01-gdl-aliahdwiku-85-1-aliahdw-2

89
TINGKAT PENGETAHUAN WUS TENTANG KB IMPLAN DIDESA MANTINGAN KECAMATAN MANTINGAN KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh: ALIAH DWI KURNIA H.A NIM : B09 002 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: sakura-di-musim-semi

Post on 27-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

skripsi

TRANSCRIPT

  • i

    TINGKAT PENGETAHUAN WUS TENTANG KB IMPLAN

    DIDESA MANTINGAN KECAMATAN MANTINGAN

    KABUPATEN NGAWI

    TAHUN 2012

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

    Pendidikan Diploma III Kebidanan

    Disusun oleh:

    ALIAH DWI KURNIA H.A

    NIM : B09 002

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2012

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Karya Tingkat Pengetahuan WUS tentang KB

    Implan Di Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi tahun

    Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud memenuhi tugas akhir

    sebagai salah satu syarat kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta.

    Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

    pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

    itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada

    Surakarta.

    2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma

    Husada Surakarta dan Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk

    memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

    3. Bapak Drs. Sartono, selaku Kepala Desa Mantingan yang telah bersedia

    memberikan ijin pada penulis untuk melakukan penelitian.

    4. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada

    Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

    5. Responden yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

    6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

    menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

  • v

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

    oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

    Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Surakarta, Juli 2012

    Penulis

  • vi

  • vi

    Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta

    Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

    Aliah Dwi Kurnia Haji Abu

    B09 002

    TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KB

    IMPLAN DI DESA MANTINGAN KECAMATAN MANTINGAN

    KABUPATEN NGAWI

    TAHUN 2012

    xiv + 51 halaman + 16 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

    ABSTRAK

    Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

    100.000 kelahiran hidup, sementara target Millenium Development Goals (MDGs)

    untuk Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran

    hidup. Saat ini telah digunakan berbagai macam alat kontrasepsi yang aman dan

    efektif, salah satu dari alat kontrasepsi tersebut adalah implan, angka kegagalan

    implan < 1 per 100 wanita pertahun. Dari studi pendahuluan di Desa Mantingan

    Kabupaten Ngawi pengetahuan wanita usia subur tentang KB Implan masih

    rendah.

    Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB

    Implan dalam tingkatan baik, cukup dan kurang.

    Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah Deskriptif kuantitatif, lokasi

    penelitian diambil di Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi

    pada tanggal 10-15 Mei 2012. Jumlah populasi 1570 wanita usia subur dan yang

    dijadikan sampel sebanyak 157, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan

    teknik quota sampling. Instrumen pengumpul data yang digunakan adalah

    kuisioner, sedangkan untuk analisa data dilakukan dengan komputerisasi

    menggunakan program SPSS versi 16 dan hasil penelitian ditampilkan dengan

    distribusi frekuensi.

    Hasil Penelitian : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa

    Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi diperoleh hasil bahwa

    tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB Implan yang berpengetahuan

    baik ada 22 responden (14%), yang berpengetahuan cukup ada 111 responden

    (70,7%), yang berpengetahuan kurang ada 24 responden (15,3%).

    Kesimpulan : Dari penelitian didapat bahwa pengetahuan wanita usia subur

    tentang KB Implan adalah cukup sebanyak 111 responden (70,7%), kemungkinan

    disebabkan oleh faktor pendidikan dan usia responden yang dapat memudahkan

    untuk merima informasi, selain itu dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi dan

    tempat tinggal yg dekat dari pelayanan kesehatan sehingga memudahkan untuk

    mendapatkan informasi.

    Kata Kunci : Pengetahuan, Wanita usia subur, KB Implan.

    Kepustakaan : 28 literatur (Tahun 2005 s/d 2011)

  • vii

    MOTTO

    Bila anda berada dipagi hari janganlah menanti datangnya sore hari.

    Belajarlah hidup bersama ketakutan, dan yakinlah bahwa ia akan musnah.

    Jadilah orang yang buta dan tuli untuk meraih suatu cita-cita.

    Anda boleh memilih apapun dalam hidup ini, namun anda tidak dapat

    memilih konsekuensi dari pilihan anda.

    Sesungguhnya orang yang dalam jiwanya tidak ada sedikitpun dari

    PERSEMBAHAN

    Dengan segala rendah hati, karya tulis

    ilmiah ini penulis persembahkan :

    Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas

    doa restunya dan cinta kasihnya selama ini.

    Kakakku tercinta yang selalu support setiap

    langkahku.

    Mas Taufik yang selalu memberikan

    dukungan, waktu dan cinta kasihmu.

    Anak-anak kost Nurul, Ratih, Irena, Dek

    putri, Mbak erma kalian adalah keluarga

    keduaku.

    Teman-teman yang telah berpartisipasi

    dalam pembuatan karyatulis ilmiah ini

    Almamaterku tercinta.

  • viii

  • viii

    CURICULUM VITAE

    Nama : Aliah Dwi Kurnia Haji Abu

    Tempat/ Tangal Lahir : Ngawi, 27 Agustus 1990

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Mantingan RT 01/02, Kec. Mantingan, Kab. Ngawi

    Riwayat Pendidikan

    1. SD N 01 Sambirejo, Ngawi LULUS TAHUN 2003

    2. SMP N 01 Sambungmacan, Sragen LULUS TAHUN 2006

    3. SMU N 01 Sambungmacan, Sragen LULUS TAHUN 2009

    4. Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2009/2010

  • ix

  • ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

    KATA PENG ANTAR ................................................................................ iv

    ABSTRAK ................................................................................................... vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vii

    CURICULUM VITAE ................................................................................ viii

    DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ....................................................................... 1

    B. Perumusan Masalah .............................................................. 4

    C. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

    D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

    E. KeaslianPenelitian .................................................................. 6

    F. Sistematika Penulisan ........................................................... 7

  • x

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori dari Masalah yang Diteliti ........................................... 9

    1. Pengetahuan ....................................................................... 9

    2. Wanita Usia Subur ............................................................. 16

    3. Keluarga Berencana ........................................................... 19

    4. Kontrasepsi ......................................................................... 20

    5. Metode Kontrasepsi Implan ............................................... 24

    B. KerangkaTeori ........................................................................ 30

    C. Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 31

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 32

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 32

    C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............ 33

    D. Instrumen Penelitian .............................................................. 35

    E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 38

    F. Variabel Penelitian ................................................................ 39

    G. Definisi Operasional .............................................................. 39

    H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................... 40

    I. Etika Penelitian ...................................................................... 42

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian...................................................................... 45

    B. Pembahasan........................................................................... 47

  • xi

    BAN V PENUTUP

    A. Kesimpulan............................................................................ 50

    B. Saran...................................................................................... 51

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan Kuisioner................................................ 36

    Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian............................................... 40

    Tabel 4.1 Mean dan Standart Deviasi..................................................... 46

    Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Wanita Usia tentang KB Implan.......... 47

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka Teori.............................................................. 30

    Gamabr 2.2 Kerangka Konsep Penelitian.......................................... 31

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Jadwal Penelitian

    Lampiran 2. Surat Studi Pendahuluan

    Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

    Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas

    Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

    Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian

    Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian

    Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

    Lampiran 9. Inform Consent

    Lampiran 10. Lembar Kuesioner Penelitian

    Lampiran 11. Data Tabulasi Kuisioner

    Lampiran 12. Hasil Uji Validitas

    Lampiran 13. Hasil Uji Reabilitas

    Lampiran 14. Mean dan Standart Deviasi

    Lampiran 15. Data Hasil Penelitian

    Lampiran 16. Lembar Konsultasi

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Paradigma baru Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah

    visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera

    (NKKBS) Keluarga Berkwalitas Tahun

    2015 dimana sangat menekankan pentingnya menghormati hak-hak

    reproduksi. Keluarga yang berkwalitas adalah keluarga yang sejahtera,

    sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal berwawasan ke

    depan, bertanggung jawab dan harmonis (Saifuddin, 2006).

    Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar hingga akhir tahun

    2011. Negara Indonesia berada di urutan ke-4 penduduk terbanyak di dunia

    setelah Cina, India dan Amerika. Sensus Penduduk Indonesia 2010

    menunjukkan jumlah penduduk Indonesia 237.641.326 jiwa. Untuk

    mengatasi terjadinya ledakan penduduk tersebut maka pemerintah

    mencanangkan program keluarga berencana (KB) sejak tahun 1957

    (BKKBN, 2011).

    Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007,

    Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran

    hidup, sementara target Millenium Development Goals (MDGs) untuk

    Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran

    hidup (DepKes RI, 2007).

    1

  • 2

    Menurut BKKBN (2010), Pengguna kontrasepsi KB di Indonesia

    dengan menggunakan metode Suntik (58,25%), Pil (24,37%), IUD (7,23%),

    Implan (4,16%), MOW (3,13%), MOP (1,03%), Kondom (0,68%),

    Intravaginal Tissue (0,11%) dan metode tradisional (1,04%).

    Sasaran program KB adalah terkendalinya pertumbuhan penduduk

    dan meningkatnya keluarga kecil yang berkualitas. Untuk mencapai sasaran

    tersebut, maka disusun beberapa arahan kebijakan, salah satunya adalah

    peningkatan pemakaian kontrasepsi yang lebih efektif dan efisien untuk

    jangka waktu panjang. Saat ini telah digunakan berbagai macam alat

    kontrasepsi yang aman dan efektif, salah satu dari alat kontrasepsi tersebut

    adalah implan atau yang biasa disebut KB susuk, angka kegagalan implant

    < 1 per 100 wanita pertahun ini lebih rendah dibanding kontrasepsi oral,

    IUD, maupun metode barier (Hartanto, 2004).

    Menurut BKKBN (2005), Secara umum alasan utama tidak

    menggunakan KB Implan yang paling dominan dikemukakan wanita adalah

    merasa tak subur (28,5%), alasan berikutnya yang cukup menonjol adalah

    alasan telah mengalami menopause (16,8%), alasan berkaitan dengan

    kesehatan (16,6%), alasan efek samping (9,6%), puasa kumpul (7,3%),

    merasa tidak nyaman dalam ber KB (5,2%), dan alasan berkaitan dengan

    akses ke pelayanan seperti jarak jauh, tak tersedia provider (0,1 1,6%).

    Selain itu masih dijumpai alasan mengenai larangan suami dan budaya atau

    agama (2,6% - 0,9%).

  • 3

    Berdasarkan studi pendahuluan di Kecamatan Mantingan pada bulan

    Desember tahun 2011 menunjukkan jumlah WUS 12667 orang. Akseptor

    KB aktif 6456 orang, akseptor suntik 3387 orang (52,46%), akseptor KB

    IUD 1436 orang (22,25%), akseptor Implan 575 orang (8,90%), akseptor

    MOW 574 orang (8,90%), akseptor pil 460 orang (7,12%), akseptor kondom

    19 orang (0,30%), akseptor MOP 5 orang (0,07%). Jumlah wanita usia subur

    di Desa Mantingan 1570 orang, akseptor KB aktif 1407 orang, akseptor KB

    IUD 539 orang (38,30%), akseptor suntik 484 orang (34,40%), akseptor

    MOW 162 orang (11,52%), akseptor Implan 124 orang (8,82%), akseptor pil

    96 orang (6,82%), akseptor kondom 1 orang (0,07%), akseptor MOP 1

    orang (0,07%). Dari studi pendahulan ini penulis berhasil melakukan

    wawancara pada 10 wanita usia subur di Desa Mantingan didapatkan hasil

    bahwa 7 (70%) orang tidak tahu tentang KB Implan dan 3 (30%) orang tahu

    tentang KB Implan. Hal ini dikarenakan mereka belum pernah mendapatkan

    informasi tentang KB Implan.

    Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan bahwa pengetahuan

    wanita usia subur masih rendah, selain itu meskipun efektivitas Implan

    sangat tinggi tapi penggunaannya masih cukup rendah. Hal ini yang menarik

    perhatian penulis untuk melakukan penelitian mengenai Tingkat

    Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang KB Implan di Desa Mantingan

    Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi .

  • 4

    B. Perumusan Masalah

    Dari Latar Belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

    imanakah Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang

    KB Implan di Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi? .

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang KB

    Implan di Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi.

    2. Tujuan Khusus

    a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB

    Implan pada tingkat baik.

    b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB

    Implan pada tingkat cukup.

    c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB

    Implan pada tingkat kurang.

  • 5

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Ilmu Pengetahuan

    Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk informasi dalam

    pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang KB Implan.

    2. Bagi Peneliti

    Agar melatih kemampuan peneliti untuk menerapakan ilmu

    pengetahuan yang telah didapat di intitusi pendidikan yaitu metodologi

    penelitian statistik sebagai wahana penelitian guna melatih ketrampilan

    berfikir secara kritis dan analis.

    3. Bagi Institusi

    a. Bagi Institusi Puskesmas

    Memberi bahan masukan yang dapat dipergunakan untuk membuat

    rencana kerja dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan

    cakupan KB Implan.

    b. Bagi Institusi Pendidikan

    Menambah bahan kepustakaan dan referensi khususnya KB

    Implan.

  • 6

    E. Keaslian Penelitian.

    Keaslian merupakan uraian tentang hasil penelitian yang telah ada,

    baik di Indonesia maupun luar negeri dan berhubungan dengan topik

    masalah yang dibahas dan menjelaskan secara nyata antara penelitian yang

    telah ada.

    1. Loreta Maharani (2011), Dalam penelitiannya yang ber

    Pengetahuan PUS dalam Penggunaan Kontrasepsi Implant di

    tersebut adalah deskriptif, dengan populasi 130 orang. Besar sampel

    penelitian adalah 130 orang yang diambil dengan teknik total sampling.

    Instrumen yang dipergunakan untuk pengumpulan data adalah

    kuisioner. Analisis data yang telah terkumpul dianalisis, kemudian hasil

    analisa data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase.

    Hasil penelitian ini mayoritas tingkat pengetahuan Ibu kategori cukup

    yaitu sebanyak 78 orang (60.0%), mayoritas tingkat pengetahuan Ibu

    kategori baik yaitu sebanyak 98 orang (75.4%).

    2. Luluk Nurhidayah (2005), Dalam penelitiannya yang berjudul

    Tingkat Pengetahuan Akseptor KB tentang Metode KB Implant di

    Desa Pancangakan Kecamatan Comal tahun 2005

    tersebut adalah diskriptif, dengan populasi 85 orang. Besar sampel yang

    diambil 30 responden dengan sampel yang diambil teknik simple

    random sampling. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan

    data adalah kuisioner dan wawancara. Analisis data dengan cara

  • 7

    diskriptif berupa distribusi frekwensi yang dilengkapi dengan

    presentasi selanjutnya disajikan dengan diagram pie. Hasil penelitian

    30 responden (70%) mempunyai pengetahuan cukup, (60%) memiliki

    presepsi baik, (90%) mempunyai sikap positif.

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan

    adalah mengenai metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian.

    Sedangkan persamaan penelitian ini adalah instrumen pengumpul data.

    F. Sistematika Penulisan.

    Untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca, maka Karya Tulis Ilmiah

    ini disusun menjadi 5 Bab. Adapun penyusunannya sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Berisi pendahuluan yang menguraikan latar belakang,

    perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

    keaslian penelitian dan sistematika penulisan Karya Tulis

    Ilmiah.

    BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam Bab ini menjelaskan landasan teori dari masalah yang

    akan diteliti meliputi teori medis seperti pengetahuan,

    pengertian wanita usia subur, KB, kontrasepsi, metode

    Kontrasepsi Implan, kerangka teori, kerangka konsep penelitian.

    BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

    Dalam Bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan

    penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan

  • 8

    teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik

    pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional,

    metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian.

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum, hasil

    penelitian yang meliputi karakteristik responden berdasarkan

    tingkat pengetahuan wanita usia subur, pembahasan dan

    keterbahasan penelitian.

    BAB V : PENUTUP

    Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran bagi wanita

    usia subur, tenaga kesehatan (bidan), institusi pendidikan,

    peneliti selanjutnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teori

    1. Tingkat Pengetahuan

    a. Definisi Pengetahuan

    Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil

    pengguna panca indera, yang berbeda sama sekali dengan kepercayaan

    (beliefe), takhayul (superstitions), dan penerangan-penerangan yang

    keliru (misinformation) (Soekanto, 2007).

    Menurut Wawan dan Dewi (2010), Pengetahuan atau kognitif

    merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

    seseorang (ovent behavior).

    Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

    seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

    telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2010).

    b. Tingkat Pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang dicakup dalam

    domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

    1) Tahu (know)

    Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

    telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk

    9

  • 10

    mengetahui atau mengukur bahwa orang lain tahu sesuatu dapat

    menggunakan pertanyaan-pertanyaan.

    2) Memahami (Comprehension)

    Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

    tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut

    harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang

    diketahui tersebut.

    3) Aplikasi (Application)

    Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

    dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

    diketahui tersebut pada situasi yang lain.

    4) Analisis (Analysis)

    Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau

    memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-

    komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

    diketahui.

    5) Sintesis (Synthesis)

    Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk

    merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari

    komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata

    lain, sistesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

    baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

  • 11

    6) Evaluasi (Evaluation)

    Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

    justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian

    ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang

    ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.

    c. Cara Memperoleh Pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2003), dikutip oleh Wawan A dan M.

    Dewi (2011), cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut :

    1) Cara Kuno

    a) Cara coba salah (Trial and Error)

    Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan

    mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini

    dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

    memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak

    berhasil maka dicoba. Kemungkinan yang lain sampai masalah

    tersebut dapat dipecahkan.

    b) Cara kekuasaan atau otoritas

    Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pimpinan

    pimpinan masyarakat baik formal atau informal, ahli agama,

    pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang

    menerima mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang

    mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau

  • 12

    membuktikan kebenaran baikn berdasarkan fakta empiris

    maupun penalaran sendiri.

    c) Berdasarkan pengalaman pribadi

    Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

    memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

    pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan

    masalah yang dihadapi masa lalu.

    2) Cara modern

    Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau

    disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan

    oleh Francis Bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh

    Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan

    penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.

    d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

    Wawan dan Dewi (2010), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang

    mempengaruhi tingkat pengetahuan, terdiri atas:

    1) Faktor Internal

    a) Pendidikan

    Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

    terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita

    tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi

    kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

  • 13

    b) Pekerjaan

    Menurut Thomas yang dikutip oleh Nusalam (2003), pekerjaan

    adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk

    menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya.

    Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak

    merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang

    dan banyak tantangan.

    c) Umur

    Menurut Elisabet BH yang dikutip Nursalam (2003), usia

    adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

    samapai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998),

    semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

    seseorang akan lebih matang dalam beraktivitas dan bekerja.

    2) Faktor Eksternal

    a) Faktor lingkungan

    Menurut Ann.Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003),

    Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

    manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

    perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

    b) Sosial Budaya

    Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

    mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

  • 14

    e. Sumber Pengetahuan

    Menurut Nursalam (2003), sumber pengetahuan manusia antara lain :

    1) Tradisi

    Tradisi adalah suatu dasar pengetahuan di mana setiap orang tidak

    dianjurkan untuk memulai mencoba memecahkan masalah,

    sehingga validitas, manfaat, dan kebenarannya tidak pernah

    dicoba/diteliti.

    2) Autoritas

    cara ini dapat berupa pemimpin-pimpinan masyarakat baik formal

    atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan berbagai

    prinsip orang lain yang menerima mempunyai yang dikemukakan

    oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu

    atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris

    maupun penalaran sendiri.

    3) Pengalaman Seseorang

    Kita semua memecahkan suatu permasalahan berdasarkan obsesi

    dan pengalaman sebelumnya. Ini merupakan pendekatan yang

    penting dan bermanfaat. Kemampuan untuk menyimpulkan,

    mengetahui aturan dan membuat prediksi berdasarkan observasi

    adalah penting bagi pola penalaran manusia.

    4) Trial dan Error

    Kadang-kadang kita menyelesaikan suatu permasalahan

    keberhasilan kita dalam menggunakan alternatif pemecahan

  • 15

    melalui coba dan salah. Meskipun pendekatan ini untuk beberapa

    masalah lebih praktis tetapi sering tidak efisien.

    5) Alasan yang Logis

    Kita sering memecahkan suatu masalah berdasarkan proses

    pemikiran yang logis.

    6) Metode Ilmiah

    Pendekatan ilmiah adalah pendekatan yang paling tepat untuk

    mencari suatu kebenaran karena didasari pada pengetahuan yang

    terstruktur dan sistematis serta dalam mengumpulkan dan

    menganalisa datanya didasarkan pada prinsip validitas dan

    reliabilitas

    f. Pengukuran Pengetahuan

    Menurut Riwidikdo (2009), Menentukan tingkat pengetahuan

    berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuesioner dan nilainya

    berdasarkan rangking secara objektif dengan urutan sebagai berikut:

    a) Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) > mean + 1

    SD.

    b) Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean

    mean + 1 SD.

    c) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) < mean 1

    SD.

  • 16

    2. Wanita Usia Subur

    a. Pengertian Wanita Usia Subur

    Wanita usia subur adalah wanita yang berumur antara 20 sampai

    49 tahun termasuk ibu hamil dan ibu nifas, calon pengantin (catin),

    remaja putri (dalam dan luar sekolah), pekerja wanita dan wanita usia

    subur yang tidak hamil (Depkes RI, 2006).

    Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ

    reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Pada

    wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria. Puncak

    kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita

    memiliki kesempatan 95% untuk hamil. Pada usia 30-an

    persentasenya menurun hingga 90%. Sedangkan memasuki usia 40,

    kesempatan hamil berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia 40

    wanita hanya punya maksimal 10% kesempatan untuk hamil. Masalah

    kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang sangat penting untuk

    diketahui (Suparyanto, 2011).

    b. Tanda-tanda Wanita Usia Subur

    Menurut Sarlina (2011), Untuk mengetahui tanda-tanda wanita subur

    antara lain :

    1) Siklus haid

    Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan

    biasanya subur. Satu putaran haid dimulai dari hari pertama

    keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali, yang

  • 17

    biasanya berlangsung selama 28 hingga 30 hari. Oleh karena itu

    siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk menandai

    seorang wanita subur atau tidak. Siklus menstruasi dipengaruhi

    oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen dan progesteron.

    Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada

    tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui beberapa indikator

    klinis seperti, perubahan suhu basal tubuh, perubahan sekresi

    lendir leher rahim (serviks), perubahan pada serviks, panjangnya

    siklus menstruasi (metode kalender) dan indikator minor

    kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.

    2) Alat pencatat kesuburan

    Kemajuan teknologi seperti ovulation thermometer juga

    dapat di jadikan sebagai alat untuk mendeteksi kesuburan

    seorang wanita. Thermometer ini akan mencatat perubahan suhu

    badan saat wanita mengeluarkan benih atau sel telur. Bila benih

    keluar, biasanya thermometer akan mencatat kenaikan suhu

    sebanyak 0,2c selama 10 hari. Namun jika wanita tersebut tidak

    mengalami perubahan suhu badan pada masa subur, berarti

    wanita tersebut tidak subur.

    3) Tes Darah

    Wanita yang siklus haidnya tidak teratur, seperti datangnya

    haid tiga bulan sekali atau enam bulan sekali biasanya tidak

    subur. Jika dalam kondisi seperti ini, beberapa tes darah perlu

  • 18

    dilakukan untuk mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklus

    haid. Tes darah dilakukan untuk mengetahui kandungan hormon

    yang berperan pada kesuburan seorang wanita.

    4) Pemeriksaan fisik

    Untuk mengetahui seorang wanita subur juga dapat

    diketahui dari organ tubuh seorang wanita. Beberapa organ

    tubuh, seperti buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ

    reproduksi. Kelenjar tiroid yang mengeluarkan hormon tiroksin

    berlebihan akan mengganggu proses pelepasan sel telur.

    Sedangkan pemeriksaan buah dada ditujukan untuk mengetahui

    hormon prolaktin di mana kandungan hormon prolaktin yang

    tinggi akan mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu,

    pemeriksaan sistem reproduksi juga perlu dilakukan untuk

    mengetahui sistem reproduksinya normal atau tidak.

    5) Track record

    Wanita yang pernah mengalami keguguran, baik disengaja

    ataupun tidak, peluang terjangkit kuman pada saluran reproduksi

    akan tinggi. Kuman ini akan menyebabkan kerusakan dan

    penyumbatan saluran reproduksi.

  • 19

    3. Keluarga Berencana

    a. Pengertian Keluarga Berencana

    Menurut Depkes RI (2010), adalah bagian yang terpadu

    (integral) dalam program pembangunan nasional dan bertujuan

    untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial

    budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang

    baik dengan kemampuan produksi nasional (Handayani, 2010).

    b. Tujuan Keluarga Berencana

    Menurut Handayani (2010), menyebutkan bahwa tujuan

    program KB secara umum untuk 5 tahun kedepan adalah untuk

    mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun kembali

    dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB

    dimasa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015.

    Sedangkan tujuan program KB secara filosofis adalah :

    1) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan

    keluarga kecil yang bahagia dan kesejahteraan melalui

    pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk

    Indonesia.

    2) Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumberdaya manusia

    yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

  • 20

    4. Kontrasepsi

    a. Pengertian Kontrasepsi

    Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya

    kehamilan, bersifat permanen maupun sementara dan merupakan

    salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas

    (Wiknjosastro, 2007).

    kontra

    konsepsi

    sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah

    menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya

    pertemuan antara sel telur dengan sel sperma (Suratun dkk, 2008).

    Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau

    melawan, sedangkan kontrasepsi adalah pertemuan antara sel telur

    (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang

    mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah

    menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat

    pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut

    (BKKBN, 2008).

  • 21

    b. Macam-macam Kontrasepsi

    Menurut Handayani (2010), terdapat beberapa macam alat

    kontrasepsi yang dapat digunakan, antara lain :

    1) Metoda Alamiah

    a) Metode Kalender

    Metode kalender adalah metode yang digunakan

    berdasarkan masa subur dimana harus menghindari hubungan

    seksual tanpa perlindungan kontrasepsi pada hari ke 8-19

    siklus menstruasinya.

    b) Metode Suhu Basal Badan (THERMAL)

    Suatu metode kontrasepsi yang dilakukan dengan

    mengukur suhu tubuh untuk mengetahui suhu tubuh basal,

    untuk menentukan masa ovulasi. Sebelum perubahan suhu

    basal tubuh terjadi pe -0,5C)

    di atas 6 kali perubahan suhu sebelumnya yang diukur.

    c) Metode Lendir Cervik (Metode Ovulasi Billings/ MOB)

    Metode kontrasepsi dengan menghubungkan

    pengawasan terhadap perubahan lendir serviks wanita yang

    dapat dideteksi di vulva. Didasarkan pada pengenalan

    terhadap perubahan lendir serviks selama siklus menstruasi

    yang menggambarkan masa subur dalam siklus dan waktu

    fertilitas maksimal dalam masa subur.

  • 22

    d) Metode Symto Termal

    Metode kontrasepsi yang dilakukan dengan mengamati

    perubahan lendir dan perubahan suhu badan tubuh.

    3) Metode Barier

    a) Kondom

    Kondom adalah suatu selubung atau sarung karet yang

    terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik

    (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang

    pada penis atau vagina pada saat berhubungan seksual.

    b) Diafragma

    Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat

    dari lateks (karet) yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum

    melakukan hubungan seksual dan menutupi serviks.

    c) Spermisida

    Zat-zat kimia yang kerjanya melumpuhkan spermatozoa

    didalam vagina sebelum spermatozoa bergerak kedalam

    traktus genetalia interna.

    4) Metode Modern

    a) Kontrasepsi Pil

    Kontrasepsi pil adalah suatu cara kontrasepsi untuk

    wanita yang berbentuk pil atau tablet di dalam stip yang berisi

    gabungan hormone esterogen dan progresteron atau yang

  • 23

    hanya terdiri hormon progresteron saja (Pinem dkk, 2008).

    b) Kontrasepsi Suntikan

    Kontrasepsi suntik adalah yang sangat efektif karena

    angka kegagalannya penggunanya lebih kecil.

    c) Kontrasepsi Implan

    Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi yang

    diinsersikan tepat di bawah kulit, dilakukan pada bagian dalam

    lengan atas atau di bawah siku melalui insisi tunggal dalam

    bentuk kipas (Pinem, 2009).

    5) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

    AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan

    kedalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka

    panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif.

    6) Kontrasepsi Mantap (KONTAP)

    Kontrasepsi mantap adalah salah satu cara kontrasepsi

    dengan tindakan pembedahan atau dengan kata lain setiap

    tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau saluran

    mani yang mengakibatkan orang atau pasangan yang

    bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi

    (Saifuddin, 2006).

  • 24

    5. Metode Kontrasepsi Implan

    a. Pengertian

    Implan adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit,

    terdiri dari 6 batang, 4 batang bahkan 1 batang kapsul silastik,

    dimana setiap kapsulnya berisi levonorgestrel sebanyak 36

    (Suratun dkk, 2008).

    Implan adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa

    susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon,

    dipasang pada lengan atas (Handayani, 2010)

    b. Mekanisme kerja Implan

    Menurut Handayani (2010), mekanisme kerja Implan yaitu :

    1) Menghambat ovulasi.

    2) Perubahan lendir serviks menjadi kental dan sedikit.

    3) Menghambat perkembangan siklis dari endometrium.

    c. Jenis-Jenis Implan

    Menurut Saifuddin (2006), macam-macam implan ada beberapa

    antara lain:

    1) Norplant

    Terdiri dari 6 batang silastis lembut berongga dengan panjang 3,4

    cm dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg

    levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.

  • 25

    2) Implanon

    Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40

    mm dan diameter 2 mm yang di isi dengan 68 mg 3 keto-

    desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.

    3) Jadena dan indoplant

    Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonogestrel dan

    lama kerja 3 tahun.

    d Indikasi

    Menurut Handayani (2010), ada beberapa indikasi KB Implan, antara

    lain:

    1) Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka

    waktu yang lama tetapi tidak bersedia menjalani kontap/atau

    menggunakan AKDR.

    2) Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung

    estrogen.

    e. Kontra Indikasi

    Menurut Handayani (2010), ada beberapa kontra indikasi pemakaian

    KB Implan, yaitu:

    1) Kehamilan atau disangka hamil.

    2) Penderita penyakit hati akut.

    3) Kanker payudara.

    4) Kelainan jiwa.

    5) Penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus.

  • 26

    6) Penyakit trombo emboli.

    7) Riwayat kehamilan ektopik.

    f. Waktu mulai menggunakan Implan

    Menurut Handayani (2010), waktu pemakaian KB Implan yang baik

    adalah sebagai berikut:

    1) Sewaktu haid berlangsung.

    2) Setiap saat asal diyakini klien tidak hamil.

    3) Bila menyusui : 6 minggu-6 bulan pasca salin.

    4) Saat ganti cara dari metode yang lain.

    5) Pasca keguguran.

    g. Efek samping Implan

    Efek samping Implan antara lain :

    1) Amenore

    Amenore adalah tidak datangnya haid selama akseptor

    mengikuti KB Implan selama 3 bulan berturut-turut atau lebih

    (Suratun dkk, 2008).

    2) Perdarahan bercak (spotting) ringan.

    Spotting adalah bercak-bercak perdarahan diluar haid yang

    terjadi selama akseptor menggunakan KB Implan

    (Suratun dkk, 2008).

  • 27

    3) Pertambahan atau Kehilangan berat badan.

    Berat badan bertambah atau menurun beberapa kilogram dalam

    beberapa bulan setelah pemakaian KB Implan. Perhatikan diet

    klien bila perubahan BB terlalu mencolok. Bila BB berlebihan,

    hentikan pemakaian dan anjurkan metode kontrasepsi yang lain

    (Handayani, 2010).

    4) Ekspulsi

    Cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah kapsul yang lain

    masih ditempat, dan apakah terdapat tanda-tanda infeksi daerah

    insersi. Bila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada

    tempatnya, pasang kapsul baru 1 buah pada tempat insersi yang

    berbeda. Bila ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan

    pasang kapsul baru pada lengan yang lain atau ganti cara

    (Handayani, 2010).

    5) Infeksi pada daerah insersi

    Bila infeksi tanpa nanah : bersihkan dengan sabun dan air atau

    antiseptic, berikan antibiotik yang sesuai untuk 7 hari, Implan

    jangan dilepas dan minta klien kontrol 1 minggu lagi. Bila ada

    abses : Bersihkan dengan antiseptic, insisi dan alirkan pus keluar,

    cabut implan, lakukan perawatan luka, dan antibiotika oral 7 hari

    (Handayani, 2010).

  • 28

    h. Keuntungan Implan

    Menurut Handayani (2010), ada beberapa keuntungan KB Implan

    antara lain :

    1) Cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang

    mengandung estrogen.

    2) Dapat digunakan untuk jangka waktu panjang 5 tahun dan

    bersifat reversibel.

    3) Efek kontraseptif segera berakhir setelah implannya dikeluarkan.

    4) Perdarahan terjadi lebih ringan, tidak menaikkan darah.

    5) Resiko terjadinya kehamilan ektopik lebih kecil jika

    dibandingkan dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim.

    i. Kerugian Implan

    Menurut Handayani (2010), ada beberapa kerugian dari Implan

    adalah:

    1) Susuk KB atau Implan harus dipasang atau diangkat oleh

    petugas kesehatan yang terlatih.

    2) Lebih mahal.

    3) Sering timbul perubahan pola haid.

    4) Akseptor tidak dapat menghentikan Implant sekehendaknya

    sendiri.

    5) Beberapa orang wanita mungkin segan untuk menanyakannya

    karena kurang mengenalnya.

  • 29

    j. Efektifitas

    Menurut Handayani (2010), Efektivitas Implan yaitu :

    1) Efektivitasnya tinggi, angka kegagalan norplant < 1 per 100

    wanita pertahun dalam 5 tahun pertama.

    2) Efektivitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada

    tahun ke 6 kira-kira 2,5-3% akseptor menjadi hamil.

    k Reserbilitas

    Segera setelah implant atau norplant diangkat, fertilitas dapat

    kembali normal, dengan kata lain, implant atau norplant tidak

    mengganggu kembalinya fertilitas (Saifuddin, 2006).

    l. Pemasangan Implan

    Pemasangan Implan biasanya dilakukan dibagian atas (bawah

    kulit) pada lengan kiri wanita (lengan kanan bagian yang kidal), agar

    tidak menggangu kegiatan. Sebelum pemasangan dilakukan

    pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk

    mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap

    bersih kering dan tidak boleh terkena air selama 5 hari. Pemeriksaan

    ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah

    itu setahun sekali selama pemakaian dan setelah habis masa

    penggunaan implan harus diambil atau di lepas (Maharani, 2011).

  • 30

    B. Kerangka Teori

    Gambar 2.1 Kerangka Teori

    Modifikasi (Notoatmodjo, 2010)

    Faktor-faktor yang

    mempengaruhi pengetahuan :

    1. Pendidikan

    2. Pekerjaan

    3. Umur

    4. Lingkungan

    5. Sosial Budaya

    Pengetahuan

    WUS :

    1. Pengertian

    2. Tanda-tanda

    wanita usia

    subur

    Sumber

    Pengetahuan :

    1. Tradisi

    2. Autoritas

    3. Pengalaman

    seseorang

    4. Trial dan

    error

    5. Alasan yang

    logis

    6. Metode

    Ilmiah

    Keluarga Berencana

    1. Pengertian

    2. Tujuan

    Kontrasepsi :

    1. Pengertian

    2. Jenis

    Kontrasepsi

    Metode Kontrasepsi

    Implan :

    1. Pengertian

    2. Mekanisme

    Kerja

    3. Jenis Implan

    4. Indikasi

    5. Kontra

    Indikasi

    6. Waktu

    menggunakan

    7. Efek Samping

    8. Keuntungan

    9. Kerugian

    10. Efektifitas

    11. Reserbilitas

    12. Pemasangan

  • 31

    C. Kerangka Konsep penelitian

    a

    Keterangan :

    : Diteliti

    : Tidak diteliti

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

    Tingkat Pengetahuan WUS

    tentang KB Implan

    1. Baik

    2. Cukup

    3. Kurang

    Faktor-faktor yang

    mempengaruhi pengetahuan :

    1. Pendidikan

    2. Pekerjaan

    3. Umur

    4. Lingkungan

    5. Sosial Budaya

  • BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian

    Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif

    kuantitatif. Metode deskriptif kuantiatif adalah suatu penelitian yang

    dilakukan dengan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

    diskripsi suatu keaadaan sumber obyektif. Metode ini digunakan untuk

    memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapai pada

    situasi sekarang (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB Implan.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi dan waktu penelitian merupakan rencana tentang tempat dan

    jadwal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan

    penelitiannya (Hidayat, 2008).

    1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan,

    Kabupaten Ngawi.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2011-15 Mei

    2012.

    32

  • 33

    C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

    obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulan (Sugiyono, 2010).

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wanita Usia Subur

    di Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi. Besar

    populasi yang diteliti adalah 1570 orang.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

    yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi

    (Notoatmodjo, 2010).

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

    oleh populasi (Sugiyono, 2010).

    Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya

    besar, maka dapat diambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada

    kemampuan peneliti. Pada penelitian ini penulis mengambil sampel

    sebesar 10% dari seluruh populasi yang ada. Sehingga 10% dari 1570

    wanita usia subur adalah 157 responden.

  • 34

    a. Kriteria inklusi :

    1) Wanita yang berusia 20-45 tahun yang tinggal di Desa

    Mantingan sekurang-kurangnya 1 tahun.

    2) Bersedia menjadi responden

    3) Memahami bahasa Indonesia dan dapat membaca

    4) Sehat jasmani dan rohani

    b. Kriteria eksklusi :

    1) Wanita usia subur yang tidak bersedia menjadi responden

    2) Tidak memahami bahasa Indonesia dan membaca

    3) Mengalami gangguan jiwa

    3. Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik Pengambilan Sampel adalah suatu proses seleksi sampel

    yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga

    jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada

    (Hidayat, 2008).

    Karena keterbatasan waktu dan dana, maka pengambilan sampel

    dalam penelitian ini menggunakan teknik Quota sampling yaitu

    pengambilan sampel dengan menentukan ciri-ciri tertentu sampai

    terpenuhi jumlah kuota yang telah ditentukan (Hidayat, 2008).

  • 35

    D. Instrumen Penelitian

    Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

    kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana

    sudah terdapat jawabannya, sehingga mereka tinggal memilih. Kuesioner

    yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur

    menggunakan p Jenis pernyataan

    dalam kuesioner ini bisa pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan

    0. Sedangkan untuk pernyataan negatif, apabila responden memilih pilihan

    Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih

    dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti

    sejenis di luar lokasi penelitian. Dalam penelitian ini uji validitas dan

    reabilitas akan dilakukan di Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan

    Kabupaten Ngawi, dengan jumlah responden 30.

  • 36

    Tabel 3.1

    Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner

    No Variabel Indikator No Item Jumlah

    1 Pengetahuan wanita usia

    subur tentang

    KB Implan

    1. Pengertian wanita usia

    subur

    2. Pengertia KB

    3. Tujuan KB

    4. Pengertian kontrasepsi

    5. Macam-macam

    kontrasepsi

    6. Pengertian KB Implan

    7. Mekanisme

    8. Jenis-jenis KB Implan

    9. Indikasi

    10. Kontra Indikasi

    11. Waktu Menggunakan

    12. Efek Samping

    13. Keuntungan

    14. Kerugian

    15. Efektivitas

    16. Pemasangan Implan

    1

    2

    3, 4

    5

    6

    7, 8

    9

    10, 11, 12, 13, 14

    15, 16

    17, 18, 19

    20, 21

    22, 23

    24, 25, 26, 27

    28, 29, 30, 31, 32

    33

    34, 35

    1

    1

    2

    1

    1

    2

    1

    5

    2

    3

    2

    2

    4

    5

    1

    2

    Jumlah Total Soal 35

    1. Uji Validitas

    Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana

    instrument pengukur mampu mengukur sesuatu dan melakukannya

    dengan cermat (Riwidikdo, 2009).

    Pada skala pengukuran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

    (WUS) disusun suatu skala pengukuran dengan menggunakan

    kuesioner tertutup dengan tehnik memberikan tanda centang pada

    jawaban yang dianggap benar. Penelitian ini menggunakan uji validitas

  • 37

    dengan rumus product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai

    rhitung > rtabel. Rumus product moment adalah :

    Keterangan:

    rxy = Koefisien korelasi Product Moment

    N = Jumlah responden

    X = Skor pertanyaaan

    Y = Skor total pertanyaaan

    Untuk menarik kesimpulan mengenai validitas suatu item,

    statistik rhitung diperbandingkan dengan nilai rtabel untuk 30 responden

    dan signifikansi 5% yaitu sebesar 0,361. Kriteria pengambilan

    keputusan yang dipergunakan adalah jika nilai rhitung positif dan lebih

    besar dari rtabel, maka item x1 adalah valid. Setelah 35 soal dilakukan uji

    validitas didapatkan hasil 30 soal valid dan 5 soal tidak valid yaitu pada

    soal no 1, 10, 12, 14, 17 kemudian 5 soal tersebut dihilangkan.

    2. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

    alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Riwidikdo, 2009).

    Untuk mengetahui bahwa kuesioner tersebut cukup dapat dipercaya

    }Y - Y {N }X X {

    YX. - XY . N

    222 2N

    rxy

  • 38

    sebagai alat pengumpul data, maka dilakukan uji reliabilitas

    menggunakan model Alpha Cronbach dengan rumus :

    2

    2

    11 t

    i

    is

    s

    k

    kr

    Keterangan:

    ir : Koefisien reliabilitas yang dicari

    k : Jumlah butir pertanyaan

    2

    is : Variable butir-butir pertanyaan

    2

    ts : Variabel skor total test

    Kuesioner dinyatakan reliabel bila nilai > rkriteria

    (0,7) (Riwidikdo, 2009).

    Setelah 35 soal dilakukan uji reabilitas terhadap 30 responden di

    Desa Sambirejo dapat diperoleh hasil reliable karena besar Alpha

    Cronbach (0,861) > 0,7.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan menurut Riwidikdo (2009), merupakan kegiatan

    penelitian untuk mengumpulkan data.

    1. Data primer

    Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada

    peneliti. Data primer dari penelitian ini yaitu pengetahuan wanita usia

    subur yang diperoleh dari jawaban kuesioner tentang KB Implan.

  • 39

    2. Data sekunder

    Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung diberikan kepada

    peneliti. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan

    oleh pihak lain dari berbagai cara atau metode baik secara komersial

    maupun non komersial. Data sekunder dari penelitian ini yaitu data

    wanita usia subur usia 20-45 tahun.

    F. Variabel Penelitian

    Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

    tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).

    Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

    beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2009).

    Variabel dalam penelitian ini adalah variable tunggal, yaitu Tingkat

    Pengetahuan WUS tentang KB Implan di Desa Mantingan.

    G. Definisi Operasional

    Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara

    operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan

    pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan

    menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2008).

    Definisi pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :

  • 40

    Tabel 3.2

    Definisi Operasional Penelitian

    Variabel Definisi

    Operasional Alat Ukur

    Skala

    Ukur Hasil Ukur

    Tingkat

    Pengetahuan

    wanita usia

    subur

    Segala

    sesuatu yang

    diketahui

    oleh wanita

    usia subur

    tentang KB

    Implan

    Kuesioner Ordinal 1. Baik, bila nilai

    responden yang

    diperoleh adalah (x)

    > mean + 1 SD

    2. Cukup, bila nilai

    responden yang

    diperoleh adalah

    mean

    mean + 1 SD

    3. Kurang, bila nilai

    responden yang

    diperoleh (x) <

    mean 1 SD

    H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

    1. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data secara manual

    menurut Notoatmodjo (2010), antara lain :

    a. Editing (Penyuntingan data)

    Memeriksa hasil data yang diperoleh dan memperjelas pengecekan

    terhadap data yang telah dikumpulkan. Jika ada data yang tidak lengkap

    dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuisioner

    tersebut dikeluarkan.

  • 41

    b. Coding sheet (Membuat lembaran kode)

    Lembaran kode adalah instrument berupa kolom-kolom untuk merekam

    data secara manual.

    c. Data entry (Memasukkan data)

    Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode sesuai dengan

    jawaban masing-masing pertanyaan.

    d. Tabulating (Tabulasi)

    Kegiatan membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian.

    2. Analisis data

    Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel

    dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

    prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

    Menurut Riwidikdo (2009), menentukan tingkat pengetahuan

    berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuesioner dam nilainya

    berdasarkan rangking secara objektif dengan urutan sebagai berikut :

    a) Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) > mean + 1 SD.

    b) Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean SD x

    mean + 1 SD.

    c) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) < mean 1 SD

  • 42

    I. Etika Penelitian

    Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

    penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

    langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan

    (Hidayat, 2008). Setiap penelitian yang menggunakan obyek manusia tidak

    boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi,

    kemudian kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan

    pada masalah etika penelitian. Untuk penelitian ini menekankan pada

    masalah etika yang meliputi :

    1. Informent Consent (Lembar Persetujuan)

    Informent consent diberikan sebelum melakukan penelitian.

    Informent consent ini berupa lembar persetuan untuk menjadi responden.

    Pemberian informent consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud

    dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia,

    maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika

    responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan

    tersebut (Hidayat, 2008). Pada penelitian ini semua responden akan di

    beri lembar persetujuan.

    2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas)

  • 43

    Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

    pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada

    lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak

    akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data

    (Hidayat, 2008).

    3 Confidentiality (kerahasiaan hasil)

    Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus

    dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah

    dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,hanya kelompok data

    tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2008).

    Dalam penelitian ini kerahasiaan hasil atau informasi yang telah

    dikumpulkan dari setiap subyek akan di jamin oleh peneliti.

  • 44

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan,

    Kabupaten Ngawi. Desa Mantingan mempunyai luas wilayah 956.550 Ha.

    Desa Mantingan terdiri dari 7 dusun, 7 RW dan 15 RT. Adapun batas

    wilayah Desa Mantingan antara lain : Sebelah utara berbatasan dengan Desa

    Jatimulyo, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sambirejo, sebelah selatan

    berbatasan dengan Desa Kedungharjo, dan sebelah barat berbatasan dengan

    Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

    Jarak Desa Mantingan menuju Kecamatan 6 km. Desa Mantingan

    memiliki 1 puskesmas pembantu, dan puskesmas berada di wilayah

    kecamatan. Di Desa Mantingan terdapat 1 bidan desa yang selalu

    memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

    Jumlah penduduk Desa Mantingan adalah 7681 dengan rincian 3759

    laki-laki dan 3931 perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung

    dalam 1523 KK. Jumlah wanita usia subur sebanyak 1570 orang, akseptor

    KB aktif 1407 orang dan yang dijadikan sampel penelitian sebanyak 157

    orang.

  • 45

    B. Hasil Penelitian

    Setelah dilakukan analisa data terhadap tingkat pengetahuan wanita usia subur

    tentang KB Implan mendapatkan hasil mean 17,38 dan standart deviasi 4,20.

    Untuk mengetahui hasil mean dan standart deviasi secara manual, maka

    digunakan perhitungan sebagai berikut :

    x SD 1

    )( 22

    n

    n

    xx

    x 157

    2728

    x 17,38

    SD = 4,20

    Tabel 4.1

    Mean dan Standar Deviasi

    Variable Mean Standar deviasi

    Pengetahuan wanita usia

    subur tentang KB Implan

    17,38 4,20

    Sumber : Data primer

    Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden, maka digunakan

    perhitungan sebagai berikut :

    a. Baik : bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) > mean + 1 SD.

    : (x) > 17,38 + 1 x 4,20

    : (x) > 21,57

    n

    n

    i

    xi1

    156

    157

    744198450150

    1157

    157

    )2728(50150

    2

  • 46

    b. Cukup : bila nilai responden yang mean 1 x mean + 1 SD.

    : 17,38 1 x 4,20 17,38 + 1 x 4,20

    : 13,18 21,57

    c. Kurang : bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) < mean 1 SD.

    : 17,38 1 x 4,20

    : 13,18

    Sehingga didapat hasil tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB

    Implan dalam tabel dibawah ini.

    Tabel 4.2

    Tingkat Pengetahuan wanita usia subur tentang KB Implan.

    No. Pengatahuan Frekuensi Prosentase (%)

    1. Baik 22 14,0

    2. Cukup 111 70,7

    3. Kurang 24 15,3

    Jumlah 157 100

    Sumber: Data Primer

    Berdasarkan hasil penelitian dalam hal tingkat pengetahuan yang telah

    disajikan dalam bentuk tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar

    responden mempunyai pengetahuan cukup yaitu 111 responden (70,7%),

    sejumlah 22 responden (14,0%) berpengetahuan baik, serta 24 responden

    (15,3%) berpengetahuan kurang. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian

    besar pengetahuan wanita usia subur di Desa Mantingan mengenai KB Implan

    mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 111 responden (70,7%).

  • 47

    C. Pembahasan

    Penelitian mengenai tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang

    KB Implan di Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi ini,

    dilakukan terhadap 157 responden. Hasil penelitian berdasarkan tingkat

    pengetahuan wanita usia subur di Desa Mantingan tentang KB Implan yaitu:

    22 responden (14,0%) berpengetahuan baik, 111 responden (70,7%)

    berpengetahuan cukup, serta 24 responden (15,3%) berpengetahuan kurang.

    Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan adalah hasil penginderaan

    manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang

    dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Sedangkan menurut

    Wawan A dan M. Dewi (2010), Pengetahuan atau kognitif merupakan domain

    yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior).

    Menurut Wawan A dan M. Dewi (2010), faktor-faktor yang

    mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan

    dan sosial budaya. Seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan

    mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang

    yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Orang yang menekuni suatu bidang

    pekerjaan akan memiliki pengetahuan mengenai segala sesuatu mengenai apa

    yang dikerjakannya dan dengan bertambahnya usia seseorang, maka

    pemikirannya akan semakin berkembang sesuai dengan pengetahuan yang

    pernah didapat. Lingkungan akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku

    orang atau kelompok. Budaya berpengaruh terhadap pengetahuan karena

    informasi yang baru akan disaring dan disesuaikan dengan budaya yang ada.

  • 48

    Wanita usia subur adalah wanita yang berumur antara 20 sampai 49

    tahun termasuk ibu hamil dan ibu nifas, calon pengantin (catin), remaja putri

    (dalam dan luar sekolah), pekerja wanita dan wanita usia subur yang tidak

    hamil (Depkes RI, 2006).

    Implan adalah alat kontrasepsi yang diinsersikan tepat di bawah kulit,

    dilakukan pada bagian dalam lengan atas atau di bawah siku melalui insisi

    tunggal dalam bentuk kipas (Pinem, 2009).

    Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

    pengetahuan wanita usia subur di Desa Mantingan mengenai KB Implan

    berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 111 responden (70,7%). Hal ini

    dipengaruhi oleh faktor usia responden yaitu berusia 20-30 tahun, dimana

    rata-rata mereka sudah pernah mendapatkan informasi mengenai macam-

    macam alat kontrasepsi diantaranya adalah KB Implan. Walaupun demikian

    dari pihak tenaga kesehatan kurang memberikan penyuluhan dan informasi

    mengenai KB Implan sehingga menyebabkan pemahaman tentang KB Implan

    sedikit. Selain itu mereka juga kurang mendapatkan informasi dari media

    masa, seperti koran, radio maupun televisi. Selain itu juga dari WUS sendiri

    dorongan untuk memperoleh informasi tentang KB Implan sangat sedikit

    karena masih jarang wanita usia subur di Desa Mantingan yang menggunakan

    KB Implan.

  • 49

    D. Keterbatasan

    Dalam penelitian ini pun mempunyai keterbatasan, yaitu:

    1. Kendala penelitian

    Kendala dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan responden wanita

    usia subur, peneliti harus mendatangi dari rumah ke rumah, karena data

    sekunder yang didapat dari kelurahan hanya mencantumkan jumlah wanita

    usia subur saja.

    2. Kelemahan / keterbatasan selama proses penelitian

    a. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuisioner

    tertutup yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti untuk dipilih.

    Sehingga responden tidak dapat memberikan jawaban lain sesuai dengan

    keinginan responden.

    b. Variabel pada penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga

    penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

  • 50

    BAB V

    PENUTUP

    Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui

    tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB Impan di Desa Mantingan

    Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi maka peneliti mengambil sampel 157

    responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan

    saran sebagai berikut :

    A. Kesimpulan

    Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB

    Implan bahwa di Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi

    dapat disimpulkan.

    1. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB Implan pada tingkat

    baik sejumlah 22 responden (14%).

    2. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB Implan pada tingkat

    cukup sejumlah 111 responden (70,7%).

    3. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang KB Implan pada tingkat

    kurang sejumlah 24 responden (15,3%).

  • 51

    B. Saran

    Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran

    sebagai berikut :

    1. Bagi wanita usia subur (WUS)

    Diharapkan kepada Ibu agar lebih meningkatkan lagi pemahaman tentang

    KB Implan dan cara penggunaannya.

    2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)

    Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan dapat

    meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memberikan

    penyuluhan secara komprehensif serta dapat mempertahankan dan lebih

    meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan kontrasepsi

    khususnya kontrasepsi Implan sehingga dapat memberikan pelayanan

    kontrasepsi yang lebih bermutu.

    3. Bagi Institusi Pendidikan

    Hendaknya karya tulis ilmiah ini digunakan sebagai sumber bacaan atau

    referensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya

    tentang KB Implan.

    4. Bagi peneliti selanjutnya

    Diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang KB Implan

    dengan menambah jumlah sampel yang lebih banyak dan metode

    penelitian yang berbeda, dengan demikian dapat diperoleh hasil penelitian

    yang lebih sempurna.

  • 52

  • DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

    BKKBN. 2011. Informasi Pelayanan Kontrasepsi. http://www.bkkbn.go.id. diperoleh tanggal 3 januari 2012.

    Depkes RI. 2007. Angka Kematian Ibu. http://www.kesehatanibu.depkes.go.id. diperoleh tanggal 3 januari 2012

    Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan KB Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihana.

    Hartanto, H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

    Hidayat, A. A. 2008. Metode Penelitian Kebidanan teknik analisis Data. Jakarta : Selemba Medika.

    Maharani, L. 2011. KTI Tingkat Pengetahuan PUS dalam Penggunaan Kontrasepsi Implant di Puskesmas Pintu Angin Kota Sibolga. http://kti-

    akbid.blogspot.com. Diperoleh tanggal 26 Desember 2011.

    Notoadmojo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi 10. Jakarta :

    Rineka Cipta.

    Nurhidayah, L. 2005. Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Tentang Metode KB

    Implant Di Desa Pecangakan Kecamatan Comal. Yogyakarta, FK UGM. Karya Tulis Ilmiah.

    Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. edisi 2. Salemba Medika : Jakarta.

    Pinem, S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Medika.

    Riwidikdo, H. 2009. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihana.

    Saifuddin, AB. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina Pustaka.

    Sarlina, E. 2011. Wanita Usia Subur. (http//ekasarlina.blogspot.com). tanggal akses 2 maret 2011.

  • Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Gravindo : Jakarta.

    Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. edisi 2.

    Bandung: Alfabeta.

    Suparyanto. 2011. Wanita Usia Subur. http://womenhealth.blogspot.com. tanggal

    akses 2 maret 2011.

    Suratun, S. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.

    Jakarta: Trans Info Media.

    Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

    Wawan, A. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Muha Medika.

  • LEMBAR KUESIONER

    TINGKAT PENGETAHUAN WUS TENGTANG KB IMPLANT

    DI DESA MANTINGAN KECAMATAN MANTINGAN

    KABUPATEN NGAWI

    TAHUN 2012

    PETUNJUK PENGISIAN

    a. Tuliskan identitas anda pada tempat yang sudah disediakan.

    b. Bacalah setiap pernyataan dalam kolom dengan teliti sehingga anda

    memahaminya, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai

    dengan pendapat anda.

    c. Berilah tanda ( ) pada kolom (B/Ya) jika pernyataan anda anggap benar dan

    tanda ( ) pada kolom (S/Tidak) jika pernyataan anda anggap salah.

    d. Identitas dan data yang anda berikan akan dijamin kerahasiaannya.

    e. Untuk kelancaran penelitian ini mohon semua pernyataan anda beri

    tanggapan, jangan sampai ada yang terlewatkan.

    f. Selamat mengerjakan dan terima kasih atas kesediaan anda untuk mengisi

    angket ini.

    A. IDENTITAS RESPONDEN

    1. Identitas Ibu

    No. Responden :

    Umur : 30 tahun

    Pendidikan : SD

    SMP

    SMA/SMK

    PT

  • B. PENGETAHUAN RESPONDEN

    No Pernyataan B S

    1 Wanita usia subur adalah wanita yang berusia antara 20-49

    tahun

    2 Keluarga Berencana adalah bagian yang terpadu dalam

    program pembangunan nasional

    3 Program KB menganjurkan untuk mempunyai 3 anak cukup

    4 Program KB diadakan untuk mengatur jarak kelahiran anak

    5 Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya

    kehamilan

    6 Implan, IUD, MOW, MOP merupakan metode kontrasepsi

    jangka pendek

    7 Susuk KB adalah kontrasepsi yang berisi hormon

    8 Susuk KB adalah kontrasepsi yang dipasang didalam rahim

    9 Implan tidak dapat mengurangi transportasi sperma

    10 Jenis-jenis Implan antara lain : norplant, implanont, janeda,

    indoplant.

    11 Susuk KB yang dikenal sekarang ada beberapa macam yang

    1 batang, 2 batang, 6 batang

    12 Janeda adalah kontrasepsi yang terdiri dari 2 batang

    13 Implanon dapat dipakai maksimal 3 tahun

    14 Pemakaian susuk KB 2 batang dapat dipakai maksimal 2

    tahun

    15 Pemasangan susuk KB sebaiknya setelah mempunyai satu

    anak

    16 Wanita yang tidak boleh menggunakan KB pil boleh

    menggunakan KB Implan

    17 Ibu yang sedang menyusui tidak boleh menggunakan susuk

    KB dikarenakan dapat menghambat produksi ASI

    18 Susuk KB dapat dipasang pada penderita kencing manis

  • 19 Susuk KB dapat dipasang pada wanita yang mengalami

    kelainan haid

    20 Sewaktu haid berlangsung KB Implan dapat dipasang

    21 Susuk KB tidak boleh dipasang pada ibu pasca keguguran

    22 Susuk KB menyebabkan perdarahan yang tidak teratur

    23 Susuk KB menyebabkan pertambahan berat badan

    24 Angka kegagalan KB Implan relatif lebih rendah dibanding

    kontrasepsi lain

    25 Susuk KB tidak dapat dicabut setiap saat

    26 Susuk KB mengganggu kegiatan senggama

    27 Pengembalian kesuburan sangat cepat setelah KB Implan

    dicabut

    28 KB Implan tidak dapat memberi perlindungan pada

    penularan penyakit seksual

    29 Pemasangan KB Implan dapat dilakukan oleh semua tenaga

    kesehatan

    30 KB Implan lebih murah dibanding metode kontrasepsi yang

    lain

    31 Susuk KB tidak menyebabkan perubahan pola haid

    32 Jika memakai KB Implan sebaiknya tidak diperiksa secara

    berkala

    33 KB Implan merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya

    gunanya

    34 Tempat pelayanan KB susuk dirumah sakit atau puskesmas

    35 Susuk KB dapat di pasang di bagian atas lengan kanan

  • KUNCI JAWABAN

    1. Benar 11. Salah 21. Salah 31. Salah

    2. Benar 12. Benar 22. Benar 32. Salah

    3. Salah 13. Salah 23. Benar 33. Benar

    4. Benar 14. Benar 24. Benar 34. Benar

    5. Benar 15. Salah 25. Salah 35. Salah

    6. Salah 16. Benar 26. Salah

    7. Benar 17. Salah 27. Benar

    8. Salah 18. Salah 28. Benar

    9. Salah 19. Salah 29. Salah

    10. Benar 20. Benar 30. Salah

  • No Respondenx1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8

    1 0 1 1 1 1 0 1 1

    2 0 0 1 1 1 0 1 1

    3 1 1 1 1 0 0 1 1

    4 1 1 1 1 1 1 1 1

    5 1 1 1 1 1 1 1 1

    6 1 1 1 1 1 1 1 1

    7 1 0 1 1 1 1 0 1

    8 1 0 1 1 1 0 0 1

    9 1 1 1 1 1 1 1 1

    10 1 1 0 1 1 1 1 1

    11 1 1 1 1 1 1 1 1

    12 1 1 1 1 1 0 1 1

    13 0 1 1 1 1 1 1 1

    14 1 1 1 1 1 1 1 1

    15 0 1 1 1 1 1 1 1

    16 0 1 0 1 1 0 1 1

    17 0 1 0 1 1 0 0 1

    18 1 1 1 1 1 0 1 1

    19 1 1 1 1 0 0 0 1

    20 1 1 0 1 1 1 1 1

    21 0 1 1 1 1 0 1 1

    22 0 1 1 1 1 0 1 1

    23 1 1 1 1 1 0 1 1

    24 0 1 1 1 1 1 0 1

    25 1 1 1 1 1 1 1 1

    26 1 1 1 1 1 1 1 1

    27 1 1 1 1 1 1 1 1

    28 1 1 1 1 1 1 1 1

    29 1 0 1 1 1 1 1 1

    30 1 1 1 1 1 0 0 0

  • x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17

    0 1 1 0 0 1 0 1 1

    0 1 1 0 0 1 0 1 1

    0 1 0 1 1 1 0 1 1

    0 1 1 1 1 1 0 1 1

    0 1 1 1 1 1 0 1 1

    0 1 1 1 1 1 0 1 1

    0 1 0 0 1 1 1 0 1

    0 0 0 1 0 0 0 1 1

    0 1 0 0 0 1 0 0 1

    1 0 0 0 1 1 0 1 0

    1 0 0 1 1 0 0 0 1

    0 0 0 1 0 0 0 0 0

    1 0 0 1 0 0 0 0 0

    0 0 0 1 0 0 0 1 0

    1 1 0 1 0 0 0 0 0

    0 1 0 1 0 1 0 1 1

    0 0 0 1 0 1 0 1 1

    0 1 0 1 1 1 0 1 1

    1 0 0 0 0 1 0 1 1

    1 1 0 0 0 1 0 1 1

    0 1 1 0 0 1 0 1 1

    0 1 1 0 0 1 0 1 1

    0 1 0 1 1 1 0 1 1

    0 1 1 0 0 1 0 1 1

    0 1 0 1 0 1 1 0 1

    0 1 0 1 0 0 0 0 1

    1 1 1 1 0 1 1 0 1

    1 1 0 1 1 0 1 0 1

    1 1 1 0 0 0 0 1 1

    1 1 1 1 0 0 1 1 0

  • x18 x19 x20 x21 x22 x23 x24 x25 x26

    1 1 1 0 1 1 1 1 1

    1 0 1 1 1 1 1 1 1

    0 0 1 0 0 1 1 0 1

    0 0 1 0 0 1 1 0 1

    0 0 1 0 0 1 1 0 1

    0 0 1 0 0 1 1 0 1

    0 0 0 1 0 0 0 0 0

    0 0 0 0 0 0 1 0 0

    0 1 1 0 0 0 1 0 1

    1 1 0 1 1 1 1 1 1

    1 0 1 0 1 1 0 0 1

    1 0 1 1 1 1 1 1 1

    1 0 1 1 1 1 1 1 0

    0 0 1 1 1 1 1 0 0

    0 0 1 0 1 1 1 0 0

    1 0 0 0 0 0 1 1 1

    1 0 1 0 1 0 1 1 1

    0 0 1 0 0 0 1 1 0

    0 0 1 0 0 0 1 0 0

    1 0 1 0 0 0 0 1 0

    1 0 1 1 1 1 1 1 1

    1 0 1 1 1 1 1 1 1

    0 0 1 0 1 1 1 1 1

    0 0 1 1 1 1 1 1 1

    1 1 1 0 1 1 1 1 1

    1 1 1 0 1 1 1 1 1

    1 0 1 0 0 1 0 0 0

    1 0 1 0 1 1 0 0 0

    1 0 1 0 1 0 0 0 1

    1 0 0 1 1 1 1 1 0

  • x27 x28 x29 x30 x31 x32 x33 x34 x35

    1 1 1 0 1 1 1 1 1

    1 1 1 0 1 1 1 0 1

    0 1 1 1 1 0 1 1 1

    0 1 1 1 1 0 1 1 1

    0 1 1 1 1 0 1 1 1

    0 1 1 1 1 0 1 1 1

    0 0 0 0 0 0 0 1 0

    0 0 0 1 0 0 0 0 0

    1 1 1 1 0 0 1 1 1

    1 1 1 1 1 1 1 0 1

    0 1 1 1 0 1 1 0 1

    0 1 1 1 1 0 1 0 1

    0 0 0 1 0 0 1 0 1

    0 1 0 0 0 0 1 0 0

    1 1 0 1 0 0 1 1 1

    1 0 0 0 0 1 1 1 1

    1 0 0 0 1 0 1 1 1

    1 1 0 1 0 0 1 1 1

    1 0 0 0 0 1 1 1 1

    1 1 0 0 0 0 1 1 1

    1 1 1 0 1 1 1 0 1

    1 1 1 0 1 1 1 0 1

    1 0 0 0 0 0 0 1 1

    1 1 0 1 1 1 1 0 1

    0 1 1 1 1 1 0 1 1

    0 1 1 1 1 1 0 1 1

    1 0 0 0 1 1 0 1 1

    1 0 0 0 1 0 1 1 1

    0 0 0 0 1 1 1 1 0

    1 1 0 0 0 0 1 1 0

  • Jumlah

    27

    25

    23

    26

    26

    26

    13

    10

    22

    27

    23

    22

    19

    17

    20

    19

    19

    22

    16

    20

    26

    26

    22

    25

    28

    26

    23

    23

    20

    21