01 morfologi mikrobia

14
ACARA 1 MORFOLOGI MIKROBIA A. Tujuan Membuat preparat basah untuk mengamati morfologi mikrobia (Protozoa dan Algae) B. Landasan Teori Mikrobia jika diambil dari bahasa Yunani berarti makhluk hidup kecil (micros = kecil, bios = hidup). Mikrobia dapat dijumpai di berbagai tempat, bahkan tempat yang ekstrim sekalipun. Terdapat berbagai jenis mikrobia, di antaranya adalah protozoa dan mikroalga yang menjadi objek dalam praktikum morfologi mikrobia ini. Baik protozoa dan mikroalga merupakan eukariotik. Meski demikian, keduanya memiliki morfologi yang berbeda. Mikrobia memiliki morfologi yang berbeda-beda bergantung pada jenisnya. Morfologi tersebut dapat didasarkan pada bentuk,

Upload: neneng-nurendah

Post on 24-Oct-2015

132 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 01 Morfologi Mikrobia

ACARA 1

MORFOLOGI MIKROBIA

A. Tujuan

Membuat preparat basah untuk mengamati morfologi mikrobia (Protozoa dan

Algae)

B. Landasan Teori

Mikrobia jika diambil dari bahasa Yunani berarti makhluk hidup kecil

(micros = kecil, bios = hidup). Mikrobia dapat dijumpai di berbagai tempat,

bahkan tempat yang ekstrim sekalipun. Terdapat berbagai jenis mikrobia, di

antaranya adalah protozoa dan mikroalga yang menjadi objek dalam

praktikum morfologi mikrobia ini.

Baik protozoa dan mikroalga merupakan eukariotik. Meski demikian,

keduanya memiliki morfologi yang berbeda. Mikrobia memiliki morfologi

yang berbeda-beda bergantung pada jenisnya. Morfologi tersebut dapat

didasarkan pada bentuk, kandungan pigmen, alat gerak, posisi flagel dan lain

sebagainya.

Protozoa merupakan hewan bersel satu. Jika dilihat dari bahasa

Yunani, protozoa berarti hewan pertama (πρώτα (pró̱�ta) = pertama, ζώο (zó̱�o)

= hewan). Protozoa dapat hidup berkoloni, misalnya Volvox sp. Maupun

soliter, misalnya Paramecium sp.

Morfologi protozoa dibedakan berdasarkan alat gerak yang dimilikinya

menjadi empat kelas, yaitu Flagellata, Rhizopoda, Cilliata dan Sporozoa.

Page 2: 01 Morfologi Mikrobia

Flagellata merupakan jenis protozoa yang memiliki alat gerak berupa

flagel, yakni semacam bulu cambuk, misalnya Euglena. Rhizopoda

merupakan jenis protozoa yang memiliki alat gerak berupa kaki semu atau

pseudopodia, misalnya Amoeba. Cilliata merupakan jenis protozoa yang

memiliki alat gerak berupa sili atau bulu getar pada seluruh permukaan selnya,

misalnya Paramecium. Sporozoa merupakan jenis protozoa yang tidak

memiliki alat gerak, misalnya Plasmodium.

Algae disebut pula dengan ganggang. Algae pada umumnya memiliki

pigmen fotosintetis, sehingga sering disebut pula dengan organisme

fotosintetik. Karena Alge merupakan organisme fotosintetik, artinya Algae

dapat memperoleh makanannya sendiri, maka disebut pula dengan organisme

autotrof. Algae diklasifikasikan berdasarkan jenis pigmen dan cadangan

makanan yang dimilikinya, yaitu alga hijau biru, alga hijau, alga merah, dan

alga coklat.

Selain itu, ada jenis alga yang tidak dapat dilihat secara langsung,

yakni mikroalga. Untuk mengamati mikroalga ini diperlukan mikroskop,

karena mikroalga merupakan jenis alga yang mikroskopis.

Mujizat Kawaroe (2010:1) menyatakan bahwa terdapat empat

kelompok mikroalga yang sejaun ini dikenal dunia, yakni diatom

(Bacilariophyceae), ganggang hijau (Chlorophyceae), ganggang emas

(Chrysophyceae), dan ganggang biru (Cyanophyceae).

Page 3: 01 Morfologi Mikrobia

Diatom merupakan mikroalga yang memiliki dinding sel tersusun atas

silicon dioksida, biasanya berwarna kecoklatan. Diatom juga merupakan

organisme uniseluler dengan tubuh bersimetri radial.

Alga hijau merupakan organisme prokariot yang memiliki fungsi

hampir mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi, karena adanya pigmen

fotosintetik yang paling modern. Biasanya alga hijau ini berwarna hijau

rumput. Alga hijau terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu Tetraselmis,

Chlamydomonas, Chlorella, Scenedesmus, Ankistrodesmus, dan Selenastrum.

Tetraselmis merupakan alga hijau yang memiliki empat flagella.

Chlamydomonas merupakan alga hijau yang memiliki dua flagella dan selnya

berbentuk spiral sampai memanjang. Chlorella merupakan alga hijau yang

tidak memiliki flagella dan selnya berbentuk bola. Scenedesmus merupakan

alga hijau yang hidup berkoloni, biasanya terdiri dari empat sel.

Ankistrodesmus merupakan alga hijau yang hidup berkoloni, biasanya terdiri

dari empat sampai delapan sel yang membentuk sudut satu sama lainnya.

Selenastrum merupakan alga hijau yang sering digunakan sebagai pakan

dapnia. Rostika RN (2011:9-10).

Alga emas hampir mirip dengan alga diatom karena miliki dinding

silika. Alga ini memiliki flagella dan berwarna kecoklatan. Akan tetapi

tubuhnya tidak simetri radial.

Alga biru merupakan jenis alga yang paling primitif. Alga ini tidak

memiliki flagella dan biasanya berwarna hijau, ungu atau merah.

Page 4: 01 Morfologi Mikrobia

C. Metode

1. Bahan

Bahan yang digunakan untuk praktikum morfologi mikrobia adalah

air kotor yang berasal dari kolam atau selokan.

2. Alat

Alat-alat yang digunakan untuk praktikum morfologi mikrobia

adalah mikroskop, object glass, cover glass, dan pipet tetes steril.

3. Cara Kerja

Pada praktikum morfologi mikrobia, telah diketahui bahwa yang

akan diamati adalah morfologi jenis protozoa perairan dan morfologi

Algae. Untuk kedua pengamatan tersebut, telah disediakan bahan yang

sama yakni air kotor yang berasal dari kolam atau selokan.

Air kotor yang telah disediakan diambil menggunakan pipet tetes

untuk kemudian diteteskan pada object glass. Setelah itu, object glass

ditutup dengan cover glass.

Preparat basah tersebut, ditempatkan pada meja objek mikroskop

untuk diamati dengan perbesaran 10x dan 40x. Setelah objek nampak, baik

itu berupa protozoa maupun algae, maka morfologi yang nampak tersebut

digambar serta diambil fotonya.

Page 5: 01 Morfologi Mikrobia

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil

Gambar Keterangan

Gambar di samping merupakan

protozoa, yaitu Lionotus.

Gambar di samping merupakan

protozoa, yaitu Cryptosporodium

sp.

Gambar di samping merupakan

protozoa, yaitu Paramecium sp.

Gambar di samping merupakan

protozoa, yaitu Giardia sp.

Page 6: 01 Morfologi Mikrobia

Gambar di samping merupakan

Algae, yaitu Scenedesmus sp.

Gambar di samping merupakan

Algae, yaitu Pediastrum sp.

Gambar di samping merupakan

Algae, yaitu Fragilaria sp.

2. Pembahasan

Mikrobia memiliki morfologi yang berbeda-beda, hal tersebut dapat

menjadi ciri khas dari jenis mikrobia tersebut. Untuk mengamati morfologi

mikrobia, terdapat beberapa cara, yakni dengan pewarnaan sederhana,

pewarnaan gram, pewarnaan tahan asam, pewarnaan negatif, dan ada pula

yang tidak perlu menggunakan teknik pewarnaan.

Untuk mengamati morfologi protozoa perairan tidak perlu

menggunakan teknik pewarnaan. Untuk mengamati morfologi protozoa,

cukup sediakan bahan yang diperlukan, yakni air kotor dari kolam atau

selokan. Kemudian air tersebut diambil samplenya dengan pipet tetes steril

dan diteteskan di atas object glass, lalu ditutup dengan cover glass. Setelah

Page 7: 01 Morfologi Mikrobia

preparat basah selesai dibuat, barulah diamati dengan menggunakan

mikroskop.

Morfologi dari setiap jenis mikrobia berbeda-beda, namun dari setiap

jenis tersebut terdapat beberapa persamaan. Persamaan antara protozoa

dan alga adalah, keduanya pada umumnya merupakan organisme

eukariotik dan dapat berpindah tempat. Baik protozoa maupun alga ada

yang dapat memproduksi makanan sendiri, ada pula yang tidak. Akan

tetapi perbedaannya terletak pada jumlah umum mereka.

Sebagian besar protozoa tidak dapat memproduksi makanan sendiri,

sedangkan sebagian besar alga dapat memproduksi makanan sendiri,

karena semua alga memiliki klorofil. Hal ini terbukti dalam pengamatan,

terdapat beberapa protozoa yang berwarna hijau, yakni Lionotus sp. dan

Giardia sp.

Sebagian besar protozoa bergerak menggunakan alat gerak,

sedangkan sebagian besar alga biasanya diam di tempat. Hal ini terbukti

dalam pengamatan, terdapat alga yang memiliki flagel, yakni Scenedesmus

sp.

Alga biasanya memiliki bentuk yang jelas, bahkan ada yang simetris

seperti ditemukan dalam pengamatan, yakni Pediastrum sp. karena alga

memiliki dinding sel. Sedangkan protozoa bentuk tubuhnya cenderung

tidak berbentuk atau kurang jelas bentuknya karena tidak memiliki dinding

sel.

Page 8: 01 Morfologi Mikrobia

E. Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh beberapa macam morfologi

mikrobia. Morfologi protozoa yang diperoleh dari hasil pengamatan adalah

berupa protozoa yang berwarna hijau, protozoa dengan alat gerak berupa

flagel dan protozoa yang bergerak dengan bulu getar. Sedangkan morfologi

alga yang diperoleh dari hasil pengamatan adalah mikroalga yang memiliki

flagel, mikroalga yang bersimetri radial, dan mikroalga yang berupa filamen.

Page 9: 01 Morfologi Mikrobia

DAFTAR PUSTAKA

Adey, Walter H. (2004). Algae Research. [Online]. Tersedia : http://botany.si.edu [16 November 2013]

Dianti, Sri. (2013). Perbedaan antara Alga dan Protozoa. [Online]. Tersedia : http://www.sridianti.com [18 November 2013]

Hadioetomo, Ratna Sari. (1983). Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : PT Gramedia.

Hernawan, Dedi. (2011). Bahan Ajar Zoologi Invertebrata. Tasikmalaya : Universitas Siliwangi.

Kawaroe, Mujizat. (2010). Mikroalga. [Online]. Tersedia : http://wartapedia.com [18 November 2013]

Rostika, RN. (2011). Laporan Tesis. [Online]. Tersedia : http://eprints.undip.ac.id [18 November 2013]

University at Albany School of Public Health. (2004). Protozoa. [Online]. Tersedia : http://www.albany.edu [16 November 2013]

Page 10: 01 Morfologi Mikrobia

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

MORFOLOGI MIKROBIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi

Nama : Ranti NurhayatiNPM : 112154065Kelompok : 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGITASIKMALAYA

2013

KT 151303