01-gdl-iinfitrias-423-1-iinftri-3.unlocked (1).pdf
TRANSCRIPT
-
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III
TENTANG ASI EKSKLUSIF DI RUMAH BERSALIN
MARGA WALUYA SURAKARTA
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
IIN FITRI ASARI
NIM. B10.083
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
-
ii
-
iii
-
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Tingkat Pengetahuan Ibu hamil trimester III
tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Anis Nurhidayati,S.ST.,M.Kes selaku Dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Trisiwi Tjipto Palupi SST.,SKM selaku pemilik RB Marga Waluya
Surakarta yang telah bersedia memberika ijin pada penulis dalam pengambilan
data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala batuan yang telah diberikan.
-
v
6. Bagi perpustakaan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan
yang telah diberikan.
7. Ibu hamil trimester III yang berkunjung di Rumah Bersalin Marga Waluya
Surakarta selaku responden yang telah membantu memberi informasi tentang
ASI Eksklusif.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Mei 2013
Penulis
-
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Iin Fitri Asari
B10083
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ASI
EKSKLUSIF DI RUMAH BERSALIN MARGA WALUYA
SURAKARTA TAHUN 2013
(xii + 56 halaman + 14 lampiran + 8 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang: Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia angka kematian
bayi di Indonesia pada tahun 2007 yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup. Tingginya
kematian bayi dan neonatal disebabkan oleh rendahnya status gizi ibu hamil,
rendahnya pemberian ASI, diare, asfiksia, ISPA. Pemberian ASI membantu bayi
memulai kehidupan dengan baik, memberikan ASI Eksklusif akan menjamin
nutrisi yang ideal, meningkatkan daya tahan tubuh bayi, membantu ibu
memulihkan dari proses persalinan dan meningkatkan jalinan kasih sayang antara
ibu dan bayi. Rendahnya cakupan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif
dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang ASI Eksklusif,
Rumah Sakit yang tidak memberlakukan rooming in, fasilitas kesehatan yang
memberikan susu formula pada bayi baru lahir dan ibu bekerja. Berdasarkan studi
pendahuluan dari 10 ibu hamil, 3 berpengetahuan baik dan 7 berpengetahuan
kurang tentang manfaat dan cara pemberian ASI Eksklusif belum mengetahui.
Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI
Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan baik, cukup
dan kurang.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif, dilakukan di RB Marga Waluya Surakarta pada tanggal 6 Februari-6
Maret 2013. Jumlah sampel 32 ibu hamil trimester III, teknik pengambilan sampel
menggunakan sampling jenuh. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner, variabel
yang digunakan adalah variabel tunggal sedangkan analisis data dilakukan dengan
analisis univariat.
Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI
Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta dapat dikategorikan baik sebanyak 5
responden (15,6%), pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (65,6%) dan
pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (18,8%).
Kesimpulan: Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI
Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta dapat dikategorikan cukup sebanyak 21
responden (65,6%).
Kata kunci : Pengetahuan, Ibu hamil Trimester III, ASI Eksklusif
Kepustakaan : 23 literatur (2005-2012)
-
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Hidup adalah proses meniru sampai kamu sulit untuk ditiru.
Jika kamu jadi orang yang buruk jangan jadi diri sendiri tapi jadilah dia yang
selalu berusaha lebih baik.
Hidup adalah suatu tantangan, yang harus diraih dengan perjuangan.
PERSEMBAHAN
Ibu, Bapak dan adiku tercinta serta keluarga
besarku, Terimakasih atas doa restunya dan kasih
sayang selama ini.
Ibu Anis Nurhidayati SST.M Kes Terimakasih atas
bimbingan yang sangat berharga selama
penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah sampai
terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemaniku
dan menyayangiku di saat suka dan duka kasih
untuk kalian semua.
Almamater tercinta.
-
viii
viviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviviiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
-
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
CURRICULUM VITAE ................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
D. Manfaat penelitian .................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjuan Teori ............................................................................ 9
1. Pengetahuan ...................................................................... 9
2. Kehamilan ......................................................................... 18
-
x
3. ASI Eksklusif .................................................................... 23
B. Kerangka Teori ........................................................................ 34
C. Kerangka Konsep .................................................................... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................ 36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 36
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 37
D. Istrumen Penelitian ................................................................... 38
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 42
F. Variabel Penelitian ................................................................... 43
G. Definisi Operasional ................................................................. 43
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................... 44
I. Etika Penelitian ......................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian .................................................... 48
B. Hasil Penelitian ......................................................................... 48
C. Pembahasan .............................................................................. 51
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 55
B. Saran ......................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner Uji Coba Instrument ......................................... 39
Table 3.2 Kisi-kisi kuisioner Penelitian ........................................................... 40
Tabel 3.3 Definisi operasional tingkat pengetahuan ....................................... 43
Table 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur...................................... 49
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ............................ 49
Table 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan .............................. 50
Tabel 4.4 Mean dan Standar Devisiasi ............................................................. 50
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya
Surakarta ......................................................................................... 51
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 34
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 35
-
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian
Lampiran 2 : Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3 : Surat Balasan dari Rumah Bersalin
Lampiran 4 : Permohonan ijin Uji Coba Instrumen
Lampiran 5 : Surat Balasan dari lahan Uji Coba Instrumen
Lampiran 6 : Surat Permohonan ijin Pengunaan lahan
Lampiran 7 : Surat Balasan dari lahan
Lampiran 8 : Surat Permohonan Responden
Lampiran 9 : Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10 : Kuesioner Uji Coba Instrumen
Lampiran 11 : Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen
Lampiran 12 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 13 : Kunci Jawaban Kuesioner Penelitian
Lampiran 14: Data Tabulasi Uji Coba Instrumen
Lampiran 15 : Hasil Uji Validitas
Lampiran 16 : Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17 : Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 18 : Lembar Hasil Perhitungan
Lampiran 19 : Lembar Konsultasi Proposal
Lampiran 20 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007 menunjukan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 menjadi
34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, namun masih jauh lebih tinggi
dari target AKB dalam Milenium Development Goals (MDGs) pada tahun
2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu, angka kematian
neonatal menurun sedikit dari 20 menjadi 19 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2007. Tingginya kematian bayi dan neonatal disebabkan oleh masih
rendahnya status gizi ibu hamil, masih rendahnya pemberian Air Susu Ibu
(ASI) eksklusif, masih tingginya angka kesakitan terutama diare, asfiksia dan
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) (Depkes RI, 2009).
Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2006-2007, jumlah pemberian ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif pada bayi
dibawah usia dua bulan mencakup 67% dari total bayi yang ada. Presentasi
tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi, yakni 54% pada
bayi usia 2-3 bulan dan 19% pada bayi usia 7-9 bulan, yang lebih
memprihatinkan 13% bayi dibawah 2 bulan telah diberi susu formula dan satu
dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah diberi makanan pendamping ASI
(Dinkes, 2010).
-
2
Masih rendahnya cakupan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada bayi,
dipengaruhi banyak hal, diantaranya rendahnya pengetahuan dan kurangnya
informasi pada ibu dan keluarga mengenai pentingnya pemberian ASI
Eksklusif, tata laksana rumah sakit ataupun tempat bersalin yang seringkali
tidak memberlakukan rooming-in (ibu dan bayi berada dalam satu kamar atau
rawat gabung), fasilitas kesehatan memberikan susu formula kepada bayi
baru lahir, banyak ibu bekerja yang mengangap repot menyusui sambil
bekerja (Riksani, 2012).
Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 29 40
minggu, masa ini merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitas
untuk menjadi orang tua dan janin yang berkembang pada trimester ini
(Simkin dan Penny, 2007). Kemampuan ibu untuk menyusui harus dipelajari
karena tidak secara refleks. Para ibu harus menerima banyak informasi secara
benar mengenai ASI untuk mencapai keberhasilan menyusui, berarti mereka
perlu pengetahuan lebih awal (Suharti, 2009).
ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
memberikan tambahan dalam bentuk apapun dari usia 0 6 bulan
(Riksani, 2012). Pemberian ASI membantu bayi memulai kehidupan dengan
baik, memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan akan menjamin nutrisi yang
ideal, dengan komposisi yang tepat serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi,
ASI mengandung nutrisi-nutrisi khusus yang diperlukan otak bayi agar
tumbuh optimal, sehingga tercapai perkembangan potensial kecerdasan anak
secara optimal. ASI sebagai bahan makanan yang berkhasiat meningkatkan
-
3
daya tahan tubuh. Pemberian ASI membantu ibu memulihkan diri dari proses
persalinan. Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim
berkontraksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan (hisapan pada
puting susu merangsang dikeluarkan oksitosin alami yang akan membantu
kontraksi rahim). Wanita yang menyusui akan lebih cepat pulih turun berat
badan dari berat badan yang bertambah saat kehamilan. Ibu yang menyusui
dan belum haid setelah persalinan kecil kemungkinan untuk hamil (kadar
prolaktin yang tinggi menekan hormon FSH dan ovulasi). Bagi ibu dan bayi
ASI Eksklusif dapat meningkatkan jalinan kasih sayang yang erat antara ibu
dan bayi baru lahir (Suherni dkk, 2009).
Dampak jika bayi tidak diberi ASI Eksklusif adalah daya tahan tubuh
yang rendah, insiden karies gigi yang tinggi jika di beri susu formula,
kejadian maloklusi rahang karna kebiasaan lidah yang mendorong kedepan
akibat menyusu dengan botol dan kurang jalinan antara ibu dan bayi
(Arif, 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di RB Marga
Waluya Surakarta, jumlah kunjungan ibu hamil pada bulan Januari-Oktober
2012 sebanyak 420 orang, rata-rata kunjungan ibu hamil tiap bulan sebanyak
42 orang, sedangkan rata-rata kunjungan ibu hamil trimester III tiap bulan
sebanyak 32 orang. Hasil wawancara terhadap 10 ibu hamil trimester III
tentang ASI Eksklusif, hanya 3 ibu hamil (30%) yang mengetahui tentang
ASI Eksklusif antara lain pengertian, manfaat dan cara pemberian ASI
eksklusif, sedangkan 7 ibu hamil (70%) kurang mengetahui karena hanya
-
4
mengetahui tentang pengertian sedangkan manfaat dan cara pemberian ASI
Eksklusif ibu belum mengetahui.
Mengingat pentingnya pemberian ASI Esklusif dan masih rendahnya
cakupan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan masih ada ibu
hamil trimester III yang kurang mengetahui ASI Eksklusif maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Trimester III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta
Tahun 2013.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : Bagaimana Tingkat Pengetahuan ibu Hamil Trimester
III Tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI
Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI
Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan
baik.
-
5
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI
Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan
cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI
Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan
kurang.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Ilmu Pengetahuan
Menambah perkembangan ilmu pengetahuan mengenai tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif.
2. Diri Sendiri
Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah
wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang
ASI Eksklusif.
3. Intitusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai referensi dan sumber bacaan mengenai tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif serta sebagai acuan untuk
penelitian selanjutnya.
4. Rumah Bersalin
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah
bersalin dalam pemberian konseling tentang ASI Eksklusif.
-
6
E. Keaslian Penelitian
Penelitian lain yang serupa pernah dilakukan oleh :
1. Luwis megawati (2012), judul penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten
Ngawi, Metode penelitian bersifat diskriptif kuantitatif, jumlah responden
41 ibu hamil, instrument penelitian mengunakan kuisioner, analisis data
mengunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa
pengetahuan ibu hamil tentang ASI esklusif di Desa Ngrambe Kecamatan
Ngrambe Kabupaten Ngawi dapat dikategorikan pengetahuan baik
sebanyak 4 responden (9,8 %), pengetahuan cukup sebanyak 29 responden
(70,7 %), dan pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (19,5 %).
2. Tri Rahayuningsih (2012), judul penelitian Hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian kolostrum dan ASI
Eksklusif di Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan, metode
penelitian purposive sampling, jumlah responden 32 orang, instrument
penelitian mengunakan kuisioner, analisis data dengan chi square,
hasilnya adalah bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara pengetahuan
ibu tentang ASI dengan pemberian kolostrum, dengan P value sebesar
13,014 dan nilai Contingency Coefficient sebesar 0,538 (berada pada
rentang 0,40-0,59). Juga ada hubungan yang cukup kuat antara
pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian ASI Eksklusif, dengan P
value sebesar 10,473 dan nilai Contingency Coefficient sebesar 0,497
(berada pada rentang 0,40-0,59). Ini membuktikan adanya hubungan yang
-
7
bermakna antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian
kolostrum dan ASI Eksklusif.
Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian sebelumnya
adalah instrument penelitian, sedangkan perbedaan penelitian yang peneliti
lakukan dengan penelitian sebelumnya adalah responden, lokasi, dan
waktu penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil
trimester III yang berjumlah 32 responden. Penelitian ini dilaksanakan di
RB Marga Waluya Surakarta dan waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6
Februari 6 Maret 2013.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang, latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika
penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tinjauan teori tentang pengetahuan yang meliputi,
definisi, tingkat pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan,
faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, cara pengukuran
pengetahuan, teori kehamilan yang meliputi pengertian, tanda-
tanda kehamilan, klasifikasi kehamilan, asuhan pada ibu hamil,
teori tentang ASI Eksklusif yang meliputi pengertian, manfaat ASI
-
8
Eksklusif, komposisi ASI, pemberian ASI Eksklusif pada ibu
bekerja, cara memeras ASI, cara penyimpanan ASI, kerangka teori
dan kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,
instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel
penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan
analisis data serta etika penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil
penelitian serta keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
9
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang
sekedar menjawab pertanyaan what (Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil
pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau
isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia
untuk tahu (Nashrulloh, 2009).
Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia
terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu
objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat
indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh
manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah
kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang
dicapai dalam domain kognitif yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
-
10
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Tingkat
pengetahuan ini meliputi menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
mengintreprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah
paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap obyek yang dipelajari.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya,
aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau pengunaan hukum-
hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja
dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan
sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk
mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
-
11
5) Sintesis (syintesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakan atau
mengabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya
dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat
menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian
itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
mengunakan kriteria yang telah ada.
c. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk meperoleh kebenaran
pengetahuan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu cara tradisional
(non ilmiah) tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern (cara
ilmiah) melelui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:
a) Cara coba-salah (Trial and Error)
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang
menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya
-
12
dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan
dengan mengunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan
masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba
kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat
terpecahkan.
b) Secara kebetulan
Pemenuhan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan
tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah
yang dilkukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini
bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan
juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah
diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber
pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin
masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,
pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan
atau ilmuan.
-
13
d) Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai
upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
e) Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan
hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang
untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus
diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,
terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab
kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan
bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses
-
14
penalaran atau berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif
sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak mengunakan cara
yang rasional dan yang sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia cara
manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu
mengunakan penalaran dalam memperoleh pengetahuan. Induksi
dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran
secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang
dikemukakaan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui
pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum
dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan
kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.
Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan
tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang
ditangkap oleh indera kemudian disimpulkan ke dalam suatu
konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu
gejala.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi
-
15
berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
kelas tertentu, berlaku juga kebenaran pada semua peristiwa yang
terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2) Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih sisitematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian
ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodologi). Cara ini
dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode
berfikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen
yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan
dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-
pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan obyek yang
diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :
a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul
saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala
yang berubah-ubah kondisi-kondisi tertentu.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan.
Menurut Cahyono (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
-
16
berlangsung seumur hidup, Pendidikan tersebut mempengaruhi
proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah
orang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat
kaitanya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan
pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas
pengetahuan. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di
pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan
non formal.
2) Media masa/ informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun
non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediet
impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media
masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayan orang. Dalam penyampaianya informasi sebagai tugas
pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi
sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
seseorang akan bertambah pengetahuanya walaupun tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
-
17
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,
baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam
individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi
karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran suatu pengetahuan dengan cara
mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan
masalah yang di hadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja
yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan
professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang
merupakan manisfestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan
etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerja.
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikir, sehingga pengetahuan yang diperoleh
-
18
semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan
aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak
melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri
menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak
menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan
intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan
hamper tidak ada penurunan pada usia ini.
e. Cara Pengukuran Pengetahuan
Arikunto (2006), menyebutkan bahwa pengukuran pengetahuan
dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan
tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek pendidikan atau
responden.
Menurut Riwikdikdo (2009), digunakan perhitungkan sebagai
berikut :
1) Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean +1 SD
2) Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean -1SD
3) Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean -1 SD
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri
dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2010).
-
19
b. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3
yaitu :
1) Tanda dugaan kehamilan
i. Amenore
Amenore adalah terlambat datang bulan, karena adanya konsepsi
dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel
de graff dan ovulasi.
ii. Mual dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada
pagi hari disebut morning sickness.
iii. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.
iv. Sinkope (pingsan)
Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala
(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan
sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia
kehamilan 16 minggu.
v. Payudara tegang
Pengaruh esterogen, progesteron dan somatomamotrifin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan
menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
-
20
vi. Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini
sudah menghilang.
vii. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus
sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
viii. Pigmentasi kulit
Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (striae
livide, stiae nigra, linia alba makin hitam) dan sekitar payudara
(hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin menonjol).
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi istmus, menjadi panjang dan lunak)
d) Tanda Chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam)
e) Tanda piscaseck ( uterus membesar ke salah satu jurusan).
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau Braxton hicks.
g) Teraba ballottement
h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif)
-
21
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba
secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat
diraba pada kehamilan yang lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar melalui Doppler pada
umur kehamilan 9 10 minggu dan stetoskop Leannec umur
kehamilan 17 22 minggu.
c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinya pada
usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16
minggu.
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka janin
dapat dilihat.
c. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
1) Kehamilan trimester I : umur kehamilan 0 sampai 12 minggu
2) Kehamilan trimester II : umur kehamilan 13 sampai 28 minggu
3) Kehamilan trimester III :umur kehamilan 29 sampai 40 minggu
d. Asuhan pada ibu hamil
Menurut Saryono (2010), pelayanan antenatal adalah pelayanan
kesehatan oleh tenaga professional (dokter spesialis kebidanan, dokter
umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama
masa kehamilan, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal
harus sesuai standar yaitu 14 T , meliputi :
1) Timbang berat badan
-
22
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
5) Pemberian imunisasi TT
6) Pemeriksaan Hb
7) Pemeriksaan VRDL
8) Perawatan payudara
9) Senam payudara dan pijat tekan payudara
10) Pemeliharaan tingkat kebugaran /senam ibu hamil
11) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi
13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
14) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan
pemberian terapi anti malaria.
Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14 T sesuai
kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T,
yang meliputi :
1) Timbang berat badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
5) Pemberian imunisasi TT
6) Pemeriksaan Hb
7) Perawatan payudara
-
23
Pelayanan asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga
kesehatan professional dan tidak diberikan oleh dukun bayi
(Wiknjosastro, 2005).
3. ASI Eksklusif
a. Pengertian
ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
memberikan tambahan dalam bentuk apapun dari usia 0 6 bulan
(Riksani, 2012).
Untuk mencapai ASI Eksklusif, WHO dan UNICEF
merekomendasikan metode tiga langkah. Langkah pertama adalah
menyusui segera setelah melahirkan. Langkah kedua tidak memberikan
makanan tambahan apapun pada bayi. Langkah ketiga menyusui
sesering mungkin dan sebanyak yang diinginkan bayi. Melalui tiga
langkah tersebut, diharapkan tujuan menyusui secara Eksklusif dapat
tercapai (Suryoprayogo, 2009).
b. Manfaat menyusui
Menurut Kristiyanasari (2009), manfaat pemberian ASI, meliputi:
1) Manfaat ASI untuk Ibu
a) Aspek Kesehatan Ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuk
oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi
uterus dan mencegah terjadi perdarahan pasca persalinan.
Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan
mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian
-
24
karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah
dibandingkan yang tidak menyusui.
b) Aspek Keluarga Berencana
Menyusui secara murni (Eksklusif) dapat membantu
menjarangkan kehamilan. Ditemukan rata-rata jarak kelahiran ibu
yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak menyusui
11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan
hormone ovulasi, sehingga dapat menunda kembali kesuburan.
Ibu yang sering hamil menjadi beban ibu sendiri, juga merupakan
risiko tersendiri bagi ibu untuk menderita penyakit seperti
anemia, risiko kesakitan dan kematian akibat persalinan.
c) Aspek Psikologis
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,
tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan
oleh bayinya serta akan meningkatkan jalinan kasih sayang ibu
dan bayi.
2) Manfaat ASI untuk bayi
a) Membantu memulai kehidupan dengan baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan
yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal
baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas.
b) Mengandung antibodi
Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat
immunoglobulin dari ibunya melalui plasenta. Namun, kadar zat
-
25
ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Pada saat
kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk
oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan
zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang atau berkurang
apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan yang
mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dan
berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur.
Bayi yang diberi ASI Eksklusif ternyata akan lebih sehat dan
lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak
mendapatkan ASI Eksklusif. Anak yang sehat tentu akan lebih
berkembang kepandaianya dibanding anak yang sering sakit
terutama bila sakitnya berat.
c) ASI mengandung komposisi yang tepat
ASI mengandung berbagai bahan makanan yang baik untuk
bayi yaitu terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup
kuantitas semua gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan
pertama.
d) Mengurangi kejadian karies dentis
Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula
jauh lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan
menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur
menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula dan
menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi.
-
26
e) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan
antara ibu dan bayi
Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi,
kontak kulit ibu kekulit bayi yang mengakibatkan perkembangan
psikomotor maupun sosial yang lebih baik.
f) Terhindar dari alergi
Pada bayi baru lahir system IgE belum sempurna. Pemberian
susu formula akan merangsang aktivasi system ini dapat
menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan efek ini. Pemberian
protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan akan mengurangi
kemungkinan alergi.
g) ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung
omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak
bayi yang mendapat ASI Eksklusif akan tumbuh optimal dan
terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih
cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf otak.
3) Manfaat ASI untuk Keluarga
a) Aspek Ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya
digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk
keperluan lain. Kecuali itu, penghematan juga disebabkan karena
-
27
bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi
biaya berobat.
b) Aspek psikologis
Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih
jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat
mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
c) Aspek kemudahan
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja
dan kapan saja. Keluarga tidak repot menyiapkan air masak, botol
dot yang harus selalu dibersihkan. Tidak perlu minta pertolongan
orang lain.
4) Manfaat ASI untuk Negara
a) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
Adanya faktor protektif dan nutrisi yang sesuai dalam ASI
menjamin status gizi bayi serta kesakitan dan kematian anak
menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa
ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya
diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian
bawah.
b) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung
akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi
komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi
biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang
-
28
mendapat ASI lebih jarang dirawat di rumah sakit dibandingkan
anak yang mendapat susu formula.
c) Menghemat devisa Negara
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua
ibu menyusui diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp.
8,6 milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli susu formula.
d) Peningkatan kualitas generasi penerus
Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara
optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
c. Komposisi ASI
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi
seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI
adalah makanan bayi yang paling sempurna baik kualitas maupun
kuantitas. Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai 6 bulan
akan menjamin tercapai pengembangan potensi kecerdasan anak secara
optimal. Menurut Riksani (2012), komposisi yang terkandung dalam
ASI, yaitu :
1) Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Kadar lemak
dalam ASI antara 3,5% - 4,5%. Walaupun kadar lemak dalam ASI
tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI
lebih dulu dipecahkan menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim
lipase yang terdapat dalam ASI.
-
29
2) Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa yang kadar paling
tinggi dibanding susu formula lain (7%). Laktosa mudah dipecah
menjadi glukosa dan galaktrose denga bantuan enzim laktosa
mempunyai manfaat lain yang mempertinggi absorbsi kalsium dan
merangsang pertumbuhan lactobacillus bifidus.
3) Protein
Protein dalam ASI adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI
sebesar 0,9% sampai 60% diantaranya adalah whey yang lebih
mudah dicerna dibanding kasein (protein utama susu sapi). Selain
mudah dicerna, dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang
tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin
diperlukan untuk pertumbuhan somatik, sedangkan taurin untuk
pertumbuhan otak.
4) Garam dan Mineral
Ginjal neonatus dapat mengonsentrasikan air kemih dengan baik
sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mineral rendah.
ASI mengandung garam dan mineral yang dibanding susu sapi. Bayi
yang mendapat susu sapi atau susu formula yang tidak dimodifikasi
dapat menderita tetani karena hipokalsemia. Kadar kalsium dalam
susu sapi lebih tinggi dibanding ASI. ASI mengandung mineral yang
lengkap. Walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi cukup untuk bayi
sampai umur 6 bulan.
-
30
5) Vitamin
ASI mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin K yang
berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah terdapat
dalam ASI dengan jumlah cukup dan mudah diserap. Dalam ASI
juga terdapat vitamin D dan E terutama dalam kolostrum.
d. Pemberian ASI Eksklusif bagi ibu yang bekerja.
Semua ibu harus memberikan ASI Eksklusif, meskipun diketahui
bahwa ibu bekerja. Adapun cara pemberian ASI pada ibu bekerja menurut
Riksani (2012), dengan cara sebagai berikut :
1) Memastikan segala kelengkapan yang dibutuhkan dalam memerah
ASI, seperti kotak pendingin. Memeriksa setiap hari sebelum
berangkat kerja.
2) Sebelum berangkat kerja, menyusui bayi sampai bayi merasa kenyang.
3) Memakai baju yang nyaman, yang memudahkan ibu memerah ASI.
Sebaiknya, ibu menggunakan baju dengan kancing depan agar mudah
membukanya.
4) Bekerja dengan perasaan senang. Menghindari kecemasan karena
secara langsung akan mempengaruhi produksi ASI.
5) Komunikasikan dengan rekan kerja dan atasan tentang jam-jam saat
akan memerah ASI.
6) Mencari tempat yang nyaman, bersih, dan aman, untuk memerah ASI
jika ditempat kerja belum disediakan ruangan khusus untuk menyusui.
7) Selama di kantor, ibu bisa memerah ASI 2-3 kali.
8) Memberi label pada botol untuk menyimpan ASI perah.
-
31
9) Setelah sampai dirumah, rendam botol ASI dalam mangkuk yang
berisi air hangat lalu berikan ASI dengan sendok pada bayi.
e. Cara memerah ASI
Cara memerah ASI menurut Riksani (2012), bisa dilakukan dengan
dua cara yaitu :
1) Mengunakan pompa
Cara menabung ASI perah yang paling baik dan efektif adalah
dengan mengunakan alat pompa ASI Elektrik. Sayangnya di Indonesia
harga alat ini masih lumayan mahal dan sulit didapat, sehingga jarang
menjadi pilihan para ibu. Jenis lain adalah pompa piston. Prinsip kerja
alat ini mirip suntikan, hingga memiliki keunggulan yaitu setiap
jaringan pompa mudah sekali dibersihkan dan tekanan bisa diatur.
2) Mengunakan Jari
Memeras ASI menggunakan alat apapun yang paling murah adalah
memerah menggunakan jari. Sebenarnya bukan hanya murah,
melainkan juga praktis, karena memerlukan tangan dan tahu tehnik
memeras ASI, yaitu meliputi :
a) Memeras/ memompa ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur, ini
perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga dan payudara
terhindar dari bengkak.
b) Memilih waktu dimana payudara dalam keadaan paling penuh terisi,
pada umumnya terjadi pada pagi hari.
-
32
c) Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih
dahulu, misalnya breast pump, botol ASI, piring kecil/wadah tempat
ASI dan sebagainya.
d) Memilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memeras susu.
e) Cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan dengan
air.
f) Sebelum memulai, minumlah segelas air atau cairan lain misalnya
susu, jus, teh.
g) Saat memerah ASI ibu harus dalam kondisi yang santai. Kondisi
psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI
Eksklusif.
f. Cara menyimpan ASI
Cara penyimpanan ASI menurut Suherni dkk (2009), yaitu :
1) Wadah
Gelas plastik pakai ulang dan wadah yang memiliki sisi keras
dianggap sebagai penyimpanan ASI terbaik. Setiap wadah harus
memiliki penutup yang pas dengan wadah. Kantong plastik yang
telah dirancang khusus oleh pabrik juga tersedia untuk pengumpulan
dan menyimpan ASI. Beberapa kantong plastik ini dengan wadah
tempat ASI dipompa ke sistem pemompaan dan kantong juga pas
dengan botol susu bayi. Kantong mudah terkontaminasi saat
penanganan.
Tiap wadah ASI harus diberi label, minimal tanggal penggunaan.
Saat bayi prematur atau dirawat inap karena alasan apapun, rumah
-
33
sakit akan memberikan label untuk ASI ibu, yaitu tanggal
pemompaan, nomor, identitas pasien, unit dan lain-lain. Jika ASI
akan diberikan di penitipan anak, nama bayi harus jelas dibaca dan
ditulis dengan tinta anti air dan anti gosok.
2) ASI dapat disimpan di suhu ruang, dilemari pendingin atau freezer.
a) Penyimpanan ASI di suhu ruang atau udara bebas 36 bertahan
selama 6-8 jam.
b) Penyimpanan ASI di lemari pendingin (4 C) selama 24 jam.
c) ASI dapat disimpan hingga 3 bulan di dalam freezer dan 6 bulan
dalam suhu -7 C atau kurang.
d) Selama seharian ASI pompa dalam jumlah sedikit yang
didinginkan dapat ditambah ke dalam penyimpanan ASI di lemari
pendingin.
e) Selalu simpan ASI di dalam bagian terdingin lemari pendingin
atau freezer.
-
34
B. Kerangka Teori
f)
g)
h)
i)
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010), Manuaba (2012) dan Riksani (2012)
Tingkat pengetahuan:
1. Tahu
2. Memahamiaplikasi
3. Analisis
4. Sintesa
5. Evaluasi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Media masa/informasi
3. Sosial budaya dan
ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. usia
Pengetahuan Kehamilan ASI Eksklusif
Teori kehamilan
1. Pengertian
2. Tanda-tanda
kehamilan
3. Klasifikasi
kehamilan
4. Asuhan pada
ibu hamil
Teori ASI esklusif
1. Pengertian
2. Manfaat pemberian
ASI
3. Komposisi ASI
4. Pemberian ASI
Eksklusif bagi ibu
bekerja
5. Cara memerah ASI
6. Cara penyimpanan
ASI perah
-
35
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
= Variabel yang di teliti
= Variabel yang tidak di teliti
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil Trimester
III Tentang ASI
Exklusif
Baik
Cukup
Kurang
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Media masa/informasi
3. Sosial budaya dan
ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. usia
-
36
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010),
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Menurut
Arikunto (2010), penelitian kuantitatif, dituntut menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
dari hasilnya
Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III
tentang ASI Eksklusif.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya
Surakarta.
2. Waktu Penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan
penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada 6
Februari 2013 6 Maret 2013.
-
37
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
trimester III yang datang memeriksakan kehamilanya di RB Marga
Waluya Surakarta pada 6 Februari 6 Maret 2013 dengan jumlah ibu
hamil trimester III adalah sebanyak 32 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).
Jumlah sampel yang diambil jika populasi kurang dari 100 lebih baik
diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% -15%
atau 20% -25% atau lebih (Arikunto, 2006). Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang berkunjung
di RB Marga Waluya Surakarta pada 6 Februari 6 Maret 2013 yang
berjumlah 32 orang.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan
mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2010). Dalam
penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu
cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi
menjadi anggota sampel (Hidayat, 2010).
-
38
D. Instrumen Penelitian
Alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur tingkat
pengetahuan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Arikunto (2010),
kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya.
Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup. Menurut Arikunto
(2010), kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawabannya. Responden
diminta untuk memilih salah satu jawaban (Benar atau Salah) atas pernyataan
tentang ASI Eksklusif. Dalam penelitian ini ada dua pernyataan yaitu
pernyataan favorabel (positif) dan pernyataan unfovarabel (negatif). Adapun
kriteria penskoran pada pernyataan favorabel adalah skor 1 jika jawaban
benar dan skor 0 jika jawaban salah. Sedangkan penskoran pada pernyataan
unfavorabel adalah skor 0 jika jawaban benar dan skor 1 jika jawaban salah.
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi
dari instrumen dalam penelitian ini.
-
39
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Instrumen
Variabel Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah
Item
Tingkat
pengetahuan
ibu hamil
trimester III
tentang ASI
Esklusif
Pengertian ASI
Esklusif
Manfaat Pemberian
ASI Esklusif
Komposisi ASI
Pemberian ASI
Eksklusif pada ibu
bekerja
Cara Memerah
Cara Penyimpanan
ASI Perahan
1
3,4,5,6,7,9,10,13,
15
16,18,20,21
25
28,29,30
33*,34,35*
2
8,11,12,14
17,19,22
23,24
26,27
31,32*
2
13
7
3
5
5
Jumlah item 21 14 35
*: Tidak Valid
Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Responden yang
digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari tempat
dimana penelitian tersebut akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010).
Uji coba instrument penelitian ini dilakukan di RB An Nur Surakarta
tanggal 16 - 29 Desember 2012 dengan jumlah responden 30 orang ibu hamil
trimester III. Menurut Mahfoed (2007), alasan jumlah responden 30 orang
adalah karena kaidah umum penelitian agar diperoleh distribusi nilai hasil
penelitian mendekati kurva normal.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak
diukur. Untuk mengetahui validitas item digunakan rumus Pearson
-
40
Product Moment (0,361) dengan taraf signifikasi 0,05. Suatu item
dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel (Hidayat, 2007). Rumus Pearson
Product Moment adalah sebagai berikut:
rxyxy
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
x : Skor item atau pertanyaan
y : Skor total (item)
N : Jumlah responden
Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan dari 35 pernyataan
didapatkan hasil yang valid sebanyak 32 pernyataan dan yang tidak valid
sebanyak 3 pernyataan, yaitu pada nomor pernyataan 32,33,35 karna rhitung
< rtabel. Nomor pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam
penelitian
-
41
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner
Penelitian
Variabel Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah
Item
Tingkat
pengetahuan
ibu hamil
trimester III
tentang ASI
Esklusif
Pengertian ASI
Esklusif
Manfaat Pemberian
ASI Esklusif
Komposisi ASI
Pemberian ASI
Eksklusif pada ibu
bekerja
Cara Memerah
Cara Penyimpanan
ASI Perahan
1
3,4,5,6,7,9,10,13,15
16,18,20,21
25
28,29,30
32
2
8,11,12,14
17,19,22
23,24
26,27
31
2
13
7
3
5
2
Jumlah item 19 13 32
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010).
Untuk menguji reliabilitas pada instrumen ini menggunakan Alpha
Cronbach.
Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
r11 =
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal
b : Jumlah varian butir
t : Jumlah varian total
-
42
Instrument dikatakan reliabel bila nilai rhitung > rkriteria (0,60)
(Ghozali, 2005). Berdasarkan uji coba reliabilitas didapatkan nilai Alpha
Chronbach 0,804. Nilai ini >0,60, sehingga instrumen dikatakan reliabel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada
responden, kemudian menjelaskan tentang cara pengisian. Responden diminta
mengisi kuesioner dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.
Jenis data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau obyek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).
Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil trimester
III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluyo, yang didapat dari
pengisian kuisioner yang diisi ibu hamil trimester III tersebut.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
obyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder pada penelitian ini
adalah jumlah ibu hamil yang berkunjung di RB Marga Waluya Surakarta,
pada bulan Januari Oktober 2012 yang berjumlah 420 orang, yang
diperoleh dari dokumentasi di RB Marga Waluya Surakarta.
-
43
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
lain (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel
tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek
atau fenomena (Hidayat, 2007).
Tabel 3.3 Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan
No Variabel Definisi operasional Alat Ukur Skala
Ukur Hasil Ukur
1 Pengetahuan ibu
hamil trimester III
tentang asi ASI
Eksklusif
Kemampuan responden
untuk menjawab
pengetahuan tentang
ASI Eksklusif:
Pengertian, manfaat
pemberian ASI
Eksklusif, komposisi
ASI, pemberian ASI
eksklusif bagi ibu yang
bekerja cara memerah,
cara penyimpanan ASI
Kuesioner
Ordinal a. Baik: bila nilai
responden (x) >
mean + 1 SD
b. Cukup: bila nilai
mean 1 SD x
mean + 1 SD
c. Kurang: bila nilai
responden (x) <
mean 1 SD
(Riwidikdo, 2010)
-
44
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data kemudian
dilakukan pengolahan data. Hal ini disesuaikan dengan tujuan yang akan
dicapai dalam penelitian ini. Menurut Hidayat (2007), langkah-langkah
yang harus dilakukan alah sebagai berikut :
a. Editing (Penyuntingan Data)
Editing ialah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan atau
setelah data terkumpul.
b. Coding (Membuat Lembaran atau Kartu Kode)
Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat
penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya
dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat
lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
c. Data Entry (Memasukkan Data)
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian
membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel
kontigensi.
-
45
d. Tabulating
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian
akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dianalisis. Apabila penelitiannya deskriptif, maka
akan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif
(menggambarkan) adalah statistik yang membahas cara-cara meringkas,
menyajikan dan mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah
dimengerti dan lebih mempunyai makna.
2. Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu
menganalisis terhadap variabel dari hasil tiap penelitian untuk
menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010). Pengambilan kesimpulan diambil dari prosentase
angka hasil pengumpulan data yang dinilaikan. Selanjutnya, data dimaknai
dengan parameter yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
a. Pengetahuan baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
b. Pengetahuan cukup : bila nilai mean 1 SD x mean + 1 SD
c. Pengetahuan kurang : bila nilai responden (x) < mean 1 SD
(Riwidikdo, 2010)
Sebelum menentukan tingkat pengetahuan Ibu hamil trimester III
terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation.
Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan
Standard Deviation yaitu :
-
46
a. Mean
Keterangan :
x : Mean
n : Jumlah responden
xi : Nilai responden
b. Standard Deviation
Keterangan :
SD : Standard Deviation
xi : Nilai responden
n : Jumlah responden
Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil trimester III
berdasarkan tingkat pengetahuannya (Riwidikdo, 2010) adalah sebagai
berikut:
Skor prosentase =
Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan
x 100% Jumlah responden
-
47
I. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian pada responden peneliti harus
memperlihatkan etika penelitian. Menurut Hidayat (2007), etika dalam
penelitian yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum
penelitian dilakukan. Tujuan dari informed consent adalah agar subyek
mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika
subyek bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika
subyek tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien dan
tidak boleh memaksa.
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Anonimity adalah tidak mencantumkan nama responden pada lembar
kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Confidentiality adalah memberikan jaminan kerahasiaan informasi
yang diberikan oleh responden.
-
48
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
G. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RB Marga Waluya Surakarta yang
merupakan salah satu Rumah Bersalin yang berada di daerah Surakarta.
Lokasinya berada di daerah Jl. Mangun Sarkoro No. 89 Komplang, Surakarta.
RB Marga Waluya di pimpin oleh seorang bidan dan memiliki 5 orang
bidan. Jenis pelayanan yang diberikan yaitu kesehatan ibu dan anak, meliputi
pemeriksaan USG, ANC, imunisasi, pelayanan KB, pemeriksaan balita sakit,
pijat bayi, serta pertolongan persalinan. Untuk menunjang pelayanan
kebidanan RB Marga Waluya memiliki 1 kamar bersalin, 4 kamar nifas dan 1
kamar periksa. Waktu pelayanan 24 jam kecuali imunisasi yaitu BCG dan
campak setiap hari selasa pada minggu pertama tiap bulanya dan DPTHB hari
selasa minggu kedua tiap bulannya.
H. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Setelah dilakukan pengumpulan data dapat diketahui karakteristik
responden yang meliputi :
-
49
a. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4.1
Karakteristik responden berdasarkan umur
No. Responden Frekuensi Prosentase (%)
1 < 20 1 3,13
2 20-35 31 96,87
Total 32 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.1 diatas kelompok umur responden < 20 tahun
sebanyak 1 responden (3,13%), 20-35 tahun sebanyak 31 responden
(96,87%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa umur responden
terbanyak adalah 20-35 tahun yaitu 31 responden (96,87%).
b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Table 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No. Responden Frekuensi Prosentase
1 SD 5 15,63
2 SMP 9 28,12
3 SMA 14 43,75
4 Perguruan Tinggi 4 12,50
Total 32 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.2 diatas kelompok responden berpendidikan SD
sebanyak 5 responden (15,63%), SMP sebanyak 9 responden (28,12%),
SMA sebanyak 14 responden (43,75%) dan perguruan tinggi sebanyak 4
responden (12,50%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
terakhir responden paling banyak adalah SMA yaitu 14 responden
(43,75%).
-
50
c. Karakteristik resonden berdasarkan pekerjaan
Table 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)
1 PNS 2 6,26
2 IRT 7 21,87
3 Pegawai Swasta 16 50,00
4 Lain-lain (pedagang) 7 21,87
Total 32 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel diatas kelompok responden bekerja sebagai PNS
sebanyak 2 responden (6,26%), IRT sebanyak 7 responden (21,87%),
pegawai swasta sebanyak 16 responden (50,00%), lain-lain (pedagang)
sebanyak 7 responden (21,87%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
pekerjaan responden paling banyak sebagai Pegawai Swasta yaitu 16
responden (50,00%).
2. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui nilai Mean dan Standar
Deviasi seperti pada tabel berikut ini:
Tabel. 4.4 Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Trimester III tentang
ASI Eksklusif
23,4 5,4
-
51
Tabel. 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester
III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta
No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)
1.
2.
3.
Baik
Cukup
Kurang
5
21
6
15,62%
65,63%
18,75%
Total 32 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI
Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta pada kategori pengetahuan baik
sebanyak 5 responden (15,62%), pengetahuan cukup sebanyak 21
responden (65,63%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden
(18,75%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI
Eksklusif di RB Marga Waluya dapat dikategorikan dalam pengetahuan
cukup yaitu sebanyak 21 responden (65,63%).
I. Pembahasan
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil
tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what. Menurut
Nashrulloh (2009), pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau
hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau
isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk
tahu. Salah satu pengetahuan yang harus di miliki oleh seorang ibu hamil
adalah pengetahuan tentang ASI Eksklusif.
Menurut Riksani (2012), ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI
kepada bayi, tidak memberikan tambahan dalam bentuk apapun dari usia 0
-
52
6 bulan. Menurut Kristiyanasari (2009), manfaat pemberian ASI bagi ibu
membantu involusi uterus, mencegah terjadi perdarahan pasca persalinan,
penundaan haid, mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi, mengurangi
kejadian karsinoma mammae, membantu menjarangkan kehamilan, ibu akan
merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya dan meningkatkan jalinan
kasih sayang ibu dan bayi. Manfaat ASI bagi bayi antara lain membantu
memulai kehidupan dengan baik, mengandung antibodi, mengandung
komposisi yang tepat, mengurangi kejadian karies dentis, memberi rasa
nyaman dan aman pada bayi, adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari
alergi dan meningkatkan kecerdasan bagi bayi.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan ibu hamil
trimester III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta dapat
dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,62%),
pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (65,63%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 6 responden (18,75% ). Hasil ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Luwis Megawati (2012), dengan judul Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ASI Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan
Ngrambe Kabupaten Ngawi, berdasarkan hasil penelitian sebagian besar
responden berpengetahuan cukup sebanyak 29 responden (70,75%).
Menurut Cahyono (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
adalah pendidikan, media masa/ informasi, sosial budaya dan ekonomi,
lingkungan, pengalaman, usia. Pendidikan adalah suatu usaha
mengembangkan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung
-
53
seumur hidup, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang
tersebut untuk menerima informasi. Berdasarkan penelitian pendidikan
responden paling besar adalah SMA yaitu 14 responden (43,75%). Informasi
yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
memberikan pengaruh jangka pendek (immediet impact) sehingga
menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Status ekonomi
menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan
tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap
proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam
lingkungan tersebut. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu
cara untuk memperoleh kebenaran suatu pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang di
hadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan pengetahuan dan ketrampilan professional serta pengalaman
belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil
keputusan. Berdasarkan penelitian pekerjaan responden sebagian besar adalah
pegawai swasta yaitu 16 responden (50,00%). Semakin bertambah umur akan
semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Sebagian besar responden
-
54
dalam penelitian ini berusia 20 35 tahun yaitu 31 responden (96,87%)
(Cahyono, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden berpengetahuan
cukup tentang ASI Eksklusif. Pengetahuan tentang ASI Eksklusif penting
bagi ibu hamil karena pengetahuan dapat mempengaruhi keberhasilan dalam
pemberian ASI Eksklusif.
J. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala penelitian
Kendala yang dihadapi peneliti pada saat melakukan penelitian adalah
tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga
membutuhkan waktu yang lebih lama dan setiap responden memiliki
waktu luang yang berbeda dalam menjawab kuesioner.
2. Kelemahan/ Keterbatasan
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III
tentang ASI Eksklusif saja.
b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan
jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara
mendalam.
-
55
BAB V
PENUTUP
K. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif di RB
Marga Waluya Surakarta dalam kategori baik sebanyak 5 responden
(15,62%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif di RB
Marga Waluya Surakarta dalam kategori cukup sebanyak 21 responden
(65,63%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASI Eksklusif di RB
Marga Waluya Surakarta dalam kategori kurang sebanyak 6 responden
(18,75%).
L. Saran
1. Ibu Hamil atau Masyarakat
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti
penyuluhan dari tenaga kesehatan, mencari informasi melalui media masa
dan media elektronik dan dapat menerapkan ASI Eksklusif setelah
persalinan.
-
56
2. Rumah Bersalin
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
khususnya dalam pemberian KIE tentang ASI Eksklusif sehingga dapat
meningkatkan keberhasilan dalam pemberian ASI.
3. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan
khususnya tentang ASI Eksklusif
4. Tenaga Kesehatan (Bidan)
Diharapkan memberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif pada ibu
hamil secara dini sehingga pengetahuan ibu hamil baik dan dapat
menerapkan pemberian ASI.
5. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian dengan
metode yang berbeda, mengembangkan variabel penelitian dan kuisioner
sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
-
DAFTAR PUSTAKA
Arif, N. 2009. ASI dan Tumbuh Kembang Bayi, Jogjakarta: Medpress.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka cipta.
. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik. Jakarta:
Rineka cipta.
Cahyono, P. 2009. Konsep Pengetahuan. http://www.cahyonoputra.blogspot/
konsep pengetahuan. html. Diakses tanggal 2 November 2012.
Dinkes RI. 2005. Konseling Menyusui. Jakarta.
Dinkes RI. 2005. Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi. Available:
http://www.dinkesjatengprov.co.id. Diakses tanggal 3 Oktober
2012.
Depkes. 2010. MDGs Bidang kesehatan. http://www//1456-depkes-target
mdgs-bidang-kesehatan.html. Diakses tanggal 25 Oktober 2012.
Ghozhali, I. 2005. Analisis Multivariat dengan program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
-
Hidayat, A. 2007. Metode penelitian kebidanan teknik analisis data. Jakarta:
Rineka cipta.
-. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Rineka cipta.
Kristianasari, W. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Jogjakarta: Nuha Medika.
Manuaba, I . A . C 2008. 2010 Ilmu Penyakit Kandungan dan KB untuk
pendidikan Bidan, Jakarta: ECG.
Mahfoed, I. 2007. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan
dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Nasrulloh, A. 2009. Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan. Melalui
http://www.filsafatindonesia1001wordpres.com. Diakses tanggal
20 Oktober 2012.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Riksani, R. 2012. Keajaiban ASI. Jakarta: Dunia Sehat.
-
Riwidikdo, H. 2009 . Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Saryono. 2010 . Standart dan Kunjungan ANC. http://www.standartanc-14t
andkunjungan-anc.htm. Diakses tanggal 1 November 2012.
Simkin, Penny. 2007 . Panduan Lengkap Kehamilan dan Bayi Edisi Revisi.
Jakarta : ECG.
Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Edisi 3. Yogyakarta: Fitra Maya.
Suryoprayogo, N. 2009. Keajaiban Menyusui. Yogjakarta: Keyword.
Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.