002 - kabupaten lombok timur

2
Halaman 1 dari 2 Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat Potensi bahan tambang/galian di Kabupaten Lombok Timur utamanya adalah batu apung, sirtu, batu, lempung dan batu gamping, sedangkan yang lain dalam jumlah terbatas adalah batu silika. Jenis batu, sirtu dan batu apung terdapat dalam jumlah yang sangat banyak, karena wilayah ini ± 85% tertutup oleh batuan gunung api hasil endapan erupsi dari G. Rinjani. Berbagai jenis bahan galian tersebut sebagian sudah ditambang. Penambangan yang paling marak dilakukan adalah penambangan batu apung, sirtu dan batu, walaupun jenisnya sebagian besar adalah tambang rakyat. Penggalian lempung untuk pembuatan batu bata juga sudah dilakukan di beberapa tempat. Lokasi penambangan batu apung yang jumlahnya paling banyak terdapat di Desa Ijobalit, Kecamatan Labuhan Haji, sedangkan penambangan sirtu tersebar di beberapa tempat, antara lain di Kecamatan Labuhan Haji, Suralaga, Masbagik, Pringgasela dan Wanasaba. Penambangan batu yang di lakukan oleh masyarakat secara kecil-kecilan terdapat di Kecamatan Pringgasela, sedangkan penambangan batu yang cukup besar dilakukan oleh perusahaan swasta di daerah Kecamatan Pringgabaya. Adapun penggalian tanah liat/lempung banyak dilakukan di Kecamatan Montong Gading oleh masyarakat setempat untuk pembuatan batu bata. Para penambang di daerah penyelidikan umumnya melakukan kegiatannya dengan cara sederhana tanpa teknik yang benar, sehingga di beberapa tempat telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, bahkan membahayakan terhadap keselamatan para penambang sendiri, seperti terbentuknya tebing yang tegak dengan ketinggian antara 4 m dan 13 m, bahkan ada yang tebingnya menggantung, terjadinya genangan- genangan air di dalam area tambang serta pelumpuran ke dalam selokan-selokan di sekitar area tambang. Berbagai jenis bahan tambang tersebut tersebar cukup luas di beberapa tempat. Batu apung misalnya terdapat di daerah Ijobalit Kecamatan Labuhan Haji dan Jenggik Utara Kecamatan Montong Gading, sirtu terdapat di Kecamatan Aikmel, Suralaga, Masbagik dan Labuhan Haji, batu tersebar di seluruh tubuh dan kaki G. Rinjani meliputi Kecamatan Sembalun, Sambelia, Pringgabaya, Wanasaba, Suela, Aikmel, Pringgasela, Sikur, Terara dan Jerowaru, lempung terdapat di daerah Kecamatan Montongbetok dan Sikur, batu gamping dan batu silika terdapat di Kecamatan Jerowaru. Namun demikian, berdasarkan pertimbangan yang beraspek geologi lingkungan maupun penggunaan lahan yang terdapat pada dan di sekitar lokasi keterdapatan bahan galian, tidak semua bahan galian tersebut layak untuk ditambang. Untuk menentukan kelayakan penambangan suatu deposit bahan galian, terlebih dahulu perlu dilakukan kajian yang secara garis besar terdiri dari 2 (dua) kriteria, yaitu berdasarkan aspek geologi lingkungan dan non geologi. Kajian beraspek geologi

Upload: ded-ckp-abz

Post on 19-Jun-2015

133 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 002 - Kabupaten Lombok Timur

Halaman 1 dari 2

Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa

Tenggara Barat

Potensi bahan tambang/galian di Kabupaten

Lombok Timur utamanya adalah batu apung,

sirtu, batu, lempung dan batu gamping,

sedangkan yang lain dalam jumlah terbatas

adalah batu silika. Jenis batu, sirtu dan batu

apung terdapat dalam jumlah yang sangat

banyak, karena wilayah ini ± 85% tertutup

oleh batuan gunung api hasil endapan erupsi

dari G. Rinjani.

Berbagai jenis bahan galian tersebut

sebagian sudah ditambang. Penambangan

yang paling marak dilakukan adalah

penambangan batu apung, sirtu dan batu,

walaupun jenisnya sebagian besar adalah

tambang rakyat. Penggalian lempung untuk

pembuatan batu bata juga sudah dilakukan

di beberapa tempat.

Lokasi penambangan batu apung yang

jumlahnya paling banyak terdapat di Desa

Ijobalit, Kecamatan Labuhan Haji, sedangkan

penambangan sirtu tersebar di beberapa

tempat, antara lain di Kecamatan Labuhan

Haji, Suralaga, Masbagik, Pringgasela dan

Wanasaba. Penambangan batu yang di

lakukan oleh masyarakat secara kecil-kecilan

terdapat di Kecamatan Pringgasela,

sedangkan penambangan batu yang cukup

besar dilakukan oleh perusahaan swasta di

daerah Kecamatan Pringgabaya. Adapun

penggalian tanah liat/lempung banyak

dilakukan di Kecamatan Montong Gading

oleh masyarakat setempat untuk pembuatan

batu bata. Para penambang di daerah

penyelidikan umumnya melakukan

kegiatannya dengan cara sederhana tanpa

teknik yang benar, sehingga di beberapa

tempat telah menimbulkan dampak negatif

terhadap lingkungan, bahkan

membahayakan terhadap keselamatan para

penambang sendiri, seperti terbentuknya

tebing yang tegak dengan ketinggian antara

4 m dan 13 m, bahkan ada yang tebingnya

menggantung, terjadinya genangan-

genangan air di dalam area tambang serta

pelumpuran ke dalam selokan-selokan di

sekitar area tambang.

Berbagai jenis bahan tambang tersebut

tersebar cukup luas di beberapa tempat.

Batu apung misalnya terdapat di daerah

Ijobalit Kecamatan Labuhan Haji dan Jenggik

Utara Kecamatan Montong Gading, sirtu

terdapat di Kecamatan Aikmel, Suralaga,

Masbagik dan Labuhan Haji, batu tersebar di

seluruh tubuh dan kaki G. Rinjani meliputi

Kecamatan Sembalun, Sambelia,

Pringgabaya, Wanasaba, Suela, Aikmel,

Pringgasela, Sikur, Terara dan Jerowaru,

lempung terdapat di daerah Kecamatan

Montongbetok dan Sikur, batu gamping dan

batu silika terdapat di Kecamatan Jerowaru.

Namun demikian, berdasarkan pertimbangan

yang beraspek geologi lingkungan maupun

penggunaan lahan yang terdapat pada dan

di sekitar lokasi keterdapatan bahan galian,

tidak semua bahan galian tersebut layak

untuk ditambang.

Untuk menentukan kelayakan penambangan

suatu deposit bahan galian, terlebih dahulu

perlu dilakukan kajian yang secara garis

besar terdiri dari 2 (dua) kriteria, yaitu

berdasarkan aspek geologi lingkungan dan

non geologi. Kajian beraspek geologi

Page 2: 002 - Kabupaten Lombok Timur

Halaman 2 dari 2

lingkungan meliputi kajian tentang kondisi

topografi, jenis dan susunan batuan

(termasuk ketebalan tanah penutup), kondisi

hidrogeologi, sifat fisik dan keteknikan

tanah/batuan (geologi teknik), kebencanaan

geologi, dan kawasan lindung geologi.

Adapun kriteria beraspek non geologi

meliputi kajian sosial, ekonomi, budaya dan

penggunaan lahan.

Tambang Batu Apung di Kota Raja