01-06 masalah jaringan proyek (revised)
TRANSCRIPT
1
Masalah Jaringan Proyek (Project Network Problem)
SuprayogiKelompok Keahlian Sistem Industri dan Tekno‐Ekonomi
Fakultas Teknologi Industri – Institut Teknologi Bandung
2Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Proyek
Proyek (project) merupakan kumpulan dariaktivitas‐aktivitas yang saling berkaitandengan tiap aktivitas mengkonsumsi waktuatau sumber daya.
Materi:
Proyek dengan ketersediaan sumberdayatakterbatas
3Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
CPM/PERT
CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique) merupakanmetode berbasis jaringan untuk membantu dalamperencanaan, penjadwalan, dan pengendalianproyek.
CPM/PERT memberikan alat analitik untukmenjadwalkan aktivitas‐aktivitas
4Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Jaringan Proyek
Deskripsi grafis dari suatu rencana yang memperlihatkanhubungan antar semua kegiatan yang diperlukan untukmenyelesaikan suatu proyek.
Jaringan terdiri atas busur‐busur berarah (directed arcs) yang menghubungan tiap pasangan simpul (nodes).
Struktur jaringan:
Event‐on‐node network
Activity‐on‐node network
5Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Contoh Proyek
6Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Event‐on‐Node (EON) Network
1
2
3
4
5
6 7 8
A (5)
B (3)
C (10)
D (7)
E (10)
X (0)
G (9)
F (5)
H (4) I (2)
AktivitasDurasi
7Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Activity‐on‐Node (AON) Network
Start
A(5)
B(3)
C(10)
D(7)
E(10)
F(5)
G(9)
H(4)
I(2)
Finish
Aktivitas Durasi
8Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Pembentukan Jaringan untuk EON (1)
Elemen yang mengkonsumsi waktu darijaringan (dinyatakan dengan busur) disebutaktivitas.
Simpul (dinyatakan dengan lingkaran ataukotak) menunjukkan kejadian.
9Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Pembentukan Jaringan untuk EON (2)
Representasi kejadian dan aktivitas:
Hubungan ketergantungan (precedence relationship) : Aktivitas (i, j) mendahuluiaktivitas (j, k)
i j
i j k
10Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Pembentukan Jaringan untuk EON (3)
Contoh penggambaran hubungan ketergantungan:
Aktivitas G mengikuti aktivitas B dan C
Aktivitas E mengikuti aktivitas B, tetapi tidak mengikutiaktivitas C
Salah Benar
Dummy arc
11Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Contoh
12Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Gambar Jaringan
1
2
3
4
5
6 7 8
A (5)
B (3)
C (10)
D (7)
E (10)
X (0)
G (9)
F (5)
H (4) I (2)
13Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Rumusan (1)
Earliest Possible Time untuk kejadian j
Latest Possible Time untuk kejadian i
( )( )[ ]⎪
⎪⎩
⎪⎪⎨
⎧
=+
==
<njdET
j
ET
ijiji
j
,,2,max
1,0
L
( )( )
( )[ ]⎪⎪⎩
⎪⎪⎨
⎧
−=−
==
>1,,1,min
,
nidLT
niET
LT
ijjij
n
j
L
14Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Rumusan (2)
Slack Time untuk kejadian i
Critical Event
( ) ( )ETLTS iii −=
0=iS
15Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Rumusan (3)
Earliest Start untuk aktivitas (i, j)
Earliest Finish untuk aktivitas (i, j)
Latest Finish untuk aktivitas (i, j)
Latest Start untuk aktivitas (i, j)
( )LTLF jij =
ijijij dLFLS −=
( )ETES iij =
( ) ijijijiij dESdETEF +=+=
16Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Perhitungan (1)
1
2
3
4
5
6 7 8
A (5)
B (3)
C (10)
D (7)
E (10)
X (0)
G (9)
F (5)
H (4) I (2)
0
0
5
7
3
4
10
10
13
14
19
19
23
23
25
25
Earliest possible time
Latest possible time
17Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Perhitungan (2)
AktivitasAktivitas
PendahuluDurasi EST EFT LST LFT Slack Kritis
A 5 0 5 2 7 2B 3 0 3 1 4 1C 10 0 10 0 10 0 *D A 7 5 12 7 14 2E B 10 3 13 4 14 1F D, E 5 13 18 14 19 1G B, C 9 10 19 10 19 0 *H F, G 4 19 23 19 23 0 *I H 2 23 25 23 25 0 *
18Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Lintasan Kritis
1
2
3
4
5
6 7 8
A (5)
B (3)
C (10)
D (7)
E (10)
X (0)
G (9)
F (5)
H (4) I (2)
0
0
5
7
3
4
10
10
13
14
19
19
23
23
25
25
Earliest possible time
Latest possible time
19Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Gantt Chart (Earliest Start & Earliest Finish)
Aktivitas
ABCDEFGHI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Waktu
20Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Rumusan Pemrograman Linier untuk CPM (1)
Variabel keputusan:
ti = saat paling awal aktivitas i
Parameter
dij = durasi aktivitas (i, j)
it
jidtt
ttZ
i
ijij
n
∀≥
∀≥−
−=
,0
),(,
s.t.
min 1
21Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Rumusan Pemrograman Linier untuk CPM (2)
1
2
3
4
5
6 7 8
A (5)
B (3)
C (10)
D (7)
E (10)
X (0)
G (9)
F (5)
H (4) I (2)
AktivitasDurasi
22Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Rumusan Pemrograman Linier untuk CPM (3)
0,,,,,,,
2
4
5
9
10
7
0
10
3
5
:dengan
min
87654321
78
67
56
46
35
25
34
14
13
12
18
≥≥−≥−≥−≥−≥−≥−≥−≥−≥−≥−
−=
tttttttt
tt
tt
tt
tt
tt
tt
tt
tt
tt
tt
ttZ
23Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
PERT
Estimasi waktu tunggal (CPM)
Estimasi waktu tiga (PERT)
Waktu optimistik (a)
Waktumost likely (m)
Waktu pesimistik (b)
24Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Asumsi‐asumsi
Waktu dari tiap aktivitas merupakan variabelrandom yang didekati sebagai distribusi beta.
Waktu dari tiap aktivitas merupakan variabelrandom yang saling independen.
Lintasan kritis memerlukan total waktu yang paling panjang.
Total waktu proyek dianggap berdistribusinormal.
25Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Rata‐rata dan VariansiWaktu tiap Aktivitas
6
4 bmaD
++=μ
22
6⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
=ab
Dσ
26Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Estimasi Waktu (1)
AktivitasAktivitas
PendahuluOptimistic
TimeMost Likely
TimePessimistic
TimeA - 2 5 8B - 6 9 12C - 6 7 8D A 1 4 7E B 8 8 8F D, E 5 14 17G B,C 3 12 21H F,G 3 6 9I H 5 8 11
27Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Estimasi Waktu (2)
AktivitasAktivitas
PendahuluOptimistic
TimeMost Likely
TimePessimistic
TimeRata-rata
WaktuVariansi Waktu
Simpangan Baku Waktu
A - 2 5 8 5 1.0 1.0B - 6 9 12 9 1.0 1.0C - 6 7 8 7 0.1 0.3D A 1 4 7 4 1.0 1.0E B 8 8 8 8 0.0 0.0F D, E 5 14 17 13 4.0 2.0G B,C 3 12 21 12 9.0 3.0H F,G 3 6 9 6 1.0 1.0I H 5 8 11 8 1.0 1.0
28Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Perhitungan (1)
1
2
3
4
5
6 7 8
A (5)
B (9)
C (7)
D (4)
E (8)
X (0)
G (12)
F (13)
H (6) I (8)
0
0
5
13
9
9
9
18
17
17
30
30
36
36
44
44
Earliest possible time
Latest possible time
29Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Perhitungan (2)
AktivitasAktivitas
PendahuluRata-rata
WaktuEST EFT LST LFT Slack Kritis
A - 5 0 5 8 13 8B - 9 0 9 0 9 0 *C - 7 0 7 11 18 11D A 4 5 9 13 17 8E B 8 9 17 9 17 0 *F D, E 13 17 30 17 30 0 *G B,C 12 9 21 18 30 9H F,G 6 30 36 30 36 0 *I H 8 36 44 36 44 0 *
30Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Rataan dan VariansiWaktu Penyelesaian Proyek (1)
Rataan:
Variansi:
Jika terdapat lebih dari satu lintasan kritisyang mempunyai rataan yang sama, pilihlintasan dengan variansi terbesar
∑=k
kT22 σσ
∑=k
kT μμ
k = aktivitas yang terdalam dalam lintasan kritis
31Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Rataan dan VariansiWaktu Penyelesaian Proyek (2)
Rataan:
μT = 44
Variansi:
σ2T = 7,0
32Suprayogi (2008), Penelitian Operasional II
Probabilitas Penyelesaian Proyek
Probabilitas penyelesaian proyek kurang dari t satuan waktu:
Probabilitas waktu penyelesaian proyekkurang dari 40 satuan waktu
( ) ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −≤=≤
T
TTZPtTP
σμ
( ) ( ) 0656,051,165,2
444040 =−≤=⎟
⎠
⎞⎜⎝
⎛ −≤=≤ ZPZPTP