009
DESCRIPTION
PdfgTRANSCRIPT
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
HASIL PEMERIKSAAN KINERJA
SEMESTER II TAHUN ANGGARAN (TA) 2005
ATAS
PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI
TAHUN ANGGARAN (TA) 2004
PADA
DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI PROVINSI
DKI JAKARTA
DI
JAKARTA
AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV PERWAKILAN III BPK-RI DI JAKARTA
Nomor : ………………….. Tanggal : …………………..
DAFTAR ISI
Hal Daftar Isi ……………………………………………………………………........ i
BAB I . Kesimpulan dan Rekomendasi 1BAB II . Hasil Pemeriksaan A . Gambaran Umum……….................................................................. 5
1. Tujuan Pemeriksaan…………….…………………………………. 5 2. Sasaran Pemeriksaan…….....……………………………………… 5 3. Metode Pemeriksaan......................................................................... 5 4. Jangka Waktu Pemeriksaan.............................................................. 6 5. Uraian Singkat mengenai Entitas Yang Diperiksa............................ 6 a. Visi dan Misi ............................................................................... 6 b. Arah Kebijakan Umum di Bidang Pendidikan Tahun 2004 ....... 6 c. Tujuan dan Sasaran Statejik di Bidang Pendidikan Menengah
dan Tinggi Tahun 2004 ................................................................. 7
d. Program Pendidikan Menengah dan Tinggi Tahun 2004 .......... 7 e. Realisasi Anggaran....................................................................... 8 f. Cakupan Pemeriksaan................................................................... 10
B . Hasil Pemeriksaan ………………………………………………… 12 1. Hasil Pengujian atas Sistem Pengendalian Manajemen …………. 12 a. Organisasi ……………………………………………………… 12 b. Kebijakan ……………………………………………………..... 14 c. Perencanaan ……………………………………………………. 15 d. Prosedur………………………………………………………… 16 e. Personalia ……………………………………………………… 19 f. Pencatatan/Pembukuan …………………………………………. 20 g. Pelaporan ………………………………………………………. 20 h. Pengawasan Intern……………………………………………… 21 2. Indikator Penilaian Kinerja (Key Performance Indicators)……….. 22 3. Temuan Pemeriksaan ……………………………………………... 54 a. Penyimpangan Terhadap Azas Kehematan Sebanyak 33 Temuan
Senilai Rp5.713.030.653,66 atau 4,14% Dari Realisasi Anggaran Yang Diperiksa…………...……………………… 54
1) Pembayaran Lumpsum Pada Penyelenggaraan Workshop Yang Dilaksanakan Proyek Peningkatan Mutu SMU TA 2004 Lebih Sebesar Rp437.360.000,00 ………………… 54
i
2) Pembayaran Konsumsi Dan Penginapan Pada Kegiatan Proyek Peningkatan Mutu SMU Tidak Hemat Sebesar Rp65.229.295,00 ……………………………………………. 56
3) Penyusunan Rencana Teknis Pada Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat Dan Prestasi TA 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp24.750.000,00……………………………………………. 57
4) Pengadaan Dan Pemeriksaan Lembar Jawab Komputer UAN SMA/SMK/MA/SMALB Dan SMP/MTs/SMPLB Melebihi Standar Harga Sebesar Rp91.403.485,00 dan Melebihi Kebutuhan Sebesar Rp117.626.718,00 ………… 59
5) Pajak Penghasilan Atas Pembayaran Honor Dalam Rangka Kegiatan UAN SMA/SMK Yang Dipungut Sekolah Tidak Disetor Ke Kas Negara Sebesar Rp21.668.108,00 ………… 62
6) Pengeluaran Sebesar Rp154.135.000,00 Pada Bantuan Beasiswa Proyek Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah DKI Jakarta Tidak Terdapat Dalam Petunjuk Operasional … 64
7) Kelebihan Pembayaran Atas Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA/SMK Senilai Rp76.842.579,18 …………… 66
8) Perhitungan RAB Pada Pembangunan Gedung SMK Lebih Besar Dari Gambar Senilai Rp31.429.718,48 ……………… 71
9) Pekerjaan Rehab BPPK Budi Utomo Kurang Dilaksanakan Senilai Rp45.485.435,05 …………………………………… 74
10) Pengadaan Alat Teknis Dan Kantor Melebihi Harga Standar Sebesar Rp222.618.600,00………………………………….. 76
11) Pengadaan Meubelair Pada SMAN 52 Kurang Sebesar Rp123.863.400,00 …………………………… 78
12) Pengadaan Alat Pendidikan SMK Dan SMA Melebihi Harga Standar Sebesar Rp142.261.609,00 dan Lebih Bayar Sebesar Rp104.933.000,00 ………………………………… 81
13) Pengadaan Peralatan Praktek BPPK Melebih Harga Standar Sebesar Rp85.986.472,00 …………………………………... 85
14) Pengadaan Buku Pelajaran Dan Buku Perpustakaan TA 2004 Pada Dinas Dikmenti DKI Jakarta Melebihi Ketentuan Sebesar Rp954.406.290,00 Dan Sebesar Rp310.699.300,00 Diantaranya Didukung Dengan Dokumen Yang Tidak Benar 87
15) Pembayaran Honor Pada Kegiatan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) TA 2004 Melebihi Ketentuan Sebesar Rp43.250.000,00 Dan Tidak Hemat Sebesar Rp115.700.000,00 ………………………………………... 90
16) Penetapan Pelaksana Kegiatan Pengadaan Pesona Fisika/ Multimedia Untuk SMA Senilai Rp1.272.000.000,00 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan ……………. …………………… 93
17) Bantuan Pendidikan/Sekolah Gratis Bagi Siswa SMA Provinsi DKI Jakarta Yang Berlatar Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu TA 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp126.400.000,00 ………………………………………... 95
18) Pemungutan Pajak Pada Kegiatan Dana Block Grant Pembinaan SMA/MA Swasta Melebihi Ketentuan Sebesar Rp47.536.800,00 …………………………………………. 99
19) Hasil Pungutan Pajak Pada Kegiatan Dana Block Grant
ii
Pembinaan SMA/MA Swasta Kurang Disetor Sebesar Rp39.355.725,00 …………………………………………… 101
20) Pembayaran Honor Pada Beberapa Kegiatan Subdis Pendidikan Tinggi Melebihi Ketentuan Sebesar Rp59.460.000,00 Dan Tidak Hemat Sebesar Rp7.625.000,00 103
21) Pembayaran Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Pada Subdis Tendik Lebih Tinggi Dari Standar Yang Ditentukan Sebesar Rp259.906.500,00 Dan Lebih Bayar Sebesar Rp10.050.000,00…………………………………………….. 106
22) Pembayaran Transport Pada Rincian Kegiatan Pengembangan Metodologi Guru Bidang Studi Melebihi Ketentuan Sebesar Rp30.000.000,00 dan Pemborosan Atas Konsumsi dan Penyusunan Materi Workshop Sebesar Rp41.562.500,00……………………………………………..
110
23) Kegiatan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru, Pengawas Sekolah, Dan Pamong Belajar Di Lingkungan Dikmenti Provinsi DKI Jakarta Pada TA 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp24.681.000,00 …………………………………... 113
24) Pembayaran Transport Pada Kegiatan Pembekalan Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru SMA/SMK Melebihi Ketentuan Sebesar Rp13.600.000,00 Dan Pembayaran Konsumsi Tidak Hemat Sebesar Rp5.525.000,00 ………… 117
25) Pada Kegiatan Sosialisasi Analisa Pembekalan Pendidikan Karya Ilmiah Terjadi Ketidakhematan Sebesar Rp5.915.000,00 dan Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp16.800.000,00 …………………………………………… 119
26) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Pengamanan, Pendistribusian Naskah UAN Dan Sosialisasi UAN Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp46.695.000,00 ….. 120
27) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Penerimaan Siswa Baru Tidak Hemat Sebesar Rp18.755.000,00 …………………………………………… 122
28) Pembayaran Pemeliharaan Gedung Unit Planetarium Melebihi Prestasi Kerja Sebesar Rp26.359.680,00 …………
123 29) Harga Pekerjaan Penyelesaian Rehab Gedung PKBM
Kepulauan Seribu Lebih Tinggi Dari Harga Standar Sebesar Rp24.326.993,95 …………………………………………. 125
30) Harga Pengadaan Sarana Promosi Planetarium Tidak Hemat Sebesar Rp417.182.620,00...................................................... 127
31) Pengadaan Poster Planetarium Lebih Dibayar Sebesar Rp57.030.750,00 …………………………………………. 129
32) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Pembinaan Penelitian Mahasiswa Dalam Rangka Penyelesaian Tugas Akhir, Kegiatan Pembinaan Terhadap Mahasiswa Berprestasi Tetapi Secara Ekonomi Kurang Mampu Dan Sosialisasi Lulusan SMU/SMK Untuk Dapat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Melebihi Standar Sebesar Rp53.313.375,00 …………………………………... 131
33) Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Tidak Memungut
iii
Denda Atas Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Uji Kompetensi Tenaga Kependidikan TA 2004 Sebesar Rp250.000.000,00 ………………………………………... 132
b.Penyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya
program yang direncanakan sebanyak 23 temuan senilai Rp20.270.984.563,00 atau 14,70% dari realisasi yang diperiksa, yaitu: 1) Pembayaran Honararium Workshop Jaringan Kurikulum
Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Sebesar Rp45.690.000,00 ... 135 2) Perjanjian Pemanfaatan Subsidi Imbal Swadaya Pada Bagian
Proyek Peningkatan SMK TA 2004 Senilai Rp400.000.000,00 Tidak Sesuai Dengan Proposal Yang Diajukan Sekolah …………………………………………… 136
3) Pemanfaatan Dana Subsidi Imbal Swadaya Oleh Sekolah Penerima Pada Bagian Proyek Peningkatan SMK TA 2004 Sebesar Rp300.000.000,00 Tidak Sesuai Dengan Perjanjian Kerja Sama .............................................................................. 138
4) Penyaluran Beasiswa Pada Bagian Proyek Bakat Dan Prestasi DKI Jakarta TA 2004 Terlambat Sebesar Rp1.841.700.000,00 ………………………………………… 140
5) Beasiswa Bakat Dan Prestasi Yang Diterima Sekolah Kurang Sebesar Rp49.650.000,00…………………………... 142
6) Penyaluran Beasiswa Periode Januari Sampai Dengan Juni Tahun 2004 Pada Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat Dan Prestasi TA 2004 Senilai Rp1.608.600.000,00 Tidak Dilandasi Dengan Dasar Hukum……………………………. 145
7) Penyaluran Subsidi Uji Produktif Kepada SMK Di Wilayah DKI Jakarta Dari Dana APBN Sebesar Rp303.305.000,00 Dan APBD Sebesar Rp2.522.813.000,00 Mengalami Keterlambatan ......................................................................... 148
8) Pengadaan Buku Pendidikan Luar Sekolah Senilai Rp28.159.931,00 Tidak Dimanfaatkan Oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat …………………………………………. 150
9) Pemberian Subsidi BOMM Pada Proyek Peningkatan Mutu SMU Tidak Efektif Sebesar Rp173.316.250,00 ……………. 152
10) Pengadaan Buku Pelajaran Paket C Kelas 3 Senilai Rp80.000.000,00 Tidak Dilaksanakan……………………. 155
11) Penyaluran Bantuan Penyelenggaraan Kejar Paket C dan Kursus Pada Subdis Pendidikan Luar Sekolah TA 2004 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Senilai Rp2.199.368.700,00………………………………………… 156
12) Pembangunan SMAN 85 Jakarta Senilai Rp7.506.788.000,00 Tidak Dapat Diselesaikan Sesuai Rencana ……………………………………………………... 159
13) Pengadaan Meubelair Senilai Rp208.751.100,00 Tidak Dimanfaatkan Sesuai Peruntukannya...................................... 162
14) Pengadaan Alat Pendidikan SMK Tidak Efektif Sebesar Rp135.566.000,00………………………………………… 163
iv
15) Pengadaan Peralatan Praktek BPPK Tidak Efektif Sebesar Rp23.966.000,00…………………………………………….. 165
16) Pertanggungjawaban Penggunaaan Dana Untuk Rintisan SMK Internasional Sebesar Rp399.450.000,00 Yang Dibuat Oleh Sekolah dan Pemegang Kas Cabang Berbeda............... 166
17) Pelaksanaan Kegiatan Perancangan Software Sebesar Rp46.975.000,00 Tidak Efektif .............................................. 169
18) Kegiatan Dalam Key Performance Indicators Senilai Rp1.350.000.000,00 Tidak Terlaksana……………………… 170
19) Bantuan Pendidikan/Sekolah Gratis Bagi Siswa SMA Provinsi DKI Jakarta Yang Berlatar Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu TA 2004 Yang Diterima Siswa Lebih Kecil Sedikitnya Rp141.372.000,00 Dari Yang Seharusnya ........................................................................... 172
20) Bantuan Dana Pelaksanaan UAN APBD 2004 Kepada Rayon Kurang Disalurkan Sebesar Rp12.063.772,00… 174
21) Penyaluran Bantuan Dana Dalam Rangka Penerimaan Siswa Baru Tahap II Tidak Tepat Sasaran Sebesar Rp770.623.600,00 ………………………………………….. 176
22) Pengadaan Poster Dan Brosur Planetarium Tidak Efektif Sebesar Rp18.866.730,00………..………………………….. 177
23) Kesalahan Pemungutan Dan Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai Atas Pengadaan Modul Pendidikan Kesetaraan Pada Proyek Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah Senilai Rp103.959.480,00 ………………………… 179
Lampiran –Lampiran
v
BAB I
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan ketentuan Pasal 23 E Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1973, dan
Undang-Undang No. 15 Tahun 2004, Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia (BPK-RI) telah melakukan pemeriksaan kinerja atas Program
Pendidikan Menengah Dan Tinggi Tahun Anggaran (TA) 2004 pada Dinas
Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta di Jakarta. Pemeriksaan
dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) Tahun
1995 dan Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) BPK-RI Tahun 2002.
Tujuan pemeriksaan kinerja ini adalah untuk menguji dan menilai
pelaksanaan program dari aspek ekonomi dan efektivitas guna mengambil
kesimpulan atas kinerja Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi pada Dinas
Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta serta memberikan
rekomendasi untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja Program Pendidikan
Menengah Dan Tinggi.
Berdasarkan pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja atas
Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi Tahun Anggaran (TA) 2004 pada
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta di Jakarta adalah
baik. Hal ini tercermin dari pencapaian nilai kumulatif atas Indikator Utama
Kinerja atau Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan, sebagai
berikut:
1. Nilai Kumulatif atas Pencapaian KPI
Nilai kumulatif yang diperoleh dalam pencapaian KPI atas
penyelenggaraan program pendidikan menengah dan tinggi TA 2004 pada
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta adalah
90,12%. Skala nilai kinerja yang ditetapkan oleh BPK-RI adalah 0,00% s.d.
50.00% (Kurang); lebih dari 50,00% s.d. 60,00% (Sedang); lebih dari 60,00%
s.d. 75,00% (Cukup); lebih dari 75,00% s.d. 91,00% (Baik) dan lebih dari
91,00% s.d. 100,00% (Amat Baik).
1
Kontribusi positif atas keberhasilan penyelenggaraan Program Pendidikan
Menengah Dan Tinggi pada Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi
DKI Jakarta TA 2004 diperoleh dari:
a. Bantuan Dana Ujian Nasional telah diberikan kepada sekolah-sekolah
sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan.
b. Kegiatan Operasional Sistem Informasi Manajemen telah efektif
mendukung penyajian informasi pada website Dinas Pendidikan
Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.
c. Pemberian bantuan beasiswa pada Proyek Pengembangan Pendidikan Luar
Sekolah (PLS) DKI Jakarta telah dilaksanakan sesuai dengan rencana
dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku.
2. Aspek Negatif
Kontribusi negatif terhadap kinerja program di bidang pendidikan
menengah dan tinggi pada Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi
DKI Jakarta TA 2004 berasal dari kegiatan atau aktivitas yang tidak mencapai
skor maksimal dengan persentase relatif besar, yang terdiri atas penyimpangan
terhadap azas kehematan sebanyak 33 temuan senilai Rp5.713.030.653,66
atau 4,14% dari realisasi anggaran yang diperiksa, diantaranya sebesar
Rp3.337.872.015,66 merugikan keuangan negara/daerah dan penyimpangan
yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya program yang direncanakan
sebanyak 23 temuan senilai Rp20.270.984.563,00 atau 14,70% dari realisasi
anggaran yang diperiksa, diantaranya sebesar Rp191.022.000,00 merugikan
keuangan negara/daerah.
Penyimpangan tersebut pada dasarnya terjadi karena:
a. Kelemahan sistem pengendalian manajemen (SPM), yaitu:
1) Dinas Dikmenti melaksanakan dua bagian proyek APBN yaitu Bagian
Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi dan Bagian Proyek
Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar yang menyalurkan dana ke SD,
SLTP, dan SLTA yang mana SD sdan SLTP tidak termasuk dalam
wewenang Dinas Dikmenti tetapi dalam wewenang Dinas Dikdas.
2
2) Perencanaan yang kurang matang mengakibatkan beberapa kegiatan
tidak terlaksana atau tidak mencapai tujuan, diantaranya:
a) Hasil kegiatan perancangan software pada Subdis Darbangsik tidak
dapat dimanfaatkan karena tidak cukupnya anggaran untuk
sosialisasi ke sekolah-sekolah,
b) Kegiatan pembangunan SMAN 85 tidak dapat diselesaikan sesuai
dengan rencana karena penolakan masyarakat atas lokasi
pembangunan,
c) Pengadaan Buku Pelajaran Paket C Kelas 3, Penyusunan dan
Penggandaan Buku Glosari Bidang IPS, Pembinaan Sister School 5
Kotamadya, dan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan SMK
Negeri Baru di Kepulauan Seribu tidak terlaksana.
3) Pelaksanaan beberapa prosedur pada Dinas Dikmenti kurang
mencerminkan pengendalian manajemen yang kuat, di antaranya:
a) Pelampauan wewenang oleh Kepala Subdis PLS yang
menandatangani Surat Keputusan Kepala Dinas Dikmenti tentang
panitia, tutor, dan warga belajar pada pelaksanaan kegiatan Kejar
Paket C. Surat tersebut seharusnya ditandatangani oleh Kepala
Dinas Dikmenti.
b) Penyaluran dana block grant, beasiswa, dan operasional sekolah
tidak menggunakan transfer langsung dengan SPM BT tetapi
menggunakan SPM PK yang relatif lebih rawan penyimpangan.
b. Para pelaksana dan penanggung jawab kegiatan kurang mematuhi
ketentuan.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, BPK-RI menyarankan agar
dilakukan perbaikan dan penyempurnaan sistem pengendalian manajemen,
kelebihan pembayaran dan kekurangsetoran yang merugikan keuangan negara dan
atau daerah segera dipertanggungjawabkan dengan menyetorkan kembali ke Kas
Negara dan atau Kas Daerah, para Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan
3
penggunaan anggaran belanja negara dan atau daerah yang lalai melaksanakan
tugas dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Perwakilan III BPK-RI di Jakarta,
Hadi Priyanto NIP. 240000961
4
5
BAB II
HASIL PEMERIKSAAN
A. Gambaran Umum
1. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan adalah untuk menguji dan menilai pelaksanaan
program dari aspek ekonomi dan efektivitas guna mengambil kesimpulan atas
kinerja program pendidikan menengah dan tinggi pada Dinas Pendidikan
Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta serta memberikan rekomendasi
untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja Program Pendidikan Menengah
Dan Tinggi.
2. Sasaran Pemeriksaan
Sasaran pemeriksaan kinerja diarahkan pada aspek kehematan dan
efektivitas atas pelaksanaan Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi pada
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta yang telah
dipilih dan disepakati dalam KPI (Key Performance Indikator).
3. Metode Pemeriksaan
Metode Pemeriksaan yang diterapkan adalah :
a. Analisa atas ketercapaian minimal unsur-unsur KPI berupa program-
program yang terpilih apakah program tersebut telah mencapai hasil
maksimal atau belum dengan menekankan pada aspek kehematan dan
efektivitas atas penyelenggaraan program atau kegiatan tersebut.
b. Dalam melakukan pendekatan tersebut, prosedur dan teknik pemeriksaan
yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan memahami SPI pelaksanaan
Program/kegiatan Pendidikan menengah dan tinggi berupa sistem dan
prosedur yang dibuat dan dilaksanakan serta diskusi dan wawancara dengan
pejabat dan pihak-pihak terkait.
6
4. Jangka Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas No. 71/ST/XIV.3-
XIV.3.2/11/2005 tanggal 17 November 2005 selama 30 hari mulai tanggal 21
November 2005 s.d. 30 Desember 2005.
5. Uraian Singkat Mengenai Entitas Yang Diperiksa
a. Visi dan Misi
Visi Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta
adalah mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas berlandaskan
prinsip bersih, transparan dan profesional.
Misi Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta
adalah:
1) Mengupayakan terwujudnya sistem pendidikan nasional yang
demokratis dan berkualitas.
2) Mewujudkan hasil pendidikan yang dapat mengembangkan kepribadian
yang dinamis, kreatif, produktif, dan berdaya saing global.
3) Meningkatkan peran pendidikan agama dan pendidikan
kewarganegaraan dalam rangka pembentukan kepribadian yang
berakhlak mulia sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4) Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan dan mutu lulusan sekolah
menengah dan luar sekolah, maupun pendidikan tinggi.
5) Mengembangkan kemampuan membaca dan menulis menuju
terwujudnya masyarakat belajar (Learning Society).
b. Arah Kebijakan Umum di Bidang Pendidikan Tahun 2004
Arah kebijakan umum bidang pendidikan menengah dan tinggi Tahun
2004 adalah mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh warga Provinsi DKI
Jakarta menuju terciptanya manusia yang berkualitas tinggi, serta dapat
meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
7
c. Tujuan dan Sasaran Strategis di Bidang Pendidikan Menengah dan
Tinggi Tahun 2004
Tujuan strategis dari Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta untuk Tahun 2004 adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan kualitas dan kemandirian pengelolaan pendidikan
menengah untuk dapat berdaya saing global
2) Meningkatkan kualitas pendidikan agama dan pendidikan
kewarganegaraan
3) Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional tenaga
kependidikan serta mutu lulusan sekolah menengah
4) Meningkatkan pengembangan perguruan tinggi.
5) Mengentaskan masyarakat putus sekolah dan meningkatkan taraf hidup
warga belajar.
Misi dan tujuan Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi
DKI Jakarta di atas dijabarkan dengan Sasaran Stratejik Tahun 2004 yang
terdiri dari:
1) Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan
2) Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan
3) Peningkatan manajemen pendidikan
4) Peningkatan materi ekstrakurikuler pendidikan agama dan
kewarganegaraan
5) Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan guru serta mutu lulusan
sekolah menengah
6) Pembinaan kepada perguruan tinggi
7) Peningkatan pendidikan luar sekolah dan ketrampilan masyarakat
d. Program Pendidikan Menengah dan Tinggi Tahun 2004
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Dinas
Pendidikan Menengah Dan Tinggi melaksanakan Program Pendidikan
8
Menengah Dan Tinggi sebagai berikut:
1). Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan sekolah menengah atas dan
sekolah menengah kejuruan
2). Pemerataan dan perluasan pendidikan
3). Peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan
4). Peningkatan pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan
5). peningkatan pengetahuan dan ketrampilan guru serta mutu lulusan
sekolah
6). Pengendalian dan peningkatan informasi perguruan tinggi
7). Peningkatan pendidikan luar sekolah dan ketrampilan masyarakat.
Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi ini dijabarkan ke dalam
121 kegiatan dan 493 rincian kegiatan yang dibiayai dengan APBD serta 4
proyek dan 7 bagian proyek yang dibiayai oleh APBN.
e. Realisasi Anggaran
Penyelenggaraan program di bidang pendidikan pada Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dibiayai oleh APBD dengan anggaran sebesar
Rp267.505.770.699,00 dan direalisasikan sebesar Rp258.468.454.231,00
dan APBN dengan anggaran sebesar Rp40.318.000.000,00 dan
direalisasikan sebesar Rp40.205.847.534,00. Rincian anggaran dan realisasi
TA 2004 adalah sebagai berikut: No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
I. Dana Dekonsentrasi
A. Proyek Peningkatan SMU 8.864.890.000,00 8.864.004.850,00 99,99 B. Bagian Proyek Pemberian
Beasiswa Bakat dan Prestasi 5.019.740.000,00 5.017.733.000,00 99,96
C. Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar
11.837.930.000,00 11.742.865.804,00 99,20
D. Bagian Proyek Peningkatan Mutu SMK
6.324.440.000,00 6.324.440.000,00 100,00
E. Proyek Pemberdayaan UPT dan Tendik Luar Sekolah
1.065.000.000,00 1.064.850.000,00 100,00
F. Proyek Pengembangan PLS DKI Jakarta
2.855.440.000,00 2.841.593.880,00 99,52
G. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Utara
947.000.000,00 947.000.000,00 100,00
H. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Barat
1.033.000.000,00 1.033.000.000,00 100,00
9
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
I. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Selatan
920.560.000,00 920.560.000,00 100,00
J. Bagian proyek Pengembangan PLS Jakarta Timur
1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 100,00
K. Proyek Peningkatan Perencanaan Terpadu Pendidikan
450.000.000,00 449.800.000,00 99,96
J U M L A H
40.318.000.000,00 40.205.847.534,00 99,72
No. Uraian Anggaran Realisasi % II. APBD A. Belanja Langsung 1 Bagian Tata Usaha 77.781.609.910,00 74.199.265.589,00 95,39 2 Subdis Pendidikan SMU 15.250.000.000,00 13.990.000.000,00 91,74 3 Sub Subdis SMK 18.750.000.000,00 18.750.000.000,00 100,00 4 Subdis Pendidikan Luar Sekolah 4.182.590.000,00 4.101.034.700,00 98,05 5 Sub Subdis Dikti 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 100,00 6 Subdis Tenaga Kependidikan 8.746.000.000,00 8.746.000.000,00 100,00 7 Subdis Sarprasdik 85.477.228.990,00 78.336.069.281,00 91,65 8 Subdis Darbangdik 5.480.376.500,00 5.480.376.500,00 100,00 9 BPPK Pulogadung 600.000.000,00 600.000.000,00 100,00
10 BPPK Budi Utomo 490.000.000,00 490.000.000,00 100,00 11 BPPK Kampung Jawa 490.000.000,00 490.000.000,00 100,00 12 BPPK Duren Sawit 490.000.000,00 490.000.000,00 100,00 13 BPPK Lenteng Agung 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00 14 BP3LS Kebon Jeruk 711.250.000,00 711.250.000,00 100,00 15 SKB Cilandak 375.000.000,00 375.000.000,00 100,00 16 SKB Pasar Rebo 268.000.000,00 268.000.000,00 100,00 17 Planetarium dan Observatorium 3.990.000.000,00 3.990.000.000,00 100,00 18 Seksi Dikmenti Kab. Kep. Seribu 2.006.000.000,00 1.556.000.000,00 77,57
JUMLAH A 229.228.055.400,00 223.958.155.779,00 97,68 B. Belanja Tidak Langsung 1 Belanja Pegawai 22.093.827.390,00 20.691.482.783,00 96,65 2 Belanja Barang/Jasa 14.997.307.486,00 12.699.932.824,00 84,68 3 Balanja Pemeliharaan 1.126.580.423,00 1.118.882.845,00 99,32
JUMLAH B 38.217,715,299,00 34.510.298.452,00 90,30
JUMLAH II (A+B) 267.505.770.699,00 258.468.454.231,00
96,62
10
f. Cakupan Pemeriksaan
Cakupan pemeriksaan atas Program Pendidikan Menengah Dan
Tinggi TA 2004 pada Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi
DKI Jakarta meliputi penggunaan dana APBN sebesar Rp27.029.834.900,00
dan dana APBD sebesar Rp110.882.865.727,00 dengan rincian sebagai
berikut. No Uraian Realisasi (Rp) Yang Diperiksa %
I. Dana Dekonsentrasi
A. Proyek Peningkatan SMU 8.864.004.850,00 7.403.015.000,00 83,52 B. Bagian Proyek Pemberian
Beasiswa Bakat dan Prestasi 5.017.733.000,00 4.871.870.000,00 97,09
C. Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar
11.742.865.804,00 5.495.788.900,00 46,80
D. Bagian Proyek Peningkatan Mutu SMK
6.324.440.000,00 3.600.000.000,00 56,92
E. Proyek Pemberdayaan UPT dan Tendik Luar Sekolah
1.064.850.000,00 0,00 0,00
F. Proyek Pengembangan PLS DKI Jakarta
2.841.593.880,00 2.328.621.000,00 81,95
G. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Utara
947.000.000,00 816.700.000,00 86,24
H. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Barat
1.033.000.000,00 890.200.000,00 86,18
I. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Selatan
920.560.000,00 785.500.000,00 85,33
J. Bagian proyek Pengembangan PLS Jakarta Timur
1.000.000.000,00 838.140.000,00 83,81
K. Proyek Peningkatan Perencanaan Terpadu Pendidikan
449.800.000,00 0,00 0,00
J U M L A H
40.205.847.534,00 27.029.834.900,00 67,23
No. Uraian Realisasi Yang Diperiksa % II. APBD A. Belanja Langsung 1 Bagian Tata Usaha 74.199.265.589,00 19.126.107.624,00 25,782 Subdis Pendidikan SMU 13.990.000.000,00 9.377.956.300,00 67,033 Sub Subdis SMK 18.750.000.000,00 11.630.465.000,00 62,034 Subdis Pendidikan Luar Sekolah 4.101.034.700,00 1.923.443.700,00 46,905 Sub Subdis Dikti 4.000.000.000,00 2.550.000.000,00 63,756 Subdis Tenaga Kependidikan 8.746.000.000,00 7.692.184.000,00 87,957 Subdis Sarprasdik 78.336.069.281,00 54.666.727.528,00 69,788 Subdis Darbangdik 5.480.376.500,00 1.165.376.500,00 21,269 BPPK Pulogadung 600.000.000,00 - 0,00
11
No. Uraian Realisasi Yang Diperiksa % 10 BPPK Budi Utomo 490.000.000,00 - 0,0011 BPPK Kampung Jawa 490.000.000,00 - 0,0012 BPPK Duren Sawit 490.000.000,00 - 0,0013 BPPK Lenteng Agung 200.000.000,00 - 0,0014 BP3LS Kebon Jeruk 711.250.000,00 - 0,0015 SKB Cilandak 375.000.000,00 - 0,0016 SKB Pasar Rebo 268.000.000,00 - 0,0017 Planetarium dan Observatorium 3.990.000.000,00 1.469.689.075,00 36,83
18 Seksi Dikmenti Kab. Kep. Seribu 1.556.000.000,00 1.280.916.000,00 82,32
JUMLAH A 223.58.155.779,00 110.882.865.727,00 49,51B. Belanja Tidak Langsung 1 Belanja Pegawai 20.691.482.783,00 - 0,002 Belanja Barang/Jasa 12.699.932.824,00 - 0,00 3 Balanja Pemeliharaan 1.118.882.845,00 - 0,00
JUMLAH B 34.510.298.452,00 - 0.00
JUMLAH II (A+B) 258.468.454.231,00 110.882.865.727,00 42,90
12
B. Hasil Pemeriksaan
1. Hasil Pengujian atas Sistem Pengendalian Manajemen
Hasil pengujian Sistem Pengendalian Manajemen atas penyelenggaraan
Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi pada Dinas Pendidikan Menengah
Dan Tinggi adalah sebagai berikut:
a. Organisasi
Penyelenggaraan program pendidikan di Provinsi DKI Jakarta
dilaksanakan oleh dua dinas yaitu Dinas Pendidikan Dasar dan Dinas
Pendidikan Menengah Dan Tinggi. Pembagian tugas kedua dinas ini telah
dijelaskan secara tegas dan eksplisit oleh Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta. Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 21
Tahun 2002, Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi merupakan unsur
pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pendidikan menengah, pendidikan
tinggi, luar sekolah dan luar biasa yang bertugas melaksanakan pembinaan
dan menyelenggarakan pendidikan menengah, pendidikan tinggi, luar
sekolah, dan luar biasa. Sedangkan tugas pokok Dinas Pendidikan Dasar
adalah melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan dasar,
luar sekolah dan pendidikan luar biasa.
Untuk bidang pendidikan tinggi, tugas dan wewenang Dinas
Pendidikan Menengah Dan Tinggi adalah untuk menyusun kebijakan teknis
dan operasional dan melaksanakan penyelenggaraan dukungan dan bantuan
pendidikan tinggi, selain pengaturan kurikulum, akreditasi, dan
pengangkatan tenaga akademis, serta menyusun dan memberi saran kepada
Gubernur tentang pertimbangan pembukaan dan penutupan perguruan
tinggi. Adapun wewenang untuk mengatur kurikulum, akreditasi, dan
pengangkatan tenaga akademis untuk perguruan tinggi berada di tangan
Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Walaupun ada pembagian tugas dan wewenang yang jelas di bidang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, terdapat
dua bagian proyek yang berasal dari dana APBN yang dilaksanakan oleh
13
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi yang memasuki wilayah
wewenang Dinas Pendidikan Dasar. Pada Bagian Proyek Pemberian
Beasiswa Bakat dan Prestasi, beasiswa disalurkan kepada siswa SD, SLTP,
dan SLTA. Hal yang sama juga terjadi pada penyaluran subsidi UAN pada
Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar. Subsidi ini juga
disalurkan ke SD, SLTP, dan SLTA. Padahal wewenang Dinas Pendidikan
Menengah Dan Tinggi hanya pada pendidikan menengah (SLTA) dan tinggi
(perguruan tinggi).
Pengorganisasian dalam hal penggunaan anggaran telah diatur dalam
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 108 Tahun 2003 Pasal 51
yang antara lain menyatakan Kepala Unit/Satuan Kerja bertindak sebagai
Pengguna Anggaran dan Pengguna Barang/Jasa yang bertanggung jawab
baik fisik, keuangan, maupun administrasi terhadap anggaran yang
dialokasikan pada Unit/Satuan Kerja yang dipimpinnya. Untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan anggaran, Pengguna Anggaran dapat
mendelegasikan sebagian kewenangan kepada Pengguna Anggaran Cabang.
Pengorganisasian dalam hal penggunaan anggaran di lingkungan
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi diatur dalam Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta Nomor 3a
Tahun 2004 Bab II yang menyatakan antara lain Kepala Dinas Pendidikan
Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta mendelegasikan sebagian
kewenangan kepada Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas, Kepala
UPT, dan Kasi Dikmenti Kepulauan Seribu sebagai Pengguna Anggaran
Cabang yang melekat pada jabatan struktural eselon III. Dalam rangka
pelaksanaan tata usaha keuangan diangkat Pemegang Kas Cabang pada
Bagian Tata Usaha, Sub Dinas, dan UPT yang dibantu oleh beberapa
Pemegang Kas Cabang.
Pengguna Anggaran Cabang bertanggungjawab penuh atas
pelaksanaan anggaran yang menjadi kewenangannya dan dalam
melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Dikmenti
selaku Pengguna Anggaran. Adapun tugas Pengguna Anggaran Cabang
14
adalah menyiapkan perencanaan program kegiatan, menyusun
SPK/Kontrak, menandatangani SPK/Kontrak dan SPJ sesuai
kewenangannya, melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
dan melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Dinas Dikmenti.
Organisasi pengelolaan keuangan sudah cukup memadai.
b. Kebijakan
Arah kebijakan penyelenggaraan pendidikan pada Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Daerah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2002-2007 yaitu mengupayakan perluasan dan
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh
warga provinsi DKI Jakarta menuju terciptanya manusia yang berkualitas
tinggi, serta dapat meningkatkan penguasaan, pengembangan, dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Arah kebijakan itu dilaksanakan dengan berpedoman pada strategi
bidang pendidikan yaitu mendorong upaya pemerataan kesempatan
pendidikan terutama pendidikan dasar, pendidikan sekolah luar biasa,
kepada kelompok yang kurang mempu melalui kebijakan yang mendorong
terciptanya pendidikan-pendidikan alternatif khususnya pendidikan luar
sekolah (PLS), mengurangi angka putus sekolah dengan memperhatikan
keterjangkauan biaya, serta meningkatkan peran perpustakaan umum dan
daerah dalam mendorong upaya untuk mempopulerkan fungsinya sebagai
penunjang pendidikan masyarakat. Khusus pendidikan tinggi, mendukung
upaya peningkatan kerjasama antar perguruan tinggi.
Arah kebijakan dan strategi itu dijabarkan ke dalam program-
program pembangunan di bidang pendidikan, sasaran yang akan dicapai,
dan kegiatan-kegiatan pokok yang dirumuskan di dalam Program
Pembangunan Daerah (Propeda) Provinsi DKI Jakarta yang kemudian
dijabarkan lagi dalam Rencana Pembangunan Tahunan (Repetada) Provinsi
DKI Jakarta.
15
Secara umum kebijakan penyelenggaraan pendidikan di Provinsi
DKI Jakarta telah mencerminkan pengendalian manajemen yang baik. Hal
itu ditunjukkan dengan perumusan dan pendokumentasian yang jelas atas
kebijakan-kebijakan yang ditetapkan.
c. Perencanaan
Perencanaan atas program di bidang pendidikan pada Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Daerah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2002-2007 yang kemudian dijabarkan dalam
Program Pembangunan Daerah dan Rencana Pembangunan Tahunan
Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan dokumen perencanaan tersebut, Dinas
Pendidikan Menengah Dan Tinggi membuat rencana anggaran dan kegiatan
tahunan yang tertuang dalam Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK).
Dalam menyusun RASK tersebut, Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi
juga mempertimbangkan usulan dan kebutuhan sekolah dan unit-unit kerja
lain di bawahnya. RASK tersebut diajukan kepada Gubernur melalui Tim
Anggaran yang beranggotakan unsur-unsur dari Para Asisten, Bapeda,
Bawasda, Dinas Pendapatan Daerah, Biro Keuangan, Biro Administrasi
Sarana Perkotaan, Biro Perlengkapan, KPKD, KPTI dan Unit Teknis
terkait. Setelah pembahasan selesai, berdasarkan Peraturan Daerah tentang
APBD, Gubernur menetapkan RASK menjadi DASK. DASK tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh Pengguna
Anggaran.
Secara umum, perencanaan pada Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi cukup memadai karena dalam penyusunan rencana anggaran Dinas
Pendidikan Menengah Dan Tinggi telah memperhatikan Arah dan
Kebijakan Umum dan juga kebutuhan sekolah dan unit-unit kerja lain.
Akan tetapi, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kegiatan yang
perencanaannya kurang matang. Terdapat kegiatan perancangan software
sebesar Rp46.975.000,00 yang hasilnya tidak dapat dimanfaatkan karena
tidak cukupnya anggaran untuk sosialisasi ke sekolah-sekolah. Selain itu,
16
kekurangmatangan perencanaan, dalam hal ini penentuan lokasi sekolah,
menyebabkan tidak selesainya pembangunan unit sekolah baru SMAN 85
Jakarta. Pembangunan SMAN 85 senilai Rp7.506.788.000,00 tidak dapat
diselesaikan karena masyarakat di sekitar lokasi pembangunan menolak
didirikannya sekolah tersebut di lingkungan mereka. Kegiatan Pengadaan
Buku Pelajaran Paket C Kelas 3, Penyusunan dan Penggandaan Buku
Glosari Bidang IPS, Pembinaan Sister School 5 Kotamadya, dan Pengadaan
Tanah Untuk Pembangunan SMK Negeri Baru di Kepulauan Seribu juga
tidak terlaksana.
d. Prosedur
Prosedur-prosedur yang dilaksanakan berkaitan dengan
penyelenggaraan program di bidang pendidikan menengah dan tinggi, antara
lain sebagai berikut:
1) Prosedur pengelolaan dana APBD berpedoman pada:
(a) Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2001
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
(b) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi
DKI Jakarta Nomor 03a Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Belanja Langsung di Lingkungan Dinas Pendidikan
Menengah Dan Tinggi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Tahun Anggaran 2004.
2) Prosedur pengadaan barang dan jasa berpedoman pada:
(a) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
(b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 108 Tahun 2003
tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
(c) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1432/2004
tentang Patokan Harga Satuan Barang Kebutuhan Pemerintah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
17
(d) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 716/2004 tentang
Patokan Harga Satuan Bidang Pekerjaan Perangkat Keras, Perangkat
Lunak, dan Perangkat Jaringan, Kebutuhan Pemerintah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
(e) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 353 Tahun 2004
tentang Patokan Harga Satuan Bahan dan Upah Pekerjaan Bidang
Pemborongan Provinsi DKI Jakarta.
(f) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1153/-1.824.14
Tahun 2004 tentang Patokan Harga Satuan Bahan dan Upah
Pekerjaan Bidang Pemborongan Provinsi DKI Jakarta.
(g) Keputusan Kepala Biro Perlengkapan Provinsi DKI Jakarta Nomor
1675/073.532 tentang Penetapan Patokan Harga Satuan Barang
Insidental Kebutuhan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Untuk Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi
DKI Jakarta.
(h) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2004
tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan
Besarnya Honorarium Beban APBD di Lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta.
3) Prosedur pemberian beasiswa berpedoman kepada:
(a) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 55 Tahun 2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Pendidikan Tinggi pada
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.
(b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2786/2004
tentang Pemberian bantuan Biaya Pendidikan Gratis Bagi Siswa
Sekolah Menengah Atas Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
yang Berlatar Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu.
Prosedur-prosedur tersebut di atas telah disusun dengan cukup baik,
akan tetapi dalam pelaksanaannya terdapat indikasi pelanggaran prosedur.
18
Berdasarkan pengujian pendahuluan terhadap Surat Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta tentang
panitia, tutor dan warga belajar pada pelaksanaan kegiatan Kejar Paket C
menunjukkan adanya indikasi bahwa Surat Keputusan tersebut tidak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku karena Surat Keputusan tersebut
ditandatangani oleh Kepala Subdis PLS atas nama Kepala Dinas Pendidikan
Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta. Padahal Kepala Subdis PLS
hanya berwenang membubuhkan paraf pada Surat Keputusan tersebut.
Sedangkan berdasarkan keterangan dari Bagian Tata Usaha yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan urusan surat-menyurat dan kearsipan diketahui
bahwa tidak ada Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta tentang pendelegasian wewenang untuk
menandatangani naskah yang bersifat substantif atas nama Kepala Dinas.
Di samping itu, penyaluran beasiswa, blockgrant dan biaya
operasional sekolah menggunakan SPM PK. Ini berarti bahwa penerima
beasiswa dan dana operasional sekolah tidak menerima transfer langsung
dari Kas Daerah, tetapi menerima dana dari Pemegang Kas Cabang baik
dalam bentuk tunai atau transfer. Penyaluran dana beasiswa dan dana
operasional melalui Pemegang Kas Cabang ini relatif lebih rawan
penyimpangan dibandingkan menggunakan transfer langsung dari Kas
Daerah dalam hal ini menggunakan SPM BT. Beberapa temuan
pemeriksaan yang berkaitan dengan lemahnya penggunaan SPM PK ini
antara lain:
1) Beasiswa Bakat dan Prestasi yang diterima sekolah kurang sebesar
Rp49.650.000,00
2) Bantuan Pendidikan/Sekolah Gratis Bagi Siswa SMA Provinsi DKI
Jakarta yang berlatar belakang ekonomi orang tua tidak mampu TA
2004 yang diterima siswa lebih kecil sedikitnya Rp141.372.000,00 dari
yang seharusnya
19
Pada beberapa kegiatan diketahui bahwa prosedur pengadaan barang
tidak dilaksanakan dengan baik sehingga terjadi penyimpangan sebagai
berikut:
1) Pengadaan ATK Kegiatan Workshop Kerjasama BEM Antar Perguruan
Tinggi Sebesar Rp21.540.000,00 dilaksanakan oleh perusahaan yang
tidak mempunyai Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) – Kecil dan
Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas.
2) Pengadaan meubelair senilai Rp2.290.130.400,00 dikerjakan oleh
perusahaan bukan pemenang lelang.
e. Personalia
Personalia yang terlibat dalam penyelenggaraan program di bidang
pendidikan menengah dan tinggi adalah tenaga pendidikan (kepala sekolah,
guru, pengawas, dan tenaga kependidikan lainnya) serta pejabat struktural dan
staf pada Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi. Sedangkan personalia yang
terlibat dalam penggunaan dan pengelolaan anggaran antara lain pengguna
anggaran, pengguna anggaran cabang, pemegang kas, dan panitia pengadaan
barang/jasa.
Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi merupakan Pengguna
Anggaran. Pengguna Anggaran Cabang melekat pada jabatan struktural eselon
III. Sedangkan Pemegang Kas Cabang yang ditunjuk harus memenuhi beberapa
syarat yaitu pendidikan sekurang-kurangnya SLTA dan telah memiliki ijasah
khusus Bendaharawan A, pangkat/golongan minimal III/a, masa kerja sekurang-
kurangnya 4 tahun, usia tidak lebih dari 53 tahun tanggal 1 Januari 2004, tidak
menjabat sebagai pemegang kas lebih dari 5 tahun berturut-turut, dan tidak
terkena hukuman disiplin.
Panitia/pejabat pengadaan barang/jasa berasal dari pegawai negeri, baik
dari instansi sendiri maupun instansi teknis lainnya yang memenuhi syarat yaitu
memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas, memahami keseluruhan pekerjaan yang akan diadakan, memahami jenis
pekerjaan tertentu yang menjadi tugas panitia/pejabat pengadaan yang
20
bersangkutan, memahami isi dokumen pengadaan/metoda dan prosedur
pengadaan, tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat yang
mengangkat dan menetapkannya sebagai panitia/pejabat pengadaan, serta
memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah.
Kualifikasi pejabat pengelola anggaran di atas secara umum sudah
menunjukkan sistem pengendalian manajemen yang baik.
Akan tetapi, beberapa pelaksana pada dua kegiatan kurang memahami
tentang peraturan perpajakan sehingga terjadi penyimpangan sebagai berikut:
1) Kesalahan pemungutan dan penyetoran Pajak Pertambahan Nilai atas
Pengadaan Modul Pendidikan Kesetaraan pada Proyek Pengembangan
Pendidikan Luar Sekolah Senilai Rp103.959.480,00
2) Pemungutan Pajak Pada Kegiatan Dana Blockgrat Pembinaan SMA/MA
Swasta Melebihi Ketentuan Sebesar Rp47.535.600,00.
f. Pencatatan/Pembukuan
Pencatatan/pembukuan atas anggaran untuk penyelenggaraan program
di bidang pendidikan menengah dan tinggi pada Pemerintah Daerah Provinsi
DKI Jakarta berpedoman pada Keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002.
Pencatatan/pembukuan tersebut telah cukup baik dilaksanakan.
g. Pelaporan
Pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh masing-masing
pelaksana kegiatan. Sedangkan pelaporan menyangkut administrasi keuangan
dilakukan oleh Pemengang Kas Cabang dalam bentuk Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) setiap bulan kepada Kepala Biro Keuangan DKI
Jakarta.
Di samping itu, Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi juga membuat
Laporan Tahunan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi yang berisi laporan
pelaksanaan kegiatan APBD dan Laporan Hasil Pelaksanaan Proyek/Bagian
Proyek APBN (Dana Dekonsentrasi). Dinas Dikmenti juga membuat Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Akan tetapi terdapat
21
perbedaan jumlah anggaran dan realisasi beberapa kegiatan antara yang
dilaporkan di Laporan Tahunan dan yang dilaporkan di LAKIP.
h. Pengawasan
Pengawasan atasan langsung atas pengurusan kas dilakukan dalam
bentuk pemeriksaan kas secara periodik sekurang-kurangnya satu kali dalam
tiga bulan dengan membuat Berita Acara Pemeriksaan Kas dengan tembusan
Biro Keuangan dan Bawasda. Selain itu, telah diatur bahwa atasan langsung
melakukan pengawasan untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh penyedia barang/jasa telah sesuai dengan SPK atau surat
perjanjian/kontrak. Pengawasan ini dilakukan dengan:
1) Melakukan pengecekan terhadap pelaksanaan fisik kegiatan di lapangan
2) Melakukan tindakan korektif terhadap keterlambatan penyelesaian
pelaksanaan kegiatan, hambatan, dan penyimpangan maupun
penyelewengan.
3) Meneliti dan menguji kebenaran SPJ keuangan dan kelengkapan dokumen
saat laporan keuangan.
Secara umum mekanisme pengawasan telah berjalan dengan baik,
namun pengawasan oleh Pengguna Anggaran Cabang kurang melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi kewenangnya.
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa Sistem Pengendalian Manajemen
di atas telah dirancang dengan cukup memadai, akan tetapi dilaksanakan kurang efektif,
khususnya mengenai perencanaan, prosedur kegiatan, pelaporan, dan pengawasan.
Kelemahan-kelemahan tersebut telah mengakibatkan terjadinya penyimpangan yang
secara rinci diuraikan dalam Bab II nomor 3 tentang Temuan Pemeriksaan.
22
2. Indikator Penilaian Kinerja (Key Performance Indicators)
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK-RI atas KPI yang telah
disepakati menyimpulkan bahwa kinerja Program Pendidikan Menengah Dan
Tinggi pada Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta adalah
baik dengan nilai kumulatif 90,12%. Adapun tabel perhitungan skor KPI tersebut
adalah sebagai berikut. No. Indikator Kinerja Utama Bobot
Relatif Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) A Dana APBN 1. Proyek/Program Proyek Peningkatan Mutu SMU a. Kegiatan Penyusunan Rencana Teknis 1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan
kegiatan Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan
kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyusunan rencana teknis dilaksanakan sesuai kebutuhan, wajar, serta mengacu kepada standar harga yang berlaku
0,001967 0,507137
0,000998
0,001967
2) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan kegiatan dan peserta penyusunan rencana teknis sesuai dengan perencanaan dan tepat sasaran
0,000984 1,000000
0,000984
0,000984
b. Kegiatan Pengadaan Alat Pengolah Data
-
1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan
-
Standar Pengukuran OE dan RAB disusun dengan wajar berdasarkan standar harga setempat
0,000164
1,000000
0,000164
0,000164
Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak
0,000164
1,000000
0,000164
0,000164
23
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Pemenang lelang/pelaksana
kegiatan pengadaan alat pengolah data yang ditunjuk ditentukan berdasarkan persyaratkan teknis dan administrasi dengan harga yang paling menguntungkan bagi daerah
0,000164 1,000000
0,000164
0,000164
c. Kegiatan Pemberian Subsidi
-
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyalurannya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku
0,048723
0,971114
0,047316
0,048723
d. Kegiatan Pengembangan Kelembagaan
-
1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya pengembangan kelembagaan dilaksanakan sesuai kebutuhan, wajar, serta mengacu kepada standar harga yang berlaku
0,005300 0,669550
0,003548
0,005300
2) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan kegiatan dan peserta pengembangan kelembagaan sesuai dengan perencanaan dan persyaratan yang berlaku
0,002650 1,000000
0,002650
0,002650
2. Proyek/Program Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi
-
a. Kegiatan Sosialisasi Program Beasiswa
-
1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan
-
24
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Realisasi biaya penyusunan
sosialisasi program beasiswa dilaksanakan sesuai kebutuhan, wajar, serta mengacu kepada standar harga yang berlaku
0,000249 1,000000
0,000249
0,000249
2) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan kegiatan dan peserta sosialisasi program beasiswa sesuai dengan perencanaan dan persyaratan yang berlaku
0,000125 1,000000
0,000125
0,000125
b. Kegiatan Pemberian Subsidi
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan pemberian subsidi
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyalurannya subsidi tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku
-
a. Tepat waktu 0,013063
0,618364
0,008077
0,013063
b. Tepat Jumlah 0,013063
0,989712
0,012928
0,013063
c. Tepat Sasaran 0,013063
0,666667
0,008708
0,013063
3. Proyek/Program Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar
-
a. Kegiatan Pemberian Subsidi Peserta UAN
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyalurannya tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku
0,044005 0,944030
0,041542
0,044005
b. Kegiatan Peningkatan Mutu Pendidikan-Pengadaan Notebook, Lemari, Scanner, PC, LCD, dan UPS
-
1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan kegiatan
-
25
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan
kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan
-
Standar Pengukuran OE dan RAB disusun dengan wajar berdasarkan standar harga setempat
0,000208
1,000000
0,000208
0,000208
Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak
0,000208
1,000000
0,000208
0,000208
Pemenang lelang/pelaksana kegiatan yang ditunjuk ditentukan berdasarkan persyaratkan teknis dan administrasi dengan harga yang paling menguntungkan bagi daerah
0,000208 1,000000
0,000208
0,000208
4. Proyek/Program Bagian Proyek Peningkatan Mutu SMK
-
a. Kegiatan Pemberian Subsidi/Imbal Swadaya
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyalurannya tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku
-
Sesuai kebutuhan 0,014617
0,888889
0,012993
0,014617
Tepat sasaran 0,014617
0,916667
0,013399
0,014617
5. Proyek/Program Proyek Pengembangan PLS DKI Jakarta
-
a. Kegiatan Bantuan Beasiswa
-
Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyalurannya tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku
0,036460 1,000000
0,036460
0,036460
b. Kegiatan Pengadaan Buku Lainnya
-
1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan kegiatan
-
26
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan
kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan
-
Standar Pengukuran OE dan RAB disusun dengan wajar berdasarkan standar harga setempat
0,006191
1,000000
0,006191
0,006191
2) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyaluran buku tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku
0,003095 0,884466
0,002738
0,003095
-
B Dana APBD
-
1 Subdis Pendidikan Luar Sekolah
-
a. Kegiatan Pendidikan Kesetaraan
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyaluran penyelenggaraan pendidikan kesetaraan tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku
0,009367 0,930642
0,008717
0,009367
b. Kegiatan Pendidikan ketrampilan di PKBM
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyaluran penyelenggaraan pendidikan kesetaraan tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku
0,006902 1,000000
0,006902
0,006902
2 Subdis Sarana dan Prasarana Pendidikan
27
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) -
a. Kegiatan: Pembangunan Gedung Sekolah
-
Kegiatan spesifik: Penyelesaian Unit Gedung Baru/Pembangunan Unit Sekolah Baru
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Penyelesaian Unit Gedung Baru/Pembangunan Unit Sekolah Baru
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja penyelesaian Unit Gedung Baru/Pembangunan Unit Sekolah Baru telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil penyelesaian unit gedung baru/pembangunan unit sekolah baru telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,074607 0,727645
0,054288
0,074607
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Penyelesaian Unit Gedung Baru/Pembangunan Unit Sekolah Baru
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelesaian Unit Gedung Baru/Pembangunan Unit Sekolah Baru telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak
0,149215
0,996159
0,148641
0,149215
-
b Kegiatan: Pemeliharaan UPT
-
Kegiatan spesifik: Rehab Berat UPT
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Rehab Berat UPT
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja Rehab Berat UPT telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Rehab Berat UPT telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,001178
1,000000
0,001178
0,001178
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Rehab Berat UPT
-
28
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja: Realisasi belanja Rehab Berat UPT
telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak
0,002356
0,895487
0,002110
0,002356
-
c Kegiatan: Pengadaan Peralatan Teknis dan Kantor
-
Kegiatan spesifik: Pengadaan Peralatan Teknis dan Kantor
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan peralatan teknis dan kantor
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja Peralatan teknis dan kantor telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Pengadaan peralatan teknis dan kantor telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,003737
1,000000
0,003737
0,003737
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Peralatan teknis dan kantor
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja peralatan teknis dan kantor telah sesuai dengan standar/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah
0,007473
0,838738
0,006268
0,007473
d Kegiatan: Pengadaan Meubiler SMA/SMK
-
Kegiatan spesifik: Pengadaan Meubiler Ruang Kelas untuk 28 SMA/SMK Negeri
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan meubiler SMA/SMK
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja Meubiler SMA/SMK telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Pengadaan meubiler SMA/SMK telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,042506
0,986706
0,041941
0,042506
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Meubiler SMA/SMK
-
29
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja: Realisasi belanja meubiler
SMA/SMK telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah
0,042506
1,000000
0,042506
0,042506
Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak
0,042506
0,992112
0,042171
0,042506
3 Subdis SMK
-
a Kegiatan: Pengadaan Peralatan
-
Kegiatan spesifik: Pengadaan Peralatan Praktik SMK
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan peralatan praktik
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja peralatan praktik SMK telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Pengadaan peralatan praktik SMK telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,011839
0,969005
0,011472
0,011839
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Peralatan Praktik SMK
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja peralatan telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah
0,011839
0,991683
0,011741
0,011839
Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak
0,011839
0,996652
0,011800
0,011839
b Kegiatan: Pengadaan Peralatan Praktek BPPK
-
Kegiatan spesifik: Pengadaan Peralatan Praktek BPPK
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan peralatan praktik BPPK
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja peralatan praktek BPPK telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Pengadaan peralatan praktek BPPK telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,005899
0,989003
0,005834
0,005899
30
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) 2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja
Peralatan Praktek BPPK -
Indikator Kinerja: Realisasi belanja peralatan praktek BPPK telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah
0,011798
0,960545
0,011333
0,011798
c Kegiatan: Pengadaan Buku SMK
-
Kegiatan spesifik: Pengadaan Buku SMK
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan Buku SMK
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja Buku SMK telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Pengadaan Buku SMK telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,004325
1,000000
0,004325
0,004325
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Pengadaan Buku SMK
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja Pengadaan Buku SMK telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah
0,008649
0,647435
0,005600
0,008649
-
d Kegiatan: Rintisan SMK Bertaraf International
-
Kegiatan spesifik: Rintisan SMK Bertaraf International
-
1) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Rintisan SMK Bertaraf Internasional
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja kegiatan Rintisan SMK Bertaraf Internasional benar-benar sesuai dengan kebutuhan
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya sesuai dengan kebutuhan, wajar,serta mengacu kepada harga standar yang berlaku
0,002030
1,000000
0,002030
0,002030
Realisasi biaya sesuai dengan pelaksanaan
0,002030
1,000000
0,002030
0,002030
2) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Rintisan SMK Bertaraf
-
31
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Internasional
Indikator Kinerja Realisasi belanja Rintisan SMK Bertaraf Internasional telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Kegiatan SMK Bertaraf Internasional telah mencapai tujuan yaitu:
-
1. Jumlah siswa yang terserap di DU/DI .
-
yang relevan mencapai 50% 0,000677
1,000000
0,000677
0,000677
2. Memperoleh skor TOEIC> 505 atau Bahasa Inggris > 7,51,
-
matematika > 6,0 dan bahasa Indonesia > 7,0.
0,000677
0,477000
0,000323
0,000677
3. Menyelenggarakan minimal 4 mata diklat dengan pengantar bahasa inggris.
-
0,000677
1,000000
0,000677
0,000677
4 Subdis Standarisasi dan Pengembangan Pendidikan
-
a Kegiatan: Pengembangan SIM
-
Kegiatan spesifik: Perancangan Software Informasi Data Pendidikan
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas perancangan software SIM sebagai bagian penyajian informasi
-
Indikator Kinerja Realisasi pelaksanakan kegiatan telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan informasi Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil perancangan software telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,000064 0,000000 0,000000
0,000064
2) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan penyusunan instrumen sebagai sarana pendukung penyajian informasi
-
32
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja Realisasi pelaksanaan kegiatan
telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan informasi Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Realisasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan dimanfaatkan secara tepat waktu
0,000064 0,000000 0,000000
0,000064
3) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan perancangan software
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan perancangan software telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya perancangan software telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, wajar dan mengacu pada harga standar
0,000254 1,000000
0,000254
0,000254
Kegiatan spesifik: Operasional SIM
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas kegiatan operasional sebagai pendukung penyajian informasi pada website
-
Indikator Kinerja Realisasi kegiatan telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan informasi bidang pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil kegiatan telah dilaksanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,000319
1,000000
0,000319
0,000319
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaran kegiatan operasional SIM
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan operasional SIM telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya untuk kegiatan operasional SIM telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, wajar dan mengacu pada harga standar
0,000639 1,000000
0,000639
0,000639
b Kegiatan: Badan Akreditasi Sekolah
-
Kegiatan spesifik: Badan Akreditasi Sekolah
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan BAS
-
33
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Pelaksanaan kegiatan dan output sesuai dengan perencanaan dan ketentuan yang berlaku
0,002708
1,000000
0,002708
0,002708
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja kegiatan BAS
-
Indikator Kinerja Realisasi biaya kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya untuk kegiatan BAS telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, wajar dan mengacu pada harga standar
0,005416 0,841110
0,004555
0,005416
5 Subdis SMA
-
a Kegiatan: Pengadaan Alat Pendidikan SMU
-
Kegiatan spesifik: Pengadaan Bahan Alat Laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa,Alat Multimedia/Pesona Fisika,Buku Mata Pelajaran IPS, dan Buku Mata Pelajaran IPA
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan alat pendidikan SMU
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja Alat Pendidikan SMU telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil pengadaan alat pendidikan SMU telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,011334
1,000000
0,011334
0,011334
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Alat Pendidikan SMU
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja Alat Pendidikan SMU telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah
0,011334
0,897354
0,010170
0,011334
Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak
0,011334
0,978436
0,011089
0,011334
b Kegiatan: Perluasan Kesempatan Memperoleh Pendidikan
-
34
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Kegiatan spesifik: Bantuan Pendidikan Sekolah Gratis
Bagi Siswa yang berlatar belakang ekonomi tidak mampu
-
1) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja kegiatan perluasan memperoleh pendidikan
-
Indikator Kinerja Jumlah bantuan per siswa sesuai dengan kebutuhan
Standar Pengukuran Bantuan per siswa tidak melebihi kebutuhan
0,008325
0,917805
0,007641
0,008325
2 Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja perluasan kesempatan memperoleh pendidikan
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja perluasan kesempatan memperoleh pendidikan telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Penyaluran bantuan pendidikan sekolah gratis telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,004163
0,908069
0,003780
0,004163
c Kegiatan: Pembinaan Peningkatan Mutu
-
Kegiatan spesifik: Bantuan Pembinaan Peningkatan Mutu SMU/MA Swasta
-
Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja bantuan peningkatan mutu SMU/MA Swasta
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja bantuan pembinaan peningkatan mutu SMU/MA Swasta telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Penyaluran bantuan pembinaan peningkatan mutu SMU/MA Swasta telah dimanfaatkan sesuai kebutuhan/proposal secara tepat waktu tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
0,001998 1,000000
0,001998
0,001998
d Kegiatan: Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Kegiatan Non-Akademik (Life skill)
-
Kegiatan spesifik: Penyusunan dan Penggandaan Buku Glosari Bidang IPS dan Buku Muatan Lokal
-
35
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) 1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja
Penggandaan Buku Glosari bidang IPS dan Buku Muatan Lokal
-
Indikator Kinerja Penggandaan Buku Glosari bidang IPS dan Buku Muatan Lokal telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Penggandaan Buku Glosari bidang IPS dan Buku Muatan Lokal telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,001218 0,000000 0,000000 0,001218
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Penggandaan Buku Glosari bidang IPS dan Buku Muatan Lokal
-
Indikator Kinerja: Penggandaan Buku Glosari bidang IPS dan Buku Muatan Lokal telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada standar harga/harga wajar NA
1,000000
-
-
Pemenang lelang/pelaksana kegiatan yang ditunjuk ditentukan berdasarkan persyaratkan teknis dan administrasi dengan harga yang paling menguntungkan bagi daerah NA
1,000000
-
-
Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak NA
1,000000
-
-
e Kegiatan: Peningkatan Kinerja Personal dan Lembaga Pendidikan
-
Kegiatan spesifik: Pembinaan Sister School 5 Kotamadya (5 sekolah)
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Pembinaan Sister School 5 Kotamadya (5 sekolah)
-
Indikator Kinerja Pembinaan Sister School 5 Kotamadya (5 sekolah) telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Pembinaan Sister School 5 Kotamadya (5 sekolah) telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,006090 0,000000 0,000000 0,006090
-
36
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) 6 Subdis Pendidikan Tinggi
-
a Kegiatan Studi tentang Kegiatan BEM/UKM Perguruan Tinggi DKI Jakarta Dalam Rangka Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Workshop
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja workshop
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,000406
1,000000
0,000406
0,000406
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,000812 0,869333
0,000706
0,000812
b Kegiatan Workshop Kerjasama BEM/UKM antar PERGURUAN TINGGI se DKI Jakarta
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Workshop
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja workshop
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,000406
1,000000
0,000406
0,000406
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,000812 0,952667
0,000774
0,000812
37
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) c Kegiatan Workshop Wawasan Kebangsaan
dan Bela Negara bagi Pengurus BEM/UKM se DKI Jakarta
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Workshop
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja workshop
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,000406
1,000000
0,000406
0,000406
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,000812 0,949000
0,000771
0,000812
d Kegiatan Pembinaan Forum Komunikasi Mahasiswa Mata Kuliah Sejenis
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan pengarahan dan prensentasi program serta pemberian bantuan
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Penerimaan bantuan kepada himpunan mahasiswa sejenis tepat sasaran dan jumlah sesuai dengan yang direncanakan
0,000812 1,000000
0,000812
0,000812
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,001624
0,976833
0,001586
0,001624
e Kegiatan Forum Silaturahmi Pengurus BEM dengan MUSPIDA
-
38
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Seminar
-
1) Tujuan Audit Menilai efektifitas realisasi belanja seminar
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja seminar dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,001353
1,000000
0,001353
0,001353
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan seminar
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan seminar telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan seminar sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,002707
1,000000
0,002707
0,002707
f Kegiatan Pengadaan SIMDIK
-
Kegiatan spesifik: Pembangunan SIMDIK
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pembangunan SIMDIK
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja seminar dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan
-
Standar Pengukuran Hasil kegiatan dimanfaatkan tepat sasaran dan tepat waktu
0,000677
1,000000
0,000677
0,000677
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi pengadaan SIMDIK
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya pengadaan SIMDIK sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,001353
1,000000
0,001353
0,001353
g Kegiatan Analisis dan Evaluasi Efektivitas Pemberian Bantuan Dana Stimulasi Kepada Perguruan Tinggi
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Seminar
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja seminar
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja seminar dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
39
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,000338
1,000000
0,000338
0,000338
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan seminar
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan seminar telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan seminar sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,000677
0,997120
0,000675
0,000677
h Kegiatan Pembinaan dan Penertiban Penyelenggaraan Perguruan Tinggi
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Seminar
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja seminar
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja seminar dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,000406
1,000000
0,000406
0,000406
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan seminar
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan seminar telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan seminar sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,000812
0,966000
0,000784
0,000812
i Kegiatan Pembinaan Penelitian Mahasiswa Dalam Rangka Penyelesaian Tugas Akhir
-
Kegiatan spesifik: pemberian bantuan
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Penerimaan bantuan kepada mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir (tepat sasaran)
0,000237 1,000000
0,000237
0,000237
40
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Jumlah penerima bantuan sesuai
dengan DASK 0,000237
1,000000
0,000237
0,000237
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya terkait kegiatan sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,000947
0,912214
0,000864
0,000947
j Kegiatan Pembinaan terhadap mahasiswa berprestasi tetapi secara ekonomi kurang mampu
-
Kegiatan spesifik: pemberian bantuan
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Penerimaan bantuan kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu (tepat sasaran)
0,000338
1,000000
0,000338
0,000338
Standar Pengukuran Jumlah penerima bantuan sesuai dengan DASK
0,000338
1,000000
0,000338
0,000338
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya terkait kegiatan sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,001353
0,896577
0,001213
0,001353
k Kegiatan Sosialisasi Lulusan SMU/SMK untuk Dapat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
-
Kegiatan spesifik: pemberian bantuan
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Penerimaan bantuan kepada lulusan SMU/SMK secara tepat sasaran
0,000406
1,000000
0,000406
0,000406
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan
-
41
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan
kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya terkait kegiatan sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,000812
1,000000
0,000812
0,000812
l Kegiatan Seminar Pendidikan Internasional
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Seminar
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja seminar
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja seminar dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,000541
1,000000
0,000541
0,000541
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan seminar
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan seminar telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan seminar sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,001083
0,976000
0,001057
0,001083
7 Subdis Tenaga Kependidikan
-
a Kegiatan Uji kompetensi
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan uji kompetensi guru SMU/SMK, 4 bidang studi
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Uji kompetensi dilakukan tepat waktu dan dimanfaatkan
0,006767 0,000000 0,000000
0,006767
Jumlah Peserta Uji kompetensi sesuai DASK
0,006767
0,144267
0,000976
0,006767
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan uji kompetensi
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
42
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan uji
kompetensi sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,027068 0,903465
0,024455
0,027068
b Kegiatan Kuliah Tatap Muka Terprogram LPTK-UNJ
-
Kegiatan spesifik: pemberian bantuan pendidikan kepada guru sekolah di UNJ, lanjutan TA 2003
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Jumlah penerima bantuan tepat sasaran
0,002178
0,569444
0,001240
0,002178
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja kegiatan
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Pengadaan barang dan jasa sesuai dengan standar atau harga wajar dan Pembayaran honor dan transport untuk kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan besarnya honorarium beban APBD di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta)
0,004356
0,989748
0,004311
0,004356
c Kegiatan Sertifikasi dan Alih Profesi Tendik
-
Kegiatan spesifik: pemberian bantuan sertifikasi guru sekolah di UNJ diselenggarakan selama 16x pertemuan
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Jumlah penerima bantuan tepat sasaran dan kegiatan dilaksanakan dengan tepat waktu
0,000406
1,000000
0,000406
0,000406
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja kegiatan
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
43
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Pengadaan barang dan jasa sesuai
dengan standar atau harga wajar dan Pembayaran honor dan transport untuk kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan besarnya honorarium beban APBD di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta)
0,000812
0,945008
0,000767
0,000812
d Kegiatan Penyetaraan Mahasiswa Baru D3 ke S1
-
Kegiatan spesifik: pemberian bantuan pendidikan kepada guru sekolah di UNJ
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Jumlah penerima bantuan tepat sasaran dan kegiatan dilaksanakan dengan tepat waktu
0,000704
1,000000
0,000704
0,000704
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja kegiatan
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Pengadaan barang dan jasa sesuai dengan standar atau harga wajar dan Pembayaran honor dan transport untuk kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan besarnya honorarium beban APBD di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta)
0,001408
0,939023
0,001322
0,001408
-
e Kegiatan Pembinaan Budi Pekerti Imtaq Tendik
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Workshop
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja workshop
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
44
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,000445
1,000000
0,000445
0,000445
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Tidak terdapat tumpang tindih kepanitiaan dan biaya yang menyertainya
0,000891
0,970040
0,000864
0,000891
-
f Kegiatan Pengembangan Metodologi Guru Bidang Studi
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Workshop
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja workshop
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,001624
1,000000
0,001624
0,001624
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,003248 0,880729
0,002861
0,003248
g Kegiatan Penilaian Angka kredit pamong belajar
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan kegiatan penilaian
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan
-
Indikator Kinerja Realisasi kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Realisasi kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
0,000062
1,000000
0,000062
0,000062
Jumlah sasaran pamong belajar yang dinilai sesuai dengan DASK
0,000062
1,000000
0,000062
0,000062
45
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) 2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja
penyelenggaraan kegiatan -
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan serta pembayaran honor dan transport untuk kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan besarnya honorarium beban APBD di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta)
0,000247 0,719476
0,000178
0,000247
h Kegiatan Penilaian AKJF Guru dan Pengawas
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan kegiatan penilaian
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan
-
Indikator Kinerja Realisasi kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Realisasi kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
0,000183
1,000000
0,000183
0,000183
Jumlah sasaran guru dan pengawas yang dinilai sesuai dengan DASK
0,000183
1,000000
0,000183
0,000183
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
46
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan
workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan serta pembayaran honor dan transport untuk kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan besarnya honorarium beban APBD di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta)
0,000733 0,912967
0,000670
0,000733
i Kegiatan Pembekalan AKJF Guru dan Pengawas
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan pembekalan/diklat
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pembekalan/diklat
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,000682
1,000000
0,000682
0,000682
Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop
-
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan pembekalan/diklat sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,001364 0,924107
0,001261
0,001364
j Kegiatan Sosialisasi Analisa Pemb/Pen Karya Ilmiah
-
Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan pembekalan/diklat
-
Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pembekalan/diklat
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja pembekalan diklat dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran
-
Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,000758
1,000000
0,000758
0,000758
47
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja
penyelenggaraan workshop -
Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan pembekalan/diklat telah sesuai dengan standar/harga wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan pembekalan/diklat sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,001516 0,918875
0,001393
0,001516
8 Bagian Tata Usaha
-
a Kegiatan Ujian Akhir Nasional
-
1) Kegiatan spesifik: Bantuan Dana UAN
-
Tujuan Audit Menilai efektivitas bantuan dana Blockgrant
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Bantuan Dana UAN telah dimanfaatkan sesuai dengan yang direncanakan secara tepat jumlah, tepat waktu dan tepat sasaran
-
tepat jumlah 0,042325
0,998843
0,042276
0,042325
tepat waktu 0,042325
0,757985
0,032082
0,042325
2) Kegiatan spesifik: Pengamanan dan Pendistribusian naskah soal
-
a) Tujuan Audit Menilai efektivitas pengamanan dan pendistribusian naskah soal
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Kegiatan pengamanan dan pendistribusian naskah soal telah sesuai dengan kebutuhan dan dilaksanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,000925 1,000000
0,000925
0,000925
b) Tujuan Audit Menilai kehematan pengamanan dan pendistribusian naskah soal
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja pengamanan dan pendistribusian naskah soal telah sesuai dengan harga yang wajar
-
48
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Realisasi biaya pengamanan dan
pendistribusian naskah soal sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,001849 0,863285
0,001596
0,001849
3) Kegiatan spesifik: Pelayanan kesekretariatan UAN
-
a) Tujuan Audit Menilai kehematan pelayanan kesekretariatan UAN
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja pelayanan kesekretariatan UAN
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya pelayanan kesekretariatan UAN sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,002707 1,000000
0,002707
0,002707
4) Kegiatan spesifik: Pelaksanaan UAN PLS
-
a) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan UAN PLS
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Belanja Pelaksanaan UAN PLS telah dimanfaatkan sesuai dengan yang direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,001594 1,000000
0,001594
0,001594
b) Tujuan Audit Menilai kehematan kegiatan pelaksanaan UAN PLS
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja pelaksanaan UAN PLS telah sesuai dengan harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya pelaksanaan UAN PLS sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,003188
1,000000
0,003188
0,003188
b Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
-
1) Kegiatan spesifik: Pendistribusian Dana PSB (Blockgrant ke Sekolah)
-
Tujuan Audit Menilai efektivitas bantuan dana Blockgrant
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Blockgrant dana PSB telah dimanfaatkan sesuai dengan yang direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,030985 0,798035
0,024727
0,030985
2) Kegiatan spesifik: Pelayanan kesekretariatan PSB
49
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) -
Tujuan Audit Menilai kehematan pelayanan kesekretariatan PSB
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja pelayanan kesekretariatan PSB telah sesuai dengan harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya pelayanan kesekretariatan PSB sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,002433 1,000000
0,002433
0,002433
3) Kegiatan spesifik: Pelaksanaan PSB tingkat Kotamadya
-
a) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan PSB tingkat kotamadya
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran PSB tingkat kotamadya telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,000640 1,000000
0,000640
0,000640
b) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan PSB tingkat Kotamadya
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja pelaksanaan PSB tingkat Kotamadya telah sesuai dengan harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Realisasi biaya pelaksanaan PSB tingkat kotamadya sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,001279 0,933339
0,001194
0,001279
4) Kegiatan spesifik: Sosialisasi PSB
-
a) Tujuan Audit Menilai efektivitas sosialisasi PSB
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, tepat sasaran, dan jumlah output sesuai dengan DASK
0,000475
1,000000
0,000475
0,000475
b) Tujuan Audit Menilai kehematan sosialisasi PSB
-
Indikator Kinerja Realisasi belanja pelaksanaan sosialisasi PSB telah sesuai dengan harga yang wajar
-
50
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Realisasi biaya sosialisasi PSB
sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan
0,000950
0,982906
0,000934
0,000950
c Kegiatan Operasional Sekolah
-
1) Kegiatan spesifik: Operasional Sekolah Kodya Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur,dan Kepulauan Seribu
-
Tujuan Audit Menilai efektivitas operasional sekolah
-
Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku
-
Standar Pengukuran Dana Operasional Sekolah telah dimanfaatkan sesuai dengan yang direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,023639 1,000000
0,023639
0,023639
9 Planetarium dan Observatorium
-
a Kegiatan: Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium
-
Kegiatan spesifik: Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium
-
Indikator Kinerja Realisasi Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,001892 1,000000
0,001892
0,001892
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium
-
Indikator Kinerja: Realisasi Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak
0,003783
0,962279
0,003640
0,003783
b Kegiatan: Pengadaan Sarana Promosi
-
51
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Kegiatan spesifik: Pengadaan Sarana Promosi
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Pengadaan Sarana Promosi
-
Indikator Kinerja Realisasi Pengadaan Sarana Promosi telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Realisasi Pengadaan Sarana Promosi telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran
0,002087
0,975526
0,002036
0,002087
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Pengadaan Sarana Promosi
-
Indikator Kinerja: Realisasi Pengadaan Sarana Promosi telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah, atau harga wajar
0,002087
0,448650
0,000936
0,002087
Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak
0,002087
0,936190
0,001953
0,002087
10 Seksi Dikmenti Kab. Kepulauan Seribu
-
a Kegiatan: Peningkatan Kualitas Guru Kepulauan Seribu
-
Kegiatan spesifik: Peningkatan Laboratorium IPA
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Peningkatan Laboratorium IPA
-
Indikator Kinerja Realisasi Peningkatan Laboratorium IPA telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Peningkatan Laboratorium IPA telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran 0,000000 1,000000 0,000000 0,000000
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Peningkatan Laboratorium IPA
-
Indikator Kinerja: Realisasi Peningkatan Laboratorium IPA telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah
0,002854
0,919914
0,002626
0,002854
b Kegiatan: Peningkatan mutu Siswa
-
52
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Kegiatan spesifik: Pengadaan buku-buku perpustakaan
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Pengadaan buku-buku Perpustakaan
-
Indikator Kinerja Realisasi Pengadaan buku-buku Perpustakaan telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Pengadaan buku-buku Perpustakaan telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran NA
1,000000
-
-
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Pengadaan buku-buku Perpustakaan
-
Indikator Kinerja: Realisasi Pengadaan buku-buku Perpustakaan telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah
0,000792
0,599231
0,000474
0,000792
c Kegiatan: Pengembangan SMK
-
Kegiatan spesifik: Pembebasan Lahan untuk SMK
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Pembebasan Lahan Untuk SMK
-
Indikator Kinerja Realisasi Pembebasan Lahan Untuk SMK telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
Standar Pengukuran Hasil Pembebasan Lahan Untuk SMK telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran 0,003654 0,000000 0,000000
0,003654
b Kegiatan: Penyelenggaraan PLS
-
Kegiatan spesifik: Penyelesaian/Rehab Gedung PKBM
-
1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Penyelesaian/Rehab Gedung PKBM
-
Indikator Kinerja Realisasi Penyelesaian/Rehab Gedung PKBM telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan
-
53
No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif
Capaian Kinerja
Skor Agregat
Capaian Maks
(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Hasil Penyelesaian/Rehab Gedung
PKBM telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran NA
1,000000
-
-
2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Penyelesaian/Rehab Gedung PKBM
-
Indikator Kinerja: Realisasi Penyelesaian/Rehab Gedung PKBM telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar
-
Standar Pengukuran Nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah
0,003101
0,936300
0,002904
0,003101
Total 1,000000
0,901292
1,000000
% 90,12% 100,00%
Departemen/Lembaga/Pemda/BUMN/BUMD : Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI JakartaTahun Anggaran : 2005
(dalam jutaan)
Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % % Sebulan1 2 3 5 6 7=6;5 8 9 10=9;6 11 12 13=12;6 14 15 16=15;6 17 18 19=18;6 20 21 22=21;6 23 24 25=24;6 26 27 28=27;6 29 30 31 32
269.546,06 264.164,00 137.912,70 52,21 57 25.984,01 18,84 3.528,89 2,56% 2.375,16 1,72222 20.079,95 14,5599
APBN 40.318,00 40.205,85 27.029,83 67,23 16 5.766,55 21,33 665,310888 2,46% 296,51 1,09698 4.804,73 17,7757
1 Penyelenggaraan Workshop YangDilaksanakan Proyek PeningkatanMutu SMU TA 2004 Lebih SebesarRp437.360.000,00 437,36 437,36
2 Pembayaran Konsumsi DanPenginapan Pada Kegiatan ProyekPeningkatan Mutu SMU Tidak HematSebesar Rp65.229.295,00 65,23 65,23
3 Penyusunan Rencana Teknis Pada Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat Dan Prestasi Tahun Anggaran (TA) 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp24.750.000,00 24,75 24,75
5 Pajak Penghasilan Atas PembayaranHonor Dalam Rangka Kegiatan UANSMA/SMK Yang Dipungut SekolahTidak Disetor Minimal SebesarRp21.668.108,00 21,67 21,67
117,6391,40209,03
Penyimpangan yang mengganggu asas efisienPenyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya program yang di k
4 Pengadaan Dan Pemeriksaan Lembar Jawab Komputer UAN SMA/SMK/MA/SMALB Dan SMP/MTs/SMPLB Melebihi Standar Sebesar Rp91.403.485,00 dan Melebihi Kebutuhan Sebesar Rp117.626.718,00
APBN DAN APBDPenyimpangan yang mengganggu kewajaran laporan keuangan
Penyimpangan terhadap kriteria atau peratuan yang telah ditetapkan
Penyimpangan yang mengganggu asas kehematan
Pemeriksaan KinerjaJenis Entitas Jml
Pemeriksaan Kinerja TA 2004
Pendapat Opini
(Pemeriksaan atas Lap
Keu)
Tingkat Pencapaian Kinerja
Usulan Pokok
Temuan Iktisar
Hapsem
Ketertiban dan Ketaatan Jumlah 2 K Kehematan dan Efisiensi EfektifitasIndikasi Kerugian Kekurangan Penerimaan Administrasi
DAFTAR REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DALAM SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2005
No Nama Obrik/Sasaran Jumlah Anggaran/ Asset
Jumlah Realisasi Nilai Yang Diperiksa
% Cakrik Total Nilai Temuan Yang Ditemukan Pada Saat Pemeriksaan
Rincian Temuan
6 Pengeluaran SebesarRp154.135.000,00 Pada BantuanBeasiswa Proyek PengembanganPendidikan Luar Sekolah DKI JakartaTidak Terdapat Dalam PetunjukOperasional 154,14 154,14
8 Pembayaran Honararium WorkshopJaringan Kurikulum Tidak SesuaiDengan Peraturan SebesarRp45.690.000,00 45,69 45,69
9 Perjanjian Pemanfaatan Subsidi ImbalSwadaya Pada Bagian ProyekPeningkatan SMK TA 2004 SenilaiRp400.000.000,00 Tidak SesuaiDengan Proposal Yang DiajukanSekolah 400,00 400,00
10Pemanfaatan Dana Subsidi ImbalSwadaya Oleh Sekolah Penerima PadaBagian Proyek Peningkatan SMK TA2004 Sebesar Rp300.000.000,00 TidakSesuai Dengan Perjanjian Kerja Sama 300,00 300,00
11 Penyaluran Beasiswa Pada BagianProyek Bakat Dan Prestasi DKI JakartaTA 2004 Terlambat SebesarRp1.841.700.000,00 1.841,70 1.841,70
12 Beasiswa Bakat Dan Prestasi Yang Diterima Sekolah Kurang Sebesar Rp49.650.000,00 49,65 49,65
13
Penyaluran Beasiswa Periode JanuariSampai Dengan Juni Tahun 2004 PadaBagian Proyek Pemberian BeasiswaBakat Dan Prestasi Tahun Anggaran(TA) 2004 Senilai Rp1.608.600.000,00Tidak Dilandasi Dengan Dasar Hukum 1.608,60 1.608,60
14 Penyaluran Subsidi Uji ProduktifKepada SMK Di Wilayah DKI JakartaDari Dana APBN SebesarRp303.305.000,00 MengalamiKeterlambatan 303,31 303,31
103,96
7 Kesalahan Pemungutan DanPenyetoran Pembayaran PajakPertambahan Nilai Atas PengadaanModul Pendidikan Kesetaraan PadaProyek Pengembangan PendidikanLuar Sekolah SenilaiRp103.959.480,00 103,96
15 Pengadaan Buku Pendidikan LuarSekolah Senilai Rp28.159.931,00Tidak Dimanfaatkan Oleh PusatKegiatan Belajar Masyarakat 28,16 28,16
16Pemberian Subsidi BOMM PadaProyek Peningkatan Mutu SMU TidakEfektif Sebesar Rp173.316.250,00 173,32 173,32
APBD 229.228,06 223.958,16 110.882,87 49,51 41 20.217,45 2.863,58 2,58% 2.078,65 1,87 15.275,22 13,776
1 Penyelesaian Pembangunan GedungSMA/SMK Lebih Bayar SenilaiRp76.842.579,18 76,84 76,84
2Perhitungan RAB Pada PembangunanGedung SMK Lebih Besar DariGambar Senilai Rp31.429.718,13 31,43 31,43
3 Pekerjaan Rehab BPPK Budi UtomoKurang Dilaksanakan SenilaiRp45.485.435,05 45,49 45,49
4 Pengadaan Alat Teknis Dan KantorMelebihi Harga Standar SebesarRp222.618.600,00 222,62 222,62
5 Terdapat Kekurangan PengadaanMeubelair Pada SMAN 52 SebesarRp123.863.400,00 123,86 123,86
6 Pengadaan Alat Pendidikan SMK Dan SMA Melebihi Harga Standar Sebesar Rp142.261.609,00 dan Lebih Bayar Sebesar Rp 104,933,000.00 247,19 247,19
7 Pengadaan Peralatan Praktek BPPKMelebih Harga Standar SebesarRp85.986.472,00 85,99 85,99
8Pengadaan Buku Pelajaran Dan BukuPerpustakaan TA 2004 Pada DinasDikmenti DKI Jakarta MelebihiKetentuan Sebesar Rp954.406.290,00Dan Sebesar Rp310.699.300,00Diantaranya Didukung DenganDokumen Yang Tidak Benar 954,41 954,41
9Pembayaran Honor Pada KegiatanBadan Akreditasi Sekolah (BAS) TA2004 Melebihi Ketentuan SebesarRp43.250.000,00 Dan Tidak HematSebesar Rp115.700.000,00 158,95 43,25 115,7
10 Penetapan Pelaksana KegiatanPengadaan Pesona Fisika/ MutimediaUntuk SMA SenilaiRp1.272.000.000,00 Tidak SesuaiDengan Ketentuan 1.272,00 1.272,00
11 Bantuan Pendidikan/Sekolah GratisBagi Siswa SMA Provinsi DKI JakartaYang Berlatar Belakang EkonomiOrang Tua Tidak Mampu TA 2004Tidak Hemat SebesarRp126.400.000,00 126,40 126,40
12Pemungutan Pajak Pada KegiatanDana Block Grant PembinaanSMA/MA Swasta Melebihi KetentuanSebesar Rp47.536.800,00 47,54 47,54
13 Pungutan Pajak Pada Kegiatan DanaBlock Grant Pembinaan SMA/MASwasta Kurang Disetor SebesarRp39.355.275,00 39,36 39,36
14Pembayaran Honor Pada BeberapaKegiatan Subdis Pendidikan TinggiMelebihi Ketentuan SebesarRp59.460.000,00 Dan Tidak HematSebesar Rp7.625.000,00 67,09 59,46 7,63
15 Pembayaran Honorarium PanitiaPelaksana Kegiatan Pada SubdisTendik Lebih Tinggi Dari StandarYang Ditentukan SebesarRp259.906.500,00 Dan Lebih BayarSebesar Rp10.050.000,00. 269,96 269,96
16Pembayaran Transport Pada RincianKegiatan Pengembangan MetodologiGuru Bidang Studi Lebih DibayarSebesar Rp30.000.000,00 danPembayaran Konsumsi danPenyusunan Materi Workshop BorosSebesar Rp41.562.500,00 71,56 30,00 41,56
17Kegiatan Penilaian Angka KreditJabatan Fungsional Guru, PengawasSekolah, Dan Pamong Belajar DiLingkungan Dikmenti Propinsi DKIJakarta Pada TA 2004 Tidak HematSebesar Rp24.681.000,00 24,68 24,68
18Pembayaran Transport Pada KegiatanPembekalan Angka Kredit JabatanFungsional Guru SMA/SMK LebihBayar Sebesar Rp13.600.000,00 DanPembayaran Konsumsi Tidak HematSebesar Rp5.525.000,00 19,13 13,60 5,53
19Kegiatan Sosialisasi AnalisaPembekalan Pendidikan Karya IlmiahTidak Hemat SebesarRp22.715.000,00 22,72 16,80 5,92
20y p
Pada Kegiatan Pengamanan,Pendistribusian Naskah UAN DanSosialisasi Uan Tidak SesuaiKetentuan Sebesar Rp46.695.000,00 46,70 26,25 20,45
21Pembayaran Honor Dan TransportPada Kegiatan Penerimaan Siswa BaruTidak Hemat SebesarRp18.755.000,00 18,76 18,76
22 Perhitungan Volume Pekerjaan DalamHarga Perhitungan Sendiri (HPS) PadaPemeliharaan Gedung UnitPlanetarium Lebih Besar Dari FisikSebesar Rp26.359.680,00 26,36 26,36
23Pekerjaan Penyelesaian Rehab GedungPKBM Kepulauan Seribu Lebih Tinggidari harga Standar SebesarRp24.326.993,95 24,33 24,33
24 Harga Pengadaan Sarana Promosi Planetarium Tidak Hemat Sebesar Rp417.182.620,00. 417,18 417,18
25Pengadaan Poster Planetarium LebihDibayar Sebesar Rp57.030.750,00 57,03 57,03
26 Pembayaran Honor Dan TransportPada Kegiatan Pembinaan PenelitianMahasiswa Dalam RangkaPenyelesaian Tugas Akhir, KegiatanPembinaan Terhadap MahasiswaBerprestasi Tetapi Secara EkonomiKurang Mampu Dan SosialisasiLulusan SMU/SMK Untuk DapatMelanjutkan Ke Perguruan TinggiMelebihi Standar SebesarRp53.313.375,00 53,31 53,31
27Dinas Pendidikan Menengah DanTinggi Tidak Menarik Denda AtasKeterlambatan Penyelesaian PekerjaanUji Kompetensi Tenaga KependidikanTA 2004 Sebesar Rp250.000.000,00 250,00 250,00
28 Penyaluran Subsidi Uji ProduktifKepada SMK Di Wilayah DKI JakartaDari APBD SebesarRp2.522.813.000,00 MengalamiKeterlambatan 2.522,81 2.522,81
29 Pengadaan Buku Pelajaran Paket CKelas 3 Senilai Rp80.000.000,00Tidak Dilaksanakan 80,00 80,00
30
Penyaluran Bantuan PenyelenggaraanKejar Paket C dan Kursus Pada SubdisPendidikan Luar Sekolah TA 2004Tidak Sesuai Dengan Ketentuan YangBerlaku Senilai Rp2.199.368.700,00 2.199,36 2.199,36
31Pembangunan SMAN 85 Jakarta Senilai Rp7.506.788.000,00 Tidak Dapat Diselesaikan Sesuai Rencana 7.506,79 7.506,79
32Pengadaan Meubelair SenilaiRp208.751.100,00 TidakDimanfaatkan Sesuai Peruntukannya 208,75 208,75
33 Pengadaan Alat Pendidikan SMKTidak Efektif SebesarRp135.566.000,00 135,57 135,57
34 Pengadaan Peralatan Praktek BPPKTidak Efektif SebesarRp23.966.000,00 23,97 23,97
35 Pertanggungjawaban PenggunaanDana Untuk Rintisan SMKInternasional SebesarRp399.450.000,00 Yang Dibuat OlehSekolah Dan Pemegang Kas CabangBerbeda 399,45 399,45
36 Pelaksanaan Kegiatan PerancanganSoftware Sebesar Rp46.975.000,00Tidak Efektif 46,98 46,98
37Kegiatan Dalam Key Performance Indicators Senilai Rp1.350.000.000,00 Tidak Terlaksana 1.350,00 1.350,00
38Bantuan Pendidikan/Sekolah GratisBagi Siswa SMA Provinsi DKI JakartaYang Berlatar Belakang EkonomiOrang Tua Tidak Mampu TA 2004Yang Diterima Siswa Lebih KecilSedikitnya Rp141.372.000,00 DariYang Seharusnya 141,37 141,37
39Bantuan Dana Pelaksanaan UANAPBD 2004 Ke Rayon KurangDisalurkan Sebesar Rp12.063.772,00 12,06 12,06
40 Penyaluran Bantuan Dana DalamRangka Penerimaan Siswa Baru TahapII Tidak Tepat Sasaran SebesarRp770.623.600,00 770,62 770,62
41 Pengadaan Poster Dan BrosurPlanetarium Tidak Efektif SebesarRp18.866.730,00 18,87 18,87
54
3. Temuan Pemeriksaan
Penyimpangan yang ditemukan pada saat pemeriksaan atas penyelenggaraan
Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi pada Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta TA 2004 senilai Rp25.984.015.216,66 atau 18,84% dari
realisasi anggaran yang diperiksa TA 2004 sebesar Rp137.912.700.627,00 sebagai
berikut:
a. Penyimpangan Terhadap Azas Kehematan Sebanyak 33 Temuan Senilai
Rp5.713.030.653,66 atau 4,14% Dari Realisasi Anggaran Yang Diperiksa,
Dengan Uraian Temuan Sebagai Berikut :
1) Pembayaran Lumpsum Pada Penyelenggaraan Workshop Yang
Dilaksanakan Proyek Peningkatan Mutu SMU TA 2004 Lebih Sebesar
Rp437.360.000,00
Proyek Peningkatan Mutu SMU pada Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta dengan sumber Dana Dekonsentrasi TA 2004
menyalurkan anggaran untuk beberapa kegiatan workshop sebesar
Rp1.626.910.000,00 telah direalisasikan seluruhnya sebesar 100%.
Pemimpin Proyek dalam melaksanakan proyek mengikuti Petunjuk
Operasional (PO) yang disusun oleh Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta selaku atasan langsung. Pemeriksaan lebih lanjut
atas PO dan bukti pertanggungjawaban kegiatan workshop pada Proyek
Pengembangan SMU menunjukkan bahwa pengarah, narasumber, panitia dan
peserta workshop diberikan lumpsum sebesar Rp437.360.000,00. Namun di sisi
lain, proyek telah melakukan kontrak kerja dengan pihak ketiga untuk
menyediakan akomodasi dan konsumsi untuk kegiatan tersebut sebesar
Rp490.059.710,00. Dengan demikian terjadi pembayaran ganda atas
akomodasi dan konsumsi dengan rincian pada daftar berikut.
No Uraian Jumlah
(Rp) 1 Penyusunan Rencana Teknis
a Sosialisasi Kebijakan 17,160,000.00 b Workshop penyusunan proposal 68,640,000.00 c Workshop review proposal 70,400,000.00
Sub total 156,200,000.00 2 Pengembangan Kelembagaan
55
a Workshop MGMP 130,240,000.00 b Workshop Musyawarah Kerja Kepala Sekolah 36,080,000.00 c Workshop Musyawarah Kerja Kepala TU 32,120,000.00 d Workshop Pembinaan Siswa dan Sosialisasi LPIR 42,240,000.00
e Inovasi Daerah/Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Website/Internet ICT 20,240,000.00
f Workshop Jaringan Kurikulum 20,240,000.00 Sub total 281,160,000.00 TOTAL 437,360,000.00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden RI No. 42
Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Pasal 12 ayat (1) : Pelaksanaan Anggaran Belanja Negara didasarkan
atas prinsip-prinsip sebagai berikut :
a) Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan;
b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan,
serta fungsi setiap departemen/lembaga/pemerintah daerah;
c) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri.
Masalah ini mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp437.360.000,00
yang disebabkan Kepala Dinas kurang cermat dalam menyusun Petunjuk
Operasional Proyek.
Pemimpin Proyek Peningkatan SMU Provinsi DKI Jakarta TA 2004
menanggapi bahwa pemberian lumpsum dan transport telah mengacu pada
anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Proyek dan pada pelaksanaan
workshop peserta tidak mendapatkan honorarium sehingga perlu diberikan
transport dan lumpsum sebagai pengganti honor sesuai hasil pembahasan
dengan Kanwil Anggaran.
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta mempertanggungjawabkan kerugian negara
sebesar Rp437.360.000,00 dengan menyetorkan kembali ke Kas Negara dan
menyampaikan bukti setor tersebut kepada BPK-RI.
56
2) Pembayaran Konsumsi Dan Penginapan Pada Kegiatan Proyek
Peningkatan Mutu SMU Tidak Hemat Sebesar Rp65.229.295,00
Proyek Peningkatan Mutu SMU pada Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta menganggarkan beberapa kegiatan workshop pada
TA 2004 sebesar Rp1.626.910.000,00 dan telah direalisasikan seluruhnya
sebesar 100%.
Pada laporan pelaksanaan kegiatan dicantumkan bahwa jadwal
pembukaan untuk tiap kegiatan dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB dan
jadwal penutupan untuk tiap kegiatan dilaksanakan paling lambat pada pukul
16.00 WIB, sehingga perhitungan konsumsi untuk makan pagi dan makan
siang, snack pagi dan snack siang pada hari pembukaan serta perhitungan
konsumsi untuk makan malam dan snack malam pada hari penutupan tidak
diperlukan. Disamping itu hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa biaya
sewa penginapan yang seharusnya diperhitungkan selama 37 hari atau sebesar
Rp125.125.000,00 namun dalam pembayaran untuk sewa penginapan
diperhitungkan selama 45 hari atau sebesar Rp112.912.500,00 dengan
demikian terdapat selisih lebih pembayaran sewa penginapan sebesar
Rp12.212.500,00 (Rp125.125.000,00 – Rp112.912.500,00) dengan rincian
sebagai berikut:
No Uraian Makan
(Rp) Snack (Rp)
Penginapan (Rp)
1 Penyusunan Rencana Teknis A Workshop Penyusunan Proposal 6,552,000.00 1,440,000.00 2,000,000 B Workshop review proposal 6,552,000.00 1,440,000.00 2,000,000 C Workshop Sosialisasi kebijakan 1,596,465.00 351,000.00 975,000
Sub Total 14,700,465.00 3,231,000.00 4,975,000 2 Pengembangan Kelembagaan
A Workshop pengelolaan jaringan internet 1,801,800.00 396,000.00 1,100,000
B Workshop MKKS 3,398,850.00 747,000.00 1,037,500
C Workshop pembinaan kesiswaan & sosialisasi LPIR 11,764,130.00 2,583,000.00 3,587,500
D Workshop MKTU 2,996,250.00 675,000.00 937,500 E Workshop MGMP 6,850,800.00 1,584,000.00 0 F Workshop tim jaringan kurikulum 1,874,500.00 414,000.00 575,000
Sub Total 28,686,330.00 6,399,000.00 7,237,500 Total 43,386,795.00 9,630,000.00 12,212,500
Jumlah Ketidakhematan 65,229,295.00
Rincian perhitungan pada Lampiran 1
57
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden RI No. 42
Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Pasal 12 ayat (1) : Pelaksanaan Anggaran Belanja Negara didasarkan
atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan;
b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan,
serta fungsi setiap departemen/lembaga/pemerintah daerah;
c) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri.
Masalah ini mengakibatkan ketidakhematan yang secara langsung
merugikan negara sebesar Rp65.229.295,00 yang disebabkan oleh pimpinan
dan bendaharawan proyek tidak cermat dalam merencanakan kegiatan.
Pemimpin Proyek Peningkatan SMU Provinsi DKI Jakarta TA 2004
menanggapi bahwa pembayaran konsumsi dan akomodasi/penginapan telah
mengacu pada anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Proyek, apabila
proyek disarankan untuk melakukan penghematan maka pada kegiatan
workshop mendatang akan dilakukan penghematan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta selaku atasan langsung memberikan sanksi sesuai
ketentuan kepada Pemimpin Proyek dan Bendaharawan Proyek serta
menginstruksikan agar mempertanggungjawabkan kerugian negara sebesar
Rp65.229.295,00 dengan menyetorkan ke Kas Negara dan menyampaikan
bukti setor tersebut kepada BPK-RI.
3) Penyusunan Rencana Teknis Pada Bagian Proyek Pemberian Beasiswa
Bakat Dan Prestasi TA 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp24.750.000,00
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi memperoleh anggaran untuk
Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi TA 2004 sebesar
Rp5.019.740.000,00 telah direalisasikan sebesar Rp5.016.402.000,00 atau
99,93% dari anggaran. Petunjuk Operasional pada Bagian Proyek tersebut
58
menganggarkan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data calon penerima
beasiswa sebesar Rp101.710.000,00 telah direalisasikan 100%.
Petunjuk Operasional Proyek menetapkan bahwa anggaran kegiatan
pengumpulan dan pengolahan data calon penerima beasiswa tersebut
digunakan untuk 2 (dua) tahap penyaluran beasiswa, namun pada pemeriksaan
diketahui bahwa daftar penerima beasiswa bakat dan prestasi tahap I yaitu
periode Januari sampai dengan Juni 2004 masih mengunakan daftar penerima
beasiswa periode Juli sampai dengan Desember 2003 yang menggunakan dana
dari TA 2003. Dengan demikian terjadi pemborosan untuk pengumpulan dan
pengolahan data calon penerima beasiswa untuk pemberian beasiswa tahap I
dengan rincian seperti pada daftar berikut.
No Uraian Volume
Kegiatan Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Ketidakhematan
(Rp) 1. Honorarium pengumpulan data
calon penerima beasiswa 5 org x 2 Keg x 6 Kab x5 Hr
9.000.000 9.000.000 4.500.000
2. Honorarium pengolahan data beasiswa di provinsi
5 org x 2 Keg x 6 Kab x5 Hr
9.000.000 9.000.000 4.500.000
3. ATK Pengumpulan data dan seleksi penerima beasiswa
2 Keg 7.500.000 7.500.000 3.750.000
4. Konsumsi , surat menyurat, pengumpulan data
2 Keg 24.000.000 2.400.000 12.000.000
Jumlah 49.500.000 27.900.000 24.750.000
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksana Anggaran dan
Pendapatan Negara Pasal 10 ayat (1) butir a yang menyatakan bahwa
pelaksanaan anggaran belanja negara didasarkan atas prinsip hemat, tidak
mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan.
Masalah ini mengakibatkan ketidakhematan sebesar Rp24.750.000,00
yang disebabkan Pimpinan Bagian Proyek dan Bendaharawan Bagian Proyek
kurang cermat dalam penggunaan anggaran kegiatan penyusunan rencana
teknis penyaluran beasiswa.
Atas masalah tersebut, Bendaharawan Bagian Proyek atas nama
Pimbagpro menanggapi bahwa penggunaan dana sebesar Rp49.500.000,00
diperuntukkan untuk pengumpulan dan pengelolaan data sekolah penerima
beasiswa Tahun Anggaran 2004. Mengingat data sekolah yang menerima
beasiswa sebanyak 1.927 sekolah yang tersebar di lima wilayah dan satu
59
kabupaten, semua dana sebesar Rp49.500.000,00 terfokus pada pengumpulan
data sekolah penerima beasiswa periode ke II yakni data pada tahun pelajaran
2004/2005.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti untuk menegur
secara tertulis Pemimpin dan Bendaharawan Bagian Proyek Beasiswa Bakat
dan Prestasi yang kurang cermat dalam mengelola keuangan bagian proyek dan
dimasa yang akan datang agar mengelola keuangan lebih cermat sesuai dengan
yang dianggarkan.
4) Pengadaan Dan Pemeriksaan Lembar Jawab Komputer UAN
SMA/SMK/MA/SMALB Dan SMP/MTs/SMPLB Melebihi Standar Harga
Sebesar Rp91.403.485,00 Dan Melebihi Kebutuhan Sebesar
Rp117.626.718,00
Dinas Dikmenti melalui Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi
Belajar TA 2004 memberikan Subsidi untuk pelaksanaan Ujian Akhir Nasional
(UAN) Tahun Pelajaran 2003/2004 yang dibiayai dari dana APBN TA 2004.
Subsidi yang diberikan tersebut diantaranya adalah berupa penggandaan
Lembar Jawab Komputer (LJK) baik untuk tingkat SMA maupun SMP berikut
pekerjaan pemeriksaan LJK setelah pelaksanaan UAN.
Kegiatan Pengadaan dan Pemeriksaan LJK tersebut dilaksanakan oleh
dua rekanan, yaitu :
a) PT Maxindo Bintang Teknika berdasarkan Surat Perjanjian No.032.e/BP-
PSEB/V/2004 tanggal 7 Mei 2004 melaksanakan pengadaan dan
pemeriksaan LJK UAN SMA/MA/SMK/SMKLB dengan harga borongan
sebesar Rp820.800.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 30 hari
kalender terhitung mulai tangggal 7 Mei sampai dengan 11 Juni 2004.
Pekerjaan telah dinyatakan selesai dan diserahkan sesuai Berita Acara
Serah Terima (BAST) Nomor 167/PPL-P3LKSMA/BP-PSEB/VI/2004
tanggal 11 Juni 2004 dan dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar
(SPM) Nomor 227430Y/088/118 tanggal 29 Juni 2004.
b) PT Pan Esge berdasarkan Surat Perjanjian No. 035/BP-PSEB/V/2004
tanggal 10 Mei 2004 melaksanakan pengadaan dan pemeriksaan LJK UAN
60
SMP/MTs/SMPLB dengan harga borongan sebesar Rp804.557.250,00.
Jangka waktu pelaksanaan selama 55 hari kalender terhitung mulai tanggal
7 Mei sampai dengan 30 Juni 2004. Pekerjaan telah dinyatakan selesai dan
diserahkan sesuai Berita Acara Serah Terima (BAST) Nomor 080/BP-
PSEB/VI/2004 tanggal 30 Juni 2004 dan dibayar lunas sesuai Surat
Perintah Membayar (SPM) Nomor 231503Y/088/118 tanggal 22 Juli 2004.
Dalam penetapan harga borongan tersebut Panitia Lelang melakukan
negosiasi atas penawaran harga dari rekanan berdasarkan Harga Perhitungan
Sendiri (HPS)/Owner Estimate (OE). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
harga satuan yang digunakan oleh Panitia Lelang untuk menyusun HPS lebih
tinggi dari Standar Harga Satuan Pemerintah DKI Jakarta sebesar
Rp45.216.685,00 untuk pengadaan LJK UAN SMP/MTs/SMPLB dan sebesar
Rp46.186.800,00 untuk pengadaan LJK UAN SMA/MA/SMALB/SMK atau
keseluruhan sebesar Rp91.403.485,00 (Rp45.216.685,00 + Rp46.186.800,00)
sebagaimana terinci dalam Lampiran 2.
Di samping itu, hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa
Perhitungan volume untuk beberapa item pekerjaan lebih besar dari kebutuhan
senilai
Rp94.644.682,00 untuk pengadaan LJK UAN SMP/MTs/SMPLB dan sebesar
Rp22.982.036,00 untuk pengadaan LJK UAN SMA/MA/SMALB/SMK atau
keseluruhan sebesar Rp117.626.718,00 (Rp94.644.682,00 + Rp22.982.036,00)
sebagaimana terinci dalam Lampiran 2.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 yang menyebutkan bahwa
Pelaksanaan anggaran belanja negara didasarkan atas prinsip-prinsip hemat,
tidak mewah, efisien, dan dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.
Masalah ini mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp91.403.485,00
dan pemborosan sebesar Rp117.626.718,00, yang disebabkan oleh:
a) Panitia Lelang tidak melakukan perhitungan dengan cermat baik untuk
penetapan volume maupun harga satuan atas item-item pekerjaan yang
diperjanjikan.
61
b) Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar tidak
cermat dalam melakukan evaluasi atas perhitungan OE yang disusun oleh
panitia lelang.
Atas masalah tersebut, Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem
Evaluasi Belajar menyatakan bahwa:
a) Proses dan cetak dasar Peserta Sementara (DPS), Daftar Peserta Tetap
(DPT), Proses dan cetak Kartu Peserta Ujian (KPU), Proses Scanning dan
Pengolahan E5, Penerimaan dan Distribusi Laporan, Proses dan cetak
dokumen, Perekaman data peserta, pencetakan laporan, penerbitan Surat
Tanda Kelulusan (STK): memiliki sifat pekerjaan yang prosesnya selalu
diulang-ulang, jika terjadi salah satu anak atau salah dua (dan seterusnya)
kegagalan atau kesalahan dalam proses kegiatan tersebut maka harus
dicetak ulang semuanya di satu lokasi peserta itu berada (sekolah) bukan
cetak hanya satu atau dua anak (dan seterusnya) yang memiliki kesalahan
saja. Hal ini menjadikan data tersebut dihitung sejumlah 146.430 data dan
439.290 data untuk SMP/MTs dan 134.650 data dan 403.950 data untuk
SMA/MA/SMK.
b) E 5 (Lembar Jawaban Komputer), E 4 (Kartu Legitimasi): jumlah lembar
diperhitungkan cadangan jika terjadi salah cetak lagi serta dasar utamanya
setiap amplop per sampul isinya sama (Sampul kecil isisnya: 12 dan sampul
besar isinya: 22 lembar), jadi bukan menghitung per setiap anak tapi dalam
satu sekolah misalnya yang ikut ujian 18 anak maka akan disediakan satu
sampul besar isi 22 lembar beserta sampul kecil untuk cadangan (jadi setiap
sekolah ada sampul cadangan). Hal ini menjadikan jumlah lembar menjadi
658.935 lembar dan 160.000 lembar untuk SMP/MTs dan 510.000 lembar
dan 150.000 lembar untuk SMA/MA/SMK.
c) Untuk harga satuan E 5, E 4, sampul E 5 dan Box E 5 adalah kondisi harga
pada saat Tahun 2004 serta membandingkan juga harga secara obyektif
pengadaan E 5 (LJK), E 4, Sampul E 5 dan Box E 5 tahun 2003 (Tahun
sebelumnya), selain itu juga memperbandingkan kualitas dan presisi
barang. Hal ini menjadikan ditetapkan harga Rp150,00, Rp100,00,
Rp300,00 dan Rp2.100,00 per lembar atau box.
62
d) Panitia lelang sebagian besar ikut melakukan perhitungan yang cermat
untuk penetapan volume maupun harga satuan per item pekerjaan yang
diperjanjikan serta Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi
Belajar ikut melakukan evaluasi atas perhitungan OE yang disusun oleh
Panitia Lelang. Namun perhitungan volume kegiatan secara rinci tidak
dilakukan oleh Panitia Lelang.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti untuk
memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada:
a) Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar yang tidak
cermat dalam mengevaluasi HPS pengadaan LJK UAN dan di masa yang
akan datang dalam setiap pengadaan barang agar selalu memperhatikan
harga standar dan volume kebutuhan.
b) Panitia Pelelangan yang tidak melakukan perhitungan dengan cermat
volume maupun harga satuan dalam pengadaan LJK UAN serta agar
mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran di atas harga standar
dengan menyetorkan ke Kas Negara sebesar Rp91.403.485,00 dan
menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI.
5) Pajak Penghasilan Atas Pembayaran Honor Dalam Rangka Kegiatan UAN SMA/SMK Yang Dipungut Sekolah Tidak Disetor Ke Kas Negara Sebesar Rp21.668.108,00
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) melalui Bagian
Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar memberikan subsidi UAN
kepada SMA/MA/SMK/SMALB di wilayah DKI Jakarta yang dananya
bersumber dari APBN 2004.
Berdasarkan Pedoman Pengelolaan Dana UAN APBN TA 2004 diatur
bahwa pembayaran honor, upah, uang saku yang dananya bersumber dari
APBN dikenakan PPh pasal 21 sebesar 15 % untuk PNS Gol III dan IV untuk
sekolah swasta tetap dikenakan pajak PPh pasal 21. PPh dan PPn yang telah
dipungut agar langsung disetor ke Kas Negara melalui Bank Pemerintah
dengan NPWP 00.369.550.9-051.000 a.n Bagian Proyek Pengendalian Sistem
Evaluasi Belajar DKI Jakarta.
63
Pemeriksaan secara uji petik (sebanyak enam rayon) Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) atas penggunaan Dana UAN yang disampaikan
sekolah ke Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar diketahui
bahwa terdapat sekolah-sekolah yang melakukan pungutan PPh namun tidak
menyetorkan PPh yang telah dipungut sebesar Rp21.668.108,00.
No. Sub Rayon Jumlah Ketetapan Pajak(Rp)
1. Rayon 2 – SMA 714.825,00 2. Rayon 9 – SMA 1.986.525,00 3. Rayon 13 –SMA 1.266.975,00 4 Rayon 14 – SMA 2.246.875,00 5 Rayon 5 – SMK 3.641.225,00 6 Rayon 3 – SMK 8.419.073,00 7 Rayon 7 – SMK 3.392.610,00
Jumlah 21.668.108,00 Rincian pada Lampiran 3
Kondisi di atas tidak sesuai dengan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta
No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja DKI Jakarta Pasal 64 ayat (2) yang menyatakan bahwa Pemegang Kas
termasuk Pemegang Kas pada BUMD dan Badan-Badan lainnya sebagai wajib
pungut Pajak Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetor seluruh
penerimaan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara pada Bank
Pemerintah atau Bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan sebagai Bank
persepsi atau pada giro pos dalam jangka waktu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Masalah ini mengakibatkan kekurangan penerimaan negara dari PPh
sebesar Rp21.668.108,00 yang disebabkan Pemegang Kas Sekolah lalai dalam
melaksanakan tugas.
Atas masalah tersebut Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem
Evaluasi Belajar akan mengupayakan menegur sekolah tersebut melalui Kepala
Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta.
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta memerintahkan Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian
Sistem Evaluasi Belajar menegur secara tertulis kepada Pemegang Kas Sekolah
yang belum menyetor Pajak Penghasilan yang dipungutnya dan
64
menginstruksikan kepada yang bersangkutan untuk menyetor ke Kas Negara
pajak penghasilan yang dipungutnya ke Kas Negara sebesar Rp21.668.108,00
dan menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI.
6) Pengeluaran Sebesar Rp154.135.000,00 Pada Bantuan Beasiswa Proyek
Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah DKI Jakarta Tidak Terdapat
Dalam Petunjuk Operasional
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Pada TA 2004 sesuai dengan
Daftar Isian Proyek Nomor 11.2.01.581853.23.05.01 tanggal 1 Januari 2004
mendapatkan anggaran sebesar Rp6.756.000.000,00 untuk Proyek
Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) DKI Jakarta terealisasi sebesar
Rp6.742.153.880,00 atau 99,79% dari anggaran. Sebagian anggaran tersebut
senilai Rp4.489.920.000,00 atau 66,46% dianggarkan untuk bantuan beasiswa
dan terealisasi 100%.
Anggaran bantuan beasiswa tersebut kemudian diatur lebih lanjut dalam
Petunjuk Operasional (PO) Proyek PLS DKI Jakarta. Pada petunjuk pelaksana
teknis yang termasuk dalam bagian PO mengatur tentang penggunaan anggaran
bantuan beasiswa tersebut. Pimpinan Proyek kemudian menyusun rincian biaya
kegiatan yang digunakan sebagai dasar dalam menyalurkan bantuan beasiswa.
Pengujian lebih lanjut terhadap petunjuk operasional, rincian biaya
kegiatan Proyek Pengembangan PLS DKI Jakarta 2004 dan buku kas yang
diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang
menerima penyaluran beasiswa menunjukkan adanya anggaran untuk beberapa
pengeluaran yang tidak terdapat dalam petunjuk operasional yaitu:
a) Penggandaan blangko usulan AKS, SK, BA yang diberikan untuk tingkat
provinsi
b) Pengadaan/pembelian alat tulis kelompok belajar yang diberikan tingkat
penyelenggara untuk program paket A
c) Pengadaan/pembelian peralatan dan bahan praktek keterampilan yang
diberikan tingkat penyelenggara untuk program paket B
d) Penyelenggaraan latihan keterampilan yang diberikan tingkat
penyelenggara untuk program paket B setara SMP persiapan ujian
65
Pengeluaran tersebut dapat dilihat pada daftar berikut No. Proyek/Bagian Proyek Pengeluaran Yang Tidak
Terdapat Dalam PO 1 Proyek Pengembangan PLS Provinsi DKI Jakarta Rp32.446.000,00 2 Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Utara Rp31.780.000,00 3 Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Barat Rp28.898.000,00 4 Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Selatan Rp30.525.000,00 5 Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Timur Rp30.486.000,00
JUMLAH Rp154.135.000,00
Rincian pada Lampiran 4
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (1) huruf b yang menyatakan
bahwa pelaksanaan anggaran belanja negara didasarkan atas prinsip efektif,
terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi
setiap departemen/lembaga /pemerintah daerah.
Masalah ini mengakibatkan realisasi pengeluaran sebesar
Rp154.135.000,00 tidak sesuai dengan yang dianggarkan, yang disebabkan
Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta selaku
atasan langsung Proyek Pengembangan PLS DKI Jakarta kurang melakukan
pengawasan dan kebijakan Pimpinan Proyek/Bagian Proyek pada Proyek
Pengembangan PLS DKI Jakarta dalam menetapkan rincian biaya kegiatan
proyek yang tidak tepat.
Atas masalah tersebut Pemimpin Proyek Pengembangan PLS DKI
Jakarta menanggapi bahwa TA 2004 biaya program PLS, pengalokasian dari
pusat (Depdiknas) tidak diurai sesuai kebutuhan dan hanya besarannya saja
yang terdapat di dalam DIP dan PO. Rincian/uraian pengeluaran/penggunaan
biaya tiap Kegiatan harus diuraikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
berkoordinasi dengan bagian Proyek di Kotamadya. Pengadaan bahan
ketrampilan di Program Paket A dan Paket B adalah cara pemerintah untuk
memotivasi warga belajar dalam proses pembelajaran. Setelah selesai belajar
Program Paket A dan Paket B warga belajar mempuyai ketrampilan untuk
meningkatkan taraf hidupnya atau warga belajar mendapat ilmu pengetahuan
dan ketrampilan (ciri khas pendidikan luar sekolah). Pada pelaksanaan program
66
kegiatan yang akan datang uraian biaya akan disesuaikan, uraian yang di
Petunjuk Operasional dengan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak).
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti agar lebih cermat
dalam melakukan pengawasan dan memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada
Pemimpin Proyek Pengembangan PLS yang telah melakukan pengeluaran
biaya yang tidak sesuai dengan Petunjuk Operasional.
7) Kelebihan Pembayaran Atas Penyelesaian Pembangunan Gedung
SMA/SMK Senilai Rp76.842.579,18
Subdis Sarana dan Prasarana pada TA 2004 melakukan kegiatan
penyelesaian pembangunan gedung SMA/SMK dengan anggaran sebesar
Rp62.804.395.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp55.663.235.291,00 atau
88,63%.
Hasil pemeriksaan secara uji petik menunjukkan hal-hal sebagai
berikut:
a) Pembangunan gedung sekolah SMAN 33 dilakukan oleh PT Andy Karya
Putra dengan Surat Perjanjian Pemborongan No. 1394/1.712.35 tanggal 9
Juni 2004 dengan harga borongan Rp254.183.000,00. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan Nomor 26/BASTP/R-K.RKB/VII/2004 tanggal 22 Juli
2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar (SPM)
Nomor 00469102004 tanggal 9 Desember 2004
Berdasarkan hasil cek fisik tanggal 14 Desember 2005 terdapat
kekurangan pekerjaan pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian
sebagai berikut:
No. Jenis Pekerjaan
Satuan Vol. RAB Vol. Fisik Selisih Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Pasang Interblock
M2 270,48 206,7 63,78 84.500,00 5.389.410,00
2 Tanam pohon sawo kecik
Buah 15 0 15 128.000,00 1.920.000,00
3 Pas.teralis besi tangga
M2 12,97 12,05 0,92 312.000,00 287.040,00
7.596.450,00
b) Pembangunan gedung sekolah SMK 34 dilakukan oleh PT Genggam Putra
Pratama dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1393/1.712.35 tanggal 9
67
Juni 2004 dengan harga borongan Rp3.770.620.000,00. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan Nomor 264/BASTP/K-P.UGB/XI/2004 tanggal 5
November 2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar
(SPM) Nomor 00510562004 tanggal 27 Desember 2004.
Berdasarkan hasil cek fisik tanggal 7 Desember 2004 terdapat
kekurangan pekerjaan pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian
sebagai berikut.
No. Jenis Pekerjaan Satuan Vol. RAB Vol. Fisik Selisih Harga Satuan (Rp) Total (Rp) 1 pintu teralis (2 unit) M2 18,36 16,26 2,10 449.460,00 943.866,00
2 hand railing tangga (2 unit)
Lantai 1 M 40,58 21,32 19,26 74.910,00 1.442.766,60 Lantai 2 M 40,58 21,32 19,26 74.910,00 1.442.766,60 Lantai 3 M 40,58 21,32 19,26 74.910,00 1.442.766,60 4.328.299,80
3 hand railing pagar besi selasar
Lantai 2 M 59,00 24,66 34,34 74.910,00 2.572.409,40 Lantai 3 M 59,00 24,66 34,34 74.910,00 2.572.409,40 Lantai 4 M 59,00 24,66 34,34 74.910,00 2.572.409,40 7.717.228,20 Total 12.989.394,00
c) Pembangunan gedung sekolah SMK 19 dilakukan oleh PT Putra Fajar
Sejati dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1391/1.712.35 tanggal 9
Juni 2004 dengan harga borongan Rp6.446.740.000,00. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan Nomor 309/BASTP/P.K.UGB/XII/04 tanggal 3
Desember 2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar
(SPM) Nomor 00517632004 tanggal 29 Desember 2004.
Berdasarkan hasil cek fisik tanggal 7 Desember 2004 terdapat
kekurangan pekerjaan pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian
sebagai berikut:
No. Jenis Pekerjaan Satuan Vol. RAB Vol. Fisik Selisih Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Pagar besi selasar lt.3 M 163,21 124,6 38,61 59.732,53 2.306.272,98
2 Teralis tangga (2 unit) M 25,74 25,54 0,20 450.000,00 90.000,00
Total 2.396.272,98
68
d) Pembangunan gedung sekolah SMK 59 dilakukan oleh PT Menara Setia
dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1387/1.712.35 tanggal 9 Juni
2004 dengan harga borongan Rp4.386.170.000,00. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan Nomor 240/BASTP/K-P-UGB/X/2004 tanggal 26
Oktober 2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar
(SPM) Nomor 00423362004 tanggal 9 November 2004.
Berdasarkan hasil cek fisik terdapat kekurangan pekerjaan pada
penyelesaian gedung tersebut dengan rincian sebagai berikut:
No. Jenis Pekerjaan Satuan Vol. RAB
Vol. Fisik Selisih
Harga Satuan
(Rp) Total (Rp)
LANTAI I
1 Keramik galery tangga m2
318.86 83.2 235.66 58,419.00
13,767,021.54
2 Keramik Dinding WC Kepsek m2
17.88 15 2.88 58,419.00
168,246.72
3 Kran Leher Angsa Bh
11 8 3 107,580.00
322,740.00
4 Lampu downlight isi SL 18 watt Philips
Bh 10 8 2
179,200.00
358,400.00
5 Pasang bak sampah Bh
1 0 1 864,384.00
864,384.00
0 -
LANTAI II 0 -
1 kran tembok Bh 21 19 2 101,880.00
203,760.00
2 Lampu tl bulat 2x20 watt Bh 14 11 3 259,000.00
777,000.00
3 Keramik galery tangga m2 311.52 182.56 128.96 59,580.00
7,683,436.80
0 -
LANTAI III 0 -
1 Kran tembok Bh 21 19 2 101,880.00
203,760.00
2 Lampu TL bulat 2x20watt Bh 14 12 2 259,000.00
518,000.00
3 TL Balok 2x40 watt artolite lengkap condensator Bh 67 66 1
281,000.00
281,000.00
Total 25,147,749.06
e) Pembangunan gedung sekolah SMK 89 dilakukan oleh PT Kolongan
Sejahtera dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.2538/1.712.35 tanggal
9 Juni 2004 dengan harga borongan Rp7.505.500.000,00. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan Nomor 322/BASTP/R-K.USB/XII/2004 tanggal 10
Desember 2004 dan telah dinyatakan selesai serta dibayar lunas sesuai
69
Surat Perintah Membayar (SPM) Nomor 00502452004 tanggal 22
Desember 2004.
Berdasarkan hasil cek fisik terdapat kekurangan pekerjaan pada
penyelesaian gedung tersebut dengan rincian sebagai berikut:
No. Jenis Pekerjaan Satuan Vol. RAB
Vol. Fisik Selisih
Harga Satuan
(Rp) Total (Rp)
A PEKERJAAN LUAR GEDUNG Penangkal Petir
1 Spitzen Bh 17 16 1 36,000.00 36.000,00 2 Tiang Spitzen Bh 17 16 1 15,000.00 15.000,00 B PEKERJAAN PLUMBING
LT 2 1 Kran tembok bh 18 7 11 97,000.00 1.067.000,00
LT 3 2 Foor drain Bh 8 7 1 45.517,00 45.517,00 3 Kran tembok Bh 18 16 2 97.000,00 194.000,00 C PEKERJAAN KELISTRIKAN
LT 1 1 Lampu baret Bh 30 27 3 287.000,00 861.000,00 2 Lampu TL 1x18 watt Bh 10 8 2 212.000,00 424.000,00
LT 2 3 Lampu baret Bh 22 16 6 287.000,00 1.722.000,00
LT 3 4 Lampu baret Bh 22 18 4 287.000,00 1.148.000,00 D PEKERJAAN JENDELA
LT1 1 Kusen Pintu PVC Bh 11 7 4 353.000,00 1.412.000,00 E PEKERJAAN TANGGA
LT1 ke 2 1 Keramik tangga M2 50.02 28.28 21,74 67.0004,00 1.456.666,96
LT 2 ke 3 2 Keramik tangga M2 50.02 28.28 21,74 68.145,00 1.481.472,30 F PEKERJAAN LANTAI
LT 1
1 Lt keramik toilet pria, wanita & rganti M2 50.86 40.42 10.44 67.004,00 699.521,76
2 Dinding keramik toilet guru, wk kepsek, kepsek M2 94.98 72.8 22.18 67.004,00 1.486.148,72
LT 2 3 Lt keramik selasar 20x20 M2 422.15 340.16 81.99 68.145,00 5.587.208,55 4 Lt keramik toilet pria & wanita M2 50.86 40.42 10.44 68.145,00 711.433,80
5 Dinding keramik toilet pria&wanita& rganti M2 144.46 135.40 9.06 68.145,00
617.393,70
LT 3 6 Lt keramik selasar 20x20 M2 421.59 340.16 81.43 68.525,00 5.579.990,75
7 Lt keramk toilet pria, wanita, r ganti M2 50.86 40.42 10.44 68.525,00 715.401,00
8 Dinding toilet pria, wanita, r ganti M2 144.46 135.4 9.06 68.525,00 620.836,00
Jumlah 25.880.590,54
70
f) Pembangunan gedung sekolah SMK 87 dilakukan oleh PT Dwi Asa Alif
dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.2538/1.712.35 tanggal 9 Juni
2004 dengan harga borongan Rp7.505.500.000,00. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan Nomor 187/BASTP/P.K.UGB/X/2004 tanggal 5 Oktober
2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar (SPM)
Nomor 00404742004 tanggal 1 November 2004.
Berdasarkan hasil cek fisik tanggal 7 Desember 2004 terdapat
kekurangan pekerjaan pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian
sebagai berikut:
No. Jenis Pekerjaan Satuan Vol. RAB Vol. Fisik Selisih Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Kunci Tanam doubleslag
a. Lantai 1 Bh 17 12 5 227106,38 1,135,531.90 b. Lantai 2 Bh 10 9 1 227.106,38 227,106.38
2 Penangkal Petir - a. Spitzen Bh 12 6 6 35.949,56 215,697.36 b. Tiang Spitzen Bh 12 6 6 14.478,69 86,872.14
c. Angkur penguat spitzen Bh 12 6 6 5.991,59 35,949.54
3 Closet Jongkok - a.Lantai 1 Bh 6 5 1 282.741,32 282,741.32 b. Lantai 3 Bh 7 6 1 282.741,32 282,741.32 c. Lantai 4 Bh 6 4 2 282.741,32 565,482.64 Jumlah 2,832,122.60
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
a) Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan No. 1394/1.712.35 tanggal 9 Juni
2004 menyatakan bahwa pihak kedua/rekanan bertanggungjawab untuk
melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan sesuai dengan RAB yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak.
b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang
Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta Pasal 52 ayat (3) yang
berbunyi: Pengguna Anggaran Cabang bertanggungjawab baik fisik,
keuangan, maupun administrasi atas pelaksanaan anggaran yang menjadi
kewenangannya.
Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar
Rp76.842.579,18 (Rp7.596.450,00 + Rp12.989.394,00 + Rp2.396.272,98 +
71
Rp25.147.749,06 + Rp25.880.590,54 + Rp2.832.122,60) yang disebabkan
oleh:
a) Kepala Sub Dinas selaku Pengguna Anggaran Cabang tidak melakukan
pengawasan maksimal.
b) Rekanan/pemborong yang tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
kontrak.
c) Pengawas pekerjaan tidak cermat dalam mengawasi pekerjaan yang
dilakukan oleh rekanan.
Atas masalah tersebut, Kepala Subdis Sarprasdik menanggapi bahwa
Pelaksana/Kontraktor bersedia mengembalikan uang ke Kasda apabila terjadi
perbedaan/selisih perhitungan antara RAB dan kondisi fisik di lapangan.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar:
a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Subdis Sarana dan
Prasarana Pendidikan yang kurang melakukan pengawasan dan
diperintahkan untuk mempertanggungjawabkan kerugian tersebut dengan
menyetor ke Kas Daerah sebesar Rp76.842.579,18 dan menyampaikan
bukti setor kepada BPK-RI.
b) Memerintahkan kepada Kepala Subdis Sarana dan Prasarana Pendidikan
supaya memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Pengawas Lapangan
dan Pelaksana Kegiatan yang lalai dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya.
8) Perhitungan RAB Pada Pembangunan Gedung SMK Lebih Besar Dari
Gambar Senilai Rp31.429.718,48
Subdis Sarana dan Prasarana pada TA 2004 melakukan kegiatan
penyelesaian pembangunan gedung SMA/SMK dengan anggaran sebesar
Rp62.804.395.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp55.663.235.291,00.
Pemeriksaan secara uji petik mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a) Pembangunan gedung sekolah SMK 19 dilakukan oleh PT Putra Fajar
Sejati dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1391/1.712.35 tanggal 9
Juni 2004 dengan harga borongan Rp6.446.740.000,00. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah
72
Terima Pekerjaan Nomor 309/BASTP/P.K.UGB/XII/04 tanggal 3
Desember 2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar
(SPM) Nomor 00517632004 tanggal 29 Desember 2004.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen terdapat kelebihan
pembayaran pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian sebagai
berikut:
No Jenis pekerjaan Volume pada RAB
volume pada gambar Selisih Harga satuan
(Rp) Total (Rp)
1 daun pintu P2 total 28 buah (@3,015)
lantai 1 44,85 18,09 26,76 282.844,00 7.568.905,44 lantai 2 36,44 33,165 3,275 294.249,00 963.665,48 lantai 3 38,09 33,165 4,925 298.050,00 1.467.896,25 119,38 84,42 10.000.467,17 2 Plafond atap lantai 1 km/wc 80,8 92,4 (11,6) 23.702,00 (274.943,20) lantai 2 km/wc 57,37 64 (6,63) 24.412,00 (161.851,56) lantai 3 ruangan,wc,tangga 886,17 755,72 130,45 24.649,00 3.215.462,05 2.778.667,29 3 Rangka Plafond atap lantai 1 km/wc 80,8 92,4 (11,6) 60.449,00 (701.208,40) lantai 2 km/wc 57,37 64 (6,63) 62.321,00 (413.188,23) lantai 3 ruangan,wc,tangga 886,17 755,72 130,45 62.946,00 8.211.305,70 7.096.909,07 Total 19.876.043,53
b) Pembangunan gedung sekolah SMK 34 dilakukan oleh PT Genggam Putra
Pratama dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1393/1.712.35 tanggal 9
Juni 2004 dengan harga borongan Rp3.770.620.000,00. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan Nomor 264/BASTP/K-P.UGB/XI/2004 tanggal 5
November 2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar
(SPM) Nomor 00510562004 tanggal 27 Desember 2004.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen terdapat kelebihan
pembayaran pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian sebagai
berikut:
Jenis pekerjaan Volume
pada RAB Volume pada
gambar Selisih Harga satuan
(Rp) Total (Rp) 1 Keramik ruangan 30x30
lantai 1 342,36 424,00
(81,64) 61.710,00 (5.038.004,40) lantai 2 494,89 439,00 55,89 62.850,00 3.512.686,50 lantai 3 494,89 412,50 82,39 63.230,00 5.209.519,70
73
lantai 4 494,89 412,50 82,39 63.420,00 5.225.173,80
8.909.375,60
2 Keramik tangga 30x30 (2 unit)
lantai 4 35,90 0,00 35,90 63.420,00 2.276.778,00 2.276.778,00 3 Daun pintu panel (P2)
Lantai 1 (P1,PJ1,P2) 12,79 12,505 0,285 282.640 80.552,40 lantai 2 15,66 15,38 0,29 294.030 83.798,55 lantai 3 18,79 18,45 0,34 297.830 101.262,20 lantai 4 18,79 18,45 0,34 299.730 101.908,20 367.521,35
Total 11.553.674,95
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pasal 5 pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa, dan para pihak yang
terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara
dalam pengadaan barang/jasa
Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp31.429.718,48
(Rp19.876.043,53 + Rp11.553.674,95) yang disebabkan oleh:
a) Kepala Sub Dinas selaku Pengguna Anggaran Cabang tidak melakukan
pengawasan maksimal.
b) Konsultan Perencana kurang cermat dalam menyusun RAB.
Atas masalah tersebut, Kasubdis Sarprasdik menanggapi bahwa
pelaksana/kontraktor bersedia mengembalikan uang ke Kas Daerah apabila
terjadi perbedaan/selisih perhitungan antara RAB dan kondisi fisik di lapangan
dan RAB dengan gambar, kecuali ada bukti berita acara pengalihan tambah
kurang.
Atas tanggapan tersebut BPK-RI menyatakan bahwa selama
pemeriksaan, Dinas Dikmenti tidak pernah menunjukkan bukti adanya berita
acara pengalihan tambah kurang.
74
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Dinas Pendidikan Menengah
dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar :
a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Subdis Sarana dan
Prasarana Pendidikan dan Konsultan Perencana yang kurang cermat dalam
melaksanakan kegiatan.
b) Memperintahkan kepada Kepala Subdis Sarana dan Prasarana Pendidikan
supaya mempertanggungjawabkan kerugian tersebut dengan menyetor ke
Kas Daerah sebesar Rp31.429.718,13 dan menyampaikan bukti setor
kepada BPK-RI.
9) Pekerjaan Rehab BPPK Budi Utomo Kurang Dilaksanakan Senilai
Rp45.485.435,05
Subdis Sarana dan Prasarana pada TA 2004 melakukan kegiatan rehab
berat BPPK dengan anggaran sebesar Rp3.300.000.000,00 dan telah terealisasi
sebesar Rp3.300.000.000,00
Rehab Berat BPPK Budi Utomo dilakukan oleh PT Adam Adiputra
Pratama dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1925/1.712.35 tanggal 28
Juli 2004 dengan harga borongan Rp435.213.000,00. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Nomor 164/BASTP/R-K.Pemb/XII/2004 tanggal 23 September 2004
dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar (SPM) Nomor
00507622004 tanggal 23 Desember 2004.
Berdasarkan hasil cek fisik terdapat kekurangan pekerjaan pada rehab
berat BPPK Budi Utomo tersebut dengan rincian sebagai berikut.
No. Jenis Pekerjaan
Satuan Vol. RAB Vol. Fisik Selisih Harga
Satuan (Rp) Total (Rp) A GEDUNG A 1 Keramik 40x40 M2 560.5 454.48 106.02 99,730.00 10,573,374.60
2 Plafond tripleks M2
560.5 454.48 106.02
128,770.40 13,652,237.81
3 Meni Kayu rangka plafond
M2 560.5 454.48
106.02 5,260.20 557,686.40
B GEDUNG B 1 Keramik 40x40 M2 318 227.4 90.60 99,730.00 9,035,538.00
2 Plafond tripleks M2
318 227.4 90.60
128,770.40 11,666,598.24 Total 45,485,435.05
75
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
a) Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan 1925/1.712.35 tanggal 28 Juli
2004 yang menyatakan bahwa pihak kedua/rekanan bertanggung jawab
untuk melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan sesuai dengan RAB yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak.
b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang
Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta Pasal 52 ayat (3) yang
berbunyi: Pengguna Anggaran Cabang bertanggungjawab baik fisik,
keuangan, maupun administrasi atas pelaksanaan anggaran yang menjadi
kewenangannya.
Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp45.485.435,05
yang disebabkan oleh:
a) Kepala Sub Dinas Sarana Parasana Pendidikan selaku Pengguna Anggaran
Cabang tidak melakukan pengawasan maksimal.
b) Rekanan/pemborong yang tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
kontrak dan Pengawas Pekerjaan tidak cermat dalam mengawasi pekerjaan
yang dilakukan oleh rekanan.
Atas masalah ini, Kepala Sub Dinas Sarana Prasarana Pendidikan
menanggapi bahwa Pelaksana/Kontraktor diharapkan bersedia mengembalikan
uang ke Kasda apabila terjadi perbedaan/selisih perhitungan antara RAB dan
kondisi fisik di lapangan.
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Dikmenti agar:
a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Kepala Subdis
Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pengawas Lapangan yang tidak
cermat dalam melaksanakan tugas.
b) Memerintahkan kepada Kepala Subdis Sarana dan Prasarana Pendidikan
supaya mempertanggungjawabkan kerugian tersebut dengan menyetor ke
Kas Daerah sebesar Rp45.485.435,05 dan bukti setor disampaikan ke BPK-
RI.
76
10) Pengadaan Alat Teknis Dan Kantor Melebihi Harga Standar Sebesar
Rp222.618.600,00
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta dhi Subdis
Sarprasdik pada TA 2004 melaksanakan pengadaan Alat Teknis dan Kantor
dengan anggaran sebesar Rp2.399.405.000,00, yang rinciannya adalah sebagai
berikut.
No. Rincian Kegiatan Anggaran 1 Pengadaan Kebutuhan Awal Tahun 764.485.000,00 2 Pengadaan Buku Rapor 350.000.000,00 3 Pengadaan Peralatan Kantor 1.284.920.000,00
Total 2.399.405.000,00
Pekerjaan pengadaan kebutuhan awal tahun pada daftar diatas
dilaksanakan oleh CV Trymulya dengan Surat Perjanjian Kerja No
1968/1.712.4 tanggal 29 Juli 2004 dan telah dinyatakan selesai dikerjakan
dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Nomor 07/BASTB.AT/VIII/04
tanggal 9 Agustus 2004 serta telah lunas dibayar sesuai Surat Perintah
Membayar No 00340072004 tanggal 8 September 2004. Sedangkan pekerjaan
pengadaan filling cabinet dilaksanakan CV Dama Putra Pratama dengan
kontrak No.2402/1.712.35 tanggal 30 Agustus 2004 dan telah dinyatakan
selesai dikerjakan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan No.
04/BASTB/PK/X/04 tanggal 6 November 2004 serta telah lunas dibayar sesuai
Surat Perintah Membayar No 00404162004 tanggal 29 November 2004.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa nilai kontrak tersebut
lebih besar dari harga standar sebesar Rp222.618.600,00 seperti pada daftar
berikut.
Ketidak No. Jenis Pekerjaan Harga Kontrak
(Rp)
Harga Satuan (Rp)
Selisih (Rp)
Kuantitas (unit) hematan (Rp)
1.
Pengadaan Kebutuhan Awal Tahun
A Buku Induk Guru dan Pegawai SMK 52.200,00 48.385,00 3.815,00 320 1.220.800,00
B Buku Daftar Hadir SMK 3.325,00 3.230,00 95,00 3750 356.250,00
C Blangko Laporan Semester SMK 22.590,00 20.945,00 1.645,00 390 641.550,00
Sub Total 2.218.600,00
2 Pengadaan Peralatan Kantor
77
Filling Kabinet 3.059.000,00 1.609.000,00 1.450.000,00 152 220.400.000,00
Sub Total 220.400.000,00
Total Ketidakhematan 222.618.600,00
Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan:
a) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7: Pelaksanaan anggaran belanja daerah
didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
(1) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
(2) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
(3) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.
(4) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan
kemampuan/potensi daerah.
b) Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4113/2003 tanggal 9
Desember 2003 tentang Patokan Harga Satuan Barang Kebutuhan
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta terbitan Januari 2004 yang
memutuskan:
Diktum KEDUA
”Patokan harga merupakan pedoman untuk menyusun Rencana
Kebutuhan Barang Unit (RKBU) serta Rencana Kebutuhan
Pemeliharaan/Perawatan Barang Unit dalam lingkungan Pemerintah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (RKPBU)”
Diktum KETIGA
”Patokan harga merupakan batas harga tertinggi (plafon) dalam
pelaksanaan pengadaan barang dan berlaku sampai dengan
dikeluarkannya ketentuan lebih lanjut oleh Gubernur”
Diktum KELIMA
”Barang-barang yang diperlukan oleh unit/satuan kerja harus
didasarkan patokan harga satuan barang”
78
Masalah ini mengakibatkan kerugian Keuangan Daerah sebesar
Rp222.618.600,00, yang disebabkan panitia lelang tidak cermat dalam
menyusun Harga Perhitungan Sendiri dan Kepala Subdis Sarprasdik selaku
Pengguna Anggaran Cabang tidak mengevaluasi HPS yang dibuat oleh panitia
lelang.
Atas masalah tersebut Kepala Subdis Sarprasdik menanggapi bahwa
dalam pengadaan Buku Induk dan Pegawai SMK dan Blanko Laporan
Semester SMK terdapat ketidaktelitian dalam membuat OE. Sedangkan dalam
pengadaan filling kabinet untuk SMA/SMK Negeri dan UPT terdapat
ketidaktelitian panitia dalam membuat Harga Perhitungan Sendiri (HPS) dan
tidak ada niat sama sekali untuk mark up anggaran. Kasubdis sarprasdik akan
minta agar rekanan pemenang agar mengembalikan tingkat kemahalan tersebut
ke Kas Daerah.
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar:
a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Subdis Sarana dan
Prasarana Pendidikan dan panitia lelang yang tidak cermat dalam
melaksanakan tugas.
b) Memerintahkan kepada Kepala Subdis Sarana dan Prasarana Pendidikan
supaya mempertanggungjawabkan kerugian daerah tersebut dengan
menyetorkan kembali ke Kas Daerah sebesar Rp222.618.600,00 dan bukti
setor disampaikan kepada BPK-RI.
11) Pengadaan Meubelair Pada SMAN 52 Kurang Sebesar Rp123.863.400,00
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi pada TA 2004 melakukan
pengadaan meubelair yang berupa kursi siswa, meja siswa, meja kursi guru
kelas, lemari kelas, dan white board dengan anggaran Rp16.100.000.000,00
dan direalisasikan sebesar 100%. Hasil pengadaan meubelair tersebut
didistribusikan ke sekolah-sekolah, salah satunya ke SMAN 52.
Adapun pengadaan meubelair untuk SMAN 52 dilakukan dua
perusahaan yaitu CV MUMPUNI JATI DIRI dan CV BUNDA SEJATI dengan
79
rincian sebagai berikut:
Pengadaan Mebeler SMA N 52 SPK : 2414/-1.712.35
BAST : 15.1/BASTB/Meb/X/04 tgl 15 Oktober 2004
SPM : 00403182004 Tanggal 29 November 2004
Nilai Kontrak 454,674,000.00 Rekanan : CV MUMPUNI JATI DIRI Jl Kramat Pulo Gundul Jl 417 Jakarta Pusat Waktu Pelaksanaan 30 Agustus s.d 28 Oktober 2004 Paket : Kursi Siswa 480 Buah Meja Siswa 480 Buah Meja Kursi Guru Kelas 12 Buah Lemari Kelas 12 Buah White Board 12 Buah Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan
: 2413/-1.712.35
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
: 15/BASTB/Meb/X/04 T Tanggal 15 Oktober 2004
SPM : 00418242004 Tanggal 9 November 2004
Nilai Kontrak 454,647,600.00
Rekanan : CV BUNDA SEJATI Jl Tanah Tinggi Sawah No. 10 Jakarta Pusat Waktu Pelaksanaan 30 Agustus s.d 28 Oktober 2004 Paket : Kursi Siswa 480 Buah Meja Siswa 480 Buah Meja Kursi Guru Kelas 12 Buah Lemari Kelas 12 Buah White Board 12 Buah
Dari hasil cek fisik ditemukan bahwa terdapat kekurangan pengadaan
meubelair pada SMAN 52 dengan rincian sebagai berikut:
No. Jenis Barang Jumlah kekurangan
(Unit)
Harga Satuan (Rp)
Total (Rp)
1 Kursi Siswa 120 273,100.00 32,772,000.00 2 Meja Siswa 174 485,100.00 84,407,400.00 3 Meja Kursi Guru
Kelas 3 1,585,000.00 4,755,000.00
4 Lemari Kelas 0 1,887,000.00 - 5 White Board 3 643,000.00 1,929,000.00 Total 123,863,400.00
80
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
a) Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan No. 2413/-1.712.35 dan 2414/-
1.712.35 yang antara lain menyatakan bahwa pihak kedua/rekanan
bertanggungjawab untuk melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan sesuai
dengan RAB yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak.
b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang
Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta Pasal 52 ayat (3) yang
berbunyi: Pengguna Anggaran Cabang bertanggungjawab baik fisik,
keuangan, maupun administrasi atas pelaksanaan anggaran yang menjadi
kewenangannya.
Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar
Rp123.863.400,00, yang disebabkan oleh:
a) Kepala Subdis Sarprasdik selaku Pengguna Anggaran Cabang tidak
melakukan pengawasan maksimal.
b) Rekanan/pemborong yang tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
kontrak.
c) Panitia Pemeriksa Barang tidak cermat dalam mengawasi pekerjaan yang
dilakukan oleh rekanan.
Atas masalah tersebut, pengadaan meubelair tersebut diperuntukkan
untuk SMAN 52 Jakarta, namun ada kebutuhan mendesak khususnya
kebutuhan meubelair SMAN 69 Kepulauan Seribu, sehingga Dikmenti
memprioritaskan kebutuhan untuk meubelair SMAN 69 Kepulauan Seribu,
sebanyak 3 kelas dan diambilkan meubelair tersebut dari SMAN 52.
Atas tanggapan tersebut, BPK-RI menyatakan bahwa selama
pemeriksaan Dinas Dikmenti tidak pernah menunjukkan berita acara
pengalihan peruntukkan meubelair SMAN 52 ke SMAN 69. Bukti yang
diajukan hanyalah Surat Jalan dari PT Hasanaco Graha Indah Wood Working
Industry kepada SMAN 69 tertanggal 19 Oktober 2004 berupa pengiriman
Meja kursi siswa 60 set, meja kursi guru 3 set dan whiteboard 3 set.
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Dikmenti agar:
a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan Kasubdis Sarprasdik dan Panitia
pemeriksa barang yang tidak cermat dalam melaksanakan tugas.
81
b) Mempertanggungjawabkan kerugian tersebut dengan menyetor ke Kas Daerah
sebesar Rp123.863.400,00 dan bukti setor disampaikan kepada BPK-RI atau
menyampaikan bukti pengalihan peruntukan meubelair dengan serah terima
penerimaan meubelair senilai Rp123.863.400,00 di SMAN 69 Kepulauan
Seribu yang ditandatangani juga oleh SMAN 69 dan pihak pemerintah
setempat serta diperiksa lebih dahulu oleh Bawasda Provinsi DKI Jakarta
dengan Berita Acara tersebut disampaikan kepada BPK-RI.
12) Pengadaan Alat Pendidikan SMK Dan SMA Melebihi Harga Standar
Sebesar Rp142.261.609,00 dan Lebih Bayar Sebesar Rp 104.933.000,00
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi DKI Jakarta dhi Subdis SMA,
Subdis SMK, dan Seksi Dikmenti Kepulauan Seribu pada TA 2004
melaksanakan. Pengadaan Alat Pendidikan SMU dan SMK, yang rinciannya
sebagai berikut.
No Jenis Peralatan Anggaran A SUBDIS SMA 1 Kegiatan Alat Pendidikan SMU a. Pengadaan Bahan Alat Laboratorium IPA 500.000.000,00 b. Pengadaan Bahan dan Alat Laboratorium Bahasa 400.000.000,00 c. Pengadaan Laboratorium Bahasa 2.500.000.000,00
Sub Total
3.400.000.000,00 B SUBDIS SMK 1 Kegiatan Peralatan a. Mesin Perkakas Minitum Lathe Center Machine 1.500.000.000,00 b. Tehnik Informasi Komersial SMKN 26 1.000.000.000,00 c. Tehnik Otomotif SMKN 56 2.000.000.000,00 d. Tehnik Instalasi Listrik SMKN 5 1.000.000.000,00 e. Tehnik Instalasi Listrik SMKN 4 500.000.000,00 f. Tehnik Tempa dan Cor SMKN 58 1.000.000.000,00 g. Personal Komputer Akuntansi 2.000.000.000,00 h. PLC SMKN 53 500.000.000,00 Sub Total 9.500.000.000,00 C KEPULAUAN SERIBU 1 Peningkatan Buku-Buku Perpustakaan A Peningkatan Laboratorium IPA 400,000,000.00 Sub Total 400,000,000.00 Jumlah 13.300.000.000,00
82
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa nilai kontrak tersebut lebih besar dari standar harga satuan sebesar Rp142.261.609,00 dengan rincian sebagai berikut:
No Jenis Kegiatan Rekanan,SPK, BAST, dan Bukti
Pembayaran
Nilai Kontrak Ketidakhematan
A SUBDIS SMA
1 Kegiatan Alat Pendidikan SMU
a. Pengadaan Bahan Alat Laboratorium IPA CV Henpriz Kontrak No. 2983a1/-1.712.35 tanggal 15 Oktober 2004 BAST No. 029/H/XI/2004 Tanggal 5 November 2004 SPM No. 0438932004 tanggal 23 November 2004
488.466.000,00 2,455,843.00
b. Pengadaan Laboratorium Bahasa CV Sinar Agung Mandiri Kontrak No. 3414/1.712.35 tanggal 7 Desember 2004 BAST No.240/SAM/JKT/XII/2004 tanggal 13 Desember 2004 SPM No. 00495542004 Tanggal 22 Desember 2004
2.426.556.000,00 75,276,000.00
Sub Total 77,731,843.00
B SUBDIS SMK
1 Kegiatan Peralatan
a. Tehnik Informasi Komersial SMKN 26 PT Dharma Agung Ciptakarya Kontrak No. 2085/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 Berita Acara Serah Terima No. 005/BA/DAL/IX/2204 tanggal 14 September 2004, SPM No 00376562004 Tanggal 7 Oktober 2004
981.100.000,00 30,376,324.00
b. Tehnik Otomotif SMKN 56 PT Mesindo Semesta Insani Kontrak No. 2109/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 Berita Acara Serah Terima No. 010/BA/MSI/X/2204 tanggal 22 Oktober 2004, SPM No 00418012004 Tanggal 5 November 2004
1,963,715,000.00 4,730,000.00
c. Tehnik Instalasi SMKN 5 PT Dinar Semesta Raya Kontrak No.2081/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 Berita Acara Serah Terima No. 017/BA/DSR/X/2204 tanggal 25 Oktober 2004, SPM No 00418002004 Tanggal 5 November 2004
981,523,000.00 1,272,000.00
Sub Total 36,378,324.00
C KEPULAUAN SERIBU
1 Peningkatan Kualitas Guru Kepulauan Seribu
a. Peningkatan Laboratorium IPA PT Air Sirih Bersinar Kontrak No.57/1.712.35 tanggal 15 Oktober 2004 BAST No.- tanggal 3 November 2004 SPM No. 00494912004 Tanggal 22 Deaenber 2004
351,516,000.00 28,151,442.00
Sub Total 28,151,442.00
Jumlah 142,261,609.00
Rincian pada Lampiran 5
83
Di samping itu, berdasarkan hasil cek fisik dan surat jalan atau tanda
terima, terdapat kekurangan barang yang diterima sekolah senilai
Rp104.933.000,00 dengan rincian sebagai berikut: No. Jenis Peralatan Harga Kuantitas Nilai
SUBDIS SMK
A. Pengadaan Peralatan Tehnik Informasi Komersial SMKN 26 dilaksanakan oleh PT Dharma Agung Ciptakarya Kontrak: 2085/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST: No. 005/BA/DAL/IX/2204 tanggal 14 September 2004 Bukti Pembayaran: No. 00376562004 Tanggal 7 Oktober 2004
1. Personal Computer 8,980,000.00 1 8,980,000.00
2. CD Writer External Liteon
1,423,000.00
2 2,846,000.00
Sub Total 11,826,000.00
B. Tehnik Otomotif SMKN 56 dilaksanakan oleh PT Mesindo Semesta Insani Kontrak: 2109/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST: No. 010/BA/MSI/X/2204 tanggal 22 Oktober 2004 Bukti Pembayaran: 00418012004 Tanggal 5 November 2004
1. Outside Micrometer 25-50 mm Type: 103-138 Merk: Mitutuyo
666,000.00
1 666,000.00
2. Outside Micrometer 50-75mm Type: 103-139 Merk: Mitutuyo
1,024,000.00
1 1,024,000.00
3. Outside Micrometer 75-100mm Type: 103-140 Merk: mitutuyo
1,127,000.00
1 1,127,000.00
Sub Total 2,817,000.00
Total 14,643,000.00
SUBDIS SMA
A. Pengadaan Laboratorium Bahasa CV Sinar Agung Mandiri Kontrak: 3414/1.712.35 tanggal 7 Desember 2004 BAST: 240/SAM/JKT/XII/2004 tanggal 13 Desember 2004 Bukti Pembayaran: 00495542004 Tanggal 22 Desember 2004
Colour TV Monitor 14" Multi System
1,550,000.00
2 3,100,000.00
Room Speaker 230,000.00 5 1,150,000.00
Connecting Cable 310,000.00 156 48,360,000.00
Teacher TV Monitor 29" Multi system
8,800,000.00
4 35,200,000.00
Exaust Fan 310,000.00 8 2,480,000.00
Total 90,290,000.00
JUMLAH KESELURUHAN
104,933,000.00
Di samping itu, Surat Jalan/Surat Tanda Terima Laboratorium Bahasa
menunjukkan bahwa pekerjaan pengadaan laboratorium bahasa yang di dalam
kontrak No. 3414/1.712.35 seharusnya dilaksanakan oleh CV Sinar Agung
Mandiri ternyata dilaksanakan oleh PT Parchain Unikatama.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta Pasal 7 yang
84
menyatakan Pelaksanaan anggaran belanja daerah didasarkan atas prinsip-
prinsip sebagai berikut:
a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.
d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan
kemampuan/potensi daerah.
Masalah ini merugikan Keuangan Daerah sebesar Rp247.194.609,00
(Rp142.261.609,00 + Rp104.933.000,00) yang disebabkan oleh:
a) Kepala Subdis SMA, SMK, dan Kepala Seksi Kepulauan Seribu kurang
cermat dalam melakukan pengawasan dalam pengadaan alat pendidikan.
b) Panitia lelang tidak cermat dalam menyusun Harga Perhitungan Sendiri
(HPS).
c) Rekanan yang kurang melaksanakan pekerjaannya.
d) Panitia Pemeriksa Barang tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya.
Atas masalah tersebut Kepala Subdis SMA dan SMK menanggapi
bahwa panitia kurang cermat dalam memperhatikan harga-harga satuan setiap
jenis barang karena jenis dan spesifikasi barang banyak sekali.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti agar:
a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Subdis SMA, SMK,
Kepala Seksi Kepulauan Seribu, Panitia Lelang, Panitia Pemeriksa Barang
yang tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya.
b) Memerintahkan kepada Kepala Subdis SMA, SMK, Kepala Seksi
Kepulauan Seribu supaya mempertanggungjawabkan kerugian daerah
sebesar Rp247.194.609,00 dengan menyetorkannya ke Kas Daerah dan
bukti setor disampaikan ke BPK-RI.
85
13) Pengadaan Peralatan Praktek BPPK Melebih Harga Standar Sebesar
Rp85.986.472,00
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta dhi Subdis SMK
pada TA 2004 melaksanakan Pengadaan Peralatan Praktek BPPK dengan
anggaran sebesar Rp3.000.000.000,00, yang rinciannya sebagai berikut.
No. Rincian Kegiatan Anggaran 1 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 1 750.000.000,00 2 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 2 750.000.000,00 3 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 3 500.000.000,00 4 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 4 500.000.000,00 5 Peralatan Komputer BPPK 5 500.000.000,00
Total 3.000.000.000,00 Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa nilai kontrak tersebut
lebih besar dari harga standar sebesar Rp85.986.472,00 dengan perhitungan sebagai berikut.
No. Rincian Kegiatan
No. Kontrak, BAST, dan
Bukti Pembayaran
Rekanan Selisih Lebih
1 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 2
Kontrak No, 2112/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No. 007/BA/CM/IX/2004 tanggal 14 September 2004 SPM No. 00376542004 tanggal 7 Oktober 2004
PT CAKRABUANA MAWAJAYA
28,733,824.00
2 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 3
Kontrak No.2113/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No. 015/BA/CDE/IX/2004 tanggal 14 September 2004 SPM No. 00381492004 tanggal 12 Oktober 2004
PT COPRISON DENA ENG 14,313,162.00
3 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 4
Kontrak No.2114/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No.010/BA/SMK/IX/2004 tanggal 14 September 2004 SPM No. 00376552004 tanggal 7 Oktober 2004
CV SURYA MEDALI KAMULYAN
14,313,162.00
4 Peralatan Komputer BPPK 5
Kontrak No.2115/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No.010/BA/CJA/IX/2004 tanggal 14 September 2004 SPM No. 00381482004 tanggal 12 Oktober 2004
CV CLARA JAYA ABADI 28,626,324.00
Total 85,986,472.00
Rincian pada Lampiran 6
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata cara pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:
86
Pelaksanaan Anggaran Belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.
d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan
kemampuan/potensi daerah.
Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar
Rp85.986.472,00 yang disebabkan panitia lelang tidak cermat dalam menyusun
Harga Perhitungan Sendiri (HPS) dan Kepala Subdis Pendidikan SMK selaku
Pengguna Anggaran Cabang tidak mengevaluasi HPS yang dibuat oleh panitia
lelang.
Atas masalah tersebut Kepala Subdis Pendidikan SMK menanggapi
bahwa panitia lelang tidak cermat dalam menyusun HPS.
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta agar:
a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Panitia Lelang dan Kepala
Subdis Pendidikan SMK yang kurang cermat dalam melaksanakan
tugasnya.
b) Memerintahkan kepada Panitia Lelang dan Kepala Subdis Pendidikan SMK
supaya mempertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar
Rp85.986.472,00 dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan bukti setornya
disampaikan kepada BPK-RI.
87
14) Pengadaan Buku Pelajaran Dan Buku Perpustakaan TA 2004 Pada Dinas
Dikmenti DKI Jakarta Melebihi Ketentuan Sebesar Rp954.406.290,00 Dan
Sebesar Rp310.699.300,00 Diantaranya Didukung Dengan Dokumen Yang
Tidak Benar
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi DKI Jakarta dhi Subdis SMA,
Subdis SMK, dan Seksi Dikmenti Kepulauan Seribu TA 2004 melaksanakan
pengadaan Buku Pelajaran dan Buku Perpustakaan dengan rincian anggaran
sebagai berikut.
No Jenis Buku Anggaran A SUBDIS SMA 1 Kegiatan Alat Pendidikan SMU a. Pengadaan Buku Perpustakaan 100,000,000.00 b. Pengadaan Buku Mata Pelajaran IPA 430,000,000.00 c. Pengadaan Buku Mata Pelajaran IPS 300,000,000.00 Sub Total 830,000,000.00 B SUBDIS SMK 1 Kegiatan Pengadaan Buku SMK a. Pengadaan Buku Perpustakaan SMK DKI Jakarta 400,000,000.00 b. Pengadaan Pel. Bidang Keahlian Bisnis Manajemen 1,200,000,000.00 Sub Total 1,600,000,000.00 C KEPULAUAN SERIBU 1 Peningkatan Buku-Buku Perpustakaan A Pengadaan Buku-Buku Perpustakaan 100,000,000.00 Sub Total 100,000,000.00 Jumlah 2,530,000,000.00
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa nilai kontrak tersebut lebih
besar daripada price list dari penerbit buku bersangkutan sebesar
Rp954.406.290,00 dengan rincian sebagai berikut.
No Jenis Buku Rekanan, No. Kontrak, BAST, dan Bukti Pembayaran
Kerugian
A SUBDIS SMA 1 Kegiatan Alat Pendidikan SMU a. Pengadaan Buku Perpustakaan CV Cakrawala Buana
Kontrak No. 2825/1-712.35 tanggal 30 September 2004 BAST No.240/CB/XI/2004 tanggal 28 Oktober 2004 SPM No. 00436692004 Tanggal 22 November 2004
41,349,990.00
b. Pengadaan Buku Mata Pelajaran IPA CV Karya Bima Abadi tanggal 15 Oktober 2004 Kontrak No. 3008A/1.712.35 BAST: 3109/SP-PAC-PL/XI/04
120,904,000.00
88
tanggal 3 November 2004 SPM No. 00439402004 Tanggal 23 November 2004
c. Pengadaan Buku Mata Pelajaran IPS CV Siendarant Perdana Kontrak No. 2984A/1.712.35 SPM No. 00415762004 tanggal 5 November 2004
189,795,300.00
Sub Total 352.049.290,00 B SUBDIS SMK 1 Kegiatan Pengadaan Buku SMK a. Pengadaan Buku Perpustakaan SMK
DKI Jakarta CV Ratih Putri Sakti Kontrak No. 2119/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No.038/RPS-BASTB/IX/2004 tanggal 22 September 2004 SPM No. 00381452004 Tanggal 12 Oktober 2004
186,900,000.00
b. Pengadaan Pel. Bidang Keahlian Bisnis Manajemen
PT Welly Putra Mandiri Kontrak No. 2118/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No.045/WPM-BASTB/IX/2004 tanggal 22 September 2004 SPM No. 00381442004 Tanggal 12 Oktober 2004
376,382,000.00
Sub Total 563.282.000,00 C KEPULAUAN SERIBU 1 Peningkatan Buku-Buku Perpustakaan Pengadaan Buku-Buku Perpustakaan CV Suaka Bimantara Fortune
Kontrak No. 2826/1.712.35 BAST No. 27/BA/SBF/X/2004 tanggal 25 Oktober 2004 Bukti Pembayaran SPM No.00477242004 tanggal 10 Desember 2004
39,075,000.00
Sub Total 39.075.000,00 Jumlah 954,406,290.00
Rincian pada Lampiran 7
Pada pengadaan buku mata pelajaran IPA dan IPS Subdis SMA, terjadi
kerugian karena penggunaan dokumen yang tidak benar sebagai patokan harga.
Dokumen yang tidak benar tersebut berupa surat dari Penerbit Erlangga Nomor
141/LI/DIR-ER/V/04 yang berisi daftar harga satuan buku pelajaran IPA dan
IPS untuk SMA. Berdasarkan konfirmasi dengan Penerbit Erlangga, diketahui
bahwa surat tersebut tidak benar. Surat No.141/LI/DIR-ER/V/04 yang
dikeluarkan Penerbit Erlangga adalah surat internal perusahaan perihal
rekruitment salesman baru.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
89
DKI Jakarta Pasal 7 yang menyatakan bahwa Pelaksanaan Anggaran
Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
(1) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
(2) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
(3) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.
(4) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan
kemampuan/potensi daerah.
b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4113/2003 tentang Patokan
Harga Satuan Barang Kebutuhan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota
Jakarta dictum keempat: “Untuk patokan harga satuan kendaraan bermotor,
suku cadang kendaraan bermotor, buku-buku perpustakaan/pelajaran
sekolah, dan obat-obatan, agar mempergunakan daftar harga (price list)
yang dikeluarkan oleh Agen Tunggal Pemegang Merk atau harga penerbit
atau harga netto apotik (pabrikan) yang masih berlaku.
Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp954.406.290,00
yang disebabkan oleh:
a) Panitia Pengadaan Barang untuk buku tebitan PT Widyadara tidak
menggunakan price list dari kantor pusat Penerbit sebagai patokan dalam
menyusun owner estimate.
b) Panitia Pengadaan Barang lalai dalam penentuan harga patokan lelang
sehingga menggunakan dokumen yang tidak benar.
c) Panitia Pengadaan Barang untuk Kegiatan Pengadaan Buku SMK tidak
menggunakan price list dari penerbit sebagai patokan harga tetapi
menyusun owner estimate menggunakan cara sendiri yaitu memperlakukan
seperti barang cetakan biasa.
Atas masalah tersebut, Kepala Subdis SMA, Kelapa Subdis SMK dan
Plh. Kepala Seksi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Dinas Pendidikan
Menengah dan Dasar Provinsi DKI Jakarta menanggapi bahwa
kekurangcermatan panitia akan dijadikan peringatan di masa yang akan datang.
90
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta agar:
a) Memberi sanksi sesuai ketentuan kepada Panitia Pengadaan Barang yang
kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya.
b) Memerintahkan kepada Panitia Pengadaan Barang supaya
mertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar Rp954.406.290,00 dengan
menyetor ke Kas Daerah dan bukti setor disampaikan ke BPK-RI.
15) Pembayaran Honor Pada Kegiatan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) TA
2004 Melebihi Ketentuan Sebesar Rp43.250.000,00 Dan Tidak Hemat
Sebesar Rp115.700.000,00
Kegiatan Pengembangan Pendidikan Sekolah Tingkat Umum dan
Kejuruan merupakan kegiatan dari Subdis Darbangdik Dinas Dikmenti dengan
biaya kegiatan sebesar Rp4.180.000.000,00. Salah satu dari kegiatan tersebut
adalah Badan Akreditasi Sekolah (BAS) sesuai dengan Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta No. 11 Tahun 2003 tanggal 7 Maret 2003 dan Keputusan
Mendiknas No.087/U/2002 yang diberlakukan sejak Tahun 2003 dengan
alokasi biaya sebesar Rp1.000.376.500,00 dan telah terealisasi sebesar 100%.
BAS mempunyai tujuan untuk melaksanakan akreditasi sekolah
(SMU/SMK) sebanyak 200 sekolah setiap tahunnya. BAS dilaksanakan untuk
periode 4 tahun yaitu mulai dari Tahun 2003 sampai dengan 2007. Setelah itu
akan dilakukan penilaian kembali pada masing-masing sekolah. Hasil dari BAS
tersebut adalah akan diperolehnya status predikat A/B/C dan tidak terakreditasi
bagi sekolah yang diakreditasi.
Sekolah SMU/SMK DKI Jakarta sebanyak 1076 sekolah pada Tahun
2003 yang telah diakreditasi sebanyak 115 sekolah dan Tahun 2004 sebanyak
245 sekolah dengan rincian sebagai berikut : Tahun SMA SMK Jumlah
2003 79 76 155 2004 77 168 245
Jumlah 156 244 400 Pada kegiatan BAS TA 2004 terdapat 11 rincian kegiatan yang dalam
pelaksanaannya terdapat pemberian honor kepada pihak-pihak yang terlibat.
Hasil pemeriksaan dokumen atas kegiatan BAS TA 2004 menunjukkan adanya
91
pembayaran honor yang lebih besar dari standar honor yang ditetapkan oleh
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 3133 Tahun 2003 senilai
Rp43.250.000,00 dengan rincian sebagai berikut.
Honor yg
dibayar
Honor berdasar
SK Selisih
Total Honor
lebih dari standar
Jumlah Realisasi (orang)
Kegiatan
(Rp) (Rp) (Rp)
Hari
(Rp)
(a) (b) ( c ) (d) (e)=(c-d) (f) (g)
=(axexfx) 3 pengarah Instrumen evaluasi diri 200.000 150.000 50.000 5 750.000 30 anggota Instrumen evaluasi diri 150.000 125.000 25.000 5 3.750.000
Sub Total 4.500.000 3 pengarah Pengolahan data hasil akreditasi 250.000 200.000 50.000 5 750.000
Sub Total 750.000
50 peserta Pelatihan asesor akreditasi sekolah 65.000 20.000 45.000 6 13.500.000
Sub Total 13.500.000
50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS 30.000 50.000 5
50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS 30.000 50.000 5
50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS 30.000 50.000 5
50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS 30.000 0 30.000 5 7.500.000
(max.kegiatan 3 kali) Sub Total 7.500.000
100 asesor Visitasi akreditasi sekolah 60.000 50.000 10.000 10 10.000.000 Sub Total 10.000.000
10 panitia Sosialisasi kebijakan BAS 70.000 50.000 20.000 5 1.000.000 40 peserta Sosialisasi kebijakan BAS 50.000 20.000 30.000 5 6.000.000
Sub Total 7.000.000 Total Honor Lebih Dari Standar 43.250.000
Hasil pemeriksaan juga menunjukan jumlah orang yang dilibatkan di
dalam kegiatan BAS melebihi standar yang ditetapkan oleh Keputusan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 3133 Tahun 2003 sebanyak 254 orang
dengan nilai sebesar Rp115.700.000,00 dengan rincian sebagai berikut.
Honor yg
dibayar Ketidakhematan Jumlah
Realisasi (orang)
Kegiatan
(Rp)
Hari
Max. jumlah orang
menurut SK
Kelebihan Orang
Menurut SK (Rp)
(a) (b) ( c ) (d) (e) (f)=(a-e) (g)=(cxdxf)
30 anggota Instrumen evaluasi diri 150.000 5 10 20 15.000.000
19 sekretariat Instrumen evaluasi diri 100.000 5 10 9 4.500.000
Sub Total 29 19.500.000
92
30 anggota Kegiatan perumusan hasil akreditasi 150.000 5 10 20 15.000.000
19 sekretariat Kegiatan perumusan hasil akreditasi 100.000 5 10 9 4.500.000
Sub Total 29 19.500.000
35 anggota Pengolahan data hasil akreditasi 150.000 5 10 25 18.750.000
20 sekretariat Pengolahan data hasil akreditasi 100.000 5 10 10 5.000.000
Sub Total 35 23.750.000 28 anggota Sertifikasi akreditasi 150.000 5 10 18 13.500.000 16 sekretariat Sertifikasi akreditasi 100.000 5 10 6 3.000.000
Sub Total 24 16.500.000
12 anggota Evaluasi dan pelaporan akreditasi 150.000 4 10 2 1.200.000
Sub Total 2 1.200.000
20 panitia Pelatihan asesor akreditasi sekolah 150.000 6 10 10 9.000.000
Sub Total 10 9.000.000
50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS
30.000 8 25 25 6.000.000
50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS
30.000 12 25 25 9.000.000
50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS
30.000 5 25 25 3.750.000
50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS
30.000 5 0 50 7.500.000
(max.kegiatan 3 kali) Sub Total 125 26.250.000
Total Ketidakhematan 254 115.700.000
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No.3133 Tahun 2003 tentang Satuan biaya dan cakupan komponen
kegiatan pendidikan dan pelatihan di lingkungan pemerintah Provinsi DKI
Jakarta.
Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp43.250.000,00
dan ketidakhematan sebesar Rp115.700.000,00, yang disebabkan oleh Kepala
Sub Dinas kurang melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan
kegiatan BAS dan Pemegang Kas Cabang kurang cermat dalam menjalankan
tugasnya.
Atas masalah tersebut Plh Kasubdis Darbangdik menanggapi bahwa
Subdis Darbangdik melaksanakan kegiatan BAS sesuai dengan DASK Tahun
Anggaran 2004.
93
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta agar:
a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Subdis Darbangdik
dan Pemegang Kas Cabang yang kurang cermat dalam menjalankan tugas.
b) Memerintahkan kepada Kepala Subdis Darbangdik dan Pemegang Kas
Cabang supata mempertanggungjawabkan kerugian daerah senilai
Rp43.250.000,00 dengan menyetorkannya ke Kas Daerah dan bukti setor
disampaikan ke BPK-RI.
16) Penetapan Pelaksana Kegiatan Pengadaan Pesona Fisika/ Mutimedia Untuk SMA Senilai Rp1.272.000.000,00 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi DKI Jakarta TA 2004 melaksanakan Pengadaan Pesona Fisika/Multimedia Untuk SMA. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp1.300.000.000,00 telah direalisasikan sebesar Rp1.272.000.000,00 atau 97,85% dari anggaran.
Pengadaan dilaksanakan oleh PT Pesona Edukasi berdasarkan Surat
Perjanjian No. 2667/1.712.34 tanggal 27 September 2004 dengan nilai kontrak
sebesar Rp1.272.000.000,00 yang telah diserahkan dengan BAST
No.36/BAST-2/SUPP-PE/XI/2004 tanggal 23 November 2004 dan bukti
pembayaran SPM Nomor 00424622004 tanggal 9 November 2004, yang
meliputi pengadaan barang-barang sebagai berikut.
No. Jenis Pekerjaan Harga Kontrak
Kuantitas Jumlah
1 Software Pesona Fisika SMA sebanyak 18 CD 40,000,000.00 13 520,000,000.00 CD 1 Besaran dan Satuan CD 2 Gerak Lurus CD 3 Gerak Melingkar CD 4 Dinamika Partikel CD 5 Tata Surya CD 6 Suhu dan Kalor CD 7 Gelombang dan Optika CD 8 Listrik Dinamis CD 9 Dinamika Gerak: Gesekan CD 10 Dinamika Gerak: Medan Gravitasi
CD 11 Dinamika Gerak: Gaya Pegas dan Elastisitas
CD 12 Usaha dan Energi CD 13 Momentum Linear dan Impuls CD 14 Fluida Statik CD 15 Fluida Dinamik CD 16 Gejala Gelombang
94
CD 17 Gelombang Bunyi CD 18 Installer
2 Protection Block 18,500,000.00 13 240,500,000.00 3 Komputer dg spesifikasi 7,500,000.00 13 97,500,000.00
- Intel Pentium 4 Processor-2.8 GHz
- Motherboard Intel- FSB 533 Audio, VGA, NIC, DDR
- Memory DDRAM 256 MB PC 7200 - HDD 40 GB ATA 133-7200 Rpm
- FDD 1,44 MB, CD ROOM 52x, Modem Internal 56 K
- Monitor SVGA 15", Speaker Aktif
4 Operating System Microsoft Windows 2000/XP-OEM
2,500,000.00 13 32,500,000.00
5 LCD Proyektor dengan spesifikasi: 15,500,000.00 13 201,500,000.00 Resolusi SVGA 800 x 600, Ansi Lumens 1400
6 UPS 1000 VA 3,500,000.00 13 45,500,000.00 7 Printer Inkjet colour 1,500,000.00 13 19,500,000.00
-Print quality black 600x600 dpi -Print Colour 4800x1200 dpi
8 Maintenance dan Support -Training Materi Fisika -Training mengajar dengan software CAI/CAL - Introduction of computer assisted instruction/ computer assisted learning
- Maintenance berupa kunjungan berkala ke sekolah
- Garansi komputer, Protection block, UPS, dan LCD
Proyektor dalam 1 tahun Harga 13 set 1,157,000,000.00 PPN 10% 115,700,000.00 Total Harga 1,272,700,000.00 Dibulatkan 1,272,000,000.00
Penunjukan PT Pesona Edukasi sebagai pelaksanaan pekerjaan
Pengadaan Pesona Fisika/Multimedia Untuk SMA dilakukan dengan
penunjukan langsung berdasarkan SK Kepala Dinas Dikmenti No.
2738/1.712.34 tentang Penetapan Pemenang Penunjukan Langsung Pengadaan
Pesona Fisika Untuk SMA Negeri di DKI Jakarta walaupun nilai pekerjaan
melebihi Rp50.000.000,00. Penunjukan langsung pelaksana pengadaan pesona
fisika/multimedia Tahun 2004 tidak didasarkan dengan keputusan gubernur.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata cara pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 19 ayat (3) yang
menyatakan bahwa untuk pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai sampai
dengan Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) pemilihan penyedia
95
barang/jasa dilaksanakan melalui metoda penunjukan langsung dengan kriteria:
untuk keperluan sendiri; dan/atau Teknologi sederhana; dan/atau Risiko kecil;
dan/atau dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa usaha orang perseorangan;
dan/atau badan usaha kecil termasuk koperasi kecil.
Kondisi ini mengakibatkan harga kontrak tidak dapat diyakini
kewajarannya karena tidak adanya kompetisi di antara calon rekanan sehingga
memungkinkan terjadinya ketidakhematan dalam penggunaan Anggaran
Belanja Daerah.
Masalah ini disebabkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi tidak cermat dan kurang mengawasi proses penetapan pelaksana
pekerjaan.
Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa panitia melakukan metode
langkah penunjukan langsung karena waktu sangat mendesak dan barang
tersebut merupakan barang spesifik yang merupakan satu kesatuan.
BPK-RI menyarankan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta agar
memberikan teguran tertulis kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta supaya meningkatkan pengawasan atas proses
penetapan pelaksana pekerjaan.
17) Bantuan Pendidikan/Sekolah Gratis Bagi Siswa SMA Provinsi DKI
Jakarta Yang Berlatar Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu TA
2004 Tidak Hemat Sebesar Rp126.400.000,00
Dalam rangka melaksanakan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah
(Repetada) Tahun 2004 tentang perluasan kesempatan memperoleh pendidikan
dan meningkatkan mutu pendidikan, Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan
pendidikan/sekolah gratis bagi siswa SMA Provinsi DKI Jakarta yang berlatar
belakang ekonomi orang tua tidak mampu. Anggaran untuk kegiatan tersebut
ialah Rp1.582.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar 100,00%.
Maksud dari pelaksanaan pemberian bantuan biaya pendidikan ini
adalah untuk memberikan bantuan biaya pendidikan kepada siswa dari keluarga
96
tidak mampu sehingga dapat terus bersekolah tanpa dipungut biaya (sekolah
gratis). Bantuan biaya pendidikan ini diberikan kepada siswa yang memiliki
kriteria sebagai berikut.
a) Bersekolah pada SMA yang berlokasi di Provinsi DKI Jakarta.
b) KTP orang tua siswa adalah KTP Provinsi DKI Jakarta.
c) Keadaan ekonomi orang tua/wali siswa benar-benar tidak mampu dengan
melampirkan Surat Keterangan dari RT/RW diketahui serendah-rendahnya
oleh Lurah setempat di wilayah Jakarta.
d) Memiliki kartu keluarga miskin.
e) Tidak sedang menerima bantuan beasiswa lain.
f) Memiliki minat yang tinggi untuk sekolah.
g) Berkepribadian terpuji.
Penyaluran dana bantuan biaya pendidikan/sekolah gratis dilaksanakan
melalui block grant. Kepala Dinas Dikmenti menyerahkan bantuan biaya
pendidikan sekolah gratis kepada sekolah. Bendahara sekolah mengatur
pelunasan iuran siswa penerima bantuan biaya pendidikan sekolah gratis, untuk
waktu selama satu tahun. Siswa penerima bantuan tidak boleh dikenakan
pungutan apapun selama yang bersangkutan berstatus sebagai siswa penerima
bantuan biaya pendidikan/sekolah gratis. Kelebihan bantuan biaya pendidikan
dapat diberikan kepada siswa yang bersangkutan sebagai biaya lain-lain untuk
keperluan transportasi ke sekolah.
Jumlah siswa yang menerima bantuan biaya pendidikan/sekolah gratis
ini ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor
2786/2004 tentang Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Siswa Sekolah
Menengah Atas Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Yang Berlatar
Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu. Berdasarkan Keputusan
Gubernur tersebut, jumlah siswa yang menerima bantuan ini adalah sebagai
berikut:
No Sekolah Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah 1 SMU N 115 40 48 42 130 2 SMU N 111 40 61 43 144 3 SMU N 94 40 61 61 162 4 SMAN 5 8 0 0 8 5 SMAN 7 6 0 0 6 6 SMAN 10 6 0 0 6 7 SMAN 20 6 0 0 6
97
8 SMAN 41 7 0 0 7 9 SMAN 110 7 0 0 7 10 SMAN 17 6 0 0 6 11 SMAN 19 6 0 0 6 12 SMAN 56 6 0 0 6 13 SMAN 43 5 0 0 5 14 SMAN 79 5 0 0 5 15 SMAN 108 5 0 0 5 16 SMAN 76 5 0 0 5 17 SMAN 89 5 0 0 5 18 SMAN 100 5 0 0 5 19 SMAN 102 5 0 0 5 20 SMAN 107 5 0 0 5 21 SMAN 30 1 0 0 1 22 SMAN 36 1 0 0 1 23 SMAN 99 3 0 0 3 24 SMAN 106 1 0 0 1 25 SMA Perg Rakyat 2 3 0 0 3 26 SMA Bunda Kandung 6 0 0 6 27 SMA St Antonius 1 0 0 1 Jumlah 234 170 146 550
Adapun nilai dana beasiswa per siswa disusun berdasarkan rincian
kebutuhan siswa selama satu tahun. Besarnya unit cost per siswa ini ditetapkan
oleh Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2786/2004. Akan tetapi
perhitungan pada Keputusan Gubernur terdapat kesalahan sehingga besarnya
beasiswa yang diberikan kepada siswa penerima beasiswa kelas II dan III
melebihi kebutuhan per tahun mereka sebesar Rp400.000,00 per siswa dengan
rincian sebagai berikut:
No Uraian Kelas I Kelas II Kelas III 1 Sumbangan Anggota Baru 900,000.00 - - 2 Iuran Bulanan 744,000.00 744,000.00 744,000.00 3 Dana Sosial 60,000.00 60,000.00 60,000.00 4 Komputer 180,000.00 180,000.00 180,000.00 5 Ulangan Umum 150,000.00 150,000.00 150,000.00 6 Laboratorium IPA 180,000.00 180,000.00 180,000.00 7 Laboratorium Bahasa 150,000.00 150,000.00 150,000.00 8 OSIS 120,000.00 120,000.00 120,000.00 9 Perpustakaan 90,000.00 90,000.00 90,000.00
10 Kartu Kendali Siswa 15,000.00 15,000.00 15,000.00 11 Foto 24,000.00 24,000.00 24,000.00 12 Kartu Pelajar 15,000.00 15,000.00 15,000.00 13 Kartu Bayaran 12,000.00 12,000.00 12,000.00 14 Buku Pedoman 36,000.00 36,000.00 36,000.00 15 LKS/Buku/Bahan Ajar 120,000.00 120,000.00 120,000.00 16 Ekstrakulikuler - 200,000.00 200,000.00 17 Pendalaman Materi - 300,000.00 300,000.00
98
Jumlah Biaya siswa per tahun-seharusnya 2,796,000.00 2,396,000.00 2,396,000.00
Jumlah Biaya siswa per tahun-tercatat 2,796,000.00
2,796,000.00
2,796,000.00
Selisih-Ketidakhematan per siswa 0 400,000.00 400,000.00
Dengan demikian, total nilai ketidakhematan adalah Rp126.400.000,00
dengan perhitungan sebagai berikut:
Uraian Kelas II Kelas III Total Ketidakhematan Jumlah Siswa 170 146 316 Ketidakhematan per siswa 400,000.00 400,000.00 400,000.00 Jumlah ketidakhematan 68,000,000.00 58,400,000.00 126,400,000.00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasal
7 yang menyatakan bahwa pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan
atas prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan
teknis yang disyaratkan.
Masalah tersebut mengakibatkan adanya ketidakhematan pada
penyaluran bantuan pendidikan/sekolah gratis bagi siswa SMA Provinsi DKI
Jakarta yang berlatar belakang ekonomi orang tua tidak mampu sehingga
membebani APBD sebesar Rp126.400.000,00 yang disebabkan oleh
ketidaktelitian Sekretaris Daerah yang menandatangani Surat Keputusan
Gubernur Nomor 2786/2004.
Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa penerima bantuan sekolah
gratis bagi siswa berlatar belakang ekonomi kurang mampu disalurkan sesuai
dengan Keputusan Gubernur untuk kelas I, II, dan III sebesar Rp2.796.000,00
per tahun per siswa.
BPK-RI menyarankan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk
memberikan teguran tertulis kepada Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta
yang menandatangani Surat Keputusan Gubernur dengan lampiran yang salah
jumlah dan dimasa yang akan datang agar berhati-hati dalam menandatangai
Surat Keputusan Gubernur.
99
18) Pemungutan Pajak Pada Kegiatan Dana Block Grant Pembinaan
SMA/MA Swasta Melebihi Ketentuan Sebesar Rp47.536.800,00
Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta pada
TA 2004 telah melaksanakan kegiatan Pembinaan Mutu SMA/MA sesuai
dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No:2780/2004 tanggal 21
Desember 2004. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan melakukan pemberian
blockgrant kepada 12 (dua belas) sekolah yang terpilih. Daftar Sekolah-
sekolah tersebut beserta Berita Acara diantaranya sebagai berikut :
No Nama Sekolah B.A. Serah Terima No. Kuitansi 1 MA AL-KHAIRIYAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 1288 Tgl 15 Desember
2004 2 MA ASSYAFIAH 01 No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 12/1289 Tgl 15
Desember 2004 3 MA DARUSSA’ADAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 5/1290 Tgl 15 Desember
2004
4 MA AT-THAHIRIAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 10/1296 Tgl 15 Desember 2004
5 SMA MUHAMMADIYAH 5 No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 6/1292 Tgl 15 Desember 2004
6 SMA ISLAM AL-QUDWAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 9/1293 Tgl 15 Desember 2004
7 MA AL-FALAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 Tgl 15 Desember 2004 8 MA AL-MUDATSIRIYAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 7/1295 Tgl 15 Desember
2004 9 MA AL-WATHONIAH 43 No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 3/1296 Tgl 15 Desember
2004 10 MA AL-FALAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 1294 Tgl 15 Desember
2004 11 MA MANARATUL ISLAM No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 4/1298 Tgl 15 Desember
2004 12 SMA JAMIAT KHEIR No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 8/1299 Tgl 15 Desember
2004
Penggunaan dana blockgrant tersebut telah ditentukan yaitu untuk
melaksanakan kegiatan:
a) Pembinaan;
b) Rehab Sarana dan Prasarana; dan
c) Pengendalian teknis.
Hasil pemeriksaan atas dokumen dan hasil konfirmasi dengan
Pemegang Kas Cabang Dikmenti (PKC pada Sub Dinas SMA) dan pihak
sekolah, mengungkapkan bahwa pemegang kas telah memungut pajak sebesar
15% dari jumlah blockgrant yang diberikan ke sekolah, sehingga secara
100
keseluruhan PKC telah memungut pajak sebesar Rp221.400.000,00
(Rp123.000.000,00 x 15% x 12 sekolah).
Namun atas pembelian barang pada Kegiatan Rehab Sarana dan
Prasarana ternyata dikenakan pajak penghasilan sebesar 15%, seharusnya,
menurut Keputusan Menteri Keuangan, kegiatan tersebut dikenakan pajak
sebagai berikut:
PPh Ps 21 PPN PPh Ps 22 No Uraian Tarif 15 % Tarif 5 % Tarif 10% Tarif 1,5%
Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 I Pembinaan 1.Pelatihan
Manajemen 2.100.000,00 650.000,00 52.500,00 2.802.500,00
2.Pelatihan Penyusunan Silabus
2.100.000,00 655.000,00 53.250,00 2.808.250,00
II Rehab Sarana dan Prasarana KBM
1.Kelengkapan ATK
765.000,00 114.750,00 879.750,00
2.Penyediaan Alat Peraga & Praktek
1.700.000,00 255.000,00 1.955.000,00
III Perbaikan Gedung
386.400,00 4.658.000,00 998.700,00 6.043.100,00
Total untuk satu sekolah 14.488.600,00
Jumlah pemungutan pajak untuk 12 (dua belas) sekolah adalah
Rp14.488.600,00 x 12 Sekolah = Rp173.863.200,00.
Dengan demikian pajak yang dipungut oleh PKC melebihi ketentuan
sebesar Rp47.536.800,00 (Rp221.400.000,00 - Rp173.863.200,00).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a) Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.KEP-545/PJ/2000 tanggal 29
Desember 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan, Pemotongan, Penyetoran
dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Pasal 26 Sehubungan
dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.
b) Undang-Undang (UU) No.8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) Barang & Jasa dan pajak Penjualan Barang Mewah, Pasal 7 ayat (1)
yang menyatakan tarif Pajak Pertambahan Nilai berjumlah 10%.
c) KMK No.254/KMK.03/2001 tanggal 30 April 2001, Pasal 2 butir (1) point
b yang menyatakan bahwa atas pembelian barang sebagaimana dimaksud
101
dalam pasal 1 butir 2, (dhi. pemungut pajak, yaitu bendaharawan
pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah yang melakukan
pembayaran atas pembelian barang) sebesar 1,5% (satu setengah persen)
dari harga pembelian.
d) KMK No.KEP-545/PJ/2000 tanggal 29 Desember 2000 Pasal 9 ayat (2)
yang menyatakan bahwa Pegawai harian, peagwai mingguan, pemagang,
serta pegawai tidak tetap lainnya yang menerima upah harian, upah
mingguan, upah satuan, upah borongan, dan uang saku harian yang
besarnya melebihi Rp24.000,00 sehari tetapi dalam satu bulan takwim yang
jumlahnya tidak melebihi Rp240.000,00 maka PPh Pasal 21 yang terutang
dalam sehari adalah dengan menerapkan tarif 5% dari penghasilan bruto
setelah dikurangi Rp24.000,00 tersebut.
Kelebihan pemungutan pajak tersebut mengakibatkan hak sekolah atas
penerimaan dana bantuan kurang dari yang seharusnya sebesar
Rp47.536.800,00 yang disebabkan Pemegang Kas Cabang tidak teliti dan
kurang memahami peraturan perpajakan.
Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa pajak yang disetor adalah
PPN dan PPh Pasal 22 sebesar 11,5%.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada PKC atas
ketidaktelitiannya dalam melakukan pemungutan pajak.
19) Hasil Pungutan Pajak Atas Dana Block Grant Pada Kegiatan Pembinaan
SMA/MA Swasta Kurang Disetor Sebesar Rp39.355.725,00
Dinas Dikmenti pada TA 2004 telah melaksanakan kegiatan dengan
sumber Dana Block Grant Pembinaan SMA/MA Swasta dengan anggaran
sebesar Rp1.500.000.000,00 yang telah diralisasikan sebesar 100%.
Sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.
2780/2004 tanggal 21 Desember 2004, kegiatan tersebut berupa pembinaan
mutu sekolah dan block grant (Pemeliharaan sekolah) yang diberikan kepada
12 (dua belas) sekolah yang terpilih.
102
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen dan konfirmasi dengan
Pemegang Kas Cabang Dikmenti, mengungkapkan bahwa honorarium maupun
pembelian barang pada kegiatan tersebut sudah langsung dipungut pajak
penghasilan sebesar 15%. Jumlah pajak yang dipungut untuk masing-masing
sekolah adalah Rp18.450.000,00, sehingga secara keseluruhan Pemegang Kas
Cabang telah memungut Rp221.400.000,00 (Rp18.450.000,00 x 12). Akan
tetapi jumlah pajak yang disetor berdasarkan Surat Setoran Pajak (SSP) yang
ada adalah Rp 182.044.275,00, dengan rincian sebagai berikut :
No Uraian Jumlah (Rp) 1 2 3
1 SSP tgl 23 Desember 2004 1.386.855,00
2 SSP tgl 23 Desember 2004 17.868.410,00
3 SSP tgl 23 Desember 2004 927.275,00
4 SSP tgl 23 Desember 2004 25.200.000,00
5 SSP tgl 23 Desember 2004 6.181.820,00
6 SSP tgl 23 Desember 2004 9.245.685,00
7 SSP tgl 23 Desember 2004 119.122.230,00
8 SSP tgl 239Desember 2004 2.112.000,00
TOTAL 182.044.275,00
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pajak yang telah dipungut tetapi
belum disetorkan sebesar Rp39.355.725,00 (Rp221.400.000,00 –
Rp182.044.275,00).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur DKI
Jakarta Nomor 108 tahun 2004 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasal
64 ayat (2):
“Pemegang Kas termasuk Pemegang Kas pada BUMD dan Badan-badan
lainnya sebagai wajib pungut Pajak Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib
menyetor seluruh penerimaan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara
pada Bank Pemerintah atau Bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan
sebagai Bank persepsi atau pada giro pos dalam jangka waktu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
103
Masalah ini mengakibatkan terjadinya kekurangan penerimaan negara
sebesar Rp39.355.725,00 yang disebabkan oleh Pemegang Kas Cabang kurang
cermat dalam menyetorkan pajak yang telah dipungut.
Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa Kepala Sekolah umumnya
kurang memahami masalah perpajakan dan tidak mempunyai NPWP sehingga
dalam hal ini mengenai penyelesaian pajak-pajak diserahkan kepada PKC.
Mengenai besar pungutan pajak tiap sekolah akan diklarifikasi oleh pihak
Dinas Dikmenti lebih lanjut. Terhadap kekurangan tersebut di atas akan
disetorkan kembali oleh Pihak Dinas
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar menginstruksikan kepada PKC pada Subdis
SMA untuk menyetorkan pungutan pajak sebesar Rp39.355.725,00 ke Kas
Negara dan bukti setor disampaikan ke BPK-RI.
20) Pembayaran Honor Pada Beberapa Kegiatan Subdis Pendidikan Tinggi
Melebihi Ketentuan Sebesar Rp59.460.000,00 Dan Tidak Hemat Sebesar
Rp7.625.000,00
Subdis Pendidikan Tinggi (Subdis Dikti) pada TA 2004 melaksanakan
beberapa kegiatan diantaranya Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan
Tinggi, Kegiatan Forum Silahturahmi pengurus BEM dengan Muspida DKI
Jakarta, dan kegiatan Peningkatan Mutu Manajemen Pengelolaan Perguruan
Tinggi dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
No Kegiatan Rincian Kegiatan
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Peningkatan Mutu dan
Relevansi Pendidikan Tinggi Studi Kegiatan BEM/UKM se DKI Jakarta Dalam rangka Peningkatan Bakat & Minat Mahasiswa
150.000.000,00 150.000.000,00 100%
Workshop Kerjasama BEM Antar Perguruan Tinggi se DKI Jakarta
150.000.000,00 150.000.000,00 100%
Workshop Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Bagi Pengurus BEM/UKM se DKI Jakarta
150.000.000,00 150.000.000,00 100%
Pembinaan Forum Komunikasi Mahasiswa Mata Kuliah Sejenis
300.000.000,00 300.000.000,00 100%
2. Forum Silahturahmi pengurus BEM dengan Muspida DKI Jakarta
500.000.000,00 500.000.000,00 100%
104
3. Peningkatan Mutu Manajemen Pengelolaan Perguruan Tinggi
Analisis dan Evaluasi Efektivitas Pemberian Bantuan Dana Stimulasi Kepada Perguruan Tinggi
125.000.000,00 125.000.000,00 100%
Pembinaan dan Penertiban Penyelenggaraan Perguruan Tinggi
150.000.000,00 150.000.000,00 100%
Seminar Pendidikan Internasional 200.000.000,00 200.000.000,00 100%
Hasil pemeriksaan atas dokumen berupa SPJ menunjukkan adanya
pembayaran honor yang melebihi harga standar yang ditetapkan berdasarkan
SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 3133 Tahun 2003 senilai Rp44.910.000,00
dengan rincian sebagai berikut:
Honor/Transport (Rp) No Kegiatan Yang
dibayarkan Standar Selisih
Orang Hari Selisih Lebih Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)-(4) (6) (7)=(5)x(6) (8) 1. Peningkatan Mutu dan Relevansi
Pendidikan Tinggi
400.000,00 100.000,00 300.000,00 20 6.000.000,00 Honor 50.000,00 20.000,00 30.000,00 300 9.000.000,00 Transport
150.000,00 100.000,00 50.000,00 25 1.250.000,00 Honor
a. Studi Kegiatan BEM/UKM se DKI Jakarta Dalam rangka Peningkatan Bakat & Minat Mahasiswa
400.000,00 350.000,00 50.000,00 16 800.000,00 Honor b.Workshop Kerjasama BEM
Antar Perguruan Tinggi se DKI Jakarta
400.000,00 100.000,00 300.000,00 20 6.000.000,00 Honor
100.000,00 50.000,00 50.000,00 12 600.000,00 Transport 400.000,00 100.000,00 300.000,00 20 6.000.000,00 Honor
c.Workshop Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Bagi Pengurus BEM/UKM se DKI Jakarta 400.000,00 350.000,00 50.000,00 4 200.000,00 Honor
d.Pembinaan Forum Komunikasi Mahasiswa Mata Kuliah Sejenis
400.000,00 100.000,00 300.000,00 20 6.000.000,00 Honor
2. Peningkatan Mutu Manajemen Pengelolaan Perguruan Tinggi
a.Analisis dan Evaluasi Efektivitas Pemberian Bantuan Dana Stimulan Kepada Perguruan Tinggi
100.000,00 80.000,00 20.000,00 18 360.000,00 Transport
200.000,00 100.000,00 100.000,00 24 2.400.000,00 Honor b.Pembinaan dan Penertiban Penyelenggaraan Perguruan Tinggi
150.000,00 100.000,00 50.000,00 30 1.500.000,00 Honor
400.000,00 100.000,00 300.000,00 4 1.200.000,00 Honor c. Seminar Pendidikan Internasional 50.000,00 20.000,00 30.000,00 120 3.600.000,00 Transport
Total 44.910.000,00
Hasil pemeriksaan juga menunjukkan adanya kelebihan pembayaran
honorarium pada kegiatan Forum Silaturahmi BEM dengan Muspida DKI
Jakarta sebesar Rp14.550.000,00 dikarenakan honor dibayarkan berdasarkan
satuan Orang Hari (OH) yang seharusnya berdasarkan SK Gubernur DKI
Jakarta Nomor 3133 Tahun 2003 dibayarkan menggunakan satuan Orang
Aktivitas (OA).
105
Adapun rincian perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Orang Hari(OH)
Orang Aktivitas
(OA) Selisih Honor
Satuan Selisih Lebih
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)-(4) (6) (7)=(5)x(6) 12 4 8 350.000,00 2.800.000,0012 4 8 300.000,00 2.400.000,0012 4 8 200.000,00 1.600.000,00
6 2 4 250.000,00 1.000.000,0030 10 20 150.000,00 3.000.000,00
1. Forum Silahturahmi pengurus BEM dengan Muspida DKI Jakarta
45 15 30 125.000,00 3.750.000,00Jumlah 14.550.000,00
Di samping itu, terdapat kelebihan volume (jumlah orang) yang
terdapat di dalam kegiatan Workshop Dikti dibandingkan dengan ketentuan
dalam SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 3133 Tahun 2003 dengan rincian
sebagai berikut :
Jumlah Orang No Kegiatan Realisas
i Jumlah
MaksimalSelisih
Honor Yang Dibayarkan
Selisih Lebih (7)=(5)x(6) Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)-(4) (6) 1. Peningkatan Mutu dan Relevansi
Pendidikan Tinggi
5 3 2 300.000,00 600.000,00 Penyusun Proposal
4 3 1 500.000,00 500.000,00 Penyusun Kuesioner
5 3 2 500.000,00 1.000.000,00 Prnyusun Laporan
4 3 1 300.000,00 300.000,00 Moderator
a. Studi Kegiatan BEM/UKM se DKI Jakarta Dalam rangka Peningkatan Bakat & Minat Mahasiswa
4 3 1 150.000,00 150.000,00 Notulis
5 3 2 300.000,00 600.000,00 Penyusun Proposal
b.Workshop Kerjasama BEM Antar Perguruan Tinggi se DKI Jakarta 4 3 1 500.000,00 500.000,00 Penyusun
Kuesioner 4 3 1 500.000,00 500.000,00 Penyusun
Kuesioner c.Workshop Wawasan
Kebangsaan dan Bela Negara Bagi Pengurus BEM/UKM se DKI Jakarta
4 3 1 350.000,00 350.000,00 Pengarah
4 3 1 500.000,00 500.000,00 Penyusun Kuesioner
4 3 1 300.000,00 300.000,00 Moderator
d.Pembinaan Forum Komunikasi Mahasiswa Mata Kuliah Sejenis
4 3 1 150.000,00 150.000,00 Notulis 4 3 1 350.000,00 350.000,00 Pengarah 2. Forum Silahturahmi pengurus
BEMdengan Muspida DKI Jakarta
15 10 5 125.000,00 625.000,00 Sekretariat
3. Peningkatan Mutu Manajemen Pengelolaan Perguruan Tinggi
a.Pembinaan dan Penertiban Penyelenggaraan Perguruan Tinggi
6 3 3 400.000,00 1.200.000,00 Penyusun proposal
Total 7.625.000,00 Rincian pada Lampiran 8
106
Masalah tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran yang
merugikan daerah sebesar Rp59.460.000,00 (Rp44.910.000,00+
Rp14.550.000,00) dan ketidakhematan sebesar Rp7.625.000,00 yang
disebabkan oleh Panitia Penyelenggara Kegiatan tidak cermat dalam menyusun
perencanaan anggaran biaya honor serta Kepala Subdis Dikti yang kurang
melakukan pengendalian dan pengawasan atas kegiatan ini.
Atas permasalahan tersebut, Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa permasalahan tersebut disebabkan
panitia penyelenggara dalam menterjemahkan SK Gubernur No. 3133/2003
mempersepsikan harus ada penanggungjawab dan ketua karena memerlukan
pemikiran serta analisa yang tajam dan mendalam sesuai tingkat akademiknya.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar:
a) Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan kepada Kepala Subdis Dikti
dan Panitia Penyelenggaran kegiatan supaya lebih cermat dalam menyusun
rencana anggaran dengan mempedomani standar harga yang berlaku.
b) Menginstruksikan kepada Kepala Subdis Dikti dan Panitia Penyelenggara
Kegiatan untuk menyetorkan kembali kelebihan pembayaran honor sebesar
Rp59.460.000,00 dan menyampaikan bukti setor tersebut kepada BPK-RI.
21) Pembayaran Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Pada Subdis Tendik Lebih Tinggi Dari Standar Yang Ditentukan Sebesar Rp259.906.500,00 Dan Lebih Bayar Sebesar Rp10.050.000,00.
Subdis Tenaga Kependidikan (Subdis Tendik) pada TA 2004
melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu Uji Kompetensi Tenaga Kependidikan,
Kuliah Tatap Muka Terprogram LPTK-UNJ, Sertifikasi dan Alih Profesi
Tendik, Penyetaraan Mahasiswa Baru D3 ke S1, dan Pembinaan Budi Pekerti
Imtaq Tendik.
107
Hasil pemeriksaan atas dokumen terdapat pembayaran honorarium yang
melebihi standar dengan rincian sebagai berikut:
a) Kegiatan Uji Kompetensi Tenaga Kependidikan
Pembayaran honorarium pada kegiatan Uji Kompetensi melebihi standar
yang ditetapkan berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No.3133 Tahun
2003 sebesar Rp222.625.000,00 dengan rincian sebagai berikut.
No. Keterangan Realisasi Standar Selisih
1 Workshop I 12-16 Apr, (1137) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00
2 Workshop II 25-29 Apr (1147) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00
3 Workshop III 7-11 Mei (1158) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00 4 Workshop IV 17-21 Mei (1168) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00
5 Workshop V 27-31 Mei (1180) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00
6 Workshop VI 23-27 Juni (1411) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00
7 Workshop pengembangan kisi-kisi uji kompetensi 14-16 Agt (1555)
18,525,000.00 5,400,000.00 13,125,000.00
8 Workshop pengembangan instrumen uji performance 20-22 Agt (1572)
18,525,000.00 5,400,000.00 13,125,000.00
9 Workshop pemantapan instrumen uji performance 27-29 Agt (1593)
18,525,000.00 5,400,000.00 13,125,000.00
10 Workshop pemetaan pelaksanaan uji performance tertulis 2-4 Sept (1614)
18,525,000.00 5,400,000.00 13,125,000.00
11 Workshop pemetaan pelaksanaan uji performance tertulis 11-14 Sept (1662)
24,700,000.00 5,400,000.00 19,300,000.00
12 Pelatihan Calon Penguji Performance 24-26 Okt (1924)
18,525,000.00 5,400,000.00 13,125,000.00
Total 222,625,000.00 Rincian honor tedapat pada Lampiran 9
Selain itu dalam Surat Perjanjian Swakelola uji kompetensi
No.922/1.851.78 tanggal 16 April 2004 Pasal 3, kegiatan diselenggarakan
selama 6 (enam) bulan terhitung sejak 1 Mei sampai dengan 30 Oktober
2004. Pasal 8 SPK tersebut menyebutkan bahwa Biaya kontribusi Panitia
Pelaksana (36 orang selama 7 bulan) adalah sebesar Rp70.350.000,00.
Dengan demikian, biaya kontribusi panitia pelaksana dibayarkan tidak
sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan sebesar Rp10.050.000,00
(Rp70.350.000,00:7).
108
b) Kegiatan Kuliah Tatap Muka Terprogram LPTK-UNJ, Sertifikasi dan Alih
Profesi Tendik, Penyetaraan Mahasiswa Baru D3 ke S1, dan Pembinaan
Budi Pekerti Imtaq Tendik.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut ditemukan bahwa terdapat pembayaran
honorarium yang melebihi standar honor berdasarkan Keputusan Gubernur
No.4 Tahun 2001 sebesar Rp32.351.500,00, dan tumpang tindih
pembayaran honor sebesar Rp 4.930.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
No Kegiatan/Rincian Kegiatan
Yang Dibayarkan
Seharusnya Selisih Pembayaran
Honor
Keterangan
1 Kuliah Tatap Muka Terprogram LPTK-UNJ
10,225,000.00
1,976,250.00
8,248,750.00
2 Sertifikasi dan
Alih Profesi Tendik
10,225,000.00
1,976,250.00
8,248,750.00
3 Penyetaraan
Mahasiswa Baru D3 ke S1
21,225,000.00
5,371,000.00
15,854,000.00
Sub Total 32.351.500,00
4 Pembinaan Budi Pekerti Imtaq Tendik
4,930,000.00
-
4,930,000.00
Tedapat tumpang tindih honor dengan kegiatan metodologi bidang studi
Sub Total 4.930.000,00 Total 37,281,500.00
Rincian honor terdapat pada Lampiran 10
Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan:
a) Ketentuan yang mengatur tentang honorarium dan diuraikan sebagai
berikut:
(1) Untuk kegiatan Uji Kompetensi Pendidikan dan Pembinaan Budi
Pekerti Imtaq, honorarium dibayarkan tidak sesuai dengan Keputusan
Gubernur No. 3133 Tahun 2003 tentang Satuan Biaya dan Cakupan
Komponen Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang berbunyi:
”KEDUA : Ketentuan besarnya satuan biaya dan cakupan komponen
kegiatan pendidikan dan pelatihan di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
adalah angka maksimal”
109
(2) Untuk kegiatan Kuliah Tatap Muka Terprogram LPTK-UNJ, Sertifikasi
dan Alih Profesi Tendik, dan Penyetaraan Mahasiswa Baru D3 ke S1,
honorarium dibayarkan tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur No. 4
Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim, atau Kelompok Kerja
dan Besarnya Honorarium Beban APBD Di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
DKI Jakarta Pasal 7 yang berbunyi ”Pelaksanaan anggaran belanja daerah
didasarkan atas prinsip-prinsip Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai
dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan”
Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp269.956.500,00
(Rp222.625.000,00 + Rp10.050.000,00 + Rp37.281.500,00) yang disebabkan
oleh:
a) Panitia Pelaksana Kegiatan tidak mematuhi ketentuan yang berlaku
b) Kepala Subdis Tendik sebagai Pengguna Anggaran Cabang tidak cermat
dalam pelaksanaan anggaran.
Atas permasalahan ini Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa:
a) Honor kegiatan uji kompetensi yang dibayarkan lebih tinggi dari ketentuan
karena yang mengerjakan adalah para tenaga professional termasuk para
psikolog dan semua honor tersebut benar telah dibayarkan kepada yang
berhak menerimanya.
b) Honor kegiatan lainnya dibayarkan mengacu pada SK Gubernur No.04
Tahun 2001 karena tim bekerja lebih dari 2 (dua) bulan.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar:
a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Panitia Pelaksana Kegiatan
dan Kepala Subdis Tendik yang tidak melaksanakan ketentuan dalam
melaksanakan pembayaran honor.
b) Memerintahkan kepada Panitia Pelaksana Kegiatan dan Kepala Subdis
Tendik supaya mempertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar
110
Rp269.956.500,00 dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan bukti setor
disampaikan ke BPK-RI.
22) Pembayaran Transport Pada Rincian Kegiatan Pengembangan
Metodologi Guru Bidang Studi Melebihi Ketentuan Sebesar
Rp30.000.000,00 dan Pemborosan Atas Konsumsi dan Penyusunan Materi
Workshop Sebesar Rp41.562.500,00
Kegiatan pembekalan pengembangan metodologi pembelajaran guru
SMA pada TA 2004 dengan peserta 250 orang yang dibagi dalam 5 angkatan
dengan anggaran sebesar Rp600.000.000,00 telah direalisasikan sebesar 100%.
Kegiatan pembekalan untuk masing-masing angkatan dilaksanakan selama 6
hari di PPPG Keguruan, Jalan Lebak Wangi Parung Bogor dengan rincian
sebagai berikut: No. Peserta Waktu Pelaksanaan 1. Angkatan 1 1 s.d. 6 Juni 2004 2. Angkatan 2 7 s.d. 12 Juni 2004 3. Angkatan 3 14 s.d. 19 Juni 2004 4. Angkatan 4 21 s.d. 26 Juni 2004 5. Angkatan 5 28 Juni s.d. 3 Juli 2004
Berdasarkan jadwal kegiatan yang disusun oleh Subdis Tendik Dinas
Dikmenti diketahui bahwa kegiatan untuk setiap angkatan dimulai jam 15.00
WIB pada hari pertama dan ditutup jam 14.15 WIB pada hari terakhir. Dalam
rentang waktu pelaksanaan, seharusnya terdapat 15x waktu makan yang terdiri
dari 5x makan malam, 5x makan pagi, dan 5x makan siang. Meskipun
demikian, belanja konsumsi makan direalisasikan untuk 18x waktu makan per
angkatan (6 hari x 3 waktu makan). Untuk setiap angkatan, terdapat
pemborosan 3x waktu makan. Berdasarkan SPK pengadaan konsumsi makan
diketahui nilai per peserta Rp25.000,00. Dengan demikian terdapat
pemborosan sebesar Rp28.125.000,00 dengan perhitungan sebagai berikut:
No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (75 orang) 3 x Rp25.000,00 x 75 orang Rp5.625.000,00 2. Angkatan 2 (75 orang) 3 x Rp25.000,00 x 75 orang Rp5.625.000,00 3. Angkatan 3 (75 orang) 3 x Rp25.000,00 x 75 orang Rp5.625.000,00 4. Angkatan 4 (75 orang) 3 x Rp25.000,00 x 75 orang Rp5.625.000,00 5. Angkatan 5 (75 orang) 3 x Rp25.000,00 x 75 orang Rp5.625.000,00 Total Rp28.125.000,00
Dalam rentang waktu pelaksanaan tersebut sebagaimana di atas,
seharusnya terdapat 15x konsumsi snack yang terdiri dari 5x konsumsi snack
111
malam, 5x konsumsi snack pagi, dan 5x konsumsi snack siang. Meskipun
demikian, belanja konsumsi snack diadakan untuk 18x konsumsi snack per
angkatan. Untuk setiap angkatan, terdapat pemborosan 3x waktu konsumsi
snack. Berdasarkan SPK pengadaan konsumsi snack diketahui nilai konsumsi
snack per peserta Rp7.500,00. Dengan demikian terdapat pemborosan sebesar
Rp8.437.500,00 dengan rincian sebagai berikut:
No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (75 orang) 3 x Rp7.500,00 x 75 orang Rp1.687.500,00 2. Angkatan 2 (75 orang) 3 x Rp7.500,00 x 75 orang Rp1.687.500,00 3. Angkatan 3 (75 orang) 3 x Rp7.500,00 x 75 orang Rp1.687.500,00 4. Angkatan 4 (75 orang) 3 x Rp7.500,00 x 75 orang Rp1.687.500,00 5. Angkatan 5 (75 orang) 3 x Rp7.500,00 x 75 orang Rp1.687.500,00 Total Rp8.437.500,00
Transport untuk peserta dan panitia diberikan sebanyak 6 hari. Padahal
peserta dan panitia menginap di tempat penyelenggaraan yang seharusnya
tranport diberikan 2 hari saja, sehingga terjadi kelebihan pembayaran uang
transport selama 4 hari sebesar Rp6.000.000,00 per angkatan. Kelebihan
pembayaran uang transport untuk seluruh angkatan sebesar Rp30.000.000,00
yang dirinci sebagai berikut:
No. Peserta dan panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (75 orang) 4 x 20.000,00 x 75 orang Rp6.000.000,00 2. Angkatan 2 (75 orang) 4 x 20.000,00 x 75 orang Rp6.000.000,00 3. Angkatan 3 (75 orang) 4 x 20.000,00 x 75 orang Rp6.000.000,00 4. Angkatan 4 (75 orang) 4 x 20.000,00 x 75 orang Rp6.000.000,00 5. Angkatan 5 (75 orang) 4 x 20.000,00 x 75 orang Rp6.000.000,00 Total Rp30.000.000,00
Dalam kegiatan pengembangan metodologi terdapat kegiatan
penggandaan materi dilakukan mendahului kegiatan penyusunan materi. Biaya
penyusunan materi adalah Rp1.000.000,00 per angkatan dengan total jumlah
biaya Rp5.000.000,00 untuk 5 angkatan. Kegiatan penyusunan materi
diilustrasikan dalam tabel berikut:
No. Materi Waktu Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan 1. Pemahaman tentang
peserta didik Angk. I 28 s.d.29 Mei 2004
Dinas Dikmenti
2. Desain pembelajaran Angk. I 28 s.d.29 Mei 2004
Dinas Dikmenti
3. Metoda dan Teknik Pembelajaran
Angk. I 28 s.d.29 Mei 2004
Dinas Dikmenti
4. Pembelajaran berbasis komputer
Angk.II 4 s.d.5 Juni 2004
PPPG Kejuruan Parung Bogor
5. Manajemen kelas Angk.II 4 s.d.5 Juni 2004
PPPG Kejuruan Parung Bogor
6. Penilaian berkelanjutan Angk.II 4 s.d.5 Juni PPPG Kejuruan Parung
112
2004 Bogor 7. Implementasi kurikulum
2004 Angk.III 9 s.d.10 Juni 2004
PPPG Kejuruan Parung Bogor
8. pengembangan silabi Angk.III 9 s.d.10 Juni 2004
PPPG Kejuruan Parung Bogor
9. Disain pembelajaran Angk.III 9 s.d.10 Juni 2004
PPPG Kejuruan Parung Bogor
10. Metoda dan Teknik Pembelajaran
Angk.III 9 s.d.10 Juni 2004
PPPG Kejuruan Parung Bogor
11. Pemahaman tentang peserta didik
Angk.IV 17 s.d.18 Juni 2004
LPMP Jakarta
12. Desain pembelajaran Angk.IV 17 s.d.18 Juni 2004
LPMP Jakarta
13. Metoda dan Teknik Pembelajaran
Angk.IV 17 s.d.18 Juni 2004
LPMP Jakarta
14. Pembelajaran berbasis komputer
Angk.V 25 s.d.26Juni 2004
PPPG Kejuruan Parung Bogor
15. Manajemen kelas Angk.V 25 s.d.26Juni 2004
PPPG Kejuruan Parung Bogor
16. Penilaian berkelanjutan Angk.V 25 s.d.26Juni 2004
PPPG Kejuruan Parung Bogor
Sedangkan penggandaan materi pembekalan untuk angkatan I, II, dan
III dilakukan dengan SPK No.Kep.8k/073.554 tanggal 26 Mei 2004 yang
hasilnya diserahkan oleh pihak ketiga pada 2 Juni 2004. Penggandaan materi
pembekalan untuk angkatan IV dan V dilakukan dengan SPK No
Kep.22d/073.554 tanggal 16 Juni 2004 yang hasilnya diserahkan oleh pihak
ketiga pada 21 Juni 2004.
Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Pasal 7 yang menyatakan bahwa pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah
didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut hemat, tidak mewah, efisien,
dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.
Masalah tersebut mengakibatkan ketidakhematan sebesar
Rp41.562.500,00 (Rp28.125.000,00 + Rp8.437.500,00 + Rp5.000.000,00) dan
kerugian daerah senilai Rp30.000.000,00 yang disebabkan:
a) Kepala Sub Dinas Tendik kurang melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan keuangan kegiatan.
b) Pemegang Kas Cabang dalam pelaksanaan kegiatan tidak mematuhi
ketentuan yang berlaku.
113
Atas permasalahan tesebut, Kepala Subdis Tendik menanggapi sebagai
berikut:
a) Pemesanan konsumsi makan dan snack berdasarkan paket sesuai kegiatan,
walaupun tertulis jadwal jam 15.00 WIB tapi sebagian peserta sudah datang
pagi dan sudah disiapkan konsumsi makan/snack, pada penutupan tertulis
jadwal jam 14.15 WIB siang hari konsumsi/snack malam masih
disediakan, karena peserta masih ada yang mengerjakan tugas-tugas
pembekalan, baru pulang setelah makan malam dan panitia pulang
belakangan.
b) Transport, yang seharusnya dibayar 2 kali, realisasinya dibayarkan sesuai
kegiatan yang ada dalam DASK (tiap hari kegiatan) bukan berdasarkan
pelaksanaan. Itupun belum mencukupi transport peserta yang
sesungguhnya.
c) Penyusunan materi pembekalan disiapkan sebelum penggandaan materi,
tapi honor penyusunan materi pembekalan dibayarkan pada waktu kegiatan.
Maka penyusunan materi terkesan belakangan dari penggandaan materi,
sebetulnya tidak demikian.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada
Kepala Subdis Tendik dan pemegang kas yang tidak cermat dalam
melaksanakan tugasnya serta menginstruksikan kepada yang bersangkutan agar
mempertanggungjawabkan kerugian daerah senilai Rp30.000.000,00 dengan
menyetornya ke Kas Daerah dan menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI.
23) Kegiatan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru, Pengawas
Sekolah, Dan Pamong Belajar Di Lingkungan Dikmenti Provinsi DKI
Jakarta Pada TA 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp24.681.000,00
Sub Dinas Tenaga Kependidikan pada TA 2004 menyelenggarakan
kegiatan penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional (AKJF) Guru, Pengawas
Sekolah, dan Pamong Belajar. Penilaian AKJF dilaksanakan setahun 2 (dua)
kali. Tim penilai dan sekretariat tim penilai AKJF Tahun 2004 dibentuk dengan
SK Kepala Dinas Dikmenti No.21 Tahun 2004 tanggal 31 Maret 2004 yang
berlaku sejak Maret 2004. Dalam SK tersebut terdapat susunan tim penilai
114
AKJF Guru, Pengawas Sekolah, dan Pamong Belajar dan susunan sekretariat
tim penilai AKJF Guru, Pengawas Sekolah, dan Pamong Belajar.
Dalam pelaksanaanya tim penilai dan sekretariat tim penilai diberikan
honorarium dan transport. Atas pembayaran honor dan transport tim penilai
dan sekretariat tim ditemukan pembayaran ganda dan pembayaran yang
melebihi standar sebesar Rp24.681.000,00 perhitungan sebagai berikut:
a) Kegiatan Penilaian AKJF Pamong Belajar
Pada Kegiatan Penilaian AKJF Pamong Belajar terdapat pembayaran honor
ganda dan melebihi standar senilai Rp12.790.500,00 dengan rincian sebagai
berikut.
(1) Pembayaran honor ganda/duplikasi
No Uraian Tanggal BKU Jumlah Penerima
Jumlah Diterima Masing2
Jumlah Pembayaran Ganda
1 Honorarium anggota sidang tim penilai :Tim IV 8 Juni 2004 555 8 125,000.00 1,000,000.00
(2) Pembayaran melebihi harga standar
Realisasi Standar
No Uraian Tgl BKU
Jumlah Penerima Jumlah
Diterima per orang
Jumlah Total
Honor standar
per orang
Jumlah Total
Selisih Lebih
1 Transport Sekretariat
8 Juni 2004
565 15 50,000.00 750,000.00 11,500.00 172,500.00 577,500.00
2 Transport Anggota Sidang Tim Penilai
8 Juni 2004
569 8 50,000.00 400,000.00 11,500.00 92,000.00 308,000.00
3 Honorarium Sekretariat (pengetikan, pengecekan, & pendistribusian)
8 Juni 2004
573 1 135,000.00 135,000.00 10,000.00 10,000.00 125,000.00
3 110,000.00 330,000.00 10,000.00 30,000.00 300,000.00 4 100,000.00 400,000.00 10,000.00 40,000.00 360,000.00
4 Transport Rapat Persiapan
1 Juni 2004
576 25 50,000.00 1,250,000.00 11,500.00 287,500.00 962,500.00
5 Tim IV (ketua 1, anggota 6)
8 Juni 2004
543 1 450,000.00 450,000.00 22,500.00 22,500.00 427,500.00
6 450,000.00 2,700,000.00 20,000.00 120,000.00 2,580,000.00 6 Sekretariat tim
penilai 8 Juni 2004
545 15 330,000.00 4,950,000.00 10,000.00 150,000.00 4,800,000.00
7 Honorarium sekretariat tim penilai
8 juni 2004
557 15 100,000.00 1,500,000.00 10,000.00 150,000.00 1,350,000.00
Jumlah 11,790,500.00
* : honor standar sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia,
Tim, Atau Kelompok Kerja Dan Besarnya Honorarium Beban APBD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
115
b) Penilaian AKJF Guru dan Pengawas
Pada Kegiatan Penilaian AKJF Pamong Belajar terdapat pembayaran honor
ganda senilai Rp11.890.500,00 dengan rincian sebagai berikut.
No Uraian Tanggal BKU Jumlah Penerima
Jumlah Diterima Masing2
Jumlah Diterima
Total
1 Honorarium Tim Penilai (2 hari)
10 Juni 627 31 250,000.00 7,750,000.00
2 Honorarium Pengetikan, Pengecekan dan Pendistribusian
10 Juni 635 - - 1,040,500.00
3 Transport Sekretariat Tim Penilai (3 hari)
10 Februari 639 31 60,000.00 1,860,000.00
4 Transport Tim Penilai (2 hari) 10 Juni 643 31 40,000.00 1,240,000.00
Jumlah 11.890.500,00
* : honor standar sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim, Atau Kelompok Kerja Dan Besarnya Honorarium Beban APBD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: a) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasal 7 yang berbunyi “ Pelaksanaan
anggaran belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip Hemat, tidak
mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.”
b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Panitia, Tim, Atau Kelompok Kerja Dan Besarnya
Honorarium Beban APBD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Pasal 5 yang berbunyi:
(1) Pegawai yang ditugaskan dalam Kepanitiaan, Tim, atau Kelompok
Kerja dapat diberikan honorarium dan transport dengan pengaturan
sebagai berikut.
a. Panitia, Tim, atau Kelompok Kerja yang melaksanakan tugasnya
tidak lebih dari 2 (dua) bulan diberikan honorarium dan transport
per hari kerja efektif setinggi-tingginya sebagai berikut:
Susunan Panitia, Tim, atau Kelompok Kerja
Honorarium per hari
Rp
Transport per hari
Rp
Jumlah
Rp Pengarah 27.500,- 11.500,- 39.000,-Penanggung Jawab 25.000,- 11.500,- 36.500,-Ketua 22.500,- 11.500,- 34.000,-Wakil Ketua 22.500,- 11.500,- 34.000,-
116
Sekretaris 20.000,- 11.500,- 31.500,-Anggota 17.500,- 11.500,- 29.000,-Bendahara 12.500,- 11.500,- 24.000,-Sekretariat 10.000,- 11.500,- 21.500,-
b. Panitia, Tim atau Kelompok Kerja yang melaksanakan tugasnya
lebih dari 2 (dua) bulan diberikan honorarium dan transport bulanan, dengan ketentuan dalam satu bulan setinggi-tingginya sebagai berikut.
Susunan Panitia, Tim, atau Kelompok Kerja
Honorarium dan transport per hari
Rp Pengarah 600.000,- Penanggung Jawab 570.000,- Ketua 530.000,- Wakil Ketua 530.000,- Sekretaris 490.000,- Anggota 450.000,- Bendahara 370.000,- Sekretariat 330.000,- Keterangan: Penilaian AKJF Pamong Belajar menggunakan standar
harian sedangkan Penilaian AKJF Guru dan Pengawas menggunakan standar bulanan
Masalah tersebut mengakibatkan ketidakhematan yang secara langsung
merugikan daerah sebesar Rp24.681.000,00 (Rp1.000.000,00 +
Rp11.790.500,00 + Rp11.890.500,00) yang disebabkan oleh:
a) Kepala Sub Tendik Dinas tidak cermat dalam melakukan pengawasan
terhadap pengelolaan keuangan.
b) Pemegang Kas Cabang tidak mematuhi ketentuan yang berlaku.
Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa dasar pemberian honor
tanggal 10 Februari untuk KP April 2004 adalah SK Gubernur No. 1780/2002
tentang Pembentukan Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit
Jabatan Fungsional Guru, Pengawas Sekolah, Pamong Belajar dan Penilik PLS
di lingkungan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2002. Sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 025/1995 tentang Juknis
Penilaian Angka Kredit bahwa masa Jabatan Tim Penilai adalah 5 (lima) tahun.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada
117
Kepala Subdis Tendik dan Pemegang Kas Cabang yang tidak cermat dalam
melaksanakan tugasya serta menginstruksikan yang bersangkutan agar
mempertanggungjawabkan kerugian daerah dengan menyetorkan ke Kas
Daerah sebesar Rp24.681.000,00 dan menyampaikan bukti setornya ke BPK-
RI.
24) Pembayaran Transport Pada Kegiatan Pembekalan Angka Kredit
Jabatan Fungsional Guru SMA/SMK Melebihi Ketentuan Sebesar
Rp13.600.000,00 Dan Pembayaran Konsumsi Tidak Hemat Sebesar
Rp5.525.000,00
Subdinas Tenaga Kependidikan pada TA 2004 menyelenggarakan
Kegiatan Pembekalan Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru SMA/SMK di
Lingkungan Dikmenti Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan diselenggarakan di
PPPG Bahasa Jalan Gardu Srengseng Sawah Jakarta Selatan dalam 2 (dua)
angkatan. Anggaran yang disediakan untuk penyelenggaraan kegiatan ini
sebesar Rp252.000.000,00. Angkatan I diselenggarakan pada tanggal 22 s.d. 27
September 2004 sedangkan angkatan II diselenggarakan pada tanggal 28
September 2004 s.d. 03 Oktober 2004 dengan peserta dan panitia disediakan
akomodasi penginapan.
Meskipun demikian transport untuk peserta dan panitia diberikan
sebanyak 6 hari. Apabila peserta dan panitia menginap seharusnya tranport
diberikan 2 hari saja. Pembayaran transport untuk seluruh angkatan lebih
dibayarkan sebesar Rp13.600.000,00, dengan rincian sebagai berikut:
No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (85 orang) 4 x 20.000,00 x 85 orang Rp6.800.000,00 2. Angkatan 2 (85 orang) 4 x 20.000,00 x 85 orang Rp6.800.000,00 Total Rp13.600.000,00
Berdasarkan jadwal kegiatan pembekalan angka kredit jabatan guru
kepala tata usaha sekolah SMA/SMK di lingkungan Dinas Dikmenti Provinsi
DKI Jakarta, pembekalan hari terakhir untuk angkatan I dan II dijadwalkan
sampai jam 12.00 WIB. Namun, konsumsi makan dan snack yang dipesan pada
hari terakhir ternyata untuk makan pagi, siang, dan malam. Dengan demikian
terjadi pemborosan pembayaran konsumsi makan untuk seluruh angkatan
sebesar Rp4.250.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
118
No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (85 orang) 1 x 25.000,00 x 85 orang 2.125.000,00 2. Angkatan 2 (85 orang) 1 x 25.000,00 x 85 orang 2.125.000,00 Total Rp4.250.000,00
Konsumsi snack yang dipesan pada hari terakhir untuk makan pagi,
siang, dan malam dengan jumlah pemborosan pembayaran konsumsi snack
untuk seluruh angkatan sebesar Rp1.275.000,00 dengan rincian sebagai
berikut: No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (85 orang) 1 x 7.500,00 x 85 orang 637.500,00 2. Angkatan 2 (85 orang) 1 x 7.500,00 x 85 orang 637.500,00 Total Rp1.275.000,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasal
7 yang berbunyi “Pelaksanaan anggaran belanja Daerah didasarkan atas
prinsip-prinsip sebagai berikut: Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai
dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.”
Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar
Rp13.600.000,00 dan pemborosan sebesar Rp5.525.000,00 (Rp4.250.000,00 +
Rp1.275.000,00), yang terjadi karena:
a) Kepala Sub Dinas kurang melakukan pengawasan terhadap pengelolaan
keuangan kegiatan.
b) Pemegang Kas Cabang tidak mematuhi ketentuan yang berlaku.
Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa transport peserta dan panitia
diberikan sesuai dengan DASK bukan berdasarkan pelaksanaan kegiatan.
Pesanan konsumsi makan sudah dipesan sesuai dengan kebutuhan kegiatan,
pembekalan hari terakhir selesai jam 12.00 WIB diluar perkiraan, sedangkan
makan malam sudah disiapkan.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada
Kepala Subdis Tendik dan Pemegang Kas Cabang yang tidak cermat dalam
melaksanakan tugasnya serta menginstruksikan kepada yang bersangkutan
119
untuk mempertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar Rp13.600.000,00
dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan bukti setor disampaikan ke BPK-RI.
25) Pada Kegiatan Sosialisasi Analisa Pembekalan Pendidikan Karya Ilmiah
Terjadi Ketidakhematan Sebesar Rp5.915.000,00 dan Kelebihan
Pembayaran Sebesar Rp16.800.000,00
Subdinas Tenaga Kependidikan pada TA 2004 menyelenggarakan
kegiatan Sosialisasi Karya Ilmiah di lingkungan Dikmenti Provinsi DKI
Jakarta. Kegiatan diselenggarakan di PPPG Bahasa Jakarta, Jl. Gardu
Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta Selatan dalam 2 (dua) angkatan. Anggaran
yang disediakan untuk penyelenggaraan kegiatan ini sebesar
Rp280.000.000,00. Angkatan I diselenggarakan pada tanggal 1 s.d. 7
September 2004 sedangkan angkatan II diselenggarakan pada tanggal 8 s.d. 14
September 2004 dengan peserta dan panitia disediakan akomodasi. Akan tetapi
transport untuk peserta ternyata masih diberikan juga sebanyak 7 hari. Apabila
peserta menginap seharusnya tranport diberikan 2 hari (PP), sehingga terjadi
kelebihan pembayaran transport sebesar Rp16.800.000,00, dengan rincian
sebagai berikut:
No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (84 orang) 5 x 20.000,00 x 84 orang 8.400.000,00 2. Angkatan 2 (84 orang) 5 x 20.000,00 x 84 orang 8.400.000,00
Total Rp16.800.000,00
Kegiatan hari terakhir yang berupa penutupan dilaksanakan sesuai
jadwal yaitu pukul 13.00 WIB. Namun, konsumsi makan yang dipesan pada
hari terakhir untuk makan pagi, siang, dan malam. Dengan demikian terdapat
ketidakhematan dalam pengadaan konsumsi makan dan snack (@Rp25.000,00
dan @Rp7.500,00) sebesar Rp32.500,00 per orang atau Rp5.915.000,00 untuk
seluruh angkatan dengan rincian sebagai berikut:
No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (91 orang) 1 x 32.500,00 x 91 orang 2.957.500,00 2. Angkatan 2 (91 orang) 1 x 32.500,00 x 91 orang 2.957.500,00 Total Rp5.915.000,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasal
120
7 yang berbunyi: “Pelaksanaan anggaran belanja Daerah didasarkan atas
prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan
teknis yang disyaratkan.”
Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar
Rp16.800.000,00 dan pemborosan sebesar Rp5.915.000,00 yang disebabkan:
a) Kepala Subdis Tenaga Pendidikan tidak cermat dalam melakukan
pengawasan terhadap pengelolaan keuangan
b) Pemegang Kas Cabang tidak mematuhi ketentuan yang berlaku
Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa transport peserta dan panitia
diberikan sesuai dengan DASK bukan berdasarkan pelaksanaan kegiatan.
Pesanan konsumsi makan sudah dipesan sesuai dengan kebutuhan kegiatan,
pembekalan hari terakhir selesai jam 12.00 WIB diluar perkiraan, sedangkan
makan malam sudah disiapkan.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada
Kepala Subdis Tendik dan Panitia Pelaksana yang tidak cermat dalam
melaksanakan tugasnya serta menginstruksikan kepada yang bersangkutan
untuk mempertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar Rp16.800.000,00
dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan bukti setor disampaikan ke BPK-RI.
26) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Pengamanan, Pendistribusian Naskah UAN Dan Sosialisasi UAN Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp46.695.000,00
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Ujian Akhir Nasional (UAN)
Tahun Pelajaran 2003/2004, Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
(Dikmenti) menyelenggarakan Kegiatan Pengamanan, Pendistribusian Naskah
UAN dan Sosialisasi UAN. Jumlah anggaran dalam DASK TA 2004 untuk
Kegiatan Pengamanan dan pendistribusian naskah UAN sebesar Rp
341.550.000,00 dan Sosialisasi UAN sebesar Rp 175.500.000,00 dan telah
direalisasikan masing-masing 100% dari angggaran.
121
Dari pemeriksaan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas pelaksanaan
kedua kegiatan tersebut diketahui bahwa :
a) Kegiatan Pengamanan dan Pendistribusian Naskah UAN.
Pembayaran honor pada kegiatan ini lebih besar dari Dokumen Anggaran
Satuan Kerja (DASK) Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi
DKI Jakarta senilai Rp20.445.000,00 dengan perhitungan sebagai berikut. Orang Hari No. Uraian
Realisasi DASK Selisih
Harga
Satuan
Ketidak-
hematan
Keterangan
1. Honor dan Transport
Penyusunan Mekanisme
420 315 105 29.000,00 3.045.000,00 Jumlah hari
lebih dari DASK
2. Honor dan Transport
Pemantapan Penggandaan
1.040 600 440 29.000,00 12.760.000,00 Jumlah orang
lebih dari DASK
3. Honor dan Transport
Tabulasi dan Verifikasi
360 200 160 29.000,00 4.640.000,00 Jumlah hari
lebih dari DASK
Jumlah 20.445.000,00
Rincian lebih lanjut terdapat pada Lampiran 11
b) Kegiatan Sosialisasi UAN
Pembayaran honor untuk anggota panitia sebesar Rp50.000,00 per orang lebih
besar dari honor standar yang ditetapkan pada Surat Keputusan (SK) Gubernur
DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 yaitu sebesar Rp29.000,00. Pada kegiatan
sosialisasi ini terdapat 5 tim untuk 5 wilayah kotamadya dan jumlah anggota
panitia pada masing-masing tim adalah 50 orang serta lamanya waktu kerja 5
hari sehingga pembayaran honor panitia pada kegiatan sosialisasi UAN lebih
sebesar Rp26.250.000,00 {50 orang x 5 hari x 5 tim x (Rp50.000,00-
Rp29.000,00)}.
Kondisi ini tidak sesuai dengan Dokumen Anggaran Satuan Kerja
(DASK) Dinas Dikmenti TA 2004 dan Surat Keputusan Gubernur No.4 Tahun
2001 tanggal 29 Januari 2001 tentang Pembentukan, Panitia, Tim atau
Kelampok Kerja dan Besarnya Honorarium Beban APBD di Lingkungan
Provinsi DKI Jakarta.
Masalah ini mengakibatkan ketidakhematan sebesar Rp20.445.000,00
dan kerugian keuangan daerah sebesar Rp26.250.000,00, yang disebabkan oleh
Pemegang Kas Cabang Dinas Dikmenti tidak mematuhi ketentuan yang
berlaku dalam melaksanakan pembayaran honor.
122
Mengenai hal tersebut pihak Dinas Dikmenti menyatakan bahwa
adanya kelebihan volume dalam pembayaran honor karena kebutuhan di
lapangan dalam pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan perencanaan. Atas
pembayaran honor yang melebihi standar terjadi karena kekurangcermatan
Pemegang Kas Cabang dalam melakukan pembayaran honor.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada
PKC atas ketidaktelitiannya dalam melakukan pembayaran honor dan
menginstruksikan kepada yang bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan
kerugian daerah sebesar Rp26.250.000,00 dengan menyetorkan ke Kas Daerah
dan bukti setor diserahkan ke BPK-RI.
27) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Penerimaan Siswa Baru Tidak Hemat Sebesar Rp18.755.000,00
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Penerimaan Siswa Baru (PSB)
Tahun Pelajaran 2004/20005, Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
(Dikmenti) menyelenggarakan Kegiatan Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru
(PSB) Tingkat Kotamadya dan Sosialisasi Penerimaam Siswa Baru. Jumlah
anggaran dalam DASK TA 2004 untuk Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru
(PSB) Tingkat Kotamadya sebesar Rp 236.3443.750,00 dan Sosialisasi PSB
sebesar Rp 175.500.000,00 dan telah direalisasikan masing-masing sebesar
100%.
Hasil pemeriksaan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas pelaksanaan kedua kegiatan tersebut diketahui bahwa perhitungan volume yang dijadikan dasar perhitungan honor lebih besar dari jumlah yang ditetapkan dalam DASK, sehingga terdapat ketidakhematan sebesar Rp18.755.000,00 (rincian perhitungan pada Lampiran 12).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Dokumen Anggaran Satuan Kerja
(DASK) Dinas Dikmenti dan Surat Keputusan Gubernur No. 4 Tahun 2001
tanggal 29 Januari 2001 tentang Pembentukan, Panitia, Tim atau Kelampok
Kerja dan Besarnya Honorarium Beban APBD di Lingkungan Provinsi DKI
Jakarta.
Masalah ini mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar Rp18.755.000,00, yang disebabkan Pemimpin Kegiatan (Kabag TU) Dinas
123
Dikmenti kurang cermat dalam menyusun perencanaan yang berkaitan dengan pembayaran honor.
Atas masalah tersebut pihak Dinas Dikmenti menyatakan bahwa adanya
kelebihan volume dalam pembayaran honor karena kebutuhan di lapangan
dalam pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan perencanaan.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada Kabag
TU Dinas Dikmenti.
28) Pembayaran Pemeliharaan Gedung Unit Planetarium Melebihi Prestasi
Kerja Sebesar Rp26.359.680,00
Planetarium dan Observatorium sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Dinas Dikmenti dalam TA 2004 melaksanakan kegiatan pemeliharaan gedung
kantor yang dananya tersedia dalam DASK Dinas Dikmenti. Kegiatan tersebut
dilaksanakan oleh pihak ketiga yaitu PT Gunung Pinapan berdasarkan Surat
Perjanjian Pemborongan Pekerjaan No. 186/-1712.35 tanggal 28 Juli 2004
dengan harga borongan sebesar Rp654.830.000,00 dan jangka waktu
pelaksanaan selama 90 hari kalender terhitung mulai tanggal 28 Juli sampai
dengan tanggal 25 Oktober 2004. Pekerjaan telah dinyatakan selesai dan
diserahterimakan berdasarkan BAST No. 34/GP/BAST-I/101/2004 tanggal 25
Oktober 2004 serta telah dibayar lunas sesuai dengan Surat Perintah Membayar
No 00430022004 tanggal 12 November 2004.
Penelitian terhadap HPS yang disusun oleh Panitia Lelang atas
pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa perhitungan volume untuk beberapa
item pekerjaan lebih besar dari gambar proyek maupun fisiknya, yaitu :
No. Item Pekerjaan Volume (m3) Selisih Harga Total OE Fisik Volume Satuan Selisih
1. Pasangan marmer bandung 506,23 458,23 48 272.100,00 13.060.800,00
2. Poles lantai marmer 506,23 458,23 48 25.000,00 1.200.000,00
3. Pasangan plafon gypsum 1.027,89 943,87 84,02 144.000,00 12.098.880,00
Jumlah 26.359.680,00
Volume atas tiga item pekerjaan tersebut dalam RAB yang diajukan
oleh pihak rekanan dan menjadi dasar pembayaran, sama dengan perhitungan
124
dalam HPS. Sehingga pembayaran yang telah dilakukan kepada pihak rekanan
lebih besar dari pekerjaan fisik yang senyatanya.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a) Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara
Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta :
(1) Pasal 7 yang menyebutkan bahwa pelaksanaan APBD didasarkan atas
prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan
kebutuhan teknis yang disyaratkan.
(2) Pasal 23 ayat (2) jumlah pembayaran kepada penyedia Barang/jasa
dilakukan sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dan tidak dibenarkan
melebihi prestasi pekerjaan yang diselesaikan/jumlah barang yang
diserahkan.
b) Surat Perjanjian Pemborongan Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan
Gedung Kantor No.186/-1712.35 tanggal 28 Juli 2008:
(1) Pasal 2 pihak kedua dhi pihak rekanan untuk melaksanakan,
menyelesaikan dan memelihara pekerjaan, serta memperbaiki kerusakan
sesuai ketentuan dan spesifikasi yang tercantum dalam surat perjanjian
kontrak.
(2) Pasal 12 ayat (3) kemajuan hasil pekerjaan dinyatakan dalam prestasi
pekerjaan yang telah dicapai pada saat mengajukan tagihan dan tidak
dibenarkan bobot pembayaran angsuran melebihi bobot kenyataan di
lapangan.
Masalah tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah sebesar
Rp26.359.680,00 yang disebabkan Panitia Penyedia Barang/Jasa Unit
Planetarium dan Observatorium Dinas Dikmenti tidak cermat dalam menyusun
Harga Perhitungan Sendiri (HPS) .
Mengenai hal tersebut Kepala UPT Planetarium menyatakan bahwa
penghitungan Volume pekerjaan pada kegiatan Rehab Gedung Planetarium
dilakukan oleh Kantor Tata Bangunan dan Gedung Pemda sebagai konsultan
perencana.
125
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar :
a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Panitia Penyedia Barang/Jasa
Unit Planetarium dan Observatorium.
b) Menginstruksikan kepada Panitia Penyedia Barang/Jasa Unit Planetarium
dan Observatorium untuk mempertanggungjawabkan kerugian daerah
dengan menyetor sebesar Rp 26.359.680,00 ke Kas Daerah Provinsi DKI
Jakarta dan bukti setor disampaikan ke BPK-RI
29) Harga Pekerjaan Penyelesaian Rehab Gedung PKBM Kepulauan Seribu
Lebih Tinggi Dari Harga Standar Sebesar Rp24.326.993,95
Dinas Dikmenti DKI Jakarta dalam TA 2004 melaksanakan kegiatan
Penyelesaian Rehab Gedung PKBM Negeri di Kepulauan Seribu sesuai DASK
TA 2004. Pekerjaan Penyelesaian Rehab Gedung PKBM terdiri dari dua lokasi
yang dilaksanakan oleh dua kontraktor yaitu:
a) PT Artha Ronauli Pratama untuk PKBM yang berlokasi di Pulau Harapan
berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak No. 50/1.712.3 tanggal 12 Oktober
2004 sebesar Rp182.100.000,00. Jangka waktu selama 60 hari kalender
terhitung mulai tanggal penandatanganan Surat Perjanjian. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan dengan BAST No.- tanggal 10
Desember 2004 dan telah dibayar lunas dengan SPM No 00510092004
tanggal 27 Desember 2004.
b) PT Garuda Indah Sakti untuk PKBM yang berlokasi di Pulau Untung Jawa
berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak No. 51/1.712.3 tanggal 12 Oktober
2004 sebesar Rp199.800.000,00. Jangka waktu selama 60 hari kalender
mulai tanggal penandatanganan Surat Perjanjian. Pekerjaan telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan dengan BAST No.- tanggal 10
Desember 2004 dan telah dibayar lunas dengan SPM No 00498202004
tanggal 22 Desember 2004.
Pemeriksaan atas dokumen kontrak untuk dua pekerjaan tersebut
menunjukkan bahwa harga satuan pekerjaan yang digunakan oleh Panitia
Lelang dalam menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS)/Owner Estimate (OE)
lebih tinggi dari Standar Harga Satuan yang ditetapkan oleh Guberrnur DKI
126
Jakarta. Dalam RAB yang diajukan oleh Pihak Rekanan dan menjadi harga
borongan sama dengan OE yang disusun oleh Panitia Lelang, sehingga terjadi
ketidakhematan sebesar Rp7.756.259,09 untuk pekerjaan PKBM Pulau
Harapan dan sebesar Rp16.570.734,86 untuk pekerjaan PKBM Pulau Untung
Jawa atau keseluruhan sebesar Rp24.326.993,95 sebagaimana terinci dalam
Lampiran 13.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta
No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi DKI
Jakarta Pasal 8 ayat (1) dan ayat (5) yang menyatakan bahwa:
(1) Dalam melaksanakan pengeluaran anggaran menggunakan standardisasi
harga dan standardisasi barang/jasa, yang ditetapkan dengan Keputusan
Gubernur.
(2) Patokan harga satuan sebagaimanna dimaksud pada ayat (4) dipergunakan
oleh Kepala Unit/Satuan Kerja selaku Pengguna anggaran sebagai masukan
dalam menyiapkan Harga Perkiraan Sendidi (HPS)/Owner Estimate (OE).
Masalah ini mengakibatkan ketidakhematan yang secara langsung
merugikan daerah sebesar Rp24.326.993,95 yang disebabkan oleh:
a) Panitia Lelang kurang cermat dalam menyusun HPS
b) Pemimpin Kegiatan tidak melakukan evaluasi terhadap HPS yang disusun
oleh Panitia Lelang.
Mengenai hal tersebut Kasi Dikmenti Kepulauan Seribu menyatakan
bahwa Panitia Lelang dan Pemimpin Kegiatan memang kurang cermat dalam
menyusun HPS.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar :
a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Pemimpin Kegiatan dan
Panitia Penyedia Barang/Jasa pada Seksi Dikmenti Kepulauan Seribu yang
tidak cermat dalam melaksanakan tugas.
b) Menginstruksikan kepada Pemimpin Kegiatan dan Panitia Penyedia
Barang/Jasa pada Seksi Dikmenti Kepulauan Seribu untuk
mempertanggungjawabkan kerugian daerah tersebut dengan menyetor
127
sebesar Rp24.326.993,95 ke Kas Daerah Provinsi DKI Jakarta dan
menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI.
30) Harga Pengadaan Sarana Promosi Planetarium Tidak Hemat Sebesar
Rp417.182.620,00.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Planetarium pada TA 2004 melakukan
pengadaan booklet dan brosur sebagai sarana promosi yang dibagikan kepada
para pengunjung planetarium yang sebagian besar terdiri dari anak-anak
sekolah.
Pengadaan sarana promosi berupa booklet dan brosur acara untuk TA
2004 dilaksanakan oleh 2 rekanan yaitu :
a) CV Sinar Agung Mandiri dengan SPK No.187/-1.712.35 tgl 28 Juli 2004
dengan biaya sebesar Rp 571,299,300.00. Pekerjaan telah dinyatakan
selesai dan diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
No 216/077.73 dan telah dibayar lunas sesuai SPM No 00307972004
tanggal 24 Agustus 2004.
b) PT Bumi Timur Nusaraya dengan SPK No.188/-1.712.35 tgl 28 Juli 2004.
Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai dan diserahterimakan dengan
Berita Acara Serah Terima No. 217.077.73 dan telah dibayar lunas dengan
bukti SPM Nomor 00307962004 tanggal 23 Agustus 2004.
Konfirmasi dilakukan oleh BPK-RI kepada perusahaan lain yang
bergerak dalam bidang percetakan pada tanggal 5 dan 8 Desember 2005, yaitu :
a) Perusahaan percetakan Jasuma Copy & Printing, Jl. Benhil Raya No. 130
A-Jakarta Pusat.
b) Perusahaan percetakan HI-Q Digital Printing & Copy Station, Jl.
Bendungan Hilir Raya No. 13 Jakarta Pusat.
c) Perusahaan percetakan CV. Anugrah Usaha, Jl. Petojo Enclek III No.5
Gambir Jakarta Pusat.
Hasil konfirmasi harga pada tiga perusahaan tersebut dapat disimpulkan
bahwa harga pasar setinggi-tingginya untuk booklet adalah
Rp11.564,00/eksemplar, untuk brosur acara (a) sebesar Rp1.000,00/eksemplar
dan brosur acara (b) sebesar Rp1.150,00/eksemplar, yang dalam hal ini harga
128
tersebut sudah termasuk PPN 10% dan keuntungan rekanan sebesar 30%,
sebagaimana terinci dalam tabel berikut:
No. Jenis Jumlah Harga/eks SPK
(Rp) Jumlah SPK
(Rp) Harga
pasar (Rp) Jumlah hrg pasar
(Rp) Selisih (Rp) Pekerjaan eksemplar (a) (*) (b) (c) = (a-b) 1 Booklet 17.370 29.900 571.299.300 11.564 200.866.680 370.432.620 2 Brosur acara (a) 20.000 1.875 1.000 20.000.000 Brosur acara (b) 11.250 3.750 1.150 12.937.500 (a+b) 79.687.500 32.937.500 46.750.000 Total 650.986.800 233.804.180 417.182.620
(*) Termasuk PPN dan Pembulatan
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata cara pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:
Pelaksanaan anggaran belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.
d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan
kemampuan/potensi daerah.
Masalah tersebut mengakibatkan ketidakhematan Keuangan Daerah
sebesar Rp417.182.620,00 yang disebabkan:
a) Kepala Unit Planetarium dan Observatorium kurang melakukan
pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan.
b) Panitia Pengadaaan Barang/Jasa Unit Planetarium dan Observatorium
lelang kurang cermat dalam menyusun Harga Perhitungan Sendiri (HPS)
karena tidak mempertimbangkan harga pasar.
Mengenai hal tersebut Kepala UPT Planetarium menyatakan bahwa
Pihak Planetarium semata-mata hanya menggunakan Buku Patokan Harga
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai dasar dalam melaksanakan
pengadaan barang dan tidak melakukan survey pasar.
129
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada Kepala
Unit Planetarium dan Observatorium Dikmenti dan Panitia Pengadaaan
Barang/Jasa Unit Planetarium dan Observatorium Dinas Dikmenti supaya lebih
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dan
memperhatikan ketentuan tentang penggunaan anggaran belanja daerah.
31) Pengadaan Poster Planetarium Lebih Dibayar Sebesar Rp57.030.750,00
Subdis Planetarium melakukan kegiatan pengadaan poster sebagai
sarana promosi pada TA 2004 yang dilaksanakan oleh CV Vina Manunggal
Jaya dengan SPK No.189/-1.712.35 tgl 29 Juli 2004 sebesar Rp 90.503.325,00.
Pekerjaan telah dinyatakan selesai dan diserahterimakan dengan Berita Acara
Serah Terima No. 234/077.73 tanggal 27 Agustus 2004 dan telah dibayar lunas
dengan bukti SPM No 00330592004 tanggal 3 September 2004.
Poster tersebut dibagikan kepada para pengunjung planetarium yang
sebagian besar terdiri dari anak-anak sekolah dan kepada guru sekolah untuk
digunakan sebagai bahan ajar.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa nilai kontrak tersebut
lebih besar dari harga standar yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Gubernur No.4113/2003 sebesar Rp7.841.250,00 dengan perhitungan sebagai
berikut.
No. Pekerjaan Harga penawaran
Harga satuan Selisih kuantitas Ketidakhematan
1 Pengadaan poster 10,755.00
9,730.00
1,025.00
7,650.00 7,841,250.00
Bahan: Art Karton 210 gram
Ukuran: 40 x 50 cm
Cetak: 2 muka/Full Colour lux
UV halus divernis Kode tahun anggaran Foto slide: 8 buah
Berdasarkan kontrak, poster tersebut seharusnya memiliki 2 muka.
Akan tetapi, bukti fisik menunjukkan bahwa poster yang dicetak tidak sesuai
dengan spesifikasi pada kontrak yaitu hanya memiliki 1 muka. Hal ini
berpengaruh pada harga satuan poster. Patokan Harga Satuan Barang
130
Kebutuhan Pemerintah DKI Jakarta yang diterbitkan oleh Biro Perlengkapan
tidak terdapat harga satuan poster 1 muka, maka BPK-RI melakukan survey
harga pasar.
Konfirmasi yang dilakukan oleh BPK-RI kepada tiga perusahaan lain
yang bergerak dalam bidang percetakan pada tanggal 5 dan 8 Desember 2005
menyimpulkan bahwa harga pasar paling tinggi untuk poster adalah
Rp3.300,00/eksemplar, yang dalam hal ini harga tersebut sudah termasuk PPN
10% dan profit kepada rekanan sebesar 30%. Rincian dapat dilihat sebagai
berikut:
No. Jenis Jumlah Harga satuan/eks
(Rp) Jumlah (Rp) Harga pasar
(Rp) Jumlah hrg pasar (Rp) Selisih (Rp)
Pekerjaan Eksemplar (a) (b) (c) = (a-b)
1 Poster 7,650
9,730.00
74,434,500.00
3,300.00
25,245,000.00 49,189,500.00
Total 74,434,500.00
25,245,000.00 49,189,500.00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi
DKIJakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7: Pelaksanaan
Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
Masalah ini mengakibatkan kerugian Keuangan Daerah sebesar
Rp57.030.750,00 (Rp7.841.250,00 + Rp49.189.500,00), yang terjadi karena:
a) Panitia lelang tidak cermat dalam menyusun owner estimate dan kurang
melakukan pengawasan atas barang yang dihasilkan rekanan.
b) Panitia Pemeriksaan Barang kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya.
Mengenai masalah tersebut Kepala UPT Planetarium menyatakan
bahwa Panitia Lelang memang kurang teliti dalam membaca spesifikasi oplah
barang cetakan. UPT Planetrium semata-mata hanya menggunakan Buku
Patokan Harga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai dasar dalam
melaksanakan pengadaan barang dan tidak melakukan survey pasar.
131
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta agar memberi sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala
Unit Planetarium dan Observatorium Dikmenti dan Panitia Pengadaaan
Barang/Jasa Unit Planetarium dan Observatorium Dinas Dikmenti yang kurang
cermat dalam melakukan tugas dan mengintrusikan kepada yang bersangkutan
untuk menyetorkan ke Kantor Kas Daerah sebagai pertanggungjawaban atas
kerugian daerah yang terjadi sebesar Rp57.030.750,00 serta menyampaikan
bukti setor ke BPK-RI.
32) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Pembinaan Penelitian
Mahasiswa Dalam Rangka Penyelesaian Tugas Akhir, Kegiatan
Pembinaan Terhadap Mahasiswa Berprestasi Tetapi Secara Ekonomi
Kurang Mampu Dan Sosialisasi Lulusan SMU/SMK Untuk Dapat
Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Melebihi Standar Sebesar
Rp53.313.375,00
Dinas Dikmenti pada TA 2004 menyelenggarakan Kegiatan Pembinaan
Penelitian Mahasiswa Dalam Rangka Penyelesaian Tugas Akhir Dan Kegiatan
Pembinaan Terhadap Mahasiswa Berprestasi Tetapi Secara Ekonomi Kurang
Mampu dengan realisasi anggaran sebagai berikut: No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Kegiatan Pembinaan Penelitian Mahasiswa Dalam Rangka Penyelesaian Tugas Akhir
175.000.000,00 175.000.000,00
2. Pembinaan Terhadap Mahasiswa Berprestasi Tetapi Secara Ekonomi Kurang Mampu
250.000.000,00 250.000.000,00
3. Sosialisasi Lulusan SMU/SMK untuk dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
150.000.000,00
150.000.000,00
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa terdapat pembayaran
honor dan transport yang melebihi honor dan transport standar yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan Gubernur No. 4 Tahun 2001 sebesar Rp53.313.375,00
dengan rincian sebagai berikut: No Kegiatan Ketidakhematan 1 Kegiatan Pembinaan Penelitian Mahasiswa Dalam Rangka
Penyelesaian Tugas Akhir 15.362.500,00
2. Pembinaan Terhadap Mahasiswa Berprestasi Tetapi Secara Ekonomi Kurang Mampu
25.855.875,00
3. Sosialisasi Lulusan SMU/SMK untuk dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
12.095.000,00
Rincian perhitungan atas kelebihan pembayaran honor terdapat pada Lampiran 14
132
Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan
APBD Provinsi DKI Jakarta Pasal 7 menyatakan bahwa pelaksanaan anggaran
belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip efektif, terarah, dan terkendali
sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap Unit/Satuan kerja.
Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah senilai
Rp53.313.375,00 yang disebabkan oleh:
a. Kepala Sub Dinas Dikti kurang melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan keuangan.
b. Pemegang Kas Cabang (PKC) kurang cermat dalam melakukan
pembayaran.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada
Kepala Sub Dinas Dikti dan PKC Sub Dinas Dikti untuk lebih cermat dalam
melaksanakan pekerjaannya serta menginstruksikan yang bersangkutan agar
mempertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar Rp53.313.375,00 dengan
menyetorkan ke Kas Daerah serta menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI
33) Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Tidak Memungut Denda Atas
Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Uji Kompetensi Tenaga
Kependidikan TA 2004 Sebesar Rp250.000.000,00
Dalam memenuhi kebutuhan uji kompetensi tenaga kependidikan,
Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta mengadakan perjanjian kerjasama
dengan Universitas Negeri Jakarta yang diikat dalam Surat Perjanjian
Kerjasama Swakelola Pekerjaan Uji Kompetensi Tenaga Kependidikan Di
Lingkungan Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta No.922/1.851.78. Jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan selama 6 (enam) bulan, terhitung sejak 1 Mei s.d.
30 Oktober 2004, yang tidak dapat diperpanjang, kecuali dengan persetujuan
Dinas Dikmenti. Menurut Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
No.253/H4.FIP/XII/2004, pekerjaan telah diserahkan kepada Dinas Dikmenti
pada tanggal 31 Desember 2004 dan telah dibayar lunas dengan SPM Nomor
00229582004 tanggal 6 Juli 2004.
133
Dalam pelaksanaan pekerjaan, terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan
sampai dengan 31 Desember 2004, yang diatur dalam Addendum Surat
Perjanjian Kerjasama Swakelola Pekerjaan Uji Kompetensi Tenaga
Kependidikan Di Lingkungan Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta No.
907A/1.851.78.
Berdasarkan pemeriksaan diketahui bahwa persetujuan perpanjangan
waktu pelaksanaan pekerjaan (pembuatan addendum) dilakukan setelah April
2005 bukan pada tahun 2004. Hal tersebut diketahui dari Agenda Surat Masuk
dan Agenda Surat Keluar serta Buku untuk penomoran surat, kontrak, dan
surat-surat lainnya yang dikeluarkan oleh Dinas Dikmenti. Materai yang
dipergunakan dalam addendum adalah materai baru berlaku April 2005.
Perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan terhitung sejak 31 Oktober s.d. 31
Desember 2004 (62 hari) dilakukan tanpa persetujuan Dinas Dikmenti sesuai
yang disyaratkan dalam surat perjanjian kerjasama swakelola. Dinas Dikmenti
tidak mengenakan denda atas perpanjangan waktu tersebut yang seharusnya
sebesar Rp250.000.000,00, rincian sebagai berikut: Perpanjangan waktu : 62 hari
(31 Oktober s.d. 31 Desember 2004) Denda per hari : 1‰ x Rp5.000.000.000,00
Rp5.000.000,00 Denda 62 hari : 62 hari x Rp5.000.000,00
Rp310.000.000,00 Batas denda maksimum : 5% x Rp5.000.000.000,00
Rp250.000.000,00 Denda seharusnya dikenakan kepada UNJ
:
Rp250.000.000,00
Keadaan tersebut tidak sesuai dengan Pasal 3 ayat (3) Surat Perjanjian
Kerjasama Swakelola Pekerjaan Uji Kompetensi Tenaga Kependidikan Di
Lingkungan Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta No.922/1.851.78 yang
menyebutkan bahwa:
”Apabila terjadi perpanjangan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tanpa
sepengetahuan/seizin Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta, maka kepada
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta dikenakan denda atau
sanksi yang besarnya 1‰ (satu permil) dari nilai harga biaya penyelenggaraan
untuk setiap hari keterlambatan, dengan batas denda maksimum sebesar 5%
(lima persen) dari harga biaya penyelenggaraan, dan harus disetorkan ke Biro
134
Keuangan Pemda DKI Jakarta oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Jakarta.”
Masalah ini mengakibatkan kekurangan penerimaan yang merugikan
Keuangan Daerah sebesar Rp250.000.000,00 yang terjadi karena Kepala
Subdinas Tenaga Kependidikan Dinas Dikmenti tidak cermat dalam memahami
klausul perjanjian kontrak.
Atas permasalahan ini Pihak Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut adalah
sebagai akibat dari liburan sekolah sehingga di luar dugaan para Guru banyak
yang libur pulang kampung, sehingga pelaksanaan seminar hasilnya menjadi
terlambat karena data untuk dianalisis belum didapat. Dengan demikian
hasilnya pun menjadi terlambat.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada
Kepala Subdinas Tenaga Kependidikan yang tidak cermat dalam melaksanakan
tugasnya dan memerintahkan kepada yang bersangkutan supaya
mempertanggungjawabkan kekurangan penerimaan yang merugikan daerah
sebesar Rp250.000.000,00 dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan
menyampaikan bukti setor ke BPK-RI.
135
b. Penyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya program yang
direncanakan sebanyak 23 temuan senilai Rp20.270.984.563,00 atau 14,70 %
dari realisasi yang diperiksa, yaitu:
1) Pembayaran Honorarium Workshop Jaringan Kurikulum Tidak Sesuai
Dengan Ketentuan Sebesar Rp45.690.000,00
Dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan kegiatan pada
Proyek Peningkatan Mutu SMU, pada Tahun Anggaran (TA) 2004 Dinas
Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta menganggarkan
kegiatan Workshop Jaringan Kurikulum sebesar Rp119.198.000,00 dan telah
direalisasikan sebesar 100%. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama 6 hari
yaitu sejak tgl 27 September s.d 2 Oktober 2004.
Hasil pemeriksaan dokumen menunjukkan bahwa pemberian uang
honorarium untuk kegiatan Workshop Jaringan Kurikulum tersebut diberikan
sebelum kegiatan workshop dilaksanakan, yaitu pada tanggal 21 September
2004 dengan rincian sebagai berikut:
a) Uang honorarium pakar 8 orang sebesar Rp8.800.000,00.
b) Uang honorarium panitia 5 orang sebesar Rp450.000,00.
c) Uang honorarium bulanan untuk 30 orang sebesar Rp36.000.000,00 (12
bulan x Rp3.000.000,00).
d) Uang honorarium 2 orang pengarah sebesar Rp440.000,00.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a) Undang-undang RI No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal
21 ayat (1): Pembayaran atas beban APBN/APBD tidak boleh dilakukan
sebelum barang dan/atau jasa diterima.
b) Keputusan Presiden RI No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (2) : Belanja atas
beban anggaran belanja negara dilakukan berdasarkan atas hak dan bukti-
bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran.
Masalah tersebut mengakibatkan terbukanya peluang penyalahgunaan
anggaran sebesar Rp45.690.000,00 (Rp8.800.000,00 + Rp450.000,00 +
Rp36.000.000,00 + Rp440.000,00) yang terjadi karena pemegang kas cabang
(PKC) tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya
136
Pemimpin Proyek Peningkatan SMU Provinsi DKI Jakarta TA 2004
menanggapi bahwa pembayaran honorarium dibayarkan pada saat selesai
kegiatan bukan sebelum kegiatan dilaksanakan, apabila terdapat temuan oleh
BPK-RI bahwa pembayaran dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan pihak
proyek mengakui bahwa hanya kesalahan administrasi proyek.
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta selaku atasan langsung menegur secara tertulis
kepada Bendaharawan proyek yang tidak cermat dalam menjalankan tugas dan
dimasa yang akan datang agar lebih cermat dalam menjalankan tugas.
2) Perjanjian Pemanfaatan Subsidi Imbal Swadaya Pada Bagian Proyek
Peningkatan SMK TA 2004 Senilai Rp400.000.000,00 Tidak Sesuai
Dengan Proposal Yang Diajukan Sekolah
Subsidi Imbal Swadaya adalah bantuan dari pemerintah melalui Bagian
Proyek Peningkatan Mutu SMK DKI Jakarta sebagai stimulan untuk
memberdayakan SMK swasta melalui peningkatan sarana pendidikan. Alokasi
anggaran untuk bantuan imbal swadaya TA 2004 sebesar Rp4.250.000.000,00
dengan realisasi Rp4.250.000.000,00 atau 100%. Sebagian Bantuan Imbal
swadaya tersebut senilai Rp3.600.000.000,00 diberikan kepada 36 sekolah dan
masing-masing sekolah mendapat Rp100.000.000,00 dengan rincian 11 sekolah
untuk pengadaan peralatan SMK Negeri/Swasta dan 25 sekolah untuk
pengadaan/rehab gedung/pemberdayaan SMK Swasta/Negeri.
Untuk mendapatkan bantuan tersebut sekolah dipersyaratkan menyusun
proposal sesuai dengan kebutuhan riil sekolah yang bersangkutan. Proposal-
proposal yang diterima Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi kemudian
diseleksi dan kemudian ditetapkan sekolah-sekolah calon penerima bantuan.
Sekolah-sekolah tersebut kemudian menerima bantuan dengan menandatangani
Surat Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya.
Pengujian lebih lanjut terhadap Proposal dan Surat Perjanjian Kerja
Sama Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya menunjukkan adanya indikasi
ketidaksesuaian proposal yang diajukan sekolah dengan Surat Perjanjian Kerja
Sama Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya. Rinciannya seperti terlihat pada
daftar berikut.
137
Jenis pekerjaan
Nilai Subsidi
(Rp) No SMK
Nomor SPK Proposal SPK
1. SMK Cipta Karya 2 Jakarta 63/Bag.Pr.SMK/2004
komputer 20 unit, kapasitas lab bhs, pratikum hotel
Pengembangan/rehab gedung 100.000.000
2. SMK Kimia Caraka Nusantara
64/Bag.Pr.SMK/2004 Peralatan Lab Bahasa Inggris
Pengembangan/rehab gedung 100.000.000
3. SMK Iptek Jakarta 45/Bag.Pr.SMk/2004 Pengadaan alat
praktek Pengembangan/rehab gedung 100.000.000
4. SMK Jakarta Wisata 1 39/Bag.Pr.SMK/2004 Rehab bangunan
sekolah Pengadaan peralatan 100.000.000
Jumlah 400.000.000
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (1)b yang menyatakan bahwa
Pelaksanaan anggaran belanja negara didasarkan atas prinsip yang diantaranya
adalah efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan,
serta fungsi setiap departemen/lembaga/pemerintah daerah.
Masalah ini mengakibatkan hasil program bantuan imbal swadaya tidak
sesuai dengan kebutuhan riil sekolah sebesar Rp400.000.000,00 yang
disebabkan oleh Pimpinan Bagian Proyek tidak cermat dalam melaksanakan
seleksi dan verifikasi proposal yang diajukan oleh sekolah calon penerima
bantuan dan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI
Jakarta selaku atasan langsung kurang melakukan pengawasan.
Pimpinan Bagian Proyek menanggapi bahwa pemanfaatan pemberian
bantuan subsidi/imbal swadaya kepada SMK yang menerima tersebut adalah
bermanfaat/sangat membantu bagi penerima subsidi/imbal swadaya, antara lain
dapat menambah peralatan paktek/bangunan sehingga sekolah dapat
meningkatkan daya tampung siswa dan meningkatkan mutu lulusan siswa
SMK. Pimbagpro telah melaksanakan sosialisasi penggunaan dana
subsidi/block grant SMK. Pimbagpro menyadari dalam pelaksanaan sebagian
SMK/sekolah masih adanya ketidaksesuaian dengan proposal yang telah
diajukan oleh sekolah. Seharusnya peruntukannya untuk bangunan tetapi
dipergunakan untuk pengadaan peralatan dan ada juga sebaliknya
138
peruntukannya pengadaan peralatan dipergunakan untuk pengadaan
bangunan/rehab gedung. Di masa yang akan datang, Pimbagpro akan lebih
meningkatkan perbaikan administrasi dan realisasi di lapangan.
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta selaku atasan langsung menegur Pemimpin Proyek yang
menyusun Surat Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya
tidak sama dengan proposal dari sekolah.
3) Pemanfaatan Dana Subsidi Imbal Swadaya Oleh Sekolah Penerima Pada
Bagian Proyek Peningkatan SMK TA 2004 Sebesar Rp300.000.000,00
Tidak Sesuai Dengan Perjanjian Kerja Sama
Sebagian Bantuan Imbal swadaya senilai Rp3.600.000.000,00 diberikan
kepada 36 sekolah, masing-masing sekolah mendapat Rp100.000.000,00
dengan rincian seperti temuan sebelumnya.
Sekolah penerima bantuan imbal swadaya tersebut ditetapkan dengan
Surat Keputusan (SK) Nomor:22/Bag.Pr.SMK/2004 tentang Pemberian
Bantuan Subsidi SMK Negeri/Swasta dengan Sistem Imbal Swadaya Tahun
2004. Setelah SK tersebut ditetapkan, kemudian Pemimpin Proyek Peningkatan
Mutu SMK DKI Jakarta (sebagai pihak pertama) dan Komite Sekolah yang
bersangkutan (sebagai pihak kedua) menandatangani Surat Perjanjian Kerja
Sama Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya. Masing-masing sekolah harus
membuat laporan hasil kegiatan secara fisik maupun keuangan kepada Kepala
Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta.
Pengujian lebih lanjut terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama
Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya dan Laporan Pertanggungjawaban
Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya dari sekolah-sekolah penerima bantuan
menunjukkan adanya ketidaksesuaian pemanfaatan bantuan dengan perjanjian
yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Rinciannya seperti terlihat
pada daftar berikut.
139
Surat Perjanjian No. SMK Penerima Subsidi
Nomor Jenis Pekerjaan Laporan
Pertanggung-jawaban
Nilai Subsidi (Rp)
1. SMK Analis Kimia Caraka Nusantara
64/Bag.Pr.SMK/2004 tgl. 25 Agustus 2004
Pengembangan /Rehab Gedung
Peralatan Labotarium Bahasa
100.000.000
2. SMK Jayawisata 1 Menteng
44/Bag.Pr.SMK/2004 tgl. 25 Agustus 2004
Pengembangan /Rehab Gedung
Peralatan (computer dll) 100.000.000
3. SMK IPTEK Jakarta
45/Bag.Pr.SMK/2004 tgl.25 Agustus 2004
Pengembangan /Rehab Gedung
Peralatan dan perlengkapan sekolah
100.000.000
Jumlah 300.000.000
Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan :
a) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12
ayat (1)b yang menyatakan bahwa Pelaksanaan anggaran belanja negara
didasarkan atas prinsip yang diantaranya adalah efektif, terarah dan
terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap
departemen/lembaga/pemeintah daerah.
b) Surat Perjanjian Bantuan Imbal Swadaya antara Bagian Proyek Peningkatan
Mutu SMK DKI Jakarta dengan Komite Sekolah yang bersangkutan, yaitu:
(1) Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan Pihak Kedua (Sekolah) bersedia
untuk melaksanakan pekerjaan yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat (2)
pada masing-masing surat perjanjian tersebut.
(2) Pasal 6 ayat (1) apabila Pihak Kedua tidak memenuhi kewajiban-
kewajiban sesuai dengan surat perjanjian ini dan kesanggupan dalam
usulan (proposal) yang diajukan oleh pihak kedua, maka pihak kedua
wajib mengembalikan uang bantuan sebesar Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah) kepada pihak pertama.
Masalah ini mengakibatkan tujuan program pemberian bantuan imbal
swadaya tidak tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebesar
Rp300.000.000,00, yang disebabkan pihak sekolah tidak melaksanakan
pemanfaatan imbal swadaya sesuai dengan surat perjanjian kerja sama dan
pimpinan proyek kurang cermat dalam mengawasi dan memonitor pemanfaatan
bantuan imbal swadaya.
140
Atas masalah tersebut, Pimbagpro menangggapi bahwa Pimbagpro
menyadari bahwa dalam pelaksanaannya sebagian SMK/sekolah masih adanya
tidak sesuai dengan perjanjian yang disepakati kedua belah pihak (seharusnya
peruntukannya untuk bangunan tetapi dipergunakan utuk pengadaan peralatan
dan ada juga sebaliknya peruntukannya pengadaan peralatan dipergunakan
untuk pengadaan bangunan/rehab gedung. Untuk itu di masa yang akan datang
Pimbagpro akan lebih meningkatkan perbaikan administrasi dan realisasi di
lapangan.
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Dikmenti menegur secara
tertulis kepada Pimbagpro yang kurang cermat dalam melakukan pengawasan
dan pemantauan pemanfaatan bantuan imbal swadaya dan memerintahkan
Pimbagpro agar memberikan teguran kepada sekolah penerima dana imbal
swadaya yang memanfaatkan dana tersebut tidak sesuai dengan Surat
Perjanjian Kerjasama.
4) Penyaluran Beasiswa Pada Bagian Proyek Bakat Dan Prestasi DKI
Jakarta TA 2004 Terlambat Sebesar Rp1.841.700.000,00
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Provinsi DKI
Jakarta pada TA 2004 memperoleh anggaran untuk Bagian Proyek Beasiswa
Bakat Dan Prestasi dengan Daftar Isian Proyek (DIP) nomor SP-
DIP:024/XXIII/01/1/--/2004 sebesar Rp5.091.740.000,00 realisasinya sebesar
Rp5.091.740.000,00 atau 100% dari anggaran. Pada proyek tersebut
dianggarkan untuk Bantuan Beasiswa sebesar Rp4.825.800.000,00 dengan
realisasi sebesar Rp4.825.800.000,00.
Penyaluran Bantuan Beasiswa tersebut menggunakan 2 rekening
penampung yaitu:
a) Rekening nomor 120-000426758-8 di Bank Mandiri Cabang Falatehan
untuk Bantuan Beasiswa periode Januari s.d Juni 2004
b) Rekening nomor 126-00-0434342-1 di Bank Mandiri Cabang Falatehan
untuk Bantuan Beasiswa periode Juli 2004 s.d Juni 2005
Masing-masing kepala sekolah yang telah ditetapkan sebagai penerima
Bantuan Beasiswa kemudian diberi pengantar untuk mengambil Bantuan
Beasiswa tersebut secara langsung di Bank Mandiri Cabang Falatehan.
141
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap kedua rekening tersebut
menunjukkan keterlambatan penyaluran Bantuan Beasiswa sebesar
Rp1.841.700.000,00 seperti terlihat pada daftar berikut.
Anggaran No Uraian DIP PO Realisasi Selisih Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (4)-(5) (7)
Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi 4.825.800.000 4.825.800.000
1. Periode Januari - Juni 2004 1.608.600.000 0 1.608.600.000
Realisasi s.d 31 Juni 2004
2. Periode Juli 2004- Juni 2005 3.217.200.000 2.984.100.000 233.100.000
Realisasi s.d 31 Des 2004
Jumlah Keterlambatan 1.841.700.000
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksana Anggaran dan
Pendapatan Negara Pasal 10 ayat (1) b yang menyatakan bahwa Pelaksanaan
anggaran belanja negara didasarkan atas prinsip-prinsip efektif, terarah dan
terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap
departemen/lembaga/ pemerintah daerah.
Masalah ini mengakibatkan Bantuan Beasiswa tidak dapat diterima oleh
siswa yang berhak secara tepat waktu yang disebabkan Pemimpin Proyek
kurang cermat dalam menyusun dan melaksanakan mekanisme penyaluran
beasiswa dengan tidak menyalurkan beasiswa tersebut langsung ke rekening
siswa atau sekolah.
Atas keterlambatan ini Bendaharawan Bagian Proyek Beasiswa Bakat
dan Prestasi atas nama Pimbagpro menanggapi bahwa penyaluran beasiswa
periode Januari s.d. Juni 2004 sebesar Rp1.608.600.000,00 karena adanya
keterlambatan dari Dijen Anggaran. DIP baru diterima awal bulan Mei 2004
dan pada bulan yang sama bendaharawan telah mengajukan SPP ke KPKN
namun tidak dapat dicairkan karena dana bersifat subsidi harus mengikuti SE
Dirjen Anggaran No.157/A/2002 yang menyatakan bahwa penyaluran dana
subsidi beasiswa harus dengan LS, tidak menggunakan sistem UYHD. Kalau
dengan sistem UYHD harus ada dispensasi dari Dirjen Anggaran. Dispensasi
tersebut baru keluar tanggal 15 Juli 2004 sehingga berakibat pada
keterlambatan penyaluran dana beasiswa. Sedangkan untuk keterlambatan
penyaluran dana beasiswa sebesar Rp233.100.000,00 untuk periode Juli 2004
142
s.d. Juni 2005 dikarenakan masih adanya beberapa sekolah yang bandel belum
mengambil ke Bank Mandiri walaupun sudah diberitahu dan diberi surat
teguran sampai tiga kali. Namun sampai dengan bulan Mei 2004 sebelum tahun
pelajaran 2004/2005 berakhir penyaluran beasiswa sudah selesai 100%.
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta agar meningkatkan pengawasan pada kegiatan penyaluran
beasiswa bakat dan prestasi serta menegur secara tertulis pemimpin bagian
proyek yang kurang cermat dalam menyusun mekanisme penyaluran beasiswa.
5) Beasiswa Bakat Dan Prestasi Yang Diterima Sekolah Kurang Sebesar
Rp49.650.000,00
Penyaluran beasiswa sebesar Rp4.825.800.000,00 dikerjasamakan
dengan PT Bank Mandiri Cabang Falatehan Kebayoran Baru Jakarta Selatan
dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : tanggal
28 Juli 2004. Dalam perjanjian kerja sama tersebut Pimpinan Bagian Proyek
(Pimbagpro) Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi sebagai pihak pertama
berkewajiban antara lain menyerahkan keseluruhan beasiswa untuk disalurkan
ke penerima beasiswa dan juga daftar alokasi per kabupaten/kota kepada Bank
Mandiri sebagai pihak kedua. Sedangkan Bank Mandiri berkewajiban antara
lain membayarkan beasiswa kepada penerima beasiswa dan memberikan
laporan pertanggungjawaban penyaluran dan penyerapan beasiswa kepada
Pimbagpro.
Rekening penampungan yang digunakan untuk menyalurkan beasiswa
adalah :
a) Rekening nomor 126-00-0426758-8 untuk beasiswa tahap I periode Januari
sampai dengan Juni 2004
b) Rekening nomor 126-00-0434342-1 untuk beasiswa tahap II periode Juli
2004 sampai dengan Juni 2005
Hasil konfirmasi dengan pihak Bank Mandiri diperoleh informasi
bahwa atas kedua rekening tersebut tidak diberikan bunga karena hal tersebut
sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Posisi saldo kedua rekening tersebut
pada tanggal 23 Desember 2005 sebesar nol (0) dan status kedua rekening
5 Hb.JFT/VII/2004 15/BP2BS/VII/2004
143
tersebut adalah rekening doorman (rekening masih berfungsi meskipun tidak
ada transaksi)
Sekolah yang ditetapkan sebagai penerima beasiswa kemudian
diberikan surat pengantar yang ditandatangani oleh Pemimpin Bagian Proyek
dan petugas dari staf subdinas SMA yang ditunjuk. Dengan menggunakan surat
pengantar tersebut sekolah mengambil beasiswa tersebut di Bank Mandiri
Cabang Falatehan dengan melampirkan :
a) Daftar siswa penerima beasiswa
b) Kartu Tanda Penduduk yang mengambil beasiswa
c) Surat Kuasa dari Kepala Sekolah bila yang mengambil bukan Kepala
Sekolah yang bersangkutan.
Pendistribusian surat pengantar kepada sekolah penerima beasiswa tersebut,
tidak dapat diketahui secara pasti sekolah-sekolah yang telah menerima surat
pengantar tersebut.
Bank Mandiri dalam menyalurkan beasiswa tersebut mengecek
dokumen yang dibawa oleh pengambil beasiswa, jika tanda tangan di surat
pengantar sesuai dengan specimen yang ditentukan dan sesuai dengan daftar
sekolah penerima beasiswa maka Bank memberikan dana beasiswa tersebut
dan mendebetkan transaksi tersebut di Rekening Koran yang digunakan untuk
menyalurkan beasiswa. Pengambil beasiswa kemudian menandatangani buku
bukti pengambilan yang digunakan sebagai laporan bank mandiri kepada
Bagian Proyek Pemberian Beasiswa.
Berdasarkan pengujian lebih lanjut terhadap daftar sekolah penerima
beasiswa, buku pengambilan beasiswa dari bank, rekening penampungan dan
hasil konfirmasi dengan sekolah penerima diperoleh informasi sebagai berikut: No. Uraian Nilai
(Rp) Keterangan
1. Daftar sekolah penerima beasiswa umum Tahap I untuk tingkat SMA wilayah Jakarta Barat kurang satu sekolah.
900.000 Seharusnya 47 sekolah tercatat hanya 46 sekolah
2. Duplikasi pencatatan sekolah penerima
TAHAP I a. SMA Kemala Bhayangkari I dan SMA Kemala Bhayangkara I TAHAP II a. SMA Tunas Karya untuk wilayah Jakarta Utara
900.000
1.800.000
a. Data statistik sekolah yg dikeluarkan DIKMENTI menunjukkan tidak ada nama SMA Kemala Bhayangkara I a. Data statistik sekolah yg dikeluarkan DIKMENTI menunjukkan hanya ada satu SMA Tunas Karya alamat Jl.Pelepah Kuning–
144
15/BP2BS/VII/20045.Hb.JFT/VII/2004
No. Uraian Nilai (Rp)
Keterangan
b. SMA Damai untuk wilayah Jakarta Barat c. SMA Kemala Bhayangkari I dan SMA Kemala Bhayangkara I d. SMK Angkasa I untuk wilayah Jakarta Timur
1.800.000
1.800.000
1.800.000
b. – c. Data statistik sekolah yg dikeluarkan DIKMENTI menunjukkan tidak ada nama SMA Kemala Bhayangkara I d. Buku Tanda pengambilan beasiswa hanya ada satu (1) bukti pengambilan (Nomor urut 63). Sedangkan SMA Angkasa I dengan nomor urut 66
3. Hasil konfirmasi dengan sekolah menunjukkan jumlah beasiswa yang diterima sekolah kurang dari beasiswa yang disalurkan
39.000.000 Rincian ada di Lampiran 15
4 Beberapa transaksi di rekening Koran tidak ada nama sekolah yang mengambil, yaitu: a. Transaksi tanggal 2 Agustus 2004 rincian transaksi Tarik Tunai b. Transaksi tanggal 11 Agustus 2004 rincian transaksi JT/SMA-TB/P
750.000
900.000
Pada saat dikonfirmasi Bank Mandiri tidak bisa memberi-kan penjelasan yang memadai
JUMLAH 49.650.000
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12
ayat (1) huruf b yang menyatakan bahwa Pelaksanaan anggaran belanja
negara didasarkan atas prinsip efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan
rencana, program/ kegiatan, serta fungsi setiap
departemen/lembaga/pemerintah daerah.
b) Perjanjian Kerjasama antara Pemimpin Bagian Proyek Pemberian Beasiswa
Bakat dan Prestasi DKI Jakarta denga PT Bank Mandiri (PERSERO)
Nomor : tentang Penyaluran Dana Beasiswa Bakat
dan Prestasi Pasal 6 ayat (2) huruf b menyatakan bahwa kewajiban Pihak
Kedua :membayarkan beasiswa kepada penerima beasiswa selama masa
pembayaran
Masalah ini mengakibatkan jumlah beasiswa yang diterima oleh
sekolah kurang dari jumlah beasiswa yang disalurkan sebesar
Rp49.650.000,00, yang disebabkan oleh :
a) Pemimpin dan bendaharawan bagian proyek kurang cermat dalam
menyusun dan melaksanakan mekanisme penyaluran beasiswa dengan tidak
menyalurkan beasiswa tersebut langsung ke rekening siswa atau sekolah.
145
b) Kepala Dinas Dikmenti kurang cermat dalam melakukan pengawasan
terhadap penyaluran beasiswa tersebut.
Atas masalah tersebut Bendaharawan Bagian Proyek Beasiswa Bakat
dan Prestasi TA 2004 menyatakan akan melakukan langkah-langkah perbaikan.
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta agar:
a) Meningkatkan pengawasan atas kegiatan penyaluran beasiswa bakat dan
prestasi,
b) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada pemimpin dan bendaharawan
bagian proyek yang kurang cermat dalam menyusun mekanisme penyaluran
beasiswa
c) Menginstruksikan kepada pemimpin dan bendaharawan bagian proyek
supaya:
(1) mempertanggunjawabkan kekurangan beasiswa yang disalurkan dengan
menyetorkan ke Kas Negara sebesar Rp10.650.000,00 dan memberikan
dana sebesar Rp39.000.000,00 ke sekolah/siswa yang kurang menerima
beasiswa.
(2) memperbaiki mekanisme penyaluran beasiswa yaitu dengan
menggunakan SPM LS sesuai dengan SE Dirjen Anggaran
No.157/A/2002 dan menyalurkan langsung ke sekolah atau siswa
penerima beasiswa.
6) Penyaluran Beasiswa Periode Januari Sampai Dengan Juni Tahun 2004
Pada Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat Dan Prestasi Tahun
Anggaran (TA) 2004 Senilai Rp1.608.600.000,00 Tidak Dilandasi Dengan
Dasar Hukum
Sesuai dengan Daftar Isian Proyek (DIP) Nomor
11.1.02.596818.23.03.01 pada TA 2004 Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi memperoleh anggaran untuk pemberian beasiswa kepada siswa berbakat
dan berprestasi bagi Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,
Sekolah Menengah Umum, Sekolah Kejuruan dan beasiswa khusus bagi siswa
dari daerah terpencil/tertinggal di Provinsi DKI Jakarta sebesar
Rp5.019.740.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp5.017.733.000,00.
146
Dana Beasiswa tersebut langsung diterima oleh Kepala Sekolah dengan tahap
penyaluran sebagai berikut:
a) Tahap pertama, 6 bulan untuk periode Januari s.d Juni 2004 sebesar
Rp1.608.600.000,00
b) Tahap kedua, 12 bulan untuk periode Juli 2004 s.d Juni 2005 sebesar
Rp3.217.200.000,00
Sekolah penerima beasiswa ditetapkan dengan Surat Keputusan yang
diterbitkan bersama oleh Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi dan Dinas
Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta atas nama Gubernur Provinsi DKI
Jakarta. Surat Keputusan tersebut digunakan sebagai dasar untuk pencairan
dana beasiswa. Surat Keputusan yang digunakan oleh Bagian Proyek
Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi TA 2004 adalah :
a) Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 43i/2003 tentang
Pemberian Beasiswa Kepada siswa berbakat dan berprestasi bagi Sekolah
Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum,
Sekolah Kejuruan dan beasiswa khusus bagi siswa dari daerah
terpencil/tertinggal di Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2003 untuk
penyaluran beasiswa tahap pertama.
b) Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 205/2004 tentang
Pemberian Beasiswa Kepada siswa berbakat dan berprestasi bagi Sekolah
Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum,
Sekolah Kejuruan dan beasiswa khusus bagi siswa dari daerah
terpencil/tertinggal di Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2004 untuk
penyaluran beasiswa tahap kedua.
Pengujian lebih lanjut terhadap dua surat keputusan tersebut
menunjukkan penyaluran beasiswa tahap pertama yaitu untuk periode Januari
s.d Juni 2004 tidak mempunyai dasar hukum karena tidak ada satu diktum pun
dalam Surat Keputusan (SK) yang menyebutkan penggunaan anggaran untuk
penyaluran beasiswa periode Januari s.d Juni 2004. Konsideran Memutuskan
diktum keenam pada masing-masing Surat Keputusan tersebut menyatakan:
a) SK Nomor 43i/2003; Biaya Pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada
mata anggaran Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi
Tahun Anggaran 2003 untuk bulan Juli 2003 sampai dengan Desember
2003 pada mata anggaran yang disediakan untuk itu.
147
b) SK Nomor 205/2004; Biaya Pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada
mata anggaran Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi
Tahun Anggaran 2004 untuk bulan Juli 2004 sampai dengan Juni 2005
pada mata anggaran yang disediakan untuk itu.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (2) yang menyatakan Belanja
atas beban anggaran belanja negara dilakukan berdasarkan atas hak dan bukti-
bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran.
Masalah tersebut mengakibatkan terbukanya peluang penyaluran
Beasiswa Bakat dan Prestasi periode Januari sampai dengan Juni tahun 2004
senilai Rp1.608.600.000,00 diterima oleh pihak yang tidak berhak, yang
disebabkan oleh kurangnya pengawasan Kepala Dinas Pendidikan Menengah
dan Tinggi selaku atasan langsung dan kurang cermatnya Pimpinan Bagian
Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi TA 2004 dalam membuat Surat
Keputusan Penetapan Sekolah Penerima Beasiswa.
Atas masalah tersebut bendaharawan bagian proyek atas nama
Pimbagpro Beasiswa Bakat dan Prestasi menanggapi bahwa pelaksanaan
beasiswa periode Januari s.d. Juni 2004 adalah pelaksanaan pemberian
beasiswa lanjutan. Maksudnya siswa penerima beasiswa lanjutan adalah siswa
yang masih dalam kurun waktu tahun pelajaran 2003/2004. Tahun Pelajaran
2003/2004 terhitung mulai Juli 2003 s.d. Desember 2003 dibayarkan oleh
Bagpro pada TA 2003. Kecenderungan Bagpro mengacu pada tahun-tahun
yang lalu untuk melanjutkan penyaluran dana beasiswa periode Januari s.d. 1
Juni 2004 dibayar pada TA 2004 berdasar pada sekolah-sekolah yang telah
dibayarkan sesuai daftar sekolah penerima beasiswa periode Juni s.d. Desember
2003. Keteledoran Pimbagpro karena waktu yang sangat mendesak atas
diterimanya DIP pada bulan Mei 2004, Bagpro tidak merevisi SK bersama
Kepala Dinas Dikmenti dan Kepala Dinas Dikdas. Oleh karena itu
bendaharawan atas nama Pimbagpro mengakui atas kelalaian tersebut tidak
direvisinya (diperpanjang) SK bersama tersebut.
148
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta meningkatkan pengawasan pada kegiatan
penyaluran beasiswa bakat dan prestasi dan menegur secara tertulis pemimpin
bagian proyek yang kurang cermat dalam membuat Surat Keputusan Penetapan
Sekolah Penerima Beasiswa.
7) Penyaluran Subsidi Uji Produktif Kepada SMK Di Wilayah DKI Jakarta
Dari Dana APBN Sebesar Rp303.305.000,00 Dan APBD Sebesar
Rp2.522.813.000,00 Mengalami Keterlambatan
Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta dalam TA 2004 memberikan
Subsidi Uji Produktif kepada sekolah dalam hal ini Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di wilayah DKI Jakarta. Subsidi tersebut bersumber dari Dana
APBD dan APBN TA 2004 (Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi
Belajar).
Besarnya Dana blockgrant UAN yang berasal dari Dana APBD sebesar
Rp10.457.675.550,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp10.424.215.224,00.
Dari realisasi tersebut, sebesar Rp6.134.029.614,00 merupakan subsidi yang
disalurkan ke SMK se DKI Jakarta. Sedangkan Dana yang berasal dari APBN
untuk SMK sebesar Rp1.796.329.000,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp1.776.913.150,00.
Berdasarkan Surat Kepala Dinas No. 873/SE/2004 tanggal 12 April
2004 perihal Biaya Ujian Akhir Nasional SMA, MA, SMALB dan SMK
Negeri dan Swasta Tahun Pelajaran 2003/2004 ditetapkan bahwa untuk
komponen Ujian Produktif SMK diberikan Subsidi sebesar Rp53.500,00 per
siswa untuk jurusan Teknologi, Rp33.500,00 per siswa untuk Jurusan Bisnis
Manajemen, dan sebesar Rp63.500,00 untuk jurusan Pariwisata. Sedangkan
subsidi Komponen uji produktif dari dana APBN sebesar Rp5.000,00 per siswa
untuk semua jurusan berdasarkan Petunjuk Operasional No. P.04/SPP/N/2004
tanggal 1 Januari 2004. Dari jumlah realisasi penyaluran subsidi ke SMK
tersebut, Subsidi untuk komponen ujian produktif dari dana APBD sebesar
Rp2.522.813.000,00 dan dana APBN sebesar Rp303.305.000,00.
Pelaksanaan Ujian Produktif SMK dilaksanakan pada minggu pertama
bulan Februari 2004 sampai dengan minggu kedua bulan April 2004,
149
sedangkan pendistribusian Subsidi dilaksanakan tanggal 26 April 2004 untuk
Dana APBD dan tanggal 6 Mei 2004 untuk Dana APBN bersamaan dengan
subsidi untuk pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN). Dengan demikian
subsidi untuk uji produktif terlambat diterima oleh sekolah.
Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan:
a) Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 42 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan APBN Pasal 12 ayat (1) pelaksanaan anggaran
belanja negara didasarkan atas prinsip-prinsip efektif, terarah, dan
terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap
departemen/lembaga/pemerintah daerah .
b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang
Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta Pasal 7 menyatakan
bahwa pelaksanaan anggaran belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip
efektif, terarah, dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan,
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
Masalah ini mengakibatkan bantuan dana subsidi sebesar
Rp2.826.118.000,00 (Rp2.522.813.000,00 + Rp303.305.000,00) tidak dapat
dimanfaaatkan tepat waktu oleh sekolah dalam rangka pelaksanaan Ujian
Nasional komponen Produktif, yang disebabkan oleh:
a) Gubernur Provinsi DKI Jakarta terlambat dalam menetapkan Pimbagpro
untuk dana yang bersumber dari APBN, yaitu tanggal 19 April 2004 dan
dalam penetapan SKO untuk dana APBD yaitu tanggal 11 Maret 2004.
b) Pemegang Kas Dinas Dikmenti terlambat dalam mengajukan SPP sehingga
SPM baru terbit tanggal 16 April 2004.
Atas permasalahan tersebut:
a) Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar
menyatakan bahwa keterlambatan tersebut karena SK pengelola Bagian
Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar baru diterima pada tanggal
19 April 2004, sementara uji produktif sudah dilaksanakan pada bulan
Februari 2004.
b) Kepala Bagian Tata Usaha menyatakan bahwa terlambatnya penyaluran
biaya dikarenakan Kepala Bagian TU baru menerima SKO pada bulan
150
Maret 2004 dilanjutkan dengan pengajuan SPP dan SPM, setelah itu baru
pencairan/pendistribusian/penyaluran dapat dilakukan.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti agar:
a) Mengusulkan kepada Gubernur agar penetapan pimbagpro APBN tidak lagi
terlambat.
b) Menegur Pemegang Kas Dinas Dikmenti yang terlambat mengajukan SPP.
8) Pengadaan Buku Pendidikan Luar Sekolah Senilai Rp28.159.931,00 Tidak
Dimanfaatkan Oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Pada TA 2004 Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI
Jakarta mendapatkan alokasi anggaran untuk Proyek Pengembangan
Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Provinsi DKI Jakarta senilai
Rp2.855.440.000,00 terealisasi sebesar Rp2.841.593.880,00 atau 99,52%. Dari
anggaran tersebut, sebesar Rp1.156.141.000,00 merupakan anggaran untuk
pengadaan buku/modul PLS dengan realisasi sebesar Rp1.143.554.280,00 atau
99,00% dari anggaran.
Hasil pemeriksaan fisik pada 4 (empat) Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) dan BP3LS Kebon Jeruk menunjukkan adanya
buku/modul yang belum dimanfaatkan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh
dari pengurus PKBM, dijelaskan bahwa jumlah buku yang melebihi kebutuhan
PKBM dan isi buku/modul yang tidak banyak berubah dari tahun ke tahun
sehingga buku/modul sisa tahun sebelumnya masih bisa digunakan, yang
rinciannya sebagai berikut:
Cek Fisik Buku Yg Tidak Dimanfaatkan
No Nama PKBM Buku Yg Diterima
Nilai @ buku Nilai Unit Rupiah
1 PKBM 15 80 B kls 3 156.821 12.545.680 0 0 60 B kls 1 163.941 9.836.460 0 0 40 B kls 2 137.344 5.493.760 0 0 20 C kls II 154.128 3.082.560 0 0 Sub total 27.875.900 0 0
2 PKBM Budaya 80 B kls 3 156.821 12.545.680 0 0 40 B kls 1 163.941 9.836.460 0 0
Sub total 22.382.140 0 0 3 PKBM Harapan Islam 40 B kls 3 156.821 6.272.840 40 6.272.840
60 B kls 1 163.941 9.836.460 60 9.836.460 40 B kls 2 137.344 5.493.760 40 5.493.760
Sub total 21.603.060 140 21.603.060
151
Cek Fisik Buku Yg Tidak Dimanfaatkan
No Nama PKBM Buku Yg Diterima
Nilai @ buku Nilai Unit Rupiah
4 PKBM Cikini 80 B kls 3 156.821 12.545.680 8 1.254.568 40 B kls 1 163.941 6.557.640 1 163.941 40 B kls 2 137.344 5.493.760 3 412.032 20 A kls V 78.289 1.565.780 8 626.312
Sub total 26.162.860 20 2.456.853 5 BP3LS 20 B kls 1 163.941 3.278.820 20 3.278.820
20 B kls 2 137.344 2.746.880 0 0 20 A kls IV 64.962 1.299.240 3 194.886 20 A kls V 78.289 1.565.780 8 626.312 20 C kls II 154.128 3.082.560 0 0 20 C kls I 167.860 3.357.200 0 0
Sub total 15.330.480 31 4.100.018
TOTAL 113.354.440 191 28.159.931
Porsentase Buku Yang Tidak Digunakan 24,84%
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (1) butir b yang menyatakan
Pelaksanaan anggaran belanja negara didasaarkan atas prinsip efektif, terarah,
terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap
departemen/lembaga/pemerintah daerah.
Masalah ini mengakibatkan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara TA 2004 sebesar Rp28.159.931,00 tidak efektif, yang
disebabkan oleh:
a) Pemimpin Proyek kurang cermat dalam menilai kebutuhan buku/modul
Pendidikan Luar Sekolah.
b) Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi selaku atasan langsung
kurang melakukan pengawasan.
Atas masalah tersebut, Pemimpin Proyek Pengembangan PLS
menanggapi bahwa pengiriman buku ke lokasi kegiatan/Pusat kegiatan Belajar
masyarakat (PKBM) adalah sesuai dengan alokasi kegiatan pada PKBM
tersebut. Program-program pendidikan luar sekolah kebanyakan berkelanjutan.
contoh tahun lalu Paket B kelas 1, tahun sekarang Paket B kelas 2 dan
seterusnya. Buku dan modul yang masih ada di PKBM akan diadakan
pendataan ulang dan akan didistribusikan ke PKBM yang masih membutuhkan.
152
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti untuk menegur
Pemimpin Proyek Pengembangan PLS yang kurang cermat dalam menilai
kebutuhan buku atau modul PLS dan agar dimasa yang akan datang melakukan
analisa kebutuhan PKBM sebelum melakukan pengadaan dan pendistribusian
buku/modul.
9) Pemberian Subsidi BOMM Pada Proyek Peningkatan Mutu SMU Tidak
Efektif Sebesar Rp173.316.250,00
Dalam rangka memotivasi sekolah untuk melakukan reformasi diri,
pada Tahun Anggaran (TA) 2004 Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta melalui Proyek Peningkatan Mutu SMU, dengan sumber
Dana Dekonsentrasi memberikan subsidi Bantuan Operasional Manajemen
Mutu (BOMM) dengan anggaran sebesar Rp6.000.000.000,00 dan telah
direalisasikan sebesar 100%.
Peruntukan dana BOMM adalah untuk membiayai kegiatan-kegiatan
peningkatan mutu yang diklasifikasikan dalam program wajib dan program
pilihan. Program wajib yang harus dilaksanakan sekolah penerima BOMM
terdiri dari kegiatan-kegiatan dalam rangka implementasi kurikulum 2004 dan
program pembekalan kecakapan hidup (life skill), antara lain peningkatan
kompetensi guru, penyusunan silabus dan perangkat Penilaian Berbasis
Kompetensi (PBK). Sedangkan program pilihan terdiri dari kegiatan-kegiatan
dalam rangka pelaksanaan school based management seperti kegiatan
pengembangan model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan,
pengembangan kreativitas siswa, pendayagunaan laboratorium, peningkatan
sistem administrasi sekolah, dan peningkatan kemampuan tenaga administrasi,
laboran, dan pustakawan. Sekolah harus mengalokasikan dana minimal 50%
dari jumlah dana BOMM untuk program wajib.
Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap 64 (enam puluh empat)
sekolah dari total 120 (seratus dua puluh) sekolah menunjukkan bahwa terdapat
15 sekolah penerima BOMM yang belum menyerahkan surat
pertanggungjawaban (SPJ) ke Dinas Dikmenti secara lengkap senilai
Rp240.572.258,00. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa terdapat
penggunaan dana yang tidak sesuai dengan pedoman penggunaan dana BOMM
153
pada 20 sekolah senilai Rp128.410.650,00, yaitu kegiatan di luar program
wajib dan program pilihan yang ditentukan dengan rincian sebagai berikut. No. Kegiatan Nilai (Rp)
1 SMA Teladan Jakarta Selatan a. Biaya transport ke kuala lumpur, bangkok, singapura 3.500.000,00 b. Subsidi kegiatan Idul Qurban 1.500.000,00 2. SMAN 77 Jakarta Pusat a. Pembelian TV 6.800.000,00 b. Pembelian DVD Player 2.145.000,00 c. Pembelian Almari Besi 3.900.000,00 3. SMAn 71 Jakarta Timur a. kegiatan outbond guru dan karyawan 21.975.000,00 4. SMA Islam Tambora Jakarta Barat a. Tour ke Cipayung, Puncak 3.150.000,00 b. Bantuan kepada masyarakat yang tidakbisa membaca 300.000,00 5. SMAN 76 Jakarta Timur a. Peringatan hari besar Islam 2.500.000,00 b. Perbaikan Taman 700.000,00 6. SMA PGRI 14 Jakarta Pusat a. Transport pengawas ulangan semester 1 kelas X 280.000,00 b. Transport panitia ulangan semester 1 700.000,00 c. pengolahan nilai semester 1 300.000,00 7. SMAN 57 Jakarta Barat a. Kegiatan peringatan hari besar Islam 1.000.000,00 8. SMA Yapermas Jakarta Pusat a. Karya Wisata ke TMII 8.745.500,00 9 SMA Triguna Jakarta Selatan a. Pemasangan Kabel Vision 630.000,00 10. SMAN 41 Jakarta Utara a. Peringatan hari besar Islam 3.000.000,00 11. SMAN 105 a. ATK Pendalaman Materi Kelas 3 5.600.000,00 12. SMA Bunda Kandung Jakarta Selatan a. Penggandaan Bahan Pendalaman Materi dan Try Out 4.411.000,00 b. Peringatan hari besar Islam 1.416.100,00 13. SMA Dharma Karya Jakarta Selatan a. Bimbingan Belajar 2.388.250,00 14 SMA Trisoko Jakarta Timur a. Transport Pendalaman Materi 860.000,00 b. Perbaikan Bangunan 1.067.000,00 15 SMA Adi Luhur Jakarta Timur a. Penambahan Materi Pelajaran 10.260.000,00 b. Try out 3.771.500,00 16. SMA Kartika XI-1 a. Naskah Try Out 5.100.000,00 b.Pembuatan Kartu Soal Ulangan Semester 2 5.100.000,00 17. SMAN 16 Jakarta Barat a. Pelaksanaan Try Out 2.225.000,00 18. SMA Budi Waluyo Jakarta Selatan a. Pendalaman Materi 6.687.500,00 b. Try Out 970.000,00 19 SMA Advent Salemba Jakarta Pusat a. Peningkatan NEM dan UAN 8.600.000,00 20. SMAN 20 Jakarta Pusat a. Bimbingan Belajar Primagama 8.828.800,00 Total 128.410.650,00
154
Di samping itu, hasil pemeriksaan juga menunjukkan 10 sekolah
mengalokasikan dana BOMM kurang dari 50% untuk program wajib dan lebih
dari 50% untuk program pilihan. Adapun rincian kesalahan peruntukan tersebut
adalah sebagai berikut. Alokasi Dana untuk Program Pilihan No Sekolah
Realisasi Batas maksimum Kesalahan
Peruntukan 1. SMAN 70 Jakarta Selatan 30.351.750,00 25.000.000,00 5.351.750,00 2. SMA Muhammadiyah 14
Jakarta Pusat 36.140.000,00 25.000.000,00 11.140.000,00
2. SMA Tunas Harapan
Jakarta barat 28.751.000,00 25.000.000,00 3.751.000,00
3. SMA Islam Said Na’um 27.615.000,00 25.000.000,00 2.615.000,00 4. SMA PGRI 4 Jakarta Timur 30.671.850,00 25.000.000,00 5.671.850,00 5. SMA Triguna Jakarta
Selatan 27.673.000,00 25.000.000,00 2.673.000,00
6. SMA 28 oktober 1928
Jakarta Selatan 28.757.000,00 25.000.000,00 3.757.000,00
7. SMAN 59 Jakarta Timur 26.763.500,00 25.000.000,00 1.763.500,00 8. SMA Budhi Warman 1
Jakarta Timur 26.412.500,00 25.000.000,00 1.412.500,00
9. SMA Eka Sakti Jakarta Barat 30.420.000,00
25.000.000,00 5.420.000,00
10. SMAN 25 Jakarta Pusat 26.350.000,00 25.000.000,00 1.350.000,00 Jumlah 44.905.600,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
a. Pedoman Pelaksanaan Blockgrant 2004 yang menyatakan bahwa:
1) penggunaan dana BOMM ditentukan minimal 50% untuk program
wajib dan sisanya untuk program pilihan.
2) Peruntukkan dana block grant tidak dibenarkan untuk hal-hal yang tidak
sesuai dengan pemanfaatan, seperti:
(a) Korupsi, manipulasi, pemberian upeti, atau pemotongan dalam
betuk apapun, dengan alasan apapun, oleh siapapun, sehingga dana
block grant diterima secara utuh.
(b) Membiayai kegiatan bimbingan belajar atau belajar tambahan, pra
UMPTN yang biasa dilakukan di luar jam sekolah.
(c) Pemberian beasiswa dengan block grant BIS RKB, BIS Mutu,
BOMM, BIS USB, BBE LS
(d) Simpan Pinjam
(e) Tambahan gaji guru/karyawan
(f) Investasi, misalnya untuk membeli ternak dengan maksud neraih
keuntungan dan sebagainya
155
(g) Perjalanan dinas yang tidak berkaitan langsung dengan
program/kegiatan block grant
(h) membiayai kegiatan di luar program kerja yang sudah disepakati.
b. Keputusan Presiden RI No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Pasal 13 ayat (1) butir a : “Atas
beban anggaran belanja negara tidak diperkenankan melakukan
pengeluaran untuk keperluan perayaan atau peringatan hari besar, hari raya
dan hari ulang tahun departemen/lembaga/pemerintah daerah.“
Masalah ini mengakibatkan pengeluaran dana sebesar
Rp173.316.250,00 (Rp128.410.650,00 + 44.905.600,00) tidak memberikan
manfaat yang optimal yang disebabkan pimpinan proyek peningkatan mutu
SMU kurang melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pemanfaatan
dana BOMM.
Mengenai hal tersebut Pihak Pengelola Proyek menjelaskan bahwa atas
pemberian bantuan/subsidi tersebut telah dilakukan review dan evaluasi, namun
masih terdapat sekolah yang kurang cermat dalam pengelolaan dana bantuan
tersebut.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada
Pemimpin Proyek Peningkatan Mutu SMU untuk melakukan pemantauan dan
pengawasan terhadap pemanfaatan dana BOMM.
10) Pengadaan Buku Pelajaran Paket C Kelas 3 Senilai Rp80.000.000,00
Tidak Dilaksanakan
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta pada TA
2004 menganggarkan Kegiatan Pendidikan Kesetaraan sebesar
Rp1.155.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.073.443.700,00 atau 92,94%
dari anggaran.
Pemegang Kas Cabang kemudian menyusun rencana anggaran belanja
yang ditandatangani oleh Kepala Subdis Pendidikan Luas Sekolah, dari
anggaran tersebut dialokasikan sebesar Rp80.000.000,00 untuk pengadaan
buku pelajaran paket C Kelas 3.
156
Pengujian lebih lanjut terhadap realisasi anggaran menunjukkan bahwa
pelaksanaan pengadaan buku pelajaran paket C kelas 3 sebesar
Rp80.000.000,00 tersebut tidak dilaksanakan oleh Subdis Pendidikan Luar
Sekolah. Tidak terlaksananya pengadaan tersebut dikarenakan tidak ada alokasi
biaya untuk pelelangan.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta Nomor 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pasal 7 butir b yang menyatakan
Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip efektif, terarah
dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta fungsi setiap
Unit/Satuan Kerja.
Masalah ini mengakibatkan dana pengadaan buku pelajaran kejar paket
C setara SMU kelas 3 senilai Rp80.000.000,00 belum dapat dimanfaatkan yang
disebabkan oleh Kepala Subdis Pendidikan Luar Sekolah kurang cermat dalam
melakukan perencanan, pemantauan dan pengawasan.
Atas permasalahan tersebut Kepala Subdis Pendidikan Luar Sekolah
(PLS) Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta
menanggapi bahwa pengadaan buku tersebut tidak dapat dilaksanakan karena
tidak tersedianya biaya lelang dan pengumuman lelang di surat kabar pada
DASK akhir.
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi agar menegur secara tertulis Kepala Subdis PLS yang tidak cermat
dalam melakukan perencanaan, pemantauan dan pengawasan, dan dimasa yang
akan datang agar lebih cermat dalam melakukan perencanaan, pemantauan dan
pengawasan.
11) Penyaluran Bantuan Penyelenggaraan Kejar Paket C dan Kursus Pada
Subdis Pendidikan Luar Sekolah TA 2004 Tidak Sesuai Dengan
Ketentuan Senilai Rp2.199.368.700,00
Subdinas Pendidikan Luar Sekolah (PLS) pada Dinas Pendidikan
Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta TA 2004 mendapatkan alokasi
anggaran sebesar Rp4.182.590.000,00 terealisasi sebesar Rp4.101.034.700,00
157
atau 98,05% dari anggaran. Pada Subdinas PLS terdapat kegiatan
penyelenggaraan pendidikan kesetaraan (Kejar Paket C) dan kursus-kursus
ketrampilan dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Anggaran Realisasi % No (1) (2) (3) (3)/(2)
1 Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket C Kelas 1 164.050.000 163.455.200 Kejar Paket C Kelas 2 254.000.000 253.038.500 Kejar Paket C Kelas 3 646.875.000 566.875.000
Sub Total 1.064.925.000 983.368.700 92,34 2 Pendidikan Ketrampilan Di PKBM
Pendidikan Ketrampilan Tingkat Terampil 396.500.000 396.500.000 Pendidikan Ketrampilan Di PKBM 453.500.000 453.500.000
Sub Total 850.000.000 850.000.000 100,00
3 Peningkatan Pengetahuan & Ketrampilan Wanita
Pendidikan Ketrampilan Tingkat Terampil 316.000.000 316.000.000 Pendidikan Ketrampilan Tingkat Mahir 50.000.000 50.000.000
Sub Total 366.000.000 366.000.000 100,00
TOTAL 2.280.925.000 2.199.368.700 96,42
Mekanisme Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan dan Kursus
tersebut dimulai dengan usulan dari Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah
(PLS) Sudin Dikmenti di Kotamadya di wilayahnya masing-masing
berdasarkan proposal-proposal dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM). Kemudian berdasarkan usulan tersebut ditetapkan Surat Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta tentang
penyelenggaraan pendidikan kesetaraan dan kursus pada masing-masing
PKBM yang ditunjuk. Penyaluran bantuan penyelenggaraan pendidikan
kesetaraan dan kursus didasarkan pada Surat Keputusan tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Surat Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa,
Surat Keputusan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena
Surat Keputusan tersebut ditandatangani oleh Kepala Subdis PLS atas nama
Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.
Sedangkan berdasarkan keterangan dari Bagian Tata Usaha yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan urusan surat-menyurat dan kearsipan diketahui
bahwa tidak ada Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
158
Provinsi DKI Jakarta tentang pendelegasian wewenang untuk menandatangani
naskah yang bersifat substantif atas nama Kepala Dinas.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 116 Tahun 2002 tentang
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Pasal 12 ayat (7) yang menyatakan bahwa pimpinan Dinas
Daerah atau Lembaga Teknis Daerah dapat mendelegasikan
penandantanganan naskah dinas yang bersifat substantif atas nama
Pimpinan Dinas Daerah atau Lembaga Teknis Daerah kepada Pejabat
Struktural yang menangani bidang substantif yang ditunjuk, pendelegasian
wewenang dibuat secara tertulis dengan keputusan Pimpinan Dinas Daerah
atau Lembaga Teknis Daerah.
b) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI
Jakarta Nomor: 03a Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Belanja Langsung di Lingkungan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2004 Pasal 6 ayat (1) c yang
menyatakan bahwa untuk membentuk Perangkat Organisasi Pelaksanaan
Kegiatan Non Fisik, Pengguna Anggaran Cabang mengajukan perbal Surat
Keputusan/Surat Tugas Kepanitiaan dengan pemaraf serta Kepala Bagian
Tata Usaha untuk selanjutnya ditandatangani oleh Kepala Dinas Dikmenti.
Masalah tersebut mengakibatkan berpotensi terjadi penyimpangan
pengeluaran dana bantuan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan dan kursus
sebesar Rp2.199.368.700, yang disebabkan oleh:
a) Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta
kurang cermat dalam melakukan pengawasan.
b) Kepala Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Menengah
dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta melampaui wewenang dalam
penandatanganan naskah dinas yang bersifat substantif.
Atas masalah tersebut, Kepala Subdis PLS menanggapi bahwa Kepala
Subdis PLS menandatangani Surat Keputusan Penyelenggaraan berdasarkan
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI
Jakarta Nomor: 03a Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Belanja Langsung di Lingkungan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
159
Provinsi DKI Jakarta Pasal 2 ayat (1) Kewenangan Pendelegasian bahwa untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan, Kepala Dinas Dikmenti Provinsi DKI
Jakarta mendelegasikan sebagaimana kewenangannya kepada Kepala bagian
Tata Usaha, Kepala Sub Dinas dan UPT yang dibantu oleh beberapa pembantu
kas cabang. Dalam hal ini, Kasubdis PLS mengakui tidak cermat bahwa untuk
itu telah diatur pada pasal 6 ayat 1 poin C.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti agar lebih cermat
melakukan pengawasan dan menegur secara tertulis Kepala Subdis PLS yang
telah melampaui wewenang dalam penandatanganan naskah dinas yang bersifat
substantif dan menginstruksikan agar di masa yang akan datang melaksanakan
prosedur penandatanganan naskah dinas dengan konsisten sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
12) Pembangunan SMAN 85 Jakarta Senilai Rp7.506.788.000,00 Tidak Dapat
Diselesaikan Sesuai Rencana
Pembangunan Unit Gedung Baru SMAN 85 dilaksanakan oleh PT
Permata Dwilestari berdasarkan Surat Perjanjian No. 2539/1.712.35 tanggal 31
Agustus 2004 dengan nilai kontrak sebesar Rp7.506.788.000,00. Jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan direncanakan selama 106 hari kalender, terhitung sejak
tanggal 31 Agustus sampai dengan 14 Desember 2004. Sampai dengan
berakhirnya TA 2004, pembangunan SMAN 85 Jakarta tidak dapat
diselesaikan karena adanya penolakan warga di sekitar lokasi pembangunan
atas dibangunnya gedung sekolah baru SMAN 85. Pada awalnya lahan yang
akan digunakan unuk pembangunan sekolah ini, sesuai dengan surat
Walikotamadya Jakarta Barat tanggal 24 Maret 2004 Nomor 950/1.711.15,
adalah tanah fasos/fasum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terletak
di Blok G VII Perumahan Taman Kebon Jeruk, Kelurahan Srengseng,
Kecamatan Kembangan Kotamadya Jakarta Barat seluas +5.180 m2. Meskipun
telah dilakukan sosialisasi, masyarakat di sekitar lokasi itu keberatan dengan
pembangunan sekolah tersebut dengan alasan khawatir akan dampak negatif
dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah negeri seperti tawuran dan
penyalahgunaan narkoba. Melalui surat yang ditujukan kepada Gubernur DKI
Jakarta Nomor 279/IKJ-SK/DIR/V/2004 tanggal 12 Mei 2004 dan surat yang
160
ditujukan kepada Walikotamadya Jakarta Barat Nomor 294/IKJ-
SK/DIR/IX/2004 tanggal 27 September 2004, PT Interkon Kebon Jeruk selaku
pengembang yang mengelola lingkungan perumahan Taman Kebon Jeruk
memberitahukan keberatan warga tersebut dan mengusulkan lokasi alternatif
yaitu di lahan fasos/fasum seluas +4.506 m2 yang terletak di blok U-VIII
Perumahan Taman Kebon Jeruk. Lokasi tersebut disetujui oleh Sekretaris
Daerah, atas nama Gubernur DKI Jakarta melalui surat Nomor 1697/-076.98
tanggal 7 Juli 2005.
Karena sampai akhir TA 2004 kegiatan pembangunan SMAN 85 belum
selesai, maka Gubernur DKI Jakarta melalui Keputusan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta Nomor 383/2005 tentang Penetapan Kegiatan Lanjutan (Carry
Over) Tahun Anggaran 2004 Pada Unit/Satuan Kerja Di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan bahwa
pembayaran atas kegiatan Pembangunan Gedung Baru SMAN 85 dibebankan
pada DASK Tahun Anggaran 2005.
Kondisi tersebut tidak sesuai Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7: Pelaksanaan anggaran
belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.
d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan
kemampuan/potensi daerah.
Akibat keterlambatan ini maka pada Tahun Anggaran 2004, SMAN 85
belum bisa menggunakan gedung baru yang lebih baik dibandingkan dengan
gedung yang saat ini digunakan, yang disebabkan oleh Kepala Dinas Dikmenti
kurang cermat dan kurang matang dalam perencanaan. Dalam perencanaan
Pembangunan SMUN 85 Jakarta, Dinas Dikmenti kurang berkoordinasi dengan
PT Interkon Kebon Jeruk selaku pengembang yang mengelola lingkungan
161
perumahan Taman Kebon Jeruk, dimana lokasi pembangunan berada. Dinas
Dikmenti juga kurang memperhatikan keberatan warga yang disampaikan PT
Interkon Kebon Jeruk melalui surat No. 279/IKJ-SK/DIR/V/2004 tanggal 12
Mei 2004 dan tetap melakukan proses pelelangan yang menghasilkan Surat
Perjanjian No. 2539/1.712.35 tanggal 31 Agustus 2004.
Atas hal tersebut, Kasubdis Sarprasdik menanggapi sebagai berikut:
a) Rencana Pembangunan gedung SMAN 85 Jakarta yang terletak di
Perumahan Taman Kebon Jeruk Blok G 7 Srengseng Jakarta Barat diawali
dengan sosialisasi pembangunan gedung kepada warga sekitar lokasi dan
unsur terkait di lingkungan Pemda DKI Jakarta yang menghasilkan
beberapa kesepakatan diantaranya perubahan design letak bangunan,
pembuatan dinding tembok pagar keliling, pembuatan akses jalan masuk.
b) Pada saat pihak kontraktor memulai kegiatan persiapan dilokasi dengan
membangun bedeng, warga justru menolak adanya kegiatan pelaksanaan
pembangunan dimaksud. Atas peristiwa tersebut, telah dilakukan beberapa
sosialisasi terhadap warga di sekitar lokasi agar pembangunan SMAN 85
Jakarta segera dapat dilaksanakan. Meskipun demikian, warga sekitar
lokasi tetap menolak pembangunan di lokasi awal.
c) Dengan pertimbangan gedung SMAN 85 yang lama sudah benar-benar
tidak layak dan kontrak pekerjaan berakhir tanggal 14 Desember 2004,
Dinas Dikmenti menggunakan sisa waktu dengan mengerjakan persiapan
dan struktur, yang selanjutnya kegiatan berikutnya diusulkan untuk di-carry
over-kan pada TA 2005.
d) Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 383/2005
tanggal 3 Maret 3005 tentang Penetapan Kegiatan Lanjutan (Carry Over)
Tahun Anggaran 2004 Pada Unit/Satuan Kerja di lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, Pembangunan gedung SMAN 85 dialihkan ke lokasi
fasum/fasos Blok U.VIII Perumahan Taman Kebon Jeruk pada Tahun
2005. Pembangunan gedung SMAN 85 selesai 100% pada tanggal 12
Desember 2005.
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Dikmenti menginstruksikan
kepada Kepala Sub Dinas Sarprasdik dalam pelaksanaan selanjutnya dilakukan
perencanaan matang sebelum menentukan lokasi pembangunan sekolah.
162
13) Pengadaan Meubelair Senilai Rp208.751.100,00 Tidak Dimanfaatkan
Sesuai Peruntukannya
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi pada TA 2004 melakukan
pengadaan meubelair yang berupa kursi siswa, meja siswa, meja kursi guru
kelas, lemari kelas, dan white board. Meubelair tersebut diadakan untuk
memenuhi kebutuhan kelas dalam sekolah bersangkutan.
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan meubelair senilai
Rp208.751.100,00 yang tidak digunakan untuk keperluan kelas. Adapun
jumlah meubelair tersebut adalah sebagai berikut. No. Jenis Meubelair Jumlah
Pengadaan Jumlah Yang
Digunakan Di kelas
Jumlah Yang Tidak
Digunakan di Kelas
Harga satuan Nilai ketidak- Efektivan
SMAN 71 1 Kursi Siswa 1.080 912 168 272.000,00 45,696,000.00 2 Meja Siswa 1.080 915 165 484.000,00 79,860,000.00 3 Meja-kursi guru 27 22 5 1.580.000,00 7,900,000.00 4 Lemari Kelas 27 22 5 1.885.000,00 9,425,000.00 5 Whiteboard 27 22 5 640.000,00 3,200,000.00 SMAN 50 1 Kursi Siswa 960 913 47 268.450,00 12,617,150.00 2 Meja Siswa 960 910 50 476.770,00 23,838,500.00 3 Meja-kursi guru 24 23 1 1.557.700,00 1,557,700.00 4 Lemari Kelas 24 23 1 1.856.500,00 1,856,500.00 5 Whiteboard 24 23 1 631.000,00 631,000.00 SMAN 87 1 Kursi Siswa 240 225 15 273.180,00 4,097,700.00 2 Meja Siswa 240 226 14 485.175,00 6,792,450.00 3 Meja-kursi guru 6 6 0 1.585.250,00 - 4 Lemari Kelas 6 0 6 1.879.850,00 11,279,100.00 5 Whiteboard 6 6 0 642.150,00 - JUMLAH 1 Kursi Siswa 230 62,410,850.00 2 Meja Siswa 229 110,490,950.00 3 Meja-kursi guru 6 9,457,700.00 4 Lemari Kelas 12 22,560,600.00 5 Whiteboard 6 3,831,000.00 208,751,100.00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:
Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
(1) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
163
(2) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
(3) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.
(4) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan
kemampuan/potensi daerah.
Masalah tersebut mengakibatkan pengadaan meubelair senilai
Rp208.751.100,00 tidak efektif, yang disebabkan Kepala Dinas Dikmenti tidak
cermat dalam melakukan perencanaan.
Atas masalah tersebut Kepala Subdinas Sarprasdik menanggapi bahwa
kebutuhan meubelair untuk unit gedung baru SMAN 71, SMAN 50, SMAN 87
dihitung berdasarkan jumlah kelas dari tipe gedung sekolah tersebut,
pembangunan gedung baru SMA/SMK Negeri bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas sehingga jumlah pengadaan meubelair disesuaikan
dengan jumlah ruang belajar.
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Dikmenti menegur secara
tertulis kepada Kepala Sub Dinas Sarprasdik yang kurang cermat dalam
melakukan perencanaan dan untuk kegiatan berikut lebih cermat dalam
melakukan analisis kebutuhan SMA/SMK sebelum melakukan pengadaan
barang/jasa.
14) Pengadaan Alat Pendidikan SMK Tidak Efektif Sebesar Rp135.566.000,00
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta TA 2004
melaksanakan pengadaan alat pendidikan SMK yang pelaksanaannya dilakukan
oleh Subdis SMK. Adapun anggaran untuk pengadaan alat pendidikan tersebut
termasuk dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
No Jenis Peralatan Anggaran SUBDIS SMK 1 Kegiatan Peralatan a. Mesin Perkakas Minitum Lathe Center Machine 1.500.000.000,00 b. Tehnik Informasi Komersial SMKN 26 1.000.000.000,00 c. Tehnik Otomotif SMKN 56 2.000.000.000,00 d. Tehnik Instalasi Listrik SMKN 5 1.000.000.000,00 e. Tehnik Instalasi Listrik SMKN 4 500.000.000,00 f. Tehnik Tempa dan Cor SMKN 58 1.000.000.000,00 g. Personal Komputer Akuntansi 2.000.000.000,00
164
h. PLC SMKN 53 500.000.000,00 Jumlah 9.500.000.000,00
Hasil cek fisik juga menunjukkan bahwa peralatan senilai
Rp135.566.000,00 tidak efektif digunakan. Adapun rincian peralatan tersebut
adalah sebagai berikut: No. Jenis Peralatan Harga Kuantitas Nilai Keterangan
SUBDIS SMK
1. SMKN 56
a. Personal Computer Processor Pentium IV/2.4GHz
8,980,000.00 2 17,960,000.00
CPU rusak tak lama
setelah diterima
2. SMKN 26
a. Plotter HP Merk: Hewlett Packard Type: HP-C7770B
37,396,000.00
1 37,396,000.00
Ditukar dengan 2 buah printer HP Deskjet 1180 dan 3 buah computer
b. Motor DC 1 HP UP 3455D
26,736,000.00
1 26,736,000.00 Tidak bisa dipakai krn voltage tdk sesuai
c. Trainer AC Split (Alat Praktek)
10,808,000.00
4 43,232,000.00 Dialihfungsikan sbg AC Ruangan
d. Trainer AC Window ( Alat Praktek)
10,242,000.00
1 10,242,000.00
Dialihfungsikan sbg AC Ruangan
Total Nilai 135.566.000,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:
Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
b. Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
c. Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.
d. Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan
kemampuan/potensi daerah.
165
Masalah tersebut mengakibatkan peralatan tidak efektif senilai
Rp135.566.000,00 yang disebabkan oleh:
a. Kepala Subdis SMK kurang cermat dalam merencanakan kebutuhan
sekolah
b. Panitia pemeriksa barang kurang cermat dalam melakukan pengawasan atas
barang yan dihasilkan rekanan.
Atas masalah tersebut Kepala Seksi Manajamen SMK atas nama
Kepala Subdis Pendidikan SMK menanggapi bahwa panitia pemeriksa barang
tidak cermat dalam serah terima barang dalam pengiriman peralatan.
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada:
a. Kepala Subdis SMK yang kurang cermat dalam perencanaan kebutuhan
sekolah dan dimasa yang akan datang agar lebih cermat dalam melakukan
analisis kebutuhan sekolah.
b. Panitia Pemeriksa Barang agar lebih cermat dalam melakukan pengawasan
terhadap barang yang dihasilkan oleh rekanan.
15) Pengadaan Peralatan Praktek BPPK Tidak Efektif Sebesar
Rp23.966.000,00
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta TA 2004
melaksanakan. Pengadaan Peralatan Praktek BPPK yang pelaksanaannya
dilakukan oleh Subdis SMK dengan anggaran sebesar Rp3.000.000,000.00.
Adapun rincian anggaran tersebut adalah sebagai berikut.
No. Rincian Kegiatan Anggaran 1 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 1 750.000.000,00 2 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 2 750.000.000,00 3 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 3 500.000.000,00 4 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 4 500.000.000,00 5 Peralatan Komputer BPPK 5 500.000.000,00
Total 3.000.000.000,00 Hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan Stabilizer Merk Matsuta
Daya 20KVa, 3 phase senilai Rp23.966.000,00 yang tidak dapat dipakai pada
BPPK 2.
166
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata cara pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:
Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.
d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan
kemampuan/potensi daerah.
Masalah tersebut mengakibatkan peralatan BBPK-2 tidak efektif
sebesar Rp23.966.000,00 yang disebabkan panitia pemeriksa barang kurang
melakukan pengawasan atas barang yang dihasilkan rekanan.
Atas masalah tersebut Kepala Subdis Pendidikan SMK menanggapi
bahwa panitia pemeriksa barang kurang cermat dalam menjalankan tugasnya.
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada Panitia
Pemeriksa Barang agar lebih cermat dalam melakukan pengawasan terhadap
barang yang dihasilkan oleh rekanan.
16) Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Untuk Rintisan SMK
Internasional Sebesar Rp399.450.000,00 Yang Dibuat oleh Sekolah dan
Pemegang Kas Cabang Berbeda
Subdis Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada TA 2004
melaksanakan kegiatan Rintisan SMK Internasional. Setiap wilayah diwakili
oleh satu SMK sesuai daftar berikut: No. Wilayah SMK Yang Ditunjuk 1. Jakarta Utara SMK N 4 2. Jakarta Timur SMK N 26 3. Jakarta Pusat SMK N 27 4. Jakarta Barat SMK N 56 5. Jakarta Selatan SMK N 57
167
Anggaran yang disediakan pada Tahun 2004 untuk pembiayaan
Rintisan SMK Internasional adalah sebesar Rp750.000.000,00. Dalam
pelaksanaan, PKC Subdis SMK menyerahkan pengelolaan dana Rintisan SMK
Internasional kepada Kepala Seksi Manajemen Subdis SMK yang selanjutnya
menyalurkan kepada masing-masing sekolah yang ditunjuk.
Pertanggungjawaban keuangan kegiatan diserahkan oleh masing-masing
sekolah kepada Kepala Seksi Manajemen yang selanjutnya diserahkan kepada
PKC.
Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Dinas Dikmenti atas
penggunaan dana tersebut untuk pembayaran honor dan transport pelaksanaan
kegiatan sebesar Rp306.300.000,00, pembelian Alat Tulis Kantor sebesar
Rp438.700.000,00, dan Biaya cetak bahan Rintisan SMK Internasional sebesar
Rp5.000.000,00.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen SPJ, pihak sekolah
menerima dana sebesar Rp399.450.000,00 yang dirinci sebagai berikut:
No. SMK Yang Ditunjuk Jumlah Diterima 1. SMK N 4 108.000.000,00 2. SMK N 27 108.450.000,00 3. SMK N 56 108.000.000,00 4. SMK N 57 75.000.000,00
Total 399.450.000,00 Berdasarkan SPJ yang disusun oleh pihak sekolah, penggunaan dana
yang diterima sebesar Rp399.450.000,00 ternyata penggunaannya berbeda dari
pertanggungjawaban PKC. Salah satu contoh adalah pertanggungjawaban
penggunaan dana rintisan SMK internasional yang disusun oleh SMK N 27
yang diuraikan dalam tabel berikut. No. Uraian Jumlah 1. Renovasi laundry 9.166.000,00 2. Meja Tata Hidang 5.000.000,00 3. Renovasi bak cuci laundry 5.100.000,00 4. Alat sarana kebersihan 5.000.000,00 5. Tanaman Hias 1.250.000,00 6. Ruang perpustakaan 5.000.000,00 7. Ruang lab Bahasa 5.000.000,00 8. Scanner perpustakaan 500.000,00 9. Lemari Es 1.500.000,00 10. Mesin Stensil 20.000.000,00 11. Kompor gas portable 1.500.000,00 12. Kipas Angin 600.000,00 13. Perbaikan instalasi air laundry 4.252.000,00 14. Perbaikan talang laundry 1.482.000,00 15. Jet pump 2.000.000,00
168
16. Bahan bangunan perbaikan air mancur
6.665.000,00
17. 6 unit komputer pentium 4 24.000.000,00 18. Jet pump 3.500.000,00 19. Bahan bangunan penyekat ruang
kontrol menjadi ruang guru AP 4.679.000,00
20. ATK 2.256.000,00 Total 108.450.000,00
Dengan demikian, SPJ yang disusun PKC dibandingkan dengan SPJ
sekolah, ternyata atas pengeluaran dana yang sama terdapat dua
pertanggungjawaban yang berbeda.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur No. 108
Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta pasal 59 angka (2) yang
berbunyi: Laporan penggunaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggambarkan tentang pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan
realisasi pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja dan
realisasi pembiayaan.
Masalah ini mengakibatkan terbukanya peluang terjadinya
penyimpangan penggunaan dana sebesar Rp399.450.000,00 yang disebabkan
Kapala Seksi Kurikulum dan Sistem Pengujian dan Pemegang Kas Cabang
lalai dalam pertanggungjawaban keuangan serta kurang cermat dalam
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan.
Atas permasalahan tersebut Kepala Seksi Manajemen pada Subdis
SMK menanggapi bahwa Kepala Seksi Manajemen mengakui hal itu dan untuk
selanjutnya akan lebih berhati-hati serta akan meningkatkan pembinaan secara
berkesinambungan kepada pengelola sekolah.
BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan teguran tertulis kepada Kepala
Kurikulum dan Sistem Pengujian dan Pemegang Kas Cabang yang lalai dalam
pertanggungjawaban keuangan dan kurang cermat dalam melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan, dan di masa yang akan datang agar
lebih cermat dalam mempertanggungjawabkan keuangan dan pengawasan atas
pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
169
17) Pelaksanaan Kegiatan Perancangan Software Sebesar Rp46.975.000,00
Tidak Efektif
Dinas Pendidikan dan Menengah (Dikmenti) Provinsi DKI Jakarta
melalui Subdis Darbangdik dalam TA 2004 mengadakan kegiatan
pengembangan SIM dengan anggaran sebesar Rp165.000.000,00 dan telah
direalisasikan sebesar 100%.
Kegiatan tersebut terbagi atas dua kegiatan yaitu, operasional SIM
dengan anggaran Rp118.025.000,00 dan perancangan software dengan
anggaran Rp46.975.000,00. Kedua kegiatan tersebut masing-masing telah
terealisasi sebesar 100%.
Hasil kegiatan pengembangan SIM adalah untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat melalui website Dinas Dikmenti Provinsi DKI
Jakarta.
Kegiatan perancangan software bertujuan untuk membuat tambahan
ruang agar sekolah dapat memiliki akses untuk mengisi sendiri datanya melalui
internet pada website dikmenti yang sebelumnya sudah ada, yaitu
www.dikmentidki.go.id. Data yang diharapkan dapat dimasukkan didalamnya
seperti data identitas sekolah, siswa, guru dll.
Perancangan software dilaksanakan selama tiga bulan yaitu, Maret,
April, Mei dengan menggunakan jasa dua orang tenaga ahli untuk membantu
pelaksanaan kegiatannya.
Untuk dapat melakukan pengisian data tersebut maka sekolah
mengirimkan wakilnya yang akan bertugas sebagai petugas administrasi,
dimana wakil sekolah tersebut akan dilatih dalam sosialisasi pemanfaatan
software. Tiap-tiap sekolah akan mendapat kode login dan password yang
berbeda sehingga hanya sekolah yang bersangkutan yang dapat mengisi dan
mengubah data base sekolahnya. Namun sampai dengan berakhirnya waktu
pemeriksaan, sosialisasi pemanfaatan software belum terlaksana meskipun
hasil dari software tersebut sudah ada. Berdasarkan konfirmasi dari
penanggung jawab dan koordinator pelaksana kegiatan tersebut diperoleh
penjelasan bahwa hasil dari perancangan software belum dapat dimanfaatkan
sebagaimana mestinya karena anggaran yang disediakan tidak cukup, sehingga
sosialisasi kepada sekolah-sekolah menjadi tertunda.
170
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:
Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.
d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan
kemampuan/potensi daerah.
Masalah ini mengakibatkan pengadaan kegiatan perancangan software
pada Dinas Dikmenti TA 2004 sebesar Rp46.975.000,00 tidak efektif, yang
disebabkan oleh Kepala Dinas sebagai pengguna anggaran tidak cermat dalam
merencanakan kelanjutan pemanfaatan hasil software.
Atas masalah tersebut Plh Kasubdis Darbangdik menanggapi bahwa
pelaksanaan sosialisasi telah dilaksanakan pada tanggal 12 dan 13 November
2005 bertempat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan V, Lenteng Agung
Jakarta Selatan.
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta lebih cermat dalam merencanakan kelanjutan
pemanfaatan hasil software dan segera merealisasikan sosialisasi dan pelatihan
bagi penggunaan software.
18) Kegiatan Dalam Key Performance Indicators Senilai Rp1.350.000.000,00
Tidak Terlaksana
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merencanakan dan
menganggarkan kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan menengah dan tinggi
dalam rangka mencapai tujuan, sasaran, dan program yang telah ditentukan.
Kegiatan-kegiatan itu termasuk dalam tanggung jawab Dinas Pendidikan
171
Menengah dan Tinggi dalam rangka mewujudkan layanan pendidikan yang
berkualitas.
Akan tetapi Dinas Dikmenti tidak melaksanakan beberapa kegiatan
yang telah direncanakan pada TA 2004. Kegiatan-kegiatan yang tidak
terlaksana yang masuk dalam Key Performance Indicators yang telah
disepakati BPK-RI dan Dinas Dikmenti adalah sebagai berikut. No. Kegiatan Anggaran
A. SUBDIS SMA
1. Penyusunan dan Penggandaan Buku Glosari Bidang IPS 150.000.000,00
2. Pembinaan Sister School 5 Kotamadya 750.000.000,00
B. SEKSI KEPULAUAN SERIBU
1. Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan SMK Negeri Baru di
Kepulauan Seribu
450.000.000,00
TOTAL 1.350.000.000,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta
No. 108 Pasal 7 yaitu:“ Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas
prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap Unit/Satuan Kerja.
c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.
d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan kemampuan/
potensi Daerah.”
Masalah tersebut mengakibatkan kinerja Dinas Dikmenti dalam rangka
mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas yang terjadi karena Kepala
Dinas Dikmenti kurang cermat dalam perencanaan, pemantauan, dan
pengawasan kegiatan-kegiatan di atas.
Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa waktu pelaksanaan kegiatan
tidak memungkinkan.
172
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta untuk lebih cermat dalam menyusun perencanaan
agar dapat direalisasikan.
19) Bantuan Pendidikan/Sekolah Gratis Bagi Siswa SMA Provinsi DKI
Jakarta Yang Berlatar Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu TA
2004 Yang Diterima Siswa Lebih Kecil Sedikitnya Rp141.372.000,00 Dari
Yang Seharusnya
Dalam rangka melaksanakan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah
(Repetada) Tahun 2004 tentang memperluas kesempatan memperoleh
pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan, Dinas Pendidikan Menengah
dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan
pendidikan/sekolah gratis bagi siswa SMA Provinsi DKI Jakarta yang berlatar
belakang ekonomi orang tua tidak mampu. Anggaran untuk kegiatan tersebut
sebesar Rp1.582.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar 100,00%.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor
2786/2004, besarnya bantuan per siswa adalah Rp2.796.000,00. Akan tetapi
berdasarkan konfirmasi dan Laporan Pelaksanaan Pemberian Bantuan Dan
Biaya Pendidikan/Sekolah Gratis dari beberapa sekolah diketahui bahwa
besarnya bantuan per siswa yang mereka terima adalah Rp2.400.000,00
sehingga bantuan pendidikan/sekolah gratis diterima siswa secara keseluruhan
lebih kecil sedikitnya Rp141.372.000,00 dari yang seharusnya, rinciannya
sebagai berikut.
No SMA
Jumlah Siswa Penerima Beasiswa
Jumlah yang seharusnya diterima per siswa
Jumlah yang senyatanya diterima per siswa Selisih Ketidakefektivan
1 SMAN 20 6 2,796,000.00
2,400,000.00 396,000.00 2,376,000.00
2 SMAN 7 6 2,796,000.00
2,400,000.00 396,000.00 2,376,000.00
3 SMAN 110 7 2,796,000.00
2,400,000.00 396,000.00 2,772,000.00
4 SMAN 89 5 2,796,000.00
2,400,000.00 396,000.00 1,980,000.00
5 SMAN 94 162 2,796,000.00
2,400,000.00 396,000.00 64,152,000.00
6 SMAN 107 5 2,796,000.00
2,400,000.00 396,000.00 1,980,000.00
7 SMAN 102 5 2,796,000.00
2,400,000.00 396,000.00 1,980,000.00
173
8 SMAN 76 5 2,796,000.00
2,400,000.00 396,000.00 1,980,000.00
9 SMAN 111 144 2,796,000.00
2,400,000.00 396,000.00 57,024,000.00
10 SMAN 10 6 2,796,000.00
2,400,000.00 396,000.00 2,376,000.00
11 SMA Bunda Kandung 6
2,796,000.00
2,400,000.00 396,000.00 2,376,000.00
Jumlah 141,372,000.00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 2786/2004 tentang Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Bagi
Siswa Sekolah Menengah Atas Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Yang
Berlatar Belakang Ekonomi Orangtua Tidak Mampu Diktum Keempat:
“Besarnya bantuan biaya pendidikan per siswa sebagaimana tercantum dalam
lampiran III keputusan ini.”
Lampiran III:
Pertelaan Unit Cost Per Siswa Kelas I, Kelas II, dan Kelas III Per Tahun Pada
SMA Negeri Provinsi DKI Jakarta Tahun Pelajaran 2004/2005
No Uraian Kelas I Kelas II Kelas III 1 Sumbangan Anggota Baru
(Iuran Awal Tahun) Rp 900,000.00 Rp - Rp -
2 Iuran Bulanan Rp 744,000.00 Rp 744,000.00 Rp 744,000.00 3 Dana Sosial Rp 60,000.00 Rp 60,000.00 Rp 60,000.00 4 Komputer Rp 180,000.00 Rp 180,000.00 Rp 180,000.00 5 Ulangan Umum Rp 150,000.00 Rp 150,000.00 Rp 150,000.00 6 Laboratorium IPA Rp 180,000.00 Rp 180,000.00 Rp 180,000.00 7 Laboratorium Bahasa Rp 50,000.00 Rp 150,000.00 Rp 150,000.00 8 OSIS Rp 120,000.00 Rp 20,000.00 Rp 120,000.00 9 Perpustakaan Rp 90,000.00 Rp 90,000.00 Rp 90,000.00
10 Kartu Kendali Siswa Rp 15,000.00 Rp 15,000.00 Rp 15,000.00 11 Foto Rp 24,000.00 Rp 24,000.00 Rp 24,000.00 12 Kartu Pelajar Rp 15,000.00 Rp 15,000.00 Rp 15,000.00 13 Kartu Bayaran Rp 12,000.00 Rp 12,000.00 Rp 12,000.00 14 Buku Pedoman Rp 36,000.00 Rp 36,000.00 Rp 36,000.00 15 LKS/Buku/Bahan Ajar Rp 120,000.00 Rp 120,000.00 Rp 120,000.00 16 Ekstrakulikuler Rp - Rp 200,000.00 Rp 200,000.00 17 Pendalaman Materi Rp - Rp 300,000.00 Rp 300,000.00
Jumlah biaya siswa per tahun Rp 2,796,000.00 Rp 2,796,000.00 Rp 2,796,000.00
Masalah ini mengakibatkan hak siswa yang berlatar belakang ekonomi
orang tua tidak mampu senilai Rp141.372.000,00 tidak diterima yang
bersangkutan yang disebabkan oleh:
174
a) Kepala Dinas Dikmenti kurang melakukan pengawasan atas penyaluran
beasiswa sekolah gratis.
b) Pemimpin kegiatan, Pemegang Kas Cabang dan sekolah dalam
menyalurkan dana sekolah gratis lalai dalam melaksanakan tugasnya
Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan:
a) Sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Penyerahan Dana Block Grant
Sekolah Gratis Rp2.796.000,00/per siswa, kwitansi tertanggal 10 Desember
2004.
b) Untuk realisasi tahap I penyerahan dana persiswa Rp2.400.000,00 karena
sambil menunggu buku penetapan dari Sekda Pemda DKI Jakarta.
c) Sesuai dengan Surat Keputusan dari Sekda Provinsi DKI Jakarta No.
2785/2004 tertanggal 22 Desember 2004 mengalokasikan persiswa
Rp2.796.000,00 dan selanjutnya pada tanggal 26 Desember 2004 dilakukan
penyerahan kekurangan biaya tersebut.
d) Jumlah selisih dana yang diterima sekolah dengan yang disalurkan akan
diklarifikasi lebih lanjut.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar:
a) Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan penyaluran dana sekolah
gratis.
b) Menelusuri pengendapan dana bantuan sekolah gratis yang tidak disalurkan
kepada siswa yang berhak dan selanjutnya menginstruksikan kepada pihak
yang bertanggungjawab untuk mengembalikan/menyetorkan kembali dana
yang tidak disalurkan tersebut.
c) Memberikan teguran tertulis kepada pemimpin kegiatan, Pemegang Kas
Cabang dan kepala sekolah atas pelaksanaan penyaluran dana bantuan
sekolah gratis yang tidak sesuai ketentuan.
20) Bantuan Dana Pelaksanaan UAN APBD 2004 Kepada Rayon Kurang
Disalurkan Sebesar Rp12.063.772,00
Bantuan Dana dalam rangka pelaksanaan UAN Tahun Pelajaran
2003/2004 yang diberikan oleh Dinas Dikmenti dari dana APBD TA 2004
175
disalurkan kepada sekolah-sekolah yang meliputi Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada dalam
lingkungan pembinaan Dinas Dikmenti serta Madrasah Aliyah yang berada
dalam lingkungan pembinaan Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi
DKI Jakarta dan ke rayon-rayon.
Besarnya bantuan dana yang disalurkan ke tiap-tiap sekolah dan rayon
ditentukan oleh jumlah siswa peserta UAN dikalikan dengan besarnya satuan
biaya per siswa sebagaimana diatur dalam Surat Kepala Dinas Dikmenti
Nomor 873/SE/2004 tanggal 12 April 2004 perihal Biaya UAN SMA, MA,
SMALB dan SMK Negeri dan Swasta Tahun Pelajaran 2003/2004. Dalam
Surat tersebut diantaranya ditetapkan besarnya blockgrant untuk rayon
SMA/MA/SMK sebesar Rp2.884,00 per siswa.
Dari pemeriksaan atas dokumen penyaluran bantuan dana blockgrant
diketahui bahwa penyaluran dana blockgrant ke rayon hanya untuk rayon SMA
dan SMK. Sedangkan untuk rayon MA tidak ada pembayaran. Besarnya dana
blockgrant untuk Rayon MA (4.183 siswa) sebesar Rp12.063.772,00 (4.183 x
Rp2.884,00).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Bersama Kepala Dinas
Dikmenti dan Kepala Kanwil Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta No.
13 Tahun 2004
No. WJ/4.e/HK.00.5/018/2004
tanggal 2 Maret 2004 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan UAN
SMA/SMALB dan SMK Dalam Lingkungan Pembinaan Dinas Dikmenti, dan
MA Dalam Lingkungan Pembinaan Kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi DKI Jakarta Tahun Pelajaran 2003/2004 Pasal 15 ayat (1) Biaya
pelaksanaan Ujian Nasional untuk SMA/SMALB/MA/SMK dibebankan pada
APBN dan APBD Provinsi DKI Jakarta.
Masalah ini mengakibatkan Dana blockgrant sebesar Rp12.063.772,00
tidak dapat dimanfaatkan oleh Rayon yang berhak dalam rangka pelaksanaan
kegiatan UAN yang disebabkan oleh:
a) Pemegang Kas Cabang Bagian Tata Usaha Dinas Dikmenti kurang cermat
dalam menyalurkan dana blockgrant.
176
b) Kepala Bagian Tata Usaha kurang melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan Kegiatan penyaluran dana UAN.
Mengenai hal tersebut Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Dikmenti
menjelaskan bahwa pihaknya tidak melakukan pembayaran kepada Rayon MA.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada:
a) Kabag TU Dinas Dikmenti untuk lebih melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan penyaluran dana blockgrant.
b) PKC Bagian TU Dinas Dikmenti untuk lebih cermat dalam pelaksanaan
penyaluran dana blockgrant.
21) Penyaluran Bantuan Dana Dalam Rangka Penerimaan Siswa Baru Tahap
II Tidak Tepat Sasaran Sebesar Rp770.623.600,00
Dinas Dikmenti dalam TA 2004 memberikan subsidi kepada SMA dan
SMK negeri di wilayah DKI Jakarta dalam rangka kegiatan Penerimaan Siswa
Baru (PSB) Tahun Pelajaran 2003/2004 dalam bentuk blockgrant. Jumlah
Anggaran blockgrant dalam DASK sebesar Rp3.815.623.600,00 dan telah
direalisasikan sebesar Rp3.815.623.600,00 atau 100%.
Penyaluran dana blockgrant tersebut dilaksanakan dua tahap. Tahap
pertama semua SMA dan SMK negeri diberikan Rp 17.500.000,00 untuk
masing-masing sekolah dan tahap kedua diberikan berdasarkan banyaknya
jumlah siswa yang mendaftar pada sekolah yang bersangkutan dikalikan
dengan biaya satuan yang diperoleh dari saldo anggaran hasil pengurangan
pembayaran tahap pertama dibagi seluruh jumlah calon siswa yang mendaftar
di semua SMA/SMK Negeri. Jumlah dana blockgrant yang telah disalurkan
tahap I sebanyak Rp 3.045.000.000,00 sehingga saldo untuk tahap kedua
sebesar Rp770.623.600,00.
Dari hasil pemeriksaan atas dokumen penyaluran dana blockgrant untuk
tahap kedua diketahui bahwa jumlah calon siswa yang mendaftar yang
tercantum dalam Surat Pertanggungjawaban (SPJ) sebanyak 71.038 siswa.
Dengan jumlah pendaftar tersebut maka besarnya biaya satuan per siswa adalah
Rp10.848,05 (Rp770.623.600,00/ 71.038). Sedangkan berdasarkan dokumen
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengolahan Data PSB Dan Operator Komputer
177
Tahun Pelajaran 2004/2005 yang diterbitkan oleh Dinas Dikmenti dhi. Subdis
Darbangdik diketahui jumlah pendaftar sebanyak 67.250 siswa, dengan biaya
satuan per siswa sebesar Rp 11.459,09 (Rp770.623.600,00/ 67.250).
Dengan membandingkan data pendaftar dalam SPJ dan pendaftar
dalam Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengolahan Data PSB Dan Operator
Komputer Tahun Pelajaran 2004/2005, diketahui bahwa jumlah pendaftar
dalam SPJ untuk masing-masing sekolah lebih banyak dengan biaya satuan
lebih rendah dari yang seharusnya. Sehingga subsidi tahap kedua yang diterima
oleh sekolah tidak sesuai dengan jumlah siswa yang senyatanya mendaftar.
Secara rinci perbedaan data jumlah pendaftar dan jumlah penerimaan
untuk masing-masing sekolah termuat dalam lampiran 16.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi
DKI Jakarta Pasal 7 diantaranya menyebutkan bahwa pelaksanaan anggaran
belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip efektif, terarah, dan terkendali
sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap Unit/Satuan kerja.
Masalah tersebut mengakibatkan Penyaluran dana sebesar
Rp770.623.600,00 kurang memberikan manfaat yang optimal khususnya bagi
sekolah yang menerima bantuan lebih sedikit dari jumlah pendaftar yang
senyatanya yang disebabkan oleh Pemegang Kas kurang mencermati
kebenaran data yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pembayaran.
Mengenai hal tersebut Pihak Dinas Dikmenti menyatakan bahwa
Pemegang Kas semata-mata hanya menggunakan data dari unit lain.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada PKC
Dinas Dikmenti untuk lebih cermat dalam pelaksanaan penyaluran dana
blockgrant.
22) Pengadaan Poster dan Brosur Planetarium Tidak Efektif Sebesar
Rp18.866.730,00
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Planetarium pada TA 2004 melakukan
pengadaan poster dan brosur sebagai sarana promosi. Kegiatan pengadaan
178
poster memiliki anggaran sebesar Rp93.298.000,00 dan telah terealisasi sebesar
99,88%. Sedangkan kegiatan pengadaan brosur memiliki anggaran sebesar
Rp92.000.000,00 dan telah terealisasi sebesar 98,17%.
Pengadaan sarana promosi berupa poster untuk TA 2004 dilaksanakan
oleh CV.Vina Manunggal Jaya dengan SPK No.189/-1.712.35 tanggal 29 Juli
2004 dengan biaya sebesar Rp90.503.325,00. Pekerjaan telah dinyatakan
selesai dan diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima No.234/077.73
tanggal 27 Agustus 2004 dan telah dibayar lunas dengan bukti SPM No
00330592004 tanggal 3 September 2004. Sedangkan pengadaan brosur
dilaksanakan oleh PT Bumi Timur Nusaraya dengan SPK Nomor 188/-
1.712.35 dengan biaya sebesar Rp87.656.250,00. Pekerjaan tersebut telah
dinyatakan selesai dan diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima
No. 217.077.73 dan telah dibayar lunas dengan bukti SPM Nomor
00307962004 tanggal 23 Agustus 2004.
Poster dan brosur tersebut dibagikan kepada para pengunjung
planetarium yang sebagian besar terdiri dari anak-anak sekolah dan kepada
guru sekolah untuk digunakan sebagai bahan ajar.
Hasil cek fisik pada tanggal 24 November 2005 menunjukkan bahwa
terdapat poster dan brosur senilai Rp18,866,730.00 yang belum dibagikan dan
dimanfaatkan dengan rincian sebagai berikut:
Sisa No. Jenis
Jumlah Harga Satuan
Ketidakefektivan
1 Poster 1571 10.755,00 16.896.105,00 2 Brosur Concord 749 1.875,00 1.404.375,00 3 Brosur art paper 151 3.750,00 566.250,00
Jumlah 18.866.730,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7: Pelaksanaan
Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi setiap unit/satuan kerja.
179
Masalah tersebut mengakibatkan pengeluaran dana sebesar
Rp18.866.730,00 tidak memberikan manfaat yang optimal yang disebabkan
Kepala Planetarium kurang cermat dalam perencanaan kebutuhan poster dan
brosur.
Mengenai masalah tersebut pihak UPT Planetarium menyatakan bahwa
adanya sisa poster dan brosur tersebut untuk persediaan awal tahun berikutnya
sambil menunggu pengadaan Tahun Anggaran 2005.
BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada Kepala
Unit Planetarium dan Observatorium untuk menyusun perencanaan kebutuhan
barang dengan cermat.
23) Kesalahan Pemungutan Dan Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai Atas
Pengadaan Modul Pendidikan Kesetaraan Pada Proyek Pengembangan
Pendidikan Luar Sekolah Senilai Rp103.959.480,00
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta pada TA
2004 sesuai dengan Daftar Isian Proyek Nomor SP-DIP:019/XXIII/01/1/--
/2004 memperoleh anggaran untuk pengadaan modul pendidikan kesetaraan
pada Proyek Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) sebesar
Rp1.156.141.000,00 yang telah terealisasi sebesar Rp1.143.554.280,00 atau
98,91% dari anggaran.
Hasil Pemeriksaan lebih lanjut terhadap Harga Perhitungan Sendiri
(HPS) dan Kontrak menunjukkan adanya pemungutan dan penyetoran Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) senilai Rp103.959.480,00 atas penyerahan barang
berupa modul pelajaran setara SD, SMP dan SMU yang dibebaskan dari
pembayaran PPN dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian Nomor Kontrak Pelaksana Anggaran Nilai Kontrak PPN Yg Dipungut
1 Modul Paket B setara SMP Kelas II sebanyak 2380 set
35/PROY.PPLS/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004
CV Menara Agung 329.630.000 326.878.827 29.716.257
2 Modul Paket B setara SMP Kelas III sebanyak 2400 set
35/PROY.PPLS/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004
CV Esha Utama Persada
379.680.000 376.371.534 34.215.594
180
No Uraian Nomor Kontrak Pelaksana Anggaran Nilai Kontrak PPN Yg Dipungut
3 Modul Paket B setara SMP Kelas I sebanyak 2260 set
34/PROY.PPLS/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004
CV Dama Putra Pratama
374.000.000 370.505.619 33.682.329
4 Paket C Setara SMU Kelas I sebanyak 60 set
21 B/Proy.PPLS/SPK/ VIII/ 2004 tgl 12/8/2004
CV Tri Sapta Corporation
10.830.000 10.071.600 915.600
5 Paket A Setara SD Kelas IV sebanyak 60 set
24 a/Proy.PPLS/SPK/ VIII/2004 tgl 18/8/2004
CV Usaha Ampai 4.431.000 3.897.740 354.340
6 Paket C Setara SMU Kelas II sebanyak 220 set
28/Proy.PPLS/BAP/ IX/2004 tgl 16 Agustus 2004
CV Grafikako Cemerlang
34.804.000 33.908.160 3.082.560
7 Paket A Setara SD Kelas V sebanyak 280 set
24 /Proy.PPLS/SPK/ VIII/2004 tgl 19/8/2004
CV Alam Putra Utama 22.736.000 21.920.800 1.992.800
JUMLAH 1.156.111.000 1.143.554.280 103.959.480
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 370/KMK.03/2003 tanggal 21 Agustus 2003 Pasal 5 ayat (1) yang
menyatakan atas impor atau penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf d (dhi buku-buku
pelajaran umum, dimana dalam KMK Nomor 353/KMK.03/2001 dijelaskan
bahwa buku-buku pelajaran umum adalah buku-buku pelajaran pokok,
penunjang dan kepustakaan yang digunakan oleh Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas, Sekolah Luar Biasa, Perguruan Tinggi/Universitas, termasuk Sekolah
Kejuruan, Lembaga Pendidikan Masyarakat di jalur Pendidikan Luar Sekolah
dan Pendidikan Keagamaan mulai Tingkat Dasar sampai dengan Perguruan
Tinggi yang mendukung kurikulum sekolah yang bersangkutan) dibebaskan
dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.
Masalah ini mengakibatkan penggunaan anggaran yang kurang efektif
sebesar Rp103.959.480,00 yang disebabkan oleh panitia lelang, Pimpinan
Proyek dan Bendaharawan Proyek Pengembangan Mutu PLS DKI Jakarta tidak
cermat dalam melaksanakan pemungutan dan penyetoran Pajak Pertambahan
Nilai atas pengadaan modul pendidikan kesetaraan.
181
Atas masalah tersebut, Pemimpin Proyek Pengembangan PLS
menanggapi bahwa pada saat dan sebelum pelelangan Pencetakan Buku Modul
Kesetaraan, Pemimpin Proyek dan Panitia Lelang tidak mengetahui adanya
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 370/KMK.03/2003 tanggal 21 Agustus
2003 tentang Pembebasan Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Bagi Buku-
Buku Pelajaran Untuk Sekolah. Pengadaan Buku Pendidikan Kesetaraan Tahun
2004 adalah penggandaan /pencetakan bukan pengadaan atau beli buku yang
sudah jadi dari penerbit/toko buku. Menurut sepengetahuan Pimpro barang
yang dicetak harus dikenakan Pajak Pertambahan Nilai, sesuai peraturan yang
berlaku dan untuk itu proyek menyetor pajak ke Kas Negara melalui KPKN.
Dengan adanya temuan ini pada masa yang akan datang hal tersebut tidak akan
terjadi lagi.
BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Dikmenti menegur secara
tertulis Pemimpin Proyek dan Bendaharawan Proyek Pengembangan PLS dan
Panitia Lelang yang tidak cermat dalam melaksanakan pemungutan dan
penyetoran Pajak Pertambahan Nilai atas pengadaan modul pendidikan
kesetaraan.
Lampiran 1Proyek SMU Tidak Hemat
A. Untuk Konsumsi Makan
No Uraian waktu porsi Harga (Rp)Jumlah (orang) Jumlah (Rp)
1 Workshop penyusunan proposal dana block grant makan pagi 1 10,95 160 1.752.000makan siang 1 15 160 2.400.000makan malam 1 15 160 2.400.000
6.552.0002 Workshop pengelolaan jaringan internet makan pagi 1 10,95 44 481,8
makan siang 1 15 44 660makan malam 1 15 44 660
1.801.8003 Workshop review proposal dana block grant makan pagi 1 10,95 160 1.752.000
makan siang 1 15 160 2.400.000makan malam 1 15 160 2.400.000
6.552.0004 Workshop MKKS (kepala sekolah) makan pagi 1 10,95 83 908,85
makan siang 1 15 83 1.245.000makan malam 1 15 83 1.245.000
3.398.850
5 Workshop pembinaan kesiswaan&sosialisasi LPIR makan pagi 1 10,99 287 3.154.130makan siang 1 15 287 4.305.000makan malam 1 15 287 4.305.000
11.764.1306 Workshop MKKTU (kepala tata usaha) makan pagi 1 9,95 75 746,25
makan siang 1 15 75 1.125.000makan malam 1 15 75 1.125.000
2.996.250 7 Workshop musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) makan pagi 1 10,95 264 2.890.800
makan siang 1 15 264 3.960.0006.850.800
8 Workshop tim jaringan kurikulum makan pagi 1 10,75 46 494,5makan siang 1 15 46 690makan malam 1 15 46 690
1.874.500 9 Workshop sosialisasi kebijakan makan pagi 1 10,935 39 426,465
makan siang 1 15 39 585makan malam 1 15 39 585
1.596.465TOTAL 43.386.795
b. Untuk konsumsi snack
No Uraian waktu porsi Harga (Rp)Jumlah (orang) Jumlah (Rp)
1 Workshop penyusunan proposal dana block grant snack pagi 1 3 160 480snack siang 1 3 160 480
snack malam 1 3 160 4801.440.000
2 Workshop pengelolaan jaringan internet snack pagi 1 3 44 132snack siang 1 3 44 132
DAFTAR REKAPITULASI PEMBOROSAN KONSUMSI PADA PROYEK PENINGKATAN SMU
Lampiran 1Proyek SMU Tidak Hemat
No Uraian waktu porsi Harga (Rp)Jumlah (orang) Jumlah (Rp)
snack malam 1 3 44 132396
3 Workshop review proposal dana block grant snack pagi 1 3 160 480snack siang 1 3 160 480
snack malam 1 3 160 4801.440.000
4 Workshop MKKS (kepala sekolah) snack pagi 1 3 83 249snack siang 1 3 83 249
snack malam 1 3 83 249747
5 Workshop pembinaan kesiswaan&sosialisasi LPIR snack pagi 1 3 287 861snack siang 1 3 287 861
snack malam 1 3 287 8612.583.000
6 Workshop MKKTU (kepala tata usaha) snack pagi 1 3 75 225snack siang 1 3 75 225
snack malam 1 3 75 225675
7 Workshop musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) snack pagi 1 3 264 792snack siang 1 3 264 792
1.584.0008 Workshop tim jaringan kurikulum snack pagi 1 3 46 138
snack siang 1 3 46 138snack malam 1 3 46 138
414 9 Workshop sosialisasi kebijakan snack pagi 1 3 39 117
snack siang 1 3 39 117snack malam 1 3 39 117
351TOTAL 9.630.000
Lampiran 1Proyek SMU Tidak Hemat
No Uraian Pelaksanaan Nama Hotel Cek outHari Tarif bed Jumlah Hari bed Tarif Charge Jumlah
2 3 4 5 6 7 8 9=(6x7x8) 10 11 12 1314=(10X11x12)
+(11x13) 13=(8-12)1 Penyusunan Rencana Teknis
a Sosialisasi kebijakan 29 juni - 4 Juli 2004 Indra Jaya 14,00 5 25.000 39 4.875.000 4 39 25.000 0 3.900.000 975.000b Workshop penyusunan proposal 10-15 agustus 2004 Mars 91 17,20 5 25.000 160 20.000.000 4 160 25.000 12.500 18.000.000 2.000.000c Workshop review proposal 24-28 agustus 2004 Mars 91 17,20 5 25.000 160 20.000.000 4 160 25.000 12.500 18.000.000 2.000.000
Sub total 15 44.875.000 12 39.900.000 4.975.0002 Pengembangan Kelembagaan
a Workshop MKKS 23-28 November 2004 Mars 91 15,20 6 25.000 83 12.450.000 5 83 25.000 12.500 11.412.500 1.037.500b Workshop jaringan kurikulum dan penilaian 27sept - 2 okt 2004 Jaya Raya 15,20 6 25.000 46 6.900.000 5 46 25.000 12.500 6.325.000 575.000c Workshop kepala TU 4-10 okt 2004 Mars 91 15,20 6 25.000 75 11.250.000 5 75 25.000 12.500 10.312.500 937.500d Workshop pembinaan kesiswaan LPIR 4-9 mei 2004 Mars 91 15,20 6 25.000 287 43.050.000 5 287 25.000 12.500 39.462.500 3.587.500e Workshop jaringan internet 20-25 sept 2004 Indra Jaya 15,00 6 25.000 44 6.600.000 5 44 25.000 0 5.500.000 1.100.000
Sub total 30 80.250.000 25 73.012.500 7.237.500
Total 45 125.125.000 37 112.912.500 12.212.500
Keterangan :1 Check in berlaku mulai pada pukul 14.002 Check out berlaku mulai pukul 13.00/14.003 Kelebihan dari waktu check out akan dikenakan charge 50% (setengah hari) dari tarif hingga batas pukul 18.00 akan dikenakan tarif 1 hari. Hal ini berlaku untuk Hotel Mars 91 dan
Hotel Lembah Nyiur. Sedangkan atas kebijakan pada Hotel Indra Jaya, charge/tarif kelebihan waktu tidak dikenakan.
DAFTAR REKAPITULASI KETIDAKHEMATAN SEWA PENGINAPAN PROYEK SMU
Selisih
1
Realisasi Perhitungan BPK
Lampiran 2Pengadaan LJK UAN
Selisih OENama Barang Jumlah satuaHarga satuan Jumlah harga Volume sat. harga sat.*) Total Harga dgn analisa BPK
1. E5 (LJK) 658.935 lbr 150,00 98.840.250,00 430.422 lbr 99,00 42.611.778,00 56.228.472,00 2. E2 (DPS) 10 box 250.000,00 2.500.000,00 10 box 250.000,00 2.500.000,00 - 3. E3 (Daftar Peserta Tetap) 10 box 375.000,00 3.750.000,00 10 box 375.000,00 3.750.000,00 - 4. E4 (Kartu Legitimasi) 160.000 lbr 100,00 16.000.000,00 130.431 lbr 55,00 7.173.705,00 8.826.295,00 5. Sampul E5 35.000 lbr 300,00 10.500.000,00 35.000 lbr 198,00 6.930.000,00 3.570.000,00 6. Box E5 1.000 box 2.500,00 2.500.000,00 1.000 box 1.914,00 1.914.000,00 586.000,00 7.Amplop 1.500 lbr 500,00 750.000,00 1.500 lbr 330,00 495.000,00 255.000,00 8. Pengadaan Hard disk 2 bh 1.250.000,00 2.500.000,00 2 bh 1.250.000,00 2.500.000,00 - 9. Continuous form 1 ply 20 box 240.000,00 4.800.000,00 20 box 240.000,00 4.800.000,00 - 10. Dakonum 3 ply (Continuos form) 15 box 375.000,00 5.625.000,00 15 box 375.000,00 5.625.000,00 - 11. Cont.form 14 7/8 x 11" 4 ply 20 box 365.000,00 7.300.000,00 20 box 365.000,00 7.300.000,00 - 12. Pengadaan pita Printer dan cartridge 200 bh 30.000,00 6.000.000,00 200 bh 30.000,00 6.000.000,00 - 13. Proses dan cetak DPS 146.430 data 75,00 10.982.250,00 130.431 data 75,00 9.782.325,00 1.199.925,00 14. Proses dan cetak DPT 146.430 data 75,00 10.982.250,00 130.431 data 75,00 9.782.325,00 1.199.925,00 15. Proses dan cetak KPU 146.430 data 100,00 14.643.000,00 130.431 data 100,00 13.043.100,00 1.599.900,00 16. Proses scaning dan pengolahan E5 439.290 data 750,00 329.467.500,00 391.293 data 750,00 293.469.750,00 35.997.750,00 17. Penerimaan dan distribusi laporan 146.430 data 350,00 51.250.500,00 130.431 data 350,00 45.650.850,00 5.599.650,00 18. Proses dan cetak Dakonuan 146.430 data 150,00 21.964.500,00 130.431 data 150,00 19.564.650,00 2.399.850,00 19. Perekaman data peserta 146.430 data 200,00 29.286.000,00 130.431 data 200,00 26.086.200,00 3.199.800,00 20. Pencetakan laporan 146.430 data 300,00 43.929.000,00 130.431 data 300,00 39.129.300,00 4.799.700,00 21. Penerbitan STK 146.430 data 900,00 131.787.000,00 130.431 data 900,00 117.387.900,00 14.399.100,00
805.357.250,00 665.495.883,00 139.861.367,00
PENGADAAN LJK SMASelisih OE
Nama Barang Jumlah satuaHarga satuan Jumlah harga Volume sat. harga sat.*) Total Harga dgn analisa BPK
1. E5 (LJK) 510.000 lbr 150,00 76.500.000,00 435.000 lbr 90,00 39.150.000,00 37.350.000,00 2. E2 (DPS) 10 box 250.000,00 2.500.000,00 10 box 250.000,00 2.500.000,00 - 3. E3 (Daftar Peserta Tetap) 10 box 400.000,00 4.000.000,00 10 box 400.000,00 4.000.000,00 - 4. E4 (Kartu Legitimasi) 150.000 lbr 100,00 15.000.000,00 131.736 lbr 50,00 6.586.800,00 8.413.200,00 5. Sampul E5 30.000 lbr 300,00 9.000.000,00 30.000 lbr 180,00 5.400.000,00 3.600.000,00 6. Box E5 800 box 2.100,00 1.680.000,00 800 box 1.740,00 1.392.000,00 288.000,00 7.Amplop 1.500 lbr 300,00 450.000,00 1.500 lbr 300,00 450.000,00 - 8. Pengadaan Hard disk 2 bh 1.209.972,00 2.419.944,00 2 bh 1.209.972,00 2.419.944,00 - 9. Continuous form 1 ply 20 box 225.000,00 4.500.000,00 20 box 225.000,00 4.500.000,00 - 10. Dakonum 3 ply (Continuos form) 15 box 354.725,00 5.320.875,00 15 box 354.725,00 5.320.875,00 - 11. Cont.form 14 7/8 x 11" 4 ply 20 box 375.000,00 7.500.000,00 20 box 375.000,00 7.500.000,00 - 12. Pengadaan pita Printer dan cartridge 200 bh 30.000,00 6.000.000,00 200 bh 30.000,00 6.000.000,00 - 13. Proses dan cetak DPS 134.650 data 100,00 13.465.000,00 131.736 data 100,00 13.173.600,00 291.400,00
Perhitungan HPS PERHITUNGAN BPK
Perhitungan dalam HPS PERHITUNGAN BPK
Lampiran 2Pengadaan LJK UAN
14. Proses dan cetak DPT 134.650 data 100,00 13.465.000,00 131.736 data 100,00 13.173.600,00 291.400,00 15. Proses dan cetak KPU 134.650 data 100,00 13.465.000,00 131.736 data 100,00 13.173.600,00 291.400,00 16. Proses scaning dan pengolahan E5 403.950 data 750,00 302.962.500,00 395.208 data 750,00 296.406.000,00 6.556.500,00 17. Penerimaan dan distribusi laporan 134.650 data 250,00 33.662.500,00 131.736 data 250,00 32.934.000,00 728.500,00 18. Proses dan cetak Dakonuan 134.650 data 100,00 13.465.000,00 131.736 data 100,00 13.173.600,00 291.400,00 19. Perekaman data peserta 134.650 data 200,00 26.930.000,00 131.736 data 200,00 26.347.200,00 582.800,00 20. Pencetakan laporan 134.650 data 300,00 40.395.000,00 131.736 data 300,00 39.520.800,00 874.200,00 21. Penerbitan STK 134.650 data 900,00 121.185.000,00 131.736 data 900,00 118.562.400,00 2.622.600,00 22. Proses lembar nilai siswa 134.650 data 240,00 32.316.000,00 131.736 data 240,00 31.616.640,00 699.360,00
746.181.819,00 683.301.059,00 62.880.760,00 PPN 10 % 74.618.181,00 68.330.105,90 6.288.076,00 Total 820.800.000,00 751.631.164,90 69.168.836,00
62.880.760,00 69.168.835,10
Lampiran 2Pengadaan LJK UAN
1. Perhitungan Melebihi Standar Harga
Perbandingan OE dengan standar harga sudah termasuk PPN
Nama Barang Jumlah Sat.
Hrg sat dlm HPS (Tmsk
PPN)
hrg sat. standard +
PPN Selisih Kerugian1 2 -3 -4 -5 (6)=(4)-(5) (7)=(6)
A. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UNTUK SMP/MTS/ SMPLB1. E5 (LJK) 658.935 lbr 150 99 51 33.605.685,002. E4 (Kartu Legitimasi) 160.000 lbr 100 55 45 7.200.000,003. Sampul E5 35.000 lbr 300 198 102 3.570.000,004. Box E5 1.000 box 2.500,00 1.914,00 586 586.000,005. Amplop 1.500 lbr 500,00 330,00 170 255.000,00Sub Total 45.216.685,00
B. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UNTUK SMA/MA/ SMK/SMALB1. E5 (LJK) 510.000 Lbr 165 99 66 33.660.000,002. E4 (Kartu Legitimasi) 150.000 Lbr 110 55 55 8.250.000,003. Sampul E5 30.000 Lbr 330 198 132 3.960.000,004. Box E5 800 Box 2.310,00 1.914,00 396 316.800,00
Sub total 46.186.800,00Total 91.403.485,00
2. Perhitungan Melebihi Kebutuhan A. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UAN UNTUK SMP/MTS/SMPLBKebutuhan barang didasarkan pada jumlah siswa peserta UAN dan jumlah Mata Pelajaran UAN.Jumlah siswa berdasarkan data pemberian blok grand untuk SMP/MTs 130.431 siswaSehingga penetapan besarnya volume/kebutuhan barang adalah sebagai berikut :1. LJK Jumlah siswa 130.431 jumlah mata pelajaran 3jumlah LJK 391.293 toleransi kerusakan 10% 39.129
430.422
2. Kartu legitimasiJumlah siswa 130.431
3. Proses dan cetak DPS, DPT,KPU 130.431 4. Penerimaan dan distribusi laporan 130.431 5. Proses dan cetak Dakonuan 130.431 6. Perekaman data peserta 130.431 7. Pencetakan laporan 130.431 8. Penerbitan STK 130.431 Untuk item pekerjaan di atas tersebut berdasarkan jumlah siswa dan jumlah siswa adalah sesuatu yang sudah pasti berdasarkan hasil pendataan
8. Proses scaning dan pengolahan E5scaning dan pengolahan LJK adalah proses pemeriksaan LJK dari yang telah diisi jawaban oleh peserta .sehingga jumlah LJK yang masuk dalam proses ini adalah sejumlah peserta UAN dikalikan dengan jumlah mata pelajaran, yaitu :Jumlah siswa 130.431 Mata Pelajaran UAN 3
391.293
Sehingga perhitungan volume barang yang melebihi kebutuhan adalah sebagai berik
Nama BarangJumlah
dlm HPSJumlah
seharusnya sat. Selisih
Hrg sat.standar (tmsk PPN) Ketidak hematan
-1 -2 -3 -4 -5 (6)=(4)-(5)B. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UNTUK SMP/MTS/SMPLB
Lampiran 2Pengadaan LJK UAN
1. E5 (LJK) 658.935 430.422 lbr 228.513,00 99 22.622.787,002. E4 (Kartu Legitimasi) 160.000 130.431 lbr 29.569,00 55 1.626.295,003. Sampul E5 35.000 35.000 lbr 0 198 04. Box E5 1.000 1.000 box 0 1.914,00 05. Proses dan cetak DPS 146.430 130.431 data 15.999,00 75 1.199.925,006. Proses dan cetak DPT 146.430 130.431 data 15.999,00 75 1.199.925,007. Proses dan cetak KPU 146.430 130.431 data 15.999,00 100 1.599.900,008. Proses scaning dan pengolahan E5 439.290 391.293 data 47.997,00 750 35.997.750,009. Penerimaan dan distribusi laporan 146.430 130.431 data 15.999,00 350 5.599.650,0010. Proses dan cetak Dakonuan 146.430 130.431 data 15.999,00 150 2.399.850,0011. Perekaman data peserta 146.430 130.431 data 15.999,00 200 3.199.800,0012. Pencetakan laporan 146.430 130.431 data 15.999,00 300 4.799.700,0013. Penerbitan STK 146.430 130.431 data 15.999,00 900 14.399.100,00Sub Total 94.644.682,00
B. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UNTUK SMA/MA/SMK/SMALBKebutuhan barang didasarkan pada jumlah peserta UAN dan banyaknya mata pelajaran.
Jumlah peserta UAN :SMA 67.002 siswaMA 4.073 siswaSMK 60.661 siswaJumlah peserta 131.736 siswaMata Pelajaran 3
Sehingga jumlah barang berdasarkan kebutuhan peserta adalah sebagai berikut :1. LJK 395.208 dihitung berdasarkan jumlah peserta dikalikan dengan mata pelajarancadangan 10% 39.521
434.729 dibulatkan 435.000
2. Kartu Legitimasijumlah kartu legitimasi adalah sejumlah peserta ujian yaitu 131.736 lembar
3. Proses dan cetak DPS, DPT,KPU4. Penerimaan dan distribusi laporan5. Proses dan cetak Dakonuan6. Perekaman data peserta7. Pencetakan laporan8. Penerbitan STKUntuk item pekerjaan di atas tersebut berdasarkan jumlah siswa dan jumlah siswa adalah sesuatu yang sudah pasti berdasarkan hasil pendataan
8. Proses scaning dan pengolahan E5scaning dan pengolahan LJK adalah proses pemeriksaan LJK dari yang telah diisi jawaban oleh peserta .sehingga jumlah LJK yang masuk dalam proses ini adalah sejumlah peserta UAN dikalikan dengan jumlah mata pelajaran, yaitu :Jumlah siswa 131.736Mata Pelajaran UAN 3
395.208
Nama BarangJumlah
dlm HPSJumlah
seharusnya sat. Selisih
Hrg sat.standar (tmsk PPN) Ketidak hematan
-1 -2 -3 -4 -5 (6)=(4)-(5)A. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UNTUK SMA/MA/SMK/SMALB
1. E5 (LJK) 510.000 435.000 lbr 75.000,00 99 7.425.000,002. E4 (Kartu Legitimasi) 150.000 131.736 lbr 18.264,00 55 1.004.520,003. Sampul E5 30.000 30.000 lbr 0 198 04. Box E5 800 800 box 0 1.914,00 05. Proses dan cetak DPS 134.650 131.736 data 2.914,00 110 320.540,00
Lampiran 2Pengadaan LJK UAN
6. Proses dan cetak DPT 134.650 131.736 data 2.914,00 110 320.540,007. Proses dan cetak KPU 134.650 131.736 data 2.914,00 110 320.540,008. Proses scaning dan pengolahan E5 403.950 395.208 data 8.742,00 825 7.212.150,009. Penerimaan dan distribusi laporan 134.650 131.736 data 2.914,00 275 801.350,0010. Proses dan cetak Dakonuan 134.650 131.736 data 2.914,00 110 320.540,0011. Perekaman data peserta 134.650 131.736 data 2.914,00 220 641.080,0012. Pencetakan laporan 134.650 131.736 data 2.914,00 330 961.620,0013. Penerbitan STK 134.650 131.736 data 2.914,00 990 2.884.860,0014. Proses lembar nilai siswa 134.650 131.736 data 2.914,00 264 769.296,00Jumlah 22.982.036,00
Lampiran 3Pajak Penghasilan Honor UAN
No Nama Sekolah PPh 15% No Nama Sekolah PPh 15%1 SMA Kristen 2 Penabur 288.000,00 1 SMA Keluarga Widuri 925.050,00 2 SMU PGRI 15 43.950,00 2 SMA Cita Buana 3.675,00 3 SMA Kristen Triana 46.500,00 3 SMA Muhammadiyah 3 77.850,00 4 SMA Santa Ursula 270.000,00 4 SMA 1 Cendarawasih 584.250,00 5 SMA At-Taqwa 66.375,00 5 SMA Triguna 126.000,00 6 Jumlah 1 714.825,00 6 SMA Labschool Kemayoran 269.700,00
Jumlah 2 1.986.525,00
No Nama Sekolah PPh 15% No Nama Sekolah PPh 15%1 SMA Uswatun Hasanah 130.800,00 1 SMA Perguruan Rakyat 2 606.000,00 2 SMA 113 180.000,00 2 SMA BPS & K I 15.000,00 3 SMA PGRI 4 360.000,00 3 SMA Muhammadiyah 23 42.000,00 4 SMA Jakarta raya 220.875,00 4 SMAN 12 Jakarta 383.625,00 5 SMA Adi Luhur 375.300,00 5 SMAN 71 Jakarta 379.500,00
Jumlah 3 1.266.975,00 6 SMA Budhaya II Santo Agustinus 372.000,00 7 SMAN 103 Jakarta 448.750,00
Jumlah 4 2.246.875,00
TOTAL 1 s.d 4 6.215.200,00
Sub Rayon- 14 (SMA)
Sub Rayon- 09 (SMA)
Sub Rayon-13 (SMA)
Sub Rayon- 02 (SMA)
Lampiran 3Pajak Penghasilan Honor UAN
No Nama Sekolah PPh 15% No Nama Sekolah PPh 15%1 SMK Bina Kusuma 3 434.600,00 1 SMK Bunga Nusa 1 114.000,00 2 SMKN 41 435.000,00 2 SMK Jakarta 1 57.000,00 3 SMK YPK Wijaya 45.000,00 3 SMK PGRI 5 1.175.000,00 4 SMK PGRI 14 270.000,00 4 SMK PGRI 24 621.600,00 5 SMK Keluarga Widuri 108.000,00 5 SMK Annida Al Islamy 531.400,00 6 SMK Dharma Karya 266.625,00 6 SMK Harvard 126.750,00 7 SMK Gita Kirtti 84.000,00 7 SMK Yadika 1 345.150,00 8 SMK Harapan Pertiwi 48.000,00 8 SMK Pangeran Wijayakusuma 126.000,00 9 SMK Lebak Bulus 262.500,00 9 SMK Kristen Rahmani 61.750,00
10 SMKN 20 909.000,00 10 SMK Duta Bangsa 418.875,00 11 SMK Bina Kusuma 1 562.500,00 11 SMK Lamaholot 31.500,00 12 SMK YPUI 216.000,00 12 SMK Kartika X-1 72.000,00
Jumlah 1 3.641.225,00 13 SMK Bina Karya 210.825,00 14 SMK Islam bahagia 241.200,00 15 SMk Cengkareng jakarta 779.280,00 16 SMK YADIKA 3 588.000,00 17 SMK Sinar Dharma 127.000,00 18 SMK telkom 708.000,00 19 SMK Bhineka Tunggal Ika 141.000,00 20 SMK Eka Sakti 51.000,00 21 SMK Taman Sakti 912.318,00 22 SMKN 42 170.925,00 23 SMK 12 219.000,00 24 SMKN 35 589.500,00
Jumlah 2 8.419.073,00
SUB Rayon-5 (SMK) SUB Rayon-3 (SMK)
Lampiran 3Pajak Penghasilan Honor UAN
No Nama Sekolah PPh 15% TOTAL 1 s.d 3 SMK 15.452.908,00 1 SMK Mitra Kencana 459.000,00 TOTAL 1 s.d 4 SMA 6.215.200,00 2 SMK Nurul Islam 38.550,00 TOTAL Keseluruhan 21.668.108,00 3 SMK Kapin 88.560,00 4 SMK Corpatarrin 01 450.000,00 5 SMK Al- Wathoniyah Pusat 36.000,00 6 SMK Karya Ekopin 168.000,00 7 SMK 11 Maret 474.750,00 8 SMk Kawula Indonesia 42.000,00 9 SMKN 40 Jakarta 92.250,00
10 SMK Pandawa Jakarta 224.100,00 11 SMK Satya Bhakti II 310.500,00 12 SMK Satya Bhakti I 477.900,00 13 SMK Budi Murni 3 18.000,00 14 SMK Budi Murni 1 72.000,00 15 SMK BPS & K II 216.000,00 16 SMK L'PINA 108.000,00 17 SMK Mitra Utama 72.000,00 18 SMK YP Darul Mukminin 45.000,00
Jumlah 3 3.392.610,00
SUB Rayon- 7 (SMK)
Lampiran 4Beasiswan PLS tidak sesuai PO
Dana @unit Unit
a PKBM
1 Keaksaraan Fungsional 137.200.000 137.200.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 490 1.470.000
Paket A (kls IV-V) 7.000.000 7.000.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 40 120.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 2 230.000
3Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 131.600.000 131.600.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 400 1.200.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 20 7.000.000
4Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 281.280.000 281.280.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000
Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 24 7.200.000
5Paket B Kls Lanjutan 2 (SLTP Kls II-III) 156.000.000 156.000.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 12 3.600.000
6Paket B Kls Persiapan UN (SLTP Kls III) 12.000.000 12.000.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 80 240.000Penyelenggaraan Latihan ketrampilan 12.000 80 960.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 2 600.000
7Paket C Kls Lanjutan 1 (SMA Kls I-II) 91.520.000 91.520.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 160 480.000Alat tulis kelompok belajar 140.000 8 1.120.000
8 Kelompok Belajar Usaha 82.500.000 82.500.000 - 0 165 0
9 Beasiswa Magang 85.500.000 85.500.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 171 1.026.000
b SKB/BPKB/UPT PLSP
1 Keaksaraan Fungsional 18.600.000 18.600.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000
2 Paket A baru (kelas IV) 10.500.000 10.500.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 3 345.000
3 Paket A lanjutan 1(kls IV-V) 10.500.000 10.500.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 3 345.000
4Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 19.740.000 19.740.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 3 1.050.000
5Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 35.160.000 35.160.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 3 900.000
6 Paket C Kls Baru (SMU Kls I) 15.960.000 15.960.000 0 60 0
7Paket C Kls Lanjutan 1 (SMA Kls I-II) 34.320.000 34.320.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat tulis kelompok belajar 140.000 3 420.000
8 Kelompok Belajar Usaha 15.000.000 15.000.000 0 30 0
9 Beasiswa Magang 15.000.000 15.000.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 30 180.000
1.159.380.000 1.159.380.000 32.446.000
1 Keaksaraan Fungsional 154.000.000 154.000.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 550 1.650.000
2 Paket A lanjutan 1(kls IV-V) 7.000.000 7.000.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 40 120.000
I. Propinsi DKI JakartaNO Rincian Anggaran Realisasi Keterangan
Efektifitas
REKAPITULASI BANTUAN BEASISWA PROYEK PENGEMBANGAN PLS DKI JAKARTATAHUN ANGGARAN 2004
Jumlah
Sub totalII Jakarta Barat
Lampiran 4Beasiswan PLS tidak sesuai PO
Alat tulis kelompok belajar 115.000 2 230.000
3Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 144.760.000 144.760.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 440 1.320.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 22 7.700.000
4Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 316.440.000 316.440.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 540 1.620.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 27 8.100.000
5Paket B Kls Lanjutan 2 (SLTP Kls II-III) 156.000.000 156.000.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 24 7.200.000
6Paket B Kls Persiapan UN (SLTP Kls III) 12.000.000 12.000.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 80 240.000
Penyelenggaraan Latihan ketrampilan 12.000 80 960.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 2 600.000
7 Kelompok Belajar Usaha 50.000.000 50.000.000 0 100 0
8 Beasiswa Magang 50.000.000 50.000.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 100 600.000
890.200.000 890.200.000 31.780.000
1 Keaksaraan Fungsional 137.200.000 137.200.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 490 1.470.000
2 Paket A lanjutan 1(kls IV-V) 7.000.000 7.000.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 40 120.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 2 230.000
3Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 138.180.000 138.180.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 420 1.260.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 21 7.350.000
4Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 246.120.000 246.120.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 420 1.260.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 21 6.300.000
5Paket B Kls Lanjutan 2 (SLTP Kls II-III) 156.000.000 156.000.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 24 7.200.000
6Paket B Kls Persiapan UN (SLTP Kls III) 12.000.000 12.000.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 80 240.000
Penyelenggaraan Latihan ketrampilan 12.000 80 960.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 2 600.000
7 Kelompok Belajar Usaha 50.000.000 50.000.000 0 100 0
8 Beasiswa Magang 39.000.000 39.000.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 78 468.000
785.500.000 785.500.000 28.898.000
1 Keaksaraan Fungsional 145.600.000 145.600.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 520 1.560.000
2 Paket A lanjutan 1(kls IV-V) 10.500.000 10.500.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 3 345.000
3Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 157.920.000 157.920.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 24 8.400.000
4Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 246.120.000 246.120.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 420 1.260.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 21 6.300.000
5Paket B Kls Lanjutan 2 (SLTP Kls II-III) 156.000.000 156.000.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 24 7.200.000
Sub TotalIV Jakarta Timur
Sub TotalIII Jakarta Selatan
Lampiran 4Beasiswan PLS tidak sesuai PO
6Paket B Kls Persiapan UN (SLTP Kls III) 12.000.000 12.000.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 80 240.000
Penyelenggaraan Latihan ketrampilan 12.000 80 960.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 2 600.000
7 Kelompok Belajar Usaha 60.000.000 60.000.000 0 120 0
8 Beasiswa Magang 50.000.000 50.000.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 100 600.000
838.140.000 838.140.000 30.525.000
1 Keaksaraan Fungsional 142.800.000 142.800.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 510 1.530.000
2 Paket A lanjutan 1(kls IV-V) 7.000.000 7.000.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 40 120.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 2 230.000
3Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 151.340.000 151.340.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 460 1.380.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 23 8.050.000
4Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 269.560.000 269.560.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 460 1.380.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 23 6.900.000
5Paket B Kls Lanjutan 2 (SLTP Kls II-III) 156.000.000 156.000.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 24 7.200.000
6Paket B Kls Persiapan UN (SLTP Kls III) 12.000.000 12.000.000
Pengandaan Blangko Usulan 3.000 80 240.000
Penyelenggaraan Latihan ketrampilan 12.000 80 960.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 2 600.000
7 Kelompok Belajar Usaha 40.000.000 40.000.000 0 80 0
8 Beasiswa Magang 38.000.000 38.000.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 76 456.000
816.700.000 816.700.000 30.486.000
4.489.920.000 4.489.920.000 154.135.000TOTAL
Sub Total
Sub TotalV Jakarta Utara
Lampiran 5Pengadaan Alat Pendidikan
Pengadaan Bahan Alat Laboratorium IPAPelaksana: CV Henpriz
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran SK Karo Perlengkapan
3892/073.532PAKET BIOLOGI 1
1 Kaca Benda, Pak isi 50 62.000,00 52.500,00 9.500,00 1 9.500,00 2 Kaca Penutup, Pak Isi 50 40.000,00 32.810,00 7.190,00 1 7.190,00 3 Pipa kapiler Bentuk J 60.000,00 16.400,00 43.600,00 1 43.600,00 4 Jala Keruk, Bentuk D 45.000,00 36.000,00 9.000,00 1 9.000,00 5 Jala Plangton 50.000,00 42.000,00 8.000,00 1 8.000,00 6 Jala Serangga 35.000,00 31.000,00 4.000,00 1 4.000,00 7 Cawan petri 48.000,00 42.660,00 5.340,00 1 5.340,00 8 Gelas Kimia 250 ml 40.000,00 27.830,00 12.170,00 1 12.170,00 9 Lumpang dan Alu 70.000,00 28.220,00 41.780,00 1 41.780,00
10 Pipet Tetes, Pak Isi 10 25.000,00 13.310,00 11.690,00 1 11.690,00 11 Termometer Umum 51.000,00 36.090,00 14.910,00 1 14.910,00
PAKET BIOLOGI 2 - - 12 Model, Mata Manusia 120.000,00 92.031,00 27.969,00 1 27.969,00 13 Model, Telinga Manusia 120.000,00 92.031,00 27.969,00 1 27.969,00 14 Model, Torso Manusia 465.000,00 335.468,00 129.532,00 1 129.532,00 15 Model,Jantung Manusia 120.000,00 92.031,00 27.969,00 1 27.969,00 16 Model, Penampang Kulit Manusia 120.000,00 92.031,00 27.969,00 1 27.969,00 17 Model, Penampang Ginjal Manusia 120.000,00 92.031,00 27.969,00 1 27.969,00 18 Model, Rangka Manusia 700.000,00 685.000,00 15.000,00 1 15.000,00 19 Model, Sistem Pencernaan Makanan Elektrik 580.000,00 537.000,00 43.000,00 1 43.000,00
PAKET KIMIA - - 20 Buret 215.000,00 201.162,00 13.838,00 1 13.838,00 21 Pembakar Spritus, Kaca 40.000,00 36.090,00 3.910,00 1 3.910,00 22 Kaca Arloji, 75 mm, pak isi 10 180.000,00 174.294,00 5.706,00 1 5.706,00 23 Kawat Nikron 51.000,00 33.000,00 18.000,00 1 18.000,00 24 Labu Distilasi, 125 ml 112.000,00 109.741,00 2.259,00 1 2.259,00 25 Lumpang dan Alu 70.000,00 28.220,00 41.780,00 1 41.780,00 26 Sikat Buret 22.500,00 21.126,00 1.374,00 1 1.374,00 27 Sikat Tabung Reaksi, pak isi 10 110.000,00 105.633,00 4.367,00 1 4.367,00 28 SlinderUkur, 10 ml 65.000,00 58.685,00 6.315,00 1 6.315,00 29 Slinder Ukur, 25 ml 92.500,00 91.696,00 804,00 1 804,00 30 Slinder Ukur, 250 ml 175.000,00 170.187,00 4.813,00 1 4.813,00 31 Rak Tabung Reaksi untuk KTA 40/016 20.000,00 18.779,00 1.221,00 1 1.221,00 32 Termometer, Alkohol 52.500,00 51.975,00 525,00 1 525,00 33 Termometer, Umum 51.000,00 29.343,00 21.657,00 -
PAKET FISIKA 1 - - 34 Dasar Statif, Pak Isi 2 120.000,00 96.994,00 23.006,00 1 23.006,00 35 Kaki Statif, Pak isi 2 72.500,00 50.531,00 21.969,00 1 21.969,00 36 Balok Penyangga, pak isi 2 67.000,00 50.463,00 16.537,00 1 16.537,00 37 Dynamometer 1.5 N 80.000,00 52.631,00 27.369,00 1 27.369,00 38 Dynamometer 3.0 N,Pak isi 2 160.000,00 75.600,00 84.400,00 1 84.400,00 39 Beban Pemberat 50 g, Pak isi 6 157.000,00 110.145,00 46.855,00 1 46.855,00 40 Kereta, untuk percobaan gerak beraturan 140.000,00 83.801,00 56.199,00 1 56.199,00 41 Jam henti analog 262.000,00 276.000,00 (14.000,00) 1 (14.000,00) 42 Batang Pengait, Pak isi 2 67.000,00 41.927,00 25.073,00 1 25.073,00 43 Balok Aluminium, Dilengkapi Penggantung 51.000,00 37.800,00 13.200,00 1 13.200,00 44 Pengga Penjepit 72.000,00 41.927,00 30.073,00 1 30.073,00 45 Plug koppling 86.000,00 25.494,00 60.506,00 1 60.506,00 46 Katrol Dia 50 mm, Pak isi 1 115.000,00 41.927,00 73.073,00 1 73.073,00 47 Tali Pada Roda 25.000,00 8.201,00 16.799,00 1 16.799,00 48 Pengetik waktu + Kertas 235.000,00 225.000,00 10.000,00 1 10.000,00 49 Buku Petunjuk penggunaan 36.000,00 33.000,00 3.000,00 1 3.000,00
PAKET FISIKA 2 - - 50 Papan Rangkaian, 216 Lubang 545.000,00 512.881,00 32.119,00 1 32.119,00 51 Penghubung pendek, pak isi 10 230.000,00 160.968,00 69.032,00 1 69.032,00 52 Saklar tunggal 52.000,00 32.181,00 19.819,00 1 19.819,00 53 Pemegang lampu E10, Pak isi 2 76.000,00 27.193,00 48.807,00 1 48.807,00
Lampiran 5Pengadaan Alat Pendidikan
66 Kabel penghubung 4mm hitam pak isi 2 86.500,00 50.250,00 36.250,00 1 36.250,00 67 Buku Petunjuk penggunaan 36.000,00 33.000,00 3.000,00 -
PAKET FISIKA 3 - - 68 Rel presisi pak isi 2 229.000,00 178.080,00 50.920,00 1 50.920,00 69 Lampu cadangan 12 v 18 w 42.000,00 7.539,00 34.461,00 1 34.461,00 70 Rumah lampu pada penyangga dg lampu 134.500,00 63.210,00 71.290,00 1 71.290,00 71 Pemegang slaid diafragma 62.000,00 25.200,00 36.800,00 1 36.800,00 72 Diafragma 5 celah 40.000,00 25.200,00 14.800,00 1 14.800,00 73 Diafragma 1 celah 40.000,00 25.200,00 14.800,00 1 14.800,00 74 lensa, 50mm pada tiag plastik P.PO 110.000,00 50.400,00 59.600,00 1 59.600,00 75 lensa, 100mm pada tiag plastik P.PO 110.000,00 63.210,00 46.790,00 1 46.790,00 76 lensa, 200mm pada tiag plastik P.PO 110.000,00 75.731,00 34.269,00 1 34.269,00 77 Tumpakan berpenjepit pak isi 4 120.000,00 75.731,00 44.269,00 1 44.269,00 78 prisma siku2 82.000,00 75.731,00 6.269,00 1 6.269,00 79 Lensa bikonvex 102.000,00 26.387,00 75.613,00 1 75.613,00 80 cermin kombinasi 67.000,00 22.444,00 44.556,00 1 44.556,00 81 lensa bikonkaf 91.500,00 27.594,00 63.906,00 1 63.906,00 82 diafragma anak panah PPO 40.000,00 27.594,00 12.406,00 1 12.406,00 83 Balok kaca 93.000,00 53.419,00 39.581,00 1 39.581,00 84 Buku Petunjuk penggunaan 36.000,00 33.000,00 3.000,00 1 3.000,00
Jumlah ketidakhematan 2.455.843,00
Pengadaan Laboratorium BahasaPelaksana: CV Sinar Agung Mandiri
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran SK Karo Perlengkapan
3892/073.5321 Student Chairs (lipat) 200.000,00 186.300,00 13.700,00 40 548.000,00 2 Teacher TV Monitor 29" Multi system 8.800.000,00 5.937.500,00 2.862.500,00 2 5.725.000,00
Ketidakhematan 6.273.000,00 Jumlah Set 12 Jumlah Total Ketidakhematan 75.276.000,00
Pengadaan Peralatan Tehnik Informasi Komersial SMKN 26Pelaksana: PT Dharma Agung Ciptakarya
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran SK Karo Perlengkapan
3892/073.5321 Server 40.611.000,00 26.297.838,00 14.313.162,00 2 28.626.324,00
IBM Xseries 225 - - 2 AC Spilt 2 PK 5.075.000,00 4.725.000,00 350.000,00 5 1.750.000,00
Merk: National - - Type: CU-C18BKN - - Jumlah Total Ketidakhematan 30.376.324,00
Lampiran 5Pengadaan Alat Pendidikan
Pengadaan Peralatan Tehnik Otomotif SMKN 56Pelaksana: PT Mesindo Semesta Insani
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran SK Karo Perlengkapan
3892/073.5321 Spark Plug tester 18.489.000,00 16.824.000,00 1.665.000,00 2 3.330.000,00
Type: PC 727 - - Merk Okuda - -
2 AC Split 2 PK 5.075.000,00 4.725.000,00 350.000,00 4 1.400.000,00 Merk: National - - Type: CU-C 18 BKN - - Jumlah Total Ketidakhematan 4.730.000,00
Pengadaan Peralatan Instalasi SMKN 5Pelaksana: Dinar Semesta Raya
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran SK Karo Perlengkapan
3892/073.5321 Sweep/Marker Generator 31.983.000,00 31.559.000,00 424.000,00 3 1.272.000,00
Merk: ED, Ex Korea - - Type: SM-1310 - -
Peningkatan Laboratorium IPA Kepulauan SeribuPelaksana: PT Air Sirih Bersinar
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran (Rp) 3892/073.532 (Rp) (Rp)
PAKET B11 Microslide, Case Plastic 100.000,00 50.000,00 50.000,00 20 1.000.000,00 2 Microscope, student 2.000.000,00 1.870.000,00 130.000,00 5 650.000,00 3 Coverglass, pack of 50 40.000,00 32.810,00 7.190,00 10 71.900,00 4 J Capillary tube 50.000,00 16.400,00 33.600,00 4 134.400,00 6 Dip net D-shape 40.000,00 36.000,00 4.000,00 4 16.000,00 7 Plangkton net 50.000,00 42.000,00 8.000,00 4 32.000,00 8 Beaker Glass, 250 ml 40.000,00 27.830,00 12.170,00 8 97.360,00 9 Mortal & Pestle 70.000,00 28.220,00 41.780,00 8 334.240,00
10 Pipette,Dropping, pack of 10 20.000,00 13.310,00 6.690,00 4 26.760,00 11 Test Tube, 150x25mm, pack of 50 425.000,00 147.660,00 277.340,00 4 1.109.360,00 12 Test Tube Stand for KTA 40/025 20.000,00 13.130,00 6.870,00 8 54.960,00 13 Thermometer, General purpose 50.000,00 36.090,00 13.910,00 8 111.280,00
Jumlah B1 3.638.260,00
PAKET B2 - - 14 Model, Human Brain 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 15 Model, Human Eye 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 16 Model, Human Ear 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 17 Model, Human Female Torso 450.000,00 335.468,00 114.532,00 8 916.256,00 18 Model, Human Heart 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 19 Model, Skin Section 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 20 Model, Kidney Section 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 21 Model, Human Skeleton 700.000,00 685.000,00 15.000,00 4 60.000,00 22 Model. Liver 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00
Jumlah B2 1.422.520,00
PAKET K123 Ammonium Chloride, BG 100.000,00 97.310,00 2.690,00 4 10.760,00 24 Sulphur (Flowers), T 40.000,00 39.923,00 77,00 4 308,00 25 Iron (II) Ammonium Sulphate, LG 250.000,00 242.276,00 7.724,00 4 30.896,00 26 Potassium Chromate (VI), BG 750.000,00 231.112,00 518.888,00 4 2.075.552,00 27 Potassium Iodade, LG 750.000,00 748.090,00 1.910,00 4 7.640,00 28 Potassium Iodade BG 800 000 00 754 156 00 45 844 00 4 183 376 00
Lampiran 5Pengadaan Alat Pendidikan
37 Mortal & Pestle 50.000,00 28.220,00 21.780,00 4 87.120,00 38 Balance, 311 gr 1.400.000,00 1.192.640,00 207.360,00 8 1.658.880,00 39 Pipette, Measuring, 10 ml 75.000,00 61.325,00 13.675,00 8 109.400,00 40 Thermometer, General purpose 50.000,00 29.343,00 20.657,00 8 165.256,00
Jumlah K2 4.558.760,00
PAKET F141 Standbase, Aluminium/Plastic, Pack of 2 100.000,00 96.994,00 3.006,00 10 30.060,00 42 Dynamometer, 1,5 N 75.000,00 52.631,00 22.369,00 10 223.690,00 43 Dynamometer, 3,0 N, Pack of 2 150.000,00 75.600,00 74.400,00 10 744.000,00 44 Loads, 50 g, Pack of 6 150.000,00 110.145,00 39.855,00 10 398.550,00 44 Trolley, for Rail 125.000,00 83.801,00 41.199,00 10 411.990,00 45 Block, Aluminium 50.000,00 37.800,00 12.200,00 10 122.000,00 46 Support Clip, Pack of 3 50.000,00 41.927,00 8.073,00 10 80.730,00 47 Coupling Plug, Pack of 2 75.000,00 25.494,00 49.506,00 10 495.060,00 48 Pulley, Dia. 50 mm, Aluminium/Plastic, Pack 100.000,00 41.927,00 58.073,00 10 580.730,00 49 Cord, on Reel 20.000,00 8.201,00 11.799,00 10 117.990,00
Jumlah F 1 3.204.800,00
PAKET F250 Connecting Crosses, Pack of 10 200.000,00 160.968,00 39.032,00 10 390.320,00 51 Switch, Single Pole 50.000,00 32.181,00 17.819,00 10 178.190,00 52 Lamp Holder, E10, Pack of 2 50.000,00 27.193,00 22.807,00 10 228.070,00 53 Lamp Bulb, 6 V, 3 W, E10,, Pack of 4 30.000,00 16.328,00 13.672,00 10 136.720,00 54 I-Core, Fe 100.000,00 48.331,00 51.669,00 10 516.690,00 55 U-Core, Fe 150.000,00 64.303,00 85.697,00 10 856.970,00 56 Coil, 1000 Turns 100.000,00 55.812,00 44.188,00 10 441.880,00 57 Coil, 500 Turns 100.000,00 55.812,00 44.188,00 10 441.880,00 58 Clamp Plug, Pack of 4 100.000,00 55.812,00 44.188,00 10 441.880,00 59 Compass Model, Complete 50.000,00 32.181,00 17.819,00 10 178.190,00 60 Dioda, 1N4002, Pack of 4 150.000,00 130.400,00 19.600,00 10 196.000,00 61 Wire Constanta, 25 m 100.000,00 50.800,00 49.200,00 10 492.000,00 62 Wire Nichrome, 25 m 100.000,00 50.800,00 49.200,00 10 492.000,00 63 Plug Lead 4 mm, Red, Pack of 2 75.000,00 50.250,00 24.750,00 10 247.500,00 64 Plug Lead 4 mm, Black, Pack of 2 75.000,00 50.250,00 24.750,00 10 247.500,00
Jumlah F 2 5.485.790,00
PAKET F365 Precision Rail, Pack of 2 200.000,00 178.080,00 21.920,00 10 219.200,00 66 Spare Bulb 12 V, 18 W 40.000,00 7.539,00 32.461,00 10 324.610,00 67 Lamp Housing on Rod, With Bulb 100.000,00 63.210,00 36.790,00 10 367.900,00 68 Diaphgram Slide Holder 50.000,00 25.200,00 24.800,00 10 248.000,00 69 Diaphgram, 5 Slit, Plastic 40.000,00 25.200,00 14.800,00 10 148.000,00 70 Diaphgram, 1 Slit, Plastic 40.000,00 25.200,00 14.800,00 10 148.000,00 71 Lens, 50 mm on Rod 100.000,00 50.400,00 49.600,00 10 496.000,00 72 Lens, 100 mm on Rod 100.000,00 63.210,00 36.790,00 10 367.900,00 73 Lens, 200 mm on Rod 100.000,00 75.731,00 24.269,00 10 242.690,00 74 Clamp Rider, Pack of 4 100.000,00 75.731,00 24.269,00 10 242.690,00 75 Lens, Biconvex 100.000,00 26.387,00 73.613,00 10 736.130,00 76 Mirror Combination 50.000,00 22.444,00 27.556,00 10 275.560,00 77 Lens, Biconcave 75.000,00 27.594,00 47.406,00 10 474.060,00 78 Diaphgram Arrow, Plastic 40.000,00 27.594,00 12.406,00 10 124.060,00 79 Glass Block, Rectangular 75.000,00 53.419,00 21.581,00 10 215.810,00
Jumlah F3 4.630.610,00
PAKET F480 Multi Meter 375.000,00 234.375,00 140.625,00 10 1.406.250,00
Jumlah F4 1.406.250,00
TOTAL 28.151.442,00
Lampiran 7Pengadaan Buku SMA, SMK Kep Seribu
SUBDIS SMAKegiatan: Pengadaan Buku Perpustakaan untuk SMA di DKI JakartaPelaksana: CV Cakrawala Buana
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran dari penerbit
1 Ilmu pengetahuan populer 3.258.333,00 1.880.000,00 1.378.333,00 30 41.349.990,00 Penerbit: PT WidayadaraPengarang: Grolier InternasionalKertas: HVS
Kegiatan: Pengadaan Buku Pelajaran IPA untuk SMA di DKI JakartaCV Karya Bima Abadi
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran Dari penerbit
Erlangga1 Bahasa dan sastra Indonesia
Penerbit: Erlangga 46.600,00 29.000,00 17.600,00 1088 19.148.800,00 Pengarang: Dawud dkkKertas:HVSHalaman: 288
2 Bahasa InggrisPenerbit: Erlangga 41.575,00 28.000,00 13.575,00 1088 14.769.600,00 Pengarang: Dra. Amalia ILKertas: HVSHalaman: 224 halaman
3 Fisika 49.950,00 25.000,00 24.950,00 1088 27.145.600,00 Penerbit: ErlanggaPengarang: SupiyantoKertas:HVSHalaman: 239 halaman
4 BiologiPenerbit: Erlangga 50.800,00 26.000,00 24.800,00 1.088 26.982.400,00 Pengarang: DA Pratiwi dkkKertas: HVSHalaman: 288 halaman
5 MatematikaPenerbit: Erlangga 55.850,00 29.000,00 26.850,00 1.088 29.212.800,00 Pengarang: Drs BK Noormandiri dkkKertas: HVSHalaman: 336 halaman
6 KimiaPenerbit: Eralangga 25.350,00 22.000,00 3.350,00 1.088 3.644.800,00 Pengarang: Unggul SudarmoKertas: HVSHalaman:173 halamanJumlah ketidakhematan 120.904.000,00
Lampiran 7Pengadaan Buku SMA, SMK Kep Seribu
Kegiatan: Pengadaan Buku Pelajaran IPS untuk SMA di DKI JakartaPelaksana: CV Siedarant Perdana
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran Dari Penerbit
Erlangga1 Bahasa dan sastra Indonesia
Penerbit: Erlangga 59.750,00 29.000,00 30.750,00 1338 41.143.500,00 Pengarang: Dawud dkk - - Kertas:HVS - - Halaman: 288 - -
- - 2 Kewarganegaraan 37.600,00 21.000,00 16.600,00 1338 22.210.800,00
Penerbit: Erlangga - - Pengarang: Budiyanto - - Kertas: HVS - - Halaman: 128 halaman - -
- - 3 Bahasa Inggris 44.000,00 28.000,00 16.000,00 1338 21.408.000,00
Penerbit: Erlangga - - Pengarang: Dra. Amalia IL - - Kertas: HVS - - Halaman: 224 halaman - -
- - 4 Geografi 47.600,00 24.000,00 23.600,00 1338 31.576.800,00
Penerbit: Erlangga - - Pengarang: K Wardiyatmoko - - Kertas:HVS - - Halaman: 230 halaman - -
- - 5 Ekonomi - -
Penerbit: Erlangga 43.200,00 25.000,00 18.200,00 1.338 24.351.600,00 Pengarang: Ritonga - - Kertas: HVS - - Halaman: 231 halaman - -
- - 6 Sejarah - -
Penerbit: Erlangga 44.000,00 23.500,00 20.500,00 1.338 27.429.000,00 Pengarang: I Wayan Badrika - - Kertas: HVS - - Halaman: 213 halaman - -
- - 6 Sosiologi - -
Penerbit: Eralangga 37.200,00 21.000,00 16.200,00 1.338 21.675.600,00 Pengarang: Idianto M - - Kertas: HVS - - Halaman:180 halaman - - Jumlah ketidakhematan 189.795.300,00
SUBDIS SMKKegiatan: Pengadaan Buku Perpustakaan SMKPelaksana: CV Ratih Putri Sakti
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran Dari Penerbit
1 Buku Oxford Ensilopedi PelajarJilid 1: Abad Es Bendungan 398.000,00 100Jilid 2: Benin-Elemen 398.000,00 100Jilid 3: Benin Elemen El Savador- Jerman 398.000,00 100Jilid 4: Jerapah-Lipan 399.000,00 100Jilid 5: Listrik-Origami 399.000,00 100Jilid 6: Orkestra - Paltipus 398.000,00 100Jilid 7: Pohon - Serangga Bentuk batang 399.000,00 100Jilid 8: Serat -Zonasi 398.000,00 100Jilid9: Biografi 398.000,00 100Jilid 10: Indeks 399.000,00 100Jumlah 3.984.000,00 2.115.000,00 1.869.000,00 100 186.900.000,00
Lampiran 7Pengadaan Buku SMA, SMK Kep Seribu
Kegiatan: Pengadaan Buku Bisnis ManajemenPelaksana: PT Welly Putra Mandiri
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran dari Penerbit
Buku Manajemen Seri Bisnis Barron1 Memahami Laporan dan Berita Keuangan 325.200,00 307 - 2 Laba atas Investasi & perencanaan Keuangan 325.200,00 307 - 3 Pembelian 325.200,00 307 - 4 Membeli dan menjual Bisnis & Franchise 325.200,00 307 - 5 Perbankan 325.100,00 307 - 6 Mengatur keuangan 325.100,00 307 -
Jumlah 1.951.000,00 725.000,00 1.226.000,00 307 376.382.000,00
Pengadaan Buku Perpustakaan SMA Kepulauan SeribuPelaksana: PT Welly Putra Mandiri
No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran Dari Penerbit
1 IndonesiaHeritage Series 6.520.000,00 2.820.000,00 3.700.000,00 5 18.500.000,00 Penerbit:PT Widyadara - - Pengarang: Grolier International - - Kertas: HVS - -
- - 2 Oxford Ensiklopedi Pelajar 4.870.000,00 2.115.000,00 2.755.000,00 5 13.775.000,00
Penerbit: PT Widyadara - - Pengarang: Grolier International - - Kertas: HVS - -
- - 3 Ilmu Pengetahuan Populer 3.240.000,00 1.880.000,00 1.360.000,00 5 6.800.000,00
Penrbit:PT Widyadara - Pengarang: Grolier International - Kertas: HVS -
Ketidakhematan 39.075.000,00
Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi
No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja
Surat Tugas Orang Hari Tidak Efisien Keterangan
Honor/hari Transport/hari
Jumlah Honor/hari Transport/hari
Jumlah Honor/hari Transport /hari
Jumlah
1 Penyusunan Proporsal
Pengarah N0: 915 a/073.554 tgl 15 April 2004
Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 3 orang
Penanggung Jawab 1 4 200.000,00 800.000,00 100.000,00 400.000,00 100.000,00 400.000,00 Ketua 1 4 200.000,00 800.000,00 100.000,00 400.000,00 100.000,00 400.000,00 Wakil KetuaSekretarisAnggota 3 4 200.000,00 2.400.000,00 100.000,00 1.200.000,00 100.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 Bendahara 1 4 200.000,00 800.000,00 100.000,00 400.000,00 100.000,00 400.000,00 SekretariatJumlah 2.400.000,00 1.200.000,00
2 Honor Penyusunan Laporan
Pengarah
Penanggung Jawab 1 3 150.000,00 450.000,00 100.000,00 300.000,00 50.000,00 150.000,00 KetuaWakil Ketua 1 3 150.000,00 450.000,00 100.000,00 300.000,00 50.000,00 150.000,00 SekretarisAnggota 7 3 150.000,00 3.150.000,00 100.000,00 2.100.000,00 50.000,00 1.050.000,00 Bendahara 1 3 150.000,00 450.000,00 100.000,00 300.000,00 50.000,00 150.000,00 SekretariatJumlah 1.500.000,00 -
TOTAL 3.900.000,00 1.200.000,00
Melebihi Ketentuan
Semilokakarya
Realisasi Honorarium Honorarium Standar
Semiloka
Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi
No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja
Surat Tugas Org Hari Tidak Efisien Keterangan
Honor/hari Transport/hari
Jumlah Honor/hari Transport/hari
Jumlah Honor/hari Transport /hari
Jumlah
1 Honor Penyusun Proporsal
Pengarah No:1720 a/073.554 tgl 12 Juli 2004
Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 2 orang
Penanggung Jawab 1 3 100.000,00 300.000,00 100.000,00 300.000,00 - - Wakil Penanggung jawab
1 3 100.000,00 300.000,00 100.000,00 300.000,00 - -
KetuaSekretarisAnggota 3 3 100.000,00 900.000,00 100.000,00 900.000,00 - - 600.000,00 BendaharaSekretariatJumlah - 600.000,00
2 Honor Pembuatan Kuesioner
Pengarah No: 2167/073.554 tgl 13 Agt 2004
Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 1 orang
Penanggung Jawab 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 Wakil Penanggung Jawab
1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00
Ketua 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 SekretarisAnggota 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 500.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 6.000.000,00 500.000,00
3 Transport Peserta
Pengarah No: 2264/073.554 tgl 19 Agt 2004
Penanggung JawabKetuaWakil KetuaSekretarisAnggota 100 3 50.000,00 15.000.000,00 20.000,00 6.000.000,00 30.000,00 9.000.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 9.000.000,00 -
4 Honorarium Penyusunan Laporan
Pengarah No:2393/073.554 tgl 30 Agt 2004
Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 2 orang sebesarRp1.500.000,00
Penanggung Jawab 1 5 150.000,00 750.000,00 100.000,00 500.000,00 50.000,00 250.000,00 Wakil Penanggung Jawab
1 5 150.000,00 750.000,00 100.000,00 500.000,00 50.000,00 250.000,00
KetuaSekretarisAnggota 2 5 150.000,00 1.500.000,00 100.000,00 1.000.000,00 50.000,00 500.000,00 1.000.000,00 Bendahara 1 5 150.000,00 750.000,00 100.000,00 500.000,00 50.000,00 250.000,00 Sekretariat - Jumlah 1.250.000,00 1.000.000,00
5 Honor NaraSumber
Pengarah No:2338/073.554 tgl 23 Agt 2004
4 1 400.000,00 1.600.000,00 350.000,00 1.400.000,00 50.000,00 200.000,00
Penanggung Jawab
Melebihi Honor Standar
Studi Tentang Kegiataan BEM/UKM se -DKI Jakarta dlm Rangka Pengenbangan Bakat dan Minat Mahasiswa
Realisasi Honorarium Honorarium Standar
Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi
Wakil Penanggung Jawab
KetuaSekretarisAnggotaBendaharaSekretariatJumlah 200.000,00 -
6 Transport NaraSumber
Pengarah No:2338/073.554 tgl 23 Agt 2004
Penanggung Jawab 4 3 400.000,00 4.800.000,00 350.000,00 4.200.000,00 50.000,00 600.000,00 Wakil Penanggung Jawab
KetuaSekretarisAnggotaBendaharaSekretariatJumlah 600.000,00 -
7 Honorarium Moderator
Pengarah No:2348/073.554 tgl 23 Agt 2004
Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 1 orang sebesarRp300.000,00
Penanggung JawabWakil Penanggung Jawab
1 1 300.000,00 300.000,00 300.000,00 300.000,00 - -
KetuaSekretarisAnggota 2 1 300.000,00 600.000,00 300.000,00 600.000,00 - Bendahara 1 1 300.000,00 300.000,00 300.000,00 300.000,00 - - 300.000,00 SekretariatJumlah - 300.000,00
8 Honorarium Notulis
Pengarah No:2363/073.554 tgl 24 Agt 2004
Penanggung JawabWakil Penanggung Jawab
Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 1 orang sebesarRp150.000,00
KetuaSekretarisAnggota 4 1 150.000,00 600.000,00 150.000,00 600.000,00 - - 150.000,00 BendaharaSekretariatJumlah - 150.000,00
TOTAL 17.250.000,00 2.550.000,00
Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi
No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja
Surat Tugas Orang Hari Tidak Efisien Keterangan
Honor/hari Transport/hari Jumlah Honor/hari Transport/hari Jumlah Honor/hari Transport /hari
Jumlah
1 Transport Penyusun Proporsal
Pengarah No:2516 a/073.55 tgl 30 Agt 2004
Penanggung Jawab 1 3 100.000,00 300.000,00 50.000,00 150.000,00 50.000,00 150.000,00 Wakil Penanggung jawab
1 3 100.000,00 300.000,00 50.000,00 150.000,00 50.000,00 150.000,00
KetuaSekretarisAnggota 2 3 100.000,00 600.000,00 50.000,00 300.000,00 50.000,00 300.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 600.000,00 -
2 Honor Pembuat Kuisioner
Pengarah No:2846 a/073.554 tgl 1 Okt 2004
Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 1 orang
Penanggung Jawab 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 Wakil penanggung jawab
1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300000 1.500.000,00
KetuaSekretarisAnggota 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 Bendahara 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 500.000,00 SekretariatJumlah 6.000.000,00 500.000,00
3 Honor Nara Sumber
Pengarah No:3040 a/073.554 tgl 19 Okt 2004
3 1 400.000,00 1.200.000,00 350.000,00 1.050.000,00 50.000,00 150.000,00 Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 1 orang
Penanggung Jawab 1 1 400.000,00 400.000,00 350.000,00 350.000,00 50.000,00 50.000,00 350.000,00 Wakil penanggung jawab
KetuaSekretarisAnggotaBendaharaSekretariatJumlah 200.000,00 350.000,00
6.800.000,00 850.000,00
TOTAL
Total
Jumlah Kelebihan Orang
TOTAL Keseluruhan
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Bagi Pengurus BEM se-DKI Jakarta
Realisasi Honorarium Honorarium Standar Melebihi Ketentuan
Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi
No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja
Surat Tugas Orang Hari
Honor/hari
Transport/hari Jumlah Honor/hari
Transport/hari
Jumlah Honor/hari
Transport /hari
Jumlah
1 Tranport Peserta Pengarah No:1010/073.554 tgl 23 April 2004
Penanggung Jawab 1 2 100.000,00 200.000,00 80.000,00 160.000,00 20.000,00 40.000,00 Wakil Penanggung Jawab
1 2 100.000,00 200.000,00 80.000,00 160.000,00 20.000,00 40.000,00
Ketua 1 2 100.000,00 200.000,00 80.000,00 160.000,00 20.000,00 40.000,00 Sekretaris - 80.000,00 - Anggota 6 2 100.000,00 1.200.000,00 80.000,00 960.000,00 20.000,00 240.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 360.000,00
TOTAL 360.000,00
Analisa dan Evaluasi Efektifitas Bantuan Dana Stimulan PT
Realisasi Honorarium Honorarium Standar Selisih lebih
Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi
No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja
Surat Tugas Orang Hari
Honor/hari Transport/hari
Jumlah Honor/hari Transport/hari
Jumlah Honor/hari Transport /hari
Jumlah
1 Honor Pengolah dan Analisis Data
Pengarah No: 2193/073.554 tgl 20 Agt 2004
Penanggung Jawab 1 2 400.000,00 800.000,00 100.000,00 200.000,00 300.000,00 600.000,00 KetuaWakil Ketua 1 2 400.000,00 800.000,00 100.000,00 200.000,00 300.000,00 600.000,00 SekretarisAnggotaBendaharaSekretariatJumlah 1.200.000,00
2 Transport Responden
Pengarah No: 2264/073.554 tgl 19 Agt 2004
Penanggung JawabKetuaWakil KetuaSekretarisAnggota 30 2 50.000,00 3.000.000,00 20.000,00 1.200.000,00 30.000,00 1.800.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 1.800.000,00
3 Transport Peserta Pengarah No:2377/073.554 tgl 26 Agt 2004
Penanggung JawabKetuaWakil KetuaSekretarisAnggota 30 2 50.000,00 3.000.000,00 20.000,00 1.200.000,00 30.000,00 1.800.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 1.800.000,00
TOTAL 4.800.000,00
Seminar Pendidikan Internasional
Realisasi Honorarium Honorarium Standar Selisih lebih
Lampiran 9Uji Kompetensi
No. Keterangan Jumlah Orang
Satuan (OH)
Satuan Standar
(OA)
Harga Satuan Harga Satuan Standar*
Selisih Lebih
1 Workshop I 12-16 Apr, (1137)
Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00
2 Workshop II 25-29 Apr (1147)
Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00
3 Workshop III 7-11 Mei (1158)Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00
4 Workshop IV 17-21 Mei (1168) 1168
Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00
5 Workshop V 27-31 Mei (1180) 1180
Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00
6 Workshop VI 23-27 Juni (1411) 1411
Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00
Honor yang diterima panitia pelaksana selama uji kompetensi
menurut SK 3133/2003
Lampiran 9Uji Kompetensi
7 Workshop pengembangan kisi-kisi uji kompetensi 14-16 Agt (1555)Penanggung Jawab 1 3 1 450.000,00 400.000,00 950.000,00 Ketua 1 3 1 425.000,00 400.000,00 875.000,00 Wakil Ketua 1 3 1 400.000,00 400.000,00 800.000,00 Sekretaris 2 3 1 400.000,00 350.000,00 1.700.000,00 Bendahara 1 3 1 400.000,00 300.000,00 900.000,00 Koordinator Bidang 5 3 1 375.000,00 275.000,00 4.250.000,00 Anggota 3 3 1 275.000,00 275.000,00 1.650.000,00 Sekretariat 5 3 1 200.000,00 250.000,00 2.000.000,00
8 Workshop pengembangan instrumen uji performance 20-22 Agt (1572)Penanggung Jawab 1 3 1 450.000,00 400.000,00 950.000,00 Ketua 1 3 1 425.000,00 400.000,00 875.000,00 Wakil Ketua 1 3 1 400.000,00 400.000,00 800.000,00 Sekretaris 2 3 1 400.000,00 350.000,00 1.700.000,00 Bendahara 1 3 1 400.000,00 300.000,00 900.000,00 Koordinator Bidang 5 3 1 375.000,00 275.000,00 4.250.000,00 Anggota 3 3 1 275.000,00 275.000,00 1.650.000,00 Sekretariat 5 3 1 200.000,00 250.000,00 2.000.000,00
9 Workshop pemantapan instrumen uji performance 27-29 Agt (1593)
Penanggung Jawab 1 3 1 450.000,00 400.000,00 950.000,00 Ketua 1 3 1 425.000,00 400.000,00 875.000,00 Wakil Ketua 1 3 1 400.000,00 400.000,00 800.000,00 Sekretaris 2 3 1 400.000,00 350.000,00 1.700.000,00 Bendahara 1 3 1 400.000,00 300.000,00 900.000,00 Koordinator Bidang 5 3 1 375.000,00 275.000,00 4.250.000,00 Anggota 3 3 1 275.000,00 275.000,00 1.650.000,00 Sekretariat 5 3 1 200.000,00 250.000,00 2.000.000,00
10 Workshop pemetaan pelaksanaan uji performance tertulis 2-4 Sept (1614)Penanggung Jawab 1 3 1 450.000,00 400.000,00 950.000,00 Ketua 1 3 1 425.000,00 400.000,00 875.000,00 Wakil Ketua 1 3 1 400.000,00 400.000,00 800.000,00 Sekretaris 2 3 1 400.000,00 350.000,00 1.700.000,00 Bendahara 1 3 1 400.000,00 300.000,00 900.000,00 Koordinator Bidang 5 3 1 375.000,00 275.000,00 4.250.000,00 Anggota 3 3 1 275.000,00 275.000,00 1.650.000,00 Sekretariat 5 3 1 200.000,00 250.000,00 2.000.000,00
11 Workshop pemetaan pelaksanaan uji performance tertulis 11-14 Sept (1662)Penanggung Jawab 1 4 1 450.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Ketua 1 4 1 425.000,00 400.000,00 1.300.000,00 Wakil Ketua 1 4 1 400.000,00 400.000,00 1.200.000,00 Sekretaris 2 4 1 400.000,00 350.000,00 2.500.000,00 Bendahara 1 4 1 400.000,00 300.000,00 1.300.000,00 Koordinator Bidang 5 4 1 375.000,00 275.000,00 6.125.000,00 Anggota 3 4 1 275.000,00 275.000,00 2.475.000,00 Sekretariat 5 4 1 200.000,00 250.000,00 3.000.000,00
12 Pelatihan Calon Penguji Performance 24-26 Okt (1924)
Penanggung Jawab 1 3 1 450.000,00 400.000,00 950.000,00 Ketua 1 3 1 425.000,00 400.000,00 875.000,00
Lampiran 9Uji Kompetensi
Wakil Ketua 1 3 1 400.000,00 400.000,00 800.000,00 Sekretaris 2 3 1 400.000,00 350.000,00 1.700.000,00 Bendahara 1 3 1 400.000,00 300.000,00 900.000,00 Koordinator Bidang 5 3 1 375.000,00 275.000,00 4.250.000,00 Anggota 3 3 1 275.000,00 275.000,00 1.650.000,00 Sekretariat 5 3 1 200.000,00 250.000,00 2.000.000,00
222.625.000,00
Workshop I 28.625.000,00
94.500.000,00 2.250.000,00
37.050.000,00 19.000.000,00 3.590.000,00 3.500.000,00 1.500.000,00 4.000.000,00 1.100.000,00
195.115.000,00
Lampiran 9Uji Kompetensi
Lampiran 10Imtaq
imtaqMargani M Mustar 350.000,00 Lieke Suarlika Salim 350.000,00 Tatang Sutarsa 350.000,00 Cucu Suminar 250.000,00 Suardi Syarif 300.000,00 Suparmo 300.000,00 Posma Marbun 175.000,00 Supadmo 175.000,00 Slamet Muryadi 200.000,00 Sumanta 175.000,00 Ely Suningsih 175.000,00 Ahmad husein 150.000,00 Kendy Supriendi 150.000,00 Sri Sulihati 150.000,00
`
Transport panitia penyelenggara tgl 14-19 Juni 2004
Honor panitia penyelenggara tgl 14-19 Juni 2004
Margani M Mustar 120.000,00 Margani M Mustar 350.000,00 Lieke Suarlika Salim 120.000,00 Lieke Suarlika Salim 350.000,00 Tatang Sutarsa 120.000,00 Tatang Sutarsa 350.000,00 Cucu Suminar 120.000,00 Cucu Suminar 250.000,00 Suardi Syarif 120.000,00 Suardi Syarif 300.000,00 Supadmo 120.000,00 Supadmo 175.000,00 Suparmo 120.000,00 Suparmo 300.000,00 Posma Marbun 120.000,00 Posma Marbun 175.000,00 Slamet Muryadi 120.000,00 Slamet Muryadi 200.000,00 Sumanta 120.000,00 Sumanta 175.000,00 Ely Suningsih 120.000,00 Ely Suningsih 175.000,00 Ahmad husein 120.000,00 Ahmad husein 150.000,00 Kendy Supriendi 120.000,00 Kendy Supriendi 150.000,00 Sri Sulihati 120.000,00 Sri Sulihati 150.000,00
1.680.000,00 3.250.000,00
Total 4.930.000,00
Lampiran 10Tatap Muka
No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja
Surat Tugas
Orang BKU No.
Hari
Honor/hari Transport/hari Jumlah Honor/hari Transport/hari Jumlah Jumlah
1 Rapat Persiapan 17 Juni 2004
Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00
Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 7 1 50.000,00 350.000,00 11.500,00 80.500,00 269.500,00 Bendahara 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00
2 Rapat Persiapan 14 Juni 2004
Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00
Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 7 1 50.000,00 350.000,00 11.500,00 80.500,00 269.500,00 Bendahara 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00
3 Rapat Persiapan 9 Juni 2004
Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00
Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 8 1 50.000,00 400.000,00 11.500,00 92.000,00 308.000,00 Bendahara 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00
Sertifikasi
2105/073.554 lamp 1
tgl 10 Agustus
853
2105/073.554 lamp 1
tgl 10 Agustus
849
2105/073.554 lamp 1
tgl 10 Agustus
845
Honorarium Standar
Sertifikasi dan Kuliah Tatap Muka
Realisasi Honorarium Selisih lebih
Lampiran 10Tatap Muka
4 Honor panitia rekruitmen
Pengarah 2 2 300.000,00 1.200.000,00 27.500,00 165.000,00 1.035.000,00 honor dibayarkan bulanan padahal pekerjaan dilakukan kurang dari 2 bulan. Standar dihitung harian - rapat persiapan saja
Penanggung Jawab 1 2 250.000,00 500.000,00 25.000,00 75.000,00 425.000,00 Ketua 1 2 200.000,00 400.000,00 22.500,00 67.500,00 332.500,00 Wakil Ketua 0 2 - 22.500,00 - - Sekretaris 1 2 150.000,00 300.000,00 20.000,00 60.000,00 240.000,00 Anggota 7 2 125.000,00 1.750.000,00 17.500,00 367.500,00 1.382.500,00 Bendahara 1 2 150.000,00 300.000,00 12.500,00 37.500,00 262.500,00 Sekretariat 8 2 100.000,00 1.600.000,00 10.000,00 240.000,00 1.360.000,00
5 Honor Tim Evaluasi
Pengarah 2 2 300.000,00 1.200.000,00 27.500,00 165.000,00 1.035.000,00 honor dibayarkan bulanan padahal pekerjaan dilakukan kurang dari 2 bulan. Standar dihitung harian - rapat persiapan saja
Penanggung Jawab 1 2 250.000,00 500.000,00 25.000,00 75.000,00 425.000,00 Ketua 1 2 200.000,00 400.000,00 22.500,00 67.500,00 332.500,00 Wakil Ketua 0 2 - 22.500,00 - - Sekretaris 1 2 150.000,00 300.000,00 20.000,00 60.000,00 240.000,00 Anggota 12 2 125.000,00 3.000.000,00 17.500,00 630.000,00 2.370.000,00 Bendahara 1 2 150.000,00 300.000,00 12.500,00 37.500,00 262.500,00 Sekretariat 6 2 100.000,00 1.200.000,00 10.000,00 180.000,00 1.020.000,00
10.225.000,00 8.248.750,00
1 Rapat Persiapan 16 Juni 2004
Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00
Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 7 1 50.000,00 350.000,00 11.500,00 80.500,00 269.500,00 Bendahara 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00
2 Rapat Persiapan 10 Juni 2004
Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00
2105/073.554 lamp 1
tgl 10 Agustus
841
8392105/073.554 lamp 2
tgl 10 Agustus
2105/073.554 lamp 1
tgl 10 Agustus
Kuliah Tatap Muka851
2105/073.554 lamp 1
tgl 10 Agustus
847
Lampiran 10Tatap Muka
Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 7 1 50.000,00 350.000,00 11.500,00 80.500,00 269.500,00 Bendahara 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00
3 Rapat Persiapan 2 Juni 2004
Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00
Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 8 1 50.000,00 400.000,00 11.500,00 92.000,00 308.000,00 Bendahara 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00
4 Honor panitia rekruitmen
Pengarah 2 2 300.000,00 1.200.000,00 27.500,00 165.000,00 1.035.000,00
Penanggung Jawab 1 2 250.000,00 500.000,00 25.000,00 75.000,00 425.000,00 Ketua 1 2 200.000,00 400.000,00 22.500,00 67.500,00 332.500,00 Wakil Ketua 0 2 - 22.500,00 - - Sekretaris 1 2 150.000,00 300.000,00 20.000,00 60.000,00 240.000,00 Anggota 7 2 125.000,00 1.750.000,00 17.500,00 367.500,00 1.382.500,00 Bendahara 1 2 150.000,00 300.000,00 12.500,00 37.500,00 262.500,00 Sekretariat 8 2 100.000,00 1.600.000,00 10.000,00 240.000,00 1.360.000,00
5 Honor Tim Evaluasi
Pengarah 2 2 300.000,00 1.200.000,00 27.500,00 165.000,00 1.035.000,00 honor dibayarkan bulanan padahal pekerjaan dilakukan kurang dari 2 bulan. Standar dihitung harian - rapat persiapan saja
Penanggung Jawab 1 2 250.000,00 500.000,00 25.000,00 75.000,00 425.000,00 Ketua 1 2 200.000,00 400.000,00 22.500,00 67.500,00 332.500,00 Wakil Ketua 0 2 - 22.500,00 - - Sekretaris 1 2 150.000,00 300.000,00 20.000,00 60.000,00 240.000,00 Anggota 12 2 125.000,00 3.000.000,00 17.500,00 630.000,00 2.370.000,00 Bendahara 1 2 150.000,00 300.000,00 12.500,00 37.500,00 262.500,00 Sekretariat 6 2 100.000,00 1.200.000,00 10.000,00 180.000,00 1.020.000,00
10.225.000,00 8.248.750,00
2105/073.554 lamp 1
tgl 10 Agustus
841
2105/073.554 lamp 2
tgl 10 Agustus
839
Agustus
2105/073.554 lamp 1
tgl 10 Agustus
843
Lampiran 10PenyetaraanSK Gub 04
No Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp)1 Pengarah 39.000 02 Penang. jawab 36.500 03 Ketua 34.000 04 Wakil Ketua 34.0005 Sekretaris 31.500 06 Anggota 29.000 07 Bendahara 24.000 08 Sekretariat 21.500 0
0
Honorarium evaluasi pelaks. Prog. Penyetaraan D-III ke S1 guru SMA/SMK di UNJ semester genap dan ganjil bln Agustus dan SeptemberNo Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp)1 Pengarah 3 2 300.000 39.000 261.000 1.566.000 1.800.000 234.000 1.566.0002 Penang. jawab 9 2 250.000 36.500 213.500 3.843.000 4.500.000 657.000 3.843.0003 Sekretaris 2 2 150.000 31.500 118.500 474.000 600.000 126.000 474.0004 Anggota 4 2 125.000 29.000 96.000 768.000 1.000.000 232.000 768.0005 Sekretariat 5 2 100.000 21.500 78.500 785.000 1.000.000 215.000 785.000
7.436.000 00
Honorarium penyusunan lap.pelaks. Prog. Penyetaraan D-III ke S1 guru SMA/SMK di UNJ semester genap dan ganjil tgl 4 s.d 6 oktober 2004 0No Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp) 01 Pengarah 2 3 150.000 39.000 111.000 666.000 900.000 234.000 666.0002 Sekretaris 3 3 75.000 31.500 43.500 391.500 675.000 283.500 391.5003 Anggota 8 3 100.000 29.000 71.000 1.704.000 2.400.000 696.000 1.704.0004 Sekretariat 5 3 50.000 21.500 28.500 427.500 750.000 322.500 427.500
3.189.000 00
Transport rapat persiapan rekruitmen calon mahasiswa D-III ke S1 teknik guru SMK di lingk. Dinas Dikmenti tgl 9 Agustus 2004 0No Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp) 01 Anggota 15 1 50.000 11.500 38.500 577.500 750.000 172.500 577.500
577.500 00
Transport rapat persiapan rekruitmen calon mahasiswa D-III ke S1 teknik guru SMK di lingk. Dinas Dikmenti tgl 3 Agustus 2004 0No Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp) 01 Anggota 15 1 50.000 11.500 38.500 577.500 750.000 172.500 577.500
577.500 00
Honorarium penyusunan hasil rekruitmen mahasiswa D-III ke S1 teknik guru SMK di lingk. Dinas Dikmenti tgl 1 s.d 4 September 2004 0No Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp) 01 Pengarah 2 4 150.000 39.000 111.000 888.000 1.200.000 312.000 888.0002 Penang. jawab 2 4 125.000 36.500 88.500 708.000 1.000.000 292.000 708.0003 Sekretaris 3 4 100.000 31.500 68.500 822.000 1.200.000 378.000 822.0004 Anggota 9 4 75.000 29.000 46.000 1.656.000 2.700.000 1.044.000 1.656.000
4.074.000
TOTAL 15.854.000 21.225.000 5.371.000 15.854.000
Lampiran 11Pengamanan Distribusi UAN
No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja
Keterangan
Orang Hari Harga (Rp) Jumlah Orang Hari Harga Satuan
Jumlah Orang Hari Harga (Rp) Jumlah
1 Anggota Penyusunan Mekanisme Pengarah 2 20 29.000,00 1.160.000,00 2 15 29.000,00 870.000,00 2 5 29.000,00 290.000,00 Hari tidak sesuai dengan DASK
Penanggung Jawab 1 20 29.000,00 580.000,00 1 15 29.000,00 435.000,00 1 5 29.000,00 145.000,00 Ketua I 1 20 29.000,00 580.000,00 1 15 29.000,00 435.000,00 1 5 29.000,00 145.000,00 Ketua II 1 20 29.000,00 580.000,00 1 15 29.000,00 435.000,00 1 5 29.000,00 145.000,00 Sekretaris - Anggota 16 20 29.000,00 9.280.000,00 16 15 29.000,00 6.960.000,00 16 5 29.000,00 2.320.000,00 Jumlah 21 20 12.180.000,00 21,00 15 9.135.000,00 3.045.000,00
2 Honor & Transport AnggotaPemantauan Penggandaan
Anggota 52 20 29.000,00 30.160.000,00 30 20 29.000,00 17.400.000,00 22 20 29.000,00 12.760.000,00 Jumlah orang tidak sesuaidengan DASK
Jumlah 52 20 30.160.000,00 30,00 20 17.400.000,00 12.760.000,00
3 Honor & Transport AnggotaTabulasi & Verifikasi
Pengarah 1 18 29.000,00 522.000,00 1 10 29.000,00 290.000,00 1 8 29.000,00 232.000,00 Hari tidak sesuai dengan DASK
Penanggung Jawab 1 18 29.000,00 522.000,00 1 10 29.000,00 290.000,00 1 8 29.000,00 232.000,00 Ketua 1 18 29.000,00 522.000,00 1 10 29.000,00 290.000,00 1 8 29.000,00 232.000,00 Wakil Ketua 1 18 29.000,00 522.000,00 1 10 29.000,00 290.000,00 1 8 29.000,00 232.000,00 Sekretaris 1 18 29.000,00 522.000,00 1 10 29.000,00 290.000,00 1 8 29.000,00 232.000,00 Anggota 15 18 29.000,00 7.830.000,00 15 10 29.000,00 4.350.000,00 15 8 29.000,00 3.480.000,00 Jumlah 20 18 10.440.000,00 20,00 10 5.800.000,00 4.640.000,00
TOTAL 93 58 52.780.000,00 71,00 45 32.335.000,00 20.445.000,00
a. Kegiatan Pengamanan dan Pendistribusian Naskah UAN
Realisasi / Spesifikasi Selisih DASK Rincian realisasi Pembayaran Honor yang volumenya melebihi DASK
Lampiran 12PSB
No. Uraian KeteranganOrang Hari Harga (Rp) Jumlah Orang Hari Harga Jumlah Orang Hari Harga (Rp) Jumlah
1 Honor & Transport Panitia -JakTim Anggota 31 15 29.000,00 13.485.000,00 20 15 29.000,00 8.700.000,00 11 15 29.000,00 4.785.000,00 Sekretariat 19 15 21.500,00 6.127.500,00 10 15 21.500,00 3.225.000,00 9 15 21.500,00 2.902.500,00 Keamanan 16 15 20.000,00 4.800.000,00 8 15 20.000,00 2.400.000,00 8 15 20.000,00 2.400.000,00
Jumlah 24.412.500,00 10.087.500,00
No. Uraian KeteranganOrang Hari Harga (Rp) Jumlah Orang Hari Harga Jumlah Orang Hari Harga (Rp) Jumlah
1 Honor & Transport Panitia -JakSel Anggota 26 15 29.000,00 11.310.000,00 20 15 29.000,00 8.700.000,00 6 15 29.000,00 2.610.000,00 Sekretariat 17 15 21.500,00 5.482.500,00 10 15 21.500,00 3.225.000,00 7 15 21.500,00 2.257.500,00 Keamanan 10 15 20.000,00 3.000.000,00 8 15 20.000,00 2.400.000,00 2 15 20.000,00 600.000,00
Jumlah 19.792.500,00 14.325.000,00 5.467.500,00
Total Keseluruhan 15.555.000,00Total Sekret PSB 3.200.000,00 Jumlah 18.755.000,00
Spesifikasi tidak sesuaidengan DASK
Spesifikasi tidak sesuaidengan DASK
Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru Tingkat KotamadyaSusunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja
Realisasi / Spesifikasi DASK Selisih
Selisih Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru Tingkat Kotamadya
Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja
Realisasi / Spesifikasi DASK
Lampiran 15Beasiswa Bakat dan Prestasi kurang jumlah
Jumlah (Rp) Siswa Jumlah (Rp) Siswa Rp Siswa Jumlah (Rp) Siswa Jumlah (Rp) Siswa (Rp) (siswa) (Rp) (siswa)1 SMA N 59 5.100.000 15 10.200.000 15 15.300.000 30 0 0 10.200.000 15 10.200.000 15 5.100.000 152 SMAN 33 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 0 0 3.600.000 10 3.600.000 10 1.800.000 103 SMA 67 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 0 0 3.600.000 10 3.600.000 10 1.800.000 104 SMA 89 5.100.000 15 10.200.000 15 15.300.000 30 0 0 10.200.000 15 10.200.000 15 5.100.000 155 SMA 71 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 0 0 3.600.000 10 3.600.000 10 1.800.000 106 SMA 108 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 0 07 SMK 57 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 900.000 5 0 0 900.000 5 1.800.000 58 SMK 20 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 0 0 0 0 0 0 2.700.000 109 SMK 26 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 0 0
10 SMA 115 5.100.000 15 1.800.000 5 6.900.000 20 5.100.000 15 1.800.000 5 6.900.000 20 0 011 SMA 52 1.800.000 10 10.200.000 15 12.000.000 25 0 0 10.200.000 15 10.200.000 15 1.800.000 1012 SMA 111 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 0 013 SMK Jaya wisata 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 0 0 1.800.000 5 1.800.000 5 900.000 514 SMA 50 5.100.000 15 10.200.000 15 15.300.000 30 1.800.000 10 0 0 1.800.000 10 13.500.000 2015 SMK 4 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 900.000 5 0 0 900.000 5 1.800.000 516 SMA Bhayangkari 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 0 0 1.800.000 0 1.800.000 0 900.000 10
108.000.000 295 69.000.000 170 39.000.000 125
Hasil Konformasi Beasiswa Yg diterima SekolahSub Total
Buku Daftar Sekolah yg telah mengambilSub Total
REKAPITULASI HASIL KONFIRMASI SEKOLAH YANG MENUNJUKKAN BEASISWA KURANG DITERIMA SEKOLAH
TOTAL
No Nama Sekolah
Total
Tahap 1 Tahap 2Tahap 1 Tahap 2 Selisih