada periode waktu tertentu. Pada saat yang sama, kepala KPH juga dapatmengajukan penutupan suatu area dan menganalisis usulan secara terpisah darianalisa dampak lingkungan rencana. Kepala KPH akan memasukkan ke dalamdokumenkeputusanrencanaataukeputusanterpisahyangmenetapkanpenutupansuatuwilayah tertentu yang spesifik, dan kepalaKPHakanmenerbitkanperintahpenutupanpadawaktuyangsama.

Page 25: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

22

C2–Persyaratanuntukmengintegrasikansubstansirencana

Rencana Pengelolaan Hutan harus memasukkan komponen rencana dan substansirencana lainnya. Komponen rencana harus dapatmenyediakan strategi dan kerangkakerja praktis untuk mengelola wilayah rencana. Komponen rencana harus dapatdiaplikasikanpada sumberdayadanmasalahyangadadiwilayah rencana,danharusmerefleksikanperandankontribusikhususKPH.KepalaKPHharusmengintegrasikanantar komponen rencana agar rencana yang disusun selalu konsisten. Secarakeseluruhan, rangkaian komponen rencana harus menjamin keberlanjutan sosial,ekonomi,danekologisertamultigunahutan.Aturanperencanaanmenuntutkomponenrencanauntukpengelolaansumberdayayangterintegrasi.

Perencanaan didefinisikan sebagai “upaya pengelolaan sumber daya dan multigunahutanyangterintegrasiuntukmencapaikelestarianekologi,sosialdanekonomi”.

Peraturanmenetapkanpersyaratanuntukkomponenrencanakedalamempatbagian:Keberlanjutan, keanekaragaman komunitas tumbuhan dan satwa, multiguna, danpersyaratanpemanfaatankayu.

Komponenrencanaharusmengintegrasikanaspeksosial,ekonomi,budayadanekologi.Sebagai contoh, kondisi yang diinginkan untuk lanskap hutan berkelanjutan harusdibangundalamkontekstujuanmultiguna.Ketikasebuahrencanamenghendakiadanyamultigunadari kawasanhutan,maka rencana tersebut jugaharusmemastikanbahwaberbagai pemanfaatan/penggunaan kawasan hutan tersebut dilakukan secaraberkelanjutan,sertamemberikanjaminankelestariansecaraekologis.

Sebuah rencana bukanlah sebuah kumpulan dari rencana kegiatan yang memilikikomponenrencanakhususuntuksetiapsumberdaya.Sebuahrencanamerupakansatukesatuan yang dapat mengintegrasikan aspek ekologi, keanekaragaman komunitastumbuhan dan satwa, pengelolaan multiguna, produksi barang dan jasa yangberkelanjutan,danberkontribusiterhadapkeberlanjutansosialdanekonomi.

Istilah “integrasi” berarti bahwa antar komponen rencana bersinergi, tetapi bukanberartibahwasemuakomponen tersebutharusditerapkandi seluruhkawasanhutan.“Multiguna” berartimengelola lahan secara bijaksana terhadap sebagian atau seluruhsumberdayaterbarukanyangtersedia.

Integrasi dari komponen rencana berarti bahwa setiap komponen rencana bersinergiuntuk mencapai atau mempertahankan kondisi yang diinginkan. suatu komponenrencanatidakbolehbertentangandengankomponenrencanalainnyaataumenghambatpencapaiannya.Seluruhkomponenrencanapadawilayahyangspesifikharusserasidansalingmendukungsehinggamembutuhkankualifikasiuntukmengurangipertentanganarahanantarkomponenrencana.Sebagaicontoh,standaruntukwilayahtransisiantarahutan alam dengan wilayah pemukiman mensyaratkan bahwa pengelolaan vegetasitidakbolehmeninggalkanpohonmatiatauserasahkayu;Standarhutansecaraumummensyaratkan setiap pengelolaan vegetasi meninggalkan sejumlah pohon mati atauserasahkayu.

Page 26: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

23

C2.1–KomponenRencana

Komponen rencana menjadi pedoman untuk membuat keputusan kegiatan di masadepan.Rencanaberisikomponenrencanayangberlakuuntukseluruhwilayahrencanaatauhanyapadasebagiandariwilayahrencana.

Bagian ini dan bagian C.2.2 sampai C.2.7 memberikan pedoman untuk penyusunankomponenrencanayangdibutuhkanbagisetiaprencanapengelolaanhutan.

Berikutadalahkomponen-komponenrencanadalamrencanapengelolaanhutan:

• Kondisiyangdiinginkan.• Tujuan.• Standar.• Pedoman.• Kesesuaianarealhutan.• Sasaran(bersifatopsional)

Komponenrencanaharusditulis secara jelasdansingkat, sehinggapemantauandapatmenilaiefektifitasdandapatmengujiasumsiyangmenjadidasarpenyusunannya.

Komponen-komponenrencana:

a. Harus berada dalambatas kewenanganKPHdan kemampuan yangmelekat padawilayahrencana.

b. Ditulis secara jelas serta tidak multi tafsir sehingga dapat menjamin konsistensiantarakegiatandengankomponenrencana.

c. Harus memiliki kejelasan batas wilayah penerapan (seluruh wilayah rencana,wilayahpengelolaan atauwilayah geografis tertentu, atau kawasanhutandengankarakteristikspesifik).

d. Memberikanarahandalampenyusunankegiatandimasadepan.e. Dalam penyusunannya harus berdasarkan pada hasil penilaian, pemantauan,

partisipasipublik,daninformasiilmiahterbaikyangtersedia.f. Memperkayaaturanperundangandantidakmengulangiketentuanyangadadalam

aturanperundangandenganmenambahkanreferensidarisumberilmiahlain.g. MengarahkandanmengaturseluruhpersonilKPH.h. Tidakmelanggarperaturanperundanganyangberlakudanhak-hakyangada.i. Dapat dinyatakan hanya berlaku pada musim tertentu atau hanya pada kondisi

ekologi tertentu. Lihat Kotak 03 untuk contoh sederhana dari kondisi yangdiinginkan,tujuan,standardanpedoman.

Kotakcontoh03Contohkomponen-komponenrencanauntuksebuahwilayahpengelolaan

(contoharealhutanpinus)

KondisiyangdiinginkanuntukAreaPengelolaanXX:

Secara umum, lingkungan alami mencirikan wilayah pengelolaan, pengguna memilikikesempatan untuk merasakan tingkat kebebasan di lingkungan alami, merasakankedekatan dengan alam, merasakan kesunyian, dan keterpencilan. Kepuasan

Page 27: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

24

pengalaman berekreasi diperuntukkan bagi pengunjung hutan. Wilayah seperti iniberkontribusi dalam keberlanjutan ekonomi dengan menyediakan zona pengamatanburung yang cukup sering menggunakan peralatan dan pemandu dalam melakukanpengamatanburung.

Arealhutanpinusmendominasidaerahaliransungai (DAS)padawilayahpengelolaanini (perlu disajikan dalam peta). Pada lereng bagian atas dan punggung bukit yangmelintasiwilayah ini,merupakan semakbelukar (penutupan tajukpohonkurangdari10%) dan hutan pinus (dengan penutupan tajuk antara 10-60%). Secara umum,kerapatankayumeningkatmengikutipenurunankelerengan,tetapikerapatantersebutberagamdanberubahsecaragradual.Kerapatanpohonrata-rata150batangperhektardalam sebuah daerah aliran sungai. Rerumputan alami mendominasi pada bagianbawahtegakanpohon.

Pada kelerengan menengah dan rendah didominasi oleh hutan pinus (tutupan tajukantara 60-80 persen), dengan tumbuhan bawah berupa pohon pinus muda yangtersediadalam jumlah tertentuyangcukupuntukmempertahankankeberadaanpinusdi tempat ini dari waktu ke waktu. Pada kelerengan yang paling bawah terdapatberbagai jenis pohon dengan stratifikasi tajuk. Pada wilayah riparian (peralihanekosistem sungai dan daratan), lapisan vegetasi yang tumbuh di pinggiran sungai(vegetative filter strips) 80 persennya terdiri atas rerumputan/alang-alang, atautumbuhan lain selain rumput (forbs).Padawilayah riparian, banjirmerupakan faktorperusakutama.

Di wilayah kawasan yang bervegetasi rerumputan/alang-alang dan kawasan hutantanaman pinus pada wilayah pengelolaan ini, bermacam rerumputan dan tumbuhanbawah menyediakan tumbuhan herba, benih/biji dan serangga yang beragam danberlimpah. Kondisi keragaman pada lapisan bawah ini juga mendukung beragamkumpulansatwaliar.Spesiestumbuhandansatwayangberadaptasipadahutanterbukadankawasanalang-alang/rumputakanmunculdanmenyebardenganjumlahyangakanmendukungkeberlanjutanpopulasinya.Diantaranya termasukburungpipit, rangkong,bunga aster, anggrek, rotan, orang utan, beruang madu, harimau, dan ular sanca.Mamalia kecil seperti hewan pengerat, dan rusa berjumlah sangat banyak, yangmendukungmeningkatnyapopulasipredator,sepertiburungelang,danharimau.

TujuanPengelolaanWilayahXX:

• Menjaga perubahan rata-rata kerapatan pohon tidak lebih dari X batang/hektarselamatahunrencanayangdisetujui.

• Menambah5ribuhektarhabitatburungrangkongdarikondisisaatinisebanyakXXhektar,padatahunYY.

• MemilikiXwilayahperkemahanberdampaktinggiyangtelahdirehabilitasiselamaYtahun(selamatahunrencanayangdisetujui).

• Dalam 5 tahun, setidaknya 80 persen pengunjung hutan memberi respon‘memuaskan”padasurveytahunankepuasanpengunjunghutan

StandarPengelolaanWilayahXX:

Pemanenankayu tidakbolehdilakukandiwilayah riparian kecuali untukmemeliharaatau memperbaiki ekosistem riparian tersebut. Penyangga riparian setidaknya 100meterditepi atas sebelahkiridankanansungai abadi (yang terusmengalir sepanjang

Page 28: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

25

tahun). Riparian setidaknya 50 sampai 75 meter atau lebih untuk sungai musimandiukurdarikondisisungaiyangpenuh.

PedomanPengelolaanWilayahXX:

• Padakemiringanlebihdari35persen,alatberatsebaiknyatidakdigunakanuntukpenyiapanmekanikuntukmenghindarierositanah.

• Regenerasibuatanharusmenggunakanjenistanamanendemikuntukmenyediakanhabitatyangsesuaiuntuksatwaliar.

• Pembuatan/konstruksi jalan tidak boleh dilakukan di wilayah riparian untukmencegaherositanahdansedimentasi.

KesesuaiankawasanHutan:

Wilayahpengelolaaninisesuaiuntukekowisatadanedukasilingkungan.

C2.11–Kondisiyangdiinginkan

Kondisi yang diinginkan adalah deskripsi spesifik dari aspek sosial, ekonomi, danekologi dari wilayah rencana, atau bagian dari wilayah rencana, yang akan dicapaimelalui pengelolaan hutan. Kondisi yang diinginkan harus dapat dijelaskan secaraspesifiksehinggakemajuanpencapaiannyadapatdiketahui.

Kondisi yang diinginkan menjelaskan proyeksi atau visi tentang bagaimana wilayahrencana (atau bagian dari wilayah rencana) yang ingin dicapai selama periodepengelolaan dan menetapkan komponen rencana yang lain untuk mencapai kondisikawasandansumberdayahutantersebut.RuanglingkupkondisiyangdiinginkandariwilayahKPHmencakupperandannilaisuatukawasanhutandalamsuatulanskapyanglebihluas.Kondisiyangdiinginkanharuskonsistendipahamidandilaksanakandidalamlingkup KPH, Dinas Provinsi, dan tingkat Nasional, dan dipahami oleh publik secaralebih luas. Kondisi yang diinginkan harus dapat merefleksikan potensi dari wilayahpengelolaansesuaihasilpenilaian(assessment)dankemampuananggaranKPH.Kondisiyangdiinginkan harusdapatmemenuhipersyaratan rencanapengelolaanhutanyangbertujuan untuk mewujudkan ekosistem yang berkelanjutan dengan keterpaduansecaraekologi,ekonomidansosialbudayadalamkontekspengelolaanmultiguna.

Kondisi yang diinginkan, sebagai kunci dari komponen rencana, merupakan halmendasardalammenentukanstrategidanpersyaratandalampemantauan(monitoring).Kondisiyangdiinginkanharusmenentukanskalageografissehinggadapatdiaplikasikanuntukmengukurperubahansecaraspasial.Dokumenrencanapengelolaanhutanharusmemberikan penjelasan yang cukup rincimengenai kondisi yang diinginkan sehinggadapat digunakan untuk menentukan tujuan pengelolaan dan identifikasi kebutuhanuntukmencapaikondisiyangberbedadibandingkankondisisaatinisebagaibaseline.

Saat menentukan kondisi yang diinginkan, kepala KPH harus mengetahui danmempertimbangkankondisi kawasandi sekitarwilayahKPHdanmempertimbangkankebutuhan dari instansi/lembaga pemerintah, pemerintah daerah, pemilik lahan,masyarakat yang terkena dampak pada wilayah rencana. Karena kondisi yangdiinginkan ini memberi pengaruh kepada generasi sekarang dan generasi yang akandatang,maka seharusnya dikembangkan dengan pelibatan publik danmelalui sebuahprosesperencanaanyangkolaboratif.

Page 29: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

26

Kondisiyangdiinginkanmemilikifaktor-faktorutama,yaitu:

1. Meliputikondisiekologi,ekonomidansosialyangdiinginkansecaraberkelanjutan.Faktorpertimbangandalampenentuankondisiyangdiinginkanmeliputi:a. Menjelaskanapayangdiinginkandarikeutuhanekosistem;udara, tanah,dan

kualitas air; wilayah riparian; keberlanjutan sosial dan ekonomi; keragamanekosistem; komponen rencana tambahan untuk spesies-spesifik; danmultiguna(tersajidibagianC.3)

b. Dapatdiimplementasikanmelaluipengelolaansumberdaya.c. Pengelolaan yang dilakukan berkontribusi terhadap keberlanjutan sosial dan

ekonomi,antaralain:1) Hubungan sosial, tradisi, budaya, dan kegiatan masyarakat di wilayah

rencana.2) Kapasitasmasyarakatdalammemperolehmanfaat ekonomidariwilayah

KPH.2. Kondisiyangdiinginkanmemilikiprasyaratagardapatdiimplimentasikan,yaitu:

a. Ditulisdengancukuprinciagarkondisipencapaianjelasdankemajuanmenujupencapaiantersebutdapatdiukurdandievaluasi(lihatKotak03);

b. Kondisiyangdiinginkandapatsamadengankondisisaat ini, jadiusahauntukmencapai kondisi yang diinginkan difokuskan pada upaya mempertahankankondisisaatini;

c. Harus memungkinkan untuk dapat dicapai, meskipun untuk mencapainyadapatmelebihiperioderencana;

d. Tidak secara langsung melakukan tindakan atau melarang melakukantindakan,ataumengusulkanmetodetertentu(sepertipenjarangan,perburuan)untukmencapaitujuanataudalamrangkamempertahankankondisiyangada;

e. Disusun dengan rinci dan jelas untuk membantu para Kepala BKPH/RPHmenentukan penggunaan dan tipe pengelolaan yang sesuai untuk mencapaiataumempertahankankondisiyangdiinginkan;

f. Dapatdinyatakandenganistilahyangdapatdibandingkanseperti“lebih”atau“kurang” atau “bertambah” atau “berkurang” tetapi hanya jika kondisi awal(baseline)darikondisiyangdiinginkantersebutdiketahuisecarajelas;

g. Dapat dinyatakan dalam sebuah rentang kondisi atau kondisi yang spesifik;dan

h. Dapatdilengkapidandidukungdenganfotoatauilustrasi.

C2.12–TujuanRencanaPengelolaanHutan

Tujuan disusun dengan ringkas, dapat diukur, danmemiliki batasanwaktu yang jelasuntuk dinilai dan dipantau dalam mencapai kondisi yang diinginkan. Tujuan harusdidasarkanpadaketersediaansumberdayasecarawajar.

Prasyarattujuanrencana:

1. Harusmemiliki rancangan outcomes agar kegiatan yang dilakukan terfokus danterukurmenujukondisiyangdiinginkan;

2. Membantu menentukan dasar penentuan prioritas wilayah dan kegiatanberdasarkansumberdayayangtersedia;

Page 30: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

27

3. Harusdinyatakansecarajelasdanterukurdenganbataswaktuyangwajar;(bataswaktudapatmenggunakanbaikpadaakhirtahun,contoh:padatahun2020”)ataumelalui rentang waktu tertentu (contoh: dalam waktu 5 tahun sejak rencanadisahkan”.);

4. Harus dicapai dengan kemampuan anggaran KPH, yang ditentukan melaluiproyeksianalisatrenanggaranKPHsaat inidansebelumnya(3sampai5tahun)atauanalisissumber-sumberanggaranyanglain;

C2.13–Standar

Standarmerupakanbatasan/ukurantertentuyangdibuatuntukmenjadidasarkualitasdan kuantitas dari suatu kegiatan. Standar dibuat untuk membantu mencapai ataumenjaga kondisi yang diinginkan, untuk menghindari atau mengurangi dampak yangtidakdiinginkan,sertamemenuhiketentuanyangberlaku.

Standaradalahsuatubatasanuntukmemfokuskankegiatanagarmencapaikondisiyangdiinginkan. Standar berbeda dengan pedoman. Standar adalah batasan yang ketat,dimana tidak diperbolehkan adanya variasi/penyimpangan dari standar, sedangkansebuahpedomanmengizinkanvariasiasalkanhasil/tujuanyangdidapatkansama.

Standar digunakan saat persyaratan bersifat mutlak, menjamin kegiatan tidak akanmenghalangi pencapaian kondisi yang diinginkan dan tidakmelanggar aturan hukum.ContohnyaaturanmengenaipenebangankayudiwilayahKPHuntukkawasanlindung,konservasi satwa dan tumbuhan langka. Standar juga digunakan untukmempertahankan konektivitas habitat dan membatasi gangguan akibat kegiatanterhadap sarang satwa, sungai, dan habitat satwa liar. Selain itu, standar dapatdigunakan untuk melindungi sumber daya dengan cara membatasi kewenanganpenggunaan atau kegiatan tertentu pada keadaan atau kondisi tertentu, antara lain:membuat api unggun, menggembalakan ternak, menggunakan kendaraan bermotor,konstruksi jalan,pemanenankayu,pengerukanpasirdankerikil, fasilitaspembuangansampah,tempatmenyimpanbahanbakardanhuniandidaerahriparian.

Standar:

1. Memberikandasardalammerancangataumembatasikegiatanuntukmenghindaridampakyangtidakdiharapkan,atauuntukmemenuhiaturanhukumyangberlaku.

2. Dinyatakan dengan cara yang tepat, dan dengan kalimat perintah atau larangan,seperti“harus”,“dilarang”.

3. Ditulis dengan jelas dan lugas sehingga konsisitensi antara kegaiatan denganstandardapatdenganmudahdiketahui.

4. Sebaiknyatidakmengarahkanataumemaksakanproses,sepertianalisis,penilaian,konsultasi, perencanaan, inventarisasi, atau pemantauan. (proses tersebut dapatmenjadibagiandarisubstansirencanalainnyasepertipendekatanpengelolaan)

5. Tidakmengulangisikomponenrencanayanglain6. Dapat digunakan untuk menyediakan batasan atau arahan penggunaan alat

tertentu.7. Bersifatspesifikhanyauntukarealyangterdampakdarikegiatan.8. Dapat memaksakan alternatif batasan. Alternatif-alternatif batasan dapat secara

khususbergunapadakeadaandimanakondisisaatinitidaktersediadata.Sebagaicontoh,“Aktivitaspengelolaanvegetasiharusmempertahankanrata-ratakerapatan

Page 31: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

28

tegakan150pohonperhektar,meskipundatarata-ratakerapatantegakantersebuttidaktersedia”.

C2.14–Pedoman

Pedoman merupakan batasan dalam suatu penentuan keputusan kegiatan yangmemperbolehkan adanya perbedaan cara pandang sepanjang tujuan dari pedomandapattercapai. Pedomandisusununtukmencapaiataumempertahankankondisiyangdiinginkan, untuk menghindari dampak yang tidak dinginkan serta memenuhiketentuanyangberlaku.

Pedoman:

1. Memberikan dasar dalam merancang atau membatasi kegiatan untuk mencapaiatau mempertahankan kondisi yang diinginkan, serta menghindari dampak yangtidakdiinginkandanmemenuhiketentuanyangberlaku.

2. Pedomantidakbersifatmutlak,memperbolehkanadanyaperbedaancarapandangsepanjang tujuan dasarnya terpenuhi. Pedoman menggunakan kata-kata"seharusnya/boleh"dan"seharusnyatidak/jangan".

3. Sebaiknyamemberikanpenjelasankeadaandancaradalampenerapannyasehinggapilihanlaindapatdigunakanjikamemenuhitujuandaripedoman.

4. Tidak boleh mengarahkan atau memaksakan proses seperti analisis, penilaian,konsultasi,inventarisasi,perencanaan,ataupemantauan.

5. Tidakmengulangiisikomponenrencanayanglain.6. Dapat digunakan untuk menyediakan batasan atau arahan penggunaan alat

tertentu.7. Bersifatspesifikhanyauntukarealyangterdampakdarikegiatan.8. Dapat memaksakan alternatif batasan. Alternatif-alternatif batasan dapat secara

khususbergunapadakeadaandimanakondisisaatinitidaktersediadata.Misalnya,"Pipa, jalur gas, atau kabel listrik (transmisi kurang dari 34,5 kV) harus dikuburpadakedalamanminimum3meteruntukmelindungidarikerusakan.Pengecualiandapatdilakukanjikakondisilokasimembenarkan,sepertilokasiyangberbatuyangmembutuhkanpenghancuran/peledakan."

C2.15-KesesuaianKawasanHutan

Kawasan hutan di dalam wilayah rencana akan diidentifikasi kesesuaiannya untukberbagai penggunaan atau kegiatan berdasarkan kondisi yang diinginkan dan dapatditerapkan pada kawasan hutan tersebut. Rencana pengelolaan hutan juga akanmengidentifikasi kawasan hutan di dalam wilayah rencana yang tidak sesuai untukpenggunaan dan tidak sesuai dengan kondisi yang diinginkan untuk kawasan hutantersebut.Kesesuaiankawasanhutantidakperludiidentifikasiuntuksetiappenggunaanatau kegiatan. Identifikasi kesesuaian dapat dilakukan setelah mempertimbangkansejarah penggunaannya dan isu-isu yang muncul dalam proses perencanaan. Setiaprencana harusmengidentifikasi kawasan hutan yang tidak sesuai untuk pemanfaatanhasilhutankayudannonkayu.

Kawasan hutan di wilayah KPH pada umumnya sesuai untuk berbagai penggunaan(rekreasi di alam terbuka, penggembalaan, pengolahan/produksi kayu, daerah aliransungai, satwa liar dan perikanan) sepanjang konsisten dengan tujuan pembentukan

Page 32: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

29

KPH. Kesesuaian kawasan hutan di wilayah rencana harus mengintegrasikan aspeksosial, ekonomi, budaya, dan ekologi. Identifikasi kesesuaian kawasan hutan tidakdiperlukan untuk setiap sumber daya atau kegiatan. Untuk beberapa sumber daya,mengidentifikasi kesesuaian penggunaan atau kegiatan di wilayah tertentu mungkinlebihtepatdilakukanditingkatkegiatandengananalisislokasispesifik,partisipasiparapihak,dandesainkriteriayangdiusulkan.

Identifikasi tingkat kesesuaian menjaga konsistensi antara kegiatan dengan kondisiyangdiinginkan. Identifikasi kesesuaiankawasanhutandidasarkanpadakondisi yangdiinginkan untuk kawasan hutan tersebut dan kemampuan kawasan hutan untukmendukungpenggunaannya.Identifikasitingkatkesesuaiandapatberasaldariinformasidanisuyangmunculdalamkonsultasi/partisipasipublik.

Ketikamulaimengidentifikasi kawasan hutan yang sesuai untuk berbagai pengunaan,Tim Multidisiplin harus mempertimbangkan penggunaan kawasan hutan saat ini,pemantauan, perencanaan kegiatan, dan rencana sumber daya termasuk rencanapengelolaanwisata,rencanadaerahaliransungai,danrencanasumberdayalainnya.

Kepala KPH harus mendokumentasikan dan menyampaikan kepada publik alasanmengidentifikasi kesesuaian kawasan hutan dan sumber informasi, alat, standar,dokumenpanduanteknis,danbasisdatayangdigunakandalamidentifikasitersebut.

KepalaKPHtidakbolehmengidentifikasikesesuaiankawasanhutanuntuksumberdayatertentu, seperti mineral, jika terdapat instansi/Lembaga yang memiliki kewenanganatassumberdayatersebut.

Perbedaan identifikasikawasanhutanyangsesuaidantidaksesuaiuntukpenggunaanataukegiatantertentuadalahsebagaiberikut:

1. Kawasan hutan yang teridentifikasi sesuai untuk penggunaan atau kegiatantertentu. Identifikasi rencana terhadapkawasanhutan tertentuyangsesuaiuntuksuatu penggunaan bukanlah komitmen untuk mengizinkan penggunaan tersebutnamun hanya indikasi bahwa penggunaannya mungkin sesuai. Penggunaan ataukegiatan tertentu dapat disetujui atau mungkin tidak disetujui di area yangdiidentifikasi sesuai untuk jenis penggunaan tersebut. Misalnya, sebuah rencanadapat mengidentifikasi wilayah pengelolaan yang sesuai untuk koridor utilitas(utilitycorridors),namun,penetapankesesuaiantersebuttidakberimplikasibahwakonstruksipipadiwilayahtersebutakandisetujui.

2. Kawasanhutanyangditentukantidaksesuaiuntukpenggunaanataukegiatan.Jikasebuahrencanamengidentifikasikawasanhutan tertentuyang tidaksesuaiuntuksebuah penggunaan, maka penggunaan atau kegiatan tersebut tidak dapatdiizinkan.Penggunaankawasanhutanyangbersifatumumyangtidakmemerlukanpersetujuan penggunaan khusus, seperti bersepeda, berperahu, berkemah, danlintasalam,tidakakanterpengaruholehpenetapanketidaksesuaiandalamrencanatersebut; Penggunaan semacam itu hanya dapat dibatasi oleh tindakan sepertiperintahpenutupan.

Rencana mungkin tidak mengidentifikasi penggunaan atau kegiatan yang sesuai,tetapi harus mengidentifikasi wilayah yang tidak sesuai untuk penggunaan ataukegiatandiwilayahrencana,apabilasalahsatudarikondisiberikutberlaku:

Page 33: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

30

a. AturanPerundang-undanganataukebijakanPemerintahmelarangpenggunaanataukegiatantersebut;

b. Penggunaan tersebut akanmengakibatkanpenurunanproduktivitas kawasanhutanatausumberdayaterbarukanbaiksementaraataupermanen;atau

c. Penggunaan tersebut tidaksesuaidengankondisidan tujuanyangdiinginkanuntukwilayahrencana,ataubagiandariwilayahrencana.

Rencana dapat memasukan penilaian kesesuaian atau ketidaksesuaian untukpenggunaan atau kegiatan tertentu, namun sebaiknya tidak memuat penilaiankesesuaianatauketidaksesuaianuntukpenggunaanalatpengelolaansepertialatuntukpembakaran, alat penebangan pohon, atau penggunaan bahan kimia. Pedoman ataustandar dapat digunakan untuk memberikan batasan atau arahan mengenaipenggunaanyangtepatdarialatpengelolaantersebut.

Banyak pendekatan dalam mengidentifikasi kawasan hutan yang sesuai atau tidaksesuai untuk suatu penggunaan atau kegiatan, antara lain: secara geografis (berbagaiteknik pemetaan); deskripsi naratif tentang tipe-tipe kondisi fisik, ekologi, atauekonomi; fotoyangmenunjukkantipe-tipekondisi;danmencocokanjenispenggunaantertentu dengan tabel kesesuaian lahanwilayah pengelolaan. Contoh deskripsi naratifuntukmengidentifikasi kawasan hutan yang tidak sesuai adalah "produksi kayu tidaksesuai untuk tipe tanah tertentu. "Jika peta digunakan untuk menunjukkan di manakomponen rencana diterapkan, perubahan substantif pada peta tersebut dilakukanmelaluirevisirencana.

C2.16–Sasaran

Sasaran adalah penilaian tujuan yang luas, selain kondisi yang diinginkan, biasanyaberkaitandenganprosesatauinteraksidenganpublik.Sasarandinyatakandalamistilahumumdanluas,namuntidaktermasukwaktupenyelesaian.

KepalaKPHdapatmemilihuntukmemasukkanatautidakmemasukkansasaransebagaikomponen rencana karena sifatnya opsional. Sasaran mungkin tepat untukmenggambarkanperubahanantarakondisisaatinidankondisiyangdiinginkannamuntanpamenggunakan indikator tertentu (luas, persentase, frekuensi, dll). Sasaran jugamungkintepatuntukmenggambarkansecarakeseluruhankondisiyangdiinginkandariwilayah rencana yang tergantung pada wilayah di luar wilayah rencana atau di luarkewenangan KPH. Sasaran untuk kondisi sumber daya mungkin tepat jika informasiilmiah tidak memadai untuk memberikan penjelasan yang cukup untuk menetapkankondisiyangdiinginkan.Namun,menggunakansasaransebagaipenggantikondisiyangdiinginkanharusdihindari.

Sasaran (bukan tujuan)mungkin tepatdigunakan jikaKepalaKPH tidakyakindenganpenilaian ringkas, terukur, dan spesifik-waktu dari tingkat kemajuan yang diinginkanberada dalam kendali KPH; Namun, menggunakan sasaran sebagai pengganti tujuanharusdihindari.Contohnyaadalah:

1. JikaoutcomeadalahhasilkemitraanantaraKPHdanpemiliklahanlainnyadidalamlanskaphutanyanglebihluas.

2. Jika outcome tidak pasti dapat tercapai atau tidak, karena bisa berada di luarkemampuananggaranKPH

Page 34: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

31

C2.2-DimanaKomponenRencanaBerlaku

Rencana harus menjelaskan komponen rencana mana yang diterapkan berdasarkanwilayah, diseluruh atau hanya disebagian wilayah rencana. Beberapa komponenrencanaberlakuuntukwilayahdengankarakteristik spesifik (misalnya riparian, jalan,mataair,sungai,danlahanbasah)dandijelaskandalamkomponenrencanaitusendiri.Masyarakat, instansi/lembaga pemerintah dan KPH perlu mengetahui di manakomponenrencanaberlaku.

SebuahrencanahanyaberlakuuntukkawasanhutanpadawilayahKPHdanolehkarenaitu tidak akanberlaku lagi jikakawasanhutan telahberubahmenjadibukankawasanhutan(APL).Sebaliknyarencanaberlakupadakawasanhutanyangdiperolehdarihasiltukar menukar atau proses lainnya. Selain itu, komponen rencana berlaku untukwilayah pengelolaan atau wilayah geografis yang seluruhnya atau sebagian besarmerupakan wilayah rencana, kecuali jika rencana direvisi untuk menambahkankomponenrencanayangspesifikhanyauntukwilayahtersebut.

C2.21–IdentifikasiWilayahPengelolaandanWilayahGeografis

Setiap rencana harus memiliki wilayah pengelolaan atau wilayah geografis ataukeduanya.Rencanabisamengidentifikasiwilayahyangditunjukataudirekomendasikansebagaiwilayahpengelolaanatauwilayahgeografis.

Istilah "wilayah pengelolaan" dan "wilayah geografis" dapat digunakan untukmenjelaskan penerapan komponen rencana di sebagian wilayah KPH yang spesifik,dengan lokasiyangditunjukkanpadapeta.Wilayahgeografisdidasarkanpadatempat,sedangkanwilayahpengelolaandidasarkanpadatujuan.

1. Wilayahpengelolaan(WK).Petawilayahpengelolaanmenggambarkanpenekananpengelolaanberbasislanskaphutan.Petawilayahpengelolaanseringmenunjukkankawasan hutan dengan informasi kemungkinan arahan penggunaannya. Sebagaicontoh, petawilayahpengelolaandariwilayah rencanadapatdiberi label sebagaiberikut:WK1,untuksemuakawasanhutandiwilayahrencanayangmenekankanpengembangan untuk rekreasi; WK 2, untuk semua kawasan hutan di wilayahrencana yang sesuai untuk produksi kayu;WK3, untuk semua kawasan hutan diwilayahrencanayangmenyediakanjalurkendaraan;WK4,untuksemuakawasanhutandiunityangmerupakanhutanalam;WK5,untuksemuakawasanhutanyangmenekankanhasilhutanbukankayu.

2. Wilayahgeografis(WG).Petawilayahgeografismenggambarkanwilayahyangluasyangmemiliki kondisi yangdiinginkandenganberbagai kemungkinanpenekananpengelolaan sumber daya. Berbeda dengan peta yang menekankan pada aspekpengelolaan, peta wilayah geografis cenderung berfokus pada lokasi/tempat(DanauToba,GunungKerinci,ataumungkindaerahaliransungaitertentu).

Pendekatan geografis didasarkan pada gagasan bahwa rencana berfungsi sebagai visijangkapanjanguntuksuatuwilayahrencana.Batasanuntukberbagaipenggunaanyangsesuai dalam wilayah geografis dapat diidentifikasi dengan menggunakan beberapapeta. Sebagai contoh, tumpangsusunberbagaipetadapatmengidentifikasibagaimanakesesuaian untuk penggunaan kendaraan bermotor, dan perbedaan produksi kayudalamsebuahwilayahgeografis.

Page 35: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

32

Kombinasi antara wilayah geografis dan wilayah pengelolaan harus sesuai denganwilayahrencana,kejelasanpenggunaanwilayahgeografisdanwilayahpengelolaan,dandimanakomponenrencanaberlaku.

Wilayah pengelolaan dan wilayah geografis boleh jadi tumpang tindih. Wilayahpengelolaan boleh jadi juga tumpang tindih dengan wilayah pengelolaan lainnya jikakomponenrencanayangditentukantidaksalingbertentangan.Tidaksetiapbagiandariwilayah rencana diperuntukan menjadi wilayah pengelolaan atau wilayah geografis.Wilayah pengelolaan atau wilayah geografis dapat ditetapkan untuk wilayah yangditetapkan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai wilayah dengan aksesibilitasrendah.

Pedomanrencanadiwilayahpengelolaanatauwilayahgeografis (WKatauWG)dapatberbedadaripedomanuntukkeseluruhanwilayahrencanadengancaraberikut:

1. PedomanWKatauWGdapatmembatasikegiatanyangtidakdibatasiolehpedomanwilayahrencana(sebagaicontoh,pedomanwilayahrencanatidakmengaturuntukmeninggalkan pohon-pohon mati (snags), tapi pedoman WK-WG mengharuskanuntukmeninggalkanpohonmati(snags)sejumlahXperhektar);

2. Pedoman WK atau WG dapat memberikan batasan yang lebih tinggi daripadapedomanwilayahrencana(sebagaicontoh,pedomanwilayahrencanamengatakanuntukmeninggalkan rata-rata pohonmati (snags) sejumlah X per hektar, namunpadaWK1mengatakanuntukmeninggalkanrata-rataX+3pohonmati(snags)perhektar;atau

3. WK atau WG dapat bertentangan dengan pedoman wilayah rencana sepanjangpedomanwilayahrencanamengakomodirpertentangantersebut.

Nama-nama wilayah yang ditetapkan (lihat bagian C.4) seharusnya tidak digunakansebagainama"wilayahpengelolaan"atau"wilayahgeografis"kecualiwilayah tersebuttelahditetapkansecarakhusus.

Nama-nama berikut adalah untuk wilayah yang ditetapkan, kecuali Kepala KPHmenunjuk ataumerekomendasikanwilayah tersebut sebagaiwilayah yang ditetapkansecaraadministratifsebagaibagiandarirencana:

1. AreaBotani.2. AreaGeologi.3. AreaBersejarah.4. AreaPaleontologi.5. AreaRekreasi.6. Areadenganpemandanganindah.7. AreaZoologi

C2.3–SubstansiLainnyayangDiperlukandalamRencana

Rencanapengelolaanhutanharusmemilikikomponenrencanadan"substansilainyangdibutuhkan". (Bagian C.2.9 sampai C.2.12 membahas DAS prioritas, peran dankontribusi berbeda dari wilayah rencana, merencanakan kegiatan pemantauan, danusulandantindakanyangmungkindilakukan).

Page 36: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

33

C2.31–DASPrioritas

Rencanapengelolaanhutanharus:

(i)MengidentifikasiDASprioritasuntukpemeliharaanataupemulihan;

Identifikasi DAS prioritas dilakukan untuk memfokuskan upaya pemulihan terpadukondisi DAS di wilayah rencana. Kepala KPH harus mengidentifikasi sejumlah DASdalam wilayah rencana untuk pemeliharaan atau pemulihan sesuai dengan tujuanrencana yangdapat dicapai untukperiode5 tahun sesuai kemampuan anggaranKPH.DAS prioritas dalam rencana tersebut adalah DAS yang akan dipertahankan ataudipulihkan.

IdentifikasiDASprioritasuntukpenyusunanrencanadilakukanolehTimMultidisiplin,sedangkan untuk mengidentifikasi DAS prioritas dalam revisi rencana dapatmenggunakan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu. Selain itu, Kepala KPH dapatmenggunakanpendekatan alternatif lainnyamelalui koordinasi denganunit kerja danpara pihak terkait, mendapatkan justifikasi ilmiah dari lembaga/instansi berwenangataumemperolehpersetujuandariDinasKehutanan.

IdentifikasiDASprioritasjugadidasarkanpadahalberikut:

1. KebijakanpemulihanDASprioritasyangtelahditetapkan.2. PentingnyasumberdayaairdanDAS(nilaiekologi,sosial,danekonomi),kegiatan

pengelolaan yang mendesak untuk mengatasi kondisi dan ancaman dalammempertahankanataumemulihkankondisiDASprioritas.

3. PenyelarasantujuanDASdengantujuanstrategisdanprioritaslainnya.4. PenyelarasantujuanDASdenganstrategidanprioritaspemerintahdanpemerintah

daerah,publik,danLSMkonservasi.5. Memperhatikanekosistemyang terganggu,perairanyang terganggu, spesiesyang

terancam atau terancam punah, kualitas udara yang buruk, spesies invasif, ataukondisivegetasiyangterdegradasi,danwilayahdimanakegiatanpemulihansangatpentinguntukmemenuhiketentuanataumemenuhikondisiyangdiinginkan.

Identifikasi daerah aliran sungai prioritas diharapkan dapat membantu kepala KPHdalammenyusunjadwalrencanakerja,terutamadalamkondisiketerbatasananggarandansumberdaya.

TimMultidisiplin harusmenyusun komponen rencana untukmenangani kondisi yangadadidaerahaliransungaiprioritas.

Perubahan suatudaerah aliran sungaimenjadiDAS “prioritas” dilakukandalam revisiadministratif.

C2.32–PerandanKontribusiKhususdariWilayahRencana

Aturan perencanaan mengharuskan rencana pengelolaan hutan untuk menjelaskanperandankontribusiyangkhususdarisuatuwilayahrencanadalamlanskaphutanyanglebihluas.

Perandankontribusikhususdarisuatuwilayahrencanapadalanskaphutanyanglebihluas dapatmembantumenyusun berbagai komponen rencana yang lebih terarah danfokus. Dalam menggambarkan peran dan kontribusi khusus dari wilayah rencana,

Page 37: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

34

Kepala KPH harus mempertimbangkan berbagai peran yang potensial dari suatuwilayahrencana.

Beberapaperanmungkintidakdapatdibedakannamuntetapbernilaipenting.Misalnya,semua hutan diwilayah rencana dapat berperan dalamkelestarian air di bagian huluuntukmasyarakat di bagian hilir, membuat kontribusi dari wilayah rencana tersebutterhadap kualitas dan ketersediaan air menjadi penting. Kepala KPH harus mencatatperan dan kontribusi yang paling relevan dengan kawasan hutan dan pengelolaansumberdayadarisuatuunitwilayah.Deskripsiinipentingkarenamemberikanpondasibagi kondisi dan tujuanyangdiinginkan.Kondisi dan tujuanyangdiinginkan tersebutharusmenanganiseluruhperandankontribusiyangpenting.

TimMultidisiplin harusmenjelaskan peran dan kontribusi khusus dari suatuwilayahrencana dalam lanskap hutan yang lebih luas di awal perencanaan. TimMultidisiplinharusmempertimbangkan informasihasilpenilaianyang telahdievaluasi sebagai titikawal dalam menggambarkan suatu peran dan kontribusi khusus. Tim Multidisiplinharusmengembangkanpemahamanmengenaiaspekekologi,sosial,danekonomipadaseluruh wilayah rencana. Sebagai contoh, apakah wilayah rencana telahmenggambarkanpersentasekepemilikanlahan;berapakahtingkatkeragamanekonomilokal suatu wilayah; dan kondisi habitat seperti apa yang dapat disediakan dalamwilayah rencana? Peran dan kontribusi dari wilayah rencana kemudian harusditempatkan dalam konteks tersebut, untukmemberi ukuran kepentingan relatif darisetiapperanyangpotensial.

Ketika mendeskripsikan peran dan kontribusi khusus dari wilayah rencana padalanskap hutan yang lebih luas, Tim Multidisiplin harus mempertimbangkan hal-halberikut:1. Apakah peran dan kontribusi khusus dari wilayah rencana dalam lanskap hutan

yangluastersebut:a. Merupakan atribut atau manfaat khusus (kegunaan, nilai, produk, dan jasa)

yangdiberikandariwilayahrencanadalamlanskaphutanyanglebihluas.b. Merupakan hal penting dan relevan pada tingkat lokal, provinsi, dan/atau

nasional;danc. Berkontribusimencapaikeberlanjutansosial,ekonomi,danekologi.

2. Deskripsi peran dan kontribusi khusus dari wilayah rencana dapatmenggambarkan:a. Peranekologisuatuwilayahrencanadalamlanskaphutanyanglebihluas;b. Manfaat ekonomi dalam pemanfaatan/penggunaan produk, dan jasa yang

disediakanolehwilayahrencana;c. Sumber daya dan pengelolaan dari kawasan hutan lainnya dalam lanskap

hutan yang lebih luas terkait dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, danekologi;dan

d. Perandariwilayahrencanadalammenyediakansumberdayayangmultigunadan lestarimeliputi rekreasi alam, lahanpenggembalaan, kayu, daerah aliransungai,dansatwaliar;

e. Perandariwilayahrencanadalammenyediakanbarangdanjasasecaralestaritermasukjasaekosistem.

f. Perandariwilayahrencanaterkaithubungannyadenganrencanadanstrategiprovinsiataunasional.

Page 38: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

35

3. Contohdariperandankontribusikhususdariwilayahrencanapadalanskaphutanyanglebihluasdapatmencakup:a. Penetapanarealpendakianb. Arealsumberairuntukmasyarakatluas.c. Arealsumberutamapasokankayuuntukindustrilokal.d. Arealkonservasiprimerbagifaunatertentu.e. Wilayah yang ditetapkan sebagai kawasan dengan pemandangan indah yang

menjadidayatarikwisata.f. Kontribusi terhadap kualitas hidup dan kesempatan untuk meningkatkan

kesehatanjasmanidanrohani.g. Arealsuatusungaitertentusebagailokasiarungjeram.

4. Masukandaripublikdapatditerimadariberbagaisudutpandangtermasuk:a. Keterlibatandarikomunitas,individu,masyarakatadat,danlainnyapadaawal

prosespartisipatif,untukmenentukankeberadaansertaperandankontribusiyangdiinginkandariwilayahrencana;

b. Melibatkanpemuda,kaumminoritas,danpendudukberpenghasilanrendah.c. Proses kolaboratif untuk mencapai pemahaman mengenai gaya hidup, nilai-

nilai, sikap, kepercayaan, dan kondisi lainnya, yang relevan untuk wilayahrencana;

d. Pertimbangan wilayah dan populasi penduduk guna memilih kontribusiwilayahrencanayangakanditerapkanyangsesuaidanwajar;

e. Pertimbangandalamkonteksperspektiflokal,provinsi,dannasional.f. Pertimbangan dalam konteks misi dan sasaran rencana strategis pusat dan

daerah;dang. Pertimbangan terhadap luaran(output)kegiatanserta jasaekosistemsaat ini

danyangakandatang.

C2.33–PemantauanRencana

Sebuahrencanapengelolaanhutanharusmemuatsuatukegiatanpemantauanrencana.LihatBukuDuntukpanduanbagipenyusunankegiatanpemantauanrencana.

C2.34–RencanaKegiatan

Rencana pengelolaan hutan harus berisi informasi yang menggambarkan usulan dankemungkinantindakanyangdapatterjadidalamsuatuwilayahrencanaselamarencanatersebutberlaku,antaralain:kegiatanpenjualankayu;tingkatpenebangan/pemanenankayu; metode yang mungkin digunakan dalam praktik pengelolaan hutan. Informasitersebutbukanlahsebuahkomitmendalammelakukansuatutindakan.

Rencanapengelolaanhutanharusmemasukkandaftarberbagaitindakanyangmungkindilakukan untuk 10 tahun ke depan dalam rangkamencapai kondisi dan tujuan yangdiinginkan. Daftar kegiatan tersebut dapat disajikan dalam sebuah lampiran beruparingkasanmengenaitindakan-tindakantersebut.

Dalam rencana, harus dijelaskan bahwa tindakan yang mungkin dilakukan tersebuttidaksertamertamenjaditindakanyangpastidilakukanataudiizinkanolehKPH,tetapimerupakan tindakan yangmungkindilakukan sepanjang konsistendengankomponenrencana,terutamakondisidantujuanyangdiinginkan.

Page 39: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

36

Daftar tindakan-tindakan tersebut harus memasukkan contoh atau bukti mengenaikemungkinan kegiatan penjualan kayu, tingkat pemanenan kayu, dan metodepengelolaan hutan yang dapat digunakan, tetapi tidak perlu memasukan perkiraanmengenai jumlah, frekuensi, lokasi,magnitude, atau jumlah tindakan selama perioderencana.

Jikapendekatanpengelolaandimasukansebagaisubstansipilihandalamrencana,makapendekatan pengelolaan tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan usulan dankemungkinantindakandimasadepan.

C2.4–SubstansiyangBersifatOpsionaldalamRencana

Sebuah rencana dapat memasukan substansi tambahan, antara lain pendekatanpengelolaan yang potensial atau peluang strategis dan kerjasama atau kegiatankoordinasi.

Rencana dapat memuat substansi yang sifatnya pilihan, antara lain kondisi saat ini,narasipenjelasan,prinsippengelolaan,tantanganpengelolaan,pendekatanpengelolaan,capaian kinerja sebelumnya, hambatan capaian kinerja, atau sumber referensi.Substansi pilihan ini dalampenulisannyaharusdibedakandengankomponen rencanayang lain. Selain itu, substansi pilihan tidak boleh memasukan daftar “yang akandikerjakan”daritindakan.

Sebagai contoh: sebuah rencana dapat memasukan narasi penjelasan dalam capaiankinerja gunamenunjukkan pada publikmengenai kemajuan pencapaian kondisi yangdiinginkan. Pembahasan terkait hambatan dalam capaian kinerja dapat memberikanharapan yang realistis kepada publik mengenai kemampuan wilayah rencana dalammemenuhi tujuan-tujuannya. Substansi pilihan dalam rencana tersebut dapatmewujudkan transparansi dan memberi pemahaman yang jelas kepada publikmengenai kondisi yang diinginkan yang akan dirasakan oleh publik. Substansi pilihandalam rencana tersebut juga dapat menggambarkan peluang kemitraan yangmendukungpencapaiankondisidantujuanyangdiinginkan.

Pendekatan pengelolaan akan menggambarkan strategi utama dan kegiatan prioritasyang harus dilakukan Kepala KPH berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.Pendekatan pengelolaan harus berkaitan dengan kondisi yang diinginkan dan dapatmengindikasikan tujuandimasadepan,mengenali kondisi dan ketersediaan anggaran,kebutuhan dan penyelesaian kegiatan. Pendekatan pengelolaan dapat membahasproses-proses potensial, diantaranya adalah analisis, penilaian, inventarisasi,perencanaan kegiatan, atau pemantauan. Prinsip kehati-hatian perlu digunakan agartidakmemberikanharapanyangtidakrealistisdalammenetapkankegiatan.

Rencana pengelolaan hutan bukanlah satu-satunya sarana dalam menyediakaninformasi untuk kegiatan dalam mencapai kondisi yang diinginkan. Rencanapengelolaanhutandapatmemberikanacuansumberinformasilainmisalnyaketentuanstandar pembangunan jalan dan jalan setapak, ketentuan penggunaan khusus, notakesepahaman antara KPH dan para pihak lainnya, atau panduan praktik pengelolaanterbaik(bestmanagementpractice).

Substansirencanapilihandapatdiubahmelaluiperubahanadministratif.

Page 40: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

37

C3 – Pertimbangan Sumber Daya untuk Komponen RencanaTerpaduSuatu rencana menyatakan visi, misi, strategi, dan potensi hambatan yang akandihadapi dalam pengelolaan hutan pada wilayah rencana. Bagian ini menyajikankerangka kerja dalam pengembangan berbagai komponen rencana yang secarabersama-samamenjaminkelestarianekologi,sosialdanekonomidariwilayahrencanaserta dalam konteks lanskap yang lebih luas. Komponen rencana harus berada dalambatas kemampuan yang melekat dari wilayah rencana, pada batas kewenangan KPH,dankemampuananggaranKPH.

Untuk menjamin kelestarian ekologi, ekonomi dan sosial di wilayah rencana berikutadalahpertimbanganumumyangharusdiperhatikan:

(a) Kelestarian ekologi. Suatu rencana harus berisi berbagai komponen rencana,termasuk standar danpedoman, untukmempertahankan ataumemperbaiki keutuhanekosistem, baik ekosistem darat (terrestrial) maupun ekosistem perairan (aquatic),sertadaerahaliransungaidalamwilayahrencana.Selainitu,suaturencanaharusberisikomponen rencana untuk mempertahankan, atau memulihkan struktur, fungsi,komposisi,dankonektivitasdalamsebuahekosistem.

(b)Kelestariansosialdanekonomi.Rencanaharusberisiberbagaikomponen,termasukstandar dan pedoman, untukmemberikan arahan dalam pengelolaan hutan sehinggadapatmenjaminkelestarianmanfaatsosialdanekonomi.

Persyaratanatauketentuanuntukkomponenrencanaditetapkandalambagianini,temademitema.Bagianinimenyajikanpersyaratanatauketentuandarikomponenrencanasecara terpisah, namun dalam penyusunan rencana maupun revisinya, komponen-komponenrencanaharusdapatterintegrasisatusamalain.Sebuahrencanapengelolaanhutan harusmemiliki komponen-komponen rencana, termasuk standar dan pedomanuntukberbagai tema, seperti kualitasudara; kontribusinyabagi kelestarian sosialdanekonomi; keanekaragaman ekosistem; keutuhan ekologi; pengelolaan sumber dayaterpadu;tanahdanproduktivitastanah;pemanenankayu;kualitasair;dansumberdayaairsertatemaatautopiklainnyayangrelevan.

Sebuahrencanadapatberisibagianataukomponenrencanakhususuntuksebuahtema,tetapi bukan menjadi keharusan. Komponen rencana harus diintegrasikan sehinggarencanatersebutsecarakeseluruhanmemenuhisetiapketentuanyangdipersyaratkan.Satu komponen rencana dapatmenjawab lebih dari satu persyaratan, sebagai contoh,suatustandaryangmembatasigangguanterhadaptanahketikaprosespemanenankayujugadapatmemenuhiketentuanbahwapenebangankayu tidakmerusak tanah secarapermanendandilakukandenganmemperhatikan aspekperlindungan terhadap tanah,sekaligus menjawab persyaratan mengenai pemeliharaan atau pemulihan keutuhanekologi,daerahripariandankualitasair.

Lihat kotak 05 untuk daftar persyaratan komponen rencana, termasuk standar danpedoman. Harap dicatat bahwa kondisi yang diinginkan harus meliputi semua temayangadadalamkotak05,terkecualiuntuktemaatausumberdayayangtidakberadadiwilayahrencana.

Page 41: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

38

Kotak05

Temayangdiperlukanuntukkomponenrencana

• Keutuhanekologidariekosistemdaratdanperairan,sertadaerahaliransungaidalamwilayahrencana.

• Kualitasair;tanahdanproduktivitastanah,termasukpetunjukuntukmenurunkantingkaterositanahdanlajusedimentasi;danair.

• Keutuhanekologipadawilayahriparian.• Kontribusibagikelestariansosialdanekonomi.• Keanekaragamanekosistemdanberbagaijenishabitat.• Kondisiekologidalamsuatuwilayahrencanauntukspesiestertentu.• Pengelolaansumberdayayangtepaduuntukmenyediakanjasaekosistemdan

multigunahutan.• Rekreasiyangberkelanjutan;termasukdesainrekreasi,peluang,danakses;serta

karakterkeindahanalam.• Perlindunganterhadapbudayadansejarah.• Pengelolaanwilayahbagikepentingansuku(masyarakatadat).• Perlindungankawasanhutanalamprimer.• Perlindungansungaiyangmemilikikeindahanalamsertapengelolaansungai

yangtepatsesuaidengankarakteristiksungaitersebut.• Pengelolaanpalingsesuaipadawilayahyangditetapkan.• Tidakadapenebanganpohonuntuktujuanproduksikayupadalahanyangtidak

sesuai.• Tanah,kelerengan,dandaerahaliransungaitidakakanrusaksecarapermanen.• Perlindungantanah,daerahaliransungai,ikan,satwaliar,rekreasi,dansumber

dayaestetik(keindahan).• Batasanmaksimumuntukpembukaanhutan/lahan(komponenrencanaharus

berbentukstandar;tidakberbentukpedoman)• Pemanenankayudilakukanhanyaketikamemenuhipersyaratanperlindungan

sumberdaya.• [Pengambilankayu]berbasiskelestarianhasil.• [Regenerasihanyadari]tegakanyangsecaraumumtelahmencapaipuncakrata-

ratariappertumbuhantahunan.

Bagian C3.1 dari Toolkits PerencanaanMultiguna Hutan ini, “Kelestarian Ekologi danKeanekaragaman Komunitas Tumbuhan dan Satwa,” menyediakan pedoman dalampenyusunan berbagai komponen rencana yang berhubungan dengan kelestarianekologi,kebutuhanekosistemdankondisiyangmemenuhikebutuhanspesiesterancamdalamwilayahrencana.

BagianC3.2dariToolkitsPerencanaanHutan ini, “KelestarianSosialdanEkonomidanMultiguna hutan,” menyediakan pedoman dalam penyusunan berbagai komponenrencana untuk menjamin kontribusi wilayah rencana terhadap kelestarian sosial danekonomi (seperti lapangan pekerjaan, pendapatan, kesejahteraan masyarakat, dankebudayaan).

Page 42: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

39

Penyusunanberbagaikomponenrencanaadalahprosesyangberulang(iteratif).Sebagaicontoh, komponen rencana yang ada dapat disesuaikan untuk memastikan bahwapengelolaanmultiguna hutan akan dilakukan dengan caramenjamin kondisi ekologisyangberkelanjutan,dansebaliknya.

Komponenrencanadapat lebihmenjaminsuatukeberlanjutan jikakomponenrencanatersebutmempertimbangkanaspeksosial,ekonomi,danekologiyanglebihluas.Selainitu,komponenrencanaharusberadadalambataskewenanganKPH,kemampuanyangmelekatpadawilayahrencana,dankemampuananggaranKPH.

C3.1–KelestarianEkologidanKeanekaragamanKomunitasTumbuhandanSatwa

Untuk menyusun rencana pengelolaan hutan yang konsisten melalui upayamempertahankankelestarianekologi,rencanatersebutharusberisiberbagaikomponenrencana, termasuk standar atau pedoman, yang dirancang untuk mempertahankan,memulihkan,ataumendorong:

• Keutuhanekologibaikekosistemdarat,riparian,maupunperairan;• Memeliharakeanekaragamankomunitastumbuhandansatwa;dan• Mendukungkeberlangsungandarispesiesaslipadawilayahrencana,sesuaidengan

batasankewenanganKPHdankemampuanyangmelekatdariwilayahrencana.

Bagian ini memberikan arahan untuk penyusunan berbagai komponen rencana bagikelestarianekologidankeanekaragamankomunitas tumbuhandansatwa,yangterdiridaritigasubbagian.

Dua sub bagian pertama, “Komponen rencana untuk keutuhan ekosistem dankeanekaragaman ekosistem” dan “Komponen rencana untuk udara, tanah, dan air”,memberikanarahanuntukmerancangkomponenrencanauntuktingkatekosistemdandaerahaliransungaipadasuatuwilayahrencana.

Subbagianketiga,“TambahanKomponenrencanauntukspesiestertentu",memberikanarahan untuk merancang komponen rencana apabila sub bagian pertama dan kedua(yang disusun untuk tingkat ekosistem dan tingkat DAS) tidak menyediakan kondisiekologisyangdiperlukanuntukmemenuhipersyaratanuntukspesiestertentu.

Prosespenyusunanrencanauntukkelestarianekologidankeanekaragamankomunitastumbuhandansatwaharusmengutamakankomponenrencanapadatingkatekosistemdan daerah aliran sungai, khususnya yang mendukung kondisi ekologi untuk spesiesterancam.

Dalam menyusun komponen rencana yang terpadu, tim multidisiplin harusmempertimbangkanbeberapahalyaitu:

1. Jenis vegetasi utama dan tahapan suksesinya, ukuran petak/bidang tanah,pengaturanruang,dankonektivitas;

2. Prosesekologiyangdominandanpolagangguanpadawilayahrencana;3. Ekosistemdanhabitatuniktermasukyanglangkadanterancam;4. Sumberataupenyebabtekanan(Stressor)antara lainperubahandampakmanusia

terhadapwilayahrencana,gangguanterhadapkarakteristikekosistemkunciakibatbencana kebakaran, dampak perubahan iklim, spesies invasif, atau gangguanterhadapaliranair;

Page 43: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

40

5. Sumberdayatanahdanproduktivitastanah;6. Sumberdayageologidanbencanageologi;7. Sumberdayaudara;8. Kualitasdankuantitasair,arussungaidanaliranairalamilainnya,morfologisungai

dan danau, areal lahan basah (wetland), daerah riparian, dataran banjir, danekosistemyangbergantungpadaairtanah(groundwater-dependentecosystems);

9. Strategi pengelolaan untuk mengurangi dampak dari stressor, memulihkankeutuhanekologi,ataustrategiadaptasiuntukmenurunkantingkatkerentanan;

10. Akses,desainrekreasi,dankarakterpemandanganalamyangindah;11. Mempertahankan atau memulihkan karakteristik ekosistem kunci yang

teridentifikasidalampenilaian(assessment);12. Rentang kondisi ekologis ditetapkan berada dalam batasan kondisi hutan alam,

vegetasi, dan proses gangguan yang telah ada sebelum terjadinya perubahanekstensifakibatcampurtanganmanusia;

13. Variasi kondisi fisik dan biologi diperlihatkan oleh ekosistem karena penggeraksistem(systemdrivers),stressors,fluktuasiiklim,danpolagangguan,termasukyangberadadiluarkendaliKPH.

14. Konsep bahwa kondisi lingkungan yang mendukung kelestarian spesies dankomponenekosistemlainnyadimasalalucenderunguntukmendukungkelestarianspesiestersebut(setidaknyadalamjangkapendek)dimasadepan.

C3.11–KomponenRencanaUntukKeutuhandanKeanekaragamanEkosistem

Ekosistem memiliki keutuhan ketika komposisi, struktur, fungsi, dan konektivitasnyabekerja secara alami dalam skala spasial dan temporal. Namun, tidak setiap kondisiyang diinginkan harusmemenuhi definisi keutuhan ekologi, karena beberapawilayahtertentu mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mencapainya atau karena fokuspadaperhatianyanglainsepertikeselamatandankeamananpublikyanglebihpentingdalamsuatuwilayah.

Adanya kemungkinan perubahan komposisi spesies akibat perubahan iklim, danmemperhatikan fokus pada upaya pemulihan, KPH merancang komponen rencanauntukmenjaminekosistem fungsionaldalamrangkamendukung fungsi-fungsi ekologiutamasehinggatetapdapatmemberikanjasaekosistem.

Restorasifungsionalmungkindiperlukanuntukmemulihkanprosestimbalbalikantaraunsurbiotikdanabiotikpadaekosistemyang terdegradasi.Restorasi fungsional fokuspadaproses-prosesdasar ekosistemyangmungkin terdegradasi, terlepasdari kondisistrukturekosistemnya.Dengandemikian,ekosistemyangdipulihkansecarafungsionalmungkinakanmemilikistrukturdankomposisiyangberbedadarikondisinyadimasalalu.

Untukmewujudkanhaltersebut,KepalaKPHsebaiknya:

1. Berkoordinasi denganBadanLitbanguntukmenyusunkomponen rencana terkaitprosesadaptasiterhadapdampakperubahaniklim.

2. Mengarahkan tim multidisiplin untuk merancang komponen rencana sehinggaberada dalam batas kewenangan KPH, kemampuan yang melekat pada wilayahrencana,dankemampuananggaranKPH,dengantujuan:

Page 44: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

41

a. Menjamin kondisi ekologi untuk memulihkan, membangun, dan memeliharafungsi ekosistem di wilayah KPH yang dapat mendukung multiguna danmenyediakanberbagaibarangdanjasa.

b. Memulihkan, membangun, dan memelihara fungsi ekosistem yang akanmemilikikapasitasadaptifyanglebihbesaruntukbertahandarigangguandandapat pulih kembali dari kerusakan (resiliensi), terutama akibat perubahankondisilingkunganyangtidakmenentusertacuacaekstrim.

c. Menjamin kondisi ekologi yang dapat mempertahankan kondisi ekosistemsehingga dapat melindungi dan melestarikan keanekaragaman komunitastumbuhandansatwa,sertakeberlangsunganspesiesaslidiwilayahrencana.

d. Memperhitungkandampakperubahaniklim.e. Menjaga keutuhan ekologi, jasa ekosistem, dan multiguna hutan di dalam

wilayahrencanasecaraterpadu.

C3.11a–RentangVariasiAlami(NaturalRangeofvariation)

Pemahamantentangrentangvariasialamiyangterkaitdengankarakteristikekosistemkunci memberikan konteks dan wawasan terhadap perancangan komponen rencana.Salah satu peran dan tujuan KPH adalah untuk mendorong keutuhan ekosistem diwilayahrencana.Namun,keutuhanekosistemtersebut tidakmungkinatau tidak tepatdilakukan dengan mengembalikannya pada kondisi masa lalu di seluruh wilayahrencana.

Pemahamanmengenairentangvariasialamimerupakanhalmendasardalampemikirandanperencanaanstrategis,terutamadalamupayapemulihanekosistem.Rentangvariasialamibergunauntukmemahamidinamikaekosistem,termasukkarakterekosistemsaatinidanpadamasayangakandatang,berdasarkanproyeksipolaperubahan iklim,danaspekyangmempengaruhilainnya.

Rentang variasi alami adalah panduan untuk memahami bagaimana mengembalikanekosistem yang tangguh dengan sifat struktur dan fungsi yang memungkinkannyabertahanpadamasayangakandatang.Tujuanmemahamirentangvariasialamiadalahuntuk membantu merancang komponen rencana dalam upaya memelihara ataumemulihkan keanekaragaman ekosistem darat, riparian, dan perairan serta tipe-tipehabitat di seluruh wilayah rencana, serta memberikan sebuah pendekatan ekosistemuntukmempertahankankeberlangsunganspesiesasli.

Saatmenyusunkomponenrencana, timmultidisiplinharusmempertimbangkanperanrentangvariasialamisebagaiberikut:

1. Secara umum, Tim multidisiplin merancang komponen rencana yang bertujuanuntukmempertahankanataumemulihkanrentangvariasialamidarikarakteristikekosistemkuncitertentuyangdiperlukanuntukmendorongkeutuhanekosistemdiwilayahrencana.

2. Untukwilayah tertentudalamekosistem,KepalaKPHdapatmenentukanwilayahtersebut tidak sesuai, tidak praktis, tidak layak, atau tidak diinginkan untukdikembalikankekondisirentangvariasialaminya.Rentangvariasialamimencakupberagamkarakteristik. Beberapa karakteristik lebih umumdaripada karakteristiklainnya. Untuk mencapai tujuan sosial, ekonomi, budaya, atau ekologi, mungkinperluuntukmengelolakarakteristikyangtidakumumdiarealtertentudiwilayah

Page 45: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

42

rencana.Agarekosistemmampubertahanataupulihdarikerusakanataugangguanyangdiakibatkanolehkondisitertentu,perluuntukmengelolaekosistemsehinggamenjadiekosistemyangbaruyangtidakpernahadadimasalalu.Berikutiniadalahcontoh kondisi yang tidak sesuai, tidak praktis, tidak layak, atau tidak diinginkanuntukmerancang komponen rencana untukmemulihkanmenjadi seperti kondisimasalaluuntukwilayahtertentudalamekosistemtersebut:a. Ekosistemsudahsangatterdegradasisehinggarestorasitidakmemungkinkan.b. Kemampuan untuk mengembalikan kondisi ekologi atau karakteristik

ekosistem yang diinginkan berada di luar kewenangan KPH, kemampuananggaranKPH,ataukemampuanyangmelekatpadawilayahrencana.

c. Ekosistem tersebut tidak lagi mampu mempertahankan karakteristik kunciyang diidentifikasi sebagai hal yang umumdimasa lalu berdasarkan kondisilingkunganmasadepanyangmungkinterjadi.

d. Kondisi yang jarang atau tidak pernah terjadi di masa lalu, tapi yang bisadikelola untuk masa depan, akan lebih berkontribusi terhadap kelestarianekosistemjangkapanjangdanadaptasiterhadapdampakperubahaniklim.

e. Kondisi yang jarang atau tidak pernah terjadi di masa lalu, tapi yang bisadikelola dimasa depan, akan lebih baik dalammengatasimasalah kesehatandankeselamatanmasyarakat.

f. Kondisiyangumumdimasalalubertentangandengankondisiyangdiinginkan(kondisi yang diinginkan menunjukan keseimbangan kebutuhan sosial,ekonomi,budayadanekologi).

3. Jikakondisimasalalutidaksesuaidenganrentangvariasialami:a. Tim multidisiplin merancang komponen rencana berdasarkan pemahaman

ekologimengenaikondisi tertentuyangdapatmempertahankankarakteristikekosistem kunci dan spesies terancam dengan menggunakan faktor-faktorseperti: keterwakilan, redundansi, hubungan antar habitat dari spesiestertentu, dinamika gangguan, atau kondisi yang teramati di wilayah yangmenjadirujukan(referensi),dan

b. Kepala KPH harus secara singkat menjelaskan dalam dokumen keputusanrencana, mengenai dasar pemikiran untuk TIDAK mendasarkan rancangankomponenrencanapadakondisiyangumumdimasalalurelatif(tidaksesuai)terhadaprentangvariasialami.

C3.11b-Keutuhanekosistem

Rencanaharusmencakupkomponen rencana, termasuk standar ataupedoman,untukmemelihara atau memulihkan keutuhan ekologi dari ekosistem darat, perairan dandaerah aliran sungai di wilayah rencana, termasuk komponen rencana untukmemelihara atau memulihkan struktur, fungsi, komposisi, dan konektivitas, denganmempertimbangkan:

1. Salingketergantunganantaraekosistemdaratdanperairandiwilayahrencana.2. Kontribusiwilayahrencanaterhadapkondisiekologipadalanskaphutanyanglebih

luasyangdipengaruhiolehwilayahrencana.3. Kondisi di lanskap hutan yang lebih luas yang dapat mempengaruhi kelestarian

sumberdayadanekosistemdidalamwilayahrencana.

Page 46: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

43

4. Penggerak sistem (system drivers), termasuk proses ekologi yang dominan, polagangguan, dan sumber/penyebab tekanan (stressors), seperti suksesi alami,kebakaranhutan,spesiesinvasif,danperubahaniklim;dankemampuanekosistemdaratdanperairanpadawilayahrencanauntukberadaptasiterhadapperubahan.

5. Kebakaranhutandanpeluanguntukmemulihkanekosistemyangadaptifterhadapkebakaran.

6. Peluangrestorasipadaskalalanskaphutan.

Tim multidisiplin harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini ketika menyusunkomponenrencana:

1. Salingketergantunganantaraekosistemdaratdanperairandiwilayahrencana.Timmultidisiplin harusmenyusun komponen rencana secara terpadu,mencerminkaninteraksidansalingketergantunganantaraekosistemdarat,perairan,danripariandiwilayahrencana.

2. Kontribusiwilayahrencanaterhadapkondisiekologididalamlanskaphutanyanglebih luas yang dipengaruhi oleh wilayah rencana. Saat menyusun komponenrencana,timmultidisiplinharusmempertimbangkan:a. Kondisiekologididalamlanskaphutanyanglebihluasdanbagaimanakondisi

tersebut dipengaruhi oleh sumber daya atau pengelolaan di dalam wilayahrencana.

b. Konektivitas ekologi pada berbagai skala temporal dan spasial yangmendukung pertukaran sumber daya dan pergerakan spesies melintasilanskaphutanyanglebihluas.

c. Kondisiekologi,habitat,ataukarakteristikekosistemkuncidiwilayahrencanayangunik,kurangterwakili,ataujarangdiantaralanskaphutanyanglebihluas.

d. Peluang untuk mempertahankan atau memulihkan kondisi ekologi danmeningkatkankesehatansatwapenyerbuk(polinators).

3. Kondisipadalanskaphutanyanglebihluasyangdapatmempengaruhikelestariansumberdayadanekosistemdiwilayahrencana.Saatmenyusunkomponenrencana,Tim multidisiplin harus mempertimbangkan kondisi ekologi pada lanskap hutanyang lebih luas yang dapat mempengaruhi kelestarian wilayah rencana denganmempertimbangkanhalberikut:

a. Kondisilanskaphutanyanglebihluassaatiniyangmempengaruhikemampuan dari wilayah rencana untuk memelihara danmemulihkan keutuhan ekologi dari ekosistem wilayah rencana.Kondisi dimaksudmeliputi fragmentasi habitat, polapenggunaankawasanhutan,pengelolaansumberdaya,atauurbanisasi.

b. Menggunakan atau meniru proses-proses ekologi dominan danpenggerak sistem (system drivers) dari lanskap hutan yang lebihluas, khususnya yang terkait dengan ekosistem yang mudahberadaptasidengankebakaran.

c. Bekerja sama dengan kepala KPH lain (pemangku kawasanlainnya) saatmenyusun pendekatan kawasan hutanmenyeluruh(all-Forest lands approach) untuk merencanakan sumber dayaekologi yang tepat yang mendorong keutuhan ekologi dariekosistemdarat,riparian,danperairandiwilayahrencana.

Page 47: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

44

4. Penggerak sistem (System drivers), termasuk proses ekologi yang dominan, polagangguan, dan stressors. Ketika menyusun komponen rencana, Tim multidisiplinharusmempertimbangkan proses ekologi dominan, pola gangguan, dan stressors,danharus:a. Mempertimbangkan komponen rencana yang dirancang untuk memfasilitasi

adaptasiekosistemterhadapdampakdaristressor.b. Mempertimbangkan menyusun komponen rencana yang dirancang untuk

membatasi kemampuan stressors untuk mempengaruhi keutuhan ekosistem.Dalammelakukanhaltersebut,pertimbangkan:1) Menyediakan perlindungan dari stressors untuk area yang keutuhan

ekosistemnya tinggi, atau area yang sosial, budaya atau ekonominyapenting.

2) Memitigasi stressors yang terkait dengan pengelolaan hutan dan arealpenggembalaan, seperti dampak peralatan pada tanah dan air, ataupergerakandarispesiesinvasifmelaluikendaraandanpejalankaki.

3) Memitigasi dampak dari stressors lingkungan yang luas seperti polusiudaradanpengaruhdariiklimyangberubah.

4) Berkoordinasi dengan Badan Litbang dan Unit kerja lainnya untukmenyusunkomponenrencanaterkaitadaptasidampakperubahaniklim.

5. Peluangrestorasiuntukskalalanskaphutan.Ketikamenyusunkomponenrencanamengenaipeluangrestorasipadaskalalanskaphutanmenujukeutuhanekologinya,Timmultidisiplinharusmempertimbangkanhal-halberikut:a. Berbagaiskalaspasialdantemporal.Penyusunankondisiekologi,karakteristik

ekosistem kunci, dan sasaran pengelolaan pada berbagai skala spasial dantemporaladalahpenting.1) Peranekologidariwilayahrencanadalam lanskaphutanyang lebih luas,

termasuk kemampuan dan kondisi dari ekosistem darat, perairan, danriparian.

2) Bekerja samadan salingmelengkapi antarwilayahKPHuntukmencapaitujuan pemulihan ekosistem yang utuh dan saling berhubungan(terintegrasi)denganwilayahrencana,jikatersedia.

3) Kesempatan untuk mengganti kondisi yang terdegradasi pada lanskaphutanyanglebihluas.

4) Kelangkaandan kelimpahandalamkonteks skala lanskap yang luas, dankemampuan KPH untukmemulihkan danmemelihara karakteristik ataukondisiyangdiinginkanyanglangkapadalanskaphutanyanglebihluas.

5) Peluang untuk menyelaraskan kondisi ekologi yang diinginkan denganunit ekologi pada skala lanskap hutan, jika mungkin, untukmenyederhanakan analisis dan pengelolaan dengan mengurangi variasidariklasifikasiekologiantarunitKPH.

6) Peluangbekerjasamauntukmendukungpemulihankondisiekologispadaskalageografisyangsesuai.

b. Spesies terancam. Tim multidisiplin harus mempertimbangkan karakteristikekosistem kunci, ekosistem, dan kondisi ekologi yang diperlukan untukmempertahankanspesiesterancam.

c. Pola lanskap hutan yangmendorong keutuhan ekologi dan keanekaragamanekosistem jangka panjang. Tim multidisiplin harus mempertimbangkan

Page 48: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

45

komponen rencana untuk pola lanskap hutan yang mendukung keutuhanekologi dan keanekaragaman ekosistem dalam jangka panjang. Pola lanskaphutan didefinisikan sebagai susunan, konektivitas, komposisi, ukuran, dankelimpahan relatif dari bagian ekosistem (ecosystem patches) yang terjadi didalam suatu areal hutan pada waktu tertentu. Bagian ekosistem dapatdicirikan oleh jenis vegetasi, seral stage, tipe habitat, atau fitur lain yangrelevan dengan hutan atau kisaran pertanyaan tentang pengelolaan hutan.Contohcaramerancangkomponenrencanauntukpolatersebutmeliputi:1) Merancang konektivitas ekosistem berdasarkan pola lanskap hutan,

padang rumput, lahan penggembalaan (rangelands), arus sungai, danlahan basah (wetland) yang terbentuk melalui proses ekologi dan polagangguan lanskap hutan yang terjadi sebelum adanyapengaruh/keterlibatanmanusiayangluas.

2) Merancangkonfigurasispasialdarikondisiekologiyangdiinginkanrelatifterhadap rentang variasi alami, termasuk skala, frekuensi, dan intensitaspenggeraksistem(systemdrivers)dariperubahanekosistemdariwaktukewaktu(ataumodelreferensiekologilainnyajikainformasirentangvariasialamitidaktersedia).

3) Mempertahankanrentangketerwakilandarisuksesisemuaekosistemdandalam konfigurasi bagian lahan yang serupa dengan yang terjadi dalamkondisimasalalu,padasebuahskalayangtahanterhadapgangguanalami.

4) Merancang keutuhan ekosistem berdasarkan pemahaman ekologi darikondisi tertentu yang akan mempertahankan karakteristik ekosistemkunci dan spesies terancam menggunakan faktor-faktor sepertiketerwakilan, redundansi, asosiasi habitat dari spesies tertentu, ataufaktor-faktorlainyangrelevan.

5) Menjaga keutuhan areal yang unik melalui komponen rencana untukkondisiyangdiinginkan,standarataupedomanuntukmembatasi tingkatgangguanpadadaerahsekitarnya.

C3.11c-PeluangUntukMemulihkanEkosistemYangAdaptifterhadapKebakaran

Ketikamenyusunkomponenrencanauntukkeutuhanekologi,Timmultidisiplinharusmempertimbangkandanmengintegrasikankomponenrencanaterkaitkebakaranlahandan hutan, pengelolaan bahan bakar, dan restorasi ekosistem yang adaptif terhadapkebakaran.Penyusunankomponenrencanatersebutharusdidasarkanpadakebutuhanperubahan rencana, menggunakan informasi seperti strategi nasional penanganankebakaran lahan dan hutan, penilaian dan rencana mitigasi, sejarah kebakaran diwilayahrencana,rencanaperlindungankebakarandarimasyarakatsetempat,penilaianrisiko lokal, tren dalamperilaku kebakaran, danwilayahperalihan antara hutan alamdenganpemukimanyangdiidentifikasidalamtahappenilaian,ataudariinformasiyangdibawa selama proses partisipasi publik. Komponen rencana untuk pengelolaankebakaranataubahanbakarharusmencakupantaralainsebagaiberikut:

1. Kondisi yang diinginkan. Kondisi yang diinginkan harus mendefinisikan danmengidentifikasi peran kebakaran dalam ekosistem, kondisi bahan bakar, tingkatkeparahan kebakaran, frekuensi kebakaran, dan sebagainya. Kondisi yangdiinginkan harus diintegrasikan dengan kondisi yang diinginkan lainnya: untuk

Page 49: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

46

udara, tanah,spesiesterancamdanterancampunah,vegetasi,air,dansebagainya.Selain itu, tema-tema berikut harus dipertimbangkan ketika menyusun kondisiyangdiinginkanseperti,strategipengelolaansaatini,bahanbakaryangberbahaya,pencegahan, keselamatan publik dan petugas pemadam kebakaran, pengelolaanasap,nilai-nilaiyangharusdilindungiatauditingkatkanolehkebakaranlahandanhutan,dankawasanperalihanantarahutanalamdanpemukiman.

2. Tujuan.Jikakondisibahanbakarmerupakanmasalahdikawasanperalihanantarahutan alam dan pemukiman, rencana tersebut harus mencakup tujuan yangmenetapkanproyeksijumlahperlakuanterhadapbahanbakarsehinggamemenuhikondisi vegetasi dan bahan bakar dalam waktu tertentu untuk menuju (ataumempertahankan)kondisiyangdiinginkan.

3. Standar ataupedoman.Rencana tersebut dapatmencakup standar ataupedomanyangberkaitandenganpraktik-praktikdasarpengelolaanasap,perlakuanterhadapbahanbakar,rehabilitasipasca-kebakaran,danresponterhadapkebakaran.Sebuahpedomanataustandardapatmemberikanpanduantentangkapanataubagaimanasuatualat(pemadam)tertentuyangsesuaiuntukdigunakan.

C3.11d–KeanekaragamanEkosistem

Rencanaharusmencakupkomponen rencana, termasuk standar ataupedoman,untukmempertahankan atau memulihkan keanekaragaman ekosistem dan jenis habitat diseluruh wilayah rencana. Dengan demikian, rencana tersebut harus mencakupkomponenrencanauntukmemeliharaataumemulihkan:

1. Karakteristikkunciyangterkaitdengantipeekosistemdaratdanperairan;2. Komunitastumbuhandansatwaperairandandaratanyanglangka;dan3. Keanekaragamanspesiespohonasli.

Keanekaragaman ekosistem dan habitat daratan, riparian, dan perairan merupakandasar untuk menjamin kondisi ekologi yang mendukung kelimpahan, distribusi, danketahanan jangkapanjangdarispesiesaslidankeanekaragamankomunitas tumbuhandanhewan.Selainitu,keanekaragamanekosistemdantipehabitatdalamwilayahKPHmerupakanaspekpentingdaripendekatancoarse-filter.

Ekosistem daratan, riparian, dan perairan yang harus ditangani dalam prosesperencanaan diidentifikasi dalam analisis kebutuhan untuk mengubah rencana padatahappenilaianataudiidentifikasiberdasarkaninformasiyangdiperolehselamaprosespartisipasi publik. Lihat bagian C.3.1-C.3.9 dari Toolkits Perencanaan Hutan inimengenaikomponen rencanauntukmemeliharaataumemulihkanekosistemdaratan,riparian,danperairan.

Ketika menyusun komponen rencana untuk mempertahankan dan memulihkankeanekaragaman ekosistem dan jenis habitat, Tim multidisiplin harusmempertimbangkanhalberikut:

1. Batas dan distribusi spasial ekosistem dan tipe habitat serta hubungan spasialterhadap rentang variasi alami (atau kondisi referensi habitat lainnya jikapenggunaanrentangvariasialamitidaksesuai).

2. Pentingnya ekosistem dan tipe habitat untuk menjamin kondisi ekologi yangberkontribusi terhadap pemulihan spesies terancam dan terancam punah,

Page 50: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

47

melindungi spesies yang berpotensi terancam, dan mempertahankan populasispesiesyangmenjadiperhatiankonservasi.

3. Bagaimanakomponenrencanadalamperspektifdanpertimbanganekosistemyangluasakanmemeliharaataumemulihkankomunitaslangkaatauunik.

4. Bagaimanakomponenrencanadalampertimbanganekosistemberkontribusiuntukmempertahankankeberlangsunganspesiespohonaslidalamwilayahrencana.

5. Bagaimana komponen rencana untuk karakteristik ekosistem kunci dan tipe-tipehabitat berkontribusi terhadap keanekaragaman hayati ekosistem antar wilayahperencanaan.

C3.11e–WilayahRiparian

Rencanaharusmencakupkomponen rencana, termasuk standar ataupedoman,untukmempertahankan atau memulihkan keutuhan ekologi dari areal riparian di wilayahrencana, termasuk komponen rencana untuk mempertahankan atau memulihkanstruktur,fungsi,komposisi,dankonektivitas,denganmempertimbangkan:

a. Suhuairdankomposisikimia;b. Penyumbatanaliranair;c. Depositendapan/sedimen;d. Habitatperairandandaratan;e. Konektivitasekologi;f. Kebutuhanrestorasi;dang. Nilaidataranbanjir(floodplain)danrisikokerugianakibatbanjir.

Rencanaharusmenetapkanbatasdanluaszonapengelolaanripariandisekitardanau,sungai permanen (sungai yangmengalir sepanjang tahun) dan sungaimusiman, sertalahan basah (wetland), di mana komponen rencana yang ditentukan pada bagian iniakan berlaku, memberikan perhatian khusus pada kawasan hutan dan vegetasisepanjangkuranglebih100meterdaritepisungaidandanaupermanen.

a. Batas dan luas zona pengelolaan riparian dapat bervariasi berdasarkan faktorekologiataugeomorfikatautubuhair;danakandigunakan,kecuali terdapathasildelineasiyangspesifikdiwilayahriparian.

b. Komponen rencanaharusmemastikanbahwa tidakadapraktikpengelolaanyangdiizinkandidalamzonapengelolaanriparianyangmenyebabkanperubahansuhuairataukomposisikimiayangmerugikan,penyumbatansaluranair,atauendapansedimenyangsecaraseriusdanburukmempengaruhikondisiairatauhabitatikan.

Ketentuan rencana untuk menjaga keutuhan ekologi daerah riparian tidak melarangkegiatanyangmemilikidampakyangmerugikandalamjangkapendekterhadapkondisiairdanhabitat ikan,namunakanmempertahankanataumemulihkan struktur, fungsi,komposisi,dankonektivitasdaerahripariandalamjangkapanjang.

Daerah riparian adalah elemen penting dari daerah aliran sungai yang menyediakanzonatransisipenting,menghubungkanekosistemdaratdanperairan.Restorasidaerahriparian dapat dilakukan melalui pengelolaan pasif atau aktif terutama di daerahdimanagangguanalamsepertikebakaranataubanjirtelahdicegahuntukterjadi.

Page 51: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

48

Bagian C.3.1-C.3.9 dari Toolkit Perencanaan Hutan ini memberikan arahan mengenaikomponenrencanayangterkaitdenganpemeliharaanataupemulihankeutuhanekologisemuaekosistemtermasukekosistemriparian.

Rencana harus menetapkan batas dan luas zona pengelolaan riparian untuk semuadanau, sungai permanen dan musiman, dan lahan basah terbuka (open wetland)sehinggaKPHmengetahuidimanakomponenrencanauntukkeutuhanekologikawasanriparianditerapkan.

1. Saat menetapkan zona pengelolaan riparian, Tim multidisiplin harusmempertimbangkan:a. Informasiyangtersediamengenai lokasidan luaspermukaantubuhair,mata

air, lahan basah (wetland), vegetasi, tanah, geomorfologi, topografi, daninformasilainyangrelevan.

b. Indikatortanahdanvegetasidaerahriparianyangmeliputitanahdanvegetasiriparianyangbebedamenurutwilayah,ataupotensi tanahuntukmendukungvegetasiyangberbedamenurutwilayah.

c. Indikator geomorfis fluvial daerah riparian seperti erosi tebing sungai ataubuktideposisifluvial.

d. Periodebanjir100tahunan.Ketinggianpermukaanairyangmerupakantinggimuka air rata-rata dari banjir 100 tahunan mungkin lebih baik digunakandaripada tinggi muka air yang diukur dari arus sungai (misalnya, daerahpenyangga 100 kaki dari badan air sungai) karena standar jarak yangditetapkandapat terlalubesaruntukarussungaikecildanterlalukeciluntukarussungaiyanglebihbesar.

e. Hasildelineasibatasdaerahriparian,jikatersedia.f. Dampak perubahan iklim terhadap aliran arus sungai yang mempengaruhi

batasdanluaszonapengelolaanriparian.2. Pada saat menetapkan batas dan luas pengelolaan riparian dimana ketersediaan

informasimengenaidistribusisumberdayayangbergantungpadawilayahripariansangatterbatas,Timmultidisiplinharusmempertimbangkanhalsebagaiberikut:a. Menetapkan jarakdari semua tepidanau, sungaipermanen, sungaimusiman,

dan lahanbasah (wetland) terbuka, seperti tandabekas aliran air, ataubatasarusmaksimalsungai,untukzonapengelolaanriparian.

b. Memberikanperhatiankhususpada100meterdarisemuatepisungai,danau,dan permukaan tubuh air permanen lainnya yang terdapat tumbuhan dansatwaperairanatauyangmendukungvegetasiyangdianggappenting.Dengankata lain, komponen rencana untuk zona pengelolaan riparian harusdikembangkan untuk: memelihara, memperbaiki, atau memulihkan kondisihutan di sekitar tubuh air, mengenali nilai unik dan pentingnya kondisikawasan hutan terhadap daerah aliran sungai sekaligus menyediakanmultigunahutandiwilayahKPH.

c. Memberikanperhatianpadasungaiatausalurandenganvegetasiriparianyangminimal atau tidak adavegetasi yangmendukungvegetasi ripariandi bagianhilir karena adanya aliran bawah permukaan, melalui saluran sungai atauendapanaluvialyangberdekatan.

Page 52: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

49

3. Ketikamenyusunkomponenrencanauntukkeutuhanekologidaerahriparian,Timmultidisiplinsebaiknya:a. Merancang komponen rencana yang membatasi kegiatan agar tidak

menimbulkan perubahan yang merugikan pada sumber daya air yang"memberikan dampak negatif terhadap kondisi air atau habitat ikan".Ketentuaninitidakmelarangkegiatanyangmemilikidampakyangmerugikandalam jangka pendek terhadap kondisi air dan habitat ikan, namun akanmempertahankan atau memulihkan struktur, fungsi, komposisi, dankonektivitasdaerahripariandalamjangkapanjang.

b. Merancang komponen rencana untuk memulihkan proses yang mendukungkeutuhan ekosistem riparian yang diinginkan termasuk membiarkan akartanamanmengaksesairtanah.

c. Merancang komponen rencana yang menyediakan pengelolaan pasif ataupengelolaan aktif. Contoh pengelolaan pasif adalah mengembalikan unsur-unsur yang mempengaruhi pola aliran sungai, dengan membatasi kegiatanyangmerusak.Contohpengelolaanaktifadalahmemperbaikikonturjalanataumenyingkirkan tegakan. Pengelolaan yang aktif mungkin tepat di daerahdimanapengelolaampadamasa lalu telahmencegahgangguanalami (sepertikebakaran atau banjir), atau jika kegiatan dan aktivitas di masa lalu telahmengubah fungsi riparian (seperti adanya jalan yang berada di daerahriparian).

C3.12-KomponenRencanauntukUdara,Tanah,danAir

Rencanaharusmencakupkomponen rencana, termasuk standar ataupedoman,untukmempertahankanataumemulihkan:

i. Kualitasudara.ii. Tanah dan produktivitas tanah, termasuk panduan untukmengurangi erosi dan

sedimentasitanah.iii. Kualitasair.iv. Sumber daya air di wilayah rencana, termasuk danau, sungai, dan lahan basah

(wetland); air tanah; pasokan air untuk publik; sumber akuifer tunggal; daerahperlindungan sumber air; dan sumber air minum lainnya (termasuk panduanuntuk mencegah atau mengurangi perubahan terhadap kualitas, kuantitas, danketersediaan).

Komponen rencana, termasuk standar atau pedoman, yang dirancang untukmempertahankan atau memulihkan elemen ekosistem, memberikan dasar untukmempertahankan ataumemulihkan keutuhan ekologiwilayah rencana. Selain sumberdayahutan,udarabersih,pasokanairyangbersihdanmelimpah,sumberdayageologi,dandaerahriparianjugaharusdipertimbangkansaatmenyusunkomponenrencana.

Saatmenyusunkomponenrencanauntukmenjagakualitasudara,produktivitastanah,kualitas air, dan sumber air di dalam wilayah rencana, Tim multidisiplin harusmempertimbangkan:

1. Rentang kondisi ekologi ditetapkan berada dalam batasan bentuk hutan alam,vegetasi,danprosesgangguanyangadasebelumadanyacampurtanganmanusia.

Page 53: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

50

2. Variasikondisi fisikdanbiologiyangditunjukkanolehekosistemkarena fluktuasiiklimdanpolagangguan.

3. Konsep bahwa kondisi lingkungan yang telah mendukung kelestarian komponenekosistempadamasalalu,akantetapmendukungkomponenekosistempadamasayangakandatang.

4. Pengaruh potensial dari ancaman dan stressor yang berada di dalam atau diluarpengaruh tindakan pengelolaan, yang akan mempengaruhi kondisi ekologi padawilayahrencanaselamamasaperioderencana.

C3.12a-KualitasUdara

Penyusunankomponenrencana,termasukstandarataupedoman,untukkualitasudaraharusdidasarkanpadakebutuhanperubahanrencanayangdiidentifikasidaripenilaianataudariinformasiyangdiperolehselamaprosespartisipasipublik.

Untuk mengatasi masalah kualitas udara, saat menyusun, mengubah, atau merevisisebuahrencana,Timmultidisiplinharusmempertimbangkan:

1. Visibilitas (kualitas pandang). Dalam menyusun komponen rencanamempertimbangkan visibilitas (kualitas pandang) sesuai standar/ketentuan yangada.

2. Emisi.Menyusunkomponenrencanauntukemisidarikegiatanpengelolaansepertipertambanganatauaktifitaspengeboranminyakdangasyangdiizinkan.

3. EndapandanPaparanPolusiUdara terhadap SumberDayaBiofisik.Ketikabebankritis polusi udara terhadap air, tanah, tumbuhan atau satwa telah melampauibatas. Perlu disusun komponen rencana untuk membantu melindungi ataumemulihkankarakteristik ekosistemkuncidari sumberdayayangadadiwilayahrencana, meliputi kimia air, kimia tanah, produktivitas tanah, dan siklusbiogeokimia. Komponen rencana dapat termasuk kondisi yang diinginkan dantujuanuntuktargetbebanendapandantingkatpaparanpolusiudara.

4. Pengelolaan Asap. Perlu disusun komponen rencana untuk pengelolaan asap.Pertimbangkan programdan ketentuan terkait pengendalian asap baik di tingkatnasional, provinsi maupun di masyarakat dalam menyusun komponen rencanauntuk pengendalian asap. Untuk informasi tambahan terkait pengelolaan asap,rujukpraktik-praktikdasarpengelolaanasapyangadadanrelevan.

C3.12b–TanahdanProduktivitasTanah

Penyusunankomponenrencanauntuktanahdanproduktivitas tanahmeliputistandaratau pedoman, harus didasarkan pada kebutuhan perubahan rencana yang telahdiidentifikasi pada tahappenilaian atau informasi yang telah diperoleh dalamprosespartisipasipublik.

1. Selainmempertimbangkan informasi yang telah diketahui dalam tahap penilaian,timmultidisiplindapatmempertimbangkanrekomendasiyangadapadadokumenpedoman praktik pengelolaan terbaik (best management practices) yang tersediakhususnyaterkaittanahdanproduktivitastanah.

2. Ketikamenyusun komponen rencana untuk tanahdanproduktivitas tanahdalamrangka mempertahankan kemampuan produksi wilayah rencana, sumber daya

Page 54: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

51

ekologinya,danfungsiDAS,Timmultidisiplinharusmempertimbangkankomponenrencanayangberhubungandengan:a. Pemulihanwilayahyangtelahterdegradasi.b. Mempertahankan keutuhan ekologi dan fungsi tanah dengan mengelola

komunitasvegetasi,sertatingkatdanjumlahgangguanpadatanah.c. Menjagasifatdanmateribiologitanahsepertitingkatbahanorganikyangtepat

untukmenjagasiklusbiologi.d. Menjaga penggunaan bahan organik dan menghindari kehilangan bahan

organikuntukmembantumenjagaataumeningkatkansimpanankarbontanah.e. Mengurangi dampak gangguan terhadap tanah, khususnya tanah yang

teridentifikasirentanterhadapgangguan.f. Mencegahdampakpotensialdariperubahaniklimsepertiperubahankejadian

badai yang ekstrim, atau frekuensi banjir yang ekstrem (dengan kata lain,apakahdampaktersebutmempengaruhipenggunaantanah?)

g. Membatasi dampak potensial pada sifat fisik tanah, contohnya pemadatan,retak,polusi,pengambilanpermukaantanahdanerosi.

h. Membatasi dampak potensial pada sifat kimia tanah, seperti potensipengurangannutrisi,pengasaman,ataukeduanya.

C3.12c–KualitasAirdanSumberdayaAir

Rencana harus memiliki komponen rencana termasuk standar atau pedoman untukmempertahankanataumemulihkankualitasairdansumberdayaairdiwilayahrencanatermasukdanau,sungaidanlahanbasah(wetland);airtanah;pasokanairuntukpublik;sumberakuifer tunggal;areaperlindungansumberdayaair;dansumberdaya lainnyauntuk air minum (termasuk pedoman untuk mencegah atau mengurangi perubahanyangmerusakpadakuantitas,kualitasdanketersediaan).

Tim multidisiplin harus mempertimbangkan kualitas air permukaan dan air bawahpermukaandanpasokanairuntukpublikyangberadaatauberasaldaridaerahaliransungai di wilayah rencana. Tim multidisiplin juga harus bekerjasama dengan pihakterkait dan masyarakat sebagai pengguna air mengenai perlindungan sumberdaya,sesuaidenganketentuanyangberlaku.

Timmultidisiplinharusmenyusunkondisiyangdiinginkanuntukkualitasdankuantitasair pada wilayah rencana dan mempertimbangkan penyusunan komponen rencanauntuk:

1. Mempertahankan atau memulihkan kualitas, kuantitas, pengaturan waktu, dandistribusi yang dibutuhkan untuk kelangsungan ekosistemdalam jangka panjang,dengan:a. Memasukkan pedoman yang dirancang untuk mencegah atau mengurangi

perubahan yang merusak kuantitas, kualitas dan ketersediaan air termasukperubahan suhudan sedimentasi serta bahan yangmengakibatkanpolusi airlainnya.

b. Memastikan implementasi dari kegiatan praktik pengelolaan terbaik untukkualitasair.

c. Mengukurkebutuhanairuntukmempertahankandanmemulihkanekosistemdarat, riparian dan perairan serta spesies yang tergantung dari ekosistem

Page 55: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

52

tersebut, termasuk spesiesperairandanekosistemyangbergantungpadaairtanahdiwilayahrencana,apabiladiperlukandandapatdilakukan.

d. Menentukanaliranlingkungan(environmentalflows)danlevelairyangtepat.2. Mendukungrestorasiperairanatausungaiyangterganggudidalamataudisekitar

wilayah KPH, yang berpotensi terpengaruh oleh kegiatan pengelolaan hutan dankegiatanlainnyapadawilayahrencana.

3. Mempertahankanataumemulihkanpasokanairuntukpublik,sumberdayaakuifertunggal, area perlindunganuntuk sumberdaya air dan sumber airminum lainnyapadawilayahrencana.

4. Mempertahankanataumemulihkankeutuhandanau,sungai,lahanbasah(wetland)danairtanahpadawilayahrencana.

5. MemprioritaskankomponenrencanadankegiatantersebutpadaDASprioritas

C3.13–KomponenrencanauntukSpesiesBeresiko(At-RiskSpecies)

Komponen rencana yang disusun untuk keutuhan dan keanekaragaman ekosistemdiharapkanmenjaminkondisiekologiyangdibutuhkanuntukmenjagakeberlangsunganatau berkontribusi terhadap pemulihan spesies asli dalamwilayah rencana termasukjenisyangtelahteridentifikasiberesikopadatahappenilaian(assessment).

Spesies beresiko sebagai objek perencanaan adalah spesies yang secara nasionalditetapkan terancam, mendekati kepunahan, diusulkan dan kandidat spesies yangberpotensi terancam; dan jenis yang menjadi perhatian konservasi. Kondisi ekologimeliputihabitatdandampakdaripemanfaatan/penggunaanolehmanusia(Contohnya,rekreasi,penggembalaandanpertambangan).

Kepala KPH harus menentukan komponen rencana termasuk standar atau pedoman,untuk mempertahankan atau memulihkan keutuhan dan keanekaragaman ekosistemdapatmenjaminkondisiekologiyangcukupuntukspesiesberesiko,ataumenentukanapakah komponen rencana secara khusus diarahkan untuk menyediakan kondisitertentuyangdibutuhkanolehspesiestersebutharusdisusun.

Untuk menentukan komponen rencana yang tepat, Kepala KPH harus mengevaluasiapakah komponen rencana yang telah disusun yang menjamin keutuhan danmempertahankan keanekaragaman ekologi, akan memberikan kondisi ekologi yangdibutuhkan untuk spesies beresiko di wilayah rencana. Apabila evaluasi menunjukankomponen rencana tidak dapat memberikan kondisi cukup yang dibutuhkan olehspesies beresiko tersebut, maka Kepala KPH harus menyusun komponen rencanatambahanuntukspesiesberesikotermasukstandarataupedomanuntuksetiapspesiestersebut.

Contohkomponenrencanatersebuttermasuksebuahstandaruntukmelindungipohonyangmenjadi sarang burung rangkong pada saat kebakaran hutan, atau membanguntempat penyimpanan makanan yang dirancang untuk meminimalkan konflik antarasatwa dengan manusia, atau sebuah standar untuk menetapkan ukuran danpenempatansaluranuntukjalurikan-ikansungai.

Kepala KPH harus merancang proses evaluasi terhadap komponen rencana yang adaapakah telah memenuhi ketentuan untuk menyediakan kondisi yang diperlukan bagi

Page 56: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

53

spesies beresiko. Kepala KPH harus mempertimbangkan kebutuhan untukmengubahrencanaberdasarkanstatussetiapspesiesberesiko.

Komponen rencana yang menyediakan kondisi ekologi untuk keutuhan dankeanekaragaman ekosistem adalah konteks utama untuk mengevaluasi spesies yangberesiko. Untuk sebagian besar spesies, satu-satunya evaluasi kuantitaif yang dapatdilakukan terhadap kondisi ekologi yang mereka butuhkan adalah dengan menilaikondisi habitatnya. Komponen rencana yang disusun untuk multiguna hutan, dapatberkontribusi, atau mengurangi, kondisi ekologi yang dibutuhkan untuk spesiesberesiko.Contohnya,beberapahutanatausavana,dibagianwilayahrencanamungkindibiarkan untuk tetap alami dengan tujuan sebagai tempat rekreasi alam. Kondisitersebutharusmenjadibahanpertimbanganketikamengevaluasikondisiekologiuntukspesies beresiko karena hal itu mungkin dapat mencegah ataumengurangi beberapapemicu tekanan (stressor), berkontribusi pada kondisi ekologi atau menyediakantempatperlindunganbagispesiesberesiko.

Prosesuntukmengevaluasikomponenrencanayangtelahdisusun,meliputi:

a. Mengembangkan komponen rencana yang telah ada tersebut yang memberikankeutuhandankeanekaragamanekosistem.

b. Mengevaluasi apakah komponen rencana yang telah ada tersebut akanmempertahankankondisiekologiyangdibutuhkanolehspesiesberesiko.

c. Memperbaiki komponen rencana tersebut yang tidak cukup dalam mendukungspesies beresiko berdasarkan evaluasi status spesies tersebut atau tidak dapatmempertahankankondisiekologiyangdibutuhkanolehspesiesberesiko,dengan:1) Membuat penyesuaian komponen rencana yang telah disusun untuk

kepentingankeutuhandankeanekaragamanekosistemyangdibutuhkandalammendukungkondisiekologispesiesberesiko;

2) Menambahkomponenrencanauntukspesiestertentuyangdibutuhkanuntukmenyediakankondisiekologiyangditentukanbagispesiesberesiko;atau

3) Kombinasidariduahaltersebut.d. Mengulang langkah-langkah di atas apabila pertimbangan sosial, ekonomi dan

ekologi lainnya ditambahkan dan mempengaruhi komponen rencana sehinggadapatmempengaruhispesiesberesiko.

Ketikamengevaluasikomponenrencanayangtelahdisusununtukmendukungspesiesberesiko,Timmultidisiplinharusmempertimbangkanhalberikutini:

a. Informasi yang diperoleh dari hasil penilaian status spesies beresiko baik faktoryangmembatasi,ancamanmaupunstressorsuntuksetiapspesiesterancam.

b. Hubunganhabitatkunciterhadapspesies,melalui:

1) Mengevaluasihubunganantarakondisihabitatdandampakyangditimbulkanterhadappopulasi

2) Menggunakanprinsip ekologi, apabila pengetahuan tentanghubungan antaraspesies,populasidanhabitattidaktersedia.

3) Menggunakanmodelspasialhabitat,modeldemografiataumodellainnyayangtersedia

4) Menggunakan metode kualitatif seperti pendapat ahli atau penilaian habitatsederhanaketikainformasiataumodelyangmemadaitidaktersedia.

Page 57: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

54

5) Membatasi evaluasi dalam konteks resiko dan ketidakpastian, tanpamemperhatikanmetodeevaluasiyangdigunakan

c. Melakukanevaluasikomponenrencanayangadasesuaiskalapopulasibiologidarisuatuspesies.

d. Dampak, pengaruh, dan kontribusi dari kawasan hutan atau kawasan lain diluarwilayahrencanamaupunkegiatandiluarwilayahrencana.

C3.13a–JenisyangTerancamdanTerancamPunah

Penyusunan atau perubahan komponen rencana untuk menjamin kondisi ekologispesies terancam dan terancam punah harus berdasarkan kebutuhan perubahanrencana yang telah teridentifikasi berdasarkan hasil penilaian kondisi ekologi yangdibutuhkan untuk berkontribusi dalam mempertahankan atau memulihakan habitatyangkritis,atauberdasarkaninformasiyangdiperolehselamaprosespartisipasipublik.

Padasaatmenyusunkomponenrencana(untukekosistemdanspesiestertentu)untukmenyediakankondisiekologiyangberkontribusiterhadappemulihanspesiesterancamdanterancampunahpadawilayahrencana,Timmultidisiplinharus:

1. Mempertimbangkan ukuran dan tindakan konservasu yang telah teridentifikasipadarencanapemulihanuntuksetiapspesies.

2. Mempertimbangkan faktor pembatas (contohnya, populasi kecil dan terisolasisecaraalami,perubahaniklim)danancamankuncipadasetiapspesies.

3. Bekerjasama dengan Unit kerja dibidang konservasi sumber daya alam dalamprosesevaluasikondisieksistingdarispesies,sertadalampenyusunankomponenrencanauntukpemulihanspesiestersebut.

4. Bekerja diluar bataswilayahKPHdenganberkolaborasi danbekerjasamadenganUnitkerjadibidangkonservasisumberdayaalam,PemerintahProvinsi,masyarakatlokal, pemilik lahandanKPH lainuntukmendukungpendekatankawasansecaramenyeluruhdalamupayapemulihanspesies.

5. Mendukung reintroduksi jenis yang masuk dalam kategori terancam ke habitatasalnyadiwilayahKPH,sesuaidengantujuanrencanapemulihan.

6. Bekerjasama dengan Unit kerja dibidang konservasi sumber daya alam dalamprosesevaluasidampakyangterjaditerhadapspesiesperairanyangterancamdanterancampunahdibagianhilir yangdiakibatkanoleh tindakanyangdilakukandidalamwilayahrencana.

C3.13b–SpesiesUsulandanSpesiesKandidat

Penyusunan komponen rencana untuk spesies yang diusulkan dan spesies kandidatharus berdasarkan kondisi ekologi yang dibutuhkan untuk melestarikan spesiestersebutyangteridentifikasipadatahappenilaianatauinformasiyangdiperolehselamaproses partisipasi publik, dan mempertahankan atau memulihkan habitat spesiestersebut padawilayah rencana untukmencegah spesies tersebutmasuk dalam daftarspesiesterancamdanterancampunah.

Pada saat menyusun komponen rencana untuk spesies yang diusulkan dan spesieskandidat,Timmultidisiplinsebaiknya:

Page 58: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

55

1. Mempertimbangkan tindakan konservasi dan kesepakatan yang telah ada dalamstrategikonservasi.

2. Mempertimbangkanfaktorpembatasdanancamankunciuntukspesies.3. Bekerjasama dengan Unit kerja dibidang konservasi sumber daya alam dalam

mengevalusasi kondisi eksisting untuk spesies dan dalam menyusun komponenrencanayangdirancanguntukmelestarikanspesiestersebut.

4. Bekerja diluar bataswilayahKPHdenganberkolaborasi danbekerjasamadenganUnitkerjadibidangkonservasisumberdayaalam,PemerintahProvinsi,masyarakatlokal, pemilik lahandanKPH lainuntukmendukungpendekatankawasansecaramenyeluruhdalamupayamelestarikanspesies.

C3.13c–SpesiesYangMenjadiPusatPerhatianKonservasi

Sebuahrencanaharusmemilikikomponenrencanauntukmenyediakankondisiekologiyang dibutuhkan untukmempertahankan jumlah populasi viabel untuk setiap spesiesyangmenjadipusatperhatiankonservasidiwilayahrencana.Kondisiekologi tersebutdapatmerupakankondisiyangdihasilkandaripendekatancoarsefilterataupendekatanfine-filter (untuk populasi spesies yang spesifik). Ketika kewenangan KPH ataukemampuan yang melekat pada wilayah rencana tidak cukup untuk menyediakankondisi ekologi untukmenjaga jumlah populasi spesies yangmenjadi pusat perhatiankonservasi, KPH wajib mempertahankan jumlah populasi viabel dari spesies yangmenjadipusatperhatiankonservasidalambataskewenangannya.

Timmultidisiplin harusmengevaluasi apakah komponen rencana dapatmenyediakankondisi ekologi penting yang dibutuhkan untuk mempertahankan atau memulihkanjumlahpopulasiviabeluntuksetiapspesiesyangmenjadipusatperhatiankonservasidiwilayahrencana.

Tigaaspekevaluasiakandijelaskandalamparagrafberikutiniyaitu:(1)populasiviabel,(2) tiga outcome dalam evaluasi komponen rencana, dan (3) kewajiban Kepala KPHketikamemelihara populasi viabel yangmenjadi pusat perhatian konservasi di dalamwilayahrencanaapakahmelampauibataswewenangKPHatautidak.

1. Populasiviabel.Populasiviabeldapatdidefinisikansebagaiberikut:a. Populasi spesies yang dapat terus bertahan dalam jangka panjang dengan

distribusi yang cukup untuk tahan dan dapat beradaptasi dengan sumbergangguan(stressor)dankemungkinankondisilingkungandimasadepan.

b. Prinsip-prinsip berikut harus dipertimbangkan dalam menyusun komponenrencanadalammenyediakankondisiekologiyangdibutuhkandalammenjagajumlahpopulasiviabeluntukspesiesyangmenjadipusatperhatiankonservasidalamwilayahrencana:1) Prinsip kelestarian mempersyaratkan kondisi ekologi untuk menjaga

jumlahpopulasiviabel.2) Individu dari spesies yang menjadi pusat perhatian konservasi yang

terdapat pada wilayah rencana harus tetap dipertimbangkan sebagaibagian populasi dari spesies tersebut karena pada beberapa situasi,individu atau kelompok individu mungkin diketahui atau diduga secarareproduktif terisolasi dan terpisah dari individu lainnya (terpisah daripopulasinya). Individu atau kelompok individu tersebut mungkin perlu

Page 59: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

56

dipertimbangkan ketika mempertimbangkan “distribusi yang cukup”sebagaimanadijelaskandalambutir1dpadabagianini.

3) Kata “bertahan dalam jangka panjang” memiliki arti bahwa spesiestersebut dapat terus bertahan (ada) di wilayah rencana selama periodeyang cukup panjang yang meliputi beberapa generasi dari spesiestersebut,intervalwaktuantaraperistiwagangguanutama,intervalwaktuuntuk setiap tahap suksesi pada tipe habitat utama, atau intervalwaktuyangdibutuhkanuntukkeseluruhanekosistemuntukmeresponkegiatanpengelolaan.Tingkat keyakinandalammengevaluasi kelangsungan suatuspesies akanmenurun tajam seiring bertambah panjangnya waktu yangdiproyeksidalamevaluasi.

4) “Distribusiyangcukup”dari suatuspesiesharusdipertimbangkandalamkonteks sejarah alami dan asal usul distribusi historis, serta padadistribusihabitatdalamwilayah rencana.Distribusihabitatdanpopulasibersifat dinamis dari waktu ke waktu. “Distribusi yang cukup”memungkinkan individu berinteraksi dalam wilayah rencana dalambatasan sejarah alami spesies tersebut. “Distribusi yang cukup” jugaberarti bahwa kondisi ekologi yang tepat disediakan untuk mendukungkelebihanjumlahpopulasisehinggakehilangansatuataubeberapaspesiestanpa adanya penggantian akan tetap mendukung populasi viabel.Pengelolaan kawasan hutan KPH tidak perlu menyediakan habitat yangluasataumeratadiseluruhwilayahrencanauntuksemuaspesies,selamaterdapathabitatyangcukupuntukmenjagajumlahpopulasiviabel.

5) Kata “tangguh”menyiratkanbahwaketika terjadi gangguanatau stressoryang menyebabkan hilangnya atau musnahnya spesies lokal dari suatuwilayah rencana, rekolonisasi habitat yang sesuai dapat terjadi untukjangkapanjangdiwilayahrencana.

6) Kata “dapat beradaptasi” memiliki arti bahwa spesies mampumenyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Kondisi ekologi untukmendukung distribusi spesies pada berbagai tipe ekosistem untukmeningkatkan kemampuan adaptasi terhadap kondisi ekosistem dimasadepanyangtidakdapatdiprediksi.

7) Distribusispesiesjugadapatdicapaidenganketentuankomponenrencanayangmempertahankanataumemulihkankeanekaragamanekosistemdantipehabitatdiwilayahrencana,danketentuankomponenrencanauntukmempertahankanataumemulihkankonektivitas.

2. Tigakemungkinanoutcomedarievaluasikomponenrencana.Adaberbagaimetodeuntuk melakukan evaluasi ini, seperti pendapat ahli, panel ahli, model Bayesian-Belief, model kesesuaian habitat dan seterusnya. Evaluasi komponen rencanaterkaitekosistemdanspesiestertentudapatmenghasikan3outcome:a. Komponen rencana yang telah ada, ketika diimplementasikan, akan

menyediakankondisiekologiyangdibutuhkanuntukmenjagapopulasiviabeldarispesiesyangmenjadipusatperhatiankonservasi.

b. Penyesuaian terhadap komponen rencana ekosistem yang telah ada,penambahan komponen rencana untuk spesies tertentu, atau keduanya.Penyesuaiantersebut,akanmenjaminkondisiekologiyangdibutuhkanuntukmenjagapopulasiviabeldarispesiesyangmenjadipusatperhatiankonservasi.

Page 60: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

57

c. Apabila upaya untuk menyediakan kondisi ekologi yang diperlukan untukmempertahankan populasi spesies tertentu yang menjadi pusat perhatiankonservasi tidak dapat dilakukanmengingat berada diluar kewenangan KPHmaupundiluarkemampuanyangmelekatpadawilayahrencana,makaKepalaKPHharusmendokumentasikankondisitersebutdalamcatatanperencanaan.

3. Tugas Kepala KPH. Apabila Kepala KPH menyatakan bahwa upaya untukmempertahankanataumemulihkankondisiekologidalamrangkamenjagapopulasiviabel dari spesies yang menjadi pusat perhatian konservasi berada diluarkewenanganKPHatautidaksesuaidengankemampuanyangmelekatdariwilayahrencana,makaKepalaKPHharus:a. Menjelaskandasarkondisitersebut.b. Menyusun komponen rencana termasuk standar atau pedoman yang masih

beradadalamkewenangannya.c. Berkoordinasi dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, masyarakat dan

pengelola kawasan lainnya yang terkait dengan populasi spesies. Dalammelaksanakanhaltersebut,pertimbangkan:1) Wilayah jelajah spesies yangmelewati bataswilayah rencana, danperan

ekologi di wilayah rencana untuk berkontribusi dalam populasi viabellintaslanskaphutanyanglebihluas.

2) Bekerjadalamkontekskeutuhanlanskaphutansecarautuhuntuktujuankonservasi spesies, dengan pengelola kawasan hutan lainnya (KPHlainnya) yang wilayahnya merupakan wilayah jelajah dari spesiestersebut, termasuk upaya untukmengurangi ancaman atau stressors danuntuk menyediakan kondisi ekologi yang akan mendukung spesiestersebut.

C3.2–KelestarianSosialdanEkonomidanMultiguna

Kelestariansosialdanekonomidapatdidefinisikansebagaiberikut:

• ”Kelestarian sosial” merujuk pada kemampuan masyarakat untuk mendukungkelangsungan jejaring hubungan, tradisi, budaya dan aktivitas yangmenghubungkan antaramasyarakat dengan kawasan hutan dan sebaliknya, sertauntukmendukungkomunitas/masyarakatyangdinamis(vibrantcommunities).

• ”Kelestarianekonomi”merujukpadakemampuanmasyarakatuntukmemproduksidan mengkonsumsi atau mendapat keuntungan lainnya dari barang dan jasatermasuk kontribusi terhadap pekerjaan, keuntungan pasar (finansial) dankeuntungannonpasar.

Rencana harus memiliki komponen rencana untuk mengarahkan wilayah rencanasehingga berkontribusi terhadap kelestarian sosial dan ekonomi serta untukpengelolaansumberdayaterpadudalamrangkamendukungpenyediaanjasaekosistemdanberbagaimultigunahutan.KomponenrencanaharusterintegrasidalammemenuhiketentuantersebuttermasukketentuanuntukkelestarianekologidankeanekaragamanspesiessepertiyangdijelaskanpadabagianC.2danC.3padaToolkitPerencanaanHutanini.Sistemekologi,sosialdanekonomidiketahuisalingbergantungsatusamalain,tanpasalahsatunyamenjadiprioritasdibandingyanglain.

Page 61: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

58

C3.21–KontribusiWilayahRencanaTerhadapKelestarianSosialdanEkonomi

Rencana harus meliputi komponen rencana yang mengarahkan kontribusi wilayahrencana terhadap kelestarian sosial dan ekonomi untukmemastikanmasyarakat dankomunitasmendapatkanmanfaatsosial,budayadanekonomibaikuntukgenerasisaatini maupun generasi yang akan datang. Kondisi yang diinginkan harus meliputipenjelasanmengenaikontribusiwilayahrencanaterhadapkondisisosial,ekonomidanbudaya.

Rencana harus meliputi komponen rencana termasuk standar atau pedoman untukmengarahkan kontribusi wilayah rencana terhadap kelestarian sosial dan ekonomi,mempertimbangkan:

1) Kondisisosial,budayadanekonomipadawilayahyangterpengaruholehrencana2) Rekreasi berkelanjutan; meliputi desain rekreasi, kesempatan, dan akses; dan

karaktersitikkeindahanalam.3) Multigunahutanyangberkontribusikepadakelestarianekonominasional,provinsi,

danekonomisetempat.4) Jasaekosistem.5) Sumberdayabudayadansejarahsertapenggunaanya.6) Peluanguntukmenghubungkanmasyarakatdenganalam.7) Resikoyangdiperkirakankedepanterhadappencapaiankelestarianekologi,sosial

danekonomi

Penyediaanmultiguna hutan, layanan ekosistem, infrastruktur, dan kehadiran KPH dimasyarakatadalahjeniskontribusiyangpalingmungkinmempengaruhikondisisosial,ekonomi, dan budaya. Tahap penilaian mengidentifikasi kontribusi tersebut dariwilayah rencana dan risiko yang dapat mempengaruhi kemampuan rencana untukmempertahankankontribusitersebut.

Petunjukkhususterkaitpenyusunankomponenrencanauntukinfrastrukturtercantumdalam sub bagian kelestarian rekreasi, pemandangan, energi terbarukan daninfrastruktur,jalan,sertatransportasi.

Kegiatan pengelolaan hutan biasanya dirancang untuk mendukung rencana tersebutdan berkontribusi secara langsung dan tidak langsung terhadap keberadaan KPH dimasyarakat.Timmultidisiplinmengevaluasidampaksosial,budaya,danekonomidarikegiatanKPHdankeberadaanKPHsebagaibagiandarianalisislingkungan.

Komponen rencana harus dirancang untukmemastikan kontribusi berkelanjutan dariaspeksosial,budaya,danekonomisekaligusmengenali kemungkinanrisikokedepandan ketidakpastian yang diperkirakan dapat mempengaruhi kelestarian kontribusitersebutdiwilayahrencana.

Kondisiyangdiinginkandalamrencanaharusmenggambarkankondisisosial,ekonomi,danbudayayangdiinginkantermasukkondisidiluarwilayahrencana.Tujuanrencanadapatmenggambarkanhasilpencapaianuntukaspeksosial,ekonomidanekologidalamwaktutertentu.Kesesuaianlahan,standar,danpedomanharusmenjelaskanbagaimanadandimanabagian-bagian tertentudari jenispenggunaandankegiatanyangmungkinatau tidak mungkin dilaksanakan dengan segala pertimbangan, sepertimempertahankan dan memulihkan kelestarian ekologi dan keanekaragaman spesies,

Page 62: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

59

atau menghindari konflik diantara pengguna kawasan. Peran dan kontribusi yangberbeda dariwilayah rencana dapatmenonjolkan kontribusi khusus yang utama dariwilayahrencanaterhadapkelestariansosialdanekonomi.

Tim multidisiplin harus mempertimbangkan beberapa pertanyaan berikut dalammenyusunkomponenrencanaterkaitkelestariansosialdanekonomi:

1. Kontribusi apa yang dibutuhkan atau diinginkan dari wilayah rencana terhadapkondisisosialdanekonomi?

2. Akankah wilayah rencana dapat mempertahankan keberlanjutan kontribusitersebut?

3. Bagaimana komponen rencana mempengaruhi keberlanjutan kontribusi dariwilayahrencanaterhadapkelestariansosialdanekonomi?

4. Bagaimana rencana dapatmempengaruhi kondisi sosial, ekonomi, dan budaya diwilayah rencanadan seberapa besar pengaruhnya, serta bagaimanapengaruhnyaterhadap lanskap hutan yang lebih luas? Akankah rencana tersebut berdampakburukataumenguntungkanmasyarakatminoritasataumasyarakatberpendapatanrendah?

5. Akankah rencana dapat mempertahankan kontribusi terhadap kondisi sosial,budaya,danekonomidenganrisikodanketidakpastianyangmungkintimbulpadawilayah rencana, padawilayah yang terpengaruh serta risiko dan ketidakpastianpadalanskaphutanyanglebihluas?

6. Apakahkomponenrencanatelahterintegrasiuntukmenjaminkelestarianekologi,dankeberlanjutanekonomidansosial?

C3.21a–Multiguna

Rencanaharusdapatmengoptimalkanjasaekosistemdanmultiguna,termasukrekreasialam terbuka,penggembalaan,pemanenankayu,daerahaliran sungai (DAS), ikandansatwa liar,dalambataskewenanganKPHdankemampuanyangmelekatpadawilayahrencana.

Rencana harus menyertakan komponen rencana, termasuk standar, dan pedoman,untukmengintegritasikan pengelolaan sumber daya danmenyediakan jasa ekosistemdanmultiguna hutan diwilayah rencana. Saat menyusun komponen rencana, KepalaKPHharusmempertimbangkan nilai estetika, kualitas udara, budaya dan peninggalansejarah, jasa ekosistem, jenis ikan dan satwa liar, pakan ternak, corak geologi,penggembalaandanlahanpenggembalaan,habitatdankonektivitashabitat,pengaturandan kesempatan rekreasi, daerah riparian, keindahan alam, tanah, kualitas airpermukaan dan air bawah permukaan, kayu, jalan setapak, vegetasi, hutan belantara,dansumberdayalainnyayangrelevandanberguna.

C3.21b–JasaEkosistem

Timmultidisiplinharusmereviuhasilpenilaian(assessment)jasaekosistemkunciyangdisediakan oleh wilayah rencana beserta informasi tentang kemampuan wilayahrencana untuk menyediakan jasa ekosistem kunci tersebut. Informasi hasil reviudimaksud memberikan kerangka kerja untuk mengevaluasi bagaimana komponenrencanadisediakandanmempengaruhijasaekosistemkunci.

Page 63: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

60

Jasaekosistemkunciantaralain:jasapenyediaanoksigen,air,energi,serat,danmineral;jasapengaturansepertistabilisasitanah;danjasabudayasepertinilaiwarisanbudaya,danrekreasialam.

Sebuah rencana dapat mengidentifikasi jasa ekosistem kunci yang disediakan olehwilayah rencana: misalnya, jasa penyediaan sumber pangan dan jasa pengaturanpengendalian banjir. Untuk itu, rencana harus memiliki komponen rencana yangdikhususkan untuk jasa tersebut. Saat menyusun komponen rencana untuk jasaekosistemkunci,Timmultidisiplinharusmempertimbangkanbagaimana jasa tersebutberkontribusipadakondisisosial,budayadanekonomi.

Rencanaharusdapatmenjelaskankondisiyangdiinginkanuntuk jasaekosistemkuncidi wilayah rencana yang dapat menggambarkan berbagai jenis jasa ekosistem yangberbeda dari berbagai wilayah pengelolaan atau wilayah geografis. Tim multidisiplinharus mempertimbangkan keterkaitan antara jasa ekosistem kunci dengan upayapencapaian kondisi yang diinginkan, meliputi: tingkat, kualitas maupun distribusikemanfaatandarijasaekosistemkuncitersebut.

C3.22–KondisiSosial,Budaya,danEkonomiyangDipengaruhiolehRencana

Ketika menyusun komponen rencana, termasuk standar dan pedoman, Timmultidisiplin harus mempertimbangkan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi dariwilayahrencanadanlanskaphutanyanglebihluas.

Ketikamenyusunkomponenrencana,Timmultidisiplinharus:

a. Mereviu kembali hasil penilaian (assessment), dan informasi yang diperoleh daripartisipasipublik,mengenaikondisisosial,budaya,danekonomidanhubungannyadengankontribusidariwilayahrencana.Pertimbanganaspeksosialdanekonomi,seringkaliberkaitandenganaspekekologi.

b. Mempertimbangkanbeberapahalberikut:1) Peluang wilayah rencana untuk berkontribusi pada kondisi sosial seperti

kesehatan,keselamatan,pendidikan,kesejahteraansosial,sertakualitashidupmasyarakatdankomunitasyangterkenadampakrencana.Peluangyangdapatmemberikan layanan atau keterlibatan masyarakat, dan aktivitas lain yangdapat menghubungkan masyarakat dengan kawasan hutan maupunsebaliknya.

2) Peluangbagiwilayahrencanauntukberkontribusipadakondisibudayasepertitradisi, sejarah, kesenian, dan kearifan lokal. Peluang tersebut antara lainpenggunaan tradisional seperti pemungutan tumbuhan, ikan, atau satwa liaruntuk kebutuhan hidup; situs keramat; peternakan (penggembalaan ternak);atau sarana untuk mengakses wilayah rencana seperti berkuda, berkendara(offroad),atausebagailandasanterbang.

3) Peluang bagi wilayah rencana untuk berkontribusi pada kondisi ekonomiseperti penyediaan lapangan kerja, usaha kecil, penghasilan keluarga,penerimaandaerahdanpusat,danpenyediaanmanfaatyangsignifikansecaraekonomi,berupabarangdanjasa,yangbernilaipasarmaupuntidak.

4) Upayauntukmeminimalisirdampaknegatif terhadapkeberadilan lingkunganmasyarakat yang teridentifikasi selama proses penilaian atau prosespartisipasipublik.

Page 64: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

61

Rencana harus mencakup gambaran mengenai kondisi sosial, budaya, dan ekonomiyangdiinginkan.Gambarantersebutdapatmeliputi:

a. Bagaimanamasyarakatdapatmenggunakanwilayahrencanadanjenis lingkungansosialyangdapatdisediakanolehwilayahrencana?

b. Aspek-aspek budaya di wilayah rencana termasuk hubungannya denganmasyarakat tertentu, peran dalam mempertahankan budaya dan penggunaantempat-tempattertentuuntukacaraadat.

c. Kondisiekonomidalamhalpenyediaankesempatankerjadanpenggunaansumberdayayangdiinginkandiwilayahrencana.

Kondisi yang diinginkan dalam rencana juga harus berisi sebuah deskripsi tentangkontribusi dari wilayah rencana terhadap kondisi sosial, budaya, dan ekonomi diwilayah rencana dan di luar wilayah rencana pada lanskap hutan yang lebih luas.Deskripsidimaksuddapatmencakupkontribusiseperticontohberikut:

a. Peluang yang dirancang untuk menyediakan kesempatan rekreasi dan edukasiuntukkepentingankomunitas,sekolah,danindividu.

b. Pengelolaan sumber daya budaya atau interpretasi dari sumber daya budayatersebutuntukmengembangkankegiatanpendidikandankebudayaan.

c. Penggunaan sumber daya atau infrastruktur seperti arena rekreasi,penggembalaan,kayu,atauairdanjalurtransmisienergiataujalanyangmembantukelangsunganusahadankesempatankerja.

Selanjutnyaperludicatatbahwakondisi yangdiinginkan tidakharusmenggambarkankondisi sosial, budaya, dan ekonomi di luar wilayah rencana disebabkan itu bukankewenangan KPH, tetapi KPH harus menggambarkan kontribusi wilayah rencanaterhadapkondisidiluarwilayahKPH.

Tim Multidisiplin harus menganalisis kemungkinan dampak dari komponen rencanapadakondisisosial,budayadanekonomisebagaibagiandarianalisislingkunganuntuksetiap revisi rencana. Dokumen analisis lingkungan juga harusmenjelaskan pengaruhlingkungan pada masyarakat minoritas, masyarakat berpenghasilan rendah, ataumasyarakat adat, termasuk dampak pada kesehatan manusia, sosial, dan ekonomi.Penjelasan ini harusmemasukkan evaluasi mengenai kelestarian dari kontribusi dariwilayahrencana.

C3.23–PertimbanganMultigunaHutan,JasaEkosistem,danInfrastruktur

C3.23a –Kelestarian SumberdayaRekreasi danPeluangUntukMenghubungkanMasyarakatdenganAlam

Penyusunan komponen rencana harus mengakomodir rekreasi alam yang mampuberkontribusi untuk ekonomi secara berkelanjutan. Dalam menyusun komponenrencana, Kepala KPH harus mempertimbangkan desain rekreasi dan peluang, jalurrekreasidanalokasi zona rekreasi yang tepatdanpengelolaan fasilitas arena rekreasiyangberkelanjutan.

PadasaatmenyusunkomponenrencanaTimmultidisiplinsebaiknya:

a. Mereviu kembali informasi dari hasil penilaian, kebutuhan perubahan rencana,perandankontribusiyangberbedamengenaidesainrekreasi,peluang,danaksesdi

Page 65: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

62

wilayah rencana. Perludipertimbangkan juga informasimengenai kecenderunganmasyarakat atau permintaan masyarakat terhadap peluang rekreasi sertakesesuaian dari rekreasi tersebut. Informasi tersebut menjadi titik awal untukmengintegrasikan desain rekreasi, kesempatan, dan akses, dengan nilai sumberdayalainnya,multigunahutan,jasaekosistemdanwilayahyangditetapkan.

b. Mempertimbangkan bagaimana rekreasi yang berkelanjutan dikaitkan dengankelestarian ekologi wilayah rencana dan kontribusinya terhadap keberlanjutansosialdanekonomi.Timmultidisiplinharusmempertimbangkankeselarasandaripenggunaan arena rekreasi yangberbedadi areal tertentupadawilayah rencana.Selain itu, Tim multidisiplin harus mempertimbangkan bagaimana penggunaanarenarekreasiakanmempengaruhikondisiekologi.

c. Menyusun komponen rencana yang berada dalam batas kewenangan KPH,kemampuan yang melekat pada wilayah KPH dan kemampuan anggaran KPH.Terkait kemampuan anggaran, Tim multidisiplin harus mengidentifikasi potensi-potensikerjasama/kemitraan.

Tabel03berikutmenggambarkanbagaimanarekreasiyangberkelanjutanberkontribusiterhadap upaya pencapaian setiap aspek kelestarian, dan memberikan contohbagaimanakomponenrencanadapatdisusununtukhaldimaksud.

Tabel03KontribusiRekreasiTerhadapKelestarianEkologi,EkonomiDanSosial

AspekKelestarian PeranRekreasiBerkelanjutan ContohPenyusunanKomponenrencana

Kelestarianekologimengacupadakemampuanekosistemuntukmenjagakeutuhanekologi

Kesehatandanketahanansuatuunitsumberdayaalamsangatpentinguntukmendukungkelangsunganpeluangdandesainrekreasiberbasisalam.Dengandemikian,delineasidaripengaturandanpeluangrekreasiyangdiinginkanharussesuaidengankemampuanlanskaphutanuntukmendukungjeniskegiatan,tingkatpenggunaan,akses,daninfrastruktur.

KelasSpektrumPeluangRekreasi(RecreationOpportunitySpectrum/ROS)bermotoryangdiinginkanterletakdilanskaphutandimanatopografi,geologi,tanah,dapatmendukungpenggunaanmotordanjalansertajaluryangdigunakan.Meskipunpenetapanruteperjalanantertentutidakdapatditentukandalamrencanapengelolaanhutan,ROSmenyediakankerangkakerjadimanapeluangrekreasitertentu,aktivitasrekreasi,danpengalamanyangdiinginkanwisatawandigabungkanuntukmemastikankesesuaiandengannilailanskaphutanalamdannilai-nilaisumberdayabudayayangada.

SelainmengidentifikasikelasROSyangdiinginkan,komponenrencanadapatmembatasikegiatanrekreasiyangtelahdiidentifikasisebagaipenyebabtekananpadasistemekologi.Komponenrencanajugadapatdirancanguntukmembatasiataumenempatkanhambatanpadaaktivitasrekreasiyangdiidentifikasisebagaipenyebabtekanan.

Contohrekreasisebagaipenyebabtekananantaralainkemahyangterpencardidaerahriparian,ataurekreasidihabitatsatwaliar.

Page 66: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

63

AspekKelestarian PeranRekreasiBerkelanjutan ContohPenyusunanKomponenrencana

Kelestariansosialmengacupadakemampuanmasyarakatuntukmendukungjejaringhubungan,tradisi,budayadanaktivitasyangmenghubungkanantaramasyarakatdenganekosistemhutanmaupunsebaliknyasertauntukmendukungkomunitas/masyarakatyangdinamis(vibrantcommunities).

Rekreasimerupakansaranapentingbagimasyarakatagarterhubungdenganalam;berpetualang;bersosialisasi;atautujuanlainnya.Manfaatsosialtermasukmeningkatkankualitashidupbagiindividudanmasyarakatsertamanfaatkesehatanyangdapatdiperolehdarikegiatandialam.

Komponenrencanadapatmenyediakanberbagaidesainrekreasi,peluang,dantempatrekreasi,atauuntukmencapaitujuanpengelolaansepertikeamananpengunjungataumeminimalkankonflikantaraberbagaipenggunaan.Komponenrencanalainnyayangspesifikuntukrekreasiberkelanjutandapatmenggambarkanpendekatanmanajemenuntuk:

• Pelibatansosialmelaluiprogramintegrasirekreasi;• Relasiyanglebihluasantarawilayahrencanadenganmasyarakatlokal,pemudadanmasyarakatkelasbawah;

• Memenuhikebutuhanpengunjung;• Menciptakanhubunganantaramanusiadanalam;• Mendorongkesehatanfisikdanmental;dan• menanamkanbudayamenghargaidanmelayani.

Kelestarianekonomimengacupadakemampuanmasyarakatuntukmemproduksidanmengkonsumsiataumendapatkankeuntunganlainnyadaribarangdanjasaekosistemhutan.

Rekreasidanpariwisataseringkalimenjadibagianpentingdariekonomilokaldandaerah.Penjualancinderamata,kerajinantertentu,penyewaansaranadanprasaranarekreasi,ataumanfaatdariadanyarekreasilainnyaberkontribusiuntukmenciptakanlapanganpekerjaandanmenyediakanaliranpendapatanbagimasyarakat.

Komponenrencanadapatmengidentifikasipeluangrekreasipadadaerahtertentudalamwilayahrencana.Haltersebutdapatmeliputipengelolaanwilayahuntukarenaolahragaekstrem,olahragaberkuda,ataupendidikanalamdanlokasiberkemah.Haltersebutjugadapatmeliputidaerahyangteridentifikasisebagaitempatyangcocokuntukjeniskegiatanrekreasitertentusepertibersepedagunungatauarungjeram.Komponenrencanadapatmengidentifikasiperubahanumumpadainfrastrukturrekreasiyangdiinginkansepertiarenaberkemahdanjalanyangmenghubungkanantaraarenarekreasiyangdiinginkandengansumberdayayangtersedia.Komponendansubstansirencanalainnyadapatdisusununtukmenonjolkan,menjaga,ataumeningkatkanpeluangrekreasitertentudalammendukungkontribusiekonomidiwilayahrencana,wilayahterdampakdanlanskaphutanyanglebihluas.

d. Tim multidisiplin menggunakan spektrum peluang rekreasi untuk menentukandesain rekreasi dan mengelompokkannya ke dalam kelas-kelas yang berbedasebagai kerangka untuk menggambarkan desain rekreasi. Setiap pengaturanrekreasimemberikanpeluangbagipengunjunguntukmerasakanberbagaiaktivitasrekreasiyangmenghasilkanpengalamandansensasiyangberbeda.

Selanjutnya dalam menentukan desain rekreasi, Tim Multidisiplin sebaiknyamenciptakansubkelasspektrumpeluangrekreasiyangdiinginkan.Sebagaicontoh,subkelas“modifikasi jalan”untukmembedakanjalanyangadaakibataktifitaspemanenankayudimasalaludenganaksesjalanyangtelahadasecaraalami.Timmultidisiplinjugadapat menciptakan sub kelas spektrum peluang rekreasi yang diinginkan untukmencerminkan variasi rekreasi musiman. Kelas spektrum peluang rekreasi “musimhujan“dapatdibangununtukmenggambarkanperubahanlokasi,distribusipengaturanatribut, akses, dan peluang terkait (baik bermotor dan tidak bermotor). Dengandemikian, aspek perubahan musim dalam pengaturan dan peluang rekreasi dapat

Page 67: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

64

diintegrasikan dengan beberapa multiguna hutan, nilai sumberdaya, dan tujuanpengelolaan, seperti melindungi pengembalaan, memberikan akses ke tujuan padamusimhujan,ataumembatasiakseskedaerahrawanlongsor.

Tim multidisiplin didorong untuk menggunakan pendekatan baru dalam mengelolarekreasi di wilayah rencana. Timmultidisiplin harus proaktif dalammenyusun suatusistem yang koheren dari peluang rekreasi yang berkelanjutan dan sesuai dengantatanandannilaisosial.

Rencanaharusmemasukkankomponenrencana,termasukstandardanpedoman,untukmembuat rekreasiberkelanjutan terintegrasidengankomponenrencana lainnya.Agarmemenuhiketentuaninimakarencana:

a. Harusmemasukkankondisiyangdiinginkanuntukrekreasiberkelanjutandenganmenggunakan pemetaan kelas spektrum peluang rekreasi yang diinginkan.Pemetaan ini dapat berdasarkanwilayah pengelolaan, wilayah geografis, wilayahyangditetapkan,tumpangsusunpeta,ataukombinasidaripendekatan-pendakatantersebut.Kelasspektrumpeluangrekreasiyangdiinginkandapatberbedadengankelasyangsudahada.Kumpulankelasspektrumpeluangrekreasiyangdiinginkanadalah hasil dari proses perencanaan terpadu dimana rekreasi berkontribusiterhadapkeberlanjutansosial,ekonomi,dankelestarianekologi.

b. Dapat memasukkan komponen rencana tambahan untuk menambah danmelengkapi dalam upaya mencapai kelas spektrum peluang rekreasi yangdiinginkan. Pertimbangkan kondisi yang diinginkan dan komponen rencana yangberkaitan dengan multiguna hutan, jasa ekosistem, dan kelestarian ekologi.Komponenrencanatersebutharusdirancangdalamstrukturrencanapengelolaanhutan yang utuh untuk memastikan integrasi seluruh komponen rencana dalammewujudkanrekreasiberkelanjutan.

c. Dapat memasukkan tujuan dimana spektrum peluang rekreasi yang ditetapkanpadasebuahwilayahberbedadenganspektrumpeluangrekreasiyangdiinginkanuntuk area tersebut. Beberapa contoh dari tujuan tersebut adalah: tujuanmenghilangkanjalandalamperiodewaktutertentudikawasanhutandengankelasspektrumpeluangrekreasiyangdiinginkanadalahuntukrekreasitidakbermotor,atausebaliknyatujuanuntukmenciptakanpengaturankonektivitasjalurbermotordalam jangka waktu tertentu dengan kelas spektrum peluang rekreasi yangdinginkan adalah untuk rekreasi bermotor. Tujuan juga dapat dirancang untukkegiatan dalam rangkamengubah kondisi wilayah rekreasi, lokasi yang tersebar,infrastrukturtermasukjalansetapak,ataujasauntukmencapaikelestariankondisirekreasiyangdiinginkanpadawilayahrencana.

d. Harus menyertakan penentuan kesesuaian untuk rekreasi bermotor termasukseluruh kendaraan yang sesuai dengan kelas spektrum peluang rekreasi yangdiinginkan. Kesesuaian area ini dapat berubah tergantung musim. Keputusanpengelolaan perlintasan/perjalanan dengan menggunakan kendaraan dalamkawasanhutanmerupakanhalyangterpisah.Keputusanyangmenentukanwilayahdan jalur khusus untuk rekreasi bermotor sesuai dengan wilayah yangteridentifikasidalamrencanasebagaiwilayahyangsesuaiuntukrekreasibermotor.Wilayah dan jalur khusus dibuka untuk rekreasi bermotor merupakan hasil dariproses perencanaan bertahap (Bag. C.3.31 pada Toolkits PerencanaanHutan ini).

Page 68: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

65

Kesesuaian atau komponen rencana lainnya tidak dapat melarang masyarakatmelakukan rekreasi tanpa proses tambahan untukmenentukan/memutuskan haltersebut(Bag.C.1.23padaToolkitsPerencanaanHutanini)

e. Dapatmenyertakankesesuaiandari kawasanhutanuntukberbagai jenis rekreasiyang bersifat mekanis, dan peluang rekreasi tidak bermotor yang sesuai dalamsetiappengaturanspektrumpeluangrekreasiyangdiinginkan.

f. Dapat menyertakan penentuan kesesuaian untuk jenis fasilitas rekreasi, akses,infrastruktur, dan penggunaan khusus yang tepat dalam setiap pengaturanspektrumpeluangrekreasiyangdiinginkan.

g. Harusmenyertakan standarataupedomanspesifikpembatasandiperlukanuntukmemastikan pencapaian atau perkembangan menuju kelas spektrum peluangrekreasi yang diinginkan. Standar atau pedoman dapat juga diterapkan padapengaturan kelas spektrum peluang rekreasi tertentu yang diinginkan, peluangrekreasitertentu, jalansetapak,rekreasiyangtelahberkembang,peluangrekreasiedukasi,rekreasiyangtersebar,penggunaankhusus,ataukegiatanrekreasilainnya.

h. Dapat juga mencakup komponen rencana lain (yang terpisah) untuk kelasspektrumpeluangrekreasitertentu,arealpengelolaantertentuyangteridentifikasi,wilayah geografis, wilayah khusus, atau tempat lain yang diidentifikasi di dalamwilayah rencana. Contoh areal tertentu yang mungkin memerlukan komponenrencana tambahan dapat mencakup lanskap hutan yang menunjukkan formasigeologiunik,corak/sifatair,ataukualitaskeindahanalam;yangmengandungcorakbudaya atau lanskap hutan yang penting sebagai warisan budaya dan identitaswilayah;ataumemilikidestinasiwisata/rekreasiyangkhas/unik,kegiatanataujasayangpentingbagiindustripariwisatadikawasantertentu.

Pengembangan komponen-komponen rencana harus memperhitungkan peluang yangmenghubungkanmanusiadenganalam.

Timmultidisiplin harus mengevaluasi informasi dari hasil penilaian, kebutuhan akanperubahan, dan peran serta kontribusi yang berbeda sebagai titik awal untukmenentukan bagaimana rencana tersebut dapat memberikan peluang untukmenghubungkanmanusiadenganalam.Komponenrencanayangmenyediakanpeluangrekreasi merupakan satu cara penting yang dapat dilakukan untuk mewujudkanupaya/tujuanmenghubungkanmanusiadenganalam.

Rencana tersebut dapatmemasukkan pendekatan pengelolaan yangmenjelaskan caramenghubungkan generasi muda atau masyarakat kelas bawah untuk memilikikesempatanberekreasiyanglebihbaik,memberikaninformasiyangberkualitaskepadapengunjung yang beragam agar mengetahui ke mana harus mencari pengalamanberekreasiyangselamainimerekacari,memberikanpengetahuankepadapengunjungtentang keselamatan melalui aksi pendidikan dan pengelolaan, meningkatkanpemahamanpengunjung terhadap lingkunganalamdanbudayamereka,danmemberikesempatan kepada orang-orang untukmengembangkan rasamelayani,memiliki danmenghargai terhadap wilayah rencana. Kawasan pendidikan lingkungan atau pusatinformasi pengunjung (visitor center) dapat diidentifikasi secara khusus untukmemberikankesempatanpendidikanbagisekolahmaupunmasyarakatumum.

Page 69: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

66

C3.23b-Ikan,SatwaLiar,danTumbuhan

Sebuah rencana memasukkan komponen rencana termasuk standar atau pedomanuntukpengelolaansumberdayaterpadudalamupayamenyediakanjasalingkungandanpemanfaatanmultiguna[termasuksatwaliardanikan].

Ketika menyusun komponen rencana, Kepala KPH harus mempertimbangkantumbuhan, satwa liar dan ikan, serta kegunaan yang terkait denganhal tersebut yangberkontribusi secara berkelanjutan pada ekonomi lokal, provinsi, dan nasional.Mempertimbangkan jenis ikan, satwa liar serta habitat dan konektivitas habitat.Pertimbangan lain yang diperlukan dalam pengembangan komponen rencana inimeliputiKondisi habitat, sesuai denganpersyaratan/ketentuan, untuk satwa liar, ikandan tumbuhan yang biasanya dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat; untukperburuan,pemancingan,penangkapan,pengumpulan,pengamatan,matapencahariandankegiatan lainnya (bekerjasamadenganmasyarakat adat, PemerintahProvinsi danKabupaten).

Ketikamenyusunkomponen-komponenrencana:

1. Tim Multidisiplin harus mengidentifikasi pengaruh ikan, satwa liar, jenistumbuhan, dan pemanfaatannya, terhadap kelestarian ekonomi dan sosial.Penilaian tersebut memberikan informasi tentang jenis ikan, satwa liar, dantumbuhan yangumumdimanfaatkandan dikelola olehmasyarakat, kondisi dankecenderungan yang terkait dengan spesies tersebut, dan pengaruh pemanfaatandan pengelolaan spesies tersebut terhadap kelestarian sosial dan ekonomi.Komponen-komponen rencana yang terkait dengan kelestarian ekologi dankeanekaragamanjenis jugaberpengaruhterhadapkelestariansosialdanekonomi.Selain pengaruh ini, Tim multidisiplin juga harus mempertimbangkan apakahkomponen rencana lainnya dapat meningkatkan kualitas ikan, satwa liar, dantumbuhanyangumumdimanfaatkandandikelolamasyarakat.

2. Kepala KPH harus bekerja sama dengan pemerintah (pusat, provinsi dankabupaten), termasuk organisasi masyarakat, untuk merancang komponenrencana untuk kondisi habitat dan peluang rekreasi/wisata yang berkelanjutanyang berpengaruh dalam pemanfaatan dan pengelolaan ikan, satwa liar, dantumbuhan. Komponen rencana untuk kelestarian ekologi, konektivitas habitat,keanekaragaman jenis, dan pariwisata juga dapat berpengaruh terhadappemanfaatandanpengelolaanikan,satwaliar,dantumbuhan.

Kepala KPH dapat menyediakan untuk pemanfaatan dan kesenangan publik(masyarakat) spesies ikan, satwa liar, dan tumbuhan sepanjang kondisi ekologi untukspesiestersebutdapatdidukungolehmasyarakatdancaramasyarakatmenikmatiataumenafaatkanspesiestersebut.Spesiesdancarapemanfaatandapatberbedauntukarealreancanatertentu.

C3.23c-DaerahAliranSungaidanSumberDayaAir

Sebuah rencana mencakup komponen-komponen rencana termasuk standar ataupedoman untuk pengelolaan sumber daya terpadu dalam penyediaan jasa lingkungandanmultigunahutan[termasukdaerahaliransungai].

Page 70: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

67

Ketika Menyusun komponen rencana, Kepala KPH harus mempertimbangkan daerahaliran sungai yang secara berkelanjutan menyumbang devisa bagi perekonomiandaerah, provinsi, dan nasional dan juga mempertimbangkan kualitas air permukaandanairdibawahpermukaan.Pertimbanganlainyangdiperlukandalampengembangankomponenrencana inimeliputipersediaan/pasokan airuntukpublikdankualitasairtersebut.

Pengelolaan sumber air dandaerah aliran sungai juga berperanmemberikanmanfaatlain, seperti pariwisata-berbasis air atau energi berbasis air. Penilaian terhadap haltersebutmemberikaninformasimengenaimanfaatdaerahaliransungaidansumberairkepadamasyarakat, kondisi dan kecenderungan terkait dengan pemanfaatan air, danpengaruhpemanfaatanair terhadapkelestarian sosialdanekonomi.Ketikamenyusunkomponen rencana, timmultidisiplin harusmempertimbangkan pengaruh sumber airdandaerahaliransungaididalamwilayahrencana terhadapkelestarianekonomidansosial.

Pedoman terkait dengan kelestarian ekologi yang berhubungan dengan daerah aliransungai, kualitas air baik air di permukaan dan air di bawah permukaan, sertapersediaan/pasokan dan kualitas air untuk publik, tercantumdalam sub bagian C.3.9.Komponen rencana yang mendukung kelestarian ekologi juga akan mendukungkelestarian sosial dan ekonomi dari air dan daerah aliran sungai di dalam wilayahrencana. Kepala KPH juga harus mempertimbangkan apakah komponen rencanatambahandiperlukanuntukmendukungnilaiairdandaerahaliransungai,penggunaanlainnya yang terkait dengan sumber air dan daerah aliran sungai, kualitas air danpersediaan air minum publik dan pengaruh sumber air dan daerah aliran sungaiterhadapkelestariansosialdanekonomi.

C3.23d – Lahan Penggembalaan, Tanaman untuk Pakan Ternak danPenggembalaan

Sebuah rencana mencakup komponen-komponen rencana termasuk standar ataupedoman untuk pengelolaan sumber daya terpadu dalam penyediaan jasa lingkungandanpemanfaatanmultiguna[termasuklahanpenggembalaan].

Ketikamenyusun komponen rencana, Kepala KPH harusmempertimbangkanwilayahyangmemberikankontribusi secaraberkelanjutanpadaperekonomian lokal,provinsi,dan nasional sertamempertimbangkan lahan penggembalaan, tanaman pakan ternak,danpenggembalaan.

Sepanjang dapat dilakukan untuk rencana pengelolaan hutan, Kepala KPH harusberkoordinasi denganDinas yangmenangani urusan kehutanan, pertanian, perikanandan peternakan untuk menyelaraskan tujuan/target populasi binatang buruan (gamespecies)dengankomponenrencanayangterkaitdenganpenggembalaanhewanternak.

1. Ketikamenyusunkomponenrencana,Timmultidisiplinharus:a. Mereviuhasilpenilaianuntukinformasimengenaikondisidankecenderungan

dari lahan penggembalaan, lahan penggembalaan sementara, dan lahanpenggembalaan lainnya, kelestarian kondisi ekologis yang mendukungpenggembalaan ternak, dampak penggembalaan pada keutuhan ekologis dan

Page 71: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

68

keanekaragaman spesies, serta kontribusi penggembalaan ternak terhadapkelestarian(ekologi,ekonomidansosial).

b. Pertimbangkan kondisi, kecenderungan, dan stressor, yang mempengaruhikemampuanwilayah rencana untukmempertahankan spesiesmamalia besarasli(alami),spesieslain,danternakpeliharaanyangbergantungpadatanamanpakan ternak yang diproduksi di wilayah rencana, sesuai dengan ketentuankeutuhan ekologis dan keanekaragaman spesies yang dijelaskan pada bagianC.3.1.dalamToolKitsPerencanaanHutanini.

c. Kenali pengaruh penting penggembalaan di wilayah rencana yang dapatmemberikan jaminan kelangsungan hidup penduduk lokal dan masyarakatyang bergantung pada penggembalaan. Strategi pelibatan masyarakat harusmencakup partisipasi komunitas masyarakat peternak jika memungkinkan,dalam penyusunan komponen rencana yang mempengaruhi penggembalaandarihewanternak.

d. Pertimbangkanpengelolaanwilayah lahanpenggembalaansaat ini(eksisting)dalam pengembangan komponen rencana yang akan digunakan dalampembagianwilayahpenggembalaandidalamwilayahrencana.

e. Kenali potensi interaksi yang berlawanan/merugikan antara hewan ternakdengan spesies asli (alami) dan persiapkan komponen rencana yang sesuaiuntukmenghindariataumengurangirisikotersebut.

f. Pertimbangkan wilayah jelajah satwa liar yang ada di wilayah rencana danpengelolaan satwa liar tersebut dalam penyusunan komponen rencana yangakanberlakupadawilayahtersebut.

2. Rencana harus mencakup komponen-komponen rencana, termasuk standar ataupedoman, untuk pengelolaan sumber daya terpadu dalam penyediaan jasalingkungan dan pemanfaatan multiguna yang terintegrasi dengan komponenrencana lainnya seperti yang dijelaskan dalam bagian C.3.16. Untuk memenuhiketentuantersebut,rencanadapatmemasukkan:a. Kondisi yang diinginkan untuk lahan penggembalaan, penggembalaan

sementara,dankawasanuntukpenggembalaanlainnyayangmenggambarkantipe,tingkat,danlokasiyangumumuntukpenggembalaandiwilayahrencanasambilmempertimbangkankelestariankontribusinyaterhadapkondisisosial,budaya,danekonomimasyarakatdiwilayahtersebutdanpadalanskaphutanyanglebihluas.

b. Tujuan yang mengidentifikasi kemajuan yang diharapkan untukindikator kesehatan lahan penggembalaan atau pencapaian lain yangdiharapkansepertipeningkatanluasanataujumlahpenggembalaandanpenyediaanlahanuntukspesiesasli.

c. Penentuan kesesuaian untuk mengindikasikan suatu areal pengelolaan atauareal lain sesuai atau tidak sesuai untuk penggembalaan ternak ataupengelolaan satwa liar, tergantung pada pertimbangan fisik dan ekologi dankondisiyangdiinginkanuntukwilayahtersebut.

d. Standar atau pedoman, seperti penutupan musiman atau pembatasanberdasarkan kondisi tanaman pakan ternak, untuk menjaga kelestarianekologisdankelestarianpakanternakpenggembalaan.

Page 72: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

69

e. Isi/konten rencana lainnya yang menjelaskan pendekatan terhadappengelolaanpenggembalaanuntukmencapaikesehatanlahanpenggembalaan,pemulihan,danpeluangpenggembalaanuntukhewanternak

Merancang komponen rencana untuk mengakomodasi wilayah jelajah baik untukindividu, spesies, dan komunitas tumbuhan. Rencana pengelolaan untuk lahan ternak,dan pengelolaan wilayah jelajah (teritori) untuk satwa liar memberikan panduanoperasional yang spesifik serta alat pengelolaan untuk penentuan tinggi minimumtunggulpohon,rata-ratapenggunaan,ataubatasperubahan/kerusakantebingsungai.

Tingkat pengelolaan yang tepat untuk populasi satwa liar ditetapkan dalam rencanapengelolaanwilayahjelajahsatwa.Ketikasebuahrencanadisusun,diubah,ataudirevisi,rencana lahan ternak danwilayah jelajah satwa liar harus dievaluasi agar konsistensidenganrencanabaruataurencanahasilrevisi.

C3.23e–KayudanVegetasi

Sebuah rencana mencakup komponen-komponen rencana seperti standar ataupedoman untuk pengelolaan sumber daya terpadu dalam penyediaan jasa lingkungandanpemanfaatanmultiguna[termasukkayu].

Ketikamenyusunkomponenrencana,KepalaKPHharusmempertimbangkankayuyangberkontribusi secara berkelanjutan terhadap ekonomi lokal, provinsi, dan nasionaldengancarayanglestaridanpertimbangkanvegetasi.

Pengelolaan vegetasi hutan untuk kelestarian ekologi, keanekaragaman spesies, dankelestariansosialdanekonomimerupakansalahsatufokusutamaperencanaan.

1. Saatmenyusunkomponenrencana,Timmultidisiplinharus:a. Mereviu hasil penilaian untuk informasi tentang kondisi hutan terkini,

pemanenan kayu dan aktifitas produksi kayu lainnya terhadap kelestariansosial, ekonomi, dan ekologi. Pemanenan kayu juga dapat menjadi sumbertekanan (stressor)untuk lingkungandanberpengaruhpadakeanekaragamanspesies.

b. Mengevaluasiprosesekologidanstressordengandantanpapemanenankayuaktif. Langkah ini sering kali menjadi bagian terpenting dari prosesperencanaan. Evaluasi ini dapat didukung dengan informasi GIS dan modelanalisis yang mengeksplorasi metode dan jadwal pemanenan yang berbedayang dapat mengarah pada campuran komunitas tumbuhan dan tahapanpertumbuhanyangberbedadariyangdiinginkan.Evaluasiinidapatmencakuppemanenan kayu yang dapat menghasilkan kayu yang dapat dijual danberkontribusi untuk pabrik penggergajian kayu (mills) atau usaha lain yangdapatmendukungekonomilokal.Kondisiyangdiinginkanyangberbedauntukvegetasi dan pendekatan yang berbeda terkait dengan kawasan hutan yangtersedia untuk ditebang, metode pemanenan, dan jadwal pemanenan dapatditentukanpadaprosesperencanaan.

c. Mengidentifikasiperandaripemanenankayudidalamwilayahrencanauntukmemelihara dan mengembalikan kondisi vegetasi yang diinginkan untukkelestarian lingkungan dan keanekaragaman spesies sekaligus kontribusinyauntuk ekonomi dan sosial. Peran ini dapat meliputi bagaimana pemanenan

Page 73: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

70

kayudapatberkontribusimenciptakanpolakebakaranyangdiingingkanataukondisivegetatiflainnya.

2. Rencana harus meliputi komponen-komponen rencana, termasuk standar ataupedoman,yangterintegrasidengankomponenrencanalainnyauntukmenyediakanpengelolaan sumberdaya terpadu dalam upaya menyediakan layanan ekosistemdan multiguna. Untuk memenuhi ketentuan ini, rencana tersebut dapatmemasukkan:a. Kondisi yang diinginkan yang menjelaskan campuran kondisi vegetasi yang

spesifik contohnya komunitas tumbuhan, tahap pertumbuhan (suksesi)vegetasiataupolakebakaran.Kondisiyangdiinginkanjugadapatmenjelaskantentangmekanisme/carapengelolaankayuyangsesuai.

b. Tujuan yang menggambarkan pencapaian yang diharapkan dari kondisivegetatif tertentu seperti tahap pertumbuhan (suksesi) vegetasi dimanapemanenankayuadalahsatucarauntukmencapaitujuantersebut.Tujuanjugadapat mengidentifikasi aktifitas pengelolaan pemanenan dengan melihatluasandarikegiatanpengelolaanvegetasi,proyeksikuantitaspenjualankayu,atau proyeksi kuantitas penjualan kayu gelondongan. Pertimbangkan,termasuk tujuan pengelolaan kayu untuk menjaga, meningkatkan, danmemulihkan habitat satwa liar untuk spesies yang biasanya diburu ataudisenangi masyarakat. Tujuan juga dapat termasuk pemanenan kayu untukmemulihkan kondisi kawasan hutan dimana pemanenan atau produksi yangterusmenerustidaksesuaidengankondisiyangdiinginkan.

c. Kesesuaian, standar, dan pedoman sebagaimana diperlukan sehinggapemanenan kayu sesuai dengan kondisi yang diinginkan dan tujuan untuksumberdaya lainnya termasuk keutuhan lingkungan dan keanekaragamanspesies.

d. Konten rencana lainnya yang membahas mengenai pendekatan pengelolaanumum untuk pengelolaan kayu atau strategi kerjasama dalam upayameningkatkanpasarbagiwilayahyangfokuspadaproduksikayu.

C3.23f–PemandanganIndah,Nilaiestetika,Areapandang,danCorakGeologi

Rencana harus mencakup komponen-komponen rencana, termasuk standar danpedoman,untukmenyediakankarakteralamdenganpemandanganyangindah.

Saatmenyusunkomponen-komponen rencana,KepalaKPHharusmempertimbangkankarakter pemandangan dan mempertimbangkan nilai estetika, corak geologi,pemandanganindahdanareapandang.

The scenery management system (SMS) atau Sistem pengelolaan pemandangan indahadalah kerangka kerja untuk menyusun komponen-komponen rencana yangberhubungandengankarakterpemandanganalamyangindah.Perhatikanbahwaistilah“karakteralamyangindah(Sceniccharacter)”menggantikan“karakterlanskaphutan”.

Area pandang adalah elemen spesifik yang harus dipertimbangkan saat menyusunkomponen-komponen rencana dalam kerangka scenery management system (SMS),karenahaltersebutmenjelaskanwilayahyangdapatdilihatdarilokasitertentusepertijalan, jalan setapak, atau area perkemahan. Informasi yang dibutuhkan (sepertipreferensi masyarakat) digunakan untuk mengidentifikasi atribut/indikator dari

Page 74: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

71

karakter pemandangan indah yang dibutuhkan, area pandang yang kritis, dan tingkatkepentingan dariwilayah rencana dalam konteks kawasan hutan di sekitarnya. Reviuatas informasi hasil penilaian harusmencakup pertimbangan terhadap informasi lainyang diberikan oleh masyarakat mengenai pemandangan indah yang tidak tercakupdalam Scenery Management System. Informasi hasil penilaian (assessment), bersamadengan pertimbangan ekologi, harus menghasilkan komponen rencana yang terkaitdenganpemandanganalamyangindahyangmelengkapitransisivisualdarimasyarakatlokal, yang sesuai dengan pengaturan dan peluang rekreasi yang diinginkan, danmencerminkankesehatan,ketahananlanskaphutan.

1. Saatmenyusunkomponen-komponenrencana,timmultidisiplinharus:a. Mereviu informasi dari penilaian yang mencakup evaluasi dari kondisi

karakteryangadasaatini,kecenderungan,dankarakterdariwilayahrencanaserta stressor yangmempengaruhi pemandangan alam yang indah. Informasitersebut merupakan titik awal untuk mengintegrasikan pemandangan indahdengan keutuhan ekologis, keanekaragaman spesies, multiguna, jasalingkungan, dan wilayah yang ditetapkan. Karakter yang indah dari wilayahrencana,atausebagianwilayahrencana,dapatdiidentifikasi sebagaikarakteryangkhasatauunikbiladilihatdalamlanskaphutanyanglebihluas.

b. Pertimbangkan untuk dimasukan dalam komponen rencana konsep darikeutuhan, stabilitas dan kelestarian dari pemandangan indah, pada berbagaiskala (seperti pada skala luaswilayah KPH/BKPH/Resort, berdasarkan letakgeografi, bedasarkan wilayah-wilayah pengelolaan, berdasarkan rancanganspektrum peluang rekreasi, berdasarkan koridor, berdasarkan area pandang,berdasarkanpotensigeologiatausejarah,atauberdasarkanasosiasilokasi).

c. Pertimbangkan untuk menyusun komponen rencana terkait unsur estetikadalam desain, dalam proses pembangunan, dan proses pemeliharaan dariinfrastruktur, fasilitas-fasilitas atau yang lainnya yang diusulkan dalamrencana.

d. Mengintegrasikan pemeliharaan dan pemulihan karakter pemandangan alamyangindahdengankomponen-komponenrencanayanglain,sepertikomponenrencanauntuksumberdayayang lain, multigunahutandan jasa lingkungan,sehinggadapatberfungsisecarabersama-samadalammewujudkankelestarianekologi,sosial,danekonomi.

2. Rencana harus mencakup standar dan pedoman untuk mendukung karakterpemandangan alam yang indah yang terintegrasi dengan komponen-komponenrencanalainnya.Untukmemenuhiketentuantersebut,rencana:a. Harus memasukkan deskripsi dari karakter alam yang indah berdasarkan

sistempengelolaanpemandanganindah(scenerymanagementsystem),kecualiterdapat pengecualian untuk tidak menggunakan sistem tersebut. Karakteralamyangindahyangdiinginkanmungkinberbedadarikondisieksistingyangadaatauyangteridentifikasipadasaatpenilaian.Haltersebuttergantungpadaatributbiofisikdanbudayadarilanskaphutanpadawilayahrencana.Mungkinterdapat beberapa karakter pemandangan alam yang indah yang berasosiasidenganareatertentuyangspesifik.(1) Kondisi yang diinginkan yang menggambarkan karakter pemandangan

alamyang indahharusmemasukkan tujuandarikeutuhanpemandangan

Page 75: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

72

alam yang indah yang menjelaskan sejauh mana atribut-atribut darikarakter pemandangan alam yang indah tersebut harus dipertahankan.Tujuan keutuhan pemandangan alam yang indah tersebut harusditetapkan di seluruh wilayah rencana. (perlu dicatat bahwa tujuankeutuhan pemandangan alam yang indah berbeda dengan komponenrencana“tujuan”)

(2) Kondisiyangdiinginkandapatjugamenggambarkanstabilitas,kelestarian,danukuranlainyangdigunakandalamsistempengelolaanpemandanganalamyangindah.Kondisiyangdiinginkandapatberupapeta,grafik,foto,atausimulasivisualyangmenggambarkantentangkarakterpemandanganalamyangdiinginkan.

b. Harus berisi standar dan pedoman, untuk menghindari atau mengurangidampakyangtidakdiinginkanyangtidaksesuaidengankondisipemandanganalam yang diinginkan. Standar dan pedoman juga dapat diterapkan padatujuan keutuhan pemandangan alam yang spesifik, wilayah pengelolaan,wilayahgeografi,wilayahyangditetapkanatauareal/lokasikhususyangsudahdiidentifikasi lainnya. Standar dan pedoman juga dapat diterapkan padaaktifitas pengelolaan yang spesifik seperti pemanenan kayu, koridor utilitas(utility corridors), pembangunan jalan setapak, pengembangan fasilitas, ataupembangunanjalan.

Corakgeologiyangkhasjugaharusdipertimbangkandalamprosesperencanaan.Coraktersebut sering kalimenjadi atraksi pemandangan yang unik. Pada beberapa situasi,komponen rencana dapat dikembangkan untukmelindungi ataumenginterpretasikancorak geologi di dalam wilayah pengelolaan, wilayah geografis, atau di wilayah yangditetapkanatauuntuklanskaphutanatautempattertentu.

C3.23g–SumberdayaBudaya,danSejarah

Rencanaharusmeliputikomponen-komponenrencana,termasukstandardanpedoman,untukperlindungansumberdayabudayadansumberdayasejarah.

Saat menyusun komponen rencana, kepala KPH harus memperhatikan penggunaansumber daya budaya dan sumberdaya sejarah serta mempertimbangkanpenggunaan/pemanfaatandariwarisanbudaya.

1. Ketikamenyusunkomponenrencana:a. Tim multidisiplin harus mereviu informasi dari penilaian tentang konteks

budayadansejarahyangadadiwilayahrencana,kondisidankecenderunganyang memengaruhi sumberdaya ini, dan bagaimana sumberdaya ini dapatmembantukelangsunganmasyarakatadatdanberkontribusiuntukkelestariansosialdanekonomi.Gambarandarisumberdayabudayaatauprogramrencanaterhadapwarisansejarahdapatmemilikibanyakinformasiyangberguna.KPHjuga menggunakan istilah “sumberdaya budaya dan aset warisan budaya”untukmenjelaskansumberdayabudayadansumberdayasejarah.

b. Tim multidisiplin harus menyusun komponen rencana yang sesuai untukperlindungan sumberdaya budaya dan sumberdaya sejarah denganmempertimbangkanhal-halberikut:

Page 76: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

73

(1) Komponen rencana yang dibutuhkan untuk perlindungan kekayaansejarah,sumberdayabudayayangteridentifikasinamunbelumdievaluasi,dan sumberdaya budaya yang mungkin akan ditemukan dan akandievaluasi selama perencanaan kegiatan. Komponen rencana ini dapatberlakudiseluruhwilayahKPH.

(2) Apakah komponen rencana yang khusus diperlukan untuk sumberdayabudayaatau sejarahyangbernilai khusus.Asetwarisanbudayaprioritasadalah contoh dari sumberdaya budaya dan sejarah yang mungkinmemilikinilaiyangkhusus.

(3) Apakah komponen rencana untuk karakter pemandangan alam sesuaidengan upaya pelestarian sejarah nasional, dimana kekayaan sejarahmendapatkan keutuhannya melalui pengaturan (pemandangan dan areapandang).

c. Kepala KPH harus berkonsultasi dengan pihak terkait. Konsultasi tersebutantara lain dilakukan dengan petugas pelestarian sejarah di provinsi,komunitaspelestariansejarah,masyarakatadat,danpihakterkaitlainnya.

2. Rencanaharusmeliputikomponenrencanatermasukstandardanpedomanuntukperlindungan sumberdaya budaya dan sumberdaya sejarah. Untuk memenuhipersyaratantersebut,rencanaharusmeliputi:a. Kondisiyangdiinginkanyangmenjelaskansumberdayabudayadansejarahdi

wilayah rencana. Untuk wilayah interpretatif, aset warisan budaya/sejarahprioritas atau lanskap hutan adat/budaya, kesatuan kondisi yang diinginkanmungkin sesuai dengan perlindungan, pengelolaan, dan penggunaan darisumberdayatersebut.

b. Standar dan pedoman yang sesuai untuk perlindungan, pengelolaan, danpenggunaan dari kekayaan sejarah dan sumberdaya budaya. Standar danpedoman mungkin dibuat secara spesifik untuk suatu kegiatan dan aktifitastertentu untuk menghindari kerusakan atau kehancuran dari sumberdayabudayadansumberdayasejarah.Penggunaandaripraktikpengelolaanterbaikdapat sangat membantu penyusunan komponen rencana untuk pengelolaansumberdaya budaya atau aset warisan budaya terutama yang lokasinya jugaberada dalam kawasan hutan yang dikelola oleh KPH lain atau instansipemerintahlainnya.

c. Wilayah geografi dapat digunakan untuk mengidentifikasi lanskap hutanbudaya. Pada situasi lain, khususnya diwilayah yang aktifitas atau kegiatanbudayanyacukupaktif, ataupada lokasidengankekayaanbudaya tradisionalatau tempat keramat, Kepala KPH seharusnya tidak bolehmenyebarluaskan,ataumungkinmemilihuntuktidakmenyebarluaskan,informasilokasiapapundalammenjagakerahasiaandarisitustersebut. Merundingkanhal inikepadapihakterkaitsaatprosesperencanaan.

d. Konten rencana lainnya untuk menjelaskan tentang pendekatan pengelolaanuntukmengevaluasi situs budaya atau sejarah sesuai data tempat bersejarahnasional, serta untukmengidentifikasi sumberdaya budaya dan sejarah yangunik/khas, lanskaphutanadat,asetwarisanbudayanasional, jalurbersejarahnasional,ataubudayayangkhas.

Page 77: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

74

C3.23h–WilayahKepentinganMasyarakat

Rencana harus meliputi komponen rencana, termasuk standar dan pedoman, untukpengelolaanwilayahkepentinganmasyarakat.

1. Ketikamenyusunkomponenrencana:a. Tim multidisiplin harus mereviu informasi dari penilaian mengenai wilayah

kepentingan masyarakat, hukum masyarakat yang dipercaya saat ini, dankondisisertakecenderungandariwilayahkepentinganmasyarakatini.

b. KepalaKPHharusmengakuiwilayahkepentinganmasyarakatdanmenyusunkomponenrencanayangsesuaiuntukwilayah tersebut.Wilayahkepentinganmasyarakattidakselalumerupakansumberdayabudaya.

c. Kepala KPH harus berkonsultasi dengan komunitas lokal untuk penyusunanrencanamengenaipengelolaanwilayahkepentinganmasyrakat.

d. KepalaKPHharusmenyusunkomponen rencanauntukpengelolaankawasanhutan yang terdapat situs keramat. Ketentuan untuk bentuk perlindungan,pengelolaan, atau penggunaan yang spesifik dari wilayah tersebutdikembangkanmelalui konsultasi dan bekerjasama denganmasyarakat lokaldaninstansiterkait.

e. Beberapa masyarakat lokal mungkin tidak ingin wilayah kepentinganmasyarakat diidentifikasi dan diekspose. Kepala KPH seharusnya tidakmenyebarluaskan informasi apapun dalam menjaga kerahasiaan wilayahkepentinganmasyarakattersebut.Situskeramatdiidentifikasiolehmasyarakatlokal,danberdasarkankesepakatandapatdijadikaanlokasirahasiaolehKPH.

2. Rencana harus meliputi standar dan pedoman untuk pengelolaan dari wilayahkepentingan masyarakat yang terintegrasi dengan komponen rencana lainnya.Untukmelaksanaanketentuanini,halyangperludiketahuisebagaiberikut:a. Kondisi yang diinginkan dengan secara jelas mengakui wilayah kepentingan

masyarakat dan akses untuk ke wilayah tersebut meskipun. Kondisi yangdiinginkandapat termasukpenggunaantradisionaldariwilayahrencanaolehmasyarakatlokal.

b. Standar, pedoman, atau penggunaan batasan atau syarat atas kegiatan atauaktifitasyangdapatmemengaruhiareakepentinganmasyarakat.

c. Konten rencana lainnya untuk menjelaskan bentuk strategi kerjasama yangsedang berjalan dengan masyarakat lokal dalam upaya untuk mewujudkantujuanyangdiinginkan.

C3.23i–MineraldanSumberdayaEnergyYangTidakTerbarukan

Dalam menyusun komponen rencana, termasuk standar dan pedoman, kepala KPHharus mempertimbangan sumberdaya terbarukan dan sumberdaya tidak terbarukansertasumberdayamineral.

Dengan mempertimbangan sumberdaya ini, kepala KPH harus mengetahui danmengidentifikasi para pihak yang berwenang dalam pengelolaan sumberdayamineraldansumberdayaenergitidakterbarukansertamenentukankeputusanyangakandibuatdalam perencanaan, secara bersama. Kewenangan KPH atas pengelolaanmineral dansumberdayatidakterbarukanmengikutiaturanperundanganyangberlaku.

Page 78: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

75

KPH dapat mengidentifikasi kawasan hutan di wilayahnya yangmungkin sesuai ataumungkin tidak seuai atau tersedia untuk pengembangan sumber daya mineral dansumberdayaenergiyangtidakterbarukan.Padarencanapengelolaanhutan,komponenrencanayangberlakuuntukpengembanganmineraldansumberdayatidakterbarukanharus sejalan dengan hukum serta undang-undang terkait mineral dan sumber dayaenergi,termasukketentuandalamperaturanbidangkehutanan.

Kepala KPH harus mengevaluasi dampak dari kegiatan penambangan mineral danpengembanganenergiyangtidakterbarukandiwilayahrencanadanhubunganantarakomponenrencanadengandampakiniuntuksaatinidandimasamendatang.Rencanaharusmengidentifikasi kontribusi saat ini ataupotensi yangakandatangdandampakaktifitas pengelolaan energi mineral dan energi tidak terbarukan di wilayah rencana,walaupunkegiatantersebutdiluarkewenanganKPH.

Dalam menyusun kesatuan komponen rencana yang terpadu, kepala KPH harusmenyertakankomponenrencanauntukmemandupengembangansumberdayamineraldansumberdayaenergiyang tidak terbarukanyangdilakukandiwilayahrencanadandimanakepalaKPHmemilikikewenanganuntukmelakukanhaltersebutsebagaibagiandalam proses perencanaan pengelolaan hutan. Kepala KPH juga harusmempertimbangkan keputusan lain mengenai pengelolaan mineral yang akan sesuaiatauperluuntuk tujuanpengelolaanhutanyangefektif. Sertakanalasanyangrasionaluntukkeputusantersebutdalamhaldokumenkeputusanrencana.

1. Saat menyusun komponen rencana untuk sumberdaya energi yang tidakterbarukan dan sumberdaya mineral: Tim multidisiplin harus mereviu hasilpenilaian untuk informasi mengenai kondisi saat ini, potensi, dan kecenderungadariaktifitasmineraldanenergiyangtidakterbarukandiwilayahrencana.

2. Komponen rencana yang berhubungan dengan sumberdaya energi yang tidakterbarukandansumberdayamineralharusberadadalambataskewenanganKPH,hukum dan undang-undang yang berlaku. Kewenangan yang berlaku untuksumberdaya energi yang tidak terbarukan dan sumberdaya mineral yangberhubungan dengan wilayah rencana harus diketahui dan dipahami sebelummenyusunkomponenrencana.

3. Komponen rencanaharusmengetahuihak (izin) yangadaatauhakyangberlaku,seperti hak yang telah diberikan oleh negara, hak khusus/luar biasa (jika ada),maupun hak mineral milik perseorangan (jika ada) atau hak untuk mengakseskawasan hutan untuk mengambil mineral dibawah undang-undanganpertambangan.

4. Komponenrencanayangberhubungandengansumberdayaenergi tak terbarukandan sumberdaya mineral harus konsisten dengan ketentuan, termasuk untukkelestarian, keanekaragaman komunitas tumbuhan dan satwa, dan penggunaanlainnya. Ketika menyusun komponen rencana tim multidisiplin harusmempertimbangkanhal-halberikut:a. Apakah komponen rencana untuk mengarahkan pengembangan sumberdaya

yang tak terbarukan dan sumberdaya mineral diperlukan untuk mencapaikondisi atau tujuan yang diinginkan berkaitan dengan kelestarian,keanekaragamankomunitassatwadantumbuhan,danpenggunaanlainnya.

Page 79: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

76

b. Untuk wilayah rencana yang diidentifikasi memiliki potensi pengembanganbatubara,ketentuanpenggunaankawasanhutanharusdiikuti.Rencanaharusmengidentifikasiwilayah yang dapat diterima untuk penambangan batubara,termasukmereviukawasanhutantertentuuntukmenilaidimanawilayahyangtidakcocok/sesuaiuntuksemuaatausebagianmetodepenambangan.Rencanajuga harusmencakupwilayah penambangan batubara yang dapat dipulihkanbaik dengan metode penambangan permukaan atau penambangan bawahtanahataukeduanya.

c. Untukwilayah rencana dengan sumberdayaminyak dan gas, kawasan hutanyangtersediauntukdigunakanmungkindapatditentukanbersamaandenganprosesperencanaan.Keputusanmengenaikawasanhutanmanayangtersediauntukkegiatanminyakdangasdidukungmelaluipenyiapananalisiskelayakanpenggunaan. Analisis penggunaan dapat digunakan untuk sebagian atauseluruhwilayahrencana.

d. UntukwilayahKPHdimanakeputusanpenggunaankawasanuntukminyakdangas telah dibuat, kepala KPH harus mempedomani keputusan penggunaantersebut dan dapat melakukan reviu untuk menentukan apakah keputusantersebut sesuaidengankomponenrencanadaripengelolaanhutanyangbaruatau hasil revisi. Jika penggunaan tersebut tidak sesuai dengan rencanapengelolaan KPH, maka pilihannya adalah penggunaan tersebut haruskonsistendenganrencanapengelolaanhutanataurencanapengelolaanhutanmenyesuaikan dan secara tegas membolehkan penggunaan tersebut untukdilanjutkan tanpa perubahan. Untuk memutuskan pilihan tersebut KPHberkoordinasidanberkonsultasidenganinstansiterkaitbaikdipusatmaupundiprovinsi

e. UntukarealKPHyangtelahditetapkanmenjadiwilayahpengembanganenergimineral atau energi yang tak terbarukan, proyeksi dari potensi kegiatanpengembangan tersebut atau skenario pembangunan terkait pengembanganminyak dan gas mungkin diperlukan tidak hanya untuk mengestimasikontribusidarisumberdayamineral,tetapijugapengaruhdaripengembangantersebut terhadap sumberdaya lainnya. Proyeksi tersebut atau skenariopengembangan harus dilakukan bersama dengan instansi/unit terkait danmenjadibagiandarianalisisdampaklingkungan.

5. Rencanatersebutdatamemuat:a. Kondisi yang diinginkan yang mengidentifikasi penggunaan mineral yang

terjadi dalam jangka panjang. Kondisi yang diinginkan dapat menjelaskansumberdayayangdapatterdampakolehkegiatanpengembangansumberdayamineralbaikdipermukaan,maupunsumberdayabawahpermukaansepertiairbawahtanahdangua.

b. Tujuan untuk memelihara dan memulihkan kondisi sumberdaya permukaandansumberdayabawahpermukaan.

c. Kesesuaian, standar, atau pedoman untuk mengidentifikasi ukuran, dalambataskewenangandariKPH,untukmeminimalkanataumenghindaridampakpadasumberdayapermukaandansumberdayabawahpermukaanatauuntukmelindungi tujuan keberadaan kawasan hutan. Komponen rencana untukaspekpengembanganmineraldibawahkewenanganKPHharussesuaidengankomponenrencanalainnya,termasukuntukkelestarianlingkungan.

Page 80: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

77

d. Konten perencanaan lainnya untuk mendeskripsikan dengan jelas prinsippengelolaan secara umum, tantangan pengelolaan, dan pendekatanpengelolaanuntukoperasimineralyangsedangberlangsungdankemungkinanpengembangan di masa depan. Pengembangan sumberdaya mineral dapatmenjadi peran istimewa dan kontribusi dari wilayah rencana dan dalamlanskaphutanyanglebihluas.

Dokumenanalisis lingkunganmengevaluasidampakpotensialdarikeputusan rencanamengenaipengembanganenergimineraldanenergitakterbarukanpadakondisisosial,ekonomi,budaya,danekologi.

C3.23j–BencanaGeologi

Penilaian yang dilakukan termasuk mengidentifikasi bahaya geologis seperti bahayatanahlongsordihutan,banjirataupunbencanageologilainyangdapatberbahayabagipara pengunjung maupun sumberdaya yang ada pada wilayah rencana. Berdasarkaninformasitersebut,KepalaKPHharusmempertimbangkantingkatkepekaankomponenrencana terhadap bahaya-bahaya tersebut danmenyiapkanmekanismemitigasi yangsesuai. Apabila tidakmemungkinkan, Kepala KPH harus segeramemberikan perintahkepadatimmultidisiplinuntukmenambahkankomponenyangdapatmengatasibahayageologistersebut.

Kondisi yang diinginkan dari rencana dapat mendeskripsikan wilayah tertentu yangmemiliki bahaya geologis untuk dihindari atau dimitigasi. Mungkin ada tujuan dalamsebuahrencanauntukmemperbaharuiinfrastrukturataupunmengaturkawasanhutantertentu untuk mengurangi resiko di wilayah yang berbahaya (rawan bencana).Kesesuaian, standar maupun pedoman dapat menentukan larangan penggunaantertentu,kegiatanmaupunaktivitasyangberadadidekatwilayahyangmemilikibahayageologistersebut.

C3.23k–Energiterbarukan

Dalam penyusunan komponen rencana, termasuk standar atau pedoman, kepala KPHharusmempertimbangkansumberdayaenergi terbarukandanpenempatanyangtepatserta pengelolaan yang lestari dari infrastruktur seperti koridor utilitas (utilitycorridors).

Kesatuanpengelolaanhutandapatmemproduksienergi(terbarukan)melaluiberbagaimetode. Sebagian besar sumber energi seperti angin, cahayamatahari, biomassa danmikrohidro merupakan energi terbarukan mengingat sumber energi tersebut dapatmenghasilkan energi tanpa harus menghabiskan sumber dari energi itu sendiri.Sedangkan ekstraksi bahan bakar fosil (minyak, gas alam dan batu bara) dan energigeotermal pada prinsipnya meghabiskan sumber dari energinya (tidak terbarukan).Pengembangan energi dalam kawasan hutan KPH sering membutuhkan infrastrukturuntuk mentrasfer tenaga listrik maupun bahan bakar fosil melaui suatu koridortransmisiuntuksampaikekonsumen(pengguna).

Page 81: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

78

1. Ketikamenyusunkomponenrencana:a. Tim multidisiplin harus mereviu kembali informasi tentang pengembangan

energi yang potensial, kontribusinya dan dampak terhadap wilayahmaupunareasekitarnyapadasaatiniataupunmasamendatang.

b. Timmultidisiplinharusmempertimbangkanfasilitasyangtersediadanpotensipembangkitanserta tansmisienergidaridalamataupundarisekitarkawasanhutanKPH.

c. KepalaKPHharusberkoordinasidanbekerjasamadenganinstansipemerintahpusat atau provinsi maupun pemerintahan kabupaten yang memilikikewenangan dalam bidang energi dan fasilitasnya terutama yang berada diwilayah KPH. Kerjasama yang sesuai dengan instansi pemerintahan tersebutserta pengetahuan yang mendalam mengenai hukum dan regulasi terkaitenergisangatlahpentingmenjadisalahsatubagiandalamprosesperencanaan.

d. Timmultidisiplin harus mempertimbangkan apakah dan bagaimana rencanapengelolaan hutan dapat menyediakan lokasi untuk pengembangan energiterbarukanseperipemanfaatansinarmatahari,angin,biomassamaupunmikrohidro. Tim tersebut harusmengevaluasi areahutan yangpaling sesuai untukpenggunaandanmenghindariareahutanyangsensitif,Batasansecarahukumuntukpengembangannyaatausuatuarealtelahdigunakanuntukpenggunaanlain dimana pengembangan energi dalam bentuk tersebut tidak menjadipilihan.

2. Rencanatersebutdapatmeliputi:a. Kondisiyangdiinginkan,yangmengindentifikasipengembanganenergijangka

panjang,penggunaansumberdayasepertibiomasauntukenergi,ataukoridortransmisi (transmission corridors) dan konteks kondisi yang diinginkan darikegiatanpengembanganenergi.

b. Tujuan, yang mengidentifikasi outcome yang terukur atau capaian yangdiharapkan dalam pengelolaan sumber daya energi tersebut, sepertipeningkatankondisi infrastruktur,penyediaanbahanbakuuntukpembangkitenergi seperti kayu bakar, biomasa ataupun hasilmitigasi kerusakan habitatyang berhubungan dengan pengembangan energi, seperti modifikasilubang/celahuntukikanpadasebuahdam.

c. Penggunaanareayangsesuaimaupuntidaksesuaiuntuk tipepengembanganenergi tertentu atau sumberdaya yang digunakan terkait aturan legal dankemampuan/kapabilitaskawasanhutan.

d. Standar atau pedoman untuk mengidentifikasi praktik tertentu yangberhubungan dengan penggunaan, pembangunan, atau transmisi energi didalamwilayahrencana,dandalambataskewenangandariKPH.

e. Penyediaandantransmisienergiantarwilayahrencana.

Dokumen analisis lingkungan mengevaluasi potensi dampak dari keputusan rencanamengenaipengembanganenergi terhadapkondisisosial,ekonomi,budayadanekologipadadaerahdisekitarwilayahrencana.

Page 82: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

79

C3.23l–Infrastruktur,Jalan,danJalansetapak

Penyusunan komponen rencana harus mempertimbangkan keberadaan jalan, jalansetapak dan penempatannya yang sesuai serta pengelolaan infrastruktur yangberkelanjutan,sepertifasilitasrekreasidantransportasisertakoridorutilitas.

Infrastruktur meliputi sistem jalan, sistem jalan setapak, fasilitas rekreasi, fasilitasadministrasi, landasan terbang maupun fasilitas lain yang diperlukan pada wilayahrencana maupun di dekat wilayah rencana. Pertimbangan utama dalam perencanaanpengelolaan hutan untuk infrastruktur yaitu kondisi yang diinginkan dan komponenrencana lainnya menetapkan kerangka kerja untuk pengelolaan perencanaaninfrastrukturdanmitigasidaridampaknegatifyangditimbulkan.

1. Dalammenyusunkomponenrencana,timmultidisiplinharus:a. Mereviu kembali hasil penilaian mengenai informasi infrastruktur saat ini.

Berdasarkan informasi dari penilaian dan setelah konsultasi publik, timmultidisiplin dapat menentukan seberapa baik infrastruktur tersebutmendukungataupunberkontribusiterhadapkelestarianaspeksosial,ekonomimaupun ekologi serta komponen rencana apakah yang dibutuhkan untukmenanganiinfrastrukturtersebut.

b. Menyusun komponen rencana untuk menggambarkan tingkat kebutuhaninfrastrukturdemimendapatkankondisiyangdiinginkandanmencapaitujuandari perencanaan. Perencanaan harusmemuat infrastruktur yang diinginkansecara realistis dan berkelanjutan serta dapat dikelola selaras dengankomponenrencanalaintermasukkelestarianekologi.

c. Komponen rencana tersebut harus berada pada batas kemampuan anggaranKPHdanmitranya(jikaada),dalambataskewenanganKPH,sertakemampaunyangmelekatpadawilayahrencana.

2. Terkaitdenganjalan,sebuahrencana:a. Harus memuat kondisi yang diinginkan untuk sistem jalan yang diinginkan

untuk wilayah rencana, untuk kepentingan pengelolaan atau untuk areageografisnya.Kondisiyangdiinginkanharusmemperlihatkansistemjalanyangmenyediakanaksesprimermenujudandidalamwilayahrencanasertadapatmendeskripsikan penggunaan secara umum dan tipe jalan lainnya. Kondisiyang diinginkan dapat berbeda-beda sesuai dengan area pengelolaan, areageografis ataupun area lain yang berada di dalam wilayah rencana. Desainrekreasidanruangrekreasiyangberhubungandengankebutuhanakses jalanmerupakan faktor penting yang mempengaruhi penggunaan dan kelestariandarikebutuhandankeberadaanjalan.Penggunaanlainsepertipenggembalaan,pemanenan kayu, mineral dan pengembangan energi, maupun penggunaanadministratif juga menentukan kebutuhan dari sistem akses jalan tersebut.Kondisi yangdiinginkanharusdapatmenjelaskankerangkakerjadasar sertaukuran kelestarian sistem transportasi yang sesuai dengan kebutuhantersebut. Kondisi yang diinginkan juga harus dapat menjelaskan kerapatanjalanuntukwilayahpengelolaan,areageografisdanwilayahrencanalainnya

b. Dapatmemuatkomponenrencanalainnyautuksistemjalanpadakondisiyangdiinginkan:

Page 83: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

80

(1) Sasaran, seperti mengurangi jalan pada beberapa wilayah dimana jalan-jalan tersebut sudah tidak dikehendaki, atau meningkatkan jalan padawilayah yangmemerlukan peningkatan jalan, seperti penggantian gorong-gorongataustabilisasitipejalantertentu.

(2) Penentuan kesesuaian untuk mengidentifikasi tipe jalan yang sesuai atautidaksesuaipadawilayahpengelolaandanwilayahgeografistertentu.

(3) Pedoman atau standar untuk membatasi kontruksi maupun aktivitaspengelolaanjalan,diantaranyauntukmelindungizonariparianatauwilayahdenganpemandanganalamyangsensitif.

3. Sehubungandenganjalurrekreasi,rencana:a. Harus meliputi kondisi yang diinginkan untuk jalur rekreasi. Kondisi yang

diinginkan untuk jalur rekreasi dapat meliputi rancangan keseluruhan darisistem jalur/jalan sehinggadapatmeningkatkankegunaandari jalur tersebutsertamengatasi konflik pengguna dari jalur tersebut dalamwilayah rencana.Kondisiyangdiinginkandapatmenggambarkanrancangandandistribusijalur,sertatipejaluruntukberbagaitujuanpenggunaansepertipendakian,off-road,sepedagunung,ataukegiatanberkuda.

b. Dapatmemuatsasaranuntukmengidentifikasioutcomeyangdiharapkanataucapaiandarikonstruksiataupemeliharaan jalur,sepertikonstruksi jalurataurekonstruksi untuk menghindari konflik pengguna pada jalur tersebut ataumengurangidampakterhadapwilayahlingkunganyangpentingsepertisarangsatwaliar.

c. Dapatmengidentifikasi tipe jalurdanpenggunaanuntukrekreasiyangsesuaiatau tidak sesuaidalamwilayahpengelolaanatauwilayahgeografis tertentu;hal tersebutharusselarasdenganpengaturanmaupunpeluangrekreasiyangdiinginkan.Meskipunrencanatidakmenentukanpenggunaandarisetiapjaluryangada,namunrencanamenetapkankondisiyangdiinginkandankomponenrencana yang lainmenetapkan tipe atau jenis jalur yang sesuai untuk areal-arealtertentudiwilayahrencana.

4. Rencana dapat memuat hal-hal berikut ini yang berhubungan dengan tipeinfrastruktur lain seperti jalur untk penggunaan non-rekreasi, fasilitas bagipengunjungrekreasi,landasanudara,maupunkoridorutilitas.a. Kondisiyangdiinginkanuntukinfrastrukturlainyangsesuaidandiperlukandi

wilayah rencana, diperlukan untuk pengelolaan tertentu atau untuk wilayahgeografis.

b. Tujuan, yang mengindikasikan perkembangan yang diharapkan dalammencapaikondisiyangdiinginkan

c. Komponenkesesuaianuntukmengidentifikasi jenis infrastruktur yang sesuaipadaarealtertentudiwilayahrencana.

d. Standar atau pedoman yang berhubungan dengan pengembangan danpengelolaaninfrastruktur

C3.23m–StatusKawasanHutan,Penggunaan,AksesdanKeterkaitannyadenganKawasanLain

Pengembangankomponenrencanaharusmempertimbangkanhabitatdankonektivitashabitat, dan peluang untuk berkoordinasi dengan pemilik kawasan atau lahan yang

Page 84: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

81

berdekatan dalam rangka keterhubungan dan keutuhan kawasan danmempertimbangkantujuanpengelolaanbersamajikamemungkinkandansesuai.

1. Saatmenyusunkomponenrencana,Timmultidisiplinharus:a. Mereviu informasi hasil penilaian tentang status, penggunaan dan akses

kawasanhutandidalamdansekitarwilayahKPH.b. Mengenalidansecaraaktifmempertimbangkanstatuslahan,kepemilikan,dan

akseshutandidalamdandisekitarwilayahrencana.Secarakhusus,pengaruhsumber daya dan pengelolaan terhadap status lahan, kepemilikan, danpenggunaan kawasan hutan harus dipertimbangkan dalam prosesperencanaan. Misalnya, pertimbangkan isu-isu seperti: potensi dampakfragmentasipadahabitatdiwilayahataubentanglahanyangbagian-bagiannyadimiliki oleh pihak yang berbeda, bagaimana tekanan pembangunan nonkehutanan dapatmempengaruhiwilayah rencana, dan aksesmelaluiwilayahrencana untuk penggunaan public dan untuk pengelolaan hutan. Perhatianpenting tambahan adalah pertimbangan peluang untuk menciptakankonektivitashabitatdanruangterbukalintaskepemilikanlahan.

c. Mereviu dan pertimbangkan rencana dan kebijakan penggunaan kawasanhutandarikawasanlainyangberdekatansepanjangrelevandandapatdiaksesolekKepalaKPH.

d. Pertimbangkan peluang untuk berkolaborasi dengan pemilik/pengelolankawasan lain yang terdekat untuk mewujudkan pendekatan lanskap hutanyangutuhdalambingkaipengelolaanberkelanjutan.

e. Pertimbangkanhalberikut:(1) Perjanjianadatdanhak-haklainyangdilindungidiwilayahrencana;(2) Hakyangberlakusaatiniterkaitdengankepemilikanlaindidalamdandi

sekitarwilayahrencana;(3) Statusdankepemilikankawasanhutan,termasukpihaklainyangmemiliki

kuasaatauhaklainnyadalamwilayahrencana;(4) Mengubah kepemilikan, penggunaan, atau fragmentasi yang sedang

berlangsung atau yang direncanakan di dekat wilayah rencana danbagaimanahalinidapatmempengaruhisumberdayawilayahrencana.

(5) Jalur akses dan area yang diakses oleh masyarakat untuk rekreasi,konektivitasjalan,danpenggunaanlaindariwilayahrencana;

(6) Komitmen ruang terbuka dari pengelola/pemilik kawasan lain yangberdekatandan terhubung secara langsung atau akan terhubungdenganwilayahrencana;

(7) Resiko terhadapwilayah rencana atau kawasan lain yang berdekatan disepanjangbataswilayahrencana;dan

(8) Koordinasi dengan instansi yang berwenang terkait perbatasan negaramengenaiisu-isuyangberkaitandengankeamanannasionaldisepanjangperbatasannegara.

2. Rencanadapatmeliputi:a. Kondisi alami yang diinginkan dari pola kawasan hutan, penggunaan, dan

akses dari wilayah rencana, termasuk kondisi khas yang diinginkan untukwilayahtertentuberdasarkanstatuskawasanhutanataukedekatannyadengankepemilikanlain.

Page 85: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

82

b. Tujuan, untukmengidentifikasioutcome yang diinginkan untukmemperbaikistatuskawasanhutanataubeberapapolakepemilikanlahan,menghubungkanruang terbuka, memperbaiki masalah atau kondisi akses di sepanjang bataswilayah rencana seperti perlakuan untuk zona peralihan antara hutan danarealpemukiman.

c. Kesesuaian kawasan hutan untuk penggunaan, dan standar atau pedomanuntuk membatasi kegiatan atau aktifitas dengan pertimbangan kepemilikanlahan, status, dan pengaruh lainnya yang lintas bataskepemilikan/kewenangan.

d. wilayah pengelolaan atau wilayah geografis dimana seperangkat komponenrencana tertentu dapat digunakan untuk menangani pengaruh penting yangmelewatibataskepemilikan.Contohnyatermasukdaerahzonaperalihanhutandanpemukimanatauketersambunganruangterbuka.

e. Konten rencana lainnya untuk menjelaskan pendekatan manajemen dalamrangkabekerjabersamadenganberbagaiinstansipemerintahdapemiliklahanlainyangberdekatanuntukmencapai tujuanatausasaranbersama. Inidapattermasuk deskripsi kemitraan/kerja sama dan koordinasi yang dirancanguntukmencapai tujuanpengelolaanhutan yangberkelanjutandalam lanskaphutan yang lebih luas. Konten rencana lainnya dapat menggambarkanbagaimana Kepala KPH dapat bekerja untuk membuat kesepakatan untuktujuan bersama dengan pemilik lahan atau wilayah kelola lain yangberdekatan.

Dokumenanalisislingkunganmenelitidampakkeputusandariperencanaandikawasanhutanyangbersebelahandandekatdenganwilayahrencana.

C3.23n–PertimbanganLainuntuk(manfaat)Multiguna

Rencana berisi komponen rencana lainnya untuk pengelolaan sumber daya yangterpadugunamenyediakanmultigunahutansehinggapenyusunankomponenrencanatersebutmempertimbangkan kualitas udara, daerah riparian, tanah, dan sumber dayalain yang rekevan dan penggunaannya. Pertimbangan lain yang diperlukan dalampengembangankomponenrencanameliputi:

• Risikoyangcukuppentinguntukkelestarianekologi,sosial,danekonomi.• Penggerak sistem (system drivers), termasuk proses ekologi yang dominan, pola

gangguan,danstressor,sepertisuksesialami,kebakaranlahan,spesies invasifdanperubahan iklim; dan kemampuan ekosistem darat dan perairan pada wilayahrencanauntukmenyesuaikandiriterhadapperubahan.

C.4–Wilayahyangditetapkan

Wilayahyangditetapkansebagai:

Wilayah atau corak yang diidentifikasi dan dikelola untuk mempertahankankarakter atau tujuan yang unik dan khusus. Beberapa kategori wilayah yangditetapkan hanya dapat ditetapkan oleh undang-undang dan beberapa kategoridapat ditetapkan secara administratif dalam proses perencanaan pengelolaanhutanatauprosesadministratiflainnya.Contohwilayahyangditetapkanmelalui

Page 86: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

83

undang-undang adalah kawasan warisan budaya/sejarah nasional, kawasanrekreasi nasional, jalan setapak dengan pemandangan indah nasional, sungaialamidanberpemandanganindah,kawasanhutanalam/belantara,dankawasanhutan alam untuk pendidikan. Contoh wilayah yang ditetapkan secaraadministratifadalahhutanpenelitian,kawasanpenelitianalami,kawasanbotani,dangua-guayangpenting.

Rencana pengelolaan hutan dapat berisi rekomendasi untuk menetapkan tambahanataumemodifikasiwilayahyangditetapkan.Beberapakawasanmungkin secara resmiditetapkanataudibentukbersamaandenganpenetapan/keputusanrencana,sementarawilayahyangditetapkanlainnyamungkintidakdiputuskanatauditetapkanbersamaan.Istilah " wilayah yang ditetapkan" mengacu pada kategori suatu kawasan atau corakyang ditetapkan oleh, atau sesuai dengan, undang-undang, peraturan, atau kebijakan.Sekaliditetapkanmakapenetapanituterusberlakusampaikeputusanlaindariinstansiyangberwenangmembatalkanpenetapantersebut.

Tabel 02 menampilkan daftar beberapa tipe wilayah yang ditetapkan yang mungkindapat menjadi bahan pertimbangan Kepala KPH untuk merekomendasikanpenetapannya,kewenanganpenetapannyauntuksetiap jeniswilayahyangditetapkan,danpedomanyangadauntukpenentuannya.

Daftar dalam Tabel 02 tidak komprehensif. Beberapa wilayah rencana mungkinmemiliki kawasan khas/unik yang ditetapkan oleh undang-undang atau bentukkeputusanadministratif lainnya selain jenisyangdijelaskandalamsubbagian ini. Jikakawasanhutantidakmemenuhisyaratsebagaisebuahwilayahyangditetapkan,KepalaKPH dapat mengidentifikasi wilayah tersebut sebagai kawasan pengelolaan ataukawasan geografis untuk menerapkan komponen rencana khusus/spesifik dalamrencanapengelolaanhutan.

Tabel02Wilayahyangditetapkan-KewenanganPenetapandanPedomanreferensi

(crossreference)

KawasanKhusus KewenanganPenetapanLokasi/TempatPedoman

Tambahan

KawasankhususberdasarkanUndang-Undang/Peraturan

KawasanWarisanBudayaNasional

………………… …………………

MonumenNasional ………………… …………………

KawasanrekreasidenganPemandanganAlamyangIndahNasional

………………… …………………

KawasanWisata/RekreasiNasional

………………… …………………

PemandanganAlamyangIndahdanJejak/jalursejarah(bersejarah)nasional

………………… …………………

Page 87: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

84

KawasanKhusus KewenanganPenetapanLokasi/TempatPedoman

Tambahan

sungaialami/liardanberpemandanganindah

………………… …………………

Belantara(rimba),atauDaerahStudiBelantara

………………… …………………

SistemJalanRaya,AntarProvinsidanNasional

………………… …………………

DaerahyangDitunjukSecaraAdministratif

AreaBotani,KawasanGeologi,KawasanBersejarah,KawasanPaleontologi,KawasanRekreasi,KawasanPemandanganIndah,atauKawasanZoologi

………………… …………………

Habitatkritis ………………… …………………

Kawasan/wilayahtanpaaksesibilitas/jalan

………………… …………………

Hutanpenelitianatauarealpenggembalaan

………………… …………………

LandmarkHutanBersejarahNasionalLandmarkHutanAlamNasional

………………… …………………

KawasanPenelitianAlami ………………… …………………

Jalankecil(byway)denganpemandanganindah-Provinsi

………………… …………………

Jalankecil(byway)denganpemandanganindah-Nasional

………………… …………………

Gua-guayangpenting ………………… …………………

Teritorialdarisatwaliar ………………… …………………

HCV

HCS

Maksud di balik identifikasi wilayah yang ditetapkan dalam rencana danmerekomendasikantambahanwilayahyangditetapkanadalahuntuk:

a. Meyakinkan bahwa rencana telah mengidentifikasi wilayah yang ditetapkan danmenyediakan komponen rencana yang sesuai untuk wilayah yang ditetapkantersebut;dan

b. Merekomendasikan wilayah yang ditetapkan karena dengan hal itu dapatmembantu dalammelaksanakanperan dan kontribusi yang berbeda dariwilayahrencana pada lanskap hutan yang lebih luas atau berkontribusi untuk mencapai

Page 88: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

85

kondisiyangdiinginkanuntukwilayahrencana.Rekomendasiuntukwilayahyangditetapkan terbatas pada kawasan yang memenuhi kualifikasi khusus untukpenetapanyangbervariasimenurutkategoriataujenisyangtercantumdalamTabeldiatas

C4.1 - Mengidentifikasi Wilayah Yang Ditetapkan (eksisting) danMerekomendasikanWilayahYangDitetapkanbarudalamrencana

Kepala KPH harus dapat mengidentifikasi wilayah yang ditetapkan dan menentukanapakahakanmerekomendasikanwilayahyangditetapkantambahan.JikaKementerianLingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki kewenangan untuk menetapkan wilayahyangditetapkanyangbaruataumemodifikasiwilayahyangditetapkanyangtelahada,maka Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat menetapkan wilayahtersebutsaatmenyetujuirencana,rencanaperubahan,ataurevisirencana.

1. KepalaKPHharusmengidentifikasihalberikutdalamrencanapengelolaanhutan:a. Wilayah yang telahditetapkan sebelumnyaolehundang-undang ataumelalui

prosesadministrasiyangterpisah.b. Wilayah yang direkomendasikan untuk ditetapkan sebagai wilayah yang

ditetapkan melalui prosedur yang tepat baik melalui penetapan undang-undangataupenetapanadministratif.

2. Semuakawasankhususyang telahditetapkanmelalui iundang-undang/peraturanatau direkomendasikan untuk ditetapkan secara resmi harus ditampilkan dengandisertaipetadalamrencana,kecualijikatidakdituntutdemikian,untukmelindungisumber daya diwilayah yang ditetapkan tersebut. Pemetaan dapatmenunjukkanwilayah yang ditetapkan sebagai kawasan pengelolaan, kawasan geografis atausebagai bagian tersendiri untuk menunjukkan lokasi wilayah yang ditetapkantersebut.Wilayah lain yang ditetapkan secara administratif juga harus tercantumdalamrencanabaikmelaluipetaataudenganmenggunakannarasi.

3. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus mengidentifikasi semuarekomendasi untuk tambahan wilayah yang ditetapkan dan dasar penentuankeputusanatasrekomendasitersebutdalamdokumenkeputusanrencana.

4. Pemerintah Provinsi dapat menetapkan wilayah yang ditetapkan sesuaikewenangannya dengan menggunakan prosedur yang tepat bersamaan denganproses persetujuan perubahan rencana atau revisi rencana. Kepala KPH harusbekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi saat mempertimbangkan danmengevaluasiwilayahuntukmenjadiwilayahyangditetapkanyangpenetapannyaberadadibawahwewenangprovinsi.

5. Jika Kepala KPH bermaksud untuk memiliki wilayah yang ditetapkan yangdiusulkan/direkomendasikan bersamaan dengan proses persetujuan rencana,Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus mengidentifikasi wilayahyang ditetapkan tersebut, dasar penetapannya, dan dokumentasi pendukung laindalamdokumenkeputusanrencana.

Page 89: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

86

C4.2 –Komponen rencana untuk Wilayah Yang Ditetapkan dan Wilayah yangDirekomendasikanuntukMenjadiWilayahYangDitetapkan

Rencanaharusmencakupkomponen rencana, termasuk standar ataupedoman,untukpengelolaan yang tepat dari wilayah yang ditetapkan atau yang direkomendasikanmenjadi wilayah yang ditetapkan di wilayah rencana, termasuk kawasan penelitianalami.

1. SaatMenyusunkomponenrencana:a. Timmultidisiplin harusmereviu kembali informasi hasil penilaianmengenai

wilayah yang ditetapkan di wilayah rencana, evaluasi umum terhadapkebutuhandanpotensi peluanguntukpenambahanwilayah yangditetapkan,dankontribusiwilayahyangditetapkan terhadapkelestariansosial,ekonomi,danekologi.Setiapjeniswilayahyangditetapkanmemilikitujuandanotoritastersendiri.

b. Kepala KPH harus memasukkan komponen rencana yang menyediakanpengelolaan yang sesuai untuk wilayah yang ditetapkan berdasarkankewenangan yang berlaku dan tujuan spesifik dari penetapan wilayah yangditetapkan tersebut. Penggunaan/pemanfaatan dan aktivitas pengelolaandiperbolehkandiwilayahyangditetapkansejauhpenggunaantersebutsesuaidengan tujuan penetapannya. Untuk wilayah yang masih dalam statusdirekomendasikan, penggunaan dan kegiatan/aktivitas yang diperbolehkanharussesuaidengandasarrekomendasi.

c. Kepala KPH harus menyediakan komponen rencana untuk wilayah yangditetapkan yang tidak menghalangi/mengganggu pelaksanaan hak-hak yangadadiwilayahtersebut.

d. Tim multidisiplin harus mempertimbangkan bagaimana wilayah yangditetapkanberkontribusi terhadapkondisiyangdiinginkanatau tujuanuntukkelestarianekologi,ekonomi,atausosial.

e. Kepala KPH harus berkoordinasi dengan Kepala KPH lain untuk menyusunkomponenrencanayangsesuaiuntukditerapkandiberbagaiwilayahrencana,bila wilayah yang ditetapkan berada di beberapawilayah pengelolaan hutanyangmelintasibeberapaKPH.

2. Rencana tersebut harus mencakup komponen rencana termasuk standar ataupedomanuntukpengelolaanwilayahyangditetapkanatauyangdirekomendasikan,terintegrasi dengan komponen rencana lainnya. Untuk memenuhi ketentuan ini,rencanadapatmeliputi:a. Kondisi yang diinginkan untuk wilayah yang ditetapkan dan kontribusinya

terhadap kelestarian sosial, ekonomi, atau ekologi. Kondisi yang diinginkandapatdikembangkanuntukwilayahyangditetapkansecaralebihspesifik.

b. Standar,pedoman,ataukesesuaianuntukmemberikanbatasanatauketentuanpada kegiatan atau aktifitas yang dapat mempengaruhi tujuan penetapanwilayahyangditetapkan.

c. Pengakuan atas wilayah yang ditetapkan sebagai bagian dari peran dankontribusidariwilayahrencana.

Untuk mengatur komponen rencana yang dapat digunakan pada wilayah yangditetapkan, Tim multidisiplin dapat mengidentifikasi wilayah yang ditetapkan dari

Page 90: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

87

kawasanpengelolaan, kawasangeografis, kawasan lainnya.Kawasanpengelolaanataukawasangeografisdapatmenjadiwilayahyangditetapkan,namuntidakperludemikian,karena beberapa wilayah yang ditetapkan mungkin tidak memerlukan komponenrencanayangkhusus/tersendiri.

Bilabeberapawilayahyangditetapkan (eksistingatauyangdirekomendasikan) salingtumpangtindihdikawasanhutanyangsama,rencanaharusmenyediakanarahanyangsesuai untukmemenuhi kebutuhan seluruhwilayah yang ditetapkan tersebut. Hal inisering dipahami secara sempit dimana wilayah yang ditetapkan dengan status lebihtinggi atau paling ketat harus selalu diikuti dalam pengelolaan kawasan hutan,seharusnyatidakselaludemikian.

C4.3–Rencana(untuk)WilayahyangDitetapkan

Perencanaan untuk wilayah yang ditetapkan dapat dipenuhi melalui rencanapengelolaanhutan,kecualipihakyangmemilikikewenangandalampenetapanwilayahyangditetapkantersebutmenghendakisebuahrencanayangtersendiri.Rencanakhususuntukwilayahyangditetapkanharuskonsistendengankomponenrencanapengelolaanhutan. Pihak yang berwenang menetapkan wilayah yang ditetapkan mungkinmenghendaki sebuah rencana khusus (seperti rencana untuk sungai alami danberpemandanganindah,ataurencanauntukjalur/jejakbersejarahdanindahnasional)untuk wilayah yang ditetapkan dengan ketentuan tambahan selain yang ada dalamaturanperencanaanyangberlaku.Setiapbagiandarirencanawilayahyangditetapkanyang memenuhi ketentuan untuk komponen rencana pengelolaan hutan harusdisertakan dalam rencana pengelolaan hutan. Keseluruhan rencana wilayah yangditetapkan tidak perlu dimasukkan dalam rencana pengelolaan hutan. Rencanapengelolaan hutan juga harus sesuai dengan rencana wilayah yang ditetapkan ataukeduanyaharusdiubah/revisiagarmemilikikesesuaiansatusamalain.

C4.4–JenisSpesifikWilayahyangDitetapkandalamRencanaPengelolaanhutan

Bagian berikut memberikan panduan untuk mengenali dan menyediakan komponenrencana untuk wilayah yang ditetapkan tertentu/spesifik. Panduan umum yangdiberikanpadabagianC.4ToolkitPerencanaanHutan ini jugaberlakuuntukkawasankhusus ini. Panduan umum ini harus dikonsultasikan untuk semua jenis kawasankhusus yang tidak dijelaskan lebih lanjut secara khusus pada bagian C.4 dari ToolkitPerencanaanHutanini.

C4.41–HutanBelantara(alam)

Rencana harusmencakup komponen rencana, termasuk standar atau pedoman untukperlindungan areal hutan belantara (alam) yang ditetapkan serta pengelolaan arealyang direkomendasikan untuk ditetapkan sebagai hutan belantara (alam) untukmelindungi dan memelihara karakteristik ekologi dan sosial yang menjadi dasarpenetapanarealtersebutsebagaiwilayahyangditetapkan.

Rencana yangmencakup areal hutan belantara yang ditetapkan sebagaiwilayah yangditetapkan harus memiliki komponen rencana yang menyediakan pengelolaan hutanbelantara sesuai dengan ketentuan terkait hutan belantara (wilderness), dan undang-

Page 91: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

88

undangyangmenetapkanarealhutanbelantaratersebutsertaundang-undang lainnyayangberlaku.

Apabila wilayah rencana memiliki areal dimana Kepala KPH membuat rekomendasiadministrasi pendahuluan untuk penentuan areal tersebut sebagai wilayah yangditetapkansebagaihutanbelantara,rencanaharusmencakupkomponenrencanayangmelindungikarakteristikekologidansosial yangmerupakandasarbagipenetapannyasebagaiwilayahyangditetapkansebagaihutanbelantara.

1. Tim multidisiplin harus mereviu kembali informasi hasil penilaian tentang arealhutanbelantarayangadadiwilayahrencana,evaluasiumummengenaikebutuhandan potensi peluang untuk menambah wilaya yang ditetapkan berupa hutanbelantara,dankontribusihutanbelantaraterhadapkelestariansosial,ekonomi,danekologi.

2. Saatmenyusun komponen rencana untukwilayah yang ditetapkan sebagai hutanbelantaradidalamwilayahrencana,KepalaKPHharusmempertimbangkan:a. Tindakandanukuranuntukmelindungidanmeningkatkankarakteristikareal

hutanbelantaratersebut.b. Pengelolaan kawasan yang berdekatan dengan wilayah KPH, terutama bila

kawasan tersebut juga merupakan wilayah yang ditetapkan sebagai hutanbelantara.Jikakawasanhutanyangberdampinganadalahbagiandariwilayahyang ditetapkan sebagai hutan belantara yang sama, Kepala KPH harusberkoordinasi dengan Kepala KPH terkait atau pemangku kawasan tersebutuntukmemastikanpengelolaanyangsesuaidikeduawilayah.

3. Saat menyusun komponen rencana untuk areal hutan belantara yangdirekomendasikan sebagai wilayah yang ditetapkan, Kepala KPH mengikutipanduansebagaiberikut:

Ketika menyusun komponen rencana untuk areal hutan belantara yangdirekomendasikan sebagai wilayah yang ditetapkan, Kepala KPH memilikikebijaksanaanuntukmenerapkanberbagaipilihanpengelolaan.Semuakomponenrencana yang berlaku untuk wilaya atau areal tersebut harus melindungi danmemelihara karakteristik sosial dan ekologi yang menjadi dasar rekomendasi.Sebagai tambahan, perencanaan tersebut dapat mencakup satu atau lebihkomponen rencana untuk wilayah atau areal hutan belantara yangdirekomendasikanyaitu:

a. Meningkatkan karakteristik ekologi dan sosial yang menjadi dasar bagipenentuanarealhutanbelantarasebagaiwilayahyangditetapkan.

b. Melanjutkan penggunaan yang sudah ada, hanya jika penggunaan tersebuttidak menjadi penghalang dalam upaya perlindungan dan pemeliharaankarakteristiksosialdanekologiyangmenjadidasarbagipenentuanarealhutanbelantarasebagaiwilayahyangditetapkan.;

c. Mengubahpenggunaanyangsudahada,tergantungpadakewenangandanhakyangada/berlaku;atau

d. Menghilangkan penggunaan yang sudah ada, kecuali yang memilikihak/kewenanganyangsahdanvalid.

4. Rencana harus secara jelas mengidentifikasi dan memetakan areal atau wilayahhutan belantara baik yang eksisting maupun yang direkomendasikan di dalam

Page 92: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

89

wilayah rencana. Rencana dapat mengidentifikasi setiap areal atau tipe arealsebagai wilayah pengelolaan atau wilayah geografis, dengan komponen rencanayangberlakuuntukmasing-masingwilayahtersebut.

5. Kepala KPH harus mengidentifikasi semua rekomendasi terkait hutan belantaradalamdokumenkeputusanuntuk(pengesahan)rencana.

6. Rencana harus mencakup komponen rencana termasuk standar atau pedomanuntukperlindungankawasanhutanbelantarasebagaiwilayahyangditetapkanbaikyangeksistingmaupunyangdirekomendasikanterpadudengankomponenrencanalainnya. Untuk memenuhi ketentuan tersebut, rencana dapat mencakup jeniskomponenrencanaberikut:a. Kondisiyangdiinginkanyangmenggambarkankarakterhutanbelantarayang

ada (eksisting)maupun yang direkomendasikan dari perspektif ekologi atausosial.

b. Standarataupedomanyangsesuaiuntukmemberikanbatasanatauketentuanterhadap suatu kegiatan atau aktifitas yang dapat mempengaruhi karakterhutan belantara yang sudah ada, atau yang direkomendasikan. Beberapapemanfaatantertentumungkindiidentifikasisebagaipemanfaatanyangsesuaiatau tidak sesuai dengan areal hutan belantara. Areal hutan belantara telahdicabutpenetapannyasebagaiwilayahyangditetapkan,daridan tidaksesuaidengan areal pemanfaatan untuk produksi kayu. Kawasan hutan belantarayangdirekomendasikanjugatidaksesuaiuntukkegiatanproduksikayukarenakegiatan seperti itu tidak sesuai dengan kondisi yang diharapkan dari hutanbelantara.

c. Kontribsi hutan belantara sebagai bagian dari peran dan kontribusi khususdariwilayahrencana.

Kawasan hutan belantara yang telah ditetapkan dapat memiliki rencana pengelolaantersendiriatauspesifik.Rencanapengelolaantersebutharuskonsistendenganrencanapengelolaan hutan atau salah satu dari dua rencana tersebut harus diubah agarkonsisten satu sama lain. Hanya komponen-komponen rencana yang terdapat dalamrencana hutan belantara yang perlu dimasukkan dalam rencana pengelolaan hutan.Keseluruhan rencana hutan belantara tidak perlu dimasukkan dalam rencanapengelolaanhutan.

C4.42-SungaiAlamidanIndah

Rencana harus mencakup komponen-komponen rencana, termasuk standar ataupedoman untuk perlindungan terhadap sungai yang alami dan indah yang telahditetapkan serta pengelolaan sungai yang memenuhi ketentuan sebagai sungai yangalamidanindah,untukmelindunginilai-nilaiyangmenjadidasarpenentuannyasebagaisungaialamidanindah.

Rencana yang didalamnya menetapkan sungai yang alami dan indah harus memilikikomponenrencanauntukpengelolaansesuaidenganketentuanyangberlakumengenaipengelolaansungai,daerahaliransungaidanperaturanterkaitlainnya.

Bagian sungai tertentu dapat dievaluasi kesesuaiannya untuk dimasukkan atauditetapkansebagaiwilayahyangditetapkansebagaisungaiyangalamidanindahselama

Page 93: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

90

proses revisi rencana. Namun, evaluasi kesesuaian bagian sungai tersebut dapatdilakukansecaraterpisahdiluarprosesrevisirencana.

1. Ketikamenyusunkomponenrencanauntuksungaialamidanindahbaikyangtelahditetapkan,yanglayakatauyangmemenuhisyarat:a. Timmultidisiplin harusmereviu kembali informasi hasil penilaianmengenai

daerahsungaiyangalamidanindahyangada,termasukpengelompokansungaitersebutkedalamkategorialami,indah,ataubagiandaerahrekreasi.Mereviuinformasi mengenai sungai yang memenuhi syarat dan sesuai yangteridentifikasi dalam proses studi. Penilaian tersebut juga memberikanevaluasi umumterhadappotensikebutuhandanpeluanguntukpenambahanbagian (segmen) sungai alami dan indah serta kontribusinya terhadapkelestariansosial,ekonomi,danekologi.

b. Tim multidisiplin harus menyusun komponen rencana untuk pengelolaansungai alami dan indah yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganyangberlaku.

c. Rencana harus memiliki komponen rencana untuk melindungi nilai yangmenjadidasarpenetapannya sebagaiwilayahyangditetapkan sebagai sungaialamidanindah.

d. Tim multidisiplin harus menyediakan komponen rencana untuk bagian(segmen)sungaialamidanindahyangtidakmengganggupelaksanaanhak-hakyangadadanvalid.

e. Kepala KPH harus berkoordinasi dengan Kepala KPH lainyang berdekatanuntukmemastikanpengelolaanyangsesuaiuntuksungaialamidanindahyangmelewatibataswilayahpengelolaanhutannya.

f. Timmultidisiplinharusmempertimbangkan:(1) Tindakandan ukuran untukmelindungi danmeningkatkan kualitas arus

sungai,kualitasair,dannilaidarisungaitersebut;dan(2) Pengelolaan kawasan hutan yang bersebelahan di dalam kesatuan jalur

sungai(rivercorridor).2. Rencana harus secara jelasmengidentifikasi bagian sungai yang telah ditetapkan,

layak dan memenuhi syarat sebagai wilayah yang ditetapkan dalam wilayahrencana. Untukmengatur komponen rencana yang dapat diterapkan pada sungaialami dan indah tersebut, Kepala KPH dapat mengidentifikasi satu atau lebihwilayah pengelolaan atau wilayah geografis untuk sungai alami dan indah ataumenggunakan cara lain untuk menunjukkan di mana komponen-komponenperencanaaandapatditerapkan.

3. Rencana harus mencakup komponen-komponen rencana termasuk standar ataupedoman untuk perlindungan sungai alami dan indah (baik telah ditetapkanmaupun yang layak atau memenuhi syarat untuk ditetapkan) yang terintegrasidengan komponen rencana lainnya. Untukmemenuhi ketentuan tersebut, rencandapatmeliputi:a. Kondisi yang diinginkan yang menggambarkan kondisi yang diharapkan

bagiansungaialamidanindahdanjalursungainya.Kondisiyangdiharapkaniniharusdidasarkanpadatipeataujenisbagiansungaitersebut(alami,indahataurekreasi).Kondisiyangdiharapkandapatbervariasiuntukbagiansungai

Page 94: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

91

yang berbeda, tergantung pada klasifikasi masing-masing bagian dan nilaiyangterkandungdidalamnya.

b. Standar,pedoman,ataukesesuaianuntukmenetapkansyaratdanketentuanatas suatu kegiatan atau aktifitas untukmemastikan bahwa dampak burukyang mempengaruhi nilai sungai alami dan indah dapat dihindari. Standaratau pedoman juga dapat melindungi karakter alami, indah atau karakterrekreasi yang diharapkan dari bagian sungai yang telah ditetapkan. Bagiansungai yang alami dan indah dikeluarkan dari kegiatan industri perkayuan.Daerah sungai alami dan indah tidak sesuai untuk produksi perkayuankarena industri semacam itu tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkanuntuksungaitersebutdimasadepan.

c. Bagian sungai alami dan indah mungkin menjadi bagian dari peran dankontribusikhususdarisuatuwilayahrencana.Kontenrencanalainnyadapatmenggambarkan pendekatan pengelolaan dari Kepala KPH untukmenyelesaikan studi kelayakan dari sungai yang memenuhi syarat ataumenyelesaikanrencanapengelolaanwilayahyangditetapkansebagaisungaialamidanindah.

4. Kepala KPH harus menjelaskan status dan rekomendasi untuk sungai alami danindahdalamdokumensuratkeputusan.

Sungaialamidanindahyangtelahditetapkanjugaharusmemilikirencanapengelolaansungai yang komprehensif. Oleh karenanya rencana pengelolaan hutan harus harussesuai dengan rencana pengelolaan sungai yang komprehensif tersebut, apabila tidaksesuai keduanya harus direvisi/diubah sehingga sesuai satu sama lain. Hanyakomponenrencanayangterkandungdalamsaturencanapengelolaansungaiyangperludimasukkan ke dalam rencana pengelolaan hutan. Keseluruhan rencana pengelolaansungaitidakperludimasukkandalamrencanapengelolaanhutan.

C4.43–JaluryangIndahdanBersejarah

1. Ketika menyusun komponen rencana untuk jalur (wisata alam) yang indah danbersejarah:a. Timmultidisiplinharusmereviuhasilpenilaianuntuk informasi tentang jalur

yang indah dan bersejarah yang ada di wilayah rencana dan petunjuk yangterdapat dalam rencana yang komprehensif (comprehensive plans). Untukkawasan jaluryang indahdanbersejarahyang tidakmemiliki informasiyangdipublikasikan, penilaian mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi lainyangberkaitandenganlokasidanpengelolaanarealtersebut.

b. Timmultidisiplinharusmengidentifikasijaluryangindahdanbersejarahyangtelah ditetapkan dan komponen rencana untuk pengelolaan dan hakpenggunaannya yang sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku.Komponenrencanaharusharusdisediakansesuaisifatdanmaksuddari jaluryang indah dan bersejarah yang ada (eksisting) dan untuk potensi hakpenggunaandarijaluryangditetapkanuntukpendidikan.

c. Timmultidisiplinsebaiknyamenggunakanaturanterkaithakpenggunaanatauhakperlintasanjaluryangindahdanbersejarahuntukmemetakanlokasijalurtersebut. Jika aturanmengenai hak penggunana atau perlintasan belum ada,Timmultidisiplinagarmerujukpadaperaturanperundang-undangansebagai

Page 95: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

92

sumber utama untuk mengidentifikasi dan memetakan hak penggunaan danperlintasan jalur yang indah dan bersejarah tersebut. Atau menggunakaninformasi lain untuk mendelineasi jalur yang indah dan bersejarah yangmelindunginilaisumberdayasebagaitujuanditetapkannyaataudiusulkannyajaluryangindahdanbersejarahtersebut.

d. Kepala KPH harus berkonsultasi dengan Kepala KPH lain yang berdekatanketika menyusun komponen rencana untuk kawasan jalur yang indah danbersejarah yang melintasi batas KPH dan harus berusaha untukmempertahankan ataumenetapkan pendekatan pengelolaan yang sesuai danmengetahuiberagamkebutuhandankondisisumberdayadiberbagaiwilayahrencanaKPHyanglain.

e. Komponenrencanaharussesuaidengantujuandanpraktikyangdiidentifikasidalam rencana yang komprehensif untuk pengelolaan jalur yang indah danbersejarah. Tujuan dan praktikmeliputi identifikasi sumber daya yang harusdilestarikandandayadukungkawasantersebut.

f. Kepala KPH harusmemasukkan komponen rencana yang sesuai untuk sifatalami danmaksud dari jalur yang indah dan bersejarah di wilayah rencana.Dalam melakukan hal itu, Kepala KPH harus mempertimbangkan aspek laindalam rencana yang terkait dengan kawasan tersebut seperti akses, sumberdaya budaya dan sejarah, desain rekreasi, karakter keindahan, dan hak-hakyangadadanberlaku(valid).

2. Rencana tersebut harus mencakup komponen-komponen rencana termasukstandarataupedomanuntukwilayahyangditetapkan.Untukmemenuhiketentuantersebut,makarencana:a. Harus mencakup kondisi yang diinginkan yang menggambarkan jalur yang

indah dan bersejarah dan nilai rekreasi, keindahan alam, sejarah, dan nilaisumberdayalainnyayangmenjadialasanpenetapannyasebagaiwilayahyangditetapkan.

b. Dapattermasuktujuanuntukjaluryangindahdanbersejarahdimanakondisieksisting (pengaturan, peluang, karakter keindahan alam, nilai sumber dayabudayadannilaisumberdayalainnya)berbedadarikondisiyangdiharapkan.Tujuan ini dapat mengidentifikasi kegiatan yang diinginkan untukmemperbaiki kondisi jalur yang indah dan bersejarah, meningkatkan nilaisumber daya, menciptakan atau memperbaiki hubungan dengan masyarakatdanpengunjung,atauoutcomeyangdiharapkandanterukurlainnyayangakanmemperbaikijaluryangindahdanbersejarahtersebut.

c. Dapat mencakup standar atau pedoman untuk menetapkan syarat danketentuanatassuatukegiatanatauaktifitas,untukmelindungijaluryangindahdanbersejarahdannilaisumberdayayangterkait.

d. Dapat memasukkan komponen rencana kesesuaian untuk membatasi ataumencegahpenggunaandanaktivitasyangtidaksesuai.

e. Harusmengidentifikasidanmemetakanjaluryangindahdanbersejarahf. Dapatmenerapkankomponenrencanayangkhususuntukjaluryangindahdan

bersejarah: sediakan satu atau lebih wilayah pengelolaan atau wilayahgeografis untuk dijadikan sebagai jalur yang indah dan bersejarah;rujuk/pedomaniaturanmengenaihakpenggunaanatauperlintasanjaluryangindah dan bersejarah yang teridentifikasi atau yang ada, tempatkan koridor

Page 96: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

93

disekitar jalur tersebut,ataugunakancara lainuntukmengidentifikasisecarapastidimanakomponenrencanadapatditerapkanpadajaluryangindahdanbersejarahtersebut.

C4.44–ArealdenganAksesibilitasTerbatas

Rencana harus mengidentifikasi areal yang memiliki aksesibilitas terbatas (tidakmemiliki infrastruktur jalan). Areal dengan aksesibilitas terbatas dapat diidentifikasisebagai wilayah pengelolaan atau wilayah geografis yang khas/unik dalam rencana.Bagaimanapun, Kepala KPH harusmemastikan bahwa komponen rencana yang dapatditerapkan pada areal tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada mengenaipembatasan aksesibilitas. Rencana dapat memiliki komponen rencana yang berbedayangditerapakandibeberapawilayahpengelolaanatauwilayahgeografispadawilayahdengan aksesibiltas terbatas selama komponen-komponen rencana tersebut sesuaidengan batasan atau larangan dalam aturan terkait pembatasan aksesibilitas (antaralainpembatasanpembangunanjalan).

Wilayah yang ditetapkan sebagai areal dengan aksesibilitas terbatas, dapat menjadiwilayah perlindungan sebagaimanawilayah yang ditetapkan sebagai hutan belantara.Tujuan dari penetapan areal dengan aksesibitas terbatas adalah untuk membatasidampak negatif dari pembangunan, dan pemeliharaan serta penggunaan jalan olehkendaraanterhadapsumberdayayangadadiwilayahrencana.Selainitu,arealdenganaksesibilitas terbatas ditujukan untuk melindungi ekosistem hutan yang tidak masuksebagaikawasankonservasi.

Page 97: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

TO

OL

KIT

S P

ER

EN

CA

NA

AN

MU

LT

IGU

NA

HU

TA

N

94

C5.MatriksRencanaPengelolaanHutan

AspekPerencanaanHutan

Hasilpenilaian

(assessm

ent)

Kondisi

yang

diinginkan

Indikator

Ukuran

Kinerja

Kegiatan

Prediksi

Kebutuhan

biaya(Rp)

Sumber

Pembiayaan

Tata

Waktu

Penanggung

Jawab

1.KelestarianEkologidan

Keanekaragam

anKom

unitasTum

buhan

danSatwa

A.Kom

ponenRencanaUntukKeutuhan

danKeanekaragam

anEkosistem

• Rentangvariasialami

• Keutuhanekosistem

• PeluanguntukMem

itigasiKebakaran

Hutan

• Keanekaragam

anEkosistem

• WilayahRiparian(peralihanantara

ekosistemperairandandaratan)

B.Kom

ponenRencanauntukUdara,

Tanah,danAir

• KualitasU

dara

• TanahdanProduktifitasTanah

• KualitasAirdanSum

berdayaAir

C.Kom

ponenrencanauntukSpesies

Terancam

(dalam

resiko)

• JenisyangTerancam

danTerancam

(Ham

pir)Punah

• UsulandanCalonSpesies(yangmasuk

dalamperhatiankonservasiatau

terancam

danterancam

punah)

Page 98: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

BU

KU

C:

RE

NC

AN

A P

EN

GE

LO

LA

AN

HU

TA

N

95

AspekPerencanaanHutan

Hasilpenilaian

(assessm

ent)

Kondisi

yang

diinginkan

Indikator

Ukuran

Kinerja

Kegiatan

Prediksi

Kebutuhan

biaya(Rp)

Sumber

Pembiayaan

Tata

Waktu

Penanggung

Jawab

• JenisyangMenjadiPusatPerhatian

Konservasi

2.KelestarianSosialdanEkonomidan

Multiguna/MultiManfaat

A.KontribusiW

ilayahrencanapada

KelestarianSosialdanEkonomi

• MultiManfaat/M

ultiguna

• JasaEkosistem

B.KondisiSosial,Budaya,danEkonomi

yangDipengaruhiolehRencana

C.Pertim

banganuntukMultigunahutan,

JasaEkosistem

,danInfrastruktur

• SumberdayaRekreasiyang

BerkelanjutandanPeluang

MenghubungkanMasyarakatdengan

Alam

• Ikan,SatwaLiar,danTum

buhan

• DaerahAliranSungaidanSum

ber

DayaAir

• LahanPenggembalaan/perburuan,

TanamanuntukPakanTernakdan

Penggembalaan

• Pohon(Kayu)danTum

buhan

(vegetasi)

• PemandanganIndah,Nilaiestetika,

Areapandang,danCorakGeologi

Page 99: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

TO

OL

KIT

S P

ER

EN

CA

NA

AN

MU

LT

IGU

NA

HU

TA

N

96

AspekPerencanaanHutan

Hasilpenilaian

(assessm

ent)

Kondisi

yang

diinginkan

Indikator

Ukuran

Kinerja

Kegiatan

Prediksi

Kebutuhan

biaya(Rp)

Sumber

Pembiayaan

Tata

Waktu

Penanggung

Jawab

• SumberdayaBudaya,danSejarah

• WilayahKepentinganMasyarakat

• MineraldanSum

berdayaEnergiyang

TidakTerbarukan

• BencanaGeologi

• Energiterbarukan

• Infrastruktur,Jalan,danJalansetapak

• StatusKawasanHutan,Kepem

ilikan,

Penggunaan,AksesdanKeterkaitan

RuangdenganKepem

ilikanLain

(kawasanlain)

• PertimbanganLainuntukMultiguna

hutan

Page 100: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

B U K U C : R E N C A N A P E N G E L O L A A N H U T A N

97

CATATAN:

Page 101: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

T O O L K I T S P E R E N C A N A A N M U L T I G U N A H U T A N

98

CATATAN:

Page 102: 0#&%10,.(20&., !#$%&'()*' +,-'*$(.#/00%01(2,,#3%$*kph.menlhk.go.id/phocadownload/Berita/Toolkit/BUKU C 180212.pdf · Perencanaan Multiguna ... C3.23a – Kelestarian Sumberdaya Rekreasi

ISBN 978-602-1681-44-2

9 7 8 6 0 2 1 6 8 1 4 4 2