009

233
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA HASIL PEMERIKSAAN KINERJA SEMESTER II TAHUN ANGGARAN (TA) 2005 ATAS PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI TAHUN ANGGARAN (TA) 2004 PADA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI PROVINSI DKI JAKARTA DI JAKARTA AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV PERWAKILAN III BPK-RI DI JAKARTA Nomor : ………………….. Tanggal : …………………..

Upload: hasdarokay

Post on 13-Aug-2015

152 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pdfg

TRANSCRIPT

Page 1: 009

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN KINERJA

SEMESTER II TAHUN ANGGARAN (TA) 2005

ATAS

PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI

TAHUN ANGGARAN (TA) 2004

PADA

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI PROVINSI

DKI JAKARTA

DI

JAKARTA

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV PERWAKILAN III BPK-RI DI JAKARTA

Nomor : ………………….. Tanggal : …………………..

Page 2: 009

DAFTAR ISI

Hal Daftar Isi ……………………………………………………………………........ i

BAB I . Kesimpulan dan Rekomendasi 1BAB II . Hasil Pemeriksaan A . Gambaran Umum……….................................................................. 5

1. Tujuan Pemeriksaan…………….…………………………………. 5 2. Sasaran Pemeriksaan…….....……………………………………… 5 3. Metode Pemeriksaan......................................................................... 5 4. Jangka Waktu Pemeriksaan.............................................................. 6 5. Uraian Singkat mengenai Entitas Yang Diperiksa............................ 6 a. Visi dan Misi ............................................................................... 6 b. Arah Kebijakan Umum di Bidang Pendidikan Tahun 2004 ....... 6 c. Tujuan dan Sasaran Statejik di Bidang Pendidikan Menengah

dan Tinggi Tahun 2004 ................................................................. 7

d. Program Pendidikan Menengah dan Tinggi Tahun 2004 .......... 7 e. Realisasi Anggaran....................................................................... 8 f. Cakupan Pemeriksaan................................................................... 10

B . Hasil Pemeriksaan ………………………………………………… 12 1. Hasil Pengujian atas Sistem Pengendalian Manajemen …………. 12 a. Organisasi ……………………………………………………… 12 b. Kebijakan ……………………………………………………..... 14 c. Perencanaan ……………………………………………………. 15 d. Prosedur………………………………………………………… 16 e. Personalia ……………………………………………………… 19 f. Pencatatan/Pembukuan …………………………………………. 20 g. Pelaporan ………………………………………………………. 20 h. Pengawasan Intern……………………………………………… 21 2. Indikator Penilaian Kinerja (Key Performance Indicators)……….. 22 3. Temuan Pemeriksaan ……………………………………………... 54 a. Penyimpangan Terhadap Azas Kehematan Sebanyak 33 Temuan

Senilai Rp5.713.030.653,66 atau 4,14% Dari Realisasi Anggaran Yang Diperiksa…………...……………………… 54

1) Pembayaran Lumpsum Pada Penyelenggaraan Workshop Yang Dilaksanakan Proyek Peningkatan Mutu SMU TA 2004 Lebih Sebesar Rp437.360.000,00 ………………… 54

i

Page 3: 009

2) Pembayaran Konsumsi Dan Penginapan Pada Kegiatan Proyek Peningkatan Mutu SMU Tidak Hemat Sebesar Rp65.229.295,00 ……………………………………………. 56

3) Penyusunan Rencana Teknis Pada Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat Dan Prestasi TA 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp24.750.000,00……………………………………………. 57

4) Pengadaan Dan Pemeriksaan Lembar Jawab Komputer UAN SMA/SMK/MA/SMALB Dan SMP/MTs/SMPLB Melebihi Standar Harga Sebesar Rp91.403.485,00 dan Melebihi Kebutuhan Sebesar Rp117.626.718,00 ………… 59

5) Pajak Penghasilan Atas Pembayaran Honor Dalam Rangka Kegiatan UAN SMA/SMK Yang Dipungut Sekolah Tidak Disetor Ke Kas Negara Sebesar Rp21.668.108,00 ………… 62

6) Pengeluaran Sebesar Rp154.135.000,00 Pada Bantuan Beasiswa Proyek Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah DKI Jakarta Tidak Terdapat Dalam Petunjuk Operasional … 64

7) Kelebihan Pembayaran Atas Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA/SMK Senilai Rp76.842.579,18 …………… 66

8) Perhitungan RAB Pada Pembangunan Gedung SMK Lebih Besar Dari Gambar Senilai Rp31.429.718,48 ……………… 71

9) Pekerjaan Rehab BPPK Budi Utomo Kurang Dilaksanakan Senilai Rp45.485.435,05 …………………………………… 74

10) Pengadaan Alat Teknis Dan Kantor Melebihi Harga Standar Sebesar Rp222.618.600,00………………………………….. 76

11) Pengadaan Meubelair Pada SMAN 52 Kurang Sebesar Rp123.863.400,00 …………………………… 78

12) Pengadaan Alat Pendidikan SMK Dan SMA Melebihi Harga Standar Sebesar Rp142.261.609,00 dan Lebih Bayar Sebesar Rp104.933.000,00 ………………………………… 81

13) Pengadaan Peralatan Praktek BPPK Melebih Harga Standar Sebesar Rp85.986.472,00 …………………………………... 85

14) Pengadaan Buku Pelajaran Dan Buku Perpustakaan TA 2004 Pada Dinas Dikmenti DKI Jakarta Melebihi Ketentuan Sebesar Rp954.406.290,00 Dan Sebesar Rp310.699.300,00 Diantaranya Didukung Dengan Dokumen Yang Tidak Benar 87

15) Pembayaran Honor Pada Kegiatan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) TA 2004 Melebihi Ketentuan Sebesar Rp43.250.000,00 Dan Tidak Hemat Sebesar Rp115.700.000,00 ………………………………………... 90

16) Penetapan Pelaksana Kegiatan Pengadaan Pesona Fisika/ Multimedia Untuk SMA Senilai Rp1.272.000.000,00 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan ……………. …………………… 93

17) Bantuan Pendidikan/Sekolah Gratis Bagi Siswa SMA Provinsi DKI Jakarta Yang Berlatar Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu TA 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp126.400.000,00 ………………………………………... 95

18) Pemungutan Pajak Pada Kegiatan Dana Block Grant Pembinaan SMA/MA Swasta Melebihi Ketentuan Sebesar Rp47.536.800,00 …………………………………………. 99

19) Hasil Pungutan Pajak Pada Kegiatan Dana Block Grant

ii

Page 4: 009

Pembinaan SMA/MA Swasta Kurang Disetor Sebesar Rp39.355.725,00 …………………………………………… 101

20) Pembayaran Honor Pada Beberapa Kegiatan Subdis Pendidikan Tinggi Melebihi Ketentuan Sebesar Rp59.460.000,00 Dan Tidak Hemat Sebesar Rp7.625.000,00 103

21) Pembayaran Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Pada Subdis Tendik Lebih Tinggi Dari Standar Yang Ditentukan Sebesar Rp259.906.500,00 Dan Lebih Bayar Sebesar Rp10.050.000,00…………………………………………….. 106

22) Pembayaran Transport Pada Rincian Kegiatan Pengembangan Metodologi Guru Bidang Studi Melebihi Ketentuan Sebesar Rp30.000.000,00 dan Pemborosan Atas Konsumsi dan Penyusunan Materi Workshop Sebesar Rp41.562.500,00……………………………………………..

110

23) Kegiatan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru, Pengawas Sekolah, Dan Pamong Belajar Di Lingkungan Dikmenti Provinsi DKI Jakarta Pada TA 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp24.681.000,00 …………………………………... 113

24) Pembayaran Transport Pada Kegiatan Pembekalan Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru SMA/SMK Melebihi Ketentuan Sebesar Rp13.600.000,00 Dan Pembayaran Konsumsi Tidak Hemat Sebesar Rp5.525.000,00 ………… 117

25) Pada Kegiatan Sosialisasi Analisa Pembekalan Pendidikan Karya Ilmiah Terjadi Ketidakhematan Sebesar Rp5.915.000,00 dan Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp16.800.000,00 …………………………………………… 119

26) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Pengamanan, Pendistribusian Naskah UAN Dan Sosialisasi UAN Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp46.695.000,00 ….. 120

27) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Penerimaan Siswa Baru Tidak Hemat Sebesar Rp18.755.000,00 …………………………………………… 122

28) Pembayaran Pemeliharaan Gedung Unit Planetarium Melebihi Prestasi Kerja Sebesar Rp26.359.680,00 …………

123 29) Harga Pekerjaan Penyelesaian Rehab Gedung PKBM

Kepulauan Seribu Lebih Tinggi Dari Harga Standar Sebesar Rp24.326.993,95 …………………………………………. 125

30) Harga Pengadaan Sarana Promosi Planetarium Tidak Hemat Sebesar Rp417.182.620,00...................................................... 127

31) Pengadaan Poster Planetarium Lebih Dibayar Sebesar Rp57.030.750,00 …………………………………………. 129

32) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Pembinaan Penelitian Mahasiswa Dalam Rangka Penyelesaian Tugas Akhir, Kegiatan Pembinaan Terhadap Mahasiswa Berprestasi Tetapi Secara Ekonomi Kurang Mampu Dan Sosialisasi Lulusan SMU/SMK Untuk Dapat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Melebihi Standar Sebesar Rp53.313.375,00 …………………………………... 131

33) Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Tidak Memungut

iii

Page 5: 009

Denda Atas Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Uji Kompetensi Tenaga Kependidikan TA 2004 Sebesar Rp250.000.000,00 ………………………………………... 132

b.Penyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya

program yang direncanakan sebanyak 23 temuan senilai Rp20.270.984.563,00 atau 14,70% dari realisasi yang diperiksa, yaitu: 1) Pembayaran Honararium Workshop Jaringan Kurikulum

Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Sebesar Rp45.690.000,00 ... 135 2) Perjanjian Pemanfaatan Subsidi Imbal Swadaya Pada Bagian

Proyek Peningkatan SMK TA 2004 Senilai Rp400.000.000,00 Tidak Sesuai Dengan Proposal Yang Diajukan Sekolah …………………………………………… 136

3) Pemanfaatan Dana Subsidi Imbal Swadaya Oleh Sekolah Penerima Pada Bagian Proyek Peningkatan SMK TA 2004 Sebesar Rp300.000.000,00 Tidak Sesuai Dengan Perjanjian Kerja Sama .............................................................................. 138

4) Penyaluran Beasiswa Pada Bagian Proyek Bakat Dan Prestasi DKI Jakarta TA 2004 Terlambat Sebesar Rp1.841.700.000,00 ………………………………………… 140

5) Beasiswa Bakat Dan Prestasi Yang Diterima Sekolah Kurang Sebesar Rp49.650.000,00…………………………... 142

6) Penyaluran Beasiswa Periode Januari Sampai Dengan Juni Tahun 2004 Pada Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat Dan Prestasi TA 2004 Senilai Rp1.608.600.000,00 Tidak Dilandasi Dengan Dasar Hukum……………………………. 145

7) Penyaluran Subsidi Uji Produktif Kepada SMK Di Wilayah DKI Jakarta Dari Dana APBN Sebesar Rp303.305.000,00 Dan APBD Sebesar Rp2.522.813.000,00 Mengalami Keterlambatan ......................................................................... 148

8) Pengadaan Buku Pendidikan Luar Sekolah Senilai Rp28.159.931,00 Tidak Dimanfaatkan Oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat …………………………………………. 150

9) Pemberian Subsidi BOMM Pada Proyek Peningkatan Mutu SMU Tidak Efektif Sebesar Rp173.316.250,00 ……………. 152

10) Pengadaan Buku Pelajaran Paket C Kelas 3 Senilai Rp80.000.000,00 Tidak Dilaksanakan……………………. 155

11) Penyaluran Bantuan Penyelenggaraan Kejar Paket C dan Kursus Pada Subdis Pendidikan Luar Sekolah TA 2004 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Senilai Rp2.199.368.700,00………………………………………… 156

12) Pembangunan SMAN 85 Jakarta Senilai Rp7.506.788.000,00 Tidak Dapat Diselesaikan Sesuai Rencana ……………………………………………………... 159

13) Pengadaan Meubelair Senilai Rp208.751.100,00 Tidak Dimanfaatkan Sesuai Peruntukannya...................................... 162

14) Pengadaan Alat Pendidikan SMK Tidak Efektif Sebesar Rp135.566.000,00………………………………………… 163

iv

Page 6: 009

15) Pengadaan Peralatan Praktek BPPK Tidak Efektif Sebesar Rp23.966.000,00…………………………………………….. 165

16) Pertanggungjawaban Penggunaaan Dana Untuk Rintisan SMK Internasional Sebesar Rp399.450.000,00 Yang Dibuat Oleh Sekolah dan Pemegang Kas Cabang Berbeda............... 166

17) Pelaksanaan Kegiatan Perancangan Software Sebesar Rp46.975.000,00 Tidak Efektif .............................................. 169

18) Kegiatan Dalam Key Performance Indicators Senilai Rp1.350.000.000,00 Tidak Terlaksana……………………… 170

19) Bantuan Pendidikan/Sekolah Gratis Bagi Siswa SMA Provinsi DKI Jakarta Yang Berlatar Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu TA 2004 Yang Diterima Siswa Lebih Kecil Sedikitnya Rp141.372.000,00 Dari Yang Seharusnya ........................................................................... 172

20) Bantuan Dana Pelaksanaan UAN APBD 2004 Kepada Rayon Kurang Disalurkan Sebesar Rp12.063.772,00… 174

21) Penyaluran Bantuan Dana Dalam Rangka Penerimaan Siswa Baru Tahap II Tidak Tepat Sasaran Sebesar Rp770.623.600,00 ………………………………………….. 176

22) Pengadaan Poster Dan Brosur Planetarium Tidak Efektif Sebesar Rp18.866.730,00………..………………………….. 177

23) Kesalahan Pemungutan Dan Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai Atas Pengadaan Modul Pendidikan Kesetaraan Pada Proyek Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah Senilai Rp103.959.480,00 ………………………… 179

Lampiran –Lampiran

v

Page 7: 009

BAB I

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan ketentuan Pasal 23 E Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1973, dan

Undang-Undang No. 15 Tahun 2004, Badan Pemeriksa Keuangan Republik

Indonesia (BPK-RI) telah melakukan pemeriksaan kinerja atas Program

Pendidikan Menengah Dan Tinggi Tahun Anggaran (TA) 2004 pada Dinas

Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta di Jakarta. Pemeriksaan

dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) Tahun

1995 dan Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) BPK-RI Tahun 2002.

Tujuan pemeriksaan kinerja ini adalah untuk menguji dan menilai

pelaksanaan program dari aspek ekonomi dan efektivitas guna mengambil

kesimpulan atas kinerja Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi pada Dinas

Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta serta memberikan

rekomendasi untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja Program Pendidikan

Menengah Dan Tinggi.

Berdasarkan pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja atas

Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi Tahun Anggaran (TA) 2004 pada

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta di Jakarta adalah

baik. Hal ini tercermin dari pencapaian nilai kumulatif atas Indikator Utama

Kinerja atau Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan, sebagai

berikut:

1. Nilai Kumulatif atas Pencapaian KPI

Nilai kumulatif yang diperoleh dalam pencapaian KPI atas

penyelenggaraan program pendidikan menengah dan tinggi TA 2004 pada

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta adalah

90,12%. Skala nilai kinerja yang ditetapkan oleh BPK-RI adalah 0,00% s.d.

50.00% (Kurang); lebih dari 50,00% s.d. 60,00% (Sedang); lebih dari 60,00%

s.d. 75,00% (Cukup); lebih dari 75,00% s.d. 91,00% (Baik) dan lebih dari

91,00% s.d. 100,00% (Amat Baik).

1

Page 8: 009

Kontribusi positif atas keberhasilan penyelenggaraan Program Pendidikan

Menengah Dan Tinggi pada Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi

DKI Jakarta TA 2004 diperoleh dari:

a. Bantuan Dana Ujian Nasional telah diberikan kepada sekolah-sekolah

sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan.

b. Kegiatan Operasional Sistem Informasi Manajemen telah efektif

mendukung penyajian informasi pada website Dinas Pendidikan

Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.

c. Pemberian bantuan beasiswa pada Proyek Pengembangan Pendidikan Luar

Sekolah (PLS) DKI Jakarta telah dilaksanakan sesuai dengan rencana

dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku.

2. Aspek Negatif

Kontribusi negatif terhadap kinerja program di bidang pendidikan

menengah dan tinggi pada Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi

DKI Jakarta TA 2004 berasal dari kegiatan atau aktivitas yang tidak mencapai

skor maksimal dengan persentase relatif besar, yang terdiri atas penyimpangan

terhadap azas kehematan sebanyak 33 temuan senilai Rp5.713.030.653,66

atau 4,14% dari realisasi anggaran yang diperiksa, diantaranya sebesar

Rp3.337.872.015,66 merugikan keuangan negara/daerah dan penyimpangan

yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya program yang direncanakan

sebanyak 23 temuan senilai Rp20.270.984.563,00 atau 14,70% dari realisasi

anggaran yang diperiksa, diantaranya sebesar Rp191.022.000,00 merugikan

keuangan negara/daerah.

Penyimpangan tersebut pada dasarnya terjadi karena:

a. Kelemahan sistem pengendalian manajemen (SPM), yaitu:

1) Dinas Dikmenti melaksanakan dua bagian proyek APBN yaitu Bagian

Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi dan Bagian Proyek

Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar yang menyalurkan dana ke SD,

SLTP, dan SLTA yang mana SD sdan SLTP tidak termasuk dalam

wewenang Dinas Dikmenti tetapi dalam wewenang Dinas Dikdas.

2

Page 9: 009

2) Perencanaan yang kurang matang mengakibatkan beberapa kegiatan

tidak terlaksana atau tidak mencapai tujuan, diantaranya:

a) Hasil kegiatan perancangan software pada Subdis Darbangsik tidak

dapat dimanfaatkan karena tidak cukupnya anggaran untuk

sosialisasi ke sekolah-sekolah,

b) Kegiatan pembangunan SMAN 85 tidak dapat diselesaikan sesuai

dengan rencana karena penolakan masyarakat atas lokasi

pembangunan,

c) Pengadaan Buku Pelajaran Paket C Kelas 3, Penyusunan dan

Penggandaan Buku Glosari Bidang IPS, Pembinaan Sister School 5

Kotamadya, dan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan SMK

Negeri Baru di Kepulauan Seribu tidak terlaksana.

3) Pelaksanaan beberapa prosedur pada Dinas Dikmenti kurang

mencerminkan pengendalian manajemen yang kuat, di antaranya:

a) Pelampauan wewenang oleh Kepala Subdis PLS yang

menandatangani Surat Keputusan Kepala Dinas Dikmenti tentang

panitia, tutor, dan warga belajar pada pelaksanaan kegiatan Kejar

Paket C. Surat tersebut seharusnya ditandatangani oleh Kepala

Dinas Dikmenti.

b) Penyaluran dana block grant, beasiswa, dan operasional sekolah

tidak menggunakan transfer langsung dengan SPM BT tetapi

menggunakan SPM PK yang relatif lebih rawan penyimpangan.

b. Para pelaksana dan penanggung jawab kegiatan kurang mematuhi

ketentuan.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, BPK-RI menyarankan agar

dilakukan perbaikan dan penyempurnaan sistem pengendalian manajemen,

kelebihan pembayaran dan kekurangsetoran yang merugikan keuangan negara dan

atau daerah segera dipertanggungjawabkan dengan menyetorkan kembali ke Kas

Negara dan atau Kas Daerah, para Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan

3

Page 10: 009

penggunaan anggaran belanja negara dan atau daerah yang lalai melaksanakan

tugas dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Kepala Perwakilan III BPK-RI di Jakarta,

Hadi Priyanto NIP. 240000961

4

Page 11: 009

5

BAB II

HASIL PEMERIKSAAN

A. Gambaran Umum

1. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan adalah untuk menguji dan menilai pelaksanaan

program dari aspek ekonomi dan efektivitas guna mengambil kesimpulan atas

kinerja program pendidikan menengah dan tinggi pada Dinas Pendidikan

Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta serta memberikan rekomendasi

untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja Program Pendidikan Menengah

Dan Tinggi.

2. Sasaran Pemeriksaan

Sasaran pemeriksaan kinerja diarahkan pada aspek kehematan dan

efektivitas atas pelaksanaan Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi pada

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta yang telah

dipilih dan disepakati dalam KPI (Key Performance Indikator).

3. Metode Pemeriksaan

Metode Pemeriksaan yang diterapkan adalah :

a. Analisa atas ketercapaian minimal unsur-unsur KPI berupa program-

program yang terpilih apakah program tersebut telah mencapai hasil

maksimal atau belum dengan menekankan pada aspek kehematan dan

efektivitas atas penyelenggaraan program atau kegiatan tersebut.

b. Dalam melakukan pendekatan tersebut, prosedur dan teknik pemeriksaan

yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan memahami SPI pelaksanaan

Program/kegiatan Pendidikan menengah dan tinggi berupa sistem dan

prosedur yang dibuat dan dilaksanakan serta diskusi dan wawancara dengan

pejabat dan pihak-pihak terkait.

Page 12: 009

6

4. Jangka Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas No. 71/ST/XIV.3-

XIV.3.2/11/2005 tanggal 17 November 2005 selama 30 hari mulai tanggal 21

November 2005 s.d. 30 Desember 2005.

5. Uraian Singkat Mengenai Entitas Yang Diperiksa

a. Visi dan Misi

Visi Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta

adalah mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas berlandaskan

prinsip bersih, transparan dan profesional.

Misi Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta

adalah:

1) Mengupayakan terwujudnya sistem pendidikan nasional yang

demokratis dan berkualitas.

2) Mewujudkan hasil pendidikan yang dapat mengembangkan kepribadian

yang dinamis, kreatif, produktif, dan berdaya saing global.

3) Meningkatkan peran pendidikan agama dan pendidikan

kewarganegaraan dalam rangka pembentukan kepribadian yang

berakhlak mulia sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan dan mutu lulusan sekolah

menengah dan luar sekolah, maupun pendidikan tinggi.

5) Mengembangkan kemampuan membaca dan menulis menuju

terwujudnya masyarakat belajar (Learning Society).

b. Arah Kebijakan Umum di Bidang Pendidikan Tahun 2004

Arah kebijakan umum bidang pendidikan menengah dan tinggi Tahun

2004 adalah mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan

memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh warga Provinsi DKI

Jakarta menuju terciptanya manusia yang berkualitas tinggi, serta dapat

meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Page 13: 009

7

c. Tujuan dan Sasaran Strategis di Bidang Pendidikan Menengah dan

Tinggi Tahun 2004

Tujuan strategis dari Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta untuk Tahun 2004 adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas dan kemandirian pengelolaan pendidikan

menengah untuk dapat berdaya saing global

2) Meningkatkan kualitas pendidikan agama dan pendidikan

kewarganegaraan

3) Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional tenaga

kependidikan serta mutu lulusan sekolah menengah

4) Meningkatkan pengembangan perguruan tinggi.

5) Mengentaskan masyarakat putus sekolah dan meningkatkan taraf hidup

warga belajar.

Misi dan tujuan Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi

DKI Jakarta di atas dijabarkan dengan Sasaran Stratejik Tahun 2004 yang

terdiri dari:

1) Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan

2) Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan

3) Peningkatan manajemen pendidikan

4) Peningkatan materi ekstrakurikuler pendidikan agama dan

kewarganegaraan

5) Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan guru serta mutu lulusan

sekolah menengah

6) Pembinaan kepada perguruan tinggi

7) Peningkatan pendidikan luar sekolah dan ketrampilan masyarakat

d. Program Pendidikan Menengah dan Tinggi Tahun 2004

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Dinas

Pendidikan Menengah Dan Tinggi melaksanakan Program Pendidikan

Page 14: 009

8

Menengah Dan Tinggi sebagai berikut:

1). Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan sekolah menengah atas dan

sekolah menengah kejuruan

2). Pemerataan dan perluasan pendidikan

3). Peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan

4). Peningkatan pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan

5). peningkatan pengetahuan dan ketrampilan guru serta mutu lulusan

sekolah

6). Pengendalian dan peningkatan informasi perguruan tinggi

7). Peningkatan pendidikan luar sekolah dan ketrampilan masyarakat.

Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi ini dijabarkan ke dalam

121 kegiatan dan 493 rincian kegiatan yang dibiayai dengan APBD serta 4

proyek dan 7 bagian proyek yang dibiayai oleh APBN.

e. Realisasi Anggaran

Penyelenggaraan program di bidang pendidikan pada Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta dibiayai oleh APBD dengan anggaran sebesar

Rp267.505.770.699,00 dan direalisasikan sebesar Rp258.468.454.231,00

dan APBN dengan anggaran sebesar Rp40.318.000.000,00 dan

direalisasikan sebesar Rp40.205.847.534,00. Rincian anggaran dan realisasi

TA 2004 adalah sebagai berikut: No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

I. Dana Dekonsentrasi

A. Proyek Peningkatan SMU 8.864.890.000,00 8.864.004.850,00 99,99 B. Bagian Proyek Pemberian

Beasiswa Bakat dan Prestasi 5.019.740.000,00 5.017.733.000,00 99,96

C. Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar

11.837.930.000,00 11.742.865.804,00 99,20

D. Bagian Proyek Peningkatan Mutu SMK

6.324.440.000,00 6.324.440.000,00 100,00

E. Proyek Pemberdayaan UPT dan Tendik Luar Sekolah

1.065.000.000,00 1.064.850.000,00 100,00

F. Proyek Pengembangan PLS DKI Jakarta

2.855.440.000,00 2.841.593.880,00 99,52

G. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Utara

947.000.000,00 947.000.000,00 100,00

H. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Barat

1.033.000.000,00 1.033.000.000,00 100,00

Page 15: 009

9

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

I. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Selatan

920.560.000,00 920.560.000,00 100,00

J. Bagian proyek Pengembangan PLS Jakarta Timur

1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 100,00

K. Proyek Peningkatan Perencanaan Terpadu Pendidikan

450.000.000,00 449.800.000,00 99,96

J U M L A H

40.318.000.000,00 40.205.847.534,00 99,72

No. Uraian Anggaran Realisasi % II. APBD A. Belanja Langsung 1 Bagian Tata Usaha 77.781.609.910,00 74.199.265.589,00 95,39 2 Subdis Pendidikan SMU 15.250.000.000,00 13.990.000.000,00 91,74 3 Sub Subdis SMK 18.750.000.000,00 18.750.000.000,00 100,00 4 Subdis Pendidikan Luar Sekolah 4.182.590.000,00 4.101.034.700,00 98,05 5 Sub Subdis Dikti 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 100,00 6 Subdis Tenaga Kependidikan 8.746.000.000,00 8.746.000.000,00 100,00 7 Subdis Sarprasdik 85.477.228.990,00 78.336.069.281,00 91,65 8 Subdis Darbangdik 5.480.376.500,00 5.480.376.500,00 100,00 9 BPPK Pulogadung 600.000.000,00 600.000.000,00 100,00

10 BPPK Budi Utomo 490.000.000,00 490.000.000,00 100,00 11 BPPK Kampung Jawa 490.000.000,00 490.000.000,00 100,00 12 BPPK Duren Sawit 490.000.000,00 490.000.000,00 100,00 13 BPPK Lenteng Agung 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00 14 BP3LS Kebon Jeruk 711.250.000,00 711.250.000,00 100,00 15 SKB Cilandak 375.000.000,00 375.000.000,00 100,00 16 SKB Pasar Rebo 268.000.000,00 268.000.000,00 100,00 17 Planetarium dan Observatorium 3.990.000.000,00 3.990.000.000,00 100,00 18 Seksi Dikmenti Kab. Kep. Seribu 2.006.000.000,00 1.556.000.000,00 77,57

JUMLAH A 229.228.055.400,00 223.958.155.779,00 97,68 B. Belanja Tidak Langsung 1 Belanja Pegawai 22.093.827.390,00 20.691.482.783,00 96,65 2 Belanja Barang/Jasa 14.997.307.486,00 12.699.932.824,00 84,68 3 Balanja Pemeliharaan 1.126.580.423,00 1.118.882.845,00 99,32

JUMLAH B 38.217,715,299,00 34.510.298.452,00 90,30

JUMLAH II (A+B) 267.505.770.699,00 258.468.454.231,00

96,62

Page 16: 009

10

f. Cakupan Pemeriksaan

Cakupan pemeriksaan atas Program Pendidikan Menengah Dan

Tinggi TA 2004 pada Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi

DKI Jakarta meliputi penggunaan dana APBN sebesar Rp27.029.834.900,00

dan dana APBD sebesar Rp110.882.865.727,00 dengan rincian sebagai

berikut. No Uraian Realisasi (Rp) Yang Diperiksa %

I. Dana Dekonsentrasi

A. Proyek Peningkatan SMU 8.864.004.850,00 7.403.015.000,00 83,52 B. Bagian Proyek Pemberian

Beasiswa Bakat dan Prestasi 5.017.733.000,00 4.871.870.000,00 97,09

C. Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar

11.742.865.804,00 5.495.788.900,00 46,80

D. Bagian Proyek Peningkatan Mutu SMK

6.324.440.000,00 3.600.000.000,00 56,92

E. Proyek Pemberdayaan UPT dan Tendik Luar Sekolah

1.064.850.000,00 0,00 0,00

F. Proyek Pengembangan PLS DKI Jakarta

2.841.593.880,00 2.328.621.000,00 81,95

G. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Utara

947.000.000,00 816.700.000,00 86,24

H. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Barat

1.033.000.000,00 890.200.000,00 86,18

I. Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Selatan

920.560.000,00 785.500.000,00 85,33

J. Bagian proyek Pengembangan PLS Jakarta Timur

1.000.000.000,00 838.140.000,00 83,81

K. Proyek Peningkatan Perencanaan Terpadu Pendidikan

449.800.000,00 0,00 0,00

J U M L A H

40.205.847.534,00 27.029.834.900,00 67,23

No. Uraian Realisasi Yang Diperiksa % II. APBD A. Belanja Langsung 1 Bagian Tata Usaha 74.199.265.589,00 19.126.107.624,00 25,782 Subdis Pendidikan SMU 13.990.000.000,00 9.377.956.300,00 67,033 Sub Subdis SMK 18.750.000.000,00 11.630.465.000,00 62,034 Subdis Pendidikan Luar Sekolah 4.101.034.700,00 1.923.443.700,00 46,905 Sub Subdis Dikti 4.000.000.000,00 2.550.000.000,00 63,756 Subdis Tenaga Kependidikan 8.746.000.000,00 7.692.184.000,00 87,957 Subdis Sarprasdik 78.336.069.281,00 54.666.727.528,00 69,788 Subdis Darbangdik 5.480.376.500,00 1.165.376.500,00 21,269 BPPK Pulogadung 600.000.000,00 - 0,00

Page 17: 009

11

No. Uraian Realisasi Yang Diperiksa % 10 BPPK Budi Utomo 490.000.000,00 - 0,0011 BPPK Kampung Jawa 490.000.000,00 - 0,0012 BPPK Duren Sawit 490.000.000,00 - 0,0013 BPPK Lenteng Agung 200.000.000,00 - 0,0014 BP3LS Kebon Jeruk 711.250.000,00 - 0,0015 SKB Cilandak 375.000.000,00 - 0,0016 SKB Pasar Rebo 268.000.000,00 - 0,0017 Planetarium dan Observatorium 3.990.000.000,00 1.469.689.075,00 36,83

18 Seksi Dikmenti Kab. Kep. Seribu 1.556.000.000,00 1.280.916.000,00 82,32

JUMLAH A 223.58.155.779,00 110.882.865.727,00 49,51B. Belanja Tidak Langsung 1 Belanja Pegawai 20.691.482.783,00 - 0,002 Belanja Barang/Jasa 12.699.932.824,00 - 0,00 3 Balanja Pemeliharaan 1.118.882.845,00 - 0,00

JUMLAH B 34.510.298.452,00 - 0.00

JUMLAH II (A+B) 258.468.454.231,00 110.882.865.727,00 42,90

Page 18: 009

12

B. Hasil Pemeriksaan

1. Hasil Pengujian atas Sistem Pengendalian Manajemen

Hasil pengujian Sistem Pengendalian Manajemen atas penyelenggaraan

Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi pada Dinas Pendidikan Menengah

Dan Tinggi adalah sebagai berikut:

a. Organisasi

Penyelenggaraan program pendidikan di Provinsi DKI Jakarta

dilaksanakan oleh dua dinas yaitu Dinas Pendidikan Dasar dan Dinas

Pendidikan Menengah Dan Tinggi. Pembagian tugas kedua dinas ini telah

dijelaskan secara tegas dan eksplisit oleh Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta. Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 21

Tahun 2002, Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi merupakan unsur

pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pendidikan menengah, pendidikan

tinggi, luar sekolah dan luar biasa yang bertugas melaksanakan pembinaan

dan menyelenggarakan pendidikan menengah, pendidikan tinggi, luar

sekolah, dan luar biasa. Sedangkan tugas pokok Dinas Pendidikan Dasar

adalah melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan dasar,

luar sekolah dan pendidikan luar biasa.

Untuk bidang pendidikan tinggi, tugas dan wewenang Dinas

Pendidikan Menengah Dan Tinggi adalah untuk menyusun kebijakan teknis

dan operasional dan melaksanakan penyelenggaraan dukungan dan bantuan

pendidikan tinggi, selain pengaturan kurikulum, akreditasi, dan

pengangkatan tenaga akademis, serta menyusun dan memberi saran kepada

Gubernur tentang pertimbangan pembukaan dan penutupan perguruan

tinggi. Adapun wewenang untuk mengatur kurikulum, akreditasi, dan

pengangkatan tenaga akademis untuk perguruan tinggi berada di tangan

Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Walaupun ada pembagian tugas dan wewenang yang jelas di bidang

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, terdapat

dua bagian proyek yang berasal dari dana APBN yang dilaksanakan oleh

Page 19: 009

13

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi yang memasuki wilayah

wewenang Dinas Pendidikan Dasar. Pada Bagian Proyek Pemberian

Beasiswa Bakat dan Prestasi, beasiswa disalurkan kepada siswa SD, SLTP,

dan SLTA. Hal yang sama juga terjadi pada penyaluran subsidi UAN pada

Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar. Subsidi ini juga

disalurkan ke SD, SLTP, dan SLTA. Padahal wewenang Dinas Pendidikan

Menengah Dan Tinggi hanya pada pendidikan menengah (SLTA) dan tinggi

(perguruan tinggi).

Pengorganisasian dalam hal penggunaan anggaran telah diatur dalam

Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 108 Tahun 2003 Pasal 51

yang antara lain menyatakan Kepala Unit/Satuan Kerja bertindak sebagai

Pengguna Anggaran dan Pengguna Barang/Jasa yang bertanggung jawab

baik fisik, keuangan, maupun administrasi terhadap anggaran yang

dialokasikan pada Unit/Satuan Kerja yang dipimpinnya. Untuk menunjang

kelancaran pelaksanaan anggaran, Pengguna Anggaran dapat

mendelegasikan sebagian kewenangan kepada Pengguna Anggaran Cabang.

Pengorganisasian dalam hal penggunaan anggaran di lingkungan

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi diatur dalam Keputusan Kepala

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta Nomor 3a

Tahun 2004 Bab II yang menyatakan antara lain Kepala Dinas Pendidikan

Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta mendelegasikan sebagian

kewenangan kepada Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas, Kepala

UPT, dan Kasi Dikmenti Kepulauan Seribu sebagai Pengguna Anggaran

Cabang yang melekat pada jabatan struktural eselon III. Dalam rangka

pelaksanaan tata usaha keuangan diangkat Pemegang Kas Cabang pada

Bagian Tata Usaha, Sub Dinas, dan UPT yang dibantu oleh beberapa

Pemegang Kas Cabang.

Pengguna Anggaran Cabang bertanggungjawab penuh atas

pelaksanaan anggaran yang menjadi kewenangannya dan dalam

melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Dikmenti

selaku Pengguna Anggaran. Adapun tugas Pengguna Anggaran Cabang

Page 20: 009

14

adalah menyiapkan perencanaan program kegiatan, menyusun

SPK/Kontrak, menandatangani SPK/Kontrak dan SPJ sesuai

kewenangannya, melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan

dan melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Dinas Dikmenti.

Organisasi pengelolaan keuangan sudah cukup memadai.

b. Kebijakan

Arah kebijakan penyelenggaraan pendidikan pada Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Daerah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2002-2007 yaitu mengupayakan perluasan dan

pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh

warga provinsi DKI Jakarta menuju terciptanya manusia yang berkualitas

tinggi, serta dapat meningkatkan penguasaan, pengembangan, dan

pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Arah kebijakan itu dilaksanakan dengan berpedoman pada strategi

bidang pendidikan yaitu mendorong upaya pemerataan kesempatan

pendidikan terutama pendidikan dasar, pendidikan sekolah luar biasa,

kepada kelompok yang kurang mempu melalui kebijakan yang mendorong

terciptanya pendidikan-pendidikan alternatif khususnya pendidikan luar

sekolah (PLS), mengurangi angka putus sekolah dengan memperhatikan

keterjangkauan biaya, serta meningkatkan peran perpustakaan umum dan

daerah dalam mendorong upaya untuk mempopulerkan fungsinya sebagai

penunjang pendidikan masyarakat. Khusus pendidikan tinggi, mendukung

upaya peningkatan kerjasama antar perguruan tinggi.

Arah kebijakan dan strategi itu dijabarkan ke dalam program-

program pembangunan di bidang pendidikan, sasaran yang akan dicapai,

dan kegiatan-kegiatan pokok yang dirumuskan di dalam Program

Pembangunan Daerah (Propeda) Provinsi DKI Jakarta yang kemudian

dijabarkan lagi dalam Rencana Pembangunan Tahunan (Repetada) Provinsi

DKI Jakarta.

Page 21: 009

15

Secara umum kebijakan penyelenggaraan pendidikan di Provinsi

DKI Jakarta telah mencerminkan pengendalian manajemen yang baik. Hal

itu ditunjukkan dengan perumusan dan pendokumentasian yang jelas atas

kebijakan-kebijakan yang ditetapkan.

c. Perencanaan

Perencanaan atas program di bidang pendidikan pada Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Daerah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2002-2007 yang kemudian dijabarkan dalam

Program Pembangunan Daerah dan Rencana Pembangunan Tahunan

Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan dokumen perencanaan tersebut, Dinas

Pendidikan Menengah Dan Tinggi membuat rencana anggaran dan kegiatan

tahunan yang tertuang dalam Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK).

Dalam menyusun RASK tersebut, Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi

juga mempertimbangkan usulan dan kebutuhan sekolah dan unit-unit kerja

lain di bawahnya. RASK tersebut diajukan kepada Gubernur melalui Tim

Anggaran yang beranggotakan unsur-unsur dari Para Asisten, Bapeda,

Bawasda, Dinas Pendapatan Daerah, Biro Keuangan, Biro Administrasi

Sarana Perkotaan, Biro Perlengkapan, KPKD, KPTI dan Unit Teknis

terkait. Setelah pembahasan selesai, berdasarkan Peraturan Daerah tentang

APBD, Gubernur menetapkan RASK menjadi DASK. DASK tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh Pengguna

Anggaran.

Secara umum, perencanaan pada Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi cukup memadai karena dalam penyusunan rencana anggaran Dinas

Pendidikan Menengah Dan Tinggi telah memperhatikan Arah dan

Kebijakan Umum dan juga kebutuhan sekolah dan unit-unit kerja lain.

Akan tetapi, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kegiatan yang

perencanaannya kurang matang. Terdapat kegiatan perancangan software

sebesar Rp46.975.000,00 yang hasilnya tidak dapat dimanfaatkan karena

tidak cukupnya anggaran untuk sosialisasi ke sekolah-sekolah. Selain itu,

Page 22: 009

16

kekurangmatangan perencanaan, dalam hal ini penentuan lokasi sekolah,

menyebabkan tidak selesainya pembangunan unit sekolah baru SMAN 85

Jakarta. Pembangunan SMAN 85 senilai Rp7.506.788.000,00 tidak dapat

diselesaikan karena masyarakat di sekitar lokasi pembangunan menolak

didirikannya sekolah tersebut di lingkungan mereka. Kegiatan Pengadaan

Buku Pelajaran Paket C Kelas 3, Penyusunan dan Penggandaan Buku

Glosari Bidang IPS, Pembinaan Sister School 5 Kotamadya, dan Pengadaan

Tanah Untuk Pembangunan SMK Negeri Baru di Kepulauan Seribu juga

tidak terlaksana.

d. Prosedur

Prosedur-prosedur yang dilaksanakan berkaitan dengan

penyelenggaraan program di bidang pendidikan menengah dan tinggi, antara

lain sebagai berikut:

1) Prosedur pengelolaan dana APBD berpedoman pada:

(a) Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2001

tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

(b) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi

DKI Jakarta Nomor 03a Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan

Kegiatan Belanja Langsung di Lingkungan Dinas Pendidikan

Menengah Dan Tinggi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Tahun Anggaran 2004.

2) Prosedur pengadaan barang dan jasa berpedoman pada:

(a) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

(b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 108 Tahun 2003

tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

(c) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1432/2004

tentang Patokan Harga Satuan Barang Kebutuhan Pemerintah

Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Page 23: 009

17

(d) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 716/2004 tentang

Patokan Harga Satuan Bidang Pekerjaan Perangkat Keras, Perangkat

Lunak, dan Perangkat Jaringan, Kebutuhan Pemerintah Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

(e) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 353 Tahun 2004

tentang Patokan Harga Satuan Bahan dan Upah Pekerjaan Bidang

Pemborongan Provinsi DKI Jakarta.

(f) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1153/-1.824.14

Tahun 2004 tentang Patokan Harga Satuan Bahan dan Upah

Pekerjaan Bidang Pemborongan Provinsi DKI Jakarta.

(g) Keputusan Kepala Biro Perlengkapan Provinsi DKI Jakarta Nomor

1675/073.532 tentang Penetapan Patokan Harga Satuan Barang

Insidental Kebutuhan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta Untuk Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi

DKI Jakarta.

(h) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2004

tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan

Besarnya Honorarium Beban APBD di Lingkungan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta.

3) Prosedur pemberian beasiswa berpedoman kepada:

(a) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 55 Tahun 2003

tentang Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Pendidikan Tinggi pada

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta.

(b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2786/2004

tentang Pemberian bantuan Biaya Pendidikan Gratis Bagi Siswa

Sekolah Menengah Atas Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

yang Berlatar Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu.

Prosedur-prosedur tersebut di atas telah disusun dengan cukup baik,

akan tetapi dalam pelaksanaannya terdapat indikasi pelanggaran prosedur.

Page 24: 009

18

Berdasarkan pengujian pendahuluan terhadap Surat Keputusan Kepala

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta tentang

panitia, tutor dan warga belajar pada pelaksanaan kegiatan Kejar Paket C

menunjukkan adanya indikasi bahwa Surat Keputusan tersebut tidak sesuai

dengan ketentuan yang berlaku karena Surat Keputusan tersebut

ditandatangani oleh Kepala Subdis PLS atas nama Kepala Dinas Pendidikan

Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta. Padahal Kepala Subdis PLS

hanya berwenang membubuhkan paraf pada Surat Keputusan tersebut.

Sedangkan berdasarkan keterangan dari Bagian Tata Usaha yang bertugas

menyelenggarakan kegiatan urusan surat-menyurat dan kearsipan diketahui

bahwa tidak ada Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta tentang pendelegasian wewenang untuk

menandatangani naskah yang bersifat substantif atas nama Kepala Dinas.

Di samping itu, penyaluran beasiswa, blockgrant dan biaya

operasional sekolah menggunakan SPM PK. Ini berarti bahwa penerima

beasiswa dan dana operasional sekolah tidak menerima transfer langsung

dari Kas Daerah, tetapi menerima dana dari Pemegang Kas Cabang baik

dalam bentuk tunai atau transfer. Penyaluran dana beasiswa dan dana

operasional melalui Pemegang Kas Cabang ini relatif lebih rawan

penyimpangan dibandingkan menggunakan transfer langsung dari Kas

Daerah dalam hal ini menggunakan SPM BT. Beberapa temuan

pemeriksaan yang berkaitan dengan lemahnya penggunaan SPM PK ini

antara lain:

1) Beasiswa Bakat dan Prestasi yang diterima sekolah kurang sebesar

Rp49.650.000,00

2) Bantuan Pendidikan/Sekolah Gratis Bagi Siswa SMA Provinsi DKI

Jakarta yang berlatar belakang ekonomi orang tua tidak mampu TA

2004 yang diterima siswa lebih kecil sedikitnya Rp141.372.000,00 dari

yang seharusnya

Page 25: 009

19

Pada beberapa kegiatan diketahui bahwa prosedur pengadaan barang

tidak dilaksanakan dengan baik sehingga terjadi penyimpangan sebagai

berikut:

1) Pengadaan ATK Kegiatan Workshop Kerjasama BEM Antar Perguruan

Tinggi Sebesar Rp21.540.000,00 dilaksanakan oleh perusahaan yang

tidak mempunyai Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) – Kecil dan

Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas.

2) Pengadaan meubelair senilai Rp2.290.130.400,00 dikerjakan oleh

perusahaan bukan pemenang lelang.

e. Personalia

Personalia yang terlibat dalam penyelenggaraan program di bidang

pendidikan menengah dan tinggi adalah tenaga pendidikan (kepala sekolah,

guru, pengawas, dan tenaga kependidikan lainnya) serta pejabat struktural dan

staf pada Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi. Sedangkan personalia yang

terlibat dalam penggunaan dan pengelolaan anggaran antara lain pengguna

anggaran, pengguna anggaran cabang, pemegang kas, dan panitia pengadaan

barang/jasa.

Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi merupakan Pengguna

Anggaran. Pengguna Anggaran Cabang melekat pada jabatan struktural eselon

III. Sedangkan Pemegang Kas Cabang yang ditunjuk harus memenuhi beberapa

syarat yaitu pendidikan sekurang-kurangnya SLTA dan telah memiliki ijasah

khusus Bendaharawan A, pangkat/golongan minimal III/a, masa kerja sekurang-

kurangnya 4 tahun, usia tidak lebih dari 53 tahun tanggal 1 Januari 2004, tidak

menjabat sebagai pemegang kas lebih dari 5 tahun berturut-turut, dan tidak

terkena hukuman disiplin.

Panitia/pejabat pengadaan barang/jasa berasal dari pegawai negeri, baik

dari instansi sendiri maupun instansi teknis lainnya yang memenuhi syarat yaitu

memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan

tugas, memahami keseluruhan pekerjaan yang akan diadakan, memahami jenis

pekerjaan tertentu yang menjadi tugas panitia/pejabat pengadaan yang

Page 26: 009

20

bersangkutan, memahami isi dokumen pengadaan/metoda dan prosedur

pengadaan, tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat yang

mengangkat dan menetapkannya sebagai panitia/pejabat pengadaan, serta

memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah.

Kualifikasi pejabat pengelola anggaran di atas secara umum sudah

menunjukkan sistem pengendalian manajemen yang baik.

Akan tetapi, beberapa pelaksana pada dua kegiatan kurang memahami

tentang peraturan perpajakan sehingga terjadi penyimpangan sebagai berikut:

1) Kesalahan pemungutan dan penyetoran Pajak Pertambahan Nilai atas

Pengadaan Modul Pendidikan Kesetaraan pada Proyek Pengembangan

Pendidikan Luar Sekolah Senilai Rp103.959.480,00

2) Pemungutan Pajak Pada Kegiatan Dana Blockgrat Pembinaan SMA/MA

Swasta Melebihi Ketentuan Sebesar Rp47.535.600,00.

f. Pencatatan/Pembukuan

Pencatatan/pembukuan atas anggaran untuk penyelenggaraan program

di bidang pendidikan menengah dan tinggi pada Pemerintah Daerah Provinsi

DKI Jakarta berpedoman pada Keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002.

Pencatatan/pembukuan tersebut telah cukup baik dilaksanakan.

g. Pelaporan

Pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh masing-masing

pelaksana kegiatan. Sedangkan pelaporan menyangkut administrasi keuangan

dilakukan oleh Pemengang Kas Cabang dalam bentuk Surat

Pertanggungjawaban (SPJ) setiap bulan kepada Kepala Biro Keuangan DKI

Jakarta.

Di samping itu, Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi juga membuat

Laporan Tahunan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi yang berisi laporan

pelaksanaan kegiatan APBD dan Laporan Hasil Pelaksanaan Proyek/Bagian

Proyek APBN (Dana Dekonsentrasi). Dinas Dikmenti juga membuat Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Akan tetapi terdapat

Page 27: 009

21

perbedaan jumlah anggaran dan realisasi beberapa kegiatan antara yang

dilaporkan di Laporan Tahunan dan yang dilaporkan di LAKIP.

h. Pengawasan

Pengawasan atasan langsung atas pengurusan kas dilakukan dalam

bentuk pemeriksaan kas secara periodik sekurang-kurangnya satu kali dalam

tiga bulan dengan membuat Berita Acara Pemeriksaan Kas dengan tembusan

Biro Keuangan dan Bawasda. Selain itu, telah diatur bahwa atasan langsung

melakukan pengawasan untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan yang

dilakukan oleh penyedia barang/jasa telah sesuai dengan SPK atau surat

perjanjian/kontrak. Pengawasan ini dilakukan dengan:

1) Melakukan pengecekan terhadap pelaksanaan fisik kegiatan di lapangan

2) Melakukan tindakan korektif terhadap keterlambatan penyelesaian

pelaksanaan kegiatan, hambatan, dan penyimpangan maupun

penyelewengan.

3) Meneliti dan menguji kebenaran SPJ keuangan dan kelengkapan dokumen

saat laporan keuangan.

Secara umum mekanisme pengawasan telah berjalan dengan baik,

namun pengawasan oleh Pengguna Anggaran Cabang kurang melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi kewenangnya.

Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa Sistem Pengendalian Manajemen

di atas telah dirancang dengan cukup memadai, akan tetapi dilaksanakan kurang efektif,

khususnya mengenai perencanaan, prosedur kegiatan, pelaporan, dan pengawasan.

Kelemahan-kelemahan tersebut telah mengakibatkan terjadinya penyimpangan yang

secara rinci diuraikan dalam Bab II nomor 3 tentang Temuan Pemeriksaan.

Page 28: 009

22

2. Indikator Penilaian Kinerja (Key Performance Indicators)

Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK-RI atas KPI yang telah

disepakati menyimpulkan bahwa kinerja Program Pendidikan Menengah Dan

Tinggi pada Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta adalah

baik dengan nilai kumulatif 90,12%. Adapun tabel perhitungan skor KPI tersebut

adalah sebagai berikut. No. Indikator Kinerja Utama Bobot

Relatif Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) A Dana APBN 1. Proyek/Program Proyek Peningkatan Mutu SMU a. Kegiatan Penyusunan Rencana Teknis 1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan

kegiatan Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan

kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyusunan rencana teknis dilaksanakan sesuai kebutuhan, wajar, serta mengacu kepada standar harga yang berlaku

0,001967 0,507137

0,000998

0,001967

2) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan kegiatan dan peserta penyusunan rencana teknis sesuai dengan perencanaan dan tepat sasaran

0,000984 1,000000

0,000984

0,000984

b. Kegiatan Pengadaan Alat Pengolah Data

-

1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan

-

Standar Pengukuran OE dan RAB disusun dengan wajar berdasarkan standar harga setempat

0,000164

1,000000

0,000164

0,000164

Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak

0,000164

1,000000

0,000164

0,000164

Page 29: 009

23

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Pemenang lelang/pelaksana

kegiatan pengadaan alat pengolah data yang ditunjuk ditentukan berdasarkan persyaratkan teknis dan administrasi dengan harga yang paling menguntungkan bagi daerah

0,000164 1,000000

0,000164

0,000164

c. Kegiatan Pemberian Subsidi

-

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyalurannya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku

0,048723

0,971114

0,047316

0,048723

d. Kegiatan Pengembangan Kelembagaan

-

1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya pengembangan kelembagaan dilaksanakan sesuai kebutuhan, wajar, serta mengacu kepada standar harga yang berlaku

0,005300 0,669550

0,003548

0,005300

2) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan kegiatan dan peserta pengembangan kelembagaan sesuai dengan perencanaan dan persyaratan yang berlaku

0,002650 1,000000

0,002650

0,002650

2. Proyek/Program Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi

-

a. Kegiatan Sosialisasi Program Beasiswa

-

1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan

-

Page 30: 009

24

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Realisasi biaya penyusunan

sosialisasi program beasiswa dilaksanakan sesuai kebutuhan, wajar, serta mengacu kepada standar harga yang berlaku

0,000249 1,000000

0,000249

0,000249

2) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan kegiatan dan peserta sosialisasi program beasiswa sesuai dengan perencanaan dan persyaratan yang berlaku

0,000125 1,000000

0,000125

0,000125

b. Kegiatan Pemberian Subsidi

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan pemberian subsidi

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyalurannya subsidi tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku

-

a. Tepat waktu 0,013063

0,618364

0,008077

0,013063

b. Tepat Jumlah 0,013063

0,989712

0,012928

0,013063

c. Tepat Sasaran 0,013063

0,666667

0,008708

0,013063

3. Proyek/Program Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar

-

a. Kegiatan Pemberian Subsidi Peserta UAN

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyalurannya tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku

0,044005 0,944030

0,041542

0,044005

b. Kegiatan Peningkatan Mutu Pendidikan-Pengadaan Notebook, Lemari, Scanner, PC, LCD, dan UPS

-

1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan kegiatan

-

Page 31: 009

25

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan

kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan

-

Standar Pengukuran OE dan RAB disusun dengan wajar berdasarkan standar harga setempat

0,000208

1,000000

0,000208

0,000208

Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak

0,000208

1,000000

0,000208

0,000208

Pemenang lelang/pelaksana kegiatan yang ditunjuk ditentukan berdasarkan persyaratkan teknis dan administrasi dengan harga yang paling menguntungkan bagi daerah

0,000208 1,000000

0,000208

0,000208

4. Proyek/Program Bagian Proyek Peningkatan Mutu SMK

-

a. Kegiatan Pemberian Subsidi/Imbal Swadaya

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyalurannya tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku

-

Sesuai kebutuhan 0,014617

0,888889

0,012993

0,014617

Tepat sasaran 0,014617

0,916667

0,013399

0,014617

5. Proyek/Program Proyek Pengembangan PLS DKI Jakarta

-

a. Kegiatan Bantuan Beasiswa

-

Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyalurannya tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku

0,036460 1,000000

0,036460

0,036460

b. Kegiatan Pengadaan Buku Lainnya

-

1) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan kegiatan

-

Page 32: 009

26

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja Realisasi biaya pelaksanaan

kegiatan dilaksanakan mengacu standar harga setempat, wajar dan sesuai kebutuhan

-

Standar Pengukuran OE dan RAB disusun dengan wajar berdasarkan standar harga setempat

0,006191

1,000000

0,006191

0,006191

2) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyaluran buku tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku

0,003095 0,884466

0,002738

0,003095

-

B Dana APBD

-

1 Subdis Pendidikan Luar Sekolah

-

a. Kegiatan Pendidikan Kesetaraan

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyaluran penyelenggaraan pendidikan kesetaraan tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku

0,009367 0,930642

0,008717

0,009367

b. Kegiatan Pendidikan ketrampilan di PKBM

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan dan penyaluran penyelenggaraan pendidikan kesetaraan tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku

0,006902 1,000000

0,006902

0,006902

2 Subdis Sarana dan Prasarana Pendidikan

Page 33: 009

27

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) -

a. Kegiatan: Pembangunan Gedung Sekolah

-

Kegiatan spesifik: Penyelesaian Unit Gedung Baru/Pembangunan Unit Sekolah Baru

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Penyelesaian Unit Gedung Baru/Pembangunan Unit Sekolah Baru

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja penyelesaian Unit Gedung Baru/Pembangunan Unit Sekolah Baru telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil penyelesaian unit gedung baru/pembangunan unit sekolah baru telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,074607 0,727645

0,054288

0,074607

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Penyelesaian Unit Gedung Baru/Pembangunan Unit Sekolah Baru

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelesaian Unit Gedung Baru/Pembangunan Unit Sekolah Baru telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak

0,149215

0,996159

0,148641

0,149215

-

b Kegiatan: Pemeliharaan UPT

-

Kegiatan spesifik: Rehab Berat UPT

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Rehab Berat UPT

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja Rehab Berat UPT telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Rehab Berat UPT telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,001178

1,000000

0,001178

0,001178

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Rehab Berat UPT

-

Page 34: 009

28

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja: Realisasi belanja Rehab Berat UPT

telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak

0,002356

0,895487

0,002110

0,002356

-

c Kegiatan: Pengadaan Peralatan Teknis dan Kantor

-

Kegiatan spesifik: Pengadaan Peralatan Teknis dan Kantor

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan peralatan teknis dan kantor

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja Peralatan teknis dan kantor telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Pengadaan peralatan teknis dan kantor telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,003737

1,000000

0,003737

0,003737

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Peralatan teknis dan kantor

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja peralatan teknis dan kantor telah sesuai dengan standar/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah

0,007473

0,838738

0,006268

0,007473

d Kegiatan: Pengadaan Meubiler SMA/SMK

-

Kegiatan spesifik: Pengadaan Meubiler Ruang Kelas untuk 28 SMA/SMK Negeri

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan meubiler SMA/SMK

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja Meubiler SMA/SMK telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Pengadaan meubiler SMA/SMK telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,042506

0,986706

0,041941

0,042506

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Meubiler SMA/SMK

-

Page 35: 009

29

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja: Realisasi belanja meubiler

SMA/SMK telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah

0,042506

1,000000

0,042506

0,042506

Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak

0,042506

0,992112

0,042171

0,042506

3 Subdis SMK

-

a Kegiatan: Pengadaan Peralatan

-

Kegiatan spesifik: Pengadaan Peralatan Praktik SMK

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan peralatan praktik

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja peralatan praktik SMK telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Pengadaan peralatan praktik SMK telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,011839

0,969005

0,011472

0,011839

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Peralatan Praktik SMK

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja peralatan telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah

0,011839

0,991683

0,011741

0,011839

Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak

0,011839

0,996652

0,011800

0,011839

b Kegiatan: Pengadaan Peralatan Praktek BPPK

-

Kegiatan spesifik: Pengadaan Peralatan Praktek BPPK

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan peralatan praktik BPPK

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja peralatan praktek BPPK telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Pengadaan peralatan praktek BPPK telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,005899

0,989003

0,005834

0,005899

Page 36: 009

30

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) 2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja

Peralatan Praktek BPPK -

Indikator Kinerja: Realisasi belanja peralatan praktek BPPK telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah

0,011798

0,960545

0,011333

0,011798

c Kegiatan: Pengadaan Buku SMK

-

Kegiatan spesifik: Pengadaan Buku SMK

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan Buku SMK

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja Buku SMK telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Pengadaan Buku SMK telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,004325

1,000000

0,004325

0,004325

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Pengadaan Buku SMK

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja Pengadaan Buku SMK telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah

0,008649

0,647435

0,005600

0,008649

-

d Kegiatan: Rintisan SMK Bertaraf International

-

Kegiatan spesifik: Rintisan SMK Bertaraf International

-

1) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Rintisan SMK Bertaraf Internasional

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja kegiatan Rintisan SMK Bertaraf Internasional benar-benar sesuai dengan kebutuhan

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya sesuai dengan kebutuhan, wajar,serta mengacu kepada harga standar yang berlaku

0,002030

1,000000

0,002030

0,002030

Realisasi biaya sesuai dengan pelaksanaan

0,002030

1,000000

0,002030

0,002030

2) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Rintisan SMK Bertaraf

-

Page 37: 009

31

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Internasional

Indikator Kinerja Realisasi belanja Rintisan SMK Bertaraf Internasional telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Kegiatan SMK Bertaraf Internasional telah mencapai tujuan yaitu:

-

1. Jumlah siswa yang terserap di DU/DI .

-

yang relevan mencapai 50% 0,000677

1,000000

0,000677

0,000677

2. Memperoleh skor TOEIC> 505 atau Bahasa Inggris > 7,51,

-

matematika > 6,0 dan bahasa Indonesia > 7,0.

0,000677

0,477000

0,000323

0,000677

3. Menyelenggarakan minimal 4 mata diklat dengan pengantar bahasa inggris.

-

0,000677

1,000000

0,000677

0,000677

4 Subdis Standarisasi dan Pengembangan Pendidikan

-

a Kegiatan: Pengembangan SIM

-

Kegiatan spesifik: Perancangan Software Informasi Data Pendidikan

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas perancangan software SIM sebagai bagian penyajian informasi

-

Indikator Kinerja Realisasi pelaksanakan kegiatan telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan informasi Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil perancangan software telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,000064 0,000000 0,000000

0,000064

2) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan penyusunan instrumen sebagai sarana pendukung penyajian informasi

-

Page 38: 009

32

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja Realisasi pelaksanaan kegiatan

telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan informasi Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Realisasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan dimanfaatkan secara tepat waktu

0,000064 0,000000 0,000000

0,000064

3) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan perancangan software

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan perancangan software telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya perancangan software telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, wajar dan mengacu pada harga standar

0,000254 1,000000

0,000254

0,000254

Kegiatan spesifik: Operasional SIM

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas kegiatan operasional sebagai pendukung penyajian informasi pada website

-

Indikator Kinerja Realisasi kegiatan telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan informasi bidang pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil kegiatan telah dilaksanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,000319

1,000000

0,000319

0,000319

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaran kegiatan operasional SIM

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan operasional SIM telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya untuk kegiatan operasional SIM telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, wajar dan mengacu pada harga standar

0,000639 1,000000

0,000639

0,000639

b Kegiatan: Badan Akreditasi Sekolah

-

Kegiatan spesifik: Badan Akreditasi Sekolah

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan BAS

-

Page 39: 009

33

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

rencana dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Pelaksanaan kegiatan dan output sesuai dengan perencanaan dan ketentuan yang berlaku

0,002708

1,000000

0,002708

0,002708

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja kegiatan BAS

-

Indikator Kinerja Realisasi biaya kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya untuk kegiatan BAS telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, wajar dan mengacu pada harga standar

0,005416 0,841110

0,004555

0,005416

5 Subdis SMA

-

a Kegiatan: Pengadaan Alat Pendidikan SMU

-

Kegiatan spesifik: Pengadaan Bahan Alat Laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa,Alat Multimedia/Pesona Fisika,Buku Mata Pelajaran IPS, dan Buku Mata Pelajaran IPA

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pengadaan alat pendidikan SMU

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja Alat Pendidikan SMU telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil pengadaan alat pendidikan SMU telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,011334

1,000000

0,011334

0,011334

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Alat Pendidikan SMU

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja Alat Pendidikan SMU telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah

0,011334

0,897354

0,010170

0,011334

Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak

0,011334

0,978436

0,011089

0,011334

b Kegiatan: Perluasan Kesempatan Memperoleh Pendidikan

-

Page 40: 009

34

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Kegiatan spesifik: Bantuan Pendidikan Sekolah Gratis

Bagi Siswa yang berlatar belakang ekonomi tidak mampu

-

1) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja kegiatan perluasan memperoleh pendidikan

-

Indikator Kinerja Jumlah bantuan per siswa sesuai dengan kebutuhan

Standar Pengukuran Bantuan per siswa tidak melebihi kebutuhan

0,008325

0,917805

0,007641

0,008325

2 Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja perluasan kesempatan memperoleh pendidikan

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja perluasan kesempatan memperoleh pendidikan telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Penyaluran bantuan pendidikan sekolah gratis telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,004163

0,908069

0,003780

0,004163

c Kegiatan: Pembinaan Peningkatan Mutu

-

Kegiatan spesifik: Bantuan Pembinaan Peningkatan Mutu SMU/MA Swasta

-

Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja bantuan peningkatan mutu SMU/MA Swasta

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja bantuan pembinaan peningkatan mutu SMU/MA Swasta telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Penyaluran bantuan pembinaan peningkatan mutu SMU/MA Swasta telah dimanfaatkan sesuai kebutuhan/proposal secara tepat waktu tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

0,001998 1,000000

0,001998

0,001998

d Kegiatan: Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Kegiatan Non-Akademik (Life skill)

-

Kegiatan spesifik: Penyusunan dan Penggandaan Buku Glosari Bidang IPS dan Buku Muatan Lokal

-

Page 41: 009

35

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) 1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja

Penggandaan Buku Glosari bidang IPS dan Buku Muatan Lokal

-

Indikator Kinerja Penggandaan Buku Glosari bidang IPS dan Buku Muatan Lokal telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Penggandaan Buku Glosari bidang IPS dan Buku Muatan Lokal telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,001218 0,000000 0,000000 0,001218

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Penggandaan Buku Glosari bidang IPS dan Buku Muatan Lokal

-

Indikator Kinerja: Penggandaan Buku Glosari bidang IPS dan Buku Muatan Lokal telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Unsur-unsur dalam nilai kontrak mengacu pada standar harga/harga wajar NA

1,000000

-

-

Pemenang lelang/pelaksana kegiatan yang ditunjuk ditentukan berdasarkan persyaratkan teknis dan administrasi dengan harga yang paling menguntungkan bagi daerah NA

1,000000

-

-

Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak NA

1,000000

-

-

e Kegiatan: Peningkatan Kinerja Personal dan Lembaga Pendidikan

-

Kegiatan spesifik: Pembinaan Sister School 5 Kotamadya (5 sekolah)

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Pembinaan Sister School 5 Kotamadya (5 sekolah)

-

Indikator Kinerja Pembinaan Sister School 5 Kotamadya (5 sekolah) telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Pembinaan Sister School 5 Kotamadya (5 sekolah) telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,006090 0,000000 0,000000 0,006090

-

Page 42: 009

36

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) 6 Subdis Pendidikan Tinggi

-

a Kegiatan Studi tentang Kegiatan BEM/UKM Perguruan Tinggi DKI Jakarta Dalam Rangka Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Workshop

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja workshop

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,000406

1,000000

0,000406

0,000406

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,000812 0,869333

0,000706

0,000812

b Kegiatan Workshop Kerjasama BEM/UKM antar PERGURUAN TINGGI se DKI Jakarta

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Workshop

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja workshop

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,000406

1,000000

0,000406

0,000406

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,000812 0,952667

0,000774

0,000812

Page 43: 009

37

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) c Kegiatan Workshop Wawasan Kebangsaan

dan Bela Negara bagi Pengurus BEM/UKM se DKI Jakarta

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Workshop

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja workshop

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,000406

1,000000

0,000406

0,000406

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,000812 0,949000

0,000771

0,000812

d Kegiatan Pembinaan Forum Komunikasi Mahasiswa Mata Kuliah Sejenis

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan pengarahan dan prensentasi program serta pemberian bantuan

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Penerimaan bantuan kepada himpunan mahasiswa sejenis tepat sasaran dan jumlah sesuai dengan yang direncanakan

0,000812 1,000000

0,000812

0,000812

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,001624

0,976833

0,001586

0,001624

e Kegiatan Forum Silaturahmi Pengurus BEM dengan MUSPIDA

-

Page 44: 009

38

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Seminar

-

1) Tujuan Audit Menilai efektifitas realisasi belanja seminar

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja seminar dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,001353

1,000000

0,001353

0,001353

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan seminar

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan seminar telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan seminar sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,002707

1,000000

0,002707

0,002707

f Kegiatan Pengadaan SIMDIK

-

Kegiatan spesifik: Pembangunan SIMDIK

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pembangunan SIMDIK

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja seminar dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan

-

Standar Pengukuran Hasil kegiatan dimanfaatkan tepat sasaran dan tepat waktu

0,000677

1,000000

0,000677

0,000677

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi pengadaan SIMDIK

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya pengadaan SIMDIK sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,001353

1,000000

0,001353

0,001353

g Kegiatan Analisis dan Evaluasi Efektivitas Pemberian Bantuan Dana Stimulasi Kepada Perguruan Tinggi

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Seminar

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja seminar

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja seminar dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Page 45: 009

39

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai

dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,000338

1,000000

0,000338

0,000338

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan seminar

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan seminar telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan seminar sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,000677

0,997120

0,000675

0,000677

h Kegiatan Pembinaan dan Penertiban Penyelenggaraan Perguruan Tinggi

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Seminar

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja seminar

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja seminar dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,000406

1,000000

0,000406

0,000406

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan seminar

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan seminar telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan seminar sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,000812

0,966000

0,000784

0,000812

i Kegiatan Pembinaan Penelitian Mahasiswa Dalam Rangka Penyelesaian Tugas Akhir

-

Kegiatan spesifik: pemberian bantuan

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Penerimaan bantuan kepada mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir (tepat sasaran)

0,000237 1,000000

0,000237

0,000237

Page 46: 009

40

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Jumlah penerima bantuan sesuai

dengan DASK 0,000237

1,000000

0,000237

0,000237

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya terkait kegiatan sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,000947

0,912214

0,000864

0,000947

j Kegiatan Pembinaan terhadap mahasiswa berprestasi tetapi secara ekonomi kurang mampu

-

Kegiatan spesifik: pemberian bantuan

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Penerimaan bantuan kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu (tepat sasaran)

0,000338

1,000000

0,000338

0,000338

Standar Pengukuran Jumlah penerima bantuan sesuai dengan DASK

0,000338

1,000000

0,000338

0,000338

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya terkait kegiatan sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,001353

0,896577

0,001213

0,001353

k Kegiatan Sosialisasi Lulusan SMU/SMK untuk Dapat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

-

Kegiatan spesifik: pemberian bantuan

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Penerimaan bantuan kepada lulusan SMU/SMK secara tepat sasaran

0,000406

1,000000

0,000406

0,000406

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan

-

Page 47: 009

41

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan

kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya terkait kegiatan sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,000812

1,000000

0,000812

0,000812

l Kegiatan Seminar Pendidikan Internasional

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Seminar

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja seminar

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja seminar dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,000541

1,000000

0,000541

0,000541

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan seminar

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan seminar telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan seminar sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,001083

0,976000

0,001057

0,001083

7 Subdis Tenaga Kependidikan

-

a Kegiatan Uji kompetensi

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan uji kompetensi guru SMU/SMK, 4 bidang studi

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Uji kompetensi dilakukan tepat waktu dan dimanfaatkan

0,006767 0,000000 0,000000

0,006767

Jumlah Peserta Uji kompetensi sesuai DASK

0,006767

0,144267

0,000976

0,006767

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan uji kompetensi

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Page 48: 009

42

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan uji

kompetensi sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,027068 0,903465

0,024455

0,027068

b Kegiatan Kuliah Tatap Muka Terprogram LPTK-UNJ

-

Kegiatan spesifik: pemberian bantuan pendidikan kepada guru sekolah di UNJ, lanjutan TA 2003

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Jumlah penerima bantuan tepat sasaran

0,002178

0,569444

0,001240

0,002178

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja kegiatan

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Pengadaan barang dan jasa sesuai dengan standar atau harga wajar dan Pembayaran honor dan transport untuk kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan besarnya honorarium beban APBD di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta)

0,004356

0,989748

0,004311

0,004356

c Kegiatan Sertifikasi dan Alih Profesi Tendik

-

Kegiatan spesifik: pemberian bantuan sertifikasi guru sekolah di UNJ diselenggarakan selama 16x pertemuan

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Jumlah penerima bantuan tepat sasaran dan kegiatan dilaksanakan dengan tepat waktu

0,000406

1,000000

0,000406

0,000406

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja kegiatan

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Page 49: 009

43

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Pengadaan barang dan jasa sesuai

dengan standar atau harga wajar dan Pembayaran honor dan transport untuk kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan besarnya honorarium beban APBD di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta)

0,000812

0,945008

0,000767

0,000812

d Kegiatan Penyetaraan Mahasiswa Baru D3 ke S1

-

Kegiatan spesifik: pemberian bantuan pendidikan kepada guru sekolah di UNJ

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Jumlah penerima bantuan tepat sasaran dan kegiatan dilaksanakan dengan tepat waktu

0,000704

1,000000

0,000704

0,000704

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja kegiatan

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Pengadaan barang dan jasa sesuai dengan standar atau harga wajar dan Pembayaran honor dan transport untuk kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan besarnya honorarium beban APBD di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta)

0,001408

0,939023

0,001322

0,001408

-

e Kegiatan Pembinaan Budi Pekerti Imtaq Tendik

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Workshop

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja workshop

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Page 50: 009

44

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai

dengan perencanaan dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,000445

1,000000

0,000445

0,000445

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Tidak terdapat tumpang tindih kepanitiaan dan biaya yang menyertainya

0,000891

0,970040

0,000864

0,000891

-

f Kegiatan Pengembangan Metodologi Guru Bidang Studi

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan Workshop

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja workshop

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,001624

1,000000

0,001624

0,001624

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,003248 0,880729

0,002861

0,003248

g Kegiatan Penilaian Angka kredit pamong belajar

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan kegiatan penilaian

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan

-

Indikator Kinerja Realisasi kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Realisasi kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

0,000062

1,000000

0,000062

0,000062

Jumlah sasaran pamong belajar yang dinilai sesuai dengan DASK

0,000062

1,000000

0,000062

0,000062

Page 51: 009

45

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) 2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja

penyelenggaraan kegiatan -

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan serta pembayaran honor dan transport untuk kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan besarnya honorarium beban APBD di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta)

0,000247 0,719476

0,000178

0,000247

h Kegiatan Penilaian AKJF Guru dan Pengawas

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan kegiatan penilaian

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja kegiatan

-

Indikator Kinerja Realisasi kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Realisasi kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

0,000183

1,000000

0,000183

0,000183

Jumlah sasaran guru dan pengawas yang dinilai sesuai dengan DASK

0,000183

1,000000

0,000183

0,000183

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan kegiatan telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Page 52: 009

46

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan

workshop sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan serta pembayaran honor dan transport untuk kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim atau Kelompok Kerja dan besarnya honorarium beban APBD di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta)

0,000733 0,912967

0,000670

0,000733

i Kegiatan Pembekalan AKJF Guru dan Pengawas

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan pembekalan/diklat

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pembekalan/diklat

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja workshop dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,000682

1,000000

0,000682

0,000682

Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja penyelenggaraan workshop

-

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan workshop telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan pembekalan/diklat sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,001364 0,924107

0,001261

0,001364

j Kegiatan Sosialisasi Analisa Pemb/Pen Karya Ilmiah

-

Kegiatan spesifik: Penyelenggaraan pembekalan/diklat

-

Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja pembekalan/diklat

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja pembekalan diklat dilaksanakan tepat waktu dan tepat sasaran

-

Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,000758

1,000000

0,000758

0,000758

Page 53: 009

47

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja

penyelenggaraan workshop -

Indikator Kinerja: Realisasi belanja penyelenggaraan pembekalan/diklat telah sesuai dengan standar/harga wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya penyelenggaraan pembekalan/diklat sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,001516 0,918875

0,001393

0,001516

8 Bagian Tata Usaha

-

a Kegiatan Ujian Akhir Nasional

-

1) Kegiatan spesifik: Bantuan Dana UAN

-

Tujuan Audit Menilai efektivitas bantuan dana Blockgrant

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Bantuan Dana UAN telah dimanfaatkan sesuai dengan yang direncanakan secara tepat jumlah, tepat waktu dan tepat sasaran

-

tepat jumlah 0,042325

0,998843

0,042276

0,042325

tepat waktu 0,042325

0,757985

0,032082

0,042325

2) Kegiatan spesifik: Pengamanan dan Pendistribusian naskah soal

-

a) Tujuan Audit Menilai efektivitas pengamanan dan pendistribusian naskah soal

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Kegiatan pengamanan dan pendistribusian naskah soal telah sesuai dengan kebutuhan dan dilaksanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,000925 1,000000

0,000925

0,000925

b) Tujuan Audit Menilai kehematan pengamanan dan pendistribusian naskah soal

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja pengamanan dan pendistribusian naskah soal telah sesuai dengan harga yang wajar

-

Page 54: 009

48

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Realisasi biaya pengamanan dan

pendistribusian naskah soal sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,001849 0,863285

0,001596

0,001849

3) Kegiatan spesifik: Pelayanan kesekretariatan UAN

-

a) Tujuan Audit Menilai kehematan pelayanan kesekretariatan UAN

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja pelayanan kesekretariatan UAN

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya pelayanan kesekretariatan UAN sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,002707 1,000000

0,002707

0,002707

4) Kegiatan spesifik: Pelaksanaan UAN PLS

-

a) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan UAN PLS

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Belanja Pelaksanaan UAN PLS telah dimanfaatkan sesuai dengan yang direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,001594 1,000000

0,001594

0,001594

b) Tujuan Audit Menilai kehematan kegiatan pelaksanaan UAN PLS

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja pelaksanaan UAN PLS telah sesuai dengan harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya pelaksanaan UAN PLS sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,003188

1,000000

0,003188

0,003188

b Kegiatan Penerimaan Siswa Baru

-

1) Kegiatan spesifik: Pendistribusian Dana PSB (Blockgrant ke Sekolah)

-

Tujuan Audit Menilai efektivitas bantuan dana Blockgrant

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Blockgrant dana PSB telah dimanfaatkan sesuai dengan yang direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,030985 0,798035

0,024727

0,030985

2) Kegiatan spesifik: Pelayanan kesekretariatan PSB

Page 55: 009

49

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) -

Tujuan Audit Menilai kehematan pelayanan kesekretariatan PSB

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja pelayanan kesekretariatan PSB telah sesuai dengan harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya pelayanan kesekretariatan PSB sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,002433 1,000000

0,002433

0,002433

3) Kegiatan spesifik: Pelaksanaan PSB tingkat Kotamadya

-

a) Tujuan Audit Menilai efektivitas pelaksanaan PSB tingkat kotamadya

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran PSB tingkat kotamadya telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,000640 1,000000

0,000640

0,000640

b) Tujuan Audit Menilai kehematan pelaksanaan PSB tingkat Kotamadya

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja pelaksanaan PSB tingkat Kotamadya telah sesuai dengan harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Realisasi biaya pelaksanaan PSB tingkat kotamadya sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,001279 0,933339

0,001194

0,001279

4) Kegiatan spesifik: Sosialisasi PSB

-

a) Tujuan Audit Menilai efektivitas sosialisasi PSB

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, tepat sasaran, dan jumlah output sesuai dengan DASK

0,000475

1,000000

0,000475

0,000475

b) Tujuan Audit Menilai kehematan sosialisasi PSB

-

Indikator Kinerja Realisasi belanja pelaksanaan sosialisasi PSB telah sesuai dengan harga yang wajar

-

Page 56: 009

50

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Realisasi biaya sosialisasi PSB

sesuai dengan harga standar, wajar, dan sesuai dengan kebutuhan

0,000950

0,982906

0,000934

0,000950

c Kegiatan Operasional Sekolah

-

1) Kegiatan spesifik: Operasional Sekolah Kodya Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur,dan Kepulauan Seribu

-

Tujuan Audit Menilai efektivitas operasional sekolah

-

Indikator Kinerja Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan mengacu pada ketentuan yang berlaku

-

Standar Pengukuran Dana Operasional Sekolah telah dimanfaatkan sesuai dengan yang direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,023639 1,000000

0,023639

0,023639

9 Planetarium dan Observatorium

-

a Kegiatan: Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium

-

Kegiatan spesifik: Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium

-

Indikator Kinerja Realisasi Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,001892 1,000000

0,001892

0,001892

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium

-

Indikator Kinerja: Realisasi Perawatan/Pemeliharaan sarana dan Prasarana Planetarium telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak

0,003783

0,962279

0,003640

0,003783

b Kegiatan: Pengadaan Sarana Promosi

-

Page 57: 009

51

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Kegiatan spesifik: Pengadaan Sarana Promosi

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Pengadaan Sarana Promosi

-

Indikator Kinerja Realisasi Pengadaan Sarana Promosi telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Realisasi Pengadaan Sarana Promosi telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran

0,002087

0,975526

0,002036

0,002087

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Pengadaan Sarana Promosi

-

Indikator Kinerja: Realisasi Pengadaan Sarana Promosi telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah, atau harga wajar

0,002087

0,448650

0,000936

0,002087

Hasil Pekerjaan Sesuai Spesifikasi Yang Disyaratkan dalam Kontrak

0,002087

0,936190

0,001953

0,002087

10 Seksi Dikmenti Kab. Kepulauan Seribu

-

a Kegiatan: Peningkatan Kualitas Guru Kepulauan Seribu

-

Kegiatan spesifik: Peningkatan Laboratorium IPA

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Peningkatan Laboratorium IPA

-

Indikator Kinerja Realisasi Peningkatan Laboratorium IPA telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Peningkatan Laboratorium IPA telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran 0,000000 1,000000 0,000000 0,000000

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Peningkatan Laboratorium IPA

-

Indikator Kinerja: Realisasi Peningkatan Laboratorium IPA telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah

0,002854

0,919914

0,002626

0,002854

b Kegiatan: Peningkatan mutu Siswa

-

Page 58: 009

52

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Kegiatan spesifik: Pengadaan buku-buku perpustakaan

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Pengadaan buku-buku Perpustakaan

-

Indikator Kinerja Realisasi Pengadaan buku-buku Perpustakaan telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Pengadaan buku-buku Perpustakaan telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran NA

1,000000

-

-

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Pengadaan buku-buku Perpustakaan

-

Indikator Kinerja: Realisasi Pengadaan buku-buku Perpustakaan telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah

0,000792

0,599231

0,000474

0,000792

c Kegiatan: Pengembangan SMK

-

Kegiatan spesifik: Pembebasan Lahan untuk SMK

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Pembebasan Lahan Untuk SMK

-

Indikator Kinerja Realisasi Pembebasan Lahan Untuk SMK telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Standar Pengukuran Hasil Pembebasan Lahan Untuk SMK telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran 0,003654 0,000000 0,000000

0,003654

b Kegiatan: Penyelenggaraan PLS

-

Kegiatan spesifik: Penyelesaian/Rehab Gedung PKBM

-

1) Tujuan Audit Menilai efektivitas realisasi belanja Penyelesaian/Rehab Gedung PKBM

-

Indikator Kinerja Realisasi Penyelesaian/Rehab Gedung PKBM telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Bidang Pendidikan

-

Page 59: 009

53

No. Indikator Kinerja Utama Bobot Relatif

Capaian Kinerja

Skor Agregat

Capaian Maks

(1) (2) (3) (4) (3)x(4)=(5) (6) = (3) Standar Pengukuran Hasil Penyelesaian/Rehab Gedung

PKBM telah dimanfaatkan secara tepat waktu dan tepat sasaran NA

1,000000

-

-

2) Tujuan Audit Menilai kehematan realisasi belanja Penyelesaian/Rehab Gedung PKBM

-

Indikator Kinerja: Realisasi Penyelesaian/Rehab Gedung PKBM telah sesuai dengan standar harga/harga yang wajar

-

Standar Pengukuran Nilai kontrak mengacu pada Standar Harga yang ditetapkan Kepala Daerah

0,003101

0,936300

0,002904

0,003101

Total 1,000000

0,901292

1,000000

% 90,12% 100,00%

Page 60: 009

Departemen/Lembaga/Pemda/BUMN/BUMD : Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI JakartaTahun Anggaran : 2005

(dalam jutaan)

Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % % Sebulan1 2 3 5 6 7=6;5 8 9 10=9;6 11 12 13=12;6 14 15 16=15;6 17 18 19=18;6 20 21 22=21;6 23 24 25=24;6 26 27 28=27;6 29 30 31 32

269.546,06 264.164,00 137.912,70 52,21 57 25.984,01 18,84 3.528,89 2,56% 2.375,16 1,72222 20.079,95 14,5599

APBN 40.318,00 40.205,85 27.029,83 67,23 16 5.766,55 21,33 665,310888 2,46% 296,51 1,09698 4.804,73 17,7757

1 Penyelenggaraan Workshop YangDilaksanakan Proyek PeningkatanMutu SMU TA 2004 Lebih SebesarRp437.360.000,00 437,36 437,36

2 Pembayaran Konsumsi DanPenginapan Pada Kegiatan ProyekPeningkatan Mutu SMU Tidak HematSebesar Rp65.229.295,00 65,23 65,23

3 Penyusunan Rencana Teknis Pada Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat Dan Prestasi Tahun Anggaran (TA) 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp24.750.000,00 24,75 24,75

5 Pajak Penghasilan Atas PembayaranHonor Dalam Rangka Kegiatan UANSMA/SMK Yang Dipungut SekolahTidak Disetor Minimal SebesarRp21.668.108,00 21,67 21,67

117,6391,40209,03

Penyimpangan yang mengganggu asas efisienPenyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya program yang di k

4 Pengadaan Dan Pemeriksaan Lembar Jawab Komputer UAN SMA/SMK/MA/SMALB Dan SMP/MTs/SMPLB Melebihi Standar Sebesar Rp91.403.485,00 dan Melebihi Kebutuhan Sebesar Rp117.626.718,00

APBN DAN APBDPenyimpangan yang mengganggu kewajaran laporan keuangan

Penyimpangan terhadap kriteria atau peratuan yang telah ditetapkan

Penyimpangan yang mengganggu asas kehematan

Pemeriksaan KinerjaJenis Entitas Jml

Pemeriksaan Kinerja TA 2004

Pendapat Opini

(Pemeriksaan atas Lap

Keu)

Tingkat Pencapaian Kinerja

Usulan Pokok

Temuan Iktisar

Hapsem

Ketertiban dan Ketaatan Jumlah 2 K Kehematan dan Efisiensi EfektifitasIndikasi Kerugian Kekurangan Penerimaan Administrasi

DAFTAR REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DALAM SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2005

No Nama Obrik/Sasaran Jumlah Anggaran/ Asset

Jumlah Realisasi Nilai Yang Diperiksa

% Cakrik Total Nilai Temuan Yang Ditemukan Pada Saat Pemeriksaan

Rincian Temuan

Page 61: 009

6 Pengeluaran SebesarRp154.135.000,00 Pada BantuanBeasiswa Proyek PengembanganPendidikan Luar Sekolah DKI JakartaTidak Terdapat Dalam PetunjukOperasional 154,14 154,14

8 Pembayaran Honararium WorkshopJaringan Kurikulum Tidak SesuaiDengan Peraturan SebesarRp45.690.000,00 45,69 45,69

9 Perjanjian Pemanfaatan Subsidi ImbalSwadaya Pada Bagian ProyekPeningkatan SMK TA 2004 SenilaiRp400.000.000,00 Tidak SesuaiDengan Proposal Yang DiajukanSekolah 400,00 400,00

10Pemanfaatan Dana Subsidi ImbalSwadaya Oleh Sekolah Penerima PadaBagian Proyek Peningkatan SMK TA2004 Sebesar Rp300.000.000,00 TidakSesuai Dengan Perjanjian Kerja Sama 300,00 300,00

11 Penyaluran Beasiswa Pada BagianProyek Bakat Dan Prestasi DKI JakartaTA 2004 Terlambat SebesarRp1.841.700.000,00 1.841,70 1.841,70

12 Beasiswa Bakat Dan Prestasi Yang Diterima Sekolah Kurang Sebesar Rp49.650.000,00 49,65 49,65

13

Penyaluran Beasiswa Periode JanuariSampai Dengan Juni Tahun 2004 PadaBagian Proyek Pemberian BeasiswaBakat Dan Prestasi Tahun Anggaran(TA) 2004 Senilai Rp1.608.600.000,00Tidak Dilandasi Dengan Dasar Hukum 1.608,60 1.608,60

14 Penyaluran Subsidi Uji ProduktifKepada SMK Di Wilayah DKI JakartaDari Dana APBN SebesarRp303.305.000,00 MengalamiKeterlambatan 303,31 303,31

103,96

7 Kesalahan Pemungutan DanPenyetoran Pembayaran PajakPertambahan Nilai Atas PengadaanModul Pendidikan Kesetaraan PadaProyek Pengembangan PendidikanLuar Sekolah SenilaiRp103.959.480,00 103,96

Page 62: 009

15 Pengadaan Buku Pendidikan LuarSekolah Senilai Rp28.159.931,00Tidak Dimanfaatkan Oleh PusatKegiatan Belajar Masyarakat 28,16 28,16

16Pemberian Subsidi BOMM PadaProyek Peningkatan Mutu SMU TidakEfektif Sebesar Rp173.316.250,00 173,32 173,32

APBD 229.228,06 223.958,16 110.882,87 49,51 41 20.217,45 2.863,58 2,58% 2.078,65 1,87 15.275,22 13,776

1 Penyelesaian Pembangunan GedungSMA/SMK Lebih Bayar SenilaiRp76.842.579,18 76,84 76,84

2Perhitungan RAB Pada PembangunanGedung SMK Lebih Besar DariGambar Senilai Rp31.429.718,13 31,43 31,43

3 Pekerjaan Rehab BPPK Budi UtomoKurang Dilaksanakan SenilaiRp45.485.435,05 45,49 45,49

4 Pengadaan Alat Teknis Dan KantorMelebihi Harga Standar SebesarRp222.618.600,00 222,62 222,62

5 Terdapat Kekurangan PengadaanMeubelair Pada SMAN 52 SebesarRp123.863.400,00 123,86 123,86

6 Pengadaan Alat Pendidikan SMK Dan SMA Melebihi Harga Standar Sebesar Rp142.261.609,00 dan Lebih Bayar Sebesar Rp 104,933,000.00 247,19 247,19

7 Pengadaan Peralatan Praktek BPPKMelebih Harga Standar SebesarRp85.986.472,00 85,99 85,99

8Pengadaan Buku Pelajaran Dan BukuPerpustakaan TA 2004 Pada DinasDikmenti DKI Jakarta MelebihiKetentuan Sebesar Rp954.406.290,00Dan Sebesar Rp310.699.300,00Diantaranya Didukung DenganDokumen Yang Tidak Benar 954,41 954,41

9Pembayaran Honor Pada KegiatanBadan Akreditasi Sekolah (BAS) TA2004 Melebihi Ketentuan SebesarRp43.250.000,00 Dan Tidak HematSebesar Rp115.700.000,00 158,95 43,25 115,7

Page 63: 009

10 Penetapan Pelaksana KegiatanPengadaan Pesona Fisika/ MutimediaUntuk SMA SenilaiRp1.272.000.000,00 Tidak SesuaiDengan Ketentuan 1.272,00 1.272,00

11 Bantuan Pendidikan/Sekolah GratisBagi Siswa SMA Provinsi DKI JakartaYang Berlatar Belakang EkonomiOrang Tua Tidak Mampu TA 2004Tidak Hemat SebesarRp126.400.000,00 126,40 126,40

12Pemungutan Pajak Pada KegiatanDana Block Grant PembinaanSMA/MA Swasta Melebihi KetentuanSebesar Rp47.536.800,00 47,54 47,54

13 Pungutan Pajak Pada Kegiatan DanaBlock Grant Pembinaan SMA/MASwasta Kurang Disetor SebesarRp39.355.275,00 39,36 39,36

14Pembayaran Honor Pada BeberapaKegiatan Subdis Pendidikan TinggiMelebihi Ketentuan SebesarRp59.460.000,00 Dan Tidak HematSebesar Rp7.625.000,00 67,09 59,46 7,63

15 Pembayaran Honorarium PanitiaPelaksana Kegiatan Pada SubdisTendik Lebih Tinggi Dari StandarYang Ditentukan SebesarRp259.906.500,00 Dan Lebih BayarSebesar Rp10.050.000,00. 269,96 269,96

16Pembayaran Transport Pada RincianKegiatan Pengembangan MetodologiGuru Bidang Studi Lebih DibayarSebesar Rp30.000.000,00 danPembayaran Konsumsi danPenyusunan Materi Workshop BorosSebesar Rp41.562.500,00 71,56 30,00 41,56

17Kegiatan Penilaian Angka KreditJabatan Fungsional Guru, PengawasSekolah, Dan Pamong Belajar DiLingkungan Dikmenti Propinsi DKIJakarta Pada TA 2004 Tidak HematSebesar Rp24.681.000,00 24,68 24,68

Page 64: 009

18Pembayaran Transport Pada KegiatanPembekalan Angka Kredit JabatanFungsional Guru SMA/SMK LebihBayar Sebesar Rp13.600.000,00 DanPembayaran Konsumsi Tidak HematSebesar Rp5.525.000,00 19,13 13,60 5,53

19Kegiatan Sosialisasi AnalisaPembekalan Pendidikan Karya IlmiahTidak Hemat SebesarRp22.715.000,00 22,72 16,80 5,92

20y p

Pada Kegiatan Pengamanan,Pendistribusian Naskah UAN DanSosialisasi Uan Tidak SesuaiKetentuan Sebesar Rp46.695.000,00 46,70 26,25 20,45

21Pembayaran Honor Dan TransportPada Kegiatan Penerimaan Siswa BaruTidak Hemat SebesarRp18.755.000,00 18,76 18,76

22 Perhitungan Volume Pekerjaan DalamHarga Perhitungan Sendiri (HPS) PadaPemeliharaan Gedung UnitPlanetarium Lebih Besar Dari FisikSebesar Rp26.359.680,00 26,36 26,36

23Pekerjaan Penyelesaian Rehab GedungPKBM Kepulauan Seribu Lebih Tinggidari harga Standar SebesarRp24.326.993,95 24,33 24,33

24 Harga Pengadaan Sarana Promosi Planetarium Tidak Hemat Sebesar Rp417.182.620,00. 417,18 417,18

25Pengadaan Poster Planetarium LebihDibayar Sebesar Rp57.030.750,00 57,03 57,03

26 Pembayaran Honor Dan TransportPada Kegiatan Pembinaan PenelitianMahasiswa Dalam RangkaPenyelesaian Tugas Akhir, KegiatanPembinaan Terhadap MahasiswaBerprestasi Tetapi Secara EkonomiKurang Mampu Dan SosialisasiLulusan SMU/SMK Untuk DapatMelanjutkan Ke Perguruan TinggiMelebihi Standar SebesarRp53.313.375,00 53,31 53,31

Page 65: 009

27Dinas Pendidikan Menengah DanTinggi Tidak Menarik Denda AtasKeterlambatan Penyelesaian PekerjaanUji Kompetensi Tenaga KependidikanTA 2004 Sebesar Rp250.000.000,00 250,00 250,00

28 Penyaluran Subsidi Uji ProduktifKepada SMK Di Wilayah DKI JakartaDari APBD SebesarRp2.522.813.000,00 MengalamiKeterlambatan 2.522,81 2.522,81

29 Pengadaan Buku Pelajaran Paket CKelas 3 Senilai Rp80.000.000,00Tidak Dilaksanakan 80,00 80,00

30

Penyaluran Bantuan PenyelenggaraanKejar Paket C dan Kursus Pada SubdisPendidikan Luar Sekolah TA 2004Tidak Sesuai Dengan Ketentuan YangBerlaku Senilai Rp2.199.368.700,00 2.199,36 2.199,36

31Pembangunan SMAN 85 Jakarta Senilai Rp7.506.788.000,00 Tidak Dapat Diselesaikan Sesuai Rencana 7.506,79 7.506,79

32Pengadaan Meubelair SenilaiRp208.751.100,00 TidakDimanfaatkan Sesuai Peruntukannya 208,75 208,75

33 Pengadaan Alat Pendidikan SMKTidak Efektif SebesarRp135.566.000,00 135,57 135,57

34 Pengadaan Peralatan Praktek BPPKTidak Efektif SebesarRp23.966.000,00 23,97 23,97

35 Pertanggungjawaban PenggunaanDana Untuk Rintisan SMKInternasional SebesarRp399.450.000,00 Yang Dibuat OlehSekolah Dan Pemegang Kas CabangBerbeda 399,45 399,45

36 Pelaksanaan Kegiatan PerancanganSoftware Sebesar Rp46.975.000,00Tidak Efektif 46,98 46,98

37Kegiatan Dalam Key Performance Indicators Senilai Rp1.350.000.000,00 Tidak Terlaksana 1.350,00 1.350,00

Page 66: 009

38Bantuan Pendidikan/Sekolah GratisBagi Siswa SMA Provinsi DKI JakartaYang Berlatar Belakang EkonomiOrang Tua Tidak Mampu TA 2004Yang Diterima Siswa Lebih KecilSedikitnya Rp141.372.000,00 DariYang Seharusnya 141,37 141,37

39Bantuan Dana Pelaksanaan UANAPBD 2004 Ke Rayon KurangDisalurkan Sebesar Rp12.063.772,00 12,06 12,06

40 Penyaluran Bantuan Dana DalamRangka Penerimaan Siswa Baru TahapII Tidak Tepat Sasaran SebesarRp770.623.600,00 770,62 770,62

41 Pengadaan Poster Dan BrosurPlanetarium Tidak Efektif SebesarRp18.866.730,00 18,87 18,87

Page 67: 009

54

3. Temuan Pemeriksaan

Penyimpangan yang ditemukan pada saat pemeriksaan atas penyelenggaraan

Program Pendidikan Menengah Dan Tinggi pada Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta TA 2004 senilai Rp25.984.015.216,66 atau 18,84% dari

realisasi anggaran yang diperiksa TA 2004 sebesar Rp137.912.700.627,00 sebagai

berikut:

a. Penyimpangan Terhadap Azas Kehematan Sebanyak 33 Temuan Senilai

Rp5.713.030.653,66 atau 4,14% Dari Realisasi Anggaran Yang Diperiksa,

Dengan Uraian Temuan Sebagai Berikut :

1) Pembayaran Lumpsum Pada Penyelenggaraan Workshop Yang

Dilaksanakan Proyek Peningkatan Mutu SMU TA 2004 Lebih Sebesar

Rp437.360.000,00

Proyek Peningkatan Mutu SMU pada Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta dengan sumber Dana Dekonsentrasi TA 2004

menyalurkan anggaran untuk beberapa kegiatan workshop sebesar

Rp1.626.910.000,00 telah direalisasikan seluruhnya sebesar 100%.

Pemimpin Proyek dalam melaksanakan proyek mengikuti Petunjuk

Operasional (PO) yang disusun oleh Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta selaku atasan langsung. Pemeriksaan lebih lanjut

atas PO dan bukti pertanggungjawaban kegiatan workshop pada Proyek

Pengembangan SMU menunjukkan bahwa pengarah, narasumber, panitia dan

peserta workshop diberikan lumpsum sebesar Rp437.360.000,00. Namun di sisi

lain, proyek telah melakukan kontrak kerja dengan pihak ketiga untuk

menyediakan akomodasi dan konsumsi untuk kegiatan tersebut sebesar

Rp490.059.710,00. Dengan demikian terjadi pembayaran ganda atas

akomodasi dan konsumsi dengan rincian pada daftar berikut.

No Uraian Jumlah

(Rp) 1 Penyusunan Rencana Teknis

a Sosialisasi Kebijakan 17,160,000.00 b Workshop penyusunan proposal 68,640,000.00 c Workshop review proposal 70,400,000.00

Sub total 156,200,000.00 2 Pengembangan Kelembagaan

Page 68: 009

55

a Workshop MGMP 130,240,000.00 b Workshop Musyawarah Kerja Kepala Sekolah 36,080,000.00 c Workshop Musyawarah Kerja Kepala TU 32,120,000.00 d Workshop Pembinaan Siswa dan Sosialisasi LPIR 42,240,000.00

e Inovasi Daerah/Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Website/Internet ICT 20,240,000.00

f Workshop Jaringan Kurikulum 20,240,000.00 Sub total 281,160,000.00 TOTAL 437,360,000.00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden RI No. 42

Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Pasal 12 ayat (1) : Pelaksanaan Anggaran Belanja Negara didasarkan

atas prinsip-prinsip sebagai berikut :

a) Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan;

b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan,

serta fungsi setiap departemen/lembaga/pemerintah daerah;

c) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri.

Masalah ini mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp437.360.000,00

yang disebabkan Kepala Dinas kurang cermat dalam menyusun Petunjuk

Operasional Proyek.

Pemimpin Proyek Peningkatan SMU Provinsi DKI Jakarta TA 2004

menanggapi bahwa pemberian lumpsum dan transport telah mengacu pada

anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Proyek dan pada pelaksanaan

workshop peserta tidak mendapatkan honorarium sehingga perlu diberikan

transport dan lumpsum sebagai pengganti honor sesuai hasil pembahasan

dengan Kanwil Anggaran.

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta mempertanggungjawabkan kerugian negara

sebesar Rp437.360.000,00 dengan menyetorkan kembali ke Kas Negara dan

menyampaikan bukti setor tersebut kepada BPK-RI.

Page 69: 009

56

2) Pembayaran Konsumsi Dan Penginapan Pada Kegiatan Proyek

Peningkatan Mutu SMU Tidak Hemat Sebesar Rp65.229.295,00

Proyek Peningkatan Mutu SMU pada Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta menganggarkan beberapa kegiatan workshop pada

TA 2004 sebesar Rp1.626.910.000,00 dan telah direalisasikan seluruhnya

sebesar 100%.

Pada laporan pelaksanaan kegiatan dicantumkan bahwa jadwal

pembukaan untuk tiap kegiatan dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB dan

jadwal penutupan untuk tiap kegiatan dilaksanakan paling lambat pada pukul

16.00 WIB, sehingga perhitungan konsumsi untuk makan pagi dan makan

siang, snack pagi dan snack siang pada hari pembukaan serta perhitungan

konsumsi untuk makan malam dan snack malam pada hari penutupan tidak

diperlukan. Disamping itu hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa biaya

sewa penginapan yang seharusnya diperhitungkan selama 37 hari atau sebesar

Rp125.125.000,00 namun dalam pembayaran untuk sewa penginapan

diperhitungkan selama 45 hari atau sebesar Rp112.912.500,00 dengan

demikian terdapat selisih lebih pembayaran sewa penginapan sebesar

Rp12.212.500,00 (Rp125.125.000,00 – Rp112.912.500,00) dengan rincian

sebagai berikut:

No Uraian Makan

(Rp) Snack (Rp)

Penginapan (Rp)

1 Penyusunan Rencana Teknis A Workshop Penyusunan Proposal 6,552,000.00 1,440,000.00 2,000,000 B Workshop review proposal 6,552,000.00 1,440,000.00 2,000,000 C Workshop Sosialisasi kebijakan 1,596,465.00 351,000.00 975,000

Sub Total 14,700,465.00 3,231,000.00 4,975,000 2 Pengembangan Kelembagaan

A Workshop pengelolaan jaringan internet 1,801,800.00 396,000.00 1,100,000

B Workshop MKKS 3,398,850.00 747,000.00 1,037,500

C Workshop pembinaan kesiswaan & sosialisasi LPIR 11,764,130.00 2,583,000.00 3,587,500

D Workshop MKTU 2,996,250.00 675,000.00 937,500 E Workshop MGMP 6,850,800.00 1,584,000.00 0 F Workshop tim jaringan kurikulum 1,874,500.00 414,000.00 575,000

Sub Total 28,686,330.00 6,399,000.00 7,237,500 Total 43,386,795.00 9,630,000.00 12,212,500

Jumlah Ketidakhematan 65,229,295.00

Rincian perhitungan pada Lampiran 1

Page 70: 009

57

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden RI No. 42

Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Pasal 12 ayat (1) : Pelaksanaan Anggaran Belanja Negara didasarkan

atas prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan;

b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan,

serta fungsi setiap departemen/lembaga/pemerintah daerah;

c) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri.

Masalah ini mengakibatkan ketidakhematan yang secara langsung

merugikan negara sebesar Rp65.229.295,00 yang disebabkan oleh pimpinan

dan bendaharawan proyek tidak cermat dalam merencanakan kegiatan.

Pemimpin Proyek Peningkatan SMU Provinsi DKI Jakarta TA 2004

menanggapi bahwa pembayaran konsumsi dan akomodasi/penginapan telah

mengacu pada anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Proyek, apabila

proyek disarankan untuk melakukan penghematan maka pada kegiatan

workshop mendatang akan dilakukan penghematan sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta selaku atasan langsung memberikan sanksi sesuai

ketentuan kepada Pemimpin Proyek dan Bendaharawan Proyek serta

menginstruksikan agar mempertanggungjawabkan kerugian negara sebesar

Rp65.229.295,00 dengan menyetorkan ke Kas Negara dan menyampaikan

bukti setor tersebut kepada BPK-RI.

3) Penyusunan Rencana Teknis Pada Bagian Proyek Pemberian Beasiswa

Bakat Dan Prestasi TA 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp24.750.000,00

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi memperoleh anggaran untuk

Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi TA 2004 sebesar

Rp5.019.740.000,00 telah direalisasikan sebesar Rp5.016.402.000,00 atau

99,93% dari anggaran. Petunjuk Operasional pada Bagian Proyek tersebut

Page 71: 009

58

menganggarkan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data calon penerima

beasiswa sebesar Rp101.710.000,00 telah direalisasikan 100%.

Petunjuk Operasional Proyek menetapkan bahwa anggaran kegiatan

pengumpulan dan pengolahan data calon penerima beasiswa tersebut

digunakan untuk 2 (dua) tahap penyaluran beasiswa, namun pada pemeriksaan

diketahui bahwa daftar penerima beasiswa bakat dan prestasi tahap I yaitu

periode Januari sampai dengan Juni 2004 masih mengunakan daftar penerima

beasiswa periode Juli sampai dengan Desember 2003 yang menggunakan dana

dari TA 2003. Dengan demikian terjadi pemborosan untuk pengumpulan dan

pengolahan data calon penerima beasiswa untuk pemberian beasiswa tahap I

dengan rincian seperti pada daftar berikut.

No Uraian Volume

Kegiatan Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp) Ketidakhematan

(Rp) 1. Honorarium pengumpulan data

calon penerima beasiswa 5 org x 2 Keg x 6 Kab x5 Hr

9.000.000 9.000.000 4.500.000

2. Honorarium pengolahan data beasiswa di provinsi

5 org x 2 Keg x 6 Kab x5 Hr

9.000.000 9.000.000 4.500.000

3. ATK Pengumpulan data dan seleksi penerima beasiswa

2 Keg 7.500.000 7.500.000 3.750.000

4. Konsumsi , surat menyurat, pengumpulan data

2 Keg 24.000.000 2.400.000 12.000.000

Jumlah 49.500.000 27.900.000 24.750.000

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksana Anggaran dan

Pendapatan Negara Pasal 10 ayat (1) butir a yang menyatakan bahwa

pelaksanaan anggaran belanja negara didasarkan atas prinsip hemat, tidak

mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan.

Masalah ini mengakibatkan ketidakhematan sebesar Rp24.750.000,00

yang disebabkan Pimpinan Bagian Proyek dan Bendaharawan Bagian Proyek

kurang cermat dalam penggunaan anggaran kegiatan penyusunan rencana

teknis penyaluran beasiswa.

Atas masalah tersebut, Bendaharawan Bagian Proyek atas nama

Pimbagpro menanggapi bahwa penggunaan dana sebesar Rp49.500.000,00

diperuntukkan untuk pengumpulan dan pengelolaan data sekolah penerima

beasiswa Tahun Anggaran 2004. Mengingat data sekolah yang menerima

beasiswa sebanyak 1.927 sekolah yang tersebar di lima wilayah dan satu

Page 72: 009

59

kabupaten, semua dana sebesar Rp49.500.000,00 terfokus pada pengumpulan

data sekolah penerima beasiswa periode ke II yakni data pada tahun pelajaran

2004/2005.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti untuk menegur

secara tertulis Pemimpin dan Bendaharawan Bagian Proyek Beasiswa Bakat

dan Prestasi yang kurang cermat dalam mengelola keuangan bagian proyek dan

dimasa yang akan datang agar mengelola keuangan lebih cermat sesuai dengan

yang dianggarkan.

4) Pengadaan Dan Pemeriksaan Lembar Jawab Komputer UAN

SMA/SMK/MA/SMALB Dan SMP/MTs/SMPLB Melebihi Standar Harga

Sebesar Rp91.403.485,00 Dan Melebihi Kebutuhan Sebesar

Rp117.626.718,00

Dinas Dikmenti melalui Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi

Belajar TA 2004 memberikan Subsidi untuk pelaksanaan Ujian Akhir Nasional

(UAN) Tahun Pelajaran 2003/2004 yang dibiayai dari dana APBN TA 2004.

Subsidi yang diberikan tersebut diantaranya adalah berupa penggandaan

Lembar Jawab Komputer (LJK) baik untuk tingkat SMA maupun SMP berikut

pekerjaan pemeriksaan LJK setelah pelaksanaan UAN.

Kegiatan Pengadaan dan Pemeriksaan LJK tersebut dilaksanakan oleh

dua rekanan, yaitu :

a) PT Maxindo Bintang Teknika berdasarkan Surat Perjanjian No.032.e/BP-

PSEB/V/2004 tanggal 7 Mei 2004 melaksanakan pengadaan dan

pemeriksaan LJK UAN SMA/MA/SMK/SMKLB dengan harga borongan

sebesar Rp820.800.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 30 hari

kalender terhitung mulai tangggal 7 Mei sampai dengan 11 Juni 2004.

Pekerjaan telah dinyatakan selesai dan diserahkan sesuai Berita Acara

Serah Terima (BAST) Nomor 167/PPL-P3LKSMA/BP-PSEB/VI/2004

tanggal 11 Juni 2004 dan dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar

(SPM) Nomor 227430Y/088/118 tanggal 29 Juni 2004.

b) PT Pan Esge berdasarkan Surat Perjanjian No. 035/BP-PSEB/V/2004

tanggal 10 Mei 2004 melaksanakan pengadaan dan pemeriksaan LJK UAN

Page 73: 009

60

SMP/MTs/SMPLB dengan harga borongan sebesar Rp804.557.250,00.

Jangka waktu pelaksanaan selama 55 hari kalender terhitung mulai tanggal

7 Mei sampai dengan 30 Juni 2004. Pekerjaan telah dinyatakan selesai dan

diserahkan sesuai Berita Acara Serah Terima (BAST) Nomor 080/BP-

PSEB/VI/2004 tanggal 30 Juni 2004 dan dibayar lunas sesuai Surat

Perintah Membayar (SPM) Nomor 231503Y/088/118 tanggal 22 Juli 2004.

Dalam penetapan harga borongan tersebut Panitia Lelang melakukan

negosiasi atas penawaran harga dari rekanan berdasarkan Harga Perhitungan

Sendiri (HPS)/Owner Estimate (OE). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa

harga satuan yang digunakan oleh Panitia Lelang untuk menyusun HPS lebih

tinggi dari Standar Harga Satuan Pemerintah DKI Jakarta sebesar

Rp45.216.685,00 untuk pengadaan LJK UAN SMP/MTs/SMPLB dan sebesar

Rp46.186.800,00 untuk pengadaan LJK UAN SMA/MA/SMALB/SMK atau

keseluruhan sebesar Rp91.403.485,00 (Rp45.216.685,00 + Rp46.186.800,00)

sebagaimana terinci dalam Lampiran 2.

Di samping itu, hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa

Perhitungan volume untuk beberapa item pekerjaan lebih besar dari kebutuhan

senilai

Rp94.644.682,00 untuk pengadaan LJK UAN SMP/MTs/SMPLB dan sebesar

Rp22.982.036,00 untuk pengadaan LJK UAN SMA/MA/SMALB/SMK atau

keseluruhan sebesar Rp117.626.718,00 (Rp94.644.682,00 + Rp22.982.036,00)

sebagaimana terinci dalam Lampiran 2.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik

Indonesia No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 yang menyebutkan bahwa

Pelaksanaan anggaran belanja negara didasarkan atas prinsip-prinsip hemat,

tidak mewah, efisien, dan dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.

Masalah ini mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp91.403.485,00

dan pemborosan sebesar Rp117.626.718,00, yang disebabkan oleh:

a) Panitia Lelang tidak melakukan perhitungan dengan cermat baik untuk

penetapan volume maupun harga satuan atas item-item pekerjaan yang

diperjanjikan.

Page 74: 009

61

b) Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar tidak

cermat dalam melakukan evaluasi atas perhitungan OE yang disusun oleh

panitia lelang.

Atas masalah tersebut, Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem

Evaluasi Belajar menyatakan bahwa:

a) Proses dan cetak dasar Peserta Sementara (DPS), Daftar Peserta Tetap

(DPT), Proses dan cetak Kartu Peserta Ujian (KPU), Proses Scanning dan

Pengolahan E5, Penerimaan dan Distribusi Laporan, Proses dan cetak

dokumen, Perekaman data peserta, pencetakan laporan, penerbitan Surat

Tanda Kelulusan (STK): memiliki sifat pekerjaan yang prosesnya selalu

diulang-ulang, jika terjadi salah satu anak atau salah dua (dan seterusnya)

kegagalan atau kesalahan dalam proses kegiatan tersebut maka harus

dicetak ulang semuanya di satu lokasi peserta itu berada (sekolah) bukan

cetak hanya satu atau dua anak (dan seterusnya) yang memiliki kesalahan

saja. Hal ini menjadikan data tersebut dihitung sejumlah 146.430 data dan

439.290 data untuk SMP/MTs dan 134.650 data dan 403.950 data untuk

SMA/MA/SMK.

b) E 5 (Lembar Jawaban Komputer), E 4 (Kartu Legitimasi): jumlah lembar

diperhitungkan cadangan jika terjadi salah cetak lagi serta dasar utamanya

setiap amplop per sampul isinya sama (Sampul kecil isisnya: 12 dan sampul

besar isinya: 22 lembar), jadi bukan menghitung per setiap anak tapi dalam

satu sekolah misalnya yang ikut ujian 18 anak maka akan disediakan satu

sampul besar isi 22 lembar beserta sampul kecil untuk cadangan (jadi setiap

sekolah ada sampul cadangan). Hal ini menjadikan jumlah lembar menjadi

658.935 lembar dan 160.000 lembar untuk SMP/MTs dan 510.000 lembar

dan 150.000 lembar untuk SMA/MA/SMK.

c) Untuk harga satuan E 5, E 4, sampul E 5 dan Box E 5 adalah kondisi harga

pada saat Tahun 2004 serta membandingkan juga harga secara obyektif

pengadaan E 5 (LJK), E 4, Sampul E 5 dan Box E 5 tahun 2003 (Tahun

sebelumnya), selain itu juga memperbandingkan kualitas dan presisi

barang. Hal ini menjadikan ditetapkan harga Rp150,00, Rp100,00,

Rp300,00 dan Rp2.100,00 per lembar atau box.

Page 75: 009

62

d) Panitia lelang sebagian besar ikut melakukan perhitungan yang cermat

untuk penetapan volume maupun harga satuan per item pekerjaan yang

diperjanjikan serta Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi

Belajar ikut melakukan evaluasi atas perhitungan OE yang disusun oleh

Panitia Lelang. Namun perhitungan volume kegiatan secara rinci tidak

dilakukan oleh Panitia Lelang.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti untuk

memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada:

a) Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar yang tidak

cermat dalam mengevaluasi HPS pengadaan LJK UAN dan di masa yang

akan datang dalam setiap pengadaan barang agar selalu memperhatikan

harga standar dan volume kebutuhan.

b) Panitia Pelelangan yang tidak melakukan perhitungan dengan cermat

volume maupun harga satuan dalam pengadaan LJK UAN serta agar

mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran di atas harga standar

dengan menyetorkan ke Kas Negara sebesar Rp91.403.485,00 dan

menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI.

5) Pajak Penghasilan Atas Pembayaran Honor Dalam Rangka Kegiatan UAN SMA/SMK Yang Dipungut Sekolah Tidak Disetor Ke Kas Negara Sebesar Rp21.668.108,00

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) melalui Bagian

Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar memberikan subsidi UAN

kepada SMA/MA/SMK/SMALB di wilayah DKI Jakarta yang dananya

bersumber dari APBN 2004.

Berdasarkan Pedoman Pengelolaan Dana UAN APBN TA 2004 diatur

bahwa pembayaran honor, upah, uang saku yang dananya bersumber dari

APBN dikenakan PPh pasal 21 sebesar 15 % untuk PNS Gol III dan IV untuk

sekolah swasta tetap dikenakan pajak PPh pasal 21. PPh dan PPn yang telah

dipungut agar langsung disetor ke Kas Negara melalui Bank Pemerintah

dengan NPWP 00.369.550.9-051.000 a.n Bagian Proyek Pengendalian Sistem

Evaluasi Belajar DKI Jakarta.

Page 76: 009

63

Pemeriksaan secara uji petik (sebanyak enam rayon) Surat

Pertanggungjawaban (SPJ) atas penggunaan Dana UAN yang disampaikan

sekolah ke Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar diketahui

bahwa terdapat sekolah-sekolah yang melakukan pungutan PPh namun tidak

menyetorkan PPh yang telah dipungut sebesar Rp21.668.108,00.

No. Sub Rayon Jumlah Ketetapan Pajak(Rp)

1. Rayon 2 – SMA 714.825,00 2. Rayon 9 – SMA 1.986.525,00 3. Rayon 13 –SMA 1.266.975,00 4 Rayon 14 – SMA 2.246.875,00 5 Rayon 5 – SMK 3.641.225,00 6 Rayon 3 – SMK 8.419.073,00 7 Rayon 7 – SMK 3.392.610,00

Jumlah 21.668.108,00 Rincian pada Lampiran 3

Kondisi di atas tidak sesuai dengan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta

No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja DKI Jakarta Pasal 64 ayat (2) yang menyatakan bahwa Pemegang Kas

termasuk Pemegang Kas pada BUMD dan Badan-Badan lainnya sebagai wajib

pungut Pajak Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetor seluruh

penerimaan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara pada Bank

Pemerintah atau Bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan sebagai Bank

persepsi atau pada giro pos dalam jangka waktu sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Masalah ini mengakibatkan kekurangan penerimaan negara dari PPh

sebesar Rp21.668.108,00 yang disebabkan Pemegang Kas Sekolah lalai dalam

melaksanakan tugas.

Atas masalah tersebut Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem

Evaluasi Belajar akan mengupayakan menegur sekolah tersebut melalui Kepala

Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta.

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta memerintahkan Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian

Sistem Evaluasi Belajar menegur secara tertulis kepada Pemegang Kas Sekolah

yang belum menyetor Pajak Penghasilan yang dipungutnya dan

Page 77: 009

64

menginstruksikan kepada yang bersangkutan untuk menyetor ke Kas Negara

pajak penghasilan yang dipungutnya ke Kas Negara sebesar Rp21.668.108,00

dan menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI.

6) Pengeluaran Sebesar Rp154.135.000,00 Pada Bantuan Beasiswa Proyek

Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah DKI Jakarta Tidak Terdapat

Dalam Petunjuk Operasional

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Pada TA 2004 sesuai dengan

Daftar Isian Proyek Nomor 11.2.01.581853.23.05.01 tanggal 1 Januari 2004

mendapatkan anggaran sebesar Rp6.756.000.000,00 untuk Proyek

Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) DKI Jakarta terealisasi sebesar

Rp6.742.153.880,00 atau 99,79% dari anggaran. Sebagian anggaran tersebut

senilai Rp4.489.920.000,00 atau 66,46% dianggarkan untuk bantuan beasiswa

dan terealisasi 100%.

Anggaran bantuan beasiswa tersebut kemudian diatur lebih lanjut dalam

Petunjuk Operasional (PO) Proyek PLS DKI Jakarta. Pada petunjuk pelaksana

teknis yang termasuk dalam bagian PO mengatur tentang penggunaan anggaran

bantuan beasiswa tersebut. Pimpinan Proyek kemudian menyusun rincian biaya

kegiatan yang digunakan sebagai dasar dalam menyalurkan bantuan beasiswa.

Pengujian lebih lanjut terhadap petunjuk operasional, rincian biaya

kegiatan Proyek Pengembangan PLS DKI Jakarta 2004 dan buku kas yang

diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang

menerima penyaluran beasiswa menunjukkan adanya anggaran untuk beberapa

pengeluaran yang tidak terdapat dalam petunjuk operasional yaitu:

a) Penggandaan blangko usulan AKS, SK, BA yang diberikan untuk tingkat

provinsi

b) Pengadaan/pembelian alat tulis kelompok belajar yang diberikan tingkat

penyelenggara untuk program paket A

c) Pengadaan/pembelian peralatan dan bahan praktek keterampilan yang

diberikan tingkat penyelenggara untuk program paket B

d) Penyelenggaraan latihan keterampilan yang diberikan tingkat

penyelenggara untuk program paket B setara SMP persiapan ujian

Page 78: 009

65

Pengeluaran tersebut dapat dilihat pada daftar berikut No. Proyek/Bagian Proyek Pengeluaran Yang Tidak

Terdapat Dalam PO 1 Proyek Pengembangan PLS Provinsi DKI Jakarta Rp32.446.000,00 2 Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Utara Rp31.780.000,00 3 Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Barat Rp28.898.000,00 4 Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Selatan Rp30.525.000,00 5 Bagian Proyek Pengembangan PLS Jakarta Timur Rp30.486.000,00

JUMLAH Rp154.135.000,00

Rincian pada Lampiran 4

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (1) huruf b yang menyatakan

bahwa pelaksanaan anggaran belanja negara didasarkan atas prinsip efektif,

terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi

setiap departemen/lembaga /pemerintah daerah.

Masalah ini mengakibatkan realisasi pengeluaran sebesar

Rp154.135.000,00 tidak sesuai dengan yang dianggarkan, yang disebabkan

Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta selaku

atasan langsung Proyek Pengembangan PLS DKI Jakarta kurang melakukan

pengawasan dan kebijakan Pimpinan Proyek/Bagian Proyek pada Proyek

Pengembangan PLS DKI Jakarta dalam menetapkan rincian biaya kegiatan

proyek yang tidak tepat.

Atas masalah tersebut Pemimpin Proyek Pengembangan PLS DKI

Jakarta menanggapi bahwa TA 2004 biaya program PLS, pengalokasian dari

pusat (Depdiknas) tidak diurai sesuai kebutuhan dan hanya besarannya saja

yang terdapat di dalam DIP dan PO. Rincian/uraian pengeluaran/penggunaan

biaya tiap Kegiatan harus diuraikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan

berkoordinasi dengan bagian Proyek di Kotamadya. Pengadaan bahan

ketrampilan di Program Paket A dan Paket B adalah cara pemerintah untuk

memotivasi warga belajar dalam proses pembelajaran. Setelah selesai belajar

Program Paket A dan Paket B warga belajar mempuyai ketrampilan untuk

meningkatkan taraf hidupnya atau warga belajar mendapat ilmu pengetahuan

dan ketrampilan (ciri khas pendidikan luar sekolah). Pada pelaksanaan program

Page 79: 009

66

kegiatan yang akan datang uraian biaya akan disesuaikan, uraian yang di

Petunjuk Operasional dengan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak).

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti agar lebih cermat

dalam melakukan pengawasan dan memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada

Pemimpin Proyek Pengembangan PLS yang telah melakukan pengeluaran

biaya yang tidak sesuai dengan Petunjuk Operasional.

7) Kelebihan Pembayaran Atas Penyelesaian Pembangunan Gedung

SMA/SMK Senilai Rp76.842.579,18

Subdis Sarana dan Prasarana pada TA 2004 melakukan kegiatan

penyelesaian pembangunan gedung SMA/SMK dengan anggaran sebesar

Rp62.804.395.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp55.663.235.291,00 atau

88,63%.

Hasil pemeriksaan secara uji petik menunjukkan hal-hal sebagai

berikut:

a) Pembangunan gedung sekolah SMAN 33 dilakukan oleh PT Andy Karya

Putra dengan Surat Perjanjian Pemborongan No. 1394/1.712.35 tanggal 9

Juni 2004 dengan harga borongan Rp254.183.000,00. Pekerjaan telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan Nomor 26/BASTP/R-K.RKB/VII/2004 tanggal 22 Juli

2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar (SPM)

Nomor 00469102004 tanggal 9 Desember 2004

Berdasarkan hasil cek fisik tanggal 14 Desember 2005 terdapat

kekurangan pekerjaan pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian

sebagai berikut:

No. Jenis Pekerjaan

Satuan Vol. RAB Vol. Fisik Selisih Harga Satuan (Rp) Total (Rp)

1 Pasang Interblock

M2 270,48 206,7 63,78 84.500,00 5.389.410,00

2 Tanam pohon sawo kecik

Buah 15 0 15 128.000,00 1.920.000,00

3 Pas.teralis besi tangga

M2 12,97 12,05 0,92 312.000,00 287.040,00

7.596.450,00

b) Pembangunan gedung sekolah SMK 34 dilakukan oleh PT Genggam Putra

Pratama dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1393/1.712.35 tanggal 9

Page 80: 009

67

Juni 2004 dengan harga borongan Rp3.770.620.000,00. Pekerjaan telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan Nomor 264/BASTP/K-P.UGB/XI/2004 tanggal 5

November 2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar

(SPM) Nomor 00510562004 tanggal 27 Desember 2004.

Berdasarkan hasil cek fisik tanggal 7 Desember 2004 terdapat

kekurangan pekerjaan pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian

sebagai berikut.

No. Jenis Pekerjaan Satuan Vol. RAB Vol. Fisik Selisih Harga Satuan (Rp) Total (Rp) 1 pintu teralis (2 unit) M2 18,36 16,26 2,10 449.460,00 943.866,00

2 hand railing tangga (2 unit)

Lantai 1 M 40,58 21,32 19,26 74.910,00 1.442.766,60 Lantai 2 M 40,58 21,32 19,26 74.910,00 1.442.766,60 Lantai 3 M 40,58 21,32 19,26 74.910,00 1.442.766,60 4.328.299,80

3 hand railing pagar besi selasar

Lantai 2 M 59,00 24,66 34,34 74.910,00 2.572.409,40 Lantai 3 M 59,00 24,66 34,34 74.910,00 2.572.409,40 Lantai 4 M 59,00 24,66 34,34 74.910,00 2.572.409,40 7.717.228,20 Total 12.989.394,00

c) Pembangunan gedung sekolah SMK 19 dilakukan oleh PT Putra Fajar

Sejati dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1391/1.712.35 tanggal 9

Juni 2004 dengan harga borongan Rp6.446.740.000,00. Pekerjaan telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan Nomor 309/BASTP/P.K.UGB/XII/04 tanggal 3

Desember 2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar

(SPM) Nomor 00517632004 tanggal 29 Desember 2004.

Berdasarkan hasil cek fisik tanggal 7 Desember 2004 terdapat

kekurangan pekerjaan pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian

sebagai berikut:

No. Jenis Pekerjaan Satuan Vol. RAB Vol. Fisik Selisih Harga Satuan (Rp) Total (Rp)

1 Pagar besi selasar lt.3 M 163,21 124,6 38,61 59.732,53 2.306.272,98

2 Teralis tangga (2 unit) M 25,74 25,54 0,20 450.000,00 90.000,00

Total 2.396.272,98

Page 81: 009

68

d) Pembangunan gedung sekolah SMK 59 dilakukan oleh PT Menara Setia

dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1387/1.712.35 tanggal 9 Juni

2004 dengan harga borongan Rp4.386.170.000,00. Pekerjaan telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan Nomor 240/BASTP/K-P-UGB/X/2004 tanggal 26

Oktober 2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar

(SPM) Nomor 00423362004 tanggal 9 November 2004.

Berdasarkan hasil cek fisik terdapat kekurangan pekerjaan pada

penyelesaian gedung tersebut dengan rincian sebagai berikut:

No. Jenis Pekerjaan Satuan Vol. RAB

Vol. Fisik Selisih

Harga Satuan

(Rp) Total (Rp)

LANTAI I

1 Keramik galery tangga m2

318.86 83.2 235.66 58,419.00

13,767,021.54

2 Keramik Dinding WC Kepsek m2

17.88 15 2.88 58,419.00

168,246.72

3 Kran Leher Angsa Bh

11 8 3 107,580.00

322,740.00

4 Lampu downlight isi SL 18 watt Philips

Bh 10 8 2

179,200.00

358,400.00

5 Pasang bak sampah Bh

1 0 1 864,384.00

864,384.00

0 -

LANTAI II 0 -

1 kran tembok Bh 21 19 2 101,880.00

203,760.00

2 Lampu tl bulat 2x20 watt Bh 14 11 3 259,000.00

777,000.00

3 Keramik galery tangga m2 311.52 182.56 128.96 59,580.00

7,683,436.80

0 -

LANTAI III 0 -

1 Kran tembok Bh 21 19 2 101,880.00

203,760.00

2 Lampu TL bulat 2x20watt Bh 14 12 2 259,000.00

518,000.00

3 TL Balok 2x40 watt artolite lengkap condensator Bh 67 66 1

281,000.00

281,000.00

Total 25,147,749.06

e) Pembangunan gedung sekolah SMK 89 dilakukan oleh PT Kolongan

Sejahtera dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.2538/1.712.35 tanggal

9 Juni 2004 dengan harga borongan Rp7.505.500.000,00. Pekerjaan telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan Nomor 322/BASTP/R-K.USB/XII/2004 tanggal 10

Desember 2004 dan telah dinyatakan selesai serta dibayar lunas sesuai

Page 82: 009

69

Surat Perintah Membayar (SPM) Nomor 00502452004 tanggal 22

Desember 2004.

Berdasarkan hasil cek fisik terdapat kekurangan pekerjaan pada

penyelesaian gedung tersebut dengan rincian sebagai berikut:

No. Jenis Pekerjaan Satuan Vol. RAB

Vol. Fisik Selisih

Harga Satuan

(Rp) Total (Rp)

A PEKERJAAN LUAR GEDUNG Penangkal Petir

1 Spitzen Bh 17 16 1 36,000.00 36.000,00 2 Tiang Spitzen Bh 17 16 1 15,000.00 15.000,00 B PEKERJAAN PLUMBING

LT 2 1 Kran tembok bh 18 7 11 97,000.00 1.067.000,00

LT 3 2 Foor drain Bh 8 7 1 45.517,00 45.517,00 3 Kran tembok Bh 18 16 2 97.000,00 194.000,00 C PEKERJAAN KELISTRIKAN

LT 1 1 Lampu baret Bh 30 27 3 287.000,00 861.000,00 2 Lampu TL 1x18 watt Bh 10 8 2 212.000,00 424.000,00

LT 2 3 Lampu baret Bh 22 16 6 287.000,00 1.722.000,00

LT 3 4 Lampu baret Bh 22 18 4 287.000,00 1.148.000,00 D PEKERJAAN JENDELA

LT1 1 Kusen Pintu PVC Bh 11 7 4 353.000,00 1.412.000,00 E PEKERJAAN TANGGA

LT1 ke 2 1 Keramik tangga M2 50.02 28.28 21,74 67.0004,00 1.456.666,96

LT 2 ke 3 2 Keramik tangga M2 50.02 28.28 21,74 68.145,00 1.481.472,30 F PEKERJAAN LANTAI

LT 1

1 Lt keramik toilet pria, wanita & rganti M2 50.86 40.42 10.44 67.004,00 699.521,76

2 Dinding keramik toilet guru, wk kepsek, kepsek M2 94.98 72.8 22.18 67.004,00 1.486.148,72

LT 2 3 Lt keramik selasar 20x20 M2 422.15 340.16 81.99 68.145,00 5.587.208,55 4 Lt keramik toilet pria & wanita M2 50.86 40.42 10.44 68.145,00 711.433,80

5 Dinding keramik toilet pria&wanita& rganti M2 144.46 135.40 9.06 68.145,00

617.393,70

LT 3 6 Lt keramik selasar 20x20 M2 421.59 340.16 81.43 68.525,00 5.579.990,75

7 Lt keramk toilet pria, wanita, r ganti M2 50.86 40.42 10.44 68.525,00 715.401,00

8 Dinding toilet pria, wanita, r ganti M2 144.46 135.4 9.06 68.525,00 620.836,00

Jumlah 25.880.590,54

Page 83: 009

70

f) Pembangunan gedung sekolah SMK 87 dilakukan oleh PT Dwi Asa Alif

dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.2538/1.712.35 tanggal 9 Juni

2004 dengan harga borongan Rp7.505.500.000,00. Pekerjaan telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan Nomor 187/BASTP/P.K.UGB/X/2004 tanggal 5 Oktober

2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar (SPM)

Nomor 00404742004 tanggal 1 November 2004.

Berdasarkan hasil cek fisik tanggal 7 Desember 2004 terdapat

kekurangan pekerjaan pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian

sebagai berikut:

No. Jenis Pekerjaan Satuan Vol. RAB Vol. Fisik Selisih Harga Satuan (Rp) Total (Rp)

1 Kunci Tanam doubleslag

a. Lantai 1 Bh 17 12 5 227106,38 1,135,531.90 b. Lantai 2 Bh 10 9 1 227.106,38 227,106.38

2 Penangkal Petir - a. Spitzen Bh 12 6 6 35.949,56 215,697.36 b. Tiang Spitzen Bh 12 6 6 14.478,69 86,872.14

c. Angkur penguat spitzen Bh 12 6 6 5.991,59 35,949.54

3 Closet Jongkok - a.Lantai 1 Bh 6 5 1 282.741,32 282,741.32 b. Lantai 3 Bh 7 6 1 282.741,32 282,741.32 c. Lantai 4 Bh 6 4 2 282.741,32 565,482.64 Jumlah 2,832,122.60

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a) Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan No. 1394/1.712.35 tanggal 9 Juni

2004 menyatakan bahwa pihak kedua/rekanan bertanggungjawab untuk

melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan sesuai dengan RAB yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak.

b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang

Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta Pasal 52 ayat (3) yang

berbunyi: Pengguna Anggaran Cabang bertanggungjawab baik fisik,

keuangan, maupun administrasi atas pelaksanaan anggaran yang menjadi

kewenangannya.

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar

Rp76.842.579,18 (Rp7.596.450,00 + Rp12.989.394,00 + Rp2.396.272,98 +

Page 84: 009

71

Rp25.147.749,06 + Rp25.880.590,54 + Rp2.832.122,60) yang disebabkan

oleh:

a) Kepala Sub Dinas selaku Pengguna Anggaran Cabang tidak melakukan

pengawasan maksimal.

b) Rekanan/pemborong yang tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

kontrak.

c) Pengawas pekerjaan tidak cermat dalam mengawasi pekerjaan yang

dilakukan oleh rekanan.

Atas masalah tersebut, Kepala Subdis Sarprasdik menanggapi bahwa

Pelaksana/Kontraktor bersedia mengembalikan uang ke Kasda apabila terjadi

perbedaan/selisih perhitungan antara RAB dan kondisi fisik di lapangan.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar:

a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Subdis Sarana dan

Prasarana Pendidikan yang kurang melakukan pengawasan dan

diperintahkan untuk mempertanggungjawabkan kerugian tersebut dengan

menyetor ke Kas Daerah sebesar Rp76.842.579,18 dan menyampaikan

bukti setor kepada BPK-RI.

b) Memerintahkan kepada Kepala Subdis Sarana dan Prasarana Pendidikan

supaya memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Pengawas Lapangan

dan Pelaksana Kegiatan yang lalai dalam melaksanakan tugas

pekerjaannya.

8) Perhitungan RAB Pada Pembangunan Gedung SMK Lebih Besar Dari

Gambar Senilai Rp31.429.718,48

Subdis Sarana dan Prasarana pada TA 2004 melakukan kegiatan

penyelesaian pembangunan gedung SMA/SMK dengan anggaran sebesar

Rp62.804.395.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp55.663.235.291,00.

Pemeriksaan secara uji petik mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

a) Pembangunan gedung sekolah SMK 19 dilakukan oleh PT Putra Fajar

Sejati dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1391/1.712.35 tanggal 9

Juni 2004 dengan harga borongan Rp6.446.740.000,00. Pekerjaan telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah

Page 85: 009

72

Terima Pekerjaan Nomor 309/BASTP/P.K.UGB/XII/04 tanggal 3

Desember 2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar

(SPM) Nomor 00517632004 tanggal 29 Desember 2004.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen terdapat kelebihan

pembayaran pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian sebagai

berikut:

No Jenis pekerjaan Volume pada RAB

volume pada gambar Selisih Harga satuan

(Rp) Total (Rp)

1 daun pintu P2 total 28 buah (@3,015)

lantai 1 44,85 18,09 26,76 282.844,00 7.568.905,44 lantai 2 36,44 33,165 3,275 294.249,00 963.665,48 lantai 3 38,09 33,165 4,925 298.050,00 1.467.896,25 119,38 84,42 10.000.467,17 2 Plafond atap lantai 1 km/wc 80,8 92,4 (11,6) 23.702,00 (274.943,20) lantai 2 km/wc 57,37 64 (6,63) 24.412,00 (161.851,56) lantai 3 ruangan,wc,tangga 886,17 755,72 130,45 24.649,00 3.215.462,05 2.778.667,29 3 Rangka Plafond atap lantai 1 km/wc 80,8 92,4 (11,6) 60.449,00 (701.208,40) lantai 2 km/wc 57,37 64 (6,63) 62.321,00 (413.188,23) lantai 3 ruangan,wc,tangga 886,17 755,72 130,45 62.946,00 8.211.305,70 7.096.909,07 Total 19.876.043,53

b) Pembangunan gedung sekolah SMK 34 dilakukan oleh PT Genggam Putra

Pratama dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1393/1.712.35 tanggal 9

Juni 2004 dengan harga borongan Rp3.770.620.000,00. Pekerjaan telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan Nomor 264/BASTP/K-P.UGB/XI/2004 tanggal 5

November 2004 dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar

(SPM) Nomor 00510562004 tanggal 27 Desember 2004.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen terdapat kelebihan

pembayaran pada penyelesaian gedung tersebut dengan rincian sebagai

berikut:

Jenis pekerjaan Volume

pada RAB Volume pada

gambar Selisih Harga satuan

(Rp) Total (Rp) 1 Keramik ruangan 30x30

lantai 1 342,36 424,00

(81,64) 61.710,00 (5.038.004,40) lantai 2 494,89 439,00 55,89 62.850,00 3.512.686,50 lantai 3 494,89 412,50 82,39 63.230,00 5.209.519,70

Page 86: 009

73

lantai 4 494,89 412,50 82,39 63.420,00 5.225.173,80

8.909.375,60

2 Keramik tangga 30x30 (2 unit)

lantai 4 35,90 0,00 35,90 63.420,00 2.276.778,00 2.276.778,00 3 Daun pintu panel (P2)

Lantai 1 (P1,PJ1,P2) 12,79 12,505 0,285 282.640 80.552,40 lantai 2 15,66 15,38 0,29 294.030 83.798,55 lantai 3 18,79 18,45 0,34 297.830 101.262,20 lantai 4 18,79 18,45 0,34 299.730 101.908,20 367.521,35

Total 11.553.674,95

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80

Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pasal 5 pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa, dan para pihak yang

terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara

dalam pengadaan barang/jasa

Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp31.429.718,48

(Rp19.876.043,53 + Rp11.553.674,95) yang disebabkan oleh:

a) Kepala Sub Dinas selaku Pengguna Anggaran Cabang tidak melakukan

pengawasan maksimal.

b) Konsultan Perencana kurang cermat dalam menyusun RAB.

Atas masalah tersebut, Kasubdis Sarprasdik menanggapi bahwa

pelaksana/kontraktor bersedia mengembalikan uang ke Kas Daerah apabila

terjadi perbedaan/selisih perhitungan antara RAB dan kondisi fisik di lapangan

dan RAB dengan gambar, kecuali ada bukti berita acara pengalihan tambah

kurang.

Atas tanggapan tersebut BPK-RI menyatakan bahwa selama

pemeriksaan, Dinas Dikmenti tidak pernah menunjukkan bukti adanya berita

acara pengalihan tambah kurang.

Page 87: 009

74

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Dinas Pendidikan Menengah

dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar :

a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Subdis Sarana dan

Prasarana Pendidikan dan Konsultan Perencana yang kurang cermat dalam

melaksanakan kegiatan.

b) Memperintahkan kepada Kepala Subdis Sarana dan Prasarana Pendidikan

supaya mempertanggungjawabkan kerugian tersebut dengan menyetor ke

Kas Daerah sebesar Rp31.429.718,13 dan menyampaikan bukti setor

kepada BPK-RI.

9) Pekerjaan Rehab BPPK Budi Utomo Kurang Dilaksanakan Senilai

Rp45.485.435,05

Subdis Sarana dan Prasarana pada TA 2004 melakukan kegiatan rehab

berat BPPK dengan anggaran sebesar Rp3.300.000.000,00 dan telah terealisasi

sebesar Rp3.300.000.000,00

Rehab Berat BPPK Budi Utomo dilakukan oleh PT Adam Adiputra

Pratama dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.1925/1.712.35 tanggal 28

Juli 2004 dengan harga borongan Rp435.213.000,00. Pekerjaan telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah

Terima Nomor 164/BASTP/R-K.Pemb/XII/2004 tanggal 23 September 2004

dan telah dibayar lunas sesuai Surat Perintah Membayar (SPM) Nomor

00507622004 tanggal 23 Desember 2004.

Berdasarkan hasil cek fisik terdapat kekurangan pekerjaan pada rehab

berat BPPK Budi Utomo tersebut dengan rincian sebagai berikut.

No. Jenis Pekerjaan

Satuan Vol. RAB Vol. Fisik Selisih Harga

Satuan (Rp) Total (Rp) A GEDUNG A 1 Keramik 40x40 M2 560.5 454.48 106.02 99,730.00 10,573,374.60

2 Plafond tripleks M2

560.5 454.48 106.02

128,770.40 13,652,237.81

3 Meni Kayu rangka plafond

M2 560.5 454.48

106.02 5,260.20 557,686.40

B GEDUNG B 1 Keramik 40x40 M2 318 227.4 90.60 99,730.00 9,035,538.00

2 Plafond tripleks M2

318 227.4 90.60

128,770.40 11,666,598.24 Total 45,485,435.05

Page 88: 009

75

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a) Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan 1925/1.712.35 tanggal 28 Juli

2004 yang menyatakan bahwa pihak kedua/rekanan bertanggung jawab

untuk melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan sesuai dengan RAB yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak.

b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang

Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta Pasal 52 ayat (3) yang

berbunyi: Pengguna Anggaran Cabang bertanggungjawab baik fisik,

keuangan, maupun administrasi atas pelaksanaan anggaran yang menjadi

kewenangannya.

Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp45.485.435,05

yang disebabkan oleh:

a) Kepala Sub Dinas Sarana Parasana Pendidikan selaku Pengguna Anggaran

Cabang tidak melakukan pengawasan maksimal.

b) Rekanan/pemborong yang tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

kontrak dan Pengawas Pekerjaan tidak cermat dalam mengawasi pekerjaan

yang dilakukan oleh rekanan.

Atas masalah ini, Kepala Sub Dinas Sarana Prasarana Pendidikan

menanggapi bahwa Pelaksana/Kontraktor diharapkan bersedia mengembalikan

uang ke Kasda apabila terjadi perbedaan/selisih perhitungan antara RAB dan

kondisi fisik di lapangan.

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Dikmenti agar:

a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Kepala Subdis

Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pengawas Lapangan yang tidak

cermat dalam melaksanakan tugas.

b) Memerintahkan kepada Kepala Subdis Sarana dan Prasarana Pendidikan

supaya mempertanggungjawabkan kerugian tersebut dengan menyetor ke

Kas Daerah sebesar Rp45.485.435,05 dan bukti setor disampaikan ke BPK-

RI.

Page 89: 009

76

10) Pengadaan Alat Teknis Dan Kantor Melebihi Harga Standar Sebesar

Rp222.618.600,00

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta dhi Subdis

Sarprasdik pada TA 2004 melaksanakan pengadaan Alat Teknis dan Kantor

dengan anggaran sebesar Rp2.399.405.000,00, yang rinciannya adalah sebagai

berikut.

No. Rincian Kegiatan Anggaran 1 Pengadaan Kebutuhan Awal Tahun 764.485.000,00 2 Pengadaan Buku Rapor 350.000.000,00 3 Pengadaan Peralatan Kantor 1.284.920.000,00

Total 2.399.405.000,00

Pekerjaan pengadaan kebutuhan awal tahun pada daftar diatas

dilaksanakan oleh CV Trymulya dengan Surat Perjanjian Kerja No

1968/1.712.4 tanggal 29 Juli 2004 dan telah dinyatakan selesai dikerjakan

dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Nomor 07/BASTB.AT/VIII/04

tanggal 9 Agustus 2004 serta telah lunas dibayar sesuai Surat Perintah

Membayar No 00340072004 tanggal 8 September 2004. Sedangkan pekerjaan

pengadaan filling cabinet dilaksanakan CV Dama Putra Pratama dengan

kontrak No.2402/1.712.35 tanggal 30 Agustus 2004 dan telah dinyatakan

selesai dikerjakan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan No.

04/BASTB/PK/X/04 tanggal 6 November 2004 serta telah lunas dibayar sesuai

Surat Perintah Membayar No 00404162004 tanggal 29 November 2004.

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa nilai kontrak tersebut

lebih besar dari harga standar sebesar Rp222.618.600,00 seperti pada daftar

berikut.

Ketidak No. Jenis Pekerjaan Harga Kontrak

(Rp)

Harga Satuan (Rp)

Selisih (Rp)

Kuantitas (unit) hematan (Rp)

1.

Pengadaan Kebutuhan Awal Tahun

A Buku Induk Guru dan Pegawai SMK 52.200,00 48.385,00 3.815,00 320 1.220.800,00

B Buku Daftar Hadir SMK 3.325,00 3.230,00 95,00 3750 356.250,00

C Blangko Laporan Semester SMK 22.590,00 20.945,00 1.645,00 390 641.550,00

Sub Total 2.218.600,00

2 Pengadaan Peralatan Kantor

Page 90: 009

77

Filling Kabinet 3.059.000,00 1.609.000,00 1.450.000,00 152 220.400.000,00

Sub Total 220.400.000,00

Total Ketidakhematan 222.618.600,00

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan:

a) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah

Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7: Pelaksanaan anggaran belanja daerah

didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:

(1) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

(2) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

(3) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.

(4) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang

bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan

kemampuan/potensi daerah.

b) Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4113/2003 tanggal 9

Desember 2003 tentang Patokan Harga Satuan Barang Kebutuhan

Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta terbitan Januari 2004 yang

memutuskan:

Diktum KEDUA

”Patokan harga merupakan pedoman untuk menyusun Rencana

Kebutuhan Barang Unit (RKBU) serta Rencana Kebutuhan

Pemeliharaan/Perawatan Barang Unit dalam lingkungan Pemerintah

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (RKPBU)”

Diktum KETIGA

”Patokan harga merupakan batas harga tertinggi (plafon) dalam

pelaksanaan pengadaan barang dan berlaku sampai dengan

dikeluarkannya ketentuan lebih lanjut oleh Gubernur”

Diktum KELIMA

”Barang-barang yang diperlukan oleh unit/satuan kerja harus

didasarkan patokan harga satuan barang”

Page 91: 009

78

Masalah ini mengakibatkan kerugian Keuangan Daerah sebesar

Rp222.618.600,00, yang disebabkan panitia lelang tidak cermat dalam

menyusun Harga Perhitungan Sendiri dan Kepala Subdis Sarprasdik selaku

Pengguna Anggaran Cabang tidak mengevaluasi HPS yang dibuat oleh panitia

lelang.

Atas masalah tersebut Kepala Subdis Sarprasdik menanggapi bahwa

dalam pengadaan Buku Induk dan Pegawai SMK dan Blanko Laporan

Semester SMK terdapat ketidaktelitian dalam membuat OE. Sedangkan dalam

pengadaan filling kabinet untuk SMA/SMK Negeri dan UPT terdapat

ketidaktelitian panitia dalam membuat Harga Perhitungan Sendiri (HPS) dan

tidak ada niat sama sekali untuk mark up anggaran. Kasubdis sarprasdik akan

minta agar rekanan pemenang agar mengembalikan tingkat kemahalan tersebut

ke Kas Daerah.

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar:

a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Subdis Sarana dan

Prasarana Pendidikan dan panitia lelang yang tidak cermat dalam

melaksanakan tugas.

b) Memerintahkan kepada Kepala Subdis Sarana dan Prasarana Pendidikan

supaya mempertanggungjawabkan kerugian daerah tersebut dengan

menyetorkan kembali ke Kas Daerah sebesar Rp222.618.600,00 dan bukti

setor disampaikan kepada BPK-RI.

11) Pengadaan Meubelair Pada SMAN 52 Kurang Sebesar Rp123.863.400,00

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi pada TA 2004 melakukan

pengadaan meubelair yang berupa kursi siswa, meja siswa, meja kursi guru

kelas, lemari kelas, dan white board dengan anggaran Rp16.100.000.000,00

dan direalisasikan sebesar 100%. Hasil pengadaan meubelair tersebut

didistribusikan ke sekolah-sekolah, salah satunya ke SMAN 52.

Adapun pengadaan meubelair untuk SMAN 52 dilakukan dua

perusahaan yaitu CV MUMPUNI JATI DIRI dan CV BUNDA SEJATI dengan

Page 92: 009

79

rincian sebagai berikut:

Pengadaan Mebeler SMA N 52 SPK : 2414/-1.712.35

BAST : 15.1/BASTB/Meb/X/04 tgl 15 Oktober 2004

SPM : 00403182004 Tanggal 29 November 2004

Nilai Kontrak 454,674,000.00 Rekanan : CV MUMPUNI JATI DIRI Jl Kramat Pulo Gundul Jl 417 Jakarta Pusat Waktu Pelaksanaan 30 Agustus s.d 28 Oktober 2004 Paket : Kursi Siswa 480 Buah Meja Siswa 480 Buah Meja Kursi Guru Kelas 12 Buah Lemari Kelas 12 Buah White Board 12 Buah Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan

: 2413/-1.712.35

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

: 15/BASTB/Meb/X/04 T Tanggal 15 Oktober 2004

SPM : 00418242004 Tanggal 9 November 2004

Nilai Kontrak 454,647,600.00

Rekanan : CV BUNDA SEJATI Jl Tanah Tinggi Sawah No. 10 Jakarta Pusat Waktu Pelaksanaan 30 Agustus s.d 28 Oktober 2004 Paket : Kursi Siswa 480 Buah Meja Siswa 480 Buah Meja Kursi Guru Kelas 12 Buah Lemari Kelas 12 Buah White Board 12 Buah

Dari hasil cek fisik ditemukan bahwa terdapat kekurangan pengadaan

meubelair pada SMAN 52 dengan rincian sebagai berikut:

No. Jenis Barang Jumlah kekurangan

(Unit)

Harga Satuan (Rp)

Total (Rp)

1 Kursi Siswa 120 273,100.00 32,772,000.00 2 Meja Siswa 174 485,100.00 84,407,400.00 3 Meja Kursi Guru

Kelas 3 1,585,000.00 4,755,000.00

4 Lemari Kelas 0 1,887,000.00 - 5 White Board 3 643,000.00 1,929,000.00 Total 123,863,400.00

Page 93: 009

80

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a) Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan No. 2413/-1.712.35 dan 2414/-

1.712.35 yang antara lain menyatakan bahwa pihak kedua/rekanan

bertanggungjawab untuk melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan sesuai

dengan RAB yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak.

b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang

Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta Pasal 52 ayat (3) yang

berbunyi: Pengguna Anggaran Cabang bertanggungjawab baik fisik,

keuangan, maupun administrasi atas pelaksanaan anggaran yang menjadi

kewenangannya.

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar

Rp123.863.400,00, yang disebabkan oleh:

a) Kepala Subdis Sarprasdik selaku Pengguna Anggaran Cabang tidak

melakukan pengawasan maksimal.

b) Rekanan/pemborong yang tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

kontrak.

c) Panitia Pemeriksa Barang tidak cermat dalam mengawasi pekerjaan yang

dilakukan oleh rekanan.

Atas masalah tersebut, pengadaan meubelair tersebut diperuntukkan

untuk SMAN 52 Jakarta, namun ada kebutuhan mendesak khususnya

kebutuhan meubelair SMAN 69 Kepulauan Seribu, sehingga Dikmenti

memprioritaskan kebutuhan untuk meubelair SMAN 69 Kepulauan Seribu,

sebanyak 3 kelas dan diambilkan meubelair tersebut dari SMAN 52.

Atas tanggapan tersebut, BPK-RI menyatakan bahwa selama

pemeriksaan Dinas Dikmenti tidak pernah menunjukkan berita acara

pengalihan peruntukkan meubelair SMAN 52 ke SMAN 69. Bukti yang

diajukan hanyalah Surat Jalan dari PT Hasanaco Graha Indah Wood Working

Industry kepada SMAN 69 tertanggal 19 Oktober 2004 berupa pengiriman

Meja kursi siswa 60 set, meja kursi guru 3 set dan whiteboard 3 set.

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Dikmenti agar:

a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan Kasubdis Sarprasdik dan Panitia

pemeriksa barang yang tidak cermat dalam melaksanakan tugas.

Page 94: 009

81

b) Mempertanggungjawabkan kerugian tersebut dengan menyetor ke Kas Daerah

sebesar Rp123.863.400,00 dan bukti setor disampaikan kepada BPK-RI atau

menyampaikan bukti pengalihan peruntukan meubelair dengan serah terima

penerimaan meubelair senilai Rp123.863.400,00 di SMAN 69 Kepulauan

Seribu yang ditandatangani juga oleh SMAN 69 dan pihak pemerintah

setempat serta diperiksa lebih dahulu oleh Bawasda Provinsi DKI Jakarta

dengan Berita Acara tersebut disampaikan kepada BPK-RI.

12) Pengadaan Alat Pendidikan SMK Dan SMA Melebihi Harga Standar

Sebesar Rp142.261.609,00 dan Lebih Bayar Sebesar Rp 104.933.000,00

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi DKI Jakarta dhi Subdis SMA,

Subdis SMK, dan Seksi Dikmenti Kepulauan Seribu pada TA 2004

melaksanakan. Pengadaan Alat Pendidikan SMU dan SMK, yang rinciannya

sebagai berikut.

No Jenis Peralatan Anggaran A SUBDIS SMA 1 Kegiatan Alat Pendidikan SMU a. Pengadaan Bahan Alat Laboratorium IPA 500.000.000,00 b. Pengadaan Bahan dan Alat Laboratorium Bahasa 400.000.000,00 c. Pengadaan Laboratorium Bahasa 2.500.000.000,00

Sub Total

3.400.000.000,00 B SUBDIS SMK 1 Kegiatan Peralatan a. Mesin Perkakas Minitum Lathe Center Machine 1.500.000.000,00 b. Tehnik Informasi Komersial SMKN 26 1.000.000.000,00 c. Tehnik Otomotif SMKN 56 2.000.000.000,00 d. Tehnik Instalasi Listrik SMKN 5 1.000.000.000,00 e. Tehnik Instalasi Listrik SMKN 4 500.000.000,00 f. Tehnik Tempa dan Cor SMKN 58 1.000.000.000,00 g. Personal Komputer Akuntansi 2.000.000.000,00 h. PLC SMKN 53 500.000.000,00 Sub Total 9.500.000.000,00 C KEPULAUAN SERIBU 1 Peningkatan Buku-Buku Perpustakaan A Peningkatan Laboratorium IPA 400,000,000.00 Sub Total 400,000,000.00 Jumlah 13.300.000.000,00

Page 95: 009

82

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa nilai kontrak tersebut lebih besar dari standar harga satuan sebesar Rp142.261.609,00 dengan rincian sebagai berikut:

No Jenis Kegiatan Rekanan,SPK, BAST, dan Bukti

Pembayaran

Nilai Kontrak Ketidakhematan

A SUBDIS SMA

1 Kegiatan Alat Pendidikan SMU

a. Pengadaan Bahan Alat Laboratorium IPA CV Henpriz Kontrak No. 2983a1/-1.712.35 tanggal 15 Oktober 2004 BAST No. 029/H/XI/2004 Tanggal 5 November 2004 SPM No. 0438932004 tanggal 23 November 2004

488.466.000,00 2,455,843.00

b. Pengadaan Laboratorium Bahasa CV Sinar Agung Mandiri Kontrak No. 3414/1.712.35 tanggal 7 Desember 2004 BAST No.240/SAM/JKT/XII/2004 tanggal 13 Desember 2004 SPM No. 00495542004 Tanggal 22 Desember 2004

2.426.556.000,00 75,276,000.00

Sub Total 77,731,843.00

B SUBDIS SMK

1 Kegiatan Peralatan

a. Tehnik Informasi Komersial SMKN 26 PT Dharma Agung Ciptakarya Kontrak No. 2085/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 Berita Acara Serah Terima No. 005/BA/DAL/IX/2204 tanggal 14 September 2004, SPM No 00376562004 Tanggal 7 Oktober 2004

981.100.000,00 30,376,324.00

b. Tehnik Otomotif SMKN 56 PT Mesindo Semesta Insani Kontrak No. 2109/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 Berita Acara Serah Terima No. 010/BA/MSI/X/2204 tanggal 22 Oktober 2004, SPM No 00418012004 Tanggal 5 November 2004

1,963,715,000.00 4,730,000.00

c. Tehnik Instalasi SMKN 5 PT Dinar Semesta Raya Kontrak No.2081/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 Berita Acara Serah Terima No. 017/BA/DSR/X/2204 tanggal 25 Oktober 2004, SPM No 00418002004 Tanggal 5 November 2004

981,523,000.00 1,272,000.00

Sub Total 36,378,324.00

C KEPULAUAN SERIBU

1 Peningkatan Kualitas Guru Kepulauan Seribu

a. Peningkatan Laboratorium IPA PT Air Sirih Bersinar Kontrak No.57/1.712.35 tanggal 15 Oktober 2004 BAST No.- tanggal 3 November 2004 SPM No. 00494912004 Tanggal 22 Deaenber 2004

351,516,000.00 28,151,442.00

Sub Total 28,151,442.00

Jumlah 142,261,609.00

Rincian pada Lampiran 5

Page 96: 009

83

Di samping itu, berdasarkan hasil cek fisik dan surat jalan atau tanda

terima, terdapat kekurangan barang yang diterima sekolah senilai

Rp104.933.000,00 dengan rincian sebagai berikut: No. Jenis Peralatan Harga Kuantitas Nilai

SUBDIS SMK

A. Pengadaan Peralatan Tehnik Informasi Komersial SMKN 26 dilaksanakan oleh PT Dharma Agung Ciptakarya Kontrak: 2085/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST: No. 005/BA/DAL/IX/2204 tanggal 14 September 2004 Bukti Pembayaran: No. 00376562004 Tanggal 7 Oktober 2004

1. Personal Computer 8,980,000.00 1 8,980,000.00

2. CD Writer External Liteon

1,423,000.00

2 2,846,000.00

Sub Total 11,826,000.00

B. Tehnik Otomotif SMKN 56 dilaksanakan oleh PT Mesindo Semesta Insani Kontrak: 2109/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST: No. 010/BA/MSI/X/2204 tanggal 22 Oktober 2004 Bukti Pembayaran: 00418012004 Tanggal 5 November 2004

1. Outside Micrometer 25-50 mm Type: 103-138 Merk: Mitutuyo

666,000.00

1 666,000.00

2. Outside Micrometer 50-75mm Type: 103-139 Merk: Mitutuyo

1,024,000.00

1 1,024,000.00

3. Outside Micrometer 75-100mm Type: 103-140 Merk: mitutuyo

1,127,000.00

1 1,127,000.00

Sub Total 2,817,000.00

Total 14,643,000.00

SUBDIS SMA

A. Pengadaan Laboratorium Bahasa CV Sinar Agung Mandiri Kontrak: 3414/1.712.35 tanggal 7 Desember 2004 BAST: 240/SAM/JKT/XII/2004 tanggal 13 Desember 2004 Bukti Pembayaran: 00495542004 Tanggal 22 Desember 2004

Colour TV Monitor 14" Multi System

1,550,000.00

2 3,100,000.00

Room Speaker 230,000.00 5 1,150,000.00

Connecting Cable 310,000.00 156 48,360,000.00

Teacher TV Monitor 29" Multi system

8,800,000.00

4 35,200,000.00

Exaust Fan 310,000.00 8 2,480,000.00

Total 90,290,000.00

JUMLAH KESELURUHAN

104,933,000.00

Di samping itu, Surat Jalan/Surat Tanda Terima Laboratorium Bahasa

menunjukkan bahwa pekerjaan pengadaan laboratorium bahasa yang di dalam

kontrak No. 3414/1.712.35 seharusnya dilaksanakan oleh CV Sinar Agung

Mandiri ternyata dilaksanakan oleh PT Parchain Unikatama.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta Pasal 7 yang

Page 97: 009

84

menyatakan Pelaksanaan anggaran belanja daerah didasarkan atas prinsip-

prinsip sebagai berikut:

a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.

d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang

bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan

kemampuan/potensi daerah.

Masalah ini merugikan Keuangan Daerah sebesar Rp247.194.609,00

(Rp142.261.609,00 + Rp104.933.000,00) yang disebabkan oleh:

a) Kepala Subdis SMA, SMK, dan Kepala Seksi Kepulauan Seribu kurang

cermat dalam melakukan pengawasan dalam pengadaan alat pendidikan.

b) Panitia lelang tidak cermat dalam menyusun Harga Perhitungan Sendiri

(HPS).

c) Rekanan yang kurang melaksanakan pekerjaannya.

d) Panitia Pemeriksa Barang tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya.

Atas masalah tersebut Kepala Subdis SMA dan SMK menanggapi

bahwa panitia kurang cermat dalam memperhatikan harga-harga satuan setiap

jenis barang karena jenis dan spesifikasi barang banyak sekali.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti agar:

a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Subdis SMA, SMK,

Kepala Seksi Kepulauan Seribu, Panitia Lelang, Panitia Pemeriksa Barang

yang tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya.

b) Memerintahkan kepada Kepala Subdis SMA, SMK, Kepala Seksi

Kepulauan Seribu supaya mempertanggungjawabkan kerugian daerah

sebesar Rp247.194.609,00 dengan menyetorkannya ke Kas Daerah dan

bukti setor disampaikan ke BPK-RI.

Page 98: 009

85

13) Pengadaan Peralatan Praktek BPPK Melebih Harga Standar Sebesar

Rp85.986.472,00

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta dhi Subdis SMK

pada TA 2004 melaksanakan Pengadaan Peralatan Praktek BPPK dengan

anggaran sebesar Rp3.000.000.000,00, yang rinciannya sebagai berikut.

No. Rincian Kegiatan Anggaran 1 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 1 750.000.000,00 2 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 2 750.000.000,00 3 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 3 500.000.000,00 4 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 4 500.000.000,00 5 Peralatan Komputer BPPK 5 500.000.000,00

Total 3.000.000.000,00 Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa nilai kontrak tersebut

lebih besar dari harga standar sebesar Rp85.986.472,00 dengan perhitungan sebagai berikut.

No. Rincian Kegiatan

No. Kontrak, BAST, dan

Bukti Pembayaran

Rekanan Selisih Lebih

1 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 2

Kontrak No, 2112/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No. 007/BA/CM/IX/2004 tanggal 14 September 2004 SPM No. 00376542004 tanggal 7 Oktober 2004

PT CAKRABUANA MAWAJAYA

28,733,824.00

2 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 3

Kontrak No.2113/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No. 015/BA/CDE/IX/2004 tanggal 14 September 2004 SPM No. 00381492004 tanggal 12 Oktober 2004

PT COPRISON DENA ENG 14,313,162.00

3 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 4

Kontrak No.2114/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No.010/BA/SMK/IX/2004 tanggal 14 September 2004 SPM No. 00376552004 tanggal 7 Oktober 2004

CV SURYA MEDALI KAMULYAN

14,313,162.00

4 Peralatan Komputer BPPK 5

Kontrak No.2115/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No.010/BA/CJA/IX/2004 tanggal 14 September 2004 SPM No. 00381482004 tanggal 12 Oktober 2004

CV CLARA JAYA ABADI 28,626,324.00

Total 85,986,472.00

Rincian pada Lampiran 6

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata cara pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:

Page 99: 009

86

Pelaksanaan Anggaran Belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.

d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang

bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan

kemampuan/potensi daerah.

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar

Rp85.986.472,00 yang disebabkan panitia lelang tidak cermat dalam menyusun

Harga Perhitungan Sendiri (HPS) dan Kepala Subdis Pendidikan SMK selaku

Pengguna Anggaran Cabang tidak mengevaluasi HPS yang dibuat oleh panitia

lelang.

Atas masalah tersebut Kepala Subdis Pendidikan SMK menanggapi

bahwa panitia lelang tidak cermat dalam menyusun HPS.

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta agar:

a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Panitia Lelang dan Kepala

Subdis Pendidikan SMK yang kurang cermat dalam melaksanakan

tugasnya.

b) Memerintahkan kepada Panitia Lelang dan Kepala Subdis Pendidikan SMK

supaya mempertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar

Rp85.986.472,00 dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan bukti setornya

disampaikan kepada BPK-RI.

Page 100: 009

87

14) Pengadaan Buku Pelajaran Dan Buku Perpustakaan TA 2004 Pada Dinas

Dikmenti DKI Jakarta Melebihi Ketentuan Sebesar Rp954.406.290,00 Dan

Sebesar Rp310.699.300,00 Diantaranya Didukung Dengan Dokumen Yang

Tidak Benar

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi DKI Jakarta dhi Subdis SMA,

Subdis SMK, dan Seksi Dikmenti Kepulauan Seribu TA 2004 melaksanakan

pengadaan Buku Pelajaran dan Buku Perpustakaan dengan rincian anggaran

sebagai berikut.

No Jenis Buku Anggaran A SUBDIS SMA 1 Kegiatan Alat Pendidikan SMU a. Pengadaan Buku Perpustakaan 100,000,000.00 b. Pengadaan Buku Mata Pelajaran IPA 430,000,000.00 c. Pengadaan Buku Mata Pelajaran IPS 300,000,000.00 Sub Total 830,000,000.00 B SUBDIS SMK 1 Kegiatan Pengadaan Buku SMK a. Pengadaan Buku Perpustakaan SMK DKI Jakarta 400,000,000.00 b. Pengadaan Pel. Bidang Keahlian Bisnis Manajemen 1,200,000,000.00 Sub Total 1,600,000,000.00 C KEPULAUAN SERIBU 1 Peningkatan Buku-Buku Perpustakaan A Pengadaan Buku-Buku Perpustakaan 100,000,000.00 Sub Total 100,000,000.00 Jumlah 2,530,000,000.00

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa nilai kontrak tersebut lebih

besar daripada price list dari penerbit buku bersangkutan sebesar

Rp954.406.290,00 dengan rincian sebagai berikut.

No Jenis Buku Rekanan, No. Kontrak, BAST, dan Bukti Pembayaran

Kerugian

A SUBDIS SMA 1 Kegiatan Alat Pendidikan SMU a. Pengadaan Buku Perpustakaan CV Cakrawala Buana

Kontrak No. 2825/1-712.35 tanggal 30 September 2004 BAST No.240/CB/XI/2004 tanggal 28 Oktober 2004 SPM No. 00436692004 Tanggal 22 November 2004

41,349,990.00

b. Pengadaan Buku Mata Pelajaran IPA CV Karya Bima Abadi tanggal 15 Oktober 2004 Kontrak No. 3008A/1.712.35 BAST: 3109/SP-PAC-PL/XI/04

120,904,000.00

Page 101: 009

88

tanggal 3 November 2004 SPM No. 00439402004 Tanggal 23 November 2004

c. Pengadaan Buku Mata Pelajaran IPS CV Siendarant Perdana Kontrak No. 2984A/1.712.35 SPM No. 00415762004 tanggal 5 November 2004

189,795,300.00

Sub Total 352.049.290,00 B SUBDIS SMK 1 Kegiatan Pengadaan Buku SMK a. Pengadaan Buku Perpustakaan SMK

DKI Jakarta CV Ratih Putri Sakti Kontrak No. 2119/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No.038/RPS-BASTB/IX/2004 tanggal 22 September 2004 SPM No. 00381452004 Tanggal 12 Oktober 2004

186,900,000.00

b. Pengadaan Pel. Bidang Keahlian Bisnis Manajemen

PT Welly Putra Mandiri Kontrak No. 2118/1.712.35 tanggal 9 Agustus 2004 BAST No.045/WPM-BASTB/IX/2004 tanggal 22 September 2004 SPM No. 00381442004 Tanggal 12 Oktober 2004

376,382,000.00

Sub Total 563.282.000,00 C KEPULAUAN SERIBU 1 Peningkatan Buku-Buku Perpustakaan Pengadaan Buku-Buku Perpustakaan CV Suaka Bimantara Fortune

Kontrak No. 2826/1.712.35 BAST No. 27/BA/SBF/X/2004 tanggal 25 Oktober 2004 Bukti Pembayaran SPM No.00477242004 tanggal 10 Desember 2004

39,075,000.00

Sub Total 39.075.000,00 Jumlah 954,406,290.00

Rincian pada Lampiran 7

Pada pengadaan buku mata pelajaran IPA dan IPS Subdis SMA, terjadi

kerugian karena penggunaan dokumen yang tidak benar sebagai patokan harga.

Dokumen yang tidak benar tersebut berupa surat dari Penerbit Erlangga Nomor

141/LI/DIR-ER/V/04 yang berisi daftar harga satuan buku pelajaran IPA dan

IPS untuk SMA. Berdasarkan konfirmasi dengan Penerbit Erlangga, diketahui

bahwa surat tersebut tidak benar. Surat No.141/LI/DIR-ER/V/04 yang

dikeluarkan Penerbit Erlangga adalah surat internal perusahaan perihal

rekruitment salesman baru.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi

Page 102: 009

89

DKI Jakarta Pasal 7 yang menyatakan bahwa Pelaksanaan Anggaran

Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:

(1) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

(2) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

(3) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.

(4) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang

bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan

kemampuan/potensi daerah.

b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4113/2003 tentang Patokan

Harga Satuan Barang Kebutuhan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota

Jakarta dictum keempat: “Untuk patokan harga satuan kendaraan bermotor,

suku cadang kendaraan bermotor, buku-buku perpustakaan/pelajaran

sekolah, dan obat-obatan, agar mempergunakan daftar harga (price list)

yang dikeluarkan oleh Agen Tunggal Pemegang Merk atau harga penerbit

atau harga netto apotik (pabrikan) yang masih berlaku.

Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp954.406.290,00

yang disebabkan oleh:

a) Panitia Pengadaan Barang untuk buku tebitan PT Widyadara tidak

menggunakan price list dari kantor pusat Penerbit sebagai patokan dalam

menyusun owner estimate.

b) Panitia Pengadaan Barang lalai dalam penentuan harga patokan lelang

sehingga menggunakan dokumen yang tidak benar.

c) Panitia Pengadaan Barang untuk Kegiatan Pengadaan Buku SMK tidak

menggunakan price list dari penerbit sebagai patokan harga tetapi

menyusun owner estimate menggunakan cara sendiri yaitu memperlakukan

seperti barang cetakan biasa.

Atas masalah tersebut, Kepala Subdis SMA, Kelapa Subdis SMK dan

Plh. Kepala Seksi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Dinas Pendidikan

Menengah dan Dasar Provinsi DKI Jakarta menanggapi bahwa

kekurangcermatan panitia akan dijadikan peringatan di masa yang akan datang.

Page 103: 009

90

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta agar:

a) Memberi sanksi sesuai ketentuan kepada Panitia Pengadaan Barang yang

kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya.

b) Memerintahkan kepada Panitia Pengadaan Barang supaya

mertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar Rp954.406.290,00 dengan

menyetor ke Kas Daerah dan bukti setor disampaikan ke BPK-RI.

15) Pembayaran Honor Pada Kegiatan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) TA

2004 Melebihi Ketentuan Sebesar Rp43.250.000,00 Dan Tidak Hemat

Sebesar Rp115.700.000,00

Kegiatan Pengembangan Pendidikan Sekolah Tingkat Umum dan

Kejuruan merupakan kegiatan dari Subdis Darbangdik Dinas Dikmenti dengan

biaya kegiatan sebesar Rp4.180.000.000,00. Salah satu dari kegiatan tersebut

adalah Badan Akreditasi Sekolah (BAS) sesuai dengan Keputusan Gubernur

Provinsi DKI Jakarta No. 11 Tahun 2003 tanggal 7 Maret 2003 dan Keputusan

Mendiknas No.087/U/2002 yang diberlakukan sejak Tahun 2003 dengan

alokasi biaya sebesar Rp1.000.376.500,00 dan telah terealisasi sebesar 100%.

BAS mempunyai tujuan untuk melaksanakan akreditasi sekolah

(SMU/SMK) sebanyak 200 sekolah setiap tahunnya. BAS dilaksanakan untuk

periode 4 tahun yaitu mulai dari Tahun 2003 sampai dengan 2007. Setelah itu

akan dilakukan penilaian kembali pada masing-masing sekolah. Hasil dari BAS

tersebut adalah akan diperolehnya status predikat A/B/C dan tidak terakreditasi

bagi sekolah yang diakreditasi.

Sekolah SMU/SMK DKI Jakarta sebanyak 1076 sekolah pada Tahun

2003 yang telah diakreditasi sebanyak 115 sekolah dan Tahun 2004 sebanyak

245 sekolah dengan rincian sebagai berikut : Tahun SMA SMK Jumlah

2003 79 76 155 2004 77 168 245

Jumlah 156 244 400 Pada kegiatan BAS TA 2004 terdapat 11 rincian kegiatan yang dalam

pelaksanaannya terdapat pemberian honor kepada pihak-pihak yang terlibat.

Hasil pemeriksaan dokumen atas kegiatan BAS TA 2004 menunjukkan adanya

Page 104: 009

91

pembayaran honor yang lebih besar dari standar honor yang ditetapkan oleh

Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 3133 Tahun 2003 senilai

Rp43.250.000,00 dengan rincian sebagai berikut.

Honor yg

dibayar

Honor berdasar

SK Selisih

Total Honor

lebih dari standar

Jumlah Realisasi (orang)

Kegiatan

(Rp) (Rp) (Rp)

Hari

(Rp)

(a) (b) ( c ) (d) (e)=(c-d) (f) (g)

=(axexfx) 3 pengarah Instrumen evaluasi diri 200.000 150.000 50.000 5 750.000 30 anggota Instrumen evaluasi diri 150.000 125.000 25.000 5 3.750.000

Sub Total 4.500.000 3 pengarah Pengolahan data hasil akreditasi 250.000 200.000 50.000 5 750.000

Sub Total 750.000

50 peserta Pelatihan asesor akreditasi sekolah 65.000 20.000 45.000 6 13.500.000

Sub Total 13.500.000

50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS 30.000 50.000 5

50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS 30.000 50.000 5

50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS 30.000 50.000 5

50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS 30.000 0 30.000 5 7.500.000

(max.kegiatan 3 kali) Sub Total 7.500.000

100 asesor Visitasi akreditasi sekolah 60.000 50.000 10.000 10 10.000.000 Sub Total 10.000.000

10 panitia Sosialisasi kebijakan BAS 70.000 50.000 20.000 5 1.000.000 40 peserta Sosialisasi kebijakan BAS 50.000 20.000 30.000 5 6.000.000

Sub Total 7.000.000 Total Honor Lebih Dari Standar 43.250.000

Hasil pemeriksaan juga menunjukan jumlah orang yang dilibatkan di

dalam kegiatan BAS melebihi standar yang ditetapkan oleh Keputusan

Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 3133 Tahun 2003 sebanyak 254 orang

dengan nilai sebesar Rp115.700.000,00 dengan rincian sebagai berikut.

Honor yg

dibayar Ketidakhematan Jumlah

Realisasi (orang)

Kegiatan

(Rp)

Hari

Max. jumlah orang

menurut SK

Kelebihan Orang

Menurut SK (Rp)

(a) (b) ( c ) (d) (e) (f)=(a-e) (g)=(cxdxf)

30 anggota Instrumen evaluasi diri 150.000 5 10 20 15.000.000

19 sekretariat Instrumen evaluasi diri 100.000 5 10 9 4.500.000

Sub Total 29 19.500.000

Page 105: 009

92

30 anggota Kegiatan perumusan hasil akreditasi 150.000 5 10 20 15.000.000

19 sekretariat Kegiatan perumusan hasil akreditasi 100.000 5 10 9 4.500.000

Sub Total 29 19.500.000

35 anggota Pengolahan data hasil akreditasi 150.000 5 10 25 18.750.000

20 sekretariat Pengolahan data hasil akreditasi 100.000 5 10 10 5.000.000

Sub Total 35 23.750.000 28 anggota Sertifikasi akreditasi 150.000 5 10 18 13.500.000 16 sekretariat Sertifikasi akreditasi 100.000 5 10 6 3.000.000

Sub Total 24 16.500.000

12 anggota Evaluasi dan pelaporan akreditasi 150.000 4 10 2 1.200.000

Sub Total 2 1.200.000

20 panitia Pelatihan asesor akreditasi sekolah 150.000 6 10 10 9.000.000

Sub Total 10 9.000.000

50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS

30.000 8 25 25 6.000.000

50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS

30.000 12 25 25 9.000.000

50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS

30.000 5 25 25 3.750.000

50 org Rapat persiapan&peny.progr kerja BAS

30.000 5 0 50 7.500.000

(max.kegiatan 3 kali) Sub Total 125 26.250.000

Total Ketidakhematan 254 115.700.000

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No.3133 Tahun 2003 tentang Satuan biaya dan cakupan komponen

kegiatan pendidikan dan pelatihan di lingkungan pemerintah Provinsi DKI

Jakarta.

Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp43.250.000,00

dan ketidakhematan sebesar Rp115.700.000,00, yang disebabkan oleh Kepala

Sub Dinas kurang melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan

kegiatan BAS dan Pemegang Kas Cabang kurang cermat dalam menjalankan

tugasnya.

Atas masalah tersebut Plh Kasubdis Darbangdik menanggapi bahwa

Subdis Darbangdik melaksanakan kegiatan BAS sesuai dengan DASK Tahun

Anggaran 2004.

Page 106: 009

93

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta agar:

a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Subdis Darbangdik

dan Pemegang Kas Cabang yang kurang cermat dalam menjalankan tugas.

b) Memerintahkan kepada Kepala Subdis Darbangdik dan Pemegang Kas

Cabang supata mempertanggungjawabkan kerugian daerah senilai

Rp43.250.000,00 dengan menyetorkannya ke Kas Daerah dan bukti setor

disampaikan ke BPK-RI.

16) Penetapan Pelaksana Kegiatan Pengadaan Pesona Fisika/ Mutimedia Untuk SMA Senilai Rp1.272.000.000,00 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi DKI Jakarta TA 2004 melaksanakan Pengadaan Pesona Fisika/Multimedia Untuk SMA. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp1.300.000.000,00 telah direalisasikan sebesar Rp1.272.000.000,00 atau 97,85% dari anggaran.

Pengadaan dilaksanakan oleh PT Pesona Edukasi berdasarkan Surat

Perjanjian No. 2667/1.712.34 tanggal 27 September 2004 dengan nilai kontrak

sebesar Rp1.272.000.000,00 yang telah diserahkan dengan BAST

No.36/BAST-2/SUPP-PE/XI/2004 tanggal 23 November 2004 dan bukti

pembayaran SPM Nomor 00424622004 tanggal 9 November 2004, yang

meliputi pengadaan barang-barang sebagai berikut.

No. Jenis Pekerjaan Harga Kontrak

Kuantitas Jumlah

1 Software Pesona Fisika SMA sebanyak 18 CD 40,000,000.00 13 520,000,000.00 CD 1 Besaran dan Satuan CD 2 Gerak Lurus CD 3 Gerak Melingkar CD 4 Dinamika Partikel CD 5 Tata Surya CD 6 Suhu dan Kalor CD 7 Gelombang dan Optika CD 8 Listrik Dinamis CD 9 Dinamika Gerak: Gesekan CD 10 Dinamika Gerak: Medan Gravitasi

CD 11 Dinamika Gerak: Gaya Pegas dan Elastisitas

CD 12 Usaha dan Energi CD 13 Momentum Linear dan Impuls CD 14 Fluida Statik CD 15 Fluida Dinamik CD 16 Gejala Gelombang

Page 107: 009

94

CD 17 Gelombang Bunyi CD 18 Installer

2 Protection Block 18,500,000.00 13 240,500,000.00 3 Komputer dg spesifikasi 7,500,000.00 13 97,500,000.00

- Intel Pentium 4 Processor-2.8 GHz

- Motherboard Intel- FSB 533 Audio, VGA, NIC, DDR

- Memory DDRAM 256 MB PC 7200 - HDD 40 GB ATA 133-7200 Rpm

- FDD 1,44 MB, CD ROOM 52x, Modem Internal 56 K

- Monitor SVGA 15", Speaker Aktif

4 Operating System Microsoft Windows 2000/XP-OEM

2,500,000.00 13 32,500,000.00

5 LCD Proyektor dengan spesifikasi: 15,500,000.00 13 201,500,000.00 Resolusi SVGA 800 x 600, Ansi Lumens 1400

6 UPS 1000 VA 3,500,000.00 13 45,500,000.00 7 Printer Inkjet colour 1,500,000.00 13 19,500,000.00

-Print quality black 600x600 dpi -Print Colour 4800x1200 dpi

8 Maintenance dan Support -Training Materi Fisika -Training mengajar dengan software CAI/CAL - Introduction of computer assisted instruction/ computer assisted learning

- Maintenance berupa kunjungan berkala ke sekolah

- Garansi komputer, Protection block, UPS, dan LCD

Proyektor dalam 1 tahun Harga 13 set 1,157,000,000.00 PPN 10% 115,700,000.00 Total Harga 1,272,700,000.00 Dibulatkan 1,272,000,000.00

Penunjukan PT Pesona Edukasi sebagai pelaksanaan pekerjaan

Pengadaan Pesona Fisika/Multimedia Untuk SMA dilakukan dengan

penunjukan langsung berdasarkan SK Kepala Dinas Dikmenti No.

2738/1.712.34 tentang Penetapan Pemenang Penunjukan Langsung Pengadaan

Pesona Fisika Untuk SMA Negeri di DKI Jakarta walaupun nilai pekerjaan

melebihi Rp50.000.000,00. Penunjukan langsung pelaksana pengadaan pesona

fisika/multimedia Tahun 2004 tidak didasarkan dengan keputusan gubernur.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata cara pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 19 ayat (3) yang

menyatakan bahwa untuk pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai sampai

dengan Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) pemilihan penyedia

Page 108: 009

95

barang/jasa dilaksanakan melalui metoda penunjukan langsung dengan kriteria:

untuk keperluan sendiri; dan/atau Teknologi sederhana; dan/atau Risiko kecil;

dan/atau dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa usaha orang perseorangan;

dan/atau badan usaha kecil termasuk koperasi kecil.

Kondisi ini mengakibatkan harga kontrak tidak dapat diyakini

kewajarannya karena tidak adanya kompetisi di antara calon rekanan sehingga

memungkinkan terjadinya ketidakhematan dalam penggunaan Anggaran

Belanja Daerah.

Masalah ini disebabkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi tidak cermat dan kurang mengawasi proses penetapan pelaksana

pekerjaan.

Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa panitia melakukan metode

langkah penunjukan langsung karena waktu sangat mendesak dan barang

tersebut merupakan barang spesifik yang merupakan satu kesatuan.

BPK-RI menyarankan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta agar

memberikan teguran tertulis kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta supaya meningkatkan pengawasan atas proses

penetapan pelaksana pekerjaan.

17) Bantuan Pendidikan/Sekolah Gratis Bagi Siswa SMA Provinsi DKI

Jakarta Yang Berlatar Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu TA

2004 Tidak Hemat Sebesar Rp126.400.000,00

Dalam rangka melaksanakan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah

(Repetada) Tahun 2004 tentang perluasan kesempatan memperoleh pendidikan

dan meningkatkan mutu pendidikan, Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan

pendidikan/sekolah gratis bagi siswa SMA Provinsi DKI Jakarta yang berlatar

belakang ekonomi orang tua tidak mampu. Anggaran untuk kegiatan tersebut

ialah Rp1.582.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar 100,00%.

Maksud dari pelaksanaan pemberian bantuan biaya pendidikan ini

adalah untuk memberikan bantuan biaya pendidikan kepada siswa dari keluarga

Page 109: 009

96

tidak mampu sehingga dapat terus bersekolah tanpa dipungut biaya (sekolah

gratis). Bantuan biaya pendidikan ini diberikan kepada siswa yang memiliki

kriteria sebagai berikut.

a) Bersekolah pada SMA yang berlokasi di Provinsi DKI Jakarta.

b) KTP orang tua siswa adalah KTP Provinsi DKI Jakarta.

c) Keadaan ekonomi orang tua/wali siswa benar-benar tidak mampu dengan

melampirkan Surat Keterangan dari RT/RW diketahui serendah-rendahnya

oleh Lurah setempat di wilayah Jakarta.

d) Memiliki kartu keluarga miskin.

e) Tidak sedang menerima bantuan beasiswa lain.

f) Memiliki minat yang tinggi untuk sekolah.

g) Berkepribadian terpuji.

Penyaluran dana bantuan biaya pendidikan/sekolah gratis dilaksanakan

melalui block grant. Kepala Dinas Dikmenti menyerahkan bantuan biaya

pendidikan sekolah gratis kepada sekolah. Bendahara sekolah mengatur

pelunasan iuran siswa penerima bantuan biaya pendidikan sekolah gratis, untuk

waktu selama satu tahun. Siswa penerima bantuan tidak boleh dikenakan

pungutan apapun selama yang bersangkutan berstatus sebagai siswa penerima

bantuan biaya pendidikan/sekolah gratis. Kelebihan bantuan biaya pendidikan

dapat diberikan kepada siswa yang bersangkutan sebagai biaya lain-lain untuk

keperluan transportasi ke sekolah.

Jumlah siswa yang menerima bantuan biaya pendidikan/sekolah gratis

ini ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor

2786/2004 tentang Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Siswa Sekolah

Menengah Atas Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Yang Berlatar

Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu. Berdasarkan Keputusan

Gubernur tersebut, jumlah siswa yang menerima bantuan ini adalah sebagai

berikut:

No Sekolah Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah 1 SMU N 115 40 48 42 130 2 SMU N 111 40 61 43 144 3 SMU N 94 40 61 61 162 4 SMAN 5 8 0 0 8 5 SMAN 7 6 0 0 6 6 SMAN 10 6 0 0 6 7 SMAN 20 6 0 0 6

Page 110: 009

97

8 SMAN 41 7 0 0 7 9 SMAN 110 7 0 0 7 10 SMAN 17 6 0 0 6 11 SMAN 19 6 0 0 6 12 SMAN 56 6 0 0 6 13 SMAN 43 5 0 0 5 14 SMAN 79 5 0 0 5 15 SMAN 108 5 0 0 5 16 SMAN 76 5 0 0 5 17 SMAN 89 5 0 0 5 18 SMAN 100 5 0 0 5 19 SMAN 102 5 0 0 5 20 SMAN 107 5 0 0 5 21 SMAN 30 1 0 0 1 22 SMAN 36 1 0 0 1 23 SMAN 99 3 0 0 3 24 SMAN 106 1 0 0 1 25 SMA Perg Rakyat 2 3 0 0 3 26 SMA Bunda Kandung 6 0 0 6 27 SMA St Antonius 1 0 0 1 Jumlah 234 170 146 550

Adapun nilai dana beasiswa per siswa disusun berdasarkan rincian

kebutuhan siswa selama satu tahun. Besarnya unit cost per siswa ini ditetapkan

oleh Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2786/2004. Akan tetapi

perhitungan pada Keputusan Gubernur terdapat kesalahan sehingga besarnya

beasiswa yang diberikan kepada siswa penerima beasiswa kelas II dan III

melebihi kebutuhan per tahun mereka sebesar Rp400.000,00 per siswa dengan

rincian sebagai berikut:

No Uraian Kelas I Kelas II Kelas III 1 Sumbangan Anggota Baru 900,000.00 - - 2 Iuran Bulanan 744,000.00 744,000.00 744,000.00 3 Dana Sosial 60,000.00 60,000.00 60,000.00 4 Komputer 180,000.00 180,000.00 180,000.00 5 Ulangan Umum 150,000.00 150,000.00 150,000.00 6 Laboratorium IPA 180,000.00 180,000.00 180,000.00 7 Laboratorium Bahasa 150,000.00 150,000.00 150,000.00 8 OSIS 120,000.00 120,000.00 120,000.00 9 Perpustakaan 90,000.00 90,000.00 90,000.00

10 Kartu Kendali Siswa 15,000.00 15,000.00 15,000.00 11 Foto 24,000.00 24,000.00 24,000.00 12 Kartu Pelajar 15,000.00 15,000.00 15,000.00 13 Kartu Bayaran 12,000.00 12,000.00 12,000.00 14 Buku Pedoman 36,000.00 36,000.00 36,000.00 15 LKS/Buku/Bahan Ajar 120,000.00 120,000.00 120,000.00 16 Ekstrakulikuler - 200,000.00 200,000.00 17 Pendalaman Materi - 300,000.00 300,000.00

Page 111: 009

98

Jumlah Biaya siswa per tahun-seharusnya 2,796,000.00 2,396,000.00 2,396,000.00

Jumlah Biaya siswa per tahun-tercatat 2,796,000.00

2,796,000.00

2,796,000.00

Selisih-Ketidakhematan per siswa 0 400,000.00 400,000.00

Dengan demikian, total nilai ketidakhematan adalah Rp126.400.000,00

dengan perhitungan sebagai berikut:

Uraian Kelas II Kelas III Total Ketidakhematan Jumlah Siswa 170 146 316 Ketidakhematan per siswa 400,000.00 400,000.00 400,000.00 Jumlah ketidakhematan 68,000,000.00 58,400,000.00 126,400,000.00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasal

7 yang menyatakan bahwa pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan

atas prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan

teknis yang disyaratkan.

Masalah tersebut mengakibatkan adanya ketidakhematan pada

penyaluran bantuan pendidikan/sekolah gratis bagi siswa SMA Provinsi DKI

Jakarta yang berlatar belakang ekonomi orang tua tidak mampu sehingga

membebani APBD sebesar Rp126.400.000,00 yang disebabkan oleh

ketidaktelitian Sekretaris Daerah yang menandatangani Surat Keputusan

Gubernur Nomor 2786/2004.

Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa penerima bantuan sekolah

gratis bagi siswa berlatar belakang ekonomi kurang mampu disalurkan sesuai

dengan Keputusan Gubernur untuk kelas I, II, dan III sebesar Rp2.796.000,00

per tahun per siswa.

BPK-RI menyarankan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk

memberikan teguran tertulis kepada Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta

yang menandatangani Surat Keputusan Gubernur dengan lampiran yang salah

jumlah dan dimasa yang akan datang agar berhati-hati dalam menandatangai

Surat Keputusan Gubernur.

Page 112: 009

99

18) Pemungutan Pajak Pada Kegiatan Dana Block Grant Pembinaan

SMA/MA Swasta Melebihi Ketentuan Sebesar Rp47.536.800,00

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta pada

TA 2004 telah melaksanakan kegiatan Pembinaan Mutu SMA/MA sesuai

dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No:2780/2004 tanggal 21

Desember 2004. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan melakukan pemberian

blockgrant kepada 12 (dua belas) sekolah yang terpilih. Daftar Sekolah-

sekolah tersebut beserta Berita Acara diantaranya sebagai berikut :

No Nama Sekolah B.A. Serah Terima No. Kuitansi 1 MA AL-KHAIRIYAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 1288 Tgl 15 Desember

2004 2 MA ASSYAFIAH 01 No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 12/1289 Tgl 15

Desember 2004 3 MA DARUSSA’ADAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 5/1290 Tgl 15 Desember

2004

4 MA AT-THAHIRIAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 10/1296 Tgl 15 Desember 2004

5 SMA MUHAMMADIYAH 5 No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 6/1292 Tgl 15 Desember 2004

6 SMA ISLAM AL-QUDWAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 9/1293 Tgl 15 Desember 2004

7 MA AL-FALAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 Tgl 15 Desember 2004 8 MA AL-MUDATSIRIYAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 7/1295 Tgl 15 Desember

2004 9 MA AL-WATHONIAH 43 No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 3/1296 Tgl 15 Desember

2004 10 MA AL-FALAH No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 1294 Tgl 15 Desember

2004 11 MA MANARATUL ISLAM No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 4/1298 Tgl 15 Desember

2004 12 SMA JAMIAT KHEIR No.- /2004 Tgl 15 Desember 2004 8/1299 Tgl 15 Desember

2004

Penggunaan dana blockgrant tersebut telah ditentukan yaitu untuk

melaksanakan kegiatan:

a) Pembinaan;

b) Rehab Sarana dan Prasarana; dan

c) Pengendalian teknis.

Hasil pemeriksaan atas dokumen dan hasil konfirmasi dengan

Pemegang Kas Cabang Dikmenti (PKC pada Sub Dinas SMA) dan pihak

sekolah, mengungkapkan bahwa pemegang kas telah memungut pajak sebesar

15% dari jumlah blockgrant yang diberikan ke sekolah, sehingga secara

Page 113: 009

100

keseluruhan PKC telah memungut pajak sebesar Rp221.400.000,00

(Rp123.000.000,00 x 15% x 12 sekolah).

Namun atas pembelian barang pada Kegiatan Rehab Sarana dan

Prasarana ternyata dikenakan pajak penghasilan sebesar 15%, seharusnya,

menurut Keputusan Menteri Keuangan, kegiatan tersebut dikenakan pajak

sebagai berikut:

PPh Ps 21 PPN PPh Ps 22 No Uraian Tarif 15 % Tarif 5 % Tarif 10% Tarif 1,5%

Jumlah (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 I Pembinaan 1.Pelatihan

Manajemen 2.100.000,00 650.000,00 52.500,00 2.802.500,00

2.Pelatihan Penyusunan Silabus

2.100.000,00 655.000,00 53.250,00 2.808.250,00

II Rehab Sarana dan Prasarana KBM

1.Kelengkapan ATK

765.000,00 114.750,00 879.750,00

2.Penyediaan Alat Peraga & Praktek

1.700.000,00 255.000,00 1.955.000,00

III Perbaikan Gedung

386.400,00 4.658.000,00 998.700,00 6.043.100,00

Total untuk satu sekolah 14.488.600,00

Jumlah pemungutan pajak untuk 12 (dua belas) sekolah adalah

Rp14.488.600,00 x 12 Sekolah = Rp173.863.200,00.

Dengan demikian pajak yang dipungut oleh PKC melebihi ketentuan

sebesar Rp47.536.800,00 (Rp221.400.000,00 - Rp173.863.200,00).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a) Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.KEP-545/PJ/2000 tanggal 29

Desember 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan, Pemotongan, Penyetoran

dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Pasal 26 Sehubungan

dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.

b) Undang-Undang (UU) No.8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai

(PPN) Barang & Jasa dan pajak Penjualan Barang Mewah, Pasal 7 ayat (1)

yang menyatakan tarif Pajak Pertambahan Nilai berjumlah 10%.

c) KMK No.254/KMK.03/2001 tanggal 30 April 2001, Pasal 2 butir (1) point

b yang menyatakan bahwa atas pembelian barang sebagaimana dimaksud

Page 114: 009

101

dalam pasal 1 butir 2, (dhi. pemungut pajak, yaitu bendaharawan

pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah yang melakukan

pembayaran atas pembelian barang) sebesar 1,5% (satu setengah persen)

dari harga pembelian.

d) KMK No.KEP-545/PJ/2000 tanggal 29 Desember 2000 Pasal 9 ayat (2)

yang menyatakan bahwa Pegawai harian, peagwai mingguan, pemagang,

serta pegawai tidak tetap lainnya yang menerima upah harian, upah

mingguan, upah satuan, upah borongan, dan uang saku harian yang

besarnya melebihi Rp24.000,00 sehari tetapi dalam satu bulan takwim yang

jumlahnya tidak melebihi Rp240.000,00 maka PPh Pasal 21 yang terutang

dalam sehari adalah dengan menerapkan tarif 5% dari penghasilan bruto

setelah dikurangi Rp24.000,00 tersebut.

Kelebihan pemungutan pajak tersebut mengakibatkan hak sekolah atas

penerimaan dana bantuan kurang dari yang seharusnya sebesar

Rp47.536.800,00 yang disebabkan Pemegang Kas Cabang tidak teliti dan

kurang memahami peraturan perpajakan.

Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa pajak yang disetor adalah

PPN dan PPh Pasal 22 sebesar 11,5%.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada PKC atas

ketidaktelitiannya dalam melakukan pemungutan pajak.

19) Hasil Pungutan Pajak Atas Dana Block Grant Pada Kegiatan Pembinaan

SMA/MA Swasta Kurang Disetor Sebesar Rp39.355.725,00

Dinas Dikmenti pada TA 2004 telah melaksanakan kegiatan dengan

sumber Dana Block Grant Pembinaan SMA/MA Swasta dengan anggaran

sebesar Rp1.500.000.000,00 yang telah diralisasikan sebesar 100%.

Sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.

2780/2004 tanggal 21 Desember 2004, kegiatan tersebut berupa pembinaan

mutu sekolah dan block grant (Pemeliharaan sekolah) yang diberikan kepada

12 (dua belas) sekolah yang terpilih.

Page 115: 009

102

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen dan konfirmasi dengan

Pemegang Kas Cabang Dikmenti, mengungkapkan bahwa honorarium maupun

pembelian barang pada kegiatan tersebut sudah langsung dipungut pajak

penghasilan sebesar 15%. Jumlah pajak yang dipungut untuk masing-masing

sekolah adalah Rp18.450.000,00, sehingga secara keseluruhan Pemegang Kas

Cabang telah memungut Rp221.400.000,00 (Rp18.450.000,00 x 12). Akan

tetapi jumlah pajak yang disetor berdasarkan Surat Setoran Pajak (SSP) yang

ada adalah Rp 182.044.275,00, dengan rincian sebagai berikut :

No Uraian Jumlah (Rp) 1 2 3

1 SSP tgl 23 Desember 2004 1.386.855,00

2 SSP tgl 23 Desember 2004 17.868.410,00

3 SSP tgl 23 Desember 2004 927.275,00

4 SSP tgl 23 Desember 2004 25.200.000,00

5 SSP tgl 23 Desember 2004 6.181.820,00

6 SSP tgl 23 Desember 2004 9.245.685,00

7 SSP tgl 23 Desember 2004 119.122.230,00

8 SSP tgl 239Desember 2004 2.112.000,00

TOTAL 182.044.275,00

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pajak yang telah dipungut tetapi

belum disetorkan sebesar Rp39.355.725,00 (Rp221.400.000,00 –

Rp182.044.275,00).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur DKI

Jakarta Nomor 108 tahun 2004 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasal

64 ayat (2):

“Pemegang Kas termasuk Pemegang Kas pada BUMD dan Badan-badan

lainnya sebagai wajib pungut Pajak Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib

menyetor seluruh penerimaan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara

pada Bank Pemerintah atau Bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan

sebagai Bank persepsi atau pada giro pos dalam jangka waktu sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Page 116: 009

103

Masalah ini mengakibatkan terjadinya kekurangan penerimaan negara

sebesar Rp39.355.725,00 yang disebabkan oleh Pemegang Kas Cabang kurang

cermat dalam menyetorkan pajak yang telah dipungut.

Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa Kepala Sekolah umumnya

kurang memahami masalah perpajakan dan tidak mempunyai NPWP sehingga

dalam hal ini mengenai penyelesaian pajak-pajak diserahkan kepada PKC.

Mengenai besar pungutan pajak tiap sekolah akan diklarifikasi oleh pihak

Dinas Dikmenti lebih lanjut. Terhadap kekurangan tersebut di atas akan

disetorkan kembali oleh Pihak Dinas

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar menginstruksikan kepada PKC pada Subdis

SMA untuk menyetorkan pungutan pajak sebesar Rp39.355.725,00 ke Kas

Negara dan bukti setor disampaikan ke BPK-RI.

20) Pembayaran Honor Pada Beberapa Kegiatan Subdis Pendidikan Tinggi

Melebihi Ketentuan Sebesar Rp59.460.000,00 Dan Tidak Hemat Sebesar

Rp7.625.000,00

Subdis Pendidikan Tinggi (Subdis Dikti) pada TA 2004 melaksanakan

beberapa kegiatan diantaranya Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan

Tinggi, Kegiatan Forum Silahturahmi pengurus BEM dengan Muspida DKI

Jakarta, dan kegiatan Peningkatan Mutu Manajemen Pengelolaan Perguruan

Tinggi dengan realisasi anggaran sebagai berikut.

No Kegiatan Rincian Kegiatan

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

Persentase Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Peningkatan Mutu dan

Relevansi Pendidikan Tinggi Studi Kegiatan BEM/UKM se DKI Jakarta Dalam rangka Peningkatan Bakat & Minat Mahasiswa

150.000.000,00 150.000.000,00 100%

Workshop Kerjasama BEM Antar Perguruan Tinggi se DKI Jakarta

150.000.000,00 150.000.000,00 100%

Workshop Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Bagi Pengurus BEM/UKM se DKI Jakarta

150.000.000,00 150.000.000,00 100%

Pembinaan Forum Komunikasi Mahasiswa Mata Kuliah Sejenis

300.000.000,00 300.000.000,00 100%

2. Forum Silahturahmi pengurus BEM dengan Muspida DKI Jakarta

500.000.000,00 500.000.000,00 100%

Page 117: 009

104

3. Peningkatan Mutu Manajemen Pengelolaan Perguruan Tinggi

Analisis dan Evaluasi Efektivitas Pemberian Bantuan Dana Stimulasi Kepada Perguruan Tinggi

125.000.000,00 125.000.000,00 100%

Pembinaan dan Penertiban Penyelenggaraan Perguruan Tinggi

150.000.000,00 150.000.000,00 100%

Seminar Pendidikan Internasional 200.000.000,00 200.000.000,00 100%

Hasil pemeriksaan atas dokumen berupa SPJ menunjukkan adanya

pembayaran honor yang melebihi harga standar yang ditetapkan berdasarkan

SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 3133 Tahun 2003 senilai Rp44.910.000,00

dengan rincian sebagai berikut:

Honor/Transport (Rp) No Kegiatan Yang

dibayarkan Standar Selisih

Orang Hari Selisih Lebih Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)=(3)-(4) (6) (7)=(5)x(6) (8) 1. Peningkatan Mutu dan Relevansi

Pendidikan Tinggi

400.000,00 100.000,00 300.000,00 20 6.000.000,00 Honor 50.000,00 20.000,00 30.000,00 300 9.000.000,00 Transport

150.000,00 100.000,00 50.000,00 25 1.250.000,00 Honor

a. Studi Kegiatan BEM/UKM se DKI Jakarta Dalam rangka Peningkatan Bakat & Minat Mahasiswa

400.000,00 350.000,00 50.000,00 16 800.000,00 Honor b.Workshop Kerjasama BEM

Antar Perguruan Tinggi se DKI Jakarta

400.000,00 100.000,00 300.000,00 20 6.000.000,00 Honor

100.000,00 50.000,00 50.000,00 12 600.000,00 Transport 400.000,00 100.000,00 300.000,00 20 6.000.000,00 Honor

c.Workshop Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Bagi Pengurus BEM/UKM se DKI Jakarta 400.000,00 350.000,00 50.000,00 4 200.000,00 Honor

d.Pembinaan Forum Komunikasi Mahasiswa Mata Kuliah Sejenis

400.000,00 100.000,00 300.000,00 20 6.000.000,00 Honor

2. Peningkatan Mutu Manajemen Pengelolaan Perguruan Tinggi

a.Analisis dan Evaluasi Efektivitas Pemberian Bantuan Dana Stimulan Kepada Perguruan Tinggi

100.000,00 80.000,00 20.000,00 18 360.000,00 Transport

200.000,00 100.000,00 100.000,00 24 2.400.000,00 Honor b.Pembinaan dan Penertiban Penyelenggaraan Perguruan Tinggi

150.000,00 100.000,00 50.000,00 30 1.500.000,00 Honor

400.000,00 100.000,00 300.000,00 4 1.200.000,00 Honor c. Seminar Pendidikan Internasional 50.000,00 20.000,00 30.000,00 120 3.600.000,00 Transport

Total 44.910.000,00

Hasil pemeriksaan juga menunjukkan adanya kelebihan pembayaran

honorarium pada kegiatan Forum Silaturahmi BEM dengan Muspida DKI

Jakarta sebesar Rp14.550.000,00 dikarenakan honor dibayarkan berdasarkan

satuan Orang Hari (OH) yang seharusnya berdasarkan SK Gubernur DKI

Jakarta Nomor 3133 Tahun 2003 dibayarkan menggunakan satuan Orang

Aktivitas (OA).

Page 118: 009

105

Adapun rincian perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:

No Kegiatan Orang Hari(OH)

Orang Aktivitas

(OA) Selisih Honor

Satuan Selisih Lebih

(1) (2) (3) (4) (5)=(3)-(4) (6) (7)=(5)x(6) 12 4 8 350.000,00 2.800.000,0012 4 8 300.000,00 2.400.000,0012 4 8 200.000,00 1.600.000,00

6 2 4 250.000,00 1.000.000,0030 10 20 150.000,00 3.000.000,00

1. Forum Silahturahmi pengurus BEM dengan Muspida DKI Jakarta

45 15 30 125.000,00 3.750.000,00Jumlah 14.550.000,00

Di samping itu, terdapat kelebihan volume (jumlah orang) yang

terdapat di dalam kegiatan Workshop Dikti dibandingkan dengan ketentuan

dalam SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 3133 Tahun 2003 dengan rincian

sebagai berikut :

Jumlah Orang No Kegiatan Realisas

i Jumlah

MaksimalSelisih

Honor Yang Dibayarkan

Selisih Lebih (7)=(5)x(6) Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)=(3)-(4) (6) 1. Peningkatan Mutu dan Relevansi

Pendidikan Tinggi

5 3 2 300.000,00 600.000,00 Penyusun Proposal

4 3 1 500.000,00 500.000,00 Penyusun Kuesioner

5 3 2 500.000,00 1.000.000,00 Prnyusun Laporan

4 3 1 300.000,00 300.000,00 Moderator

a. Studi Kegiatan BEM/UKM se DKI Jakarta Dalam rangka Peningkatan Bakat & Minat Mahasiswa

4 3 1 150.000,00 150.000,00 Notulis

5 3 2 300.000,00 600.000,00 Penyusun Proposal

b.Workshop Kerjasama BEM Antar Perguruan Tinggi se DKI Jakarta 4 3 1 500.000,00 500.000,00 Penyusun

Kuesioner 4 3 1 500.000,00 500.000,00 Penyusun

Kuesioner c.Workshop Wawasan

Kebangsaan dan Bela Negara Bagi Pengurus BEM/UKM se DKI Jakarta

4 3 1 350.000,00 350.000,00 Pengarah

4 3 1 500.000,00 500.000,00 Penyusun Kuesioner

4 3 1 300.000,00 300.000,00 Moderator

d.Pembinaan Forum Komunikasi Mahasiswa Mata Kuliah Sejenis

4 3 1 150.000,00 150.000,00 Notulis 4 3 1 350.000,00 350.000,00 Pengarah 2. Forum Silahturahmi pengurus

BEMdengan Muspida DKI Jakarta

15 10 5 125.000,00 625.000,00 Sekretariat

3. Peningkatan Mutu Manajemen Pengelolaan Perguruan Tinggi

a.Pembinaan dan Penertiban Penyelenggaraan Perguruan Tinggi

6 3 3 400.000,00 1.200.000,00 Penyusun proposal

Total 7.625.000,00 Rincian pada Lampiran 8

Page 119: 009

106

Masalah tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran yang

merugikan daerah sebesar Rp59.460.000,00 (Rp44.910.000,00+

Rp14.550.000,00) dan ketidakhematan sebesar Rp7.625.000,00 yang

disebabkan oleh Panitia Penyelenggara Kegiatan tidak cermat dalam menyusun

perencanaan anggaran biaya honor serta Kepala Subdis Dikti yang kurang

melakukan pengendalian dan pengawasan atas kegiatan ini.

Atas permasalahan tersebut, Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa permasalahan tersebut disebabkan

panitia penyelenggara dalam menterjemahkan SK Gubernur No. 3133/2003

mempersepsikan harus ada penanggungjawab dan ketua karena memerlukan

pemikiran serta analisa yang tajam dan mendalam sesuai tingkat akademiknya.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar:

a) Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan kepada Kepala Subdis Dikti

dan Panitia Penyelenggaran kegiatan supaya lebih cermat dalam menyusun

rencana anggaran dengan mempedomani standar harga yang berlaku.

b) Menginstruksikan kepada Kepala Subdis Dikti dan Panitia Penyelenggara

Kegiatan untuk menyetorkan kembali kelebihan pembayaran honor sebesar

Rp59.460.000,00 dan menyampaikan bukti setor tersebut kepada BPK-RI.

21) Pembayaran Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Pada Subdis Tendik Lebih Tinggi Dari Standar Yang Ditentukan Sebesar Rp259.906.500,00 Dan Lebih Bayar Sebesar Rp10.050.000,00.

Subdis Tenaga Kependidikan (Subdis Tendik) pada TA 2004

melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu Uji Kompetensi Tenaga Kependidikan,

Kuliah Tatap Muka Terprogram LPTK-UNJ, Sertifikasi dan Alih Profesi

Tendik, Penyetaraan Mahasiswa Baru D3 ke S1, dan Pembinaan Budi Pekerti

Imtaq Tendik.

Page 120: 009

107

Hasil pemeriksaan atas dokumen terdapat pembayaran honorarium yang

melebihi standar dengan rincian sebagai berikut:

a) Kegiatan Uji Kompetensi Tenaga Kependidikan

Pembayaran honorarium pada kegiatan Uji Kompetensi melebihi standar

yang ditetapkan berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No.3133 Tahun

2003 sebesar Rp222.625.000,00 dengan rincian sebagai berikut.

No. Keterangan Realisasi Standar Selisih

1 Workshop I 12-16 Apr, (1137) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00

2 Workshop II 25-29 Apr (1147) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00

3 Workshop III 7-11 Mei (1158) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00 4 Workshop IV 17-21 Mei (1168) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00

5 Workshop V 27-31 Mei (1180) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00

6 Workshop VI 23-27 Juni (1411) 28,625,000.00 5,675,000.00 22,950,000.00

7 Workshop pengembangan kisi-kisi uji kompetensi 14-16 Agt (1555)

18,525,000.00 5,400,000.00 13,125,000.00

8 Workshop pengembangan instrumen uji performance 20-22 Agt (1572)

18,525,000.00 5,400,000.00 13,125,000.00

9 Workshop pemantapan instrumen uji performance 27-29 Agt (1593)

18,525,000.00 5,400,000.00 13,125,000.00

10 Workshop pemetaan pelaksanaan uji performance tertulis 2-4 Sept (1614)

18,525,000.00 5,400,000.00 13,125,000.00

11 Workshop pemetaan pelaksanaan uji performance tertulis 11-14 Sept (1662)

24,700,000.00 5,400,000.00 19,300,000.00

12 Pelatihan Calon Penguji Performance 24-26 Okt (1924)

18,525,000.00 5,400,000.00 13,125,000.00

Total 222,625,000.00 Rincian honor tedapat pada Lampiran 9

Selain itu dalam Surat Perjanjian Swakelola uji kompetensi

No.922/1.851.78 tanggal 16 April 2004 Pasal 3, kegiatan diselenggarakan

selama 6 (enam) bulan terhitung sejak 1 Mei sampai dengan 30 Oktober

2004. Pasal 8 SPK tersebut menyebutkan bahwa Biaya kontribusi Panitia

Pelaksana (36 orang selama 7 bulan) adalah sebesar Rp70.350.000,00.

Dengan demikian, biaya kontribusi panitia pelaksana dibayarkan tidak

sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan sebesar Rp10.050.000,00

(Rp70.350.000,00:7).

Page 121: 009

108

b) Kegiatan Kuliah Tatap Muka Terprogram LPTK-UNJ, Sertifikasi dan Alih

Profesi Tendik, Penyetaraan Mahasiswa Baru D3 ke S1, dan Pembinaan

Budi Pekerti Imtaq Tendik.

Hasil pemeriksaan lebih lanjut ditemukan bahwa terdapat pembayaran

honorarium yang melebihi standar honor berdasarkan Keputusan Gubernur

No.4 Tahun 2001 sebesar Rp32.351.500,00, dan tumpang tindih

pembayaran honor sebesar Rp 4.930.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

No Kegiatan/Rincian Kegiatan

Yang Dibayarkan

Seharusnya Selisih Pembayaran

Honor

Keterangan

1 Kuliah Tatap Muka Terprogram LPTK-UNJ

10,225,000.00

1,976,250.00

8,248,750.00

2 Sertifikasi dan

Alih Profesi Tendik

10,225,000.00

1,976,250.00

8,248,750.00

3 Penyetaraan

Mahasiswa Baru D3 ke S1

21,225,000.00

5,371,000.00

15,854,000.00

Sub Total 32.351.500,00

4 Pembinaan Budi Pekerti Imtaq Tendik

4,930,000.00

-

4,930,000.00

Tedapat tumpang tindih honor dengan kegiatan metodologi bidang studi

Sub Total 4.930.000,00 Total 37,281,500.00

Rincian honor terdapat pada Lampiran 10

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan:

a) Ketentuan yang mengatur tentang honorarium dan diuraikan sebagai

berikut:

(1) Untuk kegiatan Uji Kompetensi Pendidikan dan Pembinaan Budi

Pekerti Imtaq, honorarium dibayarkan tidak sesuai dengan Keputusan

Gubernur No. 3133 Tahun 2003 tentang Satuan Biaya dan Cakupan

Komponen Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Di Lingkungan

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang berbunyi:

”KEDUA : Ketentuan besarnya satuan biaya dan cakupan komponen

kegiatan pendidikan dan pelatihan di Lingkungan

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

adalah angka maksimal”

Page 122: 009

109

(2) Untuk kegiatan Kuliah Tatap Muka Terprogram LPTK-UNJ, Sertifikasi

dan Alih Profesi Tendik, dan Penyetaraan Mahasiswa Baru D3 ke S1,

honorarium dibayarkan tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur No. 4

Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim, atau Kelompok Kerja

dan Besarnya Honorarium Beban APBD Di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi

DKI Jakarta Pasal 7 yang berbunyi ”Pelaksanaan anggaran belanja daerah

didasarkan atas prinsip-prinsip Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai

dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan”

Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp269.956.500,00

(Rp222.625.000,00 + Rp10.050.000,00 + Rp37.281.500,00) yang disebabkan

oleh:

a) Panitia Pelaksana Kegiatan tidak mematuhi ketentuan yang berlaku

b) Kepala Subdis Tendik sebagai Pengguna Anggaran Cabang tidak cermat

dalam pelaksanaan anggaran.

Atas permasalahan ini Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa:

a) Honor kegiatan uji kompetensi yang dibayarkan lebih tinggi dari ketentuan

karena yang mengerjakan adalah para tenaga professional termasuk para

psikolog dan semua honor tersebut benar telah dibayarkan kepada yang

berhak menerimanya.

b) Honor kegiatan lainnya dibayarkan mengacu pada SK Gubernur No.04

Tahun 2001 karena tim bekerja lebih dari 2 (dua) bulan.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar:

a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Panitia Pelaksana Kegiatan

dan Kepala Subdis Tendik yang tidak melaksanakan ketentuan dalam

melaksanakan pembayaran honor.

b) Memerintahkan kepada Panitia Pelaksana Kegiatan dan Kepala Subdis

Tendik supaya mempertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar

Page 123: 009

110

Rp269.956.500,00 dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan bukti setor

disampaikan ke BPK-RI.

22) Pembayaran Transport Pada Rincian Kegiatan Pengembangan

Metodologi Guru Bidang Studi Melebihi Ketentuan Sebesar

Rp30.000.000,00 dan Pemborosan Atas Konsumsi dan Penyusunan Materi

Workshop Sebesar Rp41.562.500,00

Kegiatan pembekalan pengembangan metodologi pembelajaran guru

SMA pada TA 2004 dengan peserta 250 orang yang dibagi dalam 5 angkatan

dengan anggaran sebesar Rp600.000.000,00 telah direalisasikan sebesar 100%.

Kegiatan pembekalan untuk masing-masing angkatan dilaksanakan selama 6

hari di PPPG Keguruan, Jalan Lebak Wangi Parung Bogor dengan rincian

sebagai berikut: No. Peserta Waktu Pelaksanaan 1. Angkatan 1 1 s.d. 6 Juni 2004 2. Angkatan 2 7 s.d. 12 Juni 2004 3. Angkatan 3 14 s.d. 19 Juni 2004 4. Angkatan 4 21 s.d. 26 Juni 2004 5. Angkatan 5 28 Juni s.d. 3 Juli 2004

Berdasarkan jadwal kegiatan yang disusun oleh Subdis Tendik Dinas

Dikmenti diketahui bahwa kegiatan untuk setiap angkatan dimulai jam 15.00

WIB pada hari pertama dan ditutup jam 14.15 WIB pada hari terakhir. Dalam

rentang waktu pelaksanaan, seharusnya terdapat 15x waktu makan yang terdiri

dari 5x makan malam, 5x makan pagi, dan 5x makan siang. Meskipun

demikian, belanja konsumsi makan direalisasikan untuk 18x waktu makan per

angkatan (6 hari x 3 waktu makan). Untuk setiap angkatan, terdapat

pemborosan 3x waktu makan. Berdasarkan SPK pengadaan konsumsi makan

diketahui nilai per peserta Rp25.000,00. Dengan demikian terdapat

pemborosan sebesar Rp28.125.000,00 dengan perhitungan sebagai berikut:

No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (75 orang) 3 x Rp25.000,00 x 75 orang Rp5.625.000,00 2. Angkatan 2 (75 orang) 3 x Rp25.000,00 x 75 orang Rp5.625.000,00 3. Angkatan 3 (75 orang) 3 x Rp25.000,00 x 75 orang Rp5.625.000,00 4. Angkatan 4 (75 orang) 3 x Rp25.000,00 x 75 orang Rp5.625.000,00 5. Angkatan 5 (75 orang) 3 x Rp25.000,00 x 75 orang Rp5.625.000,00 Total Rp28.125.000,00

Dalam rentang waktu pelaksanaan tersebut sebagaimana di atas,

seharusnya terdapat 15x konsumsi snack yang terdiri dari 5x konsumsi snack

Page 124: 009

111

malam, 5x konsumsi snack pagi, dan 5x konsumsi snack siang. Meskipun

demikian, belanja konsumsi snack diadakan untuk 18x konsumsi snack per

angkatan. Untuk setiap angkatan, terdapat pemborosan 3x waktu konsumsi

snack. Berdasarkan SPK pengadaan konsumsi snack diketahui nilai konsumsi

snack per peserta Rp7.500,00. Dengan demikian terdapat pemborosan sebesar

Rp8.437.500,00 dengan rincian sebagai berikut:

No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (75 orang) 3 x Rp7.500,00 x 75 orang Rp1.687.500,00 2. Angkatan 2 (75 orang) 3 x Rp7.500,00 x 75 orang Rp1.687.500,00 3. Angkatan 3 (75 orang) 3 x Rp7.500,00 x 75 orang Rp1.687.500,00 4. Angkatan 4 (75 orang) 3 x Rp7.500,00 x 75 orang Rp1.687.500,00 5. Angkatan 5 (75 orang) 3 x Rp7.500,00 x 75 orang Rp1.687.500,00 Total Rp8.437.500,00

Transport untuk peserta dan panitia diberikan sebanyak 6 hari. Padahal

peserta dan panitia menginap di tempat penyelenggaraan yang seharusnya

tranport diberikan 2 hari saja, sehingga terjadi kelebihan pembayaran uang

transport selama 4 hari sebesar Rp6.000.000,00 per angkatan. Kelebihan

pembayaran uang transport untuk seluruh angkatan sebesar Rp30.000.000,00

yang dirinci sebagai berikut:

No. Peserta dan panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (75 orang) 4 x 20.000,00 x 75 orang Rp6.000.000,00 2. Angkatan 2 (75 orang) 4 x 20.000,00 x 75 orang Rp6.000.000,00 3. Angkatan 3 (75 orang) 4 x 20.000,00 x 75 orang Rp6.000.000,00 4. Angkatan 4 (75 orang) 4 x 20.000,00 x 75 orang Rp6.000.000,00 5. Angkatan 5 (75 orang) 4 x 20.000,00 x 75 orang Rp6.000.000,00 Total Rp30.000.000,00

Dalam kegiatan pengembangan metodologi terdapat kegiatan

penggandaan materi dilakukan mendahului kegiatan penyusunan materi. Biaya

penyusunan materi adalah Rp1.000.000,00 per angkatan dengan total jumlah

biaya Rp5.000.000,00 untuk 5 angkatan. Kegiatan penyusunan materi

diilustrasikan dalam tabel berikut:

No. Materi Waktu Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan 1. Pemahaman tentang

peserta didik Angk. I 28 s.d.29 Mei 2004

Dinas Dikmenti

2. Desain pembelajaran Angk. I 28 s.d.29 Mei 2004

Dinas Dikmenti

3. Metoda dan Teknik Pembelajaran

Angk. I 28 s.d.29 Mei 2004

Dinas Dikmenti

4. Pembelajaran berbasis komputer

Angk.II 4 s.d.5 Juni 2004

PPPG Kejuruan Parung Bogor

5. Manajemen kelas Angk.II 4 s.d.5 Juni 2004

PPPG Kejuruan Parung Bogor

6. Penilaian berkelanjutan Angk.II 4 s.d.5 Juni PPPG Kejuruan Parung

Page 125: 009

112

2004 Bogor 7. Implementasi kurikulum

2004 Angk.III 9 s.d.10 Juni 2004

PPPG Kejuruan Parung Bogor

8. pengembangan silabi Angk.III 9 s.d.10 Juni 2004

PPPG Kejuruan Parung Bogor

9. Disain pembelajaran Angk.III 9 s.d.10 Juni 2004

PPPG Kejuruan Parung Bogor

10. Metoda dan Teknik Pembelajaran

Angk.III 9 s.d.10 Juni 2004

PPPG Kejuruan Parung Bogor

11. Pemahaman tentang peserta didik

Angk.IV 17 s.d.18 Juni 2004

LPMP Jakarta

12. Desain pembelajaran Angk.IV 17 s.d.18 Juni 2004

LPMP Jakarta

13. Metoda dan Teknik Pembelajaran

Angk.IV 17 s.d.18 Juni 2004

LPMP Jakarta

14. Pembelajaran berbasis komputer

Angk.V 25 s.d.26Juni 2004

PPPG Kejuruan Parung Bogor

15. Manajemen kelas Angk.V 25 s.d.26Juni 2004

PPPG Kejuruan Parung Bogor

16. Penilaian berkelanjutan Angk.V 25 s.d.26Juni 2004

PPPG Kejuruan Parung Bogor

Sedangkan penggandaan materi pembekalan untuk angkatan I, II, dan

III dilakukan dengan SPK No.Kep.8k/073.554 tanggal 26 Mei 2004 yang

hasilnya diserahkan oleh pihak ketiga pada 2 Juni 2004. Penggandaan materi

pembekalan untuk angkatan IV dan V dilakukan dengan SPK No

Kep.22d/073.554 tanggal 16 Juni 2004 yang hasilnya diserahkan oleh pihak

ketiga pada 21 Juni 2004.

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur

Provinsi DKI Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta Pasal 7 yang menyatakan bahwa pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah

didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut hemat, tidak mewah, efisien,

dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.

Masalah tersebut mengakibatkan ketidakhematan sebesar

Rp41.562.500,00 (Rp28.125.000,00 + Rp8.437.500,00 + Rp5.000.000,00) dan

kerugian daerah senilai Rp30.000.000,00 yang disebabkan:

a) Kepala Sub Dinas Tendik kurang melakukan pengawasan terhadap

pengelolaan keuangan kegiatan.

b) Pemegang Kas Cabang dalam pelaksanaan kegiatan tidak mematuhi

ketentuan yang berlaku.

Page 126: 009

113

Atas permasalahan tesebut, Kepala Subdis Tendik menanggapi sebagai

berikut:

a) Pemesanan konsumsi makan dan snack berdasarkan paket sesuai kegiatan,

walaupun tertulis jadwal jam 15.00 WIB tapi sebagian peserta sudah datang

pagi dan sudah disiapkan konsumsi makan/snack, pada penutupan tertulis

jadwal jam 14.15 WIB siang hari konsumsi/snack malam masih

disediakan, karena peserta masih ada yang mengerjakan tugas-tugas

pembekalan, baru pulang setelah makan malam dan panitia pulang

belakangan.

b) Transport, yang seharusnya dibayar 2 kali, realisasinya dibayarkan sesuai

kegiatan yang ada dalam DASK (tiap hari kegiatan) bukan berdasarkan

pelaksanaan. Itupun belum mencukupi transport peserta yang

sesungguhnya.

c) Penyusunan materi pembekalan disiapkan sebelum penggandaan materi,

tapi honor penyusunan materi pembekalan dibayarkan pada waktu kegiatan.

Maka penyusunan materi terkesan belakangan dari penggandaan materi,

sebetulnya tidak demikian.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada

Kepala Subdis Tendik dan pemegang kas yang tidak cermat dalam

melaksanakan tugasnya serta menginstruksikan kepada yang bersangkutan agar

mempertanggungjawabkan kerugian daerah senilai Rp30.000.000,00 dengan

menyetornya ke Kas Daerah dan menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI.

23) Kegiatan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru, Pengawas

Sekolah, Dan Pamong Belajar Di Lingkungan Dikmenti Provinsi DKI

Jakarta Pada TA 2004 Tidak Hemat Sebesar Rp24.681.000,00

Sub Dinas Tenaga Kependidikan pada TA 2004 menyelenggarakan

kegiatan penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional (AKJF) Guru, Pengawas

Sekolah, dan Pamong Belajar. Penilaian AKJF dilaksanakan setahun 2 (dua)

kali. Tim penilai dan sekretariat tim penilai AKJF Tahun 2004 dibentuk dengan

SK Kepala Dinas Dikmenti No.21 Tahun 2004 tanggal 31 Maret 2004 yang

berlaku sejak Maret 2004. Dalam SK tersebut terdapat susunan tim penilai

Page 127: 009

114

AKJF Guru, Pengawas Sekolah, dan Pamong Belajar dan susunan sekretariat

tim penilai AKJF Guru, Pengawas Sekolah, dan Pamong Belajar.

Dalam pelaksanaanya tim penilai dan sekretariat tim penilai diberikan

honorarium dan transport. Atas pembayaran honor dan transport tim penilai

dan sekretariat tim ditemukan pembayaran ganda dan pembayaran yang

melebihi standar sebesar Rp24.681.000,00 perhitungan sebagai berikut:

a) Kegiatan Penilaian AKJF Pamong Belajar

Pada Kegiatan Penilaian AKJF Pamong Belajar terdapat pembayaran honor

ganda dan melebihi standar senilai Rp12.790.500,00 dengan rincian sebagai

berikut.

(1) Pembayaran honor ganda/duplikasi

No Uraian Tanggal BKU Jumlah Penerima

Jumlah Diterima Masing2

Jumlah Pembayaran Ganda

1 Honorarium anggota sidang tim penilai :Tim IV 8 Juni 2004 555 8 125,000.00 1,000,000.00

(2) Pembayaran melebihi harga standar

Realisasi Standar

No Uraian Tgl BKU

Jumlah Penerima Jumlah

Diterima per orang

Jumlah Total

Honor standar

per orang

Jumlah Total

Selisih Lebih

1 Transport Sekretariat

8 Juni 2004

565 15 50,000.00 750,000.00 11,500.00 172,500.00 577,500.00

2 Transport Anggota Sidang Tim Penilai

8 Juni 2004

569 8 50,000.00 400,000.00 11,500.00 92,000.00 308,000.00

3 Honorarium Sekretariat (pengetikan, pengecekan, & pendistribusian)

8 Juni 2004

573 1 135,000.00 135,000.00 10,000.00 10,000.00 125,000.00

3 110,000.00 330,000.00 10,000.00 30,000.00 300,000.00 4 100,000.00 400,000.00 10,000.00 40,000.00 360,000.00

4 Transport Rapat Persiapan

1 Juni 2004

576 25 50,000.00 1,250,000.00 11,500.00 287,500.00 962,500.00

5 Tim IV (ketua 1, anggota 6)

8 Juni 2004

543 1 450,000.00 450,000.00 22,500.00 22,500.00 427,500.00

6 450,000.00 2,700,000.00 20,000.00 120,000.00 2,580,000.00 6 Sekretariat tim

penilai 8 Juni 2004

545 15 330,000.00 4,950,000.00 10,000.00 150,000.00 4,800,000.00

7 Honorarium sekretariat tim penilai

8 juni 2004

557 15 100,000.00 1,500,000.00 10,000.00 150,000.00 1,350,000.00

Jumlah 11,790,500.00

* : honor standar sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia,

Tim, Atau Kelompok Kerja Dan Besarnya Honorarium Beban APBD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Page 128: 009

115

b) Penilaian AKJF Guru dan Pengawas

Pada Kegiatan Penilaian AKJF Pamong Belajar terdapat pembayaran honor

ganda senilai Rp11.890.500,00 dengan rincian sebagai berikut.

No Uraian Tanggal BKU Jumlah Penerima

Jumlah Diterima Masing2

Jumlah Diterima

Total

1 Honorarium Tim Penilai (2 hari)

10 Juni 627 31 250,000.00 7,750,000.00

2 Honorarium Pengetikan, Pengecekan dan Pendistribusian

10 Juni 635 - - 1,040,500.00

3 Transport Sekretariat Tim Penilai (3 hari)

10 Februari 639 31 60,000.00 1,860,000.00

4 Transport Tim Penilai (2 hari) 10 Juni 643 31 40,000.00 1,240,000.00

Jumlah 11.890.500,00

* : honor standar sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Panitia, Tim, Atau Kelompok Kerja Dan Besarnya Honorarium Beban APBD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: a) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasal 7 yang berbunyi “ Pelaksanaan

anggaran belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip Hemat, tidak

mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.”

b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Panitia, Tim, Atau Kelompok Kerja Dan Besarnya

Honorarium Beban APBD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Pasal 5 yang berbunyi:

(1) Pegawai yang ditugaskan dalam Kepanitiaan, Tim, atau Kelompok

Kerja dapat diberikan honorarium dan transport dengan pengaturan

sebagai berikut.

a. Panitia, Tim, atau Kelompok Kerja yang melaksanakan tugasnya

tidak lebih dari 2 (dua) bulan diberikan honorarium dan transport

per hari kerja efektif setinggi-tingginya sebagai berikut:

Susunan Panitia, Tim, atau Kelompok Kerja

Honorarium per hari

Rp

Transport per hari

Rp

Jumlah

Rp Pengarah 27.500,- 11.500,- 39.000,-Penanggung Jawab 25.000,- 11.500,- 36.500,-Ketua 22.500,- 11.500,- 34.000,-Wakil Ketua 22.500,- 11.500,- 34.000,-

Page 129: 009

116

Sekretaris 20.000,- 11.500,- 31.500,-Anggota 17.500,- 11.500,- 29.000,-Bendahara 12.500,- 11.500,- 24.000,-Sekretariat 10.000,- 11.500,- 21.500,-

b. Panitia, Tim atau Kelompok Kerja yang melaksanakan tugasnya

lebih dari 2 (dua) bulan diberikan honorarium dan transport bulanan, dengan ketentuan dalam satu bulan setinggi-tingginya sebagai berikut.

Susunan Panitia, Tim, atau Kelompok Kerja

Honorarium dan transport per hari

Rp Pengarah 600.000,- Penanggung Jawab 570.000,- Ketua 530.000,- Wakil Ketua 530.000,- Sekretaris 490.000,- Anggota 450.000,- Bendahara 370.000,- Sekretariat 330.000,- Keterangan: Penilaian AKJF Pamong Belajar menggunakan standar

harian sedangkan Penilaian AKJF Guru dan Pengawas menggunakan standar bulanan

Masalah tersebut mengakibatkan ketidakhematan yang secara langsung

merugikan daerah sebesar Rp24.681.000,00 (Rp1.000.000,00 +

Rp11.790.500,00 + Rp11.890.500,00) yang disebabkan oleh:

a) Kepala Sub Tendik Dinas tidak cermat dalam melakukan pengawasan

terhadap pengelolaan keuangan.

b) Pemegang Kas Cabang tidak mematuhi ketentuan yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa dasar pemberian honor

tanggal 10 Februari untuk KP April 2004 adalah SK Gubernur No. 1780/2002

tentang Pembentukan Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit

Jabatan Fungsional Guru, Pengawas Sekolah, Pamong Belajar dan Penilik PLS

di lingkungan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2002. Sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 025/1995 tentang Juknis

Penilaian Angka Kredit bahwa masa Jabatan Tim Penilai adalah 5 (lima) tahun.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada

Page 130: 009

117

Kepala Subdis Tendik dan Pemegang Kas Cabang yang tidak cermat dalam

melaksanakan tugasya serta menginstruksikan yang bersangkutan agar

mempertanggungjawabkan kerugian daerah dengan menyetorkan ke Kas

Daerah sebesar Rp24.681.000,00 dan menyampaikan bukti setornya ke BPK-

RI.

24) Pembayaran Transport Pada Kegiatan Pembekalan Angka Kredit

Jabatan Fungsional Guru SMA/SMK Melebihi Ketentuan Sebesar

Rp13.600.000,00 Dan Pembayaran Konsumsi Tidak Hemat Sebesar

Rp5.525.000,00

Subdinas Tenaga Kependidikan pada TA 2004 menyelenggarakan

Kegiatan Pembekalan Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru SMA/SMK di

Lingkungan Dikmenti Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan diselenggarakan di

PPPG Bahasa Jalan Gardu Srengseng Sawah Jakarta Selatan dalam 2 (dua)

angkatan. Anggaran yang disediakan untuk penyelenggaraan kegiatan ini

sebesar Rp252.000.000,00. Angkatan I diselenggarakan pada tanggal 22 s.d. 27

September 2004 sedangkan angkatan II diselenggarakan pada tanggal 28

September 2004 s.d. 03 Oktober 2004 dengan peserta dan panitia disediakan

akomodasi penginapan.

Meskipun demikian transport untuk peserta dan panitia diberikan

sebanyak 6 hari. Apabila peserta dan panitia menginap seharusnya tranport

diberikan 2 hari saja. Pembayaran transport untuk seluruh angkatan lebih

dibayarkan sebesar Rp13.600.000,00, dengan rincian sebagai berikut:

No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (85 orang) 4 x 20.000,00 x 85 orang Rp6.800.000,00 2. Angkatan 2 (85 orang) 4 x 20.000,00 x 85 orang Rp6.800.000,00 Total Rp13.600.000,00

Berdasarkan jadwal kegiatan pembekalan angka kredit jabatan guru

kepala tata usaha sekolah SMA/SMK di lingkungan Dinas Dikmenti Provinsi

DKI Jakarta, pembekalan hari terakhir untuk angkatan I dan II dijadwalkan

sampai jam 12.00 WIB. Namun, konsumsi makan dan snack yang dipesan pada

hari terakhir ternyata untuk makan pagi, siang, dan malam. Dengan demikian

terjadi pemborosan pembayaran konsumsi makan untuk seluruh angkatan

sebesar Rp4.250.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Page 131: 009

118

No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (85 orang) 1 x 25.000,00 x 85 orang 2.125.000,00 2. Angkatan 2 (85 orang) 1 x 25.000,00 x 85 orang 2.125.000,00 Total Rp4.250.000,00

Konsumsi snack yang dipesan pada hari terakhir untuk makan pagi,

siang, dan malam dengan jumlah pemborosan pembayaran konsumsi snack

untuk seluruh angkatan sebesar Rp1.275.000,00 dengan rincian sebagai

berikut: No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (85 orang) 1 x 7.500,00 x 85 orang 637.500,00 2. Angkatan 2 (85 orang) 1 x 7.500,00 x 85 orang 637.500,00 Total Rp1.275.000,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasal

7 yang berbunyi “Pelaksanaan anggaran belanja Daerah didasarkan atas

prinsip-prinsip sebagai berikut: Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai

dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.”

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar

Rp13.600.000,00 dan pemborosan sebesar Rp5.525.000,00 (Rp4.250.000,00 +

Rp1.275.000,00), yang terjadi karena:

a) Kepala Sub Dinas kurang melakukan pengawasan terhadap pengelolaan

keuangan kegiatan.

b) Pemegang Kas Cabang tidak mematuhi ketentuan yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa transport peserta dan panitia

diberikan sesuai dengan DASK bukan berdasarkan pelaksanaan kegiatan.

Pesanan konsumsi makan sudah dipesan sesuai dengan kebutuhan kegiatan,

pembekalan hari terakhir selesai jam 12.00 WIB diluar perkiraan, sedangkan

makan malam sudah disiapkan.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada

Kepala Subdis Tendik dan Pemegang Kas Cabang yang tidak cermat dalam

melaksanakan tugasnya serta menginstruksikan kepada yang bersangkutan

Page 132: 009

119

untuk mempertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar Rp13.600.000,00

dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan bukti setor disampaikan ke BPK-RI.

25) Pada Kegiatan Sosialisasi Analisa Pembekalan Pendidikan Karya Ilmiah

Terjadi Ketidakhematan Sebesar Rp5.915.000,00 dan Kelebihan

Pembayaran Sebesar Rp16.800.000,00

Subdinas Tenaga Kependidikan pada TA 2004 menyelenggarakan

kegiatan Sosialisasi Karya Ilmiah di lingkungan Dikmenti Provinsi DKI

Jakarta. Kegiatan diselenggarakan di PPPG Bahasa Jakarta, Jl. Gardu

Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta Selatan dalam 2 (dua) angkatan. Anggaran

yang disediakan untuk penyelenggaraan kegiatan ini sebesar

Rp280.000.000,00. Angkatan I diselenggarakan pada tanggal 1 s.d. 7

September 2004 sedangkan angkatan II diselenggarakan pada tanggal 8 s.d. 14

September 2004 dengan peserta dan panitia disediakan akomodasi. Akan tetapi

transport untuk peserta ternyata masih diberikan juga sebanyak 7 hari. Apabila

peserta menginap seharusnya tranport diberikan 2 hari (PP), sehingga terjadi

kelebihan pembayaran transport sebesar Rp16.800.000,00, dengan rincian

sebagai berikut:

No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (84 orang) 5 x 20.000,00 x 84 orang 8.400.000,00 2. Angkatan 2 (84 orang) 5 x 20.000,00 x 84 orang 8.400.000,00

Total Rp16.800.000,00

Kegiatan hari terakhir yang berupa penutupan dilaksanakan sesuai

jadwal yaitu pukul 13.00 WIB. Namun, konsumsi makan yang dipesan pada

hari terakhir untuk makan pagi, siang, dan malam. Dengan demikian terdapat

ketidakhematan dalam pengadaan konsumsi makan dan snack (@Rp25.000,00

dan @Rp7.500,00) sebesar Rp32.500,00 per orang atau Rp5.915.000,00 untuk

seluruh angkatan dengan rincian sebagai berikut:

No. Peserta + Panitia Nilai Jumlah 1. Angkatan 1 (91 orang) 1 x 32.500,00 x 91 orang 2.957.500,00 2. Angkatan 2 (91 orang) 1 x 32.500,00 x 91 orang 2.957.500,00 Total Rp5.915.000,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasal

Page 133: 009

120

7 yang berbunyi: “Pelaksanaan anggaran belanja Daerah didasarkan atas

prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan

teknis yang disyaratkan.”

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar

Rp16.800.000,00 dan pemborosan sebesar Rp5.915.000,00 yang disebabkan:

a) Kepala Subdis Tenaga Pendidikan tidak cermat dalam melakukan

pengawasan terhadap pengelolaan keuangan

b) Pemegang Kas Cabang tidak mematuhi ketentuan yang berlaku

Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa transport peserta dan panitia

diberikan sesuai dengan DASK bukan berdasarkan pelaksanaan kegiatan.

Pesanan konsumsi makan sudah dipesan sesuai dengan kebutuhan kegiatan,

pembekalan hari terakhir selesai jam 12.00 WIB diluar perkiraan, sedangkan

makan malam sudah disiapkan.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada

Kepala Subdis Tendik dan Panitia Pelaksana yang tidak cermat dalam

melaksanakan tugasnya serta menginstruksikan kepada yang bersangkutan

untuk mempertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar Rp16.800.000,00

dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan bukti setor disampaikan ke BPK-RI.

26) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Pengamanan, Pendistribusian Naskah UAN Dan Sosialisasi UAN Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp46.695.000,00

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Ujian Akhir Nasional (UAN)

Tahun Pelajaran 2003/2004, Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

(Dikmenti) menyelenggarakan Kegiatan Pengamanan, Pendistribusian Naskah

UAN dan Sosialisasi UAN. Jumlah anggaran dalam DASK TA 2004 untuk

Kegiatan Pengamanan dan pendistribusian naskah UAN sebesar Rp

341.550.000,00 dan Sosialisasi UAN sebesar Rp 175.500.000,00 dan telah

direalisasikan masing-masing 100% dari angggaran.

Page 134: 009

121

Dari pemeriksaan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas pelaksanaan

kedua kegiatan tersebut diketahui bahwa :

a) Kegiatan Pengamanan dan Pendistribusian Naskah UAN.

Pembayaran honor pada kegiatan ini lebih besar dari Dokumen Anggaran

Satuan Kerja (DASK) Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi

DKI Jakarta senilai Rp20.445.000,00 dengan perhitungan sebagai berikut. Orang Hari No. Uraian

Realisasi DASK Selisih

Harga

Satuan

Ketidak-

hematan

Keterangan

1. Honor dan Transport

Penyusunan Mekanisme

420 315 105 29.000,00 3.045.000,00 Jumlah hari

lebih dari DASK

2. Honor dan Transport

Pemantapan Penggandaan

1.040 600 440 29.000,00 12.760.000,00 Jumlah orang

lebih dari DASK

3. Honor dan Transport

Tabulasi dan Verifikasi

360 200 160 29.000,00 4.640.000,00 Jumlah hari

lebih dari DASK

Jumlah 20.445.000,00

Rincian lebih lanjut terdapat pada Lampiran 11

b) Kegiatan Sosialisasi UAN

Pembayaran honor untuk anggota panitia sebesar Rp50.000,00 per orang lebih

besar dari honor standar yang ditetapkan pada Surat Keputusan (SK) Gubernur

DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 yaitu sebesar Rp29.000,00. Pada kegiatan

sosialisasi ini terdapat 5 tim untuk 5 wilayah kotamadya dan jumlah anggota

panitia pada masing-masing tim adalah 50 orang serta lamanya waktu kerja 5

hari sehingga pembayaran honor panitia pada kegiatan sosialisasi UAN lebih

sebesar Rp26.250.000,00 {50 orang x 5 hari x 5 tim x (Rp50.000,00-

Rp29.000,00)}.

Kondisi ini tidak sesuai dengan Dokumen Anggaran Satuan Kerja

(DASK) Dinas Dikmenti TA 2004 dan Surat Keputusan Gubernur No.4 Tahun

2001 tanggal 29 Januari 2001 tentang Pembentukan, Panitia, Tim atau

Kelampok Kerja dan Besarnya Honorarium Beban APBD di Lingkungan

Provinsi DKI Jakarta.

Masalah ini mengakibatkan ketidakhematan sebesar Rp20.445.000,00

dan kerugian keuangan daerah sebesar Rp26.250.000,00, yang disebabkan oleh

Pemegang Kas Cabang Dinas Dikmenti tidak mematuhi ketentuan yang

berlaku dalam melaksanakan pembayaran honor.

Page 135: 009

122

Mengenai hal tersebut pihak Dinas Dikmenti menyatakan bahwa

adanya kelebihan volume dalam pembayaran honor karena kebutuhan di

lapangan dalam pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan perencanaan. Atas

pembayaran honor yang melebihi standar terjadi karena kekurangcermatan

Pemegang Kas Cabang dalam melakukan pembayaran honor.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada

PKC atas ketidaktelitiannya dalam melakukan pembayaran honor dan

menginstruksikan kepada yang bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan

kerugian daerah sebesar Rp26.250.000,00 dengan menyetorkan ke Kas Daerah

dan bukti setor diserahkan ke BPK-RI.

27) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Penerimaan Siswa Baru Tidak Hemat Sebesar Rp18.755.000,00

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Penerimaan Siswa Baru (PSB)

Tahun Pelajaran 2004/20005, Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

(Dikmenti) menyelenggarakan Kegiatan Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru

(PSB) Tingkat Kotamadya dan Sosialisasi Penerimaam Siswa Baru. Jumlah

anggaran dalam DASK TA 2004 untuk Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru

(PSB) Tingkat Kotamadya sebesar Rp 236.3443.750,00 dan Sosialisasi PSB

sebesar Rp 175.500.000,00 dan telah direalisasikan masing-masing sebesar

100%.

Hasil pemeriksaan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas pelaksanaan kedua kegiatan tersebut diketahui bahwa perhitungan volume yang dijadikan dasar perhitungan honor lebih besar dari jumlah yang ditetapkan dalam DASK, sehingga terdapat ketidakhematan sebesar Rp18.755.000,00 (rincian perhitungan pada Lampiran 12).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Dokumen Anggaran Satuan Kerja

(DASK) Dinas Dikmenti dan Surat Keputusan Gubernur No. 4 Tahun 2001

tanggal 29 Januari 2001 tentang Pembentukan, Panitia, Tim atau Kelampok

Kerja dan Besarnya Honorarium Beban APBD di Lingkungan Provinsi DKI

Jakarta.

Masalah ini mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar Rp18.755.000,00, yang disebabkan Pemimpin Kegiatan (Kabag TU) Dinas

Page 136: 009

123

Dikmenti kurang cermat dalam menyusun perencanaan yang berkaitan dengan pembayaran honor.

Atas masalah tersebut pihak Dinas Dikmenti menyatakan bahwa adanya

kelebihan volume dalam pembayaran honor karena kebutuhan di lapangan

dalam pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan perencanaan.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada Kabag

TU Dinas Dikmenti.

28) Pembayaran Pemeliharaan Gedung Unit Planetarium Melebihi Prestasi

Kerja Sebesar Rp26.359.680,00

Planetarium dan Observatorium sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Dinas Dikmenti dalam TA 2004 melaksanakan kegiatan pemeliharaan gedung

kantor yang dananya tersedia dalam DASK Dinas Dikmenti. Kegiatan tersebut

dilaksanakan oleh pihak ketiga yaitu PT Gunung Pinapan berdasarkan Surat

Perjanjian Pemborongan Pekerjaan No. 186/-1712.35 tanggal 28 Juli 2004

dengan harga borongan sebesar Rp654.830.000,00 dan jangka waktu

pelaksanaan selama 90 hari kalender terhitung mulai tanggal 28 Juli sampai

dengan tanggal 25 Oktober 2004. Pekerjaan telah dinyatakan selesai dan

diserahterimakan berdasarkan BAST No. 34/GP/BAST-I/101/2004 tanggal 25

Oktober 2004 serta telah dibayar lunas sesuai dengan Surat Perintah Membayar

No 00430022004 tanggal 12 November 2004.

Penelitian terhadap HPS yang disusun oleh Panitia Lelang atas

pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa perhitungan volume untuk beberapa

item pekerjaan lebih besar dari gambar proyek maupun fisiknya, yaitu :

No. Item Pekerjaan Volume (m3) Selisih Harga Total OE Fisik Volume Satuan Selisih

1. Pasangan marmer bandung 506,23 458,23 48 272.100,00 13.060.800,00

2. Poles lantai marmer 506,23 458,23 48 25.000,00 1.200.000,00

3. Pasangan plafon gypsum 1.027,89 943,87 84,02 144.000,00 12.098.880,00

Jumlah 26.359.680,00

Volume atas tiga item pekerjaan tersebut dalam RAB yang diajukan

oleh pihak rekanan dan menjadi dasar pembayaran, sama dengan perhitungan

Page 137: 009

124

dalam HPS. Sehingga pembayaran yang telah dilakukan kepada pihak rekanan

lebih besar dari pekerjaan fisik yang senyatanya.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a) Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara

Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta :

(1) Pasal 7 yang menyebutkan bahwa pelaksanaan APBD didasarkan atas

prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan

kebutuhan teknis yang disyaratkan.

(2) Pasal 23 ayat (2) jumlah pembayaran kepada penyedia Barang/jasa

dilakukan sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dan tidak dibenarkan

melebihi prestasi pekerjaan yang diselesaikan/jumlah barang yang

diserahkan.

b) Surat Perjanjian Pemborongan Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan

Gedung Kantor No.186/-1712.35 tanggal 28 Juli 2008:

(1) Pasal 2 pihak kedua dhi pihak rekanan untuk melaksanakan,

menyelesaikan dan memelihara pekerjaan, serta memperbaiki kerusakan

sesuai ketentuan dan spesifikasi yang tercantum dalam surat perjanjian

kontrak.

(2) Pasal 12 ayat (3) kemajuan hasil pekerjaan dinyatakan dalam prestasi

pekerjaan yang telah dicapai pada saat mengajukan tagihan dan tidak

dibenarkan bobot pembayaran angsuran melebihi bobot kenyataan di

lapangan.

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah sebesar

Rp26.359.680,00 yang disebabkan Panitia Penyedia Barang/Jasa Unit

Planetarium dan Observatorium Dinas Dikmenti tidak cermat dalam menyusun

Harga Perhitungan Sendiri (HPS) .

Mengenai hal tersebut Kepala UPT Planetarium menyatakan bahwa

penghitungan Volume pekerjaan pada kegiatan Rehab Gedung Planetarium

dilakukan oleh Kantor Tata Bangunan dan Gedung Pemda sebagai konsultan

perencana.

Page 138: 009

125

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar :

a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Panitia Penyedia Barang/Jasa

Unit Planetarium dan Observatorium.

b) Menginstruksikan kepada Panitia Penyedia Barang/Jasa Unit Planetarium

dan Observatorium untuk mempertanggungjawabkan kerugian daerah

dengan menyetor sebesar Rp 26.359.680,00 ke Kas Daerah Provinsi DKI

Jakarta dan bukti setor disampaikan ke BPK-RI

29) Harga Pekerjaan Penyelesaian Rehab Gedung PKBM Kepulauan Seribu

Lebih Tinggi Dari Harga Standar Sebesar Rp24.326.993,95

Dinas Dikmenti DKI Jakarta dalam TA 2004 melaksanakan kegiatan

Penyelesaian Rehab Gedung PKBM Negeri di Kepulauan Seribu sesuai DASK

TA 2004. Pekerjaan Penyelesaian Rehab Gedung PKBM terdiri dari dua lokasi

yang dilaksanakan oleh dua kontraktor yaitu:

a) PT Artha Ronauli Pratama untuk PKBM yang berlokasi di Pulau Harapan

berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak No. 50/1.712.3 tanggal 12 Oktober

2004 sebesar Rp182.100.000,00. Jangka waktu selama 60 hari kalender

terhitung mulai tanggal penandatanganan Surat Perjanjian. Pekerjaan telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan dengan BAST No.- tanggal 10

Desember 2004 dan telah dibayar lunas dengan SPM No 00510092004

tanggal 27 Desember 2004.

b) PT Garuda Indah Sakti untuk PKBM yang berlokasi di Pulau Untung Jawa

berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak No. 51/1.712.3 tanggal 12 Oktober

2004 sebesar Rp199.800.000,00. Jangka waktu selama 60 hari kalender

mulai tanggal penandatanganan Surat Perjanjian. Pekerjaan telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan dengan BAST No.- tanggal 10

Desember 2004 dan telah dibayar lunas dengan SPM No 00498202004

tanggal 22 Desember 2004.

Pemeriksaan atas dokumen kontrak untuk dua pekerjaan tersebut

menunjukkan bahwa harga satuan pekerjaan yang digunakan oleh Panitia

Lelang dalam menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS)/Owner Estimate (OE)

lebih tinggi dari Standar Harga Satuan yang ditetapkan oleh Guberrnur DKI

Page 139: 009

126

Jakarta. Dalam RAB yang diajukan oleh Pihak Rekanan dan menjadi harga

borongan sama dengan OE yang disusun oleh Panitia Lelang, sehingga terjadi

ketidakhematan sebesar Rp7.756.259,09 untuk pekerjaan PKBM Pulau

Harapan dan sebesar Rp16.570.734,86 untuk pekerjaan PKBM Pulau Untung

Jawa atau keseluruhan sebesar Rp24.326.993,95 sebagaimana terinci dalam

Lampiran 13.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta

No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi DKI

Jakarta Pasal 8 ayat (1) dan ayat (5) yang menyatakan bahwa:

(1) Dalam melaksanakan pengeluaran anggaran menggunakan standardisasi

harga dan standardisasi barang/jasa, yang ditetapkan dengan Keputusan

Gubernur.

(2) Patokan harga satuan sebagaimanna dimaksud pada ayat (4) dipergunakan

oleh Kepala Unit/Satuan Kerja selaku Pengguna anggaran sebagai masukan

dalam menyiapkan Harga Perkiraan Sendidi (HPS)/Owner Estimate (OE).

Masalah ini mengakibatkan ketidakhematan yang secara langsung

merugikan daerah sebesar Rp24.326.993,95 yang disebabkan oleh:

a) Panitia Lelang kurang cermat dalam menyusun HPS

b) Pemimpin Kegiatan tidak melakukan evaluasi terhadap HPS yang disusun

oleh Panitia Lelang.

Mengenai hal tersebut Kasi Dikmenti Kepulauan Seribu menyatakan

bahwa Panitia Lelang dan Pemimpin Kegiatan memang kurang cermat dalam

menyusun HPS.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar :

a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Pemimpin Kegiatan dan

Panitia Penyedia Barang/Jasa pada Seksi Dikmenti Kepulauan Seribu yang

tidak cermat dalam melaksanakan tugas.

b) Menginstruksikan kepada Pemimpin Kegiatan dan Panitia Penyedia

Barang/Jasa pada Seksi Dikmenti Kepulauan Seribu untuk

mempertanggungjawabkan kerugian daerah tersebut dengan menyetor

Page 140: 009

127

sebesar Rp24.326.993,95 ke Kas Daerah Provinsi DKI Jakarta dan

menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI.

30) Harga Pengadaan Sarana Promosi Planetarium Tidak Hemat Sebesar

Rp417.182.620,00.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Planetarium pada TA 2004 melakukan

pengadaan booklet dan brosur sebagai sarana promosi yang dibagikan kepada

para pengunjung planetarium yang sebagian besar terdiri dari anak-anak

sekolah.

Pengadaan sarana promosi berupa booklet dan brosur acara untuk TA

2004 dilaksanakan oleh 2 rekanan yaitu :

a) CV Sinar Agung Mandiri dengan SPK No.187/-1.712.35 tgl 28 Juli 2004

dengan biaya sebesar Rp 571,299,300.00. Pekerjaan telah dinyatakan

selesai dan diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

No 216/077.73 dan telah dibayar lunas sesuai SPM No 00307972004

tanggal 24 Agustus 2004.

b) PT Bumi Timur Nusaraya dengan SPK No.188/-1.712.35 tgl 28 Juli 2004.

Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai dan diserahterimakan dengan

Berita Acara Serah Terima No. 217.077.73 dan telah dibayar lunas dengan

bukti SPM Nomor 00307962004 tanggal 23 Agustus 2004.

Konfirmasi dilakukan oleh BPK-RI kepada perusahaan lain yang

bergerak dalam bidang percetakan pada tanggal 5 dan 8 Desember 2005, yaitu :

a) Perusahaan percetakan Jasuma Copy & Printing, Jl. Benhil Raya No. 130

A-Jakarta Pusat.

b) Perusahaan percetakan HI-Q Digital Printing & Copy Station, Jl.

Bendungan Hilir Raya No. 13 Jakarta Pusat.

c) Perusahaan percetakan CV. Anugrah Usaha, Jl. Petojo Enclek III No.5

Gambir Jakarta Pusat.

Hasil konfirmasi harga pada tiga perusahaan tersebut dapat disimpulkan

bahwa harga pasar setinggi-tingginya untuk booklet adalah

Rp11.564,00/eksemplar, untuk brosur acara (a) sebesar Rp1.000,00/eksemplar

dan brosur acara (b) sebesar Rp1.150,00/eksemplar, yang dalam hal ini harga

Page 141: 009

128

tersebut sudah termasuk PPN 10% dan keuntungan rekanan sebesar 30%,

sebagaimana terinci dalam tabel berikut:

No. Jenis Jumlah Harga/eks SPK

(Rp) Jumlah SPK

(Rp) Harga

pasar (Rp) Jumlah hrg pasar

(Rp) Selisih (Rp) Pekerjaan eksemplar (a) (*) (b) (c) = (a-b) 1 Booklet 17.370 29.900 571.299.300 11.564 200.866.680 370.432.620 2 Brosur acara (a) 20.000 1.875 1.000 20.000.000 Brosur acara (b) 11.250 3.750 1.150 12.937.500 (a+b) 79.687.500 32.937.500 46.750.000 Total 650.986.800 233.804.180 417.182.620

(*) Termasuk PPN dan Pembulatan

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata cara pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:

Pelaksanaan anggaran belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.

d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang

bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan

kemampuan/potensi daerah.

Masalah tersebut mengakibatkan ketidakhematan Keuangan Daerah

sebesar Rp417.182.620,00 yang disebabkan:

a) Kepala Unit Planetarium dan Observatorium kurang melakukan

pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan.

b) Panitia Pengadaaan Barang/Jasa Unit Planetarium dan Observatorium

lelang kurang cermat dalam menyusun Harga Perhitungan Sendiri (HPS)

karena tidak mempertimbangkan harga pasar.

Mengenai hal tersebut Kepala UPT Planetarium menyatakan bahwa

Pihak Planetarium semata-mata hanya menggunakan Buku Patokan Harga

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai dasar dalam melaksanakan

pengadaan barang dan tidak melakukan survey pasar.

Page 142: 009

129

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada Kepala

Unit Planetarium dan Observatorium Dikmenti dan Panitia Pengadaaan

Barang/Jasa Unit Planetarium dan Observatorium Dinas Dikmenti supaya lebih

bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dan

memperhatikan ketentuan tentang penggunaan anggaran belanja daerah.

31) Pengadaan Poster Planetarium Lebih Dibayar Sebesar Rp57.030.750,00

Subdis Planetarium melakukan kegiatan pengadaan poster sebagai

sarana promosi pada TA 2004 yang dilaksanakan oleh CV Vina Manunggal

Jaya dengan SPK No.189/-1.712.35 tgl 29 Juli 2004 sebesar Rp 90.503.325,00.

Pekerjaan telah dinyatakan selesai dan diserahterimakan dengan Berita Acara

Serah Terima No. 234/077.73 tanggal 27 Agustus 2004 dan telah dibayar lunas

dengan bukti SPM No 00330592004 tanggal 3 September 2004.

Poster tersebut dibagikan kepada para pengunjung planetarium yang

sebagian besar terdiri dari anak-anak sekolah dan kepada guru sekolah untuk

digunakan sebagai bahan ajar.

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa nilai kontrak tersebut

lebih besar dari harga standar yang ditetapkan dengan Surat Keputusan

Gubernur No.4113/2003 sebesar Rp7.841.250,00 dengan perhitungan sebagai

berikut.

No. Pekerjaan Harga penawaran

Harga satuan Selisih kuantitas Ketidakhematan

1 Pengadaan poster 10,755.00

9,730.00

1,025.00

7,650.00 7,841,250.00

Bahan: Art Karton 210 gram

Ukuran: 40 x 50 cm

Cetak: 2 muka/Full Colour lux

UV halus divernis Kode tahun anggaran Foto slide: 8 buah

Berdasarkan kontrak, poster tersebut seharusnya memiliki 2 muka.

Akan tetapi, bukti fisik menunjukkan bahwa poster yang dicetak tidak sesuai

dengan spesifikasi pada kontrak yaitu hanya memiliki 1 muka. Hal ini

berpengaruh pada harga satuan poster. Patokan Harga Satuan Barang

Page 143: 009

130

Kebutuhan Pemerintah DKI Jakarta yang diterbitkan oleh Biro Perlengkapan

tidak terdapat harga satuan poster 1 muka, maka BPK-RI melakukan survey

harga pasar.

Konfirmasi yang dilakukan oleh BPK-RI kepada tiga perusahaan lain

yang bergerak dalam bidang percetakan pada tanggal 5 dan 8 Desember 2005

menyimpulkan bahwa harga pasar paling tinggi untuk poster adalah

Rp3.300,00/eksemplar, yang dalam hal ini harga tersebut sudah termasuk PPN

10% dan profit kepada rekanan sebesar 30%. Rincian dapat dilihat sebagai

berikut:

No. Jenis Jumlah Harga satuan/eks

(Rp) Jumlah (Rp) Harga pasar

(Rp) Jumlah hrg pasar (Rp) Selisih (Rp)

Pekerjaan Eksemplar (a) (b) (c) = (a-b)

1 Poster 7,650

9,730.00

74,434,500.00

3,300.00

25,245,000.00 49,189,500.00

Total 74,434,500.00

25,245,000.00 49,189,500.00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi

DKIJakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7: Pelaksanaan

Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

Masalah ini mengakibatkan kerugian Keuangan Daerah sebesar

Rp57.030.750,00 (Rp7.841.250,00 + Rp49.189.500,00), yang terjadi karena:

a) Panitia lelang tidak cermat dalam menyusun owner estimate dan kurang

melakukan pengawasan atas barang yang dihasilkan rekanan.

b) Panitia Pemeriksaan Barang kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya.

Mengenai masalah tersebut Kepala UPT Planetarium menyatakan

bahwa Panitia Lelang memang kurang teliti dalam membaca spesifikasi oplah

barang cetakan. UPT Planetrium semata-mata hanya menggunakan Buku

Patokan Harga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai dasar dalam

melaksanakan pengadaan barang dan tidak melakukan survey pasar.

Page 144: 009

131

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta agar memberi sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala

Unit Planetarium dan Observatorium Dikmenti dan Panitia Pengadaaan

Barang/Jasa Unit Planetarium dan Observatorium Dinas Dikmenti yang kurang

cermat dalam melakukan tugas dan mengintrusikan kepada yang bersangkutan

untuk menyetorkan ke Kantor Kas Daerah sebagai pertanggungjawaban atas

kerugian daerah yang terjadi sebesar Rp57.030.750,00 serta menyampaikan

bukti setor ke BPK-RI.

32) Pembayaran Honor Dan Transport Pada Kegiatan Pembinaan Penelitian

Mahasiswa Dalam Rangka Penyelesaian Tugas Akhir, Kegiatan

Pembinaan Terhadap Mahasiswa Berprestasi Tetapi Secara Ekonomi

Kurang Mampu Dan Sosialisasi Lulusan SMU/SMK Untuk Dapat

Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Melebihi Standar Sebesar

Rp53.313.375,00

Dinas Dikmenti pada TA 2004 menyelenggarakan Kegiatan Pembinaan

Penelitian Mahasiswa Dalam Rangka Penyelesaian Tugas Akhir Dan Kegiatan

Pembinaan Terhadap Mahasiswa Berprestasi Tetapi Secara Ekonomi Kurang

Mampu dengan realisasi anggaran sebagai berikut: No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Kegiatan Pembinaan Penelitian Mahasiswa Dalam Rangka Penyelesaian Tugas Akhir

175.000.000,00 175.000.000,00

2. Pembinaan Terhadap Mahasiswa Berprestasi Tetapi Secara Ekonomi Kurang Mampu

250.000.000,00 250.000.000,00

3. Sosialisasi Lulusan SMU/SMK untuk dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

150.000.000,00

150.000.000,00

Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa terdapat pembayaran

honor dan transport yang melebihi honor dan transport standar yang ditetapkan

dengan Surat Keputusan Gubernur No. 4 Tahun 2001 sebesar Rp53.313.375,00

dengan rincian sebagai berikut: No Kegiatan Ketidakhematan 1 Kegiatan Pembinaan Penelitian Mahasiswa Dalam Rangka

Penyelesaian Tugas Akhir 15.362.500,00

2. Pembinaan Terhadap Mahasiswa Berprestasi Tetapi Secara Ekonomi Kurang Mampu

25.855.875,00

3. Sosialisasi Lulusan SMU/SMK untuk dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

12.095.000,00

Rincian perhitungan atas kelebihan pembayaran honor terdapat pada Lampiran 14

Page 145: 009

132

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur

Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan

APBD Provinsi DKI Jakarta Pasal 7 menyatakan bahwa pelaksanaan anggaran

belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip efektif, terarah, dan terkendali

sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap Unit/Satuan kerja.

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian daerah senilai

Rp53.313.375,00 yang disebabkan oleh:

a. Kepala Sub Dinas Dikti kurang melakukan pengawasan terhadap

pengelolaan keuangan.

b. Pemegang Kas Cabang (PKC) kurang cermat dalam melakukan

pembayaran.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada

Kepala Sub Dinas Dikti dan PKC Sub Dinas Dikti untuk lebih cermat dalam

melaksanakan pekerjaannya serta menginstruksikan yang bersangkutan agar

mempertanggungjawabkan kerugian daerah sebesar Rp53.313.375,00 dengan

menyetorkan ke Kas Daerah serta menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI

33) Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Tidak Memungut Denda Atas

Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Uji Kompetensi Tenaga

Kependidikan TA 2004 Sebesar Rp250.000.000,00

Dalam memenuhi kebutuhan uji kompetensi tenaga kependidikan,

Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta mengadakan perjanjian kerjasama

dengan Universitas Negeri Jakarta yang diikat dalam Surat Perjanjian

Kerjasama Swakelola Pekerjaan Uji Kompetensi Tenaga Kependidikan Di

Lingkungan Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta No.922/1.851.78. Jangka

waktu pelaksanaan pekerjaan selama 6 (enam) bulan, terhitung sejak 1 Mei s.d.

30 Oktober 2004, yang tidak dapat diperpanjang, kecuali dengan persetujuan

Dinas Dikmenti. Menurut Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

No.253/H4.FIP/XII/2004, pekerjaan telah diserahkan kepada Dinas Dikmenti

pada tanggal 31 Desember 2004 dan telah dibayar lunas dengan SPM Nomor

00229582004 tanggal 6 Juli 2004.

Page 146: 009

133

Dalam pelaksanaan pekerjaan, terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan

sampai dengan 31 Desember 2004, yang diatur dalam Addendum Surat

Perjanjian Kerjasama Swakelola Pekerjaan Uji Kompetensi Tenaga

Kependidikan Di Lingkungan Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta No.

907A/1.851.78.

Berdasarkan pemeriksaan diketahui bahwa persetujuan perpanjangan

waktu pelaksanaan pekerjaan (pembuatan addendum) dilakukan setelah April

2005 bukan pada tahun 2004. Hal tersebut diketahui dari Agenda Surat Masuk

dan Agenda Surat Keluar serta Buku untuk penomoran surat, kontrak, dan

surat-surat lainnya yang dikeluarkan oleh Dinas Dikmenti. Materai yang

dipergunakan dalam addendum adalah materai baru berlaku April 2005.

Perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan terhitung sejak 31 Oktober s.d. 31

Desember 2004 (62 hari) dilakukan tanpa persetujuan Dinas Dikmenti sesuai

yang disyaratkan dalam surat perjanjian kerjasama swakelola. Dinas Dikmenti

tidak mengenakan denda atas perpanjangan waktu tersebut yang seharusnya

sebesar Rp250.000.000,00, rincian sebagai berikut: Perpanjangan waktu : 62 hari

(31 Oktober s.d. 31 Desember 2004) Denda per hari : 1‰ x Rp5.000.000.000,00

Rp5.000.000,00 Denda 62 hari : 62 hari x Rp5.000.000,00

Rp310.000.000,00 Batas denda maksimum : 5% x Rp5.000.000.000,00

Rp250.000.000,00 Denda seharusnya dikenakan kepada UNJ

:

Rp250.000.000,00

Keadaan tersebut tidak sesuai dengan Pasal 3 ayat (3) Surat Perjanjian

Kerjasama Swakelola Pekerjaan Uji Kompetensi Tenaga Kependidikan Di

Lingkungan Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta No.922/1.851.78 yang

menyebutkan bahwa:

”Apabila terjadi perpanjangan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tanpa

sepengetahuan/seizin Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta, maka kepada

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta dikenakan denda atau

sanksi yang besarnya 1‰ (satu permil) dari nilai harga biaya penyelenggaraan

untuk setiap hari keterlambatan, dengan batas denda maksimum sebesar 5%

(lima persen) dari harga biaya penyelenggaraan, dan harus disetorkan ke Biro

Page 147: 009

134

Keuangan Pemda DKI Jakarta oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Jakarta.”

Masalah ini mengakibatkan kekurangan penerimaan yang merugikan

Keuangan Daerah sebesar Rp250.000.000,00 yang terjadi karena Kepala

Subdinas Tenaga Kependidikan Dinas Dikmenti tidak cermat dalam memahami

klausul perjanjian kontrak.

Atas permasalahan ini Pihak Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut adalah

sebagai akibat dari liburan sekolah sehingga di luar dugaan para Guru banyak

yang libur pulang kampung, sehingga pelaksanaan seminar hasilnya menjadi

terlambat karena data untuk dianalisis belum didapat. Dengan demikian

hasilnya pun menjadi terlambat.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada

Kepala Subdinas Tenaga Kependidikan yang tidak cermat dalam melaksanakan

tugasnya dan memerintahkan kepada yang bersangkutan supaya

mempertanggungjawabkan kekurangan penerimaan yang merugikan daerah

sebesar Rp250.000.000,00 dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan

menyampaikan bukti setor ke BPK-RI.

Page 148: 009

135

b. Penyimpangan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya program yang

direncanakan sebanyak 23 temuan senilai Rp20.270.984.563,00 atau 14,70 %

dari realisasi yang diperiksa, yaitu:

1) Pembayaran Honorarium Workshop Jaringan Kurikulum Tidak Sesuai

Dengan Ketentuan Sebesar Rp45.690.000,00

Dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan kegiatan pada

Proyek Peningkatan Mutu SMU, pada Tahun Anggaran (TA) 2004 Dinas

Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta menganggarkan

kegiatan Workshop Jaringan Kurikulum sebesar Rp119.198.000,00 dan telah

direalisasikan sebesar 100%. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama 6 hari

yaitu sejak tgl 27 September s.d 2 Oktober 2004.

Hasil pemeriksaan dokumen menunjukkan bahwa pemberian uang

honorarium untuk kegiatan Workshop Jaringan Kurikulum tersebut diberikan

sebelum kegiatan workshop dilaksanakan, yaitu pada tanggal 21 September

2004 dengan rincian sebagai berikut:

a) Uang honorarium pakar 8 orang sebesar Rp8.800.000,00.

b) Uang honorarium panitia 5 orang sebesar Rp450.000,00.

c) Uang honorarium bulanan untuk 30 orang sebesar Rp36.000.000,00 (12

bulan x Rp3.000.000,00).

d) Uang honorarium 2 orang pengarah sebesar Rp440.000,00.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a) Undang-undang RI No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal

21 ayat (1): Pembayaran atas beban APBN/APBD tidak boleh dilakukan

sebelum barang dan/atau jasa diterima.

b) Keputusan Presiden RI No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (2) : Belanja atas

beban anggaran belanja negara dilakukan berdasarkan atas hak dan bukti-

bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran.

Masalah tersebut mengakibatkan terbukanya peluang penyalahgunaan

anggaran sebesar Rp45.690.000,00 (Rp8.800.000,00 + Rp450.000,00 +

Rp36.000.000,00 + Rp440.000,00) yang terjadi karena pemegang kas cabang

(PKC) tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya

Page 149: 009

136

Pemimpin Proyek Peningkatan SMU Provinsi DKI Jakarta TA 2004

menanggapi bahwa pembayaran honorarium dibayarkan pada saat selesai

kegiatan bukan sebelum kegiatan dilaksanakan, apabila terdapat temuan oleh

BPK-RI bahwa pembayaran dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan pihak

proyek mengakui bahwa hanya kesalahan administrasi proyek.

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta selaku atasan langsung menegur secara tertulis

kepada Bendaharawan proyek yang tidak cermat dalam menjalankan tugas dan

dimasa yang akan datang agar lebih cermat dalam menjalankan tugas.

2) Perjanjian Pemanfaatan Subsidi Imbal Swadaya Pada Bagian Proyek

Peningkatan SMK TA 2004 Senilai Rp400.000.000,00 Tidak Sesuai

Dengan Proposal Yang Diajukan Sekolah

Subsidi Imbal Swadaya adalah bantuan dari pemerintah melalui Bagian

Proyek Peningkatan Mutu SMK DKI Jakarta sebagai stimulan untuk

memberdayakan SMK swasta melalui peningkatan sarana pendidikan. Alokasi

anggaran untuk bantuan imbal swadaya TA 2004 sebesar Rp4.250.000.000,00

dengan realisasi Rp4.250.000.000,00 atau 100%. Sebagian Bantuan Imbal

swadaya tersebut senilai Rp3.600.000.000,00 diberikan kepada 36 sekolah dan

masing-masing sekolah mendapat Rp100.000.000,00 dengan rincian 11 sekolah

untuk pengadaan peralatan SMK Negeri/Swasta dan 25 sekolah untuk

pengadaan/rehab gedung/pemberdayaan SMK Swasta/Negeri.

Untuk mendapatkan bantuan tersebut sekolah dipersyaratkan menyusun

proposal sesuai dengan kebutuhan riil sekolah yang bersangkutan. Proposal-

proposal yang diterima Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi kemudian

diseleksi dan kemudian ditetapkan sekolah-sekolah calon penerima bantuan.

Sekolah-sekolah tersebut kemudian menerima bantuan dengan menandatangani

Surat Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya.

Pengujian lebih lanjut terhadap Proposal dan Surat Perjanjian Kerja

Sama Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya menunjukkan adanya indikasi

ketidaksesuaian proposal yang diajukan sekolah dengan Surat Perjanjian Kerja

Sama Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya. Rinciannya seperti terlihat pada

daftar berikut.

Page 150: 009

137

Jenis pekerjaan

Nilai Subsidi

(Rp) No SMK

Nomor SPK Proposal SPK

1. SMK Cipta Karya 2 Jakarta 63/Bag.Pr.SMK/2004

komputer 20 unit, kapasitas lab bhs, pratikum hotel

Pengembangan/rehab gedung 100.000.000

2. SMK Kimia Caraka Nusantara

64/Bag.Pr.SMK/2004 Peralatan Lab Bahasa Inggris

Pengembangan/rehab gedung 100.000.000

3. SMK Iptek Jakarta 45/Bag.Pr.SMk/2004 Pengadaan alat

praktek Pengembangan/rehab gedung 100.000.000

4. SMK Jakarta Wisata 1 39/Bag.Pr.SMK/2004 Rehab bangunan

sekolah Pengadaan peralatan 100.000.000

Jumlah 400.000.000

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (1)b yang menyatakan bahwa

Pelaksanaan anggaran belanja negara didasarkan atas prinsip yang diantaranya

adalah efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan,

serta fungsi setiap departemen/lembaga/pemerintah daerah.

Masalah ini mengakibatkan hasil program bantuan imbal swadaya tidak

sesuai dengan kebutuhan riil sekolah sebesar Rp400.000.000,00 yang

disebabkan oleh Pimpinan Bagian Proyek tidak cermat dalam melaksanakan

seleksi dan verifikasi proposal yang diajukan oleh sekolah calon penerima

bantuan dan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI

Jakarta selaku atasan langsung kurang melakukan pengawasan.

Pimpinan Bagian Proyek menanggapi bahwa pemanfaatan pemberian

bantuan subsidi/imbal swadaya kepada SMK yang menerima tersebut adalah

bermanfaat/sangat membantu bagi penerima subsidi/imbal swadaya, antara lain

dapat menambah peralatan paktek/bangunan sehingga sekolah dapat

meningkatkan daya tampung siswa dan meningkatkan mutu lulusan siswa

SMK. Pimbagpro telah melaksanakan sosialisasi penggunaan dana

subsidi/block grant SMK. Pimbagpro menyadari dalam pelaksanaan sebagian

SMK/sekolah masih adanya ketidaksesuaian dengan proposal yang telah

diajukan oleh sekolah. Seharusnya peruntukannya untuk bangunan tetapi

dipergunakan untuk pengadaan peralatan dan ada juga sebaliknya

Page 151: 009

138

peruntukannya pengadaan peralatan dipergunakan untuk pengadaan

bangunan/rehab gedung. Di masa yang akan datang, Pimbagpro akan lebih

meningkatkan perbaikan administrasi dan realisasi di lapangan.

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta selaku atasan langsung menegur Pemimpin Proyek yang

menyusun Surat Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya

tidak sama dengan proposal dari sekolah.

3) Pemanfaatan Dana Subsidi Imbal Swadaya Oleh Sekolah Penerima Pada

Bagian Proyek Peningkatan SMK TA 2004 Sebesar Rp300.000.000,00

Tidak Sesuai Dengan Perjanjian Kerja Sama

Sebagian Bantuan Imbal swadaya senilai Rp3.600.000.000,00 diberikan

kepada 36 sekolah, masing-masing sekolah mendapat Rp100.000.000,00

dengan rincian seperti temuan sebelumnya.

Sekolah penerima bantuan imbal swadaya tersebut ditetapkan dengan

Surat Keputusan (SK) Nomor:22/Bag.Pr.SMK/2004 tentang Pemberian

Bantuan Subsidi SMK Negeri/Swasta dengan Sistem Imbal Swadaya Tahun

2004. Setelah SK tersebut ditetapkan, kemudian Pemimpin Proyek Peningkatan

Mutu SMK DKI Jakarta (sebagai pihak pertama) dan Komite Sekolah yang

bersangkutan (sebagai pihak kedua) menandatangani Surat Perjanjian Kerja

Sama Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya. Masing-masing sekolah harus

membuat laporan hasil kegiatan secara fisik maupun keuangan kepada Kepala

Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta.

Pengujian lebih lanjut terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama

Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya dan Laporan Pertanggungjawaban

Pemanfaatan Bantuan Imbal Swadaya dari sekolah-sekolah penerima bantuan

menunjukkan adanya ketidaksesuaian pemanfaatan bantuan dengan perjanjian

yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Rinciannya seperti terlihat

pada daftar berikut.

Page 152: 009

139

Surat Perjanjian No. SMK Penerima Subsidi

Nomor Jenis Pekerjaan Laporan

Pertanggung-jawaban

Nilai Subsidi (Rp)

1. SMK Analis Kimia Caraka Nusantara

64/Bag.Pr.SMK/2004 tgl. 25 Agustus 2004

Pengembangan /Rehab Gedung

Peralatan Labotarium Bahasa

100.000.000

2. SMK Jayawisata 1 Menteng

44/Bag.Pr.SMK/2004 tgl. 25 Agustus 2004

Pengembangan /Rehab Gedung

Peralatan (computer dll) 100.000.000

3. SMK IPTEK Jakarta

45/Bag.Pr.SMK/2004 tgl.25 Agustus 2004

Pengembangan /Rehab Gedung

Peralatan dan perlengkapan sekolah

100.000.000

Jumlah 300.000.000

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan :

a) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12

ayat (1)b yang menyatakan bahwa Pelaksanaan anggaran belanja negara

didasarkan atas prinsip yang diantaranya adalah efektif, terarah dan

terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap

departemen/lembaga/pemeintah daerah.

b) Surat Perjanjian Bantuan Imbal Swadaya antara Bagian Proyek Peningkatan

Mutu SMK DKI Jakarta dengan Komite Sekolah yang bersangkutan, yaitu:

(1) Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan Pihak Kedua (Sekolah) bersedia

untuk melaksanakan pekerjaan yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat (2)

pada masing-masing surat perjanjian tersebut.

(2) Pasal 6 ayat (1) apabila Pihak Kedua tidak memenuhi kewajiban-

kewajiban sesuai dengan surat perjanjian ini dan kesanggupan dalam

usulan (proposal) yang diajukan oleh pihak kedua, maka pihak kedua

wajib mengembalikan uang bantuan sebesar Rp100.000.000,00 (seratus

juta rupiah) kepada pihak pertama.

Masalah ini mengakibatkan tujuan program pemberian bantuan imbal

swadaya tidak tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebesar

Rp300.000.000,00, yang disebabkan pihak sekolah tidak melaksanakan

pemanfaatan imbal swadaya sesuai dengan surat perjanjian kerja sama dan

pimpinan proyek kurang cermat dalam mengawasi dan memonitor pemanfaatan

bantuan imbal swadaya.

Page 153: 009

140

Atas masalah tersebut, Pimbagpro menangggapi bahwa Pimbagpro

menyadari bahwa dalam pelaksanaannya sebagian SMK/sekolah masih adanya

tidak sesuai dengan perjanjian yang disepakati kedua belah pihak (seharusnya

peruntukannya untuk bangunan tetapi dipergunakan utuk pengadaan peralatan

dan ada juga sebaliknya peruntukannya pengadaan peralatan dipergunakan

untuk pengadaan bangunan/rehab gedung. Untuk itu di masa yang akan datang

Pimbagpro akan lebih meningkatkan perbaikan administrasi dan realisasi di

lapangan.

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Dikmenti menegur secara

tertulis kepada Pimbagpro yang kurang cermat dalam melakukan pengawasan

dan pemantauan pemanfaatan bantuan imbal swadaya dan memerintahkan

Pimbagpro agar memberikan teguran kepada sekolah penerima dana imbal

swadaya yang memanfaatkan dana tersebut tidak sesuai dengan Surat

Perjanjian Kerjasama.

4) Penyaluran Beasiswa Pada Bagian Proyek Bakat Dan Prestasi DKI

Jakarta TA 2004 Terlambat Sebesar Rp1.841.700.000,00

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Provinsi DKI

Jakarta pada TA 2004 memperoleh anggaran untuk Bagian Proyek Beasiswa

Bakat Dan Prestasi dengan Daftar Isian Proyek (DIP) nomor SP-

DIP:024/XXIII/01/1/--/2004 sebesar Rp5.091.740.000,00 realisasinya sebesar

Rp5.091.740.000,00 atau 100% dari anggaran. Pada proyek tersebut

dianggarkan untuk Bantuan Beasiswa sebesar Rp4.825.800.000,00 dengan

realisasi sebesar Rp4.825.800.000,00.

Penyaluran Bantuan Beasiswa tersebut menggunakan 2 rekening

penampung yaitu:

a) Rekening nomor 120-000426758-8 di Bank Mandiri Cabang Falatehan

untuk Bantuan Beasiswa periode Januari s.d Juni 2004

b) Rekening nomor 126-00-0434342-1 di Bank Mandiri Cabang Falatehan

untuk Bantuan Beasiswa periode Juli 2004 s.d Juni 2005

Masing-masing kepala sekolah yang telah ditetapkan sebagai penerima

Bantuan Beasiswa kemudian diberi pengantar untuk mengambil Bantuan

Beasiswa tersebut secara langsung di Bank Mandiri Cabang Falatehan.

Page 154: 009

141

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap kedua rekening tersebut

menunjukkan keterlambatan penyaluran Bantuan Beasiswa sebesar

Rp1.841.700.000,00 seperti terlihat pada daftar berikut.

Anggaran No Uraian DIP PO Realisasi Selisih Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (4)-(5) (7)

Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi 4.825.800.000 4.825.800.000

1. Periode Januari - Juni 2004 1.608.600.000 0 1.608.600.000

Realisasi s.d 31 Juni 2004

2. Periode Juli 2004- Juni 2005 3.217.200.000 2.984.100.000 233.100.000

Realisasi s.d 31 Des 2004

Jumlah Keterlambatan 1.841.700.000

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksana Anggaran dan

Pendapatan Negara Pasal 10 ayat (1) b yang menyatakan bahwa Pelaksanaan

anggaran belanja negara didasarkan atas prinsip-prinsip efektif, terarah dan

terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap

departemen/lembaga/ pemerintah daerah.

Masalah ini mengakibatkan Bantuan Beasiswa tidak dapat diterima oleh

siswa yang berhak secara tepat waktu yang disebabkan Pemimpin Proyek

kurang cermat dalam menyusun dan melaksanakan mekanisme penyaluran

beasiswa dengan tidak menyalurkan beasiswa tersebut langsung ke rekening

siswa atau sekolah.

Atas keterlambatan ini Bendaharawan Bagian Proyek Beasiswa Bakat

dan Prestasi atas nama Pimbagpro menanggapi bahwa penyaluran beasiswa

periode Januari s.d. Juni 2004 sebesar Rp1.608.600.000,00 karena adanya

keterlambatan dari Dijen Anggaran. DIP baru diterima awal bulan Mei 2004

dan pada bulan yang sama bendaharawan telah mengajukan SPP ke KPKN

namun tidak dapat dicairkan karena dana bersifat subsidi harus mengikuti SE

Dirjen Anggaran No.157/A/2002 yang menyatakan bahwa penyaluran dana

subsidi beasiswa harus dengan LS, tidak menggunakan sistem UYHD. Kalau

dengan sistem UYHD harus ada dispensasi dari Dirjen Anggaran. Dispensasi

tersebut baru keluar tanggal 15 Juli 2004 sehingga berakibat pada

keterlambatan penyaluran dana beasiswa. Sedangkan untuk keterlambatan

penyaluran dana beasiswa sebesar Rp233.100.000,00 untuk periode Juli 2004

Page 155: 009

142

s.d. Juni 2005 dikarenakan masih adanya beberapa sekolah yang bandel belum

mengambil ke Bank Mandiri walaupun sudah diberitahu dan diberi surat

teguran sampai tiga kali. Namun sampai dengan bulan Mei 2004 sebelum tahun

pelajaran 2004/2005 berakhir penyaluran beasiswa sudah selesai 100%.

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta agar meningkatkan pengawasan pada kegiatan penyaluran

beasiswa bakat dan prestasi serta menegur secara tertulis pemimpin bagian

proyek yang kurang cermat dalam menyusun mekanisme penyaluran beasiswa.

5) Beasiswa Bakat Dan Prestasi Yang Diterima Sekolah Kurang Sebesar

Rp49.650.000,00

Penyaluran beasiswa sebesar Rp4.825.800.000,00 dikerjasamakan

dengan PT Bank Mandiri Cabang Falatehan Kebayoran Baru Jakarta Selatan

dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : tanggal

28 Juli 2004. Dalam perjanjian kerja sama tersebut Pimpinan Bagian Proyek

(Pimbagpro) Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi sebagai pihak pertama

berkewajiban antara lain menyerahkan keseluruhan beasiswa untuk disalurkan

ke penerima beasiswa dan juga daftar alokasi per kabupaten/kota kepada Bank

Mandiri sebagai pihak kedua. Sedangkan Bank Mandiri berkewajiban antara

lain membayarkan beasiswa kepada penerima beasiswa dan memberikan

laporan pertanggungjawaban penyaluran dan penyerapan beasiswa kepada

Pimbagpro.

Rekening penampungan yang digunakan untuk menyalurkan beasiswa

adalah :

a) Rekening nomor 126-00-0426758-8 untuk beasiswa tahap I periode Januari

sampai dengan Juni 2004

b) Rekening nomor 126-00-0434342-1 untuk beasiswa tahap II periode Juli

2004 sampai dengan Juni 2005

Hasil konfirmasi dengan pihak Bank Mandiri diperoleh informasi

bahwa atas kedua rekening tersebut tidak diberikan bunga karena hal tersebut

sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Posisi saldo kedua rekening tersebut

pada tanggal 23 Desember 2005 sebesar nol (0) dan status kedua rekening

5 Hb.JFT/VII/2004 15/BP2BS/VII/2004

Page 156: 009

143

tersebut adalah rekening doorman (rekening masih berfungsi meskipun tidak

ada transaksi)

Sekolah yang ditetapkan sebagai penerima beasiswa kemudian

diberikan surat pengantar yang ditandatangani oleh Pemimpin Bagian Proyek

dan petugas dari staf subdinas SMA yang ditunjuk. Dengan menggunakan surat

pengantar tersebut sekolah mengambil beasiswa tersebut di Bank Mandiri

Cabang Falatehan dengan melampirkan :

a) Daftar siswa penerima beasiswa

b) Kartu Tanda Penduduk yang mengambil beasiswa

c) Surat Kuasa dari Kepala Sekolah bila yang mengambil bukan Kepala

Sekolah yang bersangkutan.

Pendistribusian surat pengantar kepada sekolah penerima beasiswa tersebut,

tidak dapat diketahui secara pasti sekolah-sekolah yang telah menerima surat

pengantar tersebut.

Bank Mandiri dalam menyalurkan beasiswa tersebut mengecek

dokumen yang dibawa oleh pengambil beasiswa, jika tanda tangan di surat

pengantar sesuai dengan specimen yang ditentukan dan sesuai dengan daftar

sekolah penerima beasiswa maka Bank memberikan dana beasiswa tersebut

dan mendebetkan transaksi tersebut di Rekening Koran yang digunakan untuk

menyalurkan beasiswa. Pengambil beasiswa kemudian menandatangani buku

bukti pengambilan yang digunakan sebagai laporan bank mandiri kepada

Bagian Proyek Pemberian Beasiswa.

Berdasarkan pengujian lebih lanjut terhadap daftar sekolah penerima

beasiswa, buku pengambilan beasiswa dari bank, rekening penampungan dan

hasil konfirmasi dengan sekolah penerima diperoleh informasi sebagai berikut: No. Uraian Nilai

(Rp) Keterangan

1. Daftar sekolah penerima beasiswa umum Tahap I untuk tingkat SMA wilayah Jakarta Barat kurang satu sekolah.

900.000 Seharusnya 47 sekolah tercatat hanya 46 sekolah

2. Duplikasi pencatatan sekolah penerima

TAHAP I a. SMA Kemala Bhayangkari I dan SMA Kemala Bhayangkara I TAHAP II a. SMA Tunas Karya untuk wilayah Jakarta Utara

900.000

1.800.000

a. Data statistik sekolah yg dikeluarkan DIKMENTI menunjukkan tidak ada nama SMA Kemala Bhayangkara I a. Data statistik sekolah yg dikeluarkan DIKMENTI menunjukkan hanya ada satu SMA Tunas Karya alamat Jl.Pelepah Kuning–

Page 157: 009

144

15/BP2BS/VII/20045.Hb.JFT/VII/2004

No. Uraian Nilai (Rp)

Keterangan

b. SMA Damai untuk wilayah Jakarta Barat c. SMA Kemala Bhayangkari I dan SMA Kemala Bhayangkara I d. SMK Angkasa I untuk wilayah Jakarta Timur

1.800.000

1.800.000

1.800.000

b. – c. Data statistik sekolah yg dikeluarkan DIKMENTI menunjukkan tidak ada nama SMA Kemala Bhayangkara I d. Buku Tanda pengambilan beasiswa hanya ada satu (1) bukti pengambilan (Nomor urut 63). Sedangkan SMA Angkasa I dengan nomor urut 66

3. Hasil konfirmasi dengan sekolah menunjukkan jumlah beasiswa yang diterima sekolah kurang dari beasiswa yang disalurkan

39.000.000 Rincian ada di Lampiran 15

4 Beberapa transaksi di rekening Koran tidak ada nama sekolah yang mengambil, yaitu: a. Transaksi tanggal 2 Agustus 2004 rincian transaksi Tarik Tunai b. Transaksi tanggal 11 Agustus 2004 rincian transaksi JT/SMA-TB/P

750.000

900.000

Pada saat dikonfirmasi Bank Mandiri tidak bisa memberi-kan penjelasan yang memadai

JUMLAH 49.650.000

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12

ayat (1) huruf b yang menyatakan bahwa Pelaksanaan anggaran belanja

negara didasarkan atas prinsip efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan

rencana, program/ kegiatan, serta fungsi setiap

departemen/lembaga/pemerintah daerah.

b) Perjanjian Kerjasama antara Pemimpin Bagian Proyek Pemberian Beasiswa

Bakat dan Prestasi DKI Jakarta denga PT Bank Mandiri (PERSERO)

Nomor : tentang Penyaluran Dana Beasiswa Bakat

dan Prestasi Pasal 6 ayat (2) huruf b menyatakan bahwa kewajiban Pihak

Kedua :membayarkan beasiswa kepada penerima beasiswa selama masa

pembayaran

Masalah ini mengakibatkan jumlah beasiswa yang diterima oleh

sekolah kurang dari jumlah beasiswa yang disalurkan sebesar

Rp49.650.000,00, yang disebabkan oleh :

a) Pemimpin dan bendaharawan bagian proyek kurang cermat dalam

menyusun dan melaksanakan mekanisme penyaluran beasiswa dengan tidak

menyalurkan beasiswa tersebut langsung ke rekening siswa atau sekolah.

Page 158: 009

145

b) Kepala Dinas Dikmenti kurang cermat dalam melakukan pengawasan

terhadap penyaluran beasiswa tersebut.

Atas masalah tersebut Bendaharawan Bagian Proyek Beasiswa Bakat

dan Prestasi TA 2004 menyatakan akan melakukan langkah-langkah perbaikan.

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta agar:

a) Meningkatkan pengawasan atas kegiatan penyaluran beasiswa bakat dan

prestasi,

b) Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada pemimpin dan bendaharawan

bagian proyek yang kurang cermat dalam menyusun mekanisme penyaluran

beasiswa

c) Menginstruksikan kepada pemimpin dan bendaharawan bagian proyek

supaya:

(1) mempertanggunjawabkan kekurangan beasiswa yang disalurkan dengan

menyetorkan ke Kas Negara sebesar Rp10.650.000,00 dan memberikan

dana sebesar Rp39.000.000,00 ke sekolah/siswa yang kurang menerima

beasiswa.

(2) memperbaiki mekanisme penyaluran beasiswa yaitu dengan

menggunakan SPM LS sesuai dengan SE Dirjen Anggaran

No.157/A/2002 dan menyalurkan langsung ke sekolah atau siswa

penerima beasiswa.

6) Penyaluran Beasiswa Periode Januari Sampai Dengan Juni Tahun 2004

Pada Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat Dan Prestasi Tahun

Anggaran (TA) 2004 Senilai Rp1.608.600.000,00 Tidak Dilandasi Dengan

Dasar Hukum

Sesuai dengan Daftar Isian Proyek (DIP) Nomor

11.1.02.596818.23.03.01 pada TA 2004 Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi memperoleh anggaran untuk pemberian beasiswa kepada siswa berbakat

dan berprestasi bagi Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,

Sekolah Menengah Umum, Sekolah Kejuruan dan beasiswa khusus bagi siswa

dari daerah terpencil/tertinggal di Provinsi DKI Jakarta sebesar

Rp5.019.740.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp5.017.733.000,00.

Page 159: 009

146

Dana Beasiswa tersebut langsung diterima oleh Kepala Sekolah dengan tahap

penyaluran sebagai berikut:

a) Tahap pertama, 6 bulan untuk periode Januari s.d Juni 2004 sebesar

Rp1.608.600.000,00

b) Tahap kedua, 12 bulan untuk periode Juli 2004 s.d Juni 2005 sebesar

Rp3.217.200.000,00

Sekolah penerima beasiswa ditetapkan dengan Surat Keputusan yang

diterbitkan bersama oleh Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi dan Dinas

Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta atas nama Gubernur Provinsi DKI

Jakarta. Surat Keputusan tersebut digunakan sebagai dasar untuk pencairan

dana beasiswa. Surat Keputusan yang digunakan oleh Bagian Proyek

Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi TA 2004 adalah :

a) Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 43i/2003 tentang

Pemberian Beasiswa Kepada siswa berbakat dan berprestasi bagi Sekolah

Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum,

Sekolah Kejuruan dan beasiswa khusus bagi siswa dari daerah

terpencil/tertinggal di Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2003 untuk

penyaluran beasiswa tahap pertama.

b) Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 205/2004 tentang

Pemberian Beasiswa Kepada siswa berbakat dan berprestasi bagi Sekolah

Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum,

Sekolah Kejuruan dan beasiswa khusus bagi siswa dari daerah

terpencil/tertinggal di Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2004 untuk

penyaluran beasiswa tahap kedua.

Pengujian lebih lanjut terhadap dua surat keputusan tersebut

menunjukkan penyaluran beasiswa tahap pertama yaitu untuk periode Januari

s.d Juni 2004 tidak mempunyai dasar hukum karena tidak ada satu diktum pun

dalam Surat Keputusan (SK) yang menyebutkan penggunaan anggaran untuk

penyaluran beasiswa periode Januari s.d Juni 2004. Konsideran Memutuskan

diktum keenam pada masing-masing Surat Keputusan tersebut menyatakan:

a) SK Nomor 43i/2003; Biaya Pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada

mata anggaran Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi

Tahun Anggaran 2003 untuk bulan Juli 2003 sampai dengan Desember

2003 pada mata anggaran yang disediakan untuk itu.

Page 160: 009

147

b) SK Nomor 205/2004; Biaya Pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada

mata anggaran Bagian Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi

Tahun Anggaran 2004 untuk bulan Juli 2004 sampai dengan Juni 2005

pada mata anggaran yang disediakan untuk itu.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (2) yang menyatakan Belanja

atas beban anggaran belanja negara dilakukan berdasarkan atas hak dan bukti-

bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran.

Masalah tersebut mengakibatkan terbukanya peluang penyaluran

Beasiswa Bakat dan Prestasi periode Januari sampai dengan Juni tahun 2004

senilai Rp1.608.600.000,00 diterima oleh pihak yang tidak berhak, yang

disebabkan oleh kurangnya pengawasan Kepala Dinas Pendidikan Menengah

dan Tinggi selaku atasan langsung dan kurang cermatnya Pimpinan Bagian

Proyek Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi TA 2004 dalam membuat Surat

Keputusan Penetapan Sekolah Penerima Beasiswa.

Atas masalah tersebut bendaharawan bagian proyek atas nama

Pimbagpro Beasiswa Bakat dan Prestasi menanggapi bahwa pelaksanaan

beasiswa periode Januari s.d. Juni 2004 adalah pelaksanaan pemberian

beasiswa lanjutan. Maksudnya siswa penerima beasiswa lanjutan adalah siswa

yang masih dalam kurun waktu tahun pelajaran 2003/2004. Tahun Pelajaran

2003/2004 terhitung mulai Juli 2003 s.d. Desember 2003 dibayarkan oleh

Bagpro pada TA 2003. Kecenderungan Bagpro mengacu pada tahun-tahun

yang lalu untuk melanjutkan penyaluran dana beasiswa periode Januari s.d. 1

Juni 2004 dibayar pada TA 2004 berdasar pada sekolah-sekolah yang telah

dibayarkan sesuai daftar sekolah penerima beasiswa periode Juni s.d. Desember

2003. Keteledoran Pimbagpro karena waktu yang sangat mendesak atas

diterimanya DIP pada bulan Mei 2004, Bagpro tidak merevisi SK bersama

Kepala Dinas Dikmenti dan Kepala Dinas Dikdas. Oleh karena itu

bendaharawan atas nama Pimbagpro mengakui atas kelalaian tersebut tidak

direvisinya (diperpanjang) SK bersama tersebut.

Page 161: 009

148

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta meningkatkan pengawasan pada kegiatan

penyaluran beasiswa bakat dan prestasi dan menegur secara tertulis pemimpin

bagian proyek yang kurang cermat dalam membuat Surat Keputusan Penetapan

Sekolah Penerima Beasiswa.

7) Penyaluran Subsidi Uji Produktif Kepada SMK Di Wilayah DKI Jakarta

Dari Dana APBN Sebesar Rp303.305.000,00 Dan APBD Sebesar

Rp2.522.813.000,00 Mengalami Keterlambatan

Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta dalam TA 2004 memberikan

Subsidi Uji Produktif kepada sekolah dalam hal ini Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) di wilayah DKI Jakarta. Subsidi tersebut bersumber dari Dana

APBD dan APBN TA 2004 (Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi

Belajar).

Besarnya Dana blockgrant UAN yang berasal dari Dana APBD sebesar

Rp10.457.675.550,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp10.424.215.224,00.

Dari realisasi tersebut, sebesar Rp6.134.029.614,00 merupakan subsidi yang

disalurkan ke SMK se DKI Jakarta. Sedangkan Dana yang berasal dari APBN

untuk SMK sebesar Rp1.796.329.000,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp1.776.913.150,00.

Berdasarkan Surat Kepala Dinas No. 873/SE/2004 tanggal 12 April

2004 perihal Biaya Ujian Akhir Nasional SMA, MA, SMALB dan SMK

Negeri dan Swasta Tahun Pelajaran 2003/2004 ditetapkan bahwa untuk

komponen Ujian Produktif SMK diberikan Subsidi sebesar Rp53.500,00 per

siswa untuk jurusan Teknologi, Rp33.500,00 per siswa untuk Jurusan Bisnis

Manajemen, dan sebesar Rp63.500,00 untuk jurusan Pariwisata. Sedangkan

subsidi Komponen uji produktif dari dana APBN sebesar Rp5.000,00 per siswa

untuk semua jurusan berdasarkan Petunjuk Operasional No. P.04/SPP/N/2004

tanggal 1 Januari 2004. Dari jumlah realisasi penyaluran subsidi ke SMK

tersebut, Subsidi untuk komponen ujian produktif dari dana APBD sebesar

Rp2.522.813.000,00 dan dana APBN sebesar Rp303.305.000,00.

Pelaksanaan Ujian Produktif SMK dilaksanakan pada minggu pertama

bulan Februari 2004 sampai dengan minggu kedua bulan April 2004,

Page 162: 009

149

sedangkan pendistribusian Subsidi dilaksanakan tanggal 26 April 2004 untuk

Dana APBD dan tanggal 6 Mei 2004 untuk Dana APBN bersamaan dengan

subsidi untuk pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN). Dengan demikian

subsidi untuk uji produktif terlambat diterima oleh sekolah.

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan:

a) Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 42 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan APBN Pasal 12 ayat (1) pelaksanaan anggaran

belanja negara didasarkan atas prinsip-prinsip efektif, terarah, dan

terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap

departemen/lembaga/pemerintah daerah .

b) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang

Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta Pasal 7 menyatakan

bahwa pelaksanaan anggaran belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip

efektif, terarah, dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan,

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

Masalah ini mengakibatkan bantuan dana subsidi sebesar

Rp2.826.118.000,00 (Rp2.522.813.000,00 + Rp303.305.000,00) tidak dapat

dimanfaaatkan tepat waktu oleh sekolah dalam rangka pelaksanaan Ujian

Nasional komponen Produktif, yang disebabkan oleh:

a) Gubernur Provinsi DKI Jakarta terlambat dalam menetapkan Pimbagpro

untuk dana yang bersumber dari APBN, yaitu tanggal 19 April 2004 dan

dalam penetapan SKO untuk dana APBD yaitu tanggal 11 Maret 2004.

b) Pemegang Kas Dinas Dikmenti terlambat dalam mengajukan SPP sehingga

SPM baru terbit tanggal 16 April 2004.

Atas permasalahan tersebut:

a) Pemimpin Bagian Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar

menyatakan bahwa keterlambatan tersebut karena SK pengelola Bagian

Proyek Pengendalian Sistem Evaluasi Belajar baru diterima pada tanggal

19 April 2004, sementara uji produktif sudah dilaksanakan pada bulan

Februari 2004.

b) Kepala Bagian Tata Usaha menyatakan bahwa terlambatnya penyaluran

biaya dikarenakan Kepala Bagian TU baru menerima SKO pada bulan

Page 163: 009

150

Maret 2004 dilanjutkan dengan pengajuan SPP dan SPM, setelah itu baru

pencairan/pendistribusian/penyaluran dapat dilakukan.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti agar:

a) Mengusulkan kepada Gubernur agar penetapan pimbagpro APBN tidak lagi

terlambat.

b) Menegur Pemegang Kas Dinas Dikmenti yang terlambat mengajukan SPP.

8) Pengadaan Buku Pendidikan Luar Sekolah Senilai Rp28.159.931,00 Tidak

Dimanfaatkan Oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

Pada TA 2004 Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI

Jakarta mendapatkan alokasi anggaran untuk Proyek Pengembangan

Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Provinsi DKI Jakarta senilai

Rp2.855.440.000,00 terealisasi sebesar Rp2.841.593.880,00 atau 99,52%. Dari

anggaran tersebut, sebesar Rp1.156.141.000,00 merupakan anggaran untuk

pengadaan buku/modul PLS dengan realisasi sebesar Rp1.143.554.280,00 atau

99,00% dari anggaran.

Hasil pemeriksaan fisik pada 4 (empat) Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) dan BP3LS Kebon Jeruk menunjukkan adanya

buku/modul yang belum dimanfaatkan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh

dari pengurus PKBM, dijelaskan bahwa jumlah buku yang melebihi kebutuhan

PKBM dan isi buku/modul yang tidak banyak berubah dari tahun ke tahun

sehingga buku/modul sisa tahun sebelumnya masih bisa digunakan, yang

rinciannya sebagai berikut:

Cek Fisik Buku Yg Tidak Dimanfaatkan

No Nama PKBM Buku Yg Diterima

Nilai @ buku Nilai Unit Rupiah

1 PKBM 15 80 B kls 3 156.821 12.545.680 0 0 60 B kls 1 163.941 9.836.460 0 0 40 B kls 2 137.344 5.493.760 0 0 20 C kls II 154.128 3.082.560 0 0 Sub total 27.875.900 0 0

2 PKBM Budaya 80 B kls 3 156.821 12.545.680 0 0 40 B kls 1 163.941 9.836.460 0 0

Sub total 22.382.140 0 0 3 PKBM Harapan Islam 40 B kls 3 156.821 6.272.840 40 6.272.840

60 B kls 1 163.941 9.836.460 60 9.836.460 40 B kls 2 137.344 5.493.760 40 5.493.760

Sub total 21.603.060 140 21.603.060

Page 164: 009

151

Cek Fisik Buku Yg Tidak Dimanfaatkan

No Nama PKBM Buku Yg Diterima

Nilai @ buku Nilai Unit Rupiah

4 PKBM Cikini 80 B kls 3 156.821 12.545.680 8 1.254.568 40 B kls 1 163.941 6.557.640 1 163.941 40 B kls 2 137.344 5.493.760 3 412.032 20 A kls V 78.289 1.565.780 8 626.312

Sub total 26.162.860 20 2.456.853 5 BP3LS 20 B kls 1 163.941 3.278.820 20 3.278.820

20 B kls 2 137.344 2.746.880 0 0 20 A kls IV 64.962 1.299.240 3 194.886 20 A kls V 78.289 1.565.780 8 626.312 20 C kls II 154.128 3.082.560 0 0 20 C kls I 167.860 3.357.200 0 0

Sub total 15.330.480 31 4.100.018

TOTAL 113.354.440 191 28.159.931

Porsentase Buku Yang Tidak Digunakan 24,84%

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (1) butir b yang menyatakan

Pelaksanaan anggaran belanja negara didasaarkan atas prinsip efektif, terarah,

terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap

departemen/lembaga/pemerintah daerah.

Masalah ini mengakibatkan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara TA 2004 sebesar Rp28.159.931,00 tidak efektif, yang

disebabkan oleh:

a) Pemimpin Proyek kurang cermat dalam menilai kebutuhan buku/modul

Pendidikan Luar Sekolah.

b) Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi selaku atasan langsung

kurang melakukan pengawasan.

Atas masalah tersebut, Pemimpin Proyek Pengembangan PLS

menanggapi bahwa pengiriman buku ke lokasi kegiatan/Pusat kegiatan Belajar

masyarakat (PKBM) adalah sesuai dengan alokasi kegiatan pada PKBM

tersebut. Program-program pendidikan luar sekolah kebanyakan berkelanjutan.

contoh tahun lalu Paket B kelas 1, tahun sekarang Paket B kelas 2 dan

seterusnya. Buku dan modul yang masih ada di PKBM akan diadakan

pendataan ulang dan akan didistribusikan ke PKBM yang masih membutuhkan.

Page 165: 009

152

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti untuk menegur

Pemimpin Proyek Pengembangan PLS yang kurang cermat dalam menilai

kebutuhan buku atau modul PLS dan agar dimasa yang akan datang melakukan

analisa kebutuhan PKBM sebelum melakukan pengadaan dan pendistribusian

buku/modul.

9) Pemberian Subsidi BOMM Pada Proyek Peningkatan Mutu SMU Tidak

Efektif Sebesar Rp173.316.250,00

Dalam rangka memotivasi sekolah untuk melakukan reformasi diri,

pada Tahun Anggaran (TA) 2004 Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta melalui Proyek Peningkatan Mutu SMU, dengan sumber

Dana Dekonsentrasi memberikan subsidi Bantuan Operasional Manajemen

Mutu (BOMM) dengan anggaran sebesar Rp6.000.000.000,00 dan telah

direalisasikan sebesar 100%.

Peruntukan dana BOMM adalah untuk membiayai kegiatan-kegiatan

peningkatan mutu yang diklasifikasikan dalam program wajib dan program

pilihan. Program wajib yang harus dilaksanakan sekolah penerima BOMM

terdiri dari kegiatan-kegiatan dalam rangka implementasi kurikulum 2004 dan

program pembekalan kecakapan hidup (life skill), antara lain peningkatan

kompetensi guru, penyusunan silabus dan perangkat Penilaian Berbasis

Kompetensi (PBK). Sedangkan program pilihan terdiri dari kegiatan-kegiatan

dalam rangka pelaksanaan school based management seperti kegiatan

pengembangan model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan,

pengembangan kreativitas siswa, pendayagunaan laboratorium, peningkatan

sistem administrasi sekolah, dan peningkatan kemampuan tenaga administrasi,

laboran, dan pustakawan. Sekolah harus mengalokasikan dana minimal 50%

dari jumlah dana BOMM untuk program wajib.

Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap 64 (enam puluh empat)

sekolah dari total 120 (seratus dua puluh) sekolah menunjukkan bahwa terdapat

15 sekolah penerima BOMM yang belum menyerahkan surat

pertanggungjawaban (SPJ) ke Dinas Dikmenti secara lengkap senilai

Rp240.572.258,00. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa terdapat

penggunaan dana yang tidak sesuai dengan pedoman penggunaan dana BOMM

Page 166: 009

153

pada 20 sekolah senilai Rp128.410.650,00, yaitu kegiatan di luar program

wajib dan program pilihan yang ditentukan dengan rincian sebagai berikut. No. Kegiatan Nilai (Rp)

1 SMA Teladan Jakarta Selatan a. Biaya transport ke kuala lumpur, bangkok, singapura 3.500.000,00 b. Subsidi kegiatan Idul Qurban 1.500.000,00 2. SMAN 77 Jakarta Pusat a. Pembelian TV 6.800.000,00 b. Pembelian DVD Player 2.145.000,00 c. Pembelian Almari Besi 3.900.000,00 3. SMAn 71 Jakarta Timur a. kegiatan outbond guru dan karyawan 21.975.000,00 4. SMA Islam Tambora Jakarta Barat a. Tour ke Cipayung, Puncak 3.150.000,00 b. Bantuan kepada masyarakat yang tidakbisa membaca 300.000,00 5. SMAN 76 Jakarta Timur a. Peringatan hari besar Islam 2.500.000,00 b. Perbaikan Taman 700.000,00 6. SMA PGRI 14 Jakarta Pusat a. Transport pengawas ulangan semester 1 kelas X 280.000,00 b. Transport panitia ulangan semester 1 700.000,00 c. pengolahan nilai semester 1 300.000,00 7. SMAN 57 Jakarta Barat a. Kegiatan peringatan hari besar Islam 1.000.000,00 8. SMA Yapermas Jakarta Pusat a. Karya Wisata ke TMII 8.745.500,00 9 SMA Triguna Jakarta Selatan a. Pemasangan Kabel Vision 630.000,00 10. SMAN 41 Jakarta Utara a. Peringatan hari besar Islam 3.000.000,00 11. SMAN 105 a. ATK Pendalaman Materi Kelas 3 5.600.000,00 12. SMA Bunda Kandung Jakarta Selatan a. Penggandaan Bahan Pendalaman Materi dan Try Out 4.411.000,00 b. Peringatan hari besar Islam 1.416.100,00 13. SMA Dharma Karya Jakarta Selatan a. Bimbingan Belajar 2.388.250,00 14 SMA Trisoko Jakarta Timur a. Transport Pendalaman Materi 860.000,00 b. Perbaikan Bangunan 1.067.000,00 15 SMA Adi Luhur Jakarta Timur a. Penambahan Materi Pelajaran 10.260.000,00 b. Try out 3.771.500,00 16. SMA Kartika XI-1 a. Naskah Try Out 5.100.000,00 b.Pembuatan Kartu Soal Ulangan Semester 2 5.100.000,00 17. SMAN 16 Jakarta Barat a. Pelaksanaan Try Out 2.225.000,00 18. SMA Budi Waluyo Jakarta Selatan a. Pendalaman Materi 6.687.500,00 b. Try Out 970.000,00 19 SMA Advent Salemba Jakarta Pusat a. Peningkatan NEM dan UAN 8.600.000,00 20. SMAN 20 Jakarta Pusat a. Bimbingan Belajar Primagama 8.828.800,00 Total 128.410.650,00

Page 167: 009

154

Di samping itu, hasil pemeriksaan juga menunjukkan 10 sekolah

mengalokasikan dana BOMM kurang dari 50% untuk program wajib dan lebih

dari 50% untuk program pilihan. Adapun rincian kesalahan peruntukan tersebut

adalah sebagai berikut. Alokasi Dana untuk Program Pilihan No Sekolah

Realisasi Batas maksimum Kesalahan

Peruntukan 1. SMAN 70 Jakarta Selatan 30.351.750,00 25.000.000,00 5.351.750,00 2. SMA Muhammadiyah 14

Jakarta Pusat 36.140.000,00 25.000.000,00 11.140.000,00

2. SMA Tunas Harapan

Jakarta barat 28.751.000,00 25.000.000,00 3.751.000,00

3. SMA Islam Said Na’um 27.615.000,00 25.000.000,00 2.615.000,00 4. SMA PGRI 4 Jakarta Timur 30.671.850,00 25.000.000,00 5.671.850,00 5. SMA Triguna Jakarta

Selatan 27.673.000,00 25.000.000,00 2.673.000,00

6. SMA 28 oktober 1928

Jakarta Selatan 28.757.000,00 25.000.000,00 3.757.000,00

7. SMAN 59 Jakarta Timur 26.763.500,00 25.000.000,00 1.763.500,00 8. SMA Budhi Warman 1

Jakarta Timur 26.412.500,00 25.000.000,00 1.412.500,00

9. SMA Eka Sakti Jakarta Barat 30.420.000,00

25.000.000,00 5.420.000,00

10. SMAN 25 Jakarta Pusat 26.350.000,00 25.000.000,00 1.350.000,00 Jumlah 44.905.600,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a. Pedoman Pelaksanaan Blockgrant 2004 yang menyatakan bahwa:

1) penggunaan dana BOMM ditentukan minimal 50% untuk program

wajib dan sisanya untuk program pilihan.

2) Peruntukkan dana block grant tidak dibenarkan untuk hal-hal yang tidak

sesuai dengan pemanfaatan, seperti:

(a) Korupsi, manipulasi, pemberian upeti, atau pemotongan dalam

betuk apapun, dengan alasan apapun, oleh siapapun, sehingga dana

block grant diterima secara utuh.

(b) Membiayai kegiatan bimbingan belajar atau belajar tambahan, pra

UMPTN yang biasa dilakukan di luar jam sekolah.

(c) Pemberian beasiswa dengan block grant BIS RKB, BIS Mutu,

BOMM, BIS USB, BBE LS

(d) Simpan Pinjam

(e) Tambahan gaji guru/karyawan

(f) Investasi, misalnya untuk membeli ternak dengan maksud neraih

keuntungan dan sebagainya

Page 168: 009

155

(g) Perjalanan dinas yang tidak berkaitan langsung dengan

program/kegiatan block grant

(h) membiayai kegiatan di luar program kerja yang sudah disepakati.

b. Keputusan Presiden RI No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Pasal 13 ayat (1) butir a : “Atas

beban anggaran belanja negara tidak diperkenankan melakukan

pengeluaran untuk keperluan perayaan atau peringatan hari besar, hari raya

dan hari ulang tahun departemen/lembaga/pemerintah daerah.“

Masalah ini mengakibatkan pengeluaran dana sebesar

Rp173.316.250,00 (Rp128.410.650,00 + 44.905.600,00) tidak memberikan

manfaat yang optimal yang disebabkan pimpinan proyek peningkatan mutu

SMU kurang melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pemanfaatan

dana BOMM.

Mengenai hal tersebut Pihak Pengelola Proyek menjelaskan bahwa atas

pemberian bantuan/subsidi tersebut telah dilakukan review dan evaluasi, namun

masih terdapat sekolah yang kurang cermat dalam pengelolaan dana bantuan

tersebut.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada

Pemimpin Proyek Peningkatan Mutu SMU untuk melakukan pemantauan dan

pengawasan terhadap pemanfaatan dana BOMM.

10) Pengadaan Buku Pelajaran Paket C Kelas 3 Senilai Rp80.000.000,00

Tidak Dilaksanakan

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta pada TA

2004 menganggarkan Kegiatan Pendidikan Kesetaraan sebesar

Rp1.155.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.073.443.700,00 atau 92,94%

dari anggaran.

Pemegang Kas Cabang kemudian menyusun rencana anggaran belanja

yang ditandatangani oleh Kepala Subdis Pendidikan Luas Sekolah, dari

anggaran tersebut dialokasikan sebesar Rp80.000.000,00 untuk pengadaan

buku pelajaran paket C Kelas 3.

Page 169: 009

156

Pengujian lebih lanjut terhadap realisasi anggaran menunjukkan bahwa

pelaksanaan pengadaan buku pelajaran paket C kelas 3 sebesar

Rp80.000.000,00 tersebut tidak dilaksanakan oleh Subdis Pendidikan Luar

Sekolah. Tidak terlaksananya pengadaan tersebut dikarenakan tidak ada alokasi

biaya untuk pelelangan.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur

Provinsi DKI Jakarta Nomor 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pasal 7 butir b yang menyatakan

Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip efektif, terarah

dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta fungsi setiap

Unit/Satuan Kerja.

Masalah ini mengakibatkan dana pengadaan buku pelajaran kejar paket

C setara SMU kelas 3 senilai Rp80.000.000,00 belum dapat dimanfaatkan yang

disebabkan oleh Kepala Subdis Pendidikan Luar Sekolah kurang cermat dalam

melakukan perencanan, pemantauan dan pengawasan.

Atas permasalahan tersebut Kepala Subdis Pendidikan Luar Sekolah

(PLS) Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta

menanggapi bahwa pengadaan buku tersebut tidak dapat dilaksanakan karena

tidak tersedianya biaya lelang dan pengumuman lelang di surat kabar pada

DASK akhir.

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi agar menegur secara tertulis Kepala Subdis PLS yang tidak cermat

dalam melakukan perencanaan, pemantauan dan pengawasan, dan dimasa yang

akan datang agar lebih cermat dalam melakukan perencanaan, pemantauan dan

pengawasan.

11) Penyaluran Bantuan Penyelenggaraan Kejar Paket C dan Kursus Pada

Subdis Pendidikan Luar Sekolah TA 2004 Tidak Sesuai Dengan

Ketentuan Senilai Rp2.199.368.700,00

Subdinas Pendidikan Luar Sekolah (PLS) pada Dinas Pendidikan

Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta TA 2004 mendapatkan alokasi

anggaran sebesar Rp4.182.590.000,00 terealisasi sebesar Rp4.101.034.700,00

Page 170: 009

157

atau 98,05% dari anggaran. Pada Subdinas PLS terdapat kegiatan

penyelenggaraan pendidikan kesetaraan (Kejar Paket C) dan kursus-kursus

ketrampilan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Anggaran Realisasi % No (1) (2) (3) (3)/(2)

1 Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket C Kelas 1 164.050.000 163.455.200 Kejar Paket C Kelas 2 254.000.000 253.038.500 Kejar Paket C Kelas 3 646.875.000 566.875.000

Sub Total 1.064.925.000 983.368.700 92,34 2 Pendidikan Ketrampilan Di PKBM

Pendidikan Ketrampilan Tingkat Terampil 396.500.000 396.500.000 Pendidikan Ketrampilan Di PKBM 453.500.000 453.500.000

Sub Total 850.000.000 850.000.000 100,00

3 Peningkatan Pengetahuan & Ketrampilan Wanita

Pendidikan Ketrampilan Tingkat Terampil 316.000.000 316.000.000 Pendidikan Ketrampilan Tingkat Mahir 50.000.000 50.000.000

Sub Total 366.000.000 366.000.000 100,00

TOTAL 2.280.925.000 2.199.368.700 96,42

Mekanisme Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan dan Kursus

tersebut dimulai dengan usulan dari Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah

(PLS) Sudin Dikmenti di Kotamadya di wilayahnya masing-masing

berdasarkan proposal-proposal dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM). Kemudian berdasarkan usulan tersebut ditetapkan Surat Keputusan

Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta tentang

penyelenggaraan pendidikan kesetaraan dan kursus pada masing-masing

PKBM yang ditunjuk. Penyaluran bantuan penyelenggaraan pendidikan

kesetaraan dan kursus didasarkan pada Surat Keputusan tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Surat Keputusan Kepala Dinas

Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa,

Surat Keputusan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena

Surat Keputusan tersebut ditandatangani oleh Kepala Subdis PLS atas nama

Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.

Sedangkan berdasarkan keterangan dari Bagian Tata Usaha yang bertugas

menyelenggarakan kegiatan urusan surat-menyurat dan kearsipan diketahui

bahwa tidak ada Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Page 171: 009

158

Provinsi DKI Jakarta tentang pendelegasian wewenang untuk menandatangani

naskah yang bersifat substantif atas nama Kepala Dinas.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a) Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 116 Tahun 2002 tentang

Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta Pasal 12 ayat (7) yang menyatakan bahwa pimpinan Dinas

Daerah atau Lembaga Teknis Daerah dapat mendelegasikan

penandantanganan naskah dinas yang bersifat substantif atas nama

Pimpinan Dinas Daerah atau Lembaga Teknis Daerah kepada Pejabat

Struktural yang menangani bidang substantif yang ditunjuk, pendelegasian

wewenang dibuat secara tertulis dengan keputusan Pimpinan Dinas Daerah

atau Lembaga Teknis Daerah.

b) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI

Jakarta Nomor: 03a Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan

Belanja Langsung di Lingkungan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2004 Pasal 6 ayat (1) c yang

menyatakan bahwa untuk membentuk Perangkat Organisasi Pelaksanaan

Kegiatan Non Fisik, Pengguna Anggaran Cabang mengajukan perbal Surat

Keputusan/Surat Tugas Kepanitiaan dengan pemaraf serta Kepala Bagian

Tata Usaha untuk selanjutnya ditandatangani oleh Kepala Dinas Dikmenti.

Masalah tersebut mengakibatkan berpotensi terjadi penyimpangan

pengeluaran dana bantuan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan dan kursus

sebesar Rp2.199.368.700, yang disebabkan oleh:

a) Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta

kurang cermat dalam melakukan pengawasan.

b) Kepala Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Menengah

dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta melampaui wewenang dalam

penandatanganan naskah dinas yang bersifat substantif.

Atas masalah tersebut, Kepala Subdis PLS menanggapi bahwa Kepala

Subdis PLS menandatangani Surat Keputusan Penyelenggaraan berdasarkan

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI

Jakarta Nomor: 03a Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan

Belanja Langsung di Lingkungan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Page 172: 009

159

Provinsi DKI Jakarta Pasal 2 ayat (1) Kewenangan Pendelegasian bahwa untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan, Kepala Dinas Dikmenti Provinsi DKI

Jakarta mendelegasikan sebagaimana kewenangannya kepada Kepala bagian

Tata Usaha, Kepala Sub Dinas dan UPT yang dibantu oleh beberapa pembantu

kas cabang. Dalam hal ini, Kasubdis PLS mengakui tidak cermat bahwa untuk

itu telah diatur pada pasal 6 ayat 1 poin C.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Dikmenti agar lebih cermat

melakukan pengawasan dan menegur secara tertulis Kepala Subdis PLS yang

telah melampaui wewenang dalam penandatanganan naskah dinas yang bersifat

substantif dan menginstruksikan agar di masa yang akan datang melaksanakan

prosedur penandatanganan naskah dinas dengan konsisten sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

12) Pembangunan SMAN 85 Jakarta Senilai Rp7.506.788.000,00 Tidak Dapat

Diselesaikan Sesuai Rencana

Pembangunan Unit Gedung Baru SMAN 85 dilaksanakan oleh PT

Permata Dwilestari berdasarkan Surat Perjanjian No. 2539/1.712.35 tanggal 31

Agustus 2004 dengan nilai kontrak sebesar Rp7.506.788.000,00. Jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan direncanakan selama 106 hari kalender, terhitung sejak

tanggal 31 Agustus sampai dengan 14 Desember 2004. Sampai dengan

berakhirnya TA 2004, pembangunan SMAN 85 Jakarta tidak dapat

diselesaikan karena adanya penolakan warga di sekitar lokasi pembangunan

atas dibangunnya gedung sekolah baru SMAN 85. Pada awalnya lahan yang

akan digunakan unuk pembangunan sekolah ini, sesuai dengan surat

Walikotamadya Jakarta Barat tanggal 24 Maret 2004 Nomor 950/1.711.15,

adalah tanah fasos/fasum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terletak

di Blok G VII Perumahan Taman Kebon Jeruk, Kelurahan Srengseng,

Kecamatan Kembangan Kotamadya Jakarta Barat seluas +5.180 m2. Meskipun

telah dilakukan sosialisasi, masyarakat di sekitar lokasi itu keberatan dengan

pembangunan sekolah tersebut dengan alasan khawatir akan dampak negatif

dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah negeri seperti tawuran dan

penyalahgunaan narkoba. Melalui surat yang ditujukan kepada Gubernur DKI

Jakarta Nomor 279/IKJ-SK/DIR/V/2004 tanggal 12 Mei 2004 dan surat yang

Page 173: 009

160

ditujukan kepada Walikotamadya Jakarta Barat Nomor 294/IKJ-

SK/DIR/IX/2004 tanggal 27 September 2004, PT Interkon Kebon Jeruk selaku

pengembang yang mengelola lingkungan perumahan Taman Kebon Jeruk

memberitahukan keberatan warga tersebut dan mengusulkan lokasi alternatif

yaitu di lahan fasos/fasum seluas +4.506 m2 yang terletak di blok U-VIII

Perumahan Taman Kebon Jeruk. Lokasi tersebut disetujui oleh Sekretaris

Daerah, atas nama Gubernur DKI Jakarta melalui surat Nomor 1697/-076.98

tanggal 7 Juli 2005.

Karena sampai akhir TA 2004 kegiatan pembangunan SMAN 85 belum

selesai, maka Gubernur DKI Jakarta melalui Keputusan Gubernur Provinsi

DKI Jakarta Nomor 383/2005 tentang Penetapan Kegiatan Lanjutan (Carry

Over) Tahun Anggaran 2004 Pada Unit/Satuan Kerja Di Lingkungan

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan bahwa

pembayaran atas kegiatan Pembangunan Gedung Baru SMAN 85 dibebankan

pada DASK Tahun Anggaran 2005.

Kondisi tersebut tidak sesuai Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta

No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7: Pelaksanaan anggaran

belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.

d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang

bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan

kemampuan/potensi daerah.

Akibat keterlambatan ini maka pada Tahun Anggaran 2004, SMAN 85

belum bisa menggunakan gedung baru yang lebih baik dibandingkan dengan

gedung yang saat ini digunakan, yang disebabkan oleh Kepala Dinas Dikmenti

kurang cermat dan kurang matang dalam perencanaan. Dalam perencanaan

Pembangunan SMUN 85 Jakarta, Dinas Dikmenti kurang berkoordinasi dengan

PT Interkon Kebon Jeruk selaku pengembang yang mengelola lingkungan

Page 174: 009

161

perumahan Taman Kebon Jeruk, dimana lokasi pembangunan berada. Dinas

Dikmenti juga kurang memperhatikan keberatan warga yang disampaikan PT

Interkon Kebon Jeruk melalui surat No. 279/IKJ-SK/DIR/V/2004 tanggal 12

Mei 2004 dan tetap melakukan proses pelelangan yang menghasilkan Surat

Perjanjian No. 2539/1.712.35 tanggal 31 Agustus 2004.

Atas hal tersebut, Kasubdis Sarprasdik menanggapi sebagai berikut:

a) Rencana Pembangunan gedung SMAN 85 Jakarta yang terletak di

Perumahan Taman Kebon Jeruk Blok G 7 Srengseng Jakarta Barat diawali

dengan sosialisasi pembangunan gedung kepada warga sekitar lokasi dan

unsur terkait di lingkungan Pemda DKI Jakarta yang menghasilkan

beberapa kesepakatan diantaranya perubahan design letak bangunan,

pembuatan dinding tembok pagar keliling, pembuatan akses jalan masuk.

b) Pada saat pihak kontraktor memulai kegiatan persiapan dilokasi dengan

membangun bedeng, warga justru menolak adanya kegiatan pelaksanaan

pembangunan dimaksud. Atas peristiwa tersebut, telah dilakukan beberapa

sosialisasi terhadap warga di sekitar lokasi agar pembangunan SMAN 85

Jakarta segera dapat dilaksanakan. Meskipun demikian, warga sekitar

lokasi tetap menolak pembangunan di lokasi awal.

c) Dengan pertimbangan gedung SMAN 85 yang lama sudah benar-benar

tidak layak dan kontrak pekerjaan berakhir tanggal 14 Desember 2004,

Dinas Dikmenti menggunakan sisa waktu dengan mengerjakan persiapan

dan struktur, yang selanjutnya kegiatan berikutnya diusulkan untuk di-carry

over-kan pada TA 2005.

d) Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 383/2005

tanggal 3 Maret 3005 tentang Penetapan Kegiatan Lanjutan (Carry Over)

Tahun Anggaran 2004 Pada Unit/Satuan Kerja di lingkungan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta, Pembangunan gedung SMAN 85 dialihkan ke lokasi

fasum/fasos Blok U.VIII Perumahan Taman Kebon Jeruk pada Tahun

2005. Pembangunan gedung SMAN 85 selesai 100% pada tanggal 12

Desember 2005.

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Dikmenti menginstruksikan

kepada Kepala Sub Dinas Sarprasdik dalam pelaksanaan selanjutnya dilakukan

perencanaan matang sebelum menentukan lokasi pembangunan sekolah.

Page 175: 009

162

13) Pengadaan Meubelair Senilai Rp208.751.100,00 Tidak Dimanfaatkan

Sesuai Peruntukannya

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi pada TA 2004 melakukan

pengadaan meubelair yang berupa kursi siswa, meja siswa, meja kursi guru

kelas, lemari kelas, dan white board. Meubelair tersebut diadakan untuk

memenuhi kebutuhan kelas dalam sekolah bersangkutan.

Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan meubelair senilai

Rp208.751.100,00 yang tidak digunakan untuk keperluan kelas. Adapun

jumlah meubelair tersebut adalah sebagai berikut. No. Jenis Meubelair Jumlah

Pengadaan Jumlah Yang

Digunakan Di kelas

Jumlah Yang Tidak

Digunakan di Kelas

Harga satuan Nilai ketidak- Efektivan

SMAN 71 1 Kursi Siswa 1.080 912 168 272.000,00 45,696,000.00 2 Meja Siswa 1.080 915 165 484.000,00 79,860,000.00 3 Meja-kursi guru 27 22 5 1.580.000,00 7,900,000.00 4 Lemari Kelas 27 22 5 1.885.000,00 9,425,000.00 5 Whiteboard 27 22 5 640.000,00 3,200,000.00 SMAN 50 1 Kursi Siswa 960 913 47 268.450,00 12,617,150.00 2 Meja Siswa 960 910 50 476.770,00 23,838,500.00 3 Meja-kursi guru 24 23 1 1.557.700,00 1,557,700.00 4 Lemari Kelas 24 23 1 1.856.500,00 1,856,500.00 5 Whiteboard 24 23 1 631.000,00 631,000.00 SMAN 87 1 Kursi Siswa 240 225 15 273.180,00 4,097,700.00 2 Meja Siswa 240 226 14 485.175,00 6,792,450.00 3 Meja-kursi guru 6 6 0 1.585.250,00 - 4 Lemari Kelas 6 0 6 1.879.850,00 11,279,100.00 5 Whiteboard 6 6 0 642.150,00 - JUMLAH 1 Kursi Siswa 230 62,410,850.00 2 Meja Siswa 229 110,490,950.00 3 Meja-kursi guru 6 9,457,700.00 4 Lemari Kelas 12 22,560,600.00 5 Whiteboard 6 3,831,000.00 208,751,100.00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:

Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai

berikut:

(1) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

Page 176: 009

163

(2) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

(3) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.

(4) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang

bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan

kemampuan/potensi daerah.

Masalah tersebut mengakibatkan pengadaan meubelair senilai

Rp208.751.100,00 tidak efektif, yang disebabkan Kepala Dinas Dikmenti tidak

cermat dalam melakukan perencanaan.

Atas masalah tersebut Kepala Subdinas Sarprasdik menanggapi bahwa

kebutuhan meubelair untuk unit gedung baru SMAN 71, SMAN 50, SMAN 87

dihitung berdasarkan jumlah kelas dari tipe gedung sekolah tersebut,

pembangunan gedung baru SMA/SMK Negeri bertujuan untuk meningkatkan

kualitas dan kuantitas sehingga jumlah pengadaan meubelair disesuaikan

dengan jumlah ruang belajar.

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Dikmenti menegur secara

tertulis kepada Kepala Sub Dinas Sarprasdik yang kurang cermat dalam

melakukan perencanaan dan untuk kegiatan berikut lebih cermat dalam

melakukan analisis kebutuhan SMA/SMK sebelum melakukan pengadaan

barang/jasa.

14) Pengadaan Alat Pendidikan SMK Tidak Efektif Sebesar Rp135.566.000,00

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta TA 2004

melaksanakan pengadaan alat pendidikan SMK yang pelaksanaannya dilakukan

oleh Subdis SMK. Adapun anggaran untuk pengadaan alat pendidikan tersebut

termasuk dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

No Jenis Peralatan Anggaran SUBDIS SMK 1 Kegiatan Peralatan a. Mesin Perkakas Minitum Lathe Center Machine 1.500.000.000,00 b. Tehnik Informasi Komersial SMKN 26 1.000.000.000,00 c. Tehnik Otomotif SMKN 56 2.000.000.000,00 d. Tehnik Instalasi Listrik SMKN 5 1.000.000.000,00 e. Tehnik Instalasi Listrik SMKN 4 500.000.000,00 f. Tehnik Tempa dan Cor SMKN 58 1.000.000.000,00 g. Personal Komputer Akuntansi 2.000.000.000,00

Page 177: 009

164

h. PLC SMKN 53 500.000.000,00 Jumlah 9.500.000.000,00

Hasil cek fisik juga menunjukkan bahwa peralatan senilai

Rp135.566.000,00 tidak efektif digunakan. Adapun rincian peralatan tersebut

adalah sebagai berikut: No. Jenis Peralatan Harga Kuantitas Nilai Keterangan

SUBDIS SMK

1. SMKN 56

a. Personal Computer Processor Pentium IV/2.4GHz

8,980,000.00 2 17,960,000.00

CPU rusak tak lama

setelah diterima

2. SMKN 26

a. Plotter HP Merk: Hewlett Packard Type: HP-C7770B

37,396,000.00

1 37,396,000.00

Ditukar dengan 2 buah printer HP Deskjet 1180 dan 3 buah computer

b. Motor DC 1 HP UP 3455D

26,736,000.00

1 26,736,000.00 Tidak bisa dipakai krn voltage tdk sesuai

c. Trainer AC Split (Alat Praktek)

10,808,000.00

4 43,232,000.00 Dialihfungsikan sbg AC Ruangan

d. Trainer AC Window ( Alat Praktek)

10,242,000.00

1 10,242,000.00

Dialihfungsikan sbg AC Ruangan

Total Nilai 135.566.000,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:

Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a. Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

b. Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

c. Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.

d. Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang

bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan

kemampuan/potensi daerah.

Page 178: 009

165

Masalah tersebut mengakibatkan peralatan tidak efektif senilai

Rp135.566.000,00 yang disebabkan oleh:

a. Kepala Subdis SMK kurang cermat dalam merencanakan kebutuhan

sekolah

b. Panitia pemeriksa barang kurang cermat dalam melakukan pengawasan atas

barang yan dihasilkan rekanan.

Atas masalah tersebut Kepala Seksi Manajamen SMK atas nama

Kepala Subdis Pendidikan SMK menanggapi bahwa panitia pemeriksa barang

tidak cermat dalam serah terima barang dalam pengiriman peralatan.

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada:

a. Kepala Subdis SMK yang kurang cermat dalam perencanaan kebutuhan

sekolah dan dimasa yang akan datang agar lebih cermat dalam melakukan

analisis kebutuhan sekolah.

b. Panitia Pemeriksa Barang agar lebih cermat dalam melakukan pengawasan

terhadap barang yang dihasilkan oleh rekanan.

15) Pengadaan Peralatan Praktek BPPK Tidak Efektif Sebesar

Rp23.966.000,00

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta TA 2004

melaksanakan. Pengadaan Peralatan Praktek BPPK yang pelaksanaannya

dilakukan oleh Subdis SMK dengan anggaran sebesar Rp3.000.000,000.00.

Adapun rincian anggaran tersebut adalah sebagai berikut.

No. Rincian Kegiatan Anggaran 1 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 1 750.000.000,00 2 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 2 750.000.000,00 3 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 3 500.000.000,00 4 Peralatan Bengkel Listrik BPPK 4 500.000.000,00 5 Peralatan Komputer BPPK 5 500.000.000,00

Total 3.000.000.000,00 Hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan Stabilizer Merk Matsuta

Daya 20KVa, 3 phase senilai Rp23.966.000,00 yang tidak dapat dipakai pada

BPPK 2.

Page 179: 009

166

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata cara pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:

Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.

d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang

bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan

kemampuan/potensi daerah.

Masalah tersebut mengakibatkan peralatan BBPK-2 tidak efektif

sebesar Rp23.966.000,00 yang disebabkan panitia pemeriksa barang kurang

melakukan pengawasan atas barang yang dihasilkan rekanan.

Atas masalah tersebut Kepala Subdis Pendidikan SMK menanggapi

bahwa panitia pemeriksa barang kurang cermat dalam menjalankan tugasnya.

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada Panitia

Pemeriksa Barang agar lebih cermat dalam melakukan pengawasan terhadap

barang yang dihasilkan oleh rekanan.

16) Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Untuk Rintisan SMK

Internasional Sebesar Rp399.450.000,00 Yang Dibuat oleh Sekolah dan

Pemegang Kas Cabang Berbeda

Subdis Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada TA 2004

melaksanakan kegiatan Rintisan SMK Internasional. Setiap wilayah diwakili

oleh satu SMK sesuai daftar berikut: No. Wilayah SMK Yang Ditunjuk 1. Jakarta Utara SMK N 4 2. Jakarta Timur SMK N 26 3. Jakarta Pusat SMK N 27 4. Jakarta Barat SMK N 56 5. Jakarta Selatan SMK N 57

Page 180: 009

167

Anggaran yang disediakan pada Tahun 2004 untuk pembiayaan

Rintisan SMK Internasional adalah sebesar Rp750.000.000,00. Dalam

pelaksanaan, PKC Subdis SMK menyerahkan pengelolaan dana Rintisan SMK

Internasional kepada Kepala Seksi Manajemen Subdis SMK yang selanjutnya

menyalurkan kepada masing-masing sekolah yang ditunjuk.

Pertanggungjawaban keuangan kegiatan diserahkan oleh masing-masing

sekolah kepada Kepala Seksi Manajemen yang selanjutnya diserahkan kepada

PKC.

Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Dinas Dikmenti atas

penggunaan dana tersebut untuk pembayaran honor dan transport pelaksanaan

kegiatan sebesar Rp306.300.000,00, pembelian Alat Tulis Kantor sebesar

Rp438.700.000,00, dan Biaya cetak bahan Rintisan SMK Internasional sebesar

Rp5.000.000,00.

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen SPJ, pihak sekolah

menerima dana sebesar Rp399.450.000,00 yang dirinci sebagai berikut:

No. SMK Yang Ditunjuk Jumlah Diterima 1. SMK N 4 108.000.000,00 2. SMK N 27 108.450.000,00 3. SMK N 56 108.000.000,00 4. SMK N 57 75.000.000,00

Total 399.450.000,00 Berdasarkan SPJ yang disusun oleh pihak sekolah, penggunaan dana

yang diterima sebesar Rp399.450.000,00 ternyata penggunaannya berbeda dari

pertanggungjawaban PKC. Salah satu contoh adalah pertanggungjawaban

penggunaan dana rintisan SMK internasional yang disusun oleh SMK N 27

yang diuraikan dalam tabel berikut. No. Uraian Jumlah 1. Renovasi laundry 9.166.000,00 2. Meja Tata Hidang 5.000.000,00 3. Renovasi bak cuci laundry 5.100.000,00 4. Alat sarana kebersihan 5.000.000,00 5. Tanaman Hias 1.250.000,00 6. Ruang perpustakaan 5.000.000,00 7. Ruang lab Bahasa 5.000.000,00 8. Scanner perpustakaan 500.000,00 9. Lemari Es 1.500.000,00 10. Mesin Stensil 20.000.000,00 11. Kompor gas portable 1.500.000,00 12. Kipas Angin 600.000,00 13. Perbaikan instalasi air laundry 4.252.000,00 14. Perbaikan talang laundry 1.482.000,00 15. Jet pump 2.000.000,00

Page 181: 009

168

16. Bahan bangunan perbaikan air mancur

6.665.000,00

17. 6 unit komputer pentium 4 24.000.000,00 18. Jet pump 3.500.000,00 19. Bahan bangunan penyekat ruang

kontrol menjadi ruang guru AP 4.679.000,00

20. ATK 2.256.000,00 Total 108.450.000,00

Dengan demikian, SPJ yang disusun PKC dibandingkan dengan SPJ

sekolah, ternyata atas pengeluaran dana yang sama terdapat dua

pertanggungjawaban yang berbeda.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur No. 108

Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta pasal 59 angka (2) yang

berbunyi: Laporan penggunaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menggambarkan tentang pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan

realisasi pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja dan

realisasi pembiayaan.

Masalah ini mengakibatkan terbukanya peluang terjadinya

penyimpangan penggunaan dana sebesar Rp399.450.000,00 yang disebabkan

Kapala Seksi Kurikulum dan Sistem Pengujian dan Pemegang Kas Cabang

lalai dalam pertanggungjawaban keuangan serta kurang cermat dalam

melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan.

Atas permasalahan tersebut Kepala Seksi Manajemen pada Subdis

SMK menanggapi bahwa Kepala Seksi Manajemen mengakui hal itu dan untuk

selanjutnya akan lebih berhati-hati serta akan meningkatkan pembinaan secara

berkesinambungan kepada pengelola sekolah.

BPK-RI menyarankan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan teguran tertulis kepada Kepala

Kurikulum dan Sistem Pengujian dan Pemegang Kas Cabang yang lalai dalam

pertanggungjawaban keuangan dan kurang cermat dalam melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan, dan di masa yang akan datang agar

lebih cermat dalam mempertanggungjawabkan keuangan dan pengawasan atas

pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

Page 182: 009

169

17) Pelaksanaan Kegiatan Perancangan Software Sebesar Rp46.975.000,00

Tidak Efektif

Dinas Pendidikan dan Menengah (Dikmenti) Provinsi DKI Jakarta

melalui Subdis Darbangdik dalam TA 2004 mengadakan kegiatan

pengembangan SIM dengan anggaran sebesar Rp165.000.000,00 dan telah

direalisasikan sebesar 100%.

Kegiatan tersebut terbagi atas dua kegiatan yaitu, operasional SIM

dengan anggaran Rp118.025.000,00 dan perancangan software dengan

anggaran Rp46.975.000,00. Kedua kegiatan tersebut masing-masing telah

terealisasi sebesar 100%.

Hasil kegiatan pengembangan SIM adalah untuk meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat melalui website Dinas Dikmenti Provinsi DKI

Jakarta.

Kegiatan perancangan software bertujuan untuk membuat tambahan

ruang agar sekolah dapat memiliki akses untuk mengisi sendiri datanya melalui

internet pada website dikmenti yang sebelumnya sudah ada, yaitu

www.dikmentidki.go.id. Data yang diharapkan dapat dimasukkan didalamnya

seperti data identitas sekolah, siswa, guru dll.

Perancangan software dilaksanakan selama tiga bulan yaitu, Maret,

April, Mei dengan menggunakan jasa dua orang tenaga ahli untuk membantu

pelaksanaan kegiatannya.

Untuk dapat melakukan pengisian data tersebut maka sekolah

mengirimkan wakilnya yang akan bertugas sebagai petugas administrasi,

dimana wakil sekolah tersebut akan dilatih dalam sosialisasi pemanfaatan

software. Tiap-tiap sekolah akan mendapat kode login dan password yang

berbeda sehingga hanya sekolah yang bersangkutan yang dapat mengisi dan

mengubah data base sekolahnya. Namun sampai dengan berakhirnya waktu

pemeriksaan, sosialisasi pemanfaatan software belum terlaksana meskipun

hasil dari software tersebut sudah ada. Berdasarkan konfirmasi dari

penanggung jawab dan koordinator pelaksana kegiatan tersebut diperoleh

penjelasan bahwa hasil dari perancangan software belum dapat dimanfaatkan

sebagaimana mestinya karena anggaran yang disediakan tidak cukup, sehingga

sosialisasi kepada sekolah-sekolah menjadi tertunda.

Page 183: 009

170

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No.108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7:

Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.

d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang

bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan

kemampuan/potensi daerah.

Masalah ini mengakibatkan pengadaan kegiatan perancangan software

pada Dinas Dikmenti TA 2004 sebesar Rp46.975.000,00 tidak efektif, yang

disebabkan oleh Kepala Dinas sebagai pengguna anggaran tidak cermat dalam

merencanakan kelanjutan pemanfaatan hasil software.

Atas masalah tersebut Plh Kasubdis Darbangdik menanggapi bahwa

pelaksanaan sosialisasi telah dilaksanakan pada tanggal 12 dan 13 November

2005 bertempat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan V, Lenteng Agung

Jakarta Selatan.

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta lebih cermat dalam merencanakan kelanjutan

pemanfaatan hasil software dan segera merealisasikan sosialisasi dan pelatihan

bagi penggunaan software.

18) Kegiatan Dalam Key Performance Indicators Senilai Rp1.350.000.000,00

Tidak Terlaksana

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merencanakan dan

menganggarkan kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan menengah dan tinggi

dalam rangka mencapai tujuan, sasaran, dan program yang telah ditentukan.

Kegiatan-kegiatan itu termasuk dalam tanggung jawab Dinas Pendidikan

Page 184: 009

171

Menengah dan Tinggi dalam rangka mewujudkan layanan pendidikan yang

berkualitas.

Akan tetapi Dinas Dikmenti tidak melaksanakan beberapa kegiatan

yang telah direncanakan pada TA 2004. Kegiatan-kegiatan yang tidak

terlaksana yang masuk dalam Key Performance Indicators yang telah

disepakati BPK-RI dan Dinas Dikmenti adalah sebagai berikut. No. Kegiatan Anggaran

A. SUBDIS SMA

1. Penyusunan dan Penggandaan Buku Glosari Bidang IPS 150.000.000,00

2. Pembinaan Sister School 5 Kotamadya 750.000.000,00

B. SEKSI KEPULAUAN SERIBU

1. Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan SMK Negeri Baru di

Kepulauan Seribu

450.000.000,00

TOTAL 1.350.000.000,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta

No. 108 Pasal 7 yaitu:“ Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas

prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap Unit/Satuan Kerja.

c) Transparan, akuntabilitas, kepatutan/kelayakan.

d) Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang

bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan kemampuan/

potensi Daerah.”

Masalah tersebut mengakibatkan kinerja Dinas Dikmenti dalam rangka

mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas yang terjadi karena Kepala

Dinas Dikmenti kurang cermat dalam perencanaan, pemantauan, dan

pengawasan kegiatan-kegiatan di atas.

Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa waktu pelaksanaan kegiatan

tidak memungkinkan.

Page 185: 009

172

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta untuk lebih cermat dalam menyusun perencanaan

agar dapat direalisasikan.

19) Bantuan Pendidikan/Sekolah Gratis Bagi Siswa SMA Provinsi DKI

Jakarta Yang Berlatar Belakang Ekonomi Orang Tua Tidak Mampu TA

2004 Yang Diterima Siswa Lebih Kecil Sedikitnya Rp141.372.000,00 Dari

Yang Seharusnya

Dalam rangka melaksanakan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah

(Repetada) Tahun 2004 tentang memperluas kesempatan memperoleh

pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan, Dinas Pendidikan Menengah

dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan

pendidikan/sekolah gratis bagi siswa SMA Provinsi DKI Jakarta yang berlatar

belakang ekonomi orang tua tidak mampu. Anggaran untuk kegiatan tersebut

sebesar Rp1.582.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar 100,00%.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor

2786/2004, besarnya bantuan per siswa adalah Rp2.796.000,00. Akan tetapi

berdasarkan konfirmasi dan Laporan Pelaksanaan Pemberian Bantuan Dan

Biaya Pendidikan/Sekolah Gratis dari beberapa sekolah diketahui bahwa

besarnya bantuan per siswa yang mereka terima adalah Rp2.400.000,00

sehingga bantuan pendidikan/sekolah gratis diterima siswa secara keseluruhan

lebih kecil sedikitnya Rp141.372.000,00 dari yang seharusnya, rinciannya

sebagai berikut.

No SMA

Jumlah Siswa Penerima Beasiswa

Jumlah yang seharusnya diterima per siswa

Jumlah yang senyatanya diterima per siswa Selisih Ketidakefektivan

1 SMAN 20 6 2,796,000.00

2,400,000.00 396,000.00 2,376,000.00

2 SMAN 7 6 2,796,000.00

2,400,000.00 396,000.00 2,376,000.00

3 SMAN 110 7 2,796,000.00

2,400,000.00 396,000.00 2,772,000.00

4 SMAN 89 5 2,796,000.00

2,400,000.00 396,000.00 1,980,000.00

5 SMAN 94 162 2,796,000.00

2,400,000.00 396,000.00 64,152,000.00

6 SMAN 107 5 2,796,000.00

2,400,000.00 396,000.00 1,980,000.00

7 SMAN 102 5 2,796,000.00

2,400,000.00 396,000.00 1,980,000.00

Page 186: 009

173

8 SMAN 76 5 2,796,000.00

2,400,000.00 396,000.00 1,980,000.00

9 SMAN 111 144 2,796,000.00

2,400,000.00 396,000.00 57,024,000.00

10 SMAN 10 6 2,796,000.00

2,400,000.00 396,000.00 2,376,000.00

11 SMA Bunda Kandung 6

2,796,000.00

2,400,000.00 396,000.00 2,376,000.00

Jumlah 141,372,000.00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 2786/2004 tentang Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Bagi

Siswa Sekolah Menengah Atas Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Yang

Berlatar Belakang Ekonomi Orangtua Tidak Mampu Diktum Keempat:

“Besarnya bantuan biaya pendidikan per siswa sebagaimana tercantum dalam

lampiran III keputusan ini.”

Lampiran III:

Pertelaan Unit Cost Per Siswa Kelas I, Kelas II, dan Kelas III Per Tahun Pada

SMA Negeri Provinsi DKI Jakarta Tahun Pelajaran 2004/2005

No Uraian Kelas I Kelas II Kelas III 1 Sumbangan Anggota Baru

(Iuran Awal Tahun) Rp 900,000.00 Rp - Rp -

2 Iuran Bulanan Rp 744,000.00 Rp 744,000.00 Rp 744,000.00 3 Dana Sosial Rp 60,000.00 Rp 60,000.00 Rp 60,000.00 4 Komputer Rp 180,000.00 Rp 180,000.00 Rp 180,000.00 5 Ulangan Umum Rp 150,000.00 Rp 150,000.00 Rp 150,000.00 6 Laboratorium IPA Rp 180,000.00 Rp 180,000.00 Rp 180,000.00 7 Laboratorium Bahasa Rp 50,000.00 Rp 150,000.00 Rp 150,000.00 8 OSIS Rp 120,000.00 Rp 20,000.00 Rp 120,000.00 9 Perpustakaan Rp 90,000.00 Rp 90,000.00 Rp 90,000.00

10 Kartu Kendali Siswa Rp 15,000.00 Rp 15,000.00 Rp 15,000.00 11 Foto Rp 24,000.00 Rp 24,000.00 Rp 24,000.00 12 Kartu Pelajar Rp 15,000.00 Rp 15,000.00 Rp 15,000.00 13 Kartu Bayaran Rp 12,000.00 Rp 12,000.00 Rp 12,000.00 14 Buku Pedoman Rp 36,000.00 Rp 36,000.00 Rp 36,000.00 15 LKS/Buku/Bahan Ajar Rp 120,000.00 Rp 120,000.00 Rp 120,000.00 16 Ekstrakulikuler Rp - Rp 200,000.00 Rp 200,000.00 17 Pendalaman Materi Rp - Rp 300,000.00 Rp 300,000.00

Jumlah biaya siswa per tahun Rp 2,796,000.00 Rp 2,796,000.00 Rp 2,796,000.00

Masalah ini mengakibatkan hak siswa yang berlatar belakang ekonomi

orang tua tidak mampu senilai Rp141.372.000,00 tidak diterima yang

bersangkutan yang disebabkan oleh:

Page 187: 009

174

a) Kepala Dinas Dikmenti kurang melakukan pengawasan atas penyaluran

beasiswa sekolah gratis.

b) Pemimpin kegiatan, Pemegang Kas Cabang dan sekolah dalam

menyalurkan dana sekolah gratis lalai dalam melaksanakan tugasnya

Atas permasalahan tersebut, Pihak Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta menjelaskan:

a) Sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Penyerahan Dana Block Grant

Sekolah Gratis Rp2.796.000,00/per siswa, kwitansi tertanggal 10 Desember

2004.

b) Untuk realisasi tahap I penyerahan dana persiswa Rp2.400.000,00 karena

sambil menunggu buku penetapan dari Sekda Pemda DKI Jakarta.

c) Sesuai dengan Surat Keputusan dari Sekda Provinsi DKI Jakarta No.

2785/2004 tertanggal 22 Desember 2004 mengalokasikan persiswa

Rp2.796.000,00 dan selanjutnya pada tanggal 26 Desember 2004 dilakukan

penyerahan kekurangan biaya tersebut.

d) Jumlah selisih dana yang diterima sekolah dengan yang disalurkan akan

diklarifikasi lebih lanjut.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar:

a) Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan penyaluran dana sekolah

gratis.

b) Menelusuri pengendapan dana bantuan sekolah gratis yang tidak disalurkan

kepada siswa yang berhak dan selanjutnya menginstruksikan kepada pihak

yang bertanggungjawab untuk mengembalikan/menyetorkan kembali dana

yang tidak disalurkan tersebut.

c) Memberikan teguran tertulis kepada pemimpin kegiatan, Pemegang Kas

Cabang dan kepala sekolah atas pelaksanaan penyaluran dana bantuan

sekolah gratis yang tidak sesuai ketentuan.

20) Bantuan Dana Pelaksanaan UAN APBD 2004 Kepada Rayon Kurang

Disalurkan Sebesar Rp12.063.772,00

Bantuan Dana dalam rangka pelaksanaan UAN Tahun Pelajaran

2003/2004 yang diberikan oleh Dinas Dikmenti dari dana APBD TA 2004

Page 188: 009

175

disalurkan kepada sekolah-sekolah yang meliputi Sekolah Menengah Atas

(SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada dalam

lingkungan pembinaan Dinas Dikmenti serta Madrasah Aliyah yang berada

dalam lingkungan pembinaan Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi

DKI Jakarta dan ke rayon-rayon.

Besarnya bantuan dana yang disalurkan ke tiap-tiap sekolah dan rayon

ditentukan oleh jumlah siswa peserta UAN dikalikan dengan besarnya satuan

biaya per siswa sebagaimana diatur dalam Surat Kepala Dinas Dikmenti

Nomor 873/SE/2004 tanggal 12 April 2004 perihal Biaya UAN SMA, MA,

SMALB dan SMK Negeri dan Swasta Tahun Pelajaran 2003/2004. Dalam

Surat tersebut diantaranya ditetapkan besarnya blockgrant untuk rayon

SMA/MA/SMK sebesar Rp2.884,00 per siswa.

Dari pemeriksaan atas dokumen penyaluran bantuan dana blockgrant

diketahui bahwa penyaluran dana blockgrant ke rayon hanya untuk rayon SMA

dan SMK. Sedangkan untuk rayon MA tidak ada pembayaran. Besarnya dana

blockgrant untuk Rayon MA (4.183 siswa) sebesar Rp12.063.772,00 (4.183 x

Rp2.884,00).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Bersama Kepala Dinas

Dikmenti dan Kepala Kanwil Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta No.

13 Tahun 2004

No. WJ/4.e/HK.00.5/018/2004

tanggal 2 Maret 2004 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan UAN

SMA/SMALB dan SMK Dalam Lingkungan Pembinaan Dinas Dikmenti, dan

MA Dalam Lingkungan Pembinaan Kantor Wilayah Departemen Agama

Provinsi DKI Jakarta Tahun Pelajaran 2003/2004 Pasal 15 ayat (1) Biaya

pelaksanaan Ujian Nasional untuk SMA/SMALB/MA/SMK dibebankan pada

APBN dan APBD Provinsi DKI Jakarta.

Masalah ini mengakibatkan Dana blockgrant sebesar Rp12.063.772,00

tidak dapat dimanfaatkan oleh Rayon yang berhak dalam rangka pelaksanaan

kegiatan UAN yang disebabkan oleh:

a) Pemegang Kas Cabang Bagian Tata Usaha Dinas Dikmenti kurang cermat

dalam menyalurkan dana blockgrant.

Page 189: 009

176

b) Kepala Bagian Tata Usaha kurang melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan Kegiatan penyaluran dana UAN.

Mengenai hal tersebut Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Dikmenti

menjelaskan bahwa pihaknya tidak melakukan pembayaran kepada Rayon MA.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada:

a) Kabag TU Dinas Dikmenti untuk lebih melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan penyaluran dana blockgrant.

b) PKC Bagian TU Dinas Dikmenti untuk lebih cermat dalam pelaksanaan

penyaluran dana blockgrant.

21) Penyaluran Bantuan Dana Dalam Rangka Penerimaan Siswa Baru Tahap

II Tidak Tepat Sasaran Sebesar Rp770.623.600,00

Dinas Dikmenti dalam TA 2004 memberikan subsidi kepada SMA dan

SMK negeri di wilayah DKI Jakarta dalam rangka kegiatan Penerimaan Siswa

Baru (PSB) Tahun Pelajaran 2003/2004 dalam bentuk blockgrant. Jumlah

Anggaran blockgrant dalam DASK sebesar Rp3.815.623.600,00 dan telah

direalisasikan sebesar Rp3.815.623.600,00 atau 100%.

Penyaluran dana blockgrant tersebut dilaksanakan dua tahap. Tahap

pertama semua SMA dan SMK negeri diberikan Rp 17.500.000,00 untuk

masing-masing sekolah dan tahap kedua diberikan berdasarkan banyaknya

jumlah siswa yang mendaftar pada sekolah yang bersangkutan dikalikan

dengan biaya satuan yang diperoleh dari saldo anggaran hasil pengurangan

pembayaran tahap pertama dibagi seluruh jumlah calon siswa yang mendaftar

di semua SMA/SMK Negeri. Jumlah dana blockgrant yang telah disalurkan

tahap I sebanyak Rp 3.045.000.000,00 sehingga saldo untuk tahap kedua

sebesar Rp770.623.600,00.

Dari hasil pemeriksaan atas dokumen penyaluran dana blockgrant untuk

tahap kedua diketahui bahwa jumlah calon siswa yang mendaftar yang

tercantum dalam Surat Pertanggungjawaban (SPJ) sebanyak 71.038 siswa.

Dengan jumlah pendaftar tersebut maka besarnya biaya satuan per siswa adalah

Rp10.848,05 (Rp770.623.600,00/ 71.038). Sedangkan berdasarkan dokumen

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengolahan Data PSB Dan Operator Komputer

Page 190: 009

177

Tahun Pelajaran 2004/2005 yang diterbitkan oleh Dinas Dikmenti dhi. Subdis

Darbangdik diketahui jumlah pendaftar sebanyak 67.250 siswa, dengan biaya

satuan per siswa sebesar Rp 11.459,09 (Rp770.623.600,00/ 67.250).

Dengan membandingkan data pendaftar dalam SPJ dan pendaftar

dalam Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengolahan Data PSB Dan Operator

Komputer Tahun Pelajaran 2004/2005, diketahui bahwa jumlah pendaftar

dalam SPJ untuk masing-masing sekolah lebih banyak dengan biaya satuan

lebih rendah dari yang seharusnya. Sehingga subsidi tahap kedua yang diterima

oleh sekolah tidak sesuai dengan jumlah siswa yang senyatanya mendaftar.

Secara rinci perbedaan data jumlah pendaftar dan jumlah penerimaan

untuk masing-masing sekolah termuat dalam lampiran 16.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBD Provinsi

DKI Jakarta Pasal 7 diantaranya menyebutkan bahwa pelaksanaan anggaran

belanja daerah didasarkan atas prinsip-prinsip efektif, terarah, dan terkendali

sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap Unit/Satuan kerja.

Masalah tersebut mengakibatkan Penyaluran dana sebesar

Rp770.623.600,00 kurang memberikan manfaat yang optimal khususnya bagi

sekolah yang menerima bantuan lebih sedikit dari jumlah pendaftar yang

senyatanya yang disebabkan oleh Pemegang Kas kurang mencermati

kebenaran data yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pembayaran.

Mengenai hal tersebut Pihak Dinas Dikmenti menyatakan bahwa

Pemegang Kas semata-mata hanya menggunakan data dari unit lain.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada PKC

Dinas Dikmenti untuk lebih cermat dalam pelaksanaan penyaluran dana

blockgrant.

22) Pengadaan Poster dan Brosur Planetarium Tidak Efektif Sebesar

Rp18.866.730,00

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Planetarium pada TA 2004 melakukan

pengadaan poster dan brosur sebagai sarana promosi. Kegiatan pengadaan

Page 191: 009

178

poster memiliki anggaran sebesar Rp93.298.000,00 dan telah terealisasi sebesar

99,88%. Sedangkan kegiatan pengadaan brosur memiliki anggaran sebesar

Rp92.000.000,00 dan telah terealisasi sebesar 98,17%.

Pengadaan sarana promosi berupa poster untuk TA 2004 dilaksanakan

oleh CV.Vina Manunggal Jaya dengan SPK No.189/-1.712.35 tanggal 29 Juli

2004 dengan biaya sebesar Rp90.503.325,00. Pekerjaan telah dinyatakan

selesai dan diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima No.234/077.73

tanggal 27 Agustus 2004 dan telah dibayar lunas dengan bukti SPM No

00330592004 tanggal 3 September 2004. Sedangkan pengadaan brosur

dilaksanakan oleh PT Bumi Timur Nusaraya dengan SPK Nomor 188/-

1.712.35 dengan biaya sebesar Rp87.656.250,00. Pekerjaan tersebut telah

dinyatakan selesai dan diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima

No. 217.077.73 dan telah dibayar lunas dengan bukti SPM Nomor

00307962004 tanggal 23 Agustus 2004.

Poster dan brosur tersebut dibagikan kepada para pengunjung

planetarium yang sebagian besar terdiri dari anak-anak sekolah dan kepada

guru sekolah untuk digunakan sebagai bahan ajar.

Hasil cek fisik pada tanggal 24 November 2005 menunjukkan bahwa

terdapat poster dan brosur senilai Rp18,866,730.00 yang belum dibagikan dan

dimanfaatkan dengan rincian sebagai berikut:

Sisa No. Jenis

Jumlah Harga Satuan

Ketidakefektivan

1 Poster 1571 10.755,00 16.896.105,00 2 Brosur Concord 749 1.875,00 1.404.375,00 3 Brosur art paper 151 3.750,00 566.250,00

Jumlah 18.866.730,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pasal 7: Pelaksanaan

Anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

b) Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan

serta fungsi setiap unit/satuan kerja.

Page 192: 009

179

Masalah tersebut mengakibatkan pengeluaran dana sebesar

Rp18.866.730,00 tidak memberikan manfaat yang optimal yang disebabkan

Kepala Planetarium kurang cermat dalam perencanaan kebutuhan poster dan

brosur.

Mengenai masalah tersebut pihak UPT Planetarium menyatakan bahwa

adanya sisa poster dan brosur tersebut untuk persediaan awal tahun berikutnya

sambil menunggu pengadaan Tahun Anggaran 2005.

BPK-RI menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan

Tinggi Provinsi DKI Jakarta agar memberikan teguran tertulis kepada Kepala

Unit Planetarium dan Observatorium untuk menyusun perencanaan kebutuhan

barang dengan cermat.

23) Kesalahan Pemungutan Dan Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai Atas

Pengadaan Modul Pendidikan Kesetaraan Pada Proyek Pengembangan

Pendidikan Luar Sekolah Senilai Rp103.959.480,00

Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta pada TA

2004 sesuai dengan Daftar Isian Proyek Nomor SP-DIP:019/XXIII/01/1/--

/2004 memperoleh anggaran untuk pengadaan modul pendidikan kesetaraan

pada Proyek Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) sebesar

Rp1.156.141.000,00 yang telah terealisasi sebesar Rp1.143.554.280,00 atau

98,91% dari anggaran.

Hasil Pemeriksaan lebih lanjut terhadap Harga Perhitungan Sendiri

(HPS) dan Kontrak menunjukkan adanya pemungutan dan penyetoran Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) senilai Rp103.959.480,00 atas penyerahan barang

berupa modul pelajaran setara SD, SMP dan SMU yang dibebaskan dari

pembayaran PPN dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian Nomor Kontrak Pelaksana Anggaran Nilai Kontrak PPN Yg Dipungut

1 Modul Paket B setara SMP Kelas II sebanyak 2380 set

35/PROY.PPLS/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004

CV Menara Agung 329.630.000 326.878.827 29.716.257

2 Modul Paket B setara SMP Kelas III sebanyak 2400 set

35/PROY.PPLS/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004

CV Esha Utama Persada

379.680.000 376.371.534 34.215.594

Page 193: 009

180

No Uraian Nomor Kontrak Pelaksana Anggaran Nilai Kontrak PPN Yg Dipungut

3 Modul Paket B setara SMP Kelas I sebanyak 2260 set

34/PROY.PPLS/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004

CV Dama Putra Pratama

374.000.000 370.505.619 33.682.329

4 Paket C Setara SMU Kelas I sebanyak 60 set

21 B/Proy.PPLS/SPK/ VIII/ 2004 tgl 12/8/2004

CV Tri Sapta Corporation

10.830.000 10.071.600 915.600

5 Paket A Setara SD Kelas IV sebanyak 60 set

24 a/Proy.PPLS/SPK/ VIII/2004 tgl 18/8/2004

CV Usaha Ampai 4.431.000 3.897.740 354.340

6 Paket C Setara SMU Kelas II sebanyak 220 set

28/Proy.PPLS/BAP/ IX/2004 tgl 16 Agustus 2004

CV Grafikako Cemerlang

34.804.000 33.908.160 3.082.560

7 Paket A Setara SD Kelas V sebanyak 280 set

24 /Proy.PPLS/SPK/ VIII/2004 tgl 19/8/2004

CV Alam Putra Utama 22.736.000 21.920.800 1.992.800

JUMLAH 1.156.111.000 1.143.554.280 103.959.480

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 370/KMK.03/2003 tanggal 21 Agustus 2003 Pasal 5 ayat (1) yang

menyatakan atas impor atau penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf d (dhi buku-buku

pelajaran umum, dimana dalam KMK Nomor 353/KMK.03/2001 dijelaskan

bahwa buku-buku pelajaran umum adalah buku-buku pelajaran pokok,

penunjang dan kepustakaan yang digunakan oleh Taman Kanak-Kanak,

Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat

Atas, Sekolah Luar Biasa, Perguruan Tinggi/Universitas, termasuk Sekolah

Kejuruan, Lembaga Pendidikan Masyarakat di jalur Pendidikan Luar Sekolah

dan Pendidikan Keagamaan mulai Tingkat Dasar sampai dengan Perguruan

Tinggi yang mendukung kurikulum sekolah yang bersangkutan) dibebaskan

dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.

Masalah ini mengakibatkan penggunaan anggaran yang kurang efektif

sebesar Rp103.959.480,00 yang disebabkan oleh panitia lelang, Pimpinan

Proyek dan Bendaharawan Proyek Pengembangan Mutu PLS DKI Jakarta tidak

cermat dalam melaksanakan pemungutan dan penyetoran Pajak Pertambahan

Nilai atas pengadaan modul pendidikan kesetaraan.

Page 194: 009

181

Atas masalah tersebut, Pemimpin Proyek Pengembangan PLS

menanggapi bahwa pada saat dan sebelum pelelangan Pencetakan Buku Modul

Kesetaraan, Pemimpin Proyek dan Panitia Lelang tidak mengetahui adanya

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 370/KMK.03/2003 tanggal 21 Agustus

2003 tentang Pembebasan Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Bagi Buku-

Buku Pelajaran Untuk Sekolah. Pengadaan Buku Pendidikan Kesetaraan Tahun

2004 adalah penggandaan /pencetakan bukan pengadaan atau beli buku yang

sudah jadi dari penerbit/toko buku. Menurut sepengetahuan Pimpro barang

yang dicetak harus dikenakan Pajak Pertambahan Nilai, sesuai peraturan yang

berlaku dan untuk itu proyek menyetor pajak ke Kas Negara melalui KPKN.

Dengan adanya temuan ini pada masa yang akan datang hal tersebut tidak akan

terjadi lagi.

BPK-RI menyarankan agar Kepala Dinas Dikmenti menegur secara

tertulis Pemimpin Proyek dan Bendaharawan Proyek Pengembangan PLS dan

Panitia Lelang yang tidak cermat dalam melaksanakan pemungutan dan

penyetoran Pajak Pertambahan Nilai atas pengadaan modul pendidikan

kesetaraan.

Page 195: 009

Lampiran 1Proyek SMU Tidak Hemat

A. Untuk Konsumsi Makan

No Uraian waktu porsi Harga (Rp)Jumlah (orang) Jumlah (Rp)

1 Workshop penyusunan proposal dana block grant makan pagi 1 10,95 160 1.752.000makan siang 1 15 160 2.400.000makan malam 1 15 160 2.400.000

6.552.0002 Workshop pengelolaan jaringan internet makan pagi 1 10,95 44 481,8

makan siang 1 15 44 660makan malam 1 15 44 660

1.801.8003 Workshop review proposal dana block grant makan pagi 1 10,95 160 1.752.000

makan siang 1 15 160 2.400.000makan malam 1 15 160 2.400.000

6.552.0004 Workshop MKKS (kepala sekolah) makan pagi 1 10,95 83 908,85

makan siang 1 15 83 1.245.000makan malam 1 15 83 1.245.000

3.398.850

5 Workshop pembinaan kesiswaan&sosialisasi LPIR makan pagi 1 10,99 287 3.154.130makan siang 1 15 287 4.305.000makan malam 1 15 287 4.305.000

11.764.1306 Workshop MKKTU (kepala tata usaha) makan pagi 1 9,95 75 746,25

makan siang 1 15 75 1.125.000makan malam 1 15 75 1.125.000

2.996.250 7 Workshop musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) makan pagi 1 10,95 264 2.890.800

makan siang 1 15 264 3.960.0006.850.800

8 Workshop tim jaringan kurikulum makan pagi 1 10,75 46 494,5makan siang 1 15 46 690makan malam 1 15 46 690

1.874.500 9 Workshop sosialisasi kebijakan makan pagi 1 10,935 39 426,465

makan siang 1 15 39 585makan malam 1 15 39 585

1.596.465TOTAL 43.386.795

b. Untuk konsumsi snack

No Uraian waktu porsi Harga (Rp)Jumlah (orang) Jumlah (Rp)

1 Workshop penyusunan proposal dana block grant snack pagi 1 3 160 480snack siang 1 3 160 480

snack malam 1 3 160 4801.440.000

2 Workshop pengelolaan jaringan internet snack pagi 1 3 44 132snack siang 1 3 44 132

DAFTAR REKAPITULASI PEMBOROSAN KONSUMSI PADA PROYEK PENINGKATAN SMU

Page 196: 009

Lampiran 1Proyek SMU Tidak Hemat

No Uraian waktu porsi Harga (Rp)Jumlah (orang) Jumlah (Rp)

snack malam 1 3 44 132396

3 Workshop review proposal dana block grant snack pagi 1 3 160 480snack siang 1 3 160 480

snack malam 1 3 160 4801.440.000

4 Workshop MKKS (kepala sekolah) snack pagi 1 3 83 249snack siang 1 3 83 249

snack malam 1 3 83 249747

5 Workshop pembinaan kesiswaan&sosialisasi LPIR snack pagi 1 3 287 861snack siang 1 3 287 861

snack malam 1 3 287 8612.583.000

6 Workshop MKKTU (kepala tata usaha) snack pagi 1 3 75 225snack siang 1 3 75 225

snack malam 1 3 75 225675

7 Workshop musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) snack pagi 1 3 264 792snack siang 1 3 264 792

1.584.0008 Workshop tim jaringan kurikulum snack pagi 1 3 46 138

snack siang 1 3 46 138snack malam 1 3 46 138

414 9 Workshop sosialisasi kebijakan snack pagi 1 3 39 117

snack siang 1 3 39 117snack malam 1 3 39 117

351TOTAL 9.630.000

Page 197: 009

Lampiran 1Proyek SMU Tidak Hemat

No Uraian Pelaksanaan Nama Hotel Cek outHari Tarif bed Jumlah Hari bed Tarif Charge Jumlah

2 3 4 5 6 7 8 9=(6x7x8) 10 11 12 1314=(10X11x12)

+(11x13) 13=(8-12)1 Penyusunan Rencana Teknis

a Sosialisasi kebijakan 29 juni - 4 Juli 2004 Indra Jaya 14,00 5 25.000 39 4.875.000 4 39 25.000 0 3.900.000 975.000b Workshop penyusunan proposal 10-15 agustus 2004 Mars 91 17,20 5 25.000 160 20.000.000 4 160 25.000 12.500 18.000.000 2.000.000c Workshop review proposal 24-28 agustus 2004 Mars 91 17,20 5 25.000 160 20.000.000 4 160 25.000 12.500 18.000.000 2.000.000

Sub total 15 44.875.000 12 39.900.000 4.975.0002 Pengembangan Kelembagaan

a Workshop MKKS 23-28 November 2004 Mars 91 15,20 6 25.000 83 12.450.000 5 83 25.000 12.500 11.412.500 1.037.500b Workshop jaringan kurikulum dan penilaian 27sept - 2 okt 2004 Jaya Raya 15,20 6 25.000 46 6.900.000 5 46 25.000 12.500 6.325.000 575.000c Workshop kepala TU 4-10 okt 2004 Mars 91 15,20 6 25.000 75 11.250.000 5 75 25.000 12.500 10.312.500 937.500d Workshop pembinaan kesiswaan LPIR 4-9 mei 2004 Mars 91 15,20 6 25.000 287 43.050.000 5 287 25.000 12.500 39.462.500 3.587.500e Workshop jaringan internet 20-25 sept 2004 Indra Jaya 15,00 6 25.000 44 6.600.000 5 44 25.000 0 5.500.000 1.100.000

Sub total 30 80.250.000 25 73.012.500 7.237.500

Total 45 125.125.000 37 112.912.500 12.212.500

Keterangan :1 Check in berlaku mulai pada pukul 14.002 Check out berlaku mulai pukul 13.00/14.003 Kelebihan dari waktu check out akan dikenakan charge 50% (setengah hari) dari tarif hingga batas pukul 18.00 akan dikenakan tarif 1 hari. Hal ini berlaku untuk Hotel Mars 91 dan

Hotel Lembah Nyiur. Sedangkan atas kebijakan pada Hotel Indra Jaya, charge/tarif kelebihan waktu tidak dikenakan.

DAFTAR REKAPITULASI KETIDAKHEMATAN SEWA PENGINAPAN PROYEK SMU

Selisih

1

Realisasi Perhitungan BPK

Page 198: 009

Lampiran 2Pengadaan LJK UAN

Selisih OENama Barang Jumlah satuaHarga satuan Jumlah harga Volume sat. harga sat.*) Total Harga dgn analisa BPK

1. E5 (LJK) 658.935 lbr 150,00 98.840.250,00 430.422 lbr 99,00 42.611.778,00 56.228.472,00 2. E2 (DPS) 10 box 250.000,00 2.500.000,00 10 box 250.000,00 2.500.000,00 - 3. E3 (Daftar Peserta Tetap) 10 box 375.000,00 3.750.000,00 10 box 375.000,00 3.750.000,00 - 4. E4 (Kartu Legitimasi) 160.000 lbr 100,00 16.000.000,00 130.431 lbr 55,00 7.173.705,00 8.826.295,00 5. Sampul E5 35.000 lbr 300,00 10.500.000,00 35.000 lbr 198,00 6.930.000,00 3.570.000,00 6. Box E5 1.000 box 2.500,00 2.500.000,00 1.000 box 1.914,00 1.914.000,00 586.000,00 7.Amplop 1.500 lbr 500,00 750.000,00 1.500 lbr 330,00 495.000,00 255.000,00 8. Pengadaan Hard disk 2 bh 1.250.000,00 2.500.000,00 2 bh 1.250.000,00 2.500.000,00 - 9. Continuous form 1 ply 20 box 240.000,00 4.800.000,00 20 box 240.000,00 4.800.000,00 - 10. Dakonum 3 ply (Continuos form) 15 box 375.000,00 5.625.000,00 15 box 375.000,00 5.625.000,00 - 11. Cont.form 14 7/8 x 11" 4 ply 20 box 365.000,00 7.300.000,00 20 box 365.000,00 7.300.000,00 - 12. Pengadaan pita Printer dan cartridge 200 bh 30.000,00 6.000.000,00 200 bh 30.000,00 6.000.000,00 - 13. Proses dan cetak DPS 146.430 data 75,00 10.982.250,00 130.431 data 75,00 9.782.325,00 1.199.925,00 14. Proses dan cetak DPT 146.430 data 75,00 10.982.250,00 130.431 data 75,00 9.782.325,00 1.199.925,00 15. Proses dan cetak KPU 146.430 data 100,00 14.643.000,00 130.431 data 100,00 13.043.100,00 1.599.900,00 16. Proses scaning dan pengolahan E5 439.290 data 750,00 329.467.500,00 391.293 data 750,00 293.469.750,00 35.997.750,00 17. Penerimaan dan distribusi laporan 146.430 data 350,00 51.250.500,00 130.431 data 350,00 45.650.850,00 5.599.650,00 18. Proses dan cetak Dakonuan 146.430 data 150,00 21.964.500,00 130.431 data 150,00 19.564.650,00 2.399.850,00 19. Perekaman data peserta 146.430 data 200,00 29.286.000,00 130.431 data 200,00 26.086.200,00 3.199.800,00 20. Pencetakan laporan 146.430 data 300,00 43.929.000,00 130.431 data 300,00 39.129.300,00 4.799.700,00 21. Penerbitan STK 146.430 data 900,00 131.787.000,00 130.431 data 900,00 117.387.900,00 14.399.100,00

805.357.250,00 665.495.883,00 139.861.367,00

PENGADAAN LJK SMASelisih OE

Nama Barang Jumlah satuaHarga satuan Jumlah harga Volume sat. harga sat.*) Total Harga dgn analisa BPK

1. E5 (LJK) 510.000 lbr 150,00 76.500.000,00 435.000 lbr 90,00 39.150.000,00 37.350.000,00 2. E2 (DPS) 10 box 250.000,00 2.500.000,00 10 box 250.000,00 2.500.000,00 - 3. E3 (Daftar Peserta Tetap) 10 box 400.000,00 4.000.000,00 10 box 400.000,00 4.000.000,00 - 4. E4 (Kartu Legitimasi) 150.000 lbr 100,00 15.000.000,00 131.736 lbr 50,00 6.586.800,00 8.413.200,00 5. Sampul E5 30.000 lbr 300,00 9.000.000,00 30.000 lbr 180,00 5.400.000,00 3.600.000,00 6. Box E5 800 box 2.100,00 1.680.000,00 800 box 1.740,00 1.392.000,00 288.000,00 7.Amplop 1.500 lbr 300,00 450.000,00 1.500 lbr 300,00 450.000,00 - 8. Pengadaan Hard disk 2 bh 1.209.972,00 2.419.944,00 2 bh 1.209.972,00 2.419.944,00 - 9. Continuous form 1 ply 20 box 225.000,00 4.500.000,00 20 box 225.000,00 4.500.000,00 - 10. Dakonum 3 ply (Continuos form) 15 box 354.725,00 5.320.875,00 15 box 354.725,00 5.320.875,00 - 11. Cont.form 14 7/8 x 11" 4 ply 20 box 375.000,00 7.500.000,00 20 box 375.000,00 7.500.000,00 - 12. Pengadaan pita Printer dan cartridge 200 bh 30.000,00 6.000.000,00 200 bh 30.000,00 6.000.000,00 - 13. Proses dan cetak DPS 134.650 data 100,00 13.465.000,00 131.736 data 100,00 13.173.600,00 291.400,00

Perhitungan HPS PERHITUNGAN BPK

Perhitungan dalam HPS PERHITUNGAN BPK

Page 199: 009

Lampiran 2Pengadaan LJK UAN

14. Proses dan cetak DPT 134.650 data 100,00 13.465.000,00 131.736 data 100,00 13.173.600,00 291.400,00 15. Proses dan cetak KPU 134.650 data 100,00 13.465.000,00 131.736 data 100,00 13.173.600,00 291.400,00 16. Proses scaning dan pengolahan E5 403.950 data 750,00 302.962.500,00 395.208 data 750,00 296.406.000,00 6.556.500,00 17. Penerimaan dan distribusi laporan 134.650 data 250,00 33.662.500,00 131.736 data 250,00 32.934.000,00 728.500,00 18. Proses dan cetak Dakonuan 134.650 data 100,00 13.465.000,00 131.736 data 100,00 13.173.600,00 291.400,00 19. Perekaman data peserta 134.650 data 200,00 26.930.000,00 131.736 data 200,00 26.347.200,00 582.800,00 20. Pencetakan laporan 134.650 data 300,00 40.395.000,00 131.736 data 300,00 39.520.800,00 874.200,00 21. Penerbitan STK 134.650 data 900,00 121.185.000,00 131.736 data 900,00 118.562.400,00 2.622.600,00 22. Proses lembar nilai siswa 134.650 data 240,00 32.316.000,00 131.736 data 240,00 31.616.640,00 699.360,00

746.181.819,00 683.301.059,00 62.880.760,00 PPN 10 % 74.618.181,00 68.330.105,90 6.288.076,00 Total 820.800.000,00 751.631.164,90 69.168.836,00

62.880.760,00 69.168.835,10

Page 200: 009

Lampiran 2Pengadaan LJK UAN

1. Perhitungan Melebihi Standar Harga

Perbandingan OE dengan standar harga sudah termasuk PPN

Nama Barang Jumlah Sat.

Hrg sat dlm HPS (Tmsk

PPN)

hrg sat. standard +

PPN Selisih Kerugian1 2 -3 -4 -5 (6)=(4)-(5) (7)=(6)

A. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UNTUK SMP/MTS/ SMPLB1. E5 (LJK) 658.935 lbr 150 99 51 33.605.685,002. E4 (Kartu Legitimasi) 160.000 lbr 100 55 45 7.200.000,003. Sampul E5 35.000 lbr 300 198 102 3.570.000,004. Box E5 1.000 box 2.500,00 1.914,00 586 586.000,005. Amplop 1.500 lbr 500,00 330,00 170 255.000,00Sub Total 45.216.685,00

B. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UNTUK SMA/MA/ SMK/SMALB1. E5 (LJK) 510.000 Lbr 165 99 66 33.660.000,002. E4 (Kartu Legitimasi) 150.000 Lbr 110 55 55 8.250.000,003. Sampul E5 30.000 Lbr 330 198 132 3.960.000,004. Box E5 800 Box 2.310,00 1.914,00 396 316.800,00

Sub total 46.186.800,00Total 91.403.485,00

2. Perhitungan Melebihi Kebutuhan A. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UAN UNTUK SMP/MTS/SMPLBKebutuhan barang didasarkan pada jumlah siswa peserta UAN dan jumlah Mata Pelajaran UAN.Jumlah siswa berdasarkan data pemberian blok grand untuk SMP/MTs 130.431 siswaSehingga penetapan besarnya volume/kebutuhan barang adalah sebagai berikut :1. LJK Jumlah siswa 130.431 jumlah mata pelajaran 3jumlah LJK 391.293 toleransi kerusakan 10% 39.129

430.422

2. Kartu legitimasiJumlah siswa 130.431

3. Proses dan cetak DPS, DPT,KPU 130.431 4. Penerimaan dan distribusi laporan 130.431 5. Proses dan cetak Dakonuan 130.431 6. Perekaman data peserta 130.431 7. Pencetakan laporan 130.431 8. Penerbitan STK 130.431 Untuk item pekerjaan di atas tersebut berdasarkan jumlah siswa dan jumlah siswa adalah sesuatu yang sudah pasti berdasarkan hasil pendataan

8. Proses scaning dan pengolahan E5scaning dan pengolahan LJK adalah proses pemeriksaan LJK dari yang telah diisi jawaban oleh peserta .sehingga jumlah LJK yang masuk dalam proses ini adalah sejumlah peserta UAN dikalikan dengan jumlah mata pelajaran, yaitu :Jumlah siswa 130.431 Mata Pelajaran UAN 3

391.293

Sehingga perhitungan volume barang yang melebihi kebutuhan adalah sebagai berik

Nama BarangJumlah

dlm HPSJumlah

seharusnya sat. Selisih

Hrg sat.standar (tmsk PPN) Ketidak hematan

-1 -2 -3 -4 -5 (6)=(4)-(5)B. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UNTUK SMP/MTS/SMPLB

Page 201: 009

Lampiran 2Pengadaan LJK UAN

1. E5 (LJK) 658.935 430.422 lbr 228.513,00 99 22.622.787,002. E4 (Kartu Legitimasi) 160.000 130.431 lbr 29.569,00 55 1.626.295,003. Sampul E5 35.000 35.000 lbr 0 198 04. Box E5 1.000 1.000 box 0 1.914,00 05. Proses dan cetak DPS 146.430 130.431 data 15.999,00 75 1.199.925,006. Proses dan cetak DPT 146.430 130.431 data 15.999,00 75 1.199.925,007. Proses dan cetak KPU 146.430 130.431 data 15.999,00 100 1.599.900,008. Proses scaning dan pengolahan E5 439.290 391.293 data 47.997,00 750 35.997.750,009. Penerimaan dan distribusi laporan 146.430 130.431 data 15.999,00 350 5.599.650,0010. Proses dan cetak Dakonuan 146.430 130.431 data 15.999,00 150 2.399.850,0011. Perekaman data peserta 146.430 130.431 data 15.999,00 200 3.199.800,0012. Pencetakan laporan 146.430 130.431 data 15.999,00 300 4.799.700,0013. Penerbitan STK 146.430 130.431 data 15.999,00 900 14.399.100,00Sub Total 94.644.682,00

B. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UNTUK SMA/MA/SMK/SMALBKebutuhan barang didasarkan pada jumlah peserta UAN dan banyaknya mata pelajaran.

Jumlah peserta UAN :SMA 67.002 siswaMA 4.073 siswaSMK 60.661 siswaJumlah peserta 131.736 siswaMata Pelajaran 3

Sehingga jumlah barang berdasarkan kebutuhan peserta adalah sebagai berikut :1. LJK 395.208 dihitung berdasarkan jumlah peserta dikalikan dengan mata pelajarancadangan 10% 39.521

434.729 dibulatkan 435.000

2. Kartu Legitimasijumlah kartu legitimasi adalah sejumlah peserta ujian yaitu 131.736 lembar

3. Proses dan cetak DPS, DPT,KPU4. Penerimaan dan distribusi laporan5. Proses dan cetak Dakonuan6. Perekaman data peserta7. Pencetakan laporan8. Penerbitan STKUntuk item pekerjaan di atas tersebut berdasarkan jumlah siswa dan jumlah siswa adalah sesuatu yang sudah pasti berdasarkan hasil pendataan

8. Proses scaning dan pengolahan E5scaning dan pengolahan LJK adalah proses pemeriksaan LJK dari yang telah diisi jawaban oleh peserta .sehingga jumlah LJK yang masuk dalam proses ini adalah sejumlah peserta UAN dikalikan dengan jumlah mata pelajaran, yaitu :Jumlah siswa 131.736Mata Pelajaran UAN 3

395.208

Nama BarangJumlah

dlm HPSJumlah

seharusnya sat. Selisih

Hrg sat.standar (tmsk PPN) Ketidak hematan

-1 -2 -3 -4 -5 (6)=(4)-(5)A. PENGADAAN DAN PEMERIKSAAN LJK UNTUK SMA/MA/SMK/SMALB

1. E5 (LJK) 510.000 435.000 lbr 75.000,00 99 7.425.000,002. E4 (Kartu Legitimasi) 150.000 131.736 lbr 18.264,00 55 1.004.520,003. Sampul E5 30.000 30.000 lbr 0 198 04. Box E5 800 800 box 0 1.914,00 05. Proses dan cetak DPS 134.650 131.736 data 2.914,00 110 320.540,00

Page 202: 009

Lampiran 2Pengadaan LJK UAN

6. Proses dan cetak DPT 134.650 131.736 data 2.914,00 110 320.540,007. Proses dan cetak KPU 134.650 131.736 data 2.914,00 110 320.540,008. Proses scaning dan pengolahan E5 403.950 395.208 data 8.742,00 825 7.212.150,009. Penerimaan dan distribusi laporan 134.650 131.736 data 2.914,00 275 801.350,0010. Proses dan cetak Dakonuan 134.650 131.736 data 2.914,00 110 320.540,0011. Perekaman data peserta 134.650 131.736 data 2.914,00 220 641.080,0012. Pencetakan laporan 134.650 131.736 data 2.914,00 330 961.620,0013. Penerbitan STK 134.650 131.736 data 2.914,00 990 2.884.860,0014. Proses lembar nilai siswa 134.650 131.736 data 2.914,00 264 769.296,00Jumlah 22.982.036,00

Page 203: 009

Lampiran 3Pajak Penghasilan Honor UAN

No Nama Sekolah PPh 15% No Nama Sekolah PPh 15%1 SMA Kristen 2 Penabur 288.000,00 1 SMA Keluarga Widuri 925.050,00 2 SMU PGRI 15 43.950,00 2 SMA Cita Buana 3.675,00 3 SMA Kristen Triana 46.500,00 3 SMA Muhammadiyah 3 77.850,00 4 SMA Santa Ursula 270.000,00 4 SMA 1 Cendarawasih 584.250,00 5 SMA At-Taqwa 66.375,00 5 SMA Triguna 126.000,00 6 Jumlah 1 714.825,00 6 SMA Labschool Kemayoran 269.700,00

Jumlah 2 1.986.525,00

No Nama Sekolah PPh 15% No Nama Sekolah PPh 15%1 SMA Uswatun Hasanah 130.800,00 1 SMA Perguruan Rakyat 2 606.000,00 2 SMA 113 180.000,00 2 SMA BPS & K I 15.000,00 3 SMA PGRI 4 360.000,00 3 SMA Muhammadiyah 23 42.000,00 4 SMA Jakarta raya 220.875,00 4 SMAN 12 Jakarta 383.625,00 5 SMA Adi Luhur 375.300,00 5 SMAN 71 Jakarta 379.500,00

Jumlah 3 1.266.975,00 6 SMA Budhaya II Santo Agustinus 372.000,00 7 SMAN 103 Jakarta 448.750,00

Jumlah 4 2.246.875,00

TOTAL 1 s.d 4 6.215.200,00

Sub Rayon- 14 (SMA)

Sub Rayon- 09 (SMA)

Sub Rayon-13 (SMA)

Sub Rayon- 02 (SMA)

Page 204: 009

Lampiran 3Pajak Penghasilan Honor UAN

No Nama Sekolah PPh 15% No Nama Sekolah PPh 15%1 SMK Bina Kusuma 3 434.600,00 1 SMK Bunga Nusa 1 114.000,00 2 SMKN 41 435.000,00 2 SMK Jakarta 1 57.000,00 3 SMK YPK Wijaya 45.000,00 3 SMK PGRI 5 1.175.000,00 4 SMK PGRI 14 270.000,00 4 SMK PGRI 24 621.600,00 5 SMK Keluarga Widuri 108.000,00 5 SMK Annida Al Islamy 531.400,00 6 SMK Dharma Karya 266.625,00 6 SMK Harvard 126.750,00 7 SMK Gita Kirtti 84.000,00 7 SMK Yadika 1 345.150,00 8 SMK Harapan Pertiwi 48.000,00 8 SMK Pangeran Wijayakusuma 126.000,00 9 SMK Lebak Bulus 262.500,00 9 SMK Kristen Rahmani 61.750,00

10 SMKN 20 909.000,00 10 SMK Duta Bangsa 418.875,00 11 SMK Bina Kusuma 1 562.500,00 11 SMK Lamaholot 31.500,00 12 SMK YPUI 216.000,00 12 SMK Kartika X-1 72.000,00

Jumlah 1 3.641.225,00 13 SMK Bina Karya 210.825,00 14 SMK Islam bahagia 241.200,00 15 SMk Cengkareng jakarta 779.280,00 16 SMK YADIKA 3 588.000,00 17 SMK Sinar Dharma 127.000,00 18 SMK telkom 708.000,00 19 SMK Bhineka Tunggal Ika 141.000,00 20 SMK Eka Sakti 51.000,00 21 SMK Taman Sakti 912.318,00 22 SMKN 42 170.925,00 23 SMK 12 219.000,00 24 SMKN 35 589.500,00

Jumlah 2 8.419.073,00

SUB Rayon-5 (SMK) SUB Rayon-3 (SMK)

Page 205: 009

Lampiran 3Pajak Penghasilan Honor UAN

No Nama Sekolah PPh 15% TOTAL 1 s.d 3 SMK 15.452.908,00 1 SMK Mitra Kencana 459.000,00 TOTAL 1 s.d 4 SMA 6.215.200,00 2 SMK Nurul Islam 38.550,00 TOTAL Keseluruhan 21.668.108,00 3 SMK Kapin 88.560,00 4 SMK Corpatarrin 01 450.000,00 5 SMK Al- Wathoniyah Pusat 36.000,00 6 SMK Karya Ekopin 168.000,00 7 SMK 11 Maret 474.750,00 8 SMk Kawula Indonesia 42.000,00 9 SMKN 40 Jakarta 92.250,00

10 SMK Pandawa Jakarta 224.100,00 11 SMK Satya Bhakti II 310.500,00 12 SMK Satya Bhakti I 477.900,00 13 SMK Budi Murni 3 18.000,00 14 SMK Budi Murni 1 72.000,00 15 SMK BPS & K II 216.000,00 16 SMK L'PINA 108.000,00 17 SMK Mitra Utama 72.000,00 18 SMK YP Darul Mukminin 45.000,00

Jumlah 3 3.392.610,00

SUB Rayon- 7 (SMK)

Page 206: 009

Lampiran 4Beasiswan PLS tidak sesuai PO

Dana @unit Unit

a PKBM

1 Keaksaraan Fungsional 137.200.000 137.200.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 490 1.470.000

Paket A (kls IV-V) 7.000.000 7.000.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 40 120.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 2 230.000

3Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 131.600.000 131.600.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 400 1.200.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 20 7.000.000

4Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 281.280.000 281.280.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000

Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 24 7.200.000

5Paket B Kls Lanjutan 2 (SLTP Kls II-III) 156.000.000 156.000.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 12 3.600.000

6Paket B Kls Persiapan UN (SLTP Kls III) 12.000.000 12.000.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 80 240.000Penyelenggaraan Latihan ketrampilan 12.000 80 960.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 2 600.000

7Paket C Kls Lanjutan 1 (SMA Kls I-II) 91.520.000 91.520.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 160 480.000Alat tulis kelompok belajar 140.000 8 1.120.000

8 Kelompok Belajar Usaha 82.500.000 82.500.000 - 0 165 0

9 Beasiswa Magang 85.500.000 85.500.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 171 1.026.000

b SKB/BPKB/UPT PLSP

1 Keaksaraan Fungsional 18.600.000 18.600.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000

2 Paket A baru (kelas IV) 10.500.000 10.500.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 3 345.000

3 Paket A lanjutan 1(kls IV-V) 10.500.000 10.500.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 3 345.000

4Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 19.740.000 19.740.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 3 1.050.000

5Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 35.160.000 35.160.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 3 900.000

6 Paket C Kls Baru (SMU Kls I) 15.960.000 15.960.000 0 60 0

7Paket C Kls Lanjutan 1 (SMA Kls I-II) 34.320.000 34.320.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat tulis kelompok belajar 140.000 3 420.000

8 Kelompok Belajar Usaha 15.000.000 15.000.000 0 30 0

9 Beasiswa Magang 15.000.000 15.000.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 30 180.000

1.159.380.000 1.159.380.000 32.446.000

1 Keaksaraan Fungsional 154.000.000 154.000.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 550 1.650.000

2 Paket A lanjutan 1(kls IV-V) 7.000.000 7.000.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 40 120.000

I. Propinsi DKI JakartaNO Rincian Anggaran Realisasi Keterangan

Efektifitas

REKAPITULASI BANTUAN BEASISWA PROYEK PENGEMBANGAN PLS DKI JAKARTATAHUN ANGGARAN 2004

Jumlah

Sub totalII Jakarta Barat

Page 207: 009

Lampiran 4Beasiswan PLS tidak sesuai PO

Alat tulis kelompok belajar 115.000 2 230.000

3Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 144.760.000 144.760.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 440 1.320.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 22 7.700.000

4Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 316.440.000 316.440.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 540 1.620.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 27 8.100.000

5Paket B Kls Lanjutan 2 (SLTP Kls II-III) 156.000.000 156.000.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 24 7.200.000

6Paket B Kls Persiapan UN (SLTP Kls III) 12.000.000 12.000.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 80 240.000

Penyelenggaraan Latihan ketrampilan 12.000 80 960.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 2 600.000

7 Kelompok Belajar Usaha 50.000.000 50.000.000 0 100 0

8 Beasiswa Magang 50.000.000 50.000.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 100 600.000

890.200.000 890.200.000 31.780.000

1 Keaksaraan Fungsional 137.200.000 137.200.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 490 1.470.000

2 Paket A lanjutan 1(kls IV-V) 7.000.000 7.000.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 40 120.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 2 230.000

3Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 138.180.000 138.180.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 420 1.260.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 21 7.350.000

4Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 246.120.000 246.120.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 420 1.260.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 21 6.300.000

5Paket B Kls Lanjutan 2 (SLTP Kls II-III) 156.000.000 156.000.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 24 7.200.000

6Paket B Kls Persiapan UN (SLTP Kls III) 12.000.000 12.000.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 80 240.000

Penyelenggaraan Latihan ketrampilan 12.000 80 960.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 2 600.000

7 Kelompok Belajar Usaha 50.000.000 50.000.000 0 100 0

8 Beasiswa Magang 39.000.000 39.000.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 78 468.000

785.500.000 785.500.000 28.898.000

1 Keaksaraan Fungsional 145.600.000 145.600.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 520 1.560.000

2 Paket A lanjutan 1(kls IV-V) 10.500.000 10.500.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 60 180.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 3 345.000

3Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 157.920.000 157.920.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 24 8.400.000

4Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 246.120.000 246.120.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 420 1.260.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 21 6.300.000

5Paket B Kls Lanjutan 2 (SLTP Kls II-III) 156.000.000 156.000.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 24 7.200.000

Sub TotalIV Jakarta Timur

Sub TotalIII Jakarta Selatan

Page 208: 009

Lampiran 4Beasiswan PLS tidak sesuai PO

6Paket B Kls Persiapan UN (SLTP Kls III) 12.000.000 12.000.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 80 240.000

Penyelenggaraan Latihan ketrampilan 12.000 80 960.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 2 600.000

7 Kelompok Belajar Usaha 60.000.000 60.000.000 0 120 0

8 Beasiswa Magang 50.000.000 50.000.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 100 600.000

838.140.000 838.140.000 30.525.000

1 Keaksaraan Fungsional 142.800.000 142.800.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 510 1.530.000

2 Paket A lanjutan 1(kls IV-V) 7.000.000 7.000.000Pengandaan Blangko Usulan 3.000 40 120.000Alat tulis kelompok belajar 115.000 2 230.000

3Paket B Kls Baru (SLTP Kls 1) 151.340.000 151.340.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 460 1.380.000Alat & bhn praktek ketrampilan 350.000 23 8.050.000

4Paket B Kls Lanjutan 1 (SLTP Kls II-III) 269.560.000 269.560.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 460 1.380.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 23 6.900.000

5Paket B Kls Lanjutan 2 (SLTP Kls II-III) 156.000.000 156.000.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 480 1.440.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 24 7.200.000

6Paket B Kls Persiapan UN (SLTP Kls III) 12.000.000 12.000.000

Pengandaan Blangko Usulan 3.000 80 240.000

Penyelenggaraan Latihan ketrampilan 12.000 80 960.000Alat & bhn praktek ketrampilan 300.000 2 600.000

7 Kelompok Belajar Usaha 40.000.000 40.000.000 0 80 0

8 Beasiswa Magang 38.000.000 38.000.000Pengandaan Blangko Usulan 6.000 76 456.000

816.700.000 816.700.000 30.486.000

4.489.920.000 4.489.920.000 154.135.000TOTAL

Sub Total

Sub TotalV Jakarta Utara

Page 209: 009

Lampiran 5Pengadaan Alat Pendidikan

Pengadaan Bahan Alat Laboratorium IPAPelaksana: CV Henpriz

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran SK Karo Perlengkapan

3892/073.532PAKET BIOLOGI 1

1 Kaca Benda, Pak isi 50 62.000,00 52.500,00 9.500,00 1 9.500,00 2 Kaca Penutup, Pak Isi 50 40.000,00 32.810,00 7.190,00 1 7.190,00 3 Pipa kapiler Bentuk J 60.000,00 16.400,00 43.600,00 1 43.600,00 4 Jala Keruk, Bentuk D 45.000,00 36.000,00 9.000,00 1 9.000,00 5 Jala Plangton 50.000,00 42.000,00 8.000,00 1 8.000,00 6 Jala Serangga 35.000,00 31.000,00 4.000,00 1 4.000,00 7 Cawan petri 48.000,00 42.660,00 5.340,00 1 5.340,00 8 Gelas Kimia 250 ml 40.000,00 27.830,00 12.170,00 1 12.170,00 9 Lumpang dan Alu 70.000,00 28.220,00 41.780,00 1 41.780,00

10 Pipet Tetes, Pak Isi 10 25.000,00 13.310,00 11.690,00 1 11.690,00 11 Termometer Umum 51.000,00 36.090,00 14.910,00 1 14.910,00

PAKET BIOLOGI 2 - - 12 Model, Mata Manusia 120.000,00 92.031,00 27.969,00 1 27.969,00 13 Model, Telinga Manusia 120.000,00 92.031,00 27.969,00 1 27.969,00 14 Model, Torso Manusia 465.000,00 335.468,00 129.532,00 1 129.532,00 15 Model,Jantung Manusia 120.000,00 92.031,00 27.969,00 1 27.969,00 16 Model, Penampang Kulit Manusia 120.000,00 92.031,00 27.969,00 1 27.969,00 17 Model, Penampang Ginjal Manusia 120.000,00 92.031,00 27.969,00 1 27.969,00 18 Model, Rangka Manusia 700.000,00 685.000,00 15.000,00 1 15.000,00 19 Model, Sistem Pencernaan Makanan Elektrik 580.000,00 537.000,00 43.000,00 1 43.000,00

PAKET KIMIA - - 20 Buret 215.000,00 201.162,00 13.838,00 1 13.838,00 21 Pembakar Spritus, Kaca 40.000,00 36.090,00 3.910,00 1 3.910,00 22 Kaca Arloji, 75 mm, pak isi 10 180.000,00 174.294,00 5.706,00 1 5.706,00 23 Kawat Nikron 51.000,00 33.000,00 18.000,00 1 18.000,00 24 Labu Distilasi, 125 ml 112.000,00 109.741,00 2.259,00 1 2.259,00 25 Lumpang dan Alu 70.000,00 28.220,00 41.780,00 1 41.780,00 26 Sikat Buret 22.500,00 21.126,00 1.374,00 1 1.374,00 27 Sikat Tabung Reaksi, pak isi 10 110.000,00 105.633,00 4.367,00 1 4.367,00 28 SlinderUkur, 10 ml 65.000,00 58.685,00 6.315,00 1 6.315,00 29 Slinder Ukur, 25 ml 92.500,00 91.696,00 804,00 1 804,00 30 Slinder Ukur, 250 ml 175.000,00 170.187,00 4.813,00 1 4.813,00 31 Rak Tabung Reaksi untuk KTA 40/016 20.000,00 18.779,00 1.221,00 1 1.221,00 32 Termometer, Alkohol 52.500,00 51.975,00 525,00 1 525,00 33 Termometer, Umum 51.000,00 29.343,00 21.657,00 -

PAKET FISIKA 1 - - 34 Dasar Statif, Pak Isi 2 120.000,00 96.994,00 23.006,00 1 23.006,00 35 Kaki Statif, Pak isi 2 72.500,00 50.531,00 21.969,00 1 21.969,00 36 Balok Penyangga, pak isi 2 67.000,00 50.463,00 16.537,00 1 16.537,00 37 Dynamometer 1.5 N 80.000,00 52.631,00 27.369,00 1 27.369,00 38 Dynamometer 3.0 N,Pak isi 2 160.000,00 75.600,00 84.400,00 1 84.400,00 39 Beban Pemberat 50 g, Pak isi 6 157.000,00 110.145,00 46.855,00 1 46.855,00 40 Kereta, untuk percobaan gerak beraturan 140.000,00 83.801,00 56.199,00 1 56.199,00 41 Jam henti analog 262.000,00 276.000,00 (14.000,00) 1 (14.000,00) 42 Batang Pengait, Pak isi 2 67.000,00 41.927,00 25.073,00 1 25.073,00 43 Balok Aluminium, Dilengkapi Penggantung 51.000,00 37.800,00 13.200,00 1 13.200,00 44 Pengga Penjepit 72.000,00 41.927,00 30.073,00 1 30.073,00 45 Plug koppling 86.000,00 25.494,00 60.506,00 1 60.506,00 46 Katrol Dia 50 mm, Pak isi 1 115.000,00 41.927,00 73.073,00 1 73.073,00 47 Tali Pada Roda 25.000,00 8.201,00 16.799,00 1 16.799,00 48 Pengetik waktu + Kertas 235.000,00 225.000,00 10.000,00 1 10.000,00 49 Buku Petunjuk penggunaan 36.000,00 33.000,00 3.000,00 1 3.000,00

PAKET FISIKA 2 - - 50 Papan Rangkaian, 216 Lubang 545.000,00 512.881,00 32.119,00 1 32.119,00 51 Penghubung pendek, pak isi 10 230.000,00 160.968,00 69.032,00 1 69.032,00 52 Saklar tunggal 52.000,00 32.181,00 19.819,00 1 19.819,00 53 Pemegang lampu E10, Pak isi 2 76.000,00 27.193,00 48.807,00 1 48.807,00

Page 210: 009

Lampiran 5Pengadaan Alat Pendidikan

66 Kabel penghubung 4mm hitam pak isi 2 86.500,00 50.250,00 36.250,00 1 36.250,00 67 Buku Petunjuk penggunaan 36.000,00 33.000,00 3.000,00 -

PAKET FISIKA 3 - - 68 Rel presisi pak isi 2 229.000,00 178.080,00 50.920,00 1 50.920,00 69 Lampu cadangan 12 v 18 w 42.000,00 7.539,00 34.461,00 1 34.461,00 70 Rumah lampu pada penyangga dg lampu 134.500,00 63.210,00 71.290,00 1 71.290,00 71 Pemegang slaid diafragma 62.000,00 25.200,00 36.800,00 1 36.800,00 72 Diafragma 5 celah 40.000,00 25.200,00 14.800,00 1 14.800,00 73 Diafragma 1 celah 40.000,00 25.200,00 14.800,00 1 14.800,00 74 lensa, 50mm pada tiag plastik P.PO 110.000,00 50.400,00 59.600,00 1 59.600,00 75 lensa, 100mm pada tiag plastik P.PO 110.000,00 63.210,00 46.790,00 1 46.790,00 76 lensa, 200mm pada tiag plastik P.PO 110.000,00 75.731,00 34.269,00 1 34.269,00 77 Tumpakan berpenjepit pak isi 4 120.000,00 75.731,00 44.269,00 1 44.269,00 78 prisma siku2 82.000,00 75.731,00 6.269,00 1 6.269,00 79 Lensa bikonvex 102.000,00 26.387,00 75.613,00 1 75.613,00 80 cermin kombinasi 67.000,00 22.444,00 44.556,00 1 44.556,00 81 lensa bikonkaf 91.500,00 27.594,00 63.906,00 1 63.906,00 82 diafragma anak panah PPO 40.000,00 27.594,00 12.406,00 1 12.406,00 83 Balok kaca 93.000,00 53.419,00 39.581,00 1 39.581,00 84 Buku Petunjuk penggunaan 36.000,00 33.000,00 3.000,00 1 3.000,00

Jumlah ketidakhematan 2.455.843,00

Pengadaan Laboratorium BahasaPelaksana: CV Sinar Agung Mandiri

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran SK Karo Perlengkapan

3892/073.5321 Student Chairs (lipat) 200.000,00 186.300,00 13.700,00 40 548.000,00 2 Teacher TV Monitor 29" Multi system 8.800.000,00 5.937.500,00 2.862.500,00 2 5.725.000,00

Ketidakhematan 6.273.000,00 Jumlah Set 12 Jumlah Total Ketidakhematan 75.276.000,00

Pengadaan Peralatan Tehnik Informasi Komersial SMKN 26Pelaksana: PT Dharma Agung Ciptakarya

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran SK Karo Perlengkapan

3892/073.5321 Server 40.611.000,00 26.297.838,00 14.313.162,00 2 28.626.324,00

IBM Xseries 225 - - 2 AC Spilt 2 PK 5.075.000,00 4.725.000,00 350.000,00 5 1.750.000,00

Merk: National - - Type: CU-C18BKN - - Jumlah Total Ketidakhematan 30.376.324,00

Page 211: 009

Lampiran 5Pengadaan Alat Pendidikan

Pengadaan Peralatan Tehnik Otomotif SMKN 56Pelaksana: PT Mesindo Semesta Insani

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran SK Karo Perlengkapan

3892/073.5321 Spark Plug tester 18.489.000,00 16.824.000,00 1.665.000,00 2 3.330.000,00

Type: PC 727 - - Merk Okuda - -

2 AC Split 2 PK 5.075.000,00 4.725.000,00 350.000,00 4 1.400.000,00 Merk: National - - Type: CU-C 18 BKN - - Jumlah Total Ketidakhematan 4.730.000,00

Pengadaan Peralatan Instalasi SMKN 5Pelaksana: Dinar Semesta Raya

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran SK Karo Perlengkapan

3892/073.5321 Sweep/Marker Generator 31.983.000,00 31.559.000,00 424.000,00 3 1.272.000,00

Merk: ED, Ex Korea - - Type: SM-1310 - -

Peningkatan Laboratorium IPA Kepulauan SeribuPelaksana: PT Air Sirih Bersinar

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran (Rp) 3892/073.532 (Rp) (Rp)

PAKET B11 Microslide, Case Plastic 100.000,00 50.000,00 50.000,00 20 1.000.000,00 2 Microscope, student 2.000.000,00 1.870.000,00 130.000,00 5 650.000,00 3 Coverglass, pack of 50 40.000,00 32.810,00 7.190,00 10 71.900,00 4 J Capillary tube 50.000,00 16.400,00 33.600,00 4 134.400,00 6 Dip net D-shape 40.000,00 36.000,00 4.000,00 4 16.000,00 7 Plangkton net 50.000,00 42.000,00 8.000,00 4 32.000,00 8 Beaker Glass, 250 ml 40.000,00 27.830,00 12.170,00 8 97.360,00 9 Mortal & Pestle 70.000,00 28.220,00 41.780,00 8 334.240,00

10 Pipette,Dropping, pack of 10 20.000,00 13.310,00 6.690,00 4 26.760,00 11 Test Tube, 150x25mm, pack of 50 425.000,00 147.660,00 277.340,00 4 1.109.360,00 12 Test Tube Stand for KTA 40/025 20.000,00 13.130,00 6.870,00 8 54.960,00 13 Thermometer, General purpose 50.000,00 36.090,00 13.910,00 8 111.280,00

Jumlah B1 3.638.260,00

PAKET B2 - - 14 Model, Human Brain 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 15 Model, Human Eye 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 16 Model, Human Ear 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 17 Model, Human Female Torso 450.000,00 335.468,00 114.532,00 8 916.256,00 18 Model, Human Heart 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 19 Model, Skin Section 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 20 Model, Kidney Section 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00 21 Model, Human Skeleton 700.000,00 685.000,00 15.000,00 4 60.000,00 22 Model. Liver 100.000,00 92.031,00 7.969,00 8 63.752,00

Jumlah B2 1.422.520,00

PAKET K123 Ammonium Chloride, BG 100.000,00 97.310,00 2.690,00 4 10.760,00 24 Sulphur (Flowers), T 40.000,00 39.923,00 77,00 4 308,00 25 Iron (II) Ammonium Sulphate, LG 250.000,00 242.276,00 7.724,00 4 30.896,00 26 Potassium Chromate (VI), BG 750.000,00 231.112,00 518.888,00 4 2.075.552,00 27 Potassium Iodade, LG 750.000,00 748.090,00 1.910,00 4 7.640,00 28 Potassium Iodade BG 800 000 00 754 156 00 45 844 00 4 183 376 00

Page 212: 009

Lampiran 5Pengadaan Alat Pendidikan

37 Mortal & Pestle 50.000,00 28.220,00 21.780,00 4 87.120,00 38 Balance, 311 gr 1.400.000,00 1.192.640,00 207.360,00 8 1.658.880,00 39 Pipette, Measuring, 10 ml 75.000,00 61.325,00 13.675,00 8 109.400,00 40 Thermometer, General purpose 50.000,00 29.343,00 20.657,00 8 165.256,00

Jumlah K2 4.558.760,00

PAKET F141 Standbase, Aluminium/Plastic, Pack of 2 100.000,00 96.994,00 3.006,00 10 30.060,00 42 Dynamometer, 1,5 N 75.000,00 52.631,00 22.369,00 10 223.690,00 43 Dynamometer, 3,0 N, Pack of 2 150.000,00 75.600,00 74.400,00 10 744.000,00 44 Loads, 50 g, Pack of 6 150.000,00 110.145,00 39.855,00 10 398.550,00 44 Trolley, for Rail 125.000,00 83.801,00 41.199,00 10 411.990,00 45 Block, Aluminium 50.000,00 37.800,00 12.200,00 10 122.000,00 46 Support Clip, Pack of 3 50.000,00 41.927,00 8.073,00 10 80.730,00 47 Coupling Plug, Pack of 2 75.000,00 25.494,00 49.506,00 10 495.060,00 48 Pulley, Dia. 50 mm, Aluminium/Plastic, Pack 100.000,00 41.927,00 58.073,00 10 580.730,00 49 Cord, on Reel 20.000,00 8.201,00 11.799,00 10 117.990,00

Jumlah F 1 3.204.800,00

PAKET F250 Connecting Crosses, Pack of 10 200.000,00 160.968,00 39.032,00 10 390.320,00 51 Switch, Single Pole 50.000,00 32.181,00 17.819,00 10 178.190,00 52 Lamp Holder, E10, Pack of 2 50.000,00 27.193,00 22.807,00 10 228.070,00 53 Lamp Bulb, 6 V, 3 W, E10,, Pack of 4 30.000,00 16.328,00 13.672,00 10 136.720,00 54 I-Core, Fe 100.000,00 48.331,00 51.669,00 10 516.690,00 55 U-Core, Fe 150.000,00 64.303,00 85.697,00 10 856.970,00 56 Coil, 1000 Turns 100.000,00 55.812,00 44.188,00 10 441.880,00 57 Coil, 500 Turns 100.000,00 55.812,00 44.188,00 10 441.880,00 58 Clamp Plug, Pack of 4 100.000,00 55.812,00 44.188,00 10 441.880,00 59 Compass Model, Complete 50.000,00 32.181,00 17.819,00 10 178.190,00 60 Dioda, 1N4002, Pack of 4 150.000,00 130.400,00 19.600,00 10 196.000,00 61 Wire Constanta, 25 m 100.000,00 50.800,00 49.200,00 10 492.000,00 62 Wire Nichrome, 25 m 100.000,00 50.800,00 49.200,00 10 492.000,00 63 Plug Lead 4 mm, Red, Pack of 2 75.000,00 50.250,00 24.750,00 10 247.500,00 64 Plug Lead 4 mm, Black, Pack of 2 75.000,00 50.250,00 24.750,00 10 247.500,00

Jumlah F 2 5.485.790,00

PAKET F365 Precision Rail, Pack of 2 200.000,00 178.080,00 21.920,00 10 219.200,00 66 Spare Bulb 12 V, 18 W 40.000,00 7.539,00 32.461,00 10 324.610,00 67 Lamp Housing on Rod, With Bulb 100.000,00 63.210,00 36.790,00 10 367.900,00 68 Diaphgram Slide Holder 50.000,00 25.200,00 24.800,00 10 248.000,00 69 Diaphgram, 5 Slit, Plastic 40.000,00 25.200,00 14.800,00 10 148.000,00 70 Diaphgram, 1 Slit, Plastic 40.000,00 25.200,00 14.800,00 10 148.000,00 71 Lens, 50 mm on Rod 100.000,00 50.400,00 49.600,00 10 496.000,00 72 Lens, 100 mm on Rod 100.000,00 63.210,00 36.790,00 10 367.900,00 73 Lens, 200 mm on Rod 100.000,00 75.731,00 24.269,00 10 242.690,00 74 Clamp Rider, Pack of 4 100.000,00 75.731,00 24.269,00 10 242.690,00 75 Lens, Biconvex 100.000,00 26.387,00 73.613,00 10 736.130,00 76 Mirror Combination 50.000,00 22.444,00 27.556,00 10 275.560,00 77 Lens, Biconcave 75.000,00 27.594,00 47.406,00 10 474.060,00 78 Diaphgram Arrow, Plastic 40.000,00 27.594,00 12.406,00 10 124.060,00 79 Glass Block, Rectangular 75.000,00 53.419,00 21.581,00 10 215.810,00

Jumlah F3 4.630.610,00

PAKET F480 Multi Meter 375.000,00 234.375,00 140.625,00 10 1.406.250,00

Jumlah F4 1.406.250,00

TOTAL 28.151.442,00

Page 213: 009

Lampiran 7Pengadaan Buku SMA, SMK Kep Seribu

SUBDIS SMAKegiatan: Pengadaan Buku Perpustakaan untuk SMA di DKI JakartaPelaksana: CV Cakrawala Buana

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran dari penerbit

1 Ilmu pengetahuan populer 3.258.333,00 1.880.000,00 1.378.333,00 30 41.349.990,00 Penerbit: PT WidayadaraPengarang: Grolier InternasionalKertas: HVS

Kegiatan: Pengadaan Buku Pelajaran IPA untuk SMA di DKI JakartaCV Karya Bima Abadi

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran Dari penerbit

Erlangga1 Bahasa dan sastra Indonesia

Penerbit: Erlangga 46.600,00 29.000,00 17.600,00 1088 19.148.800,00 Pengarang: Dawud dkkKertas:HVSHalaman: 288

2 Bahasa InggrisPenerbit: Erlangga 41.575,00 28.000,00 13.575,00 1088 14.769.600,00 Pengarang: Dra. Amalia ILKertas: HVSHalaman: 224 halaman

3 Fisika 49.950,00 25.000,00 24.950,00 1088 27.145.600,00 Penerbit: ErlanggaPengarang: SupiyantoKertas:HVSHalaman: 239 halaman

4 BiologiPenerbit: Erlangga 50.800,00 26.000,00 24.800,00 1.088 26.982.400,00 Pengarang: DA Pratiwi dkkKertas: HVSHalaman: 288 halaman

5 MatematikaPenerbit: Erlangga 55.850,00 29.000,00 26.850,00 1.088 29.212.800,00 Pengarang: Drs BK Noormandiri dkkKertas: HVSHalaman: 336 halaman

6 KimiaPenerbit: Eralangga 25.350,00 22.000,00 3.350,00 1.088 3.644.800,00 Pengarang: Unggul SudarmoKertas: HVSHalaman:173 halamanJumlah ketidakhematan 120.904.000,00

Page 214: 009

Lampiran 7Pengadaan Buku SMA, SMK Kep Seribu

Kegiatan: Pengadaan Buku Pelajaran IPS untuk SMA di DKI JakartaPelaksana: CV Siedarant Perdana

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran Dari Penerbit

Erlangga1 Bahasa dan sastra Indonesia

Penerbit: Erlangga 59.750,00 29.000,00 30.750,00 1338 41.143.500,00 Pengarang: Dawud dkk - - Kertas:HVS - - Halaman: 288 - -

- - 2 Kewarganegaraan 37.600,00 21.000,00 16.600,00 1338 22.210.800,00

Penerbit: Erlangga - - Pengarang: Budiyanto - - Kertas: HVS - - Halaman: 128 halaman - -

- - 3 Bahasa Inggris 44.000,00 28.000,00 16.000,00 1338 21.408.000,00

Penerbit: Erlangga - - Pengarang: Dra. Amalia IL - - Kertas: HVS - - Halaman: 224 halaman - -

- - 4 Geografi 47.600,00 24.000,00 23.600,00 1338 31.576.800,00

Penerbit: Erlangga - - Pengarang: K Wardiyatmoko - - Kertas:HVS - - Halaman: 230 halaman - -

- - 5 Ekonomi - -

Penerbit: Erlangga 43.200,00 25.000,00 18.200,00 1.338 24.351.600,00 Pengarang: Ritonga - - Kertas: HVS - - Halaman: 231 halaman - -

- - 6 Sejarah - -

Penerbit: Erlangga 44.000,00 23.500,00 20.500,00 1.338 27.429.000,00 Pengarang: I Wayan Badrika - - Kertas: HVS - - Halaman: 213 halaman - -

- - 6 Sosiologi - -

Penerbit: Eralangga 37.200,00 21.000,00 16.200,00 1.338 21.675.600,00 Pengarang: Idianto M - - Kertas: HVS - - Halaman:180 halaman - - Jumlah ketidakhematan 189.795.300,00

SUBDIS SMKKegiatan: Pengadaan Buku Perpustakaan SMKPelaksana: CV Ratih Putri Sakti

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran Dari Penerbit

1 Buku Oxford Ensilopedi PelajarJilid 1: Abad Es Bendungan 398.000,00 100Jilid 2: Benin-Elemen 398.000,00 100Jilid 3: Benin Elemen El Savador- Jerman 398.000,00 100Jilid 4: Jerapah-Lipan 399.000,00 100Jilid 5: Listrik-Origami 399.000,00 100Jilid 6: Orkestra - Paltipus 398.000,00 100Jilid 7: Pohon - Serangga Bentuk batang 399.000,00 100Jilid 8: Serat -Zonasi 398.000,00 100Jilid9: Biografi 398.000,00 100Jilid 10: Indeks 399.000,00 100Jumlah 3.984.000,00 2.115.000,00 1.869.000,00 100 186.900.000,00

Page 215: 009

Lampiran 7Pengadaan Buku SMA, SMK Kep Seribu

Kegiatan: Pengadaan Buku Bisnis ManajemenPelaksana: PT Welly Putra Mandiri

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran dari Penerbit

Buku Manajemen Seri Bisnis Barron1 Memahami Laporan dan Berita Keuangan 325.200,00 307 - 2 Laba atas Investasi & perencanaan Keuangan 325.200,00 307 - 3 Pembelian 325.200,00 307 - 4 Membeli dan menjual Bisnis & Franchise 325.200,00 307 - 5 Perbankan 325.100,00 307 - 6 Mengatur keuangan 325.100,00 307 -

Jumlah 1.951.000,00 725.000,00 1.226.000,00 307 376.382.000,00

Pengadaan Buku Perpustakaan SMA Kepulauan SeribuPelaksana: PT Welly Putra Mandiri

No. Jenis Pekerjaan Harga Negosiasi Harga Satuan Selisih Kuantitas KetidakhematanPenawaran Dari Penerbit

1 IndonesiaHeritage Series 6.520.000,00 2.820.000,00 3.700.000,00 5 18.500.000,00 Penerbit:PT Widyadara - - Pengarang: Grolier International - - Kertas: HVS - -

- - 2 Oxford Ensiklopedi Pelajar 4.870.000,00 2.115.000,00 2.755.000,00 5 13.775.000,00

Penerbit: PT Widyadara - - Pengarang: Grolier International - - Kertas: HVS - -

- - 3 Ilmu Pengetahuan Populer 3.240.000,00 1.880.000,00 1.360.000,00 5 6.800.000,00

Penrbit:PT Widyadara - Pengarang: Grolier International - Kertas: HVS -

Ketidakhematan 39.075.000,00

Page 216: 009

Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi

No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja

Surat Tugas Orang Hari Tidak Efisien Keterangan

Honor/hari Transport/hari

Jumlah Honor/hari Transport/hari

Jumlah Honor/hari Transport /hari

Jumlah

1 Penyusunan Proporsal

Pengarah N0: 915 a/073.554 tgl 15 April 2004

Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 3 orang

Penanggung Jawab 1 4 200.000,00 800.000,00 100.000,00 400.000,00 100.000,00 400.000,00 Ketua 1 4 200.000,00 800.000,00 100.000,00 400.000,00 100.000,00 400.000,00 Wakil KetuaSekretarisAnggota 3 4 200.000,00 2.400.000,00 100.000,00 1.200.000,00 100.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 Bendahara 1 4 200.000,00 800.000,00 100.000,00 400.000,00 100.000,00 400.000,00 SekretariatJumlah 2.400.000,00 1.200.000,00

2 Honor Penyusunan Laporan

Pengarah

Penanggung Jawab 1 3 150.000,00 450.000,00 100.000,00 300.000,00 50.000,00 150.000,00 KetuaWakil Ketua 1 3 150.000,00 450.000,00 100.000,00 300.000,00 50.000,00 150.000,00 SekretarisAnggota 7 3 150.000,00 3.150.000,00 100.000,00 2.100.000,00 50.000,00 1.050.000,00 Bendahara 1 3 150.000,00 450.000,00 100.000,00 300.000,00 50.000,00 150.000,00 SekretariatJumlah 1.500.000,00 -

TOTAL 3.900.000,00 1.200.000,00

Melebihi Ketentuan

Semilokakarya

Realisasi Honorarium Honorarium Standar

Semiloka

Page 217: 009

Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi

No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja

Surat Tugas Org Hari Tidak Efisien Keterangan

Honor/hari Transport/hari

Jumlah Honor/hari Transport/hari

Jumlah Honor/hari Transport /hari

Jumlah

1 Honor Penyusun Proporsal

Pengarah No:1720 a/073.554 tgl 12 Juli 2004

Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 2 orang

Penanggung Jawab 1 3 100.000,00 300.000,00 100.000,00 300.000,00 - - Wakil Penanggung jawab

1 3 100.000,00 300.000,00 100.000,00 300.000,00 - -

KetuaSekretarisAnggota 3 3 100.000,00 900.000,00 100.000,00 900.000,00 - - 600.000,00 BendaharaSekretariatJumlah - 600.000,00

2 Honor Pembuatan Kuesioner

Pengarah No: 2167/073.554 tgl 13 Agt 2004

Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 1 orang

Penanggung Jawab 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 Wakil Penanggung Jawab

1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00

Ketua 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 SekretarisAnggota 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 500.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 6.000.000,00 500.000,00

3 Transport Peserta

Pengarah No: 2264/073.554 tgl 19 Agt 2004

Penanggung JawabKetuaWakil KetuaSekretarisAnggota 100 3 50.000,00 15.000.000,00 20.000,00 6.000.000,00 30.000,00 9.000.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 9.000.000,00 -

4 Honorarium Penyusunan Laporan

Pengarah No:2393/073.554 tgl 30 Agt 2004

Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 2 orang sebesarRp1.500.000,00

Penanggung Jawab 1 5 150.000,00 750.000,00 100.000,00 500.000,00 50.000,00 250.000,00 Wakil Penanggung Jawab

1 5 150.000,00 750.000,00 100.000,00 500.000,00 50.000,00 250.000,00

KetuaSekretarisAnggota 2 5 150.000,00 1.500.000,00 100.000,00 1.000.000,00 50.000,00 500.000,00 1.000.000,00 Bendahara 1 5 150.000,00 750.000,00 100.000,00 500.000,00 50.000,00 250.000,00 Sekretariat - Jumlah 1.250.000,00 1.000.000,00

5 Honor NaraSumber

Pengarah No:2338/073.554 tgl 23 Agt 2004

4 1 400.000,00 1.600.000,00 350.000,00 1.400.000,00 50.000,00 200.000,00

Penanggung Jawab

Melebihi Honor Standar

Studi Tentang Kegiataan BEM/UKM se -DKI Jakarta dlm Rangka Pengenbangan Bakat dan Minat Mahasiswa

Realisasi Honorarium Honorarium Standar

Page 218: 009

Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi

Wakil Penanggung Jawab

KetuaSekretarisAnggotaBendaharaSekretariatJumlah 200.000,00 -

6 Transport NaraSumber

Pengarah No:2338/073.554 tgl 23 Agt 2004

Penanggung Jawab 4 3 400.000,00 4.800.000,00 350.000,00 4.200.000,00 50.000,00 600.000,00 Wakil Penanggung Jawab

KetuaSekretarisAnggotaBendaharaSekretariatJumlah 600.000,00 -

7 Honorarium Moderator

Pengarah No:2348/073.554 tgl 23 Agt 2004

Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 1 orang sebesarRp300.000,00

Penanggung JawabWakil Penanggung Jawab

1 1 300.000,00 300.000,00 300.000,00 300.000,00 - -

KetuaSekretarisAnggota 2 1 300.000,00 600.000,00 300.000,00 600.000,00 - Bendahara 1 1 300.000,00 300.000,00 300.000,00 300.000,00 - - 300.000,00 SekretariatJumlah - 300.000,00

8 Honorarium Notulis

Pengarah No:2363/073.554 tgl 24 Agt 2004

Penanggung JawabWakil Penanggung Jawab

Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 1 orang sebesarRp150.000,00

KetuaSekretarisAnggota 4 1 150.000,00 600.000,00 150.000,00 600.000,00 - - 150.000,00 BendaharaSekretariatJumlah - 150.000,00

TOTAL 17.250.000,00 2.550.000,00

Page 219: 009

Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi

No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja

Surat Tugas Orang Hari Tidak Efisien Keterangan

Honor/hari Transport/hari Jumlah Honor/hari Transport/hari Jumlah Honor/hari Transport /hari

Jumlah

1 Transport Penyusun Proporsal

Pengarah No:2516 a/073.55 tgl 30 Agt 2004

Penanggung Jawab 1 3 100.000,00 300.000,00 50.000,00 150.000,00 50.000,00 150.000,00 Wakil Penanggung jawab

1 3 100.000,00 300.000,00 50.000,00 150.000,00 50.000,00 150.000,00

KetuaSekretarisAnggota 2 3 100.000,00 600.000,00 50.000,00 300.000,00 50.000,00 300.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 600.000,00 -

2 Honor Pembuat Kuisioner

Pengarah No:2846 a/073.554 tgl 1 Okt 2004

Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 1 orang

Penanggung Jawab 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 Wakil penanggung jawab

1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300000 1.500.000,00

KetuaSekretarisAnggota 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 Bendahara 1 5 400.000,00 2.000.000,00 100.000,00 500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 500.000,00 SekretariatJumlah 6.000.000,00 500.000,00

3 Honor Nara Sumber

Pengarah No:3040 a/073.554 tgl 19 Okt 2004

3 1 400.000,00 1.200.000,00 350.000,00 1.050.000,00 50.000,00 150.000,00 Maximal Penyusun Laporan 3Orang. Jadi lebih 1 orang

Penanggung Jawab 1 1 400.000,00 400.000,00 350.000,00 350.000,00 50.000,00 50.000,00 350.000,00 Wakil penanggung jawab

KetuaSekretarisAnggotaBendaharaSekretariatJumlah 200.000,00 350.000,00

6.800.000,00 850.000,00

TOTAL

Total

Jumlah Kelebihan Orang

TOTAL Keseluruhan

Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Bagi Pengurus BEM se-DKI Jakarta

Realisasi Honorarium Honorarium Standar Melebihi Ketentuan

Page 220: 009

Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi

No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja

Surat Tugas Orang Hari

Honor/hari

Transport/hari Jumlah Honor/hari

Transport/hari

Jumlah Honor/hari

Transport /hari

Jumlah

1 Tranport Peserta Pengarah No:1010/073.554 tgl 23 April 2004

Penanggung Jawab 1 2 100.000,00 200.000,00 80.000,00 160.000,00 20.000,00 40.000,00 Wakil Penanggung Jawab

1 2 100.000,00 200.000,00 80.000,00 160.000,00 20.000,00 40.000,00

Ketua 1 2 100.000,00 200.000,00 80.000,00 160.000,00 20.000,00 40.000,00 Sekretaris - 80.000,00 - Anggota 6 2 100.000,00 1.200.000,00 80.000,00 960.000,00 20.000,00 240.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 360.000,00

TOTAL 360.000,00

Analisa dan Evaluasi Efektifitas Bantuan Dana Stimulan PT

Realisasi Honorarium Honorarium Standar Selisih lebih

Page 221: 009

Lampiran 8Subdis Pendidikan Tinggi

No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja

Surat Tugas Orang Hari

Honor/hari Transport/hari

Jumlah Honor/hari Transport/hari

Jumlah Honor/hari Transport /hari

Jumlah

1 Honor Pengolah dan Analisis Data

Pengarah No: 2193/073.554 tgl 20 Agt 2004

Penanggung Jawab 1 2 400.000,00 800.000,00 100.000,00 200.000,00 300.000,00 600.000,00 KetuaWakil Ketua 1 2 400.000,00 800.000,00 100.000,00 200.000,00 300.000,00 600.000,00 SekretarisAnggotaBendaharaSekretariatJumlah 1.200.000,00

2 Transport Responden

Pengarah No: 2264/073.554 tgl 19 Agt 2004

Penanggung JawabKetuaWakil KetuaSekretarisAnggota 30 2 50.000,00 3.000.000,00 20.000,00 1.200.000,00 30.000,00 1.800.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 1.800.000,00

3 Transport Peserta Pengarah No:2377/073.554 tgl 26 Agt 2004

Penanggung JawabKetuaWakil KetuaSekretarisAnggota 30 2 50.000,00 3.000.000,00 20.000,00 1.200.000,00 30.000,00 1.800.000,00 BendaharaSekretariatJumlah 1.800.000,00

TOTAL 4.800.000,00

Seminar Pendidikan Internasional

Realisasi Honorarium Honorarium Standar Selisih lebih

Page 222: 009

Lampiran 9Uji Kompetensi

No. Keterangan Jumlah Orang

Satuan (OH)

Satuan Standar

(OA)

Harga Satuan Harga Satuan Standar*

Selisih Lebih

1 Workshop I 12-16 Apr, (1137)

Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00

2 Workshop II 25-29 Apr (1147)

Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00

3 Workshop III 7-11 Mei (1158)Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00

4 Workshop IV 17-21 Mei (1168) 1168

Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00

5 Workshop V 27-31 Mei (1180) 1180

Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00

6 Workshop VI 23-27 Juni (1411) 1411

Penanggung Jawab 1 5 1 450.000,00 400.000,00 1.850.000,00 Ketua 1 5 1 400.000,00 400.000,00 1.600.000,00 Wakil Ketua 1 5 1 350.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Sekretaris 1 5 1 350.000,00 350.000,00 1.400.000,00 Bendahara 1 5 1 300.000,00 300.000,00 1.200.000,00 Koordinator Bidang 5 5 1 275.000,00 275.000,00 5.500.000,00 Anggota 2 5 1 250.000,00 275.000,00 2.000.000,00 Sekretariat 10 5 1 200.000,00 250.000,00 8.000.000,00

Honor yang diterima panitia pelaksana selama uji kompetensi

menurut SK 3133/2003

Page 223: 009

Lampiran 9Uji Kompetensi

7 Workshop pengembangan kisi-kisi uji kompetensi 14-16 Agt (1555)Penanggung Jawab 1 3 1 450.000,00 400.000,00 950.000,00 Ketua 1 3 1 425.000,00 400.000,00 875.000,00 Wakil Ketua 1 3 1 400.000,00 400.000,00 800.000,00 Sekretaris 2 3 1 400.000,00 350.000,00 1.700.000,00 Bendahara 1 3 1 400.000,00 300.000,00 900.000,00 Koordinator Bidang 5 3 1 375.000,00 275.000,00 4.250.000,00 Anggota 3 3 1 275.000,00 275.000,00 1.650.000,00 Sekretariat 5 3 1 200.000,00 250.000,00 2.000.000,00

8 Workshop pengembangan instrumen uji performance 20-22 Agt (1572)Penanggung Jawab 1 3 1 450.000,00 400.000,00 950.000,00 Ketua 1 3 1 425.000,00 400.000,00 875.000,00 Wakil Ketua 1 3 1 400.000,00 400.000,00 800.000,00 Sekretaris 2 3 1 400.000,00 350.000,00 1.700.000,00 Bendahara 1 3 1 400.000,00 300.000,00 900.000,00 Koordinator Bidang 5 3 1 375.000,00 275.000,00 4.250.000,00 Anggota 3 3 1 275.000,00 275.000,00 1.650.000,00 Sekretariat 5 3 1 200.000,00 250.000,00 2.000.000,00

9 Workshop pemantapan instrumen uji performance 27-29 Agt (1593)

Penanggung Jawab 1 3 1 450.000,00 400.000,00 950.000,00 Ketua 1 3 1 425.000,00 400.000,00 875.000,00 Wakil Ketua 1 3 1 400.000,00 400.000,00 800.000,00 Sekretaris 2 3 1 400.000,00 350.000,00 1.700.000,00 Bendahara 1 3 1 400.000,00 300.000,00 900.000,00 Koordinator Bidang 5 3 1 375.000,00 275.000,00 4.250.000,00 Anggota 3 3 1 275.000,00 275.000,00 1.650.000,00 Sekretariat 5 3 1 200.000,00 250.000,00 2.000.000,00

10 Workshop pemetaan pelaksanaan uji performance tertulis 2-4 Sept (1614)Penanggung Jawab 1 3 1 450.000,00 400.000,00 950.000,00 Ketua 1 3 1 425.000,00 400.000,00 875.000,00 Wakil Ketua 1 3 1 400.000,00 400.000,00 800.000,00 Sekretaris 2 3 1 400.000,00 350.000,00 1.700.000,00 Bendahara 1 3 1 400.000,00 300.000,00 900.000,00 Koordinator Bidang 5 3 1 375.000,00 275.000,00 4.250.000,00 Anggota 3 3 1 275.000,00 275.000,00 1.650.000,00 Sekretariat 5 3 1 200.000,00 250.000,00 2.000.000,00

11 Workshop pemetaan pelaksanaan uji performance tertulis 11-14 Sept (1662)Penanggung Jawab 1 4 1 450.000,00 400.000,00 1.400.000,00 Ketua 1 4 1 425.000,00 400.000,00 1.300.000,00 Wakil Ketua 1 4 1 400.000,00 400.000,00 1.200.000,00 Sekretaris 2 4 1 400.000,00 350.000,00 2.500.000,00 Bendahara 1 4 1 400.000,00 300.000,00 1.300.000,00 Koordinator Bidang 5 4 1 375.000,00 275.000,00 6.125.000,00 Anggota 3 4 1 275.000,00 275.000,00 2.475.000,00 Sekretariat 5 4 1 200.000,00 250.000,00 3.000.000,00

12 Pelatihan Calon Penguji Performance 24-26 Okt (1924)

Penanggung Jawab 1 3 1 450.000,00 400.000,00 950.000,00 Ketua 1 3 1 425.000,00 400.000,00 875.000,00

Page 224: 009

Lampiran 9Uji Kompetensi

Wakil Ketua 1 3 1 400.000,00 400.000,00 800.000,00 Sekretaris 2 3 1 400.000,00 350.000,00 1.700.000,00 Bendahara 1 3 1 400.000,00 300.000,00 900.000,00 Koordinator Bidang 5 3 1 375.000,00 275.000,00 4.250.000,00 Anggota 3 3 1 275.000,00 275.000,00 1.650.000,00 Sekretariat 5 3 1 200.000,00 250.000,00 2.000.000,00

222.625.000,00

Workshop I 28.625.000,00

94.500.000,00 2.250.000,00

37.050.000,00 19.000.000,00 3.590.000,00 3.500.000,00 1.500.000,00 4.000.000,00 1.100.000,00

195.115.000,00

Page 225: 009

Lampiran 9Uji Kompetensi

Page 226: 009

Lampiran 10Imtaq

imtaqMargani M Mustar 350.000,00 Lieke Suarlika Salim 350.000,00 Tatang Sutarsa 350.000,00 Cucu Suminar 250.000,00 Suardi Syarif 300.000,00 Suparmo 300.000,00 Posma Marbun 175.000,00 Supadmo 175.000,00 Slamet Muryadi 200.000,00 Sumanta 175.000,00 Ely Suningsih 175.000,00 Ahmad husein 150.000,00 Kendy Supriendi 150.000,00 Sri Sulihati 150.000,00

`

Transport panitia penyelenggara tgl 14-19 Juni 2004

Honor panitia penyelenggara tgl 14-19 Juni 2004

Margani M Mustar 120.000,00 Margani M Mustar 350.000,00 Lieke Suarlika Salim 120.000,00 Lieke Suarlika Salim 350.000,00 Tatang Sutarsa 120.000,00 Tatang Sutarsa 350.000,00 Cucu Suminar 120.000,00 Cucu Suminar 250.000,00 Suardi Syarif 120.000,00 Suardi Syarif 300.000,00 Supadmo 120.000,00 Supadmo 175.000,00 Suparmo 120.000,00 Suparmo 300.000,00 Posma Marbun 120.000,00 Posma Marbun 175.000,00 Slamet Muryadi 120.000,00 Slamet Muryadi 200.000,00 Sumanta 120.000,00 Sumanta 175.000,00 Ely Suningsih 120.000,00 Ely Suningsih 175.000,00 Ahmad husein 120.000,00 Ahmad husein 150.000,00 Kendy Supriendi 120.000,00 Kendy Supriendi 150.000,00 Sri Sulihati 120.000,00 Sri Sulihati 150.000,00

1.680.000,00 3.250.000,00

Total 4.930.000,00

Page 227: 009

Lampiran 10Tatap Muka

No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja

Surat Tugas

Orang BKU No.

Hari

Honor/hari Transport/hari Jumlah Honor/hari Transport/hari Jumlah Jumlah

1 Rapat Persiapan 17 Juni 2004

Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00

Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 7 1 50.000,00 350.000,00 11.500,00 80.500,00 269.500,00 Bendahara 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00

2 Rapat Persiapan 14 Juni 2004

Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00

Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 7 1 50.000,00 350.000,00 11.500,00 80.500,00 269.500,00 Bendahara 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00

3 Rapat Persiapan 9 Juni 2004

Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00

Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 8 1 50.000,00 400.000,00 11.500,00 92.000,00 308.000,00 Bendahara 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00

Sertifikasi

2105/073.554 lamp 1

tgl 10 Agustus

853

2105/073.554 lamp 1

tgl 10 Agustus

849

2105/073.554 lamp 1

tgl 10 Agustus

845

Honorarium Standar

Sertifikasi dan Kuliah Tatap Muka

Realisasi Honorarium Selisih lebih

Page 228: 009

Lampiran 10Tatap Muka

4 Honor panitia rekruitmen

Pengarah 2 2 300.000,00 1.200.000,00 27.500,00 165.000,00 1.035.000,00 honor dibayarkan bulanan padahal pekerjaan dilakukan kurang dari 2 bulan. Standar dihitung harian - rapat persiapan saja

Penanggung Jawab 1 2 250.000,00 500.000,00 25.000,00 75.000,00 425.000,00 Ketua 1 2 200.000,00 400.000,00 22.500,00 67.500,00 332.500,00 Wakil Ketua 0 2 - 22.500,00 - - Sekretaris 1 2 150.000,00 300.000,00 20.000,00 60.000,00 240.000,00 Anggota 7 2 125.000,00 1.750.000,00 17.500,00 367.500,00 1.382.500,00 Bendahara 1 2 150.000,00 300.000,00 12.500,00 37.500,00 262.500,00 Sekretariat 8 2 100.000,00 1.600.000,00 10.000,00 240.000,00 1.360.000,00

5 Honor Tim Evaluasi

Pengarah 2 2 300.000,00 1.200.000,00 27.500,00 165.000,00 1.035.000,00 honor dibayarkan bulanan padahal pekerjaan dilakukan kurang dari 2 bulan. Standar dihitung harian - rapat persiapan saja

Penanggung Jawab 1 2 250.000,00 500.000,00 25.000,00 75.000,00 425.000,00 Ketua 1 2 200.000,00 400.000,00 22.500,00 67.500,00 332.500,00 Wakil Ketua 0 2 - 22.500,00 - - Sekretaris 1 2 150.000,00 300.000,00 20.000,00 60.000,00 240.000,00 Anggota 12 2 125.000,00 3.000.000,00 17.500,00 630.000,00 2.370.000,00 Bendahara 1 2 150.000,00 300.000,00 12.500,00 37.500,00 262.500,00 Sekretariat 6 2 100.000,00 1.200.000,00 10.000,00 180.000,00 1.020.000,00

10.225.000,00 8.248.750,00

1 Rapat Persiapan 16 Juni 2004

Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00

Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 7 1 50.000,00 350.000,00 11.500,00 80.500,00 269.500,00 Bendahara 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00

2 Rapat Persiapan 10 Juni 2004

Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00

2105/073.554 lamp 1

tgl 10 Agustus

841

8392105/073.554 lamp 2

tgl 10 Agustus

2105/073.554 lamp 1

tgl 10 Agustus

Kuliah Tatap Muka851

2105/073.554 lamp 1

tgl 10 Agustus

847

Page 229: 009

Lampiran 10Tatap Muka

Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 7 1 50.000,00 350.000,00 11.500,00 80.500,00 269.500,00 Bendahara 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00

3 Rapat Persiapan 2 Juni 2004

Pengarah 2 1 50.000,00 100.000,00 11.500,00 23.000,00 77.000,00

Penanggung Jawab 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Ketua 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Wakil Ketua 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretaris 1 1 50.000,00 50.000,00 11.500,00 11.500,00 38.500,00 Anggota 8 1 50.000,00 400.000,00 11.500,00 92.000,00 308.000,00 Bendahara 0 1 50.000,00 - 11.500,00 - - Sekretariat 12 1 50.000,00 600.000,00 11.500,00 138.000,00 462.000,00

4 Honor panitia rekruitmen

Pengarah 2 2 300.000,00 1.200.000,00 27.500,00 165.000,00 1.035.000,00

Penanggung Jawab 1 2 250.000,00 500.000,00 25.000,00 75.000,00 425.000,00 Ketua 1 2 200.000,00 400.000,00 22.500,00 67.500,00 332.500,00 Wakil Ketua 0 2 - 22.500,00 - - Sekretaris 1 2 150.000,00 300.000,00 20.000,00 60.000,00 240.000,00 Anggota 7 2 125.000,00 1.750.000,00 17.500,00 367.500,00 1.382.500,00 Bendahara 1 2 150.000,00 300.000,00 12.500,00 37.500,00 262.500,00 Sekretariat 8 2 100.000,00 1.600.000,00 10.000,00 240.000,00 1.360.000,00

5 Honor Tim Evaluasi

Pengarah 2 2 300.000,00 1.200.000,00 27.500,00 165.000,00 1.035.000,00 honor dibayarkan bulanan padahal pekerjaan dilakukan kurang dari 2 bulan. Standar dihitung harian - rapat persiapan saja

Penanggung Jawab 1 2 250.000,00 500.000,00 25.000,00 75.000,00 425.000,00 Ketua 1 2 200.000,00 400.000,00 22.500,00 67.500,00 332.500,00 Wakil Ketua 0 2 - 22.500,00 - - Sekretaris 1 2 150.000,00 300.000,00 20.000,00 60.000,00 240.000,00 Anggota 12 2 125.000,00 3.000.000,00 17.500,00 630.000,00 2.370.000,00 Bendahara 1 2 150.000,00 300.000,00 12.500,00 37.500,00 262.500,00 Sekretariat 6 2 100.000,00 1.200.000,00 10.000,00 180.000,00 1.020.000,00

10.225.000,00 8.248.750,00

2105/073.554 lamp 1

tgl 10 Agustus

841

2105/073.554 lamp 2

tgl 10 Agustus

839

Agustus

2105/073.554 lamp 1

tgl 10 Agustus

843

Page 230: 009

Lampiran 10PenyetaraanSK Gub 04

No Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp)1 Pengarah 39.000 02 Penang. jawab 36.500 03 Ketua 34.000 04 Wakil Ketua 34.0005 Sekretaris 31.500 06 Anggota 29.000 07 Bendahara 24.000 08 Sekretariat 21.500 0

0

Honorarium evaluasi pelaks. Prog. Penyetaraan D-III ke S1 guru SMA/SMK di UNJ semester genap dan ganjil bln Agustus dan SeptemberNo Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp)1 Pengarah 3 2 300.000 39.000 261.000 1.566.000 1.800.000 234.000 1.566.0002 Penang. jawab 9 2 250.000 36.500 213.500 3.843.000 4.500.000 657.000 3.843.0003 Sekretaris 2 2 150.000 31.500 118.500 474.000 600.000 126.000 474.0004 Anggota 4 2 125.000 29.000 96.000 768.000 1.000.000 232.000 768.0005 Sekretariat 5 2 100.000 21.500 78.500 785.000 1.000.000 215.000 785.000

7.436.000 00

Honorarium penyusunan lap.pelaks. Prog. Penyetaraan D-III ke S1 guru SMA/SMK di UNJ semester genap dan ganjil tgl 4 s.d 6 oktober 2004 0No Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp) 01 Pengarah 2 3 150.000 39.000 111.000 666.000 900.000 234.000 666.0002 Sekretaris 3 3 75.000 31.500 43.500 391.500 675.000 283.500 391.5003 Anggota 8 3 100.000 29.000 71.000 1.704.000 2.400.000 696.000 1.704.0004 Sekretariat 5 3 50.000 21.500 28.500 427.500 750.000 322.500 427.500

3.189.000 00

Transport rapat persiapan rekruitmen calon mahasiswa D-III ke S1 teknik guru SMK di lingk. Dinas Dikmenti tgl 9 Agustus 2004 0No Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp) 01 Anggota 15 1 50.000 11.500 38.500 577.500 750.000 172.500 577.500

577.500 00

Transport rapat persiapan rekruitmen calon mahasiswa D-III ke S1 teknik guru SMK di lingk. Dinas Dikmenti tgl 3 Agustus 2004 0No Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp) 01 Anggota 15 1 50.000 11.500 38.500 577.500 750.000 172.500 577.500

577.500 00

Honorarium penyusunan hasil rekruitmen mahasiswa D-III ke S1 teknik guru SMK di lingk. Dinas Dikmenti tgl 1 s.d 4 September 2004 0No Jabatan Jumlah (org) Lama kegiatan (hari) honor/hari (Rp) honor/hari (Rp) SK Gub selisih/hari (Rp) Total selisih (Rp) 01 Pengarah 2 4 150.000 39.000 111.000 888.000 1.200.000 312.000 888.0002 Penang. jawab 2 4 125.000 36.500 88.500 708.000 1.000.000 292.000 708.0003 Sekretaris 3 4 100.000 31.500 68.500 822.000 1.200.000 378.000 822.0004 Anggota 9 4 75.000 29.000 46.000 1.656.000 2.700.000 1.044.000 1.656.000

4.074.000

TOTAL 15.854.000 21.225.000 5.371.000 15.854.000

Page 231: 009

Lampiran 11Pengamanan Distribusi UAN

No. Uraian Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja

Keterangan

Orang Hari Harga (Rp) Jumlah Orang Hari Harga Satuan

Jumlah Orang Hari Harga (Rp) Jumlah

1 Anggota Penyusunan Mekanisme Pengarah 2 20 29.000,00 1.160.000,00 2 15 29.000,00 870.000,00 2 5 29.000,00 290.000,00 Hari tidak sesuai dengan DASK

Penanggung Jawab 1 20 29.000,00 580.000,00 1 15 29.000,00 435.000,00 1 5 29.000,00 145.000,00 Ketua I 1 20 29.000,00 580.000,00 1 15 29.000,00 435.000,00 1 5 29.000,00 145.000,00 Ketua II 1 20 29.000,00 580.000,00 1 15 29.000,00 435.000,00 1 5 29.000,00 145.000,00 Sekretaris - Anggota 16 20 29.000,00 9.280.000,00 16 15 29.000,00 6.960.000,00 16 5 29.000,00 2.320.000,00 Jumlah 21 20 12.180.000,00 21,00 15 9.135.000,00 3.045.000,00

2 Honor & Transport AnggotaPemantauan Penggandaan

Anggota 52 20 29.000,00 30.160.000,00 30 20 29.000,00 17.400.000,00 22 20 29.000,00 12.760.000,00 Jumlah orang tidak sesuaidengan DASK

Jumlah 52 20 30.160.000,00 30,00 20 17.400.000,00 12.760.000,00

3 Honor & Transport AnggotaTabulasi & Verifikasi

Pengarah 1 18 29.000,00 522.000,00 1 10 29.000,00 290.000,00 1 8 29.000,00 232.000,00 Hari tidak sesuai dengan DASK

Penanggung Jawab 1 18 29.000,00 522.000,00 1 10 29.000,00 290.000,00 1 8 29.000,00 232.000,00 Ketua 1 18 29.000,00 522.000,00 1 10 29.000,00 290.000,00 1 8 29.000,00 232.000,00 Wakil Ketua 1 18 29.000,00 522.000,00 1 10 29.000,00 290.000,00 1 8 29.000,00 232.000,00 Sekretaris 1 18 29.000,00 522.000,00 1 10 29.000,00 290.000,00 1 8 29.000,00 232.000,00 Anggota 15 18 29.000,00 7.830.000,00 15 10 29.000,00 4.350.000,00 15 8 29.000,00 3.480.000,00 Jumlah 20 18 10.440.000,00 20,00 10 5.800.000,00 4.640.000,00

TOTAL 93 58 52.780.000,00 71,00 45 32.335.000,00 20.445.000,00

a. Kegiatan Pengamanan dan Pendistribusian Naskah UAN

Realisasi / Spesifikasi Selisih DASK Rincian realisasi Pembayaran Honor yang volumenya melebihi DASK

Page 232: 009

Lampiran 12PSB

No. Uraian KeteranganOrang Hari Harga (Rp) Jumlah Orang Hari Harga Jumlah Orang Hari Harga (Rp) Jumlah

1 Honor & Transport Panitia -JakTim Anggota 31 15 29.000,00 13.485.000,00 20 15 29.000,00 8.700.000,00 11 15 29.000,00 4.785.000,00 Sekretariat 19 15 21.500,00 6.127.500,00 10 15 21.500,00 3.225.000,00 9 15 21.500,00 2.902.500,00 Keamanan 16 15 20.000,00 4.800.000,00 8 15 20.000,00 2.400.000,00 8 15 20.000,00 2.400.000,00

Jumlah 24.412.500,00 10.087.500,00

No. Uraian KeteranganOrang Hari Harga (Rp) Jumlah Orang Hari Harga Jumlah Orang Hari Harga (Rp) Jumlah

1 Honor & Transport Panitia -JakSel Anggota 26 15 29.000,00 11.310.000,00 20 15 29.000,00 8.700.000,00 6 15 29.000,00 2.610.000,00 Sekretariat 17 15 21.500,00 5.482.500,00 10 15 21.500,00 3.225.000,00 7 15 21.500,00 2.257.500,00 Keamanan 10 15 20.000,00 3.000.000,00 8 15 20.000,00 2.400.000,00 2 15 20.000,00 600.000,00

Jumlah 19.792.500,00 14.325.000,00 5.467.500,00

Total Keseluruhan 15.555.000,00Total Sekret PSB 3.200.000,00 Jumlah 18.755.000,00

Spesifikasi tidak sesuaidengan DASK

Spesifikasi tidak sesuaidengan DASK

Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru Tingkat KotamadyaSusunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja

Realisasi / Spesifikasi DASK Selisih

Selisih Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru Tingkat Kotamadya

Susunan Panitia Tim atau Kelompok Kerja

Realisasi / Spesifikasi DASK

Page 233: 009

Lampiran 15Beasiswa Bakat dan Prestasi kurang jumlah

Jumlah (Rp) Siswa Jumlah (Rp) Siswa Rp Siswa Jumlah (Rp) Siswa Jumlah (Rp) Siswa (Rp) (siswa) (Rp) (siswa)1 SMA N 59 5.100.000 15 10.200.000 15 15.300.000 30 0 0 10.200.000 15 10.200.000 15 5.100.000 152 SMAN 33 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 0 0 3.600.000 10 3.600.000 10 1.800.000 103 SMA 67 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 0 0 3.600.000 10 3.600.000 10 1.800.000 104 SMA 89 5.100.000 15 10.200.000 15 15.300.000 30 0 0 10.200.000 15 10.200.000 15 5.100.000 155 SMA 71 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 0 0 3.600.000 10 3.600.000 10 1.800.000 106 SMA 108 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 0 07 SMK 57 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 900.000 5 0 0 900.000 5 1.800.000 58 SMK 20 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 0 0 0 0 0 0 2.700.000 109 SMK 26 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 0 0

10 SMA 115 5.100.000 15 1.800.000 5 6.900.000 20 5.100.000 15 1.800.000 5 6.900.000 20 0 011 SMA 52 1.800.000 10 10.200.000 15 12.000.000 25 0 0 10.200.000 15 10.200.000 15 1.800.000 1012 SMA 111 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 1.800.000 10 3.600.000 10 5.400.000 20 0 013 SMK Jaya wisata 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 0 0 1.800.000 5 1.800.000 5 900.000 514 SMA 50 5.100.000 15 10.200.000 15 15.300.000 30 1.800.000 10 0 0 1.800.000 10 13.500.000 2015 SMK 4 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 900.000 5 0 0 900.000 5 1.800.000 516 SMA Bhayangkari 900.000 5 1.800.000 5 2.700.000 10 0 0 1.800.000 0 1.800.000 0 900.000 10

108.000.000 295 69.000.000 170 39.000.000 125

Hasil Konformasi Beasiswa Yg diterima SekolahSub Total

Buku Daftar Sekolah yg telah mengambilSub Total

REKAPITULASI HASIL KONFIRMASI SEKOLAH YANG MENUNJUKKAN BEASISWA KURANG DITERIMA SEKOLAH

TOTAL

No Nama Sekolah

Total

Tahap 1 Tahap 2Tahap 1 Tahap 2 Selisih