007 pengaturan pengeras suara

Upload: odink-thok

Post on 17-Jul-2015

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DEWAN KEMAKMURAN MESJID (DKM) PERUMAHAN GRAND WISATA - BEKASI================================================================= _____________________________________________ Nomor : 007/DKM/ VI/ 2009 Sebagai penganut agama Islam, kita bangga bahwa Islam adalah agama Rahmatan lil alamin. Tidak hanya rahmat bagi pemeluknya, tapi juga bagi non muslim, bahkan rahmat bagi binatang dan tumbuh-tumbuhan. Islam itu agama tertib, segalanya ada aturannya, mulai dari bangun tidur, masuk kamar mandi, makan-minum, keluar rumah, naik kendaraan dan sampai tidur kembali. Semuanya ada aturannya serta ada pula doanya. Namun sayang, citra Islam sebagai agama yang rahmatan lilalamin dan agama yang punya aturan tata tertib, belum sepenuhnya tercermin dalam prilaku pemeluknya. Salah satu diantaranya adalah dalam pengunaan pengeras suara (mikropon) masjid yang sering dikeluhkan warga sekitar masjid, karena merasa terganggu dengan suara dari mikropon masjid yang tidak tertib. Karena itu, perlu adanya pengaturan agar penggunaan mikropon masjid tidak mengganggu warga sekitar masjid serta tidak dijadikan cemoohan oleh musuh-musuh Islam, bahwa Islam itu agama berisik dan tidak mengenal tata tertib. Pembatasan dan pengaturan penggunaan mikropon masjid perlu dilakukan dengan mengacu kepada : Instruksi Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Nomor : Kep/D/101/1978 tentang Tuntunan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushalla ditandatangani Dirjen Bimas Islam Drs. H. Kafrawi MA tanggal 17 Juli 1978 . Berdasarkan Instruksi Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) tersebut maka bersama ini DKM menganggap perlunya melakukan pengaturan penggunaan mikrophone masjid Izzatul Islam sebagai berikut : 1. Pengeras suara/speaker dalam keadaan baik sehingga suara yang terdengar tidak mengganggu. yang

IZZATUL ISLAM

PENGATURAN PENGGUNAAN PENGERAS SUARA

DEWAN KEMAKMURAN MESJID (DKM) PERUMAHAN GRAND WISATA - BEKASI================================================================= 2. Mikrophone dibagi menjadi dua suara yang terpisah, yakni suara keluar dan suara kedalam masjid. 3. Mikrophone suara luar hanya digunakan untuk adzan 4. Mikrophone suara dalam hanya digunakan untuk kegiatan jamaah yang ada di dalam masjid, misalnya; pengajian, rapat pengurus masjid, penyampaian informasi jamaah masjid, khutbah jumat dan lain lain.

IZZATUL ISLAM

Bekasi, Juni 2009 Ketua Sekretaris

Yusuf Andrian

Herinoko