01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.unlocked (1).pdf

72
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI EKSKLUSIF DI RUMAH BERSALIN MARGA WALUYA SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : IIN FITRI ASARI NIM. B10.083 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Upload: rika

Post on 13-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • i

    TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III

    TENTANG ASI EKSKLUSIF DI RUMAH BERSALIN

    MARGA WALUYA SURAKARTA

    TAHUN 2013

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

    Pendidikan Diploma III Kebidanan

    Disusun Oleh :

    IIN FITRI ASARI

    NIM. B10.083

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2013

  • ii

  • iii

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Tingkat Pengetahuan Ibu hamil trimester III

    tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013.

    Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

    sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma

    Husada Surakarta.

    Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

    pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

    itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

    Surakarta.

    2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes

    Kusuma Husada Surakarta

    3. Ibu Anis Nurhidayati,S.ST.,M.Kes selaku Dosen pembimbing yang telah

    meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

    penulis.

    4. Ibu Trisiwi Tjipto Palupi SST.,SKM selaku pemilik RB Marga Waluya

    Surakarta yang telah bersedia memberika ijin pada penulis dalam pengambilan

    data.

    5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

    Surakarta atas segala batuan yang telah diberikan.

  • v

    6. Bagi perpustakaan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan

    yang telah diberikan.

    7. Ibu hamil trimester III yang berkunjung di Rumah Bersalin Marga Waluya

    Surakarta selaku responden yang telah membantu memberi informasi tentang

    ASI Eksklusif.

    8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

    menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

    Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh

    karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga

    Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Surakarta, Mei 2013

    Penulis

  • vi

    Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

    Iin Fitri Asari

    B10083

    TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI

    EKSKLUSIF DI RUMAH BERSALIN MARGA WALUYA

    SURAKARTA TAHUN 2013

    (xii + 56 halaman + 14 lampiran + 8 tabel + 2 gambar)

    ABSTRAK

    Latar Belakang: Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia angka kematian

    bayi di Indonesia pada tahun 2007 yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup. Tingginya

    kematian bayi dan neonatal disebabkan oleh rendahnya status gizi ibu hamil,

    rendahnya pemberian ASI, diare, asfiksia, ISPA. Pemberian ASI membantu bayi

    memulai kehidupan dengan baik, memberikan ASI Eksklusif akan menjamin

    nutrisi yang ideal, meningkatkan daya tahan tubuh bayi, membantu ibu

    memulihkan dari proses persalinan dan meningkatkan jalinan kasih sayang antara

    ibu dan bayi. Rendahnya cakupan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif

    dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang ASI Eksklusif,

    Rumah Sakit yang tidak memberlakukan rooming in, fasilitas kesehatan yang

    memberikan susu formula pada bayi baru lahir dan ibu bekerja. Berdasarkan studi

    pendahuluan dari 10 ibu hamil, 3 berpengetahuan baik dan 7 berpengetahuan

    kurang tentang manfaat dan cara pemberian ASI Eksklusif belum mengetahui.

    Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

    Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan baik, cukup

    dan kurang.

    Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

    kuantitatif, dilakukan di RB Marga Waluya Surakarta pada tanggal 6 Februari-6

    Maret 2013. Jumlah sampel 32 ibu hamil trimester III, teknik pengambilan sampel

    menggunakan sampling jenuh. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner, variabel

    yang digunakan adalah variabel tunggal sedangkan analisis data dilakukan dengan

    analisis univariat.

    Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

    Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta dapat dikategorikan baik sebanyak 5

    responden (15,6%), pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (65,6%) dan

    pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (18,8%).

    Kesimpulan: Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

    Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta dapat dikategorikan cukup sebanyak 21

    responden (65,6%).

    Kata kunci : Pengetahuan, Ibu hamil Trimester III, ASI Eksklusif

    Kepustakaan : 23 literatur (2005-2012)

  • vii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Hidup adalah proses meniru sampai kamu sulit untuk ditiru.

    Jika kamu jadi orang yang buruk jangan jadi diri sendiri tapi jadilah dia yang

    selalu berusaha lebih baik.

    Hidup adalah suatu tantangan, yang harus diraih dengan perjuangan.

    PERSEMBAHAN

    Ibu, Bapak dan adiku tercinta serta keluarga

    besarku, Terimakasih atas doa restunya dan kasih

    sayang selama ini.

    Ibu Anis Nurhidayati SST.M Kes Terimakasih atas

    bimbingan yang sangat berharga selama

    penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah sampai

    terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

    Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemaniku

    dan menyayangiku di saat suka dan duka kasih

    untuk kalian semua.

    Almamater tercinta.

  • viii

    viviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

  • ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

    ABSTRAK ...................................................................................................... vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

    CURRICULUM VITAE ................................................................................. viii

    DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

    B. Perumusan Masalah .................................................................. 4

    C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

    D. Manfaat penelitian .................................................................... 5

    E. Keaslian Penelitian ................................................................... 6

    F. Sistematika Penulisan ............................................................... 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjuan Teori ............................................................................ 9

    1. Pengetahuan ...................................................................... 9

    2. Kehamilan ......................................................................... 18

  • x

    3. ASI Eksklusif .................................................................... 23

    B. Kerangka Teori ........................................................................ 34

    C. Kerangka Konsep .................................................................... 35

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................ 36

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 36

    C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 37

    D. Istrumen Penelitian ................................................................... 38

    E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 42

    F. Variabel Penelitian ................................................................... 43

    G. Definisi Operasional ................................................................. 43

    H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................... 44

    I. Etika Penelitian ......................................................................... 47

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Penelitian .................................................... 48

    B. Hasil Penelitian ......................................................................... 48

    C. Pembahasan .............................................................................. 51

    D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 54

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................... 55

    B. Saran ......................................................................................... 55

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner Uji Coba Instrument ......................................... 39

    Table 3.2 Kisi-kisi kuisioner Penelitian ........................................................... 40

    Tabel 3.3 Definisi operasional tingkat pengetahuan ....................................... 43

    Table 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur...................................... 49

    Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ............................ 49

    Table 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan .............................. 50

    Tabel 4.4 Mean dan Standar Devisiasi ............................................................. 50

    Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

    Trimester III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya

    Surakarta ......................................................................................... 51

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 34

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 35

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

    Lampiran 2 : Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal

    Lampiran 3 : Surat Balasan dari Rumah Bersalin

    Lampiran 4 : Permohonan ijin Uji Coba Instrumen

    Lampiran 5 : Surat Balasan dari lahan Uji Coba Instrumen

    Lampiran 6 : Surat Permohonan ijin Pengunaan lahan

    Lampiran 7 : Surat Balasan dari lahan

    Lampiran 8 : Surat Permohonan Responden

    Lampiran 9 : Surat Persetujuan Responden

    Lampiran 10 : Kuesioner Uji Coba Instrumen

    Lampiran 11 : Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen

    Lampiran 12 : Kuesioner Penelitian

    Lampiran 13 : Kunci Jawaban Kuesioner Penelitian

    Lampiran 14: Data Tabulasi Uji Coba Instrumen

    Lampiran 15 : Hasil Uji Validitas

    Lampiran 16 : Hasil Uji Reliabilitas

    Lampiran 17 : Data Tabulasi Hasil Penelitian

    Lampiran 18 : Lembar Hasil Perhitungan

    Lampiran 19 : Lembar Konsultasi Proposal

    Lampiran 20 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

    2007 menunjukan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 menjadi

    34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, namun masih jauh lebih tinggi

    dari target AKB dalam Milenium Development Goals (MDGs) pada tahun

    2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu, angka kematian

    neonatal menurun sedikit dari 20 menjadi 19 per 1000 kelahiran hidup pada

    tahun 2007. Tingginya kematian bayi dan neonatal disebabkan oleh masih

    rendahnya status gizi ibu hamil, masih rendahnya pemberian Air Susu Ibu

    (ASI) eksklusif, masih tingginya angka kesakitan terutama diare, asfiksia dan

    infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) (Depkes RI, 2009).

    Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

    2006-2007, jumlah pemberian ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif pada bayi

    dibawah usia dua bulan mencakup 67% dari total bayi yang ada. Presentasi

    tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi, yakni 54% pada

    bayi usia 2-3 bulan dan 19% pada bayi usia 7-9 bulan, yang lebih

    memprihatinkan 13% bayi dibawah 2 bulan telah diberi susu formula dan satu

    dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah diberi makanan pendamping ASI

    (Dinkes, 2010).

  • 2

    Masih rendahnya cakupan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada bayi,

    dipengaruhi banyak hal, diantaranya rendahnya pengetahuan dan kurangnya

    informasi pada ibu dan keluarga mengenai pentingnya pemberian ASI

    Eksklusif, tata laksana rumah sakit ataupun tempat bersalin yang seringkali

    tidak memberlakukan rooming-in (ibu dan bayi berada dalam satu kamar atau

    rawat gabung), fasilitas kesehatan memberikan susu formula kepada bayi

    baru lahir, banyak ibu bekerja yang mengangap repot menyusui sambil

    bekerja (Riksani, 2012).

    Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 29 40

    minggu, masa ini merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitas

    untuk menjadi orang tua dan janin yang berkembang pada trimester ini

    (Simkin dan Penny, 2007). Kemampuan ibu untuk menyusui harus dipelajari

    karena tidak secara refleks. Para ibu harus menerima banyak informasi secara

    benar mengenai ASI untuk mencapai keberhasilan menyusui, berarti mereka

    perlu pengetahuan lebih awal (Suharti, 2009).

    ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak

    memberikan tambahan dalam bentuk apapun dari usia 0 6 bulan

    (Riksani, 2012). Pemberian ASI membantu bayi memulai kehidupan dengan

    baik, memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan akan menjamin nutrisi yang

    ideal, dengan komposisi yang tepat serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi,

    ASI mengandung nutrisi-nutrisi khusus yang diperlukan otak bayi agar

    tumbuh optimal, sehingga tercapai perkembangan potensial kecerdasan anak

    secara optimal. ASI sebagai bahan makanan yang berkhasiat meningkatkan

  • 3

    daya tahan tubuh. Pemberian ASI membantu ibu memulihkan diri dari proses

    persalinan. Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim

    berkontraksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan (hisapan pada

    puting susu merangsang dikeluarkan oksitosin alami yang akan membantu

    kontraksi rahim). Wanita yang menyusui akan lebih cepat pulih turun berat

    badan dari berat badan yang bertambah saat kehamilan. Ibu yang menyusui

    dan belum haid setelah persalinan kecil kemungkinan untuk hamil (kadar

    prolaktin yang tinggi menekan hormon FSH dan ovulasi). Bagi ibu dan bayi

    ASI Eksklusif dapat meningkatkan jalinan kasih sayang yang erat antara ibu

    dan bayi baru lahir (Suherni dkk, 2009).

    Dampak jika bayi tidak diberi ASI Eksklusif adalah daya tahan tubuh

    yang rendah, insiden karies gigi yang tinggi jika di beri susu formula,

    kejadian maloklusi rahang karna kebiasaan lidah yang mendorong kedepan

    akibat menyusu dengan botol dan kurang jalinan antara ibu dan bayi

    (Arif, 2009).

    Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di RB Marga

    Waluya Surakarta, jumlah kunjungan ibu hamil pada bulan Januari-Oktober

    2012 sebanyak 420 orang, rata-rata kunjungan ibu hamil tiap bulan sebanyak

    42 orang, sedangkan rata-rata kunjungan ibu hamil trimester III tiap bulan

    sebanyak 32 orang. Hasil wawancara terhadap 10 ibu hamil trimester III

    tentang ASI Eksklusif, hanya 3 ibu hamil (30%) yang mengetahui tentang

    ASI Eksklusif antara lain pengertian, manfaat dan cara pemberian ASI

    eksklusif, sedangkan 7 ibu hamil (70%) kurang mengetahui karena hanya

  • 4

    mengetahui tentang pengertian sedangkan manfaat dan cara pemberian ASI

    Eksklusif ibu belum mengetahui.

    Mengingat pentingnya pemberian ASI Esklusif dan masih rendahnya

    cakupan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan masih ada ibu

    hamil trimester III yang kurang mengetahui ASI Eksklusif maka penulis

    tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu

    Hamil Trimester III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta

    Tahun 2013.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

    penelitian ini adalah : Bagaimana Tingkat Pengetahuan ibu Hamil Trimester

    III Tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013?.

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan umum

    Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

    Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013.

    2. Tujuan khusus

    a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

    Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan

    baik.

  • 5

    b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

    Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan

    cukup.

    c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

    Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan

    kurang.

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

    1. Ilmu Pengetahuan

    Menambah perkembangan ilmu pengetahuan mengenai tingkat

    pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif.

    2. Diri Sendiri

    Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah

    wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang

    ASI Eksklusif.

    3. Intitusi Pendidikan

    Dapat digunakan sebagai referensi dan sumber bacaan mengenai tingkat

    pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif serta sebagai acuan untuk

    penelitian selanjutnya.

    4. Rumah Bersalin

    Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah

    bersalin dalam pemberian konseling tentang ASI Eksklusif.

  • 6

    E. Keaslian Penelitian

    Penelitian lain yang serupa pernah dilakukan oleh :

    1. Luwis megawati (2012), judul penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

    Tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten

    Ngawi, Metode penelitian bersifat diskriptif kuantitatif, jumlah responden

    41 ibu hamil, instrument penelitian mengunakan kuisioner, analisis data

    mengunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa

    pengetahuan ibu hamil tentang ASI esklusif di Desa Ngrambe Kecamatan

    Ngrambe Kabupaten Ngawi dapat dikategorikan pengetahuan baik

    sebanyak 4 responden (9,8 %), pengetahuan cukup sebanyak 29 responden

    (70,7 %), dan pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (19,5 %).

    2. Tri Rahayuningsih (2012), judul penelitian Hubungan antara tingkat

    pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian kolostrum dan ASI

    Eksklusif di Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan, metode

    penelitian purposive sampling, jumlah responden 32 orang, instrument

    penelitian mengunakan kuisioner, analisis data dengan chi square,

    hasilnya adalah bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara pengetahuan

    ibu tentang ASI dengan pemberian kolostrum, dengan P value sebesar

    13,014 dan nilai Contingency Coefficient sebesar 0,538 (berada pada

    rentang 0,40-0,59). Juga ada hubungan yang cukup kuat antara

    pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian ASI Eksklusif, dengan P

    value sebesar 10,473 dan nilai Contingency Coefficient sebesar 0,497

    (berada pada rentang 0,40-0,59). Ini membuktikan adanya hubungan yang

  • 7

    bermakna antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian

    kolostrum dan ASI Eksklusif.

    Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian sebelumnya

    adalah instrument penelitian, sedangkan perbedaan penelitian yang peneliti

    lakukan dengan penelitian sebelumnya adalah responden, lokasi, dan

    waktu penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil

    trimester III yang berjumlah 32 responden. Penelitian ini dilaksanakan di

    RB Marga Waluya Surakarta dan waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6

    Februari 6 Maret 2013.

    F. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang, latar belakang, perumusan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika

    penelitian.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini berisi tinjauan teori tentang pengetahuan yang meliputi,

    definisi, tingkat pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan,

    faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, cara pengukuran

    pengetahuan, teori kehamilan yang meliputi pengertian, tanda-

    tanda kehamilan, klasifikasi kehamilan, asuhan pada ibu hamil,

    teori tentang ASI Eksklusif yang meliputi pengertian, manfaat ASI

  • 8

    Eksklusif, komposisi ASI, pemberian ASI Eksklusif pada ibu

    bekerja, cara memeras ASI, cara penyimpanan ASI, kerangka teori

    dan kerangka konsep.

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

    waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

    instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel

    penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan

    analisis data serta etika penelitian.

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil

    penelitian serta keterbatasan penelitian.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 9

    9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teori

    1. Pengetahuan

    a. Definisi pengetahuan

    Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

    sekedar menjawab pertanyaan what (Notoatmodjo, 2010).

    Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil

    pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau

    isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia

    untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

    Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia

    terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu

    objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat

    indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh

    manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah

    kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).

    b. Tingkat pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang

    dicapai dalam domain kognitif yaitu :

    1) Tahu (know)

    Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

    dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

    kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

  • 10

    dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini

    merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Tingkat

    pengetahuan ini meliputi menyebutkan, menguraikan,

    mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

    2) Memahami (Comprehention)

    Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

    menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

    mengintreprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

    paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,

    menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

    terhadap obyek yang dipelajari.

    3) Aplikasi (application)

    Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan

    materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya,

    aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau pengunaan hukum-

    hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau

    situasi yang lain.

    4) Analisis (Analysis)

    Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

    atau obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu

    struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

    Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

    dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan

    sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk

    mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

  • 11

    5) Sintesis (syintesis)

    Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakan atau

    mengabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

    yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

    menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya

    dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat

    menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

    6) Evaluasi (Evaluation)

    Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

    justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian

    itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

    mengunakan kriteria yang telah ada.

    c. Cara memperoleh pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk meperoleh kebenaran

    pengetahuan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu cara tradisional

    (non ilmiah) tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern (cara

    ilmiah) melelui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat dijelaskan

    sebagai berikut :

    1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

    a) Cara coba-salah (Trial and Error)

    Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan

    mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

    menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya

  • 12

    dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan

    dengan mengunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan

    masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

    kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat

    terpecahkan.

    b) Secara kebetulan

    Pemenuhan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

    disengaja oleh orang yang bersangkutan.

    c) Cara kekuasaan atau otoritas

    Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan

    tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah

    yang dilkukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini

    bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan

    juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah

    diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber

    pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

    masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,

    pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

    pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang

    otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik

    tradisi, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan

    atau ilmuan.

  • 13

    d) Berdasarkan pengalaman sendiri

    Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

    Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

    merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

    Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai

    upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

    mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

    memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

    e) Cara akal sehat (common sense)

    Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

    menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan

    hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang

    untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

    f) Kebenaran melalui wahyu

    Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

    diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

    diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,

    terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab

    kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan

    bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

    g) Kebenaran secara intuitif

    Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

    sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

  • 14

    penalaran atau berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif

    sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak mengunakan cara

    yang rasional dan yang sistematis.

    h) Melalui jalan pikiran

    Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia cara

    manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu

    mengunakan penalaran dalam memperoleh pengetahuan. Induksi

    dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran

    secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang

    dikemukakaan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui

    pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum

    dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan

    kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.

    i) Induksi

    Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

    pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.

    Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan

    tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang

    ditangkap oleh indera kemudian disimpulkan ke dalam suatu

    konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu

    gejala.

    j) Deduksi

    Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

    pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi

  • 15

    berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

    kelas tertentu, berlaku juga kebenaran pada semua peristiwa yang

    terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

    2) Cara ilmiah atau modern

    Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini

    lebih sisitematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian

    ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodologi). Cara ini

    dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode

    berfikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen

    yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan

    dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-

    pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan obyek yang

    diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :

    a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul

    saat dilakukan pengamatan.

    b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

    muncul pada saat dilakukan pengamatan.

    c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala

    yang berubah-ubah kondisi-kondisi tertentu.

    d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan.

    Menurut Cahyono (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

    pengetahuan seseorang, yaitu :

    1) Pendidikan

    Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

    kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

  • 16

    berlangsung seumur hidup, Pendidikan tersebut mempengaruhi

    proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

    orang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat

    kaitanya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan

    pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas

    pengetahuan. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di

    pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan

    non formal.

    2) Media masa/ informasi

    Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

    non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediet

    impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

    pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

    masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain

    mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

    kepercayan orang. Dalam penyampaianya informasi sebagai tugas

    pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi

    sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

    3) Sosial budaya dan ekonomi

    Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

    penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

    seseorang akan bertambah pengetahuanya walaupun tidak

    melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

    tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

  • 17

    sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

    seseorang.

    4) Lingkungan

    Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

    baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

    berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

    individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

    karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

    direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

    5) Pengalaman

    Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

    untuk memperoleh kebenaran suatu pengetahuan dengan cara

    mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan

    masalah yang di hadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja

    yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan

    professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

    mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang

    merupakan manisfestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan

    etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerja.

    6) Usia

    Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

    seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

    daya tangkap dan pola pikir, sehingga pengetahuan yang diperoleh

  • 18

    semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan

    aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak

    melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri

    menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak

    menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan

    intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan

    hamper tidak ada penurunan pada usia ini.

    e. Cara Pengukuran Pengetahuan

    Arikunto (2006), menyebutkan bahwa pengukuran pengetahuan

    dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan

    tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek pendidikan atau

    responden.

    Menurut Riwikdikdo (2009), digunakan perhitungkan sebagai

    berikut :

    1) Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean +1 SD

    2) Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean -1SD

    3) Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean -1 SD

    2. Kehamilan

    a. Pengertian

    Kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri

    dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

    pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan

    plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

    (Manuaba, 2010).

  • 19

    b. Tanda-tanda Kehamilan

    Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3

    yaitu :

    1) Tanda dugaan kehamilan

    i. Amenore

    Amenore adalah terlambat datang bulan, karena adanya konsepsi

    dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel

    de graff dan ovulasi.

    ii. Mual dan muntah (emesis)

    Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran

    asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada

    pagi hari disebut morning sickness.

    iii. Ngidam

    Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.

    iv. Sinkope (pingsan)

    Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala

    (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan

    sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia

    kehamilan 16 minggu.

    v. Payudara tegang

    Pengaruh esterogen, progesteron dan somatomamotrifin

    menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.

    Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan

    menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

  • 20

    vi. Sering miksi

    Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat

    terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini

    sudah menghilang.

    vii. Konstipasi atau obstipasi

    Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus

    sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

    viii. Pigmentasi kulit

    Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis

    anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (striae

    livide, stiae nigra, linia alba makin hitam) dan sekitar payudara

    (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin menonjol).

    2) Tanda kemungkinan hamil

    a) Perut membesar

    b) Uterus membesar

    c) Tanda hegar (hipertropi istmus, menjadi panjang dan lunak)

    d) Tanda Chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

    tampak lebih merah dan kelam)

    e) Tanda piscaseck ( uterus membesar ke salah satu jurusan).

    f) Kontraksi-kontraksi kecil atau Braxton hicks.

    g) Teraba ballottement

    h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif)

  • 21

    3) Tanda pasti kehamilan

    a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba

    secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat

    diraba pada kehamilan yang lebih tua.

    b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar melalui Doppler pada

    umur kehamilan 9 10 minggu dan stetoskop Leannec umur

    kehamilan 17 22 minggu.

    c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinya pada

    usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16

    minggu.

    d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka janin

    dapat dilihat.

    c. Klasifikasi kehamilan

    Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:

    1) Kehamilan trimester I : umur kehamilan 0 sampai 12 minggu

    2) Kehamilan trimester II : umur kehamilan 13 sampai 28 minggu

    3) Kehamilan trimester III :umur kehamilan 29 sampai 40 minggu

    d. Asuhan pada ibu hamil

    Menurut Saryono (2010), pelayanan antenatal adalah pelayanan

    kesehatan oleh tenaga professional (dokter spesialis kebidanan, dokter

    umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama

    masa kehamilan, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal

    harus sesuai standar yaitu 14 T , meliputi :

    1) Timbang berat badan

  • 22

    2) Ukur tekanan darah

    3) Ukur tinggi fundus uteri

    4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan

    5) Pemberian imunisasi TT

    6) Pemeriksaan Hb

    7) Pemeriksaan VRDL

    8) Perawatan payudara

    9) Senam payudara dan pijat tekan payudara

    10) Pemeliharaan tingkat kebugaran /senam ibu hamil

    11) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

    12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi

    13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi

    14) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan

    pemberian terapi anti malaria.

    Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14 T sesuai

    kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T,

    yang meliputi :

    1) Timbang berat badan

    2) Ukur tekanan darah

    3) Ukur tinggi fundus uteri

    4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan

    5) Pemberian imunisasi TT

    6) Pemeriksaan Hb

    7) Perawatan payudara

  • 23

    Pelayanan asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga

    kesehatan professional dan tidak diberikan oleh dukun bayi

    (Wiknjosastro, 2005).

    3. ASI Eksklusif

    a. Pengertian

    ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak

    memberikan tambahan dalam bentuk apapun dari usia 0 6 bulan

    (Riksani, 2012).

    Untuk mencapai ASI Eksklusif, WHO dan UNICEF

    merekomendasikan metode tiga langkah. Langkah pertama adalah

    menyusui segera setelah melahirkan. Langkah kedua tidak memberikan

    makanan tambahan apapun pada bayi. Langkah ketiga menyusui

    sesering mungkin dan sebanyak yang diinginkan bayi. Melalui tiga

    langkah tersebut, diharapkan tujuan menyusui secara Eksklusif dapat

    tercapai (Suryoprayogo, 2009).

    b. Manfaat menyusui

    Menurut Kristiyanasari (2009), manfaat pemberian ASI, meliputi:

    1) Manfaat ASI untuk Ibu

    a) Aspek Kesehatan Ibu

    Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuk

    oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi

    uterus dan mencegah terjadi perdarahan pasca persalinan.

    Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan

    mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian

  • 24

    karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah

    dibandingkan yang tidak menyusui.

    b) Aspek Keluarga Berencana

    Menyusui secara murni (Eksklusif) dapat membantu

    menjarangkan kehamilan. Ditemukan rata-rata jarak kelahiran ibu

    yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak menyusui

    11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan

    hormone ovulasi, sehingga dapat menunda kembali kesuburan.

    Ibu yang sering hamil menjadi beban ibu sendiri, juga merupakan

    risiko tersendiri bagi ibu untuk menderita penyakit seperti

    anemia, risiko kesakitan dan kematian akibat persalinan.

    c) Aspek Psikologis

    Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,

    tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan

    oleh bayinya serta akan meningkatkan jalinan kasih sayang ibu

    dan bayi.

    2) Manfaat ASI untuk bayi

    a) Membantu memulai kehidupan dengan baik

    Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan

    yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal

    baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas.

    b) Mengandung antibodi

    Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat

    immunoglobulin dari ibunya melalui plasenta. Namun, kadar zat

  • 25

    ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Pada saat

    kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk

    oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan

    zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang atau berkurang

    apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan yang

    mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dan

    berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur.

    Bayi yang diberi ASI Eksklusif ternyata akan lebih sehat dan

    lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak

    mendapatkan ASI Eksklusif. Anak yang sehat tentu akan lebih

    berkembang kepandaianya dibanding anak yang sering sakit

    terutama bila sakitnya berat.

    c) ASI mengandung komposisi yang tepat

    ASI mengandung berbagai bahan makanan yang baik untuk

    bayi yaitu terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup

    kuantitas semua gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan

    pertama.

    d) Mengurangi kejadian karies dentis

    Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula

    jauh lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan

    menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur

    menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula dan

    menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi.

  • 26

    e) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan

    antara ibu dan bayi

    Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi,

    kontak kulit ibu kekulit bayi yang mengakibatkan perkembangan

    psikomotor maupun sosial yang lebih baik.

    f) Terhindar dari alergi

    Pada bayi baru lahir system IgE belum sempurna. Pemberian

    susu formula akan merangsang aktivasi system ini dapat

    menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan efek ini. Pemberian

    protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan akan mengurangi

    kemungkinan alergi.

    g) ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi

    Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung

    omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak

    bayi yang mendapat ASI Eksklusif akan tumbuh optimal dan

    terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih

    cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf otak.

    3) Manfaat ASI untuk Keluarga

    a) Aspek Ekonomi

    ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya

    digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk

    keperluan lain. Kecuali itu, penghematan juga disebabkan karena

  • 27

    bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi

    biaya berobat.

    b) Aspek psikologis

    Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih

    jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat

    mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.

    c) Aspek kemudahan

    Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja

    dan kapan saja. Keluarga tidak repot menyiapkan air masak, botol

    dot yang harus selalu dibersihkan. Tidak perlu minta pertolongan

    orang lain.

    4) Manfaat ASI untuk Negara

    a) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi

    Adanya faktor protektif dan nutrisi yang sesuai dalam ASI

    menjamin status gizi bayi serta kesakitan dan kematian anak

    menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa

    ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya

    diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian

    bawah.

    b) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit

    Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung

    akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi

    komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi

    biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang

  • 28

    mendapat ASI lebih jarang dirawat di rumah sakit dibandingkan

    anak yang mendapat susu formula.

    c) Menghemat devisa Negara

    ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua

    ibu menyusui diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp.

    8,6 milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli susu formula.

    d) Peningkatan kualitas generasi penerus

    Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara

    optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.

    c. Komposisi ASI

    ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi

    seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI

    adalah makanan bayi yang paling sempurna baik kualitas maupun

    kuantitas. Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai 6 bulan

    akan menjamin tercapai pengembangan potensi kecerdasan anak secara

    optimal. Menurut Riksani (2012), komposisi yang terkandung dalam

    ASI, yaitu :

    1) Lemak

    Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Kadar lemak

    dalam ASI antara 3,5% - 4,5%. Walaupun kadar lemak dalam ASI

    tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI

    lebih dulu dipecahkan menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim

    lipase yang terdapat dalam ASI.

  • 29

    2) Karbohidrat

    Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa yang kadar paling

    tinggi dibanding susu formula lain (7%). Laktosa mudah dipecah

    menjadi glukosa dan galaktrose denga bantuan enzim laktosa

    mempunyai manfaat lain yang mempertinggi absorbsi kalsium dan

    merangsang pertumbuhan lactobacillus bifidus.

    3) Protein

    Protein dalam ASI adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI

    sebesar 0,9% sampai 60% diantaranya adalah whey yang lebih

    mudah dicerna dibanding kasein (protein utama susu sapi). Selain

    mudah dicerna, dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang

    tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin

    diperlukan untuk pertumbuhan somatik, sedangkan taurin untuk

    pertumbuhan otak.

    4) Garam dan Mineral

    Ginjal neonatus dapat mengonsentrasikan air kemih dengan baik

    sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mineral rendah.

    ASI mengandung garam dan mineral yang dibanding susu sapi. Bayi

    yang mendapat susu sapi atau susu formula yang tidak dimodifikasi

    dapat menderita tetani karena hipokalsemia. Kadar kalsium dalam

    susu sapi lebih tinggi dibanding ASI. ASI mengandung mineral yang

    lengkap. Walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi cukup untuk bayi

    sampai umur 6 bulan.

  • 30

    5) Vitamin

    ASI mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin K yang

    berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah terdapat

    dalam ASI dengan jumlah cukup dan mudah diserap. Dalam ASI

    juga terdapat vitamin D dan E terutama dalam kolostrum.

    d. Pemberian ASI Eksklusif bagi ibu yang bekerja.

    Semua ibu harus memberikan ASI Eksklusif, meskipun diketahui

    bahwa ibu bekerja. Adapun cara pemberian ASI pada ibu bekerja menurut

    Riksani (2012), dengan cara sebagai berikut :

    1) Memastikan segala kelengkapan yang dibutuhkan dalam memerah

    ASI, seperti kotak pendingin. Memeriksa setiap hari sebelum

    berangkat kerja.

    2) Sebelum berangkat kerja, menyusui bayi sampai bayi merasa kenyang.

    3) Memakai baju yang nyaman, yang memudahkan ibu memerah ASI.

    Sebaiknya, ibu menggunakan baju dengan kancing depan agar mudah

    membukanya.

    4) Bekerja dengan perasaan senang. Menghindari kecemasan karena

    secara langsung akan mempengaruhi produksi ASI.

    5) Komunikasikan dengan rekan kerja dan atasan tentang jam-jam saat

    akan memerah ASI.

    6) Mencari tempat yang nyaman, bersih, dan aman, untuk memerah ASI

    jika ditempat kerja belum disediakan ruangan khusus untuk menyusui.

    7) Selama di kantor, ibu bisa memerah ASI 2-3 kali.

    8) Memberi label pada botol untuk menyimpan ASI perah.

  • 31

    9) Setelah sampai dirumah, rendam botol ASI dalam mangkuk yang

    berisi air hangat lalu berikan ASI dengan sendok pada bayi.

    e. Cara memerah ASI

    Cara memerah ASI menurut Riksani (2012), bisa dilakukan dengan

    dua cara yaitu :

    1) Mengunakan pompa

    Cara menabung ASI perah yang paling baik dan efektif adalah

    dengan mengunakan alat pompa ASI Elektrik. Sayangnya di Indonesia

    harga alat ini masih lumayan mahal dan sulit didapat, sehingga jarang

    menjadi pilihan para ibu. Jenis lain adalah pompa piston. Prinsip kerja

    alat ini mirip suntikan, hingga memiliki keunggulan yaitu setiap

    jaringan pompa mudah sekali dibersihkan dan tekanan bisa diatur.

    2) Mengunakan Jari

    Memeras ASI menggunakan alat apapun yang paling murah adalah

    memerah menggunakan jari. Sebenarnya bukan hanya murah,

    melainkan juga praktis, karena memerlukan tangan dan tahu tehnik

    memeras ASI, yaitu meliputi :

    a) Memeras/ memompa ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur, ini

    perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga dan payudara

    terhindar dari bengkak.

    b) Memilih waktu dimana payudara dalam keadaan paling penuh terisi,

    pada umumnya terjadi pada pagi hari.

  • 32

    c) Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih

    dahulu, misalnya breast pump, botol ASI, piring kecil/wadah tempat

    ASI dan sebagainya.

    d) Memilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memeras susu.

    e) Cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan dengan

    air.

    f) Sebelum memulai, minumlah segelas air atau cairan lain misalnya

    susu, jus, teh.

    g) Saat memerah ASI ibu harus dalam kondisi yang santai. Kondisi

    psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI

    Eksklusif.

    f. Cara menyimpan ASI

    Cara penyimpanan ASI menurut Suherni dkk (2009), yaitu :

    1) Wadah

    Gelas plastik pakai ulang dan wadah yang memiliki sisi keras

    dianggap sebagai penyimpanan ASI terbaik. Setiap wadah harus

    memiliki penutup yang pas dengan wadah. Kantong plastik yang

    telah dirancang khusus oleh pabrik juga tersedia untuk pengumpulan

    dan menyimpan ASI. Beberapa kantong plastik ini dengan wadah

    tempat ASI dipompa ke sistem pemompaan dan kantong juga pas

    dengan botol susu bayi. Kantong mudah terkontaminasi saat

    penanganan.

    Tiap wadah ASI harus diberi label, minimal tanggal penggunaan.

    Saat bayi prematur atau dirawat inap karena alasan apapun, rumah

  • 33

    sakit akan memberikan label untuk ASI ibu, yaitu tanggal

    pemompaan, nomor, identitas pasien, unit dan lain-lain. Jika ASI

    akan diberikan di penitipan anak, nama bayi harus jelas dibaca dan

    ditulis dengan tinta anti air dan anti gosok.

    2) ASI dapat disimpan di suhu ruang, dilemari pendingin atau freezer.

    a) Penyimpanan ASI di suhu ruang atau udara bebas 36 bertahan

    selama 6-8 jam.

    b) Penyimpanan ASI di lemari pendingin (4 C) selama 24 jam.

    c) ASI dapat disimpan hingga 3 bulan di dalam freezer dan 6 bulan

    dalam suhu -7 C atau kurang.

    d) Selama seharian ASI pompa dalam jumlah sedikit yang

    didinginkan dapat ditambah ke dalam penyimpanan ASI di lemari

    pendingin.

    e) Selalu simpan ASI di dalam bagian terdingin lemari pendingin

    atau freezer.

  • 34

    B. Kerangka Teori

    f)

    g)

    h)

    i)

    Gambar 2.1. Kerangka Teori

    Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010), Manuaba (2012) dan Riksani (2012)

    Tingkat pengetahuan:

    1. Tahu

    2. Memahamiaplikasi

    3. Analisis

    4. Sintesa

    5. Evaluasi

    Faktor-faktor yang

    mempengaruhi

    pengetahuan :

    1. Pendidikan

    2. Media masa/informasi

    3. Sosial budaya dan

    ekonomi

    4. Lingkungan

    5. Pengalaman

    6. usia

    Pengetahuan Kehamilan ASI Eksklusif

    Teori kehamilan

    1. Pengertian

    2. Tanda-tanda

    kehamilan

    3. Klasifikasi

    kehamilan

    4. Asuhan pada

    ibu hamil

    Teori ASI esklusif

    1. Pengertian

    2. Manfaat pemberian

    ASI

    3. Komposisi ASI

    4. Pemberian ASI

    Eksklusif bagi ibu

    bekerja

    5. Cara memerah ASI

    6. Cara penyimpanan

    ASI perah

  • 35

    C. Kerangka Konsep

    Keterangan :

    = Variabel yang di teliti

    = Variabel yang tidak di teliti

    Gambar 2.2. Kerangka Konsep

    Tingkat Pengetahuan

    Ibu Hamil Trimester

    III Tentang ASI

    Exklusif

    Baik

    Cukup

    Kurang

    Faktor-faktor yang

    mempengaruhi pengetahuan :

    1. Pendidikan

    2. Media masa/informasi

    3. Sosial budaya dan

    ekonomi

    4. Lingkungan

    5. Pengalaman

    6. usia

  • 36

    36

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian

    Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini

    menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010),

    deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

    membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Menurut

    Arikunto (2010), penelitian kuantitatif, dituntut menggunakan angka, mulai

    dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan

    dari hasilnya

    Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III

    tentang ASI Eksklusif.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian

    (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya

    Surakarta.

    2. Waktu Penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan

    penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada 6

    Februari 2013 6 Maret 2013.

  • 37

    C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010).

    Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil

    trimester III yang datang memeriksakan kehamilanya di RB Marga

    Waluya Surakarta pada 6 Februari 6 Maret 2013 dengan jumlah ibu

    hamil trimester III adalah sebanyak 32 orang.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

    diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).

    Jumlah sampel yang diambil jika populasi kurang dari 100 lebih baik

    diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% -15%

    atau 20% -25% atau lebih (Arikunto, 2006). Sampel yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang berkunjung

    di RB Marga Waluya Surakarta pada 6 Februari 6 Maret 2013 yang

    berjumlah 32 orang.

    3. Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

    dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

    mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2010). Dalam

    penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu

    cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi

    menjadi anggota sampel (Hidayat, 2010).

  • 38

    D. Instrumen Penelitian

    Alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur tingkat

    pengetahuan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Arikunto (2010),

    kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk

    memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya

    atau hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya.

    Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup. Menurut Arikunto

    (2010), kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan

    jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawabannya. Responden

    diminta untuk memilih salah satu jawaban (Benar atau Salah) atas pernyataan

    tentang ASI Eksklusif. Dalam penelitian ini ada dua pernyataan yaitu

    pernyataan favorabel (positif) dan pernyataan unfovarabel (negatif). Adapun

    kriteria penskoran pada pernyataan favorabel adalah skor 1 jika jawaban

    benar dan skor 0 jika jawaban salah. Sedangkan penskoran pada pernyataan

    unfavorabel adalah skor 0 jika jawaban benar dan skor 1 jika jawaban salah.

    Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi

    dari instrumen dalam penelitian ini.

  • 39

    Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Instrumen

    Variabel Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah

    Item

    Tingkat

    pengetahuan

    ibu hamil

    trimester III

    tentang ASI

    Esklusif

    Pengertian ASI

    Esklusif

    Manfaat Pemberian

    ASI Esklusif

    Komposisi ASI

    Pemberian ASI

    Eksklusif pada ibu

    bekerja

    Cara Memerah

    Cara Penyimpanan

    ASI Perahan

    1

    3,4,5,6,7,9,10,13,

    15

    16,18,20,21

    25

    28,29,30

    33*,34,35*

    2

    8,11,12,14

    17,19,22

    23,24

    26,27

    31,32*

    2

    13

    7

    3

    5

    5

    Jumlah item 21 14 35

    *: Tidak Valid

    Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

    reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Responden yang

    digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari tempat

    dimana penelitian tersebut akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010).

    Uji coba instrument penelitian ini dilakukan di RB An Nur Surakarta

    tanggal 16 - 29 Desember 2012 dengan jumlah responden 30 orang ibu hamil

    trimester III. Menurut Mahfoed (2007), alasan jumlah responden 30 orang

    adalah karena kaidah umum penelitian agar diperoleh distribusi nilai hasil

    penelitian mendekati kurva normal.

    1. Uji Validitas

    Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

    benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen

    dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak

    diukur. Untuk mengetahui validitas item digunakan rumus Pearson

  • 40

    Product Moment (0,361) dengan taraf signifikasi 0,05. Suatu item

    dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel (Hidayat, 2007). Rumus Pearson

    Product Moment adalah sebagai berikut:

    rxyxy

    Keterangan:

    rxy : Koefisien korelasi

    x : Skor item atau pertanyaan

    y : Skor total (item)

    N : Jumlah responden

    Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan dari 35 pernyataan

    didapatkan hasil yang valid sebanyak 32 pernyataan dan yang tidak valid

    sebanyak 3 pernyataan, yaitu pada nomor pernyataan 32,33,35 karna rhitung

    < rtabel. Nomor pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam

    penelitian

  • 41

    Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

    Penelitian

    Variabel Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah

    Item

    Tingkat

    pengetahuan

    ibu hamil

    trimester III

    tentang ASI

    Esklusif

    Pengertian ASI

    Esklusif

    Manfaat Pemberian

    ASI Esklusif

    Komposisi ASI

    Pemberian ASI

    Eksklusif pada ibu

    bekerja

    Cara Memerah

    Cara Penyimpanan

    ASI Perahan

    1

    3,4,5,6,7,9,10,13,15

    16,18,20,21

    25

    28,29,30

    32

    2

    8,11,12,14

    17,19,22

    23,24

    26,27

    31

    2

    13

    7

    3

    5

    2

    Jumlah item 19 13 32

    2. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

    pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010).

    Untuk menguji reliabilitas pada instrumen ini menggunakan Alpha

    Cronbach.

    Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

    r11 =

    Keterangan:

    r11 : Reliabilitas instrumen

    k : Jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal

    b : Jumlah varian butir

    t : Jumlah varian total

  • 42

    Instrument dikatakan reliabel bila nilai rhitung > rkriteria (0,60)

    (Ghozali, 2005). Berdasarkan uji coba reliabilitas didapatkan nilai Alpha

    Chronbach 0,804. Nilai ini >0,60, sehingga instrumen dikatakan reliabel.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

    pernyataan persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada

    responden, kemudian menjelaskan tentang cara pengisian. Responden diminta

    mengisi kuesioner dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.

    Jenis data yang diperoleh terdiri dari :

    1. Data Primer

    Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau obyek

    penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).

    Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil trimester

    III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluyo, yang didapat dari

    pengisian kuisioner yang diisi ibu hamil trimester III tersebut.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

    obyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder pada penelitian ini

    adalah jumlah ibu hamil yang berkunjung di RB Marga Waluya Surakarta,

    pada bulan Januari Oktober 2012 yang berjumlah 420 orang, yang

    diperoleh dari dokumentasi di RB Marga Waluya Surakarta.

  • 43

    F. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

    anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok

    lain (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel

    tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif.

    G. Definisi Operasional

    Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

    berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

    melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek

    atau fenomena (Hidayat, 2007).

    Tabel 3.3 Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan

    No Variabel Definisi operasional Alat Ukur Skala

    Ukur Hasil Ukur

    1 Pengetahuan ibu

    hamil trimester III

    tentang asi ASI

    Eksklusif

    Kemampuan responden

    untuk menjawab

    pengetahuan tentang

    ASI Eksklusif:

    Pengertian, manfaat

    pemberian ASI

    Eksklusif, komposisi

    ASI, pemberian ASI

    eksklusif bagi ibu yang

    bekerja cara memerah,

    cara penyimpanan ASI

    Kuesioner

    Ordinal a. Baik: bila nilai

    responden (x) >

    mean + 1 SD

    b. Cukup: bila nilai

    mean 1 SD x

    mean + 1 SD

    c. Kurang: bila nilai

    responden (x) <

    mean 1 SD

    (Riwidikdo, 2010)

  • 44

    H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

    1. Metode Pengolahan Data

    Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data kemudian

    dilakukan pengolahan data. Hal ini disesuaikan dengan tujuan yang akan

    dicapai dalam penelitian ini. Menurut Hidayat (2007), langkah-langkah

    yang harus dilakukan alah sebagai berikut :

    a. Editing (Penyuntingan Data)

    Editing ialah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

    diperoleh. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan atau

    setelah data terkumpul.

    b. Coding (Membuat Lembaran atau Kartu Kode)

    Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

    data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat

    penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

    Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya

    dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat

    lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

    c. Data Entry (Memasukkan Data)

    Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

    dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian

    membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel

    kontigensi.

  • 45

    d. Tabulating

    Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian

    akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan

    tujuan yang hendak dianalisis. Apabila penelitiannya deskriptif, maka

    akan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif

    (menggambarkan) adalah statistik yang membahas cara-cara meringkas,

    menyajikan dan mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah

    dimengerti dan lebih mempunyai makna.

    2. Analisis Data

    Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu

    menganalisis terhadap variabel dari hasil tiap penelitian untuk

    menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel

    (Notoatmodjo, 2010). Pengambilan kesimpulan diambil dari prosentase

    angka hasil pengumpulan data yang dinilaikan. Selanjutnya, data dimaknai

    dengan parameter yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut:

    a. Pengetahuan baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

    b. Pengetahuan cukup : bila nilai mean 1 SD x mean + 1 SD

    c. Pengetahuan kurang : bila nilai responden (x) < mean 1 SD

    (Riwidikdo, 2010)

    Sebelum menentukan tingkat pengetahuan Ibu hamil trimester III

    terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation.

    Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan

    Standard Deviation yaitu :

  • 46

    a. Mean

    Keterangan :

    x : Mean

    n : Jumlah responden

    xi : Nilai responden

    b. Standard Deviation

    Keterangan :

    SD : Standard Deviation

    xi : Nilai responden

    n : Jumlah responden

    Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil trimester III

    berdasarkan tingkat pengetahuannya (Riwidikdo, 2010) adalah sebagai

    berikut:

    Skor prosentase =

    Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan

    x 100% Jumlah responden

  • 47

    I. Etika Penelitian

    Dalam melakukan penelitian pada responden peneliti harus

    memperlihatkan etika penelitian. Menurut Hidayat (2007), etika dalam

    penelitian yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

    1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

    Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

    responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum

    penelitian dilakukan. Tujuan dari informed consent adalah agar subyek

    mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika

    subyek bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika

    subyek tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien dan

    tidak boleh memaksa.

    2. Anonimity (Tanpa Nama)

    Anonimity adalah tidak mencantumkan nama responden pada lembar

    kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner.

    3. Confidentiality (Kerahasiaan)

    Confidentiality adalah memberikan jaminan kerahasiaan informasi

    yang diberikan oleh responden.

  • 48

    48

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    G. Gambaran Umum Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya Surakarta yang

    merupakan salah satu Rumah Bersalin yang berada di daerah Surakarta.

    Lokasinya berada di daerah Jl. Mangun Sarkoro No. 89 Komplang, Surakarta.

    RB Marga Waluya di pimpin oleh seorang bidan dan memiliki 5 orang

    bidan. Jenis pelayanan yang diberikan yaitu kesehatan ibu dan anak, meliputi

    pemeriksaan USG, ANC, imunisasi, pelayanan KB, pemeriksaan balita sakit,

    pijat bayi, serta pertolongan persalinan. Untuk menunjang pelayanan

    kebidanan RB Marga Waluya memiliki 1 kamar bersalin, 4 kamar nifas dan 1

    kamar periksa. Waktu pelayanan 24 jam kecuali imunisasi yaitu BCG dan

    campak setiap hari selasa pada minggu pertama tiap bulanya dan DPTHB hari

    selasa minggu kedua tiap bulannya.

    H. Hasil Penelitian

    1. Karakteristik Responden

    Setelah dilakukan pengumpulan data dapat diketahui karakteristik

    responden yang meliputi :

  • 49

    a. Karakteristik responden berdasarkan umur

    Tabel 4.1

    Karakteristik responden berdasarkan umur

    No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

    1 < 20 1 3,13

    2 20-35 31 96,87

    Total 32 100%

    Sumber : Data Primer

    Berdasarkan tabel 4.1 diatas kelompok umur responden < 20 tahun

    sebanyak 1 responden (3,13%), 20-35 tahun sebanyak 31 responden

    (96,87%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa umur responden

    terbanyak adalah 20-35 tahun yaitu 31 responden (96,87%).

    b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

    Table 4.2

    Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

    No. Responden Frekuensi Prosentase

    1 SD 5 15,63

    2 SMP 9 28,12

    3 SMA 14 43,75

    4 Perguruan Tinggi 4 12,50

    Total 32 100%

    Sumber: Data Primer

    Berdasarkan tabel 4.2 diatas kelompok responden berpendidikan SD

    sebanyak 5 responden (15,63%), SMP sebanyak 9 responden (28,12%),

    SMA sebanyak 14 responden (43,75%) dan perguruan tinggi sebanyak 4

    responden (12,50%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

    terakhir responden paling banyak adalah SMA yaitu 14 responden

    (43,75%).

  • 50

    c. Karakteristik resonden berdasarkan pekerjaan

    Table 4.3

    Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

    No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

    1 PNS 2 6,26

    2 IRT 7 21,87

    3 Pegawai Swasta 16 50,00

    4 Lain-lain (pedagang) 7 21,87

    Total 32 100%

    Sumber : Data Primer

    Berdasarkan tabel diatas kelompok responden bekerja sebagai PNS

    sebanyak 2 responden (6,26%), IRT sebanyak 7 responden (21,87%),

    pegawai swasta sebanyak 16 responden (50,00%), lain-lain (pedagang)

    sebanyak 7 responden (21,87%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

    pekerjaan responden paling banyak sebagai Pegawai Swasta yaitu 16

    responden (50,00%).

    2. Hasil Penelitian

    Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui nilai Mean dan Standar

    Deviasi seperti pada tabel berikut ini:

    Tabel. 4.4 Mean dan Standar Deviasi

    Variabel Mean Standar Deviasi

    Tingkat Pengetahuan Ibu

    Hamil Trimester III tentang

    ASI Eksklusif

    23,4 5,4

  • 51

    Tabel. 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester

    III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta

    No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

    1.

    2.

    3.

    Baik

    Cukup

    Kurang

    5

    21

    6

    15,62%

    65,63%

    18,75%

    Total 32 100%

    Sumber : Data Primer

    Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI

    Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada kategori pengetahuan baik

    sebanyak 5 responden (15,62%), pengetahuan cukup sebanyak 21

    responden (65,63%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden

    (18,75%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI

    Eksklusif di RB Marga Waluya dapat dikategorikan dalam pengetahuan

    cukup yaitu sebanyak 21 responden (65,63%).

    I. Pembahasan

    Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil

    tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what. Menurut

    Nashrulloh (2009), pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau

    hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau

    isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk

    tahu. Salah satu pengetahuan yang harus di miliki oleh seorang ibu hamil

    adalah pengetahuan tentang ASI Eksklusif.

    Menurut Riksani (2012), ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI

    kepada bayi, tidak memberikan tambahan dalam bentuk apapun dari usia 0

  • 52

    6 bulan. Menurut Kristiyanasari (2009), manfaat pemberian ASI bagi ibu

    membantu involusi uterus, mencegah terjadi perdarahan pasca persalinan,

    penundaan haid, mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi, mengurangi

    kejadian karsinoma mammae, membantu menjarangkan kehamilan, ibu akan

    merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya dan meningkatkan jalinan

    kasih sayang ibu dan bayi. Manfaat ASI bagi bayi antara lain membantu

    memulai kehidupan dengan baik, mengandung antibodi, mengandung

    komposisi yang tepat, mengurangi kejadian karies dentis, memberi rasa

    nyaman dan aman pada bayi, adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari

    alergi dan meningkatkan kecerdasan bagi bayi.

    Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan ibu hamil

    trimester III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta dapat

    dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,62%),

    pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (65,63%) dan pengetahuan

    kurang sebanyak 6 responden (18,75% ). Hasil ini sesuai dengan penelitian

    yang dilakukan oleh Luwis Megawati (2012), dengan judul Tingkat

    Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan

    Ngrambe Kabupaten Ngawi, berdasarkan hasil penelitian sebagian besar

    responden berpengetahuan cukup sebanyak 29 responden (70,75%).

    Menurut Cahyono (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

    adalah pendidikan, media masa/ informasi, sosial budaya dan ekonomi,

    lingkungan, pengalaman, usia. Pendidikan adalah suatu usaha

    mengembangkan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung

  • 53

    seumur hidup, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang

    tersebut untuk menerima informasi. Berdasarkan penelitian pendidikan

    responden paling besar adalah SMA yaitu 14 responden (43,75%). Informasi

    yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat

    memberikan pengaruh jangka pendek (immediet impact) sehingga

    menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Status ekonomi

    menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan

    tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

    seseorang.

    Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

    lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap

    proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam

    lingkungan tersebut. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu

    cara untuk memperoleh kebenaran suatu pengetahuan dengan cara mengulang

    kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang di

    hadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan

    memberikan pengetahuan dan ketrampilan professional serta pengalaman

    belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil

    keputusan. Berdasarkan penelitian pekerjaan responden sebagian besar adalah

    pegawai swasta yaitu 16 responden (50,00%). Semakin bertambah umur akan

    semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

    pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Sebagian besar responden

  • 54

    dalam penelitian ini berusia 20 35 tahun yaitu 31 responden (96,87%)

    (Cahyono, 2009).

    Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden berpengetahuan

    cukup tentang ASI Eksklusif. Pengetahuan tentang ASI Eksklusif penting

    bagi ibu hamil karena pengetahuan dapat mempengaruhi keberhasilan dalam

    pemberian ASI Eksklusif.

    J. Keterbatasan Penelitian

    1. Kendala penelitian

    Kendala yang dihadapi peneliti pada saat melakukan penelitian adalah

    tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga

    membutuhkan waktu yang lebih lama dan setiap responden memiliki

    waktu luang yang berbeda dalam menjawab kuesioner.

    2. Kelemahan/ Keterbatasan

    a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

    penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III

    tentang ASI Eksklusif saja.

    b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

    tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan

    jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara

    mendalam.

  • 55

    BAB V

    PENUTUP

    K. Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

    berikut:

    1. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif di RB

    Marga Waluya Surakarta dalam kategori baik sebanyak 5 responden

    (15,62%).

    2. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif di RB

    Marga Waluya Surakarta dalam kategori cukup sebanyak 21 responden

    (65,63%).

    3. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif di RB

    Marga Waluya Surakarta dalam kategori kurang sebanyak 6 responden

    (18,75%).

    L. Saran

    1. Ibu Hamil atau Masyarakat

    Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti

    penyuluhan dari tenaga kesehatan, mencari informasi melalui media masa

    dan media elektronik dan dapat menerapkan ASI Eksklusif setelah

    persalinan.

  • 56

    2. Rumah Bersalin

    Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

    khususnya dalam pemberian KIE tentang ASI Eksklusif sehingga dapat

    meningkatkan keberhasilan dalam pemberian ASI.

    3. Institusi Pendidikan

    Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan

    khususnya tentang ASI Eksklusif

    4. Tenaga Kesehatan (Bidan)

    Diharapkan memberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif pada ibu

    hamil secara dini sehingga pengetahuan ibu hamil baik dan dapat

    menerapkan pemberian ASI.

    5. Peneliti Selanjutnya

    Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian dengan

    metode yang berbeda, mengembangkan variabel penelitian dan kuisioner

    sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Arif, N. 2009. ASI dan Tumbuh Kembang Bayi, Jogjakarta: Medpress.

    Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

    Rineka cipta.

    . 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik. Jakarta:

    Rineka cipta.

    Cahyono, P. 2009. Konsep Pengetahuan. http://www.cahyonoputra.blogspot/

    konsep pengetahuan. html. Diakses tanggal 2 November 2012.

    Dinkes RI. 2005. Konseling Menyusui. Jakarta.

    Dinkes RI. 2005. Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi. Available:

    http://www.dinkesjatengprov.co.id. Diakses tanggal 3 Oktober

    2012.

    Depkes. 2010. MDGs Bidang kesehatan. http://www//1456-depkes-target

    mdgs-bidang-kesehatan.html. Diakses tanggal 25 Oktober 2012.

    Ghozhali, I. 2005. Analisis Multivariat dengan program SPSS. Semarang:

    Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

  • Hidayat, A. 2007. Metode penelitian kebidanan teknik analisis data. Jakarta:

    Rineka cipta.

    -. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.

    Jakarta: Rineka cipta.

    Kristianasari, W. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Jogjakarta: Nuha Medika.

    Manuaba, I . A . C 2008. 2010 Ilmu Penyakit Kandungan dan KB untuk

    pendidikan Bidan, Jakarta: ECG.

    Mahfoed, I. 2007. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan

    dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.

    Nasrulloh, A. 2009. Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan. Melalui

    http://www.filsafatindonesia1001wordpres.com. Diakses tanggal

    20 Oktober 2012.

    Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

    Cipta.

    Riksani, R. 2012. Keajaiban ASI. Jakarta: Dunia Sehat.

  • Riwidikdo, H. 2009 . Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

    Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

    . 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

    Saryono. 2010 . Standart dan Kunjungan ANC. http://www.standartanc-14t

    andkunjungan-anc.htm. Diakses tanggal 1 November 2012.

    Simkin, Penny. 2007 . Panduan Lengkap Kehamilan dan Bayi Edisi Revisi.

    Jakarta : ECG.

    Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Edisi 3. Yogyakarta: Fitra Maya.

    Suryoprayogo, N. 2009. Keajaiban Menyusui. Yogjakarta: Keyword.

    Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

    Sarwono Prawirohardjo.